38
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian bola basket Menurut Wissel (2002: 1), “Bolabasket adalah olahraga untuk semua orang. Untuk menjadi seorang pemain bolabasket yang lengkap sangat vital menguasai tembakan lay up, tembakan loncat, tembakan kaitan dan quick release set shot. (Hoy dan Carter, 2002: 13). Permainan bola basket dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari lima orang tiap tim dengan luas lapangan permainan 28 m X 15 m dapat terbuat dari lantai, ubin, serta papan baik di lapangan outdoor atau indoor. Setiap regu berusaha mencetak angka ke basket lawan dan mencegah regu lain mencetak angka (PERBASI, 2004: 1). Menurut Imam Sodikun (2004: 8) bolabasket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan, bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (ditempat atau sambil berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket lawan Daya tarik olahraga bolabasket mampu memukau para penontonnya. Adanya gerakan-gerakan pemain bolabasket yang jarang dikuasai oleh pebasket muda tetapi biasa ditampilkan oleh pemain-pemain di kompetisi yang lebih tinggi, Membuat olahraga bolabasket mulai digemari di masyarakat terutama para remaja. Olahraga bolabasket di Indonesia merupakan olahraga prestasi yang sangat diminati oleh kalangan 7 pelajar, banyak sekali kejuaraan bolabasket yang diselenggarakan di tingkat SMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian bola basket

Menurut Wissel (2002: 1), “Bolabasket adalah olahraga untuk semua

orang. Untuk menjadi seorang pemain bolabasket yang lengkap sangat vital

menguasai tembakan lay up, tembakan loncat, tembakan kaitan dan quick

release set shot. (Hoy dan Carter, 2002: 13). Permainan bola basket

dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari lima orang tiap tim

dengan luas lapangan permainan 28 m X 15 m dapat terbuat dari lantai, ubin,

serta papan baik di lapangan outdoor atau indoor. Setiap regu berusaha

mencetak angka ke basket lawan dan mencegah regu lain mencetak angka

(PERBASI, 2004: 1). Menurut Imam Sodikun (2004: 8) bolabasket

merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan

dengan tangan, bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke

lantai (ditempat atau sambil berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola

ke basket lawan Daya tarik olahraga bolabasket mampu memukau para

penontonnya.

Adanya gerakan-gerakan pemain bolabasket yang jarang dikuasai oleh

pebasket muda tetapi biasa ditampilkan oleh pemain-pemain di kompetisi

yang lebih tinggi, Membuat olahraga bolabasket mulai digemari di

masyarakat terutama para remaja. Olahraga bolabasket di Indonesia

merupakan olahraga prestasi yang sangat diminati oleh kalangan 7 pelajar,

banyak sekali kejuaraan bolabasket yang diselenggarakan di tingkat SMA

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

6

maupun perguruan tinggi.Untuk mendapatkan prestasi terbaik, diperlukan

adanya pembinanan prestasi yang terencana dan terprogram baik jangka

pendek maupun jangka panjang. Perlu diadakan usaha-usaha pembinaan yang

intensif baik secara teknik dan mental agar mampu menciptakan olahragawan

bolabasket yang berkualitas.

2.2 Pengertian daya ledak otot

Daya ledak adalah kemampuan untuk melakukan aktivitas secara tiba-

tiba dan cepat dengan mengerahkan seluruh kekuatan dalam waktu yang

singkat (Nala, 2011). Daya ledak juga merupakan hasil kali antara kekuatan

dan kecepatan (Sukadiyanto, 2005). Daya ledak dipengaruhi oleh kekuatan

dan kecepatan yang berupa kekuatan kontraksi otot dan kecepatan rangsangan

syaraf. Usaha untuk meningkatkan daya ledak dapat dilakukan dengan cara:

meningkatkan kekuatan tanpa mengabaikan kecepatan atau titik beratnya

pada kekuatan, meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan atau

titik beratnya pada kecepatan, serta meningkatkan keduanya sekaligus,

kekuatan dan kecepatan dilatih secara simultan. Daya ledak ini sering pula

disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang

tiba-tiba yang cepat dimana tubuh terdorong ke atas atau vertikal baik dengan

cara melompat (satu kaki menapak) ataupun meloncat (dua kaki menapak)

atau ke depan (horisontal, lari cepat, lompat jauh) dengan mengerahkan

kekuatan otot maksimal.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

7

Daya ledak merupakan komponen yang penting untuk melakukan

aktivitas yang berat seperti : melempar, memukul, melompat, dan sebagainya.

Jadi semua usaha maksimal yang eksplosif bergantung secara langsung pada

daya ledak. Sesuai dengan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di

atas, dapat dikatakan bahwa ada dua komponen penting dalam daya ledak,

yaitu kekuatan otot dan kecepatan kontraksi otot dalam mengerahkan tenaga

maksimal untuk mengatasi tahanan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengatasi tahanan dalam waktu

singkat. Daya ledak sesuai spesifikasinya dibagi menjadi 4 yakni : 1) daya

ledak explosif (explosive power), 2) daya ledak cepat (speed power), 3) daya

ledak kuat (strength power), dan 4) daya ledak tahan lama (endurance power)

(Nala, 2011).

Ditinjau dari beban yang dihadapi, daya ledak dibedakan menjadi : 1)

daya ledak absolut, kekuatan digunakan untuk mengatasi suatu beban luar

yang maksimum, 2) daya ledak relatif, kekuatan yang digunakan untuk

mengatasi beban dalam berupa berat badan sendiri (Berger, 2002).

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi daya ledak otot

Pada umumnya daya ledak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal (Berger, 2002). Faktor internal adalah sesuatu yang telah

ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat menetap, misalnya : genetik,

umur, jenis kelamin, tingkat kesegaran jasmani sedangkan faktor eksternal

berhubungan dengan kelelahan, motivasi, suhu dan kelembaban relatif udara.

Faktor-faktor tersebut diuraikan sebagai berikut :

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

8

1. Genetik.

Bayi lahir dengan membawa sifat-sifat yang menurun dari orang tuanya.

Faktor bawaan ini menentukan potensi perkembangan maksimum yang

mungkin bisa dicapai dan sifat penampilan fisik setelah mencapai

kedewasaan (Sugiyanto, 1993).Keunggulan genetik yang bersifat

pembawaan ikut berperan dalam penampilan fisik. Karakteristik

pembawaan atau genetik tertentu diperlukan untuk berhasil dalam

cabang-cabang olahraga tertentu seperti proporsi tubuh, karakter

psikologis, otot merah dan otot putih, suku, sering terjadi pertimbangan

untuk pemilihan atlet (Baley, 2005)

2. Umur.

Peningkatan kekuatan otot berkaitan dengan pertambahan umur, dimensi

anatomis, diameter otot, kematangan seksual (Astrand dan Rodhal,

2003). Kekuatan otot pada pubertas mencapai 70-80% dan mencapai

puncaknya pada usia 25-30 tahun, selanjutnya mengalami penurunan

secara bertahap dengan pertambahan usia. Setelah usia 30 tahun,

seseorang akan kehilangan 3-5% jaringan otot total setiap 10 tahun.

Kekuatan otot pada usia 65 tahun hanya tinggal 65-70% (Suharto et al,

2005).

3. Jenis kelamin.

Laki-laki dan wanita secara biologis memang sudah berbeda. Oleh sebab

itu terhadap mereka hendaknya diberikan perlakuan pelatihan yang

berbeda pula. Anak wanita akan diberikan pelatihan dengan cara

pemberian tipe pelatihan dan intensitas beban yang lebih ringan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

9

dibandingkan dengan anak laki-laki. Beberapa perbedaan tersebut antara

lain mengenai : 1) denyut nadi, pada waktu istirahat frekuensi denyut

nadi atau jantung laki-laki akan sama dengan denyut nadi atau jantung

wanita. Tetapi setelah melakukan aktivitas 50% dari kemampuan

konsumsi oksigen maksimumnya, ternyata denyut nadi wanita lebih

tinggi dari laki-laki. Frekuensi denyut nadi wanita menjadi 140 denyut

permenit, sedangkan laki-laki hanya menjadi 130 denyut permenit.

Tetapi pada pemberian aktivitas maksimum tidak menunjukkan

perbedaan kenaikan frekuensi denyut nadi yang bermakna (Berger,

2002), 2) kekuatan otot, pada umur 10-12 tahun kekuatan otot laki-laki

lebih kuat sedikit dari wanita. Setelah umur mereka meningkat, kekuatan

otot laki-laki semakin jauh meningkat dibandingkan dengan wanita.

Keadaan ini disebabkan terutama oleh adanya perbedaan pertumbuhan

dan aktivitas fisik dari wanita yang kurang. Pengaruh hormon testoteron

pada laki-laki yang memacu pertumbuhan tulang dan otot. Pada umur 18

tahun ke atas, kekuatan otot atas bagian tubuh, yakni dada bahu dan

lengan pada laki-laki dua kali kekuatan otot wanita. Sedangkan otot

tubuh bagian bawah, pinggul dan tungkai hanya berbeda sepertiganya

(Bompa, 2005).

4. Tingkat kesegaran jasmani.

Kesegaran jasmani, adalah kemampuan tubuh seseorang untuk

melakukan pekerjaan sehari-hari secara efektif dan efisien dalam jangka

waktu relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

10

(Suharto et al, 2005). Tingkat kesegaran jasmani dapat diketahui dengan

melakukan tes lari aerobik 2,4 km.

5. Kelelahan.

Lelah merupakan tanda yang paling baik untuk berhenti bergerak atau

berolahraga. Kelelahan merupakan tanda bahwa otot-otot sudah tidak

mampu untuk berkontraksi lagi. Kelelahan otot adalah ketidakmampuan

otot untuk mempertahankan tenaga yang diperlukan atau yang

diharapkan (Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin, 1996).

Ketidakmampuan otot ini untuk berkontraksi, dapat disebabkan oleh

beberapa hal, seperti : 1) sistem syaraf sudah tidak mampu lagi untuk

mengirimkan rangsangan (impuls) ke otot-otot yang bersangkutan, 2)

Pada pertemuan antara ujung syaraf dengan otot (neuromuscular

junction) terjadi hambatan sehingga rangsangan dari syaraf ke otot tidak

dapat diteruskan, 3) proses mekanisme kontraksi tidak dapat

menghasilkan tenaga untuk berkontraksi, 4) sistem syaraf pusat, yaitu

otak dan sumsum tulang belakang tidak mampu lagi untuk menimbulkan

rangsangan maupun menghantarkan rangsangan. Pada olahragawan,

kelelahan yang terjadi adalah akibat gangguan pada neuromuscular

junction, kelelahan mekanisme kontraksi otot, dan kelelahan pada

susunan syaraf pusat (Nala, 2002).

6. Motivasi.

Motivasi olahraga adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri

individu yang menimbulkan kegiatan pelatihan, menjamin kelangsungan

pelatihan dan memberi arah pada kegiatan pelatihan untuk mencapai

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

11

tujuannya. Nilai pencapaian (achievement scores) dalam keolahragaan

dapat menjadi perangsang bagi anak untuk meningkatkan

kemampuannya ke arah yang lebih tinggi (Yusuf Hadisasmita dan Aip

Syarifuddin, 2005)..

7. Suhu dan kelembaban relatif udara.

Suhu lingkungan yang terlalu ekstrim (dingin atau panas) akan

mempengaruhi aktivitas kerja otot. Pelatihan yang dilakukan pada suhu

yang sangat panas dapat menyebabkan atlet mengalami dehidrasi,

sebaliknya pelatihan yang dilakukan pada suhu yang sangat dingin akan

menyebabkan atlet sulit mempertahankan suhu tubuh sehingga dapat

mengalami kram. Pada umumnya orang Indonesia beraklimatisasi pada

suhu tropis 29°C - 30°C dengan kelembaban relatif bervariasi antara 85%

- 95%.

2.4 Cara meningkatkan daya ledak otot

Daya ledak memiliki dua komponen penting yaitu kekuatan otot dan

kecepatan kontraksi otot dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk

mengatasi tahanan maka, cara untuk meningkatkan daya ledak tidak terlepas

dari pengembangan kedua unsur tersebut melalui

1. Meningkatkan kekuatan tanpa mengabaikan kecepatan

Pelatihan daya ledak yang menitik beratkan pelatihan kekuatan,

intensitas pembebanan pelatihan, adalah submaksimal dengan

kecepatan kontraksi otot antara 7-10 detik dan pengulangan 8-10

kali. Dengan meningkatnya kekuatan otot maka secara tidak

langsung akan berpengaruh terhadap daya ledak otot, karena otot

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

12

yang memiliki kekuatan yang besar memungkinkan untuk memiliki

daya ledak yang besar pula.

2. Meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan

Cara memilih pelatihan kecepatan yang tepat perlu diidentifikasi

berbagai tuntutan kecepatan, yaitu mengulang-ulang jarak tertentu

dengan kecepatan maksimal, meningkatkan dari waktu ke waktu

dengan jarak yang sama, menempuh jarak tertentu dengan kecepatan

yang ditentukan, intensitas submaksimal dan maksimal, jumlah

volume antara 10-16 repetisi, dengan jumlah set 3-4, kecepatan

dilatih setiap hari atau 3 kali seminggu (Lutan, 2000).

3. Meningkatkan kekuatan dan kecepatan secara bersama-sama

Pelatihan kekuatan dan kecepatan yang diberikan secara bersama-

sama dengan pembebanan 70% - 80% akan memberikan pengaruh

yang lebih baik terhadap irama dinamis dari gerakan jika

dibandingkan dengan pelatihan kekuatan saja (Harsono, 2005).

4. Pelatihan pliometrik

Pliometrik adalah menambah ukuran, ukuran daya ledak otot (Nala,

2011).Selain itu pliometrikdapat diartikan sebagai suatu pelatihan

yang mempunyai ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat

yang merupakan respon dari pembebanan dinamis atau regangan

yang cepat dari otot-otot yang terlibat(Furqon dan Dowes, 2002).

Dari keempat cara pelatihan daya ledak yang dikemukakan di atas,

pelatihan pliometrik perlu ditelusuri karena cara pelatihan ini yang

biasa digunakan oleh pelatih pada berbagai tingkatan pembinaan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

13

Selain itu pelatihan pliometrik memakai prinsip peregangan-

pemendekan melalui sistem syaraf otot, sehingga tidak mengganggu

koordinasi dari gerakan-gerakan bagian tubuh lainnya karena

koordinasi dari gerakan ditentukan oleh peranan sistem saraf.

2.5 Sistem energi daya ledak

Energi merupakan prasyarat penting untuk suatu unjuk kerja fisik selama

berlatih dan bertanding. Energi diubah dari bahan makanan pada sel otot ke dalam

ikatan energi yang tinggi dikenal dengan AdenosinTri Phosphat (ATP) yang

disimpan dalam sel otot, ATP terdiri dari satu molekul adenosin dan tiga molekul

phosphat. Energi dibutuhkan untuk kontraksi otot, dibebaskan dengan merubah

ATP bertenaga tinggi ke ADP + P (AdenosinDi Phosphat + Phosphat) (Mathews

dan Foz dalam Bompa, 2010). Penyediaan ATP dapat diganti melalui ketiga

sistem energi tergantung dari jenis kegiatan yang dilakukan. Ketiga sistem

tersebut adalah (1) Sistem ATP-PC, (2) sistem asam laktat dan (3) sistem O2 atau

oksigen. Kedua sistem pertama, mengganti ATP dengan sistem tanpa oksigen dan

dikenal sebagai sistem anaerobik, sedangkan sistem ketiga menghasilkan ATP

melalui bantuan O2 atau lebih dikenal dengan sistem aerobik (Bompa, 2010).

Olahdaya anaerobik dan aerobik adalah mekanisme penyediaan daya

(energi, tenaga) untuk mewujudkan gerak (Santosa Giriwijoyo dan Dikdik Zafar

Sidik, 2010). Olahdaya anaerobik langsung mewujudkan gerak dan merupakan

kemampuan endogen ES Primer dalam hal ini otot. Olahdaya aerobik, juga

dilaksanakan oleh ES-I, tetapi intensitas dan durasi kelangsungannya tergantung

pada kemampuan fungsional ES-II dalam memasok O2, artinya tanpa peran serta

ES-II olahdaya aerobik tidak mungkin terlaksana dan aktivitas gerak ES-I akan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

14

segera terhenti. Makin tinggi kemampuan fungsional ES-II makin tegar

kelangsungan penampilan ES-I. Olahdaya anaerobik dan aerobik harus dalam

keadaan seimbang. Ketidak-mampuan olahdaya aerobik mengimbangi olahdaya

anaerobik akan menyebabkan menumpuknya “zat kelelahan” yang akan

menghambat olahdaya anaerobik yang terlalu besar, sehingga olahdaya anaerobik

menurun, menuju kepada terjadinya keseimbangan baru dengan olahdaya aerobik.

Dengan demikian semua bentuk aktivitas tubuh atau olahraga, bahkan juga selama

istirahat memerlukan olahdaya anaerobik maupun olahdaya aerobik yang secara

keseluruhan harus selalu seimbang.

1. Sistem anaerobik

a. Sistem ATP-PC

Creatin phosphat (CP) atau phospocreatin yang tersimpan dalam

sel otot, selanjutnya dipecah menjadi creatin dan phosphat. Proses

ini menghasilkan energi yang dipakai untuk mensintesis ADP + P

menjadi ATP dan selanjutkan diubah sekali lagi menjadi ADP + P

yang menyebabkan terjadinya pelepasan energi yang dibutuhkan

untuk kontraksi otot. Sistem ini berlangsung selama 8 – 10 detik.

b. Sistem Asam Laktat

Sistem ini dilakukan dengan memecah glikogen yang disimpan

dalam sel otot dan hati, dibanding dengan PC, sistem ini

melepaskan energi untuk mensintesis ATP ke ADP + P. Sistem ini

dapat berlangsung selama 40 detik. Dengan tidak adanya oksigen

selama pemecahan glikogen secara bersamaan terbentuk asam

laktat dapat menyebabkan terjadinya kelelahan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

15

2. System anaerobic

Sistem aerobik memerlukan kira-kira dua menit untuk memulai

memproduksi energi dalam mensintesis ATP dari ADP + P. Denyut

jantung dan nafas harus ditingkatan secara memadai untuk

membawa sejumlah oksigen yang dibutuhkan sel otot, sehingga

glikogen dapat dipecah melalui hadirnya oksigen. Walaupun

glikogen merupakan sumber energi yang di pakai meresintesis ATP

pada kedua sistem (sistem asam laktat dan aerobik), tetapi dengan

sistem aerobik akan memecah glikogen berdasarkan hadirnya

oksigen dan sekaligus menghasilkan sedikit bahkan tidak sama

sekali asam laktatnya, hal ini memungkinkan seseorang dapat

meneruskan pelatihan yang lebih lama. Sistem aerobik merupakan

sumber energi utama untuk aktivitas olahraga yang berjangka

waktu 2 menit atau bahkan sampai 2 – 3 jam. Kerja lama yang

lebih dari 2 – 3 jam, akan mengakibatkan pemecahan lemak dan

protein untuk menggantikan cadangan ATP selama cadangan

glikogen telah mendekati habis.

Dari penjelasan sistem pembentukan energi tersebut maka

pelatihan pliometrikalternate leg bound dan double leg

boundbanyak menggunakan sistem energi anaerobikasam laktat

karena dalam pelaksanaannya berlangsung selama 40 detik.

2.6 Pengukuran daya ledak otot

Ada dua macam konsep pengukuran power yaitu : athletic power

measurement dan work power measurement. Pada pengukuran athletic power

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

16

measurement, force, dan velocity tidak diukur, yang diukur hanya hasil yang

dinyatakan dengan satuan jarak (cm, inchi, kaki), misalnya : standing broad

jump test, vertical jump test. Sedangkan pada pengukuran work power

measurement dilakukan berdasarkan perhitungan dari kerja per satuan waktu,

misalnya : vertical power jump, vertical arm pull.

Untuk mengevaluasi perubahan daya ledak otot tungkai akibat dari pelatihan

yang diberikan, pada penelitian ini digunakan tes vertical jump yang

dilakukan sebanyak 3 kali, sebelum dan setelah pelatihan sampel melakukan

tes ini diambil satu nilai terbaik.

2.7 Pengertian Pelatihan

Pelatihan adalah suatu latihan yang terprogram secara sistematis yang

dilakukan secara berulang-ulang dengan jumlah beban pelatihannya

bertambah secara bertahap (Kanca, 2004).

Pelatihan merupakan suatu gerakan fisik atau aktivitas mental yang

dilakukan secara sistematis dan berulang-ulang (repetitif) dalam jangka waktu

(durasi) lama, dengan pembebanan yang meningkat secara progresif dan

individual, yang bertujuan untuk memperbaiki sistem serta fungsi fisiologis

dan psikologis tubuh agar pada waktu melakukan aktivitas olahraga dapat

mencapai penampilan yang optimal (Nala, 2011).

Kata pelatihan (training) mempunyai hubungan yang erat dengan kata

pelatih (coach). Pelatihan adalah suatu proses pemberian pola, aturan dan

pengertian untuk belajar dalam kondisi yang baik (Yusuf Hadisasmita dan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

17

Syarifuddin, 2005). Pelatihan merupakan salah satu kunci tercapainya prestasi

individu.

Jadi pelatihan adalah adalah suatu proses aktivitas fisik serta mental

dengan waktu yang lama dan terprogram untuk meningkatkan kemampuan

fungsional tubuh agar dapat tercapai tujuan tertentu.

Tujuan pelatihan dalam bidang olahraga adalah untuk memperbaiki

kemampuan teknik dan penampilan atlet sesuai dengan kebutuhan dalam

bidang olahraga spesialisasinya (Nala, 2011).Agar pelatihan olahraga

mencapai hasil yang maksimal, harus memiliki prinsip latihan. Tanpa adanya

prinsip atau patokan yang harus diikuti oleh semua pihak terkait, terutama

pelatih dan atlet, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi

pelatihan akan sulit untuk mencapai hasil yang maksimal. Prinsip pelatihan

merupakan suatu petunjuk dan peraturan yang sistematis, dengan pemberian

beban yang ditingkatkan secara progresif, yang harus ditaati dan dilaksanakan

agar tercapai tujuan pelatihan (Nala, 2011). Ada tujuh prinsip dasar pelatihan,

antara lain (Kanca, 2004):

1. Prinsip beban berlebih pada dasarnya untuk mendapatkan efek pelatihan

yang baik, organ tubuh harus mendapatkan pembebanan melebihi beban

dari biasanya diterima dari aktivitas kehidupan sehari-hari.Beban yang

diberikan bersifat individual dan pada dasarnya diberi beban mendekati

beban sub maksimal sampai beban maksimalnya.Pada pelatihan ini yang

dimaksud beban berlebih adalah organ tubuh mendapatkan pembebanan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

18

melebihi beban dari biasanya dari aktivitas sehari-hari. Dalam penelitian

ini beban yang diberikan adalah pelatihan pliometrik

2. Prinsip Tahanan Bertambah (The Principle of Progressive Resistance)

Agar prinsip beban berlebih memiliki efek yang positif, maka harus

mengikuti prinsip tahanan bertambah sebab keduanya mempunyai

hubungan yang erat.Peningkatan dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan beban, set, repetisi, maupun lamanya latihan. Dalam

pelatihan ini tahanan bertambah yang dimaksud adalah pada setiap

jenjang waktu mengalami peningkatan beban yang telah ditentukan

dalam pelatihan ini.

3. Prinsip Latihan Beraturan (The Principle of Arrangement of Exercise)

Latihan dimulai dari kelompok otot yang besar kemudian baru kepada

kelompok otot-otot yang lebih kecil sebab otot besar lebih mudah

pelaksanaannya.Tidak boleh melakukan latihan secara berurutan kepada

kelompok otot yang sama, berikan senggang waktu yang cukup untuk

periode pemulihan.Dalam pelatihan ini latihan beraturan yang dimaksud

adalah latihan dimulai dari otot-otot bagian tungkai. Karena di bagian

tungkai terdapat beberapa otot besar yang nantinya sangat berpengaruh

terhadap pelatihan. Pada setiap pelatihan akan diberikan pelatihan

pemanasan dan latihan inti dengan pengaturan waktu latihan 3 kali

seminggu.

4. Prinsip Kekhususan (The Principle of Spesificity)

Prinsip spesifisitas meliputi spesifisitas individual dan spesifisitas cabang

olahraga yang dilatihkan.Bentuk pelatihan dan beban pelatihan fisik yang

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

19

diberikan harus sesuai dengan jenis olahraga yang dilatihkan. Dalam

pelatihan yang dimaksud kekhususan adalah pelatihan yang diberikan

adalah pelatihan

Pliometrik frog jump, leaping dan box jump yang sangat berguna untuk

meningkatkan unsur-unsur kecabangan olahraga pada umumnya dan

pelatihan ini pada khususnya. Disamping itu pemanasan yang diberikan

mengarah

5. Prinsip Individu (The Principle of Individuality)

Pada dasarnya setiap individu memiliki fisik dan karakter yang berbeda

antara individu yang satu dengan yang lainnya, untuk itu faktor individu

harus juga diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Dalam pelatihan ini yang

dimaksud prinsip individu adalah setiap individu yang memiliki fisik dan

karakter berbeda nantinya dapat menyesuaikan pelatihan yang ada

dimana setiap individu tersebut akan mencapai hasil maksimal.

6. Prinsip Pulih Asal (The Principle of Reversibility)

Hasil dari peningkatan kualitas fisik sebagai akibat dari latihan yang

bersifat reversibel, artinya kualitas fisik yang telah diperoleh melalui

hasil latihan akan menurun kembali jika tidak melakukan latihan dalam

kurun waktu tertentu, untuk itu kesinambungan suatu latihan mempunyai

peranan yang sangat penting. Dalam pelatihan ini prinsip pulih asal yang

dimaksud adalah jangka waktu istirahat tidak boleh terlalu lama karena

otot yang terlebih awal dilatih dapat kembali ke asal sebelum

pembebanan yang akan mengakibatkan pelatihan tidak berjalan dengan

baik.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

20

7. Prinsip Periodisasi

Pada olahraga prestasi program pelatihan harus dilakukan secara periodik

sesuai dengan kebutuhan pertandingan (perlombaan).Aspek periode

pelatihan yang harus diperhatikan adalah bobot persiapan fisik, teknik,

dan psikis.Dalam pelatihan ini prinsip periodisasi yang dimaksud adalah

pelatihan fisik dengan unsur daya ledak seperti gerakan atau perubahan

yang tiba-tiba yang cepat dimana tubuh terdorong ke atas atau vertikal

baik dengan cara melompat (satu kaki menapak) ataupun meloncat (dua

kaki menapak) atau ke depan (horisontal) dengan mengerahkan kekuatan

otot maksimal.

2.8 Sistematika pelatihan

Untuk menghindari terjadinya cedera pada saat melaksanakan suatu

pelatihan serta mampu menghasilkan manfaat yang maksimal, maka

pelatihan tersebut harus dilakukan sesuai dengan sistematika pelatihan

(Kanca, 1992).

1. Pelatihan pemanasan (warming-up)

Untuk mencegah timbulnya cedera, diperlukan pemanasan yang sangat

optimal.Pemanasan sangat perlu dilakukan oleh setiap atlet baik sebelum

berlatih (pra-latihan) maupun sebelum bertanding (pra-pertandingan)

(Nala, 2002). Secara umum pemanasan dapat dibagi 2 macam yaitu

a. Pemanasan statis

Pemanasan statis terlebih dahulu dilakukan sebelum melakukan

pelatihan inti, manfaat dari pelatihan ini bertujuan untuk:

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

21

1) Meningkatkan kelenturan (elastisitas) otot-otot, sendi, dan

menambah mutu gerakan.

2) Mengurangi ketegangan otot dan membantu tubuh merasa

rileks, serta mencegah terjadinya cedera.

3) Meningkatkan kesiapan tubuh dalam menerima pelatihan, serta

melancarkan sirkulasi darah.

Peregangan otot merupakan aktivitas yang pertama dilakukan

dalam periode pemanasan dan mutlak dilakukan oleh seorang

pelatih dan atlet. Gerakan dalam peregangan ini tidak boleh

dilakukan secara tiba-tiba, memantul-mantul, meledak-ledak, tetapi

perlahan-lahan untuk menghindari cedera. Akhir dari usaha

peregangan otot pada satu sendi posisinya dipertahankan selama 20

- 30 detik (Nala, 2002).Dalam pelatihan ini pemanasan statis yang

akan diberikan diawali dengan peregangan otot bagian leher yang

diteruskan dengan peregangan otot tangan. Selanjutnya peregangan

statis dilakukan pada otot tubuh yang dilanjutkan ke otot tungkai.

Peregangan otot ini memerlukan waktu 10 menit sebelum

pemanasan dinamis. Pemanasan statis ini nantinya akan mendukung

pelatihan

b. Pemanasan dinamis

Pemanasan dinamis merupakan lanjutan dari pemanasan statis

dengan lebih banyak gerakan dengan penghitungan lebih lama.

Dengan pemanasan dinamis terjadi peningkatan intensitas secara

progresif, menaikkan kapasitas kerja organ tubuh serta fungsi

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

22

saraf, diikuti pula oleh proses metabolik lebih cepat. Akibat

pemanasan ini aliran darah meningkat suhu tubuh naik, yang

berguna untuk merangsang pusat pernapasan untuk meningkatkan

pemasukan oksigen kepada sel otot dan organ tubuh lainnya.

Pelatihan pemanasan harus melibatkan kelompok otot utama,

khususnya yang langsung menyangkut kecabangan olahraga yang

bersangkutan. Lama waktu melakukan pemanasan untuk

menggerakkan seluruh otot tubuh berkisar antara 20 - 30 menit

dimana 5 menit terakhir dipergunakan untuk pemanasan khusus

sesuai dengan aktivitas yang dilakukan (Nala, 2011). Dalam

penelitian ini lamanya pemanasan dinamis yang akan diberikan

yaitu 10 menit setelah pemanasan statis. Pemanasan dinamis yang

akan dilakukan dalam pelatihan ini adalah pemanasan yang

mengarah pada pelatihan pliometrik boxjump, frog jump, dan

leaping seperti gerakan atau perubahan yang tiba-tiba yang cepat

dimana tubuh terdorong ke atas atau vertikal baik dengan cara

melompat (satu kaki menapak) ataupun meloncat (dua kaki

menapak) atau ke depan (horisontal) dengan mengerahkan

kekuatan otot maksimal.

2. Pelatihan inti

Fase terakhir dari latihan pemanasan adalah suatu kegiatan yang

dilakukan sesuai dengan cabang olahraga (Kanca, 2004). Pelatihan

plyometrik alternate leg bound dan double leg bound mengembangkan

power otot-otot tungkai dan pinggul, khususnya gluteals, hamstring,

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

23

quadriceps, dan gastrocnemius. Otot - otot lengan dan bahu secara tidak

langsung juga terlibat.Teknik latihan ini yakni sampelmelakukan

gerakan atau perubahan yang tiba-tiba yang cepat dimana tubuh

terdorong ke atas atau vertikal baik dengan cara melompat (satu kaki

menapak) ataupun meloncat (dua kaki menapak) atau ke depan

(horisontal) dengan mengerahkan kekuatan otot. Pelatihan ini dilakukan

kurang lebih 60 menit.

3. Pelatihan pendinginan

Pendinginan dilakukan setelah melakukan pelatihan atau aktifitas fisik

lainnya.Dengan melakukan pelatihan pendinginan, derajat keasaman

(pH) darah menurun lebih cepat, sehingga kelelahan akibat dari pada

pelatihan cepat hilang (Nala, 1998). Lamanya pendinginan tergantung

cepatnya asam laktat dirubah, maka lama waktu dibutuhkan untuk

pendinginan adalah 10-30 menit (Power dalam Nala, 2002).

Pendinginan yang akan diberikan dalam pelatihan ini adalah

pendinginan yang umumnya melibatkan otot-otot dalam pelatihan

pliometrik yaitu melemaskan seluruh otot-otot terutama pada bagian

tungkai, ini bertujuan mengurangi kemungkinan cedera setelah

melakukan pelatihan Lamanya pendinginan pada pelatihan pliometrik

adalah selama 20 menit.

2.9 Pelatihan Plyometrik

Plyometrik adalah latihan-latihan atau ulangan yang bertujuan

menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan

gerakan-gerakan eksplosif. Istilah ini sering digunakan dalam

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

24

menghubungkan gerakan lompat yang berulang-ulang atau latihan reflek

regang untuk menghasilkan reaksi yang eksplosif (Syaranamual, 2008).

Kata pliometric berasal dari bahasa Yunani yang akar katanya plio dan

metric (Nala, 2011).Plio bermakna tambah atau lagi.Metrik berarti

ukuran.Dengan demikian pliometrik diartikan sebagai menambah ukuran,

ukuran daya ledak otot.Pelatihan pliometrik merupakan salah satu usaha yang

ditujukan untuk mengembangkan daya ledak eksplosif dan kecepatan

reaksi.Pengembangan ini tercipta sebagi akibat adanya perbaikan pada reaksi

sistem saraf pusat serta kekuatan untuk meredam goncangan keseimbangan

pendaratan sewaktu kaki berpijak dilantai dari melompat.

Pliometric berasal dari bahasa Yunani “Pleyheuin” yang berarti

“memperbesar” atau “meningkatkan”, atau dari akar kata bahasa Yunani plio

dan metrik yang masing–masing berarti lebih banyak dan ukuran. Plyometric

dapat dijelaskan sebagai bentuk kombinasi pelatihan isometrik dan isotonik

yang mempergunakan pembebanan dinamis, yang terjadi secara mendadak

sebelum otot berkontraksi kembali, atau pelatihan yang memungkinkan otot

untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu sesingkat mungkin.

Bentuk latihan plyometric menurut Redcliffe dan Farentinos, (2005: 15-17),

Bompa, 2005: 78-141) adalah sebagai berikut:

1. Bounding

Adalah menekankan pada loncatan untuk mencapai ketinggian maksimum

dan jarak horisontal. Bounding dapat dilakukan dengan dua kaki atau satu

kaki secara bergantian. Otot yang terlatih adalah:

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

25

a. Fleksi paha: Sartorius, iliacus, gracillis.

b. Ekstensi paha: Biceps femoris, semitendinosus dan semimembrannosus

(kelompok hamstring) serta gluteus maximus dan minimus (kelompok

glutealis)

c. Ekstensi Lutut: rectus femuris, tensor fascialatae, vastus lateralis,

medialis dan intermedius (kelompok quadriceps), Ekstensi paha dan

fleksi tungkai, melibatkan otot-otot biceps femuris, semitendinosus dan

semi membrenosus serta juga melibatkan otot-otot maksimus dan

minimus

d. Fleksi lutut dan kaki: gastrocnemius, peroneus dan soleus

e. Kelompok otot adduction dan abduction paha: gluteals medius dan

minimus, dan abductor longus, brevis, magnus, minimus,dan hallucis

2. Hopping

Gerakan hopping terutama lebih ditekankan pada kecepatan gerakan kaki

untuk mencapai lompat-loncat setinggi-tingginya dan sejauh-jauhnya.

Hopping dapat dilakukan dengan dua kaki ataupun satu kaki. Otot yang

terlatih adalah:

a. Fleksi paha: Sartorius, iliacus, glacillis.

b. Ekstensi Lutut: rectus femoris, tensor fascialatae, vastus lateralis, medius

dan intermedius (kelompok quadriceps), Ekstensi paha dan fleksi

tungkai, melibatkan otot-otot biceps femuris, semitendinosus dan semi

membrenosus serta juga melibatkan otot-otot maksimus dan minimus.

c. Fleksi lutut dan kaki: gastrocnemeus, peroneus dan soleus

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

26

d. Kelompok otot adduction dan abduction paha: gluteals medius dan

minimus, dan abductor longus, brevis, magnus, minimus, dan hallucis

3. Jumping

Adalah ketinggian maksimum sangat diperlukan dalam jumping, sedangkan

pelaksanaan merupakan faktor kedua dan jarak horisontal tidak diperlukan

dalam jumping. Otot yang terlath adalah:

a. Fleksi paha melibatkan otot-otot Sartorius, illiacus dan gracillis

b. Ekstensi lutut melibatkan otot-otot rectus femuris, vastus lateralis, medius

dan intermedius

c. Ekstensi tungkai melibatkan otot rectus femuris, semiteninosus dan

semimembranosus

d. Aduksi paha melibatkan otot gluteus medius dan minimus, dan adductor

longus, brevis magnus, minimus dan halucis

4. Leaping

Adalah suatu latihan kerja tunggal yang menekankan jarak horisontal

dengan ketinggian maksimum. Bisa dilakukan dengan dengan dua kaki atau

satu kaki.

a. Ekstensi paha melibatkan otot biceps femuris, semiteninosus,dan

semimembranosus, serta gluteus maksimum dan minimus.

b. Ekstensi lutut melibatkan otot-otot vastus lateralis, medialis dan

intermeius.

c. Fleksi paha dan pelvis, melibatkan tensor faciae latae,sartoriius, illiacus

dan gracilis

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

27

d. Adduksi dan abduksi paha, melibatkan otot-oot gluteus medius dan

minimus, dan adductor longus, brevis dan magnus

5. Skipping

Dilakukan dengan melangkah meloncat secara bergantian hopstep, yang

menekankan ketinggian dan jarak horizontal. Otot yang terlatih adalah

a. Ekstensi paha melibatkan otot-otot biceps femuris, semitendinosus, dan

semimembranosus serta gluteus minimus dan maximus.

b. Fleksi paha melibatkan otot-otot tensor facia latae, sartrius, illiacus dan

gracilis.

c. Ekstensi tungkai melibatkan otot-otot gastrocnemius.

6. Ricochet

Semata-mata menekankan pada tingkat kecepatan tungkai dan gerakan kaki,

meminimalkan jarak vertikal dan horizontal yang memberikan kecepatan

pelaksanaan yang lebih tinggi. Otot-otot yang terlatih adalah:

a. Ekstensi lutut dan persendian pinggul, melibatkan otot vastus lateralis,

medialis, dan intermedius

b. Fleksi paha melibatkan otot-otot Sartorius, pectineus, aductor brevis,

adductor longus, dan tensor facia latae.

Bentuk latihan plyometric yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

box drills, frog jumps, dan leaping. Latihan ini mempunyai kelebihan

penekanan pada daya ledak otot tungkai yang sangat diperlukan oleh pemain

bola basket untuk meningkatkan kemampuannya dalam melakukan c.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

28

1) Latihan Box Drill/Box Jump

Menurut Chu, (2002: 44) box jump adalah sebuah latihan yang memakai

beberapa kotak dengan metode latihan di lakukan dengan berbagai gerakan

dimana ukuran dan tinggi kotak dapat di sesuaikan. Sedangkan menurut

Bompa, (2005:107) Box Jump adalah lompat dari kotak dengan tingginya

divariasikan, lakukan lompatan spontan setinggi mungkin. Hati – hati dengan

pendaratan, lakukan seaman mungkin. Box/Lompat kotak pada bentuk latihan

ini dilakukan dengan Single leg atupun doble leg ke arah depan. Latihan yang

dilakukan dengan berulang-ulang dan monoton dapat menyebabkan rasa

bosan. Untuk mencegah itu harus diterapkan latihan- latihan yang bervariasi.

Variasi box jump merupakan gabungan atau selingan dari berbagai macam

lompatan.

Adapun tujuan dari latihan ini menurut Bompa, (2005 : 107) adalah

untuk meningkatkan hasil lompat pada peningkatan power otot tungkai.

Sedangkan Chu, (2002 : 43) tujuan latihan Box Jump Latihan yang

meningkatkan eksplosif power, namun latihan ini menekankan pada tinggiya

lompatan. Dipertegas lagi oleh Harsono, (2005: 215) tujuan latihan melompat

bok atau kotak yang dapat meningkatkan eksplosif power dalam kata lain

kekuatan otot tungkai. Latihan box jump ini dapat bermanfaat bagi atlet

lompat Misalya, lompat jauh, lompat jingkat, bola voli, bulutangkis, basket

guna meningkatkan kekuatan otot yang berujung pada hasil lompatan yang

baik. Chu, (2002: 45).

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

29

Dilihat dari bentuk latihannya, latihan ini cocok untuk meningkatkan

loncatan vertikal pada pemain bola basket.

Gambar 2.1 Latihan Box Jump

(Anonim, 2014)

2) Latihan Frog Jumps

Latihan frog jump yaitu dimulai dengan berdiri pada dua kaki selebar bahu,

kemudian melakukan lompatan ke depan tanpa menggunakan penghalang

tetapi lompatan ini dilakukan dengan sejauh-jauhnya. Gerakan frog jump

dilakukan dengan kaki ditekuk dan mendarat pada dua kaki, badan harus tetap

pada garis lurus.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

30

Gambar 2.2 Latihan Frog jump

(Anonim, 2014)

3) Leaping/Ring Leaping

Lompat setinggi – tingginya menggapai ring basket atau target lainya.

Lompat mundur secepat mungkin saat mendarat.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

31

Gambar 2.3 Latihan ring leaping

(Anonim, 2014)

a. Prinsip Dasar Dalam Latihan Plyometric

1. Pemanasan dan Pendinginan

Latihan pliometrik ini fokus untuk menentukan satu gerak kerja yang

aktif, fleksibel dan fit maka gerakan ini dimulai dengan pemanasan

yang sempurna dan konsklusif. Kemudain di akhiri dengan

pendinginan.

2. Intensitas Tinggi

Intensitas adalah faktor yang penting di dalam latihan pliometrik.

Kebugaran dengan kekuatan daya yang maksimal sangat perlu untuk

mendapatkan efek yang optimal dari latihan yang dilakukan. Penilaian

ulangan regangan otot adalah lebih penting dari latihan itu.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

32

3. Beban Lebih Progresif

Setiap latihan pliometrik harus meliputi latihan ketahanan, temporal

dan kelebihan bebanan. Pertambahan beban memaksa otot untuk

bekerja dengan intensitas yang lebih. Kelebihan beban ini

diregulasikan dengan mengontrol ketinggian, jumlah beban dan jarak.

Kelebihan beban yang tidak sempurna akan berpengaruh yang negatif

pada atlet.

4. Memaksimalkan Gaya atau Meminimalkan Waktu

Pergerakan dan daya keduanya penting dalam latihan pliometrik.

Dalam banyak kondisi, kelajuan gerakan badan dititik beratkan.

5. Mengulang-ulang

Biasanya ulangan dibuat antara 8 - 10 kali, sedikit latihan ulangan

untuk menghasilkan pelatihan yang lebih. Kadar ulangan yang

dilakukan adalah bervariasi sesuai kondisi. Kebanyakan peneliti di

Jerman Timur (Gambetta 1981) mencabangkan bahwa penilaian

ulangan untuk kebanyakan pelatihan adalah di antara 6 - 10 set,

sedangkan (Veroshanski 1996) pula merekomendasikan penilaian

ulangan latihan hanyalah mencukupi untuk 3 - 6 set terutama untuk

rutin latihan yang intensif untuk lompatan.

6. Istirahat yang Cukup

Periode istirahat antara 1 - 2 menit antara latihan adalah cukup untuk

system neuromuscular yang tegang untuk kembali normal. Waktu

istirahat yang cukup di antara Latihan Pliometrik sangat penting untuk

menjamin pemulihan otot,

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

33

7. Konstruksi Dasar yang Benar

Kekuatan merupakan dasar latihan pliometrik maka suatu program

latihan harus direncanakan dan diatur agar produksi energi terintegrasi

secara maksimal.

8. Program Latihan Individualitas

Setiap pelatih harus mengetahui jenis dan periode program latihan

yang mampu dan berguna untuk dilakukan oleh setiap individu atlet

supaya menghasilkan yang terbaik

2.10 Anatomi biomekanik pada loncatan vertikal

2.10.1 Anatomi biomekanik daerah pangkal paha

Sendi pangkal paha, seperti bahu merupakan sendi peluru. Hal ini

memungkinkan gerakan-gerakan kebanyak arah, akan tetapi juga terdapat terdapat

memiliki beberapa perbedaan anatara sendi bahu dan sendi pangkal tergantung

pada otot paha.

Caput femoris lebih baik masuk kedalam acetabullum daripada kaput

humeri dalam cavum glenoidale. Pangkal paha lebih kongruen daripada bahu.

Pangkal paha boleh dikatakan membentuk suatu kesatuan bersama dengan

panggul dan tulang belakang bagian lumbal. Gelang bahu kurang lebih dapat

dianggap sebagai gelang yang cukup lepas, yang seperti semacam gandar yang

diletakan diatass toraks. Semua ini merupakan sebab bahwa mobillitas sendi bahu

itu jauh lebih besar daripada mobilitas sendi pangkal paha, tetapi juga bahwa

stabilitas pasif dari bahu jauh lebih kurang dibandingkan dengan sendi pangkal

paha. Stabilitas bahu sebagian besar ditentukan oleh muskulatur. Walaupun otot-

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

34

otot sendi pangkal paha lebih kuat lagi daripada otot-otot disekitar sendi bahu.

Stabillitas pangkal paha dibandingkandengan bahu kurang tergantung pada otot-

ototnya. Dalam praktek perbedaan dalam stabilitas juga jelas sekali luksasi-luksasi

bahu sering terjadi; luksasi pangkal paha jarang dan hanya terjadi sebagai akibat

suatu trauma yang sangat berat. Kontur-kontur pantat dan kaki atas sebagian besar

ditentukan oleh rumpun-rumpun otot sebagai berikut:

1. Disebelah dorsal otot-otot pantat

2. Kaki atas bagian depan m. Quadriceps femoris

3. Disebelah lateral tractus iliotibialis serta m tensor faciae latae

4. Kaki atas bagiann belakang

5. Disebelah medial, rumpun otot aduktor

Kaki atas bagian depan seperti dibagi menjadi dua oleh m. Sartorius yang

jalannya diagonal (dari spina iliaca anterior superior kesebelah dalam lutut).

Apabila menganggap m. Tensor faciae latae sebagai perbatasan lateral dari kaki

atas dan m. Adductor longus sebagai perbatasan medial,kita mendapatkan dua

ruangan yang boleh dikatakan persegi tiga: trigonum femorale laterale dan

trigonum femorale mediale. Isi segitiga lateralnya terdiri dari rectus femoralis.

Segitiga medial terisi oleh perut-perut otot m. Illiopsoas dan m. Pectineus. Kira-

kira pada batas antara kedua otot inidapat kita rasakan pulsasi-pulsasi femoralis

bulsae. Disekitar pangkal paha terdapat sejumlah besar busae tapi hanya beberapa

diantaranya yang dilihatdari segi klinis mempunyai arti yaitu yang kadang-kadang

memperlihatkan adanya bursitis:

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

35

1. Bursa subcutanea trochanterica, yang terletak diatas trochanter major

2. Bura trochanterica (bursa glutealis), yang terletak yang terletak disebelah

dorsal dari trochanter major dan di bawah tendo dari m. Gluteus maximus

3. Bursa iliopectinea (psoas-bursa), yang terletak diantara m. Iliopsoas dan

sendi pangkal paha

4. Bursa ischiadica dipermukaan benjolan-benjolan tulang duduk

2.10.2 Anatomi lutut

Lutut merupakan sendi yang aneh bentuknya. Apabila kita melihatnya

permukaan sendinya dari femur dan tibia, boleh dikatakan hampir tidak terdapat

kesesuaian bentuk. Kedua condyli dari femur bersama membentuk sejenis Diablo.

Sebaliknya dataran tibia kurang lebih rata permukaannya. Ketiadaan kesesuaian

bentuk ini dikompensasikan oleh bentuk menisci. Pada bagian dorsal terdapat

simpai sendi yang kuat, yang diperkuat oleh berbagai-berbagai ligamen rongga

sendi lutut yang sangat luas dan melanjutkan diri dalam recessus su prapatellaris.

Disamping itu lutut mempunyai banyak bursae. Didalam lutut terdapat

ligamentum cruciatum anterius dan ligamentum cruciatum posterius. Karena

kedua ligamentum cruciantum ini dilapisi oleh membran synovial, ligamen-

ligamen ini terletak diluar sendi. Dengan kata lain letaknya intra artikuler tetapi

ekstra kapsuler. Di sebelah medial dan lateral terdapat ligament-ligamen kolateral.

Ligamentum collateral midiale mempunyai hubungan anatomis yang erat dengan

simpai sendi, sedangkan ligamentum collaterale laterale tidak terhubung pada

simpai sendi . ligamentum collateralle medaiale dan ligamentum collaterale

laterale dalam kebanyakan posisi lutut juga berssilangan boleh dikatakan ada

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

36

ligamentum cruciatum dalam dan luar. Keempat ligamen ini sepertinya

mengemudikan lutut dalam trayek gerakan antara fleksi dan ekstensi.

Dalam gerakan-gerakan ini yang terdiri dari m. Quadriceps dengan

tendonnya, patella dan ligamentum patellae juga memainkan peranan penting.

Patella itu dapat dianggap sebagai sebuah tulang bijan, yang terletak didalam

tendon quadriceps yang besar walaupun pelapis synovial pada bagian belakang

patella itu merupakan kelanjutan dari bagian lainnya simpai sendi, namun sering

kita sebutkannya sendi patelofemoral

Gerakan fleksi/ekstensi lutut jalannya tidak berporos suatu poros yang

tetap kalau diadakan ekstensi maka femur bergerak kearah belakang dilihat dari

segi tibia dan kalau diadakan fleksi kearah depan (gerakan luncur-gelinding).

Kedua menisci berhubungan baik dengan tiabia maupun denfan demur (ligamen

ligamen meniskotibial dan menisco femorial). Dalam keadaan ekstensi kaki

bawah tidak dapat berotasi. Rotasi yang terbesar dapat dilaksanakn pada tekukan

lutut 90 derajat. Hal itu menerangkan kenyataan bahwa pada saat rotasi diatas kaki

penopang yang lututnya dalam keadaan agak ditekuk, kekuatan yang terlalu besar

dapat mempengaruhi meniscus, yang dapat mengakibatkan terjadinya luka-luka

pada meniscus.

Disamping sendi tibiofemoral dan patelofemoral masih ada sendi ketiga

disekitar lutut, yaitu sendi tibiofibula proksimal. Fibula, dan oleh karena itu sendi

tibiofibuler proksimal dilihat dari fungsional lebih cenderung termasuk persendian

pergelangan kaki. Luka-luka didalam atau disekitar sendi ini hampir selalu

merupakan akibat suatu trauma pergelangan kaki. Mobilitas dan stabilitas lutut

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

37

selanjutnya sebagian besar ditentukan oleh otot-otot yang kuat. Dari otot-otot ini

m.quadriceps femoris sebagai eksensor. Fleksi lutut terjadi melalui otot-otot

hamstring ( lateral m. Biceps femoris dan medial m. Semitendinoseus serta m.

Semi membranosus). Juga m. Gracilis dan m. Sartorius member fleksi lutut.

Semua otot ini juga mempunyai fungsi penting dalam gerakan-gerakan didalam

pangkal paha . tendon-tendon dari m. Semitendonesus, m Sartorius, m gracilis

saling bertemu didalam pes anserinus superficialis) yang berinsersi pada bagian

anterommedial dari tibial. Diantara pes anserinus dan tibia terdapat bursa. M

semimem branosus berakhir sebagai pes anserinus profundus yang melekat pada

berbagai empat, antara lain disimpai sendi bagian belakang dana pada meniscus

medialis. M biceps femoralis, selain dari berinsersi pada caput fibulae, juga

berinsersi pada meniscus lateralis. Otot fleksor lutut yang berinsersi dibagian

lateral (m biseps femoris) juga memberi endorotasi didalam lutut, fleksor-fleksor

lainnya yang berinseri dibagian medial juga memberikan eksorotasi. M popliteus

merupakan satu-satunya fleksor/endorotator yang insersinya dibagian lateral yaitu

pada bagian depan dari condylus lateralis, tepat dibawah ligamentum collaterale

laterale. Disamping itu m popliteus mempunyai hubungan-hubungandengan

meniscus lateralis

2.10.3 Anatomi pergelangan kaki

Cara palling mudah untuk menguraikan tentang bentuk dan fungsi pergelangan

kaki dan kaki, ialah seperti dalam hal pergelangan tangan dan tangan, untuk

membuat pembagian kedalam kesatuan-kesatuan fungsional dari proksimal kearah

distal sebagai berikut:

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

38

a. Sendi loncat atas

Sendi loncat atas ini dibentuk oleh angkle fork dan trochea tali, permukaan

sendi talus yang berbentuk silinder yang disebut juga gulungan talus. Ankle fork

terdiri dari ujung-ujung distal dari tibia dan fibula yang dijaga sehingga tetap

bersatu oleh dua ligament yang kuat yaitu ligamentum tibiofibularis anterius dan

posterius. Gulungan talus tepat muat didalam angkle fork. Pada kedua belah sisi

gulungan talus terdapat tonjolan tulang dari tibia dan fibula yang disebut malleoli.

Secara fungsional sendi loncat atas dapat dianggap sebagai sebuah sendi engsel.

Gerakan-gerakan yang memungkinkan terdiri dari fleksi dorsal dan fleksi

plantaris yang mengelilingi suatu poros yang secara global jalannya lewat pusat

gulungan talus dan kedua malleoli. Tiga ligament yang kuat dan yang bersama-

sama kira-kira membentuk huruf T berjalan dari malleolus laterralis:

1. Ligamentum talofibulare anterius, (kedepan serta ke medial)

2. Ligamentum talofibulare posterior (kebelakang serta ke medial)

3. Ligamentum calcaneofibulare (kira-kira ke vertikal)

Ligament yang terakhir ini berjalan dari fibula ke calcaneus dan dengan demikian

terbentang, baik diatas sendi sendi loncat maupun sendi loncat bawah. Demikian

juga terdapat ligament-ligamen pada sisi medial yang jalannya dari malleolus

medialis (tibia) kepangkal kaki. Disini ligament-ligamen tidak membentuk huruf

T karena ligamentum tibiotalare anterior dan posterius jalannya tidak horizontal

tetapi agak miring kebawah. Konfigurasi disini lebih menyerupai anak panah yang

terarah ke atas. Bersama dengan ligamentum tibio calcaneare dan ligamentum

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

39

tibionavikuler mereka membentuk kesatuan yang berbentuk kipas. Dalam keadaan

biasa fleksiplantar yang dapat dilakukan oleh kaki itu sedemikian besar, sehingga

punggung kaki segaris dengan kaki bawah bagian depan. Bila kaki dalam posisi

sudut 90 derajat dengan kaki bawah kita menyebutnya posisi netral, maka

besarnya fleksinya planter kira-kira 90 derajat. Kira-kira separuh dari fleksi

plantar ini terjadi didalam sendi loncat atas. Dari posisi netral yang digambarkan

ini mungkin dilakukan fleksai dorsal yang rata-rata sebesar 20 derajat. Gerakan

fleksi plantar ditahan oleh ligament-ligamen yang berjalan dari dari malleoli

bagian depan kepunggung kaki: ligamentum talofibulare anterius ligamentum

tibiotalare anterius, dan ligamentum tibbionaviculare.

b. Sendi loncat bawah

Ini adalah sendi yang terletak diantara talus dan calcaneus. Terhadap talus

calcaneus dapat membuat gerakan varus dan gerakan valgus kecil. Semakin besar

posisi kaki dalam fleksi plantar semakin besar kemiringan varusnya yang terjadi

didalam sendi loncat bawah. Gerakan kearah valgus tetap minimal.

c. Sendi loncat atas

Lebih kearah distal terdapat sendi-sendi antara talus dan naviculare, antara

calcaneus dan cuboinumdan antara naviculare dan cuboideum. Lebih kearah distal

lagi, naviculare serta cuboideum masing-masing bersambung dengan ossa

cuneiformia serta os metatarsale V. Tulang-tulang ini saling terhubung oleh

ligament-ligamen yang jumlahnya banyak sekali. Tutlang-tulang yang letaknya

dibagian medial membentuk suatu lengkungan, yang tidak hanya terhubung oleh

ligament-ligamen pendek yang tersebut siatas ini, tetapi juga oleh ligament-

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

40

ligamen panjang antara lain facia plantaris, yang seperti senar busur panah yang

terentang diantara calcaeus bagian depan dan berbagai-bagai tulang distal , sampai

dengan kepala-kepala metatarsalia. Gerakan-gerakan ini diurai maka akan

diperoleh

1. Fleksi planter dan dorsal

2. Pronasi dan supinasi

3. Abduksi dan aduksi

2.10.4 Energi untuk kotraksi otot

Kontraksi memerlukan energi. Energi yang digunakan suplai dalam bentuk energy

kimia. Energy ini diambil dari molekul ATP (adenosin trifosfat) dan keratin fosfat

yang berenergi tinggi. Energy ini menggerakkan filament penghubung antara

aktin dan miosi. Keratin fosfat menyumbangkan fosforit dan ADP (adenosine

difosfat) selama otot berkontraksi ATP yang dihidrolisis akan terurai menjadi

ADP dan mengeluarkan energy. Jika kehabisan ATP dan tinggal di ADP, ADP ini

juga akan terurai menjadi AMP (adenosine monofosfat). Jika persediaan energy

habis, maka otot tidak akan berkontraksi lagi . untuk menggerakan berikutnya

perlu segera dibentuk energi yang berasal dari pemecahan molekul glukosa. Fase

ini disebut fase aerob

Glukosa (C6H12O6) + 02 6 H2O + 6CO2 + 38 ATP

Didalam otot tersimpan gula otot yaitu glikogen. Glikogen merupakan

bentuk glukosa cadangan didalam otot. Sepeerti halnya glukosa, glikogen siap

dibongkar menjadi energy atau ATP. Glikogen akan dilarutkan menjadi

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

41

laktosinogen, kemudian diuraikan menjadi glukosadan asam susu. Glukosa akan

diubah melalui peristiwa respirasi aerob maupun anaerob. Secara anaerob erjadi

apabila persediaan oksigen di otot telah menipis misalnya terjadi karena kontraksi

terus menerus saat berolahraga

Glukosa (C6H12O2) Asam laktat + 2 ATP

Timbunan asam laktat didalam otot yang berlebihan dapat menyebabkan rasa

letih. Rasa letih akan hilang jika sam laktat telah dioksidasi oleh oksigen menjadi

H2O dan CO2, serta menghasilkan energy. Energy ini dapat digunakan untuk

mengubbah asam laktat menjadi glukosa. Asam laktat yang menumpuk disel-sel

otot akan diangkut oleh darah ke hati untuk diubah kembali menjadi gllukosa atau

selanjutnya menjadi glikogen untuk disimpan diotot (koes irianto,2012)

2.11 Alat ukur

a. Vertical jump test

Metode paling sederhana untuk mengukur melompat vertikal seorang

atlet adalah untuk mendapatkan atlet untuk mencapai dinding datar,

dengan permukaan datar di bawah / nya kakinya ( seperti lantai gym atau

beton ) dan menandai titik tertinggi ia / dia bisa mencapai datar kaki ( ini

disebut sebagai " berdiri jangkauan " ) . Kemudian menginstruksikan

atlet untuk mengambil beberapa melompat, menandai off titik tertinggi ia

/ dia dapat mencapai . Selanjutnya, mengukur jarak antara keduanya. Ini

adalah lompatan vertikal berdiri atlet dan ini dapat dimonitor untuk

melacak setiap peningkatan melompat vertikal .

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas Udayana · disebut kekuatan eksplosif, ditandai adanya gerakan atau perubahan yang tiba-tiba ... ada dalam tubuh manusia dan cenderung bersifat

42

Tabel 2.1 nilai vertikal jump test berdasarkan jenis kelamin

Sekala Pria

(cm)

Wanita

(cm)

Sempurna >70 >60

Sangat bagus 61-70 51-60

Diatas rata-rata 51-60 41-50

Rata-rata 41-50 31-40

Dibawah rata-rata 31-40 21-30

Buruk 21-30 11-20

Sangat buruk <21 <11