25
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1 UNIVERSITAS BUNG HATTA Pembangunan Kembali Gedung Bank BTPN Padang BAB II LAPORAN MANAJEMEN PROYEK 2.1 Pengertian Kontraktor Kontraktor merupakan badan hukum baik itu pemerintah/swasta atau pihak yang menerima tugas untuk melaksanakan secara fisik bangunan berdasarkan gambar perencanaan yang telah dibuat. Didalam melaksanakan pekerjaannya dapat dibantu atau bekerja sama dengan sub- sub kontraktor lain. Ditinjau dari lingkup pekerjaannya, kontraktor terbagi atas dua: 1. Main kontraktor (kontraktor utama) Main kontraktor bertugas melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan bidangnya dalam pelaksanaan proyek dan bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh pekerjaan sesuai spesifikasi dan gambar yang telah disepakati. 2. Sub kontraktor Sub kontraktor bertugas melaksanakan sebagian pekerjaan tetapi melaksanakan pekerjaan sub kontraktor menjadi tanggung jawab kontraktor utama Aulia Imran Hutama S 0710015111043 Hal 7

BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB II

LAPORAN MANAJEMEN PROYEK

2.1 Pengertian Kontraktor

Kontraktor merupakan badan hukum baik itu pemerintah/swasta atau pihak

yang menerima tugas untuk melaksanakan secara fisik bangunan berdasarkan gambar

perencanaan yang telah dibuat. Didalam melaksanakan pekerjaannya dapat dibantu

atau bekerja sama dengan sub-sub kontraktor lain.

Ditinjau dari lingkup pekerjaannya, kontraktor terbagi atas dua:

1. Main kontraktor (kontraktor utama)

Main kontraktor bertugas melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan

bidangnya dalam pelaksanaan proyek dan bertanggung jawab atas

pelaksanaan seluruh pekerjaan sesuai spesifikasi dan gambar yang telah

disepakati.

2. Sub kontraktor

Sub kontraktor bertugas melaksanakan sebagian pekerjaan tetapi

melaksanakan pekerjaan sub kontraktor menjadi tanggung jawab kontraktor

utama seperti civil engineering, mekanikal elektrikal dan lain-lain.

2.2 Lingkup Kerja Kontraktor

Lingkup kerja kontraktor mencakup pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan

gambar kerja, peraturan dan syarat yang telah ditetapkan oleh perencana. Apabila

pekerjaan telah selesai maka kontraktor akan menyerahkan hasil pekerjaan pada owner

1. Perencanaan metoda kerja

2. pelaksanaan pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal,

interior dan landscape

3. pengadaan bahan-bahan perlengkapan (furniture, furnish and equipment)

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 7

Page 2: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2.3 Syarat Mendirikan Kontraktor

Dalam mendirikan sebuah perusahaan kontraktor, perusahaan tersebut harus

memenuhi syarat-syarat administrasi yang telah ditentukan adalah:

1. Akta pendirian perusahaan

2. Surat izin tempat usaha (SITU)

3. Memiliki nomor pokok wajib pajak

4. Akte pendirian notaries

5. Surat izin usaha konstruksi

6. Surat izin usaha perdagangan

7. Menjadi anggota asosiasi jasa kontruksi

8. Kartu tanda anggota gapensi

9. Tanda data rekanan

10. Memiliki tenaga kerja ahli dan administrasi yang cukup terampil

2.4 Tugas Dan Tanggung Jawab Kontraktor

1. Melakukan pemeriksaan dan penelitian dokumen untuk pelaksanaan

konstruksi, baik dari segi pelelangan maupun dari segi kebenarannya

2. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal pengadaan barang, jadwal

penggunaan tenaga kerja dan jadwal penggunaan tenaga berat

3. Melaksanakan persiapan dilapangan sesuai dengan pedoman pelaksanaan

4. Kontraktor harus mempelajari secara cermat gambar-gambar perencanaan

yang dibuat oleh konsultan perencanaan yang ada dalam kontrak

5. Kontraktor harus membuat gambar-gambar pelaksanaan dilapangan yang

harus disetujui oleh konsultan manajemen konstruksi sebelum dilaksanakan

6. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala cara, metoda teknik,

urutan, dan prosedur pelaksanaan serta koordinasi dari semua bagian

pekerjaan yang harus dilaksanakan berdasarkan kontrak

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 8

Page 3: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

7. Kontraktor bertanggung jawab kepada owner atas segala tindakan dan

kelalaian dari pada pegawainya serta sub kontraktornya dan semua orang

yang melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak dengan kontraktor

8. Memeriksa perencanaan kerja dan keadaan lapangan sebelum pekerjaan

dilaksanakan, bila perlu dapat mengadakan perubahan tertentu untuk

penyesuaian dilapangan dan harus menyerahkan rencana perubahan itu

kepada manajemen konstruksi untuk mendapatkan persetujuan lebih lanjut.

9. membuat laporan perkembangan

Laporan Harian

Laporan yang berisikan data mengenai apa yang akan

dikerjakan dan yang telah dikerjakan, beserta sarana penunjang

pekerjaan dilapangan seperti jumlah tenaga kerja, jenis bahan

yang didatangkan, alat-alat yang digunakan dan pekerjaan yang

dilakukan pada hari itu.

Laporan Mingguan

Laporan yang berisikan kegiatan–kegiatan (Pekerjaan Proyek)

yang dilakukan dalam 1 (satu) minggu atau rekapitulasi dari

laporan harian yang telah dibuat.

Laporan Bulanan

Laporan yang berisikan kegiatan-kegiatan (Pekerjaan Proyek)

yang dilakukan dengan 1 (satu) bulan, serta dilengkapi dengan

dokumen atau rekapitulasi dari laporan mingguan yang telah

dibuat serta dilengkapi dengan dokumen.

10. Menyerahkan laporan dan hasil pekerjaan kepada pemilik, apabila

pekerjaan telah selesai serta teknis administrasi.

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 9

Page 4: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2.5 Wewenang Dari kontraktor

1. Mengajukan permintaan pembayaran atas prestasi pekerjaan yang telah

dicapai sesuai dengan yang telah disepakati

2. Kontraktor dapat meminta penjelasan pada konsultan atau pengawas bila

terdapat bagian atau gambar yang kurang jelas

3. Kontraktor mempunyai hak untuk menolak atau melaksanakan konstruksi

dari konsultan atau pengawas bila diajukan secara lisan

4. Kontraktor berhak menolak nominated sub kontraktor yang diajukan oleh

owner bila terbukti nominated kontraktor tersebut mempunyai prestasi

yang kurang baik

2.6 Hubungan Kontraktor Dengan Pihak Yang Terkait

Dalam proses hubungan pembangunan dengan suatu proyek, terlibat beberapa

pihak yang saling bekerja sama pihak tersebut adalah owner (pemberi tugas),

kontraktor (pelaksana) dan konsultan (penasehat ahli).

1. Pemilik proyek (owner)

2. Konsultan perencana

3. manajemen konstruksi

4. Quantity Surveyor (Anggaran biaya)

5. Kontraktor

2.7 Tugas dan Wewenang Pihak - Pihak Yang Terkait

Pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan proyek adalah :

1) Pemilik

Owner adalah seseorang atau badan usaha pemerintah atau swasta yang

mempunyai gagasan atau ide dan berusaha mewujudkan gagasan tersebut

dengan pemberi tugas kepada konsultan dan kontraktor untuk melaksanakan

pekerjaan tersebut.

Tugas owner adalah sebagai berikut:

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 10

Page 5: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

1. Menandatangani kontrak perencanaan dengan konsultan

2. Menandatangani kontrak pelaksanaan pembangunan dengan pihak

kontraktor

3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan menyetujui atau menolak laporan

rutin

4. Mengesahkan dokumen yang akan menjadi dokumen kontrak

Sedangkan hak dan kewajiban owner adalah:

1. Owner berhak memerintahkan agar pelaksanaan pekerjaan diperbaiki

atau diganti bila tidak sesuai dengan dokumen kontrak

2. Menyediakan dana untuk pelaksanaan dan menyediakan lahan untuk

pembangunan

3. Membatalkan penunjukan kontraktor jika kontraktor tidak menyerahkan

syarat jaminan pelaksanaan dalam batas waktu yang ditentukan

4. Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitan dengan perubahan

waktu pelaksanaan dan biaya

5. Melalui konsultan, memerintahkan penambahan dan pembongkaran

bahan atau pekerjaan yang tidak sesuai

6. Memotong pembayaran terhadap kontrak karena keterlambatan

penyelesaian pekerjaan

7. Mengambil alih pekerjaan kontraktor, serta mempekerjakan pihak lain

untuk melanjutkan pekerjaan bila kontraktor melalaikan kewajibannya

8. Membayar pembayaran pekerjaan dalam waktu yang ditentukan

2) Konsultan Perencanaan

Konsultan Perencanaan adalah orang atau suatu badan usaha sebagai

pihak yang menerima tugas dari pemberi tugas untuk membuat perencanaan

lengkap dari suatu pekerjaan bangunan.

Pada bidang ini terdapat keahlian dibidang arsitektur, tetapi tidak tertutup

kemungkinan adanya ahli dari disiplin ilmu lain seperti ahli struktur,

mekanikal, elektrikal, dan lain-lain.

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 11

Page 6: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

Tugas dari konsultan perencana adalah :

1. Membantu pemberi tugas dalam Pengadaan dokumen rancangan yang

sesuai dengan permintaan owner, dokumen lelang, dokumen pelaksanaan

konstruksi

2. Memberikan penjelasan dan saran penyelesaian terhadap persoalan

perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi.

3. Membuat gambar revisi bila ada perubahan

4. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan

perencanaan, sehingga perencanaan tersebut dapat dilaksanakan.

5. Melakukan pengawasan secara berkala.

3) Konsultan Manajemen Konstruksi/ Konsultan Pengawas

Konsultan Manajemen Konstruksi merupakan perusahaan yang

bertanggung jawab mulai dari masa perencanaan sampai pada masa

pelaksanaan. pekerjaan untuk mengawasi dan mengendalikan pekerjaan untuk

mengatur manajemen proyek. Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung

jawab langsung pada owner dan dilapangan merupakan wakil dari owner.

Tugas dan wewenang dari konsultan manajemen konstruksi yaitu :

1. Memiliki wewenang untuk menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan

dokumen kontrak

2. Menyiapkan perintah perubahan yang akan dikeluarkan oleh owner

3. Mengurus administrasi umum dari kontrak pelaksanaan, termasuk

penyelenggaraan fungsi-fungsi.

4. Memeriksa gambar-gambar kerja dan contoh-contoh yang diajukan oleh

kontraktor dan sub kontraktor

5. Menempatkan tenaga pengawas dilapangan untuk membantu dalam

melaksanakan tanggung jawab

6. Meneliti dan menyetujui atau menolak “shop drawing” dari kontraktor

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 12

Page 7: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

7. Melaksanakan pemeriksaan terhadap materi konstruksi dan hal-hal yang

diperlukan untuk memperoleh jaminan bahwa pekerjaan telah

dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi

8. Meneliti atau menyetujui atau menolak sub kontraktor yang diusulkan

oleh kontraktor

9. Mengkoordinasi dan menyetujui semua pekerjaan testing

10. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dan membuat

laporan mingguan dan bulanan atas pelaksanaan pekerjaan manajemen

konstruksi

11. Menyusun laporan akhir proyek

2.8 Proses Pelelangan Atau Tender

Dalam proyek ini penetapan pelaksana pekerjaan adalah dengan metode

pelelangan umum prakualifikasi yaitu metode pemilihan penyedia barang/jasa yang

dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan

papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia

usaha yang berminat serta memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya dan pemenang

tender atau pelelangan proyek

1. Tender

Tender pelaksanaan suatu bangunan dalam bidang pemborong jasa konstruksi,

atau sering disebut dengan pelelangan, adalah salah satu sistem pelaksanaan

dilakukan oleh pemberi tugas/pemilik proyek, dengan mengundang beberapa

perusahaan kontraktor untuk mendapatkan suatu pemenang yang mampu

melaksanakan pekerjaan sesuai persyarat yang ditentukan oleh harga yang

wajar dan tepat, dipertanggungjawabkan baik dari segi mutu maupun waktu

pelaksanaannya.

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 13

Page 8: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

Jenis-jenis tender:

1. Tender Proyek Pemerintah

Berdasarkan Keputusan Presiden (KEPPRES) No. 18 Tahun 2000

tentang pedoman pelaksanaan pengadaan bahan/jasa instasi pemerintah,

metode pengadaan bahan dan jasa dapat dilakukan meliputi:

1) Pelelangan

Yaitu serangkaian kegiatan untuk menyediakan kebutuhan

bahan/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat

diantara penyedia bahan/jasa yang setara dan memenuhi syarat

2) Pemilihan langsung

yaitu apabila pelelangan sulit untuk dilaksanakan. Penunjukan

langsung dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Pemilihan langsung : dimana pemilik memilih salah satu

kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan dengan

persyaratan harus ada dua kontraktor pendamping untuk

melakukan penawaran

2. Penunjukan langsung : dimana pemilik menunjuk satu

kontraktor saja untuk ikut melakukan penawaran pada

pekerjaan yang bersangkutan tanpa adanya kontraktor

pendamping

3) Metoda negosiasi atau penunjukan langsung

Metode Negosiasi atau Penunjukan Langsung adalah sistem

pelelangan dimana pemilik menunjuk salah satu kontraktor

yang sesuai dengan klasifikasinya untuk melakukan negosiasi

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 14

Page 9: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

atau perundingan sebagai pelaksana dalam pekerjaan yang

bersangkutan.

Adapun kriteria pekerjaan yang boleh dilakukan negosiasi

yaitu :

1. Faktor singkatnya waktu pelaksanaan proyek.

2. Pada pekerjaan-pekerjaan khusus yang harus ditangani oleh

kontraktor yang ahli dalam bidang pekerjaan tersebut.

3. Pada pekerjaan lanjutan.

Kelemahan :

1. Tidak memberikan kesempatan kepada kontraktor lain

untuk ikut melakukan pelelangan.

2. Biaya proyek habis dimanfaatkan untuk kegiatan proyek

bersangkutan.

Kelebihannya :

1. Proses dilaksanakan oleh kontraktor yang sesuai dengan

bidang keahliannya, profesional dan benefit.

2. Terjaminnya kualitas pekerjaan dengan baik.

2. Tender Proyek-Proyek Swasta

Ketentuan tentang tender proyek milik swasta biasanya diatur sendiri

oleh masing-masing pemilik. Meskipun demikian ketentuan tersebut

tetap mengacu kepada standar kontrak tertentu, misalnya:

1) FIDIC (Federation Des Ingericurs Conseils)

2) JTC (joint Contract Tribunal) dari RIBA ( Riyal Institute of

British Archotect)

3) Article and Conditiont of Building, diterbitkan oleh Singapore,

Hongkong Institute of Architect

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 15

Page 10: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

Pada umumnya dilakukan dengan cara tender terbatas, dengan

mengundang beberapa kontraktor yang sudah dikenal. Pemilik atau

owner terlebih dahulu mengundang beberapa kontraktor untuk

melakukan presentasi tentang kemampuan masing-masing dalam

melakukan proyek yang akan ditenderkan. Dari hasil presentasi ini

kemudian owner memilih dan bagi yang lulus akan di undang untuk

mengikuti tender.

3. Dokumen Tender

Berdasarkan standar nasional dokumen tender meliputi:

1) Undangan lelang

2) Pertunjukan kepada peserta lelang

3) Formulir penawaran

4) Syarat-syarat umum dan khusus yang akan diterapkan dalam

perjanjian

5) Spesifikasi teknis

6) Gambar tender

7) Daftar item dan volume pekerjaan

8) Adendum

Berdasarkan standar nadional pada umumnya dokumen tender terdiri

dari:

1) Instruksi kepada peserta tender (nitice to biddert)

2) Persyaratan tender (condition of tendering)

3) From surat penawaran (form of tender)

4) Kondisi kontrak (general condition of contract)

5) Spesifikasi teknik (technical spesification)

6) Gambar tender (tender drawing)

7) Draft item tender dan volume pekerjaan (bill of quantities)

8) Adendum yaitu segala tambahan dokumen yang bersifat

mengubah dan atau melengkapi dokumen tender.

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 16

Page 11: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

Berdasarkan cara pembukaan dokumen penawaran, tender dapat

dibedakan menjadi:

1) Pelelangan Umum atau Terbuka

Adalah sistem pelelangan yang dapat diikuti oleh

kontraktor mana saja tanpa memandang klasifikasi dan

kualifikasi dari kontraktor tersebut. Peserta lelang untuk

pelelangan umum ini tidak dibatasi.

Kontraktor manapun boleh mengikuti pelelangan dengan

catatan telah dinyatakan lulus prakualifikasi baik oleh jawatan

pemerintah maupun pemilik proyek. Pemenang pada proyek ini

biasanya diumumkan secara terbuka melalui surat kabar dan

media lainnya.

Adapun kelemahan dan kelebihan dari pelelangan umum

atau terbuka ini adalah :

Kelemahan :

1. Bagi kontraktor yang benafit atau kompoten akan enggan

atau sungkan untuk ikut melakukan penawaran berhubung

banyaknya kontraktor peserta yang melakukan pemotongan

harga dalam membuat penawaran.

2. Adanya kemungkinan pekerjaan yang dikerjakan oleh

kontraktor yang tidak sesuai dengan bidang ahlinya.

3. Adanya kemungkinan kualitas pekerjaan yang tidak terjamin

dengan baik apabila dikerjakan oleh kontraktor yang tidak

sesuai dengan bidangnya.

kelebihan :

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 17

Page 12: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

1. Terjaminnya kompetensi yang maximal, berhubung

banyaknya peserta yang melakukan penawaran.

2. Waktu pelaksanaan proses pelelangan dapat dilaksanakan

dalam waktu yang lebih cepat

2) Tender Tertutup

Dimana dokumen penawaran yang masuk tidak dibacakan

didepan seluruh tender, bahkan kadang-kadang para peserta tidak

mengetahui siapa pesaingnya.

3) Pelelangan terbatas atau undangan

Pelelangan Terbatas atau Undangan adalah sistem

pelelangan dimana pemilik mengundang beberapa kontraktor-

kontraktor tertentu saja yang sesuai dengan klasifikasi dan

kualifikasinya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 ( Lima ) peserta

yang ikut pelelangan.

Dengan adanya pelelangan terbatas ini pemilik akan betul-

betul mendapatkan kontraktor yang benefit, terampil dan sesuai

dengan bidang keahliannya untuk melaksanakan pekerjaan yang

bersangkutan sehingga kualitas pekerjaan terjamin dengan baik

karena dikerjakan oleh kontraktor yang sesuai dengan bidang dan

keahliannya.

Adapun proses pelelangan terbatas ini antara lain :

1. Pengumuman ( Media cetak/ media elektronik ).

2. Mendaftar dan mengambil formulir SKN (Sisa Kemampuan

Nyata)

3. Melakukan prakualifikasi :

- Permintaan administrasi / repikulasi,

- Daftar personil,

- Daftar peralatan yang dimiliki,

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 18

Page 13: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

- Pengalaman pekerjaan,

- Jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan,

- Neraca perusahaan.

4. Pengumuman Daftar Rekanan Terseleksi ( DRT ).

5. Pengambilan dokumen pelelangan ( Pengambilan Bestek ).

6. Aanwijzing ( Penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan )

7. Memasukkan penawaran/ tender.

8. Pengumuman pemenang.

9. SPK ( Surat Perintah Kerja ).

10. Kontrak.

Kelemahan pelelangan terbatas :

1. Menghilangakan kesempatan bagi kontraktor-kontraktor yang

berminat untuk ikut melakukan pelelangan.

2. Memerlukan waktu dan biaya untuk melakukan proses

pelelangan

Kebaikannya :

1. Pekerjaan akan dilaksanakan oleh kontraktor yang sesuai

dengan bidang keahliannya, profesional, dan bonafit.

2. Terjaminnya kualitas pekerjaan dengan baik karena

dilaksanakan oleh kontraktor yang sesuai dengan bidang

keahliannya.

3.

4) Kegiatan tender

Untuk memberi gambaran yang lengkap tentang kegiatan tender,

berikut ini akan diuraikan tentang kegiatan tender proyek pemerintah,

sesuai dengan keppres N0. 18 Tahun 2000:

1. Prakualifikasi

2. Undangan tender

3. Rapat penjelasan

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 19

Page 14: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

4. Peninjauan lapangan

5. Pembukaan penawaran

6. Evaluasi tender dan klarifikasi

7. Penetapan calon pemenang

8. Surat perintah kerja

9. Kontrak

2.9 Sistem Mendapatkan Proyek

Beberapa cara yang ditempuh konsultan perencana dalam mendapatkan

proyek-proyek untuk ditangani antara lain:

1. Penunjukan langsung, pemberi tugas secara langsung menunjuk

konsultan untuk mengerjakan proyek atas dasar kepercayaan dan

referensi hasil kerja yang pernah dilaksanakan, dapat juga berdasarkan

penilaian pemberi tugas dari proposal yang diajukan konsultan tersebut.

2. Kerja sama, dalam penanganan proyek-proyek besar baik swasta maupun

pemerintah, pihak konsultan mengadakan kerjasama dengan konsultan

lain dalam batas-batas penanganan kepentingan proyek seperti konsultan

struktur, mekanikal dan elektrikal, engineering dan sebagainya juga

diadakan kerjasama dengan konsultan asing sebagai perencana utama

dalam membantu membuat gambar kerja dan detail

3. Sayembara, sistem ini bersifat terbuka dan dapat pula bersifat tertutup

sesuai dengan konsultan yang diundang oleh pemberi tugas. Dalam hal

ini pemberi tugas memberikan tor dan studi kelayakan untuk dipelajari.

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 20

Page 15: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

Hasilnya berupa rancangan skematik atau perancangan yang kemudian

dinilai oleh tim juri yang ditunjuk oleh pemberi tugas

4. Tender atau lelang, mayoritas proyek-proyek pemerintah menerapkan

sistem tender sebagai suatu proses untuk mendapatkan hasil yang baik.

Proyek swastapun ada yang melalui sistem tender ini.

2.10 Langkah-Langkah Dalam Proses Tender

1. para kontraktor diundang oleh ownerKontraktor membuat penawaran

sesuai dengan gambar bestek dokumen tender yang dilakukan oleh owner

2. Kontraktor di undang untuk aanwijzing tawaran yang berhubungan

dengan kontraktor

3. Owner mencek kelengkapan administrasi dari masing-masing kontarktor

4. Owner menentukan pemenang tender sesuai dengan penilaian owner,

pengalaman perusahan dan harga kontrak

5. Kontraktor yang memenangkan tender diundang aanwijzing penggunaan

material dan pelaksanaan

6. Pembuatan kontrak antar kontraktor dan owner

7. Owner mengeluarkan surat perintah kerja

8. Owner membuat surat serah terima lokasi proyek

9. Pelaksanaan proyek

2.11 Sistem kontrak

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 21

Page 16: BAB II KP 1 Aulia Imran Hutama (0710015111043)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1

UNIVERSITAS BUNG HATTA

Kontrak adalah perjanjian kerja antar kedua belah pihak yang terlibat

berlangsung dimana pemilik proyek sebagai pihak pertama dan penerima

pekerjaan sebagai pihak kedua.Kontrak disediakan oleh penerima pekerjaan

(kontraktor) dan pemilik proyek. Setelah proyek memenangkan lelang.

Kontrak harus dibuat dalam sejelas-jelasnya karena seluruh pelaksanaan

pekerjaan disesuaikan dengan kontrak.

Isi dokumen kontrak mencakup:

1. Nama lengkap dan pihak yang terlibat

2. Uraian pekerjaan yang harus dilakukan oleh kontraktor dengan rencana

kerja spesifikasi bahan

3. Uraian metoda pelaksanaan

4. Jumlah pembayaran dan kontrak

Sistem kontrak pada suatu perjanjian pada umumnya berupa:

1) Lump sum price

Lump sum price adalah kontrak dengan harga tetap dimana kontraktor

setuju untuk melaksanakan semua pekerjaan yang tercantum dalam

kontrak dengan harga dan jumlah tetap

2) Unit price kontrak

Merupakan suatu perjanjian yang hanya berdasarkan pada harga perunit

tiap jenis pekerjaan

3) Cost plus kontrak

Kontrak dengan harga tidak tetap dimana pemilik pembayar semua biaya

yang dikeluarkan kontraktor diatur dalam kontrak tambah biaya dalam

biaya bentuk upah/fee.

Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 22