Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area
1. Pengertian Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area
Mahasiswa itu sendiri adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang
dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan
masyarakat ), di didik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual. Dari
pendapat di atas dapat di jelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang di sandang
oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang di harapkan
menjadi calon-calon intelektual ( Suwono.http://pengertian mahasiswa.com 21
maret 2012)
Dari penjelasan di atas maka di simpulkan bahwa mahasiswa psikologi
universitas medan area adalah insan-insan yang di didik oleh pengajar yang
bertugas di Universitas Medan Area dan diharapkan menjadi calon intelektual
karena memiliki keterlibatan atau hubungan dengan Fakultas Psikologi
Universitas Medan Area.
2. Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area Yang Sedang
Menjalani Skripsi
Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area yang sedang menjalani
skripsi adalah mahasiswa semester akhir, biasanya antara semester 6 sampai 8.
Mahasiswa yang mengambil mata kuliah skripsi harus lulus beban sks sebanyak
10
UNIVERSITAS MEDAN AREA
11
144 - 160 sks, 137 sks untuk mata kuliah wajib dan 30 sks untuk mata kuliah
pilihan. Mahasiswa setidaknya harus mengambil minimum 8 sks mata kuliah
pilihan (Ya’kub, 2008).
Jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Psikologi Universitas Medan
Area yang sedang menjalani skripsi adalah mahasiswa yang telah lulus 137 sks
mata kuliah wajib dan 8 sks mata kuliah pilihan, jadi beban sks yang telah di
selesaikan adalah 145 sks.
3. Langkah – Langkah Dalam Menjalani Skripsi
Langkah – langkah dalam menjalani skripsi adalah sebagai berikut ( data
dokumentasi fakultas psikologi universitas medan area ) :
1. Mahasiswa harus lulus mata kuliah seminar
Syarat – syarat mengikuti mata kuliah seminar adalah adalah :
- Telah lulus 110 sks mata kuliah
- Mengisi format judul proposal
- Acc judul
- Menyelesaikan bab I,II, dan III
- Menjalankan proses bimbingan dengan pembimbing 1 dan 2
- Acc proposal
- Seminar
2. Mahasiswa harus mengambil mata kuliah skripsi
Syarat – syaratnya adalah :
- Telah lulus minimum 144 sks
UNIVERSITAS MEDAN AREA
12
- Melaksanakan penelitian
- Menyelesaikan bab IV dan V
- Menjalankan proses bimbingan dengan pembimbing 1 dan 2
- Acc skripsi
- Sidang
Dari uraian di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah – langkah
dalam menjalani skripsi harus telah lulus dalam mata kuliah seminar dan
melanjutkan dengan melakukan penelitian dan menyelesaikan sampai proses
sidang.
B. Kemampuan Penyelesaian Masalah
1. Pengertian Kemampuan Penyelesaian Masalah
Sebelum peneliti menjelaskan pengetian dari kemampuan penyelesaian
masalah, terlebih dahulu peneliti menjelaskan defenisi dari masalah itu sendiri.
Masalah didefenisikan sebagai segala sesuatu yang mendrong seseorang untuk
bertindak. Jika sesuatu terjadi, namun individu tidak tergerak melakukan sesuatu,
berarti hal tersebut bukan masalah bagi individu tersebut. Sebaliknya, jika sesuatu
terjadi dan individu tergerak melakukan sesuatu, berarti hal tersebut adalah
masalah bagi individu tersebut, namun belum tentu masalah bagi orang lain (
Berny, 2012)
Widodo (2012) menyatakan bahwa defenisi dari masalah itu sendiri adalah
sesuatu yang harus di selesaikan dan di pecahkan, karena apabila masalah itu
sendiri tidak di selesaikan maka akan menjadi hambatan. Selanjutnya Widodo
UNIVERSITAS MEDAN AREA
13
(2012) menambahkan bahwa masalah adalah sesuatu pernyataan yang
menyatakan adanya keterkaitan dua variable atau lebih.
Huges ( dalam Sujaryanto, 2007) mengemukakan bahwa penyelesaian
masalah adalah merupakan suatu kombinasi yang melibatkan proses pembentukan
ide. Proses penyelesaian masalah yang kompleks melambangkan proses berfikir
itu sendiri. Walaupun penyelesaian masalah membutuhkan lebih dari sekedar
mengubah suatu bayangan atau gagasan yang berkait-kaitan menjadi satu.
Lalu Berny ( 2012 ) menambahkan bahwa kemampuan penyelesaian
masalah adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu yang mampu
berfikir. Kemampuan berfikir disini di artikan dengan berfikir rasional, yaitu
kemampuan untuk menelaah dari sebuah situasi atau tantangan secara akurat, dan
menggunakan informasi yang ada secara efektif untuk mencapai suatu kesimpulan
yang matang. Sehingga setiap individu yang mampu berfikir rasional akan mampu
memecahkan masalah dan tantangan yang ada di depan matanya.
Jadi berdasarkan uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa kemampuan
penyelesaian masalah adalah kemampuan individu dalam mengambil keputusan
terhadap masalah, atau kemampuan individu dalam menyelesaika masalah, yang
didasari pada hal- hal yang belum terselesaikannya suatu masalah yang
membutuhkan proses mental individu dalam tahap – tahap penyelesainannya baik
itu masalah yang sedang di hadapi ataupun yang akan datang.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
14
2. Sikap – Sikap Individu yang Memiliki Kemampuan Penyelesian
Masalah
Berny ( 2012 ) menyatakan bahwa ada 5 sikap yang di miliki oleh seorang
individu yang memiliki kemampuan penyelesain masalah, yaitu :
1. Sikap keyakinan
Individu bertindak sesuai dengan apa yang dia percayai dan yakini, terlepas
apakah hal itu benar atau salah. Kita dapat memiliki keyakinan positif, keyakinan
yang membuat hidup kita gembira, senang, bahagia, dan optimis dalam mengatasi
masalah. Atau kita juga dapat memiliki keyakinan negatif, keyakinan yang
membuat kita sedih, murung, susah dan pesimis terhadap masalah yang kita atasi.
2. Sikap proaktif
Menjadi proaktif berarti juga bertanggung jawab 100% atas hidup kita. Kita
memiliki inisiatif dan tanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi.
Orang proaktif tidak menyalahkan masalah, keadaan, orang, atau kondisi di
sekililing mereka. Individu yang proaktif memfokuskan upaya dalam lingkaran
pengaruhnya. Fokus pada hal – hal yang bisa di ubah, fokus dari setiap solusi dari
setiap masalah yang mereka hadapi.
3. Sikap tenang
Lao tzu ( dalam Berny, 2012) mengatakan bahwa ketenangan merupakan
sumber kekuatan yang luar biasa. Dalam suasana tenang dan nyaman otak kita
mampu berfikir dengan baik. Ketengan memberikan kekuatan bagi otak untuk
bekerja dengan baik. Berbagai alternatif untuk memecahkan masalah akan muncul
dengan sendirinya dalam fikiran kita. Oleh sebab itu apabila kita kehilangan akal
UNIVERSITAS MEDAN AREA
15
dalam mengahadapi suatu masalah, maka tetaplah tenang dan berfikirlah rasional.
Dengan demikian pikiran akan memberikan jalan keluar yang efektif. Saat itulah
waktu yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah.
4. Sikap komitmen
Komitmen adalah suatu keputusan, bukan proses. Jadi apabila kita telah
mengambil suatu keputusan, lakukanlah dengan bersungguh- sungguh. Apapun
yang kita lakukan dalam menyelesaikan masalah, lakukanlah dengan penuh
komitmen.
5. Sikap senantiasa belajar
Menurut Napoleon hill ( dalam Berny, 2012) masalah dalah satu bahasa
yang di gunakan oleh alam untuk berbicara pada makhluk hidup untuk
menunjukkan peluang. Dengan masalah kita menjadi rendah hati, sehingga dapat
memperoleh kebijaksanaan dan pengertian. Semua orang dapat menyelesaikan
masalah dengan baik jika mau belajar mengembangkan keterampilan, sikap, dan
proses berfikir rasionalyang tepat.
Berdasarkan uraian di atas dapat kita ketahui bahwa individu yang mampu
menyelesaikan masalahnya adalah individu yang memiliki sikap keyakinan, sikap
tenang, sikap komitmen, dan sikap senantiasa belajar.
3. Ciri – ciri Individu yang Memiliki Kemampuan Penyelesaian
Masalah
Ciri – ciri individu yang memiliki kemampuanpenyelesaian masalah
menurut Suharnan ( 2001 ) adalah sebagai berikut :
UNIVERSITAS MEDAN AREA
16
1. Bekerja keras
Dalam memecahkan masalah di butuhkan usaha ekstra untuk dapat keluar
dari masalah dan membantu orang lain untuk memecahkan masalahnya. Oleh
karena itu kita harus bekerja keras dan menghargai setiap solusi yang di berikan
oleh orang lain.
2. Tidak membuang- buang waktu
Individu yang mampu menyelesaikan masalah akan menyelesaikan
masalahnya dengan fokus dan tidak akan memjadikan masalah itu sebagai beban,
individu tersebut juga mampu menyelesaikan masalah l;ain tanpa mengabaikan
satu masalah.
3. Menerima kritikan orang lain
Jika individu tersebut memiliki masalah di luar kemampuannya maka
individu tersebut akan meminta pertolongan atau solusi dari orang lain yang dia
anggap ahli di bidangnya.
4. Tangguh
Individu yang memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang baik akan
tangguh dalam menahan segala masalah yang sedang di hadapinya, serta mereka
akan lebih gigih dan gesit dalam memecahkan suatu masalah.
5. Optimis
Dengan sikap optimis yang dimiliki oleh seorang individu yang memiliki
kemampuan penyelesaian masalah baik akan menjadikan mereka lebih percaya
diri dalam meneyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
17
6. Dapat mengambil keputusan secara baik.
Masalah yang ada pada setiap individu memiliki jalan keluarnya, akan
tetapi hanya individu yang dapat mengambil keputusan secara baik yang akan
mampu menyelesaikan masalahnya secara tepat.
7. Memiliki imajinasi
Imajinasi di butuhkan untuk memecahkan suatu masalah karena dapat
memunculkan solusi baru. Individu yang memiliki imajinasi akan mampu
merealisasikan solusi baru yang ia ciptakan untuk memecahkan masalahnya, serta
memiliki nyali yang kuat untuk menguji solusinya.
8. Tidak suka mengeluh
Individu yang memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang baik tidak
akan menyalahkan orang, atau masalah yang ia hadapi. Individu tersebut tidak
akan mengeluh dan membuat masalah bagi orang lain.
Dari beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa ada 8 ciri yang
dimiliki individu yang mampu menyelesaika masalahnya yaitu bekerja keras,
tidak membuang-buang waktu, dapat mengambil keputusan, memiliki imajinasi,
dan tidak suka mengeluh.
4. Langkah – langkah dalam menyelesaikan suatu masalah
Berny ( 2012 ) menyatakan bahwa langkah – langkah penyelesaian suatu
masalah yang di lakukan seorang individu disebut dengan analisis situasi. Analisis
situasi merupakan metode yang membantu individu untuk dapat menyelesaikan
masalahnya. Analisis situasi terdiri atas 4 proses utama yaitu :
UNIVERSITAS MEDAN AREA
18
1. Mengindentifikasi masalah
Untuk membantu melihat lebih jelas masalah apa yang sedang di hadapi,
kita perlu mengindentifikasi setiap komponen yang ada di dalam masalah, dengan
mengindentifikasi suatu masalah lebih awal maka akan membantu kita mengenali
masalah tersebutlebih dini sehingga penanganan masalah pun bisa lebih baik,
karena tidak di kejar waktu atau tidak menunggu adanya krisis.
2. Mengklarifikasi masalah
Masalah – masalah yang sudah terindentifikasi biasanya masih bersifat
kompleks, umum dan tidak spesifik. Masalah kompleks adalah masalah yang
terkait satu sama lain. Dalam hal ini masalah tersebut perlu diklarifikasi sehingga
menjadi masalah – masalah tunggal.
3. Menentukan prioritas masalah
Alasan mengapa seseorang perlu menentukan prioritas masalah adalah
karena kita biasanya memiliki sumber daya terbatas sehingga tidak mungkin bisa
menyelesaikan masalah dalam satu waktu sekaligus. Lalu masalah mana yang
terlebih dahulu harus di selesaikan? Itulah sebabnya kita perlu melakukan
prioritas masalah. Kriteria prioritas masalah dengan mempertimbangkan tiga
faktor, yaitu waktu, dampak, dan tren. Masalah yang memerlukan waktu yang
sangat mendesak, maka masalah tersebut semakin menjadi prioritas. Masalah
dengan dampak kerugian semakin besar, maka prioritasnya semakin tinggi, dan
jika tren masalah menunjukkan semakin besar dan meningkat, maka semakin
menjadi prioritas. Setelah membuat peringkat terhadap masalah – masalah, kita
UNIVERSITAS MEDAN AREA
19
mengetahui masalah mana yang menjadi prioritas untuk diselesaikan terlebih
dahulu, ini disebut masalah tunggal prioritas.
4. Menetapkan respon yang tepat terhadap masalah
Setelah berhasil mengindentifikasi semua masalah, mengklarifikasi
maknanya, dan menyusunnya sesuai urutan prioritas, hal terakhir yang perlu di
lakukan adalah mengambil tindakan berdasarkan hasil kerja. Menetapkan respons
yang tepat terhadap masalah dapat dilakukan dengan menerapkan salah satu dari 4
metode analisis yang akan membantu kita menelaah dan menyelesaikan masalah.
analisis situasi, analisis persoalan, analisis keputusan, analisis persoalan potensial.
Dari beberapa uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa dalam
menyelesaikan masalah individu dapat menerapkan langkah – langkah sebagai
berikut, yaitu : mengindentifikasi masalah, mengklarifikasi masalah, menentukan
prioritas masalah, dan menentukan respon yang tepat pada masalah.
5. Faktor – Faktor yang Dapat Memepengaruhi Kemampuan
Penyelesaian Masalah
Menurut Wiododo ( 2012 ) faktor - faktor yang dapat mempengaruhi
kemampuan penyelesaian masalah seseorang adalah dengan memanfaatkan semua
potensi kecerdasan yang ada di dalam dirinya, yaitu :
1. Kecerdasan intelektual
Menurut Stern ( dalam Widodo, 2012 ) kecerdasan intelektual atau
yang sering disebut dengan IQ merupakan intelegensi atau
intelektualitas sebagai penyesuaian diri secara mental terhadap situasi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
20
atau kondisi baru. Oleh karena itu setiap individu dapat memanfaatkan
kecerdasan intelektualnya untuk dapat menyesuaikan diri dengan
masalah – masalah yang mereka hadapi.
2. Kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional yaitu kemampuan untuk merasakan, dan
memahami tenaga dan emosional secara aktif sebagai sumber energi,
informasi, hubungan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosional
sangat di butuhkan untuk menyelesaikan masalah yang bersumber dari
luapan perasaan/emosi yang tidak atau kurang terkendali.
3. Kecerdasan sosial
Kecerdasan sosial merupakan kemampuan untuk berhubungan
secara efektif dengan orang lain. Dalam mengatasi suatu masalah
individu harus mampu menempatkan diri dengan baik di setiap
komunitas dan memiliki kepekaan dalam berkomunikasi dengan orang
lain, dengan begitu individu dapat dengan mudah menemukan solusi
dari masalah yang dia hadapi.
4. Kecerdasan adversitas
Kecerdasan adversitas merupakan suatu keberanian untuk
menghadapi suatu tantangan, keberanian dalam artian ini adalah untuk
melihat dan memandang kesulitan secara realistis sebagai bagian dari
kehidupan manusia yang tak terpisahkan namun perlu dipecahkan.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
21
5. Kecerdasan budaya
Kecerdasan budaya merupakan kemampuan berinteraksi dengan
orang – orang dengan latar belakang yang berbeda. Dengan kemampuan
tersebut kita dapat menghormati dan memiliki kemauan yang kuat
untuk belajar dari orang lain.
6. Kecerdasan spiritual
Individu yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi mampu
memaknai penderitaan hidup dengan member makna positif pada setiap
peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang di alaminya. Dengan
memberi makna yang positif itu, maka akan mampu membangkitkan
jiwanya dan melakukan perbuatan yang positif.
Berdasarkan uraian di atas dapat kita ketahui bahwa faktor – faktor yang
mempengaruhi individu dalam menyelesaikan masalahnya adalah kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, kecerdasan adversitas,
kecerdasan budaya, dan kecerdasan spiritual.
C. Kepribadian Tangguh
1. Pengertian Kepribadian Tangguh
Kepribadian yang mempunyai kemampuan dan daya tahan terhadap stress
yang sering di bicarakan akhir – akhir ini adalah kepribadian tangguh ( hardiness
atau hardy personality) yang merupakan gagasan konsep dari kobasa. Kepribadian
tangguh adalah karakteristik kepribadian yang mempunyai fungsi sebagai sumber
UNIVERSITAS MEDAN AREA
22
perlawanan pada saat individu menemui suatu kejadian yang menimbulkan stress
Kobasa ( dalam Kathleen, 2003 ).
Maddi ( 2004 ) menjelaskan bahwa Individu dengan kepribadian tangguh
menyukai kerja keras karena dapat menikmati pekerjaan yang dilakukan,
membuat suatu keputusan dan melaksanakannya karena memandang hidup ini
sebagai suatu yang harus di manfaatkan dan diisi agar mempunyai makna.
Individu yang tangguh sangat antusias menyongsong masa depan, karena
perubahan – perubahan dalam kehidupan dianggap sebagai suatu tantangan dan
sangat berguna bagi perkembangan. Selanjutnya Maddi ( 2004 ) menyatakan
bahwa tipe kepribadian tangguh ini menunjukkan adanya komitmen, kontrol, dan
tantangan. Secara teoritis gabungan dari ketiga aspek ini merupakan
undimensional dan merupakan faktor dari kepribadian tangguh.
Sedangkan menurut Kobasa ( dalam wikiedia, 2012 ) kepribadian tangguh
merupakan ketahanan psikologis ( psychological hardiness ) atau sekumpulan
trait individu yang dapat membantu dalam mengelola stresyang di alami. Kobasa
menunjukkan bahwa orang yang ketahannya tinggi lebih baik dalam menangani
stress karena mereka menganggap diri mereka sebagai orang yang memilih situasi
stres itu sendiri. Mereka menganggap stressor yang mereka hadapi membuat
kehidupan lebih menarik dan menantang, bukan semata – mata membebani
mereka dengan tekanan – tekanan tambahan. Jadi pengendalian adalah faktor
kunci dalam ketahanan psikologis.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian tangguh
merupakan suatu ketahanan psikologis yang merupakan sekumpulan trait individu
UNIVERSITAS MEDAN AREA
23
yang bertujuan untuk dapat membantu menegelola stress dan mempunyai
kemampuan, daya tahan serta sebagai sumber perlawanan pada saat individu
menemui suatu kejadian yang menimbulkan stress.
2. Aspek – Aspek Kepribadian Tangguh
Aspek – aspek kepribadian yang di kemukakan oleh Maddi ( 2004 )
adalah sebagai berikut :
a. Komitmen
Komitmen adalah kecenderungan untuk melibatkan diri kedalam
kegiatan apapun yang dilakukan. Individu yang mempunyai
komitmen yang kuat akan mudah tertarik dan terlibat secara tulus
kedalam kegiatan apapun yang sedang di kerjakan dan perasaan yang
wajar akan menuntunnya untuk mengindentifikasi dan memberikan
arti pada setiap kejadian dan segala sesuatu yang ada dalam
lingkungannya. Individu yang komitmennya kuat tidak akan mudah
menyerah pada tekanan. Pada saat menghadapi stress individu ini
akan melakukan strategi koping yang sesuai dengan nilai – nilai,
tujuan dan kemampuan yang ada dalam dirinya. Sebaliknya, orang
yang komitmennya rendah akan mudah merasa bosan atau merasa
tidak berarti, menarik diri dari berbagai aktivitas. Individu yang
memiliki komitmen yang rendah akan menilai kejadian yang
menimbulkan stress sebagai suatu yang hanya dapat di tahan dan
tidak dapat di perbaiki.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
24
b. Kontrol
Kontrol merupakan kecenderungan untuk menerima dan percaya
bahwa individu dapat mengontrol dan mempengaruhi satu kejadian
dengan pengalamannya ketika berhadapan dengan hal – hal yang
tidak terduga. Orang – orang yang memiliki kontrol yang kuat akan
selalu lebih optimis dalam menghadapi masalah – masalah dari pada
individu yang kontrolnya rendah. Powerlessness adalah adalah
perasaan pasif dan merasa akan selalu di sakiti oleh hal – hal yang
tidak dapat dikendalikan dan kurang memiliki inisiatif serta kurang
dapat merasakan adanya sumber – sumber dari dalam dirinya,
sehingga individu merasa tidak berdaya jika menghadapi hal – hal
yang menimbulkan ketegangan.
c. Tantangan
Tantangan adalah kecenderungan untuk memandang suatu
perubahan dalam hidupnya sebagai suatu yang wajar dan dapat
mengantisipasi perubahan itu sebagai stimulus yang sangat berguna
bagi perkembangan dan memandang hidup sebagai suatu tantangan
yang menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek – aspek
kepribadian tangguh meliputi komitmen, kontrol, dan tantangan. Individu tyang
tangguh memiliki keyakinan untuk dapat mengendalikan kejadian – kejadian
dalam hidup dengan keterlibatannya dalam pekerjaan maupun orang – orang
UNIVERSITAS MEDAN AREA
25
dalam hidupnya ( komitmen ), kemampuannya ( kontrol ), seta kecenderungan
untuk memandang perubahan sebagai suatu yang positif ( tantangan ).
3. Ciri – Ciri Individu yang Memiliki Kepribadian Tangguh
Menurut Kobasa ( dalam Ribka, 2007 ) kepribadian tangguh memiliki 3 ciri
penting , yaitu :
1. Percaya bahwa mereka dapat mengendalikan kejadian yang
dihadapinya
2. Bertanggung jawab terhadap aktivitas dalam kehidupannya.
3. Memperlakukam perubahan dalam kehidupan mereka sebagai
suatu tantangan
Sedangkan Ginanjar ( dalam Ribka, 2007 ) mengatakan bahwa seseorang
dapat dikatakan tangguh apabila telah memiliki cirri sebagai berikut :
1. Merdeka dan bebas dari belenggu, orang tersebut mampu
menjaga pikirannya untuk tetap jernih dan dalam kondisi fitrah.
Sehingga segala kebijakan yang dibuatnya terbebas dari
paradigma yang menutup mata dan telinga dari kebenaran.
2. Tidak pernah sakit hati.
3. Mampu memilih respon dan reaksi yang ia sukai yang sesuai
dengan prinsip yang dianut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki ciri – ciri
kepribadian tangguh memiliki beberapa ciri yaitu merdeka dari berbagai
belenggu, tidak pernah sakit hati, mampu memilih respon, percaya bahwa mereka
UNIVERSITAS MEDAN AREA
26
dapat mengendalikan kejadian yang dihadapinya, serta mampu memperlakukan
perubahan dalam hidupnya sebagai suatu tantangan.
4. Manfaat Kepribadian Tangguh
Menurut Maddi ( 2004 ) kepribadian tangguh memiliki manfaat bagi
seorang individu, yaitu :
1. Membuat individu tahan terhadap tekanan karena kepribadian
ini menunjukkan komitmen yang merupakan lawan dari
ketidak berdayaan, dan tantangan sebagai lawan dari takut atau
situasi yang mengancam.
2. Individu dapat menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan secara
tepat dan efektif. Dengan kata lain individu yang
berkepribadian tangguh tidak akan mudah melarikan diri dan
menarik diri dari kondisi – kondisi yang mengancam dirinya.
3. Individu yang berkepribadian tangguh akan mampu menahan
stress dan mampu melakukan coping secara efektif. Sedangkan
individu yang tidak berkepribadian tangguh akan merespon
kejadian dengan pikiran yang negatif dan tidak mampu
melakukan coping secara efektif.
Berdasarkan uraian di atas tentunya dapat di simpulkan bahwa kepribadian
tangguh memiliki manfaat yang positif bagi individu yang memilikinya. Manfaat
tersebut diantaranya adalah membuat individu tahan terhadap tekanan, individu
dapat menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan secara efektif dan tepat sehingga
UNIVERSITAS MEDAN AREA
27
tidak akan mudah melarikan diri dari kondisi – kondisi yang mengancam dirinya,
dan individu akan mampu menahan stress serta melakukan copig secara baik dan
efektif.
D. Hubungan Antara Kepribadian Tangguh dengan Kemampuan
Penyelesaian Masalah
Masalah di defenisikan sebagai segala sesuatu yang mendorong seseorang
untuk bertindak. Jika sesuatu terjadi, namun individu tidak tergerak untuk
melakukan sesuatu berarti hal tersebut bukan masalah bagi individu tersebut.
Sebaliknya, jika sesuatu terjadi dan individu tergerak melakukan sesuatu berarti
hal tersebut adalah masalah bagi individu tersebut, namun belum tentu masalah
bagi orang lain ( Berny, 2012 )
Widodo ( 2012 ) menyatakan bahwa defenisi dari masalah itu sendiri adalah
sesuatu yang harus di selesaikan dan di pecahkan, karena apabila masalah itu
sendiri tidak di selesaikan maka akan menjadi hambatan. Selanjutnya Widodo (
2012 ) menambahkan bahwa masalah adalah suatu pernyataan yang menyatakan
adanya keterkaitan antara dua variable atau lebih.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa jika individu mendapatkan
masalah maka ia akan tergerak untuk melakukan sesuatu, guna untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Individu yang dapat menyelesaikan masalahnya
secara baik adalah adalah individu yang memiliki cirri bekerja keras, tidak
membuang – buang waktu dan menjadikan masalah itu sebagai beban, menerima
UNIVERSITAS MEDAN AREA
28
kritikan orang lain, tangguh, optimis, dapat mengambil keputusan, memiliki
imajinasi, dan tidak suka mengeluh ( Suharnan, 2001 ).
Salah satu ciri dari individu yang mampu menyelesaikan masalahnya adalah
individu yang tangguh dalam menahan segala kejadian yang dianggap sebagai
hambatan untuk mencapai tujuannya, karena individu tersebut memiliki
pertahanan yang kuat di dalam dirinya sehingga ia tidak mudah menyerah dalam
menghadapi rintangan. Individu yang memiliki pertahan yang kuat pasti mampu
bertahan dan mencari solusi atau jalan keluar dari masalahnya.
Individu yang dapat menahan suatu tekanan atau masalah yang ada pada
diriya adalah individu yang berkepribadian tangguh. Kepribadian tangguh itu
sendiri di defenisikan sebagai karakteristik kepribadian yang mempunyai daya
tahan terhadap kejadian – kejadian yang menekan dan menegangkan.
Keprinbadian tanguh ini juga sering disebut kepribadian tahan banting, individu
yang memiliki kepribadian tangguh merupakan individu yang memiliki perasaan
yang kuatterhadap kontrol, komitmen dan tantangan karena pada dasarnya ketiga
aspek kepribadaian tangguh itu merupakan bagian yang ada di dalam dirinya.
Selain itu dengan adanya kepribadian tangguh ini cederung dapat mengatasi
masalah secara efektif dan positif. Tentunya individu akan tetap sehat secara fisik
maupun mental sehingga dapat lebih baik dalam menjalani kedepannya ( Kobasa
dalam Wikipedia, 2012 )
Oleh karena itu kepribadian tangguh memiliki hubungan yang erat
kaitannya dengan kemampuan penyelesaian masalah, karena setiap individu yang
memiliki kepribadian tangguhakan lebih tangguh dalam menahan segala masalah
UNIVERSITAS MEDAN AREA
29
yang menjadi kendala dalam mencapai tujuannya. Walaupun mengalami kendala
atau masalah di dalam mencapai tujuannya, individu tersebut memiliki pertahanan
yang kuat dan kemampuan penyelesaian masalah yang baik. Sebaliknya individu
yang tidak memiliki kepribadian tangguh akan sulit menghadapi masalah di dalam
mencapai tujuannya karena individu tersebut tidak memiliki pertahanan yang kuat
dalam hidupnya dan tidak memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang baik.
Dari uraian di atas dpat disimpulkan bahwa kepribadian tangguh
mempunyai hubungan yang erat terhadap kemampuan penyelesaian masalah.
Dimana mahasiswa yang memiliki kepribadian tangguh akan mampu menahan
segala tekanan yang menjadi masalah atau kendala yang terjadi pada dirinya, guna
untuk mencapai suatu tujuan yang ia inginkan. Mahasiswa tersebut akan lebih
tangguh untuk menyelesaikan masalahnnya secara bersungguh – sungguh, dan
akan lebih bertanggung jawab dalam menghadapi masalah pada proses
penyelesaian skripsi dengn sikap positif. Sebaliknya mahasiswa yang tidak
berkepribadaian tangguh cenderung akan menyerah terhadap segala masalah yang
terjadi pada dirinya tanpa mencari solusi untuk jalan keluar dari masalahnya
tersebut, dan mahasiswa tersebut sulit untuk mengambil keputusan atas solusi dari
masalah yang ia hadapi.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
30
E. Kerangka Konseptual
Variabel ( x )
Kepribadian tangguh
( Hardiness )
Variable ( y )
Kemampuan penyelesaian masalah
( Problem Solving)
Aspek – aspek dari
kepribadian tangguh yang di
kemukakan oleh Maddi ( 2004 )
adalah : komitmen, kontrol, dan
tantangan
Ciri – ciri individu yang memiliki
kemampuan penyelesaian masalah
menurut Suharnan ( 2001 ) adalah :
bekerja keras, tidak membuang – buang
waktu untuk menjadikan masalah itu
sebagai beban, menerima kritikan orang
lain, tangguh, optimis, dapat mengambil
keputusan, memiliki imajinasi, dan tidak
suka mengaluh.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
31
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu masalah, oleh sebab itu
perlu kebenarannya melalui suatu penelitian analisa data. Maka dari itu penelitian
ini di ajukan hipotesa bahwa ada hubungan antara kepribadian tangguh dengan
kemampuan penyelesaian masalah. dengan asumsi bahwa semakin tangguh
kepribadian seseorang maka semakin mampu ia menyelesaikan masalahnya.
Sebaliknya apabila semakin lemah kepribadian seseorang maka semakin tidak
mampu dia menyelesaikan masalahnya.
UNIVERSITAS MEDAN AREA