31
7 BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT A. Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2014:213). Kehamilan berlangsung selama 40 minggu dengan perhitungan bahwa satu bulan sama dengan 28 hari. Kehamilan dianggap lewat bulan bila lebih dari 42 minggu (Manuaba, 2012:98). 2. Perkembangan Janin Pada Masa Kehamilan a. Perkembangan Janin Pada Trimester Pertama Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim, kemudian pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua dan bayi berbentuk embrio ukuran rata-rata 2-4 mm, pada minggu keenam. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak, pada minggu ketujuh jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri

BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

7

BAB II

KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT

A. Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan di

definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga

lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau

10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3

trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua

15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu

ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2014:213).

Kehamilan berlangsung selama 40 minggu dengan perhitungan bahwa satu

bulan sama dengan 28 hari. Kehamilan dianggap lewat bulan bila lebih dari 42

minggu (Manuaba, 2012:98).

2. Perkembangan Janin Pada Masa Kehamilan

a. Perkembangan Janin Pada Trimester Pertama

Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi

kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim, kemudian pembuahan

terjadi pada akhir minggu kedua dan bayi berbentuk embrio ukuran rata-rata 2-4

mm, pada minggu keenam. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk,

pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak,

pada minggu ketujuh jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri

Page 2: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

8

karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm. Kuku tumbuh pada

minggu ini. Pada akhir semester ini paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan

yang menjaga kantung udara tetap mengembang dan tulang bayi semakin

mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat, berat bayi sudah mencapai

650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm (Aurel, 2009).

b. Perkembangan janin pada trimester kedua

Pada awal trimester kedua panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram,

lehernya semakin panjang dan kuat. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang

dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Pada minggu berikutnya

bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Akhir

minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm. Dalam proses pembentukan

ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi.

Kemudian Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada

ujung jari mulai terbentuk, Sidik jari sudah mulai terbentuk.

Pada minggu ke-19 beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm,

otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat

gerakan sadar seperti menghisap jempol pada minggu berikutnya kulit bayi mulai

membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous, gerakan bayi semakin

pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm. Kuku tumbuh pada

minggu ini. Pada akhir semester ini paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan

yang menjaga kantung udara tetap mengembang dan tulang bayi semakin

mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat, berat bayi sudah mencapai

650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm (Aurel, 2009).

Page 3: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

9

c. Perkembangan janin pada trimester ketiga

Minggu pertama trimester ketiga Berat bayi sudah mencapai 650-670

gram dengan tinggi badan 34-37 cm, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh

masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk

bertahan . Minggu ke-27 berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan

tinggi badan 36-38 cm. Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina

matanya telah mulai terbentuk. Minggu ke-29 berat badannya 1100-1200 gram,

dengan tinggi badan 37-39 cm. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan

pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi. Minggu ke-31

perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini. Berat badan bayi

1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm. Perkembangan fisik mulai sempurna,

bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan

bertambah. Minggu ke-34 bayi berada di pintu rahim berat badan bayi 2000-2010

gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm. Bayi sudah dapat membuka dan

menutup mata apabila mengantuk dan tidur. Minggu ke-36 saat ini paru-paru bayi

sudah bekerja baik. Berat badan bayi 2400-2450 gram dengan tinggi badan 47-48

cm. Pada akhir semester ketiga kepala bayi turun ke ruang pelvic Berat badan bayi

di minggu ini 2700-2800 gram dengan tinggi 48-49 cm. Bentuk bayi semakin

membulat dan kulitnya menjadi merah jambu, bayi sudah bisa melihat adanya

cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas

harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun

pernafasannya masih dilakukan di dalam air (Aurel, 2009).

Page 4: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

10

3. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

a. Kebutuhan Personal Hygiene

Perawatan kebersihan selama kehamilan sebenarnya tidak

berbeda dari saat-saat yang lain.Akan tetapi, saat kehamilan ibu hamil

sangat rentan mengalami infeksi akibat penularan bakteri atau jamur.

Tubuh ibu hamil sangatlah perlu dijaga kebersihannya secara

keseluruhan mulai dari ujung kaki sampai rambut termasuk halnya

pakaian ibu hamil senantiasa menjaga kebersihannya.

b. Kebutuhan Eliminasi

Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh

setiap Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena

terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan.

Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu

yang harus dilakukan supaya tidak mengalami gangguan BAK dan

BAB.

Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil trimester 1, 2 dan 3 yang Harus

Terpenuhi

1) Trimester I : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral

dan air.

2) Trimester II :Jumlah karbohidrat dan protein tetap.

3) Trimester III :Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah-

buahan segar, kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari ½ kg

perminggu.

Page 5: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

11

c. Kebutuhan Nutrisi

Kebutuhan gizi selama hamil lebih tinggi dibandingkan dengan

kondisi prahamil, makin bertambah usia kehamilan makin tinggi

jumlah zat gizi yang dibutuhkan. Untuk mencapai kehamilan yang

sehat dibutuhkan asupan gizi yang optimal sesuai dengan usia

kehamilan. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) konsumsi

tambahan energi dan protein yang harus diperoleh ibu hamil sebagai

berikut pada trimester I sebesar 100 kalori dan 17 gram protein,

trimester II sebesar 300 kalori dan 17 gram protein dan trimester III

sebesar 300-500 kalori dan 17 gram protein. Sebagai pengawasan,

kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat

diukur berdasarkan kenaikan berat badannya (Kemenkes RI, 2014:22).

Proporsi kenaikan berat badan selama hamil sebagai berikut :

1) Kenaikan berat badan pada trimester I lebih kurang 1,5-2 kg.

Kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya merupakan kenaikan

berat badan ibu.

2) Kenaikan berat badan pada trimester II adalah 4-6 kg. Sekitar 60 %

kenaikan berat badan ini dikarenakan pertumbuhan jaringan pada

ibu.

3) Kenaikan berat badan pada trimester III adalah 6-8 kg atau sekitar

60% kenaikan berat badan ini dikarenakan pertumbuhan jaringan

janin. (Kemenkes RI, 2014:16).

Page 6: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

12

Tabel 1

Kisaran Kenaikan Berat Badan Total untuk Ibu Hamil

Berdasarkan BMI Sebelum Hamil

Katagori Berat Badan Untuk Tinggi

Badan

Kenaikan Berat Badan Yang

Dianjurkan

Rendah (BMI < 19, 8)

Normal (BMI 19, 8 hingga 26, 0)

Tinggi (BMI > 26, 0 hingga 29, 0)

12, 5-18

11, 5-16

7,0-11,5 Sumber : Husin. 2013. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Bandung, halaman 135.

Nutrisi yang diperlukan ibu selama kehamilan terdapat pada menu

seimbang yang mengandung zat-zat yang berguna bagi kesehatan ibu dan janin,

seperti :

1) Karbohidrat

Peran utama karbohidrat adalah menyediakan energi untuk sel-sel di

dalam tubuh, terutama otak dan sistem saraf pusat. Dalam kehamilan, janin

menggunakan glukosa sebagai sumber utama energinya. Perpindahan glukosa dari

ibu ke janin diperkirakan sekitar 17-26 gram/hari dan di akhir kehamilan

kebanyakan glukosa dipakai untuk perkembangan otak janin. Rekomendasi

asupan harian atau Dietary Recommended Intake (DRI) menyarankan kebutuhan

rata-rata karbohidrat pada ibu hamil adalah 175 gram/hari. Jumlah ini cukup dan

mampu menyediakan kalori yang cukup, mencegah terjadinya ketosis, dan

menjaga kadar glukosa dalam darah yang sesuai dan normal selama kehamilan.

2) Kalori

Kebutuhan kalori pada ibu hamil adalah sebesar 2500 kalori per hari. Pada

trimester I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan

organ-organ penting janin dan jumlah tambahan energi terus meningkat pada

trimester II dan III untuk pertumbuhan janin. Kelebihan kalori juga akan

Page 7: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

13

berdampak obesitas pada ibu dan bisa menjadi faktor presdiposisi untuk terjadinya

preeklampsia (Prawirohardjo, 2013:286).

3) Protein

Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%.

Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah asupan

protein menjadi 12% per hari atau 85 gram per hari, bahan pangan yang dijadikan

sebagai sumber protein sebaiknya bahan pangan dengan nilai biologis yang tinggi

seperti daging, ikan, telur, susu, dan untuk protein yang berasal dari tumbuhan

seperti kacang-kacangan. (Prawirohardjo, 2013:286)

4) Asam folat

Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang meningkat dua kali lipat

selama hamil. Asam folat sangat bermanfaat dalam metabolisme normal makanan

menjadi energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel. Jika

kekurangan asam folat maka ibu akan menderita anemia megaloblastik dengan

gejala diare, depresi, lelah berat dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus

berlanjut dan tidak segera di tangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR,

ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakang janin. Jenis makanan yang

banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau

(bayam dan aspiragus), dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai).

Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Jumlah asam folat yang

dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogam perhari. (Prawirohardjo,

2013:286)

Page 8: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

14

5) Kalsium

Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%. Oleh

karena itu asupan yang optimal perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium

adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan

beberapa makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain.

Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram perhari yang berguna untuk

pertumbuhan janin, terutama bagian pegembangan otot dan rangka.

(Prawirohardjo, 2013:286)

6) Zat besi

Kebutukan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300%, dan

peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama

hamil, melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi. Pemantauan

konsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan cara minum

yang benar karena ini akan sangat mempengaruhi efektifitas penyerapan zat besi,

vitamin c dan protein hewani merupakan elemen yang sangat membantu dalam

penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan fitrat

(terkandung dalam kacang-kacangan) akan menghambat penyerapan zat besi.

Berilah jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat besi. Tambahan zat

besi yang diperlukan oleh ibu hamil mulai dari trimester II membutuhkan

tambahan zat besi sebesar 9 mg dan trimester III sebesar 13 mg. (Kemenkes RI,

2014:22)

Page 9: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

15

7) Vitamin

a) Vitamin Larut Lemak

Vitamin A berperan penting dalam pengaturan eskpresi gen serta

mendukung proliferasi dan diferensiasi sel secara khusus untuk

perkembangan tulang belakang, medula spinalis, anggota gerak, jantung,

mata dan telinga. Jumlah asupan vitamin A yang disarankan untuk ibu

hamil dengan usia kurang dari 18 tahun adalah sebesar 750 μg retinol atau

2800 IU, sedangkan untuk ibu hamil dengan usia lebih dari 18 tahun

sebesar 770 μg atau 3000 IU. (Mahan, Stump, 2004)

Vitamin D berfungsi untuk menjaga kadar serum kalsium dan

konsentrasi fosfor dengan cara meningkatkan penyerapan system

gastrointestinal. Dalam kehamilan, jumlah asupan vitamin D yang

disarankan sebesar 5 μg (200 IU)/hari. Defisiensi vitamin D dalam

kehamilan dapat berhubungan dengan terjadinya hipokalsemia pada

neonates, hipoplasia enamel gigi, serta mempengaruhi mineralisasi tulang

janin. (Mahan, Stump, 2004)

Vitamin E berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh. Vitamin E

atau Tokoferol juga berfungsi menghambat aktivitas protein kinase.

Jumlah asupan vitamin E yang disarankan tidak berbeda untuk wanita

yang sedang hamil dan tidak hamil yakni sebesar 15 mg α-tokoferol.

Vitamin K berperan sebagai enzim dalam sintesa protein tertentu

yang berperan dalam koagulasi dan metabolism tulang. Jumlah asupan

vitamin K yang disarankan selama kehamilan tidak berbeda baik untuk

wanita hamil dan tidak hamil, yakni sebesar 90mg/hari untuk wanita usia

Page 10: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

16

lebih dari 18 tahun dan 75mg/hari untuk wanita kurang dari 18 tahun

(Mahan, Stump, 2004).

b) Vitamin Tidak Larut Lemak

Vitamin B1 atau thiamin berperan sebagai koenzim dalam

metabolisme karbohidrat dan asam amino-rantai-bercabang. Peningkatan

kebutuhan thiamin sebesar 30% dalam kehamilan didasarkan pada

peningkatan pertumbuhan baik untuk kompartemen maternal dan janin.

Vitamin B2 atau riboflavin berperan sebagai koenzim dalam banyak reaksi

oksidasi-reduksi di dalam tubuh. Kebutuhan tambahan untuk riboflavin

selama masa kehamilan didasarkan pada penambahan kebutuhan energi

dan pertumbuhan. Vitamin B3 atau niacin dibutuhkan untuk pembentukan

nicotinamide-adenine dinucleotide yang berperan dalam proses oksidasi

dan biosintesis asam lemak serta steroid. Vitamin C atau asam askorbat

yang dianjurkan selama masa kehamilan adalah 80-85 mg/hari atau 20%

lebih banyak dibanding yang wanita yang tidak hamil.

d. Kebutuhan Aktivitas

1) Perawatan payudara

Payudara yang dipersiapkan untuk dapat memberikan

laktasi, perlu perhatian yang seksama. Penggunaan pakaian dalam

(bra) yang longgar, maka perkembangan payudara tidak terhalang.

Puting susu penting diperhatikan agar tetap bersih. Puting susu

yang terlalu masuk dikeluarkan dengan jalan operasi atau dengan

pompa susu. Perawatan payudara sebelum lahir (prenatal breast

care) bertujuan memelihara hygine payudara, melenturkan

Page 11: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

17

/menguatkan puting susu, dan mengeluarkan puting susu yang

datar atau masuk kedalam (retracted nipple) (Manuaba, 2010:121).

2) Senam hamil

Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah,

nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur

menjadi lebih nyenyak. Senam hamil mulai dilakukan ketika usia

kehamilan sudah diatas 32 minggu. Secara umum, tujuan utama

persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut :

a) Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara

fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin

naik, nyeri kaki, varices, bengkak dan lain-lain.

b) Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting

dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian

proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan

O2 terpenuhi.

c) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding

perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain.

d) Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.

e) Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi

dan relaksasi (Sulistyowati, 2009:111).

e. Kebutuan Istirahat

Adanya aktivitas yang dilakukan setiap hari otomatis ibu hamil

akan sering merasa lelah daripada sebelum waktu hamil. Rasa letih

meningkat ketika mendekati akhir kehamilan. Setiap wanita hamil

Page 12: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

18

menemukan cara yang berbeda mengatasi keletihannya salah satunnya

adalah dengan cara beristirahat atau tidur sebentar disiang hari. Pola

istirahat yang sangat dianjurkan bagi seorang ibu hamil yaitu: tidur

malam sedikitnya 6-7 jam dan siang hari minimal 1-2 jam.

4. Asuhan Pada Kehamilan Normal

Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), menyatakan dalam

melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan

pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri dari 14 T yaitu :

a. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.

Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5

sampai 16 kg. Berat badan dilihat dari Indeks Masa Tubuh diperoleh

dengan memperhitungkan berat badan sebelum hamil dalam kilogram

dibagi tinggi badan dalam meter kuadrad.

b. Ukur Tinggi Badan (T2)

Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama

kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan

adanya gangguan pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi badan pada

pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis adanya faktor pada

ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan

risiko untuk terjadinya CPD (Cephalo Pelvic Disproportion)

Page 13: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

19

c. Ukur tekanan darah

Tekanan darah ibu harus diperiksa setiap kali pemeriksaan

kehamilan. Tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg

pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi.

d. Ukur tinggi fundus uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau

tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus uteri tidak sesuai

dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan

janin. Standar pengukuran penggunaan pita pengukur setelah

kehamilan 24 minggu.

e. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonaturum, ibu hamil

harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil

diskrining status imunisasi ibu saat ini. Ibu hamil minimal memiliki

status imunisasi TT2 agar mendapat perlindungan terhadap imunisasi

infeksi tetanus. Ibu hamil dengan TT5 (TT Long Life) tidak perlu

diberikan imunisasi TT lagi.

f. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan

Mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat

tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet

selama kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama yang diberikan

sejak kontak pertama. Tiap tablet mengandung 60 mg zat besi dan 0,25

mg asam folat

Page 14: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

20

g. Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)

Pemeriksaan Hemoglobin sangat dibutuhkan untuk ibu hamil

karena bermanfaat untuk mengetahui kemungkinan adanya anemia

pada ibu hamil. Normal Hb untuk ibu hamil adalah > 11 gr%.

h. Pemeriksaan Veneral Disease Research Laboratory (VDRL)

Pemeriksaan VDRL dapat digunakan untuk memeriksakan

kemungkinan adanya penyakit menular seksual pada ibu hamil seperti

sifilis.

i. Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara

Perawatan payudara diperlukan untuk ibu hamil guna

mempersiapkan payudara untuk menyusui terutama pada ibu yang

mempunyai payudara rata dan datar.

j. Pemeliharaan Tingkat Kebugaran atau Senam Hamil

Senam hamil dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 22

minggu. Senam pada ibu hamil sangat berguna untuk mempertahankan

dan meningkatkan kesehatan fisik ibu hamil, memperlancar peredaran

darah, mengurangi keluhan kram atau pegal-pegal dan mempersiapkan

pernafasan, aktivitas otot dan panggul untuk menghadapi proses

persalinan.

k. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

Mencakup tentang komunikasi, informasi dan edukasi yang

dilakukan oleh bidan kepada ibu hamil yang bertujuan untuk

memberikan pelayanan antenatal berkualitas dan dapat memotivasi

Page 15: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

21

agar ibu hamil memeriksa kehamilannya sejak dini untuk mendeteksi

dini komplikasi kehamilan.

l. Pemeriksaan protein urin

Pemeriksaan protein urin berguna untuk mengetahui adanya

penyakit pre-eklampsia pada ibu hamil.

m. Pemeriksaan reduksi urin

Pemeriksaan reduksi urin berguna untuk mengetahui adanya

kadar glukosa pada urin ibu hamil, apabila hasil pemeriksaan reduksi

urin pada ibu hamil positif maka kemungkinan besar ibu mengalami

diabetes gestasional.

n. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok.

o. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.

B. Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)

1. Pengertian

Pertumbuhan janin terlambat ditentukan bila berat janin kurang dari 10%

dari berat yang harus dicapai pada usia kehamilan tertentu. Biasanya

perkembangan yang terlambat dapat diketahui setelah dua minggu tidak ada

pertumbuhan. Dahulu PTJ disebut juga intrauterine growth retardation (IUGR)

(Wiknjosastro, 2007 : 697).

Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) atau disebut juga Intra Uterine

Growth Reterderdation (IUGR) adalah berat badan bayi kurang dari persentil 10

untuk usia kehamilan bayi, dalam artian bayi baru lahir berukuran lebih kecil

dengan usia kehamilannya. (Asuhan Kebidanan IV Patologi: 225).

Page 16: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

22

Intra Uterine Growth Reterderdation (IUGR) adalah memiliki berat fetus

<10 persentil untuk umur kehamilan tertentu-berat lahir <2 dari berat rata-rata

untuk umur kehamilan tertentu. (Asuhan Kebidanan Patologis: 93).

Tabel 2

Rata-Rata Normal Berat Janin, Tinggi Janin dan Pertambahan Berat Badan

Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan

2. Etiologi

Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) dibedakan menjadi 3

faktor, yaitu:

Page 17: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

23

a. Faktor Ibu (maternal)

1) Malnutrisi atau anemia

2) Pecandu alkohol dan perokok

Fisik ibu yang kecil dan kenaikan berat badan yang tidak adekuat Faktor

keturunan dari ibu dapat mempengaruhi berat badan janin. Kenaikan berat tidak

adekuat selama kehamilan dapat menyebabkan PJT. Kenaikan berat badan ibu

selama kehamilan sebaiknya 9-16 kg. apabila wanita dengan berat badan kurang

harus ditingkatkan sampai berat badan ideal ditambah dengan 10-12 kg.

3) Penyakit ibu kronik

Kondisi ibu yang memiliki hipertensi kronik, penyakit jantung sianotik,

diabetes, serta penyakit vaskular kolagen dapat menyebabkan PJT. Semua

penyakit ini dapat menyebabkan pre-eklampsia yang dapat membawa ke PJT.

4) Kelainan uterus

Janin yang tumbuh di luar uterus biasanya mengalami hambatan

pertumbuhan.

5) Kehamilan kembar

Kehamilan dengan dua janin atau lebih kemungkinan besar dipersulit oleh

pertumbuhan kurang pada salah satu atau kedua janin dibanding dengan janin

tunggal normal. Hambatan pertumbuhan dilaporkan terjadi pada 10 s/d 50 persen

bayi kembar.

b. Faktor Janin

1) Janin Kembar

2) Kelainan bawaan dan kelainan kromosom

Page 18: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

24

Kelainan kromosom seperti trisomi atau triploidi dan kelainan jantung

bawaan yang berat sering berkaitan dengan PJT. Trisomi 18 berkaitan dengan PJT

simetris serta polihidramnion (cairan ketuban berlebih). Trisomi 13 dan sindroma

Turner juga berkaitan dengan PJT.

3) Infeksi selama kehamilan

Infeksi intrauterine adalah penyebab lain dari hambatan pertumbuhan

intrauterine. Banyak tipe seperti pada infeksi oleh TORCH (toxoplasmosis,

rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex) yang bisa menyebabkan hambatan

pertumbuhan intrauterin sampai 30% dari kejadian. Diperkirakan infeksi

intrauterin meninggikan kecepatan metabolisme pada janin tanpa kompensasi

peningkatan transportasi substrat oleh plasenta sehingga pertumbuhan janin

menjadi subnormal atau dismatur.

c. Faktor Plasenta

1) Penurunan aliran darah dari uterus ke plasenta

2) Plasenta abruption

3) Plasenta previa

4) Infark plasenta

3. Klasifikasi

(Prawirohardjo, 2009 : 259) Pertumbuhan janin terhambat dapat di

golongkan menjadi dua jenis, yaitu :

a. Pertumbuhan janin terhambat tipe I simetris (kronis)

Pertumbuhan janin terhambat jenis simetris dapat disebabkan oleh faktor

intrinsik (kelainan genetik/kromosom) maupun ekstrinsik (bahan teratogenik,

infeksi intrauterine, malnutrisi berat dan sebagainya) dan dimulai sejak usia

Page 19: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

25

kehamilan muda. Pada PJT jenis simetris gangguan terlihat pada berat dan panjang

janin yang berkurang. Ukuran kepala seringkali lebih kecil daripada ukuran

normal(mikrosefalus). Ukuran plasenta biasanya normal. Kelainan kongenital

banyak dijumpai pada PJT jenis simetris ini.

Volume cairan amnion masih normal, kecuali disertai kelainan kongenital

volume cairan amnion mungkin menjadi abnormal (oligohidramnion atau

polihidramnion). Pengukuran lingkar abdomen sangat berguna dan paling sensitif

dalam mendiagnosis PJT, baik jenis asismetris maupun simetris. Pada PJT simteris

ukuran lingkar abdomen dan biometri janin lainnya lebih kecil daripada ukuran

normal.

b. Pertumbuhan janin terhambat tipe II asimetris (akut)

Pertumbuhan janin terhambat jenis asimetris ini dapat disebabkan oleh

faktor ekstrinsik, terutama insufisiensi plasenta yaitu umumnya terjadi pada

kehamilan trimester III. Gambaran spesifik PJT asimetris terlihat pada besar atau

berat janin yang berkurang sedangkan panjang janin hanya sedikit berpengaruh.

Bentuk tubuh janin terlihat tidak proporsional (asimetris) yaitu ukuran tubuh

(misalnya lingkar abdomen) yang kecil, sedangkan ukuran kepala tidak banyak

mengalami perubahan. Pada janin normal, rasio lingkar kepala dan lingkar

abdomen adalah pada kehamilan 17 minggu berkurang menjadi pada kehamilan 29

minggu, pada kehamilan 36 minggu dan ≤ 1,0 setelah usia kehamilan 36 minggu.

Pada PJT asimetris volume cairan amnion berkurang karena produksi urine

berkurang. Ukuran plasenta mengecil. PJT jenis asimetris jarang disertai kelainan

kongenital. Pada PJT asimetris lingkar abdomen lebih kecil daripada ukuran

normal untuk usia tertentu sedangkan ukuran biometri janin lainnya tidak atau

hanya sedikit terpengaruh.

Page 20: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

26

4. Patofisologi

a. Kondisi kekurangan nutrisi pada awal kehamilan

Pada kondisi awal kehamilan pertumbuhan embrio dan trofoblas

dipengaruhi oleh makanan. Studi pada binatang menunjukkan bahwa kondisi

kekurangan nutrisi sebelum implantasi bisa menghambat pertumbuhan dan

perkembangan. Kekurangan nutrisi pada awal kehamilan dapat mengakibatkan

janin berat lahir rendah yang simetris. Hal sebaiknya terjadi kondisi percepatan

pertumbuhan pada kondisi hiperglikemia pada kehamilan lanjut.

b. Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan kehamilan

Defisiensi makanan mempengaruhi pertumbuhan janin dan plasenta, tapi

bisa juga terjadi peningkatan pertumbuhan plasenta sebagai kompensasi. Didapati

ukuran plasenta yang luas.

c. Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilan

Terjadi pertumbuhan janin yang lambat yang mempengaruhi interaksi

antara janin dengan plasenta. Efek kekurangan makan tergantung pada lamanya

kekurangan. Pada kondisi akut terjadi perlambatan pertumbuhan dan kembali

meningkat jika nutrisi yang diberikan membaik. Pada kondisi kronis mungkin telah

terjadi proses perlambatan pertumbuhan yang irreversibel.

5. Diagnosis

Tidak semua bayi yang berukuran kecil pasti menderita IUGR/PJT. Oleh

sebab itu, dibutuhkan diagnosis yang tepat untuk memastikan kondisi ini.

Pemeriksaan diawali dengan menentukan usia janin secara tepat. Secara klinik

perkembangan janin yang terlambat dikenal setelah 28 minggu.

Page 21: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

27

Namun, secara ultrasonografi mungkin sudah dapat diduga lebih awal

dengan adanya biometri dan tafsiran berat janin yang tidak sesuai dengan usia

gestasi. Secara klinik pemeriksaan tinggi fundus umumnya dalam sentimeter akan

sesuai dengan usia kehamilan. Bila lebih rendah 3 cm, patut dicurigai adanya PJT,

meskipun sensifitasnya hanya 40%. Sebaiknya kepastian PTJ dapat dibuat apabila

terdapat data USG sebelum 20 minggu sehingga pada kehamilan 32-34 minggu

dapat ditentukan secara lebih tepat.

Biometri yang menetap terutama pengawasan lingkar abdomen yang tidak

bertambah merupakan pertanda awal PTJ, terlebih diameter biparietal yang juga

tidak bertambah setelah lebih dari 2 minggu.Pemeriksaan secara Doppler arus arah

a. umbilical, a. uterine dan a. spiralis mungkin dapat mencurigai secara awal

adanya arus darah yang abnormal atau PJT. Bila terdapat oligohidramnion patut

dicurigai perburukan fungsi janin (Wiknjosastro, 2007 : 698-699).

Tabel 3

Tinggu Fundus Uteri Berdasarkan Usia Kehamilan

Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri

12 Minggu 1-2 jari diatas sympisis

16 Minggu Pertengahan antara sympisis-pusat

20 Minggu 3 jari dibawah pusat

24 Minggu Setinggi pusat

28 Minggu 3 jari diatas pusat

32 Minggu Pertengahan pusat-proc.xypoideus

36 Minggu 3 jari dibawah procesus xypoideus

40 Minggu 2-3 jari dibawah procesus xypoideus

Tabel 4

Tinggi Fundus Uteri Menurut Mc. Donald

Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri

22-28 Minggu 24 – 25 cm diatas sympisis

28 Minggu 26,7 cm diatas sympisis

30 Minggu 29,5 – 30 cm diatas sympisis

Page 22: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

28

32 Minggu 29,5 – 30 cm diatas sympisis

34 Minggu 31 cm diatas sympisis

36 Minggu 32 cm diatas sympisis

38 Minggu 33 cm diatas sympisis

40 Minggu 37 cm diatas sympisis

Sumber : (Sari, Anggrita, dkk.2015 : 48-49)

6. Komplikasi

Berikut bahaya yang mengintai di balik PJT, baik untuk janin maupun ibu:

a. Pada janin

1) Antenatal : gagal nafas dan kematian janin

2) Intranatal : hipoksia dan asidosis

3) Setelah lahir :

a) Secara Langsung

(1) Asfiksia

(2) Hipoglikemi

(3) Aspirasi mekonium

(4) Hipotermi

(5) Perdarahan pada paru

(6) Polisitemia

(7) Hiperviskositas sindrom

(8) Gangguan gastrointestinal

b) Tidak langsung

Pada simetris IUGR keterlambatan perkembangan

dimulai dari lambat dari sejak kelahiran, sedangkan asimetris

IUGR dimulai sejak bayi lahir di mana terdapat kegagalan

neurologi dan intelektualitas. Tapi prognosis terburuk ialah

Page 23: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

29

IUGR yang disebabkan oleh infeksi kongenital dan kelainan

kromosom.

b. Pada Ibu

1) Preeklampsi

2) Penyakit jantung

3) Malnutrisi

7. Pencegahan

Beberapa penyebab dari PJT tidak dapat dicegah. Bagaimanapun juga

faktor seperti diet, istirahat dan olahraga rutin dapat dikontrol. Untuk mencegah

komplikasi yang serius selama kehamilan, sebaiknya seorang ibu hamil mengikuti

nasihat dari dokternya, makan makanan yang bergizi tinggi, tidak merokok, minum

alkohol dan menggunakan narkotik, mengurangi stress, berolahraga teratur, serta

istirahat dan tidur yang cukup. Suplementasi dari protein, vitamin, mineral, serta

minyak ikan juga baik dikonsumsi. Selain itu pencegahan dari anemia serta

pencegahan dan tatalaksana dari penyakit kronik pada ibu maupun infeksi yang

terjadi harus baik.

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah PJT pada janin untuk

setiap ibu hamil sebagai berikut :

a. Usahakan hidup sehat.

Konsumsilah makanan bergizi seimbang. Untuk kuantitas, makanlah seperti

biasa ditambah ekstra 300 kalori/hari.

b. Hindari stress selama kehamilan.

Stress merupakan salah satu faktor pencetus hipertensi.

Page 24: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

30

c. Hindari makanan obat-obatan yang tidak dianjurkan selama kehamilan.

Setiap akan mengkonsumsi obat, pastikan sepengetahuan/resep dokter

kandungan.

d. Olah raga teratur.

Olah raga (senam hamil) dapat membuat tubuh bugar, dan mampu memberi

keseimbangan oksigenasi, maupun berat badan.

e. Hindari alkohol, rokok, dan narkoba.

f. Periksakan kehamilan secara rutin.

Pada saat kehamilan, pemeriksaan rutin sangat penting dilakukan agar kondisi

ibu dan janin dapat selalu terpantau. Termasuk, jika ada kondisi PJT, dapat

diketahui sedini mungkin. Setiap ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan

setiap 4 minggu sampai dengan usia kehamilan 28 minggu. Kemudian, dari

minggu ke 28-36, pemeriksaan dilakukan setidaknya setiap 2 minggu sekali.

Selanjutnya, lakukan pemeriksaan setiap 1 minggu sampai dengan usia

kelahiran atau 40 minggu. Semakin besar usia kehamilan, semakin mungkin

pula terjadi hambatan atau gangguan. Jadi, pemeriksaan harus dilakukan lebih

sering seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

8. Penatalaksanaan

Langkah pertama dalam menangani PJT adalah mengenali pasien-pasien

yang mempunyai resiko tinggi untuk mengandung janin kecil. diperlukan riwayat

obstetrik yang terinci seperti hipertensi kronik, penyakit ginjal ibu dan riwayat

mengandung bayi kecil pada kehamilan sebelumnya. Selain itu diperlukan

pemeriksaan USG. Pada USG harus dilakukan taksiran usia gestasi untuk

menegakkan taksiran usia gestasi secara klinis. Kemudian ukuran-ukuran yang

Page 25: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

31

didapatkan pada pemeriksaan tersebut disesuaikan dengan usia gestasinya.

Pertumbuhan janin yang suboptimal menunjukkan bahwa pasien tersebut

mengandung janin PJT. Langkah kedua adalah membedakan janin PJT atau

malnutrisi dengan janin yang kecil tetapi sehat. Langkah ketiga adalah

menciptakan metode adekuat untuk pengawasan janin pada pasien-pasien PJT dan

melakukan persalinan di bawah kondisi optimal.

Tatalaksana kehamilan dengan PJT, karena tidak ada terapi yang paling

efektif sejauh ini, untuk melahirkan bayi yang sudah cukup usia dalam kondisi

terbaiknya dan meminimalisasi risiko pada ibu. Tatalaksana yang harus dilakukan

adalah :

a. Tatalaksana umum

Setelah mencari adanya cacat bawaan dan kelainan kromosom serta infeksi

dalam kehamilan maka aktivitas fisik harus dibatasi disertai dengan nutrisi yang

baik. Tirah baring dengan posisi miring ke kiri, Perbaiki nutrisi dengan menambah

300 kal perhari, Ibu dianjurkan untuk berhenti merokok dan mengkonsumsi

alkohol, Menggunakan aspirin dalam jumlah kecil dapat membantu dalam

beberapa kasus IUGR Apabila istirahat di rumah tidak dapat dilakukan maka harus

segera dirawat di rumah sakit. Pengawasan pada janin termasuk diantaranya adalah

melihat pergerakan janin serta pertumbuhan janin menggunakan USG setiap 3-4

minggu.

b. Tatalaksana khusus

PJT pada saat dekat waktu melahirkan yang harus dilakukan adalah segera

dilahirkan dan PJT jauh sebelum waktu melahirkan. Kelainan organ harus dicari

pada janin ini, dan bila kelainan kromosom dicurigai maka amniosintesis

(pemeriksaan cairan ketuban) atau pengambilan sampel plasenta dan pemeriksaan

darah janin dianjurkan.

Page 26: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

32

C. Pengkajian

1. Data Subyektif

a. Nama

Identitas dimulai dengan nama pasien, yang harus jelas dan

lengkap: nama depan, nama tengah (bila ada), nama keluarga, dan

nama panggilan akrabnya

b. Umur

Ditulis dalam tahun, untuk mengetahui adanya resiko karena

umur kurang dari 20 tahun, alat reproduksi belum siap. Pada umur

lebih dari 35 tahun kerja jantung meningkat karena adanya hemodilusi

dan kemungkinan terjadi anemia

c. Suku

Ditujukan untuk mengetahui adat istiadat yang menguntungkan

dan merugikan bagi ibu hamil

d. Agama

Untuk mempermudah bidan dalam melakukan pendekatan di

dalam melakukan asuhan kebidanan

e. Pendidikan

Untuk mengetahui tingkat intelektual karena tingkat pendidikan

mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang

f. Pekerjaan

Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan pasien

terhadap permasalahan keluarga pasien/klien

Page 27: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

33

g. Alamat

Untuk mempermudah hubungan jika diperlukan dalam keadaan

mendesak sehingga bidan mengetahui tempat tinggal pasien

1) Keluhan utama

2) Riwayat menstruasi

3) Riwayat perkawinan

4) Riwayat kehamilan sekarang

5) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

6) Riwayat keluarga berencana

7) Riwayat penyakit

a) Riwayat kesehatan sekarang

b) Riwayat kesehatan keluarga

c) Riwayat penyakit yang lain atau operasi

8) Kebiasaan sehari-hari

a) Nutrisi

b) Istirahat dan tidur

c) Data psikososial

2. Data obyektif

a. Status generalis

1) Keadaan umum

2) Kesadaran

3) Tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi, pernapasan, BB, TB, lila)

b. Pemeriksaan sistematis

1) Kepala: rambut, muka, mata, hidung, telinga, mulut, leher

Page 28: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

34

2) Dada: mammae

3) Ekstremitas: atas dan bawah

4) Pemeriksaan khusus obstetri: inspeksi (perlu dilakukan untuk

mengetahui apakah ada pembesaraan, ada luka bekas operasi atau

tidak, strie gravidarum, linea agra atau alba)

Palpasi (leopold I, II, III, IV), auskultasi (DJJ) denyut jantung janin

5) Anogenital

6) Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan Hb

D. Assessment

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumus dan diagnosa tujuannya

digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi

membutuhkan penanganan. Data analisa menggambarkan pendokumentasian hasil

analisa dan interpretasi data subyektif dan obyektif dalam satu identifikasi:

1. Diagnosa atau Masalah

Diagnosa kebidanan adalah diagnose yang ditegakkan dalam lingkup

praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan yang

dikemukakan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosa. Diagnosa yang

ditegakkan adalah diagnosa yang berhubungan dengan umur ibu, gravid, para,

abortus, umur kehamilan, dan keadaan janin.

Page 29: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

35

2. Diagnosis Kebidanan

Ny…G…P…A…umur…tahun umur kehamilan...minggu, janin

tunggal/kembar, hidup/mati, intra/ekstra uteri, letak memanjang/melintang,

presentasi kepala/bokong, punggung kanan/kiri, bagian terbawah sudah

masuk/belum pintu atas panggul dengan anemia ringan.

E. Perencanaan

Pada langkah ini dilakukan rencana tindakan yang menyeluruh merupakan

kelanjutan dari manejemen terhadap diagnosa yang telah teridentifikasi. Tindakan

yang dapat dilakukan berupa observasi, penyuluhan, atau pendidikan kesehatan.

Setiap rencana harus disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dank lien agar

dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien diharapkan juga akan

melaksanakan rencana tersebut.

Rencana tindakan yang dapaat dilakukan pada ibu hamil dengan anemia

ringan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan persetujuan pada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan

2. Melakukan pemeriksaan Hb ibu hamil pada TM III

3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang zat besi

4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil agar mengkonsumsi

makan-makanan dengan gizi seimbang

5. Memberi terapi tablet Fe

6. Mengajarkan cara meminum tablet Fe

7. Melakukan kunjungan rumah untuk pemantauan Hb

Page 30: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

36

F. Pelaksanaan

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan

pada rencana tindakan dilaksanakan secara efesien dan aman. Yang bidan

laksanakan oleh semua bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim

kesehatan lainnya. Pelaksanaan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang

telah dibuat.

1. Memberikan penjelasan dan meminta pesetujuan pasien untuk dilakukan

pemeriksaan

2. Memeriksa kadar Hb ibu hamil pada TM III, bila pemeriksaan tidak tersedia,

periksa kelopak mata dan perkirakan ada atau tidaknya anemia

3. Memberi penyuluhan gizi pada setiap kali kunjungan, tentang perlunya minum

tablet Fe, makanan yang mengandung zat besi dan kaya vitamin C, serta

menghindari minum teh, kopi, susu (menganggu penyerapan zat besi) 1 jam

sebelum atau sesudah makan

4. Memberi tablet Fe pada ibu hamil sedikitnya 10 tablet selama 1 minggu. Bila

Hb kurang dari 11 gr% teruskan tablet Fe

5. Mengajarkan ibu meminum tablet Fe sebaiknya diminum pada malam hari

menjelang tidur karena untuk mengurangi mual yang timbul setelah meminum

tablet Fe

G. Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah adanya kemajuan pada pasien setelah dilakukan

tindakan. Hasil yang diharapkan dari asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia

ringan. Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan keadaan umum dan

Page 31: BAB II KEHAMILAN DENGAN PERTUMBUHAN JANIN ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/2238/7/BAB II.pdfSupaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan supaya

37

tandatanda vital ibu baik, ibu bersedia minum tablet Fe, dan tata caranya, ibu

bersedia makan makanan yang banyak mengandung gizi dan zat besi, hemoglobin

naik, tidak terjadi anemia ringan. Setelah pemberian zat besi sebanyak 30 gram

perhari akan meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,3 dl/gr/minggu atau

dalam 10 hari (Sulistyoningsih, 2010)