22
12 BAB II METODE CERITA DALAM PENDIDIKAN ISLAM A. Metode Cerita 1. Pengertian Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang metode cerita, beberapa peneliti menjelaskan sebagai berikut: a. Metode Menurut Armai Arif, metode mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana, sistematis dan merupakan hasil eksperimen ilmiah guna mencapai tujuan yang direncanakan. 1 Chalidjah Hasan memberi definisi bahwa metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. 2 Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan metode secara terencana dan sistematis merupakan tolok ukur pencapaian tujuan yang telah direncanakan. b. Cerita Cerita dalam bahasa arab adalah “qishash”. Sedangkan menurut ’Abdul Aziz’ Abdul Majid adalah salah satu bentuk sastra yang memiliki keindahan dan kenikmatan tersendiri serta merupakan sebuah bentuk sastra yang bisa dibaca atau hanya didengar oleh orang yang tidak bisa membaca. 3 Sa’id Mursy menjelaskan bahwa cerita adalah pemaparan pengetahuan kepada anak kecil dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. 4 1 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Al Ikhlas, 1994), hlm 87. 2 Chalidjiah Hasan, Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Al Ikhlas, 1994), hlm 12 3 Abdul Aziz Abdul Majid, Mendidik dengan Cerita, Terjemah Neneng Yanti dan Iip Dzulkifli Yahya, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2001), hlm 8 4 Muhammad Sa’id Mursy, Seni Mendidik Anak. (Jakarta: Arroyan, 2001), hlm 117

BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

12

BAB II

METODE CERITA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

A. Metode Cerita

1. Pengertian

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang metode cerita,

beberapa peneliti menjelaskan sebagai berikut:

a. Metode

Menurut Armai Arif, metode mengandung arti adanya urutan

kerja yang terencana, sistematis dan merupakan hasil eksperimen

ilmiah guna mencapai tujuan yang direncanakan.1

Chalidjah Hasan memberi definisi bahwa metode adalah cara

yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.2

Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan metode secara

terencana dan sistematis merupakan tolok ukur pencapaian tujuan yang

telah direncanakan.

b. Cerita

Cerita dalam bahasa arab adalah “qishash”. Sedangkan menurut

’Abdul Aziz’ Abdul Majid adalah salah satu bentuk sastra yang

memiliki keindahan dan kenikmatan tersendiri serta merupakan sebuah

bentuk sastra yang bisa dibaca atau hanya didengar oleh orang yang

tidak bisa membaca.3

Sa’id Mursy menjelaskan bahwa cerita adalah pemaparan

pengetahuan kepada anak kecil dengan gaya bahasa yang sederhana

dan mudah dipahami.4

1 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Al Ikhlas,

1994), hlm 87. 2 Chalidjiah Hasan, Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Al Ikhlas, 1994),

hlm 12 3 Abdul Aziz Abdul Majid, Mendidik dengan Cerita, Terjemah Neneng Yanti dan Iip

Dzulkifli Yahya, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2001), hlm 8 4 Muhammad Sa’id Mursy, Seni Mendidik Anak. (Jakarta: Arroyan, 2001), hlm 117

Page 2: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

13

Armai Arief memberikan definisi bahwa cerita adalah penuturan

secara kronologis tentang terjadinya sesuatu hal, baik yang sebenarnya

terjadi ataupun hanya rekaan saja.5

Dari beberapa pengertian diatas, secara umum dapat diambil

suatu pengertian bahwa metode cerita adalah kerja yang terencana dan

sistematis dalam bentuk lisan yang memaparkan pengetahuan kepada

anak didik dengan gaya bahasa sederhana dan mudah dipahami sesuai

urutan terjadinya untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan

didasarkan ajaran Islam yang terdapat dalam al Qur’an dan Hadits.

2. Macam Metode Cerita

Dalam dunia pendidikan Islam, metode qishash atau bercerita

dibagi menjadi dua yaitu:

a. Metode Cerita Qur’ani

Menurut Abdurrahman Umdirah, Metode cerita Qur’ani adalah

“suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan

mempelajari dan menelaah kisah-kisah al-Qur'an secara benar”.6

Adapun ayat yang berkaitan dengan metode cerita sebagai sarana

mendidik umat adalah tercantum dalam Q.S. Yusuf: 111

رعب صهمكان في قص اب لقد111: يوسف(ة لأولي الألب(

“Sesungguhnya di dalam kisah-kisah mereka terdapat ibarat bagi orang-orang yang berakal………” (Q.S. Yusuf: 111)7

Kemudian firman Allah tentang kebenaran metode cerita dalam

Q.S Ali Imron: 62

قالح صالقص وذا له62: ال عمران(إن ه(

“Sesungguhnya ini adalah cerita-cerita yang benar”. (Q.S. Ali imran: 62)8

5 Armai Arief, Loc Cit. hlm.160 6Abdurahman Umdirah, Metode Al-Qur'an dalam Pendidikan, Terjemahan. Abdul Hadi

Basulthanah, (Surabaya: Mutiara Ilmu, tth), hlm 247 7Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Thoha Putra, 2002)hlm. 366 8 ibid, hlm 85

Page 3: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

14

b. Metode Cerita Nabawiyah

Kisah nabawiyah yang didasarkan pada cerita-cerita dalam

hadist nabi Muhammad SAW, cenderung berisi yang lebih khusus

seperti menjelaskan pentingnya keikhlasan beramal, menganjurkan

bersedekah dan mensyukuri nikmat Allah.9

Lebih jauh lagi kisah nabawiyah dalam hadist berdasarkan pada

urutan-urutan penceritaan adalah:

حد ثنا ابن فضيل عن , حممد بن الصالء العمد اىن, حد ثناأبو كريب! هللايا رسول ا: قال رجل: عن أىب هريرة قل, عن عمارة بن القضاع, ابيه

) مث أدناك أدناك, مث أبوك, مث امك, امك:(من احقا حبسن الصحيه ؟ قل 10 )راوه مسلم(

“Abu Khuraib, Muhammad Ibnu Alai Al Hamdaniyu telah menceritakan kepada saya, Ibnu Fudhail dari bapaknya telah menceritakan kepada saya, dari Umarah Ibnu Koqkoq, dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah, berkata: seorang anak laki-laki berkata: “wahai Rasulullah! Siapakah yang lebih berhak dihormati? Kata Rasulullah ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian yang dekat dengan mu dan yang dekat dengan mu”. (H.R Muslim).

Kisah Qur’an dan Nabawi mampu menyentuh hati manusia

karena menampilkan tokoh dalam konteksnya yang menyeluruh,

sehingga pembaca dan pendengar mampu menghayati atau merasakan

isi kisah seolah-olah mereka sendiri yang menjadi tokohnya.

3. Bentuk dan Tujuan Metode Cerita

a. Bentuk Metode Cerita

Bentuk penceritaan umumnya mengikuti perkembangan jaman

dan media yang digunakan semakin bervariasi dengan situasi dan

kondisi dalam proses belajar mengajar. Adapun bentuk metode cerita

adalah:

9 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2000) hlm 141.

Page 4: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

15

a. Reading directly from a book (bercerita melalui buku)

Untuk memberikan gambaran yang tepat mengenai hal-hal

yang dibacakan guru dan yang didengar murid, penceritaan

hendaknya dilakukan dengan suara jelas dan didengar siswa.

b. Using the illustration of a book (bercerita menggunakan ilustrasi

dalam buku)

Bentuk cerita ini berfungsi sebagai pembentuk fantasi anak

sehingga penggambaran isi cerita tidak menyimpang dari yang

dimaksudkan guru.

c. Telling the story with flannel board (bercerita menggunakan papan

panel)

Sambil bercerita seorang guru meletakkan guntingan-

guntingan gambar orang, binatang dan benda yang ada dalam

cerita papan bertujuan menjelaskan isi cerita berdasar urutan

kejadiannya.

d. Telling a story with puppets (bercerita menggunakan boneka)10

Boneka digerakkan seolah-olah mampu berbicara, berjalan,

berlari, menangis dan sebagainya sehingga peran tokoh dalam

penceritaan berkesan hidup.

e. Bercerita tanpa alat bantu

Bentuk cerita ini adalah bentuk yang tertua dan setiap anak

pernah mengalami pada penceritaan dari orang tua mereka. Hal

yang utama adalah gerak-gerik dan suara yang menguatkan

imajinasi anak didik.

f. Bercerita dengan menggunakan kaset-kaset cerita.

g. Bercerita dengan menggunakan video risalah Islam11

Anak didik diharapkan lebih mudah memasuki dunia

khayalan sesuai dengan cerita yang dibacakan dan didengar,

10 Verna Hildebrand, Introduction to Early Children Education. (New York: Mc. Millan

Publishing Co-Inc, 1971) hlm 193 11 Muhammad Said Mursy, Op.Cit, hlm 118

Page 5: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

16

sehingga penggambaran sifat dan fisik tokoh-tokoh cerita,

keadaan, lingkungan, serta alur cerita mudah dipahami.

b. Tujuan Metode Cerita

Menurut beberapa ahli pendidikan, tujuan penggunaan metode

cerita dalam pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Ahmad Tafsir

Menurut Ahmad Tafsir tujuan kisah Qur’ani adalah:

a. Menggunakan kemantapan wahyu dan risalah Allah

b. Menjelaskan secara keseluruhan al-Din yang datang dari Allah

c. Menjelaskan pertolongan dan kecintaan Allah pada Rasul-Nya

serta kaum mu’min.

d. Menguatkan keimanan kaum muslim

e. Menunjukkan permusuhan abadi kaum muslimin dengan

syaitan.12

Sedangkan tujuan kisah Nabawiyah adalah:

a) Menjelaskan pentingnya berbuat amaliah

b) Memberikan tauladan yang baik dari Nabi Saw

c) Memberikan wacana dalam bersikap positif terhadap diri dan

lingkungan

d) Menganjurkan untuk mensyukuri nikmat Allah.13

2. Abdul ‘Aziz’ Abdul Majid

Menurut Abdul Aziz Abdul Majid, tujuan penceritaan

adalah sebagai berikut:

a. Untuk menghibur siswa

b. Menambah wawasan agama

c. Menambah perbendaharaan bahasa dan kosa kata

d. Menumbuhkembangkan daya imajinasi anak

e. Membersihkan cita rasa (feeling)

f. Melatih siswa mengungkapkan ide.14

12 Ahmad Tafsir, Loc Cit, hlm.142 13 Ibid

Page 6: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

17

3. Shaleh Al Khalidy

a. Membentuk hakikat imaniah yang positif dalam kehidupan

rohani berupa keimanan dan keberanian menghambakan diri

kepada Allah.

b. Meningkatkan keyakinan dan keridhaan kepada Allah.15

4. Muhammad Said Mursy

Menurut Muhammad Said Mursy, penceritaan al-Qur'an dan

para nabi bertujuan sebagai peringatan dan pelajaran bagi seluruh

umat.16

Cerita merupakan salah satu senjata Allah yang dapat meneguhkan

hati para walinya. Kisah merupakan pencerminan adab suatu kaum yang

mempunyai pengaruh yang besar dalam menarik perhatian dan

meningkatkan kecerdasan berfikir seorang anak karena memiliki

keindahan dan kenikmatan tersendiri.

Firman Allah dalam Q.S Huud: 120.

قذه الحفي ه اءكجو كادبه فؤ تثبا نل مساء الربأن من كليع قصا نكلومننيؤى للمذكرعظة ووم17 )120: هود( و

“Dan semua kisah dari Rasul-rasul yang kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu dan didalamnya terdapat kebenaran sebagai nasihat dan pengingat bagi orang-orang mu’min”.(Q.S. Huud: 120)

4. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Cerita

Sebaik apapun cerita yang disampaikan oleh pendidik, akan sulit

diterima anak didik apabila teknik pelaksanaan kurang sesuai dengan

kemampuan kognitif dan afektif yang selanjutnya berimbas pada

penerapan dalam kehidupan.

14 Abdul ‘Aziz’ Abdul Majid, Mendidik Anak Lewat Cerita, Terj. Syarif Hade Musyah dan Mahfud Luqman Hakim. (Jakarta: Mustaqin, 2002), cet 3. hlm 81

15 Shalah Al Khalidy, Kisah-kisah al-Qur'an: Pelajaran dari orang-orang terdahulu, (Jakarta: gema Insani Press, 2000), hlm 52

16 Muhamad Sa’id Mursy, Loc Cit.hlm.118 17 Op Cit, hlm 345

Page 7: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

18

Penyampaian materi dalam belajar mengajar biasanya diawali

dengan penceritaan oleh guru dengan gaya bahasa yang menarik dan

berdasarkan pada kronologis terjadinya cerita. Siswa dengan seksama

mendengarkan, menghayati dan mampu menyimpulkan hikmah dari

penceritaan untuk selanjutnya diwujudkan ke dalam pertanyaan-

pertanyaan kepada guru.

Beberapa langkah pelaksanaan metode cerita menurut beberapa ahli

pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Menurut Verna Hildebrand, langkah-langkah pelaksanaan metode

cerita adalah:

a. Choosing a Story, yaitu pemilihan cerita sesuai dengan situasi dan

kondisi proses belajar mengajar.

b. Size of Story Group, yaitu pengorganisasian kelompok cerita,

semakin sedikit jumlah anggota dalam kelompok penceritaan

semakin efektif proses dan hasilnya.

c. Chair or Floor for Story time, yaitu penataan posisi tempat duduk

siswa yang biasanya dilakukan diatas kursi/ lantai dengan

informasi setengah lingkaran.

d. Transition To Story Time, yaitu perubahan dalam penceritaan yang

merangsang aktivitas siswa untuk mendengarkan penceritaan

dengan perilaku dan sedikit kekacauan.18

2. Agus F. Tangyong, dkk, berpendapat bahwa ;

a. Anak didik dibiasakan mendengarkan cerita dari guru.

b. Guru sering meminta anak didik menceritakan kejadian penting

yang dialami.

c. Guru bercerita melalui gambar, kemudian siswa menceritakan

kembali dengan kalimatnya sendiri.19

3. Sheilla Ellison and Barbara Ann Barnett, Ph D.

Shella Ellison dan Barbara Ann Barnet berpendapat bahwa:

18 Verna Hildebrand, Op Cit, hlm 187 19 Agus F. Tangyong, dkk, Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. (Jakarta: PT

Gramedia, 1990) hlm 119

Page 8: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

19

“Kids Love hearing what their parents were like at their age. Let your

child tell you a story about their life now, their friends, toys, games,

events and hobbies”.20

“Anak-anak sering mendengarkan cerita tentang apa yang orang tua

mereka suka di waktu kecil. Bukankah anak muda mengungkapkan

suatu cerita tentang kehidupan mereka saat ini, teman-teman mereka,

boneka-boneka main mereka, permainan, kegiatan-kegiatan dan

kebiasaan yang mereka suka”.

4. Abdul Majid Abdul Aziz

Menurut Abdul Majid Abdul Aziz bahwa:

a. Guru sebaiknya memilih cerita yang sesuai dengan kondisi jiwanya

saat bercerita, karena keadaan jiwa pendongeng akan berpengaruh

pula pada setiap penceritaan.21

b. Mempersiapkan cerita sebelum masuk kelas yang bertujuan untuk

mengetahui peristiwa beserta kronologis terjadinya cerita.

Kegiatan persiapan akan sangat membantu dalam membawakan

sebuah penceritaan dengan mudah dan lancar, serta dapat

menyampaikan semua peristiwa cerita di depan anak-anak dengan

jelas seakan-akan cerita tersebut adalah gambaran khayal yang

hidup.

c. Posisi duduk para murid ketika cerita berlangsung

Posisi duduk dalam penceritaan bertujuan untuk merangsang siswa

mendengarkan proses penceritaan dengan potensi yang ada pada

diri mereka. Yang lebih utama adalah murid bisa memposisikan

dirinya mendengarkan berita dengan spontan. Dan posisi duduk

yang paling baik bagi siswa adalah mengelilingi guru dengan

bentuk setengah lingkaran.

20 Sheilla Ellison and Barbara Ann Barnett, 365 Ways to Help Your children Grow,

(Noperville: Illionis Source Books. Inc, 1996) hlm 251 21 Abdul Aziz Abdul Majid, Op cit, hlm 30

Page 9: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

20

d. Cara seorang guru membawakan cerita yang berdasarkan plot

cerita dan pemecahan masalah, selain itu pengutaraan intonasi/

volume suara serta improvisasi yang selaras dengan alur cerita.22

5. Quthb

Menurut Quthb sebagaimana dikutip Lift Anis Ma’sumah

bahwa guru dapat memberikan cerita-cerita yang sederhana dan

mampu dipahami oleh siswa.23

Hal ini akan menunjukkan daya tarik yang menyentuh

perasaan dan mempunyai pengaruh terhadap jiwa yang tentunya sesuai

dengan perkembangan jiwa anak.

Contoh penyampaian cerita/ kisah

Metode : Cerita

Teknik : Menggunakan buku bacaan (teks)

Langkah-langkah pelaksanaan:

1. Guru mempersiapkan alat peraga yang diperlukan

2. Guru mengatur organisasi kelas

3. Guru memberikan stimulus agar siswa mau mendengarkan/

apersepsi

4. Guru bercerita

5. Pemberian tugas.24

22 Abdul Aziz Abdul Majid, Op cit, cet 3 hlm 44 23 Lift Anis Ma’sumah, Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak, Dalam Ismail SM

(eds), Paradigma Pndidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001) hlm 223 24 Agus F. Tangyung, dkk, Loc Cit.

Page 10: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

21

Contoh cerita:

NABI YUSUF DIMASUKKAN KE DALAM SUMUR

Pada suatu malam ketika Yusuf masih muda, ia pernah bermimpi

melihat bintang, matahari dan bulan. Pada pagi harinya mimpi itu diceritakan

kepada ayahnya. Pada waktu itu ibu dari golongan Yahuda sedang mengintip dan

mendengarkan cerita Yusuf. Maka ayahnya membisiki kepadanya arti mimpi

tersebut, ia berkata: “Adapun bintang yang sebelas itu adalah ke-11 saudara-

saudaramu, matahari itu ayahmu dan bulan adalah ibumu, semuanya akan

menghormati kepadamu, maka dari itu jangan sampai saudara-saudaramu tahu.

Setelah ibu dari golongan Yahuda mendengar, diberitahulah anak-

anaknya. Mereka timbul dengki kepada Yusuf dan berdaya upaya untuk

memisahkan Yusuf dari ayahnya. Sesudah saudara-saudaranya berunding, selain

Bunyamin yang saudara ibu dengan Yusuf, mereka minta izin kepada ayahnya

untuk mengajak Yusuf berjalan-jalan pada keesokan harinya.

Mula-mula ayahnya tidak percaya dan melarang. Tetapi melihat

kesanggupan mereka untuk menjaga anaknya, maka diberi izin oleh sang ayah.

Setelah perjalanan makin jauh, Yusuf akan dibunuh tetapi tidak jadi. Salah

seorang saudaranya mempunyai pikiran yang lain : dimasukkan saja ke dalam

sumur supaya nanti diketemukan orang. Maka jadilah Yusuf dimasukkan ke

dalam sumur oleh saudara-saudaranya. Dengan pertolongan Allah terhindarlah

ia dari mara bahaya.

Setelah pulang mereka memberi tahu kepada Ayahnya bahwa Yusuf

telah mati dimakan singa. Mereka menunjukkan bukti baju yang telah diberi darah

binatang yang telah dibunuhnya. Tetapi di dalam hati, Nabi Ya’kub tidak

mempercayainya karena sudah ada tanda-tanda dan ia tahu sebelumnya. Karena

sangat susah memikirkan anaknya itu, sehingga kedua matanya tidak dapat

melihat lagi dan menjadi putih seluruhnya.

Kejadian ini tidak lain adalah ujian bagi Yusuf yang kelak akan

mendapat kemuliaan dan menjadi pesuruh Allah.

Page 11: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

22

B. Pengertian Metode Cerita Dalam Pendidikan

Metode cerita dalam pendidikan merupakan masalah yang penting

dalam pencapaian tujuan. Sebab metode cerita merupakan salah satu faktor

yang penting dalam menentukan keberhasilan dan juga sarana dalam mencapai

tujuan pembelajaran.

Pada prinsipnya semua metode adalah baik. Sebab antara satu metode

dengan metode yang lain saling mendukung dan melengkapi. Tidak ada

satupun metode yang dapat berhasil diterapkan dalam proses kegiatan

pendidikan yang tidak berhubungan dengan metode lain, sebab setiap metode

mempunyai satu kelebihan ataupun kekurangannya.

Dalam kaitan ini penulis akan mengemukakan tentang pengertian

metode yang dimulai dari segi istilah. Kata metode berasal dari bahasa

Yunani. adalah kata “metha” dan “hodos’, metha berarti melalui atau melewati

dan hodos berarti jalan atau cara. Jadi metode berarti suatu jalan yang dilalui

untuk mencapai suatu tujuan.25 Dalam bahasa Arab disebut “Thariqat” dalam

mengajar.

Jadi pengertian metode cerita disini adalah cara yang digunakan untuk

melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai hasil-hasil yang baik melalui

suatu ungkapan, atau tulisan yang berisikan urutan peristiwa atau kejadian.

Dalam proses pembelajaran.

Dalam pendidikan Islam penggunaan metode yang dipahami adalah

bagaimana seorang pendidik dapat memahami hakekat metode dan

relevansinya dengan tujuan utama pendidikan Islam yaitu, terbentuknya

pribadi yang beriman yang senantiasa siap mengabdi kepada Allah Swt.

Disamping itu, pendidik juga perlu membuat prosedur pembuatan metode

pendidikan Islam dengan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhinya yaitu meliputi:

1. Keadaan anak didik

Keadaan anak didik ini mencakup pertimbangan tentang tingkat

kecerdasan, kematangan perbedaan individu lainnya.

25 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI). (Bandung: Pustaka Setia, 1997) hlm 136

Page 12: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

23

2. Situasi

Situasi ini mencakup hal yang umum seperti situasi kelas dan situasi

lingkungan

3. Fasilitas/ alat-alat

Faktor ini akan mempengaruhi pemilihan metode yang digunakan dalam

pemakaian alat-alat ini dipertimbangkan juga akan kualitas dan kuantitas.

4. Pribadi Pendidik

Kemampuan pengajaran sangat menentukan, dimana mencakup

kemampuan fisik dan keahlian.

Disamping itu, pendidik juga harus memperhatikan prinsip-prinsip

pokok metode dalam pendidikan Islam yang menurut “Prof. Dr. Omar

Muhammad Al-Toumy As Syaibani”, membagi pada tujuh prinsip pokok

metode pendidikan Islam, yaitu bahwa pendidik perlu:

a) Mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat anak didik.

b) Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum

pelaksanaan pendidikan.

c) Mengetahui tahap kematangan, perkembangan serta perubahan anak didik.

d) Mengetahui perbedaan-perbedaan individu dalam anak didik.

e) Memperhatikan kepahaman, dan mengetahui hubungan integrasi

pengalaman dan kelanjutannya, keasliannya, pembaharuannya dan

kebebasan berfikir.

f) Menjadikan proses pendidikan sebagai proses pengalaman yang

menggembirakan bagi anak didik.

g) Menegakkan “uswatun hasanah” 26

Setelah memperhatikan prinsip-prinsip metode dalam pendidikan

Islam maka seorang Pendidik atau guru apabila ingin berhasil dalam aktivitas

pendidikannya, guru di tuntut dapat memilih dan menggunakan metode

pendidikan secara sesuai dengan kondisi yang diinginkan.

26 Omar Muhammad Al- Toumy Al Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, (Bandung:

Bulan Bintang, 1979), hlm 399

Page 13: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

24

C. Dasar Dan Macam-Macam Metode Pendidikan Islam

1. Dasar Metode Pendidikan Islam

Metode dalam pendidikan Islam, seperti juga kurikulum yang

bersangkutan dengannya, mempunyai dasar-dasar yang prinsip.

Adapun dasar metode Pendidikan Islam dapat digolongkan sebagai

berikut:

a) Dasar agama

Yang dimaksud dasar agama adalah prinsip-prinsip, asas dan

fakta-fakta umum yang pada dasarnya diambil dari agama Islam dan

syariat pada sumbernya yang induk dan cabang-cabangnya dan dari

peninggalan orang-orang yang shalih. Pendidikan muslim banyak

mengambil cara dan tujuan, serta prinsip-prinsip dari kitab Allah dan

sunnah Nabi, dan juga perkataan dan amalan ulama-ulama Islam dan

orang-orang yang shalih.

Tentang penentuan macam atau teknik yang dapat dipakai

dalam mengajar, maka ia dapat cara-cara pendidikan yang terdapat

dalam al-Qur'an, sunnah nabi. Sahabat-sahabat dan pengikutnya

peluang yang luas sekali memilih diantaranya yang sesuai dengan mata

pelajaran perkara yang diajarkan, umur murid-murid suasana alam

sekitarnya dan suasana pembelajaran di mana ia berada.

Kemudian sunnah nabi dan perkataan dan amal salafush shalih

telah menambah penjelasan dan uraian terhadap teknik-teknik ini.

Diberikan teknik dan metode-metode lain yang bersifat terperinci,

setelah belajar dari faktor-faktor yang baru timbul dalam masyarakat

Islam sesudah abad pertama hijriyah, sebab meluasnya bacaan, tulisan

dan kebudayaan-kebudayaan lain yang memiliki teknik dan metode

pendidikan dan juga terutama perhubungan dengan falsafah dan logika

Yunani.

b) Dasar Biologis

Tentang segi atau dasar biologis maka adalah kewajiban guru

untuk memelihara dalam metode teknik pengajaran ciri-ciri kebutuhan

Page 14: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

25

jasmani dan tahap kematangan murid. Guru harus memperhatikan

bahwa murid-murid itu mempunyai kebutuhan bio-fisik yang harus

dipuaskan dan dipenuhi supaya tercapai penyesuaian jasmani, psikologis

dan sosial yang sehat, seperti kebutuhan udara yang bersih, kebutuhan

gerakan dan aktivitas, dan kebutuhan kepada istirahat, tidur dan lain

sebagainya.

c) Dasar Psikologis

Dasar psikologis menyangkut sejumlah kekuatan psikologis

termasuk motivasi, kebutuhan, emosi, minat, sikap, keinginan,

kejadian, bakat-bakat dan kecakapan akal (intelektual). Guru harus

menjaga kekuatan-kekuatan emosi, dan kesediaan-kesediaan serta

kecakapan intelektual dan tingkah laku.

Diantara kebutuhan-kebutuhan jiwa yang patut dipelihara

dalam metode dan cara mengajarnya adalah kebutuhan kepada

ketrampilan, kebutuhan kepada kecintaan, kebutuhan kepada

penghargaan, kebutuhan untuk menyatakan diri, kebutuhan kepada

kebebasan, pembaharuan, kejayaan dan kebutuhan untuk berkumpul.

d) Dasar Sosial

Metode pendidikan Islam disamping terpengaruh oleh prinsip-

prinsip agama Islam, dasar biologis, dan psikologis juga terpengaruh

oleh faktor-faktor masyarakat tempat tinggalnya. Dalam penerapan

metode mengajarkan nya seharusnya disesuaikan dengan nilai-nilai

masyarakat. Dan tradisi-tradisi yang baik, dengan tujuan kebutuhan

dan harapan sesuai dengan tuntutan kehidupan yang ada dalam

masyarakat. Begitu juga harus menjaga perubahan-perubahan yang

berlaku didalamnya dan berusaha membedakan perubahan yang baik,

mengambil manfaat dari fasilitas dan peluang-peluang yang ada di

masyarakat sekitarnya.

Keempat dasar pendidikan tersebut bermuara pada sumber

utama yaitu al-Qur'an dan as-Sunnah Nabi, guna mempersiapkan diri

manusia guna melaksanakan amanat yang dipikulkan kepadanya.

Page 15: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

26

2. Macam-Macam Metode Pendidikan Islam

Adapun metode-metode pendidikan Islam yang dapat digunakan

oleh pendidik dalam pelaksanaan pendidikan Islam menurut M. Arifin

terbagi atas sembilan metode, yaitu:

a. Metode Mutual Education

Yaitu suatu metode yang memberikan manfaat secara langsung dengan

mendidik secara kelompok yang pernah dicontohkan seperti dalam

mengajarkan shalat dengan demonstrasi cara-cara shalat yang baik.

b. Metode dengan Bercerita

Yaitu dengan mengisahkan peristiwa sejarah hidup manusia masa

lampau yang menyangkut ketaatan nya/ kemungkaran nya dalam hidup

terhadap perintah Allah yang dibawakan nabi atau Rasul yang hadir

ditengah mereka.

c. Metode Perintah atau Larangan

Yaitu metode pendidikan yang sifatnya memberikan perintah/ larangan

dalam mendidik peserta didik.

d. Metode Peragaan

Yaitu metode yang diberikan dengan menggunakan peralatan media,

baik visual maupun audio visual.

e. Metode Pendidikan dengan Menggunakan Cara Instruksional

Yaitu metode yang sifatnya mengajar tentang ciri-ciri orang yang

beriman dan bersikap dan bertingkah laku agar mereka dapat

mengetahui bagaimana seharusnya mereka bersikap dan bertingkah

laku setiap hari.

f. Metode Acquisition (Self-Education)

Yaitu metode yang diberikan agar menjadi diri sendiri dan mendidik

dirinya sendiri ke arah yang sebenarnya.

g. Metode Exposition

Yaitu cara memberikan pelajaran dengan memberi dorongan

(motivasi) untuk memperoleh kegembiraan bisa mendapatkan sukses

Page 16: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

27

dalam kebaikan, sedangkan bila tidak sukses karena tidak mau

mengikuti petunjuk yang benar akan mendapat kesusahan.

h. Metode Pendidikan dengan Praktek

Yaitu metode yang sifatnya memberikan pengertian dan kemudian

untuk dipraktekkan secara bersama-sama.

i. Metode Explanation

Yaitu memberikan penjelasan tentang hal-hal yang kurang jelas, serta

memberikan pengarahan agar manusia bersedia menjalankan perintah-

perintah dan menjauhi segala larangan-larangan27

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam ajaran

Islam banyak didapati metode-metode penyampaian ajaran Islam kepada

umatnya. Namun perlu di ketahui bahwa metode-metode tersebut masih

dalam bentuk pedoman-pedoman yang bersifat umum, sehingga

diperlukan kecakapan para pendidik sendiri untuk mengambil dan

menerapkan nya secara khusus terhadap tiap-tiap bahan pelajaran yang

akan disampaikan kepada murid.

Salah satu metode yang paling efektif dari berbagai metode diatas

adalah metode dengan bercerita dengan tidak mengesampingkan peranan

metode yang lain, yaitu cerita yang didalamnya mengisahkan peristiwa

sejarah hidup manusia masa lampau yang mengangkut ketaatan/

kemungkaran dalam hidup perintah Tuhan yang dibawakan oleh nabi atau

Rasul yang hadir di tengah mereka.

Cerita yang mengisahkan peristiwa baik cerita fiktif maupun non

fiktif yang dapat diambil dalam pelajaran. Dalam cerita terdapat ide,

tujuan, imajinasi, bahasa, dan gaya bahasa. Unsur-unsur tersebut

berpengaruh dalam pembentukan pribadi anak. Dari sinilah tumbuh

kepentingan untuk mengambil manfaat dari cerita di sekolah. Pentingnya

memilih cerita sebagai metode dan bagaimana menyampaikan nya pada

27 Nur Uhbiyanti, Op Cit, hlm 158

Page 17: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

28

anak. Oleh karena itu, penetapan pelajaran bercerita sebagai salah satu

metode adalah bagian terpenting dari pendidikan.28

Dalam penyampaian cerita yang baik, yang terpenting adalah

pengungkapan yang baik pula. Jika dilakukan dengan penuh kesabaran,

sebuah cerita akan dapat membangkitkan kehidupan yang baru, menambah

nilai seni, dan anak sebagai pendengar dapat menikmati. Dengan cerita

diharapkan anak lebih menjadi lebih senang dan termotivasi untuk menjadi

pemberani dan menimbulkan daya kreatif dan lebih kaya imajinasi.

Melalui metode bercerita, anak-anak akan mudah memahami sifat-

sifat, figur-figur dan perbuatan-perbuatan mana yang baik dan mana yang

buruk. Dengan bercerita pula orang tua (pendidik) dapat memperkenalkan

akhlak dan figur seorang muslim yang baik dan pantas sebagai contoh.

Demikian pula sebaliknya dengan bercerita dapat berperan dalam proses

pembentukan watak seorang anak, terlebih dalam dunia pendidikan

khususnya pendidikan Islam.

D. Cerita Sebagai Metode Dalam Pendidikan Islam

a). Pandangan al-Qur'an / Hadits Tentang Cerita

Bercerita adalah metode komunikasi universal yang sangat

berpengaruh kepada jiwa manusia. Bahkan al-Qur'an pun berisi banyak

sekali cerita-cerita yang sebagian di ulang-ulang dengan gaya bahasa yang

berbeda.

Dengan demikian, secara khusus Allah hendak mengajarkan kepada

Rasulullah dan tentu pada para pengikutnya yang setia, bahwa cerita

adalah metode pendidikan yang bagus serta dapat untuk mendidik jiwa

manusia, karena itulah Allah sering menggunakan tamsil-tamsil,

perumpamaan-perumpamaan dan pelukisan-pelukisan antar lain di ambil

dari dunia tumbuhan dan binatang, yang erat sekali kaitannya dengan

dunia cerita.

28 Abdul Majid Abdul Aziz, Op Cit, Hlm 5

Page 18: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

29

Ketika Rasulullah Saw sedang berkhalwat di gua Hira’ beliau

mendapatkan wahyu dari Allah Swt lewat malaikat Jibril. “ Iqra’ “

(bacalah) itulah yang diperintahkan Malaikat Jibril kepada Rasulullah

Saw. Secara khusus kita bahkan menemukan pernyataan bahwa Allah

mempergunakan tamsil-tamsil yang diambil dari dunia binatang.

Kisah Qur’an dan Nabawiyah menyentuh nurani manusia dalam

keadaan yang utuh menyeluruh, sebagaimana terjelma dalam tokoh-tokoh

utama yang sengaja diceritakan al-Qur'an kepada umat manusia. Firman

Allah al-Qur'an surat Yusuf: 3

Dalam kisah-kisah al-Qur'an dan Nabawiyah membiasakan dampak

psikologis dan edukatif yang baik, konstan dan cenderung mendalam

sampai kapanpun. Kisah-kisah Nabawiyah mempunyai tujuan pendidikan

tak lengkap yang menyangkut aspek-aspek tertentu, dari kehidupan susila.

Kisah riwayat Nabawiyah dapat dibedakan menjadi 3 bentuk:

1). Kisah merupakan pelengkap, penjelas, dan penjabaran apa yang

terdapat dalam al-Qur'an, yang merujuk kepada kisah-kisah yang

disajikan dalam al-Qur'an .

2). Sebagian kisah-kisah itu seluruhnya tidak memperkatakan Rasulullah

saw melainkan merupakan kisah yang membendung pelajaran, dan

dalam penyajian nya terdapat faedah yang baik.

3). Peristiwa sejarah dan peperangan Rasulullah Saw adalah kisah yang

berkesinambungan dan saling berkait antara bagian yang satu dengan

lainnya

Lebih dari itu Rasulullah Saw adalah seorang ahli bercerita

membagi-bagikan nikmat Allah saat mempelajari dan menjelaskan

berbagai masalah kepada sahabat melalui cerita. Tentang “ridha Allah”

misalnya, dijelaskan Rasulullah Saw dengan bercerita adalah biasa orang

yang sedang melakukan perjalanan mereka melalui sebuah gua yang biasa

dipergunakan untuk istirahat dan berteduh, mereka pun memasukkan nya,

tiba-tiba menggelinding sebuah batu besar hingga menutupi pintu gua,

sehingga mereka tak dapat keluar dari gua. Ketiga orang yang

Page 19: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

30

terperangkap dalam gua itu kemudian mawas diri tentang apa-apa yang

dilakukannya dalam hidup ini semata-mata untuk mengharapkan ridho

Allah.

b). Cerita Sebagai Metode Pendidikan Islam

Cerita selain merupakan seni hiburan bagi anak-anak juga

merupakan sarana pendidikan membentuk budi pekerti dan sekaligus

untuk mengakrabkan hubungan antar anak dan orang itu. Melalui cerita

pula orang tua bisa juga menanamkan tauhid lebih jauh pada diri anak.

Dalam pendidikan Islam, kisah mempunyai fungsi edukatif yang

melahirkan kehangatan perasaan dan vitalitas serta aktivitas di dalam jiwa,

yang selanjutnya memotivasi manusia untuk merubah perilaku dan

memperbarui tekadnya sesuai dengan tuntutan, pengarahan dan akhir

kisahnya.

Agar cerita menarik, terutama melalui buku-buku cerita, maka

perlunya kita mengenal tentang buku cerita itu. Daya tarik buku cerita dan

bercerita, tidak semata-mata ditentukan oleh gaya bahasa, ilustrasi dan

tebal tipisnya buku. Namun minat baca dan perhatian adalah faktor yang

menentukan anak tertarik menikmati buku cerita yang di bacanya.

Dan agar anak-anak timbul perhatiannya, maka bahan bacaan/ cerita

harus disesuaikan dengan usia perkembangan anak. Banyak orang tua

yang menginginkan anaknya mempunyai kecintaan dalam membaca dini

mungkin. Tetapi ada yang perlu diperhatikan. Bahwa kadang orang tua

berlebihan dan kadang malah bukan membuat akan tumbuh rasa cinta

membaca tetapi sedikitnya anak akan semakin malas membaca.29

E. Fungsi Cerita dalam Pendidikan Islam

Bercerita adalah metode komunikasi universal yang sangat

berpengaruh kepada jiwa manusia. Bahkan al-Qur'an pun berisi banyak sekali

cerita-cerita sebagai diulang-ulang dengan gaya yang berbeda. Dalam

29 Imam Musbikin, Kudidik Anak Ku dengan Bahagia, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,

2203) hlm 284

Page 20: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

31

mengemban tugas dakwah. Untuk membuka hati manusia, Allah

memerintahkan pada rasulullah untuk banyak-banyak bercerita dengan bahasa

perintah yang cukup tegas, Allah berfirman: )176: ال ععراف(فاقصص القصص لعلهم يتفكرون

“Maka ceritakan lah kisah-kisah (cerita) itu, agar mereka berfikir (merenungkan)” (al-Qur'an surat Al-A’raf: 176)30

Dengan demikian, sejarah khusus Allah hendak mengajarkan kepada

Rasulullah, dan tentu pada para pengikutnya, bahwa bercerita adalah metode

pendidikan yang bagus serta tepat untuk mendidik manusia.

Metode cerita sangat efektif sekali dalam mendidik hati manusia, hal

itu disebabkan antara lain:

a. Cerita pada umumnya lebih berkesan dari pada nasehat murni, sehingga

umumnya cerita terekam jauh lebih kuat dalam memori manusia. Cerita-

cerita yang kita dengar di masa kecil masih bisa kita ingat secara utuh

selama berpuluh-puluh tahun kemudian.

b. Melalui cerita manusia diajar untuk mengambil hikmah tanpa merasa

digurui.

Kedudukan strategis cerita dalam dunia pendidikan, termasuk menurut

sudut pandang al-Qur'an, telah tergambar dengan amat jelas diatas. Cerita

memang banyak sekali fungsi dan manfaat nya bagi anak-anak, antara lain.31

a. Pendidikan akhlak kepada anak

Akhlak merupakan kondisi utama dalam pembentukan pribadi

manusia seutuhnya, pendidikan yang mengarah pada terbentuknya pribadi

berakhlak merupakan hal utama yang harus dilakukan sebab akan

melandasi kestabilan kepribadian manusia secara keseluruhan.

Pendidikan akhlak merupakan misi utama pendidikan nabi yang

ditegaskan dengan firman Allah Swt Q.S al- Qalam: 4.32

30 Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, (Semarang: CV Toha Putra 2002), hlm. 31 T. Handayu, Op Cit, hlm 71 32 Al Haramain, Op Cit. hlm 960

Page 21: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

32

)4: القلم(وإنك لعلى خلق عظيم

“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) berbudi pekerti yang agung” (Q.S al-Qalam: 4)

Melalui cerita anak diajak untuk melakukan proses identifikasi

diri maupun identifikasi perbuatan, dari para tokoh yang diceritakan.

b. Penanaman moral rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru, aneh atau

bersifat rahasia. Jadi moral dan budi pekerti bisa lebih mudah ditanamkan

melalui contoh-contoh konkrit, seperti cerita yang memberi teladan bahwa

sifat yang baik akan menyebabkan seseorang disukai dan sebaliknya, anak

yang jahil akan dijauhi oleh teman-temannya.

c. Penanaman kepekaan perasaan

Hal penting yang dapat dilakukan orang tua (guru) dalam mendidik

anak-anaknya adalah upaya untuk membantu mengembangkan pola pikir

yang nyata, yaitu bersikap jujur dan terbuka. Namun memberi contoh

berfikir nyata dan bersikap terbuka hanya bisa efektif dilakukan bila orang

tua atau guru menyediakan waktu untuk berbincang-bincang dengan anak

nya secara khusus atau waktu-waktu tertentu.

d. Cerita mempengaruhi pola berfikir anak

Cerita menjadi sarana efektif untuk mempengaruhi cara berfikir

dan berperilaku anak-anak karena mereka senang mendengarkan atau

dibacakan berulang-ulang. Perulangan ini dipadukan dengan imajinasi

anak-anak dan tak terhingga nya nilai kehadiran orang tua, menjadikan

cerita sebagai salah satu cara terbaik untuk mempengaruhi cara berfikir

mereka.

e. Penanaman nilai ketauhidan

Penyampaian nilai-nilai agama melalui cerita biasanya lebih di

dengarkan anak. Karena anak-anak senang mendengarkan cerita, maka

secara otomatis pesan-pesan keagamaan yang disisipkan akan di

dengarkan anak dengan senang hati pula.

Page 22: BAB II Lili - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1... · “suatu cara Allah mendidik umat agar beriman kepada-Nya dengan mempelajari dan

33

Melalui cerita, orang tua dapat menyajikan kemungkinan peristiwa

dalam kehidupan manusia dan pengalaman atau sejarah kehidupan yang

riil. Pengalaman batin sangat membantu proses kematangan jiwa anak.

Jiwa yang matang dan kokoh tidak mudah tergoyahkan atau terombang-

ambing oleh rayuan, godaan dan pantangan.33

Cerita secara faktual erat sekali hubungannya dengan pembentukan

karakter, bukan saja karakter manusia secara individual, tetapi juga

karakter manusia dalam sebuah bangsa. Tidak heran bila banyak pakar

kebudayaan yang menyatakan bahwa nilai jati diri, karakter dan

kepribadian sebuah bangsa, dapat dilihat dari cerita rakyat yang hidup di

bangsa itu.

Penerapan metode bercerita sebagai salah satu aspek untuk

penanaman nilai-nilai moral, hendaknya dapat menghadirkan pengalaman

baru yang memperkaya jiwa anak-anak kita. Jika kita pernah

mendengarkan kata mutiara, experience is the best teacher, kata itulah

ungkapan yang paling tepat diutarakan, bahwa pengalaman adalah guru

terbaik dalam kehidupan.

33 T. Handayu, Op Cit, hlm 68