22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area 1. Pengertian Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area Mahasiswa itu sendiri adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan masyarakat ), di didik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual. Dari pendapat di atas dapat di jelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang di sandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang di harapkan menjadi calon-calon intelektual ( Suwono.http://pengertian mahasiswa.com 21 maret 2012) Dari penjelasan di atas maka di simpulkan bahwa mahasiswa psikologi universitas medan area adalah insan-insan yang di didik oleh pengajar yang bertugas di Universitas Medan Area dan diharapkan menjadi calon intelektual karena memiliki keterlibatan atau hubungan dengan Fakultas Psikologi Universitas Medan Area. 2. Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area Yang Sedang Menjalani Skripsi Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area yang sedang menjalani skripsi adalah mahasiswa semester akhir, biasanya antara semester 6 sampai 8. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah skripsi harus lulus beban sks sebanyak 10 UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uma.ac.idrepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1714/5/... · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area 1. Pengertian

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area

    1. Pengertian Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area

    Mahasiswa itu sendiri adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang

    dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan

    masyarakat ), di didik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual. Dari

    pendapat di atas dapat di jelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang di sandang

    oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang di harapkan

    menjadi calon-calon intelektual ( Suwono.http://pengertian mahasiswa.com 21

    maret 2012)

    Dari penjelasan di atas maka di simpulkan bahwa mahasiswa psikologi

    universitas medan area adalah insan-insan yang di didik oleh pengajar yang

    bertugas di Universitas Medan Area dan diharapkan menjadi calon intelektual

    karena memiliki keterlibatan atau hubungan dengan Fakultas Psikologi

    Universitas Medan Area.

    2. Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area Yang Sedang

    Menjalani Skripsi

    Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area yang sedang menjalani

    skripsi adalah mahasiswa semester akhir, biasanya antara semester 6 sampai 8.

    Mahasiswa yang mengambil mata kuliah skripsi harus lulus beban sks sebanyak

    10

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 11

    144 - 160 sks, 137 sks untuk mata kuliah wajib dan 30 sks untuk mata kuliah

    pilihan. Mahasiswa setidaknya harus mengambil minimum 8 sks mata kuliah

    pilihan (Ya’kub, 2008).

    Jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Psikologi Universitas Medan

    Area yang sedang menjalani skripsi adalah mahasiswa yang telah lulus 137 sks

    mata kuliah wajib dan 8 sks mata kuliah pilihan, jadi beban sks yang telah di

    selesaikan adalah 145 sks.

    3. Langkah – Langkah Dalam Menjalani Skripsi

    Langkah – langkah dalam menjalani skripsi adalah sebagai berikut ( data

    dokumentasi fakultas psikologi universitas medan area ) :

    1. Mahasiswa harus lulus mata kuliah seminar

    Syarat – syarat mengikuti mata kuliah seminar adalah adalah :

    - Telah lulus 110 sks mata kuliah

    - Mengisi format judul proposal

    - Acc judul

    - Menyelesaikan bab I,II, dan III

    - Menjalankan proses bimbingan dengan pembimbing 1 dan 2

    - Acc proposal

    - Seminar

    2. Mahasiswa harus mengambil mata kuliah skripsi

    Syarat – syaratnya adalah :

    - Telah lulus minimum 144 sks

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 12

    - Melaksanakan penelitian

    - Menyelesaikan bab IV dan V

    - Menjalankan proses bimbingan dengan pembimbing 1 dan 2

    - Acc skripsi

    - Sidang

    Dari uraian di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah – langkah

    dalam menjalani skripsi harus telah lulus dalam mata kuliah seminar dan

    melanjutkan dengan melakukan penelitian dan menyelesaikan sampai proses

    sidang.

    B. Kemampuan Penyelesaian Masalah

    1. Pengertian Kemampuan Penyelesaian Masalah

    Sebelum peneliti menjelaskan pengetian dari kemampuan penyelesaian

    masalah, terlebih dahulu peneliti menjelaskan defenisi dari masalah itu sendiri.

    Masalah didefenisikan sebagai segala sesuatu yang mendrong seseorang untuk

    bertindak. Jika sesuatu terjadi, namun individu tidak tergerak melakukan sesuatu,

    berarti hal tersebut bukan masalah bagi individu tersebut. Sebaliknya, jika sesuatu

    terjadi dan individu tergerak melakukan sesuatu, berarti hal tersebut adalah

    masalah bagi individu tersebut, namun belum tentu masalah bagi orang lain (

    Berny, 2012)

    Widodo (2012) menyatakan bahwa defenisi dari masalah itu sendiri adalah

    sesuatu yang harus di selesaikan dan di pecahkan, karena apabila masalah itu

    sendiri tidak di selesaikan maka akan menjadi hambatan. Selanjutnya Widodo

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 13

    (2012) menambahkan bahwa masalah adalah sesuatu pernyataan yang

    menyatakan adanya keterkaitan dua variable atau lebih.

    Huges ( dalam Sujaryanto, 2007) mengemukakan bahwa penyelesaian

    masalah adalah merupakan suatu kombinasi yang melibatkan proses pembentukan

    ide. Proses penyelesaian masalah yang kompleks melambangkan proses berfikir

    itu sendiri. Walaupun penyelesaian masalah membutuhkan lebih dari sekedar

    mengubah suatu bayangan atau gagasan yang berkait-kaitan menjadi satu.

    Lalu Berny ( 2012 ) menambahkan bahwa kemampuan penyelesaian

    masalah adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu yang mampu

    berfikir. Kemampuan berfikir disini di artikan dengan berfikir rasional, yaitu

    kemampuan untuk menelaah dari sebuah situasi atau tantangan secara akurat, dan

    menggunakan informasi yang ada secara efektif untuk mencapai suatu kesimpulan

    yang matang. Sehingga setiap individu yang mampu berfikir rasional akan mampu

    memecahkan masalah dan tantangan yang ada di depan matanya.

    Jadi berdasarkan uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa kemampuan

    penyelesaian masalah adalah kemampuan individu dalam mengambil keputusan

    terhadap masalah, atau kemampuan individu dalam menyelesaika masalah, yang

    didasari pada hal- hal yang belum terselesaikannya suatu masalah yang

    membutuhkan proses mental individu dalam tahap – tahap penyelesainannya baik

    itu masalah yang sedang di hadapi ataupun yang akan datang.

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 14

    2. Sikap – Sikap Individu yang Memiliki Kemampuan Penyelesian

    Masalah

    Berny ( 2012 ) menyatakan bahwa ada 5 sikap yang di miliki oleh seorang

    individu yang memiliki kemampuan penyelesain masalah, yaitu :

    1. Sikap keyakinan

    Individu bertindak sesuai dengan apa yang dia percayai dan yakini, terlepas

    apakah hal itu benar atau salah. Kita dapat memiliki keyakinan positif, keyakinan

    yang membuat hidup kita gembira, senang, bahagia, dan optimis dalam mengatasi

    masalah. Atau kita juga dapat memiliki keyakinan negatif, keyakinan yang

    membuat kita sedih, murung, susah dan pesimis terhadap masalah yang kita atasi.

    2. Sikap proaktif

    Menjadi proaktif berarti juga bertanggung jawab 100% atas hidup kita. Kita

    memiliki inisiatif dan tanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi.

    Orang proaktif tidak menyalahkan masalah, keadaan, orang, atau kondisi di

    sekililing mereka. Individu yang proaktif memfokuskan upaya dalam lingkaran

    pengaruhnya. Fokus pada hal – hal yang bisa di ubah, fokus dari setiap solusi dari

    setiap masalah yang mereka hadapi.

    3. Sikap tenang

    Lao tzu ( dalam Berny, 2012) mengatakan bahwa ketenangan merupakan

    sumber kekuatan yang luar biasa. Dalam suasana tenang dan nyaman otak kita

    mampu berfikir dengan baik. Ketengan memberikan kekuatan bagi otak untuk

    bekerja dengan baik. Berbagai alternatif untuk memecahkan masalah akan muncul

    dengan sendirinya dalam fikiran kita. Oleh sebab itu apabila kita kehilangan akal

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 15

    dalam mengahadapi suatu masalah, maka tetaplah tenang dan berfikirlah rasional.

    Dengan demikian pikiran akan memberikan jalan keluar yang efektif. Saat itulah

    waktu yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah.

    4. Sikap komitmen

    Komitmen adalah suatu keputusan, bukan proses. Jadi apabila kita telah

    mengambil suatu keputusan, lakukanlah dengan bersungguh- sungguh. Apapun

    yang kita lakukan dalam menyelesaikan masalah, lakukanlah dengan penuh

    komitmen.

    5. Sikap senantiasa belajar

    Menurut Napoleon hill ( dalam Berny, 2012) masalah dalah satu bahasa

    yang di gunakan oleh alam untuk berbicara pada makhluk hidup untuk

    menunjukkan peluang. Dengan masalah kita menjadi rendah hati, sehingga dapat

    memperoleh kebijaksanaan dan pengertian. Semua orang dapat menyelesaikan

    masalah dengan baik jika mau belajar mengembangkan keterampilan, sikap, dan

    proses berfikir rasionalyang tepat.

    Berdasarkan uraian di atas dapat kita ketahui bahwa individu yang mampu

    menyelesaikan masalahnya adalah individu yang memiliki sikap keyakinan, sikap

    tenang, sikap komitmen, dan sikap senantiasa belajar.

    3. Ciri – ciri Individu yang Memiliki Kemampuan Penyelesaian

    Masalah

    Ciri – ciri individu yang memiliki kemampuanpenyelesaian masalah

    menurut Suharnan ( 2001 ) adalah sebagai berikut :

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 16

    1. Bekerja keras

    Dalam memecahkan masalah di butuhkan usaha ekstra untuk dapat keluar

    dari masalah dan membantu orang lain untuk memecahkan masalahnya. Oleh

    karena itu kita harus bekerja keras dan menghargai setiap solusi yang di berikan

    oleh orang lain.

    2. Tidak membuang- buang waktu

    Individu yang mampu menyelesaikan masalah akan menyelesaikan

    masalahnya dengan fokus dan tidak akan memjadikan masalah itu sebagai beban,

    individu tersebut juga mampu menyelesaikan masalah l;ain tanpa mengabaikan

    satu masalah.

    3. Menerima kritikan orang lain

    Jika individu tersebut memiliki masalah di luar kemampuannya maka

    individu tersebut akan meminta pertolongan atau solusi dari orang lain yang dia

    anggap ahli di bidangnya.

    4. Tangguh

    Individu yang memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang baik akan

    tangguh dalam menahan segala masalah yang sedang di hadapinya, serta mereka

    akan lebih gigih dan gesit dalam memecahkan suatu masalah.

    5. Optimis

    Dengan sikap optimis yang dimiliki oleh seorang individu yang memiliki

    kemampuan penyelesaian masalah baik akan menjadikan mereka lebih percaya

    diri dalam meneyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 17

    6. Dapat mengambil keputusan secara baik.

    Masalah yang ada pada setiap individu memiliki jalan keluarnya, akan

    tetapi hanya individu yang dapat mengambil keputusan secara baik yang akan

    mampu menyelesaikan masalahnya secara tepat.

    7. Memiliki imajinasi

    Imajinasi di butuhkan untuk memecahkan suatu masalah karena dapat

    memunculkan solusi baru. Individu yang memiliki imajinasi akan mampu

    merealisasikan solusi baru yang ia ciptakan untuk memecahkan masalahnya, serta

    memiliki nyali yang kuat untuk menguji solusinya.

    8. Tidak suka mengeluh

    Individu yang memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang baik tidak

    akan menyalahkan orang, atau masalah yang ia hadapi. Individu tersebut tidak

    akan mengeluh dan membuat masalah bagi orang lain.

    Dari beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa ada 8 ciri yang

    dimiliki individu yang mampu menyelesaika masalahnya yaitu bekerja keras,

    tidak membuang-buang waktu, dapat mengambil keputusan, memiliki imajinasi,

    dan tidak suka mengeluh.

    4. Langkah – langkah dalam menyelesaikan suatu masalah

    Berny ( 2012 ) menyatakan bahwa langkah – langkah penyelesaian suatu

    masalah yang di lakukan seorang individu disebut dengan analisis situasi. Analisis

    situasi merupakan metode yang membantu individu untuk dapat menyelesaikan

    masalahnya. Analisis situasi terdiri atas 4 proses utama yaitu :

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 18

    1. Mengindentifikasi masalah

    Untuk membantu melihat lebih jelas masalah apa yang sedang di hadapi,

    kita perlu mengindentifikasi setiap komponen yang ada di dalam masalah, dengan

    mengindentifikasi suatu masalah lebih awal maka akan membantu kita mengenali

    masalah tersebutlebih dini sehingga penanganan masalah pun bisa lebih baik,

    karena tidak di kejar waktu atau tidak menunggu adanya krisis.

    2. Mengklarifikasi masalah

    Masalah – masalah yang sudah terindentifikasi biasanya masih bersifat

    kompleks, umum dan tidak spesifik. Masalah kompleks adalah masalah yang

    terkait satu sama lain. Dalam hal ini masalah tersebut perlu diklarifikasi sehingga

    menjadi masalah – masalah tunggal.

    3. Menentukan prioritas masalah

    Alasan mengapa seseorang perlu menentukan prioritas masalah adalah

    karena kita biasanya memiliki sumber daya terbatas sehingga tidak mungkin bisa

    menyelesaikan masalah dalam satu waktu sekaligus. Lalu masalah mana yang

    terlebih dahulu harus di selesaikan? Itulah sebabnya kita perlu melakukan

    prioritas masalah. Kriteria prioritas masalah dengan mempertimbangkan tiga

    faktor, yaitu waktu, dampak, dan tren. Masalah yang memerlukan waktu yang

    sangat mendesak, maka masalah tersebut semakin menjadi prioritas. Masalah

    dengan dampak kerugian semakin besar, maka prioritasnya semakin tinggi, dan

    jika tren masalah menunjukkan semakin besar dan meningkat, maka semakin

    menjadi prioritas. Setelah membuat peringkat terhadap masalah – masalah, kita

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 19

    mengetahui masalah mana yang menjadi prioritas untuk diselesaikan terlebih

    dahulu, ini disebut masalah tunggal prioritas.

    4. Menetapkan respon yang tepat terhadap masalah

    Setelah berhasil mengindentifikasi semua masalah, mengklarifikasi

    maknanya, dan menyusunnya sesuai urutan prioritas, hal terakhir yang perlu di

    lakukan adalah mengambil tindakan berdasarkan hasil kerja. Menetapkan respons

    yang tepat terhadap masalah dapat dilakukan dengan menerapkan salah satu dari 4

    metode analisis yang akan membantu kita menelaah dan menyelesaikan masalah.

    analisis situasi, analisis persoalan, analisis keputusan, analisis persoalan potensial.

    Dari beberapa uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa dalam

    menyelesaikan masalah individu dapat menerapkan langkah – langkah sebagai

    berikut, yaitu : mengindentifikasi masalah, mengklarifikasi masalah, menentukan

    prioritas masalah, dan menentukan respon yang tepat pada masalah.

    5. Faktor – Faktor yang Dapat Memepengaruhi Kemampuan

    Penyelesaian Masalah

    Menurut Wiododo ( 2012 ) faktor - faktor yang dapat mempengaruhi

    kemampuan penyelesaian masalah seseorang adalah dengan memanfaatkan semua

    potensi kecerdasan yang ada di dalam dirinya, yaitu :

    1. Kecerdasan intelektual

    Menurut Stern ( dalam Widodo, 2012 ) kecerdasan intelektual atau

    yang sering disebut dengan IQ merupakan intelegensi atau

    intelektualitas sebagai penyesuaian diri secara mental terhadap situasi

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 20

    atau kondisi baru. Oleh karena itu setiap individu dapat memanfaatkan

    kecerdasan intelektualnya untuk dapat menyesuaikan diri dengan

    masalah – masalah yang mereka hadapi.

    2. Kecerdasan emosional

    Kecerdasan emosional yaitu kemampuan untuk merasakan, dan

    memahami tenaga dan emosional secara aktif sebagai sumber energi,

    informasi, hubungan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosional

    sangat di butuhkan untuk menyelesaikan masalah yang bersumber dari

    luapan perasaan/emosi yang tidak atau kurang terkendali.

    3. Kecerdasan sosial

    Kecerdasan sosial merupakan kemampuan untuk berhubungan

    secara efektif dengan orang lain. Dalam mengatasi suatu masalah

    individu harus mampu menempatkan diri dengan baik di setiap

    komunitas dan memiliki kepekaan dalam berkomunikasi dengan orang

    lain, dengan begitu individu dapat dengan mudah menemukan solusi

    dari masalah yang dia hadapi.

    4. Kecerdasan adversitas

    Kecerdasan adversitas merupakan suatu keberanian untuk

    menghadapi suatu tantangan, keberanian dalam artian ini adalah untuk

    melihat dan memandang kesulitan secara realistis sebagai bagian dari

    kehidupan manusia yang tak terpisahkan namun perlu dipecahkan.

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 21

    5. Kecerdasan budaya

    Kecerdasan budaya merupakan kemampuan berinteraksi dengan

    orang – orang dengan latar belakang yang berbeda. Dengan kemampuan

    tersebut kita dapat menghormati dan memiliki kemauan yang kuat

    untuk belajar dari orang lain.

    6. Kecerdasan spiritual

    Individu yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi mampu

    memaknai penderitaan hidup dengan member makna positif pada setiap

    peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang di alaminya. Dengan

    memberi makna yang positif itu, maka akan mampu membangkitkan

    jiwanya dan melakukan perbuatan yang positif.

    Berdasarkan uraian di atas dapat kita ketahui bahwa faktor – faktor yang

    mempengaruhi individu dalam menyelesaikan masalahnya adalah kecerdasan

    intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, kecerdasan adversitas,

    kecerdasan budaya, dan kecerdasan spiritual.

    C. Kepribadian Tangguh

    1. Pengertian Kepribadian Tangguh

    Kepribadian yang mempunyai kemampuan dan daya tahan terhadap stress

    yang sering di bicarakan akhir – akhir ini adalah kepribadian tangguh ( hardiness

    atau hardy personality) yang merupakan gagasan konsep dari kobasa. Kepribadian

    tangguh adalah karakteristik kepribadian yang mempunyai fungsi sebagai sumber

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 22

    perlawanan pada saat individu menemui suatu kejadian yang menimbulkan stress

    Kobasa ( dalam Kathleen, 2003 ).

    Maddi ( 2004 ) menjelaskan bahwa Individu dengan kepribadian tangguh

    menyukai kerja keras karena dapat menikmati pekerjaan yang dilakukan,

    membuat suatu keputusan dan melaksanakannya karena memandang hidup ini

    sebagai suatu yang harus di manfaatkan dan diisi agar mempunyai makna.

    Individu yang tangguh sangat antusias menyongsong masa depan, karena

    perubahan – perubahan dalam kehidupan dianggap sebagai suatu tantangan dan

    sangat berguna bagi perkembangan. Selanjutnya Maddi ( 2004 ) menyatakan

    bahwa tipe kepribadian tangguh ini menunjukkan adanya komitmen, kontrol, dan

    tantangan. Secara teoritis gabungan dari ketiga aspek ini merupakan

    undimensional dan merupakan faktor dari kepribadian tangguh.

    Sedangkan menurut Kobasa ( dalam wikiedia, 2012 ) kepribadian tangguh

    merupakan ketahanan psikologis ( psychological hardiness ) atau sekumpulan

    trait individu yang dapat membantu dalam mengelola stresyang di alami. Kobasa

    menunjukkan bahwa orang yang ketahannya tinggi lebih baik dalam menangani

    stress karena mereka menganggap diri mereka sebagai orang yang memilih situasi

    stres itu sendiri. Mereka menganggap stressor yang mereka hadapi membuat

    kehidupan lebih menarik dan menantang, bukan semata – mata membebani

    mereka dengan tekanan – tekanan tambahan. Jadi pengendalian adalah faktor

    kunci dalam ketahanan psikologis.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian tangguh

    merupakan suatu ketahanan psikologis yang merupakan sekumpulan trait individu

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 23

    yang bertujuan untuk dapat membantu menegelola stress dan mempunyai

    kemampuan, daya tahan serta sebagai sumber perlawanan pada saat individu

    menemui suatu kejadian yang menimbulkan stress.

    2. Aspek – Aspek Kepribadian Tangguh

    Aspek – aspek kepribadian yang di kemukakan oleh Maddi ( 2004 )

    adalah sebagai berikut :

    a. Komitmen

    Komitmen adalah kecenderungan untuk melibatkan diri kedalam

    kegiatan apapun yang dilakukan. Individu yang mempunyai

    komitmen yang kuat akan mudah tertarik dan terlibat secara tulus

    kedalam kegiatan apapun yang sedang di kerjakan dan perasaan yang

    wajar akan menuntunnya untuk mengindentifikasi dan memberikan

    arti pada setiap kejadian dan segala sesuatu yang ada dalam

    lingkungannya. Individu yang komitmennya kuat tidak akan mudah

    menyerah pada tekanan. Pada saat menghadapi stress individu ini

    akan melakukan strategi koping yang sesuai dengan nilai – nilai,

    tujuan dan kemampuan yang ada dalam dirinya. Sebaliknya, orang

    yang komitmennya rendah akan mudah merasa bosan atau merasa

    tidak berarti, menarik diri dari berbagai aktivitas. Individu yang

    memiliki komitmen yang rendah akan menilai kejadian yang

    menimbulkan stress sebagai suatu yang hanya dapat di tahan dan

    tidak dapat di perbaiki.

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 24

    b. Kontrol

    Kontrol merupakan kecenderungan untuk menerima dan percaya

    bahwa individu dapat mengontrol dan mempengaruhi satu kejadian

    dengan pengalamannya ketika berhadapan dengan hal – hal yang

    tidak terduga. Orang – orang yang memiliki kontrol yang kuat akan

    selalu lebih optimis dalam menghadapi masalah – masalah dari pada

    individu yang kontrolnya rendah. Powerlessness adalah adalah

    perasaan pasif dan merasa akan selalu di sakiti oleh hal – hal yang

    tidak dapat dikendalikan dan kurang memiliki inisiatif serta kurang

    dapat merasakan adanya sumber – sumber dari dalam dirinya,

    sehingga individu merasa tidak berdaya jika menghadapi hal – hal

    yang menimbulkan ketegangan.

    c. Tantangan

    Tantangan adalah kecenderungan untuk memandang suatu

    perubahan dalam hidupnya sebagai suatu yang wajar dan dapat

    mengantisipasi perubahan itu sebagai stimulus yang sangat berguna

    bagi perkembangan dan memandang hidup sebagai suatu tantangan

    yang menyenangkan.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek – aspek

    kepribadian tangguh meliputi komitmen, kontrol, dan tantangan. Individu tyang

    tangguh memiliki keyakinan untuk dapat mengendalikan kejadian – kejadian

    dalam hidup dengan keterlibatannya dalam pekerjaan maupun orang – orang

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 25

    dalam hidupnya ( komitmen ), kemampuannya ( kontrol ), seta kecenderungan

    untuk memandang perubahan sebagai suatu yang positif ( tantangan ).

    3. Ciri – Ciri Individu yang Memiliki Kepribadian Tangguh

    Menurut Kobasa ( dalam Ribka, 2007 ) kepribadian tangguh memiliki 3 ciri

    penting , yaitu :

    1. Percaya bahwa mereka dapat mengendalikan kejadian yang

    dihadapinya

    2. Bertanggung jawab terhadap aktivitas dalam kehidupannya.

    3. Memperlakukam perubahan dalam kehidupan mereka sebagai

    suatu tantangan

    Sedangkan Ginanjar ( dalam Ribka, 2007 ) mengatakan bahwa seseorang

    dapat dikatakan tangguh apabila telah memiliki cirri sebagai berikut :

    1. Merdeka dan bebas dari belenggu, orang tersebut mampu

    menjaga pikirannya untuk tetap jernih dan dalam kondisi fitrah.

    Sehingga segala kebijakan yang dibuatnya terbebas dari

    paradigma yang menutup mata dan telinga dari kebenaran.

    2. Tidak pernah sakit hati.

    3. Mampu memilih respon dan reaksi yang ia sukai yang sesuai

    dengan prinsip yang dianut.

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki ciri – ciri

    kepribadian tangguh memiliki beberapa ciri yaitu merdeka dari berbagai

    belenggu, tidak pernah sakit hati, mampu memilih respon, percaya bahwa mereka

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 26

    dapat mengendalikan kejadian yang dihadapinya, serta mampu memperlakukan

    perubahan dalam hidupnya sebagai suatu tantangan.

    4. Manfaat Kepribadian Tangguh

    Menurut Maddi ( 2004 ) kepribadian tangguh memiliki manfaat bagi

    seorang individu, yaitu :

    1. Membuat individu tahan terhadap tekanan karena kepribadian

    ini menunjukkan komitmen yang merupakan lawan dari

    ketidak berdayaan, dan tantangan sebagai lawan dari takut atau

    situasi yang mengancam.

    2. Individu dapat menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan secara

    tepat dan efektif. Dengan kata lain individu yang

    berkepribadian tangguh tidak akan mudah melarikan diri dan

    menarik diri dari kondisi – kondisi yang mengancam dirinya.

    3. Individu yang berkepribadian tangguh akan mampu menahan

    stress dan mampu melakukan coping secara efektif. Sedangkan

    individu yang tidak berkepribadian tangguh akan merespon

    kejadian dengan pikiran yang negatif dan tidak mampu

    melakukan coping secara efektif.

    Berdasarkan uraian di atas tentunya dapat di simpulkan bahwa kepribadian

    tangguh memiliki manfaat yang positif bagi individu yang memilikinya. Manfaat

    tersebut diantaranya adalah membuat individu tahan terhadap tekanan, individu

    dapat menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan secara efektif dan tepat sehingga

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 27

    tidak akan mudah melarikan diri dari kondisi – kondisi yang mengancam dirinya,

    dan individu akan mampu menahan stress serta melakukan copig secara baik dan

    efektif.

    D. Hubungan Antara Kepribadian Tangguh dengan Kemampuan

    Penyelesaian Masalah

    Masalah di defenisikan sebagai segala sesuatu yang mendorong seseorang

    untuk bertindak. Jika sesuatu terjadi, namun individu tidak tergerak untuk

    melakukan sesuatu berarti hal tersebut bukan masalah bagi individu tersebut.

    Sebaliknya, jika sesuatu terjadi dan individu tergerak melakukan sesuatu berarti

    hal tersebut adalah masalah bagi individu tersebut, namun belum tentu masalah

    bagi orang lain ( Berny, 2012 )

    Widodo ( 2012 ) menyatakan bahwa defenisi dari masalah itu sendiri adalah

    sesuatu yang harus di selesaikan dan di pecahkan, karena apabila masalah itu

    sendiri tidak di selesaikan maka akan menjadi hambatan. Selanjutnya Widodo (

    2012 ) menambahkan bahwa masalah adalah suatu pernyataan yang menyatakan

    adanya keterkaitan antara dua variable atau lebih.

    Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa jika individu mendapatkan

    masalah maka ia akan tergerak untuk melakukan sesuatu, guna untuk

    menyelesaikan masalah tersebut. Individu yang dapat menyelesaikan masalahnya

    secara baik adalah adalah individu yang memiliki cirri bekerja keras, tidak

    membuang – buang waktu dan menjadikan masalah itu sebagai beban, menerima

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 28

    kritikan orang lain, tangguh, optimis, dapat mengambil keputusan, memiliki

    imajinasi, dan tidak suka mengeluh ( Suharnan, 2001 ).

    Salah satu ciri dari individu yang mampu menyelesaikan masalahnya adalah

    individu yang tangguh dalam menahan segala kejadian yang dianggap sebagai

    hambatan untuk mencapai tujuannya, karena individu tersebut memiliki

    pertahanan yang kuat di dalam dirinya sehingga ia tidak mudah menyerah dalam

    menghadapi rintangan. Individu yang memiliki pertahan yang kuat pasti mampu

    bertahan dan mencari solusi atau jalan keluar dari masalahnya.

    Individu yang dapat menahan suatu tekanan atau masalah yang ada pada

    diriya adalah individu yang berkepribadian tangguh. Kepribadian tangguh itu

    sendiri di defenisikan sebagai karakteristik kepribadian yang mempunyai daya

    tahan terhadap kejadian – kejadian yang menekan dan menegangkan.

    Keprinbadian tanguh ini juga sering disebut kepribadian tahan banting, individu

    yang memiliki kepribadian tangguh merupakan individu yang memiliki perasaan

    yang kuatterhadap kontrol, komitmen dan tantangan karena pada dasarnya ketiga

    aspek kepribadaian tangguh itu merupakan bagian yang ada di dalam dirinya.

    Selain itu dengan adanya kepribadian tangguh ini cederung dapat mengatasi

    masalah secara efektif dan positif. Tentunya individu akan tetap sehat secara fisik

    maupun mental sehingga dapat lebih baik dalam menjalani kedepannya ( Kobasa

    dalam Wikipedia, 2012 )

    Oleh karena itu kepribadian tangguh memiliki hubungan yang erat

    kaitannya dengan kemampuan penyelesaian masalah, karena setiap individu yang

    memiliki kepribadian tangguhakan lebih tangguh dalam menahan segala masalah

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 29

    yang menjadi kendala dalam mencapai tujuannya. Walaupun mengalami kendala

    atau masalah di dalam mencapai tujuannya, individu tersebut memiliki pertahanan

    yang kuat dan kemampuan penyelesaian masalah yang baik. Sebaliknya individu

    yang tidak memiliki kepribadian tangguh akan sulit menghadapi masalah di dalam

    mencapai tujuannya karena individu tersebut tidak memiliki pertahanan yang kuat

    dalam hidupnya dan tidak memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang baik.

    Dari uraian di atas dpat disimpulkan bahwa kepribadian tangguh

    mempunyai hubungan yang erat terhadap kemampuan penyelesaian masalah.

    Dimana mahasiswa yang memiliki kepribadian tangguh akan mampu menahan

    segala tekanan yang menjadi masalah atau kendala yang terjadi pada dirinya, guna

    untuk mencapai suatu tujuan yang ia inginkan. Mahasiswa tersebut akan lebih

    tangguh untuk menyelesaikan masalahnnya secara bersungguh – sungguh, dan

    akan lebih bertanggung jawab dalam menghadapi masalah pada proses

    penyelesaian skripsi dengn sikap positif. Sebaliknya mahasiswa yang tidak

    berkepribadaian tangguh cenderung akan menyerah terhadap segala masalah yang

    terjadi pada dirinya tanpa mencari solusi untuk jalan keluar dari masalahnya

    tersebut, dan mahasiswa tersebut sulit untuk mengambil keputusan atas solusi dari

    masalah yang ia hadapi.

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 30

    E. Kerangka Konseptual

    Variabel ( x )

    Kepribadian tangguh

    ( Hardiness )

    Variable ( y )

    Kemampuan penyelesaian masalah

    ( Problem Solving)

    Aspek – aspek dari

    kepribadian tangguh yang di

    kemukakan oleh Maddi ( 2004 )

    adalah : komitmen, kontrol, dan

    tantangan

    Ciri – ciri individu yang memiliki

    kemampuan penyelesaian masalah

    menurut Suharnan ( 2001 ) adalah :

    bekerja keras, tidak membuang – buang

    waktu untuk menjadikan masalah itu

    sebagai beban, menerima kritikan orang

    lain, tangguh, optimis, dapat mengambil

    keputusan, memiliki imajinasi, dan tidak

    suka mengaluh.

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 31

    F. Hipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu masalah, oleh sebab itu

    perlu kebenarannya melalui suatu penelitian analisa data. Maka dari itu penelitian

    ini di ajukan hipotesa bahwa ada hubungan antara kepribadian tangguh dengan

    kemampuan penyelesaian masalah. dengan asumsi bahwa semakin tangguh

    kepribadian seseorang maka semakin mampu ia menyelesaikan masalahnya.

    Sebaliknya apabila semakin lemah kepribadian seseorang maka semakin tidak

    mampu dia menyelesaikan masalahnya.

    UNIVERSITAS MEDAN AREA