26
8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi Ansietas Ansietas adalah perasaan was-was, khawatir,atau tidak nyaman seakan-akan akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap ssuatu yang berbahaya, sedangkan ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut (Keliat, 2012). Ansietas merupakan pengalaman emosi dan subjektif tanpa ada objek yang spesifik sehingga orang merasakan suatu perasaan was-was (khawatir) seolah-olah ada sesuatu yang buruk akan terjadi dan pada umumnya disertai gejala-gejala otonomik yang berlangsung beberapa waktu (Stuart dan Laraia,1998) dalam buku (Pieter,dkk,2011) Sedangkan menurut (Riyadi&Purwanto,2010) Ansietas adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai gejala fisiologis, sedangkan pada gangguan ansietas terkandung unsur penderitaan yang bermakna dan gangguan fungsi yang disebabkan oleh kecemasan tersebut. Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidak mampuan mengatasi suatu masalah atau

BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

  • Upload
    lamkhue

  • View
    226

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

8

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Ansietas

1. Definisi Ansietas

Ansietas adalah perasaan was-was, khawatir,atau tidak nyaman

seakan-akan akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman

Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian intelektual

terhadap ssuatu yang berbahaya, sedangkan ansietas adalah respon

emosional terhadap penilaian tersebut (Keliat, 2012). Ansietas merupakan

pengalaman emosi dan subjektif tanpa ada objek yang spesifik sehingga

orang merasakan suatu perasaan was-was (khawatir) seolah-olah ada

sesuatu yang buruk akan terjadi dan pada umumnya disertai gejala-gejala

otonomik yang berlangsung beberapa waktu (Stuart dan Laraia,1998)

dalam buku (Pieter,dkk,2011)

Sedangkan menurut (Riyadi&Purwanto,2010) Ansietas adalah

suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan

yang sering disertai gejala fisiologis, sedangkan pada gangguan ansietas

terkandung unsur penderitaan yang bermakna dan gangguan fungsi yang

disebabkan oleh kecemasan tersebut. Kecemasan merupakan suatu

perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan

sebagai reaksi umum dari ketidak mampuan mengatasi suatu masalah atau

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

9

tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada

umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau

disertai perubahan fisiologis dan psikologis (Rochman, 2010)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ansietas adalah

respon seseorang berupa rasa khawatir , was-was dan tidak nyaman dalam

menghadapi suatu hal tanpa objek yang jelas.

2. Rentang Respon Kecemasan

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik

3. Tingkatan Ansietas

a. Ansietas Ringan

Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan peristiwa

kehidupan sehari-hari. Lapang persepsi melebar dan orang akan

bersikap hati-hati dan waspada. Orang yang mengalami ansietas

ringan akan terdorong untuk menghasilkan kreativitas. Respons-

respons fisiologis orang yang mengalami ansietas ringan adalah

sesekali mengalami napas pendek, naiknya tekanan darah dan

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

10

nadi, muka berkerut, bibir bergetar, dan mengalami gejala pada

lambung. Respons kognitif orang yang mengalami ansietas

ringan adalah lapang persepsi yang melebar, dapat menerima

rangsangan yang kompleks, konsentrasi pada masalah dan dapat

menjelaskan masalah secara efektif. Adapun respons perilaku

dan emosi dari orang yang mengalami ansietas adalah tidak

dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan, suara kadang-

kadang meninggi.

b. Ansietas Sedang

Pada ansietas sedang tingkat lapang persepsi pada lingkungan

menurun dan memfokuskan diri pada hal-hal penting saat itu

juga dan menyampingkan hal-hal lain. Respons fisiologis dari

orang yang mengalami ansietas sedang adalah sering napas

pendek, nadi dan tekanan darah naik mulut kering, anoreksia,

diare, konstipasi dan gelisah.

Respon kognitif orang yang mengalami ansietas sedang adalah

lapang persepsi yang menyempit, rangsangan luar sulit diterima,

berfokus pada apa yang menjadi perhatian. Adapun respons

perilaku dan emosi adalah gerakan yang tersentak-sentak,

meremas tangan, sulit tidur, dan perasaan tidak aman .

c. Ansietas Berat

Pada ansietas berat lapang persepsi menjadi sangat sempit,

individu cenderung memikirkan hal-hal kecil dan mengabaikan

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

11

hal-hal lain. Individu sulit berpikir realistis dan membutuhkan

banyak pengarahan untuk memusatkan perhatian pada area lain.

Respons-respons fisiologis ansietas berat adalah napas pendek,

nadi dan tekanan darah darah naik, banyak berkeringat, rasa

sakit kepala, penglihatan kabur, dan mengalami ketegangan.

Respon kognitif pada orang yang mengalami ansietas berat

adalah lapang persepsi sangat sempit dan tidak mampu untuk

menyelesaikan masalah. Adapun respons perilaku dan emosinya

terlihat dari perasaan tidak aman, verbalisasi yang cepat, dan

blocking.

d. Panik

Pada tingkatan panik lapang persepsi seseorang sudah sangat

sempit dan sudah mengalami gangguan sehingga tidak bisa

mengendalikan diri lagi dan sulit melakukan apapun walaupun

dia sudah diberikan pengarahan. Respons-respons fisiologis

panik adalah napas pendek, rasa tercekik, sakit dada, pucat,

hipotensi dan koordinasi motorik yang sangat rendah. Sementara

respons-respons kognitif penderita panik adalah lapang persepsi

yang sangat pendek sekali dan tidak mampu berpikir logis.

Adapun respons perilaku dan emosinya terlihat agitasi,

mengamuk dan marah-marah, ketakutan dan berteriak-teriak,

blocking, kehilangan kontrol diri dan memiliki persepsi yang

kacau (Herry Zan Pieter, 2011)

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

12

4. Etiologi

a. Faktor predisposisi

Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan

yang yang dapat menimbulkan kecemasan (Suliswati,2005).

Ketegangan dalam kehidupan tersebut dapat berupa :

1) Peristiwa traumatik, yang dapat memicu terjadinya

kecemasan berkaitan dengan krisis yang dialami individu

baik krisis perkembangan atau situasional

2) Konflik emosional yang dialami individu dan tidak

terselesaikan dengan baik. Konflik antara id dan superego

atau antara keinginan dan kenyataan yang menimbulkan

kecemasan pada individu

3) Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidak

mampuan individu berpikir secara realitas sehingga akan

menimbulkan kecemasan

4) Frustasi akan menimbulkan rasa ketidak berdayaan untuk

mengambil keputusan yang berdampak terhadap ego

5) Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena

merupakan ancaman terhadap integritas fisik yang dapat

mempengaruhi konsep diri individu

6) Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga

menangani stress akan mempengaruhi individu dalam

berespon terhadap konflik yang dialami karena pola

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

13

mekanisme koping individu banyak dipelajari dalam

keluarga

7) Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan

mempengaruhi respon individu dalam berespon terhadap

konflik dan mengatasi kecemasan

8) Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah

pengobatan yang mengandung benzodizepin, karena

benzodizepin dapat menekan neurotransmiter gama amino

butyric acid (GABA) yang mengontrol aktivitas neuron di

otak yang bertanggung jawab menghasilkan kecemasan.

b. Faktor Presipitasi

Stressor presipitasi adalah ketegangan dalam kehidupan yang

dapat mencetuskan tibulnya kecemasan. Stressor presipitasi

kecemasan dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1) Ancaman terhadap intregitas fisik.Ketegangan yang

mengancam integritas fisik yang meliputi :

a) Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme

fisiologis sistem imun, regulasi suhu tubuh, perubahan

biologis normal (misalnya hamil).

b) Sumber eksternal meliputi paparan terhadap infeksi

virus dan bakteri, polutan lingkungan, kecelakaan,

kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

14

2) Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber eksternal dan

internal

a) Sumber internal, kesulitan dalam berhubungan

interpersonal dirumah dan tempat kerja, penyesuaian

terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap

intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri.

b) Sumber eksternal: kehilangan orang yang dicintai,

perceraian, perubahan status pekerjaan, tekanan

kelompok, sosial budaya . (Eko Prabowo, 2014)

5. Tanda dan Gejala

Gejala meliputi ( APA, 1994 )

a. Palpitasi, jantung berdebar, atau akselerasi frekuensi jantung

b. Berkeringat

c. Gemetar atau menggigil

d. Perasaan sesak napas dan tercekik

e. Perasaan tersedak

f. Nyeri atau ketidak nyamanan dada

g. Mual atau distres abdomen

h. Merasa pusing, limbung, vertigo, atau pingsan

i. Derealisasi (Perasaan tidak realistis) atau depersonalisasi

(terpisah dari diri sendiri)

j. Takut kehilangan kendali atau menjadi gila

k. Takut mati

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

15

l. Perestesia (kebas atau kesemutan)

m. Bergantian kedinginan atau kepanasan

Gejala lain gangguan ansietas meliputi :

a. Gelisah, perasaan tegang, khawatir berlebihan, mudah letih, sulit

berkonsentrasi, iritabilitas, otot tegang, dan gangguan tidur

(gangguan ansietas umum)

b. Ingatan atau mimpi buruk berulang yang mengganggu mengenai

peristiwa traumatis, perasaan menghidupkan kembali trauma

( episode kilas balik ), kesulitan merasakan emosi ( afek datar ),

insomnia dan iritabilitas atau marah yang meledak–ledak

( gangguan stres pasca trauma )

c. Repetitif, pikiran obsesif, perilaku kasar yang berkaitan dengan

kekerasan, kontaminasi, dan keraguan, berulang kali melakukan

aktifitas yang tidak bertujuan, seperti mencuci tangan,

menghitung, memeriksa, menyentuh (gangguan obsesif-

kompulsif)

d. Rasa takut yang nyata dan menetap akan objek atau situasi

tertentu ( fobia spesifik ), situasi performa atau sosial (fobia

sosial), atau berada dalam satu situasi yang membuat individu

terjebak ( agorafobia) (Eko Prabowo, 2014)

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

16

6. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecemasan

Mcfarlan dan Wasli (1997 dalam Shives,1998) mengatakan

bahwa faktor yang berkonstribusi pada terjadinya kecemasan

meliputi ancaman pada:

a. Konsep diri

b. Personal security system

c. Kepercayaan, lingkungan

d. Fungsi peran, hubungan interpersonal, dan

e. Status kesehatan.

Menurut Direktorat Kesehatan Jiwa Depkes RI (1994), faktor-

faktor yang memengaruhi kecemasan antara lain sebagai berikut

a. Perkembangan Kepribadian

Perkembangan kepribadian seorang dimulai sejak usia bayi

hingga 18 tahun dan bergantung pada pendidikan orang tua

dirumah, pendidikan disekolah dan pengaruh sosialnya, serta

pengalaman dalam kehidupannya.Seseorang menjadi pencemas

terutama akibat prosesdan identifikasi dirinya terhadap kedua

orang tuanya daripada pengaruh keturunannya.

Perkembangan kepribadian akan membentuk tipe

kepribadian seseorang dimana tipe kepribadian tersebut akan

memengaruhi seseorang dalam merespons kecemasan. Dengan

demikian respon kecemasan yang dialami seseorang akan

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

17

berbeda dari orang lain, bergantung pada tipe kepribadian

tersebut.

b. Tingkat Maturasi

Tingkat maturasi individu akan memengaruhi tingkat

kecemasan. Pada bayi tingkat kecemasan lebih disebabkan

perpisahan dan lingkungan yang tidak dikenal. Kecemasan

pada remaja lebih banyak disebabkan oleh perkembangan

seksual. Pada orang dewasa kecemasan lebih banyak

ditimbulkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan ancaman

konsep diri, sedangkan pada lansia kecemasan berhubungan

dengan kehilangan fungsi, sebagai contoh adalah wanita yang

menjelang menopouse. Mereka akan merasa cemas akibat akan

mengalami penurunan fungsi reproduktif sehingga diperlukan

dukungan sosial untuk mencegah terjadinya kecemasan

tersebut .

c. Tingkat Pengetahuan

Individu dengan tingkat pengetahuannya lebih tinggi akan

mempunyai koping ( penyelesaian masalah ) yang lebih adaptif

terhadap kecemasan daripada individu yang tingkat

pengetahuannya lebih rendah.

d. Karakteristik Stimulus

1) intensitas stressor

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

18

Intensitas stimulus yang semakin besar, semakin besar

pula kemungkinan respons cemas akan terjadi. Stimulus

hebat akan menimbulkan lebih banyak respons yang nyata

daripada stimulus yang timbul perlahan-lahan. Stimulus ini

selalu memberi waktu bagi seseorang untuk

mengembangkan cara penyelesaian masalah.

2) Lama Stressor

Stressor yang menetap dapat menghabiskan energi dan

akhirnya akan melemahkan sumber-sumber penyelesaian

masalah yang ada.

3) Jumlah Stressor

Stressor yang besar akan lebih meningkatkan

kecemasan pada individu daripada stimulus yang lebih

kecil. (Solehati & Kosasih, 2015)

7. Penatalaksanaan

Menurut Hawari (2008) penatalaksanaan ansietas pada tahap

pencegahan dan terapi memerlukan suatu metode pendekatan yang

bersifat holistik, yaitu mencakup fisik ( somatik ) , psikologik atau

psikiatrik, psikososial dan psikoreligius. Selengkapnya seperti pada

uraian berikut :

a. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara :

1) Makan makanan yang bergizi dan seimbang.

2) Tidur yang cukup.

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

19

3) Olahraga yang cukup

4) Tidak merokok

5) Tidak meminum minuman keras

b. Terapi psikofarmaka

Terapi psikofarmaka merupakan pengobatan untuk cemas

dengan memakai obat-obatan yang berkhasiat memulihkan

fungsi gangguan neurotransmiter ( sinyal penghantar syaraf ) di

susunan saraf pusat otak ( limbic system ). Terapi psikofarmaka

yang sering dipakai adalah obat anti cemas (anxiolitic), yaitu

diazepam, clobazam, bromazepam, lorazepam, buspironeHCl,

meprobamate dan alprazolam.

c. Terapi somatik

Gejala atau keluhan fisik ( somatik ) sering dijumpai sebagai

gejala ikutan atau akibat dari kecemasan yang berkepanjangan

Untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik ( fisik ) itu

dapat diberikan obat-obatan yang ditujukan pada organ tubuh

yang bersangkutan.

d. Psikoterapi

Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu,

antara lain:

1) Psikoterapi suportif, untuk memberikan motivasi semangat

atau dorongan agar pasien yang bersangkutan tidak merasa

putus asa dan diberi keyakinan serta percaya diri.

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

20

2) Psikoterapi re-edukatif, memberikan pendidikan ulang dan

koreksi bila dinilai bahwa ketidak mampuan mengatasi

kecemasan

3) Psikoterapi re-konstruktif, untuk dimaksutkan memperbaiki

(re-konstruksi) kepribadian yang telah mengalami

goncangan akibat stressor.

4) Psikoterapi kognitif, untuk memulihkan fungsi kognitif

pasien yaitu kemampuan untuk berpikir secara rasional,

konsentrai dan daya ingat.

5) Psikoterapi psikodinamik, untuk menganalisa dan

menguraikan proses dinamika kejiwaan yang dapat

menjelaskan mengapa seseorang tidak mampu menghadap

stressor psikososial sehingga mengalami kecemasan.

6) Psikoterapi keluarga untuk memperbaiki hubungan

kekeluargaan agar faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor

penyebab dan faktor keluarga dapat dijadikan sebagai

faktor pendukung .

7) Terapi psikoreligius

untuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat

hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan dalam

menghadapi berbagai problem kehidupan yang merupakan

stressor psikososial. (Eko Prabowo, 2014)

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

21

e. Napas Dalam

Napas dalam yaitu bentuk latihan napas yang terdiri atas

pernapasan abdominal (diafragma)

Prosedur :

1) Atur posisi yang nyaman

2) Fleksikan lutut klien untuk merelaksasi otot abdomen

3) Tempatkan 1 atau 2 tangan pada abdomen, tepat dibawah

tulang iga.

4) Tarik napas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap

tertutup. Hitung sampai 3 selama inspirasi.

5) Hembuskan udara lewat bibir seperti meniup secara

perlahan – lahan (Asmadi,2008).

8. Aromaterapi Lavender

a. Definisi

Aromaterapi adalah suatu metode dalam relaksasi yang

menggunakan minyak esensial dalam pelaksanaannya berguna

untuk meningkatkan kesehatan fisik, emosi dan spirit seseorang

(Solehati & Kosasih, 2015)

Aromaterapi merupakan terapi modalitas atau pengobatan

alternatif dengan menggunakan sari tumbuhan aromatik murni

berupa bahan cairan tanaman yang mudah menguap dan

senyawa aromatik lain dari tumbuhan. Minyak yang digunakan

dalam terapi komplementer meliputi minyak atsiri, bunga

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

22

lavender, chamomile, jeruk yang dapat menimbulkan aroma

sedatif, minyak ylang-ylang yang memberikan efek

menenangkan, serta minyak melati yang memberikan efek

relaksasi. Aromaterapi sering diartikan sebagai penggunaan

minyak atsiri untuk meningkatkan kesehatan dan vitalitas tubuh,

pikiran, serta jiwa dengan cara inhalasi, mandi rendam, k

ompres, pemakaian topikal dan pijat (Jaelani, 2009).

Salah satu aromaterapi yang paling digemari adalah lavender.

Berasal dari bunga lavender yang berbentuk kecil dan berwarna

ungu. Bunga lavender dapat digosokkan ke kulit ,aromaterapi

menggunakan minyak lavender dipercaya dapat memberikan

efek relaksasi bagi saraf dan otot-otot yang tegang (

carminative) setelah lelah beraktifitas Bunga lavender juga

memiliki efek memberikan rasa kantuk .Bunga lavender

memiliki 25-30 spesies , beberapa diantaranya adalah Lavandula

angustifolia, lavandula lattifolia, lavandula stoechas (DE, 2010)

b. Kandungan Minyak Lavender

Minyak lavender memiliki banyak potensi karena terdiri

atas beberapa kandungan. Menurut penelitian, dalam 100 gram

bunga lavender tersusun atas beberapa kandungan, seperti :

minyak esensial (1-3%), alpha-pinene (0,22%), camphene

(0,06%), beta myrcene (5,33%), p-cymene(0,3%), limonene

(1,06%), cineol (0,51%), limalool (26,12%), borneol (1,21%),

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

23

terpinen-4-ol (4,64%), linalyl acetate (26,32%), geranyl acetate

(2,14%), dan caryophyllene (7,55%). Berdasarkan dari data di

atas dapat disimpulkan bahwa kandungan utama dari bunga

lavender adalah linalyl asetat dan linalool . Dapat dikatakan,

linalool adalah kandungan aktif utama yang berperan pada efek

anti cemas ( relaksasi )pada lavender (DE, 2010)

c. Cara Penggunaan

1) Dihirup

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Katylaksa

(2011), aromaterapi bisa dihirup dengan meneteskan 6 tetes

minyak lavender di kapas yang kemudian diletakkan di

depan hidung dengan jarak 2 cm selama 4 menit. Menurut

La Torre (2003), satu sampai lima tetes lavender yang

dihirup dari tisu wajah selama sekitar 5 sampai 10 menit

dapat menenangkan dan merelaksasi. Sedangkan untuk

insomnia, mual, atau depresi, diperlukan waktu 5-10 menit

dalam menghirup aromaterapi .

2) Penguapan

Alat yang digunakan untuk menyebarkan aromaterapi

dengan cara penguapan biasanya terbuat dari keramik atau

tanah liat. Alat ini mempunyai rongga seperti gua untuk

meletakkan lilin kecil atau lampu minyak dan bagian atas

terdapat cekungan seperti cangkir biasanya terbuat dari

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

24

kuningan untuk meletakkan sedikit air dan beberapa tetes

minyak esensial (Sharma, 2009)

3) Pijatan

Pijat merupakan salah satu bentuk pengobatan yang sangat

sering dikolaborasikan dengan aromaterapi. Beberapa tetes

minyak esensial dicampurkan dalam minyak untuk pijat

sehingga dapat memberikan efek stimulan antara terapi

sentuhan dan terapi wangi-wangian. Pijatan dapat

memperbaiki peredaran darah, mengembalikan kekenyalan

otot, membuang racun dan melepaskan energi yang

terperangkap di dalam otot. Wangi-wangian memicu rasa

senang dan santai.

4) Topikal atau dioles

Menurut penelitian Ballard (2002), penggunaan essensial oil

dengan cara dioles terbukti mampu menurunkan agitasi

pada pasien demensia. Minyak Melisa dicampur dengan

lotion standart yang sudah diuji formulasi dan keamanannya

sesuai dengan dosis. Kemudian lotion tersebut dioleskan ke

wajah dan lengan pasien dengan kurun waktu 2 kali sehari

dalam 4 minggu. Tidak ditemukan efek samping dalam

penelitian tersebut.

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

25

5) Semprotan untuk ruangan

Minyak esensial bersifat lebih alami daripada aerosol yang

dapat merusak ozon dalam penggunaannya sebagai pewangi

ruangan. Penggunaannya adalah dengan menambahkan

sekitar 10-12 tetes minyak esensial ke dalam setengah liter

air dan menyemprotkan campuran tersebut ke seluruh

ruangan dengan bantuan botol penyemprot (Hapsari, 2011).

6) Mandi dengan berendam

Mandi dengan berendam merupakan cara yang paling

mudah untuk menikmati aromaterapi. Tambahkan beberapa

tetes minyak aroma ke dalam air berendam, kemudian

berendamlah selama 20 menit . Minyak esensial akan

berefek pada tubuh dengan cara memasuki badan lewat

kulit. Campurkan minyak esensial dengan cara yang tepat,

karena beberapa minyak aroma tidak mudah larut dalam air

( Sharma, 2009)

d. Kerja Aromaterapi Lavender

Minyak lavender dengan kandungan linaloolnya adalah salah

satu minyak aromaterapi yang banyak digunakan saat ini, baik

secara inhalasi ( dihirup ) ataupun dengan teknik pemijatan pada

kulit. Aromaterapi yang digunakan dengan cara dihirup akan

masuk ke sistem limbic dimana nantinya aroma akan diproses

sehingga kita dapat mencium baunya . Pada saat kita menghirup

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

26

suatu aroma, komponen kimianya akan masuk ke bulbus

factory,kemudian ke limbic sistem pada otak sistem limbic

sebagai pusat nyeri, senang, marah, takut , depresi, dan berbagai

emosi lainnya. Sistem limbic menerima semua informasi dari

sistem pendengaran , sistem penglihatan , dan sistem penciuman

Efek aromaterapi lavender untuk relaksasi kecemasan ,

mood, dan kewaspadaan pada aktivitas EEG ( Electro Enchepalo

Gram) menunjukkan terjadinya penurunan kecemasan ,

perbaikan mood, dan terjadi peningkatan kekuatan gelombang

alpha dan beta pada EEG yang menunjukkan peningkatan

relaksasi.

e. Manfaat Aromaterapi Lavender

Minyak lavender adalah salah satu aromaterapi yang terkenal

memiliki efek sedatif, hypnotic dan anti neurodepresive baik

pada hewan maupun manusia karena minyak lavender dapat

memberi rasa tenang, sehingga dapat digunakan sebagai

manajemen stress. Beberapa tetes minyak aromaterapi lavender

dapat membantu menanggulangi insomnia, memperbaiki mood

seseorang, menurunkan tingkat kecemasan, meningkatkan

tingkat kewaspadaan dan tentunya dapat memberikan efek

relaksasi .

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

27

B. Pengkajian Fokus

1. Data Yang Perlu Dikaji

a. Perilaku

Produktivitas menurun, mengamati dan waspada, kontak mata, jelek,

gelisah, melihat sekilas sesuatu , pergerakan berlebihan (seperti; foot

shuffling, pergerakan lengan/tangan), Ungkapan perhatian berkaitan

dengan merubah peristiwa dalam hidup, insomnia, perasaan gelisah

b. Afektif

Menyesal, iritabel,kesedihan mendalam, takut, gugup, suka cita

berlebihan, nyeri dan ketidak berdayaan meningkat secara menetap,

gemertak, ketidak pastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri

sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan, distressed, khawatir, prihatin

dan mencemaskan

c. Fisiologis

Suara bergetar, gemetar/tremor tangan, bergoyang-goyang, respirasi

meningkat, kesegeraan berkemih ( parasimpatis), nadi meningkat, dilasi

pupil, refleks-refleks meningkat, nyeri abdomen, gangguan tidur,

perasaan geli pada ekstrimitas, eksitasi kardiovaskuler, peluh

meningkat, wajah tegang, anoreksia, jantung berdebar-debar , diarhea,

keragu-raguan berkemih kelelahan, mulut kering, kelemahan, nadi

berkurang, wajah bergejolak, vasokontriksi supervisial, berkedutan,

tekanan darah menurun mual, keseringan berkemih, pingsan, sukar

bernafas, tekanan darah meningkat .

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

28

d. Kognitif

Hambatan berfikir, bingung, preokupasi, pelupa, perenungan, perhatian,

lemah, lapang persepsi menurun, takut akibat yang tidak khas,

cenderung menyalahkan orang lain, sukar berkonsentrasi, kemampuan

berkurang terhadap:( memecahkan masalah dan belajar) , kewaspadaan

terhadap gejala fisiologis .

e. Faktor yang berhubungan

Terpapar toksin, konflik tidak disadari tentang pentingnya nilai-nilai /

tujuan hidup, hubungan kekeluargaan / keturunan, kebutuhan yang

tidak terpenuhi, interpersonal-transmisi/penularan, krisis situasional,

maturasi, ancaman terhadap konsep diri, stress, penyalah gunaan

zat,ancaman terhadap atau perubahan dalam : status peran status

kesehatan , pola interaksi, fungsi peran, lingkungan , status ekonomi (

NANDA 2005-2006:9-11)

2. Masalah Keperawatan

a. Ansietas

b. Harga diri rendah

c. Gangguan citra tubuh

d. Koping individu inefektif

e. Kurangnya pengetahuan

3. Diagnosa Keperawatan

Pembentukan diagnosa keperawatan mengharuskan perawat menentukan

kualitas (kesesuaian) dari respon pasien, kuantitas (tingkat) dari ansietas

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

29

pasien dan sifat adaptif atau maladaptif dari mekanisme koping yang

digunakan .( Direja, 2011).

4. Rencana Keperawatan

Diagnosa

Keperawatan

Perencanaan Intervensi Rasional

Tujuan Kriteria Hasil

Ansietas

Sedang

TUK 1

Klien dapat

menjalin dan

membina

hubungan

saling

percaya

Ekspresi wajah

bersahabat,

menunjukkan rasa

senang, ada kontak

mata, mau berjabat

tangan, mau

menyebutkan nama,

mau menjawab

salam, klien mau

duduk berdampingan

dengan perawat , mau

mengutarakan

masalah yang

dihadapi

Bina hubungan

saling percaya

dengan

mengungkapkan

prinsip

komunikasi

terapeutik :

1. Sapa klien

dengan

ramah, baik

verbal

maupun non

verbal

2. Perkenalkan

diri dengan

sopan

3. Tanyakan

nama

lengkap

klien dan

nama

panggilan

yang disukai

klien

4. Jelaskan

tujuan

pertemuan

5. Jujur dan

menepati

Hubungan saling

percaya merupakan

dasar untuk

kelancaran

hubungan interaksi

selanjutnya

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

30

janji

6. Tunjukkan

sikap empati

dan

menerima

klien apa

adanya

TUK 2

Klien dapat

mengidenfik

asi dan

menggambar

kan perasaan

tentang

ansietas

1. Bantu klien untuk

mengidentifikasi

dan menguraikan

perasaannya

2. Validasi

kesimpulan dan

asumsi terhadap

klien

3. Gunakan

pertanyaan

terbuka untuk

mengalihkan dari

topik yang

mengancam ke

hal yang berkaitan

dengan konflik

4. Gunakan

konsultasi

Untuk mengadopsi

respons koping

yang baru, pasien

pertama kali harus

menyadari

perasaan dan

mengatasi

penyangkalan dan

resistens yang

disadari atau tidak

disadari

TUK 3

Klien dapat

mengidentifi

kasi

penyebab

ansietas

1. Bantu klien

menjelaskan

situasi dan

interaksi yang

dapat segera

menimbulkan

ansietas

2. Bersama klien

meninjau

kembali

penilaian klien

Mengenali keadaan

yang dapat

menyebabkan

munculnya ansietas

Memperluas

kesadaran tentang

perkembangan

ansietas

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

31

terhadap stressor

yang dirasakan

mengancam dan

menimbulkan

konflik

3. Kaitkan

pengalaman yang

baru terjadi

dengan

pengalaman

masa lalu yang

relevan

TUK 4

Klien dapat

menguraikan

respons

koping

adaptif dan

maladaptif

1. Gali cara klien

mengurangi

ansietas di masa

lalu

2. Dorong klien

untuk

menggunakan

respons koping

adaptif yang

dimilikinya

3. Bantu klien

untuk menyusun

kembali tujuan

hidup,

memodifikasi

tujuan,

menggunakan

sumber dan

menggunakan

koping yang baru

4. Bantu klien

secara aktif

untuk

mengaitkan

hubungan sebab

Respon koping

adaptif dapat

dipelajari melalui

analisa mekanisme

koping yang

digunakan di masa

lalu

Koping yang baru

dapat mengatasi

stress dan mengatur

distress emosional

yang menyertai .

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

32

dan akibat

sambil

mempertahankan

ansietas dalam

batas yang

sesuai.

TUK 5

Klien dapat

mengimplem

entasikan

respons

adaptif

untuk

mengatasi

ansietas

1. Dorong pasien

melakukan

aktivitas fisik

untuk

mengeluarkan

energinya

2. Libatkan orang

terdekat sebagi

sumber dan

dukungan sosial

dalam membantu

klien mempelajari

respons koping

yang baru

3. Ajarkan klien

teknik relaksasi

nafas dalam

untuk

meningkatkan

kontrol dan rasa

percaya diri

4. Dorong klien

untuk

menggunakan

relaksasi nafas

dalam

Klien dapat

mengatasi stres

dengan mengatur

distres emosional

yang

menyertainya

melalui

pengguanaan

teknik

pelalsanaan stres.

Tekhnik relaksasi

nafas dalam dapat

menurunkan

ansietas

Melatih untuk

selalu mengontrol

ansietas

TUK 6

Klien dapat

menurunkan

ansietas

a. Berikan terapi

aroma bunga

lavender

Terapi aroma

lavender sebagai

tekhnik non

farmakologi

untuk

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Ansietas 1. Definisi …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy... · intergritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b)

33

menurunkan

ansietas