19
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang pengaruh kinerja keuangan, karakteristik perusahaan dan mekanisme corporate governance terhadap pengungkapan Sustainability Report telah banyak dilakukan. Tetapi, masih terdapat beberapa perbedaan antara penelitian satu dengan penelitian lain, baik dari segi variabel yang digunakan, maupun hasil dari penelitiannya. Hasil penelitian yang berbeda menunjukkan adanya kontra antara peneliti satu dengan peneliti lainnya. Berikut tabel ringkasan yang menunjukkan penelitian terhadap pengungkapan sustainability report dari peneliti sebelumnya. Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Metode Analisis Variabel Hasil Orien Natalian dan Wahidawati (2016) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Sustainability Report Regresi Linier Berganda Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Aktivitas Perusahaan, Komite Audit, dan Dewan Direksi Komite audit berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan sustainability report. Leverage berpengaruh negatif terhadap tingkat pengungkapan sustainability report. Profitabilitas, Likuiditas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reviu Penelitian Terdahulu

Penelitian yang mengkaji tentang pengaruh kinerja keuangan, karakteristik

perusahaan dan mekanisme corporate governance terhadap pengungkapan

Sustainability Report telah banyak dilakukan. Tetapi, masih terdapat beberapa

perbedaan antara penelitian satu dengan penelitian lain, baik dari segi variabel

yang digunakan, maupun hasil dari penelitiannya. Hasil penelitian yang berbeda

menunjukkan adanya kontra antara peneliti satu dengan peneliti lainnya. Berikut

tabel ringkasan yang menunjukkan penelitian terhadap pengungkapan

sustainability report dari peneliti sebelumnya.

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti

Judul Metode

Analisis

Variabel Hasil

Orien

Natalian

dan

Wahidawati

(2016)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Tingkat

Pengungkapan

Sustainability

Report

Regresi

Linier

Berganda

Profitabilitas,

Likuiditas,

Leverage,

Ukuran

Perusahaan,

Aktivitas

Perusahaan,

Komite Audit,

dan Dewan

Direksi

Komite audit

berpengaruh

positif

terhadap

tingkat

pengungkapan

sustainability

report.

Leverage

berpengaruh

negatif

terhadap

tingkat

pengungkapan

sustainability

report.

Profitabilitas,

Likuiditas,

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

8

Nama

Peneliti

Judul Metode

Analisis

Variabel Hasil

Ukuran

Perusahaan,

Aktivitas

Perusahaan, ,

dan Dewan

Direksi tidak

berpengaruh

terhadap

tingkat

pengungkapan

Sustainability

Report

Umi

Aniswatur

Roudtul

Jannah &

Kurnia

(2016)

Pengaruh

Kinerja

Keuangan

terhadap

Pengungkapan

Sustainability

Report pada

Perusahaan di

BEI

Regresi

Berganda

Profitabilitas,

Likuiditas,

Leverage, dan

Aktivitas

Profitabilitas

dan likuditas

berpengaruh

positif

terhadap

pengungkapan

sustainability

report.

Sedangkan,

leverage dan

aktivitas tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

pengungkapan

sustainability

report.

Dwita

Aliniar dan

Sri

Wahyuni

(2017)

Pengaruh

Mekanisme

Good

Corporate

Governance

(Gcg) Dan

Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Kualitas

Regresi

Linier

Berganda

Ukuran Dewan

Komisaris,

Proporsi

Komisaris

Independen,

Ukuran Komite

Audit,

Kepemilikan

Saham

Institusional,

Kepemilikan

Saham

Proporsi

Komisaris

Independen

dan

Kepemilikan

Saham

Institusional

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

kualitas

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

9

Nama

Peneliti

Judul Metode

Analisis

Variabel Hasil

Pengungkapan

Sustainability

Report Pada

Perusahaan

Terdaftar Di

Bei

Terkonsentrasi,

Ukuran

Perusahaan

pengungkapan

Sustainability

Report,

sedangkan

variabel

Ukuran Dewan

Komisaris,

Ukuran

Komite Audit,

Kepemilikan

Saham

Terkonsentrasi

dan Ukuran

Perusahaan

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

kualitas

pengungkapan

Sustainability

Report.

Dari tabel 2.1 diatas menunjukkan adanya perbedaan hasil dari satu

penelitian dengan penelitian yang lain. Pada penelitian yang dilakukan oleh

Natalia dan Wahidahwati (2016) menunjukkan bahwa profitabilitas dan likuiditas

tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report. Hasil ini berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Jannah dan Kurnia (2016) yang

menunjukkan bahwa profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap

pengungkapan sustainability report. Selain itu pada variabel leverage juga

menunjukkan hasil yang berbeda. Dimana, pada penelitian Natalia dan

Wahidahwati (2016) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap

pengungkapan sustainbility report sedangkan pada penelitian Jannah dan Kurnia

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

10

(2016) menunjukkan hasil bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan sustainability report.

Pada penelitian Natalia dan Wahidahwati (2016) menunjukkan bahwa

komite audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainbility report.

Hasil tersebut berbeda dengan hasil pada penelitian yang dilakukan oleh Aliniar

dan Wahyuni (2017) yang menunjukkan bahwa komite audit tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan sustainability report.

2.2 Tinjauan Pustaka

2.2.1 Teori Stakeholders

Stakeholders theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah

entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus

memberikan manfaat serta kontribusi untuk para stakeholder-nya

(pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat,

analis dan pihak lainya). Kelangsungan hidup dari suatu perusahaan akan

tergantung pada stakeholder-nya, selain itu dukungan tersebut harus

didapat sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan dari

stakeholder tersebut (Ghozali dan A.Chairiri, 2007). Semakin Powerfull

stakeholder maka semakin besar peluang perusahaan untuk beradaptasi.

Pengungkapan sosial dianggap salah satu cara untuk komunikasi

perusahaan dengan stakeholdernya.

Definisi Stakeholder telah berubah secara susbtansial selama empat

dekade terakhir. Pada awalnya stakeholders hanya ada pada diri pemegang

saham saja, Pandangan ini didasarkan pada argumen dari friedman,

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

11

mengatakan bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan

kemakmuran pemilik perusahaan. Namun demikian, Freeman tidak setuju

dengan pandangan ini dan memperluas definisi stakeholders dengan

memasukan konstituen yang lebih banyak. Termasuk kelompok yang tidak

menguntukan seperti pihak-pihak tertentu dan regulator (Ghozali dan

A.Chairiri, 2007).

2.2.2 Sustainabillity Report

Sustainability report merupakan laporan yang tidak hanya memuat

informasi knerja keuangan akan tetapi juga informasi non keuangan yang

terdiri dari infromasi terkait aktivitas sosial, dan lingkungan yang

memungkinkan perusahaan berkembang secra berkesinambungan

(sustainable performance) (Elkington, 1997). Sustainability Report

merupakan laporan yang dikeluarkan secara sukarela oleh perusahaan

terdiri tiga aspek, yaitu ekonomi, sosial, lingkungan. Sustainability

memproyeksikan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat mengenai

aspek-aspek yang dilaporkan dan juga sebagai jembatan kebutuhan

stakeholder dalam pengambilan keputusan. Global Reporting Initiative

(GRI) mendefiniskan bahwa Sustainability Report merupakan pngukuran,

pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja suatu organisasi dalam

mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, dilaporkan kepada para

pemangku kepentingan baik internal mupun eksternal (Global Reporting

Initiative, 2016).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

12

Sustainability Report merupakan sebuah laporan yang tidak hanya

berkonsep pada single bottom line, dalam arti perusahaan hanya ada pada

kondisi keuangan saja, akan tetapi berkonsep pada triple bottom line yaitu

selain keuangan, perusahaan harus menyediakan informasi sosial dan

lingkungan.

2.2.3 Kinerja Keuangan Perusahaan

2.2.3.1 Profitabilitas

Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

untuk memperoleh laba dalam rangka memperoleh nilai lebih pemegang

saham (Subramanyam dan Wild, 2014). Letak profitabilitas ada pada

laporan laba-rugi perusahaan (incomestatement) yang menunjukan hasil

kinerja perusahaan. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi

akan cenderung untuk melakukan pengungkapan melalui SR, karena

profitabilitas merupakan salah satu indikator kinerja yang harus

diungkapkan dalam SR. Pengungkapan sustainability report ini dilakukan

dalam rangka pertanggungjawaban kepada stakeholder untuk

mempertahankan dukungan mereka dan juga untuk memenuhi kebutuhan

informasi mereka. Selain itu pengungkapan SR juga dapat digunakan

sebagai media komunikasi dengan para stakeholder, yang ingin

memperoleh keyakinan tentang bagaimana profit dihasilkan perusahaan

(Jannah dan Kurnia, 2016). Penggunaan rasio profitabilitas dapat

dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen

di laporan keuangan. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

13

operasi perusahaan, hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan

perusahaan baik dari penurunan atau kenaikan dalam waktu tertentu. Hasil

dari pengukuran tersebut akan digunakan oleh manajemen untuk menilai

kinerja perusahaan untuk periode tertentu. Rasio profitabilitas disebut

sebagai alat ukur kinerja manajemen (Natalia dan Tarigan, 2014).

2.2.3.2 Likuiditas

Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan terhadap hutang lancarnya (Almilia, 2007). Perusahaan dengan

tingkat likuiditas yang tinggi menunjukan kemampuan perusahaan yang

besar untuk dapat melunasi hutang-hutang jangka pendek secara tepat

waktu.

2.2.3.3 Leverage

Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka panjang (Natalia dan Wahidahwati, 2016). Tingkat

leverage yang tinggi pada perusahaan juga meningkatkan kecenderungan

perusahaan untuk melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan

melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Pelaporan laba yang tinggi akan

mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang kuat sehingga

meyakinkan perusahaan dalam memperoleh pinjaman dari para

stakesholder-nya. Perusahaan dalam menggapai laba yang tinggi maka

akan mengurangi biaya-biaya, termasuk mengurangi biaya untuk

mengungkapkan pertanggungjawaban sosial.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

14

2.2.4 Karakteristik Perusahaan

2.2.4.1 Ukuran Perusahaan (Size)

Ukuran perusahaan adalah faktor penentu penting dalam

pengungkapan perusahaan. Ukuran perusahaan dapat digunakan untuk

mewakili karakteristik keuangan perusahaan (Natalia dan Wahidahwati,

2016). Ukuran perusahaan (firm size) dapat diartikan sebagai besar

kecilnya perusahaan dapat dilihat dari nilai equity, nilai perusahaan

ataupun hasil nilai aktiva dari suatu perusahaan. Perusahaan dengan aset

yang besar lebih banyak mendapat sorotan dari publik. Maka dari itu,

perusahaan yang besar cenderung lebih banyak mengeluarkan biaya untuk

mengungkapkan informasi yang lebih luas sebagai upaya untuk menjaga

kepercayaan pada stakeholders. Indikator variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah total aset. Pemilihan indikator ukuran perusahaan

diukur dengan total aset dikarenakan dalam mengukur ukuran perusahaan,

nilai aset relative lebih stabil dibandingkan dengan jumlah penjualan.

2.2.4.2 Umur Perusahaan (Age)

Umur perusahaan adalah lamanya waktu hidup suatu perusahaan

yang menunjukkan bahwa perusahaan tetap eksis, mampu bersaing dalam

dunia usaha dan mampu mempertahankan kesinambungan usahanya.

Semakin lama umur perusahaan, maka semakin banyak informasi yang

telah diperoleh perusahaan tersebut sehingga memperkecil ketidakpastian

investor dimasa yang akan datang. Perusahaan yang memiliki umur yang

lebih tua akan memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

15

mempublikasikan laporan tahunan. Perusahaan yang memiliki

pengalaman lebih banyak akan lebih mengetahui kebutuhan konstituennya

akan informasi tentang perusahaan (Fitriani, 2014). Alasan yang

mendasarinya adalah bahwa perusahaan yang lebih tua mungkin lebih

mengerti informasi informasi apa saja yang seharusnya diungkapkan

dalam laporan tahunan sehingga perusahaan akan mengungkapkan

informasi-informasi yang memberikan pengaruh positif bagi perusahaan

tersebut.

2.2.5 Mekanisme Good Corporate Governance

Corporate governance merupakan proses dan struktur yang

digunakan oleh organ perusahaan untuk menentukan kebijakan dalam

rangka meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perseroan,

sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dalam

jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan para stakeholder

berdasarkan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang undangan

yang berlaku (Dilling, 2010).

Good Corporate governance (GCG) diperlukan untuk mendorong

terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan

perundang-undangan. Oleh karena itu oleh karena itu demi terciptanya

GCG perlu dukungan dari 3 pilar yang saling berhubungan, yaitu Negara,

dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan

masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha .

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

16

Untuk meningkatkan keberhasilan usaha, perusahaan perlu

menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance yang menjadi

indikator dalam menilai penerapan GCG dalam suatu perusahaan. Good

Corporate governance diproksikan dalam Komisaris Independen, Komite

Audit, Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan Kepemilikan Saham

Manajerial.

2.2.5.1 Komiraris Independen

Keberadaan dewan komisaris belum memberikan jaminan

terlaksananya prinsip-prinsip Good Corporate Governance, khususnya

mengenai perlindungan terhadap investor. Organ-organ tambahan tersebut

antara lain adalah dewan komisaris independen. Dengan adanya Dewan

Komisaris Independen, tidak hanya dapat melindungi kepentingan pihak

mayoritas tetapi juga pihak minoritas yang juga memiliki kepentingan

terhadap perusahaan, yang mana salah satu bentuk perlindungan

kepentingan tersebut adalah melakukan pelaporan pertanggung jawaban

sosial (Adila, 2016)

2.2.5.2 Komite Audit

Komite audit adalah komite yang ditunjuk oleh perusahaan sebagai

penghubung antara dewan direksi dan audit eksternal, internal

auditor serta anggota independen (Aliniar dan Wahyuni, 2017). Menurut

Surat Edaran Bapepam Nomor. SE-03/PM/2000 tentang komite audit

menjelaskan bahwa tujuan komite audit adalah membantu dewan

komisaris untuk:

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

17

1. Meningkatkan kualitas laporan keuangan;

2. Menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat

mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam

pengelolaan perusahaan;

3. Meningkatkan efektivitas fungsi internal audit maupun eksternal

audit

4. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan

komisaris.

2.2.5.3 Dewan Direksi

Dewan direksi memiliki fungsi dan wewenang untuk

mengendalikan pelaksanaan roda perusahaan setiap hari, sesuai

kebijaksanaan strategic sebagai penjamin terwujudnya prinsip

accountability dan fairness yang terdapat dalam GCG (Natalia dan

Wahidahwati, 2016). Menurut Undang-undang No 40 tahun 2007, pada

umumnya direktur memiliki tugas antara lain : memimpin perusahaan

dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan; memilih, menetapkan, maupun

mengawasi tugas dari karyawan; menyetujui anggaran tahunan

perusahaan; menyampaikan laporan kepada pemegang saham (Undang-

Undang Republik Indonesia, 2007). Dewan direksi diproksikan dengan

jumlah rapat dewan direksi dalam waktu 1 (satu) tahun.

2.2.5.4 Kepemilikan Saham Manajerial

Pada perusahaan tertentu untuk memotivasi kinerja manajer,

perusahaan mulai menerapkan kebijakan kepemilikan manajerial.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

18

Kebijakan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan manajer

terlibat dalam kepemilikan saham, sehingga dengan terlibatnya ini

kedudukan manajer sejajar dengan pemegang saham. Manajer dipelakukan

bukan semata sebagai pihak eksternal yang digaji untuk kepentingan

perusahaan tetapi diperlakukan sebagai pemegang saham. Dengan

demikian diharapkan dengan adanya keterlibatan manajer pada

kepemilikan saham dapat efektif untuk meningkatkan kinerja manajer

(Sukmawati, 2013).

2.2.5.5 Dewan Komisaris

Ukuran dewan komisaris, dewan komisaris adalah wakil pemegang

saham dalam perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas. Dewan ini

berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh

menajemen (direksi). Dengan demikian dewan komisaris yang aktif

menjalankan fungsinya dapat mencegah konsentrasi pengendalian yang

terlalu banyak ditangan manajemen. Semakin banyak jumlah anggota

dewan komisaris dalam suatu perusahaan, maka pengungkapan tanggung

jawab sosial yang dibuat perusahaan akan semakin luas (Dewi dan Priyadi,

2013).

2.3 Perumusan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Sustainability

Report

Kinerja keuangan adalah hasil keputusan berdasarkan penilaian

terhadap kemampuan perusahaan, baik dari aspek likuiditas, aktivitas,

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

19

solvabilitas dan profitabilitas yang dibuat oleh pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan. Kinerja keuangan dipakai

manajemen sebagai salah satu pedoman untuk mengelola sumber daya

yang dipercayakan kepadanya. Laporan dari kinerja keuangan dibuat untuk

menggambarkan kondisi keuangan perusahaan masa lalu dan digunakan

untuk memprediksi keuangan dimasa yang akan datang (Jannah dan

Kurnia, 2016)

Dalam penelitian ini, kinerja keuangan diproksikkan dnegan

menggunakan profitabilitas, likuditas dan leverage. Profitabilitas

merupakan indikator yang mencerminkan kinerja manajemen yang baik,

sehingga perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang

lebih luas ketika ada peningkatan profitabilitas (Junita et al., 2014).

Berdasarkan penelitian Jannah dan Kurnia (2016) menemukan bahwa

profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report

sedangkan pada penelitian Natalia dan Wahidahwati (2016) menemukan

bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan

sustainability report. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi

akan cenderung untuk melakukan pengungkapan melalui SR, karena

profitabilitas merupakan salah satu indikator kinerja yang harus

diungkapkan dalam sustainability report.

Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi berarti

menandakan kemampuan yang besar untuk membayar kewajiban-

kewajiban jangka pendeknya tepat waktu. Penelitian yang dilakukan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

20

Natalia dan Wahidahwati (2016) menunjukkan bahwa likuiditas tidak

berpengaruh dan hasil tersebut bertolak belakang dengan hasil pada

penelitian Jannah dan Kurnia (2016) yang menunjukkan bahwa likuiditas

berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report. Perusahaan

yang memiliki likuiditas yang tinggi akan menciptakan image yang kuat

dan positif dimata para stakeholder-nya Upaya-upaya yang dapat ditempuh

perusahaan untuk membentuk dan memperkuat image-nya adalah melalui

pembuatan laporan-laporan tambahan, salah satunya adalah pembuatan

sustainability report.

Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar

perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan.

Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat

tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan

perusahaan yang mempunyai tingkat leverage rendah lebih banyak

membiayai asetnya dengan modal sendiri. Dengan demikian, tingkat

leverage perusahaan, menggambarkan risiko keuangan perusahaan.

Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan

tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan

yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat tergantung

pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang

mempunyai tingkat leverage rendah lebih banyak membiayai asetnya

dengan modal sendiri. Dengan demikian, tingkat leverage perusahaan,

menggambarkan risiko keuangan perusahaan. Pada penelitian Natalia dan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

21

Wahidahwati (2016) menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan sustainability report. yang mana hasil tersebut

bertolak belakang dengan hasil penelitian dari (Jannah dan Kurnia, 2016).

Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

H1: Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap pengungkapan

Sustainability Report

2.3.2 Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan

Sustainability Report

Setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda antara

entitas yang satu dengan yang lain. Dalam penelitian ini karakteristik

perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan sustainability report yaitu

ukuran perusahaan (size), umur perusahaan (age) dan tipe industri

(profile). Ukuran perusahaan (firm size) dapat diartikan sebagai besar

kecilnya perusahaan dapat dilihat dari nilai equity, nilai perusahaan

ataupun hasil nilai aktiva dari suatu perusahaan (Wahyudi et al., 2016).

Perusahaan dengan aset yang besar lebih banyak mendapat sorotan dari

publik. Maka dari itu, perusahaan yang besar cenderung lebih banyak

mengeluarkan biaya untuk mengungkapkan informasi yang lebih luas.

Sustainability report akan mengungkapkan bagaimana tanggung jawab

perusahaan atas aktivitas yang telah dilakukan.

Umur perusahaan adalah lamanya waktu hidup suatu perusahaan

yang menunjukkan bahwa perusahaan tetap eksis, mampu bersaing dalam

dunia usaha dan mampu mempertahankan kesinambungan usahanya.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

22

Perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua akan memiliki pengalaman

yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan tahunan dan

informasi-informasi tambahan yang dapat meningkatkan kepercayaan

investor (Harsono et al., 2012). Perusahaan yang lebih tua mungkin lebih

mengerti informasi-informasi apa saja yang seharusnya diungkapkan

dalam laporan tahunan sehingga perusahaan akan mengungkapkan

informasi-informasi yang memberikan pengaruh positif bagi perusahaan

tersebut. Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

H2: Karakteristik Perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan

Sustainability Report

2.3.3 Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap

Pengungkapan Sustainability Report

Good corporate governance merupakan proses dan struktur yang

digunakan oleh organ perusahaan untuk menentukan kebijakan dalam

rangka meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perseroan,

sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dalam

jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan para stakeholder

berdasarkan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang undangan

yang berlaku. Dalam penelitian ini mekanisme good corporate governance

diproksikkan dengan menggunakan komisaris independen, komite audit,

dewan direksi, kepemilikan saham manajerial dan dewan komisaris.

Keberadaan Komisaris Independen diharapkan dapat bersikap netral

terhadap segala kebijakan yang dibuat oleh direksi. Karena komisaris

independen tidak terpengaruh oleh manajemen, mereka cenderung

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

23

mendorong perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang lebih luas

kepada para stakeholder-nya. Dengan demikian, semakin besar proporsi

dewan komisaris dalam dewan dapat mendorong pengungkapan informasi

sosial dan lingkungan yang lebih luas.

Berdasarkan Kep.29/PM/2004, komite audit merupakan komite

yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk membantu melaksanakan tugas

dan fungsinya. Salah satu tugas komite audit adalah untuk memastikan

bahwa struktur pengendalian internal perusahaan dilakukan dengan baik.

Dalam penelitian Natalia dan Wahidahwati (2016) menunjukkan bahwa

komite audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability

report. hasil tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan

oleh Aliniar dan Wahyuni (2017). Keberadaan komite audit akan

mendorong perusahaan untuk menerbitkan laporan yang lengkap dan

berintegritas tinggi.

Berdasarkan code of corporate governance yang dikeluarkan oleh

Komite Nasional Kebijakan Governance (2006) menyatakan fungsi

pengelolaan perusahaan yang dilakukan dewan direksi mencangkup lima

fungsi yaitu kepengurusan, manajemen resiko, pengendalian internal,

komunikasi dan tanggungjawab sosial. Tugas tanggung jawab sosial

menjabarkan bahwa dewan direksi harus mempunyai perencanaan tertulis

yang jelas dan fokus dalam melaksanakan tanggung jawab sosial

perusahaan. Pada penelitian Natalia dan Wahidahwati (2016) menemukan

bahwa dewan direksi tidak berpengaruh terhadap pengungkapan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

24

sustainability report.. Kepatuhan hukum dan peraturan perundangan-

undangan serta pengungkapan informasi tambahan yang dilakukan oleh

perusahaan merupakan tanggung jawab dari dewan direksi (Natalia dan

Wahidahwati, 2016). Pengungkapan informasi tambahan tersebut salah

satunya adalah pengungkapan sustainability report.

Ukuran dewan komisaris, dewan komisaris adalah wakil pemegang

saham dalam perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas. Dewan ini

berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh

menajemen (direksi). Semakin banyak jumlah anggota dewan komisaris

dalam suatu perusahaan, maka pengungkapan tanggung jawab sosial yang

dibuat perusahaan akan semakin luas (Dewi dan Priyadi, 2013)

Konflik kepentingan antara manajer dengan pemilik menjadi

semakin besar ketika kepemilikan manajer terhadap perusahaan semakin

kecil. Dalam hal ini manajer akan berusaha untuk memaksimalkan

kepentingan dirinya dibandingkan kepentingan perusahaan. Sebaliknya

semakin besar kepemilikan manajer didalam perusahaan maka semakin

produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai perusahaan,

dengan kata lain biaya kontrak dan pengawasan menjadi rendah. Manajer

perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial dalam rangka untuk

meningkatkan image perusahaan, meskipun perusahaan harus

mengorbankan sumber daya untuk aktivitas tersebut. Dengan demikian

hipotesis yang diajukan:

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39735/3/BAB 2.pdf · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang. pengaruh

25

H3: Mekanisme Good Corporate Governance Berpengaruh Terhadap

Pengungkapan Sustainability Report

2.4 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

H1

H3

H2 Pengungkapan

Sustainability

Report

(Y)

Karakteristik

Perusahaan (X2)

Kinerja Keuangan

(X1)

Mekanisme GCG

(X3)