Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Menurut (Hery, 2014) dalam bukunya Akuntansi Dasar 1 & 2 “Prinsip dasar
akuntansi yang berlaku umum terdapat empat konsep yang melandasi proses
penyusunan laporan akuntansi secara keseluruhan”. Konsep dasar tersebut adalah :
1. Konsep Unit Moneter (Monetary Unit Assumption), yaitu data transaksi yang
akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus dapat dinyatakan dalam satuan
mata uang (unit moneter). Konsep ini memungkinkan akuntansi untuk meng-
kuanti-fikasi (mengukur) setiap transaksi bisnis/peristiwa ekonomi ke dalam
nilai uang. Konsep unit moneter terkait langsung dengan penerapan konsep
biaya (cost concept). Konsep biaya digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan laporan keuangan, dimana asset yang dibeli pada umumnya akan
dicatat sebesar harga perolehannya.
2. Konsep Kesatuan Usaha (Economic/Business Entity Assumption), yaitu
adanya pemisahan pencatatan antara transaksi perusahaan sebagai entitas
ekonomi dengan transaksi pemilik sebagai individu dan transaksi entitas
ekonomi lainnya.
3. Konsep Periode Akuntansi (Accounting/Time Period Assumption), yaitu
informasi akuntansi dibutuhkan atas dasar ketepatan waktu (timely basis).
Umur aktivitas perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa periode akuntansi,
seperti bulanan (monthly), tiga bulanan (quarterly), atau tahunan (annually).
6
4. Konsep Kesinambungan Usaha (Going Concern Assumption), yaitu
perusahaan didirikan dengan maksud untuk tidak dilikuidasi (dibubarkan)
dalam jangka waktu dekat, akan tetapi perusahaan diharapkan akan tetap
terus beroperasi (exist) dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
2.1.1. Definisi Akuntansi
Menurut (Taufik & Widianto, 2018) “Akuntansi merupakan suatu proses
mencatat data, mengklasifikasikan data, meringkas data, melaporkan data, dan
menganalisa data keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk mengambil
keputusan serta mengevaluasi kegiatan yang sudah terjadi”.
Menurut Sujarweni dalam (Utami & Hidayat, 2018) menyatakan bahwa,
“Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari
transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan
informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu”
2.1.2. Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut (Hery, 2014) dalam bukunya akuntansi dasar 1 & 2 “Sumber daya ekonomi
yang dimiliki oleh perusahaan dinamakan aset/ harta/ kekayaan (assets). Aset ini
selanjutnya akan digunakan (dimanfaatkan atau dikonsumsi) oleh perusahaan demi
lancarnya kegiatan operasional sehari-hari. Contoh dari aset meliputi: uang kas,
piutang usaha, pesediaan barang dagangan, perlengkapan toko dan kantor, asuranasi
dan sewa dibayar dimuka, tanah, bangunan, peralatan/perabotan toko dan kantor,
kendaraan operasional, dan aset lainnya”.
Utang (liabilities) merupakan kewajiban perusahaan kepada kreditur (supplier,
banker) dan pihak lainya (karyawan, pemerintah). Kreditur dan pihak lainnya disini
memiliki hak/klaim atas assets perusahaan.
Ekuitas (equity) merupakan hak pemilik dana atau pemegang saham atas assets
perusahaan. Ekuitas untuk perusahaan perorangan dinamakan ekuitas pemilik
7
(owner’s equity), untuk firma (persekutuan) dinamakan partnership equity,
sedangkan untuk perseroan dinamakan ekuitas pemegang saham (stockholders’
equity). Ekuitas atau modal disebut juga sebagai kekayaan bersih (net assets), yang
artinya bahwa kas (klaim) pemilik atau pemegang saham atas kekayaan perusahaan
diperoleh setelah seluruh kekayaan yang ada dalam perusahaan dikurangi dengan
seluruh kewajiban perusahaan.
Hubungan antara kekayaan, kewajiban, dan ekuitas dapat dirumuskan ke dalam
sebuah persamaan akuntansi (acconting equation) sebagai berikut:
ASSETS = LIABILITIES + EQUITY
Rumusan persamaan akuntansi di atas sifatnya baku (mutlak), dimana
liabilities harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum equity, ini mengandung makna
bahwa kreditur memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa
assets yang masih ada barulah merupakan hak pemilik dana/pemegang saham.
2.1.3. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi menurut (Hery, 2014) bahwa :
Seluruh transaksi bisnis yang terjadi dalam perusahaan mula-mula akan dianalisis
dan dicatat ke dalam jurnal. Seluruh data transaksi ini yang telah tercatat dalam
jurnal lalu akan dipindah bukukan (diposting) ke dalam buku besar sesuai dengan
klasifikasi masing-masing akun terkait. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan
neraca saldo, menganalisis data penyesuaian, menyiapkan ayat jurnal penyesuaian,
neraca saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, ayat jurnal penutup, neraca
saldo setelah penutupan, dan ayat jurnal pembalik. Proses akuntansi yang diawali
dengan menganalisis dan menjurnal transaksi, dan diakhiri dengan membuat laporan
dinamakan sebagai siklus akuntansi. Pada akhir dari siklus akuntansi ini adalah
laporan keuangan.
8
Secara lebih rinci, siklus akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut:
Transaksi
Dokumen Sumber Data (Pendukung Transaksi)
Analisis Transaksi (identifikasi akun) dan buat Jurnal
Posting Jurnal ke Buku Besar
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian (updating) dan posting ke Buku Besar
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Laporan Keuangan (Laba Rugi, Perubahan Modal, dan Neraca)
Jurnal Penutup dan posting ke Buku Besar
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Jurnal Pembalik
Sumber : (Hery, 2014)
Gambar II.1 Siklus Akuntansi
9
2.1.4. Akuntansi Perusahaan Dagang
Menurut (Hery, 2015) perusahaan dagang adalah “perusahaan jenis ini
menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan tidak membuat/menghasilkan
sendiri produk yang akan dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain”.
Transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang secara garis besar terdiri
dari :
a. Transaksi pembelian barang dagangan
b. Transaksi penjualan barang dagangan
Akuntansi perusahaan dagang harus memiliki sistem untuk mencatat
penerimaan barang dagang, menyajikan informasi mengenai persediaan barang
dagang yang akan dijual, serta mencatat penjualan dan beban atau HPP barang
dagangan yang dijual.
Jurnal khusus perusahaan dagang dalam proses pencatatan transaksi untuk
perusahaan kecil, jurnal yang dibuat adalah jurnal umum. Akan tetapi bagi
perusahaan besar dengan transaksi keuangan yang banyak dan sering terjadi, maka
proses pencatatan tidak mungkin menggunakan jurnal umum yang biasa dikerjakan
oleh satu orang saja.
Oleh sebab itu, untuk menghemat waktu dan memudahkan pembagian
pekerjaan, maka perlu dirancang suatu sistem pencatatan transaksi yang khusus,
yaitu jurnal khusus. Jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk
mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang dengan
tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Macam-macam jurnal khusus
antara lain :
10
a. Jurnal Penjualan adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat penjualan
barang dagang dengan syarat kredit.
b. Jurnal Pembelian adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat pembelian
barang dagang dengan syarat kredit.
c. Jurnal Penerimaan Kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh
penerimaan kas baik dari debitur, bunga, sewa, penjualan tunai, dll.
d. Jurnal Pengeluaran Kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat
pengeluaran kas baik untuk membayar utang kepada pemasok, gaji pegawai,
pembelian tunai, dll.
Terdapat dua sistem akuntansi untuk mencatat persediaan barang dagang.
Pertama sistem persediaan perpetual dan kedua sistem persediaan periodik. Sistem
persediaan perpetual (perpetual inventory system) mencatat pembelian dan penjualan
barang dagang pada akun persediaan. Sedangkan sistem persediaan periodik
(periodic inventory system) mencatat jumlah persediaan barang dagang (physical
inventory atau stock opname). Pada sistem persediaan perpetual pembelian barang
dagang secara tunai adalah sebagai berikut :
Persediaan Barang Dagang Rp. xxxxxx (D)
Kas Rp. xxxxxx (K)
Sementara untuk sistem persediaan periodik pembelian barang dagang secara tunai
adalah sebagai berikut :
Pembelian Rp. xxxxxx (D)
Kas Rp. xxxxxx (K)
11
2.1.5. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut (Istiana & Ariyati, 2017) menyimpulkan “Sistem informasi
akuntansi merupakan pengolahan data – data transaksi keuangan dimana yang
sebelumnya pencatatannya manual kini dapat digantikan dengan software komputer
yang berbasis akuntansi”.
2.1.6. Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
Menurut (Hery, 2014) menyatakan :
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang memberikan
laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang
memiliki kepentingan terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Para
pengguna informasi akuntansi ini dikelompokan ke dalam dua kategori, yaitu
pemakai internal dan pemakai eksternal.
Yang termasuk dalam kategori pemakai internal, antara lain :
1. Direktur dan Manager Keuangan. Untuk menentukan mampu tidaknya
perusahaan dalam melunasi utangnya secara tepat waktu kepada kreditur
(banker, supplier), maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai
besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh
temponya pinjaman/utang.
2. Direktur Operasional dan Manager Pemasaran. Untuk menentukan
efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang
telah dilakukan perusahaan, maka mereka membutuhkan informasi akuntansi
mengenai besarnya penjualan (tren penjualan)
3. Manager dan Supervisor Produksi. Mereka membutuhkan informasi
akuntansi biaya untuk menentukan besarnya harga pokok produksi, yang
pada akhirnya juga sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per
unit.
12
Sedangkan yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal. Antara lain :
1. Investor. Untuk mengambil keputusan dalam hal membeli atau melepas
saham investasinya. Dalam hal ini, investor perlu secara cermat dan hati-hati
dalam menanggapi setiap perkembangan kondisi kesehatan keuangan
penerima modal.
2. Kreditur. Menggunakan informasi akuntansi debitur untuk mengevaluasi
besarnya tingkat resiko dari pemberian kredit atau pinjaman uang. Dalam hal
ini kreditur dapat memperkecil resiko dengan cara mencari tahu seberapa
besar tingkat bonafiditas dan likuiditas debitur lewat laporan keuangan
debitur bersangkutan.
3. Pemerintah. Berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib
pajak) dalam hal perhitungan dan penetapan besarnya pajak penghasilan yang
harus disetor ke kas negara.
4. Badan Pengawas Pasar Modal. Mewajibkan public corporation (emiten)
untuk melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada BAPEPAM. Dalam
hal ini, pihak BAPEPAM sangat berkepentingan terhadap kinerja keuangan
emiten dengan tujuan untuk melindungi para investor.
5. Ekonom, Praktisi, dan Analis. Menggunakan akuntansi untuk memprediksi
situasi perekonomian, menentukan besarnya tingkat inflasi, pertumbuhan
pendapatan nasional dan sebagainya.
13
2.2. Tools Aplikasi
Perangkat lunak aplikasi adalah perangkat lunak yang di rancang untuk
memudahkan pemakai komputer dalam melaksanakan tugasnya. Saat ini banyak
program aplikasi yang yang tersedia, program tersebut dirancang dengan baik
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
2.2.1. Teori Zahir Accounting
Menurut (Damayanti, Ria, & Zainuddin, 2018) “Zahir Accounting adalah
software manajemen bisnis yang memberikan kemudahan dalam mengelola dan
menyajikan laporan dari berbagai aktifitas bisnis seperti: penjualan, pembelian, stock,
keuangan, akuntansi, aset, proyek, dll. Software ini dirancang tepat untuk kebutuhan
bisnis di Indonesia”.
Menurut (Saryoko, Janah, Sukmana, & Hidayat, 2018) menyimpulkan bahwa :
Zahir Pendidikan Versi 5.1 yang merupakan software akuntansi keuangan terbaik,
penuh inovasi yang sangat berbeda dengan software akuntansi lainnya.
Mempermudah pembukuan, dimana seluruh jurnal dan laporan keuangan dibuat
secara otomatis tanpa perlu mengerti teori akuntansi yang mendalam. Kelebihan lain
dari Zahir Pendidikan Versi 5.1 mempermudah dalam pengambilan keputusan bisnis,
karena dilengkapi berbagai analisa laporan keuangan perusahaan
14
2.2.2. Pengenalan Antar Muka
Berikut tampilan antar muka aplikasi Zahir Accounting 5.1. Langkahnya
pastikan aplikasi Zahir sudah terinstall pada komputer. Kemudian pilih menu start
dan pilih Zahir System Standar Edisi Pendidikan Versi 5.1. selanjutnya pada layar
computer akan muncul logo Zahir Accounting seperti dibawah.
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2019)
Gambar II.2 Tampilan Logo Program Zahir Accounting
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2019)
Gambar II.3 Tampilan Awal Program Zahir Accounting
15
Setelah muncul tampilan seperti gambar II.3 program Zahir Accounting telah
siap Anda gunakan. Anda bisa memilih untuk membuat data baru atau membuka data
yang sebelumnya telah ada. Tentang bagaimana membuat data baru dan membuka
data akan dibahas pada sub bab yang lain.
2.2.3. Modul Program
Modul yang ada pada Zahir Accounting dibuat untuk memudahkan Anda
dalam menginput transaksi. Beberapa modul yang dapat digunakan dalam Zahir
Accounting seperti gambar II.3
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2019)
Gambar II.4 Modul Program Zahir Accounting
Berikut penjelasan mengenai modul-modul yang ada pada Zahir
Acconting :
1. Menu Data-Data
Menu Data-Data merupakan master data dari pekerjaan yang anda buat. Pada
bagian ini anda dapat mengisi dan juga mengolah informasi-informasi
penting yang berhubungan dengan transaksi anda, seperti data customer, data
pelanggan, data vendor, data barang, pajak, mata uang, dan lain-lain. Bagian
ini sangat penting untuk dibuat dengan benar karna data yang dibuat dalam
modul ini akan dipakai pada modul yang lain dan juga seluruh file.
2. Menu Buku Besar
Menu buku besar digunakan untuk melakukan input transaksi jurnal umum
dan untuk menampilkan buku besar per rekening perkiraan.
16
3. Menu Penjualan
Menu penjualan digunakan untuk melakukan input transaksi yang berkaitan
dengan penjualan (tunai maupun kredit), piutang usaha, menampilkan daftar
transaksi penjualan, kartu piutang usaha, mencetak faktur, dan lain lain.
4. Menu Pembelian
Menu pembelian digunakan untuk menginput transaksi yang terkait dengan
pembelian (tunai maupun kredit), hutang usaha, menampilkan daftar
transaksi pembelian, kartu hutang usaha, mencetak faktur, dan lain-lain.
5. Menu Kas dan Bank
Menu Kas dan Bank digunakan untuk menginput transaksi yang berkaitan
dengan kas ke bank atau sebaliknyatransaksi kas masuk dank kas keluar,
rekonsiliasi bank.
6. Menu Persediaan
Menu persediaan digunakan untuk melakukan input transaksi yang
berhubungan dengan persediaan, seperti transaksi pemakaian barang,
pemindahan barang, perakitan, penyesuaian, stok opname, dan lain-lain.
7. Menu Laporan
Menu laporan digunakan untuk menampilkan laporan-laporan keuangan
seperti Neraca, laporan Laba Rugi, Buku Besar, Aliran Kas, Laporan Stok
Barang, Laporan Penjualan, Laporan Pembelian, dan lain-lain.
17
2.3. Analisa Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah evaluasi posisi keuangan serta kinerja suatu
perusahaan dengan menggunakan laporan keuangan. Macam-macam analisis laporan
keuangan antara lain :
a. Likuiditas : menunjukkan kemampuan suatu perusahaan, untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat
ditagih/kewajiban jangka pendek (kurang dari satu tahun).
b. Solvabilitas : menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
c. Rentabilitas : kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
saham periode tertentu. Rentabilitas dibagi menjadi dua yaitu
rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri. Rentabilitas
ekonomi merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba
dengan semua modal yang bekerja di dalamnya baik modal sendiri
maupun modal asing. Sedangkan rentabilitas modal sendiri
merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dengan
hanya modal sendiri yang bekerja didalamnya.