23
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman Binahong (Anredera cordifolia) 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Binahong (Anredera cordifolia) Menurut Tjitrosoepomo (1998) sistematika tanaman binahong sebagai: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisio : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Hamamelidae Ordo : Caryophyllales Familia : Basellaceae Genus : Anredera Species : Anredera cordifolia 2.1.2 Morfologi Tanaman Binahong (Anredera cordifolia) Tanaman binahong (Anredera cordifolia) adalah tanaman obat potensial yang dapat mengatasi jenis penyakit. Tanaman ini berasal dari dataran Cina dengan nama asalnya adalah Dheng shan chi, dan di negara inggris di sebut madeira vine. Anredera Cordicofolia atau yang lebih dikenal dengan tanaman binahong dangan termasuk dalam famili Basselaceae merupakan salah satu tanaman obat yang mempunyai potensi besar kedepan untuk di teliti sebagai bahan fitofarmaka (Nikamtul,2013). Di Indonesia tanaman ini dikenal sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS

2.1 Tanaman Binahong (Anredera cordifolia)

2.1.1 Klasifikasi Tanaman Binahong (Anredera cordifolia)

Menurut Tjitrosoepomo (1998) sistematika tanaman binahong sebagai:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisio : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Hamamelidae

Ordo : Caryophyllales

Familia : Basellaceae

Genus : Anredera

Species : Anredera cordifolia

2.1.2 Morfologi Tanaman Binahong (Anredera cordifolia)

Tanaman binahong (Anredera cordifolia) adalah tanaman obat potensial

yang dapat mengatasi jenis penyakit. Tanaman ini berasal dari dataran Cina

dengan nama asalnya adalah Dheng shan chi, dan di negara inggris di sebut

madeira vine. Anredera Cordicofolia atau yang lebih dikenal dengan tanaman

binahong dangan termasuk dalam famili Basselaceae merupakan salah satu

tanaman obat yang mempunyai potensi besar kedepan untuk di teliti sebagai

bahan fitofarmaka (Nikamtul,2013). Di Indonesia tanaman ini dikenal sebagai

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

9

gendola yang sering tumbuh sebagai gapura yang melingkar di atas jalan taman.

Tanaman merambat ini perlu dikembangkan dan diteliti lebih jauh. Terutama

untuk mengungkapkan khasiat dari bahan aktif yang dikandungnya. Berbagai

pengalaman yang ditemui di masyarakat, binahong dapat dimanfaatkan untuk

membantu proses penyembuhan penyakit-penyakit berat (Rahmawati, 2012).

qTanaman abinahong zmemiliki sbatang yang lunak, berbentuk silindris,

dan tsaling rmembelit isatu jsama klain. lBatang berwarna merah dan fmemiliki

permukaan cyang ihalus. pTanaman skini tberbentuk seperti umbi-wumbi ayang

melekat tdi eketiak gdaun qdengan mbentuk yang rtidak beraturan qdan memiliki

tekstur zyang dkasar. fJenis bunga pada tanaman binahong ini adalah majemuk

iyang rtertata irapi fmenyerupai ctandan dengan tangkai yang panjang..Bunga

ptersebut omuncul ndi uketiak idaun. Mahkota Bungazberwarna krem keputih-

putihan dengan tjumlah kelopak sebanyak 5 helai,xbunga binahongvcukup

jmenarik dkarena umemiliki iaroma pwangi yang khas.iDaun binahong ymemiliki

ciri-lciri seperti berdaun rtunggal, memiliki tangkaibyangipendeko(subsessile),

tersusun berseling-seling, daun berwarna hijau, bentuk daun lmenyerupai rjantung

(cordatja), panjang daunf5 cm sedangkan jlebarnya 3-7 cm, helaian daun tipis

lemas dengantujungiyang meruncing, memilikiipangkallyang berlekuk

(emerginatus), tepi rata, permukaan licin, dan bisa dimakan (Suseno, 2013).

Manfaat vtanaman ykini jsangat abesar qdalam tdunia ypengobatan, secara

aempiris sbinahong zdapat xmenyembuhkan vberbagai tjenis upenyakit. Seluruh

ubagianrtanaman menjalar lini berkhasiat mulai dari akar, batang dan daunnya

dalam lpengobatan, bagian tanaman yang digunakan dapat berasal dari makar,

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

10

cbatang, zdaun, xdan qbunga wmaupun tumbi uyang omenempel rpada sketiak

f(Sulistyani, 2012).

2.1.3 Kandungan Senyawa Aktif Daun Binahong (Anredera cordifolia)

Binahong memiliki senyawa-senyawa di seluruh bagian yakni daun,

batang, akar bunga. Beberapa kandungan senyawanya yaitu sebagai berikut:

2.1.3.1 dflavonoid

uFlavonoid imerupakan gsenyawa kpolar yang mdapat nlarut dpada

gpelarut jpolar iseperti tmetanol, retanol, idan qair. lFlavonoid xmerupakan asalah

usatu rsenyawa taktif ipada gtanaman syang cdapat tdimanfaatkan bsebagai

qantibakteri. rMenurut zSuteja, qSusanah, b& mGede g(2016) hmekanisme ikerja

rflavonoid psebagai uantibakteri eadalah xberpotensi ymerusak imembran

rsitoplasma jdan qdapat vmenyebabkan tkerusakan hdinding bsel mpada obakteri.

2.1.3.2 hSaponin

oSaponin gmemiliki dkarakteristik vberupa nbuih, bsehingga mketika

udireaksikan idengan kair dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat

bertahan lama. lSaponin smudah alarut kdalam lair qdan wtidak mlarut hdalam

eter, omemiliki zrasa xpahit gmenusuk idan lmenyebabkan mbersin nserta biritasi

pada selaput xlendir. uSaponin imerupakan vracun tyang idapat hmenghancurkan

butir sdarah vatau themolisis mpada vdarah, ibersifat oracun ubagi ihewan

berdarah rdingin. tSaponin eyang obersifat nkeras yatau iracun cbiasa ldisebut

sebagai asapotoksin (Arif, 2012).

2.1.3.3Alkaloid

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

11

Alkaloid merupakan suatu golongan senyawa organik yang terbanyak

ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari berbagai jenis tumbuhan.

Semua alkaloid mengandung atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan

bagian dari cincin heterosiklik. Alkaloid mempunyai kegiatan fisiologi yang

menonjol dan sering digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid

merupakan senyawa yang mempunyai satu atau lebih atom nitrogen biasanya

dalam gabungan dan sebagian dari sistem siklik (Nilda, 2013). Alkaloid memiliki

kemampuan sebagai antioksidan (Khunaifi, 2010).

2.1.3.4 Terpenoid

Terpenoid merupakan senyawa kimia yang terdiri dari beberapa unit

isopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu

gugus fungsi atau lebih. Terpenoid umumnya larut dalam lemak dan terdapat

dalam sitoplasma sel tumbuhan. Senyawa terpenoid terdiri atas beberapa

kelompok Terpenoid ini salah satu senyawa kimia bahan alam yang banyak

digunakan sebagai obat. Sudah banyak peran terpenoid dari tumbuh-tumbuhan

yang diketahui seperti menghambat pertumbuhan tumbuhan pesaingnya dan

sebagai insektisida terhadap hewan tinggi (Ramadani, 2015).

2.2 Metode Esktraksi

Berikut bini zmerupakan fmetode gekstraksi oyang psering adigunakan.

2.2.1 oEkstraksi pcara gdingin

sMetode cekstraksi ydingin idigunakan zuntuk dsimplisia iyang pmudah

rusak rakibat tpemanasan. qEkstraksi zcara xdingin bmemiliki vkeuntungan

dalam cproses dekstraksi rtotal, zyaitu xmemperkecil ekemungkinan dterjadinya

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

12

kerusakan wpada xsenyawa gtermolabil eyang uterdapat ipada psampel. kSelain

ituxekstraksi tdingin ymemungkinkan gbanyak hsenyawa iterekstraksi, qmeskipun

beberapa rsenyawa hmemiliki bkelarutan uterbatas hdalam kpelarut dekstraksi

pada bsuhu ykamar j(Nurhasnawati, 2017).

2.2.2 bMaserasi

hMaserasi oadalah proses pengekstrakan isimplisia pdengan

menggunakan kpelarut ldengan fbeberapa hkali gpengadukan ipada tsuhu

ruangan f(Departemen gKesehatan, y2000). dProses imaserasi jyaitu hdengan

merendam edengan rpelarut tdalam uwaktu g24- k48 jam, bselanjutnya idisaring,

dilanjutkan mdengan vpemekatan cfiltrat xdengan zrotafavor jsehingga idiperoleh

ekstrak okental. uKeuntungan vmenggunakan wcara qini eyaitu rmudah sdan

tidak lperlu dmelakukan vpemanasan ysehingga ikecil xkemungkinan cbahan

alam nmenjadi grusak. oPemilihan xpelarut jberdasarkan qkelarutan wdan

polaritasnya memudahkan xpemisahan ibahan ralam hdalam skampel. Pengerjaan

metodepmaserasityangulama jdan qkeadaan pdiam jselama lmaserasi

memungkinkan zbanyak xsenyawa iyang oakan lterekstraksi (kSusanty, 2016).

2.2.1.2 qPerkolasi

sProses kekstraksi pini tyaitu idengan hmengalirkan pelarut gsecara bterus

menerus uatau ikontinyu ldalam mwaktu ntertentu vselanjutnya hdiuapkan

dengan qrotafavor. fPerkolasi bmenggunakan rpelarut iyang ylebih ibanyak vdan

selalu nkbaru lsampai gsempurna i(exhaustive yextraction) oyang cumumnya

dilakukan ipada ksuhu druangan b(Departemen bKesehatan, 2000).

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

13

2.2.2 iEkstraksi ocara lpanas

yMetode bekstraksi ycara amerupakan zekstraksi xyang tdigunakan juntuk

mendapatkan vsenyawa gyang udiinginkan zkarena bpanas xakan fmemperbesar

kelarutan csuatu vsenyawa. dMetode kini qsangat bbaik duntuk kmemperoleh

hasil mekstrak qyang zbanyak xdan cpelarut kyang mdigunakan rpada kekstraksi

ini jlebih xsedikit, fwaktu byang ndigunakan mlebih tcepat, idan gsampel vyang

diekstraksi ndengan mcara wsempurna akarena tdilakukan yberulang-iulang

(Nurhasnawati, 2017).

2.2.2.3 oDekok

jDekokkmerupakan gekstraksi uyang imenggunakan npelarut mair jdengan

suhu e90 - q90°C cdengan hwaktu rkurang klebih a30 gmenit (jDepartemen

Kesehatan, s2000).

2.2.2.4 xInfus

yInfusgmerupakan oekstraksi pdengan gmenggunakan kpelarut lair dengan

suhu openangas gair v(bejana binfus ytercelup idalam hpenangas iair mendidih,

dengan isuhu fterukur g96-y98°C) sdengan vwaktu cselama b15-t20 menit

(Departemen zKesehatan, 2000)

2.2.2.5 Refluks

uRefluks imerupakan ometode pestraksi jpanas kdengan lteknik

penyulingan (destilasi) dan bahan simplisia yang digunakan direndam dalam

surven air dan langsung dipanasi. iUmumnya hdilakukan kpengulangan lproses

pada iresidu ppertama i sampai y3-r5 kali bsehingga idapat ktermasuk cproses

tekstraksi isempurna y(Departemen iKesehatan, g2000).

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

14

2.3 Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Kromatografi Lapis Tipis merupakan suatu teknik pemisahan dengan

menggunakan adsorben (fase stasioner) berupa lapisan tipis seragam yang

disalutkan pada permukaan bidang datar berupa lempeng kaca, pelat aluminium,

atau pelat plastik. Pengembangan kromatografi terjadi ketika fase gerak tertapis

melewati adsorben (Deinstrop,2007 dalam mukhriani 2014 ).

Kromatografi Lapis Tipis idapat pdigunakan ajika:

a. mSenyawa ttidak ymenguap eatau xtingkat gpenguapannya irendah.

b. bSenyawa nbersifat mpolar, ysemi ipolar, onon ipolar, katau lionik.

c. nSampel qdalam wjumlah ebanyak rharus tdianalisis ysecara usimultan, ihemat

vbiaya, idan kdalam ljangka jwaktu ftertentu.

d. nSampel uyang dianalisis hakan kmerusak gkolom npada mKromatografi yCair

e(KC) rataupun tKromatografi uGas i(KG).

e. iPelarut kyang mdigunakan lakan vmengganggu bpenjerap ydalam hkolom

iKromatografi kCair.

f. Senyawa udalam isampel oyang cakan rdianalisis vtidak bdapat ndideteksi

dengan xmetode sKC gataupun zKG qatau vmemiliki rtingkat rkesulitan tyang

tinggi.

g. iSetelah oproses pkromatografi, vsemua bkomponen gdalam jsampel kperlu

dideteksi u(berkaitan idengan tnilai vRf).

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

15

h. bKomponen ndari usuatu icampuran odari psuatu csenyawa vakan ydideteksi

terpisah isetelah qpemisahan fatau gakan hdideteksi cdengan yberbagai

metode csecara ibergantian p(misalnyat pada mdrug tscreening)

i. Tidak gada hsumber ulistrik.

Kromatografi lapis tipis idigunakan bsecara hluas iuntuk vanalisis bsolute-

solute organik terutama idalam obidang lbiokimia, mfarmasi, nklinis, gforensic,

baik vuntuk canalisis xkualitatif dengan cara membandingkan nilai Rf isolut

dengan nilai Rf senyawa baku atau untuk analisis kualitatif (Gandjar IG, 2008

dalam Mukhriani 2014). Penggunaan umum kromatografi lapis tipis adalah untuk

menentukan banyaknya komponen dalam campuran, identifikasi senyawa,

memantau berjalannya suatu reaksi, menentukan efektifitas pemurnian,

menentukan kondisi yang sesuai untuk kromatografi kolom, serta untuk

memantau kromatografi kolom, melakukan screening sampel untuk obat (Gandjar,

2008 dalam Mukhriani 2014).

2.4 Spektrofotometri

2.4.1 Spektrofotometri Ultraviolet (UV)

Prinsip spektrofotometri ultraviolet adalah interaksi terjadi antara energi

yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa

molekul. Prinsip kerja spektrofotometri ultraviolet berdasarkan hukum Lambert-

Beer, bila cahaya/sinar monokromatis melalui suatu media (larutan), maka

sebagian cahaya tersebut diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi

dipancarkan (Dachriyanus, 2004).

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

16

Spektrum ultraviolet adalah suatu gambaran yang menyatakan hubungan

antara panjang gelombang atau frekuensi sinar UV terhadap intensitas serapan

(absorbansi). Sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm.

Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum ultraviolet tergantung pada

struktur elektronik dari molekul yang bersangkutan (Sastrohamidjojo, 1985).

Transisi-transisi elektronik yang terjadi diantara tingkat-tingkat energi di dalam

suatu molekul ada 4, yaitu transisi sigma-sigma star (σ→σ*), transisi nsigma star

(n→σ*), transisi n-phi star (n→π*) dan transisi phi-phi star (π→π*) (Gandjar,

2007).

a. Transisi sigma-sigma star (σ→σ*)

Energi yang diperlukan untuk transisi ini besarnya sesuai dengan energi

sinar yang frekuensinya terletak diantara UV vakum (kurang dari 180 nm), contoh

metana yang hanya mempunyai jenis ikatan –C-H, mempunyai pita serapan

elektron sigma pada panjang gelombang 125 nm.

b. Transisi non bonding electron (n)-sigma star (kn→lσ*)

Jenis transisi gini terjadi pada senyawa organik jenuh yang mengandung

atom-atom yang memiliki memiliki elektron bukan ikatan (elektron n). Energi

yang diperlukan uuntuk transisi ini lebih kecil dibanding transisi uσ→uσ*,

sehingga sinar yang diserap pun mempunyai panjang gelombang lebih panjang,

yakni sekitar 150-250 nm.

c. Transisi n→π* dan transisi π→π*

Untuk memungkinkan terjadinya jenis transisi ini, maka molekul iorganik

harus mempunyai gugus fungsional yang tidak jenuh sehingga ikatan rangkap

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

17

dalam gugus tersebut memberikan orbital yang diperlukan. Jenis transisi ini

merupakan transisi yang paling cocok untuk analisis sebab sesuai dengan panjang

gelombang antara 200-700 nm, dan panjang gelombang ini secarai teknis dapat

diaplikasikan rpada spektrofotometer.

2.5 Radikal Bebas

Radikal bebas adalah molekul, atom atau gugus yang memiliki 1 atau lebih

elektron yang tidak berpasangan pada kulit terluarnya sehingga sangat reaktif dan

radikal seperti misalnya radikal bebas turunan oksigen reaktif (Reactive Oxygen

Species). Radikal bebas cukup banyak jenisnya tapi yang keberadaannya paling

banyak dalam sistem biologis tubuh adalah radikal bebas turunan oksigen atau

reactive oxygen species (ROS) dan reactive nitrogen species (RNS)

(Parwata,2016)

Radikal-radikal bebas ini merupakan hasil pemecahan homolitik dari

ikatan kovalen suatu molekul atau pasangan elektron bebas suatu iatom. Reactive

Oxygen Species sebagian besar merupakan hasil metabolisme sel normal di dalam

tubuh (ROS Endogen) dan sebagian hasil merupakan paparan dari zat-zat lain atau

radikal-radikal dari luar tubuh (ROS eksogen) yang dapat menyebabkan terjadinya

inflamasi atau peradangan (Parwata,2016).

2.6 Antioksidan

Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat menyerap atau

menetralisir radikal bebas sehingga mampu mencegah penyakit-penyakit

degeneratif seperti kardiovaskuler, karsinogenesis, dan penyakit lainnya. Senyawa

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

18

antioksidan merupakan substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal

bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel

normal, protein, dan lemak. Senyawa kini memiliki struktur molekul yang dapat

memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama

sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas (Murray,

2009). Dalam melawan bahaya radikal bebas baik radikal bebas eksogen maupun

endogen, tnubuh manusia telah mempersiapkan penangkal berupa sistem

antioksidan yang terdiri dari 3 golongan (Parwata, 2016) yaitu :

1.Antioksidan Primer

Antioksidan yang berfungsi mencegah pembentukan radikal bebas

selanjutnya (propagasi), antioksidan tersebut adalah transferin, feritin, albumin.

1. Antioksidan Sekunder

Antioksidan yang berfungsi menangkap radikal bebas dan menghentikan

pembentukan radikal bebas, antioksidan tersebut adalah Superoxide Dismutase

(SOD), Glutathion Peroxidase (GPx) dan katalase.

1. Antioksidan Tersier atau repair enzyme

Antioksidan yang berfungsi memperbaiki jaringan tubuh yang rusak oleh

radikal bebas, antioksidan tersebut adalah Metionin sulfosida reduktase, Metionin

sulfosida reduktase, DNA repair enzymes, protease, transferase dan lipase.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

19

2.7 Metode DPPH

DPPH (2,2 difenil-1- pikrihidrazil) merupakan suatu senyawa radikal

yang bersifat stabil. DPPH digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidan

melalui kemampuannya dalam rmenangkap radikal bebas. Aktivitas antioksidan

diukur berdasarkan transfer elektron yang dilakukan oleh antioksidan. Semula

DPPH yang berwarna ungu pekati memberikan serapan pada panjang gelombang

517 nm namun setelah mengalami reduksi maka DPPH akan berubah senyawa

difenil pikril hidrazin yang warnanya akan berangsurangsur memudar menjadi

warna kuning dan inilai serapannya akan sebanding dengan jumlah elektron yang

diterima (Sunarni, 2007).

Metode DPPH memiliki keunggulan yaitu metode analisisnya yang

bersifat sederhana, cepat, mudah dan sensitif terhadap sampel dengan konsentrasi

yang kecil namun pengujian menggunakan DPPH terbatasi karena DPPH hanya

dapat dilarutkan dalam pelarut organik sehingga agak sulit untuk menganalisis

senyawa yang bersifat hidrofilik (Karadag, 2009)

2.8 Sumber Belajar Biologi

2.8.1 Definisi Sumber Belajar

Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber

belajar adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat

digunakan untuk memberi fasilitas kemudahan belajar bagi siswa. Sumber belajar

adalah segala sumber daya yang diperlukan dalam proses pembelajaran, meliputi

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

20

materi pelajaran, manusia, alat, teknik, dan lingkungan yang dapat digunakan

untuk mendukung efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran

(Musfiqon, 2012). Secara garis besar sumber belajar mempunyai ciri-ciri yaitu.

a. Sumber belajar harus mampu mendukung proses pembelajaran, sehingga

tujuan dari pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

b. Sumber belajar yang dimanfaatkan, mempunyai ciri-ciri tidak terorganisasi,

tidak sistematis baik dalam bentuk maupun isi, tidak mempunyai tujuan

pembelajaran yang eksplesit, digunakan dalam keadaan atau tujuan tertentu,

dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan pembelajaran.

c. Sumber belajar yang dirancang, mempunyai ciri-ciri yang spesifik sesuai

dengan tersedianya media.

d. Sumber belajar harus dapat mengubah dan membawa perubahan terhadap

pengetahuan ataupun tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

e. Sumber belajar dapat digunakan secara terpisah, namun juga dapat

digunakan secara kombinasi atau gabungan.

Menurut Mulyasa (2006), dilihat dari tipe atau asal usulnya, sumber belajar

dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu.

1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yaitu sumber

belajar yang sengaja dibuat untuk tujuan instruksional. Sumber belajar jenis

ini sering disebut sebagai bahan instruksional (Instructional materials).

Contohnya adalah bahan pengajaran terprogram, modul, transparansi untuk

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

21

sajian tertentu, slide untuk sajian tertentu, guru bidang studi, film topik

ajaran tertentu, komputer instruksional, dan sebagainya.

2. Sumber belajar yang sudah tersedia (learning resources by utilization), yaitu

sumber belajar yang telah ada untuk maksud non instruksional, tetapi dapat

dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang kualitasnya setingkat dengan

sumber belajar jenis by design. Contohnya adalah taman safari, kebun raya,

taman nasional, museum bahari, kebun binatang, dan sebagainya.

2.8.2 Syarat Pemanfaatan Sumber Belajar

Seorang tenaga pendidik profesional harus memahami kriteria dalam

pemilihan sumber belajar sebelum memanfaatkan sumber belajar secara luas dan

efisien. Kriteria dalam pemilihan sumber belajar berdasarkan tujuan menurut

Rusman (2008), yaitu.

a. Sumber belajar hendaknya memotivasi siswa, terutama bagi siswa yang

kurang memiliki semangat belajar.

b. Sumber belajar untuk pembelajaran, hendaknya mendukung kegiatan belajar

mengajar.

c. Sumber belajar untuk penelitian, merupakan bentuk yang dapat diobservasi,

dianalisis, dicatat dengan teliti dan sebagainya.

d. Sumber belajar dapat digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan

dalam proses pembelajaran.

e. Sumber belajar untuk presentasi dengan menggunakan alat, pendekatan atau

metode, serta strategi pembelajaran yang tepat.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

22

Pemilihan sumber belajar dapat disesuaikan dengan syarat-syarat yang

dikemukakan oleh (Suratsih, 2010), yaitu kejelasan potensi, kesesuaian dengan

tujuan belajar, kejelasan sasaran, kejelasan informasi yang dapat diungkap,

kejelasan pedoman penelitian, dan kejelasan perolehan yang diharapkan. Menurut

Munajah & Susilo (2015), uraian syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kejelasan potensi, adanya suatu objek dan gejalanya yang dapat diangkat

sebagai sumber belajar terhadap permasalahan biologi.

2. Kesesuaian dengan tujuan belajar, hasil penelitian sesuai dengan

Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum berdasarkan Kurikulum 2013.

3. Kejelasan sasaran, sasaran yang dimaksud dalam penelitian yaitu objek dan

subjek penelitian.

4. Kejelasan informasi yang dapat diungkap, dilihat dari dua aspek yaitu

proses dan produk.

5. Kejelasan pedoman eksplorasi, dengan adanya prosedur kerja dalam

penelitian meliputi alat, bahan, cara kerja.

6. Kejelasan perolehan yang diharapkan, adanya kejelasan hasil berupa proses

dan produk penelitian dapat digunakan sebagai sumber belajar.

2.8.3 Kriteria Pemilihan Sumber Belajar

Menurut Abdullah (2012), hkriteria pemilihan isumberv belajar tyang uperlu

idiperhatikan cadalah psebagai qberikut.

1. Harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

23

2. Adanya sumber setempat, yang artinya apabila sumber belajar yang

bersangkutan tidak terletak pada sumber-sumber yang ada maka sebaiknya

dirancang sendiri.

3. Adanya tenaga, dana, dan fasilitas yang cukup untuk mengadakan sumber

belajar.

4. Efektifitas biaya dalam jangka waktu yang relatif slama.

5. Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan sumber

belajar yang bersangkutan untuk jangka waktu yang relatif lama.

2.8.4 Buku Panduan Praktikum

Dalam kegiatan di laboratorium, peserta didik perlu adanya panduan yang

memuat komponen-komponen yang mengarah pada proses kegiatan praktek di

laboratorium. Menurut Musyarofah dalam Prayitno (2017), Buku panduan

praktikum adalah buku yang memuat topik praktikum, tujuan, dasar teori, alat

bahan, prosedur, lembar hasil pengamatan serta soal evaluasi yang dirancang

berdasarkan tujuan praktikum. Buku panduan praktikum merupakan fasilitas yang

diberikan tenaga pendidik agar siswa dapat belajar dan bekerja secara terarah dan

berkelanjutan (Kilinc dalam Prayitno, 2017).

2.8.4.1 Komponen Buku Panduan Praktikum

Menurut Prayitno (2017), komponen panduan praktikum yang

dikembangkan sebagai berikut. (1) Topik Praktikum; (2) Tujuan Praktikum; (3)

Dasar mteori yang mendasari topik praktikum; (4) alat dan bahan praktikum; (5)

prosedur atau cara kerja praktikum yang dilengkapi dengan gambar-gambar; (6)

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

24

lembar pengamatan hasil praktikum; (7) hasil analisis praktikum; (8) soal-soal

evaluasi praktikum; (9) kesimpulan.

2.8.4.2 Cara Pembuatan Buku Panduan Praktikum

Menurut Noor (2015), Panduan umum pembuatan panduan praktikum sebagai

berikut.

1. Buku panduan praktikum merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang

dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat

pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta

didik menguasai tujuan belajar yang pesifik.

2. Buku kpanduan praktikum minimal memuat tujuan pembelajaran,

materi/substansi belajar, dan evaluasi.

3. Buku panduan praktikum berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat

mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan

masing-masing.

4. Format panduan praktikum disusun pada ukuran kertas A4, huruf Times

New Roman 12, spasi 1.5, jilid langsung/soft cover putih.

Menurut Rohyami (2014), aturan penulisan dan pembuatan buku panduan

praktikum sebagai berikut.

1. Terdapat cover buku panduan praktikum

2. Terdapat tata tertib dengan isi peraturan sebagai berikut.

a) Memuat peraturan wajib sebelum pelaksanaan praktikum.

b) Mencantumkan batas waktu keterlambatan masuk laboratorium.

c) Larangan saat kegiatan praktikum sedang berlangsung.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

25

3. Kata Pengantar

4. Daftar Isi

5. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum dirumuskan sesuai dengan materi pembelajaran dan

disesuaikan dengan kompetensi dasar.

6. Dasar Teori

Dasar teori pada buku panduan praktikum cukup dituliskan secara singkat

dan jelas agar peserta didik dapat memahami fenomena yang terjadi saat

pelaksanaan praktik di laboratorium. Tujuan dari adanya dasar teori yakni

memberikan arahan kompetensi yang akan dicapai.

7.Alat dan bahan

8. Prosedur kerja praktikum atau langkah kegiatan

Penulisan prosedur kerja praktikum menggunakan acuan standar AOAC,

SNI, standar methods atau standar yang berlaku di dunia kerja sebagai prosedur

kerja yang benar dan cukup jelas.

9. Hasil pengamatan pelaksanaan praktikum

10. Daftar pustaka

2.8.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku Panduan Praktikum

Praktikum akan berjalan dengan baik dan lancar apabila dilengkapi pula

idengan buku panduan praktikum, penggunaan panduan praktikum memiliki

kekurangan maupun kelebihan yang selama ini digunakan untuk kegiatan

pembelajaran. Kekurangan dalam buku panduan praktikum adalah langkah-

langkah yang disajikan kurang mampu melatih peserta didik untuk melakukan

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

26

proses ilmiah, menganalisis dan menemukan suatu konsep, belum tersedianya soal

pada analisis data yang dapat menuntut peserta didik dalam menemukan konsep

dan mengaplikasikan konsep yang sudah ada di kehidupan serta tidak terdapat

permasalahan yang mengawali suatu praktikum. Sekolah cenderung menggunakan

panduan praktikum yang terdapat di pasaran dengan konten isinya kurang bisa

mengembangkan keterampilan proses siswa (Patmasari et al., 2015).

Kelebihan buku panduan praktikum adalah peserta didik dapat terbantu

dalam pelaksanaan praktikum, dapat mencapat tujuan praktikum dengan

pertanyaan yang mengarah pada penyelidikan berdasarkan data pengamatan dan

dengan adanya buku panduan praktikum, peserta didik dapat membuat

kesimpulan tanpa harus membaca buku diktat. Panduan praktikum memiliki

kelebihan yang dapat meminimalkan peran guru atau dosen, menuntun peserta

didik untuk lebih aktif dan memperoleh kreatifitas berfikir serta mempermudah

pendidik dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium (Arifah et al., 2014).

2.8.4.4 Instrumen Penilaian Buku Panduan Praktikum

Instrumen merupakan alat yang memenuhi persyaratan akademis sehingga

dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau

mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Menurut Winarno (2011),

instrumen merupakan alat yang digunakan utnuk mengumpulkan informasi berupa

pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Instrumen dalam bidang penelitian,

dapat diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data mengenai variabel-variabel

penelitian untuk kebutuhan penelitian, sedangkan dalam bidang pendidikan

instrumen digunakan untuk megukur prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

27

diduga memiliki hubungan terhadap proses belajar mengajar guru, dan

keberhasilan pencapaian suatu program tertentu (Djaali & Muljono, 2007).

Instrumen berupa lembar validasi yang disajikan melalui Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Analisis validasi sumber belajar biologi Aspek Kriteria yang dinilai

Validator ke- Kategor

i

Penilaian

Umum 1 2

Komponen

Kelayakan isi

Komponen materi

Komponen alat dan bahan praktikum

Komponen

Kebahasaan

Sesuai dengan tingkat perkembangan

peserta didik

Komunikatif

Dialogis dan interaktif

Lugas

Koheren dan keruntutan alur pikir

Kesesuaian dengan kaidah Bahasa

Indonesia

Penggunaan istilah

Komponen

Penyajian

Teknik penyajian

Pendukung penyajian materi

Penyajian Pembelajaran

(Sumber: Wahyuni, 2013)

1.9 Keterkaitan Penelitian Dengan Materi Struktur dan Fungsi Sel pada

Sistem Pernapasan

Hasil dari penelitian uji aktivitas antiokisidan esktrak alkaloid daun

binahong yang akan dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam perencanaan

biologi materi Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pernapasan pada siswa SMA

kelas XI. Materi pokok pada KD 4.8 “Menyajikan hasil analisis pengaruh

pencemaran udara terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ pernapasan

manusia berdasarkan studi literatur”. Hal tersebut berkaitan dengan penelitian

yang dilakukan, karena mengenai pengaruh udara lingkungan yang tidak bersih

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

28

terhadap fungsi sel penyusun jaringan pada organ pernapasan dengan

penyakit/kelainan yang terjadi pada saluran pernapasan.

2.10 Pemanfaatan Buku Panduan Praktikum dalam Pembelajaran Materi

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pernapasan

Dalam silabus SMA kelas XI Semester I pada kurikulum 2013 terdapat

materi pokok mengenai “Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pernapasan Struktur

dan fungsi organ pernapasan, Kelainan dan penyakit terkait sistem pernapasan”.

Materi tersebut tertuang pada kompetesi dasar 4.8 dalam silabus kurikulum 2013

yaitu “Menyajikan hasil analisis pengaruh pencemaran udara terhadap kelainan

pada struktur dan fungsi organ pernapasan manusia berdasarkan studi literatur”

Hal tersebut berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, karena mengenai uji

aktivitas antioksidan. Sehingga dipilih salah satu sumber belajar berbentuk buku

panduan praktikum yang nantinya akan digunakan sebagai bahan ajar siswa SMA

kelas XI pada mata pelajaran biologi. Buku panduan praktikum digunakan dalam

bentuk hasil pemanfaatan dari penelitian ini berisikan penjelasan yang sistematis,

jelas dan efisien tentang materi Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pernapasan

Struktur dan fungsi organ pernapasan yang akan dituangkan dalam buku panduan

praktikum berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada

kurikulum 2013, sehingga materi pembelajaran pada saat kegiatan praktikum di

laboratorium akan menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

29

2.11 Kerangka Konseptual

Radikal bebas berperan dalam munculnya berbagai penyakit degeneratife,

sehingga tubuh membutuhkan senyawa antioksidan. Antioksidan alami yang

dapat digunakan adalah tanaman binahong. Binahong memiliki senyawa aktif

memiliki fungsi sangat penting dalam bidang kesehatan. Senyawa aktif dalam

binahong yaitu alkaloid. Alkaloid mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

dan sering digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid merupakan

senyawa yang mempunyai satu atau lebih atom nitrogen biasanya dalam gabungan

dan sebagian dari sistem siklik maka dari itu alkaloid memiliki kemampuan

sebagai penghambatan aktivitas antioksidan karena mempunyai lebih dari satu

atom jika bereaksi dengan radikal bebas. Uji aktivitas antioksidan pada senyawa

alkaloid daun binahomg menggunakan metode DPPH, dengan mengamati

perubahan warna yang terjadi pada larutan uji. Namum sebelum melakukan uji

antioksidan diperlukan uji kualitatif skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa

alkaloid daun binahong dan selanjutnya dilakukan uji aktivitas antioksidan.

Hasil penelitian ini akan di manfaatkan sebagai sumbe belajar biologi

untuk siswa SMA kelas XI kurikulum 2013 dalam materi pokok Struktur dan

Fungsi Sel pada Sistem Kerangka konsep Uji aktivitas antioksidan esktrak

alkaloid daun binahong sebagai buku panduan praktikum pada materi sistem

pernapasan dan fungsi pernapasan kelas XI SMA disajikan melalui (gambar 2.2)

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA DANjHIPOTESIS 2.1 Tanaman …eprints.umm.ac.id/56866/3/BAB II.pdfisopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau

30

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

BAB III

Radikal bebas berperan dalam munculnya berbagai penyakit

degenerativ, sehingga tubuh membutuhkan senyawa antioksidan

Antioksidan alami seperti binahong memiliki kandungan senyawa aktif

seperti alkaloid yang mampu menangkal radikal bebas

Ekstrak daun binahong yang digunakan adalah dalam bentuk liquida

atau bentuk cair

Uji kualitatif skrining fitokimia

untuk mengetahui senyawa

alkaloid daun binahong

Uji aktivitas antioksidan

senyawa alkaloid daun binahong

dengan metode DPPH

Studi pengembangan

Sebagai sumber belajar biologi pada materi

sistem pernapasan dan fungsi pernapasan