Upload
nguyenphuc
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB II
RENCANA BISNIS
2.1 RINGKASAN EKSEKUTIF
Jamparing Kiat Abadi memiliki tiga orang pemilik yaitu, Herman yang
memiliki keahlian di bidang pemasaran dan operasional untuk produk Sara Lee
selama 32 tahun, Deden yang memiliki keahlian negosiasi dan penentuan strategi
pasar untuk produk She (deodorant untuk target pasar remaja putri) dan Panji yang
memiliki networking kuat dengan pemilik fast moving product. Pada awalnya
Jamparing Kiat Abadi berdiri dikarenakan adanya proyek kerjasama dari PT. Nien’s
Food Indonesia yang terletak di Bekasi. PT. Nien’s Food Indonesia mengeluarkan
produk baru yaitu Soup Gelas yang memiliki dua variant, yaitu rasa ayam dan rasa
jagung. Mereka berencana menggandeng Jamparing Kiat Abadi untuk melakukan
penyebaran produk mereka di wilayah Jawa Barat. Keinginan dari pemilik PT. Nien’s
Food Indonesia sendiri adalah untuk memperkenalkan sekaligus menyebarkan produk
tersebut di Jawa Barat dengan menggarap dua pasar yang ada, yaitu modern trade
(carefour) dan general trade (wholesaler dan retail).
Setelah berdebat dan mempertimbangkan semua keuntungan dan kerugian
perencanaan distribusi produk ini, maka akhirnya ketiga orang ini yaitu, Herman,
Deden dan Panji memutuskan untuk menerima tantangan PT. Nien’s Food Indonesia
ini. Tantangan ini diterima setelah penentuan pembagian tugas setiap orang terlebih
dahulu. Pada tanggal 3 Januari 2007 maka lahirlah Jamparing Kiat Abadi. Seiring
dengan perjalanan waktu, produk yang di distribusikan ada di Jamparing Kiat Abadi
pun semakin banyak. Terdapat 7 produk yang ditangani penyebaran produknya oleh
Jamparing Kiat Abadi, yaitu Soup Gelas Niens, Teh Walini, Minyak Goreng Delfico
dan Vicona, Sikat Gigi Premier, Sun Delight babby produk, Makaroni Tawes, dan
Preview by Itang Yunaz. Sementara untuk program outsorcing karyawan terdapat dua
perusahaan yang masih ditangani Jamparing Kiat Abadi sendiri, yaitu PT. Roda Mas
dan PT. Pustaka Lebah. Untuk event promotion sendiri, Jamparing Kiat Abadi akan
mengadakan event promotion untuk produk Indomilk dengan target anak-anak TK se-
Bandung Raya.
Untuk dapat merancang sistem distribusi barang yang tangguh dapat dimulai
dengan mengaudit apakah sistem yang ada sekarang sudah baik atau belum. Kebaikan
6
dari sistem distribusi yang ada akan diaudit terhadap stakeholder requirement dan
external monitor. Hal tersebut merupakan konsep yang dikembangkan oleh team riset
di Centre for Strategic Manufacturing – Strathclyde University untuk perancangan
sistem baru pengukuran kinerja perusahaan [Suwignjo et.al., 1998].
Jamparing Kiat Abadi adalah suatu bisnis pendistribusian produk,
outsourcing karyawan dan event promotion di wilayah Jawa Barat khususnya Kota
Bandung dengan konsep pendistribusian order today deliver tommorow (otdt), good
handling product, clean and good warehouse, fasting selling out produk priority.
Pendistribusian produk-produk yang ada di Jamparing Kiat Abadi hanya
mengandalkan tenaga 4 orang salesman, 1 delivery car dan 1 warehouse yang
terletak di Jl. Parakan Saat.
2.2 Gambaran Perusahaan
2.2.1 Profil Bisnis
Jamparing Kiat Abadi adalah suatu bisnis pendistribusian produk,
outsourcing karyawan dan event promotion di wilayah Jawa Barat khususnya Kota
Bandung. Kegiatan operasional Jamparing Kiat Abadi sudah dimulai sejak bulan
Januari 2007. Berikut adalah identitas bisnis Jamparing Kiat Abadi:
Nama Perusahaan :Jamparing Kiat Abadi ( JKA)
Bidang Kegiatan :Pendistribusian produk, outsourcing karyawan dan
event promotion produk.
Kantor Pusat dan warehouse : Jl. Parakan Saat, Bandung
Branch office : Jl. Palasari No 42, Bandung
Struktur Pemodalan :100% Modal sendiri dengan total modal yang disetor
adalah Rp.70 Juta
Pemegang Saham :Herman, Deden Bambang, Panji Satriadi.
2.2.2 Visi Perusahaan
Adapun visi Jamparing Kiat Abadi adalah:
• Menjadi pemimpin pasar dalam pendistribusian produk di Jawa barat sesuai
dengan harapan dan kebutuhan principle product yang ada.
• Mendapatkan kepuasan principle dalam kualitas layanan yang diberikan.
7
2.2.3 Misi Perusahaan
Mencari tingkat keandalan dalam pelayanan, mutu, dan kepedulian untuk
menghadapi tantangan globalisasi.
2.2.4 Faktor Kunci Keberhasilan
Kompetitor yang ada di Bandung dalam industri distribusi ini adalah PT.
Panjunan, PT. Gelatik, PT. Indipar, PT. Adhi Warna, dll. Tidaklah mudah untuk dapat
bersaing dengan mereka disebabkan belum adanya pengalaman Jamparing Kiat Abadi
dalam hal distribusi barang, selain itu juga karena adanya batasan armada
pengangkutan yang sangat menunjang dalam bisnis penditribusian barang ini.
Beberapa prinsip dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari
distribusi yang meliputi [Gill and Allerheilegen, 1996]:
• Prinsip ekonomi di bidang transportasi:
• Biaya transportasi per unit berat per unit jarak akan lebih murah jika
pengiriman dilakukan jumlah besar dan jarak jauh (principle of transportation
cost ).
• Akan lebih efisien jika pengiriman barang dipisahkan dengan pengiriman
berkas-berkasnya (separation principle).
• Akan lebih murah mengirim barang sebelum dirakit dalam paket, atau
kontainer dibanding mengirim barang yang sudah dirakit (unit load principle).
• Prinsip ekonomi di bidang persediaan:
• Jumlah inventory akan minimum jika slow moving product disimpan ditempat
(selective stocking principle).
• Diferensiasi produk hendaknya ditunda sejauh mungkin (principle of
postponent).
• Prinsip ekonomi dari proses informasi:
• Efisiensi dari aliran barang akan meningkat jika pengumpulan dan pengolahan
data dilakukan secara terpusat kemudian didistribusikan ke cabang-cabang
(uncertainty absorption principle).
Mengingat Jamparing Kiat Abadi yang lahir di Bandung dan merupakan
pendatang baru di bisnis pendistribusian barang ini maka hendaklah diperhatikan
8
beberapa kunci keberhasilan agar bisnis ini dapat terus berjalan dan berkembang
sesuai dengan harapan para pemiliknya.
Adapun kunci keberhasilan yang harus diperhatikan Jamparing Kiat Abadi
untuk menghadapi persaingan bisnis distributor yang ada di Bandung saat ini antara
lain:
• Menjaga hubungan baik dengan wholesaler dan retail yang ada di Jawa Barat
khususnya di Bandung untuk mempermudah masuknya produk baru ke target
pasar yang ada, dengan cara memberikan potongan harga, memberikan sample
product, memberikan penghargaan kepada outlet yang melakukan penjualan
terbanyak. .
• Memberikan training 1 (satu) minggu sekali, berupa salesmanship skill dan
pengetahuan tentang produk yang akan dijual ke salesman agar meningkatkan
keahlian dalam menjual dan menawarkan produk.
• Memperhatikan scheduling dan routing dalam proses pengiriman barang.
• Menganalisa produk yang akan didistribusikan Jamparing Kiat Abadi ditinjau dari
harga, produk, place, dan promotion untuk mempermudah pen-distribusiannya ke
dua pasar yang ada, yaitu modern trade dan general trade.
• Term of payment yang di berikan oleh principle product harus diperhatikan
prosedur pembayarannya.
• Sistem informasi harus dilakukan dengan benar agar dapat menganalisa kekuatan
produk di pasar, sehingga diharapkan keputusan penting dalam hal pendistribusian
barang dapat dijalankan dengan benar.
• Melakukan manajemen gudang dengan baik. Gudang harus bersih agar tidak
terjadi produk yang rusak.
• Memperhatikan biaya yang ada di Jamparing Kiat Abadi sendiri, dalam hal ini
adalah fix cost dan variable cost.
• Fokus ke pendistribusian produk yang ada di Jamparing Kiat Abadi sendiri.
• Identitas salesman dari Jamparing Kiat Abadi selama menawarkan produk.
• Menyaring wholesaler dan retail yang ada secara baik. Pemilihan wholesaler dan
retail yang baik pembayarannya. Hal ini dapat dilihat setelah terjadi dua kali
pengeluaran invoice.
• Lokasi gudang yang strategis dengan target pasar produk yang akan di
distribusikan.
9
2.2.5 Tujuan
Pada bulan September 2007 ini diharapkan Jamparing Kiat Abadi
menambah armada dan tenaga kerja untuk mempermudah dalam memperluas
distribusi produk tidak hanya di Jawa Barat saja tetapi juga memperlebar daerah
operasinya samapai ke pulau Jawa. Dengan adanya penambahan armada dan tenaga
kerja, maka diharapkan bertambahnya principle product yang mau produknya untuk
didistribusikan di Jamparing Kiat Abadi sendiri. Adanya penambahan armada dan
tenaga kerja juga akan membuat biaya dalam pendistribusian produk semakin efisien.
2.2.6 Logo
Logo Jamparing Kiat Abadi sama dengan arti kata jamparing sendiri yaitu
gambar busur panah dengan tulisan Jamparing Kiat Abadi. Filosofofi dari pemilihan
nama Jamparing Kiat Abadi sendiri bermakna sebagai pendistribusian produk yang
cepat seperti anak panah yang melesat menuju segmentasi dan target pasar yang
dituju.
2.3 Gambaran Produk dan Lokasi
Distribusi mempunyai arti yang sangat strategis bagi produsen barang. Karena
distribusi merupakan ujung tombak dari pemasarannya. Produsen tidak akan mau
mempercayakan distribusi barangnya pada pihak lain kalau mereka tidak yakin betul
dengan iktikad dan kualitas pelayanan dari perusahaan distribusi. Begitu pentingnya
arti distribusi bagi produsen, tampaknya ikatan kerjasama bisnis yang dinyatakan
dengan kontrak jangka pendek saja tidak cukup. Pada bagian ini akan menjelaskan
mengenai produk – produk yang ditawarkan, lokasi gudang dan service beserta
keunikan-keunikannya agar dapat terus bersaing dengan para pesaingnya yang
ditawarkan oleh Jamparing Kiat Abadi
2.3.1 Produk
Sampai saat ini Jamparing Kiat Abadi telah mendistribusikan tujuh produk,
lima principle product dan 2 oursorcing company di wilayah Jawa Barat. Produk
tersebut didistribusikan ke dua pasar yang ada, yaitu modern trade dan general trade.
10
Berikut adalah tujuh produk yang telah didistribusikan Jamparing Kiat
Abadi, yaitu :
• Soup Gelas, soup gelas merupakan produk dari PT. Nien’s Food Indonesia.
Produk ini merupakan first produk di bidang makanan yang ada di Indonesia.
Soup Gelas adalah sebuah cream soup instant yang dapat dimakan oleh semua
usia, dimana saja saja, dan kapan saja. Soup gelas sendiri mempunyai dua variant
rasa yang ada saat ini, yaitu rasa jagung dan dan rasa ayam. PT. Nien’s Food
Indonesia sendiri berencana akan menambah variant rasa, yaitu rasa jamur dan
rasa barbeque. Pada awalnya pendistribusian produk ini hanya di general trade (di
tradisional pasar) dengan term of payment selama 2 minggu. Setelah di
distribusikan Jamparing Kiat Abadi produk ini selain mulai disebarkan ke area
Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut, dan Sumedang), juga mulai didistribusikan
ke modern trade yang ada di Bandung dengan Term of payment 3 minggu. modern
trade yang dimasuki produk ini yaitu, Carefour, Tujuh Sebelas, Premier,
Borma, dan Yogya. Adanya penyebaran produk yang merata di semua area ini di
respon secara positif oleh pasar. Hal ini dapat dilihat dengan adanya repeat order
dari wholesaler dan retail yang ada di wilayah tersebut. Setelah melihat adanya
repeat order dari pasar, principle product mulai memasang commercial tv di TV
Bandung. Dengan adanya iklan diharapkan akan semakin membuat konsumen
mengenal produk ini sehingga akan meningkatkan selling out.
• Teh Walini, merupakan produk dari PT. PTPN. Produk ini ternasuk kedalam
produk yang sering dikonsumsi masyarakat. Teh Walini mempunyai empat
variant rasa, yaitu Green Tea, Black Tea, Ginger Tea dan Normal Tea. Jamparing
Kiat Abadi hanya mendistribusian produk ini di general trade saja. Untuk
pendistribusian di modern trade telah dilakukan pihak koprasi PT. PTPN
sendiri.untuk pendistribusian produk ini Jamparing Kiat Abadi mengalami
hambatan susahnya masuk ke pasar yang ada. Hal ini dipengaruhi dengan
banyaknya pemain yang ada di pasar yaitu, Sariwangi, Sosro dan Teh Potji. Tetapi
seiring dengan adanya program yang ada dari PT. PTPN yaitu tebar rasa di
beberapa pasar yang ada, penyebaran produk ini pada general trade dengan Term
of payment selama 1 minggu pun semakin baik.
• Minyak Goreng Delfico dan Minyak Goreng Vicona, adalah produk yang berasal
dari PT. Patria Jogjakarta. Minyak Goreng ini merupakan minyak goreng kelapa
11
asli yang kadar kolesterolnya lebih rendah dari minyak goreng yang terbuat dari
minyak goreng kelapa sawit. Keunggulan dari produk ini adalah dapat dipakai
untuk memasak sampai dengan 10 kali dengan kejernihan warna yang sama.
Kompetitor produk ini adalah Minyak Goreng Barco sedangkan penggantinya dari
produk ini adalah minyak goreng kelapa sawit seperti Filma, Bimoli dan Kunci
Mas. Dikarenakan harganya yang cukup mahal dibandingkan subtitutes
produknya, maka pendistribusian produk ini pada awalnya dilakukan Jamparing
Kiat Abadi di modern trade dengan Term of payment selama 3 minggu. Seiring
dengan ketidakstabilan harga minyak di pasar yang ada, maka produk ini pun
mulai didistribusikan di general trade dengan Term of payment selama 3 minggu.
• Sikat Gigi Premier, produk ini berasal dari PT. Malindo Citra Pratama yang
mempunyai kantor di Jakarta. Produk ini mempunyai 8 macam variant, yaitu
action, deluxe, superior, maxi, flexi, fancy, travel pack, dan bobo junior. Pesaing
dari produk ini adalah Oral-B dan Formula untuk sikat gigi usia dewasa dan Kid
Junior untuk sikat gigi anak kecil. Pendistribusian yang dilakukan oleh Jamparing
Kiat Abadi adalah dengan memasuki modern trade (Tujuh Sebelas, Benchmart,
dan Premier) dengan Term of payment selama 1 bulan dan general trade dengan
Term of payment selama 1 bulan. Pada awalnya untuk mendistribusikan produk ini
Jamparing Kiat Abadi memasuki area Cibadak dikarenakan area tersebut
merupakan area pasar tebesar untuk pasar produk non food.
• Sun Delight, sama seperti Sikat Gigi Premier, produk ini berasal dari PT. Malindo
Citra Pratama. Produk ini adalah produk berupa peralatan bayi dan keperluan
untuk ibu hamil seperti dot, botol sususu dan breast pump. Pendistribusian produk
ini dilakukan di general trade seperti area Cibadak dan special store seperti Yen’s
Baby Shop. Untuk mendistribusikan produk ini Jamparing Kiat Abadi
menggunakan tenaga pemasaran yang ekslusif, dikarenakan kurangnya
pengalaman tenaga pemasaran untuk mendistribusikan produk ini.
• Makaroni Tawes, produk ini termasuk kategori fast moving produk, hal ini
dikarenakan karena harganya murah sehingga mengakibatkan cepatnya perputaran
distribusi produk. Makaroni Tawes sendiri merupakan produk medium home
industry yang berasal dari wilayah Ciamis. Pesaing utama dari produk ini adalah
Dua Saudara. Jamparing Kiat Abadi melakukan pendistribusian ke general trade
menggunakan Term of payment selama 3 hari dengan mengutamakan wholesaler
12
di area Saritem – Bandung. Pendistribusian produk ini juga dilakukan untuk area
Jakarta.
• Preview by Itang Yunaz, produk ini berasal dari Jakarta. Produk ini di
distribusikan ke special store yaitu di Pasar Baru – Bandung. Hal ini dikarenakan
produk ini adalah produk berupa baju koko yang menggunakan ikon Ustadz
Jeffry, Dimas Seto, Inneke Koeshermarwati. Pesaing produk untuk kelas baju
koko adalah Shafira. Term of payment untuk produk ini adalah 1 minggu.
• Outsource PT. Roda Mas, PT. Roda Mas dalam hal ini membutuhkan tenaga
kerja yang harus di tangani oleh Jamparing Kiat Abadi sebanyak 20 orang untuk
supervisor, sales dan motorist. Tenaga outsource tersebut disebar di wilayah Jawa
Barat seperti Garut, Sumedang, Tasikmalaya, dan Ciamis. Tugas utama dari
Jamparing Kiat Abadi sendiri adalah me-maintance tenaga kerja tersebut seperti
memberikan gaji, pelatihan salesman dan pengurusan asuransi untuk tenaga kerja
tersebut.
• Outsource PT. Pustaka Lebah, Jamparing Kiat Abadi dalam hal ini mencari dan
memberikan pelatihan tentang salesman sebanyak 60 0rang. Pesaing utama dari
perusahaan ini adalah PT. Tiga Raksa yang mempunyai produk untuk segmentasi
dan target yang sama yaitu untuk anak-anak. Perfomance dari Jamparing Kiat
Abadi dinilai dari banyaknya payment order sebanyak 700 lembar.
2.3.2 Lokasi
Lokasi kantor dan gudang Jamparing Kiat Abadi terletak pada tempat yang
sama yaitu di Jl Parakan Saat. Hal ini dikarenakan ke-strategisan tempat dengan
general trade (wholesalerdan retail), modern trade dan special store yang ada di
wilayah Bandung. Sedangkan untuk tempat outsource PT. Pustaka Lebah, Jamparing
Kiat Abadi mengambil lokasi di Jl Palasari No 42 Bandung. Saluran distribusi yang
telah dilakukan adalah ke general trade (wholesaler dan retail di Bandung,
Kabupaten Bandung dan sebagian ke wilayah Jawa Barat), dan modern trade
(Carefour, Tujuh Sebelas, Griya Yogya, Borma Supermaket, Benchmart dan Premier)
13
Gambar 2.1. Jalur distribusi pada Jamparing Kiat Abadi
2.3.3 Service
Jamparing Kiat Abadi selalu berusaha memberikan pelayanan optimal kepada
para konsumennya baik untuk general trade (wholesaler dan retail) dan modern
trade. Keramahan, kejujuran dan ketepatan waktu selalu menjadi faktor utama dalam
memberikan pelayanan kepada para konsumennya. Para konsumennya selalu
diberikan pelayanan eksklusif yang berupa pelayanan secara personal kepada tiap
konsumennya ketika memilih produk yang ingin dipesan. Selain itu pula, Jamparing
Kiat Abadi melakukan Term of payment yang sesuai dengan karakteristik produk,
diskon harga kepada konsumen, retur produk dan penyebaran distribusi melalui media
canvassing dan motorist agar merata dalam proses distribusinya.
2.3.4 Keunikan Produk
Keunikan produk yang ditawarkan Jamparing Kiat Abadi adalah terletak pada:
• Konsep Produk
Konsep produk yang didistribusikan di Jamparing Kiat Abadi adalah produk
yang mempunyai harga murah dibandingkan pesaing dari produk tersebut,
kemasan yang menarik, dan produk inovator dimana konsumen bisa memilih
Sikat gigi Premier
Jamparing Kiat Abadi
Wholesaler
Retailer
Konsumen
Teh Walini
Soup Gelas Nien’s
Minyak Goreng Delfico & Vicona
Makaroni Tawes
ModernTrade
Preview
Carefour
Tujuh Sebelas
Premier
Benmart
Borma
Hypermar
Griya
14
produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginannya sehingga konsumen bisa
menggunakan dan mendapatkan produk yang sesuai dengan harapan konsumen
dimana saja dikarenakan sistem pendistribusian produk yang ada merata.
• Kualitas produk
Jamparing Kiat Abadi hanya mendistribusikan produk yang mempunyai kualitas
bagus dengan harga yang rendah. Dalam hal ini, Jamparing Kiat Abadi memang
selalu memberikan perhatian lebih kepada kemampuan produk untuk memasuki
pasar yang ada agar pendistribusian yang dilakukan Jamparing Kiat Abadi baik
ke general maupun modern trade lebih mudah untuk diterima konsumen,
sehingga akan mendapatkan hasil yang baik bagi principle product yang ada
maupun bagi konsumen.
• Personal Service
Ketika melayani konsumennya, Jamparing Kiat Abadi selalu memberikan
informasi mengenai pendistribusian produk yang telah dilakukan kepada
principle produk dan saran mengenai apa saja yang harus dilakukan oleh
principle agar produknya lebih diterima di pasar. Jamparing Kiat Abadi juga
melakukan beberapa terobosan penting kepada pasar yang ada baik di general
trade maupun modern trade, yaitu berupa informasi penting seperti diskon
harga, program yang akan dilakukan principle product (contoh: tebar rasa di
pasar untuk produk Teh Walini), dan pengiriman produk yang tepat waktu.
2.3.5 Kemasan / Packaging
Dalam hal kemasan, produk yang ada di Jamparing Kiat Abadi menggunakan
kemasan karton yang tujuannya untuk mempermudah wholesaler dan retail dalam
menghitung jumlah yang dikirimkan.
2.3.6 Analisis Produk Pesaing
Mengingat kepadatan jumlah penduduk di Jawa Barat khususnya Bandung,
mengakibatkan banyaknya produk yang harus dikonsumsi. Hal ini merupakan pasar
dengan jumlah sangat besar bagi principle untuk memasarkan produknya. Tetapi
principle product tidak akan mendapatkan pendapatan yang maksimal apabila mereka
tidak dibantu oleh distributor yang bertugas untuk mendistribusikan produknya secara
15
merata di wilayah pasar yang dituju. Kebutuhan akan distributor inilah yang
mengakibatkan berkembangnya perusahan yang begerak di bidang ini.
• PT. Panjunan
PT. Panjunan adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang distributor
dengan omzet penjualan yang mencapai milliaran rupiah. Omzet penjualan ini
didukung oleh armada, tenaga kerja dan produk yang didistribusikan oleh PT.
Panjunan sendiri. Hal ini tidak mengherankan dikarenakan PT. Panjunan
menggandeng produk yang telah mempunyai nama dan memiliki variant yang
banyak seperti Sara Lee. Perusahaan distributor yang bagus sangat mengutamakan
produk yang telah memiliki Branding yang kuat dan variant produk yang besar
untuk mengefisiensikan biaya dalam mendistribusikan produk ke pasar.
• PT. Gelatik
Pada awalnya PT. Gelatik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
outsourcing. Seiring berkembangnya waktu dan banyaknya principle product
yang ingin didistribusikan produknya, maka PT. Gelatik pun pindah fokus
usahanya. PT. Gelatik merupakan distributor yang khusus menangani project
distribusi yang waktunya hanya sebentar (3 bulan – 6 bulan). Produk yang di
distribusikan PT. Gelatik adalah produk baru dengan jenis makanan dan minuman.
• PT. Indipart
PT. Indipart adalah perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam mendistribusikan
produk food dengan jenis makanan ringan. Produk yang mereka distribusikan
sangat merata di daerah kota Bandung. Fokus mereka dalam mendistribusikan
produknya hanya di dalam kota saja, mereka tidak melirik keluar kota dikarenakan
tidak mempunyai armada dan tenaga kerja yang handal untuk menggarap area
tersebut.
• PT. Adhi Warna
PT. Adhi Warna adalah salah satu perusahaan distributor yang mempunyai fokus
usaha dalam mendistribusikan produk dengan jenis food dan non food. Banyaknya
produk yang didistribusikan, mengakibatkan mereka tidak fokus dalam
mendistribusikan produknya. Hal inilah yang menyebabkan PT. Malindo Citra
16
Pratama tidak bekerja sama lagi dengan PT. Adhi Warna untuk mendristibusikan
produknya yaitu sikat gigi Premier dan Sun Delight. Kerjasama untuk
mendistribusikan produk PT. Malindo Citra Pratama inilah yang sekarang
dijalankan oleh Jamparing Kiat Abadi..
2.4 Analisis Pasar
Jamparing Kiat Abadi merupakan bisnis yang mempunyai fokus usaha
kedalam pendistribusian produk didirikan di Bandung, sehingga Jamparing Kiat
Abadi akan menghadapi berbagai macam resiko. Untuk meminimalisasikan resiko-
resiko tersebut, maka selain mencari outlet baru untuk menyebarkan produk yang ada
(saat ini Jamparing Kiat Abadi memiliki 5000 outlet dengan total repeat order hampir
sebanyak 6 kali dalam sebulan) Jamparing Kiat Abadi juga membuat analisa pasar
yang akan mendukung kegiatan pemasarannya.
2.4.1 Analisis Lingkungan Industri
Tujuan analisis industri adalah salah satu cara untuk menganalisis peluang
keberhasilan bisnis Jamparing Kiat Abadi ini. Dalam menganalisis lingkungan
industri hendaknya inti lingkungannya diketahui. Dari sisi perusahaan, inti lingkungan
industri adalah berupa jaringan dari hubungan bisnis yang dilakukannya, antara lain
dengan pesaing, pemasok dan konsumen. Pada sub bab ini akan menjelaskan analisis
lingkungan industri Porter’s Approach.
Gambar 2.2. Porter’s Approach (Kotler, 2004)
17
Penjelasan dari gambar mengenai lingkungan kompetitif yang dihadapi oleh
Jamparing Kiat Abadi adalah sebagai berikut:
1. Industry Competition – High
Pesaing dalam bisnis yang sejenis, yaitu bisnis yang memfokuskan ke bidang
pendistribusian barang yang serupa dengan Jamparing Kiat abadi. Pesaing
Jamparing Kiat Abadi adalah distributor yang menyediakan jenis produk yang
sama dengan yang ada pada Jamparing Kiat Abadi sendiri. Tingkat persaingan
pada industri pendistribusian produk yang mempunyai jenis produk yang sama
adalah besar.
2. Potential Entrants – Low
Pendatang baru yang akan masuk industri ini rendah. Hal ini disebabkan karena
untuk masuk ke bisnis distribusi ini membutuhkan persyaratan khusus dari
principle product yang ada, diantaranya adalah memiliki gudang untuk
menyimpan produk, memiliki kendaraan operasional, meimiliki jaringan outlet
banyak, dan memiliki jaminan untuk principle produk berupa bank garansi yang
mempunyai jumlah besar.
3. Substitutes – High
Yaitu pengganti distributor asal dalam mendistribusikan produk dengan jenis
produk baik food maupun non food seperti PT. Indipar, PT. Adhi Warna maupun
wholesaler di Jawa Barat khususnya Bandung.
4. Buyers – Low
Produk yang didistribusikan Jamparing Kiat Abadi termasuk kategori low
involvement, artinya pembeli dapat membeli produk tanpa membutuhkan
keterangan yang lebih mendalam mengenai produk tersebut dari salesman. Di
karenakan hal tersebut diatas, maka pembeli dapat membeli produk yang memiliki
kategori sama dengan produk yang didistribusikan oleh Jamparing Kiat Abadi.
Hal ini menyebabkan produk yang didistribusikan Jamparing Kiat Abadi
memiliki kelompok pembeli yang daya tawarnya rendah.
18
5. Suppliers – High
Principle produk memiliki kekuatan daya tawar yang tinggi terhadap Jamparing
Kiat Abadi. Kinerja Jamparing Kiat Abadi dalam mendistribusikan produk
principle selalu di evaluasi oleh pihak principle (PT Malindo Cipta Pratama, PT
Nien’s Food Indonesia, PT Patria Jogjakarta). Apabila Jamparing Kiat Abadi
kinerjanya dinilai buruk oleh pihak principle, maka principle dapat menghentikan
kerjasama dengan Jamparing Kiat Abadi dalam mendistribusikan produknya.
2.4.2 Segmentasiasi, Targeting dan Positioning
Segmentasiasi
Salah satu tujuan suatu perusahaan atau bisnis melakukan segmentasiasi pasar
adalah untuk melayani konsumen lebih baik dan memperbaiki posisi kompetitif pada
bisnis Jamparing Kiat Abadi. Karena segmentasiasi pasar dapat diartikan sebagai
suatu usaha mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang berbeda yang
mungkin meminta produk dan / atau bauran pemasaran tersendiri. (Kotler, 2004),
karena mengingat banyaknya pembeli yang memiliki persyaratan pembelian yang
berbeda-beda. Dengan adanya proses penentuan segmen pasar yang dilayani, maka
diharapkan bisnis Jamparing Kiat Abadi ini dapat melayani para konsumen dengan
efektif.
Terdapat beberapa variabel utama untuk mensegmentasiasikan pasar yaitu,
demografis, pekerjaan dan sosial budaya.
• Demografis
Dari segi demografis, produk yang di distribusikan Jamparing Kiat Abadi
memiliki beberapa karakteristik demografis yang berbeda antar satu produk
dengan produk yang lainnya. Pada sisi demografis ini, principle produk telah
menetapkan segmen pasar yang harus dituju oleh Jamparing Kiat Abadi dalam
mendistribusikan produknya. Variabel utama, yaitu demografis yang harus
dilakukan Jamparing Kiat Abadi dalam mendistribusikan produk dari principle
tergantung dari karakteristik produknya. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
19
Tabel 2.1. Demografis vs Produk yang didistribusikan Jamparing Kiat Abadi
Produk yang di distribusikan Jamparing Kiat Abadi
Demografis Soup Gelas Niens
Teh Walini
Minyak Goreng Delfico dan
Vicona
Sikat Gigi Premier
Sun Delight
Makaroni Tawes Preview
Usia 5 – 30 thn 15 – 60 thn 25 – 40 tahun 10 – 50 thn 25 – 30
thn 5 – 15 thn 19 – 40 thn
Pekerjaan • Pelajar • Pegawai
• Pelajar • Ibu rumah
tangga
Ibu rumah tangga
• Pelajar • Semua
jenis pekerjaan
• Ibu hamil muda
• Pelajar • Pelajar • Pegawai • Tokoh
agama Jenis kelamin Pria dan
Wanita Pria dan Wanita Wanita Pria dan
wanita Wanita Pria dan wanita Pria
• Sosial Budaya
1. Konsumen yang mempunyai kebiasaan untuk berbelanja baik di pasar
tradisional maupun di pasar modern (swalayan, supermarket, dll). Jamparing
Kiat Abadi mendistribusikan produk ke pasar yang ada, yaitu modern trade
dan general trade. Setelah didistribusikan ke pasar, maka produk tersebut akan
dipajang di outlet. Dengan didistribusikan produk yang ada ke 2 (dua) pasar
tersebut, diharapkan calon pembeli akan membeli produk setelah melihat
produk tersebut tersedia di outlet yang ada.
2. Konsumen yang menyadari benar akan fungsi dan kualitas produk. Produk
yang didistribusikan Jamparing Kiat Abadi tergolong kategori low
involvement product, artinya konsumen akan mengetahui fungsi produk yang
akan dibeli tanpa diberikan penjelasan yang detail.
3. Konsumen yang sangat sensitif terhadap harga produk yang ada di pasar.
Produk yang didistribusikan Jamparing Kiat Abadi mempunyai harga yang
relatif murah dibandingkan pesaing utamanya.
Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Jamparing Kiat
Abadi membagi segmentasiasi pasarnya menjadi dua yaitu:
• Modern trade
Produk yang didistribusikan Jamparing Kiat Abadi memiliki segmen pasar
yang berbeda, salah satunya yaitu modern trade. Modern trade digunakan
sebagai target pendistribusian barang dikarenakan menjamurnya supermarket,
hypermart dan swalayan yang ada di wilayah Jawa Barat. Dengan banyaknya
modern trade yang ada di wilayah Jawa Barat maka, pendistribusian produk
20
principle oleh Jamparing Kiat Abadi diharapkan menggapai segmen pasar
yang memilih berbelanja di modern store tersebut.
• General trade
Terdapatnya jumlah yang cukup banyak wholesaler dan retail yang tersebar di
seluruh wilayah Jawa Barat khususnya Bandung merupakan lahan yang sangat
besar untuk pendistribusian baik dengan cara pemesanan produk maupun
mengunakan tenaga motorist dan canvass. Untuk mendapatkan produk yang
akan digunakan atau di konsumsi, konsumen akan mencarinya di retail
ataupun wholesaler terdekat dengan lokasi tempat tinggal mereka. Hal inilah
yang mendasari mengapa Jamparing Kiat Abadi mendistribusikan produk
principal ke general trade yang ada.
Targeting
Setelah segmen – segmen pasar diketahui dan ditentukan, maka selanjutnya
Jamparing Kiat Abadi dapat menentukan target pasarnya.
Adapun target pasar yang dituju oleh Jamparing Kiat Abadi adalah :
• Modern trade yang mempunyai lokasi yang strategis dan memiliki cabang di Jawa
Barat khususnya Bandung.
• Wholesaler di pusat kota Bandung
• Lokasi yang padat pemukimannya dikarenakan banyaknya retail yang berada di
lokasi tersebut. Untuk menjangkau lokasi yang jauh ke peloso, maka Jamparing
Kiat Abadi menggunakan media motorist dan canvassing dalam pendistribusian.
Positioning
Positioning sangatlah penting untuk menciptakan citra produk di benak
konsumen. Agar tepat sasaran maka Jamparing Kiat Abadi diposisiskan sebagai
distributor yang menangani pasar modern trade dan general trade untuk produk yang
belum dikenal di pasar yang berada di wilayah Jawa Barat dengan dibantu oleh pihak
principle product.
21
2.4.3 Market Size
• General trade di wilayah Kota Bandung, Terdapat 32 kecamatan di Bandung, satu
kecamatan memiliki 150 outlet, diansumsikan satu outlet membeli atau memesan
jenis produk yang sama dengan tingkat pemesanan yang sama sesuai penawaran
Jamparing Kiat Abadi, yaitu Rp 9.439.140, maka untuk perhitungannya adalah:
32 x 150 x Rp 9.439.140 = Rp.45.307.872.000
• Modern trade di wilayah Kota Bandung, Terdapat 32 kecamatan di Bandung, satu
kecamatan memiliki 4 outlet modern trade, diansumsikan satu outlet membeli
atau memesan jenis produk yang sama dengan tingkat pemesanan yang sama
sesuai penawaran Jamparing Kiat Abadi, yaitu Rp 9.439.140, maka untuk
perhitungannya adalah:
32 x 4 x Rp 9.439.140 = Rp 1.208.209.920
Total Market Size yang berada di wilayah Bandung adalah Rp 46.516.081.920,00
2.4.4. Perilaku konsumen
Dalam melihat perilaku konsumen secara lebih detail, Jamparing Kiat Abadi
menugaskan supervisor turun ke lapangan secara langsung untuk menanyakan
tanggapan, kritik dan respon masyarakat terhadap produk yang didistribusikan oleh
Jamparing Kiat Abadi. Hasil dari repon masyarakat tersebut dijadikan sebagai sumber
informasi untuk disampaikan kepada principle product. Kunjungan (join visit) yang
dilakukan oleh supervisor ini dilakukan selama 1 kali dalam semingggu untuk outlet
yang berbeda-beda. Hasil penugasan tersebut adalah sebagai berikut.
• Produk yang didistribusikan oleh Jamparing Kiat Abadi dapat diterima pasar. Hal
ini dapat dilihat dengan adanya repeat order di beberapa outlet yanga berada di
wilayah Bandung (data outlet dapat dilihat pada tabel 2.2)
• Jumlah outlet yang banyak mempengaruhi telatnya pengiriman barang di beberapa
outlet yang ada. Hal ini disebabkan karena jumlah armada pengiriman yang
dimiliki Kiat Abadi sedikit.
• Jumlah produk yang terdapat pada outlet terkadang sudah habis sedangkan untuk
pengiriman barang terlambat.
• Tidak adanya iklan baik di media elektronik maupun media cetak mengakibatkan
selling out (penjualan) produk terkadang tersendat – sendat.
22
• Daftar harga (price list) yang diberikan oleh principle product terlalu tinggi bila
dibandingkan dengan produk pesaing yang sejenis.
• Pembagian sample produk kepada konsumen kurang.
• Kemasan produk tidak terlihat bagus.
• Branding produk yang tidak kuat.
• Variant produk untuk setiap jenisnya ditambah.
Dengan adanya informasi dari outlet yang berbeda di harapkan principle product
mampu memikirkan dan menjawab tantangan tersebut.
23
Tabel 2.2. Jamparing Kiat Abadi customer’s database
24
2.4.5 Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Pada pada bagian ini akan membahas mengenai Analisis Situasi Bisnis (SWOT
Analysis dan TOWS Matrix), Strategi persaingan Porter’s dan Competitive Advantage
Jamparing Kiat Abadi.
Analisis Situasi Bisnis (SWOT Analysis dan TOWS Matrix)
Strengths (keunggulan yang dimiliki)
• Produk yang unik, baik dalam segi rasa dan bentuk
• Harga yang murah untuk end user dengan kualitas nomor satu.
• Lokasi gudang yang strategis dan ditangani secara baik
• Telah menggarap pasar baik di modern trade maupun general trade yang ada
di wilayah Jawa Barat.
• Memiliki lebih dari 5000 outlet di Jawa Barat dan sekitarnya.
• Memiliki armada yang cukup dalam mendistribusikan produk.
• Menggunakan media motorist dan canvassing dalam pendistribusian produk
ke lokasi pelosok daerah di Jawa Barat.
• Menggunakan sistem order today deliver tommorow (otdt) untuk menangani
pemesanan produk.
• Adanya sistem retur apabila ada produk rusak.
• Jangka waktu pembayaran (term of payment) yang panjang.
• Nama Jamparing Kiat Abadi yang cukup dikenal sebagai distributor di
wilayah Jawa Barat.
Weakness
• Sistem Informasi yang kurang baik.
• SDM yang kurang banyak dalam mendistribusikan produk.
• Retur produk yang cukup banyak dari wholesaler dan retail.
• Dukungan dari principle yang didistribusikan produknya masih kurang dalam
hal iklan di media elektronik dan media cetak.
• Para pemegang saham merupakan pendatang baru dalam dunia bisnis, masih
dalam proses belajar, sehingga belum mengetahui betul bisnis ini yaitu bisnis
pendistribusian barang.
25
Opportunity
• Produk yang didistribusikan Jamparing Kiat Abadi merupakan produk yang
belum dikenal pasar.
• Belum terkuasainya seluruh area wholesaler dan retail yang ada di wilayah
Jawa Barat.
Threats
• Kemungkinan kompetitor produk baik yang sudah mempunyai nama dan tidak
meniru produk-produk principle yang didistribusikan oleh Jamparing Kiat
Abadi.
• Bisnis distributor di Jawa Barat sudah penuh dengan pemain yang memiliki
bisnis serupa.
• Kesulitan mendapatkan lokasi gudang yang sanggup menampung banyaknya
produk dari principle product.
• Frekwensi dari kunjungan supervisor ke outlet yang kurang banyak.
26
Berikut adalah matrix TOWS untuk melihat strategi apa yang tepat untuk digunakan. Tabel 2.3. TOWS Matrix Jamparing Kiat Abadi
Berdasarkan TOWS Matrix diatas maka diperlukan beberapa hal berikut ini :
• Pendistribusian produk yang dilakukan oleh Jamparing Kiat Abadi harus dibantu
dengan adanya iklan sebagai pendukung dalam pemasaran produk yang dibuat
oleh pihak principle product
STRENGTH • Produk yang unik, baik dalam segi
rasa dan bentuk • Harga yang murah untuk end user
dengan kualitas nomor satu. • Lokasi gudang yang strategis dan
ditangani secara baik • Telah menggarap pasar baik di
modern trade maupun general trade yang ada di wilayah Jawa Barat.
• Memiliki 5000 outlet di Jawa Barat dan sekitarnya.
• Memiliki armada yang cukup untuk mendistribusikan produk.
• Menggunakan media motorist dan canvassing untuk mendistribusikan produk ke lokasi pelosok daerah di Jawa Barat.
• Menggunakan sistem order today deliver tommorow (otdt) untuk menangani pemesanan roduct.
• Adanya sistem retur apabila ada produk yang rusak.
• Jangka waktu pembayaran (Term of payment) yang panjang.
• Nama Jamparing Kiat Abadi cukup dikenal sebagai distributor di wilayah Bandung.
WEAKNESS • Sistem Informasi yang
kurang baik. • SDM yang kurang banyak
dalam mendistribusikan produk.
• Retur produk yang cukup banyak dari wholesaler dan retail.
• Dukungan dari principle yang didistribusikan produknya masih kurang dalam hal iklan di media elektronik dan media cetak.
• Para pemegang saham merupakan new comer dalam dunia bisnis, masih dalam proses belajar, sehingga belum mengetahui betul bisnis ini yaitu bisnis pendistribusian barang.
OPPORTUNITIES • Produk yang didistribusikan
Jamparing Kiat Abadi merupakan produk yang belum dikenal pasar.
• Belum terkuasainya seluruh area wholesaler dan retail yang ada di wilayah Jawa Barat.
THREATS • Kemungkinan kompetitor produk
baik yang sudah mempunyai nama dan tidak meniru produk-produk principle yang didistribusikan oleh Jamparing Kiat Abadi.
• Bisnis distributor di Jawa Barat sudah penuh dengan pemain yang memiliki bisnis serupa.
• Kesulitan mendapatkan lokasi gudang yang sanggup menampung banyaknya produk dari principle produk.
• Frekwensi dari kunjungan supervisor ke outlet yang kurang banyak.
• Pendistribusian produk yang dilakukan oleh Jamparing Kiat Abadi harus dibantu dengan adanya iklan produk yang dibuat oleh pihak principle produk
• Penambahan armada transportasi untuk mendistribusikan produk yang ada ke seluruh wilayah Jawa Barat.
• Meningkatkan kualitas pendistribusian dengan tepat seperti mengirimkan produk dengan tepat waktu.
• Merapatkan sistem pendistribusian yang telah terjadi.
• Frekwensi kunjungan supervisor diperbanyak.
• Mencari lokasi gudang baru yang sanggup untuk menyimpan produk dengan jumlah yang banyak.
IFAS
EFAS
• Pembenahan sistem informasi untuk pemesananan barang.
• Menseleksi wholesaler dan retail yang melakukan jumlah retur yang besar.
• Menambah tim SDM yang berkualitas.
• Memahami kelebihan dan kekurangan principle produk.
• Fokus kepada penyebaran produk daripada ke penjualan.
• Mencari principle produk baru yang akan didistribusikan produknya untuk mengefisienkan biaya dalam mengirimkan produk ke pasar.
27
• Penambahan armada transportasi untuk mendistribusikan produk yang ada ke
seluruh wilayah Jawa Barat
• Pembenahan sistem informasi untuk pemesananan barang.
• Menyeleksi wholesaler dan retail yang melakukan jumlah retur yang besar.
• Menambah tim SDM yang berkualitas.
• Meningkatkan kualitas pendistribusian dengan tepat seperti mengirimkan produk
dengan tepat waktu.
• Merapatkan sistem pendistribusian yang telah terjadi.
• Frekwensi kunjungan supervisor diperbanyak.
• Mencari lokasi gudang baru yang sanggup untuk menyimpan produk dengan
jumlah yang banyak.
• Memahami kelebihan dan kekurangan principle product.
• Fokus kepada penyebaran produk daripada ke penjualan.
• Mencari principle product baru yang akan didistribusikan produknya untuk
mengefisienkan biaya dalam mengirimkan produk ke pasar.
Strategi Persaingan Porter’s
Gambar 2.3. Strategi Persaingan Porter’s
Strategi Jamparing Kiat Abadi pada competitive advantage adalah lower
cost, karena Jamparing Kiat Abadi mendistribusikan produk yang mempunyai item
yang banyak dengan memperhatikan biaya pengiriman, tenaga kerja, dan harga dasar
28
produk dari principle product dengan biaya yang rendah agar mengefisienkan biaya
yang dikeluarkan untuk mendistribusikan barang.
Jamparing Kiat Abadi pada competitive scope memilih strategi broad target,
dimana produk yang didistribusikan ditujukan untuk mass pasar, dalam arti
Jamparing Kiat Abadi mendistribusikan produk dengan jenis tertentu sesuai dengan
yang dipesan oleh pelanggan.
Competitive Advantage
Competitive advantage Jamparing Kiat Abadi yang diterapkan selama ini
adalah customer satisfaction atau menyediakan produk dan jasa yang dengan kualitas
premium, dengan harga yang tepat, dengan jumlah yang diinginkan, dan sesuai
dengan waktu pengiriman yang diinginkan oleh konsumen. Dan yang tidak kalah
pentingnya lagi adalah terpeliharanya tingkat kesetiaan pelanggan (customer loyalty),
yaitu dengan cara memelihara hubungan baik dengan outlet yang ada pada
Jamparing Kiat Abadi. Berikut adalah beberapa sumber utama dari competitive
advantage Jamparing Kiat Abadi :
• Keunggulan dalam Biaya :
− Sedapat mungkin menekan investasi perawatan kendaraan operasional.
− Tenaga kerja yang ada tidak hanya fokus pada satu pekerjaan, contoh
salesman dapat juga mengirimkan barang pesanan yang jumlah kuantitasnya
sedikit ke pelanggan.
− Mengirimkan produk dengan jenis yang berbeda secara bersamaan ke
pelanggan.
− Pembelian barang-barang investasi yang berkualitas dengan harga yang
ringan.
− Sedapat mungkin menekan biaya pengiriman dengan cara mengirimkan
produk yang ke outlet yang mempunyai route jalan yang sama.
• Keunggulan Diferensiasi :
− Produk yang didistribusikan Jamparing Kiat Abadi merupakan produk yang
kompetitornya tidak begitu banyak (Inovator produk).
− Deliver by order yaitu dengan cara order today deliver tommorow (otdt).
− Term of payment (jangka waktu pembayaran) yang lama.
29
− Retur produk tidak dikenakan biaya.
• Keunggulan kemasan Jamparing Kiat Abadi :
− Menggunakan bahan dengan alumunium foil dan botol sehingga mencegah
kerusakan produk.
− Pemesanan barang dengan kuantitas yang besar menggunakan karton sehingga
mempermudah penghitungan kuantitas di general trade.
− Packaging barang per produk (snack dan makanan ringan) menggunakan
bahan yang berkualitas sehinggga tingkat kadaluarsa produk lebih lama.
− Untuk modern trade produk dikemas dengan di banded per 5 produk yang
sejenis (Tujuh Sebelas, Griya Yogja, Benchmart, Carefour) untuk
mempermudah end user yang akan membeli produk dengan jumlah yang
sedikit.
• Keunggulan layanan Jamparing Kiat Abadi :
− Pegawai diharuskan untuk mengenal secara dekat kepada outlet yang ada pada
database Jamparing Kiat Abadi.
− Memberikan margin yang tinggi kepada outlet
− Memberikan jangka waktu pembayaran yang lama kepada outlet.
− Dapat menjelaskan produk-produk yang didistribusikan oleh Jamparing Kiat
Abadi dengan baik namun tetap sederhana agar outlet tidak merasa digurui.
− Ucapan terima kasih baik kepada pembeli maupun calon pembeli yang tidak
jadi memesan produk yang didistribusikan oleh Jamparing Kiat Abadi.
− Selalu mengucapkan permintaan maaf yang tulus apabila pegawai Jamparing
Kiat Abadi melakukan kesalahan ataupun pada saat pembeli menginginkan
produk yang ternyata telah habis terjual.
• Keunggulan Pemasaran
Pemilihan lokasi gudang yang dekat dengan general trade dan modern trade yang
berada di Bandung. Selanjutnya diupayakan untuk menambah gudang di daerah
yang dekat dengan lokasi yang sekarang, yaitu Jl. Parakan Saat .
30
Brand Awareness
Melalui komunikasi verbal yang mengena kepada outlet dan calon outlet
mengenai produk yang didistribusikan Jamparing Kiat Abadi, dalam hal ini para
pegawai dilatih terlebih dahulu agar dapat menjelaskan produk dengan sebaik-
baiknya. Melalui komunikasi visual, pemilihan warna seragam dan tulisan
Jamparing Kiat Abadi agar outlet mengetahui identitas salesman .
2.5 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah merupakan penuntun agar aktivitas pemasaran terus
konsisten terhadap strategi utama yang telah ditentukan. Strategi pemasaran yang
tepat akan mendukung keseluruhan upaya untuk mencari sasaran perusahaan, baik
sasaran jangka pendek, menengah maupun panjang. Dalam pembuatan strategi
pemasaran menggunakan Marketing Mix (7 P)
2.5.1 Product
Produk-produk yang didistribusikan oleh Jamparing Kiat Abadi adalah
produk low involvement karena untuk mendapatkan produk Jamparing Kiat Abadi,
pembeli tidak membutuhkan penjelasan yang banyak dari salesman. Adapun produk
yang didistribusikannya meliputi produk makanan dan non makanan .
2.5.2 Price
Fokus usaha Jamparing Kiat Abadi adalah pada masyarakat yang membeli
produknya ke retail, wholesaler maupun special store. Berikut adalah struktur harga
masing produk -produk yang didistribusikan oleh Jamparing Kiat Abadi :
31
Produk Soup Gelas
Tabel 2.4. Price list Soup Gelas
Produk Sikat Gigi
Tabel 2.5. Price list Sikat Gigi Premier
ISI/ 1 Pcs 1 Lsn >= 1 Krt
NAMA PRODUK LUSIN SATUAN 10%
SG Premier Action 12 Pcs 1.425 17.100 184.680
SG Premier Deluxe 12 Pcs 1.425 17.100 184.680
SG Premier Superior 12 Pcs 1.425 17.100 184.680
SG Premier Flexi 12 Pcs 1.667 20.000 216.000
SG Premier Maxi 12 Pcs 1.667 20.000 216.000
SG Premier Fancy 12 Pcs 1.667 20.000 216.000 SG Premier BoBo Junior 12 Pcs 2.100 25.200 272.160
SG Premier Twin 12 Pcs 2.500 30.000 324.000 SG Premier Travel Pack 12 Pcs 3.000 36.000 388.800
Produk Teh
Tabel 2.6. Price list Teh Walini
ISI/ 1 Pcs 1 Krt >=1 Krt Sachet + >=1 Krt
Dus NAMA PRODUK SATUAN
KARTON 3% 5% Teh Hitam Sachet Pcs 120 500
58.200 57.000
Teh Hitam Dus Pcs 24 3.250 75.660 74.100
Teh Hijau Dus Pcs 24 9.250
Teh Jahe Dus Pcs 24 9.250
ISI/ < 1 Krt >= 1 Krt >= 5 Krt NAMA PRODUK KARTON SATUAN 5%+5% 5%+8% 5%+12%
Soup Gelas Ayam 100 Pcs 947,63 917,70 877,80 Soup Gelas Jagung 140 Pcs 947,63 917,70 877,80
32
Produk Makaroni Tawes
Tabel 2.7. Price list Makaroni Tawes
Tunai Minimal 1 Ikat Nama Produk
Ikat Ball Harga/Ikat Harga/Ball Harga/Pcs
Makaroni Special Mesin (+) 1 (+) 5 Rp. 75.000 Rp. 15.000 Rp. 375
Krupuk Makaroni Mesin (+) 1 (+) 5 Rp. 75.000 Rp. 15.000 Rp. 375
Krupuk Remis (+) 1 (+) 5 Rp. 75.000 Rp. 15.000 Rp. 375
DISC 5% + 3% (KREDIT Nama Produk
Ikat Ball Harga/Ikat Harga/Ball Harga/Pcs
Makaroni Special Mesin 1 - 10 5 - 50 Rp. 73.720 Rp. 14.744 Rp. 368.6
Krupuk Makaroni Mesin 1 - 10 5 - 50 Rp. 73.720 Rp. 14.744 Rp. 368.6
Krupuk Remis 1 - 10 5 - 50 Rp. 73.720 Rp. 14.744 Rp. 368.6
Produk Minyak Goreng
Tabel 2.8. Price list Minyak Goreng Delfico
PRODUK NAME PRICE DISC DELFICO REFFIL 1 LITER Rp 12.300,00 3% DELFICO REFFIL 2 LITER Rp 24.200,00 3% DELFICO BOTOL 1 LITER Rp 13.100,00 3% DELFICO BOTOL 2 LITER Rp 26.200,00 3%
2.5.3 Place
Pemilihan lokasi yang sama, yaitu gudang tempat menyimpan barang dan
lokasi kantor pusat Jamparing Kiat Abadi sendiri telah tepat karena hal ini akan
mempermudah proses controlling dalam mengirimkan barang ke target pasar yang
ada yaitu general trade dan modern trade yang ada di wilayah Bandung. Pemilihan
lokasi gudang yang akan dipilih dalam waktu dekat ini terletak di sekitar daerah
parakan saat - Bandung.
33
2.5.4 Promotion
Promotion berikut ini adalah program-program yang dilakukan Jamparing
Kiat Abadi :
• Melakukan program diskon untuk produk yang didistribusikan dengan jumlah
tertentu.
• Melakukan penjualan langsung ke general trade melalui media canvass dan
motorist.
• Memberikan spanduk ke outlet yang menjual produk Jamparing Kiat Abadi.
• Melakukan sample produk ke daerah yang potensial penjualannya.
• Ikut serta dalam pameran-pameran yang diadakan oleh lembaga institusi
pemerintah untuk lebih mengenalkan produk yang didistribusikan Jamparing Kiat
Abadi.
• Memberikan souvenir kepada outlet yang melakukan penjualan terbaik.
• Fokus yang merata terhadap pendistribusian produk yang berada di Jamparing
Kiat Abadi sendiri.
2.5.5 Process
Proses pembelian, pemesanan maupun pembayaran Jamparing Kiat Abadi
melalui empat proses yang berbeda, yaitu penjualan berdasarkan purchase order,
penjualan dengan menggunakan canvassing, retur penjualan dan pemberian sample
kepada konsumen. Hal tersebut dijelaskan di bawah ini
• Penjualan dapat terjadi dengan dasar PO (purchase order) dari customer.
Dalam kombinasinya terdapat dua kelompok besar penjualan domestic dengan
dasar PO customer, yaitu penjualan dengan tax (pajak) dan non tax (tanpa pajak).
Namun kedua hal tersebut memiliki skenario yang mirip. Bedanya perusahan akan
mengeluarkan faktur pajak untuk penjualan dengan pajak. Faktur pajak dikeluarkan
per invoice. Skenario penjualan jenis ini dapat dilihat pada table berikut:
34
Tabel 2.9. Penjualan sistem purchase order Urutan Aktor Aktifitas Keterangan
1 Sales Administration
Menerima PO dari customer Manual
2 Kasir Meng-entry ke sistem jika customer menitipkan uang muka
Sistem.
3 Sales Administration
Meng-entry SO (sales order) dengan dasar PO tersebut.
Sistem. Pada langkah ini terdapat pengecekan credit limit.
4 Gudang Melakukan picking, packing dan goods issue.
Manual dan system. Picking dan packing adalah langkah optional tergantung proses bisnis.
5 Shipping Mencetak delivery note (surat jalan)
Sistem
6 Billing Mencetak invoice (faktur) Sistem 7 Shipping Menyerahkan barang beserta
delivery note dan invoice Manual. Pemberian invoice adalah optional.
8 Security Mengecek barang keluar dengan dasar delivery note
Manual
Pertama-pertama sales administration akan menerima PO (purchase order)
dari customer. Berdasar PO tersebut sales administration akan meng-entry SO (sales
order) kedalam sistem. Idealnya apa yang dimaksudkan di dalam SO adalah sama
persis dengan yang ada di PO customer, tetapi perbedaan akan terdapat apabila ada
keterbasan barang maka quantity SO akan berbeda dengan PO customer. Besarnya SO
akan dihitung berdasar perbandingan PO customer tersbut dengan total seluruh PO
dan dengan perhitungan tertentu. Harga yang ada pada SO dapat keluar secara
otomatis dan dapat di entry secara manual. Pada pembuatan SO akan terjadi
pengecekan credit limit.
Setelah sales administration meng-entry sales order maka bagian gudang akan
melakukan picking, packing dan goods issue. Kemudian bagian shipping akan
membuat delivery note (surat jalan) dan kemudian bagian billing akan membuat
invoice untuk surat jalan tersebut. Untuk penjualan dengan pajak maka akan dicetak
faktur pajak per invoice. Kemudian bagian shipping akan menyerakahkan barang ke
bagian delivery (pengiriman) beserta dokumen delivery note serta invoice (optional).
Ketika meninggalkan perusahaan sopir akan dicek lagi oleh bagian Security apakah
jumlah barang yang dikeluarkan sama dengan yang tertulis di delivery note.
Pembayaran invoice oleh customer masuk dalam tugas bagian finance dan
accounting.
35
• Penjualan domestic canvasing
Jamparing Kiat Abadi melakukan penjulan canvassing yaitu membawa
sejumlah barang dengan menggunakan motor atau mobil untuk dijual langsung ke
customer. Penjualan canvassing dilakukan untuk produk yang mempunyai volume
yang besar, atau sebagai salah satu bentuk kegiatan promosi. Scenario penjualan
domestic canvassing adalah sebagai berikut Tabel 2.10. Penjualan sistem domestic canvasing
Urutan Aktor Aktifitas Keterangan 1 Sales supervisor
atau manager Membuat rencana penjualan canvasing
Manual. Atas dasar target penjualan dan kondisi stock barang.
2 Gudang Melakukan transfer stock rencana penjualan canvasing
System. Transfer stock dilakukan dari lokasi gudang ke lokasi canvassing (mobil)
3 Shipping Mencetak delivery note System 4 Security Mengecek barang keluar dengan
dasar delivery note Manual
5 Salesman Menjual barang ke customer dengan mobil atau motor
Manual. Hal ini dilakukan dengan aplikasi computer sederhana.
6 Salesman Mencaritat total penjualan Manual 7 Gudang Melakukan transfer stock sisa
barang yang ada di mobil atau motor
System. Transfer stock sisa barang dari lokasi canvassing ke lokasi gudang
8 Sales administration
Entry sales order untuk penjualan cash
System. Atas dasar data penjualan canvassing dari salesman.
9 Kepala adm penjualan
Melakukan goods issue dari lokasi canvassing dan memproses invoice
System. Invoice dicetak untuk kebutuhan audit trail.
• Retur Penjualan
Perusahaan yang menjual barang juga perlu mempunyai mekanisme retur
penjualan. Retur barang terjadi karena barang yang diterima pembeli tidak sesuai
spesifikasinya, barang yang diterima salah barang, atau barang yang diterima
kuantitasnya tidak sesuai. Berkaitan dengan retur penjualan Jamparing Kiat Abadi
mempunyai dua mekanisme, yaitu dengan menerbitkan credit memo atau dengan
menggantinya dengan barang yang sama.
36
Tabel 2.11. Retur penjualan dengan credit limit
Urutan Aktor Aktifitas Keterangan 1 Customer Mengajukan pemintaan retur
barang. Manual
2 Sales manager Mengecek dan menyetujui permintaan retur barang
Manual. Akan dicek apakah alsan customer untuk meretur barang benar.
3 Sales administration Membuat permintaan pengembalian barang
Sistem. Referensi adalah nomer sales order dan invoice
4 Gudang Melakukan pengembalian barang Sistem 5 Gudang Mencetak dokumen pengembalian
barang Sistem
6 Billing Mencetak credit memo Sistem
Retur penjualan dengan credit memo dimulai ketika customer mengajukan
permintaan retur barang. Sebab retur barang sudah sudah dijelaskan sebelumnya.
Sales manager akan mengecek kebenaran laporan customer, menganalisanya, dan
akan menyejutujui atau menolaknya. Jika disetujui maka sales administration akan
membuat permintaan pengembalian barang tersebut dengan nomer referensi sales
order dan invoice barang yang akan di retur. Permintaan pengembalian barang ini
mirip dengan sales order. Setelah itu sales administration akan menginformasikan ke
bagian gudang. Kemudian bagian gudang akan melakukan transaksi pengembalian
barang. Akibat dari langkah ini maka stock barang tersebut akan bertambah. Bagian
gudang mengecek apakah kondisi barang dalam keadaan baik, jika tidak maka bagian
gudang akan memindah barang tersebut dari lokasi gudang ke lokasi karantina untuk
mencegah terjualnya barang tersebut ke customer. Setelah itu bagian billing akan
mencetak credit memo. Akibat credit memo ini dari sisi akuntansi adalah akan
mengurangi piutang customer karena akan menimbulkan jurnal kredit pada customer
account receivable. Pengaruh yang lain adalah pengurangan jumlah revenue/sales
karena transaksi ini akan menimbulkan jumlah debet pada revenue yang akan muncul
di income statement (laporan laba rugi).
37
Tabel 2.12. Retur barang dengan barang sejenis
Urutan Aktor Aktivitas Keterangan 1 Customer Mengajukan permintaan retur
barang Manual
2 Sales manager Mengecek dan menyetujui permintaan retur barang
Manual. Akan dicek apakah alasan customer meretur barang
3 Sales Administration Membuat permintaan pengembalian barang
Sistem. Referensi adalah nomer sales order dan invoice
4 Gudang Melakukan pengembalian barang
Sistem
5 Gudang Mencetak dokumen pengembalian barang
Sistem
6 Sales administration Membuat pengiriman barang gratis
Sistem. Dibuat dengan dasar dokumen permintaan pengembalian barang
7 Gudang Melakukan goods issue untuk barang ini
Sistem. Stock perusahaan akan berkurang
8 Shipping Mencetak delivery note Sistem 9 Security Mengecek barang yang
keluar dengan dasar surat jalan
Manual
Retur penjualan dengan mekanisme ganti barang dimulai ketika customer
mengajukan permintaan retur barang. Sales manager akan mengecek kebenaran
laporan customer, menganalisanya dan akan menyetujui atau menolaknya. Jika
disteujui maka sales administration akan membuat permintaan pengembalian barang
dengan nomor referensi sales order dan invoice barang yang akan di retur tersebut.
Permintaan pengembalian barang ini mirip dengan sales order. Kemudian bagian
gudang akan melakukan transaksi pengembalian barang. Akibat dari langkah ini maka
stock barang tersebut akan bertambah. Bagian gudang mengecek apakah kondisi
barang dalam keadaan baik, jika tidak maka bagian gudang akan memindah barang
tersebut dari lokasi gudang ke lokasi karantina. Pada mekanisme ganti barang ini
credit memo tidak terbentuk. Kemudian sales administration akan membuat
pengiriman barang gratis, artinya harga barang tersebut adalah nol. Selanjutnya
gudang akan melakukan goods issue untuk barang ini dan bagian shipping akan
mencetak delivery note. Security akan mengecek barang yang keluar dari perusahaan
apakah sama dengan surat jalannya.
38
• Pemberian sampel
Jamparing Kiat Abadi memiliki proses bisnis yang akan membagikan
sampel ke konsumen. Harga barang sampel tersebut adalah nol karena diberikan
secara gratis ke konsumen. Biaya sampel secara akuntansi akan dibebankan ke
Marketing expense yang akan dibebankan kepada pihak principal.
Tabel 2.13. Pemberian sampel barang
Urutan Aktor Aktivitas Keterangan 1 Sales manager Mengajukan permintaan sampel Manual 2 Principal Menolak atau menyetujui
permintaan ini Manual
3 Sales administration Meng-entry sales order sampel Sistem. Harga adalah nol
4 Gudang Melakukan goods issue Sistem 5 Shipping Mencetak surat jalan Sistem 6 Security Mengecek barang yang keluar
dengan dasar surat jalan Manual
2.5.6 People
Karyawan:
• Training mengenai perilaku dalam menghadapi pelanggan, salesman skill, dan
product knowledge.
• Diberikan wewenang untuk memutuskan order dalam jumlah yang besar.
• Berhak mendapatkan gaji tepat pada waktunya dengan jumlah yang sudah
disepakati bersama.
• Berhak mendapatkan uang makan dan uang transport harian.
• Berhak mendapatkan insentif pada saat target tercapai.
• Berhak mendapatkan sehari hari libur yaitu hari minggu dalam 1 minggu.
• Berhak mendapatkan ganti hari libur pada hari-hari lainnya sesuai dengan
kesepakatan antara karyawan dan pihak yang berwenang.
• Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan karyawan.
• Menjaga penampilan, termasuk didalamnya kerapihan dalam memakai seragam.
2.5.7 Physical Evidence:
• Pemilihan lokasi gudang dan kantor pusat yang berdekatan dengan pasar yang ada
yaitu general trade dan modern trade.
39
• Warna mobil pengiriman putih dengan menggunakan tulisan JKA singkatan dari
Jamparing Kiat Abadi.
• Menggunakan kop surat dalam setiap transaksi pemesanan, pengiriman barang
dan pembayaran.
2.6 Rencana Operasional
Rencana operasional yang dibuat Jamparing Kiat Abadi bertujuan untuk
memudahkan semua proses operasional Jamparing Kiat Abadi. Berikut adalah
beberapa hal yang berkaitan dengan tujuan fungsi operasional:
• Memberikan pendistribusian produk yang merata ke pasar yang ada di wilayah
Jawa Barat khususnya di Bandung..
• Memberikan pelayanan yang superior kepada setiap pelanggan, agar mereka
merasa nyaman pada saat memesan atau membeli produk-produk Jamparing
Kiat Abadi.
• Menjaga kualitas pelayanan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang
menjadi target pasar Jamparing Kiat Abadi.
• Dapat terus melakukan efisiensi pemanfaatan sumber daya namun tetap menjaga
kualitas yang berkesinambungan.
• Agar selalu dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan agar tetap
berkontribusi bagi Jamparing Kiat Abadi.
• Dapat saling bekerjasama antar bagian fungsional untuk mewujudkan visi dan
misi perusahaan, sehingga semua pihak yang terkait memiliki kompetensi yang
luas.
2.6.1 Kapasitas
Jamparing Kiat Abadi berusaha agar dapat menambah gudang, armada
pengiriman produk, mencari outlet baru dan mencari principle baru untuk
didstribusikan produknya. Hal ini dilakukan untuk lebih mengefisienkan proses
pendistribusian produk.
40
2.6.2 Process Flow Manajemen Pembelian
Gambar 2.4. Proses Pembelian Produk Jamparing Kiat Abadi
Siklus sales order management (manajemen penjualan) Jamparing Kiat Abadi
terdiri dari 6 proses dasar, yaitu aktifitas pre-sales, memproses sales order, aktivitas
inventory sourcing, shipping, billing, dan payment. Suatu siklus manajemen penjualan
yang efektif dan efisien memiliki hubungan antara satu proses dengan proses yang
lain dalam satu kesatuan. Untuk mencari hal ini perlu didukung dengan sistem
informasi yang terintegrasi.
Siklus manajemen penjualan Jamparing Kiat Abadi dimulai dari aktivitas
pre-sales seperti negosiasi dengan customer yang kemudian disertai dengan
pembuatan quotation (semacam penawaran harga). Kemudian prosesnya dilanjutkan
dengan pembuatan sales order (order penjualan). Setelah itu menyediakan barang
yang dipesan oleh customer, Jamparing Kiat Abadi akan melihat apakah barangnya
sudah ada di gudang atau perlu dipesan dahulu ke supplier. Hal ini dikenal dengan
nama inventory sourcing. Setelah barang tersedia, lalu dilakukan proses delivery,
yaitu guna mengirimkan barang ke customer. Kemudian proses billing akan
6. Payment
1. Pre-sales Activity 3. Inventory sourcing
4. Delivery
5. Billing
2. Sales order
41
dilakukan, amparing Kiat Abadi akan menagih ke customer dengan mengirim invoice
(faktur). Berdasar invoice tersebut customer akan melakukan payment (pembayaran)
atas barang yang dibeli. Siklus manajemen penjualan ini dapat dilihat pada gambar di
atas.
2.6.3 Riset dan Pengembangan Produk
Strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara
meningkatkan atau memodifikasi produk-produk, atau memperbaiki dan atau
mengembangkan produk yang sudah ada pada saat ini. Strategi ini biasanya
memerlukan penelitian yang luas dan tajam serta membutuhkan biaya yang sangat
besar. Hal ini dapat dilakukan, jika produk sudah berada pada tahapan jenuh, maka
hendaklah bisnis distribusi ini mencari outlet baru sebagai target pasar yang dituju.
2.7 Manajemen dan Organisasi
2.7.1 Bentuk Kepemilikan
Jamparing Kiat Abadi merupakan usaha bersama dari perwujudan rencana
yang dikelola secara profesional dengan kepemilikan utama berupa saham. Besarnya
saham dibagi rata untuk setiap anggotanya yang terdiri dari 3 orang yaitu, Panji
Satriadi, Deden Bambang, dan Herman.
2.7.2 Rencana Personil
Untuk tahap start-up Jamparing Kiat Abadi membutuhkan pegawai
sebanyak 7 orang. Para pegawai bertugas untuk melakukan semua kegiatan
operasional. Para pemilik juga akan merangkap dalam bidang operasional. Dibawah
ini adalah tabel rencana personil Jamparing Kiat Abadi
Tabel 2.14. Rencana Personil Jamparing Kiat Abadi
Keterangan Jumlah (orang)
Operational Officer 7
Marketing Officer 1
Finance Officer 1
42
2.7.3 Struktur Organisasi
Gambar dibawah ini adalah merupakan struktur organisasi Jamparing Kiat
abadi. Struktur organisasi ini masih terbilang sederhana, karena hanya terdiri dari tiga
tingkatan, yaitu, CEO, manager dan staff.
Gambar 2.5. Struktur Organisasi Jamparing Kiat Abadi
Berikut ini adalah penjelasan tentang masing-masing tugas dan wewenang yang
diemban oleh masing-masing personil:
• DIRUT bertanggung jawab mengambil semua keputusan yang berhubungan
dengan manajemen perusahaan.
• Direktur Operasional bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang
dilakukan Jamparing Kiat Abadi. Manajemen gudang, pengaturan route,
penentuan pemberian diskon kepada outlet merupakan pekerjaan rutin yang
dihadapi oleh bagian ini.
• Direktur Marketing bertanggung jawab terhadap kegiatan pemasaran Jamparing
Kiat Abadi. Penentuan target yang harus dicapai, dan menentukan area
pendistribusian mana yang didahulukan merupakan bagian tugas yang harus
dilakukan.
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR OPERASIONAL
DIREKTUR MARKETING
DIREKTUR KEUANGAN & ADM
STAFF AHLI
PROYEK
DELIVERY STAFF
MOTORIST
GUDANG
SALESMAN
SUPERVISOR
OUTSOURCEWORKER
43
• Direktur Keuangan & ADM bertanggung jawab terhadap keuangan dan
pemberian pelatihan tenaga kerja di Jamparing Kiat Abadi..
• Staff Ahli bertanggung jawab memberi masukan kepada DIRUT mengenai
keputusan yang harus diambil secara cepat dan tepat apabila ada masalah dalam
hal operasional, marketing dan keuangan yang ada pada Jamparing Kiat Abadi.
• Proyek bertanggung jawab untuk mencari principle product baru yang produknya
akan didistribusikan oleh Jamparing Kiat Abadi.
• Gudang bertanggung jawab melakukan manajemen gudan, dalam hal ini yaitu
memeriksa barang yang keluar maupun masuk, dan memisahkan barang yang
yang rusak.
• Delivery Staff bertanggung jawab mengirimkan barang ke tempat konsumen yang
ada, mengambil barang retur sesuai dengan jadwal yang tersedia.
• Motorist bertanggung jawab untuk melakukan pendistribusian/menjual produk
secara tunai ke lokasi yang susah dijangkau oleh mobil.
• Supervisor bertanggung jawab melakukan pemantauan tugas salesman dan
mengambil tagihan yang sudah jatuh tempo dari tangan konsumen.
• Salesman bertanggung jawab mencari PO (order penjualan), mencari outlet baru,
dan memenuhi target yang telah diberikan oleh Direktur Pemasaran
2.8 Rencana Keuangan
2.8.1 Asumsi Dasar
Beberapa asumsi dasar yang direncanakan Jamparing Kiat Abadi dalam
menyusun rencana keuangan adalah sebagai berikut :
• Suku bunga pinjaman berdasarkan institutional lending rate 13.5%
• Laju inflasi pertahun berdasarkan Bank Indonesia adalah 6.6%
• Kenaikan penjualan perbulan 10% (target dalam bulan)
• Suku Bunga Bank Indonesia pada 8.5%
• Depresiasi 10% (straight line method)
• Propotional tax rate 30%
• Penjualan untuk soup gelas, teh walini, sikat gigi dan minyak goreng.
• Biaya produksi pada bulan ke 3 lebih rendah dari bulan sebelumnya pembelian
secara tunai yang mengakibatkan diskon dari principle.
44
2.8.2 Investasi Awal
Investasi pada awalnya adalah sebesar Rp. 100.000.000,00 dimana Rp.
100.000.000,00 adalah kepemilikan dari 3 orang pemilik Jamparing Kiat Abadi.
Tabel 2.15. WACC Jamparing Kiat Abadi
Alokasi dana diatas diinvestasikan pada:
• Current Asset
− Cash on hand sebesar Rp 11.250.000,00 yang terdiri untuk pembayaran gaji,
sewa mobil, maintenance kendaraan, administrasi dan overhead kantor.
− Surat berharga sebesar Rp 70.000.000,00 dalam bentuk bank garansi di Bank
Mandiri.
• Fix Asset
− Pembelian kendaraan suzuki cary second sebesar Rp 15.000.000,00 dan
− Peralatan kantor Rp 3.750.000,00.
45
Tabel 2.16. Investasi awal Jamparing Kiat Abadi
Tabel 2.17. COGS Jamparing Kiat Abadi
Tabel 2.18. Biaya Umum
2.8.3 Revenue
Dari hasil perhitungan dengan asumsi bahwa pada bulan pertama jumlah outlet
sebanyak 5000 outlet (1 kecamatan memiliki 150 outlet) melakukan pembelian
produk Soup Gelas, Teh Walini, Sikat Gigi Premier dan Minyak Goreng Delfico. Tabel 2.19.
Pembelian Produk Soup Gelas
46
Tabel 2.20.
Pembelian Produk Teh Walini
Tabel 2.21.
Pembelian Sikat Gigi Premier
Tabel 2.22.
Pembelian Minyak Goreng Delfico
Dari hasil penjualan produk diatas, diperoleh revenue sebesar Rp.71.521.360,00 pada
bulan pertama hal ini merupakan pencapaian dari target penjualan produk yang
didstribusikan Jamparing Kiat Abadi. Tabel 2.23. Projected Income Statement
47
Tabel 2.24. Projected Net Present Value
2.8.4 Analisa Pengukuran proyek
Lima metode yang akan digunakan dalam analisis pengukuran proyek adalah
sebagai berikut:
• Payback Period
Payback Periode adalah suatu periode yang menunjukkan berapa lama modal
yang ditanamkan dalam suatu usaha dapat kembali (Gitman, 2004). Menurut analisis
yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa untuk menutupi investasi
awalnya, Jamparing Kiat Abadi hanya membutuhkan waktu 3 bulan 6 hari. Hal ini
menunjukkan bahwa rencana investasi Jamparing Kiat Abadi ini sangat
menguntungkan.
• NPV ( Net Present Value )
Keuntungan netto pada suatu usaha adalah pendapatan bruto dikurangi dengan
jumlah biaya. Maka NPV suatu proyek adalah selisih PV arus Benefit dengan PV arus
biaya. (Meredith and Mantel )Sesuai dengan definisi diatas maka rumus NPV dapat
ditulis :
Dimana :
CFO = Cash Out Lays
∑=
−+
=t
nt CFO
kCFtNPV
1 )1(
48
CFt = Ekspetasi FCF pada periode t
K = Cost of Capital
n = Jangka waktu proyek
Kriteria evaluasi : NPV > 0 maka proyek tersebut layak
NPV < 0 maka proyek tersebut tidak layak
Jika investasi yang dihasilkan positif berarti arus kas yang dihasilkan akan
melebihi biaya yang dikeluarkan sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Nilai
NPV mempunyai posisi yang penting karena akan memberikan gambaran mengenai
layak tidaknya suatu proyek dan besarnya rupiah yang dihasilkan suatu proyek. Suatu
proyek akan diterima (layak) hanya apabila mempunyai nilai NPV positif dan
umurnya tidak melebihi pay back periode yang telah diterapkan. Dalam hal ini,
perhitungan NPV dari Jamparing Kiat Abadi adalah sebesar Rp. 6.634.788,17 yang
dilakukan selama 3 bulan 6 hari.
• IRR (Internal Rate of Return)
Dimana :
CFO = Cash Out Lays
CFt = Ekspetasi FCF pada periode t
IRR = IRR proyek
n = Jangka waktu proyek
Nilai IRR didefinisikan sebagai angka diskonto yang akan membuat Net
Present Value dari ekspetasi arus kas yang dihasilkan proyek sehingga sama dengan
biaya proyek. IRR menunjukan tingkat pengembalian dari investasi yang dilakukan,
jika IRR yang didapat lebih besar dari biaya modalnya, maka terdapat surplus arus kas
yang akan meningkatkan nilai perusahaan.
∑=
−+
=t
nt CFO
IRRCFtIRR
1 )1(
49
Nilai IRR Jamparing Kiat Abadi jauh lebih besar yaitu sebesar 17.54 % per
bulan dibandingkan dengan Suku Bank Indonesia. Maka seseorang akan lebih untung
untuk berinvestasi di Jamparing Kiat Abadi dari pada menyimpan uangnya di bank.
• Return on Investment
Return On Invesment (ROI) dikenal juga sebagai Return On Total Assets
(ROA) yaitu pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia dalam
perusahaan. (Gitman, 2004) Makin tinggi rasio makin baik keadaan suatu perusahaan
dengan perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan, ROI Jamparing Kiat Abadi adalah sebesar 21.46
%. Dengan demikian, kontribusi Jamparing Kiat Abadi terhadap pemegang saham
cukup besar.
• Return on Equity
Return on equity adalah suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang
tersedia bagi para pemilik perusahaan baik pemegang saham preferen atas modal yang
mereka investasikan di dalam perusahaan, semakin tinggi return / penghasilan yang
diperoleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan (Gitman, 2004), dengan
perhitungan :
Dari hasil perhitungan, diperoleh ROE adalah sebesar 21.46 %. Dengan
demikian, Jamparing Kiat Abadi mampu memberikan kontribusi yang cukup baik
kepada pemegang sahamnya.
%100Pr
×=AssetsTotal
TaxAfterofitNetROI
%100Pr×=
EquityHolderStockTaxAfterofitNetROE