28
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori 1. Alat kontrasepsi Kontrasepsi merupakan suatu usaha untu mencegah kehamilan. Alat kontrasepsi ini ada yang berjangka pendek dan berjangka panjang (Sri Handayani, 2010). Alat kontrasepsi yang berjangka pendek terdiri dari : a. Metode amenorhea laktasi (MAL) Adalah alat kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif. b. Kondom Adalah suatu selubung atau sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami yang di pasang pada penis atau vagina pada saat melakukan hubungan seksual. c. Metode kalender Adalah metode kontrasepsi yang digunakan berdasarkan masa subur dimana harus menghindari hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsi pada hari ke 8-19 siklus menstruasi. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori

1. Alat kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan suatu usaha untu mencegah kehamilan. Alat

kontrasepsi ini ada yang berjangka pendek dan berjangka panjang (Sri

Handayani, 2010).

Alat kontrasepsi yang berjangka pendek terdiri dari :

a. Metode amenorhea laktasi (MAL)

Adalah alat kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu

(ASI) secara eksklusif.

b. Kondom

Adalah suatu selubung atau sarung karet yang terbuat dari berbagai

bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami yang di

pasang pada penis atau vagina pada saat melakukan hubungan seksual.

c. Metode kalender

Adalah metode kontrasepsi yang digunakan berdasarkan masa subur

dimana harus menghindari hubungan seksual tanpa perlindungan

kontrasepsi pada hari ke 8-19 siklus menstruasi.

8

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

9

d. Kontrasepsi pil

Adalah kontrasepsi yang diminum yang mengandung hormonal baik

hormon estrogen, progesteron dan prolaktin yang dapat mencegah

kehamilan.

e. Kontrasepsi suntik

Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan

progesteron) untuk mencegah kehamilan.

Alat kontrasepsi yang berjangka panjang terdiri dari :

a. Implan

Adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat

dari sejenis karet silastik yang berisi hormon dan dipasang di bawah kulit

lengan atas.

b. AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)

Adalah suatu alat yang terbuat dari plastik yang lentur yang dipasang

dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang.

c. Metode kontrasepsi kontap (permanen)

Kontrasepsi mantap (kontap) merupakan terjemahan dari bahasa

Inggris, secure cotraseption. Nama lain dari kontrasepsi mantap adalah

sterilisasi (sterilization)/kontrasepsi operatif (surgical contraseption).

Dari sini dikenal istilah medis operatif pria (MOP) medis operatif wanita

(MOW) untuk sterilisasi wanita (HR.Siswosudarmo, 2001).

MOP (medis operatif pria) adalah suatu metode kontrasepsi operatif

minor pada pria yang sangat aman, sederhana, dan sangan efektif,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

10

memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anastesi

umum (Sri Handayani, 2010).

MOW (medis operatif wanita) adalah setiap tindakan pada kedua

saluran telur yang mengakibatkan orang wanita atau pasangan yang

bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi (Sri handayani, 2010).

Tubektomi adalah metode kontrasepsi permanen dimana saluran tuba

diblokir sehingga sel telur tidak bisa masuk ke dalam rahim.

1) Persiapan pre-operatif untuk kontap wanita

Persiapan pre-operatif untuk kontap wanita menurut Hartanto (2004) :

a) Informed consent

b) Riwayat medis/kesehatan, yang meliputi :

(1) Penyakit-penyakit pelvis

(2) Adhesi/perlekatan

(3) Pernah mengalami operasi abdominal/operasi pelvis

(4) Riwayat diabetes melitus

(5) Penyakit paru (asthma, bronchitis, emphysema)

(6) Obesitas

(7) Pernah mengalami problem dengan anestesi

(8) Penyakit-penyakit perdarahan

(9) Alergi

(10) Medikamentosa pada saat ini

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

11

c) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik ini harus meliputi kondisi-kondisi yang

mungkin dapat mempengaruhi keputusan pelaksanaan operasi atau

anestesi, serta pemeriksaan kandungan untuk menemukan kelainan-

kelainan seperti leiomyomata dan lain-lain.

d) Pemeriksaan laboratorium

(1) Pemeriksaan darah lengkap

(2) Pemeriksaan urin

(3) Pap smear

2) Jenis dan mekanisme kerja

a) Penyinaran

Penyinaran merupakan tindakan penutupan yang dilakukan pada

kedua tuba falopii wanita yang mengakibatkan yang bersangkutan

tidak hamil atau tidak menyebabkan kehamilan lagi (Handayani, S,

2010).

b) Opertif

Metode operatif menurut Sri Handayani (2010) yakni:

(1) Abdominal

(a) Laparotomi

Laparatomi sudah tidak digunakan lagi karena

diperlukan insisi yang panjang. Kontrasepsi ini diperlukan

bila cara kontap yang lain gagal atau timbul komplikasi

sehingga memerlukan insisi yang lebih besar.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

12

(b) Mini-laparotomi

Laparotomi khusus untuk tubektomi yang paling

mudah dilakukan 1-2 hari pasca persalinan. Sayatan dibuat

di garis tengah di atas simfisis sepanjang 3cm sampai

menembus peritoneum. Untuk mencapai tuba digunakan

alat khusus (elefaktor uterus) ke dalam kavum uteri.

Dengan bantuan alat tersebut uterus dalam keadaan

retrofleksi dijadikan letak antefleksi dahulu kemudian

didorong ke arah lubang sayatan, lalu dilakukan penutupan

tuba dengan salah satu cara.

(c) Laparoskopi

Mula-mula dipasang cunam servik pada bibir depan

porsio uteri, dengan maksud supaya dapat menggerakkan

uterus jika hal tersebut diperlukan saat laparaskopi.

Sayatan dibuat di bawah pusat sepanjang lebih dari 1 cm.

Kemudian ditempat luka tersebut dilakukan pungsi

sepanjang rongga peritoneum dengan jarum khusus (jarum

veres) dan melalui jarum itu dibuat pneumoperitoneum

dengan memasukkan CO2 sebanyak 1 sampai 3 liter

dengan kecepatan kira-kira 1 liter/menit. Setelah jarum

veres dikeluarkan, troika dimasukkan laparaskop melalui

tabung. Dengan cunam yang dimasukkan dalam rongga

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

13

peritoneum bersama laparaskopi, tuba akan dijepit dan

dilakukan penutupan dengan kauterisasi.

(2) Vaginal

(a) Kolpotomi

Yang sering dipakai adalah kolpotomi posterior. Insisi

dilakukan di dinding vagina transversal 3-5 cm, cavum

douglas yang terletak antara dinding depan rektum dan

dinding belakang uterus dibuka melalui vagina untuk

sampai di tuba.

(b) Kuldoskopi

Rongga pelvis dapat dilihat melalui alat kuldoskop

yang dimasukkan ke dalam cavum douglas. Adanya

laparoskopi trans-abdominal, maka kuldoskopi kurang

mendapat perhatian/ minat dan sekarang sudah jarang

dikerjakan. Dalam posisi lutut dada kedua paha tegak

lurus dan kedua lutut terbuka suatu rektraktor perineal

dimasukkan ke dalam vagina. Bila vernik posteior terlihat

sepert bagian kubah yang kecil, maka cavum douglas

bebas dari perlekatan, lalu dilakukan oklusi tuba.

(3) Transcervikal

(a) Histeresoskopi

Histereskopi prinsipnya seperti laparaskopi, hanya

pada histereskopi tidak dipakai trokar, tetapi suatu vakum

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

14

cervical adaptor untuk mencegah keluarnya gas saat

dilatasi servik/ kavum uteri.

(b) Tanpa melihat langsung

Pada cara ini operator tidak melihat langsung ke

cavum uteri untuk melokalisir orificium tubae.

(c) Penyumbatan tuba secara mekanis

Tubal clip merupakan penyumbatan tuba mekanis

dipasang pada isthmus tuba falopii, 2-3 cm dari uterus,

melalui laparatomi, laparoskopi, kulpotomi dan

kuldoskopi. Tuba clips meyebabkan kerusakan lebih

sedikit pada tuba falopii dibandingkan cara oklusi tuba

falopii lainnya. Tubal ring dapat dipakai pada mini-

laparatomi, laparaskopi, dan cara trans-vagina dan

dipasang pada ampula 2-3 cm dari uterus.

(d) Penyumbatan tuba kimiawi

Zat-zat kimia dalam cair, pasta, padat dimasukkan ke

dalam melalui serviks ke dalam uteri-tubal junction, dapat

dengan visualisasi langsung ataupun tidak. Cara kerjanya

adalah zat kimia akan menjadi tissue padat sehingga

terbentuk sumbatan dalam tuba falopii (tissue adhesive),

zat kimia akan merusak tuba falopi dan menimbulkan

fibrosis (sclerosing agent).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

15

3) Indikasi tubektomi

Komperensi khusus Perkumpulan untuk Sterilisasi Sukarela

Indonesia tahun 1976 di Medan menganjurkan agar tubektomi

dilakukan pada umur 25 – 40 tahun, dengan jumlah anak sebagai

berikut: umur istri antara 25 – 30 tahun dengan 3 anak atau lebih,

umur istri antara 30 – 35 tahun dengan 2 anak atau lebih, dan umur

istri 35 – 40 tahun dengan satu anak atau lebih sedangkan umur suami

sekurang kurangnya berumur 30 tahun, kecuali apabila jumlah

anaknya telah melebihi jumlah yang diinginkan oleh pasangan

tersebut (Wiknjosastro,2005).

Menurut Saifuddin (2006) indikasi dilakukan tubektomi (MOW)

yaitu sebagai berikut:

a) Usia > 26 tahun

b) Paritas > 2

c) Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan

kehendaknya

d) Pada kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang

serius.

e) Pascapersalinan.

f) Pascakeguguran.

g) Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.

4) Kontra indikasi peserta tubektomi

Kontra indikasi peserta tubektomi menurut Saifuddin (2006) :

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

16

a) Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai).

b) Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus di

evaluasi).

c) Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (sehingga masalah itu

disembuhkan atau dikontrol).

d) Tidak boleh menjalani proses pembedahan.

e) Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa

depan.

f) Belum memberikan persetujuan tertulis.

5) Waktu dilakukan

Waktu dilakukan tindakan operasi tubektomi menurut Novi wati, dan

Sujiyatini (2009) yaitu:

a) Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara

rasional klien tersebut tidak hamil.

b) Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)

c) Pasca persalinan; minilap di dalam waktu 2 hari atau hingga 6

minggu atau 12 minggu, laparoskopi tidak tepat untuk klien

pascapersalinan.

d) Pasca keguguran; Triwulan pertama dalam waktu 7 hari sepanjang

tidak ada bukti infeksi pelviks (minilap atau laparoskopi), Triwulan

kedua dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelviks

(minilap saja).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

17

6) Efek samping

Terdapat 3 efek samping (Handayani, S, 2010) yaitu:

a) Perubahan-perubahan hormonal

Efek kontap wanita pada umpan balik hormonal antara kelenjar

hypofise dan kelenjar gonad ditemukan kadar FSH, LH, testosteron

dan estrogen tetap normal setelah melakukan kontap wanita.

b) Pola haid

Pola haid abnormal setelah menggunakan kontap merupakan tanda

dari “post tubal ligation syndrome”

c) Problem psikologis

Dinegara maju wanita (usia < 30 tahun) yang menjalani kontap

tidak merasa puas dibanding wanita usia lebih tua dan minta

dipulihkan.

Tabel. 2.1. Penanganan atas komplikasi yang mungkin terjadi

(Noviawati dan Sujiyatini, 2009)

Komplikasi Penanganan

Infeksi luka Apabila terlihat infeksi luka, obati dengan

antibiotik. Bila terdapat abses, lakukan drainase dan

obati seperti yang teridentifikasi.

Demam pascaoperasi

(>380C)

Obati infeksi berdasarkan apa yang ditemukan.

Luka pada kandung kemih,

intestinal (jarang terjadi)

Mengacu ke tingkat asuhan yang tepat. Apabila

kandung kemih atau usus luka dan diketahui saat

operasi, lakukan reparasi primer. Apabila ditemukan

pasca operasi, dirujuk ke rumah sakit yang tepat bila

perlu.

Hematoma (subkutan) Gunakan packs yang hangat dan lembab di tempat

tersebut. Amati : hal ini biasanya akan berhenti

dengan berjalannya waktu tetapi dapat

membutuhkan drainase bila ekstensif.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

18

Emboli gas yang

diakibatkan oleh

laparoskopi (sangat jarang

terjadi)

Ajukan ke tingkat asuhan yang lebih tepat dan

mulailah resusitasi intensif, termasuk: cairan

intravena, resusitasi kardiopulmonar, dan tindakan

penunjang kehidupan lainnya.

Rasa sakit pada lokasi

pembedahan

Pastikan adanya infeksi atau abses dan obati

berdasarkan apa yang ditemukan.

Perdarahan superfisial

(tepi-tepi kulit atau

subkutan)

Mengontrol perdarahan dan obati berdasarkan apa

yang ditemukan.

7) Keuntungan

Keuntungan dari kontrasepsi MOW menurut Noviawati dan Sujiyatini

(2009) :

a) Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun

pertama penggunaan)

b) Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)

c) Tidak bergantung pada faktor senggama

d) Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan

yang serius

e) Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal

f) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

g) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada

produksi hormon ovarium)

8) Kerugian

Kerugiannya, bila situasi Anda berubah dan ingin punya anak,

peluang Anda sangat kecil. Oleh karena itu, pertimbangkan baik-

baik bila Anda akan menjalani operasi ini. Jangan memutuskan ketika

Anda sedang kalut atau krisis. Bila Anda memiliki keraguan,

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

19

diskusikan dengan dokter dan pasangan Anda (Noviawati dan

Sujiyatini, 2009).

9) Keterbatasan

Keterbatasan dari kontrasepsi MOW ini adalah (Noviawati dan

Sujiyatini, 2009):

a) Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini tidak

dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi.

b) Klien dapat menyesal di kemudian hari.

c) Risiko komplikasi kecil meningkat apabila digunakan anestesi

umum.

d) Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.

e) Dilakukan oleh dokter yang terlatih dibutuhkan dokter spesialis

ginekologi atau spesialis bedah untuk proses laparoskopi.

f) Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan

Menurut Green, Lawrence W and Marsall W. Kreuter (2000) faktor–

faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan yaitu faktor predisposisi

(predisposing factor), faktor pendukung (enabling factor), dan faktor

pendorong (reinforcing factor).

a. Faktor predisposisi (predisposing factor)

Faktor predisposisi adalah faktor-faktor yang mendahului perilaku,

dimana faktor tersebut memberikan alasan atau motivasi untuk terjadinya

suatu perilaku. Faktor-faktor predisposisi terdiri dari :

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

20

1) Pengetahuan

a) Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoamodjo,

2003). Pengetahuan juga merupakan hasil tahu dari, dan ini terjadi

setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Sebagian besar pengetahuan yang diperoleh melalui mata

dan telinga (Notoatmodjo, 2005).

b) Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai

berikut (Notoatmodjo, 2003) :

(1) Pendidikan

Pendidikan memegang peranan penting pada setiap

perubahan perilaku seseorang untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Dengan tingginya pendidikan yang ditempuh oleh

seseorang, maka diharapkan tingkat pengetahuan yang harus

dimiliki oleh seseorang akan bertambah sehingga memudahkan

dalam menerima atau mengadopsi perilaku yang positif.

(2) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

21

mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

masalah permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

(3) Orang tua

Peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting

untuk menentukan arah pengetahuan anak. Hal ini dikarenakan

mereka akan meminta pendapat jika ada masalah dengan orang

terdekatnya.

(4) Media massa dan buku

Media massa dan buku adalah sumber informasi yang mudah

dijangkau oleh semua kalangan dan sangat bermanfaat untuk

meningkatkan pengetahuan.

(5) Petugas kesehatan

Petugas kesehatan merupakan sumber pemberi informasi

yang berperan penting untuk meningkatkan pengetahuan.

Karena petugas kesehatan dapat merubah informasi yang salah

dalam masyarakat.

c) Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan menurut Arikunto (2002) sebagai berikut:

(1) Baik : bila memperoleh nilai 66 – 100%

(2) Cukup : bila memperoleh nilai 56 – 65%

(3) Kurang: bila memperoleh nilai <55%

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

22

2) Sikap

a) Definisi sikap

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap

seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau

memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung/memihak

(unfavorable) pada objek tersebut. Sikap merupakan semacam

kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan

merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang

menghendaki adanya respon (Azwar, 2009).

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata

sangat menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap

stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan

reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap itu

masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka

atau tingkah laku yang terbuka (Notoatmodjo, 2003).

b) Komponen sikap

Ada beberapa komponen sikap menurut Azwar (2009) yaitu:

(1) Komponen kognitif (komponen perseptual):

yaitu komponen yang berisi kepercayaan seseorang mengenai

apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

23

(2) Komponen afektif (komponen emosional):

yaitu komponen yang menyangkut masalah emosional

subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum,

komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki

terhadap sesuatu.

(3) Komponen konatif (komponen perilaku)

Komponen prilaku (action component) dalam struktur sikap

menunjukan bagaimana perilaku kecenderungan berperilaku

yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap

yang dihadapinya.

c) Tingkatan sikap

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan menurut Wawan dan M. Dewi

(2010) yakni :

(1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

(2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi

sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan

atau mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu

benar atau salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

24

(3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi

sikap tingkat tiga.

(4) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling

tinggi.

d) Sifat sikap

Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif

(Wawan dan M. Dewi, 2010) :

(1) Sikap positif

Sikap positif adalah kecenderungan tindakan untuk mendekati,

menyenangi, mengharapkan obyek tertentu.

(2) Sikap negatif

Sikap negatif adalah kecenderungan untuk menjauhi,

menghindari, membenci, dan tidak menyukai obyek tertentu.

e) Ciri-ciri sikap

Ciri-ciri sikap adalah (Wawan dan M. Dewi, 2010) :

(1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau

dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan

dengan objeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat motif-

motif biogenesis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

25

(2) Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan

sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-

keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap

pada orang itu.

(3) Sikap tidak berdiri sendiri, akan tetapi senantiasa mempunyai

hubungan tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap

itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan

dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan

jelas.

(4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga

merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

(5) Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan,

sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan-

kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang.

f) Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap objek

sikap antara lain (Azwar, 2009) :

(1) Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi merupakan suatu keadaan atau

kejadian yang telah/sedang kita alami akan ikut membentuk

dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.

Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap.

Untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan,

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

26

seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan

dengan objek psikologis.

(2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Pada

umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya

penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh

keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

(3) Pengaruh kebudayaan

Dimana kita hidup dan dibesarkan dalam suatu tempat

kebudayaan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap

pembentukan sikap kita. Tanpa kita sadari bahwa kebudayaan

telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai

masalah. Kebudayaan yang memberi corak pengalaman

individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat

asuhannya.

(4) Media massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dll. mempunyai

pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan

orang. Dalam pemberitaan di surat kabar maupun di radio atau

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

27

media masa lainnya, berita-berita faktual yang seharusnya

disampaikan secara objektif seringkali dimasuki unsur

subjektivitas penulis berita, baik secara sengaja maupun tidak.

Hal ini seringkali berpengaruh terhadap sikap pembaca atau

pendengarnya, sehingga dengan hanya menerima berita-berita

yang sudah dimasuki unsur subjektif itu, terbentuklah sikap

tertentu.

(5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu

sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan suatu sikap

dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan

konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan

buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak

boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat

keagamaan serta ajaran-ajarannya. Dikarenakan konsep moral

dan ajaran agama sangat menentukan sistem kepercayaan

maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian

konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu terhadap sesuatu hal.

(6) Faktor emosional

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi

lingkungan dan pengalaman pribadi dari seseorang. Kadang-

kadang, suatu bentuk sikap merupakan perny- ataan yang

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

28

didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam

penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme

pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang

sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan

tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan

bertahan lama.

g) Cara pengukuran sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan

seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang

mengatakan sesuatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap.

Pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif

mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau

memihak pada objek sikap. Pernyataan ini disebut dengan pernyataan

yang favourable. Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi

hal-hal negatif mengenai objek sikap yang bersifat tidak mendukung

maupun kontra terhadap objek sikap. Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang tidak favourable. Suatu skala sikap sedapat mungkin

diusahakan agar terdiri atas pernyataan favourable dan tidak

favourable dalam jumlah yang seimbang. Dengan demikian

pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif

yang seolah-olah isi skala memihak atau tidak mendukung sama sekali

objek sikap (Wawan dan M. Dewi, 2010).

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

29

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak

langsung. Secara langsung sikap dapat ditanyakan bagaimana

pendapat/ pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak

langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis

kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner

(Notoatmodjo, 2003).

3) Pendapatan

Pendapatan adalah berupa uang maupun barang yang telah

diterima atau dihasilkan. Namun disadari, bahwa informasi

pendapatan ini tidak seperti yang diharapkan, dimana banyak

responden cenderung memberikan informasi pendapatan yang tidak

sebenarnya. Oleh sebab itu, data pendapatan sendiri diprotes dengan

data pengeluaran dengan asumsi bahwa pengeluaran masyarakat

merupakan gambaran dari pendapatan (BPS, 2003).

Jika dibandingkan antara besarnya pendapatan pada setiap

keluarga dengan besarnya pengeluaran, kita akan memperoleh

kenyataan bahwa sebagian besar bangsa kita belum memperoleh

kesempatan menabung dan sebagian lagi ada yang sudah dapat

memenuhi kebutuhan pokok.Yang pasti kedua golongan ini dipaksa

untuk memilih keluarga kecil saja, sebab dengan demikian setidak-

tidaknya kebutuhan mereka akan lebih kecil jika dibandingkan

keluarga besar (Notoatmodjo, 2003).

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

30

a) Kesempatan kerja

Mengingat kesempatan kerja yang sangat terbatas, maka

setidak-tidaknya kepala rumah tangga akan berfikir sekian kali

untuk menambah jumlah anak dapat diciptakan sebuah keluarga

yang bahagia dan sejahtera sesuai dengan tujuan gerakan KB

(Notoatmodjo, 2003).

4) Umur

Umur adalah lamanya responden hidup sejak lahir dalam satu

tahun yang dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir. Usia menikah

yang umum dianjurkan ialah sekurang-kurangnya 20 tahun untuk

wanita dan 25 tahun untuk laki-laki. Anjuran ini didasarkan bahwa

usia wanita dan pria tersebut telah memiliki kesiapan batin untuk

hidup berkeluarga, selain kesiapan untuk melaksanakan proses

reproduksi. Pemilihan alat kontrasepsi merupakan salah satu bentuk

perilaku ibu terhadap perilaku kesehatan, klien yang berusia muda

cenderung untuk memilih kontrasepsi reversible. Keluarga umur klien

akan menunjukan sampai dimana pencapaian KB, demikian juga

dengan keluarga umur klien dapat dipakai untuk memperkirakan yang

dapat dicapai program KB dan menurunkan tingkat kelahiran dimasa

mendatang (BKKBN, 2001).

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

31

5) Jumlah anak

Paritas adalah jumlah kelahiran yang pernah dialami oleh ibu

dengan mencapai viabilitas. Paritas atau jumlah kelahiran ini dapat

dibagi menjadi beberapa istilah yaitu (Prawirohardjo Sarwono, 2008):

a) Primipara yaitu wanita yang telah melahirkan sebanyak satu kali.

b) Multipara yaitu wanita yang pernah melahirkan anak hidup

beberapa kali, dimana persalinan tersebut tidak lebih dari 5 kali.

c) Grandemultipara yaitu wanita yang telah melahirkan anak hidup

lebih dari lima kali.

Jumlah anak mempunyai kaitan yang erat dengan program

KB. Pasangan yang masih ingin mempunyai anak cenderung

untuk tidak ber’KB atau ikut KB dengan metode reversible.

Sedangkan yang sudah tidak menginginkan anak lagi cenderung

memilih alat kontrasepsi yang lebih mantap sedikit (BKKBN,

2001).

b. Faktor pendukung (Enabling factor)

Faktor pendukung adalah suatu faktor yang memungkinkan untuk

terjadinya perilaku tertentu. Yang termasuk faktor ini adalah ketersediaan

fasilitas dari petugas kesehatan, serta keterjangkauan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat (Notoatmodjo, 2003).

1) Ketersediaan fasilitas dari petugas kesehatan

Tersedia atau tidaknya sarana yang dapat dimanfaatkan adalah hal

penting dalam munculnya perilaku seseorang dibanding kesehatan.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

32

Betapapun bertambahnya latar belakang, kepercayaan dan persiapan

mental yang dimiliki tetapi jika sarana kesehatan tidak tersedia tentu

seseorang tidak akan dapat berbuat banyak dan perilaku kesehatan

tidak akan muncul.

2) Keterjangkauan pelayanan kesehatan

Jarak ketempat pelayanan secara geografis masih banyak

masyarakat yang tinggal jauh dari sarana kesehatan (DEPKES RI,

2001).

c. Faktor pendorong (Reinforcing Factor)

Faktor penguat adalah faktor yang memperkuat atau kadang

memperlunak untuk terjadinya perilaku tertentu. Yang termasuk faktor

ini adalah pendapat, dukungan suami, dan keluarga. Kritik baik dari

teman sekerja, tokoh masyarakat, tokoh agama dan petugas kesehatan

sendiri juga berpengaruh meskipun tidak sebesar pengaruh dari suami

dan keluarga (Notoatmodjo, 2003).

1) Dukungan dari suami

Suami berperan penting dalam memberikan dukungan atas

kebutuhan reproduksi keluarganya. Seringkali pemakaian kontrasepsi

dan kepuasan metode tersebut sangat dipengaruhi oleh dukungan

suami, karena dukungan yang diberikan dapat memantapkan

pemakaian kontrasepsi bagi istrinya. Sehingga istri merasa tenang

menjadi peserta KB bila suami memberikan dukungan penuh. Istri

akan selalu merasa ada pelindung yang setiap saat dapat diajak bicara

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

33

tempat berbagi rasa termasuk keluhan yang dialaminya. Tanpa

dukungan, istri merasa sendiri dalam menghadapi masalah kesehatan

reproduksinya. Idealnya penggunaan kontrasepsi memang merupakan

suatu tanggungjawab bersama, suami dan istri sebagai pasangan

sehingga metode kontrasepsi yang dipilih mencerminkan kebutuhan

dan keinginan metode berdua (BKKBN, 2005).

2) Dukungan dari keluarga

Keluarga dianggap lebih berpengalaman dan mempunyai

pengetahuan yang lebih luas tentang KB, terutama MOW. Selain itu

rasa penghormatan yang sangat tinggi pada keluarga. Sehingga

anjuran dan pendapat mengenai alat kontrasepsi terutama MOW dari

keluarga sangat berpengaruh dalam memilih alat kontrasepsi ini

(BKKBN, 2005).

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

34

B. KERANGKA TEORI

Gambar 2.1. Kerangka teori

Sumber : Green, Lawrence W and Marsall W. Kreuter. Health promotion

planning and educational and environment approach. London: Mayfield

publishing company; 2000.

Faktor predisposisi (Predisposing

factor) :

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Sosial ekonomi

4. Umur

5. Jumlah anak

Faktor pendukung (Enabling factor) :

1. Ketersediaan fasilitas dari petugas

kesehatan

2. Keterjangkauan fasilitas pelayanan

Faktor pendorong (reinforcing factors ):

1. Dukungan dari suami

2. Dukungan dari keluarga

Alat kontrasepsi MOW

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-animmasrua... · Adalah alat kontrasepsi suntik yang berisi hormon (estrogen dan ... dalam

35

C. KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya merupakan kerangka

hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui

penilaian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010).

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

1. Karakteristik Ibu: Umur, Jumlah anak

2. Sosial ekonomi

3. Pengetahuan

4. Sikap Ibu yang tidak Memilih Alat

Kontrasepsi Mow