50
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris Mempelajari Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua perlu dikenal dan dipahami betul apa sebenarnya makna bahasa itu sendiri. Sebuah definisi yang standar tentang pengertian bahasa, yaitu : “Language is a system of arbitrary conventionalized vocal, written, or gestural symbol that enable members of a given community to communicate intelligibly with one another.”(Brown, 2000:5). Makna yang ingin disampaikan Brown adalah bahasa dianggap sebagai sebuah sistem yang terdiri dari simbol atau lambang bunyi yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Pemberian definisi tentang bahasa (Brown, 2000:5) lebih lanjut mengatakan bahwa sebuah konsolidasi tentang sejumlah kemungkinan-kemungkinan definisi bahasa dijelaskan sebagai berikut: (a) bahasa adalah sistematis, (b) bahasa adalah seperangkat simbol-simbol yang terpisah, (c) simbol tersebut terutama vokal, tetapi kemungkinan juga visual, (d) makna simbol tersebut sudah disesuaikan dengan rujukannya, (e) bahasa digunakan sebagai alat komunikasi, (f) bahasa digunakan dalam pembicaraan masyarakat atau budaya, (g) secara esensial, bahasa adalah untuk manusia, meskipun kemungkinannya tidak dibatasi hanya untuk manusia, dan (h) bahasa yang digunakan manusia kebanyakan memiliki cara yang sama.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

  • Upload
    hadat

  • View
    234

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris

Mempelajari Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua perlu dikenal dan dipahami

betul apa sebenarnya makna bahasa itu sendiri. Sebuah definisi yang standar

tentang pengertian bahasa, yaitu : “Language is a system of arbitrary

conventionalized vocal, written, or gestural symbol that enable members of a

given community to communicate intelligibly with one another.”(Brown, 2000:5).

Makna yang ingin disampaikan Brown adalah bahasa dianggap sebagai sebuah

sistem yang terdiri dari simbol atau lambang bunyi yang bisa digunakan untuk

berkomunikasi.

Pemberian definisi tentang bahasa (Brown, 2000:5) lebih lanjut mengatakan

bahwa sebuah konsolidasi tentang sejumlah kemungkinan-kemungkinan definisi

bahasa dijelaskan sebagai berikut: (a) bahasa adalah sistematis, (b) bahasa adalah

seperangkat simbol-simbol yang terpisah, (c) simbol tersebut terutama vokal,

tetapi kemungkinan juga visual, (d) makna simbol tersebut sudah disesuaikan

dengan rujukannya, (e) bahasa digunakan sebagai alat komunikasi, (f) bahasa

digunakan dalam pembicaraan masyarakat atau budaya, (g) secara esensial,

bahasa adalah untuk manusia, meskipun kemungkinannya tidak dibatasi hanya

untuk manusia, dan (h) bahasa yang digunakan manusia kebanyakan memiliki

cara yang sama.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

18

Sumber lain yang memberikan definsi tentang bahasa diperoleh dari Balitbang

Depdiknas (2001:7) bahwa bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna

(gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan). Dengan kata lain, makna yang ingin

disampaikan kepada orang lain atau dipahami orang lain terkandung dalam bahasa

yang digunakan. Berdasarkan pandangan ini, Bahasa Inggris dapat dikatakan

sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, pendapat, dan perasaan, baik

secara lisan maupun tertulis. Di Indonesia, Bahasa Inggris adalah alat untuk

menyerap dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya.

Menggunakan bahasa yang terstruktur merupakan salah satu hasil mempelajari

bahasa. Bahasa itu sendiri merupakan kapabilitas manusia yang membuat kita

mampu berkomunikasi, belajar, berpikir, memberikan penilaian dan mengem-

bangkan nilai-nilai. Belajar Bahasa Inggris adalah mempelajari makna-makna

yang disepakati oleh kelompok penutur asli bahasa tersebut. Bahasa

Inggrismerupakan alat pokok untuk berperan serta dalam kehidupan kultural

masyarakat berbahasa Inggris. Tentang belajar, Brown (2000:6) mengemukakan:

1. Learning is acquisition or “getting”.

2. Learning is retention of information or skill.

3. Retention implies storage systems, memory, cognitive organization.

4. Learning involves active, conscious focus on and acting upon events

outside or inside the organism.

5. Learning is relatively permanent but subject to forgetting.

6. Learning involves some form of practice, perhaps reinforced practice.

7. Learning is a change in behavior.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar bahasa adalah

perubahan tingkah laku kearah yang positif yang merupakan hasil pengalaman

dan latihan berkomunikasi dalam rangka belajar bahasa.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

19

Dalam kaitannya dengan proses belajar bahasa, kiranya perlu diketahui tujuan

utama seorang belajar bahasa khususnya Bahasa Inggris. Berdasarkan Kemen-

dikbud (2001:8) bahwa pembelajaran Bahasa Inggris memiliki tujuan sebagai

berikut :

a. Komunikasi dalam Bahasa Inggris

Melalui penggunaan Bahasa Inggrisuntuk berbagai tujuan dan konteks

budaya, siswa mengembangkan keterampilan komunikasi yang mem-

biasakan mereka untuk menafsirkan dan mengungkapkan pikiran, perasaan

dan pengalaman melalui berbagai teks Bahasa Inggris lisan dan tertulis,

untuk memperluas hubungan antarpribadi mereka sampai ke tingkat

internasional dan untuk memperoleh akses terhadap dunia pengetahuan,

gagasan, dan nilai dalam Bahasa Inggris.

b. Pemahaman Bahasa Inggris sebagai Sistem

Anak didik melakukan refleksi atau perenungan tentang Bahasa

Inggrisyang digunakan dan kegunaan Bahasa Inggris, dan menumbuhkan

kesadaran tentang hakikat Bahasa Inggris, dan hakikat bahasa ibu mereka

melalui perbandingan. Mereka makin memahami sistem kerja bahasa, dan

akhirnya mengenali daya bahasa bagi manusia sebagai individu dan warga

masyarakat.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

20

c. Pemahaman Budaya

Anak didik mengembangkan pemahaman tentang keterkaitan antara

bahasa dan budaya, dan memperluas kapabilitas mereka untuk melintasi

budaya, melibatkan diri dalam keragaman.

d. Pengetahuan Umum

Anak didik memperluas pengetahuan tentang bahasa dan berhubungan

dengan berbagai gagasan yang terkait dengan minatnya, persoalan-

persoalan dunia dan konsep-konsep yang berasal dari serangkaian wilayah

pembelajaran.

Dalam rangka belajar bahasa asing, seseorang hendaknya memiliki motivasi yang

kuat untuk dapat mencapai tingkat keberhasilan yang diharapkan. Kegagalan-

kegagalan dalam berkomunikasi dapat lebih memacu dia untuk lebih giat dalam

berusaha mengatasi rasa frustasi yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut.

Agar para siswa dapat belajar lebih efektif, mereka harus diperkenalkan dengan

bahasa yang digunakan di dalam kelas. Perintah-perintah seperti menyiapkan

buku, membuka buku halaman sekian merupakan contoh bahasa yang harus

diketahui dan digunakan oleh para siswa mulai dari hari pertama mereka belajar

bahasa asing. Tentu saja semua itu harus diucapkan dengan menggunakan bahasa

asing yang dipelajarinya.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

21

2.1.1 Kompetensi Berbahasa Inggris

Individu bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa lisan atau tulisan.

Ucapan atau tulisan ini mencerminkan bahwa orang tersebut memahami kaidah-

kaidah dalam bahasa. Pengetahuan tentang kaidah-kaidah dan aturan-aturan

didalam bahasa inilah yang kemudian Chomsky menyebut dengan istilah

competence. Definisi kompetensi secara umum menurut Brown (2000:30) adalah

“competence refers to one’s underlying knowledge of a system, event, or fact. It is

the nonobservable ability to do something, to perform something.” Definisi yang

lebih spesifik lagi tentang kompetensi berbahasa, Brown lebih rinci lagi

menyebutkan bahwa “in reference to language, competence is one’s underlying

knowledge of system of a language its rules of grammar, its vocabulary, all the

pieces of a language and how those pieces fit together.”

Berdasarkan definisi ini jelaslah bahwa kompetensi tentang bahasa lebih

ditekankan pada aturan-aturan grammarnya, kosakatanya dan semua bagian-

bagian yang terkait satu sama lain. Ada empat komponen atau subkategori yang

dikemukakan oleh Canale dan Swain (Brown, 2000:247) yang berisi tentang

komponen seseorang, yaitu:

1. Grammatical competence, berisi tentang pengetahuan unsur-unsur leksial

dan aturan-aturan morfologi, sintaksis, semantik, dan fonologi;

2. Discourse competence, berisi tentang kemampuan untuk menghubungkan

kalimat-kalimat sehingga membentuk wacana dan untuk membentuk makna

dari sederetan ujaran. Wacana diartikan segala sesuatu mulai dari per-

cakapan sederhana sampai wacana tertulis yang panjang. Jika kompetensi

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

22

grammar memberikan fokus pada tata bahasa pada tingkat kalimat,

kompetensi wacana ini lebih menekankan pada hubungan antar kalimat;

3. Sociolinguistic competence, meliputi tentang kaidah-kaidah sosiokultural

bahasa dan pengetahuan tentang wacana. Kompetensi ini memerlukan

pemahaman terhadap konteks sosial tempat bahasa itu digunakan yang me-

liputi peran masing-masing partisipan, informasi yang dibicarakan, dan

fungsi interaksi;

4. Strategic competence, yang berupa strategi komunikasi baik verbal maupun

nonverbal yang digunakan untuk menghilangkan hambatan dalam ber-

komunikasi baik yang disebabkan oleh kekurangannya dalam kinerja

maupun oleh kurangnya kompetensi. Kompetensi ini dapat dikatakan pula

sebagai kemamapuan untuk membenahi kekurangan-kekuangan, misalnya

kurangnya pengetahuan dalam tata bahasa dan untuk menjaga agar proses

komunikasi tetap berlangsung, misalnya dengan mengungkapkan kembali

kalimat lain yang mungkin lebih sederhana, pengulangan, menerka-nerka

dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menarik suatu kesimpulan bahwa bahasa

memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dalam mempelajari

semua bidang studi. Bahasa diharapkan membantu siswa mengenali dirinya,

budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,

berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, membuat

keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan sosial, menemukan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

23

serta menggunakan kemampuan-kemampuan analitis dan imaginatif yang ada

dalam dirinya.

2.2 Hakikat dan Fungsi Menulis

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain

dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa

dan gambaran grafik tersebut (Tarigan, 2008: 22). Menulis pada hakikatnya

adalah mengarang yakni memberi bentuk kepada segala sesuatu yang dipikirkan,

dan melalui pikiran, segala sesuatu yang dirasakan, berupa rangkaian kata,

khususnya kata tertulis yang disusun sebaik-baiknya sehingga dapat dipahami dan

dipetik manfaatnya dengan mudah oleh orang yang membacanya. Penulis

biasanya menuangkan apa yang ada di pikirannya dengan melibatkan perhatian

para pembacanya. Hal ini senada dengan pendapat Semi (2007: 14) yang

mengungkapkan bahwa Menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan

gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan.

Menurut Resmini (2006:102) menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang

untuk menghasilkan suatu tulisan. Dalam proses menulis, penekanan terletak pada

keseimbangan antara proses dan produk. Produk merupakan tujuan penulis dan

juga merupakan alasan melalui proses pra-menulis, konsep revisi, dan tahap

editing (Brown, 1994:344). Dengan mengikuti langkah-langkah yang jelas siswa

diharapkan dapat menghasilkan tulisan yang berkualitas. Kegiatan menulis

merupakan suatu proses dimana harus melalui beberapa tahap yaitu tahap

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

24

prapenulisan, tahap penulisan, tahap perbaikan, dan tahap editing. Tahap

prapenulisan adalah tahap berpikir sebelum menuliskan sesuatu. Tahap ini

meliputi memahami alasan menulis, pemilihan subyek yang diminati,

memperdalam subyek sehingga mendekati hal yang benar-benar diinginkan.

Setelah memperdalam subyek, penulis mengumpulkan ide-ide. Satu hal dalam

tahap ini adalah perlu dipertimbangkannya calon pembaca yang akan membaca

tulisan tersebut. Calon pembaca adalah suatu konsep yang penting untuk dapat

memprediksi siapa pembaca tulisannya nanti. Untuk dapat berkomunikasi melalui

tulisan, penulis harus memahami untuk siswa, anak laki-laki, anak perempuan,

untuk orang tua atau bahkan tulisan tersebut adalah untuk ilmuwan. Dengan

memahami calon pembacanya, penulis akan memutuskan pola bahasa yang akan

digunakan dalam tulisannya sehingga pembacanya akan mudah memahaminya.

Tahap yang kedua adalah tahap penulis mulai untuk mengorganisasi semua ide-

ide yang ada kedalam kesatuan tulisan yang saling berkaitan. Ada tiga hal yang

dilakukan dalam tahap ini, yaitu memulai dan mengakhiri tulisan dengan jelas,

menuliskan suatu pernyataan atau suatu pendapat dengan jelas, dan menuliskan

kalimat-kalimat dengan lancar dimana unsur koherensi dan kohesi antar paragraf

harus diperhatikan. Dengan melakukan tiga hal tersebut diharapkan tulisan yang

dihasilkan akan dapat menjelaskan sesuatu kepada para pembacanya. Tulisan

yang berkualitas juga memiliki arti bahwa tulisan tersebut menggunakan pola

pendahuluan, isi, dan kesimpulan.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

25

Pendahuluan dimulai dengan tulisan yang menarik pembaca untuk mau membaca.

Pendahuluan ini bertujuan untuk memberikan ide pokok kepada pembaca

sehingga mereka lebih mudah dalam memahami suatu tulisan. Untuk bagian isi

dari suatu tulisan bertujuan untuk menyatakan topik yang ingin disampaikan oleh

penulis yang disertai dengan contoh dan gambaran dari topik tulisan tersebut.

Bagian terakhir dari suatu tulisan adalah kesimpulan. Bagian ini adalah

menyimpulkan hal-hal yang telah ditulis di bagian pendahuluan dan isi dengan

tanpa ada pengulangan kalimat yang sama. Selain itu, di bagian ini juga berisi

tentang saran-saran dan perkiraan-perkiraan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Di bagian akhir ini, penulis memiliki kesempatan untuk mengecek kembali

tulisannya.

Tahap ketiga adalah tahap perbaikan. Pada tahap ini seorang penulis dapat

memberikan tambahan-tambahan berupa ide dan hal-hal yang spesifik. Selain itu,

penulis dapat menggunakan fakta-fakta, gambaran fisik, dan pengalaman yang

dapat meningkatkan ide pokok. Di sinilah penulis berkesempatan untuk berpikir

bagaimana membuat tulisannya lebih menarik pembaca untuk membaca. Di dalam

tahap ini pula, penulis dapat mengecek ulang apakah sudah tercapai tujuan dari

suatu tulisan yang akan disampaikan oleh pembaca dengan contoh-contoh yang

telah diberikan. Pada tahap perbaikan ini, seorang penulis dapat melakukan

sendiri ataupun dengan rekan sejawatnya atau teman. Untuk perbaikan dengan

rekan sejawat akan lebih efektif karena teman sejawat atau teman adalah orang

lain atau bisa disebut dengan pembaca dari tulisan tersebut. Meskipun demikian

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

26

bukan berarti semua masukan atau saran dari teman tersebut harus dilaksanakan,

tetapi dapat dipertimbangkan bagi sempurnanya suatu tulisan.

Untuk tahap yang terakhir dari suatu tahap penulisan yaitu tahap keempat yang

disebut dengan tahap editing, seorang penulis dapat membaca kembali, mengubah

dan memperkuat tulisannya dengan mempertimbangkan kebutuhan dari calon

pembacanya dan mempertimbangkan tujuan dari penulisan tersebut. Selain dua

pertimbangan di atas, penulis juga dapat mengecek tata bahasa dengan

mengurangi kesalahan tata bahasa, kosa kata maupun kesalahan susunan kalimat.

2.2.1 Pengertian Paragraf

Menurut Suparno (2006: 3.16), paragraf atau alinea adalah suatu bagian karangan

yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah gagasan dalam bentuk untaian

kalimat. Berdasakan pengertian itu, paragraf dapat disebut sebagai untaian kalimat

yang berisi sebuah gagasan dalam karangan. Himpunan kalimat ini saling bertalian

dalam satu rangkaian untuk membentuk gagasan. Paragraf dapat juga dikatakan

karangan yang paling pendek. Artinya, dalam sebuah paragraf tidak boleh

mengandung lebih dari satu gagasan utama dan kalimat yang lain merupakan gagasan

tambahan yang saling bertalian erat mendukung gagasan utama.

Dalam paragraf terkandung sebuah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam

paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik,

kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Paragraf pada dasarnya adalah

miniatur sebuah karangan. Paragraf mempunyai tujuan yang dinyatakan dalam

kalimat topik (Alwi, 2003: 1).

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

27

2.2.2 Syarat-Syarat Paragraf

Wiyanto (2004: 15) menyatakan paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling

berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran untuk

mendukung buah pikiran yang lebih besar, yaitu buah pikiran yang diungkapkan

dalam seluruh tulisan. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topik tersebut. Oleh

sebab itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama

sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan pokok tersebut. Jadi, satu

paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik. Semua kalimat

dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut. Paragraf dianggap

mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari

topiknya atau selalu relevan dengan topik. Semua kalimat terfokus pada topik dan

mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan.

Paragraf sebagai suatu bentuk pengungkapan gagasan. Menurut Akhadiah (1988:

148) dalam pengembangan paragraf, harus menyajikan dan mengorganisasikan

gagasan menjadi suatu paragraf yang memenuhi persyaratan. Persyaratan itu ialah

sebagai berikut pertama adalah kesatuan, tiap paragraf hanya mengandung satu

gagasan pokok atau satu topik.

Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah koherensi atau

kepaduan. Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat

yang mesing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat-

kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur,

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

28

akan memperlihatkan adanya kepaduan. Jadinya, kepaduan atau koherensi

dititikberatkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat.

Syarat ketiga adalah kelengkapan, suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi

kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik

atau kalimat utama. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak

dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.

Menurut Sakri (1992: 2) ada tiga sifat yang harus dimiliki oleh sebuah paragraf

agar dapat menyampaikan gagasan dengan baik. Tiga sifat yang harus dipenuhi

sebuah paragraf adalah (1) paragraf harus memiliki kesatuan yang artinya, seluruh

uraiannya terpusat pada satu gagasan saja; (2) paragraf harus memiliki kesetalian

yang artinya, kalimat di dalamnya berhubungan sesamanya dengan bermakna bagi

pembaca; (3) paragraf harus memiliki isi yang memadai yakni memiliki sejumlah

rincian yang terpilih dengan patut sebagai pendukung gagasan utama paragraf.

Syarat-syarat pembentukan alinea menurut Keraf (1993: 67) adalah (1) kesatuan,

kesatuan dalam alinea adalah bahwa semua kalimat yang membina alinea itu

secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu; (2) koherensi,

koherensi yang dimaksud di sini adalah kekompakan hubungan antara sebuah

kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu; (3) perkembangan

alinea, perkembangan alinea ini adalah penyusunan atau perincian daripada gagasan-

gagasan yang membina alinea itu.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

29

Lain halnya dengan Mustakim (1994: 115) sebuah paragraf yang baik hendaknya

dapat memenuhi dua kriteria atau persyaratan, yaitu kesatuan (kohesi), sebuah

paragraf harus memiliki sebuah kesatuan. Kesatuan menyangkut keeratan

hubungan makna antar gagasan dalam sebuah paragraf. Sebuah paragraf hanya

mengandung satu gagasan utama, yang diikuti oleh beberapa gagasan

pengembang atau penjelas. Oleh karena itu, rangkaian kalimat yang terjalin dalam

sebuah paragraf hanya mempersoalkan satu masalah atau satu gagasan utama.

Dengan demikian, jika dalam satu paragraf terdapat dua gagasan utama itu

seharusnya dituangkan dalam paragraf yang berbeda. Sebaliknya, jika dua buah

paragraf hanya mengandung satu gagasan utama, kedua paragraf itu seharusnya

digabungkan menjadi satu.

Kriteria kedua adalah kepaduan (koherensi), sebuah paragraf harus memiliki

sebuah kepaduan. Kepaduan sebagai suatu bentuk pengungkapan gagasan sebuah

paragraf juga harus memperlihatkan kepaduan hubungan antarkalimat yang

terjalin di dalamnya. Kepaduan paragraf dapat diketahui dari susunan kalimat

yang sistematis, logis, dan mudah dipahami. Jadi syarat paragraf yang baik adalah

suatu paragraf yang di dalamnya terdapat kesatuan (kohesi), kepaduan

(koherensi), dan kesesuaian dalam pengembangan gagasan dengan rincian

gagasan yang ada.

2.2.3 Hakikat Menulis Paragraf Deskripsi

Menurut Droga-Humphrey (2005: 148), tujuan sosial deskripsi adalah untuk

menggambarkan keistimewaan sifat orang, tempat atau benda yang biasanya

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

30

disertai dengan cerita yang imajinatif membuat pembaca mengetahui isi yang

dimaksud oleh penulis yang memberikan pesan dan kesan terhadap pembaca.

Menulis deskripsi mempunyai struktur deskripsi sebagai berikut.

Identification - an optinal stage which gives a general orientation to the subject;

used only when the description is a stand alone text.

Description - describes features or characteristics of the subject.

Deskripsi memberi satu citra mental mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya

pemandangan, orang atau sensasi. Fungsi utama dari deskripsi adalah membuat

para pembacanya melihat barang-barang atau obyeknya, atau menyerap kualitas

khas dari barang-barang itu.

Deskripsi membuat kita melihat yaitu membuat visualisasi mengenai obyeknya,

atau dengan kata lain deskripsi memusatkan uraiannya pada penampakan barang.

Dalam deskripsi kita melihat obyek garapan secara hidup dan konkrit, kita melihat

obyek secara bulat. Resmini (2006:116) melalui deskripsi seorang penulis

berusaha memindahkan kesan-kesan hasil pengamatan dan perasaannya kepada

pembaca dengan membeberkan sifat dan semua prilaku yang ada pada sebuah

objek. Dalam paragraf ini detail penunjang pada susunan deskripsi disusun agar

pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai objek yang dideskripsikan.

Misalnya kita akan membuat deskripsi tentang sebuah rumah, diharapkan

menyajikan banyak penampilan individual dan karakteristik dari rumah itu, dan be

beberapa aspek yang dapat dianalisis seperti : besarnya, materi konstruksinya, dan

rancangan arsitekturnya. Demikian pula deskripsi suatu daerah pedesaan kurang

bertalian dengan ciri-ciri studi topografis, tetapi lebih terfokus pada macam-

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

31

macam keistimewaan umum, dan suasana lokal yang menarik. Karena sasaran

yang dituju adalah memberi perhatian pada penampilan yang khas dari obyeknya.

Deskripsi lebih memberikan citra yang menarik mengenai objek itu. Deskripsi

banyak kaitannya dengan hubungan pancaindera dan pencitraan, maka banyak

tulisan deskripsi diklasifikasikan sebagai tulisan kreatif.

Tujuan menulis deskripsi adalah membuat para pembaca menyadari dengan hidup

apa yang diserap penulis melalui pancaindera, merangsang perasaan pembaca

mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan suatu kualitas pengalaman

langsung. Paragraf deskripsi merupakan penggambaran suatu keadaan dengan

kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan yang hidup. Penggambaran atau

lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya, sehingga apa yang dilukiskan itu

hidup di dalam angan-angan pembaca. Menurut Rani (2006: 38), ciri-ciri paragraf

deskripsi ditandai oleh dua hal, yaitu.

1. Penggunaan kata-kata atau ungkapan yang bersifat deskriptif, seperti rambutnya

ikal, hidungnya mancung, dan matanya biru.

2. Tidak menggunakan kata-kata yang bersifat evaluatif yang terlalu abstrak

seperti tinggi sekali, berat badan tidak seimbang, matanya indah, dan

sebagainya.

Deskripsi lebih menekankan pengungkapannya melalui rangkaian kata-kata.

Walaupun untuk membuat deskripsi yang baik, penulis harus mengadakan

identifikasi terlebih dahulu, namun pengertian deskripsi hanya menyangkut

pengungkapan melalui kata-kata. Dengan mengenal ciri-ciri obyek garapan,

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

32

penulis dapat menggambarkan secara verbal obyek yang ingin diperkenalkan

kepada para pembaca. Maka dapat disimpulkan bahwa paragraf deskripsi

merupakan paragraf yang melukiskan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah

melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal yang ditulis pengarang. Sebelum

menulis paragraf deskripsi, seharusnya penulis mengetahui dan memahami langkah-

langkah dalam penulisan paragraf deskripsi. Langkah-langkah dalam menulis

paragraf deskripsi adalah (1) mengamati objek, (2) menentukan tujuan penulisan, dan

(3) memproses data-data yang diperoleh untuk menghasilkan deskripsi yang

dimaksud (Sudiati, 2005: 11-16).

Menulis merupakan kegiatan berpikir teratur. Keteraturan dalam menulis ini

tampak pada keteraturan menuangkan gagasan dan menggunakan kaidah-kaidah

bahasa. Agar gagasan dapat diterima dengan baik oleh pembaca, maka seorang

penulis harus menguasai tujuan penulisan dan konteks berbahasa, serta kaidah-

kaidah bahasa. Menulis mempunyai banyak fungsi yang sangat penting bagi

pengembangan intelektual seseorang.

Jadi paragraf deskripsi adalah suatu paragraf yang didalamnya memberikan

perincian yang mendetail tentang objek sehingga seakan-akan pembaca melihat,

mendengar atau mengalami langsung tentang objek tersebut. Tujuan dari tulisan

deskripsi adalah menciptakan gambaran objek kepada pembaca agar seolah-olah

melihat sendiri objek yang digambarkan penulis. Objek paragraf deskripsi dapat

berupa benda, orang, peristiwa, suasana dan lainnya.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

33

2.2.4 Pendekatan Proses dalam Pembelajaran Menulis

Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan melalui proses. Dalam proses

tersebut terdapat beberapa tahapan. Keraf (1997: 54) manyatakan bahwa “secara

garis besar ada tiga tahap dalam proses menulis, yaitu persiapan (prewriting),

penulisan (composing), dan revisi (revision)”.

Selama ini sebagian guru di sekolah masih menerapkan pendekatan konvensional

yang lebih menekankan pada hasil dalam pembelajaran menulis. Inilah yang

menjadi penyebab gagalnya siswa dalam menulis. Kini telah muncul pendekatan

dari pembelajaran menulis yang lebih efektif yaitu pendekatan proses. Pendekatan

ini lebih menitikberatkan pada proses daripada hasil akhir. Guru tidak sekedar

memberikan pengetahuan tentang menulis kemudian menugaskan siswa membuat

tulisan yang sekali jadi, tetapi peran terpenting guru adalah membimbing siswa

selama proses menulis berlangsung. Berkaitan dengan peran guru dalam

pendekatan proses, Semiawan, dkk. (1983: 15) menyatakan bahwa tugas guru

bukanlah memberikan pengetahuan, melainkan menyiapkan situasi yang

menggiring anak untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen, serta

menemukan fakta dan konsep diri.

Richards (2006: 215) memberikan contoh metode atau pendekatan pembelajaran

berikut ini.

1) Pendekatan komunikatif: Fokus pembelajaran adalah komunikasi yang dapat

dipercaya; penggunaan yang luas terbentuk dari aktivitas pasangan dan kelompok

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

34

yang termasuk negosiasi makna dan berbagi informasi, kelancaran adalah

prioritas.

2) Model belajar kooperatif: Siswa bekerja dalam situasi belajar kerja sama dan

diberi semangat untuk bekerja sama pada tugas-tugas umum dan mengkoordonasi

upaya-upaya mereka untuk melengkapi tugas-tugas. Sistem penghargaan lebih

berorientasi kelompok daripada individu.

3) Pendekatan proses: Di dalam proses pembelajaran menulis, siswa mengambil

bagian dalam aktivitas yang mengembangkan pengertian menulis mereka sebagai

proses. Tingkat yang berbeda di dalam proses menulis (merencanakan, melahirkan

ide-ide, draft, peninjauan, perbaikan, edit) membentuk fokus mengajar.

4) Pendekatan bahasa secara keseluruhan: Bahasa diajarkan sebagai keseluruhan

dan tidak diajarkan komponen-komponennya secara terpisah. Siswa diajarkan

membaca dan menulis secara alami, dengan suatu fokus pada komunikasi nyata,

teks yang dapat dipercaya, dan bacaan dan tulisan untuk kesenangan.

2.2.4 Teknik Penulisan Paragraf Deskripsi

Banyak siswa merasa gagal dalam menulis ketika guru memberikan tugas menulis

dalam waktu satu kali pertemuan. Kegagalan ini menyebabkan mereka kurang

berminat dengan pembelajaran menulis di sekolah. Padahal, bagaimanapun

sekolah merupakan dunia mini untuk mengembangkan kemampuan menulis.

Pembelajaran menulis dengan pendekatan tradisional lebih menekankan pada

hasil berupa tulisan yang telah jadi, tidak pada apa yang dikerjakan pembelajar

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

35

ketika menulis. Pembelajar berpraktik menulis, mereka tidak mempelajari

bagaimana cara menulis yang baik. Temuan penelitian mengenai menulis

menyebabkan bergesernya penekanan pembelajaran menulis dari hasil (tulisan) ke

proses menulis yang terlibat dalam menghasilkan tulisan. Peran pengajar dalam

pembelajaran menulis dengan pendekatan proses tidak hanya memberikan tugas

menulis dan menilai tulisan para pembelajar, tetapi juga membimbing pembelajar

dalam proses menulis (Tompkins, 1990: 69).

Keterampilan menulis memang tidak bisa diberikan kepada siswa hanya dengan

metode ceramah, tetapi perlu direalisasikan dalam bentuk praktik menulis.

Dengan praktik menulis diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan

menulisnya. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan agar pembelajaran

menulis menjadi efektif. Menurut Rani (2006: 38), ciri-ciri paragraf deskripsi

ditandai oleh dua hal, yaitu.

1. Penggunaan kata-kata atau ungkapan yang bersifat deskriptif, seperti

rambutnya ikal, hidungnya mancung, dan matanya biru.

2. Tidak menggunakan kata-kata yang bersifat evaluatif yang terlalu abstrak

seperti tinggi sekali, berat badan tidak seimbang, matanya indah, dan

sebagainya.

Menurut Suparno (2006: 4.22) di dalam menulis karangan deskripsi ada langkah-

langkah tertentu yang harus diikuti agar hasilnya tersusun secara sistematis.

Langkah-langkah menulis karangan deskripsi antara lain sebagai berikut.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

36

1. Menentukan apa yang akan dideskripsikan: Apakah akan mendeskripsikan

orang atau tempat.

2. Merumuskan tujuan pendeskripsian: Apakah deskripsi dilakukan sebagai alat

bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi, atau persuasi.

3. Menempatkan bagian yang akan dideskripsikan: kalau yang dideskripsikan

orang, apakah yang akan dideskripsikan itu ciri-ciri fisik, watak, gagasannya

atau benda-benda disekitar tokoh? Bila yang dideskripsikan tempat, apakah

yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya bagian-bagian

tertentu saja yang menarik?.

4. Merinci dan menyistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan bagi yang

akan dideskripsikan: Hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk membantu

munculnya kesan dan gambar kuat mengenai sesuatu yang dideskripsikan?

Pendekatan apa yang akan digunakan penulis?

Kualitas karangan dapat dilihat berdasarkan aspek-aspek yang membangun

sebuah karangan. Aspek-aspek tersebut yang harus diperhatikan antara lain

sebagai berikut.

1. Isi Karangan

Didalam menulis suatu paragraf deskripsi isi karangan harus berdasarkan hasil

pengamatan, penulis berusaha memindahkan kesan pengamatan dan

perasaannya kepada pembaca, membentuk daya khayal pada pembaca seolah-

olah pembaca melihat atau merasakan sendiri tentang objek yang disampaikan,

dan berupaya lebih memperlihatkan perincian tentang objek (Maizar, 1991:

120)

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

37

Pembaca seakan-akan merasakan pengarang ada didekatnya sehingga terjadi

kontak dan timbulnya jalinan yang akrab antara pembaca dan pengarang.

Menurut Akhadiah (1998: 6) isi karangan yang baik didukung oleh:

a. Pengoperasian gagasan, yaitu kepaduan hubungan antar paragraf.

b. Kesesuaian isi dengan tujuan.

c. Kemampuan mengembangkan topik.

2. Penggunaan Bahasa

Di dalam menulis karangan pilihan kata atau ketepatan kata (diksi) diukur dari

kemampuan kata sebagai alat pengungkap dan penerima gagasan. Ketepatan

diksi menyangkut makna kata. Kata yang dipilih harus secara tepat

mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Dengan demikian makna

pendengar atau pembaca juga menafsirkan kata-kata tersebut tepat seperti apa

yang dimaksud oleh penulis. Dengan kaitan itu, kalimat efektif dituntut

memiliki struktur yang benar. Struktur itu dapat dilihat pada hubungan antara

unsur kalimat. Kalimat yang berstruktur benar adalah kalmat yang unsur-

unsurnya memiliki hubungan yang jelas. Dengan hubungan fungsi yang jelas,

makna yang terkandung di dalamnya juga jelas. Pada tataran kalimat, unsur-

unsur memiliki fungsi sintaksis seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan

keterangan juga harus jelas (Suparno, 2006: 2.20).

Di dalam menulis karangan deskripsi ejaan juga harus diperhatikan. Hal yang

tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi

berbagai kaidah berbahasa secara baik dan benar. Pembentukan kata, penyu-

sunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus tepat. Penggunan

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

38

ejaan sangat penting dalam kegiatan menulis. Di dalam bahasa tulis, tanda baca

digunakan untuk melambangkan suatu maksud tertentu. Tanda baca dapat

membantu menjelaskan maksud atau makna kalimat. Dengan tanda baca,

penulis dapat menyampaikan maksud kalimat dengan lebih mudah. Oleh

karena itu, penggunaan tanda baca yang salah dapat mengakibatkan maksud

kalimat menjadi berubah. Di dalam menulis suatu karangan tidak boleh

mengabaikan hal-hal kecil, seperti penulisan tanda titik dan koma. Selain itu,

kita harus cermat dalam memilih kata maupun menyusun kalimat.

Di dalam menulis karangan deskripsi pendapat atau gagasan yang

dikemukakan harus jelas. Karangan menggunakan kalimat dan kata-kata yang

ringkas, namun dapat menjangkau makna yang luas. Meskipun karangan itu

tergolong sederhana, isinya dapat memperkaya pengetahuan pembaca.

3. Penataan Gagasan

Dalam menulis karangan deskripsi pendapat atau gagasan harus ditata dengan

baik, artinya pendapat atau gagasan yang dikemukakan harus runtut. Karangan

langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit. Perpindahan

pembahasan dari satu masalah ke masalah lain berlangsung secara mulus tanpa

menimbulkan kesenjangan.

Pokok-pokok pikiran harus diungkapkan dan dikembangkan dengan jelas

sehingga permasalahan yang dibicarakan dalam karangan dapat dipahami oleh

pembaca secara tepat dan benar (Nursisto, 2000: 47). Tema karangan harus

menggambarkan isi karangan yang diangkat oleh pengarang. Karangan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

39

deskripsi harus kohesif atau padu, maksudnya karangan yang mempunyai

kesatuan dalam bahasa. Di dalam pengembangannya tidak boleh terdapat

unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan tema atau gagasan

pokoknya karena akan membingungkan pembaca.

Penggunaan kata transisi (konjungsi) sebagai alat relasi yang erat (kohesi) yang

digunakan untuk merangkai klausa dengan klausa sehingga membentuk

kalimat yang panjang, atau merangkai kalimat dengan kalimat dalam sebuah

paragraf. Konjungsi juga dapat digunakan untuk merangkai paragraf dengan

paragraf dalam sebuah karangan.

2.3 Pengertian Karikatur

Komunikasi dikatakan efektif bila pesan dapat diterima penerima pesan sesuai

dengan apa yang dimaksud oleh pengirim pesan. Banyak cara dan pendekatan

yang digunakan agar penyampaian lebih efektif. Salah satu cara yang dianggap

efektif adalah dengan pendekatan humor.

Media cetak terutama surat kabar yang berfungsi memberi informasi dan

pendidikan turut menggunakan pendekatan humor dalam menyampaikan

pesannya kepada pembaca. Bentuk pesan yang disampaikan dengan pendekatan

humor oleh surat kabar salah satu di antaranya adalah karikatur. I Dewa Putu

Wijana (2004) menjelaskan arti karikatur sebagai berikut:

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

40

“Karikatur adalah gambar bermuatan humor atau satir dalam

berbagai media massa dengan mengambil tokoh-tokoh (orang)

yang terkenal atau orang-orang yang biasa yang karena

peristiwa tertentu menjadi terkenal, untuk menampilkannya

secara lebih humoritis, tokoh-tokoh tersebut digambarkan dengan

pemiuhan (distortion) tubuh dan wajah”

Berikut beberapa contoh gambar karikatur yang dapat dijadikan contoh :

1. Karikatur politik

This picture is about Jusuf Kalla. He is the vice president in our country

with SBY as the president of Indonesia. He is a famous businessman from

Makasar. He always wears his glasses. He has thin mustache. He lead

PMI at the moment. He joins with Golkar Party now. He always smiles to

everyone.

Gambar 2.1 Karikatur berkaitan dengan politik

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

41

2. Karikatur Dunia Hiburan

His name is Tukul Arwana. He is a comedian. He has big eyes. His

hair is short just like a soldier. Many people know him by his lips.

He called his lips with “delicious lips”. He has a special program

in Trans7 called Bukan Empat Mata. He always accompenied by

his compatriot Vega in his talkshows. He usually interwiews

beautiful actress in his shows. The audiences always yell at him

whenever his hands moving round and round.

Gambar 2.2 Karikatur berkaitan dengan profesi

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

42

3. Karikatur olahraga

He is Cristiano Ronaldo. He is a footbal player. He used to be

Manchester United player. He is Real Madrid player now. His back

number is 7. He is a genius and powerful player. He never stop

running to chase the ball. He has a very fast kick. He always neat

with his stylish hair. He can play as striker. He can run fast in

chasing the ball. His ball dribbling is awesome. He can score goal

from 40 yard.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Salim, 1991: 665), karikatur

diartikan sebagai gambar olok-olok yang bersifat menyindir, dan sebagainya.

Karikatur merupakan ungkapan antara suatu peristiwa dari dalam negeri maupun

mancanegara dengan keterlibatan seseorang atau banyak orang pada peristiwa

yang menonjol saat itu ke dalam gambar yang menggelitik (Sumarna, 2003: 42).

Gambar 2.3 Karikatur berkaitan dengan dunia olahraga

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

43

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karikatur adalah suatu

bentuk gambar kartun yang sifatnya sindiran, kritikan, humor, dan

menggambarkan seni gambar yang mempergunakan penonjolan yang berlebihan

untuk memperlihatkan ciri khas dari seorang tokoh atau makna khas dari peristiwa

yang penting.

Karikatur sebagai salah satu bentuk opini gambar sebenarnya merupakan maskot

dari sebuah surat kabar. Karikatur merupakan obor dari hal-hal yang dilontarkan

redaksi surat kabar tertentu. Melalui analisis terhadap hal-hal yang disampaikan

karikatur, pembaca dapat meraba misi yang diemban sebuah surat kabar serta

tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai. Gambar karikatur diharapkan dapat

membawa siswa dalam mengembangkannya kedalam tulisan.

[2.3.1 Karikatur Sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran sangat membantu proses pembelajaran di kelas.

Pengadaannya tidak harus memerlukan biaya, waktu, dan tenaga yang banyak.

Benda-benda yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari dapat

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini kreatifitas guru sangat

dibutuhkan untuk memilih media yang cocok bagi siswa. Sesuatu yang

nampaknya sepele akan berdaya guna tinggi bila guru mampu memanfaatkannya.

Sudjana (2005: 4-5) mengemukakan bahwa pemilihan media sebaiknya

memperhatikan kriteria sebagai berikut.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

44

a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran.

b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran.

c. Kemudahan memperoleh media.

d. Keterampilan guru dalam menggunakannya.

e. Sesuai dengan taraf berpikir siswa.

Media karikatur sudah memenuhi kelima kriteria tersebut. Tujuan

pembelajarannya adalah agar siswa terampil menulis karangan deskripsi sugestif.

Media tersebut sangat mendukung karena diharapkan dapat membantu siswa

dalam proses belajar-mengajar dan meningkatkan minat siswa dalam menulis.

Media karikatur juga mudah diperoleh, guru dapat mengunduhnya lewat internet.

Media ini juga mudah dan tidak membutuhkan waktu yang banyak untuk

mempersiapkannya dan tidak membutuhkan taraf berpikir yang sulit untuk

menggunakannya, sehingga sesuai dengan taraf berpikir siswa.

Karikatur sebagai salah satu bentuk opini gambar sebenarnya merupakan maskot

dari sebuah surat kabar. Apabila karikatur digunakan sebagai media pembelajaran

menulis, maka karikatur berfungsi menstimulus siswa untuk menulis opininya

tentang gambar yang diamatinya. Dengan melihat karikatur tersebut, siswa diberi

kebebasan menuangkan gagasan, pendapatnya disertai argumen berdasarkan

penalaran yang sistematis dan logis.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

45

2.3.2 Pemilihan Karikatur

Media karikatur dipilih sebagai media pembelajaran karena siswa dapat melihat

fenomena pada gambar karikatur yang dapat merefleksikan kondisi asosiasif, bukan

sekadar gambaran nyata sehingga dapat mendorong siswa untuk mendeskripsikan tentang

isi gambar karikatur tersebut. Media karikatur digunakan sebagai rangsangan agar siswa

lebih kreatif dalam menulis, khususnya menulis deskripsi. Dari sejumlah karikatur

yang ada, belum tentu semuanya memiliki kriteria sebagai karikatur yang

berbobot. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai kualitas karikatur ini sangat

membantu dalam memilih karikatur untuk tujuan pembelajaran.

Rivai (1991: 59-61) menentukan beberapa teknik memilih karikatur untuk tujuan

pembelajaran yaitu: (1) pemakaiannya sesuai dengan pengalaman siswa, (2)

kesederhanaan, (3) lambang yang jelas. Pertimbangan pertama mengandung arti

bahwa karikatur hendaknya dapat dimengerti oleh siswa saat karikatur itu

digunakan. Pengalaman membaca dan menyimak berita-berita terbaru siswa

melaui media massa yang lain sangat membantu dalam menafsirkan karikatur

tersebut. Sebagai salah satu bentuk karya seni rupa, karikatur merupakan sarana

yang tegas dan efektif untuk berkomunikasi dengan kesederhanaan (Djelantik,

1990: 55).

Teknik pemilihan karikatur yang lebih detail untuk media pembelajaran adalah

sebagai berikut.

1. penggambaran bentuk karikatur yang humoris;

2. adanya penonjolan bagian tetentu untuk memperlihatkan ciri khas seorang

tokoh atau makna khas peristiwa penting yang hangat;

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

46

3. pemakaian goresan yang efektif, sederhana, dan tidak banyak perhiasan;

4. penampilan karikatur yang mendukung;

5. sesuai dengan pengalaman siswa;

6. karikatur memuat pesan atau ide berdasarkan fakta (peristiwa yang

sungguh-sungguh terjadi) dan bukan khayalan karikaturis;

7. karikatur mengandung kritik terhadap peristiwa yang masih hangat.

Dengan beberapa pertimbangan di atas diharapkan guru dapat memilih karikatur

yang berkualitas atau baik dan sesuai dengan pengalaman siswa. Gambar

karikatur diharapkan dapat membawa siswa dalam mengembangkannya kedalam

tulisan. Media karikatur digunakan sebagai rangsangan siswa lebih kreatif dalam

menulis, khususnya menulis deskripsi.

2.3.3 Karikatur dalam Penulisan Deskripsi Siswa

Penggunaan media pembelajaran sangat membantu Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM). Pengadaannya tidak harus memerlukan biaya, waktu, dan tenaga yang

banyak. Benda-benda yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari

dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini kreativitas guru

sangat dibutuhkan untuk memilih media yang cocok bagi siswa. Sesuatu yang

nampaknya sepele akan berdaya guna tinggi bila guru mampu memanfaatkannya.

Karikatur adalah bagian dari surat kabar yang tidak asing lagi bagi siswa maupun

guru. Dalam Pembelajaran menulis, terutama menulis deskripsi, karikatur

dimungkinkan untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Berkaitan dengan

hal itu, Rivai (1991: 61) menyatakan bahwa karikatur yang efektif akan menarik

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

47

perhatian serta menumbuhkan minat belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa

karikatur bisa dijadikan bahan yang berguna di kelas.

Karikatur memiliki kesamaan sifat dengan penulisan deskripsi. Keduanya sama-

sama mengemukakan pendapat namun dalam bentuk yang berbeda. Karikatur

dapat berbentuk gambar, sedangkan opini tulis dalam bentuk tulisan. Apabila

karikatur digunakan sebagai media pembelajaran menulis deskripsi, maka

karikatur berfungsi menstimulus siswa untuk menulis pendapatnya tentang

gambar yang diamatinya. Dengan melihat karikatur tersebut, siswa diberi

kebebasan menuangkan gagasan, pendaptnya disertai argumen berdasarkan

penalaran yang sistematis dan logis.

2.4 Aktivitas Belajar

Setiap manusia didalam dirinya tumbuh dan berkembang beraneka ragam potensi

yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Potensi yang dimiliki menum-

buhkan keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Hal inilah yang mengen-

dalikan manusia untuk bertingkah laku dan beraktivitas. Sriyono (2011), aktivitas

adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan baik seara jasmani maupun rohani.

Setiap siswa memiliki berbagai kebutuhan baik jasmani, rohani, maupun sosial.

Kebutuhan ini tentu akan menumbuhkan dorongan untuk berbuat atau beraktivitas

termasuk dalam belajar. Menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah suatu usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Perubahan tingkah laku dalam belajar terjadi secara sadar, bersifat

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

48

kontinue dan fungsional, bersifat positif dan aktif, memiliki tujuan, dan mencakup

seluruh aspek tingkah laku. Proses perubahan tingkah laku adalah sebuah

aktivitas.

Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan siswa saat proses

pembelajaran berlangsung. Aktivitas sebagai hasil dari belajar ditunjukkan dalam

berbagai aspek seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, persepsi, motivasi,

atau gabungan dari aspek-aspek tersebut. Dalam kegiatan belajar, berpikir dan

berbuat merupakan serangkaian yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Sardiman

(2006: 96) memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh

dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri, dan bekerja sendiri, dengan

fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis.

Pada proses pembelajaran tradisional, guru senantiasa mendominasi kegiatan.

Siswa terlalu pasif, yang dianggap botol kosong yang perlu diisi air oleh guru.

Aktivitas siswa terbatas pada mendengarkan, mencatat, menjawab pertanyaan jika

diberi pertanyaan guru, menurut cara yang ditentuan guru, dan berpikir sesuai

dengan yang digariskan guru. Sardiman (2006: 96) menerangkan bahwa seorang

anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak tersebut tidak

berpikir. Karena itu, agar anak berpikir sendiri maka harus diberi kesempatan

untuk beraktivitas. Aktivitas belajar memiliki arti luas yang meliputi aktivitas

fisik (jasmani) dan aktivitas mental (rohani). Aktivitas fisik seperti mengerjakan

sesuatu, menyusun intisari pelajaran, membuat peta dan lain-lain yang

memerlukan gerakan anggota badan, sedangkan aktivitas mental misalnya siswa

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

49

dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya, kemampuan berpikir kritis,

kemampuan menganalisis, kemampuan mengucapkan pengetahuan atau dengan

kata lain jika jiwanya bekerja atau berfungsi dalam proses pembelajaran.

Hamalik (1993: 24) menyatakan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan

belajar yang dilakukan seseorang berupa kegiatan mendengarkan, merenungkan,

menganalisis, berpikir, membandingkan, dan menghubungkan dengan masa

lampau. Kemudian Sardiman (2006: 101) menggolongkan aktivitas belajar

berdasarkan pendapat Denrick dalam delapan golongan dan diuraikan seperti di

bawah ini:

1. Aktivitas visual (visual acitivities), seperti: membaca, memperhatikan gambar

demonstrasi, memperhatikan orang bekerja.

2. Aktivitas lisan (oral acitivities), seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,

interupsi.

3. Aktivitas mendengarkan (listening acitivities), contohnya: mendengarkan

uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4. Aktivitas menulis (writing activities), seperti: menulis cerita, karangan,

laporan, angket, menyalin.

5. Aktivitas menggambar (drawing activities), misalnya: menggambar,

membuat grafik, peta dan diagram.

6. Aktivitas motorik (motor activities) yang termasuk didalamnya antara lain:

melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain,

berkebun, berternak.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

50

7. Aktivitas mental (mental acitivities), sebagai contoh misalnya: menanggapi,

mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubunan, mengambil

keputusan.

8. Aktivitas emosi (emotional activities), seperti: menaruh minat, merasa bosan,

gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Siswa dikatakan aktif belajar jika dalam proses pembelajaran siswa melakukan

serangkaian kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,

memberi tanggapan terhadap suatu peristiwa yang terjadi, dan mengalami atau

turut merasakan sesuatu dalam proses belajarnya, sehingga siswa tersebut mampu

memahami, mengingat, dan mengaplikasikan konsep yang telah dipelajarinya.

Prinsip atau asas yang sangat penting didalam proses pembelajaran adalah

aktivitas siswa. Oleh karena itu, guru harus mampu membangkitkan aktivitas

siswa dalam berpikir maupun berbuat. Dengan demikian semakin banyak aktivitas

belajar siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka proses pembelajaran

yang terjadi akan semakin baik.

2.5 Teori Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses yang kompleks dan terjadi pada semua orang serta

berlangsung seumur hidup. Karena kompleksnya masalah belajar, banyak sekali

teori yang berusaha menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi. Ada

beberapa teori belajar dan pembelapjaran seperti teori belajar behavioristik,

kognitif, konstruktivistik, humanistik, sibernetik, revolusisosiokultural serta teori

kecerdasan ganda yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi dan konteks

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

51

pembelajaran bahasa Inggris. Masing-msing teori memiliki kelemahan dan

kelebihan. Pada penelitian ini penulis membatasi pada teori kognitif,

konstruktivistik dan kecerdasan ganda yang ada kaitannya dengan proses

pembelajaran Bahasa Inggrisyang biasa dilakukan didalam kelas.

2.5.1 Teori Belajar Kognitif

Belajar menurut teori kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang

tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi

teori ini adalah bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman

yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar

akan berjalan dengan baik jika materi atau informasi baru beradaptasi dengan

struktur kognitif seseorang.

Teori belajar kognitif telah dikembangkan oleh para pakar pendidikan seperti

Piaget, Bruner dan Ausubel. Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif

individu meliputi empat tahap yaitu : (1) sensory motor; (2) pre operational; (3)

concrete operational dan (4) formal operational. Pemikiran lain dari Piaget

tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu yaitu asimilasi dan akomodasi.

James Atherton (2005) menyebutkan bahwa asisimilasi adalah “the process by

which a person takes material into their mind from the environment, which may

mean changing the evidence of their senses to make it fit” dan akomodasi adalah

“the difference made to one’s mind or concepts by the process of assimilation”

Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan

dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

52

diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang di-

tunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan

dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik

agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan

berbagai hal dari lingkungan. Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam

pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena

itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara

berfikir anak.

2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan

dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan

lingkungan sebaik-baiknya.

3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak

asing.

4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.

5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbi-

cara dan diskusi dengan teman-temanya.

Kaitan teori kognitif dalam pembelajaan menulis Bahasa Inggris dengan meng-

gunakan media karikatur siswa diberi kebebasan untuk berkreasi dengan

menggunakan gambar yang tersedia dalam membentuk sebuah tulisan yang

bermakna. Sesuai dengan obyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX,

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

53

guru memberikan stimulus berupa gambar karikatur dan diharapkan siswa dapat

menelaah dengan kemampuan masing-masing untuk membentuk tulisan yang

tepat.

2.5.2 Teori Belajar Konstruktivistik

Menurut pandangan teori konstruktivistik, belajar merupakan usaha pemberian

makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang

menuju pada pembentukan struktur kognitifnya. Oleh karena itu, pembelajaran

diusahakan agar dapat memberikan kondisi terjadinya proses pembentukan

tersebut secara optimal pada diri siswa. Proses belajar sebagai suatu usaha

pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan

akomodasi, akan membentuk suatu konstruksi pengetahuan yang menuju pada

kemutakhiran struktur kognitifnya.

Karakteristik pembelajaran yang dilakukan dalam teori belajar konstruktivistik

adalah: (1) membebaskan siswa dari belenggu kurikulum yang berisi fakta-fakta

lepas yang sudah ditetapkan, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan ide-idenya, serta membuat kesimpulan-kesimpulan, (2)

menempatkan siswa sebagai kekuatan timbulnya interest, untuk membuat

hubungan diantara ide-ide tersebut, kemudian memformulasikan kembali ide-ide

tersebut serta membuat kesimpulan- kesimpulan, (3) guru bersama-sama siswa

mengkaji pesan-pesan penting bahwa dunia adalah kompleks, dimana terdapat

bermacam-macam pandangan tentang kebenaran yang datangnya dari berbagai

interpretasi, dan (4) guru mengakui bahwa proses belajar dan penilaiannya

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

54

merupakan suatu usaha yang kompleks, sukar dipahami, tidak teratur, dan tidak

mudah dikelola. Teori belajar konstruktivistik yang diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran akan memberikan sumbangan besar dalam membentuk siswa

menjadi kreatif, produktif dan mandiri.

Kaitan teori kontruktivistik dalam pembelajaan menulis Bahasa Inggris dengan

menggunakan media karikatur, setelah siswa diberi kebebasan untuk berkreasi

diharapkan dapat tumbuh minat dan ketertarikan untuk menuangkan ide-ide

kreatifnya dalam bentuk tulisan berbentuk paragraf deskripsi.

2.5.3 Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik menjelaskan bahwa belajar itu adalah perubahan

perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi

melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif

(respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalah

lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi

penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi

fisik terhadap stimulans. Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat dan

kecenderungan perilaku S-R (stimulus-Respon).

Teori Behavioristik:

1. Mementingkan faktor lingkungan

2. Menekankan pada faktor bagian

3. Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan

metode obyektif.

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

55

4. Sifatnya mekanis

5. Mementingkan masa lalu

Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini,

diantaranya :

1. Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.

Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan

hukum-hukum belajar, diantaranya:

a. Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang

memuaskan, maka hubungan Stimulus - Respons akan semakin kuat.

Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka

semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons.

b. Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa

kepuasan organisme itu berasal dari pemdayagunaan satuan pengantar

(conduction unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang

mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

c. Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan

Respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan

semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih.

2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov

Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan

hukum-hukum belajar, diantaranya :

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

56

a. Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut.

Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya

berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan

meningkat.

b. Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut.

Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu

didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya

akan menurun.

3. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner

Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya

terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :

a. Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan

stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.

b. Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah

diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat,

maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.

Reber (Muhibin Syah, 2003) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan

operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap

lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh

stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu

sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

57

timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai

pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning.

4. Social Learning menurut Albert Bandura

Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah

sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori

belajar lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura

memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus

(S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi

antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar

belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam

belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian

contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya

conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu

akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.

Belajar menurut pandangan bihavioralistik, adalah perubahan tingkah laku

sebagai akibat interaksi antara stimulus dengan respon. Proses belajar adalah

suatu aktifitas positif yang dialami individu atau siswa hingga menunjukkan

adanya tingkah laku baru sebagai akibat interaksi antara stimulus dan respon.

Melalui teori ini dalam proses belajar selalu ada respon dari diri orang yang

belajar yakni tanggapan siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran. Kuat

dan lemahnya suatu tanggapan akan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

Frekuensi - sedikit atau banyaknya rangsangan hasil penginderaan

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

58

(komunikasi antar guru dan murid) yang masuk akan mempengaruhi kuat

lemahnya tanggapan.

Intensitas – kuat dan lemahnya rangsangan akan mempengaruhi tanggapa

bagus dan tidaknya pesan yang disampaikan guru menurut pandangan murid

akan mempengaruhi kuat dan lemahnya persepsi. Guru yang mampu

memberikan kesan yang lebih baik dalam proses interaksi belajar

mengajarnya tentu akan lebih menarik responsi yang tinggi dibenak murid

apabila di bandingakan dengan guru yang tidak dapat memberikan kesan

pembelajaran yang mendalam.

Gerakan dan Perubahan – objek yang diam akan kurang menartik

perhatian, sebaliknya objek yang berubah dan bergerak akan lebih menarik

perhatian. Guru yang gaya mengajarnya monoton, bahan ajarnya dari tahun

ketahun tidak mengalami perubahan atau tidak mengikuti dinamika

perkembangan zaman, metodenya tidak pernah berubah atau tidak pernah

diimprovisasi, akan kurang menarik perhatian murid.

Jumlah objek – dengan objek yang semakin banyak, akan menimbulkan

semakin banyak pilihan, sehingga tanggapan akan semakin aktif. Mengajar

melaui pemberian contoh yang lebih bervariasi akan lebih baik.

Teori behavioristik ini sangat cocok untuk perolehan kemampuan yang

membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti

kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya. Tujuan

pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

59

pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas yang menuntut siswa untuk

mengungkapkan kembali pengetahuan yang telah dipelajari dalam bentuk laporan,

kuis, atau tes (Asri, 2005:25). Guru tidak hanya memberi ceramah tetapi juga

contoh-contoh. Bahan pelajaran disusun hierarki dari yang sederhana sampai yang

kompleks. Hasil dari pembelajaran dapat diukur dan diamati, kesalahan dapat

diperbaiki. Hasil yang diharapkan adalah terbentuknya suatu perilaku yang

diinginkan..

Kaitan teori behavior dalam pembelajaan menulis bahasa Inggris dengan meng-

gunakan media karikatur, siswa diharapkan mampu mencapai tujuan pembelajaran

yang dibagi dalam bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu

ketrampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan

diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan

supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan.

2.5.4 Teori Pembelajaran Reigeluth

Dunia pendidikan sekarang dituntut untuk senantiasa melakukan inovasi dalam

pembelajaran, dalam berbagai aspek. Bagi seorang pendidik, pemilihan model

pembelajaran hendaknya dilakukan secara cermat, agar pilihan itu tepat dan

relevan dengan berbagai aspek pembelajaran yang lain. Efisiensi pembelajaran

biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai

siswa dan/ atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan. Daya tarik

pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecendrungan siswa untuk

tetap/ terus belajar.

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

60

Menurut Reigeluth (1983) bahwa teori elaborasi adalah teori mengenai desain

pembelajaran dengan dasar argumen bahwa pelajaran harus diorganisasikan dari

materi yang sederhana menuju pada harapan yang kompleks dengan

mengembangkan pemahaman pada konteks yang lebih bermakna sehingga

berkembang menjadi ide-ide yang terintegrasi. Elaborasi adalah mengasosiasikan

item agar dapat diingat dengan sesuatu yang lain, seperti frasa, adegan,

pemandangan, tempat atau cerita. Implikasi dari strategi belajar ini adalah

mendorong siswa untuk mendalami informasi yang didapat, misalnya untuk

menarik kesimpulan dan berspekulasi tentang implikasi yang mungkin. Siswa

menggunakan pengetahuan intinya sehingga ide baru dapat meluas, dengan

demikian informasi lebih banyak daripada yang disajikan sebenarnya.

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan

sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan

menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan

memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan

kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan

perkembangannya dan lingkungannya. Dalam pembelajaran bahasa, Nunan (2003:

9) mengatakan bahwa ada dua prinsip pembelajaran bahasa: a) pembelajaran yang

baik adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dimana pendidik

melibatkan peserta didik ke dalam proses pembelajaran, b) meningkatkan

pembelajaran bagi peserta didik.

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

61

Dalam proses pembelajaran seorang guru harus mampu mengembangkan skenario

pembelajaran yang efektif dan sistematis sehingga komponen didalam

pembelajaran tersebut baik itu guru, siswa dan sumber dan lingkungan belajar

dan media pembelajaran dapat berfungsi mengembangkan potensi siswa secara

optimal. Keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian

siswa. Menurut Reigeluth ada 4 aspek penting yang dapat dipakai untuk

mempreskripsikan keefektifan pembelajaran yaitu (1) kecermatan prilaku yang

dipelajari atau tingkat kesalahan, (2) kecepatan kerja, (3) tingkat alih belajar,dan

(4) tingkat retensi dari apa yang dipelajari (Reigeluth,1983).

Pembelajaran yang efektif menurut Yusufhadi Miarso (2007) adalah

pembelajaran yang menghasilkan belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi para

siswa melalui prosedur yang tepat. Ada tujuh indikator yang menunjukkan

pembelajaran yang efektif adalah: Pengorganisasian pembelajaran dengan baik;

komunikasi secara efektif; penguasaan dan antusiasme dalam pembelajaran; sikap

positif terhadap siswa; pemberian ujian dan nilai yang adil; keluwesan dalam

pendekatan pembelajaran dan hasil belajar siswa yang baik ( Yusufhadi

Miarso,2007:536).

Berdasarkan deskripsi teori menurut Reigeluth (1983) dan Degeng (1989) bahwa

kualitas pembelajaran dapat diukur melalui 3 strategi, yakni (1) strategi

pengorganisasian pembelajaran, (2) strategi penyampaian pembelajaran, dan (3)

strategi pengelolaan pembelajaran. Indikator dari masing-masing strategi, yaitu

untuk startegi pengorganisasian meliputi strategi makro dan strategi mikro,

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

62

sedangkan strategi penyampaian meliputi berbagai metode yang digunakan dan

strategi pengelolaan menyangkut interaksi antara media, materi, guru, dan siswa.

Ketiga strategi ini merupakan kegiatan pokok yang merupakan dimensi dari

peningkatan kualitas pembelajaran.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa seorang guru harus dapat merumuskan

tujuan, pemilihan topik/ bahan ajar, kegiatan kelas, penugasan dan penilaian

dengan penggunaan waktu dengan baik dengan kemampuan komunikasi

penyajian yang jelas, kelancaran berbicara, nada, intonasi, ekspresi. Sikap positif

terhadap siswa yang dicerminkan dalam berbagai cara, misalnya membantu

membangkitkan motivasi, memberikan penilaian yang tepat dan adil. Kesesuaian

soal ujian dengan bahan /materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran dengan

keluwesan penggunaan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan karakteristik

siswa, karakteristik mata pelajaran dan hambatan yang dialami didalam proses

pembelajaran. Jadi efektivitas pembelajaran dapat diketahui dengan baik jika

diperoleh masukan dari diri sendiri, siswa, observasi kelas, rekan sejawat,

pimpinan, pengkajian rencana pembelajaran dan hasil belajar siswa.

2.6 Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan telaah kepustakaan yang telah dilakukan, terdapat beberapa hasil

penelitian yang relevan dan berkaitan, seperti hasil penelitian Syarif (2011: 1)

tentang peningkatan keterampilan menulis deskripsi melalui media gambar

karikatur teknik pancingan kata kunci pada siswa kelas X.1 MA Al Hadi

Mranggen Demak. Dalam hasil penelitiannya diketahui adanya peningkatan

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

63

kemampuan menulis paragraf deskripsi dengan dua siklus yang dilakukan dari

68% kategori cukup menjadi 82% dengan kategori baik. Selain itu, hasil nontes

menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa ke arah positif. Perubahan

perilaku yang terjadi adalah siswa lebih aktif selama pembelajaran, lebih berfokus

terhadap penjelasan guru dan berdisiplin dalam tugas, lebih jujur pada saat

menulis argumentasi, lebih percaya diri dan saling menghargai dalam kegiatan

presentasi, serta lebih mampu bekerja sama dan berbagi dengan temannya.

Penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan yaitu adanya

peningkatan aktivitas siswa dimana dengan 3 siklus terdapat peningkatan yang

sangat signifikan terhadap prilaku siswa dalam menulis paragraf deskripsi.

Pada hasil penelitian Yusewarsih (2011: 1) di SDN Dengkol 01 Singosari tentang

Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi melalui media gambar

tunggal, dalam hasil penelitiannya melalui 2 siklus diketahui terjadi peningkatan

dari segi proses pembelajaran serta hasil karya yang dihasilkan siswa dari 62%

dengan kategori cukup menjadi 74% dengan kategori baik.

Dalam penelitian yang dilakukan Djuhartini (2001: 56) menunjukkan bahwa

pembelajaran menulis paragraf deskripsi melalui penyajian gambar berhasil

meningkatkan kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi bagi siswa SLTP

serta sikap siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini relevan

dengan penelitian yang dilakukan dimana prestasi belajar siswa mengalami

peningkatan dalam 3 siklus yang dilakukan. Dengan tiga model gambar karikatur

yang diberikan hasil tulisan siswa mengalami perbaikan dan peningkatan sesuai

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

64

dengan komponen yang diterapkan dalam penulisan sebuah paragraf deskripsi.

Selanjutnya dari proses pembelajaran yang dilakukan terjadi perubahan sikap

siswa dalam menulis paragraf deskripsi dimana sebelumnya cenderung gaduh dan

kurang fokus, setelah dilakukan dalam tiga siklus siswa mengalami perubahan

dalam kemandirian untuk menulis, mau bertanya dan lebih kreatif.

2.5 Skenario Pembelajaran

Skenario pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dijelaskan

sebagai berikut.

1. Sebelum memulai belajar kondisikan anak dalam keadaan senang dan santai

dengan cara memberikan brainstorming tentang penciptaan sesuatu yang

baru, gagasan yang baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah

(Munandar, 1999:47). Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan kondisi

anak tersebut, aktifitas apa saja yang dikerjakan mereka sebelumnya, aktifitas

keluarga mereka, sampai mereka tiba di sekolah. Pertanyaan yang diajukan

seperti berikut.

a. Apakah tadi ada yang menonton TV?

b. Siapakah presiden RI yang ke 5?

c. Berasal darimanakah beliau?

2. Berdasarkan jawaban anak-anak guru menjelaskan bahwa kegiatan belajar hari

tersebut adalah menulis paragraf deskripsi dengan cara melihat gambar

karikatur yang ada.

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

65

3. Memberikan penjelasan tentang pengertian dari paragraf deskripsi disertai

dengan contoh.

4. Menyiapkan beberapa gambar karikatur sebagai bahan contoh siswa agar

mereka dapat berpikir lebih kreatif dengan cara menggambarkan hal baru,

menggambarkan koherensi dan kecocokan, memberikan dampak yang

bermanfaat, serta mampu menunjukkan kesanggupan berpikir merupakan ciri

kreativitas seseorang.

5. Menujukkan gambar karikatur (seperti pada contoh diatas) kepada anak lebih

kurang 5 - 10 detik. Jelaskan kategori gambar karikatur tersebut. Karikatur

yang ditunjukkan menggambarkan bentuk yang humoris, adanya penonjolan

pada bagian tertentu, pemakaian goresan yang efektif, sederhana, dan tidak

banyak perhiasan, sesuai dengan pengalaman siswa, memuat pesan atau ide

berdasarkan fakta dan bukan khayalan, mengandung kritik terhadap peristiwa

yang masih hangat (Djelantik, 1990:55), lalu berikan contoh kalimat yang

menjelaskan gambar tersebut dalam kalimat terpisah. Yang diawali dari

menyebutkan kosakata utamanya, kemudian merangkaikan menjadi sebuah

kalimat utuh. Prosesnya adalah melalui kata, kalimat dan paragraf yang

dihasilkan.

6. Menugaskan siswa menyusun menjadi sebuah paragraf deskripsi. Tulisan

berbentuk deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha

menyajikan suatu obyek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga obyek itu

seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca

melihat sendiri obyek itu.

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggrisdigilib.unila.ac.id/15206/2/BAB II. LANDASAN TEORI.pdf · 2.1 Konsep Pembelajaran Bahasa Inggris ... teknologi dan seni

66

7. Melakukan bimbingan secara berulang agar anak dapat memahami dengan

baik apa yang akan mereka lakukan selanjutnya..

Kriteria- kriteria keberhasilan pada penelitian ini didasarkan atas data penelitian,

yaitu berdasarkan pada jenis data, (a) data tentang proses pembelajaran menulis

dengan media gambar karikatur, dan (b) data tentang menulis outline/kerangka

dan draft teks deskripsi. Masing-masing jenis data tersebut dianalisis kemudian

dipersentasekan.