Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem yaitu suatu jaringan kerja yang terdiri atas prosedur-prosedur yang
saling berhubungan satu sama lain, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogianto dalam
Wibowo, dkk, 2015:52). Sedangkan menurut Jogianto dalam Wibowo, dkk,
(2015:52) sistem yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi
bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sistem ini menggambarkan suatu
kejadian-kejadian atau peristiwa dan kesatuan yang nyata adanya yakni suatu
objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang benar-benar ada dan
terjadi.
Dan menurut Koentjaraningrat dalam Wibowo, dkk, (2015:52) sistem
adalah susunan yang bermanfaat dan bergerak, suatu cabang ilmu niscaya
memiliki objeknya, dan objek yang menjadi sasaran itu umumnya dibatasi.
Berlandaskan dengan itu, maka setiap ilmu lazimnya dimulai dengan merumuskan
suatu batasan (definisi) perihal apa yang hendak dijadikan objek studinya.
Berdasarkan definisi sistem menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang saling berinteraksi
satu sama lain dan digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu.
10
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut Jogianto dalam Wibowo, dkk, (2015:52) informasi diartikan
sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
Informasi ialah data yang sebelumnya telah diolah menjadi suatu bentuk
yang berguna bagi pengguna atau pendengar, yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ni atau mendukung sumber informasi (Kusrini dalam
Wibowo, dkk, 2015:52). Sedangkan menurut MC. Leod dalam Wibowo, dkk,
(2015:52) informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas tentang informasi, maka dapat
disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang penting bagi si penerima dan memiliki nilai yang benar yang dapat dirasakan
dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan
datang.
2.1.3 Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah kumpulan yang terdiri dari perangkat keras dan
perangkat lunak juga tenaga pelaksanaannya yang bekerja dalam suatu proses
berurutan dan secara bersama-sama saling mendorong untuk menghasilkan suatu
produk (Dengen dalam Asmara, Alhamidi, 2017:76)
Pengertian Sistem Informasi menurut Azhar dalam Asmara, Alhamidi,
(2017:76) adalah sebagai berikut : “Sistem informasi merupakan kumpulan dari
subsistem apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu
11
sama lain dan saling bekerja sama dengan harmonis untuk mencapai suatu tujuan
yakni mengolah data menjadi informasi yang berguna dan bermanfaat”.
Sistem informasi adalah suatu sistem yang ada didalam suatu organisasi
yang mempertemukan antara kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan–laporan yang diperlukan
(Minarni dan Saputra dalam Asmara, Alhamidi, 2017:76).
Sistem informasi menurut Leitch Davis yang dikutip oleh Minarni dan
Saputra (2011), yaitu “suatu sistem yang ada didalam sebuah organisasi yang
mempertemukan antara kebutuhan pengolahan data transaksi harian yang
mendorong operasi dan bersifat manajerial dan kegiatan tindakan yang diperlukan
bagi pihak luar tertentu”. (Minarni dkk, dalam Asmara, Alhamidi, 2017:76)
2.1.4 Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis menurut Maharani, dkk, 2017:11 adalah
sistem yang berbasiskan komputer yang dipakai untuk menyimpan dan
memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang dengan tujuan untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena
dimana lokasi geografi sebagai karakteristik yang penting atau kritis untuk
dianalisis. Maka dapat disimpulkan bahwa sistem Informasi Geografis adalah
sistem komputer yang mempunyai empat kemampuan dalam menangani data
yang bereferensi geografi seperti: masukan, manajemen data (penyimpanan dan
pemnanggilan data), analisis dan manipulasi data, keluaran.
12
Sistem Informasi Geografis (SIG) yaitu komputer yang berbasis pada
sistem informasi yang dipakai untuk memberikan bentuk digital dan analisa
terhadap permukaan geografi bumi. Teknologi SIG juga dapat dimanfaatkan
untuk sistem pemetaan fasilitas umum. Fasilitas umum adalah sebutan umum
yang merujuk kepada sarana atau prasarana atau perlengkapan yang disediakan
oleh pemerintah yang dapat digunakan untuk kepentingan bersama dalam
melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Pengertian Sistem Informasi Geografis selalu berubah karena SIG adalah
bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif masih baru. Beberapa pengertian
dari Sistem Informasi Geografis adalah:
1) Sistem Informasi Geografis menurut Arronoff dalam, Andriansyah dan
Kardono, (2017:82), sebagai suatu sistem berbasis komputer yang mempunyai
kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yakni pemasukan data,
manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan
analisis data, serta keluaran berupa hasil akhir (output). Hasil akhir (output)
bisa dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada peristiwa yang
berhubungan dengan geografi.
2) SIG yaitu sistem yang dapat mendorong pengambilan keputusan spasial dan
mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-
karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. Sistem informasi
geografis yang detail mencakup metodologi dan teknologi yang dibutuhkan
yakni data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi
(Gistut dalam, Andriansyah dan Kardono, 2017:82),.
13
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwasanya SIG
terdiri dari beberapa subsistem yakni data input, data output, data management,
data manipulasi dan analisis (Prahasta, dalam, Andriansyah dan Kardono,
(2017:82).
2.1.5 Komponen Sistem Informasi Geografis
Untuk mengaplikasikan SIG membutuhkan komponen-komponen SIG
yang berupa perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data,
aplikasi dan manusia (brainware). Komponen-komponen SIG dapat ditunjukkan
pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.1 Komponen-komponen GIS
Adapun gambar dari keterangan di atas adalah:
1) Orang
Orang yang menjalankan sistem meliputi mengaplikasikan,
mengembangkan bahkan mendapatkan manfaat dari sistem.
2) Aplikasi
14
Aplikasi adalah kumpulan dari prosedur-prosedur yang dipakai untuk
mengolah data menjadi informasi.
3) Data
Data yang dipergunakan dalam SIG dapat berupa data spasial yang
merupakan representasi fenomena permukaan bumi yang berupa peta, foto
udara dan citra satelit.
4) Software
Perangkat lunak SIG yakni program komputer yang dirancang khusus dan
mempunyai kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis
dan penayangan data spasial.
5) Hardware
Perangkat keras ini berupa seperangkat komputer yang dapat mendorong
pengaplikasian perangkat lunak yang dipergunakan.
2.1.6 Model Data Dalam Sistem Informasi Geografis
Data digital geografis diorganisir menjadi dua bagian sebagai berikut:
(Wibowo, dkk, 2015:53)
a) Data Spasial:
Data spasial adalah data yang menyimpan kenampakankenampakan
permukaan bumi, seperti jalan, sungai, dan lain-lain. Model data spasial
dibedakan menjadi dua yaitu model data vektor dan model data raster.
Model data vektor diwakili oleh simbol-simbol atau selanjutnya didalam
SIG dikenal dengan fea-ture, seperti feature titik (point), featuregaris
(line), dan featurearea (surface). Model data raster yaitu data yang sangat
15
sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam grid, yang berbentuk
sebuah bidang. Grid tersebut disebut dengan pixel. Data yang disimpan
dalam format in data hasil scanning, seperti citra satelit digital.
Gambar 2.2 Model Data Vektor
Gambar 2.3 Model Data Raster
16
b) Data Non Spasial/Data Atribut
Data non Spasial/data atribut merupakan data yang menyimpan atribut dari
kenampakan-kenampakan permukaan bumi.
2.1.7 Sumber Data SIG
Salah satu syarat Sistem Informasi Geografis (Andriansyah dan Kardono,
2017:84) adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari beberapa sumber antara
lain:
1) Peta Analog
Peta analog (diantaranya peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yakni
peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik
kartografi, kemungkinan besar mempunyai referensi spasial seperti
koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya.
2) Data Sistem Penginderaan Jauh
Data penginderaan jauh (diantaranya citra satelit, foto udara dan
sebagainya), yaitu sumber data yang terpenting bagi SIG sebab
ketersediannya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya
bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-
masing, kita bias memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam
tujuan pemakaian.
3) Data hasil pengukuran lapangan
Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan
tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut,
17
contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas
hak pengusahaan hutan dan lain-lain.
2.1.8 Peta
Salah satu bagian penting dalam pembuatan (Wijaya, dkk, 2018:332)
Sistem Informasi Georafis adalah tersedianya peta sebagai media sosial dari
karakteristik di permukaan bumi, peta juga menjadi sumber dari data spasial.
Pemahaman tentang peta adalah representasi simbolic dari suatu tempat yang
digambarkan sebagai suatu permukaan datar yang memberikan informasi tentang
suatu negara, luas wilayah, jarak antar wilayah dan karakteristik dari suatu tempat
yang divisualkan dengan skala.
Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak
ditemukan pada peta misalnya adalah:
1. Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian
atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin
diletakkan di kanan atas.
2. Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk
memahami peta.
3. Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta.
Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat
dapat sebagai petunjuk arah.
18
4. Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di
lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah
legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam
peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
b. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki
panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili
jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
c. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.
5. Simbol
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada
di permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis
simbol peta antara lain:
a. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
b. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan
dengan jarak
c. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan
simbol yang mencakup area tertentu
d. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
e. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga atau
dibandingkan dengan harga atau nilai lainnya.
f. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam
bentuk persentase.
19
g. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol
bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil
simbol bola berarti volume semakin kecil.
2.1.8.1 Fungsi Peta
Peta memiliki beberapa fungsi diantaranya:
1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif suatu tempat dari suatu tempat
lainnya.
2. Menunjukkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah.
3. Menunjukkan bentuk dari unsur-unsur permukaan bumi yang disajikan.
4. Menghimpun unsur-unsur permukaan bumi tertentu dalam suatu bentuk
penegasan.
2.1.8.2 Jenis Peta
Peta dapat digolongkan berdasarkan bentuknya yaitu:
1. Peta timbul, peta jenis ini menggambarkan bentuk permukaan bumi yang
sebenarnya, misalnya peta relief.
2. Peta datar (peta biasa), peta umumnya yang dibuat pada bidang datar, misalnya
kertas, kain atau kanvas.
3. Peta digital, peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada suatu pita
magnetik atau disket, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya
menggunakan komputer. Peta digital dapat ditayangkan melalui monitor
komputer atau layar televisi. Peta digital ini hadir seiring perkembangan
teknologi komputer dan perlatan digital lainnya.
20
2.1.9 Sistem Koordinat
Sistem Koordinat adalah sekumpulan aturan yang menetukan bagaimana
koordinatnya merepresentasikan unsur-unsur titik koordinasi. Titik koordinat
adalah titik yang berpedoman pada garis latitude dan longitude suatu daerah.
Kaitannya dengan latitude dan longitude adalah, kedua garis lintang dan bujur
inilah (latitude = garis lintang, longitude = garis bujur) yang menentukan
diperolehnya suatu nilai derajat dari suatu titik yang diukur. (Kasih, Rizalia,
2016:21)
Titik Koordinat fasilitas umum diperlukan untuk menentukan suatu lokasi
fasilitas umum secara detail. Dengan mengetahui titik koordinat fasilitas umum
kita bisa mengetahui alamat dan letak geografis fasilitas umum. Beberapa data
yang memerlukan titik koordinat misalnya adalah Verifikasi dan Validasi Satuan
fasilitas umum dan lain sebagainya.
2.1.10 Proyeksi Peta
Proyeksi peta merupakan cara memindahkan sistem paralel (garis lintang)
dan meridian (garis bujur) berbentuk bola (Globe) ke bidang datar (peta). Hasil
pemindahan dari globe ke bidang datar ini akan menjadi peta (Anshori, 2016:24).
Pemindahan dari globe ke bidang datar harus diusahakan akurat. Supaya
kesalahan diperkecil hingga tidak ada kesalahan maka proses pemindahan harus
memperhatikan syarat-syarat di bawah ini:
1. Bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan (harus tetap),
persis seperti pada gambar peta di globe bumi.
2. Luas permukaan yang diubah harus tetap.
21
3. Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan bumi yang diubah
harus tetap. Jika diminta untuk memetakan seluruh permukaan bumi, maka
akan dituntut harus tepat dalam memilih proyeksi yang digunakan. Pemilihan
proyeksi tergantung pada:
- Bentuk, luas dan letak daerah yang dipetakan.
- Ciri-ciri tertentu/ciri asli yang akan dipertahankan
Gambar 2.4 Globe Dari Irisan Globe
Pada gambar 2.4 bagian tengah globe yakni daerah sekitar garis
khatulistiwa sedikit mengalami distorsi (penyimpangan) sedangkan daerah kutub
mengalami distorsi yakni menjadi lebih besar. Proyeksi ini cocok untuk
mempertahankan bentuk sekitar khatulistiwa.
Gambar 2.5 Proyeksi Peta
Gambar 2.5 Proyeksi Peta Zenithal Kerucut dan Silinder
22
a. zenithal
b. kerucut
c. silinder
Titik singgung antara permukaan bola bumi dan bidang datar dapat
terletak pada kutub, ekuator atau antara kutub dan ekuator. Misalnya akan
memproyeksikan garis-garis meridian dan garis-garis lintang. Jika titik singgung
antara bidang datar dan permukaan bola bumi terletak di kutub utara, setelah
diproyeksikan garis lintang akan tampak sebagai lingkaran konsentris yang
mengelilingi kutub. Garis meridian akan tampak sebagai garis lurus yang berpusat
di kutub dengan sudut yang sama. Perhatikan gambar berikut ini:
Gambar 2.6 Titik Singgung Proyeksi Dan Hasilnya
Pada gambar 2.6 Anda dapat melihat perubahan bentuk pada garis
lingkaran terluar. Garis tersebut lebih besar dari garis di globe. Jadi paling banyak
mengalami distorsi. Pada bagian kutub relatif tidak mengalami perubahan atau
distorsi, jadi hampir mendekati kesesuaian. Proyeksi ini cocok untuk
mempertahankan bentuk sekitar kutub.
23
2.1.10.1 Macam-macam Proyeksi Peta
1. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan
a. Proyeksi Ekuivalen adalah luas daerah dipertahankan sama, artinya luas
di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi setelah dikalikan skala.
b. Proyeksi Konform artinya bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta
dipertahankan sama dengan bentuk aslinya.
c. Proyeksi Ekuidistan artinya jarak-jarak di peta sama dengan jarak di
muka bumi setelah dikalikan skala
2. Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetris
a. Proyeksi Normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu
bumi.
b. Proyeksi Miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap
sumbu bumi.
c. Proyeksi Transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu
bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga Proyeksi
ekuatorial.
3. Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan
a. Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan
bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola
bumi dan berpusat pada satu titik
b. Proyeksi Kerucut (Conical Projection), Proyeksi Kerucut yaitu
pemindahan garis- garis meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah
kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah
lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan
24
meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan
bujur berupa jari-jari.
c. Proyeksi Silinder atau Tabung Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi
permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan
menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi ini bidang silinder
menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis
horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal.
d. Proyeksi Gubahan (Proyeksi Arbitrary) Proyeksi-proyeksi ini
dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta yang kita jumpai sehari-
hari, merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh secara
perhitungan.
2.1.11 Website
Website (Wijaya, dkk, 2018:331) adalah keseluruhan halaman-halaman
yang berisikan informasi berupa gambar, tulisan, suara, animasi baik dinamis
maupun statis yang terdapat dalam sebuah rangkaian jaringan halamam (link)
menggunakan protocol http dan diakses menggunakan web browser. Salah satu
perangkat lunak bantu yang bisa digunakan untuk mendesain web adalah
Macromedia, yaitu suatu editor HTML, aplikasi desain dan pengembangan web
yang menyediakan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting,
code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time
syntax check ing dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk
membantu pengguna dalam menulis kode. Menurut jenisnya website terbagi
dalam 2 tipe yaitu sebagai berikut:
25
1. Website Statis
Website statis merupakan sebuah website yang bisa dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman web HyperText Markup Language atau
HTML dan memiliki isi halaman web yang relatif sama, tetap atau tidak
berubah dalam waktu tertentu. Para pemilik website statis diharuskan
melakukan sunting manual jika ingin mengubah isi dari halaman web mereka.
2. Website Dinamis
Website dinamis adalah sebuah website yang memiliki isi halaman web yang
dapat diubah sesuai keinginan pemilik website secara realtime ketika sedang
online. Biasanya Programer web menambahkan halaman khusus backend
untuk pemilik web yang berfungsi sebagai halaman khusus tempat melakukan
penyuntingan terhadap isi dari halaman website.
Web browser disebut juga sebagai perambah, adalah perangkat lunak yang
berfungsi menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang
disediakan oleh server web. Browser pada umumnya juga mendukung berbagai
jenis URL dan protokol, misalnya ftp: untuk file transfer protocol (FTP), untuk
real-time streaming protocol (RTSP), and https: untuk versi http yang terenkripsi
(SSL). File format sebuah halaman web biasanya hyper-text markup language
(HTML) dan diidentifikasikan dalam protokol HTTP menggunakan header MIME,
format lainnya antara lain XML dan XHTML.
Sebagian besar browser mendukung bermacam format tambahan pada
HTML seperti format gambar JPEG,PNG and GIF image formats, dan dapat
dikembangkan dukungannya misal terhadap SVG dengan menggunakan plugin.
Berikut ini tampilan Web Browser dengan menggunakan Mozila Firefox:
26
Gambar 2.7 Halaman Mozila Firefox
2.1.12 Google Map API (Aplication Programming Interface)
Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web service yang
disediakan oleh Google dan bersifat gratis yang memiliki kemampuan terhadap
banyak layanan pemetaan berbasis web. Google Maps juga memiliki sifat server
side yaitu peta yang tersimpan pada server Google dapat dimanfaatkan oleh
pengguna. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk javascript yang
berguna untuk memodifikasi peta yang ada di google maps sesuai kebutuhan.
Untuk membangun aplikasi yang memanfaatkan Google Maps di dekstop dan
mobile device maka akan digunakan google maps javascript API v3 yang
memiliki keunggulan lebih cepat dari versi sebelumnya (Febrian, dalam Husaini
dan Dwi, 2017:51)
27
2.1.13 UML (Unified Modelling Language)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar
untuk merancang model sebuah sistem objek. (Shalahuddin dan Rosa, dalam
Winda dan Umi, 2016:22).
Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis
aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras,
sistem operasi dan jaringan apapun serta ditulis dalam bahasa pemrograman
apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep
dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa
berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian,
UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefenisikan notasi dan syntax/semantik.
Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan
berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu dan UML
syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan.
Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady
Booch OOD (objek-oriented design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling
Technique) dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering).
Sejarah UML sendiri cukup panjang sampai era tahun 1990 seperti kita ketahui
puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia.
Diantaranya adalah metodologi booch, metodologi coad, metodologi
OOSE, metodologi OMT, metodologi shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, dsb.
28
Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam
pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi
sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita
bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang
berlainan. Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson,
yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan
mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorintasi objek.
Pada tahun 1995 dirilis draft pertama dari UML (versi 0.8) sejak tahun 1996
pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group (OMG –
http://www.omg.org). Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul dan saat ini versi
terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis bulan maret 2003. Booch, Rumbaugh dan
Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun 1999, sejak saat
itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi
berorintasi objek. Dalam pembuatan skripsi ini penulis menggunakan diagram
Use Case yang terdapat didalam UML. Adapun maksud dari Use Case diagram
diterangkan dibawah ini:
2.1.13.1 Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan
“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor
dengan sistem. Use Case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke
sistem menulis sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Aktor adalah entitas
manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-
29
pekerjaan tertentu. Use Case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang
menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan
klien dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah
use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari
proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include
akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal.
Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga
duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas
yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan
behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case
menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Use Case
Fungsional yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit dan aktor, biasanya
menggunakan kata kerja diawal frase nama Use Case.
Aktor
Orang atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan
dibuatsistem itu sendiri. Jadi walaupun simbol aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
Biasanya menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.
Asosiasi
Komunikasi antar aktor dan Use Case yang berpartisipasi Use
Case berinteraksi dengan aktor.
30
Extend
Digunakan untuk memungkinkan satu Use Case secara
optimal menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh
Use Case yang dituju. Contoh :
(Sumber: Shalahuddin dan Rosa, dalam Aprianti dan Maliha, (2016)
2.1.13.2 Class Diagram
Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat kelas-
kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi
perancangan dan perangkat lunak sinkron. Berikut ini merupakan simbol dari
Class Diagram:
Tabel 2.2 Simbol Class Diagram
Simbol Deskripsi
Nama Kelas
+ Attribute 1
+ Attribute 2
+ Operation 1 ( )
Class
Kelas pada struktur sistem
Interface dalam pemrograman berorientasi objek
31
Interface
Asosiasi
Relasi antar kelas dengan makna umum
Asosiasi Berarah
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu
digunakan oleh kelas yang lain
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi –
spesialisasi (umum – khusus)
(Sumber: Shalahuddin dan Rosa, dalam Aprianti dan Maliha, (2016)
2.1.13.3 Activity Diagram
Diagram aktivitas atau Activity Diagram menjelaskan Workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada
pada perangkat lunak. Diagram aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor,
jadi aktivitas yang bisa dilakukan oleh sistem. (Rosa A.S dan M.Shalahuddin,
2016:161-163). Berikut ini merupakan simbol activity diagram:
Tabel 2.3 Simbol Activity Digram
Simbol Deskripsi
Status Awal
Status awal aktivitas sistem
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata
32
kerja
Decision
Pencabangan dimana jika ada pilihan
aktivitas lebih dari satu
Asosiasi Penggabungan
Penggabungan dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan menjadi satu
Status Akhir
Status akhir yang dilakukan sistem
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas
yang terjadi
(Sumber: Shalahuddin dan Rosa, dalam Aprianti dan Maliha, (2016)
2.1.13.4 Sequence Diagram
Diagram Sequence menjelaskan kelakuan/perilaku objek pada Use Case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek. Oleh sebab itu untuk menjelaskan diagram Sequence maka
harus diketahui objek-objek yang terkait dalam sebuah use case beserta metode-
metode yang dimiliki kelas yang diinstasiansi menjadi objek itu. Banyaknya
33
diagram sequence yang harus digambar yaitu sebanyak pendefenisian use case
yang mempunyai proses sendiri atau yang penting semua use case yang sudah
didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sequence.
Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram
Simbol Deskripsi
Garis Hidup
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
Waktu Aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi,
semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah
sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya.
Pesan Tipe Create
Menyatakan suatu objek membuat objek lain, arah
panah mengarah pada objek yang dibuat
Pesan tipe call
Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode
yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri
Masukan
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data ke
objek lainnya
(Sumber: Shalahuddin dan Rosa, dalam Aprianti dan Maliha, (2016)
2.2 Tinjauan Penelitian
Setelah peneliti melakukan telaah pada beberapa penelitian sebelumnya
ada beberapa yang mempunyai keterlibatan dengan penelitian yang peneliti
34
lakukan yakni sebagai berikut:
1. Dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Masjid Di Samarinda Berbasis Web”, (Maharani, dkk, Vol.11.No1,
Jan 2017). Penelitian ini menghasilkan Sistem Informasi Geografis
pemetaan Masjid berfungsi menampilkan informasi Masjid yang ada di
kota Samarinda dengan filter pencarian info kegiatan dengan tanggal
kegiatan tertentu, dan berdasarkan kecamatan.
2. Dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Sistem Informasi Geografis (SIG)
Pemetaan Dan Analisis Daerah Pertanian Di Kabupaten Gorontalo”.
(Ahaliki, Jtech 2016, 4 (2) 116 – 122), Penelitian ini dibangun dengan
menggunakan implementasi dari penggunaan sistem informasi geografis dan
penggunaan metodenya menggunakan metode SAW yang
diimplementasikan dengan konsep analisis beberapa kriteria dan alternatif
terhadap rencana tata ruang Wilayah (RTRW) memiliki hasil validasi.
3. Dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi
Geografis Berbasis Web Dan Android Untuk Pemilihan Jalur Alternatif
Menuju Tempat Pariwisata”, (Utomo, dkk, Vol 6, No. 2, Juli 2017),
Penelitian ini dilakukan pada jalur alternatif yang telah dipilih pada saat
penentuan jalur alternatif yang akan dilakukan survei lapangan. Data yang
diperoleh dari hasil survei lapangan terdiri atas gambar foto, koordinat
marking, jalur tracking, dan kepadatan jalan.
4. Dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Sistem Informasi Geografis
Dalam Pemetaan Lahan Gambut di Kabupaten Musi Banyuasi”, (Wijaya,
dkk, Vol. 2, No. 1, 2018), penelitian ini Sistem Informasi Geografis
35
Pemetaan Lahan Gambut terdiri dari halaman-halaman web yang terdiri dari
antara lain: halaman web lahan gambut perkecamatan, halaman web lahan
gambut perdesa, halaman web per kategori gambut, halaman web lahan
gambut yang belum dikelola, halaman web lahan gambut yang sudah di
kelola perusahaan.
5. Dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Sistem Informasi Geografis (SIG)
Pemetaan Sekolah Berbasis Web Di Kecamatan Wonodadi Kabupaten
Blitar”, (Husaini, dkk, Vol. 11, No. 1, Mei 2017, Penelitian yang dilakukan
di Kecamatan Wonodadi memperlihatkan hasil kuesioner desain yang cukup
bagus dengan memperoleh persentase sangat setuju sebesar 43,58%, setuju
sebesar 42,30%, dan biasa sebesar 14,10%. Untuk kesesuaian sistem
mendapat persentase sangat setuju sebesar 42,99%, setuju sebesar 42,01%,
dan biasa sebesar 14,98%. Sedangkan untuk kemudahan dalam penggunaan
sistem memperoleh persentase sangat setuju sebesar 40,89%, setuju sebesar
45,04% dan biasa sebesar 14,05%.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran pada penelitian ini dinyatakan dalam bentuk skema
sederhana menurut pokok-pokok penelitian dan hubungannya. Kerangka
pemikiran dalam skema ini diharapkan dapat menjelaskan isi penelitian dan
identifikasinya. Sehingga pengolahan sumber data menjadi terarah. Kerangka
pikir dari penelitian ini seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.8:
36
Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran
2.4 Tinjauan Instansi
2.4.1 Latar Belakang Dinas Perkerjaan Umum Dan Tata Ruang Kabupaten
Asahan
Dinas Prasarana Wilayah dan Pengairan dibentuk pada 17 oktober 1999
kabupaten Asahan. Jadi sebagai penunjang administrasi pada saat itu Dinas
Prasarana Wilayah dan Pengairan bergabung di bawah naungan pekerjaan umum
yang berkantor saat itu di jalan Mahoni kabupaten Asahan pada tahun 2004.
Kabupaten Asahan dengan bupati terpilih Drs. H. Risuddin. Dinas Prasarana
Wilayah dan Pengairan dipecah menjadi dari Pengawasan Mutu dengan
persetujuan oleh anggota DPRD kabupaten Asahan di bawah pimpinan Yuhanes
Mulai
Perncanaan Analisa
Uji Coba
Perancangan
Penerapan
Selesai
- Studi Pendahuluan
- BatasanMasalah
- Tujuan Penelitian
- Pengumpulan Data
- Bahasa Pemrograman Menggunakan
PHP dan MYSQL
- GIS Data Fasilitas Umum
- Merancang Sistem Informasi
Geografis Menggunakan Editor
Google Maps API.
- Pengujian dilakkukan dengan
Menjalankan program
37
dan kesepakatan itu dilaporkan kementrian dalam negri dan pemerintah yang
terlibat hingga pada saat ini tata kelola pemerintah masih mengaju kepada
kesatuan kerja yang telah disepakati sebelumnya . Pada bulan februari tahun 2017
nama Dinas Prasarana Wilayah dan Pengairan berganti dengan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sehingga sampai saat ini Dinas Prasarana Wilayah
dan Pengairan sudah menjadi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Asahan.
2.4.2 Visi Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang Kabupaten Asahan
“Terwujudnya Asahan yang Religius, Sehat, Cerdas, dan Mandiri”
2.4.3 Misi Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang Kabupaten Asahan
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia berbasis IMTAQ
2. Meningkatkan pelayanan dan kesadaran kesehatan masyarakat
3. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan yang berkeadilan
4. Mengembangkan pola pembangunan dan partisipasif, proaktif, kreatif
dan inovatif, dengan menjadikan masyarakat yang cerdas sebagai basis
utama pelaku pembangunan ditengah kompetisi global
5. Mengelola kemajemukan masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai
budaya dan memelihara kearifan lokal
6. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang profesional, amanah, bersih
dan berwibawa secara akuntabel dan transparan dengan berorientasi pada
pelayanan publik yang prima untuk mendorong percepatan pembangunan
38
7. Meningkatkan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana lainnya
secara merata dalam rangka mendorong terwujudnya masyarakat yang
mandiri dan berwawasan lingkungan
8. Mendorong terciptanya penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM)
keamanan, ketertiban, keadilan dan perlindungan bagi masyarakat
9. Melakukan percepatan pembangunan perekonomian dengan mendorong
pertumbuhan investasi daerah yang dipadukan dengan koperasi dan
UKM, pariwisata perdagangan, industri pembangunan Pasar tradisional
dan modern.
2.4.4 Struktur Organisasi Dinas Perkerjaan Umum Dan Tata Ruang
Kabupaten Asahan
Organisasi dapat diartikan sebagai bentuk perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama, sedangkan manajemen adalah cara pengolahan,
peraturan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan organisasi dengan
menggunakan sumber daya yang ada. Hubungan dan kerjasama dalam suatu
organisasi dituangkan kedalam suatu struktur yang nantinya akan menunjukkan
suatu organisasi dan juga garis wewenang sehingga jelas terlihat nantinya batasan
tugas, wewenang dan juga tanggung jawab dari setiap anggota dari organisasi.
Karena bagaimanapun baiknya suatu struktur organisasi suatu perusahaan,
kegiatannya tidak akan berjalan lancar apabila tidak ada pembagian wewenang
yang jelas. Dengan demikian diharapkan adanya kejelasan arah dan juga
koordinasi dari masing-masing anggota untuk mencapai tujuan yang telah
39
ditentukan. Berikut ini merupakan struktur organisasi dari Dinas Perkerjaan
Umum Dan Tata Ruang Kabupaten Asahan:
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERKERJAAN UMUM DAN TATA
RUANG KABUPATEN ASAHAN
Gambar 2.9 Struktur Organisasi Dinas Perkerjaan Umum Dan Tata Ruang
Kabupaten Asahan
40
2.4.5 Tugas dan Fungsi Dinas Perkerjaan Umum Dan Tata Ruang
Kabupaten Asahan
Sesuai dengan Peraturan Bupati Asahan Nomor 50 s/d 53 Tahun
2019 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, Tata Kerja,
Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Asahan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada
Daerah. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Asahan menyelenggarakan
fungsi:
a. Perumusan kebijakan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di
Daerah
b. Pelaksanaan kebijakan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di
Daerah
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang di Daerah
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan
fungsinya.
41
2.4.6 Logo Dinas Perkerjaan Umum Dan Tata Ruang Kabupaten Asahan
dan Maknanya
2.4.6.1 Logo Dinas Perkerjaan Umum Dan Tata Ruang Kabupaten Asahan
Gambar 2.10 Logo Rambate Rata Raya
2.4.6.2 Makna Logo
Makna dari Logo Rambate Rata Raya ialah:
1. Lambang berbentuk perisai atau tameng menggambarkan kesiapsiagaan
rakyat Asahan dalam melindungi Daerah dan Tanah Air dari serangan
musuh.
2. Sudut-sudut bersegi lima, warna kuning emas, melambangkan
kehidupan Pancasila di Asahan. 17 buah padi dan 8 buah kapas dan 45
helai daun sirih tersusun adalah melambangkan ciri khas jiwa dan
semangat Proklamasi 17 Agustus 1945.
3. Lingkaran padi, bunga kapas dan daun sirih berbentuk tanduk kerbau
adalah menggambarkan kerukunan hidup suku-suku yang berdiam di
Asahan.
42
4. Serumpun rumput Asahan yang spesifik mencerminkan adanya suku-
suku bangsa di Asahan.
5. 4 buah bukit-bukit pegunungan adalah tempat rakyat bergerilya dimasa
perang kemerdekaan mempertahankan Republik Indonesia di Asahan
dan perlambang kehidupan daerah Asahan dengan 4 tetangga
Kabupaten.
6. Rantai berangkai 5 adalah dasar perikemanusiaan dan persatuan rakyat
Asahan.
7. Roda bergigi 5 melambangkan rakyat Asahan mempunyai keterampilan
kerja dibidang pertanian, perkebunan dan pembangunan daerahnya.
8. Laut biru yang bergaris 3 gelombang ombak melambangkan daerah
Asahan terdiri dari dataran tinggi, dataran rendah dan pantai sebagai
sumber kehidupan rakyat Asahan.
9. Ikan dan kelapa adalah sumber penghasilan pokok rakyat daerah
Asahan dan pembinaan hari depannya.
10. Pita selendang Asahan melambangkan keindahan, kebudayaan dan adat
istiadat Asahan yang spesifik.
11. Tugu dalam bentuk bambu runcing dan kolam melambangkan
perjuangan rakyat Asahan dalam mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan RI Pancasila.
12. Kerang di pangkal tugu melambangkan kehidupan kenelayanan
pengorbanan dan kemasyhurannya.
13. Bagian atas lambang diletakkan semboyan “Rambate Rata Raya” yang
artinya kerja keras bersama untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
43
2.4.6.3 Pengertian Warna
Pengertian dari warna-warna yang ada di logo ialah:
1. Merah artinya berani, dinamika dan cinta tanah air.
2. Putih artinya kebenaran, kesucian dan perdamaian.
3. Hitam artinya kokoh dan teguh.
4. Hijau tua artinya keagamaan, kemakmuran, kekeluargaan dan
kegotong-royongan.
5. Biru artinya kesetiaan.
6. Kuning artinya berbudi, intelegensi, keluhuran dan kesejahteraan.
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau juga mungkin salah dan
ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya.
Dengan dibangunnya Sistem Informasi Geografis fasilitas umum di Kabupaten
Asahan, diharapkan dapat menjadi media pelayanan publik di Kabupaten Asahan,
dapat memberi informasi fasilitas umum yang sesuai dengan kebutuhan pengguna,
mengetahui fasilitas terdekat serta rute menuju lokasi tersebut secara realtime,
memberikan informasi penyebaran fasilitas umum yang ada di Kabupaten Asahan
dengan berbasis web, dan dapat membantu instansi dalam melakukan monitoring
dan evaluasi, juga sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan untuk
membuat suatu kebijakan.