15
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Desa Singapadu Desa Singapadu memiliki luas 345,93 ha dan secara topografi merupakan dataran rendah dengan curah hujan sedang. Luas wilayah Desa Singapadu dibagi- bagi menjadi area pemukiman seluas 53,19 ha, persawahan dengan luas 115,7 ha, perkebunan 1,53 ha dan penggunaan lain-lain yang mencakup fasilitas umum seperti area untuk pura, kuburan, jalan, lapangan, dan peruntukan umum lainnya seluas 4,47 ha. Desa Singapadu memiliki enam banjar, yaitu: Banjar Dinas Apuan, Banjar Dinas Seseh, Banjar Dinas Mukti, Banjar Dinas Kebon, Banjar Dinas Sengguan dan Banjar Dinas Bungsu. Sebagian besar penduduk di Desa Singapadu bekerja sehari-hari sebagai petani (RPJM.DES., 2010-2015). Petani secara tidak langsung akan bertemu dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, karena sawah merupakan salah satu habitat yang baik untuk ular. Tiga petani digigit ular berbisa di Banjar Dinas Apuan selama bulan September 2013, jenis ular yang menggigit adalah ular hijau ekor merah atau ular mati ekor (Sutisna, kom.pri., 2013). Desa Singapadu juga memiliki daerah yang dijadikan kebun binatang atau lembaga konservasi. Lembaga konservasi tersebut yaitu Bali Bird Park, Rimba Reptile Park dan Bali Zoo. Ketiga lembaga konservasi tersebut terletak di tepi sungai dan area persawahan yang merupakan habitat yang baik untuk ular. Lembaga 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Desa Singapadu

Desa Singapadu memiliki luas 345,93 ha dan secara topografi merupakan

dataran rendah dengan curah hujan sedang. Luas wilayah Desa Singapadu dibagi-

bagi menjadi area pemukiman seluas 53,19 ha, persawahan dengan luas 115,7 ha,

perkebunan 1,53 ha dan penggunaan lain-lain yang mencakup fasilitas umum seperti

area untuk pura, kuburan, jalan, lapangan, dan peruntukan umum lainnya seluas 4,47

ha. Desa Singapadu memiliki enam banjar, yaitu: Banjar Dinas Apuan, Banjar Dinas

Seseh, Banjar Dinas Mukti, Banjar Dinas Kebon, Banjar Dinas Sengguan dan Banjar

Dinas Bungsu. Sebagian besar penduduk di Desa Singapadu bekerja sehari-hari

sebagai petani (RPJM.DES., 2010-2015). Petani secara tidak langsung akan bertemu

dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, karena sawah merupakan

salah satu habitat yang baik untuk ular. Tiga petani digigit ular berbisa di Banjar

Dinas Apuan selama bulan September 2013, jenis ular yang menggigit adalah ular

hijau ekor merah atau ular mati ekor (Sutisna, kom.pri., 2013).

Desa Singapadu juga memiliki daerah yang dijadikan kebun binatang atau

lembaga konservasi. Lembaga konservasi tersebut yaitu Bali Bird Park, Rimba

Reptile Park dan Bali Zoo. Ketiga lembaga konservasi tersebut terletak di tepi sungai

dan area persawahan yang merupakan habitat yang baik untuk ular. Lembaga

4

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

konservasi Bali Bird Park adalah salah satu lembaga yang khusus memelihara satwa

burung. Burung merupakan mangsa utama dari kelompok ular. Tikus dan hewan

pengerat lainnya secara tidak langsung akan masuk ke area lembaga konservasi

untuk mencari sisa makanan burung dan membangun sarang untuk berkembangbiak

(Obs. Pri.). Banyaknya jumlah burung dan hewan pengerat dapat menarik ular untuk

mencari mangsa di area lembaga konservasi. Rimba Reptile Park merupakan

lembaga konservasi yang khusus memelihara satwa reptil. Kemungkinan beberapa

spesies ular atau anak-anak ular hasil breeding ada yang lepas dari kandangnya dan

hidup disekitar area lembaga konservasi.

Masyarakat Desa Singapadu masih cukup banyak yang memanfaatkan sungai

untuk tempat persembahyangan, mandi, mencuci, dan memancing. Beberapa spesies

ular arboreal dan terestrial memanfaatkan lingkungan sungai sebagai sumber air,

tempat membuat sarang, tempat beristirahat/sembunyi dan tempat berburu mangsa.

2.2 Habitat Ular

Ular merupakan kelompok hewan yang memiliki tingkat adaptasi tinggi. Ular

dapat ditemukan di seluruh benua dan pulau-pulau kecil di Bumi kecuali Antartika

dan New Zeland. Ular tersebar di daerah-daerah basah/lembab, hutan tropis, hutan

beriklim sedang, gurun pasir, padang rumput, persawahan, laut, pegunungan, daerah

pemukiman dan daerah pinggiran pemukiman (O’shea and Halliday, 2001).

Beberapa spesies ular yang ditemukan di area persawahan seperti jenis ular

sawah/indo-chinese rat snake (Ptyas korros). Ular koros aktif mencari makan pada

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

siang hari, terutama memangsa tikus, kodok, katak dan kadal. Ular koros dapat

dijumpai di daerah-daerah pertanian, perkebunan, pemukiman dan hutan muson (Cox

et al., 1998; Ahsan and Shayla, 2001; McKay, 2006). Ular jali belang/banded rat

snake (Ptyas mucosa) dapat ditemukan di habitat persawahan. Ular jali belang tidak

berbahaya dan tidak berbisa, ular ini memangsa burung, kodok, katak dan tikus. Ular

jali belang memiliki panjang tubuh mencapai 3,7 m dengan tubuh berbentuk bulat

silindris serta gerakan yang cepat ketika berburu dan menghindari predator (Boeadi

et al., 1998; Cox et al., 1998; McKay, 2006; Rajesh et al., 2013). Ular berbisa lemah

yang dapat ditemukan di pepohonan (arboreal) di area perkebunan/pertanian dan

dipinggir sungai adalah dari jenis ular pucuk/green vine snake (Ahaetulla prasina).

Ular pucuk aktif pada siang hari memangsa kadal, kodok, katak, burung, dan ular-

ular kecil lainnya, sedangkan pada malam hari ular ini beristirahat di atas pohon

dengan melingkarkan tubuhnya pada ranting pohon (Cox et al., 1998; McKay, 2006).

Kemampuan adaptasi ular yang tinggi tidak selalu diimbangi dengan

peningkatan populasi individu yang konstan. Hal ini diakibatkan karena lebih banyak

masyarakat memilih untuk membunuh ular atau mengganggu sarang ular yang

ditemukan di area pemukiman. Beberapa spesies ular ada yang jumlahnya melimpah,

tetapi banyak spesies jumlahnya semakin menurun sehingga perlu dilindungi dengan

cara konservasi ex-situ ataupun in-situ. Convention on International Trade in

Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) adalah dokumen yang dapat

digunakan sebagai acuan untuk mengetahui spesies ular endemik Indonesia yang

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

dilindungi. Spesies ular di Indonesia yang masuk ke dalam dokumen CITES adalah

ular sanca bodo/burmese python (Python molurus-bivitatus), ular sanca hijau/green

tree python (Chondropython viridis) dan ular sanca timor (Python timorensis).

2.3 Klasifikasi Ular

Klasifikasi ular dalam taksonomi menurut O’Shea (1996) dengan contoh dari

beberapa genus dan spesiesnya adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Famili : Typhlopidae, Pythonidae, Colubridae, Elapidae, Viperidae

Genus : Ramphotyphlops, Python, Ptyas, Naja, Trimeresurus

Spesies : Ramphotyphlops braminus, Python reticulatus, Ptyas

korros, Naja sputatrix, Trimeresurus insularis.

Ular memiliki sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam Kelas

Reptilia bersisik Ordo: Squamata. Ular dibedakan dari reptil lainnya karena semua

ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. Perbedaan ular dengan kadal adalah

kadal pada umumnya berkaki, walaupun beberapa spesies kakinya mereduksi seperti

pada amphisbaenians atau worm lizards. Kadal memiliki lubang telinga dan kelopak

mata yang dapat dibuka dan ditutup. Ular merupakan salah satu reptil yang paling

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

sukses berkembang di dunia. Ular semakin jarang ditemukan di tempat-tempat yang

dingin, seperti di puncak-puncak gunung, Irlandia, Selandia baru dan daerah daerah

kutub (Taylor and O’Shea, 2004).

Beberapa contoh ular dengan berbagai cirinya seperti dijelaskan berikut ini.

Ular koros berukuran sedang dan agak ramping, biasanya berwarna coklat dengan

warna sisik berpinggiran hitam. Bagian ventral tubuhnya berwarna putih atau agak

kekuning-kuningan, memiliki mata yang besar dengan pupil yang bulat. Sisiknya

halus dan sedikit berlunas, dalam 15 baris di bagian tengah tubuhnya. Terdapat 187

sisik ventral, 146 pasang sisik subkaudal, 7 sisik bibir atas dengan sisik anus

terbelah. Ular ini tidak memiliki bisa, sehingga tidak berbahaya bagi manusia (Cox

et al., 1998; McKay, 2006).

Ular jali belang memiliki bentuk tubuh dan warna yang hampir sama dengan

ular koros. Ular jali belang berukuran besar dan dapat mencapai panjang hingga 3,7

m dengan diameter badan 5 – 10 cm. Ular jali belang berwarna coklat dengan garis-

garis tebal berwarna hitam dari perut sampai ekor. Sisik-sisik pada bibir berpinggiran

hitam dan seringkali terdapat garis-garis tebal berwarna agak kuning dari kepala

sampai perut, terutama pada ular muda. Sisik-sisik dari perut sampai ekor kadang-

kadang berpinggiran hitam. Tubuh bagian ventral agak kuning atau putih dengan 17

sisik halus pada bagian dorsal tengah tubuh. Terdapat 213 sisik ventral, 146 pasang

sisik subkaudal dan 9 sisik bibir atas dengan sisik anus terbelah (McKay, 2006). Ular

pucuk memiliki tubuh ramping dan panjang, tubuh berwarna hijau dengan garis-garis

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

putih yang putus-putus. Ular pucuk memiliki 15 baris sisik halus di bagian tengah

tubuh, jumlah sisik ventral 189, sisik subkaudal 141, sisik bibir atas 8 dan sisik anus

terbelah. Panjang total rata-rata adalah 1,3 m dan ukuran maksimal dapat mencapai 2

m. Memiliki bisa lemah dan tidak berbahaya bagi manusia (Cox et al., 1998; McKay,

2006).

Ular membunuh mangsanya dengan kekuatan lilitan seperti yang dilakukan

oleh ular Python dan beberapa spesies ular membunuh mangsanya dengan bisa yang

dimiliki. Tidak semua ular berbisa dapat membunuh manusia dengan bisanya. Ular-

ular yang berbisa kebanyakan termasuk famili Colubridae, tetapi pada umumnya

memiliki kekuatan bisa yang lemah. Ular-ular yang berbisa kuat di Indonesia

termasuk ke dalam famili Elapidae seperti ular king cobra (Ophiophagus hannah),

ular sendok (Naja sputatrix), ular weling (Bungarus candidus) dan ular cabai kecil

(Calliophis intestinalis). Ular berbisa mematikan yang termasuk dalam famili

Hydrophiidae adalah kelompok ular laut seperti ular laut berbibir kuning/yellow-

lipped sea krait (Laticauda colubrina). Kelompok ular berbisa mematikan lainnya

yang hidup terestrial adalah dari famili Viperidae seperti ular tanah (Calloselasma

rhodostoma) dan ular bidudak (Daboia siamensis). Ular berbisa kuat yang arboreal

adalah ular mati ekor (Trimeresurus insularis) (Cox et al., 1998; Das, 2012; Marlon,

2014).

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

2.4 Identifikasi Ular

Identifikasi ular dilakukan dengan cara mengidentifikasi ciri-ciri morfologi,

seperti bentuk tubuh, pola warna tubuh, panjang total tubuh, dan bentuk kepala.

Setelah mengamati ciri-ciri morfologi ular, dilanjutkan dengan mengamati ciri-ciri

morfometri seperti menghitung panjang tubuh ular dan ciri meristik atau

penghitungan jumlah susunan sisik labial atas (supralabial) dan labial bawah

(infralabial), jumlah sisik dorsal tengah, jumlah sisik ventral, jumlah sisik subkaudal

dan tipe taring (Gambar 1) (Cox et al., 1998; McKay, 2006).

Gambar 1. a. susunan sisik kepala bagian atas, b. susunan sisik supralabial dan

infralabial, c. cara menghitung sisik dorsal tengah tubuh, d. sisik anal

dan subkaudal (McKay, 2006; Lang and Vogel, 2005)

Sisik ventral

Sisik anal terbelah

Sisik subkaudal tunggal

Pasang sisik subkaudal

a b

c d

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

Sub-ordo Serpentes terdiri dari beberapa famili ular yang dapat ditemukan di

daerah tropis (Indonesia), misalnya dari famili Typhlopidae, Pythonidae, Colubridae,

Elapidae dan Viperidae (McKay, 2006).

2.5.1 Famili Typhlopidae

Typhlopidae adalah famili dari anggota spesies ular kawat/ular buta (blind

snake) yang berukuran kecil (12 cm – 18 cm) dan bentuknya seperti cacing tanah.

Tubuhnya berwarna hitam, abu-abu kehitaman, kecoklatan atau abu-abu kebiruan,

umumnya lebih gelap di bagian dorsal dan lebih terang di bagian ventral. Ular kawat

memiliki ekor pendek dengan ujung ekor meruncing seperti duri. Matanya

tersembunyi dan hanya terlihat seperti bintik gelap samar-samar di balik sisik kepala.

Sisik-sisik yang menutupi bagian tengah tubuh tersusun dari 20 deret sisik yang

halus dengan bentuk sama baik di bagian dorsal maupun ventral (McKay, 2006; Das,

2012).

Ular kawat ini mirip dengan cacing tanah, baik ukuran tubuh maupun

perilakunya. Ular kawat dapat ditemukan di bawah peralatan rumah tangga, di balik

pot-pot tanaman di halaman rumah, di bawah batu, di bawah serasah daun, dan kayu-

kayu busuk. Jika diamati dengan seksama, spesies ini terlihat memiliki sisik yang

berkilau dan kulit tidak berlendir. Mulut ular kawat sangat kecil, memangsa telur-

telur semut, rayap dan berbagai serangga kecil lainnya. Ular kawat hidup di bawah

tanah (fossorial), ukurannya yang kecil dan kemampuan reproduksi dengan cara

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

partenogenesis sangat membantu dalam penyebaran jenis ular ini. Populasi ular

kawat dapat terbentuk dari satu spesimen ular yang terbawa dalam tanah pada pot

tanaman (Kamosawa and Ota, 1996).

2.5.2 Famili Pythonidae

Keseluruhan anggota dari familia Pythonidae merupakan ular yang tidak

berbisa. Pythonidae dibedakan dari Boidae karena adanya gigi di bagian premaxilla,

seperti tungkai kecil di bagian paling depan dan tengah dari rahang atas. Pythonidae

umumnya lebih banyak hidup di daerah hutan hujan tropis dan merupakan ular

terpanjang di dunia yang mampu mencapai ukuran panjang 10 m seperti misalnya

ular sanca batik (Python reticulatus). Ular sanca memiliki lebih dari 30 sisik pada

lingkar tubuh tengahnya. Python membunuh mangsanya dengan cara membelitkan

tubuhnya yang berotot hingga mangsanya mati kehabisan nafas (Ario, 2010; Das,

2012).

Beberapa spesies menunjukkan adanya tulang pelvis dan tungkai belakang

(vestigial) seperti taji di kanan dan kiri kloaka. Taji ini lebih besar pada yang jantan

dan berguna untuk merangsang pasangannya pada saat kopulasi. Ular python betina

bertelur sampai 100 butir dan betinanya mengerami telur tersebut dengan cara

melingkari tumpukan telur tersebut selama 90 hari. Cara Python bertelur dan

merawat telurnya membedakannya dengan spesies ular famili Boidae (Boa). Familia

ini terdiri dari tiga genus (Python, Morelia, dan Aspidites) dengan lebih dari 30

spesies, habitatnya meliputi Afrika dan Indo-australia. Ular famili Pythonidae

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

memiliki tipe gigi aglypha, dimana hampir seluruh giginya teratur dengan jumlah

yang banyak (Zug, 1993; Lang and Vogel, 2005).

2.5.3 Famili Colubridae

Ciri famili Colubridae yang dapat membedakannya dengan famili lain adalah

sisik ventralnya berkembang dengan baik, melebar sesuai dengan lebar perut. Kepala

pada umumnya berbentuk oval dengan sisik-sisik yang tersusun secara sistematis dan

memiliki ekor silindris meruncing. Panjang tubuh Colubridae bervariasi setiap

spesiesnya, antara 1 – 3,5 m. Jumlah sisik lingkar tengahnya kurang dari 30. Famili

ini merupakan keluarga ular terbesar di dunia, meliputi hampir 2/3 dari spesies ular

di dunia. Kebanyakan anggota famili Colubridae tidak berbisa dengan tipe gigi

aglypha. Colubridae yang memiliki bisa biasanya memiliki tipe gigi opistoglypha

(tipe gigi berbisa lemah). Gigi taring opistoglypha kecil dan susah dibedakan dengan

gigi-gigi lainnya dan terletak infralabial bagian tengah/belakang. Colubridae terdiri

dari 320 genus dengan jumlah spesies lebih dari 1.700 dan tersebar luas di seluruh

dunia (Pough et al., 1998; Fry et al., 2009).

McKay (2006) mengatakan bahwa beberapa spesies anggota dari famili

Colubridae di Bali memiliki bisa lemah (tidak berbahaya bagi manusia). Ular dari

famili Colubridae yang memiliki bisa lemah di Bali adalah: ular pucuk/greend vine

snake (Ahaetulla prasina), ular blidah/dog-toothed cat snake (Boiga cynodon), ular

tambak/dog-faced water snake (Cerberus rynchops), ular pohon surga/paradise tree

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

snake (Chrysopelea paradisi), dan ular sampi/spotted keelback (Rhabdophis

chrysargos).

Ular dari famili Colubridae yang berbisa memiliki tipe gigi opistoglypha

dengan jenis bisa hemotoksin. Jika tergigit ular ini, dalam waktu singkat mungkin

tidak akan beresiko terkena racunya, karena ular dengan gigi opistoglypha harus

memasukkan lebih dalam taringnya agar dapat menyuntikkan bisa yang lebih

banyak. Ular bergigi opistoglypha masih tergolong berbisa lemah, dengan efek yang

ditimbulkan hanya pembengkakan sekitar area gigitan (Fry et al., 2009).

2.5.4 Famili Elapidae

Merupakan famili yang spesiesnya kebanyakan ular berbisa mematikan dan

banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Panjang tubuh Elapidae bervariasi,

mulai dari 30 cm – 600 cm. Sisik lingkar tubuh tengahnya antara 15 – 23 sisik.

Famili Elapidae terdiri dari 62 genus dengan 280 spesies, dibagi menjadi dua sub-

famili yaitu Elapinae dan Hydrophiinae. Pupil mata membulat karena kebanyakan

merupakan hewan diurnal. Famili ini dapat mencapai ukuran panjang 6 m yaitu dari

spesies king cobra (Ophiophagus hannah) dan biasanya ovipar namun adapula yang

ovovivipar. Khusus pada spesies ular sendok (Naja sputatrix), memiliki kemampuan

untuk menyemprotkan bisanya sejauh 2 m dan tepat mengenai mata musuh atau

predatornya (Pough et al., 1998).

Famili Elapidae adalah ular yang paling berbahaya karena sangat agresif.

Ular ini memiliki gigi taring tipe proteroglypha yang terletak di bagian depan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

infralabial dengan bisa neurotoksin. Selain bisa neurotoksin, ular kobra dan ular laut

juga memiliki tipe bisa hemotoksin dan kardiotoksin (Ario, 2010). Tipe gigi

proteroglypha kaku tidak dapat digerakkan dan dibagian depan taring terdapat

lubang saluran yang berfungsi untuk menyemprotkan bisa seperti pada Spitting

cobra. Ular bertipe gigi seperti ini tergolong sangat mematikan meskipun ukuran

taringnya tidak sepanjang taring solenoglypha yang dimiliki oleh ular viper, namun

kemampuan menyuntikkan bisanya sangat kuat. Penelitian sebelumnya di Australia

menyatakan bahwa spesies ular dari famili Elapidae adalah spesies ular berbisa

terkuat dengan jumlah terbanyak hingga 90 spesies (57,7%) dari 156 spesies ular

terestrial yang terdapat di benua Australia (Wilson and Swan, 2003; Williams et al.,

2006).

2.5.5 Famili Viperidae

Ular-ular dari familia ini memiliki gigi taring tipe solenoglypha dengan jenis

bisa hemotoksin (Ario, 2010). Tipe gigi ini sangat spesial dari tipe gigi ular lainnya.

Sepasang taring panjang yang terdapat di bagian depan infralabial dapat dilipat dan

disembunyikan ke bagian atas rahang. Taringnya tidak hanya berfungsi sebagai

penyuntik bisa, sepasang taring ini dapat digunakan untuk membantu mendorong

mangsanya masuk ke dalam perut. Famili ini kebanyakan merupakan ular yang

hidup di gurun, namun ada pula yang hidup di daerah tropis, tersebar hampir di

seluruh dunia kecuali di Antartika, Australia, Selandia Baru, Irlandia, Madagaskar,

Hawai, berbagai pulau kecil lainnya dan Artik. Sisik biasanya termodifikasi menjadi

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

lapisan tanduk tebal dengan pergerakan menyamping. Viperidae memiliki facial pit

yang berfungsi sebagai thermosensor/sensor panas. Kebanyakan anggota familinya

merupakan hewan yang ovovivipar dan beberapa ada yang ovipar. Sub-famili yang

ada di Indonesia adalah Crotalinae yang terdiri dari 18 genus dan 151 spesies (Pough

et al., 1998).

2.5.6 Kandungan Bisa Ular

Bali memiliki spesies ular yang berbisa kuat atau mematikan dan berbisa

lemah atau tidak berbahaya bagi manusia (Tabel 2.1). Bisa ular merupakan hasil

sekresi khusus kelenjar mulut yang menyerupai kelenjar saliva. Setiap spesies ular

menghasilkan komponen dan kandungan bahan toksik atau non toksik yang berbeda

- beda. Salah satu contoh ular yang terkenal memiliki bisa kuat dan berbahaya bagi

manusia adalah ular kobra. Jenis bisa ular kobra (Elapidae) adalah neurotoksin dan

sedikit hemotoksin. Gejala yang diakibatkan oleh gigitannya yaitu pembengkakan,

pendarahan, fibrinolitik dan kerusakan jaringan pada lokasi gigitan. Bisa ular

sebagaian besar adalah protein, kandungan protein dalam bisa ular disebut Thrombin

Like Enzyme karena mempengaruhi proses pembekuan darah. Thrombine like enzyme

ini termasuk protease serin dan metaloprotease yang menyerupai trombin dalam

fungsinya mempengaruhi pembekuan benang-benang fibrinogen (Selistre and Giglio,

1987; Chanhome et al., 2003).

Susunan kimia dari bisa ular sangat kompleks sekitar 90% tersusun atas

protein yang sebagian besar adalah enzim, serta mengandung polipeptida. Enzim

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

utama bisa ular antara lain proteolitik, hialurinidase, asam amino oksidase,

kolinesterase, fosfolipase A, ribonuklease, deoksiribonuklease, fosfomonoeterase,

fosfodiesterase, nukleotidase, ATPase dan DPNase. Dalam kandungan bisa ular juga

terdapat logam yaitu: magnesium (Mg), zink (Zn) dan mangan (Mn) dengan

konsentrasi yang bervariasi. Logam-logam ini sangat mempengaruhi kerja enzim,

misalnya ion kalsium merupakan komponen penting untuk mempertahankan struktur

tersier proteinase yang mempengaruhi aktivitas pendarahan (Brown, 1973; Fry,

1999).

Tabel 2.1 Ular-ular berbisa di Bali, kandungan bisa dan kekuatan bisa (McKay,

2006).

No Famili Spesies Nama lokal Kandungan

Bisa

Kekuatan

Bisa

1 Elapidae Ophiophagus hannah King Kobra Neurotoksin Mematikan

Naja sputatrix Ular Sendok Neurotoksin &

Hemotoksin

Mematikan

Bungarus candidus Ular Weling Neurotoksin Mematikan

2 Viperidae Trimeresurus insularis Ular mati ekor Hemotoksin Mematikan

3 Colubridae Ahaetulla prasina Ular pucuk Hemotoksin Lemah

Boiga cynodon Ular blidah Hemotoksin Lemah

Hemotoksin adalah kandungan racun yang menyerang sistem sirkulasi darah, dalam

kandungan racun hemotoksin terdapat enzim pemecah protein (proteolytic). Racun

hemotoksin mengakibatkan sel-sel darah akan rusak dan terjadi penggumpalan

darah. Reaksi racun sangat cepat seiring dengan pembengkakan di daerah sekitar

luka gigitan, beberapa menit setelah gigitan korban akan sangat kesakitan dan terasa

panas di area gigitan. Racun yang bersifat hemotoksin akan mengakibatkan gejala

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · dengan ular di lingkungan persawahan dan saluran irigasi, ... ular tidak memiliki kaki sebagai alat pergerakan. ... Kadal memiliki

hemolisis. Hemolisis adalah rusaknya jaringan darah akibat lepasnya hemoglobin

dari setoma eritrosit (sel darah merah). Enzim penyebab hemolisis adalah enzim

lipase seperti fosfolipase. Enzim fosfolipase ditemukan pada semua bisa ular dalam

beberapa bentuk dan variasi. Pada bisa ular famili Elapidae dan Viperidae ditemukan

4 jenis fosfolipase, yaitu A1, (lesitinase A2), C dan D yang diklasifikasikan

berdasarkan bagian mana dari ikatan ester 3-sn fosfogliserida yang di hidrolisis (Fry,

1999; Fry et al., 2012).