17
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Diri 2.1.1 Pengertian Harga Diri Harga diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang mempunyai peran penting dan berpengaruh besar terhadap sikap dan perilaku individu. Coopersmith (dalam Burn, 1998) menyatakan bahwa harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya, terutama sikap menerima, menolak, dan indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuan, keberartian, kesuksesan, keberhargaan. Secara singkat, harga diri adalah “Personal judgmentmengenai perasaan berharga atau berarti yang diekspresikan dalam sikap-sikap individu terhadap dirinya. Beane (1980) menyatakan bahwa harga diri berhubungan dengan efikasi diri seseorang tentang yang bernilai dalam dirinya. Seseorang yang tidak menghargai atau menghormati dirinya sendiri akan merasa kurang percaya diri dan banyak berjuang dengan segala keterbatasan dirinya, sehingga sering mereka terlibat dalam tingkah laku yang salah atau rentan untuk dieksploitasi dan disalahgunakan oleh orang lain. Selanjutnya Beane (1980) menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki perasaan menghargai diri yang rendah timbul karena persepsi yang subjektif dan tidak selalu akurat dengan pandangan orang lain. Rasa menghargai diri yang rendah seringkali berasal dari perbandingan yang tidak menyenangkan tentang dirinya sendiri dan orang lain.

BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Harga Diri

2.1.1 Pengertian Harga Diri

Harga diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang mempunyai peran

penting dan berpengaruh besar terhadap sikap dan perilaku individu. Coopersmith

(dalam Burn, 1998) menyatakan bahwa harga diri merupakan evaluasi yang dibuat

individu dan kebiasaan memandang dirinya, terutama sikap menerima, menolak, dan

indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuan, keberartian,

kesuksesan, keberhargaan. Secara singkat, harga diri adalah “Personal judgment”

mengenai perasaan berharga atau berarti yang diekspresikan dalam sikap-sikap

individu terhadap dirinya. Beane (1980) menyatakan bahwa harga diri berhubungan

dengan efikasi diri seseorang tentang yang bernilai dalam dirinya. Seseorang yang

tidak menghargai atau menghormati dirinya sendiri akan merasa kurang percaya diri

dan banyak berjuang dengan segala keterbatasan dirinya, sehingga sering mereka

terlibat dalam tingkah laku yang salah atau rentan untuk dieksploitasi dan

disalahgunakan oleh orang lain. Selanjutnya Beane (1980) menjelaskan bahwa

seseorang yang memiliki perasaan menghargai diri yang rendah timbul karena

persepsi yang subjektif dan tidak selalu akurat dengan pandangan orang lain. Rasa

menghargai diri yang rendah seringkali berasal dari perbandingan yang tidak

menyenangkan tentang dirinya sendiri dan orang lain.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

8

Pendapat senada dinyatakan Rosenberg (1982) bahwa individu yang memiliki

harga diri tinggi akan menghormati dirinya dan menganggap dirinya sebagai individu

yang berguna. Sedangkan individu yang memiliki harga diri yang rendah ia tidak

dapat menerima dirinya dan menganggap dirinya tidak berguna dan serba

kekurangan. Sedangkan Coopersmith (1967) mengatakan bahwa harga diri (self

esteem) adalah evaluasi diri yang dibuat seseorang, biasanya untuk dipertahankan,

dan sebagian berasal dari interaksi seseorang dengan lingkungannya dan dari

sejumlah penghargaan, penerimaan dan perhatian orang lain yang diterimanya. Dapat

disimpulkan bahwa harga diri menggambarkan sejauhmana individu tersebut menilai

dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan

kompeten. harga diri tinggi menunjukkan perilaku menerima dirinya apa adanya,

percaya diri, puas dengan karakter dan kemampuan diri dan individu yang memiliki

harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga

tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983).

2.1.2 Karakteristik Harga Diri

Menurut Coopersmith (dalam Burn, 1998) harga diri mempunyai beberapa

karakteristik, yaitu :

(1) harga diri sebagai sesuatu yang bersifat umum;

(2) harga diri bervariasi dalam berbagai pengalaman; dan

(3) evaluasi diri. Individu yang memiliki

2.1.3 Pembentukan Harga Diri

Harga diri mulai terbentuk setelah anak lahir, ketika anak berhadapan dengan

dunia luar dan berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya. Interaksi

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

9

secara minimal memerlukan pengakuan, penerimaan peran yang saling tergantung

pada orang yang bicara dan orang yang diajak bicara. Interaksi menimbulkan

pengertian tentang kesadaran diri, identitas, dan pemahaman tentang diri. Hal ini akan

membentuk penilaian individu terhadap dirinya sebagai orang yang berarti, berharga,

dan menerima keadaan diri apa adanya sehingga individu mempunyai perasaan harga

diri (Burn, 1998).

Harga diri mengandung pengertian”siapa dan apa diri saya”. Segala sesuatu

yang berhubungan dengan seseorang, selalu mendapat penilaian berdasarkan kriteria

dan standar tertentu, atribut-atribut yang melekat dalam diri individu akan mendapat

masukan dari orang lain dalam proses berinteraksi dimana proses ini dapat menguji

individu, yang memperlihatkan standar dan nilai diri yang terinternalisasi dari

masyarakat dan orang lain.

2.1.4 Aspek-Aspek dalam Harga Diri

Coopersmith (1998) membagi harga diri ke dalam empat aspek:

1) Kekuasaan (power)

Kemampuan untuk mengatur dan mengontrol tingkah laku orang lain.

Kemampuan ini ditandai adanya pengakuan dan rasa hormat yang diterima individu

dari orang lain.

2) Keberartian (significance)

Adanya kepedulian, penilaian, dan afeksi yang diterima individu dari orang

lain.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

10

3) Kebajikan (virtue)

Ketaatan mengikuti standar moral dan etika, ditandai oleh ketaatan untuk

menjauhi tingkah laku yang tidak diperbolehkan.

4) Kemampuan (competence)

Melakukan kegiatan pembelajaran dan sukses memenuhi tuntutan prestasi.

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri

Faktor-faktor yang melatarbelakangi harga diri (Coopersmith, dalam Burn,

1998) yaitu :

(1) Pengalaman;

Pengalaman merupakan suatu bentuk emosi, perasaan, tindakan, dan kejadian

yang pernah dialami individu yang dirasakan bermakna dan meninggalkan kesan

dalam hidup individu.

(2) Pola asuh;

Pola asuh merupakan sikap orangtua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya

yang meliputi cara orangtua memberikan aturan-aturan, hadiah maupun hukuman,

cara orangtua menunjukkan otoritasnya, dan cara orangtua memberikan perhatiannya

serta tanggapan terhadap anaknya.

(3) Lingkungan; dan

Lingkungan memberikan dampak besar kepada remaja melalui hubungan

yang baik antara remaja dengan orangtua, teman sebaya, dan lingkungan sekitar

sehingga menumbuhkan rasa aman dan nyaman dalam penerimaan sosial dan harga

dirinya.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

11

(4) Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi merupakan suatu yang mendasari perbuatan seseorang untuk

memenuhi dorongan sosial yang memerlukan dukungan finansial yang berpengaruh

pada kebutuhan hidup seharihari .

2.1.6 Hambatan dalam Perkembangan Harga Diri

Menurut Dariuszky (2004) yang menghambat perkembangan harga diri adalah :

1) Perasaan takut

yaitu kekhawatiran atau ketakutan (fear). Dalam kehidupan sehari-hari individu

harus menempatkan diri di tengah-tengah realita. Ada yang menghadapi fakta-fakta

kehidupan dengan penuh kebenaran, akan tetapi ada juga yang menghadapinya

dengan perasaan tidak berdaya. Ini adalah tanggapan negatif terhadap diri, sehingga

sekitarnya pun merupakan sesuatu yang negatif bagi dirinya. Tanggapan ini

menjadikan individu selalu hidup dalam ketakutan yang akan mempengaruhi seluruh

alam perasaannya sehingga terjadi keguncangan dalam keseimbangan kepribadian,

yaitu suatu keadaan emosi yang labil. Maka dalam keadaan tersebut individu tidak

berpikir secara wajar, jalan pikirannya palsu, dan segala sesuatu yang diluar diri yang

dipersepsikan secara salah. Dengan demikian tindakan-tindakannya menjadi tidak

kuat sebab diarahkan untuk kekurangan dirinya. Keadaan ini lama kelamaan tidak

dapat dipertahankan lagi, yang akhirnya akan menimbulkan kecemasan, sehingga

jelaslah bahwa keadaan ini akan berpengaruh pada perkembangan harga dirinya.

2) Perasaan salah

Perasaan salah yang pertama dimiliki oleh individu yang mempunyai pegangan

hidup berdasarkan kesadaran dan keyakinan diri, atau dengan kata lain individu

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

12

sendiri telah menentukan criteria mengenai mana yang baik dan buruk bagi dirinya.

Perasaan salah yang kedua adalah merasa salah terhadap ketakutan, seperti

umpamanya orangtua. Keadaan ini kemudian terlihat dalam bentuk kecemasan yang

merupakan unsur penghambat bagi perkembangan kepercayaan akan diri sendiri.

2.1.7 Meningkatkan Harga Diri

Hal-hal yang dapat meningkatkan Harga diri seseorang menurut pendapat

Coopersmith (1998) diantaranya adalah keberhasilan yang diperoleh selama dirinya

berinteraksi dengan lingkungan. Keberhasilan itu sendiri antara lain:

a. Power, kemampuan untuk mempengaruhi atau menguasai orang lain;

b. Virtue, kesesuaian diri dan kecemasan dalam mengemukakan tentang dirinya;

c. Significance, penerimaan perhatian dari keluarga;

d. Competence, kesuksesan dan perasaan katidakpuasan.

Sedangkan Kohn (1994) menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan

dalam upaya meningkatkan harga diri adalah :

a) Mengenali diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan dengan cara

bercermin baik dengan kaca maupun melalui tulisan dikertas dan menuliskan

mana potensi-potensi yang bisa di kembangkan atau tunjukan ke orang lain,

dan mana yang harus ditinggalkan.

b) Menerima diri seperti apa adanya. Orang yang dapat menerima diri sendiri

apa adanya tidak akan menyesali segala yang terjadi dalam menghadapi

kenyataan. Artinya, apa yang ada pada diri sendiri harus diterima dan

dikembangkan.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

13

c) Manfaatkan kelebihan dengan cara mengenali kelebihan yang dimiliki,

selanjutnya digunakan dan dimanfaatkan seoptimal mungkin. Misalnya siswa

yang pandai berbicara, mengapa tidak mencoba jadi pembawa acara.

d) Meningkatkan keahlian yang dimiliki. Kemampuan, keahlian, dan

keterampilan yang kita miliki memberikan sumbangan untuk meningkatkan

harga diri kita. Semakin banyak dan beragam keahlian yang siswa miliki, akan

semakin besar siswa menghargai diri sendiri.

e) Memperbaiki kekurangan. siswa harus mengenali kekurangan yang ada pada

diri sendiri. Kalau diri sendiri tidak mengenalinya, maka keinginan untuk

memotivasi dan mengembangkan diri ke arah yang lebih baik juga tidak ada.

Kalau individu mengenali kekurangan diri, maka sebenarnya kekurangan itu

dapat juga dimanfaatkan untuk sesuatu yang berguna.

f) Mengembangkan pemikiran bahwa semua orang sama dan sederajat dengan

orang lain. Setiap orang berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan itu bisa

dari sudut ekonomi ataupun status sosial. Tetapi semuanya itu akan sama

haknya dalam setiap kesempatan. Pemikiran itulah yang harus selalu

dikembangkan bahwa setiap orang punya hak dan derajat yang sama.

2.1.8 Memelihara Harga Diri

Ubaydillah (2007) menjelaskan bahwa terdapat tiga hal yang dapat dilakukan

agar harga diri atau kehormatan diri seseorang dapat terpelihara dengan baik

diantaranya ;

a) Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, artinya menyadari bahwa

setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

14

b) Menerima diri apa adanya , artinya menyadari dan menerima apa adanya

dengan mensyukuri keadaan yang ada pada diri sendiri walau dalam keadaan

apapun juga dengan menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna.

c) Memanfaatkan kelebihan, artinya menyadari bahwa semua orang mempunyai

kelebihan dan kekurangan yang beragam bentuknya.

2.2 Efikasi Diri

2.2.1 Pengertian Efikasi Diri

Efikasi dirimerupakan satu kesatuan arti yang diterjemahkan dari Bahasa

Inggris, self efficacy. Konstruk tentang self efficacy diperkenalkan pertama kali oleh

Bandura yang menyajikan satu aspek pokok dari teori kognitif sosial. Menurut

Bandura (1997), efikasi diri adalah evaluasi seseorang terhadap kemampuan atau

kompetisinya untuk melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan atau mengatasi

hambatan. Efficacy didefenisikan sebagai kapasitas untukmendapatkan hasil atau

pengaruh yang diinginkannya, dan self sebagai orang yang dirujuk (Louis, 2000).

Defenisi ini merujuk pada orang yang mempunyai kapasitas yang digunakan untuk

mendapatkan hasil atau pengaruh yang diinginkannya. Defenisi lain yang lebih

spesifik dikemukakan oleh Putra (2010), efikasi diri adalah keyakinan seseorang

tentang kemampuannya untuk melaksanakan suatu tingkah laku dengan berhasil.

Kata efikasi berkaitan dengan kebiasaan hidup manusia yang didasarkan atas prinsip-

prinsip karakter, seperti integritas, kerendahan hati, kesetiaan, pembatasan diri,

keberanian, keadilan, kesabaran, kerajinan, kesederhanaan dan kesopanan yang

seharusnya dikembangkan dari dalam diri menuju ke luar diri, bukan dengan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

15

pemaksaan dari luar ke dalam diri manusia. Seseorang dikatakan efektif apabila

individu dapat memecahkan masalah dengan efektif, memaksimumkan peluang, dan

terus menerus belajar serta memadukan prinsip-prinsip lain dalam spiral

pertumbuhan.

Efikasi diri mempengaruhi motivasi, baik ketika manajer memberikan

imbalan maupun ketika karyawan sendiri memberikan kemampuannya. Makin tinggi

efikasi diri maka makin besar motivasi dan kinerja. Menurut Pajares (1996) bahwa

efikasi diri didefenisikan sebagai keyakinan seseorang dengan kemampuannya untuk

melaksanakan suatu tugas yang spesifik. Diakuinya bahwa dalam beberapa hal

konsep efikasi diri serupa dengan self-esteem dan locus of control. Namun, efikasi

diri adalah menyangkut tugas yang spesifik dibandingkan dengan persepsi umum dari

keseluruhan kompetensi. Subtansial definisi efikasi diri di atas, dapat dikatakan lebih

spesifik dan secara hakiki mempunyai perbedaan arti dengan self-esteem. Bandura

(1977) merumuskan bahwa ekspektasi menentukan perilaku atau kinerja dilakukan

atau tidak, oleh karena itu ekspektasi sangat menentukan kontribusi pada perilaku

bahkan juga menjadi penentu lama tidaknya suatu perilaku dapat dipertahankan bila

dihadapkan dengan masalah. Individu yang mempunyai ekspektasi efikasi diri yang

rendah akan berpengaruh terhadap perilakunya yang rendah pula. Dalam konteks ini

tidak adanya ekspektasi efikasi diri akan membuat rendahnya partisipasi dan memilih

menyerah ketika menghadapi kesulitan (Bandura, 1997)

Keyakinan kepada kemampuan sendiri mempengaruhi motivasi pribadi,

makin tinggi efikasi diri maka tingkat stres makin rendah. Sebaliknya, makin tinggi

keyakinan kepada kemampuan sendiri, maka makin kokoh tekadnya untuk

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

16

menyelesaikan tugas dengan baik. Keyakinan kepada efikasi mempengaruhi tingkat

tantangan dalam menyelesaikan tugas. Secara singkat dapat dikatakan bahwa bukan

hanya kemampuan kerja yang menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas,

melainkan juga ditentukan oleh tingkatkeyakinan pada kemampuan sehingga dapat

menambah intensitas motivasi dan kegigihan. Di dalam melaksanakan berbagai tugas,

orang yang mempunyai efikasi diri tinggi adalah sebagai orang yang berkinerja

sangat baik. Individu yang mempunyai efikasi diri dengan senang hati menyongsong

tantangan, sedangkan mereka yang peragu mencobapun tidak bisa, tidak peduli

betapa baiknya kemampuan mereka yang sesungguhnya. Rasa percaya diri

meningkatkan hasrat untuk berprestasi, sedangkan keraguan menurunkannya. Tingkat

efikasi dirimerupakan alat prediksi yang lebih tepat untuk kinerja seseorang

dibandingkan keterampilan atau pelatihan yang dimiliki sebelum seseorang

dipekerjakan (Goleman,1999:111).

Tingkat efikasi diri ditentukan oleh pengalaman sebelumnya (kesuksesandan

kegagalan), pengalaman yang diakui oleh orang lain (dengan mengamati kesuksesan

dan kegagalan orang lain), persuasi verbal (dari teman, kolega, saudara) dan keadaan

emosi (kekhawatiran). Persepsi yang dimiliki oleh seseorang terhadap

kemampuannya untuk melaksanakan tugas akan meningkatkan kemungkinan tugas

tersebut dapat diselesaikan dengan sukses. Secara ringkas dapat disebutkan dua

pengertian penting dari efikasi diri yaitu: Efikasi diri atau efikasi ekspektasi (self

effication – efficacy expectation) adalah “Persepsi diri sendiri mengenai seberapabaik

dirinya dapat berfungsi dalam situasi tertentu’’. Efikasi diri berhubungandengan

keyakinan bahwa individumemiliki kemampuan melakukan tindakan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

17

yangdiharapkan. Ekspektasi hasil (outcome expectation): perkiraan atau estimasi diri

bahwa tingkah laku yang dilakukan diri itu akan mencapai hasil tertentu. Efikasi

adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat

atau salah, bisa atau tidakbisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Efikasi iniberbeda dengan aspirasi (cita-cita), karena cita-cita menggambarkan

sesuatu yang ideal yang seharusnya (dapat dicapai), sedang efikasi menggambarkan

penilaian kemampuan diri. Efikasi diri menurut Kinicky (2007:124) menguatkan

jalan menuju keberhasilan ataupun kegagalan.

2.2.2 Aspek-Aspek Efikasi Diri

Aspek – aspek efikasi diri menurut Bandura, (1997) ada tiga aspek yakni:

1) Tingkat Kesulitan (Level)

Kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas dengan tingkat kesulitan

yang berbeda. Individu dengan efikasi diri tinggi akan mempunyai keyakinan yang

tinggi tentang kemampuan dalam melakukan suatu tugas yaitu keyakinan akan tugas

yang digelutinya akan sukses. Sebaliknya individu dengan efikasi diri rendah akan

memiliki keyakinan yang rendah pula tentang setiap usaha yang dilakukan. Efikasi

diri dapat ditunjukkan dengan tingkat yang dibebankan pada individu, terhadap

tantangan dengan tingkat yang berbeda dalam rangka menuju keberhasilan. Individu

akan mencoba tingka laku yang dirasa mampu untuk dilakukannya dan akan

menghindari tingkah laku yang dirasa tiak mampu untuk dilakukannya atau diluar

batas kemampuan yang dirasakannya.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

18

2) Keluasan (Generality)

Berkaitan dengan cakupan luas bidang tingkah laku diman individu merasa

yakin akan kemampuannya. Individu mampu menilai keyakinan dirinya dalam

menyelesaikan tugas. Mampu tidaknya individu dalam menyelesaikan bidang-bidang

dan konteks tertentu terungkap gambaran secara umum tentang efikasi diri individu

yang berkaitan. Generalisasi dapat bervariasi dalam beberapa bentuk dimensi yang

berbeda, termasuk tingkat kesamaan ativitas dan modalitas dimana tingkat

kemampuan diekspresikan dalam bentuk tingkah laku, kognitif, dan afeksi.

3) Kekuatan (Strength)

Berkaitan dengan kekuatan pada keyakinan individu atas kemampuannya.

Individu mempunyai keyakinan yang kuat dan ketekunan dalam usaha yang akan

dicapai meskipun terdapat kesulitan dan rintangan. Dengan efikasi diri, kekuatan

untuk usaha yang lebih besar mampu didapat. Semakin kuat perasaan efikasi diri dan

semakin besar ketekunan, maka semakin tinggi kemungkinan kegiatan yang dipiliha

dan dilakukan berhasil.

2.2.3 Penilaian Tentang Efikasi Diri

Penilaian efikasi diri merupakan proses penarikan kesimpulan yang

mempertimbangkan sumbangan faktor kemampuan dan bukan kemampuan pada

keberhasilan dan kegagalan pada performansi. Sejauh mana individu mengubah

efikasinya melalui pengalaman performansi, akan tergantung pada faktor-faktor lain

seperti kesulitan tugas, besar usaha yang dikeluarkan, besar bantuan eksternal yang

diterima, situasi pada saat performansi dan pola-pola keberhasilan dan kegagalan.

Menurut Bandura (1997) efikasi tergantung pada kemampuan individu. Oleh karena

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

19

itu pada umunya individu yang berkemampuan tinggi memiliki efikasi yang lebih

tinggi tentang belajar dibandingkan dengan individu yang berkemampuan rendah.

Jadi dapat dismimpulkan bahwa efikasi dapat melebihi sesuai atau dibawah

hasil performansi tergantung pada bagaimana performansi tersebut dinilai secara

kognitif. Penilaian efikasi ditentukan pula oleh pendapat orang lain. Kredibilitas

orang yang mempersepsikan itu penting. Individu akan mengalami efikasi diri yang

lebih tinggi bila diberitahu dirinya mampu oleh sumber yang dipercaya. Namun

individu mungkin pula mengabaikan sumber yang dipercaya bila ia yakin sumber

tersebut tidak memahami tuntutan tugas dan pengaruh dari luar.

2.2.4 Fungsi Efikasi Diri

Mekanisme efikasi diri memuat penjelasan bagaimana efikasi diri pada

individu. Persepsi diri atas efikasi yang berlangsung dalam diri individu

keberadaannya sebagai suatu fungsi yang menentukan dalam bagaimana cara perilaku

individu, pola pikirnya dan reaksi emosional yang mereka alami. (Bandura, 1977)

Secara rinci fungsi efikasi adalah sebagai berikut :

a. Pemilihan perilaku

Faktor ini merupakan faktor yang sangat penting sebagai sumber

pembentukan efikasi diri seseorang karena hal ini berdasarkan kepada kenyataan

keberhasilan seseorang dapat menjalankan suatu tugas atau ketrampilan tertentu akan

meningkatkan efikasi diri dan kegagalan yang berulang akan mengurangi efikasi diri.

b. Besar Usaha dan Ketekunan

Keyakinan yang kuat tentang efektifitas kemampuan seseorang akan sangat

menentukan usahanya untuk mencoba mengatasi siatuasi yang sulit. Pertimbangan

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

20

efikasi juga menentukan seberapa besar usaha yang akan dilakukan dan seberapa

lama bertahan dalam menghadapi tantangan. Semakin kuat efikasi dirinya maka

semakin lama bertahan dalam usahanya.

c. Cara Berfikir dan Reaksi Emosional

Dalam pemecahan masalah yang sulit, individu yang mempunyai efikasi

tinggi cenderung mengatribusikan kegagalan pada usaha-usaha yang kurang,

sedangkan individu yang mempunyai efikasi rendah menganggap kegagalan berasal

dari kurangnya kemampuan mereka.

2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Efikasi Diri

Menurut Bandura (1997), faktor-faktor yang mempengaruhi proses

pembentukan efikasi diri seseorang antara lain :

1. Pencapaian secara aktif

Faktor ini merupakan faktor yang sangat penting sebagai sumber

pembentukan efikasi seseorang karena hal ini berdasarkan kepada kenyataan

keberhasilan seseorang dapat menjalankan suatu tugas atau ketrampilan tertentu akan

meningkatkan efikasi diri dan kegagalan yang berulang akan mengurangi efikasi diri.

2. Pengalaman tidak langsung

Dengan melihat kesuksesan orang lain yang memiliki kesamaan dengan

pengamat akan dapat meningkatkan harapan efikasi diri pengamat, ia dapat menilai

dirinya memiliki kemampuan seperti yang dimiliki orang yang diamati sehingga ia

melakukan usaha-usaha untuk memperoleh atau meningkatkan ketrampilannya.

Dengan prinsip yang sederhana, jika orang laind apat melakukannya begitu pula

dengan saya. Pengamat dapat melihat cara-cara dan ketrampilan orang yang

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

21

diamatinya. Dengan model yang kompeten pengamat dapat belajar cara-cara yang

efektif untuk menghadapi hambatan maupun keadaan yang menakutkan.

3. Persuasi verbal

Persuasi verbal sering digunakan untuk meyakinkan seseorang tentang

kemampuannya sehingga dapat memungkinkan dia meningkatkan usahanya untuk

mencapai yang ditujunya. Persuasi verbal ini akan berlangsung efektif bila

berdasarkan realita dan memiliki alasan untuk meyakinkan dirinya bahwa ia dapat

mencapai apa yang ditujukannya melalui tindakan nyata. Namun tidak efektif bila

tidak berdasarkan alasan yang kuat dan realita. Persuasi akan meningkatkan dan

menguatkan efikasi diri seseorang sehingga mengarahkan untuk berusaha keras

mencapai tujuan. Dalam hal ini pengaruh persuasi pada seseorang berlangsung untuk

meningkatkan perkembangan keterampilan dan efikasi dirinya.

4. Keadaan fisiologis

Seseorang akan memperoleh informasi melalui keadaan fisiologisnya dalam

menilai kemampuannya sehingga akan cenderung memiliki harapan kesuksesan

dalam melakukan tugas yang lebih besar, bila dalam kondisi yang tidak diwarnai oleh

ketegangan dan tidak merasakan adanya keluhan atau gangguan somatis dalam

dirinya. Sebab ketegangan akan mengakibatkan seseorang menjadi terhambat dalam

berunjuk kerja yang baik. Dalam kegiatan sehari-hari yang meliputi kegiatan stamina

dan kekuatan fisik, seseorang akan melihat kelelahan dan sakit sebagai indikasi

ketidak efektifan fisiknya sehingga akan mempengaruhi unjuk kerjanya.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

22

2.3 Kajian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan Belz dan Hacket pada tahun 1983, (Pajares; 1996)

melaporkan bahwa dengan self efficacy yang tinggi, maka pada umumnya seorang

siswa akan lebih mudah dan berhasil melampaui latihan-latihan yang diberikan

padanya, sehingga hasil akhir dari pembelajaran tersebut yang tercermin dalam

prestasi akademiknya juga cenderung akan lebih tinggi dibandingkan siswa yang

memiliki self efficacy lebih rendah.

Hasil penelitian Jex, dan Guanowski (1992) yang mendapatkan hasil bahwa

self efficacy turut mempengaruhi keyakinan dalam mencapai sesuatu. Dari hasil

penelitian tersebut juga ditemukan bahwa tingkat terbesar yang mempengaruhi self

efficacy, adalah adanya konsistensi dalam melakukan hubungan sosial serta dapat

memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Dari sejumlah 154 sampel dalam

penelitiannya didapatkan 65% sampel memiliki keyakinan yang baik berpengaruh

terhadap pembentukan self efficacy.

Penelitian Partino (1999), mendapatkan hasil bahwa Self efficacy berhubungan

dengan harga diri seseorang. Penelitian dengan responden siswa sekolah menengah

atas tersebut menjelaskan bahwa self efficacy mempengaruhi harga diri seseorang, hal

ini ditunjukan oleh rata-rata koefisien korelasi terbobot sebesar 0,375 yang berada

pada daerah interval kepercayaan 95% yakni - 055 < r < 945. Dari penelitian Partino

(1999) ditemukan ada hubungan yang positif dan signifikan antara harga diri dengan

Self efficacy.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI...harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (Blyth dan Trager, 1983)

23

2.4 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut, ada

hubungan yang signifikan antara harga diri dengan efikasi diri pada siswa kelas X-F

SMK PGRI 2 Salatiga tahun ajaran 2011/2012.