Upload
vanmien
View
270
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan,
laporan-laporan, dan prosedur-prosedur yang digunakan perusahaan untuk
mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasil-hasilnya. Sistem akuntansi
ditinjau dari segi proses kegiatannya dapat didefinisikan sebagai proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan, data
keuangn suatu organisai, (Jusuf, 2005:395).
Mulyadi, (2001:3), mengemukakan bahwa sistem akuntansi adalah
organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikan rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengolahan perusahaan.
Selain itu menurut Baridwan, (2012:4) “sistem akuntansi adalah formulir-
formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk
mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk
menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh
manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang
berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga
pemerintah untuk menilai hasil-hasil operasi. Begitu pula pengakuan Steven
(dalam Baridwan, 2012:4) “sitem informasi akuntansi adalah suatu komponen
2
organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengelola, menganalisa, dan
mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan
keputusan kepada pihak-pihak dalam (terutama manajemen).
Adapun menurut Nugroho, (2001:4) “Sistem Akuntansi adalah berbagai
dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana dan berbagai laporan yang didesain
untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.
Secara umum akuntansi adalah suatu nama yang diberikan pada suatu
pelaksanaan sistem pencatatan yang berlaku umum atas berbagai kejadian dalam
suatu kegiatan usaha. Secara khusus akuntansi adalah proses pengiktisaran,
pengidentifikasian transaksi, kemudian dijurnal dan di posting ke buku besar guna
untuk menghasilkan laporan keuangan.
Menurut Jusuf dan Tambunan, (2000:4) “akuntansi didefinikasikan
sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efesian dan mengevaluasi kegiatan suatu
organisasi”. Sedangkan Jusuf, (2001:5) “mengemukakan bahwa akuntansi dilihat
dari dua segi yaitu:
1. Dari sudut pemakaian, akuntansi merupakan suatu disiplin ilmu
yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efesian dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu
organisasi.
3
2. Dari sudut kegiatan, akuntansi adalah proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisasian data
keuangan suatu organisasi”.
Selain itu menurut Baridwan, (2008:1) “Akuntansi adalah suatu kegiatan
jasa. Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai
sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif
dari suatu keadaan.
Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengertian sisten akuntansi adalah organisasi formulir-
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikan rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengolahan perusahaan untuk mengawasi usahanya.
2.2 Unsur-Unsur Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi, (2001:99) bahwa sistem akuntansi penerimaan kas atas
penjualan tunai terbagi atas:
a. Fungsi akuntansi
b. Dokumen
c. Catatan akuntansi
d. Prosedur
e. Unsur pengendalian
4
2.2.1 Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi pada dasarnya adalah untuk membantu manusia dengan
informasi keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu dalam
menggunakan benda-benda ekonomi yang langka dan memiliki alternative
kegunaan (Baswir, 1997:5).
Fungsi akuntansi adalah memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu
bisnis dan hasil usahanya pada suatu atau periode tertentu (Harahap, 1999:1).
Adapun fungsi-fungsi akuntansi yang terkait dalam penjualan tunai adalah sebagai
berikut:
a. Bagian Order Penjualan
Fungsi ini menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai,
dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan
pembayaran kas di bagian kassa.
b. Bagian Kassa
Fungsi ini menerima pembayaran uang sebesar harga barang yang terdapat
pada faktur.
c. Bagian Pembungkus
Fungsi ini membungkus barang dan memberikannya kepada pembeli
ditukar dengan faktur yang telah dilunasi.
d. Bagian Akuntansi
Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal
umum atau jurnal khusus penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu
5
persediaan barang secara periodik serta membuat laporan penjualan sesuai
dengan kebutuhan manajemen.
2.2.2 Dokumen
Baridwan (2012:7). Dalam hubungannya dengan sistem akuntansi,
formulir dan dokumen adalah blangko-blangko yang digunakan untuk melakukan
pencatatan dari suatu transaksi seperti faktur pembelian, voucher, formulir, dan
lain-lain. Dalam setiap sistem yang disusun harus direncanakan adanya formulir
dan dokumen-dokumen yang cukup yang akan digunakan dalam pencatatan,
karena formulir dan dokumen-dokumen ini mempunyai peranan yang sangat
penting dalam sistem akuntansi. Adapun dokumen-dokumen yang digunakan
dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut:
a. Faktur penjualan tunai (FPT)
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangkap 3, yaitu:
- lembar 1akan diberikan kepada pembeli sebagai pengantar untuk
kepentingan pembayaran barang kepada kassa,
- lembar 2 akan diserahkan kepada bagian pembungkus beserta barangnya
sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di
kassa dan sekaligus sebagai slip pembungkus yang akan ditempel di
pembungkus barang sebagai identitas barang, dan
- lembar 3 yang akan diserahkan ke bagian order penjualan yang akan
dijadikan sebagai arsip sementara berdasarkan nomor urutnya sebagai
pengendali apabila terjadi kejanggalan transaksi penjualan.
6
b. Pita Register kas
Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang dioperasikan oleh
bagian kassa setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai
pembayaran atas barang dan juga sebagai dokumen pendukung untuk
meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan dicatat
dalam register kas.
Menurut Gillespie (dalam Baridwan 2012:8). Peranan atau kegunaan
formulir dan dokumen-dokumen dalam sistem akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Untuk menentukan hasil kegiatan perusahaan.
b. Untuk menjaga aktiva-aktiva dan utang-utang perusahaan.
c. Untuk memerintahkan mengerjakan suatu pekerjaan.
d. Untuk memudahkan penyusunan rencana-rencana kegiatan,
penilaiaan hasil-hasilnya dan penyesuaian rencana-rencana.
2.2.3 Catatan Akuntansi
Untuk mempermudah pembukuan, langka pertama yang harus dilakukan
adalah mengumpulkan dokumen-dokumen, kemudian dokumen atau bukti
transaksi tersebut harus dianalisis. Dalam menganalisa transaksi, transaksi dapat
berasal dari transaksi antara perusahaan dan pihak luar.
Transaksi dapat dicatat dalam rekening-rekening yang benar, diperlukan
analisa terhadap transaksi-transaksi tersebut untuk mengetahui pengaruh dari
transaksi-transaksi tadi. Dokumen transaksi dianalisa untuk menentukan akan
7
dicatat bagaimana transaksi dan peristiwa yang terjadi (Suharli, 2006:50). Adapun
catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan adalah sebagai berikut:
1. Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi
penjualan baik secara kredit maupun tunai.
2. Jurnal Umum
Jurnal Umum, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga
pokok produk yang dijual selama periode tertentu.
1. Kartu Persediaan.
Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang
berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
Menurut Jusuf dan Tambunan, (2000:33) “catatan akuntansi yang digunakan
dalam sistem penjualan tunai yakni:
a. Jurnal penjualan (tunai)
Jurnal penjualan ini digunakan untuk merekam terjadinya transaksi
penjualan barang. Terjadinya penjualan barang ini menambah jumlah
penjualan yang ada.
b. Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas ini digunakan untuk merekam terjadinya
penerimaan uang dari penjualan tunai yang akan menambah kas.
c. Kartu persediaan barang
Kartu persediaan barang ini berfungsi sebagai buku besar pembantu untuk
mencatat pengurangan barang pada persediaan karena dijual.
8
2.2.4 Prosedur
Prosedur merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang
saling berkaitan dengan tujuan transaksi perusahaan yang sering terjadi.
Prosedur menurut Marom, (2002:1) “prosedur merupakan urutan-urutan
pekerjaan yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih
untuk menjamin adanya perlakuan seragam terhadap peristiwa atau kejadiaan
berulang-ulang.
Prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal yang terdiri dari menulis,
menggandakan, menghitung, member kode, mendaftar, memilih, memindah dan
membandingkan (Romney dan Paul 2003:9). Ada beberapa prosedur yang
digunakan dalam sistem akuntansi penjualan yakni sebagai berikut:
1. Prosedur order penjualan.
Dalam proses order penjualan, bagian order penjualan berperan
dalam menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai
sebanyak 3 lembar yang akan didistribusikan masing-masing satu kepada
pembeli sebagai bukti pembayaran ke bagian kassa, dikirimkan ke bagian
gudang, dan untuk bagian order penjualan sendiri sebagai arsip
dokumentasi yang akan disimpan menurut nomor urut faktur.
2. Prosedur penerimaan kas.
Penerimaan kas dilakukan oleh bagian kassa bersamaan setelah
menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan tunai dari
pembeli sekaligus mengoperasikan mesin cash register sehingga
9
menghasilkan bukti cash register yang akan ditempelkan pada faktur yang
telah dibubuhkan cap lunas dan diserahkan kembali kepada pembeli untuk
kepentingan pengambilan barang ke bagian pengiriman barang.
3. Prosedur penyerahan barang
Proses penyiapan barang ditangani oleh bagian gudang setelah
menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan sesuai dengan
kuantiítas yang sebenarnya sekaligus pencatatannya kedalam kartu gudang
yang akan diserahkan ke bagian pengiriman
4. Prosedur pencatatan kas.
Pencatatan kas ditangani oleh departemen akuntansi dalam jurnal
penjualan dan penerimaan kas setelah menerima faktur penjualan tunai
yang dilampiri oleh pita register kas dari bagian pengiriman barang.
Kesimpulan yang dapat diambil dari definisi tersebut di atas bahwa suatu
sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan
kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri dari kegiatan
berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal,
dan buku besar :
a. menulis.
b. menggandakan.
c. menghitung.
d. memberi kode.
e. mendaftar.
f. memilih (mensortasi).
10
g. memindah.
h. membandingkan.
2.2.5 Unsur Pengendalian
Sitem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keadaan data akuntansi, mendorong efesiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Mulyadi (2001:163-170) mengemukakan tujuan sistem akintansi
pengendalian intern menurut definisi tersebut adalah:
a. Menjaga kekayan organisasi.
b. Mengecek ketelitian dan keadaan data akuntansi.
c. Mendorong efesiensi
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Unsur pokok sistem akuntansi pengendalian intern yakni:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas. Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian
tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk
melaksanankan kegiatan pokok perusahaan.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
cukup terhadap kekayaan, utang pendapatan dan biaya. Dalam organisasi
11
transaksi hanya terjadi atas otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang
menyetujui terjadinya transaksi tersebut.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang
dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksanakan
dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang
sehat dalam pelaksanaannya.
4. Karyawan mutuhnya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimanapun
baik struktur organisasi, sistem otorisasi prosedur pencatatan, serta bagai
cara diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanya sangan
tergantung kepercayaan manusia yang melaksanakannya.
2.3 Penerimaan Kas
Menurut Jusuf, (2011:16) penerimaan kas yang berasal dari hasil dari
penjualan tunai sebaiknya dilakukan dengan mesin regis kas di kassa pada saat
transaksi penjualan terjadi. Untuk menjamin bahwa angka rupiah yang
dimasukkan (dicatat) ke dalam mesin regis kas sesuai dengan harga jual yang
sesungguhnya, maka mesin register harus ditempatkan pada loket kasir
sedemikian rupa, sehingga dapat terbaca oleh si pembeli.
Penerimaan kas bisa berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari
penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman baik dari bank maupun dari
wesel, setoran modal baru. Tetapi penerimaan kas perusahaan biasanya berasal
12
dari 2 sumber utama : penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas
dari piutang.
Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa
uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segara
digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai,
pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.
“Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang berasal dari transaksi
penjualan tunai” (Mulyadi,2003:455).
Penerimaaan kas bisa terjadi dengan berbagai macam cara seperti lewat
pos, pembayaran langsung ke kasir atau pelunasan ke bank. Uang yang diterima
bias berbentuk uang tunai, baik logam maupun uang kertas, cek, money order,
bank draft, dan lain-lain.
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutag
yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan
adalah terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih
beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem
akuntansi penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan, mencatat
transaksi yang dapat membantu pimpinan untuk menangani penerimaan
perusahaan.
13
Beberapa bentuk pembayaran dari langganan di dunia usaha yang dikenal antara
lain :
a. Uang tunai.
b. Cek.
c. Giro bilyet.
d. Transfer lewat bank.
e. Wesel bank.
Cara penerimaan uang dari langganan dapat dilakukan melalui cara :
1. Langganan membayar sendiri atau oleh petugasnya.
2. Harus ditagih oleh kreditur.
3. Kompensasi utang piutang.
2.4 Penjualan Tunai
Penjualan merupakan suatu proses pertukaran barang dan jasa dari suatu
nilai sehingga membentuk satu penghasilan kepada penjual.
Menurut Chairul, (2002:28), penjualan artinya penjualan barang dagangan
sebagai usaha pokok perusahaan dan biasanya dilakukan secara teratur.
Junaidin ( dalam Basu, 2001: 12) mengemukakan bahwa” penjualan
adalah suatu kegiatan yang berkenan dengan penjualan barang atau jasa langsung
kepada konsumen untuk menggunakan pribadi maupun untuk penggunaan bisnis.
14
2.5 Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Atas Penjualan Tunai
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur
(Mulyadi, 2008:456) yaitu:
Penerimaan kas dari Over The Counter Sale.
Dalam penerimaan kas dari Over The Counter Sales pembeli datang ke
perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli,
melakukan pembayaran ke kasir dan kemudian menerima barang yang
dibeli.
Penerimaan kas dari COD sales.
Cash On Delivery Sales (COD Sales) adalah transaksi penjualan yang
melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum atau angkutan sendiri
dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan.
Penerimaan dari Credit Card Sales.
Penerimaaan kas dari Credit Card Sales merupakan salah satu cara
pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang
memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun bagi penjual. Credit
card dapat merupakan sarana pembayaran bagi pembeli, baik dalam over
the counter sales maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya
dilakukan melalui jasa pos atau angkutan umum.
2.5.1 Fungsi Penerimaan Kas Atas Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2001:462) fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem
akuntansi penerimaan kas atas penjualan tunai terdiri dari:
15
Fungsi penjualan. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi
faktur dari penjualn tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli
untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas
Fungsi kas. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi
ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli
Fungsi gudang. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
fungsi ini bertanggung jawab menyiapkan barang yang dipesan oleh
pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman
Fungsi pengiriman. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli
Fungi akuntansi. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatatan transaksi penjualan dan
penerimaan kas dan pembuatan laporan penjualan
2.5.2 Dokumen Penerimaan Kas Atas Penjualan Tunai
Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas
atas penjualan tunai menurut Mulyadi, (2001:463-469) adalah sebagai berikut:
Faktur penjualan tunai
Dokumen ini di gunakan untuk berbagai informasi yang di perlukan oleh
manajemen mengenai transaksi penjualan tunai
Pita register kas (cash register tape)
16
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan
mesin register kas (cash register)
Credit card sales slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu
kredit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) yang menjadi
anggota kartu kredit
Billof lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan
penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum
Faktur penjualan COD
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD
Bukti setor bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank
Rekapitulasi harga pokok penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk memeriksa harga
pokok produk yang dijual selama satu periode.
2.5.3 Catatan Akuntansi Penerimaan Kas Atas Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi, (2001:468-469) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi, ada beberapa catatan akuntasi yang digunakan dalam sistem
akuntansi penerimaan kas atas penjualan tunai, yaitu:
Jurnal penjualan. Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat dan meringkas data penjualan.
17
Kas xxx
Penjualan tunai xxx
Jurnal penerimaan kas. Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi
akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber
diantaranya dari penjualan tunai.
Kas xxx
Penjualan xxx
Jurnal umum. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal
ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk
yang dijual
Kartu persediaan. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
berkurangnya harga pokok produk yang di jual
Kartu gudang. Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena
hanya berisi kuantitas persediaan yang disimpan digudang.
2.5.4 Prosedur Penerimaan Kas Atas Penjualan Tunai
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai menurut Mulyadi, (2001:469-470) sebagai berikut:
Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima dari pembeli dan membuat
faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembelian melakukan
pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi
18
gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan
kepada pembeli.
Prosedur penerimaan kas
Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari
pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register dan cap”
lunas” pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan
pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari
fungsi pengiriman.
Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada
pembeli.
Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi
penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas di
samping itu fungsi akuntansi mencatat berkurangnya persediaan barang
yang dijual dalam kartu persediaan.
Prosedur penyetoran kas ke bank
Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan
segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam samping
ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank
dalam jumlah penuh
Prosedur pencatatan penerimaan kas.
19
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam
jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor yang diterima dari bank
melalui fungsi kas.
Prosedur pencatatan harga pokok penjualan.
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok
penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan.
Adapun bagan alir dokumen berbagai sistem penerimaan kas. Berikut ini
disajikan bagan alir dokumen sistem penerimaan kas dari berbagai sumber sebagai
berikut:
20
A. Alir dokumen penerimaan kas dari Over The Counter Sale
Gambar 1.sumber (mulyadi, 2001.476).
21
Adapun jurnal pencatatan transaksi Over The Counter Sale sebanyak dua kali
yakni sebagai berikut:
1. Berdasarkan faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita register
kas, bagian jurnal mencatat transaksi Over The Counter Sale kedalam
jurnal penjualan dengan jurnal senagai berikut.
Penjualn tunai xxx
Pendapatan penjualan xxx
2. Berdasarkan bukti setor bank yang diterima dari bagian kasa, bagian jurnal
mencatat bagian kas dari Over The Counter Sale didalam jurnal
penerimaan kas dengan jurnal sebagai berikut.
Kas xxx
Penjualan tunai xxx
Pengunaan rekening proforma penjualan tunai dilakukan karena Over The
Counter Sale dicatat didalam dua jurnal khusus: jurnal penjualan dan jurnal
penerimaan kas. Penggunaan rekening proforma ini untuk menghindari pencatatan
ganda (double ac-counting).
Pencatatan harga pokok barang yang dijual dilakukan oleh bagian jurnal
berdasarkan bukti memorial sebagai dokumen sumber.Bukti memorial dibuat oleh
bagian kartu persediaan berdasarkan rekapan harga pokok penjualan yang disusun
atas dasar data yang direkam dalam kartu persediaan.Bukti memorial dicatat oleh
bagian jurnal ke dalam jurnal umum dengan jurnal.
22
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan produk jadi xxx
23
Gambar 2.sumber (mulyadi, 2001.477). lanjutan
24
B. Alir dokumen penerimaan kas dari Cash On Delivery Sale
Gambar 3.sumber (mulyadi, 2001.478).
T
3
FPCOD
Diserahkan kepada perusahaan angkutan umum
Bersama barang
Bagian Pengiriman
25
Bagian jurnal melakukan pencatatan Cash On Delivery Sale dua kali:
1. Berdasarkan faktur penjualan COD yang diterima dari bagian pengiriman,
bagian jurnal mencatat transaksi penjualan COD di dalam jurnal penjualan
dengan jurnal sebagai berikut.
Piutang penjualan xxx
Pendapatan penjualan xxx
2. Setelah cek diterima dari pelanggan melalui perusahaan angkutan umum
disetorkan ke bank, berdasarkan bukti setor ke bank yang dilampiri dengan
faktur penjualan COD bagian jurnal mencatat penerimaan kas dari
pelanggan di dalam jurnal penerimaan kas dengan jurnal:
Kas xxx
Piutang penjualan xxx
26
Gambar 4.sumber (mulyadi, 2001.479). lanjutan
27
C. Penerimaan kas dari Credit Card Sale
Gambar 5.sumber (mulyadi, 2001.480).
2
FPT
Bersama barang sebagai slippembungkus
FPT = Faktur Penjualan Tunai PRK = Pita Register Kas CCSS= Credit Card Sale Slip
Untuk pembeli
Bagian pengiriman
28
Gambar 6.sumber (mulyadi, 2001.481). lanjutan
29
2.5.5 Unsur Pengendalian Interen Penerimaan Kas Atas Penjualan Tunai
Adapun unsur pengendalian intern yang harus ada dalam sistem akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai menrut (Mulyadi, 2001:471- 473), adalah
sebagai berikut:
A. Organisasi
Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.Fungsi penjualan yang
merupakan fungsi operasi harus dipisahkan dari fungsi kas yang
merupakan fungsi penyimpanan.
Fungsi kas harus terpisah dari fugsi akuntansi. Berdasarkan sistem unsur
pengendalian intern yang baik, fungsi akuntansi harus dipisahkan dari
kedua fungsi pokok yang lain: fungsi operasi dan fungsi penyimpanan.
Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi
kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi
penjualan tunai yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi
tersebut.
B. Sistem Otoritas Dan Prosedur Pencatatan.
o Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
menggunakan formolir faktur penjualan tunai. Transaksi penjualan tunai
dimulai dengan diterbitkannya faktur penjualan tunai oleh fungsi
penjualan.
o Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara
membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan
30
pita register kas pada faktur tersebut. Sebagai bukti bahwa fungsi
penerimaan kas telah menerima kas dari pembeli fungsi tersebut harus
membubukan cap “lunas” dan menempelkan pita register kas pada faktur
penjualan tunai.
o Penjualan dengan kartu kredit bank didahului degan permintaan otoritas
dari bank penerbit kartu kredit. Masalah yang dihadapi oleh merchant
dalam penjualan dengan kartu kredit dari bank adalah penentuan
bonafiditas pemengang kartu kredit.
o Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara
membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai. Cap
“sudah diserahkan” yang dibubuhkan oleh fungsi pengiriman pada faktur
penjualan tunai membuktikan telah diserahkannya barang kepada pembeli
yang berhak.
o Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen
sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. Catatan
akuntansi harus diisi informasi yang berasal dari dokumen sumber
dibuktiklan dengan dilampirkannya dokumen pendukung yang lengkap,
yang telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
o Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus oleh karyawan yang diberi
wewenang untuk itu. Setiap pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus
di lakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk mengubah catatan
akuntansi tersebut
C. Praktek Yang Sehat
31
Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. Dalam organisasi, setiap
transaksi keuangan hanya akan terjadi jika telah mendapat otorisasi dari
yang berwenang.
Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank
pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja
berikutnya. Penyetoran segerah seluruh jumlah kas yang diterima dari
penjualan tunai ke bank akan menjadikan jurnal kas perusahaan dapat diuji
ketelitian dan keandalannya dengan menggunakan informasi dari bank
yang tercantum dalam rekening Koran bank (bank statement).
Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan
secara mendadak oleh fungsi penmeriksaan intern. Penghitungan kas
secara periodik dan secara mendadak akan mengurangi penggelapan kas
yang diterima oleh kasir.
32