Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah sehingga dapat
dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Pada dasarnya
informasi adalah penting seperti sumber daya yang lain, misalnya:
peralatan, bahan, tenaga, dan sebagainya. Informasi yang berualitas
dapat mendukung kompetitif suatu organisasi (Xu, 2009), dalam
sistem informasi akuntansi kualitas dari informasi yang disediakan
merupakan hal penting dalam kesuksesan tim. Secara konseptual
seluruh sistem organisasional mencapai tujuannya melalui proses
alokasi sumber daya, yang diwujudkan melalui proses pengambilan
keputusan manajerial. Informasi memiliki nilai nilai ekonomik pada
saat ia mendukung keputusan alokasi sumberdaya, sehingga dengan
demikian mendukung sistem untuk mencapai tujuan.
Pemakai informasi akuntansi dapat dibagi menjadi 2 bagian:
meliputi ekstern dan intern. Pemakai ekstern mencakup pemegang
saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing,
serikat pekerja dan masyarakat. Pemakai intern terutama para
manajer, kebutuhannya bervariasi tergantung pada tingkatannya dalam
organisasi atau terhadap fungsi yang mereka jalankan.
7
2. Pengertian Sistem
Sistem menurut James A. Hall (2009:6) sistem merupakan
sekelompok dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang saling
berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Menurut
Supriyati (2012:10) sistem merupakan kumpulan atau unsur dari sub-
sub sistem atau komponen-komponen atau prosedur-prosedur baik
fisik maupun non fisik yang mempunyai fungsi dan prosedur tertentu,
saling bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Menurut Mardi (2011:3) menyatakan bahwa sistem berasal
dari Bahasa Latin ( systema) dan Yunani ( Sustema) artinya suatu
kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem merupakan
suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-
bagian yang saling berintegrasi satu samalain.
3. Karakteristik Sistem
Menurut Hutahaean (2014: 3-5) adapun beberapa karakteristik
meliputi sebagai berikut:
1. Komponen, suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-
komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja
sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari
komponen yang berupa sub sistem atau bagian-bagian dari
sistem.
8
2. Batasan sistem (boundary), batasan sistem merupakan daerah
yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain
atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan,
batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment), merupakan luar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan
dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang
merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (interface), merupakan media penghubung
antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui
penghubung ini menungkinkan sumber-sumber daya mengalir
dari subsistem ke subsistem lain, keluaran subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui
penghubung.
5. Masukkan sistem (input), masukkan adalah energi yang dapat
dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan
(maintenaceinput) dan masukan sinyal (signal input),
maintenaceinput berupa energi yang dimasukkan agar sistem
dapat beroperasi, sedangkan signal input adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran.
9
6. Keluaran sistem (output), keluaran sistem adalah hasil dari
energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna.
7. Pengolah sistem, suatu sistem menjadi bagian pengolah yang
akan merubah masukan menjadi keluaran
Sasaran sistem, suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau
sasaran (objective) sasaran dari sistem sangat menentukan input
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilakan
sistem.
4. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah disediakan bagi perusahaan atau sati
organisasi bisnis. Sistem akuntansi sangat diperlukan dalam setiap
organisasi atau perusahaan, agar terciptanya suatu efisiensi dan
efektifitas. Menurut Mulyadi (2001) , sistem akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan, dan laporan, yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Zaki Baridwan
(2002), sistem akuntnsi adalah formulir-formulir, catatan-catatan,
prosedur-prosedur, alat-alat untuk mengelola data mengenai usaha
suatu kesatuan ekonomis dan tujuan untuk menghasilkan umpan balik
dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh menejemen untuk
mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan
10
seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintahan
untuk menilai hasil operasi.
Menurut Warren, Reeve, dan Fees (2006) sistem akuntansi
adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi
operasi dan keuangan sebuah perusahaan. Menurut Nugroho
Widjajanto (2001) sistem akuntansi adalah susunan berbagi formulir,
catatan, peralatan, termasuk komputer, dan perlengkapan serta alat
komunikasi, tenaga pelaksananya dan laporan yang terkoordinasi
secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan
menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Menurut Mulyadi
(2001) sistem akuntansi adalah salah satu sistem informasi diantara
berbagai sistem informasi yang digunakan oleh menejemen dalam
mengelola perusahaan. Setiap sistem informasi terdiri dari bagian-
bagian bangunan yang membentuk sistem tersebut. Sistem akuntansi
merupakan bagian dari sistem yang lebih besar yang meliputi
pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu mekanisme
pemrosesan data (process) data informasi sebagai hasil dari
pemrosesan dapat dijadikan kembali sebagai satu input pada proses
yang lainnya. Dari prses tersebut sehingga membentuk siklus
informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem
yang khusus mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan
akuntansi.
11
5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya,
seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data
menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam
pengambil keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini secara manual
atau terkomputerisasi. SIA juga merupakan sistem yang paling
penting di organisasi dan merubah cara menangkap, memproses, dan
menyimpan, dan mendistribusikan informasi, (Xu, 2009) saat ini
digital dan informasi online semakin digunakan dalam sistem
informasi akuntansi. Organisasi perlu menempatkan sistem di line
depan, dan mempertimbangkan baik segi sistem maupun manusia
sebagai faktor yang terkait ketika mengatursistem informasi akuntansi.
SIA pada umumnya meliputi beberapa siklus pemrosesan transaksi:
1. Siklus pendapatan, berkaitan dengan pendistribusian barang dan
jasa ke entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran
yang berkaitanpelunasan kewajiban.
2. Siklus produksi, berkaitan dengan perubahan sumberdaya
menjadi barang dan jasa.
3. Siklus keuangan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
perolehan dan menejemen dana-danamodal termasuk kas.
12
6. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut James Hall (2009:21) tujuan dari sistem informasi
akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen, administrasi
mengacu pada tanggungjawab pihak manajemen untuk
mengelola denganbaik sumber daya perusahaan. Sistem
informasi akuntansi menyediakan informasi mengenai
penggunaan sumber daya ke pengguna eksternal melalui laporan
keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain yang
diwajibkan, secara internal pihak manajemen menerima
informasi pelayanan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.
2. Mendukung operasional harian perusahaan, sistem informasi
akuntansi menyediakan informasi bagi para anggota operasional
untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan hariannya
dalam cara yang efisien dan efektif.
Menurut Krismiaji (2010:23) tujuan pokok sistem informasi
akuntansi sebagai berikut: “Mengumpulkan dan memproses data
tentang kegiatan organisasi bisnis secara efektif dan efisien,
menghasilkan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan,
melakukan pengawasan yang memadai untuk menjamin bahwa data
transaksi telah dicatat dan diproses dengan secara akurat, serta untuk
melindungi data tersebut aktiva lain yang dimiliki oleh perusahaan”.
13
B. Analisis Sistem
1. Pengertian Analisis Sistem
Tahapan analisis digunakan oleh sistem untuk membangun
keputusan. Apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah
tidak berfungsi secara baik, dan hasil analisis nya digunakan sebagai
dasar untuk memperbaiki sistem. Analisis sistem merupakan suatu
proses untuk menguji sistem informasi yang ada dengan
lingkungannya. Tujuan analisis sistem ini untuk memperoleh petunjuk
mengenai berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan sistem itu sendiri (Nugroho
Widjajanto,2001).
Menurut (Jogiyanto 2005:129) pada jurnal Rara Sri Artati
Rejeki,2011) mengatakan analisis sistem sebagai penguraian dari
suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen
nyadengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan dan kesempatan, dengan kata lain analisis sistem dapat
diartikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponen nya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan,
kesempatan,hambatan yang terjadi dengan kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Menurut Mc Leod (2007,p74)
analisis sitem merupakan penelitian terhadap sistem yang telah ada
dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau memperbarui sistem
14
yang telah ada tersebut. (Al Fatta,2007:4) teknik pemecahan masalah
yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari
seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa analisis sistem adalah tahapan penelitian terhadap
sistem berjalan dan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan
yang terjadi serta memudahkan dalam menjalankan tahap selanjutnya
yaitu tahap perancangan sistem.
2. Tahap-Tahap Analisis Sistem
Menurut (Mulyanto, 2009:126) tahap analisis sistem merupakan
tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahap
ini akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya, menurut
(Mulyanto, 129:129) didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-
langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem,
diantaranya meliputi:
a. Identify, proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah
b. Understand, memahami kerja dan sistem yang ada
c. Analysis, melakukan analisa terhadap sistem
d. Report, membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan
dalam kurun waktu tertentu.
15
3. Fungsi Analisis Sistem
Adapaun fungsi analisis sistem meliputi,(Goal, 2008:74)
a. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
b. Menerapkan rancangan sistem
c. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk
memenuhi kebutuhan pemakai
d. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user)
4. Pengertian Flowchart
Flowchart merupakan teknik analitis yang digunakan untuk
menggambarkan beberapa aspek dari sistem informasi dengan cara
yang jelas, ringkas, dan logis. Flowchart menggunakan simbol standar
untuk menggambarkan prosedur proses transaksi perusahaan dan
aliran data sistem dari awal hingga akhir (Romney dan Steinbart,
2012:75). Penggunaan flowchart lebih bermanfaat dibandingkan
dengan uraian tertulis dalam menggambarkan suatu sistem, manfaat
tersebut adalah sebagai berikut (Mulaydi 2008, 60-64)
a. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh
dengan menggunakan flowchart.
b. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan
menggunakan flowchart.
16
c. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-
bidang yang memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan
dengan flowchart.
d. Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan
flowchart.
5. Simbol Dan Notasi Flowchart
Berikut ini disajikan simbol-simbol standar flowchart dengan
maknanya masing-masing (Mulyadi 2008: 60-63)
Gambar 2.1 Simbol dan Notasi Flowchart
No Simbol Nama Simbol Makna Simbol
1 Dokumen Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
semua jenis dokumen
yang merupakan
formulir yang
digunakan untuk
merekam data yang
terjadinya suatu
transaksi
2 Dokumen dan
tembusannya
Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
dokumen asli dan
17
tembusannya.
3 Berbagai dokumen Digunakan untuk
menggambarkan
berbagai jenis
dokumen yang
digabungkan bersama
didalam satu paket.
4 catatan Digunakan untuk
menggambarkan
catatan akuntansi yang
digunakan untuk
mencatat data yang
direkam sebelumnya
didalam dokumen atau
formulir
5 Penghubung pada
halaman yang sama
(one-page connector)
Simbol ini digunakan
untuk menghubungkan
aliran dokumen karena
keterbatasan ruang
halaman.
6 Penghubung pada
halaman yang
berbeda (off-page
Digunakan untuk
menunjukkan kemana
dan bagaimana bagan
b
a
18
connector) alir terkait satu sama
lain dengan yang
lainnya karena
diperlukan lebih dari
satu halaman.
7 Kegiatan manual Digunakan untuk
menggambarkan
kegiatan manual.
8
Keterangan
komentar
Digunakan untuk
menambahkan
keterangan untuk
memperjelas pesan
yang disampaikan
dalam bagan alir.
9 Arsip sementara Digunakan untuk
menunjukkan tempat
penyimpanan
dokumen.
10
Arsip permanen Digunakan untuk
menggambarkan arsip
permanen yang
19
merupakan tempat
penyimpanan
dokumen yang tidak
akan diproses lagi
dalam sistem
akuntansi yang
bersangkutan.
11 On-line computer
process
Menggambarkan
pengolahan data
dengan komputer
melalui on-line
terminal.
12 Keying(typing
verifying)
Menggambarkan
pemasukan data ke
dalam komputer
melalui on-line
terminal.
13 Pita magnetik
(magnetic tape)
Menggambarkan arsip
komputer yang
berbentuk pita
magnetik.
14 On-line storage Menggambarkan arsip
komputer yang
20
berbentuk online
15 Keputusan Menggambarkan
keputusan yang harus
dibuat dalam proses
pengolahan data.
16 Garis alir (flowline) Menggambarkan arah
proses pengolahan
data.
17 Persimpangan garis
alir
Simbol ini
menunjukkan dua
garis alir yang
bersimpangan.
18 Pertemuan garis alir Digunakan jika 2 garis
alir bertemu dan salah
satu garis mengikuti
arus garis lainnya.
19 Dari pemasok
Mulai/berakhir
terminal
Simbol ini untuk
menggambarkan awal
dan akhir suatu sistem
akuntansi
21
20 Ke sistem
penjualan
Masuk ke sistem Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
masuk ke sistem yang
digambarkan dalam
bagan alir.
Sumber : (Mulyadi 2008, 60-64)
C. Sistem Pengendalian Intern
1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian internal (internal control) dapat dipandang dari
arti sempit dan arti yang luas, pandangan yang sempit mengatakan
bahwa pengendalian intern adalah pengecekan, penjumlahan, baik
penjumlahan mendatar (crossfooting) maupun penjumlahan menurun
(footing), sedangkan pandangan yang luas menyatakan bahwa
pengendalian intern lebih luas dari pengecekan yaitu meliputi semua
alat yang digunakan manajemen untuk melakukan pengendalian atau
pengawasan.
Pengendalian intern adalah pengendalian yang meliputi struktur
organisasi , semua cara, dan alat koordinasi yang digunakan didalam
perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan harta perusahaan,
meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayai data akuntansi,
meingkatkan efisiensi akuntansi, mendorong dipatuhinya kebijakan
22
manajemen yang telah ditetapkan (Sugiri 2002:3). Pengendalian intern
sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen, dan personil lain yang di desain untuk keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga golongan yaitu: keandalan laporan
keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
efektifitas dan efisiensi operasi(Mulaydi 2002:180). Menurut Mulyadi
(2001:163) sistem pengendalian intern adalah gabungan suatu sistem
yang meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan
mendorong agar dipatuhinya kebijakan manajemen.
2. Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2001:164) unsur sistem pengendalian intern
meliputi sebagai berikut:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan terhadap kekayaan, piutang, pendapatan dan biaya.
c. Pratik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi.
d. Karyawan bermutu sesuai dengan tanggung jawabnya.
23
3. Prosedur Pengendalian Intern
Penerimaan kas dalam suatu perusahaan dapat berasal dari
beberapa sumber, antara lain berasal dari berbagai sumber, pelunasan
piutang, dan pinjaman. Adapun prosedur-prsedur pengawasan yang
dapat digunakan antara lain:
a. Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi penerimaan kas
dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke
bank
b. Diadakan pemisahan fungsi antara bagian kas dan pencatatan
kas
c. Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan
dan pencatatan kas selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas
(Baridwan 1992:87)
4. Prinsip-Prinsip Pengendalian Intern
Menurut Jusup (2001:4) prinsip-prinsip pengendalian intern
yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pemeriksaan secara independent
b. Pemakaian peralatan mekanis bila memungkinkan
c. Pemisahan tanggung jawab atas transaksi yang berkaitan
d. Pemisahan pencatatan dan penyimpanan aktiva
e. Pengasuransian kekayaan dan karyawan perusahaan
f. Penyelenggaraan pencatatan yang memadai
24
g. Penetapan tanggung jawab secara jelas
5. Tujuan Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi, tujuan dari sistem pengendalian intern dilihat
dari definisi sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut:
a. Menjaga kekayaan organisasi
b. Mendorong efisiensi
c. Mengecek ketelitian dan keandalan
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Dilihat dari tujuan sistem pengendalian intern, maka sistem
pengendalian intern tersebut dapat digolongkan menjadi 2 macam ,
diantaranya:
a. Pengendalian intern akuntansi
Pengendalian akuntansi meliputi struktur organisasi, metode,
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi. Pengendalian akuntansi yang baik
akan menjamin kekayaan para investor dan kreditur yang
ditanamkan dalam perusahaan yang akan menghasilkan laporan
keuangan yang dapat dipercaya.
b. Pengendalian intern administratif
Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi,
metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama
25
untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan
manajemen Mulyadi (2001:164)
D. Sistem Penjualan Tunai
1. Pengertian Penjualan Tunai
Sistem akuntansi penjualan tunai merupakan unsur kegiatan
yang pokok dan merupakan kegiatan rutin perusahaan. Naik turunnya
transaksi penjualan tunai sangat mempengaruhi penerimaan kas, yang
berhubungan langsung dengan pendapatan perusahaan. Sistem
akuntansi penjualan tunai meliputi jaringan prosedur, bagian – bagian
yang terkait dalam penjualan tunai, dokumen yang digunakan, dan
catatan akuntansi penjualan tunai serta catatan akuntansi penerimaan
kas.
2. Fungsi Yang Terkait Penjualan Tunai
Fungsi penjualan, Fungsi ini bertanggung jawab untuk
menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan
menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan
pembayaran harga barang ke fungsi kas.
a. Fungsi Kas, Fungsi ini bertanggungjawab sebagai penerima kas
dari pembeli.
26
b. Fungsi gudang, Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan
barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang
tersebut ke fungsi pengiriman.
c. Fungsi pengiriman, Fungsi ini bertanggungjawab untuk
membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar
harganya kepada pembeli.
d. Fungsi akuntansi, Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatat
transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan
penjualan.
3. Dokumen-Dokumen Yang Digunakan Penjualan Tunai
a. Faktur Penjualan Tunai (FPT), Faktur ini diisi oleh bagian order
penjualan dalam rangka 3 antara lain :
Lembar 1: Diberikan ke pembeli sebagai pengantar untuk
kepentingan pembayaran barang ke bagian kasa.
Lembar 2: Diberikan ke bagian pembungkus beserta barangnya
sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah
membayar di kasa. Tembusan ini juga berfungsi sebagai slip
pembungkus yang ditempel di pembungkus barang untuk
identitas barang.
Lembar 3: Diarsip sementara berdasarkan nomor urutnya oleh
bagian order penjualan/pelayan sebagai pengendali apabila nanti
terjadi kejanggalan transaksi penjualan. Di samping itu juga
27
tembusan ini berfungsi untuk pengendali penghitungan komisi
dan bonus pelayan.
b. Pita Register Kas, Dokumen ini dihasilkan oleh mesin yang
dioperasikan oleh bagian kasa setelah terjadi transaksi
penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang.
Dokumen ini berfungsi sebagai dokumen pendukung untuk
meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan
dicatat dalam register kas.
c. Bukti setor bank, Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai
bukti penyetoran kas ke bank.
d. Rekap HPP, Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.
4. Unit Organisasi/Fungsi yang terkait (Pelaksana)
a. Bagian Order Penjualan (Pelayan), Fungsi ini menerima order
dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan
faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran
kas di bagian kasa.
b. Bagian Kasa, Fungsi ini menerima pembayaran uang sebesar
harga barang yang terdapat pada faktur.
c. Bagian pembungkus, Fungsi ini membungkus barang dan
memberikannya kepada pembeli ditukar dengan faktur yang telah
dilunasi.
28
d. Bagian Akuntansi, Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai
pada catatan harian jurnal umum atau jurnal khusus penjualan,
jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan barang serta secara
periodik membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan
manajemen.
5. Prosedur Yang Membentuk Sistem Penjualan Tunai
Guna mengindari terjadinya perangkapan tugas, perlu dibentuk
suatu prosedur yang sesuai dengan kebutuhan tiap fungsi pada bagian
penjualan tunai. Hal ini bertujuan agar tiap tahapan dalam proses
penjualan tunai dapat berjalan dengan baik dan teratur sesuai dengan
kebutuhan informasi tiap fungsi pada penjualan tunai. Menurut
Mulyadi (2001), prosedur yang membentuk sistem dalam sistem
penjualan tunai adalah sebagai berikut:
a. Prosedur order penjualan, dalam prosedur ini fungsi penjualan
menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai
untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga
barang ke fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan
barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
b. Prosedur Penerimaan Kas, dalam prosedur ini, fungsi kas
menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan
memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap
lunas pada faktur penjualan tunai)
29
c. Prosedur Penyerahan Barang, pengiriman hanya menyerahkan
barang kepada pembeli,
d. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai, dalam prosedur ini, fungsi
akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualn tunai dalam
jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas disamping itu fungsi
akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang
dijual dalam kartu persediaan.
e. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank, sistem pengendalian.
6. Pengelompokan Laporan Penjualan Tunai
a. Laporan Penjualan berdasarkan Jenis/tipe Barangnya. Laporan ini
digunakan oleh manajemen untuk menganalisis jenis atau tipe
barang mana yang paling disukai pelanggan.
b. Laporan Penjualan berdasarkan Daerah Pemasaran, Laporan ini
digunakan oleh manajemen untuk menganalisis di daerah mana
barang ini paling banyak terjual.
c. Laporan Penjualan berdasarkan Pelanggan, Laporan ini
digunakan oleh manajemen untuk menganalisis Pelanggan mana
yang paling aktif sehingga pantas untuk mendapat perhatian
khusus.
d. Laporan Penjualan berdasarkan Pelayan atau Bagian Order
Penjualan, Laporan ini digunakan oleh manajemen untuk
30
menganalisis pelayan mana yang paling berhasil sehingga perlu
mendapat penghargaan.
Gambar 2.2 Flowchart Penjualan Tunai
(Sumber: Mulyadi 2010 60-63)
31
7. Pengertian Penjualan Tunai Secara Online
Penjualan tunai secara online proses transaksi penjualan barang
dan jasa yang menggunakan teknologi elektronik yang dapat
memudahkan para konsumen. Adapun manfaat dari penjualan online,
dapat membeli produk-produk, barang dan jasa secara online dan tidak
perlu dengan mengunjungi toko fisik untuk mendapatkan barang yang
diinginkan. Hanya dengan memilih serta mengirim barang tersebut
dengan rentang waktu yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak.
Adapun beberapa kelebihan dalam penjualan online, meliputi:
a. Kemudahan dalam mengakses juga dapat menjadi kelebihan yaitu
kita dengan mudah dapat mengunjungi alamat website.
b. Secara tidak langsung semua orang dapat melihat produk
penjualan dari berbagai pulau, kota, provinsi, maupun negara lain
melalui situs penjualan yang sudah dirancang.
8. Sistem Penjualan Tunai Secara Offline
Sistem penjualan secara offline merupakan proses transaksi
penjualan barang dan jasa secara langsung yang dimana produsen dan
konsumen bertemu dan terjadinya proses transaksi jual beli. Manfaat
adanya transaksi penjualan secara offline, kualitas barang dapat dilihat
secara langsung, setelah melakukan proses pembayaran maka barang
yang diinginkan dapat langsung dibawa oleh pembeli. Adapun
beberapa kelemahan dari penjualan offline:
32
a. Penjualan offline mungkin tergolong sulit, dikarenakan bersifat
lokal. Apabila harus membuka cabang diberbagai kota perlu
mengeluarkan biaya yang cukup mahal.
b. Dalam mengakses produk dalam penjualan secara offline
tergolong sulit dikarenakan apabila pihak produsen membagikan
brosur kepada pelanggan kemudian pelanggan susah untuk
menemukan alamat dari toko fisik, maka tidak banyak orang
datang ke tempat tersebut.
Apabila ingin membuka usaha, lebih baik membuka dua
alternatif yaitu:via online maupun offline, agar dapat mempermudah
para konsumen untuk membeli barang dan jasa yang ada. Pasar online
sangat menjanjikan saat ini maupun ditahun mendatang.
33
9. Bagan Alur Sistem Penjualan Tunai Secara Online
Gambar 2.3 Bagan Alur Sistem Penjualan Tunai Secara Online
(Sumber: La Midjan (2000:12)
mulai
Pengadaan barang
online
Konsumen membeli
online
Stock sedia?
Stock terjual
Konfirmasi pesanan
Konsumen transfer
sejumlah total pesanan
Uang diterima?
Barang dikirim melalui
ekspedisi
finish
Stock habis?
34
10. Bagan Alur Sistem Penjualan Tunai Secara Offline
Gambar 2.4 Bagan Alur Penjualan Tunai Secara Offline
(Sumber: La Midjan 2000:12)
E. E-Commerce
1. Pengertian E-Commerce
Electronic commerce(EC) adalah proses pembelian, penjualan,
transfer, atau pertukaran produk , layanan, dan atau informasi melalui
jaringan komputer, termasuk internet. (Turban et al. 2008).
Selanjutnya electronic commerce dapat didefinisikan dari prespektif
sebagai berikut:
a. Proses bisnis (EC) adalah melakukan bisnis secara elektronik
dengan memenuhi proses bisnis melalui jaringan elektronik,
dengan demikian mengurangi pengiriman informasi melalui
proses bisnis secara fisik.
mulai
Pengadaan barang
Stock habis
Display barang di
toko
Stock sedia?
Stock terjual
Konsumen membayar
Finish
35
b. Layanan (EC) adalah peralatan yang digunakan oleh pemerintah,
konsumen, perusahaan dan menejemen untuk mengurangi biaya
layanan saat meningkatkan kualitas layanan pada pelanggan dan
meningkatkan kecepatan penyampaian layanan.
c. kolaborasi (EC) adalah kerangka untuk kolaborasi inter intra
organisasional.
d. Komunitas (EC) adalah menyediakan tempat bersama untuk
anggota komunitas dalam belajar, bertransaksi dan berkolaborasi.
Tipe yang populer untuk komunitas adalah social networks.
Di akhir tahun 1990an, e-commerce mulai menggunakan
teknologi internet terutama menggunakan teknologi web
(Jogiyanto,206). E- commerce pun dapat diterapkan antar organisasi
bisnis dan pada pelanggan.
2. Pengelompokan E-commerce
Pengelompokan E-commerce yang lazim dilakukan orang
adalah berdasarkan sifat transaksinya. Menurut (M. Suyanto,2003)
tipe-tipe berikut akan dapat dibedakan:
a. Business to business (B2B), B2B merupakan merupakan setting
penggunaan fasilitas elektronis untuk berkomunikasi ataupun
bertukar data antar organisasi, sehingga hal ini disebut bisnis ke
bisnis. Misalnya B2B digunakan antar kantor pemerintahan,
pemerintahan dengan perusahaan, perusahaan dengan perusahaan
36
lain, perusahhan manufaktur dengan pemasok, ataupun agen
penjualan , organisasi pendidikan dengan organisasi lainnya. B2B
ini berkonsep untuk memperlancar kegiatan bisnis antar anggota
yang terhubung. Aplikasi ini digunakan sebagai sistem pertukaran
data elektronis (Electronic data interchange) / EDI menggunakan
jaringan privat , pada awal tahun 1990an sistem ini telah banyak
digunakan (Brown et al,2009) adapun bentk contoh transaksinya
meliput: transaksi pembelian, transaksi pembayaran, status
rekening.
b. Business to consumer, B2C saat ini terjadi peningkatan dalam
implementasi situs B2C dan menambahkan interface yang lebih
ramah, lebih banyak informasi dan lebih mudah dalam membuat
order (Zhuang & Lederer, 2004). Manfaat dari B2C bervariasi (
Brown et el,2009) tergantung pasar dan kompetisi penjual, apakah
perusahaan mempunyai penjualan langsung secara tradisional
pada konsumen akhir (dengan katalog atau toko retail) dan
karakteristik dari produk yang layanannya. Contoh produk adalah
musik dan layanan adalah informasi yang dapat didistribusikan
secara langsung pada pengguna dalam bentuk digital.
c. Consumer to consumer (C2C) merupakan turunan dari B2B
perbedaanya proses ini terjadi antara pelaku bisnis dan instansi
pemerintah.
37
d. Consumer to business (C2B) merupakan hubungan atau interaksi
antara pemerintah dengan masyarakat, konsumen dalam hal ini
masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintah
sehingga memperolehkemudahan dalam sehari-hari.
3. Manfaat E-Commerce
Adapun beberapa manfaat E-commercemenurut
(M.Suyanto,2003)
Manfaat E-Commerce bagi konsumen:
a. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan
transaksi lain selama24 jamsepanjang tahun dari hampir setiap
lokasi
b. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, mereka bisa
memilih berbagai produk dari banyak vendor.
c. Menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada
pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan
melakukan perbandingan secara tepat.
d. Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam
hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.
Manfaat E-commerce bagi masyarakat:
a. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak
banyak keluar untuk berbelanja,.
38
b. Memungkinkan sejumlah barang dijual dengan harga lebih
rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih
banyak dan menigkatkan taraf hidup mereka.
c. Memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan,
pendidikan, dan pemerataan layanan sosial.
Manfaat E-commerce bagi bisnis:
a. Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan diseluruh
dunia oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama
saja dengan meningkatkan keuntungan.
b. Menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah
perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi
biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk
gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika
dibandingkan dengan bisnis tradisional.
4. Kelemahan E-commerce
a. Ada kekurangan sistem keamanan, kehandalan, standar, dan
beberapa protokol komunikasi
b. Ada bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi
c. Alat pengembangan pelengkapan lunak masih dalam
perkembangan dan sedang berubah dengan cepat
d. Pemerintahan sebaiknya menyediakan lingkungan yang secured
dan saving dibidang e-commerce disebabkan semakin besarnya
39
ketergantungan pengguna terhadap sistem komputer dan open
networks dalam cyberspacetransaction.
e. Pemberdayaan kepada unit-unit usaha kecil menengah diseluruh
indonesia yang berpotensi tinggi untuk menjual produk-produk
unggulan agar dapat diberikan insentif yang mendorong ke arah
perdagangan elektronik.
5. Pengertian Website
Website merupakan lokasi di internet yang menyajikan
kumpulan informasi sehubungan dengan profil pemilik situs, dengan
kata lain website bisa disebut juga dengan suatu halaman yang
memuat situs-situs web page yang berada di internet yang berfungsi
sebagai media penyampaian informasi, komunikasi, atau transaksi.
(Sumber: Hakim Lukmanul:2004)
6. Pengertian Penjualan Tunai Berbasis Website
Sistem akuntansi penjualan tunai berbasis web termasuk
systemimmediateprocessing (online) dimana untuk setiap transaksi
akan direkam dan diproses segera setelah terjadi (Nugroho
Widjajanto,2001). Terdapat beberapa kegiatan dalam sistem online
antara lain:
a. Entry data dan editing data merupakan kegiatan memasukkan data
yang akan di proses , editing data merupakan pemeriksaan
40
keabsahan data yang menemukan kemungkinan kesalahan
sehingga memungkinkan untuk diperbaiki.
b. Fileupdating atau dengan istilah lain pemeliharaan file ialah
memberikan informasi kepada komputer mengenai jenis transaksi
yang akan direkam dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam sistem online.
c. Fileinquiry adalah permintaan informasi dari file, kegiatan ini
dapat dilakukan melalui perangkat lunak.
Penyusunan laporan dimana dapat menghasilkan laporan atau
dokumen dibawah kendali program penyusunan laporan. Sistem
penjualan tunai berbasis web diartikan sebagai suatu proses
pengolahan data yang menggunakan perangkat lunak atau software,
dimana web berguna untuk memproses data transaksi penjualan
sebagai input untuk menghasilkan laporan penjualan yang akan
digunakan pihak manajemen untuk membuat laporan keuangan dan
untuk mengelola perusahaan, serta sebagai sarana informasi produk.
bagi konsumen.
Menurut Ariyanti (2012:32) Penjualan tunai berbasis web
merupakan suatu kegiatan belanja atau berdagang yang menyediakan
layanan “getanddeliver’ transaksi berbasis web akan memudahkan
baik bagi penjual maupun bagi pembeli atau biasa lebih dikenal
sebutan e-commerce, beberapa keunggulan yang diperoleh dengan
cara e-commerce yaitu murah dan sangat efisien. Mendapatkan akses
41
mudah tanpa batas ke seluruh penjuru dunia reveneu stream yang bisa
jadi sulit diperoleh melalui cara konvensional, memperpendek jarak
antara penjual dengan pembeli.
F. Tinjauan Penelitian
Daftar Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian
No Judul penelitian
sebelumnya Peneliti Pembahasan Kesimpulan
1 Analisis SPI
penjualan tunai
secara online
pada els beauty
store, 2016
Tasha
Novia, 2016
Membahas tentang sistem
informasi akuntansi, sistem
pengendalian intern dengan
media online dan bagaimana
prosedur pelaksanaanya
Dapat mengetahui
pengelolaan sistem
pengendalian intern
penjualan tunai pada
perusahaan dan
pengendalian sistem
informasi guna
mendukung pengambilan
keputusan.
42
2 Analisis sistem
akuntansi
penjuaalan tunai
berbasis web pada
UKM Kuwera
Bintang Empat
Klaten
Santi, 2013 Membahas bagaimana
sistem informasi akuntansi
berbasis web dapat
dilaksanakan, perancangan
sistem dan penerapannya
dalam UKM
Dapat mengetahui
pengelolaan sistem
pengendalian intern
penjualan tunai pada
perusahaan dan
pengendalian sistem
informasi guna
mendukung pengambilan
Dapat mengetahui
pengelolaan sistem
pengendalian keputusan.
3 AnalisisSistemInf
ormasiAkuntansi
PenjualandanPene
rimaanKas di PT
Telekomunikasi
Indonesia,Kandat
el Malang
AnikKrisna
wati, 2013
Mengaanalisisefektivitaspen
gendalian intern
terhadapsistemakuntansipen
jualandanpenerimaankas
intern penjualan tunai
pada perusahaan dan
pengendalian sistem
informasi guna
mendukung pengambilan
keputusan.
43
4 AnalisisPengenda
lian Internal
SiklusPenjualanT
unaistudikasuspad
a PT Cartenz
Indonesia
Ervina,
2012
Membahaspengendalian
internal
padasikluspenjualantunai
PT Cartenz
Dapat mengetahui
pengelolaan sistem
pengendalian intern
penjualan tunai pada
perusahaan dan
pengendalian sistem
informasi guna
mendukung pengambilan
keputusan.
5 Perancangan
sistem akuntansi
penjualan tunai
berbasis web pada
perusahaan Pupz
Miracle
Novia
lilmubin,
2011
Membahas perancangan
sistem dan penerapannya
pada SIA dan bagaimana
sistem informasi akuntansi
dapat dijalankan pada
perusahaan
Dapat mengetahui
pengelolaan sistem
pengendalian intern
penjualan tunai pada
perusahaan dan
pengendalian sistem
informasi guna
mendukung pengambilan
keputusan.