Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem saat ini banyak digunakan, banyak orang yang membicarakan
tentang sistem, baik perbankan, sistem pemasaran, sistem pembelian, dan lainnya.
Sistem sangat penting bagi manajemen pada semua tingkatan tertentu sebagai sistem
informasi guna mendukung di dalam pengambilan keputusan.
Mempelajari suatu sistem akan lebih baik bila terlebih dahulu mengetahui
tentang sistem tersebut. Untuk lebih memahami pengertian sistem, sistem informasi,
sistem informasi akuntansi, maka penulis akan menambahkan definisi tentang hal
tersebut diatas.
2.1.1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem merupakan “Serangkaian dua atau lebih komponen yang saling
terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari
subsistem yang lebih kecil mendukung sistem yang lebih besar”, sesuai dengan
pendapat (Romney & Steinbart, 2015). Sedangkan (Mulyadi, 2016) berpendapat
bahwa “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. Berdasarkan pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen
8
yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Tujuan tersebut dapat
berupa poin-poin yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas
sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Sebuah
sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat
dikatakan sebagai suatu sistem.
Karakteristik atau sifat-sifat tertentu tersebut dapat dibagi atas beberapa bagian, sesuai
dengan apa yang dikemukakan oleh Jogianto dalam (Muhamad Muslihudin Oktafianto, 2015)
yaitu Komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem, sistem penghubung, sistem
masukan dan sistem keluaran yaitu sebagai berikut:
1. Komponen sistem ialah suatu sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan
bervariasi yang bersama-sama mencapai beberapa sasaran.
2. Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
3. Lingkungan luar sistem (Environment) adalah apapun diluar dari batasan sistem yang
mempengaruhi operasi.
4. Sistem penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan
yang lainnya.
5. Sistem masukan (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
9
6. Sistem keluaran adalah energi yang diolah, diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna
untuk subsistem lain.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan
komponen lainnya, karena tujuan dari sistem tersebut memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk
setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem tersebut.Pendapat (Krismiaji, 2015)
menjelaskan sistem diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu sistem tertutup, sistem relative
tertutup, sistem terbuka dan sistem umpan balik, berikut merupakan penjabaran klasifikasi sistem
tersebut:
1. Sistem tertutup
Yaitu sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Sistem tertutup tidak memiliki
penghubung dengan pihak eksternal sehingga sistem ini tidak memiliki pengaruh dan
dipengaruhi oleh lingkungan yang berada di luar batas sistem.
2. Sistem Relatif Tertutup
Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali. Sistem relatif tertutup
memiliki penghubung yang menghubungkan sistem dengan lingkungannya dan
mengendalikan pengaruh lingkungan terhadap proses yang dilakukan sistem.
3. Sistem Terbuka
Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya dengan tidak terkendali. Disamping
memperoleh input dan output dari lingkungannya, sistem terbuka juga memperoleh gangguan
yang tidak terkendali yang akan mempengaruhi proses sistem.
4. Sistem Umpan Balik
10
Yaitu sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang
sama dimasa berikutnya. Sebuah sistem dapat dirancang untuk memberikan umpan balik guna
membantu sistem tersebut mencapai tujuannya.
2.1.4. Pengertian Informasi
Informasi dapat diartikan sebagai pesan melalui ucapan atau ekspresi atau kumpulan
pesan yang terdiri dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan. Informasi bisa dikatakan
sebagai pengetahuan yang di dapatkan dari pembelajaran, pengalamanan, atau instruksi.
Pendapat yang dikemukakan oleh (Romney & Steinbart, 2015) bahwa “Informasi
(Information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan
memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat
keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi. Sedangkan
disisi lain (Krismiaji, 2015) mengemukakan bahwa “Informasi adalah data yang telah
diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data
yang telah diolah dan diorganisasi menjadi lebih berguna sehingga dapat digunakan untuk proses
pengambilan keputusan.
2.1.5. Pengertian Akuntansi
Akuntansi dapat diartikan sebagai seni dalam mengukur, berkomunikasi, dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai bahasa
bisnis.
11
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat
dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya seperti
pemegang saham, kreditur atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal
dengan istilah pembukuan. Praktisi akuntansi dikenal sebagi akuntan.
Berikut merupakan pendapat (Romney & Steinbart, 2015) “Akuntansi adalah proses
identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan
komunikasi informasi”.
Sementara (Bahri, 2016) berpendapat bahwa “Akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, pengikhtisarian, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara sedemikian rupa,
sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui umum”. Disisi lain, (Kartikahadi,
2016) berpendapat bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan, yang bertujuan
untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang
berkepentingan”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses
identifikasi, pencatatan, dan pengkomunikasian hasil akhir berupa laporan keuangan yang
mencerminkan keadaan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2.1.6. Prinsip Akuntansi
Untuk menghasilkan laporan keuangan yang valid dan akuntabel, para akuntan harus
menjalankan proses akuntansi dengan baik, terstruktur, sesuai prosedur serta memenuhi prinsip
akuntansi yang diterima umum. Tujuan dari penggunaan prinsip akuntansi tersebut adalah untuk
menciptakan kesesuaian antara pengguna akuntansi satu dengan lainnya. Prinsip akuntansi dibagi
12
atas 8 bagian yang disampaikan oleh (Bahri, 2016), prinsip tersebut dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan akuntansi yaitu:
1. Kontinuitas usaha (going concern) adalah kesinambungan usaha. Konsep ini menganggap
bahwa suatu perusahaan akan terus berlanjut dan diharapkan tidak terjadi likuidasi di masa
yang akan datang.
2. Kesatuan usaha (business entity), konsep ini menganggap bahwa perusahaan dipandang
sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.
3. Periode akuntansi (accounting periode), adalah kegiatan perusahaan yang disajikan dalam
laporan keuangan disusun per periode pelaporan.
4. Kesatuan pengukuran (measurent unit), konsep ini menganggap bahwa semua transaksi yang
terjadi akan dinyatakan dalam bentuk uang (dalam artian mata uang) yang digunakan adalah
dari Negara tempat perusahaan berdiri.
5. Bukti yang objektif (objective evidences), informasi yang terjadi harus disampaikan secara
objektif. Suatu informasi dikatakan objektif apabila informasi dapat diandalkan, sehingga
informasi yang disajikan harus berdasarkan pada bukti yang ada.
6. Pengungkapan sepenuhnya (Full discloursure), konsep ini menganggap bahwa hal-hal yang
berhubungan dengan laporan keuangan harus diungkapkan secara memadai.
7. Konsistensi (Consistency), konsep ini menghendaki bahwa perusahaan harus menerapkan
metode akuntansi yang sama dari suatu periode ke periode yang lain agar laporan keuangan
dapat diperbandingkan.
8. Realisasi (Matching expense with revenue), prinsip ini mempertemukan pendapatan periode
berjalan dengan beban periode berjalan.
13
2.1.7. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi tersebut untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang
sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara
orang, proses algoritmik, data dan teknologi.
Berikut menurut (Krismiaji, 2015) menjelaskan bahwa “Sistem informasi adalah cara-
cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan
data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan
melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan”.
Dan Laudon dalam (Azhar, 2017) menjelaskan bahwa “Sistem informasi adalah
komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,
koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktifitas di dalam perusahaan”.
2.1.8. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang apapun, karena mengandung sebuah proses untuk melaporkan kondisi keuangan
perusahaan secara akurat dan benar untuk semua pihak yang membutuhkan. Proses tersebut
berkaitan dengan teknologi informasi untuk memajukan usaha atau bisnis.
14
Pengertian menurut beberapa ahli yaitu (Romney & Steinbart, 2015) “Sistem Informasi
Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data
untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan”. Sedangkan (Susanto, 2017)
berpendapat “Sistem informasi akuntansi dapat didefenisikan sebagai kumpulan (integrasi) dari
sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja
sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan
masalah keuangan menjadi informasi keuangan.
2.1.9. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Komponen sistem informasi akuntansi merupakan bagian dari keseluruhan atau unsur
yang membentuk suatu sistem atau kesatuan dimana unsur tersebut saling berkaitan untuk suatu
tujuan tertentu. Infrastruktur teknologi informasi meliputi komputer, perangkat peripheral, dan
perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA merupakan salah satu komponen
sistem informasi akuntansi sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh oleh (Romney &
Steinbart, 2015) Berikut adalah enam komponen dari Sistem Informasi Akuntansi yang yaitu
sebagai berikut:
1. Orang yang menggunakan sistem.
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan
menyimpan data.
3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.
4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.
15
5. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat peripheral, dan
perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
(SIA).
6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data Sistem
Informasi Akuntansi (SIA).
2.1.10. Siklus Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian atau sub sistem
yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi tersebut menunjukkan prosedur akuntansi
mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan atau pengolahan akuntansinya.
Siklus SIA terdiri dari 5 komponen berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh
(Romney & Steinbart, 2015) yaitu sebagai berikut:
1. Siklus pendapatan (revenue cycle), dimana barang dan jasa dijual untuk mendapatkan
uang tunai atau janji untuk menerima uang tunai dimasa depan.
2. Siklus pengeluaran (expenditure cycle), dimana perusahaan membeli persediaan untuk
dijual kembali atau bahan baku untuk digunakan memproduksi barang sebagai pertukaran
uang tunai atau janji untuk membayar uang tunai dimasa depan.
3. Siklus produksi atau konversi (production or conversion cycle), dimana bahan baku
ditransformasikan menjadi barang jadi.
4. Siklus sumber daya manusia/penggajian (human resourcs/payroll cycle), dimana
karyawan dipekerjakan, dilatih, diberi kompensasi, dievaluasi, dipromosikan, dan
diberhentikan.
16
5. Siklus pembiayaan (financing cycle), dimana perusahaan menjual sahamnya kepada
investor dan meminjam uang, kemudian investor akan dibayar dengan deviden dan bunga
yang dibayar atas pinjamannya tersebut.
2.1.11. Basis data
Konsep dasar dari basis data adalah kumplan dari catatan-catatan, atau potongan-
potongan dari pengetahuan. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum
revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwitansi dan kumpulan data yang berhubungan
dengan bisnis. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan
di dalamnya.
Menurut (Indrajani, 2015) “Basis data merupakan komponen mendasar suatu sistem
informasi, dimana pengembangan atau penggunaannya harus dilihat dari segi perspektif yang
lebih luas berdasarkan kebutuhan organisasi”. Dengan sistem informasi memungkinkan terjadi
proses pengumpulan data, pengaturan, pengawasan, dan penyebaran informasi ke seluruh
organisasi.
Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh (Sukamto &Shalahuddin, 2016) “Basis
data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah
diolah atau informasi dan membuat informasi dan membuat infomasi tersedia saat dibutuhkan”.
Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah.
2.1.12. Jurnal
17
Jurnal di bidang akuntansi adalah tempat pertama kali mencatat transaksi. Salah satu
materi di bidang akuntansi yang cukup sering keluar yanitu mengenai jurnal umum. Kata jurnal
berasal dari bahasa Perancis yaitu (Jour) yang berarti hari. Jurnal umum adalah buku harian atau
formulis khusus yang digunakan untuk mencatat semua aktivitas transaksi secara kronologis dan
sesuai urutan tanggal dengan mencantumkan nama transaksi, kelompok akun, dan nominal di
kolom kredit atau debit. Pembuatan jurnal bertujuan untuk pendataan termasuk di dalamnya
jumlah transaksi, nama-nama transaksi baik memengaruhi atau dipengaruhi dan waktu transaksi
berjalan.
Pendapat yang dikemukakan oleh (Bahri, 2016) mengenai jurnal bahwa “Jurnal adalah
pencatatan yang sistematis dan kronologis serta terstruktur atas transaksi keuangan yang terjadi
pada suatu perusahaan. Jurnal merupakan langkah awal dalam siklus akuntansi. Jurnal
merupakan kolom-kolom yang berisi tentang tanggal (date), nama rekening atau keterangan
(account name), referensi (ref), debet, dan kredit.
1. Jurnal pada saat anggota meminjam uang pada UPK
Piutang xxx
Kas xxx
2. Jurnal pada saat menerima pembayaran angsuran atas pinjaman
Kas xxx
Piutang xxx
Pendapatan Hutang Pinjaman xxx
2.1.13. Java
18
Java merupakan bahasa pemrograman yang paling popular dan secara resmi dipelajari
di bangku perkuliahan. Popularitas tersebut terjadi karena Java memiliki berbagai kelebihan
yang dirinci dalam setiap fiturnya. Berikut ini fitur-fitur Java yang dikemukakan oleh (Jubilee,
2015) yaitu sebagai berikut:
1. Berorientasi Objek, yaitu Dalam Java, semua adalah objek.
2. Bersifat Platform Independent, yaitu Java di-compile dalam bit kode platform
independen. Itu artinya, aplikasi yang ditulis menggunakan Java dapat dengan mudah
dibuka menggunakan berbagai sistem komputer dan arsitektur komputer.
3. Sederhana, yaitu Java didesain untuk dapat dengan mudah dipelajari sehingga penetrasi
pemrograman ini cukup tinggi di kalangan para pelajar.
4. Aman, yaitu Dengan fitur keamanan Java, anda dapat membuat sistem yang bebas virus
dan powerfull.
5. Terdistribusi, yaitu Java didesain untuk lingkungan distribusi internet.
6. Bersifat Architectural-neutural, yaitu Compiler Java membuat format file objek yang
Architectural-neutural, yang membuat kode yang di-compile dapat dieksekusi pada
berbagai jenis prosesor yang memiliki sitem runtime Java.
7. Portabel, yaitu Java bersifat portabel karena adanya fitur platform independent dan
architectural-neutural.
8. Kuat dan Powerful, yaitu Java mengeliminasi error dengan menjalankan pengecekan
pada waktu compile dan runtime.
9. Multithreade, yaitu dengan adanya fitur multithreaded, anda dapat membuat program
yang dapat mengerjakan banyak tugas sekaligus.
19
10. Terinterpretasi, yaitu Kode bit Java ditranslasi secara langsung pada instruksi mesin dan
tidak disimpan.
11. Performa tinggi, yaitu Java memiliki performa yang tinggi karena menggunakan
compiler langsung.
12. Dinamis, yaitu Java lebih dinamis dari C dan C++ karena Java didesain untuk
beradaptasi dengan lingkungan pengembangan.
Pendapat lain yang disampaikan oleh (Sukamto & Shalahuddin, 2016) mengatakan
bahwa “Java merupakan bahasa pemrograman yang paling konsisten dalam
mengimplementasikan paradigm pemrograman berorientasi objek. Sedangkan (Jubilee, 2015)
berpendapat “Java merupakan bahasa pemrograman yang mampu bekerja dengan sebuah
database.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Java merupakan
bahasa pemrograman berbasis objek yang dapat dijalankan diberbagai komputer dan mampu
bekerja dengan sebuah database.
2.1.14. NetBeans
Menurut (Jubilee, 2015) “NetBeans merupakan IDE (Integrated Development
Enviroment) untuk membuat aplikasi dengan Java, PHP, C, C++, dan HTML. Secara garis besar,
NetBeans IDE bekerja menyerupai Microsoft Visual Studio maupun Dreamweaver dalam
konteks sebagai aplikasi yang memiliki lingkungan kerja lengkap untuk membangun aplikasi
lain.
2.1.15. MySQL
20
MYSQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data sql yang multi
alur, multi pengguna dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. Berikut pendapat yang
dikemukakan oleh (Sukamto & Shalahuddin, 2016) bahwa “Structured Query Language (SQL)
adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data yang awalnya dikembangkan berdasarkan
teori aljabar relasional dan kalkulus”. Sedangkan (Andi, 2015) berpendapat bahwa “MySQL
adalah salah satu software sistem manajemen database yang bersifat open source”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis
database server yang termasuk jenis Relation Database Management System (RDMS) yang
bersifat open source.
2.1.16. Xampp
Xampp adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi,
merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri
sendiri, yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL
database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl yang
mudah digunakan dan dapat melayani tampilan halaman web.
Pengertian Xampp menurut (Abdulloh, 2016) “Xampp adalah satu paket installer yang
berisi Apache yang merupakan web server tempat menyimpan file-file yang diperlukan website,
dan Phpmyadmin sebagai aplikasi yang digunakan untuk perancangan database MySql”.
2.1.17. Php My Admin
21
Berikut adalah pendapat yang dikemukakan oleh (Abdulloh, 2016) “Hypertext
Preprocessor atau PHP yang merupakan server-side programming yaitu bahasa pemrograman
yang di proses di sisi server. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah untuk
melakukan pengelolaan data pada database. Data website akan dimasukkan ke database, diedit,
dihapus dan ditampilkan pada website yang diatur oleh PHP.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi
pemrograman yang digunakan untuk managemen database melalui browser (web) untuk
mengontrol data mereka dan isi web yang akan ditampilkan dalam sebuah website yang mereka
buat tanpa harus menggunakan perintah (command) SQL.
2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)
Peralatan pendukung (Tool system) merupakan alat yang dapat digunakan untuk
menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol,
lambang-lambang, dan diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat arti dan fungsinya
sebagai pendukung sistem tersebut. Adapun peralatan pendukung atau tool system yang
digunakan penulis untuk merancang model sistem yaitu sebagai berikut:
2.2.1. Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language digunakan untuk memodelkan suatu sistem, bukan hanya
perangkat lunak yang menggunakan konsep berorientasi object. Dan juga untuk menciptakan
suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun mesin. UML dapat
diartikan sebagai bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi, membangun dan
22
mendokumentasikan. UML menyediakan notasi-notasi yang membantu memodelkan sistem dari
berbagai prespektif.
Berikut adalah pendapat (Sukamto & Shalahuddin, 2015) “Unified Modeling Language
(UML) adalah salah standar bahasa yang digunakan di dunia industri untuk mendefenisikan
requirement, membuat analisis dan desain serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman
berorientasi objek.
UML 2.3 Diagram
Structure
Diagrams
Behavior
DiagramsIntraction
Diagrams
Class diagram
Object diagram
Component
diagram
Composite
structure diagram
Package diagram
Deployment
diagram
Use case sdiagram
Activity diagram
State machine
diagram
Sequence diagram
Comunication
diagram
Timing diagram
Interaction
overview diagram
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2015)
Gambarr II.1
Unified Modeling Language
2.2.2. Usecase Diagram
23
Penjelasan dari (Sukamto & Shalahuddin, 2015) bahwa“Usecase atau diagram usecase
merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Usecase
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan
dibuat.
Sumber: Vieka Devita Puspitasari
24
Gambar II.2
Contoh Usecase Diagram Pengajuan Kredit
2.2.3. Activity Diagram
Berikut merupakan pendapat yang dikemukakan oleh (Sukamto & Shalahuddin, 2015)
bahwa “Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang
perlu diperhatikan adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa
yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Activity diagram juga
digunakan untuk menunjukkan aliran pesan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Diagram
aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefInisikan hal-hal berikut:
1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan
proses bisnis sistem yang didefinisikan.
2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem atau user interface dimana setiap
aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan
3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian
yang perlu didefenisikan kasus ujinya.
4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
Tujuan utama dari activity diagram adalah menggambarkan proses bisnis dan urutan
aktivitas dalam sebuah proses agar lebih mudah dipahami. Activity diagram juga digunakan
untuk menunjukkan aliran pesan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Activity diagram
memiliki komponen, dihubungkan dengan tanda panah. Yang perlu diperhatikan yaitu diagram
aktivitas bukan menggambarkan aktivitas sistem yang dilakukan aktor, tetapi menggambarkan
25
aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Komponen yang ada pada activity diagram yaitu start
point, activity, action flow, decision, synchronization, merge event dan swimlanes.
Sumber: Budi Sudradjat
Gambar II.3
Contoh Activity Diagram Pengajuan Kredit
2.2.4. Sequence Diagram
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015) “Diagram sekuen menggambarkan kelakuan
objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan
26
dan diterima antar objek. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan
di sekitar sistem termasuk pengguna, display atau form berupa pesan yang digambarkan terhadap
waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi yang horizontal
(objek-objek yang terkait).
Sumber: Vieka Devita Puspitasari
Gambar II.4
Contoh Sequence Diagram Pengajuan Kredit
2.2.5. Deployment Diagram
Pendapat (Sukamto & Shalahuddin, 2015) bahwa “Diagram deployment atau
deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.
Digunakan untuk memetakan software ke processing node untuk menunjukkan konfigurasi
27
elemen pemrosesan pada saat run time dan software yang ada. Diagram deployment juga dapat
digunakan untuk memodelkan beberapa hal-hal sebagai berikut:
1. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device, node,
dan hardware.
2. Sistem client atau server.
3. Sistem terdistribusi murni.
4. Rekayasa ulang aplikasi.
Sumber:
Budi
Sudradjat
Gambar
II.5
Contoh
Deployment
Diagram
Pengajuan
Kredit
2.2.6. Entity Relationship Diagram (ERD)
28
Pengertian ERD yang dikemukakan oleh (Sukamto & Shalahuddin, 2015) bahwa
“Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk pemodelan basis data relasional dan di
kembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika”. ERD biasanya memiliki
hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua buah entitas). Beberapa metode perancangan
ERD menoleransi hubungan relasi ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-
ary (satu relasi menghubungkan banyak entitas).
Sumber: Budi Sudradjat
Gambar II.6
Contoh Entity Relationship Diagram Pengajuan Kredit
2.2.7. Logical Record Structure (LRS)
29
Pengertian Logical Record Structure (LRS) adalah representasi dari struktur record-
record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan
kardinalitasnya, jumlah tabel dan foreign Key (FK) sebagai berikut:
1. One to one, yaitu satu entitas berhubungan dengan paling banyak satu entitas lain.
2. One to many, yaitu satu entitas dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas lain.
3. Many to many, yaitu beberapa entitas dapat berhubungan dengan beberapa entitas lain.
Sumber: Lamhot Hutapea dan Elly Muningsih
Gambar II.7
Contoh Logical Record Structure Pengajuan Kredit
30
2.2.8. Blackbox Testing
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015) “Blackbox testing (pengujian kotak hitam)
yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode
program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan
keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian perangkat
lunak yang digunakan untuk menguji perangkat lunak tanpa mengetahui struktur internal kode
atau program.
31
Sumber: Lamhot Hutapea dan Elly Muningsih
Gambar II.8
Contoh BlackBox Pengajuan Kredit