Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar
Secara umum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Untuk
menjelaskan teori-teori yang dipakai Penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini, penulis
menyertakan beberapa penjelasan sebagai berikut:
2.1.1. Definisi Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin “systema” dan bahasa Yunani “sustema” yang
artinya suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai
suatu tujuan. Komponen atau elemen ini bisa terdiri dari seperangkat alat, prosedur,
orang, maupun organisasi.
Pengertian sistem menurut James A Hall dalam (Ardana & Lukman, 2019)
menjelaskan “Sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
yang berhubungan untuk melayani tujuan umum (Hall 2013).” Sedangkan kesimpulan
sistem menurut (Ardana & Lukman, 2019) “Sistem dapat didefinisikan sebagai
sekelompok bagian-bagian yang terjalin erat untuk mencapai tujuan tertentu.”
Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa sistem dapat
diartikan sebagai kumpulan dari sub-sub bagian atau unit yang saling berhubungan dan
memiliki tujuan yang sama. Sebagai contoh misalnya sistem pencernaan makanan
yang terdiri dari beberapa organ tubuh yang bekerja secara khusus guna mencerna
makanan yang masuk ke dalam tubuh.
8
2.1.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem pasti memiliki karakteristik atau muatan inti. Karakteristik paling
utama dari suatu sistem yaitu masukan (input), proses (process), dan keluaran (output).
Menurut (Ardana & Lukman, 2019) setiap sistem mempunyai karakteristik, atau ciri-
ciri pokok sebagai berikut:
1. Dalam satuan unit/entitas (a unit, an entity),
2. Ada komponen-komponen (components, elements, parts),
3. Setiap komponen saling berinteraksi (interface, interaction),
4. Ada batasan sistem (system boundary),
5. Ada lingkungan luar sistem (environment),
6. Model aktivitas sistem: masukan (input), proses (process), keluaran (output),
7. Ada tujuan sistem (goal, objective),
8. Suatu kegiatan yang berulang secara natural (natural repeating).
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Klasifikasi suatu
sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Karena memiliki tujuan yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi pada suatu
sistem, maka sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian. Pembagian ini
dapat dilihat dari pengelompokan secara fisik (terlihat) atau secara kegunannya.
Menurut (Ardana & Lukman, 2019) Sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan
beberapa aspek, antara lain:
1. Ditinjau dari sudut penciptanya
a. Sistem alamiah (sistem ciptaan Tuhan), contohnya: sistem tata surya, sistem
alam jagad raya, dan sistem tubuh manusia.
9
b. Sistem buatan manusia, yaitu sistem yang sengaja dibuat oleh manusia,
contohnya: sistem pendingin udara (AC), sistem transportasi umum, dan sistem
pendidikan nasional.
2. Ditinjau dari sudut keberadaannya
a. Sistem fisik, yaitu suatu sistem yang keberadaannya dapat diliat secara fisik,
misalnya: sistem fondasi cakar ayam, sistem komputer, sistem keamanan, dan
sistem produksi.
b. Sistem abstrak, suatu sistem yang tidak berwujud fisik, misalnya: sistem filsafat
Pancasila, sistem demokrasi, dan sistem komunis.
3. Ditinjau dari derajat interaksi dengan lingkungan luar
a. Sistem terbuka, suatu sistem yang keberadaannya banyak dipengaruhi oleh
lingkungan luar sistem tersebut, misalnya: sistem perdagangan bebas, sistem
perekonomian, dan sistem pendidikan.
b. Sistem tertutup, suatu sistem yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh
lingkungan luar. Dalam kehidupan sehari-hari hampir tidak ada sistem yang
bersifat tertutup sepenuhnya. Sistem yang relatif agak tertutup, misalnya: sistem
arloji otomatis, dan sistem peradaban suku Badui Dalam.
4. Ditinjau dari derajat kepastiannya
a. Sistem tertentu (deterministic system), yaitu suatu sistem dimana perilaku,
aktivitas atau hasil dari sistem tersebut dapat diprediksi secara pasti. Contoh
arloji otomatis, dan sistem pendingin udara.
b. Sistem probabilistik (probabilistic system), yaitu suatu sistem di mana perilaku,
aktivitas dan hasil dari suatu sistem sulit diprediksi secara pasti (tidak dapat
dipastikan). Contohnya: sistem latihan sepak bola, sistem pembangunan, dan
sistem pendidikan budi pekerja.
10
2.1.4. Pengertian Data dan Informasi
Dalam penyusunan sebuah karya ilmiah diperlukan adanya data dan fakta.
Data-data ini dapat diperoleh dari berbagai metode contohnya melakukan wawancara
atau studi pustaka. Data dan fakta tersebut kemudian diolah menjadi suatu informasi
berupa suatu dokumen karya ilmiah. Informasi yang diperoleh dari karya ilmiah
tersebut dapat digunakan untuk menunjang pendidikan atau memutuskan suatu
keputusan penting.
Menurut (Ardana & Lukman, 2019) “Data adalah kumpulan fakta, angka-
angka, atau simbol-simbol yang belum mempunyai makna atau kegunaan. Informasi
adalah data yang telah diolah sehingga hasil olahan tersebut telah bermanfaat/berguna
bagi para pemakai untuk pengambilan keputusan.”
Dari pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa data adalah fakta yang
belum diolah. Sedangkan informasi adalah kumpulan data-data yang telah diolah
menjadi lebih bermanfaat. Bila dianalogikan dengan sebuah pabrik sebagai suatu
sistem, maka bahan baku adalah data dan barang jadi adalah informasi.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan salah satu contoh sebuah sistem. Sistem ini
merupakan kombinasi dari adanya teknologi, informasi, dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam artian
secara luas, istilah sistem informasi sering merujuk kepada interaksi antara orang,
proses algoritmik, data dan teknologi.
Pengertian sistem informasi menurut (Nugroho, 2019) menyimpulkan bahwa
“Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang diaplikasikan dalam
bentuk terkomputerisasi dan terotomatisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
11
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan
organisasi.”
Sedangkan menurut (Ardana & Lukman, 2019):
Suatu sistem informasi (SI) dapat didefinisikan secara teknis sebagai suatu
rangkaian yang komponen-komponennya saling terkait yang mengumpulkan
(dan mengambil kembali), memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan mengendalikan
perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi
dapat diartikan sebagai kumpulan komponen yang saling terkait satu sama lain dengan
tujuan untuk memberikan informasi guna kepentingan pengambilan keputusan pada
perusahaan atau organisasi. Sistem informasi ini menggunakan teknologi sebagai
penunjang aktivitasnya.
2.1.6. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang mendukung
tercapainya tujuan tertentu. Sub-sub sistem tersebut terdiri dari komputer, instruksi,
fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur kerja. Komponen Komponen-komponen
sistem informasi menurut (Nugroho, 2019) adalah sebagai berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti monitor dan printer.
2. Perangkat lunak (Software) atau program
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat
memproses data.
3. Prosedur (procedure)
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan
pemasyarakatan keluaran yang dikehendaki.
12
4. Pengguna (user)
Semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi,
pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database)
Kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan data lainnya, tersimpan
diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya, diantaranya; data, user dan sistem.
2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi memiliki banyak ruang lingkup dalam setiap kasusnya. Salah
satu ruang lingkup yang akan dibahas adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
Sistem informasi akuntansi (SIA) lebih menekankan pada informasi akuntansi, baik
untuk kepentingan luar perusahaan (eksternal) maupun dalam perusahaan (internal)
itu sendiri.
Menurut Bodnar & Hopwood dalam (Ardana & Lukman, 2019) “SIA adalah
sekumpulan sumber dana dan daya (resources), seperti orang dan peralatan yang
dirancang untuk mentransformasi data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.
Informasi ini dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan yang sangat
beragam.”
Dari pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
adalah sekumpulan informasi penting mengenai data keuangan yang nantinya akan
dikelola sedemikian rupa untuk membantu pengambilan keputusan. Para pengambil
keputusan tersebut sebagai contohnya adalah manajer perusahaan (pihak internal),
penyedia barang non tunai (kreditur), para penanam modal (investor) atau pemerintah
setempat guna penetapan pajak.
13
2.1.8. Pengertian Akuntansi
Salah satu aspek bidang ekonomi adalah akuntansi. Akuntansi dilaksanakan
baik dalam perusahaan yang bertujuan memperoleh laba maupun organisasi yang tidak
mencari laba. Akuntansi dilakukan dalam berbagai organisasi dengan alasan karena
semakin rumitnya variabel-variabel yang dihadapi para manajer. Keadaan ini
mengakibatkan pentingnya pencatatan akuntansi dalam penunjang keberlangsungan
perusahaan atau organisasi.
Akuntansi secara umum dapat disimpulkan bahwa akuntansi menurut fungsi
dan penggunaannya dalam (Hutauruk, 2017) “Akuntansi merupakan aktivitas jasa
yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif, mengenai kesatuan ekonomi,
terutama bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.”
Berdasarkan dari seluruh kegiatannya, akuntansi merupakan seni mencatat, mengukur
dan mengintisarikan transaksi-transaksi atau kejadian dengan cara menginterpretasi
hasil-hasilnya sebagai dasar di dalam mengambil keputusan keuangan yang penting.
Berdasarkan uraian tersebut Penulis berpendapat bahwa akuntansi adalah seni
penyajian laporan keuangan terstruktur yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan. Akuntansi juga berarti sebagai cabang ilmu ekonomi yang penerapannya
dilakukan dalam perusahaan bisnis maupun organisasi non-laba.
2.1.9. Pengertian Koperasi dan Simpan Pinjam
Perusahaan yang diteliti oleh Penulis pada Tugas Akhir ini adalah Koperasi
Simpan Pinjam (KSP). Koperasi adalah wadah bagi golongan ekonomi lemah. Dalam
peranannya, koperasi merupakan badan usaha yang membantu anggota dalam masalah
kesejahteraan pendanaan dan permodalan ekonomi. Koperasi dibagi menjadi beberapa
14
jenis, yaitu Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi
Unit Desa (KUD), Koperasi Pertanian, Koperasi Industri dan Koperasi Perikanan.
Pengertian koperasi menurut Dr. Fay dalam (Isa & Hartawan, 2017) “Koperasi
adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha selalu dengan semangat tidak
memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup
menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan
pemanfaatan mereka terhadap organisasi.”
Pengertian koperasi simpan pinjam menurut (Isa & Hartawan, 2017) “Koperasi
simpan pinjam adalah badan usaha yang dapat memberikan bantuan pinjaman baik
dari anggota koperasi maupun non anggota koperasi.”
Dari uraian diatas maka Penulis menyimpulkan bahwa Koperasi Simpan
Pinjam adalah Koperasi yang memiliki kegiatan utama memberikan pinjaman dan
menyimpan dana dari para anggotanya. Sedangkan simpan pinjam adalah kegiatan
pada koperasi yang dilakukan oleh para anggota guna menjaga keberlangsungan hidup
koperasi tersebut.
2.1.10. Proses Akuntansi Pada KSP
Setiap transaksi yang terjadi di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) harus dicatat,
digolong-golongkan, diringkas, dan disajikan dalam bentuk laporan. Menurut
(Subagyo, 2014) “Kegiatan-kegiatan yang dimulai dari pencatatan sampai dengan
penyajian tersebut disebut proses akuntansi.” Terdapat 3 (tiga) jenis transaksi yang
sering terjadi di KSP, yaitu transaksi penerimaan kas, transaksi pengeluaran kas dan
transaksi yang tidak termasuk ke dalam kedua jenis transaksi tersebut contohny
piutang pendapatan, utang biaya, penyusutan aktiva tetap dan pemakaian perlengkapan
15
koperasi. Pedoman akuntansi KSP mengacu pada Pedoman Umum Akuntansi
Koperasi yaitu PSAK No.27.
Menurut (Subagyo, 2014) “Buku harian (jurnal) adalah alat untuk mencatat
transaksi KSP yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya)
dengan menunjukkan rekening yang harus didebit dan dikredit beserta jumlahnya
masing-masing.” Atas dasar bukti-bukti transaksi di atas, maka buku harian (jurnal) di
KSP pun terdiri dari; Buku Harian (Jurnal) Penerimaan Kas, Buku Harian (Jurnal)
Pengeluaran Kas, dan Buku Harian (Jurnal) Umum.
2.1.11. Bahasa Pemrograman Java
Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum/nonspesifik dan
secara khusus didesain untuk memanfaatkan implementasi seminimal mungkin.
Fungsi Java memungkinkan aplikasi Java mampu berjalan di beberapa platform
sistem operasi yang berbeda. Java dikenal pula dengan slogannya “Tulis sekali,
jalankan di mana pun”.
Menurut (Komputer, 2015) “Java adalah bahasa pemrograman yang dapat
dijalankan di berbagai komputer maupun telepon genggam.” Bahasa pemrograman ini
dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems, di mana saat
ini merupakan bagian dari Oracle yang dirilis pada tahun 1995. Bahasa ini banyak
mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++, tetapi dengan sintaksis model
objek yang lebih sederhana.
Dari penuturan diatas, maka Penulis menyimpulkan bahwa Java merupakan
bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dapat membuat berbagai macam aplikasi baik
desktop maupun website. Java mempunyai konsep bahasa pemrograman berorientasi
objek atau OOP (Object Oriented Programming).
16
2.1.12. Pengertian NetBeans
NetBeans merupakan pemrograman berbasis visual. Persis seperti IDE lainnya
seperti Borland Delphi, dan Microsoft Visual Studio. Untuk membuat dialog atau
user-interface, cukup meng-klik component-pallete yang terdapat pada NetBeans.
Dengan begitu, teks program akan dihasilkan secara otomatis. NetBeans mencakup
Compiler atau Builder, dan Debugger internal. Hal ini sangat memudahkan proses
pascaperancangan program.
Menurut (Komputer, 2015) “NetBeans adalah salah satu aplikasi IDE yang
digunakan oleh developer software komputer untuk menulis, meng-compile, mencari
kesalahan, dan untuk menyebarkan program.” NetBeans mempunyai sekumpulan
software modul yang dipakai untuk membuat suatu aplikasi. Modul merupakan arsip
Java yang memuat kelas-kelas Java yang berinteraksi dengan NetBeans Open API.
Dari pengertian diatas, Penulis menyimpulkan bahwa NetBeans merupakan
sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) berbasis Java. NetBeans
dapat digunakan untuk membuat program berorientasi objek (OOP) berupa desktop
maupun website.
2.1.13. Pengertian XAMPP
Selain menggunakan Java dan Netbeans dalam perancangan program aplikasi
koperasi simpan pinjam ini, Penulis juga menggunakan XAMPP. Dalam peranannya,
XAMPP mempunyai andil penting dalam proses perancangan program sistem
informasi. XAMPP berguna sebagai induk dari dijalankannya aplikasi Database
Management System (DBMS) berupa MySQL dan PhpMyAdmin.
Menurut (Komputer, 2015) “XAMPP adalah tool yang menyediakan paket
perangkat lunak dalam satu buah paket.” XAMPP merupakan singkatan dari X (empat
17
sistem operasi apa pun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. Pada paket XAMPP telah
terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), perl,
FTP server, PhpMyAdmin, dan berbagai pustaka bantu lainnya.
Dari penjelasan diatas, maka Penulis menyimpulkan bahwa XAMPP adalah
tool perangkat lunak yang didalamnya terdapat banyak aplikasi lain yang akan
mendukung proses perancangan program sistem informasi. Dalam peranannya,
XAMPP menjadi tempat pengaktifan aplikasi lain untuk melakukan proses
penyimpanan database berupa MySQL.
2.1.13. Pengertian MySQL
MySQL atau My Structured Query Language adalah Database Management
System (DBMS) yang bersifat open source. MySQL termasuk dalam DBMS yang
cukup berkembang dan paling banyak digunakan dalam perancangan program
berorientasi objek. MySQL menyediakan fasilitas untuk dapat mengelola akses data,
dan mampu menangani integritas data serta backup data.
Menurut (Komputer, 2015) “MySQL merupakan salah satu jenis database
server yang sangat terkenal di dunia.” MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational
Database Management System). Oleh karena itu, istilah seperti tabel, baris, dan kolom
digunakan pada MySQL. MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen
basis data yang multi-thread dan multi-user dengan sekitar enam (6) juta instalasi di
seluruh d munia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis
di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual di
bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus, di mana penggunaannya tidak cocok
degan penggunaan GPL.
18
Dari uraian diatas, maka Penulis menyimpulkan bahwa MySQL adalah salah
satu perangkat lunak terlengkap dalam pengolahan basis data (data base). MySQL
digunakan oleh Penulis dalam pembuatan rancangan sistem pada Tugas Akhir ini
sebagai tempat dimuatnya data-data yang akan dikelola.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Peralatan pendukung (tools system) adalah alat yang digunakan untuk
menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol,
lambang, diagram yang menunjukkan secara tepat dan fungsinya. Berikut peralatan
pendukung (tools system) yang Penulis gunakan dalam perancangan sistem Tugas
Akhir ini:
2.2.1. Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “UML (Unified Modeling
Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk
mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan
arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.” UML muncul karena adanya
kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun,
dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.
Secara fisik, UML adalah sekumpulan spesifiksi yang dikeluarkan oleh OMG.
UML versi terbaru adalah UML 2.3 yang terdiri dari 4 macam spesifikasi, yaitu
Diagram Interchange Spesification, UML Infrastructure, UML Superstructure, dan
Object Constraint Language (OCL). Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram
yang dikelompokan dalam 3 kategori yaitu Structure Diagrams, Behavior Diagrams,
dan Interaction Diagrams.
19
1. Deployment Diagram
Diagram deploymen atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi
komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Deployment diagram juga dapat
digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:
a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device,
node, dan hardware.
b. Sistem client/server.
c. Sistem terdistribusi murni.
d. Rekayasa ulang aplikasi.
Berikut contoh dari deployment diagram:
Sumber: Isa & Hartawan (2017)
Gambar II.1
Deployment Diagram
20
2. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu
atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem
informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Berikut
adalah salah satu contoh dari use case diagram:
Sumber: (Nurelasari, 2016)
Gambar II.3
Use case Diagram Peminjaman Koperasi
3. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja)
atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas
menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas
yang dapat dilakukan oleh sistem. Berikut adalah contoh activity diagram:
21
Sumber: (Nurelasari, 2016)
Gambar II.4
Activity Diagram Proses Login
4. Sequence Diagram
Diagram sekuen menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus
diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode
yang dimiliki kelas yang diinstansi menjadi objek itu. Berikut adalah salah satu
contoh dari sequence diagram:
22
Sumber: Isa & Hartawan (2017)
Gambar II.5
Sequence Diagram Proses Perubahan Data Anggota
23
Dari penjelasan diatas, maka Penulis menyimpulkan bahwa Unified Modeling
Language (UML) adalah metode pemodelan secara visual untuk merancang sebuah
sistem perangkat lunak (software) berorientasi objek (OOP). Unified Modeling
Language (UML) yang Penulis gunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini yaitu
Package Diagram, Deployment Diagram, Use Case Diagram, Activity Diagram, dan
Sequence Diagram.
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) atau biasa disebut diagram ER adalah
pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan. ERD dikembangkan
berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk
pemodelan basis data relasional. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi
Chen, notasi Barker, notasi Crow’s Foot dan beberapa notasi lainnya. Namun yang
paling banyak digunakan adalah notasi dari Chen.
Menurut (Ardana & Lukman, 2019) “Diagram relasi entitas adalah suatu
teknik dokumentasi yang menggambarkan hubungan di antara entitas di dalam suatu
sistem.” Entitas di sini dimaksudkan sebagai suatu sumber (resource), atau peristiwa
(event), atau orang/agen. Teknik ini akan banyak dipakai saat menganalisis atau
merancang suatu basis data (database).
ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua
buah entitas). Beberapa merote perancangan ERD menoleransi hubungan relasi
ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi
menghubungkan banyak entitas). Namun kebanyakan metode perancangan ERD tidak
mengixinkan hubungan ternary atau N-ary. Berikut adalah contoh diagram ERD pada
program koperasi simpan pinjam:
24
Sumber: (Irnawati, 2017)
Gambar II.6
Diagram ERD Koperasi
Dari pengertian diatas, Penulis menyimpulkan bahwa Diagram Relasi Entitas
(ERD) adalah suatu penjabaran awal dari rancangan database sebuah sistem yang akan
dibuat. Secara umum penggambarannya menggunakan metode binary (satu entitas
menghubungkan dua buah entitas).
25
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
Perancangan suatu sistem memerlukan adanya penggambaran hubungan suatu
data ke data yang lainnya. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan pembuat program
(Programmer) untuk menyusun database yang diperlukan. Logical Record Structure
(LRS) menurut (Sukmaindrayana & Sidik, 2017) “LRS (logical record structure)
merupakan representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk
dari hasil antar himpunan entitas. Berikut adalah contoh dari diagram LRS:
Sumber: Irnawati (2017)
Gambar II.7
Diagram LRS Koperasi
Dari pengertian diatas, Penulis menyimpulkan bahwa Logical Record
Structure (LRS) adalah penggambaran lanjutan dari Entity Relationship Diagram
(ERD). Proses lanjutan ini merupakan pemodelan akhir dari data-data yang diperlukan
saat perancangan sebuah sistem. LRS merupakan hasil dari pemodelan diagram ER
beserta seluruh atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan (relation) antar
entitas yang terlibat.
26
2.2.4. Waterfall Model
Metode adalah suatu cara atau teknik sistematis dalam mengerjakan sesuatu.
Metode perancangan sistem yaitu metode yang dipakai dalam perancangan sebuah
sistem dengan pendekatan terstruktur. Tujuan dari pendekata terstruktur adalah agar
pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan pemakainya,
dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah digunakan dan mudah
dipahami.
Model pengembangan sistem informasi atau siklus hidup sistem informasi
terdiri dari lima model, yaitu model sekuensial linier (Clasic Life/Waterfall Model),
model prototipe (Prototyping Model), Rapid Application Development (RAD model),
Model Evolusioner dan Teknik Generasi ke-empat (4GT). Model pengembangan
sistem yang Penulis gunakan pada Tugas Akhir ini adalah model Waterfall.
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) model waterfall adalah “metode air
terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau
terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan pendukung (support).”
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2018)
Gambar II.8
Model Waterfall
27
Berikut penjelasan tahapan-tahapan ini menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018):
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan
kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang
dibutuhkan oleh user.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditransasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini
adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak dari segi logic dan fungsional serta
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika
sudah dikirim ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul
dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan
lingkungan baru.
Dari penuturan diatas, maka Penulis menyimpulkan bahwa model waterfall
adalah model pendekatan alur hidup sistem yang paling mudah digunakan. Oleh
karena itu Penulis membuat pemodelan sistem pada Tugas Akhir ini dengan model
waterfall dengan tahapan analisa kebutuhan, perancangan, pengkodean, pengujian,
dan pemeliharaan.
28
2.2.5. Pengujian Kotak Hitam (Black-Box Testing)
Sebuah perangkat lunak perlu dijaga kualitasnya yang bergantung kepada
kepuasan pelanggan (customer). Sering perangkat lunak mengandung kesalahan
(error) pada proses-proses tertentu pada saat perangkat lunak berada di tangan user.
Kesalahan-kesalahan ini disebut dengan istilah “bug”. Untuk menghindari banyaknya
bug maka diperlukan adanya pengujian perangkat lunak sebelum perangkat lunak
diberikan ke pelanggan. Pengujian dilakukan dengan dua cakupan yaitu tahapan
verifikasi dan tahapan validasi.
Pengujian yang digunakan untuk validasi memiliki dua pendekatan yaitu
pengujian kotak hitam (black-box testing) dan pengujian kotak putih (white-box
testing). Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “Black-Box Testing (pengujian
kotak hitam) yaitu pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa
menguji desain dan kode program.” Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah
fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi
yang dibutuhkan.
Pengujian kotak hitam dimaksudkan untuk menilai kesesuaian luar program.
Pengujian black box testing lebih memfokuskan pada hasil yang dituju tanpa
memikirkan proses internal yang terjadi di dalam perangkat lunak (software) tersebut,
seperti pemrograman, desain, maintenance, dan lainnya. Black box testing adalah suatu
pengujian yang dilakukan hanya untuk mengamati hasil dari eksekusi pada perangkat
lunak (software) tersebut.
Pengujian kotak hitam (black box testing) ini dilakukan sebagai akhir dari
rangkaian perancangan program sebelum tahap pemeliharaan (support). Hal-hal yang
diuji adalah bagaimana dialog antarmuka sistem dapat memproses masukan (input)
29
menjadi keluaran (output) yang sesuai dengan keinginan pemakai (user). Berikut
adalah contoh dari pengujian kotak hitam (black-box testing):
Sumber: Isa & Hartawan (2017)
Gambar II.9
Pengujian Kotak Hitam
Dari penjelasan tersebut, maka Penulis menyimpulkan bahwa pengujian kotak
hitam (Black-Box Testing) adalah pengujian suatu sistem yang baru saja dirancang
dengan melihat kesesuaian antarmuka (interface) dengan pengguna (user) tanpa
melihat kode dan desain rancangannya. Black-box testing digunakan Penulis untuk
memastikan rancangan sistem yang dibuat telah sesuai dengan tema Tugas Akhir yang
dikerjakan.
30