Upload
vanmien
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung (Departemen
Kesehatan RI, 1988 dalam Ali, 2010).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang
berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan
ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual
dan materi yang layak, bertaqwa kepada tuhan, memiliki hubungan yang
selaras,serasi dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta
lingkungannya (BKKBN, 1999 dalam Sudiharto, 2010).
Dari ketiga definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, terdiri dari dua orang atau
lebih yang tergabung dalam hubungan darah, perkawinan dan saling
ketergantungan yang mempunyai hubungan untuk menciptakan,
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
10
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional serta sosial dari tiap anggota.
2. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman,1999 dalam Sudiharto, 2010 antara lain :
a. Fungsi Afektif
Fungsi ini berhubungan dengan fungsi internal keluarga, untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan
cinta kasih serta,saling menerima dan mendukung. Dengan
terpenuhinya fungsi ini, maka keluarga akan menjalankan tujuan
psikososial yang utama, yaitu membentuk sifat – sifat kemanusiaan
dalamdiri mereka, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku
kemampuan menjalin hubungan secara lebih akrab.
b. Fungsi sosialisasi
Proses perkembangan dan perubahan individu keluarga, tempat
anggota keluarga berinteraksi social dan belajar berperan di
lingkungan social.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
d. Fungsi ekonomi
Fungsi keluarga untuk memenuhi kebeutuhan keluarga, seperti
sandang, pangan, dan papan.
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
11
e. Fungsi perawatan kesehatan
Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau
pemeliharaan kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga dan
individu.
Tugas – tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan menurut
Friedman adalah :
1) Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota
keluarga
2) Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat
3) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
4) Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara anggota
keluarga dan fasilitas kesehatan
3. Tipe dan Bentuk Keluarga
Tipe dan bentuk keluarga menurut Sudiharto (2007) meliputi:
a. Secara tradisional
1) Keluarga inti (Nuclear Family)
Keluarga yang dibenuk karena ikatan perkawinan yang
direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak – anak
karena dilahirkan (natural) maupun adopsi.
2) Keluarga asal (Family Of Origin)
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
12
Merupakan suatu unit keluarga tempat asal seseorang
dilahirkan.
3) Keluarga Besar (Extended Family)
Keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena
hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman,
sepupu.
b. Secara modern
1) Tradisional Nuclear
Keluarga inti yang didalamnya terdapat sangsi – sangsi
yang harus dipatuhi oleh anggota keluarga yang tinggal
dalam satu rumah.
2) Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami atau istri yang tinggal dalam satu rumah
dengan anak – anaknya.
3) Niddle Ageanak
Suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau kedua –
duanya bekerja dirumah anak sudah meninggalkan rumah
karena sekolah atau perkawinan.
4) Dyadic Nuclear
Suami atau istri yang sudah berumur dan tidak
mempunyai anak yang kedua atau salah satunya bekerja
diluar.
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
13
5) Singgle Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
pasangannya dan anak – anaknya dapat tinggal dirumah
atau diluar rumah.
6) Dual Carrier
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa adanya
seorang anak.
7) Commer Married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah
pada jarak tertentu.
8) Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendirian yang tidak
adanya keinginan untuk menikah.
9) The Generation
Tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah
10) Comunal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang
monogami dengan anaknya yang bersama – sama
memfasilitasi.
11) Group Marriage
Suatu perumahan yang terdiri dari orang tua dan
keturunannya didalam satu kesatuan keluarga dan tiap
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
14
individu menikah dengan yang lainnya dan semua adalah
orang tua dari anak – anak.
12) Unmaried Parent And Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki,
adanya adopsi.
13) Choibin Couple (kumpul kebo)
Dua orang atau pasangan yang tinggal dalam satu rumah
tetapi pasangan tersebut tidak menikah.
14) Gay And Lesbian Family
Keluarga yang dibentuk dalam pasangan yang berjenis
yang kelamin yang sama.
4. Tahap dan Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan dibagi menurutkurun waktu tertentu yang dianggap
stabil. Menurut Rodgerscit Friedman (1998), setiap keluarga melalui
tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga
mengikuti pola yang sama.
Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan Miller (Friedman,
1998).
1. Tahap 1: Pasangan Baru
Keluarga baru dimulai saat masing – masing individu laki – laki
(suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui
perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing –
masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
15
kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan
orang tuanya.
Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan
penyesuaian peran dan fungsi. Masing – masing belajar hidup
bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiridan
pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya.
Adapun tugas perkembangan, yaitu:
a. Membina hubungan intim dan memuaskan
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan
kelompok sosial
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ;
keluarga suami, keluarga istri dan keluarga sendiri
2. Tahap II : keluarga “ child bearing” kelahiran anak pertama
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut
sampai anak berumur 30 bulan atau 2,5 tahun. Tugas
perkembangan keluarga yang penting pada tahap ini adalah :
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan sexsual dan kegiatan
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
Peran perawat adalah mengkaji peran orang tua ; bagaimana
orang tua berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
16
memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan
hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua
dapat tercapai.
3. Tahap III : Keluarga dengan anak pra sekolah
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan:
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan
tempat tinggal, privasi dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan
anak lain juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga
maupun denga mmasyarakat
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang
4. Tahap IV : Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah) dan
berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahapini biasanya
keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga keluarga sangat
sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing – masing anak memiliki
minat sendiri. Demikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang
berbeda dengan anak. Tugas perkembangan keluarga :
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
17
a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan
lingkungan
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi
kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik
di sekolah maupun di luar sekolah.
5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7
tahun kemudian. Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab
serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi orang dewasa.
Tugas perkembangan :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan
orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
18
Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas
otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab.
Sering kali muncul konflik orang tua dan remaja.
6. Tahap VI : Keluarga dengan anak dewasa
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini
tergantung jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tugas
perkembangan :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua memasuki masa tuanya
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
7. Tahap VII : Usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan
meniggal.
Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia
lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang
tua. Tugas perkembangan :
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
19
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman
sebaya dan anak – anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan
Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet
seimbang, olahraga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain
sebagainya.
8. Tahap : VIII : keluarga usia lanjut
Dimulai pada saat pensiun sampai dengan salah satu pasangan
meninggal dan keduanya meninggal. Tugas perkembangan :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,
kekuatan fisik dan pendapatan
c. Mempertahankan keakraban suami / istri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
e. Melakukan life review
f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas
utama keluarga pada tahap ini
5. Struktur Keluarga
a. Struktur peran keluarga
Terdapat 2 perspektif dasar mengenai peran orientasi struktural yang
menekankan pengaruh normatif yaitu pengaruh yang berkaitan dengan
status – status tertentu dan peran – peran terkaitnya dan orientasi
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
20
interaksi yang menekankan timbulnya kualitas peran yang lahir dari
interaksi sosial (Turner, 1970 dalam Friedman, 2010).
1). Peran formal
Keluarga membagi peran secara merata kepada para
anggota keluarga seperti cara masyarakat membagi peran –
perannya, bagaimana pentingnya pelaksanaan peran bagi suatu
sistem. Peran formal yang standar terdapat dalam keluarga
(pencari nafkah, ibu rumah tangga, tukang perbaiki rumah,
pengaruh anak, dan manager keuangan) (Friedman, 2003)
Menenurut gaces (1976, dalam Friedman, 2010)
mendefinisikan 6 peran dasar yang membentuk posisi sebagai
suami (ayah) dan istri (ibu), peran – peran tersebut adalah peran
sebagai provider (penyedia), peran sosialisai anak, peran rekreasi,
peran persaudaraan, peran terapeutik, (memenuhi kebutuhan
afektif dari pasangan), peran seksual.
2). Peran informal
Peran informal bersifat implisit biasanya tidak
tampak kekuasaan permukaan dan dimainkan hanya untuk
memenuhi kebutuhan – kebutuhan emosional individu dan untuk
menjaga keseimbangan dalam keluarga (Stir, 1976 dalam
Friedman, 2010).
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
21
b. Struktur Nilai
Nilai adalah sebuah keyakinan abadi yang mempunyai bentuk
perilaku spesifik (Rokeach, 1973 dalam Friedman, 2010).
Sedangkan nilai – nilai keluarga didefinisikan sebagai suatu system
ide, sikap, dan kepercayaan tentang nilai suatu keseluruhan atau
konsep yang secara sadar mupun tidak sadar mengikat bersama –
sama seluruh anggota keluarga dalam suatu budaya lazim.
c. Struktur kekuatan keluarga
Kekuasaan merupakan kemampuan potensial maupun aktul dari
seorang individu untuk mengontrol, mempengaruhi, mengubah
tingkah laku seseorang (Friedman, 2010).kekuasan keluarga
sebagai sebuah karakteristik dari sistem keluarga adalah
kemampuan untuk potensial maupun aktual dari seorang anggota
individu untuk mengubah tingkah laku anggota keluarga (Olson
dan Cromwell, 1975 dalam Friedman, 2010)
d. Pola dan proses komunikasi
1. Pola interaksi keluarga yang berfungsi bersifat terbuka dan jujur,
selalu menyelesaikan konflik, berfikiran positif, tidak mengulang
– ulang isu dn pendapat sendiri
2. Karakteristik keluarga berfungsi sebagai karakteristik pengirim
dan karakteristik penerima. Karakteristik pengirim berfungsi
dalam mengemukakan sesuatu pendapat yang disampaikan jelas
dan berkualitas, selalu meminta dan menerima umpan balik.
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
22
Sedangkan karakteristik penerima berfungsi siap mendengarkan,
memberikan umpan balik, melakukan validasi (Setiyowati dan
Murwani, 2008)
6. Proses Dan Strategi Koping Keluarga
Menurut Fridman (2010) dalam memberikan asuhan keperawatan
keluarga ada beberapa peran yang dapat dilakukan oleh perawat
diantaranya :
a. Memeberikan asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang
sakit
b. Koordinator atau menjasdi pelayan kesehatan dan perawatan keluarga
c. Menjadi fasilitator dalam pelayanan kesehatan
d. Menjadi penyuluh, pendidikan dan konsultan kesehatan
7. Keluarga Sebagai Pasien
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga menurut
Friedman (1998, dalam Friedman, 2010) yang membagikeluarga kedalam
bidang kesehatan yang dapat dilakukan, yaitu :
a. Dapat mengenal masalah kesehatan disetiap anggota keluarga
yang mengalami masalah
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
bagi keluarga yang bermasalah dengan kesehantannya
c. Memberikan keperawatan untuk melakukan terhadap anggota
keluarganya yang mengalami gangguan kesehatan dan dapat
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
23
membantu dirinya sendiri yang cacat atau usianya yang terlalu
masiih muda
d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan untuk
kesehatan anggota keluarga yang lainnya
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
lembaga kesehatan
8. Proses Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Kesehatan
Keluarga
Menurut Friedman (2010) sesuai dengan fiungsi pemeliharaan
kesehatan, keluarga mempunyai tugas tugas dalam bidang kesehatan yang
perlu dipahami dan dilakukan, yaitu:
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti
dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan
dana keluarga habis.Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan pada keluarga salah satunya disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan . Kurangnya pengetahuan keluarga tentang
pengertian, tanda dan gejala, perawatan dan pencegahan hipertensi.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,dengan
pertimbangkan siapa diantara keluarga yang mempunyai
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
24
kemampuan memutuskan menentukan tindakan.keluarga.Tindakan
kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan
teratasi.Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam
melakukan tindakan yang tepat,disebabkan karena keluarga tidak
memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah serta tidak
merasakan menonjolnya masalah.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
Keluarga dapat mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi
keluarga memiliki keterbatasan.Ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit dikarenakan tidak
mengetahui cara perawatan pada penyakitnya.Jika demikian
,anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatanperlu
memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan dapat dilakukan di
institusi pelayanan kesehatan.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga
Pemeliharaan lingkungan yang baik akan meningkatkan kesehatan
keluarga dan membantu penyembuhan. Ketidakmampuan keluarga
dalam memodifikasi lingkungan bisa di sebabkan karena
terbatasnya sumber-sumber keluarga diantaranya keuangan,
kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat.
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
25
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi
keluarga
Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan akan membantu anggota keluarga yang sakit
memperoleh pertolongan dan mendapat perawatan segera agar
masalah teratasi.
B. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Dermatitis Atopik
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. (Setiyowati dan Murwani, 2008).
1. Pengertian Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan hebat yang menyebabkan
pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada kulit hingga
akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan (Mitchel dan Hepplewhite. 2005)
Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai
respon terhadap pengaruh factor eksogen atau factor endogen,
menimbulkan kelainan klinis berubah eflo – resensi polimorfik (eritema,
edema, papul, vesikel, skuama, dan keluhan gatal) (Adhi Juanda, 2005)
Dermatitis atopik merupakan suatu penyakit peradangan kulit
kronik, ditandai dengan rasa gatal, eritema, edema, vesikel, dan luka pada
stadium akut. Pada stadium kronik ditandai dengan penebalan kulit
(likenifikasi) dan distribusi lesi spesifik sesuai dengan fase dermatitis
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
26
atopik, keadaan ini juga berhubungan dengan kondisi atopik lain pada
penderita ataupun keluarganya (Djuanda, 2007).
2. Anatomi dan Fisiologi
a. Bagian – Bagian Kulit Manusia
Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau
korium, dan jaringan subkutan atau subkutis.
1). Epidermis
Epidermis terbagi atas lima lapisan antara lain :
a) Lapisan tanduk atau stratum korneum yaitu lapisan kulit yang
paling luar yang terdiri dari beberapa lapis sel gepeng yang
mati, tidak berinti dan protoplasmanya telah berubah menjadi
kreatin (zat tanduk)
b) Stratum Lusidum yaitu lapisan sel gepeng tanpa inti dengan
protoplasma berubah menjadi eleidin (protein). Tampak jelas
pada telapak tangan dan kaki
c) Lapisan granular atau stratum granulosum yaitu 2 atau 3
lapisan sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan
terdapat inti di antaranya, mukosa biasanya tidak memiliki
lapisan ini
d) Lapisan malpighi atau stratum spinosum. Nama lainnya
adalah pickle cell layer (lapisan akanta). Terdiri dari
beberapa lapis sel berbentuk poligonal dengan besar berbeda
– bea karena adanya proses mitosis. Protoplasma jernih
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
27
karena mengandung banyak glikogen dan inti terletak
ditengah – tengah. Makin dekat letaknya ke permukaan
bentuk sel semakin gepeng.
e) Lapisan basal atau stratum germinativium terdiri dari sel
berbentuk kubus tersusun vertikel pada perbatasan
dermoepidermal, berbaris seperti pagar (palisade)
2). Dermis
Dermis atau korium merupakan lapisan bawah epidermis dan
diatas jaringan subkutan. Dermis terdiri dari jaringan ikat yang
dialapisan atas terjalin rapat (pars papillaris), sedangkan dibagian
bawah terjalin lebih longgar (pars reticularis).
a) . Jaringan subkutan (subkutis atau hipodermis)
Jaringan subkutan merupakan lapisan yang langsung dari
bawah dermis. Batas antara jaringan subkutan dan dermis tidak
tegas. Sel – sel yang terbanyak adalah liposit yang menghasilkan
banyak lemak. Jaringan subkutan mengandung saraf, pembuluh
darah dan limfe, kandungan rambut dan lapisan atas jaringan
subkutan terdapat kelenjar keringat. Fungsi dari jaringan subkutan
adalah peneykat panas, bantalan terhadap trauma dan tempat
penumpukan energi.
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
28
b. Fungsi kulit
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1) Fungsi proteksi
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk
menutupi jaringan – jaringan tubuh disebelah dalam dan
melindungi tubuh dari pengaruh – pengaruh luar seperti luka dan
serangan kuman.
2) Proteksi rangsangan
Terjadi karena sifat stratum korenum yang impermeable
terhadap berbagai zat kimia dan air. Disamping itu terdapat
lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak zat kimia dengan
kulit. Lapisan keasaman kulit berbentuk dari hasil ekskresi
keringat dan sebum yang menyebabkan keasamaan kulit anntara
Ph 5-6,5.
3) Pengatur panas atau thermoregulasi
Kulit mengatur suhu tubug melalui dilatasi dan konstruksi
pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya
dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap
kira – kira 98,6 deraja Farenheit atau sekitar 36,5oC.
4) Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat – zat tertentu yaitu keringat dari
kelenjar – kelenjar yang dikeluarkan melalui pori – pori keringat
dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
29
dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat
tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai
pembentukan keringat yang tidak disadari.
5) Fungsi persepsi
Kulit megandung ujung – ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis. Respon terhadap rangsangan panas diperankan oleh
drmis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis,
perabaan diperankan oleh epidermis. Serabut saraf sensorik lebih
banyak jumlahnya didaerah yang erotik.
6) Fungsi absorbsi
Kulit dapat menyerap zat – zat tertentu, terutama zat –
zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon
yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan
mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis.
7) Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit
yang tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang
penampilan. Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat
mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat
maupun kontraksi otot penegak rambut.
3. Etiologi
Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya
bahan kimia (contoh : detergen, oli, semen), fisik (sinar dan suhu),
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
30
mikroorganisme (contohnya : bakteri, jamur) dapat pula dari dalam
(endogen), misalnya dermatitis atopic. (Adhi Djuanda, 2005)
Sejumlah kondisi kesehatan, alergi, factor genetic, fisik, stress dan
iritasi dapat menjadi penyebab eksim. Masing-masing jenis eksim,
biasanya memiliki penyebab berbeda pula. Seringkali, kulit yang pecah-
pecah dan meradang yang disebabkan eksim menjadi infeksi. Jika kulit
tangan ada strip merah seperti goresan, kita mungkin mengalami selulit
infeksi bakteri yang terjadi dibawah jaringan kulit. Selulit muncul karena
peradangan pada kulit yang terlihat bentol-bentol, memerah, berisi cairan
dan terasa panas seseorang yang system kekebalan tubuhnya tidak bagus,
segera periksa ke dokter jika kita mengalami selulit dan eksim.
4. Patofisiologi
Dermatitis melalui dua fase yaitu fase induksi dan fase elisitasi.
Fase induksi yaitu saat kontak pertama alergen dengan kulit sampai
limfosit memberi respon, fase ini memerlukan waktu 2-3 minggu. Fase
elisitasi yaitu saat terjadi perjalanan ulang dengan alergen yang sama atau
serupa sampai timbul gejala klinis. Pada dermatitis atopik histamin
dianggap sebagai zat penting yang memberi reaksi dan menyebabkan
priuritus. Histamin menghambat kemotaksis dan menekan produksi sel T,
sel must meningkat pada lesi dermatitis atopik kronis.
5. Tanda dan Gejala
Kelainan kulit setiap orang sangat beragam, tergantung pada sifat
iritan. Iritan sangat menyebabkan gejala akut, sedang iritan lemah menjadi
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
31
gejala kronis. Selain itu banyak faktor yang mempengaruhi dermatitis
yaitu faktor individu (misalnya ras, usia, lokasi, atopi, dan penyakit kulit
lainnya), faktor lingkungan (misalnya suhu, kelembaban udara, okulasi)
Menurut Mansjoer (2000) dan Djuanda (2007) menyatakan macam
– macam bentuk dermatitis :
a. Dermatitis kontak
merupakan dermatitis karena kronik eksternal, yang menimbulkan
fenomen sensitisasi (alergen) atau toksis (iritan), penyebabnya adalah
bahan kimia, zat detergen, disinfektan dan zat warna (untuk pakaian dan
sepatu) (Mansjoer, 2000).
b. Dermatitis atopik
merupakan keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai
gatal, yang umumnya sering terjadi selama masa bayi, anak – anak, dan
dewasa sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum
dan riwayat atopi pada penderita atau kelurga. Tandanya yaitu bercak-
bercak merah yang berbatas tidak tegas dan gatal, entoma, edema,
eksudat serum. (Djuanda, 2007).
Penyebab dermatitis atopik menurut Mansjoer (2000) adalah
rhinitis alergik, alergi terhadap protein, reaksi abnormal terhadap
perubahan suhu, sensitif terhadap serum, obat, dan bakteri.
c. Dermatitis statis/hifostatis
merupakan salah satu jenis dermatitis sirkulatorius. Dermatitis
statis merupakan dermatitis varikosum. Penyebab dari dermatitis statis
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
32
adalah semua keadaan yang menyebabkan statis peredaran darah
ditungkai bawah atau juga bisa karena insufisiensi ven (Mansjoer,
2000)
d. Dermatitis autosensitisasi
merupakan dermatitis akut yang timbul pada tempat jauh dari
fokus inflamasi lokal. Penyebabdari dermatitis ini adalah tidak
berhubungan langsung dengan penyebab fokus inflamasi (Djuanda,
2007)
e. Dermatitis numularis
Dermatitis numularis tidak diketahui. Penyakit dermatitis
timbul pada pasien yang mempunyai kulit kering, serta mempunyai
kepribadian yang tense dan anxious, subyektif sangat gatal, obyektif
terlihat dermatitis sebesar uang logam, terditi atas eritema, edema,
kadang – kadang ada vesikel, kusta atau papul (Mansjoer, 2000).
6. Penatalaksanaan
a. Pencegahaan
Merupakan hal yang sangat penting pada penatalaksanaan
dermatitis kontak iritan dan kontak alergik. Dilingkungan rumah,
beberapa hal dapat dilaksanakan misalnya penggunaan sarung tangan
karet di ganti dengan sarung tngan plastic, menggunakan mesin cuci,
sikat bergagang panjang, penggunaan detergen.
b. Pengobatan
1) Pengobatan topical
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
33
Obat-obatan yang topical diberikan sesuai dengan prinsip-
prinsip umum pengobatan dermatitis yaitu bila basah diberi terapi
basah (kompres terbuka). Bila kering berikan terapi kering, makin
akut penyakit, makin rendah prosentase bahan aktif. Bila akut berikan
kompres, bila sub akut diberi losio, pasta, krim / linimentum (pasta
pendingin), bila kronik berikan salep. Bila basah berikan kompres,
bila kering superfisial diberi bedak, bedak kocok, krim / pasta, bila
kering didalam dibeli salep.
2) Pengobatan sistemik
Pengobatan sistemik ditujukan untuk mengontrol rasa gatal
dan / edema juga pada kasus sedang dan berat pada keadaan akut /
kronik. Jenis-jenisnya adalah :
a) Antihistamin
Maksud pemberian antihistamin adalah untuk memperoleh efek
sedatifnya. Ada yang berpendapat pada stadium permulaan tidak
terdapat pelepasan histamin.
b) Kortikosteroid
Diberikan pada kasus yang sedang / berat secara peroral,
intramuscular / intravena. Pilihan terbaik adalah prednisone dan
prednisolone. Steroid lain lebih mahal dan memiliki kekurangan
karena berdaya kerja lama. Bila diberikan dalam waktu singkat
maka efek sampingnya akan minimal. Perlu perhatian khusus pada
penderita ulkus peptikum, diabetes dan hipertensi.
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
34
7. Pencegahan
Hindari sabun mandi yang bersifat alkalis/basa.
Hindari penggunaan air terlalu panas saat mandi, untuk mencegah
terjadinya kulit kering.
Hindari pemakaian baju yang berserat kasar
Hindari terik matahari dan udara yang panas.
Hindari makanan yang dicurigai menyebabkan kekambuhan dan alergi
makanan.
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
35
8. Pathways
tidak tahu
tidak tahu
- bahan kimia
- protein
- bakteri
- pungus
dermatitis atopic, eritema,
pruritus, bengkak, bersisik.
ditangani/
pencegahan
tidak
tahu
ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit
memodifikasi lingkungan:
- menjaga kebersihan
rumah
- terdapat
pembuangan tempat
sampah
upaya perawatan:
- cuci daerah luka
dengan air hangat
- tidak menggaruk
daerah yang sakit
- beri salep di area
yang luka
ketidakmampuan
keluarga
mengambil
keputusan
gangguan rasa
nyaman: gatal
resiko penularan infeksi
gangguan
konsep
diri
ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan
tidak tahu
tidak dilakukan tidak dilakukan
kerusakan
integritas kulit
tidak tahu
ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
36
9. Diagnosa Keperawatan menurut NANDA (2012)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada penyakit dermatitis
1. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
Ketidaktahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan
dermatitis atopik
3. kurangefektifnya koping keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
4. Resiko bahaya lingkungan
5. Fokus Intervensi
A. Fokus intervensi
1. Diagnosa 1 : Ketidakmampuan managemen regimen terapeutik
keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
a. Tujuan : setelah dilakukan pertemuan selam 3 kali tatap muka
diharapkan masalah Ketidakmampuan managemen regimen
terapeutik keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit teratasi
kriteria hasil : keluarga dan penderita mampu merawat anggota
keluarga dengan masalah stroke.
a) Mengenal masalah gatal Menjelaskan pada keluarga mengenai
stroke.
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
37
1). Mendiskusikan dengan keluarga tentang dermatitis.
(a). Diskusi dengan keluarga tentang pengertian dermatitis.
(b). Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tentang
pengertian.
2). menyebutkan tanda dan gejala dermatitis atopik
(a). Jelaskam kepada keluarga tentang tanda dan gejala
dermatitis
(b). Evaluasi penjelasan yang telah diberikan.
(c). Beri reinforcment positif.
b) Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kulit
dermatitis
1). mengambil keputusan untuk menanganai dermatitis agar
tidak bertambah
(a). Diskusikan dengan keluarga bagaimana mengatasi
dermatitis untuk mengambil keputusan selanjutnya
(b). Motivasi keluarga untuk memutuskan menangani
dermatitis secara tepat
(c). Beri pujian positif atas keputusan yang diambil keluarga
c) merawat keluarga dengan dermatitis atropi
1) gali pengetahuan keluarga dalam mengatasi dermatitis
2) diskusikan dengan keluarga cara perawatan dermatitis
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
38
3) motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa
yang telah disampaikan
d) mendemonstrasikan cara perawatan dermatitis
1) demonstrasikan cara perawatan dermatitis
2) motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan
3) beri pujian atas upaya keluarga dalam menilai
keberhasilan yang dilakukan.
e) memanfaatkan fasilitas kesehatan
1) menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat
digunakan untuk mengatasi dermatitis
2. Diagnosa 2 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan
dengan Ketidaktahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan dermatitis atopik
Tujuan : setelah dilakukan pertemuan selam 3 kali tatap muka
diharapkan masalah Setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan Kurang pengetahuan tentang penyakit teratasi dengan
kriteria hasil :
a. keluarga dan penderita tahu tentang dermatitis dan dapat merawat
anggota keluarga yang terkena dermatitis
1). Menjelaskan tentang dermatitis
(a). Diskusi dengan keluarga tentang pengertian dermatitis.
(b). Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tentang
pengertian.
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
39
2). penyebab Dermatitis
(a). Evaluasi penjelasan tentang penyebab Dermatitis
(b). Motivasi kembali keluarga untuk mengulang penjelasan
yang sudah diberikan.
3). menyebutkan tanda dan gejala dermatitis atopik
(a). Evaluasi penjelasan tentang tanda dan gejala dermatitis
(b). Motivasi kembali keluarga untuk mengulang penjelasan
yang sudah diberikan.
(c). beri pujian
4). menjelaskan tentang pengobatan dermatitis
(a). Evaluasi penjelasan tentang tanda dan gejala dermatitis
atopik
(b). Motivasi kembali keluarga untuk mengulang penjelasan
yang sudah diberikan.
3. Diagnosa 3 kurang efektifnya koping keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tujuan : setelah dilakukan pertemuan selam 3 kali tatap muka
diharapkan Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah koping
keluarga berkurang dengan kriteria hasil:
a. keluarga mampu mengenal masalah:
1) pengelolaan stress
2) pengelolaan dermatitis
3) pencegahan dermatitis
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
40
4) regimen pengobatan
interevensi
a) setelah dilakukan intervensi keperawatan, keluarga mampu
mengenal masalah:
(1). teaching individual
(2). teaching grup
b. keluarga mampu memutuskan untuk meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan:
1) berpartisipasi dalam memutuskan perawatan kesehatan
intervensi:
a) keluarga mampu memutuskan dukungan membuat keputusan
membangun harapan
c. keluarga mampu perawat
1) koping keluarga
2) fungsi keluarga
3) status kesehatan keluarga
4) suasana lingkungan keluarga
intervensi:
a) keluarga mampu merawat:
(1). peningkatan koping
(2). konseling
(3). krisis intervensi
Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015