Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Rekreasi Bersama Keluarga
Rekreasi bersama keluarga adalah komposisi musik program yang
terinspirasi dari pengalaman pribadi penulis ketika pergi berlibur bersama
keluarga ke pulau Pombo, pulau kecil dekat pulau Ambon pada bulan
Desember 2016. Liburan ini cukup spesial karena ada keluarga paman yang
tinggal jauh juga mengikuti liburan ini. Serta keinginan penulis untuk pergi
bersama keluarga ke pulau Pombo.
Pulau Pombo adalah pulau kecil tidak berpenghuni, hanya ada burung-
burung dan pohon-pohon. Untuk mencapai pulau Pombo, kami harus pergi ke
tempat penyeberangan untuk naik speedboat menuju pulau tersebut pada pagi
hari. Tempat penyeberangan yang dituju berada di sebuah desa terpencil di
pinggir laut yang berhadapan langsung dengan pulau Pombo. Jika ingin
melakukan perjalanan lewat laut, sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena
lautan cukup tenang pada pagi hari.
Perjalanan diawali dengan mobil dari rumah menuju tempat
penyeberangan pada pagi hari. Anak-anak sejak pagi sudah bangun dan
bersiap-siap. Ayah dan ibu menyiapkan bekal dan kendaraan. Setelah
semuanya siap, kami berangkat menuju tempat penyeberangan. Sepanjang
perjalanan di dalam mobil, kami semua bercengkerama, anak-anak ada yang
bercerita, bersenda gurau. Para orang tua ikut mendengar dan bercerita
bersama-sama. Perjalanan cukup lancar sampai kami masuk ke jalan yang
berpasir, bergelombang dan kiri kanannya dipagari tumbuhan tinggi, Suasana
yang tadinya riang, menjadi sepi karena harus memperhatikan jalan di depan
dan samping. Setelah beberapa kilometer, akhirnya sampai di tempat
penyeberangan. Sesampainya di tempat penyeberangan, kami segera naik
speedboat menuju pulau Pombo. Speedboat perlahan melaju menuju Pombo.
Keindahan alam yang kami lihat benar-benar menakjubkan. Pasir putih di
8
pulau Pombo terlihat dan air laut disekitarnya terlihat jernih dan gradasi
warna lautnya memanjakan mata. Kami semakin dekat dan akhirnya
mendarat di pulau Pombo.
Kami satu persatu turun dari speedboat. Semuanya merasakan dinginnya
air laut dan halusnya pasir putih di telapak kaki. Semua terlihat ceria setelah
merasakan air laut dan pasir di kaki mereka. Pulau ini tidak berpenghuni jadi
serasa milik pribadi. Kami berlarian di pasir putih yang halus, merasakan
angin yang berhembus kencang. Kami bermain dan berguling di pasir.
Kemudian duduk di pasir menatap kejauhan, melihat pulau lain di sekitar
pulau Pombo. Berbaring di pasir melihat ke langit, awan sesekali menutupi
matahari yang bersinar terik. Melihat awan yang ditiup angin, bergerak
perlahan-lahan, menenangkan hati. Kami berfoto bersama, membuat pose
yang unik atau lucu, bermain pasir dan berenang di air yang dangkal, kami
tertawa bersama.
Saat hari sudah siang, ibu memanggil untuk makan siang. Kami makan
bekal yang kami bawa sambil bercerita. Makan siang bersama adalah momen
yang istimewa karena pada saat itulah saya sadar, ketika bersama keluarga
saya merasa aman, nyaman, dan gembira. Setelah makan siang, kami jalan-
jalan, dan main sejenak. Kami kembali naik speedboat untuk pulang.
Semakin sore, ombak semakin besar. Speedboat mulai meninggalkan
pulau Pombo. Kira-kira 100 meter dari pulau, kami melambat karena mesin
harus diangkat dan dimatikan supaya tidak merusak terumbu karang.
Ternyata kami melewati tempat yang dangkal dan banyak terumbu karang.
Kemudian bergerak perlahan ke depan, tapi tidak berjalan mulus. Speedboat
kami kandas diatas sebuah karang. Kami panik karena jika mesin kami
sementara mati dan kami kandas, ombak dapat membalikkan speedboat yang
kami tumpangi. Wajah yang lainnya terlihat panik. Pengemudi speedboat
dengan segera turun ke laut dan berusaha untuk memindahkan speedboat dari
karang dan berhasil, kemudian mesin dinyalakan dan kami melaju kembali ke
tempat penyeberangan.
9
Sesampainya di tempat penyeberangan, kami masih harus melanjutkan
perjalanan pulang ke rumah. Kami berterima kasih ke warga sekitar kemudian
kami pulang. Sepanjang perjalanan pulang, di dalam mobil hanya terdengar
suara radio yang memutar lagu dan para orang tua yang berbicara sesekali,
karena anak-anak tertidur. Meskipun capek, saya bersyukur dapat berkumpul
dan berkesempatan pergi rekreasi bersama keluarga.
B. Musik Program
Musik program adalah istilah untuk musik instrumental yang digunakan
untuk merepresentasikan konsep ekstramusikal.1 Istilah program merujuk
pada hal-hal non musik (ekstramusikal) yang dimasukan menjadi bagian
suatu karya instrumental. Menurut Koelsch, ekstramusikal muncul di dalam
musik dengan referensi dari objek ekstramusikal dan dapat diolah
menggunakan tiga metode yaitu : Ikonik, indeksikal, dan simbolik.
1. Ikonik yang artinya memiliki kemiripan fisik dengan objek yang
direpresentasikan, seperti pola suara musikal yang menirukan suara suatu
objek. (menirukan objek)
2. Indeksikal menunjukan hubungan logis dengan objek (sebab-akibat). Salah
satu contoh, ada asap pertanda ada api. Dalam musik, indeksikal merujuk
pada sugesti kondisi psikologi tertentu yang mirip dengan gerakan fisik
yang terkait dengan emosi yang muncul. Pendapat yang sama diutarakan
oleh Stein, yaitu ekstramusikal dapat dirasakan melalui musik program
karena perasaan, suasana hati atau emosi yang ditimbulkan berhubungan
dengan perasaan, suasana hati atau emosi yang ditimbulkan oleh hal-hal
ekstramusikal tertentu.2
3. Simbolik bersifat konvensional. Simbolik tidak memiliki hubungan logis
atau kemiripan fisik dengan objek tetapi pemaknaannya sesuai dengan
1 Roger Scruton. “Programme Music”, dalam The New Grove Dictionary of Music and
Musicians, ed. Stanley Sadie. Second Edition. Volume 20 (London: Macmillan Publishers Ltd.
2001), 396. 2 Leon Stein, Structure and Style: The Study and Analysis of Musical Form (New Jersey :
Summy-Birchard Music, 2003), 172.
10
kesepakatan bersama (konvensi). Contohnya, kata rumah, buku dan baju
merupakan simbolik benda sehari-hari. Leifmotif dari Wagner adalah
contoh simbolik ekstramusikal.3 Leitmotif adalah ide musikal yang
merepresentasikan seseorang, tempat, atau suasana tertentu dalam sebuah
karya dan tetap dikenali apabila dimodifikasi pada pengulangan
berikutnya.4
Istilah musik program diperkenalkan oleh Franz Liszt, seorang komponis
dan pianis asal Hungaria pada periode romantik.
“Liszt defined a music programme as a „preface added to a piece of
instrumental music by mean of which the composer intends to guard
the listener against a wrong poetical interpretation, and to direct his
attention to the poetical idea of the whole or to particular part of it.”
Liszt mendefenisikan sebuah musik program sebagai pengantar
yang ditambahkan kepada sebuah bagian dari musik instrumental yang
dimaksudkan oleh komposer untuk menjaga pendengar dari
interpretasi puitis yang salah dan mengarahkan perhatian pendengar
kepada ide puitis secara keseluruhan atau bagian tertentu dari musik
instrumental.5
Musik program termasuk dalam kategori free form, atau komposisi
bentuk bebas. Tidak ada aturan atau teknik penulisan yang baku, karena
bagian-bagian dari keseluruhan komposisi berdasarkan cerita, suasana atau
keadaan.
Istilah musik program diaplikasikan bukan hanya untuk musik dengan
cerita tetapi juga dapat sebagai musik yang mewakili sebuah karakter
(Contohnya Don Juan dan Don Quixote, karya Richard Strauss) atau
menggambarkan sebuah suasana atau kejadian (Contohnya La Mer karya
Claude Debussy).
Musik program berbeda dengan musik absolut, hal itu dapat dilihat dari
cara atau usaha komponis dalam menggambarkan objek maupun kejadian.
Musik absolut merupakan musik murni yang tidak berhubungan dengan
3 Stefan Koelsch, “Neural Correlates of Music Perception” dalam Language, Music, and
Brain : A Mysterious Relationship ed.Michael A. Arbib (Cambridge: MIT Press), 153-154. 4 Arnold Whittall, “Leitmotif” dalam The New Grove Dictionary of Music and Musicians,
ed. Stanley Sadie. Second Edition. Volume 12 (London: Macmillan Publishers Ltd. 2001), 527. 5 Frederick Niecks, Programme Music (London: Novella and Co., 1907), 279.
11
konsep dari luar musik, seperti ide kesusastraan atau sikap emosi yang
subjektif dari komponis sendiri.6
Menurut Stein, musik program terdiri dari 4 jenis yaitu: 7
1. Narrative, yaitu bentuk musik program yang berdasarkan rangkaian
kejadian yang berurutan. Contoh :
a. Symphonie Fantastique, Hector Berlioz
b. Don Quixote, Richard Strauss
2. Descriptive, yaitu bentuk musik program yang menggambarkan suasana,
keadaan, dan waktu (Representational). Contoh :
a. The Fountains of Rome, Resphigi
b. Pictures at an Exhibition, Moussorgsky
3. Appelative, yaitu bentuk musik program yang terdiri dari karakter tersirat.
Contoh :
a. Carnaval, Schumann
b. Pinocchio Overture, Toch
4. Ideational, yaitu bentuk musik program yang mengekspresikan sebuah
filosofi atau konsep psikologi. Contoh :
a. First movement of Faust Symphony, Frans Liszt
b. Thus Spake Zarathustra, Richard Strauss
Hakikat musik program adalah merepresentasikan suatu cerita, suasana
atau konsep ekstramusikal lainnya melalui sarana musik sehingga muncul
asosiasi terhadap cerita atau konsep ekstramusikal tersebut ketika musik
dimainkan.8 Sebuah musik program seharusnya memiliki unsur naratif atau
deskriptif, yang sangat penting digunakan untuk memahami musik program
tersebut.
Pengolahan musik dalam musik program dipengaruhi oleh cerita yang
ingin disajikan. Lizst mengatakan bahwa di dalam musik program,
pengulangan, perubahan, modifikasi dan modulasi dari motif-motif
6 Rhoderick J. McNeill, Sejarah Musik 2 (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2000), 61.
7 Leon Stein, 171.
8 Karl-Edmund Prier sj, Sejarah Musik 2 (Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 2014), 189.
12
disesuaikan dengan relasi mereka terhadap ide puitis maupun cerita yang
diangkat.9
C. Tinjauan Karya
Salah satu karya musik yang menceritakan perjalanan di laut adalah "Une
barque sur l'océan" ("A Boat on the Ocean"), salah satu bagian dari
“Miroirs”, suita untuk piano karya Maurice Ravel. Karya ini menceritakan
sebuah perahu yang mengarungi lautan yang berombak. Perahu bergerak
seirama dengan aliran ombak, kadang-kadang terangkat, kadang terdorong
ombak yang tinggi, kemudian tenang sebelum terbawa lagi oleh aliran
ombak.
Aliran ombak di laut yang tenang dihadirkan dengan broken chord pada
akor F#m7 yang naik kemudian turun seperti ombak di wilayah nada tengah
dan dinamika lembut. Perahu dihadirkan melalui dua suara pada wilayah nada
tinggi dengan pergerakan yang seirama dengan aliran ombak. Setelah bagian
ini, perahu tetap bergerak seirama dengan aliran ombak.
Gambar 2.1. Birama 1-5 "Une barque sur l'océan"
Aliran ombak di laut yang bergemuruh dihadirkan dengan broken chord
pada akor E#m7(b5)
yang dimulai pada wilayah nada rendah dengan dinamika
yang lembut, kemudian nada semakin tinggi dengan crescendo sampai ke
9 Scruton, 396.
13
wilayah nada tinggi dengan dinamika yang keras. Kapal yang terombang-
ambing dihadirkan dengan tremolo akor E#m7(b5)
pada tangan kanan.
Kemudian bergerak turun ke wilayah nada rendah dengan akor G#m7(b5)
.
Gambar 2.2. Birama 38-39 "Une barque sur l'océan"
Salah satu contoh karya musik program yang mengisahkan kehidupan
keluarga adalah Symphonia Domestica, Op. 53, tone poem untuk orkestra
karya Richard Strauss. Karya ini terdiri dari empat bagian besar yang
dimainkan tanpa jeda dengan tiga karakter utama yaitu ayah, ibu dan anak.
Terdapat salah satu bagian di mana karakter ayah, ibu dan anak bermain
bersama pada bagian kedua, scherzo (munter artinya riang). Suasana ini
dihadirkan dengan sukat 3/8, artikulasi legato dan staccato, melodi lincah
pada wilayah nada tinggi dengan lompatan nada yang berdekatan (interval
terts atau sekon) yang didominasi oleh instrument tiup kayu dan diringi oleh
instrument gesek.
14
Gambar 2.3 Bagian kedua “Symphonia Domestica”
D. Ansambel Musik
Ansambel atau ensemble yang berarti bersama atau keseluruhan berasal
dari sebuah ekspresi morceau d‟ensemble yang berarti sebuah lagu dimana
semua orang memainkan atau menyanyikannya. Jadi, sebuah ansambel dapat
didefenisikan sebagai sekelompok orang yang memainkan instrument musik
secara bersama-sama.
Ansambel dapat dibedakan berdasarkan jumlah pemain, yaitu ansambel
kecil (beranggotakan dua sampai delapan pemusik) dan ansambel besar
(beranggotakan lebih dari delapan pemusik).10
Ansambel juga dapat
10
Espie Estrella, Ensembles: Making Beautiful Music Together
https://www.thoughtco.com/ensembles-2456707 diakses pada 3 Agustus 2018, pukul 14.25 WIB
15
dibedakan berdasarkan jenis instrument yang digunakan, yaitu ansambel
sejenis (ansambel gesek, ansambel tiup, ansambel perkusi) dan ansambel
campuran (perpaduan ansambel gesek dan tiup).
Ansambel yang akan digunakan penulis dalam komposisi ini adalah
ansambel kecil campuran. Ansambel dalam komposisi ini terdiri dari flute,
kuartet gesek dan piano.
1. Flute
Flute adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat
dari bambu. Suara flute berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat
musik lainnya dengan baik. Flute modern untuk para ahli umumnya
terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya. Sedangkan flute untuk
pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.
Flute terdiri dari tiga bagian yaitu head joint, body joint dan foot joint.
Flute standar memiliki wilayah nada tiga oktaf dari C4 (middle C) hingga
C7. Akan tetapi, pada beberapa flute yang mempunyai foot joint lebih
panjang untuk mencapai nada B3 di bawah middle C. Penulisan notasi
flute menggunakan kunci G dan bunyi nada sesuai dengan penulisan.
Wilayah nada bawah pada flute (B3-B4) memiliki karakter suara yang
gelap dan lemah. Pada wilayah nada tengah (C5-B5), flute memiliki
karakter suara yang lebih cerah, ringan, lembut dan lebih kuat. Register ini
sering digunakan pada karya solo flute. Pada bagian yang tenang, register
ini terdengar anggun dan manis. Pada wilayah nada tinggi (C6-C7), flute
memiliki karakter suara yang cemerlang, nyaring dan dapat menembus
suara lainnya. Register ini cocok untuk memainkan melodi bersama biola.
Register ini, tentu saja, digunakan pada karya solo flute.11
2. Kuartet Gesek
Kuartet gesek adalah bentuk ansambel musik yang terdiri dari dua
biola, satu biola alto dan satu cello yang berkembang pada era klasik juga
11
Vienna Symphonic Library. “Concert Flute – Sound Characteristics”
https://www.vsl.co.at/en/Concert_flute/Sound_Characteristics diakses pada 24 September 2018,
pukul 22.33 WIB
16
istilah untuk komposisi musik yang dibuat untuk ansambel tersebut.12
Dalam kuartet gesek, keempat pemain mendapat bagiannya masing-
masing namun secara bersama mereka menciptakan suatu kesatuan
harmonis dimana peranan masing-masing alat musik ditingkatkan.13
Kuartet gesek berkembang dari sonata trio barok yang menggunakan
dua biola dan satu continuo. Pada akhir abad 18, sonata trio yang
melibatkan continuo menjadi kurang penting. Peran sonata trio digantikan
oleh kuartet gesek pada awal era klasik. Kuartet gesek pertama kali
diperkenalkan di Jerman, Austria dan Bohemia. Para komponis yang turut
memelopori kuartet gesek adalah Asplmyr, Ordonez, Dittersdorf, Vanhal,
Starzer, Gassmann, F. X. Richter, Ignaz Holzbauer, Camerloher, Christian
Cannabich dan Joseph Haydn. Biasanya kuartet gesek diberi judul sebagai
divertimento, yaitu musik ringan yang bersifat menghibur dan digubah
untuk musik solo pada umumnya. Tidak sampai tahun 1780, kuartet gesek
menjadi genre musik kamar yang lebih serius dalam sistem penulisan.14
Komponis yang paling terkenal dan paling berpengaruh adalah Franz
Joseph Haydn.
Biola 1 memainkan nada paling tinggi di dalam kuartet gesek dan
yang paling sering memainkan melodi dibandingkan instrument lainnya.
Biola 2 memainkan nada dibawah biola 1 dan membentuk harmoni. Biola
alto memainkan nada dibawah biola 2, diatas cello dan membentuk
harmoni. Cello memainkan nada paling rendah dalam kuartet gesek.
Keempat alat musik gesek ini menyerupai empat suara dalam paduan suara
yaitu sopran, alto, tenor dan bass.
a. Violin atau biola
Violin atau biola adalah sebuah alat musik gesek yang diletakkan
di bahu kiri pemain dan digesek dengan bow di tangan kanan. Biola
12
Joseph Kermann, et.al., LISTEN (New York: Bedford/St. Martin’s, 2002), 202. 13
Karl-Edmund Prier sj, 120. 14
Cliff Eisen, “String Quartet : Early Development”, dalam The New Grove Dictionary
of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie. Second Edition. Volume 24 (London: Macmillan
Publishers Ltd. 2001), 585.
17
memiliki empat senar yang terdiri dari nada G, D, A, dan E. Biola
memiliki wilayah nada dari G3 hingga E7. Penulisan notasi
menggunakan kunci G dan bunyi nada sesuai dengan penulisan.
Setiap senar memiliki warna nada yang berbeda. Senar G
memiliki karakter suara yang bulat, kaya dan agak gelap. Senar D
memiliki karakter suara yang bulat dan tidak terlalu gelap. Senar A
memiliki karakter suara yang cenderung terang. Senar E memiliki
karakter suara yang cerah dan nyaring.15
b. Viola atau biola alto
Viola atau biola alto adalah alat musik gesek yang ukurannya
lebih besar dari biola. Biola alto memiliki empat senar yang terdiri
dari nada C, G, D, dan A. Biola alto memiliki wilayah nada dari C3
hingga C6. Penulisan notasi biola alto menggunakan kunci C dan
bunyi nada sesuai dengan penulisan.
Senar C memiliki karakter suara yang gelap, kaya, dan terkadang
bernuansa kurang menyenangkan dalam pengaturan musik tertentu.
Dua senar tengah (senar G dan D) memiliki karakter suara yang netral
dan tidak terlalu nyaring. Senar A memiliki kualitas suara yang
menarik.16
c. Violoncello
Violoncello atau lebih akrab disebut cello adalah alat musik gesek
yang ukurannya lebih besar dari biola dan biola alto tetapi lebih kecil
dari contrabass. Cello dimainkan dengan posisi vertikal dengan
permukaan lantai dan disandarkan ke bahu kiri pemain. Cello
memiliki empat senar yang terdiri dari nada C, G, D, dan A yang
register suaranya satu oktaf lebih rendah dari viola. Cello memiliki
15
Kent Kennan, Donald Grantham. The Technique of Orchestration. Fifth Edition (New
Jersey: Prentice-Hall, Inc., 1997), 8. 16
Kennan, 20.
18
wilayah nada dari C2 hingga E5. Penulisan notasi cello menggunakan
kunci F dan bunyi nada sesuai dengan penulisan.
Cello memiliki reputasi dalam menghasilkan suara yang matang
dan hangat. Senar C dan G memiliki karakter suara yang kaya dan
bulat, terkhusus pada senar C. Bagian repertoar yang dimainkan pada
dua senar ini terdengar suram. Senar D memiliki karakter suara yang
lebih terang, dengan kualitas suara yang hangat dan manis. Senar A
memiliki karakter yang bersemangat dan riang.17
3. Piano
Piano adalah alat musik berdawai yang diciptakan oleh Bartolomeo
Cristofori sekitar tahun 1700, yang mana dawai-dawai tersebut dibunyikan
dengan pukulan palu. Piano sendiri lahir dari keinginan untuk
menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord.
Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang,
piano memiliki lima oktaf (62 tuts). Piano juga dilengkapi dengan pedal
yang digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang
diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.
Piano memiliki wilayah nada paling luas diantara semua alat musik,
yaitu A0 sampai C8. Wilayah nada tinggi pada piano memiliki warna suara
yang terang dan dapat memberikan efek suara yang cemerlang. Wilayah
nada rendah pada piano yang berkarakter gelap, digunakan untuk
membantu memperkokoh bass line dan menambah efek perkusif. Wilayah
nada tengah memiliki warna yang lebih netral.18
Dalam ansambel musik, piano dapat membantu memperkokoh
harmoni. Piano menjalankan perannya sebagai instrumen solo, dengan
memainkan melodi dan harmoni.19
17
Kennan, 24. 18
Kennan, 287. 19
Oregon Symphony, “Piano”, https://www.orsymphony.org/learning-
community/instruments/percussion/ diakses pada tanggal 19 Oktober 2018 pukul 10.15 WIB.