Upload
trinhquynh
View
226
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1 Praktik
a. Praktik adalah stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan
penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
selanjutnya diharapkan akan melaksanakan atau mempratikkan apa
yang diketahui atau yang disikapinya (Notoadmodjo,2007).
b. Tingkatan Praktik
1) Persepsi
Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan
tindakan yang akan di ambil.
2) Respon terpimpin
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan
sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat
dua.
3) Mekanisme
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar
secara otomatis sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia
sudah mencapai praktek tingkat tiga.
7
8
4) Adopsi
Suatu praktik yang sudah berkembang dengan baik, artinya
tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran
tindakan tersebut (Notoadmodjo,2007).
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan
praktik adalah antara lain:
1) Presdiposisi(presdiposing factor) adalah Faktor yang
mempermudah atau memprediposisi terjadinya perilaku pada
seseorang atau masyarakat. Faktor-faktor yang dapat
mendukung tercapainya teknik praktik pijat bayi
a) Pengetahuan
b) Budaya
c) Sosial ekonomi
2) Pendukung (enabling factors) adalah sarana prasarana yang
memfasilitasi terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat
untuk mendukung dukun bayi melakukan teknik pijat bayi
sesuai teori atau panduan buku pijat bayi.
Contohnya:Lingkungan fisik, fasilitas kesehatan (klinik-klinik).
3) Penguat (reinforcing factors) adalah masyarakat sudah tahu
tentang kesehatan dan manfaatnya tapi masyarakat masih
banyak yang tidak memperhatikan. Untuk memberikan penguat
9
pada ibu-ibu melibatkan keluarga dan pantauan dari KIA yang
bersangkutan (Notoadmodjo, 2007)
2 Pijat Bayi
a. Pengertian pijat bayi
Pijat Bayi adalah Mengurut bagian tubuh untuk melemaskan
otot sehingga peredaran darah lancar yang dilakukan pada seluruh
permukaan tubuh bayi. Seni pijat adalah seni perawatan kesehatan
dan pengobatan yang dipraktekan sejak berabad-abad.pijat meliputi
sentuhan ke kulit bayi,kulit merupakan organ tubuh yang berfungsi
sebagai reseptor terlus yang dimiliki oleh manusia . Sensasi sentuh
atau raba adalah indera yang aktif berfungsi sejak dini. Oleh karena
,sejak dalam kandungan, janin telah dapat merasakan belaian hangat
cairan ketuban.(Roesli, 2010)
Ujung-ujung saraf yang terdapat pada permukaan kulit akan
bereaksi terhadap sntuhan-sentuhan. Selanjutnya mengimkan pesan-
pesan ke otak melalui jaringan saraf yang berada di tulang belakang.
Sentuhan juga akan merngsang peredaran darah dan akan menambah
energi karena gelombang oksigen yang segar akan lebih banyak
dikirim ke otak dan keseluruh tubuh.(Roesli,2010).
Menurut Subakti & Anggraini (2008) ada beberapa perbedaan
antara pijat bayi tradisional dan modern sebagai berikut :
1) Pijat tradisional dilakukan oleh dukun pijat dengan ilmu yang
katanya turun-temurun. Sedangkan, pijat modern justru dilakukan
10
oleh ibunya sendiri,ayah,nenek, atau kakek yang merupakan
orang terdekat dengan si kecil.
2) Pijat tradisional menggunakan ramuan-ramuan pemijatan yang
kadang tidak terjamin namun bagi kulit bayi, misalnya parutan
jahe, bawang, atau dedaunan yang yang dihancurkan. Ramuan ini
mengandung minyak asteri yang dapat menyebabkan rasa gatal,
panas dan perih pada kulit bayi. Berbeda dengan pemijatan
modern yang menggukan baby oil (Minyak bayi), minyak zaitun
murni atau lotion yang dianjurkan oleh dokter.
3) Pijat tradisional hanya ditunjukkan untuk penyembuhan penyakit
dan kadang disertai dengan jamu. Sedangkan pijat modern tanpa
menggunakan jamu atau tanpa obat-obatan.
4) Karena ditunjukkan untuk mengatasi penyakit pijat tradisional
sering dipijat. Akibatnya, bayi menangis keras dan meronta-ronta.
Setelah dipijat bayi akan tertidur lelap karena kelelahan
menangis, bukan karena tenang. Sedangkan pijat modern ibu yang
menunggu kesiapan bayi. Hal ini akan membuat bayi senang.
Setelah itu tidur dan merasa senang dan nyaman.
b. Alasan Pemberian Pijatan Untuk Bayi
Sentuhan yang diberikan kepada bayi setelah kelahiran dapat
memberikan kehangatan pada bayi dan memberikan kontak tubuh
berkelanjutan yang dapat memberikan kenyamanan pada
bayi.Sentuhan juga bisa dapat merangsang peredaran darah dan akan
11
menambah energi karena gelombang oksigen yang segar akan lebih
banyak dikirim ke otak dan keseluruh tubuh dan mencegah posisi
yang salah (Walker,2011).
c. Mekanisme Dasar Pemijatan
Suatu hal yang paling menarik pada penelitian tentang
pemijatan bayi adalah Penelitian tentang mekanika dasar pemijatan.
Mekanisme dasar dari pijat bayi belum banyak diketahui. Walaupun
demuikian,saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa teori
tentang mekanisme. Beberapa mekanisme diantaranya adalah :
Pengeluaran Beta Endorphin,Aktivitas Nervus Vagus, dan produksi
serotonin (Roesli,2010).
1) Beta Endorphin Mempengaruhi Mekanisme Pertumbuhan
Menurut Roesli (2010) Pijatan akan meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun 1989, Schanberg
dari Duke University Medical School melakukan penelitian pada
bayi –bayi tikus. Pakar ini menemukan bahwa jika hubungan
taktil (jilatan-jilatan) ibu tikus ke bayinya terganggu akan
menyebabkan hal-hal berikut ini:
a) Penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase), suatu enzim
yang menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan
jaringan.
b) Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan.
12
c) penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian
hormon pertumbuhan.Pengurangan sensasi taktil akan
meningkatkan pengeluaran suatu neurochemacil beta-
endorphine,yang akan mengurangi pertumbuhan karena
menurunya jumlah dan aktivitas ODC jaringan.
2) Aktivitas Nernus Vagus Mempengaruhi Mekanisme Penyerapan
Makanan.
Menurut Roesli (2010) Penelitian Field (1986) menunjukan
bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus
nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan
peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan
demikian,penyerapan makanan akan lebih baik. Itu sebabnya
mengapa berat badan bayi yang dipijat meningkatlebih
banyakdari pada yang tidak pijat.
3) Aktivitas Nervus Vagus Meningkatkan Volume ASI
Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatkan
aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat cepat lapar
sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI
akan banyak produksi. Seperti diketahui, ASI akan semakin
banyak diproduksi jika semakin banyak diminta. Selain iu,ibu
yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini
berdampak positif pada peningkatan volume ASI.
13
4) Produksi Serotonin Meningkatkan Daya Tahan Tubuh.
Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmiter
serotonin,yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang
berfungsi mengikat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon
stres). Proses ini menyebkan terjadinya penurunan kadar hormon
adrenalin (hormon stress). Penurunan kadar hormon stress ini
akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG
(Roesli 2010).
5) Pemijatan dapat Mengubah Gelombang Otak.
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan
meningkatkan kesiagaan (alertness) atau kosentrasi. Hal ini
disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak. Pengubahan
ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan
meningkatkan gelombang beta serta tetha, yang dapat dibuktikan
dengan penggunaan EEG (electro enchephalogram). (Roesli
2010).
d. Manfaat Pijat Bayi
Menurut Roesli (2010) manfaat pijat bayi sebagai berikut:
1) Meningkatkan Berat Badan
Menurut Roesli (2010) Penelitian yang dilakukan oleh
Prof.T.Field 1986 menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur
(berat badan 1.280 dan 1.176 gram), yang dipijat 3x15 menit
selama 10 hari,mengalami kenaikan berat badan per hari 20%-
14
47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi
cukup bulan yang berusia 1-3 bulan,yang dipijat 15 menit, 2 kali
seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang
lebih dari kontrol.
2) Meningkatkan Pertumbuhan
Menurut Roesli (2010) Schanberg (1989) melakukan
penelitian pada tikus dan menemukan bahwatanpa dilakukanya
rangsangan raba atau taktil pada tikus telah terjadi penurunan
hormon pertumbuhan.
3) Menigkatkan Daya Tahan Tubuh
Penelitian terhadap penderita HIV yang dipoijat sebanyak 5 kali
dalam seminggu selama 1 bulan, menunjukkan terjadinya
peningkatan jumlah dan toksisitas sel pembunuh alami (natural
killer cells). Hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya infeksi sekunder pada penderita AIDS.
4) Meningkatkan Kosentrasi Bayi & Membuat Bayi Tidur Lebih
Lelap.
Umumnya, Bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap,
Sedangka pada waktu kosentrasinya akan lebih penuh. Di Touch
Research Institute,Amerika, dilakukan penelitian pada
sekelompok anak dengan pemberian soal matematika. Setelah itu
dilakukan pemijatan pada anak-anak tersebut selama 2x15 menit
setiap minggunya selama jangka waktu 5 minggu. Selanjutnya,
15
pada anak-anak tersebut diberikan soal matematika lain. Teikan
sornyata, mereka hanya memerlukan waktu penyelesaian
setengah dari waktu yang dipergunakan untuk menyelesa soal
terdahulu, dan ternyata pula tingkat kesalahanya hanya sebanyak
50% dari sebelum dipijat.
5) Membina Ikatan Kasih Sayang orang tua&anak (bonding).
Sentuhan dan pandangan kasih orang tua pada bayinya akan
mengalirkan kekuatan jalinan kasih di antara keduanya. Pad
perkembangan anak, sentuhan orang tua adalah dasar
perkembangan komunikasi yang akan memupuk cinta kasih
secara timbal balik. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak
untuk secara potensial menjadi anak berbudi pekerti baik yang
percaya diri.
6) Meningkatkan Produksi ASI.
Berdasarkan penelitian Cynthia Mersmann, ibu yang memijat
bayinya mampu memproduksi ASI perah lebih banyak
dibandingkan kelompok kontrol. Pada saat menyusui bayinya,
mereka merasa kewalahan karena ASI terus-menerus menetes dari
payudara yang tidak disusukan. Jadi, pijat bayi dapat
meningkatkan volume ASI peras sehingga periode waktu
pemberian ASI secara eklusif dapat ditingkatkan, khususnya oleh
ibu-ibu karyawati (Roesli,2010)
16
e. Waktu Pijat Bayi
Pijat bayi dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan
orang tua. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan,bayi akan
mendapat keuntungan yang lebih besar. Apalagi jika pemijatan dapat
dilakukan setiap hari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7 bulan.
Menurut (Walker, 2011) Waktu Terbaik Memijat Bayi anatara lain
adalah:
1) Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari
baru.
2) Malam hari, sebelum tidur ini sangat baik untuk membantu bayi
tidur lebih nyenyak.
f. Menurut (Roesli,2010) Sebelum melakukan pemijatan ada hal-hal
yang yang harus dipehatikan adalah
1) Tangan bersih dan hangat.
2) Hindari agar kuku dan persiahan tidak mengakibatkan goresan
pada kulit bayi.
3) Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak mengap.
4) Bayi sudah selasai makan atau sedang tidak lapar.
5) Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu
minimum selama 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap
pemijatan.
6) Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang.
17
7) Baringkanlah bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut, dan
bersih.
8) Siapkanlah handuk,popok,baju ganti,dan minyak bayi (baby
oil/lotion).
9) Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan
cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara.
g. Selama melakukan pemijatan, dianjurkan untuk selalu melakukan
hal-hal berikut ini:
1) Memandang mata bayi,disertai pancaran kasih sayang selama
pemijatan berlangsung.
2) Bernyanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang tenang atau
lembut,guna membantu menciptakan suasana tenang selama
pemijatan berlangsung.
3) Awalilah pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan,kemudian
secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan yang
dilakukan,khususnya apabila anda sudah merasa yakin bahwa
bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.
4) Sebelum melakukan pemijatan,lumurkan baby oil atau lotion
yang lembut sesering mungkin.
5) Sebaiknya, pemijatan dimulai dari kaki bayi karena umumnya
bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Dengan
daerah kaki. Dengan demikian, akan memberi kesempatan pada
bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain dari
18
badannya disentuh. Karenanya, urutan pemijatan bayi dianjurkan
dimulai dari bagian kaki,perut,dada,tangan,muka,dan diakhiri
pada bagian punggung.
6) Tanggaplah pada isyarat yang diberikan oleh bayi anda. Jika bayi
menangis,cobalah untuk menenangkannya sebelum melakukan
pemijatan. Jika bayi menangis lebih keras,hentikanlah pemijatan
karena mungkin bayi mengharapkan untuk
digendong,disusui,atau sudah mengantuk dan sangat ingin tidur.
7) Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi
merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi (baby oil).
Namun, kalau pemijatan dilakukan pada malam hari,bayi cukup
diseka dengan air hangat agar bersih dari minyak bayi.
8) Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk mendapatkan
keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi.
9) Hindarkan mata bayi dari baby oil atau lotion.
h. Dalam pemijatan tidak dianjurkan dalam hal sebagai berikut ini:
1) Memijat bayi langsung setelah makan.
2) Bayi khusus untuk pemijatan.
3) Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat.
4) Memijat bayi pada saat bayi tak mau dipijat.
5) Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi (Pekker,2011)
i. Urutan pemijatan bayi.
1) Kaki
19
a) Perahan cara india
(1) Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti
memegang soft ball.
(2) Gerakan tangan ke bawah secara bergantian, seperti
memerah susu.
b) Peras dan Putar
(1) Pegang kaki bayi pada pangkal paha dan ketua tangan
secara bersamaan.
(2) Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari
pangkal paha ke arah mata kaki.
c) Telapak kaki
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara
bergantian, di mulai dari tumit kaki menuju jari-jari di
seluruh telapak kaki.
d) Tarikan lembut jari
Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan gerakan memutar
menjuhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang
lembut pada tiap ujung jari.
e) Gerakan peregangan (strecth)
(1) Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat
telapak kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit,
kemudian ulangi lagi dari perbatasan jari ke arah tumit.
20
(2) Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut
punggung kaki pda daerah pangkal kaki ke arah tumit.
f) Titik tekanan
Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh
permukaan telapak kaki dari arah tumit ke arah jari-jari.
g) Punggung kaki
Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian
pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah jari-
jari secara.
h) Peras & putar pergelengan kaki (ankle circles)
Buatlah gerakan seperti memeras dengan
mempergunakan ibu jari dan jari- jari lainnya di
pergelengan kaki bayi
i) Perahan cara swedia
(1) Peganglah pergelengan kaki bayi Gerakkan tangan anda
secara bergantian dari pergelengan kaki ke pangkal
paha.
j) Gerakkan menggulung
(1) Pegang pangkal paha dengan kedua tangan.
(2) Buatlah gerakan mrnggulung dari pangkal paha
menuju pergelengan kaki.
21
k) Gerakkan akhir
(1) Setelah gerakan a sampai k pada kaki kanan dan kiri,
rapatkan kedua kaki bayi.
Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada
pantat dan pangkal paha.
(2) Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha
ke arah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir
bagian kaki.
2) Perut
a) Mengayuh sepeda
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh
pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan
kanan dan kiri.
b) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
(1) Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan .
(2) Dengan tangan yang lain, pijat perut bayi dari perut
bagian atas sampai ke jari- jari kaki.
c) Ibu jari
(1) Letakkan kedua ibu jari di samping kanan-kiri pusar
perut.
(2) Gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan dan kiri
d) Bulan- Matahari
22
(1) Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri
mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus
buntu) ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan
bawah (seolah membentuk gambar matahari M)
beberapa kali.
(2) Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan
setengah lingkaran mulai dari
(3) bagian kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri
perut bayi (seolah membentuk gambar bulan
B).Lakukan kedua gerakan ini bersama-sama. Tangan
kiri selalu membuat bulatan (matahari), sedangkan
tangan kanan akan membuat gerakan setengah lingkaran
(bulan).
e) Gerakan I Love You
I : Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas
ke bawah dengan menggunakan jari-jari
tangan kanan membentuk huruf :I”.
LOVE : Pijatlah perut bayi membentuk huruf “L”
terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas,
kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.
YOU : Pijatlah perut bayi membentuk huruf “U”
terbalik,mulai dari kanan bawah (daerah usus
buntu) ke atas,kemudian ke kiri bawah.
23
f) Gelembung atau jari-jari berjalan (Walking Finger)
(1) Letakkan ujung jari-jari stu tangan pada perut bayi
bagian kanan
(2) Gerakkan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian
kanan ke bagian guna mengeluarkan gelembung-
gelembung udara.
3) Dada
a) Jantung besar.
(1) Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan
meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda di
tengah dada bayi atau ulu hati.
(2) Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke
samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah
membentuk bentuk jantung, dan kembali ke ulu hati.
b) Kupu-Kupu.
(1) Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu,
dimulain dengan tangan kanan membuat gerakan memijat
menyilang dari tengah dada atu ulu hati ke arah bahu
kanan, dan kembali ke ulu hati
(2) Gerakkan tangan kiri dan kembali ke ulu hati.
4) Tangan
a) Memijat ketiak (armpits)
24
Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke
bawah. Perlu diingat,kalau terdapat pembengkakan kalenjer di
daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.
b) Perahan cara india
Arah pijatan cara india ialah pijatan yang menjauhi tubuh.
Guna pemijatan cara ini adalah untuk relaksasi kanan seperti
atau melemaskan otot.
(1) Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan
memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang
pergelengan tangan bayi.
(2) Gerakkan tangan kanan mulai dari bagian pundak ke arah
pergelengan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari
pundak ke arah pergelengan tangan.
(3) Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan kiri ke
bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah
memeras susu sapi.
c) Peras dan putar (squeeze and twist)
Cara lain adalah dengan menggunakan kedus tangan secara
bersamaan. Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai
dari pundak ke pergelengan tangan.
d) Membuka tangan.
Pijat telapak tangan kedua ibu jari,dari pergelengan tangan ke
arah jari-jari
25
e) Putar jari-jari
(1) Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju arah ujung
jari dengan gerakan memutar.
(2) Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap
ujung jari.
f) Punggung tangan.
(1) Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan anda.
(2) Usap punggung tangannya dari pergelengan tangan ke
arah jari-jari dengan lembut.
g) Peras dan putar pergelengan tangan (Wrist circle)
Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan
jari telunjuk.
h) Perahan cara swedia
Arah pijatan cara swedia adalah dari pergelengan tangan ke
arah badan. Pijatan ini berguna untuk mengalirkan darah ke
jantung dan paru-paru.
(1) Gerakkan tangan kanan dan kiri anda secara bergantian
mulai dari pergelengan tangan kanan bayi ke arah
pundak.
(2) Lanjutkan dengan pijatan dari pergelengan kiri bayi ke
arah pundak.
26
i) Gerakkan menggulung.
(1) Peganglah lengan bagian atas atau bahu dengan kedua
telapak tangan.
(2) Bentuklah gerakkan menggulung dari pangkal lengan
menuju ke arah pergelengan tangan atu jari-jari.
5) Muka
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka.
a) Dahi :Menyetrika dahi (open book)
(1) Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan
dahi.
(2) Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah
dahi keluar kesamping kanan dan kiri seolah menyetrika
dahi atau membuka lembaran buku.
(3) Gerakkan ke bawah ke daerah pelipis,buatlah lingkaran-
lingkaran kecil di daerah pelipis,kemudian gerakkan ke
dalam melalui daerah pipi di bawah mata.
b) Alis: Menyetika alis
(1) Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis.
(2) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut
pada alis mata dan di atas kelopak mata, mulai dari
tengah ke samping seolah menyetrika alis.
j) Hidung: senyum I
(1) Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis.
27
(2) Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun
melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke
samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
k) Mulut bagian atas :Senyum II
(1) Letakkan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah sekat
hidung.
(2) Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping dan ke
atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
l) Mulut bagian bawah: Senyum III
(1) Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu.
(2)Tekankan kedua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah
ke samping, kemudian ke atas ke arah pipi seolah membuat
bayi tersenyum.
m) Lingkaran kecil di rahang (small circles around jaw)
Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di
daerah rahang bayi.
n) Belakang telinga.
(1) Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan
lembut pada daerah belakang telinga dengan kanan dan kiri.
(2) Gerakkan ke arah pertengahan dagu di bawah dagu.
6) Punggung
a) Gerakan maju mundur (kursi goyang)
28
(1) Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala
disebelah kiri dan kaki di sebelah kanan anda.
(2) Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju
mundur menggunakan kedua telapak tangan, dan bawah
leher sampai ke pantat bayi,lalu kembali lagi ke leher.
b) Gerakan menyetrika.
(1) Pegang pantat bayi dengan tangan kanan.
(2) Dengan tangan kiri, pijatlah mulai leher ke bawah sampai
bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi
seolah menyetrika punggung.
c) Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki.
Ulangi gerakan meyetrika punggung, hanya kali ini tangan
kanan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai ke
tumit kaki bayi.
d) Gerakan melingkar
(1) Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan
melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke
bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke
pantat.
(2) Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah
leher,kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
29
e) Gerakan menggaruk
Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda
pada punggung bayi.Selanjutnya, buatlah gerakan menggaruk
ke bawah memanjang sampai ke pantat bayi.(Roesli,2010)
3. Lama Kerja
Lama kerja adalah masa kerja untuk pembentukan proses
pengetahuan dan ketrampilan yang ditempuh seseorang dapat memahami
tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik (foster,2001).
Lama kerja dapat mengukur seseorang dari ketrampilan dan
pengetahuan,pengalaman kerja.(Manulang,1984). Kemudian pengalaman
kerja adalah salah satu faktor tingkat penguasaan pengetahuan serta
ketrampilan seseorang dalam pekerjaanya yang dapat diukur dari masa kerja
(Manulang,1984).
4. Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada
orang lain agar dapat memahami suatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa
semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka
menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan
semakin banyak. Sebaliknya, jika seseorang memiliki tingkat pendidikan
yang rendah, maka akan memghambat perkembangan sikap orang tersebut
terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan
(Mubarak,2011).
30
Menurut Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara (2008) tingkat
pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan
prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial
mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan
umum. Dengan demikian Hariandja (2001) menyatakan bahwa tingkat
pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan
dan memperbaiki kinerja perusahaan.
a. Indikator-indikator Tingkat Pendidikan
Menurut UU SISDIKNAS No. 20 (2003), indikator tingkat
pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan kesesuaian jurusan.
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan, terdiri dari:
1) Pendidikan dasar: Jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan)
tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang
pendidikan menengah.
2) Pendidikan menengah: Jenjang pendidikan lanjutan pendidikan
dasar.
3) Pendidikan tinggi: Jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
31
b. Fungsi pendidikan
Secara mikro, pendidikan membantu secara sadar perkembangan
jasmani dan rohani secara mikro kegiatan pendidikan berlangsung
dalam tiga lingkungan yaitu keluarga,sekolah, masyarakat.
1) Pendidikan Keluarga
a) Merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak untuk pertama
kali mendapat pengaruh sadar.
b) Keluarga sangat penting dalam membentuk pola kepribadian
anak, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma.
c) Dalam lingkungan keluarga yang harmonis mampu
memancarkan keteladanan kepada anak-anaknya, sehingga akan
lahir anak yang mempunyai kepribadian dengan pola yang
mantap.
2) Pendidikan sekolah
Sekolah merupakan jenis pendidikan yang
berjenjang,berstruktur, dan berkesinambungan. Jenis pendidikan
sekolah mencakup pendidikan umum, kejurusan, kedinasan,
keagamaan dan pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan
tinggi serta pendidikan pra sekolah. Mengenai jenjang
pendidikan menurut undang-undang RI No. 20 tahun 2003
tentang SISDIKNAS adalah :
a) Pendidikan dasar
32
Adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan, menumbuhkan sikap dasar yanh diperlukan
serta mempersiapkannya untuk mengikuti pendidikan
menengah. Pendidika dasar merupakan bekal dasar bagi
perkembangan kehidupan baik pribadi maupun
masyarakat, oleh karena itu warga negara diberi
kesempatan memperoleh pendidikan dasar, terdiri dari SD
atau SLTP.
b) Pendidikan menengah
Adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik
untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan
sosial budaya dengan alam sekitar serta dapat
memgembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia
kerja atau perguruan tinggi. Pendidikan menengah terdiri
dari pendidikan menengah umum (SMA/MA) dan
kejuruan.
c) Pendidikan tinggi
Adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik
untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan tingkat tinggi yang bersifat akademik atau
profesional. Pendidikan tinggi terdiri dari akademi,
Institusi, sekolah tinggi atau Universitas.
33
d) Pendidikan di masyarakat
Masyarakat merupakan lembaga pendidikan ketiga yang
ikut bertanggung jawab dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa melalui pendidikan di masyarakatanak
akan dibekali dengan penalaran,ketrampilan dan sikap.
5 Dukun bayi
Menurut WHO Dukun bayi merupakan tokoh kunci dalam
masyarakat yang berpotensi meningkatkan kesehatan ibu dan bayiny.
Akan tetapi perlu disadari bahwa peran dan pengaruh dukun bayi. Itu
sangat bervariasi sesuai kultur yang berlaku disuatu tempat. Jika jumlah
penduduknya sedikit, mungkin di tempat tersebut tidak di temukan
dukun bayi, karena tidak ada wanita yang berkesempatan untuk
mendapatkan cukup pengalaman untuk bisa disebut dukun bayi.
Umumnya pekerjaan dukun bayi itu hanya dilakukan terbatas pada
sebuah keluarga atau suku sehingga setiap tahunya mereka hanya dapat
membantu kelahiran bayi dan memijat bayi.
34
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Sumber :(Lawrence green dalam notoadmodjo,2007)
-Lama kerja
-Tingkat pendidikan
Faktor Predisposisi
-Pengetahuan
-Budaya
-Sosial ekonomi
Faktor Pendukung
-Lingkungan fisik
-Fasilitas kesehatan
Faktor penguat
-Petugas kesehatan
-Tokoh masyarakat
Praktek pijat
bayi
35
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.2
Variabel pengganggu tidak diteliti
D. Hipotesis
1. Ada hubungan lama kerja dukun bayi dengan praktik pijat bayi.
2. Ada hubungan tingkat pendidikan dukun bayi dengan praktik pijat bayi.
Lama Kerja
Tingkat
Pendidikan
Praktek pijat
bayi
Variabel Pengganggu
-Budaya
-Sosial ekonomi
-Lingkungan fisik
-Fasilitas kesehatan
-Petugas kesehatan
-Tokoh masyarakat