26
34 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Desa Wuli Wutik 3.1.1. Sejarah Desa Wuli Wutik Nama Desa Wuli Wutik berasal dari sejarah yang terdiri dari dua kata yaitu WULI yang berarti Kemudi Perahu dan WUTIK yang berarti Keladi (Sejenis makanan local yang menjadi makanan pokok penduduk asli masa itu). Dari kedua kata tersebut disatukan menjadi satu nama tempat tinggal penduduk asli Nilo. Alkisah pada zaman dulu ada seorang pedagang yang berasal dari Bugis, Bonerate datang melalui laut dengan perahu, dan berlabu di Nuba tempat mereka mengambil air minum untuk persediaan di perahu. Ketika turun ke pantai Juragan perahu dan anak buahnya melihat di sekitar pantai ada keanehan yang timbul dari bekas air ludah Siripinang yang dibuang oleh seseorang yang warnanya sangat menarik dan seperti ada ukiran, karena keanehan tersebut sang Juragan menyuruh anak buahnya menunggu di pantai, sementara ia berjalan mencari si pemilik ludah aneh tersebut. Juragan itu bernama “ IKU DATONG “. Dalam perjalanan mencari pemilik ludah itu sang Juragan tidak tersesat karena sepanjang perjalanan terdapat ludah yang menjadi tanda kemana arah si pemilik ludah itu berjalan. Nama si pemilik ludah itu “ MA KELAN” dia seorang

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 ...eprints.umm.ac.id/40938/4/BAB III.pdfSuntik 65 5. PIL 20 6. IMPLANT 10 Total 106 Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023 Tabel 2.9 Jumlah

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 34

    BAB III

    GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    3.1. Gambaran Umum Desa Wuli Wutik

    3.1.1. Sejarah Desa Wuli Wutik

    Nama Desa Wuli Wutik berasal dari sejarah yang terdiri dari dua

    kata yaitu WULI yang berarti Kemudi Perahu dan WUTIK yang berarti

    Keladi (Sejenis makanan local yang menjadi makanan pokok penduduk

    asli masa itu). Dari kedua kata tersebut disatukan menjadi satu nama

    tempat tinggal penduduk asli Nilo.

    Alkisah pada zaman dulu ada seorang pedagang yang berasal dari

    Bugis, Bonerate datang melalui laut dengan perahu, dan berlabu di Nuba

    tempat mereka mengambil air minum untuk persediaan di perahu. Ketika

    turun ke pantai Juragan perahu dan anak buahnya melihat di sekitar pantai

    ada keanehan yang timbul dari bekas air ludah Siripinang yang dibuang

    oleh seseorang yang warnanya sangat menarik dan seperti ada ukiran,

    karena keanehan tersebut sang Juragan menyuruh anak buahnya menunggu

    di pantai, sementara ia berjalan mencari si pemilik ludah aneh tersebut.

    Juragan itu bernama “ IKU DATONG “. Dalam perjalanan mencari

    pemilik ludah itu sang Juragan tidak tersesat karena sepanjang perjalanan

    terdapat ludah yang menjadi tanda kemana arah si pemilik ludah itu

    berjalan. Nama si pemilik ludah itu “ MA KELAN” dia seorang

  • 35

    perempuan. MA KELAN bertempat tinggal di Wole Wain Nilo. Biasanya

    pada bulan gelap Ma Kelan bersama penduduk yang lain ke pantai untuk

    mencari ikan. Di sepanjang perjalanan Ma Kelan selalu membuang

    ludahnya yang aneh itu. Akhirnya lewat jejak air ludah yang aneh itu

    sampailah IKU DATONG ke rumah MA KELAN , dan terjadilah

    hubungan di antara mereka yang menuju ke perkawinan antara IKU

    DATONG dan MA KELAN. Selanjutnya tempat mereka tinggal dan

    menetap diberi nama “ WULI WUTIK “. Kisah ini turun temurun

    diceritakan pada tahun 1980 seorang Bapak yang tinggal di Wuring

    Wolomarang kembali menceritakan bahwa asal keturunan mereka

    bertempat tinggal di Wuli Wutik yang terkenal dengan nama NILO.

    Maka nama Desa Wuli Wutik diambil dari nama tempat di mana

    dahulu merupakan tempat tinggal IKU DATONG dan MA KELAN,

    penduduk asli yang terdiri dari dua suku yang berbeda. Untuk

    mengenangnya diambil nama Wuli Suku Iku Datong dari Laut dan Wutik

    Suku Ma Kelan dari Darat yang menjadi satu nama tempat tinggal suku

    asli yaitu “WULI WUTIK “

    3.1.2. Demografi Desa

    Desa Wuli Wutik merupakan bagian dari wilayah kecamatan Nita,

    Kabupaten Sikka. Keadaan topografi desa Wuli Wutik sebagian berbukit,

    dengan kemiringan tanah antara 15 0 s/d 45 0, dan berada pada ketinggian

    400 m s/d 1700 m di atas permukaan laut.Suhu udaranya relative dingin

  • 36

    dan umumnya sama dengan daerah-daerah lain di Kabupaten Sikka yaitu

    berkisar antara 15 0 c s/d 24 0 C dengan rata-rata 210 C. Suhu maksimum

    terendah terjadi pada bulan Nopember-April dan tertinggi terjadi pada

    bulan Agustus-September.

    Curah hujan pertahun berkisar antara 1000 mm-1500 mm, dengan

    jumlah hari hujan sebesar 60-120 hari/tahun. Curah hujan tertinggi terjadi

    pada bulan Nopember Sampai Pebruari. Jumlah hari hujan paling sedikit

    terjadi pada bulan Agustus dan September dan terbanyak terjadi pada

    bulan Nopember sampai Pebruari. Kecepatan angina rata-rata pada musim

    panas 12-13 knots sedangkan pada musim hujan 17-20 knots.

    Jumlah penduduk desa Wuli Wutik dari tahun ke tahun terus

    Mengalami pertumbuhan. Berdasarkan hasil data penduduk Akhir Agustus

    2017, Jumlah penduduk desa Wuli Wutik sebanyak 1.398 jiwa yang terdiri

    atas laki-laki 712 jiwa dan perempuan 686 jiwa. Dengan rincian jumlah

    penduduk per dusun dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

    Tabel 2.1.

    Jumlah Penduduk per Akhir November 2017

    No. Dusun

    Jumlah Penduduk

    (Jiwa) Jumlah KK Total

    L P

    1. Kojatada 147 159 79 306

    2. Nilo 278 258 124 536

    3. Lirikelan 287 269 147 556

    Total 712 686 350 1.398

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

  • 37

    Tabel 2.2

    Jumlah Penduduk Desa Wuli Wutik menurut Umur Per Akhir November 2017

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

    3.1.3. Keadaan Sosial Budaya Desa

    a. Pendidikan

    Dilihat dari segi lembaga pendidikan, jumlah lembaga pendidikan,

    terutama PAUD HI, termasuk Satuan PAUD Sejenis (SPS), di Desa Wuli

    Wutik belum memadai. Sarana dan prasarana pendidikan serta lembaga

    pendidikan sangat penting artinya dalam rangka turut membantu

    meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Sarana dan prasarana

    pendidikan itu harus bisa diakses oleh dan melayani semua orang, tanpa

    kecuali. Konstitusi mengamanatkan bahwa semua orang berhak

    mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Dalam konteks itu, desa harus

    memenuhi hak warganya itu, terutama hak mendapat pendidikan dan

    pengajaran yang merupakan kewenangan desa, yakni PAUD HI ataupun

    SPS.Selain itu, pemerintah desa juga harus memperhatikan mutu

    No Kelompok Umur

    (Tahun) L P

    Jumlah

    1 0-5 66 52 118

    2 6-12 115 73 188

    3 13-18 60 84 144

    4 19-25 118 121 239

    5 26-40 129 137 266

    6 41-50 125 75 200

    7 51-60 31 82 113

    8 60 ke atas 68 62 130

    Jumlah 712 686 1.398

  • 38

    pendidikan, jumlah tenaga pendidikan, dan mutu tenaga pendidikan.

    Kualitas layanan pendidikan dan mutu tenaga pendidikan sangat

    membantu mempercepat terwujudnya sumberdaya manusia yang

    berkualitas di desa ini. Selanjutnya, pemerintah desa juga harus

    memperhatikan tingkat kesejahteraan tenaga pendidikan.

    Sebagaimana dikatakan di atas, sarana dan prasarana pendidikan di

    Desa Wuli Wutik belum memadai. Di mana, Desa Wuli Wutik hanya

    memiliki Kondisi semacam ini sangat tidak ideal. Karena itu, Pemerintah

    Desa Wuli Wutik harus segera merencanakan, menganggarkan, dan

    melaksanakan pembangunan gedung PAUD HI ataupun SPS.

    Tabel 2.3

    Jumlah Lembaga Pendidikan di Desa Wuli Wutik Menurut Statusnya per Akhir

    November 2017

    No. Lembaga

    Pendidikan

    Status Lembaga

    Pendidikan

    Jumlah (Unit)

    1. SDK Nilo Swasta 1

    2. SDN Lirikelang Negeri 1

    Total 2

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

    Tabel 2.4

    Jumlah Guru dan siswa di Desa Wuli Wutik Per Akhir November 2017

    No Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru

    1 SDK NILO 117 12

    2 SDN Lirikelang 71 10

    Total 188 22

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

  • 39

    Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan

    kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan, dan memperoleh

    manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi

    meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia

    adalah amanat konstitusi. Pendidikan harus dapat diakses oleh setiap orang

    dengan tidak dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu. Pemerintah harus

    menjamin keberpihakan kepada peserta didik yang memiliki hambatan

    fisik, mental, ekonomi, sosial, ataupun geografis.

    Pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu

    sejak lahir hingga akhir hayat. Pendidikan harus diselenggarakan dengan

    sistem terbuka yang memungkinkan fleksibilitas pilihan dan waktu

    penyelesaian program secara lintas satuan dan jalur pendidikan.

    Pemerintah memang bertanggung jawab menyelenggarakan

    pendidikan yang sebaik-baiknya bagi semua warga negara. Namun, semua

    pihak dapat memberi kontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan agar

    hasilnya optimal. Penyelenggaraan pendidikan harus disikapi sebagai suatu

    gerakan, yang mengintegrasikan semua potensi negeri dan peran aktif

    seluruh masyarakat.

    Penyelenggaraan pendidikan harus memperlakukan, memfasilitasi,

    dan mendorong peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri yang

    bertanggung jawab, kreatif dan inovatif. Pendidikan diupayakan

  • 40

    menghasilkan insan yang suka belajar dan memiliki kemampuan belajar

    yang tinggi.

    Pendidikan juga merupakan satu hal penting dalam memajukan

    tingkat kesejahteraan, khususnya kesejahteraan ekonomi. Dengan tingkat

    pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan atau

    kecerdasan, akan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan, dan

    pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan

    sendirinya hal itu akan membantu program pemerintah untuk pembukaan

    lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Biasanya, pendidikan

    akan dapat mempertajam pola pikir individu sekaligus individu mudah

    menerima informasi yang lebih maju.

    Realitas di Desa Wuli Wutik menunjukkan antusiasme warga desa

    untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan lebih tinggi belum

    begitu menggembirakan. Sebagian besar warga Desa Wuli Wutik hanya

    menamatkan pendidikannya sampai pada tingkat SMA/sederajat. Kondisi

    semacam ini harus disikapi dengan serius oleh pemerintah desa dan

    pemerintah Kabupaten Sikka. Komitmen yang kuat dari pemerintah, baik

    pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten, berupa komitmen

    anggaran, sangat diperlukan demi terwujudnya sumberdaya manusia yang

    berkualitas dan berdaya saing di wilayah ini.

    Berikut ini tabel yang menunjukan tingkat rata-rata pendidikan warga

    Desa Wuli Wutik.

  • 41

    Tabel 2.5

    Jumlah Penduduk Desa Wuli Wutik Menurut Tingkat Pendidikan per Akhir

    November 2017

    No. Tingkat Pendidikan L P Jumlah

    1. Belum tamat SD 181 125 306

    2. DO SD 120 119 239

    3. Tamat SD 291 256 547

    4. Belum tamat SLTP 16 21 37

    5. Tamat SLTP 21 58 79

    6 Do SLTP 15 10 25

    7. Belum tamat SLTA 10 19 29

    8. Tamat SMA/Sederajat 29 37 66

    9. DO SLTA 16 19 35

    10. D 1 – DIV - 5 5

    11 Belum tamat S1 5 7 12

    12. S 1 – S 3 8 10 18

    Total 712 686 1.398

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

    b. Kesehatan

    Pada hakikatnya, pembangunan kesehatan adalah upaya yang

    dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat yang bertujuan untuk

    meningkatkan kesadaran,kemauan,dan kemampuan hudup sehat bagi

    setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setingi-

    tinginya,sebagai inestasi pembangunan semberdaya manusia yang

    produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan

    kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan

    sektor serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan

    perode sebelumnya.

  • 42

    Sesuai konteks Desa Wuli Wutik, jumlah fasilitas kesehatan yang ada

    saat ini ada 5, yakni 1 Polindes, 1 Poskesdes dan 3 posyandu. Namun,

    satu di antara ketiga posyandu yang ada di Desa Wuli Wutik saat akan

    dikerjakan di Tahun 2017, yakni Posyandu di Lirikelan. Selain jumlah

    fasilitas kesehatan yang sangat minim, jumlah tenaga kesehatan di Desa

    Wuli Wutik juga sangat sedikit.

    Hal ini menyebabkan upaya meningkatnya derajat dan status

    kesehatan serta gizi bayi/balita, anak, ibu hamil, dan lansia, pengendalian

    penyakit, akses dan mutu pelayanan dasar dan rujukan serta cakupan

    pelayanan kesehatan universal tidak optimal. Kondisi semacam ini perlu

    segera disikapi secara serius oleh pemerintah desa.

    Tabel 2.6

    Jumlah Fasilitas Kesehatan Per Akhir November 2017

    No. Fasilitas kesehatan Jumlah (Unit)

    1. Posyandu 2

    2. Polindes 1

    3. Poskesdes 1

    Total 4

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

    Tabel 2.7

    Jumlah Tenaga Kesehatan Per Akhir November 2017

    No. Tenaga Kesehatan Jumlah ( orang )

    1 Bidan 2

    2. Perawat 1

    3. Kader posyandu 15

    Total 18

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

  • 43

    Tabel 2.8

    Jumlah Akseptor KB menurut Jenis Kontrasepsi yang Digunakan per Akhir

    November 2017

    No. Jenis Kontrasepsi Jumlah (Orang)

    1. IUD 5

    2. MOW 5

    3. Kondom 1

    4. Suntik 65

    5. PIL 20

    6. IMPLANT 10

    Total 106

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

    Tabel 2.9

    Jumlah Bayi/Balita, Lansia Desa Wuli Wutik per Akhir November 2017

    No. Dusun Jumlah bayi Jumlah Lansia

    L P Jumlah L P Jumlah

    1. Kojatada 7 14 21 10 25 35

    2. Nilo 24 14 38 18 42 60

    3. Lirikelan 35 26 61 16 50 66

    Jumlah 66 54 120 44 117 161

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

    c. Agama

    Setiap manusia membutuhkan kepastian dalam hidupnya. Kepastian

    itu umumnya diberikan oleh agama. Pendidikan, penghayatan, dan

    pengamalan agama yang dianut oleh seseorang mendorong sekaligus

    membantunya mewujudkan nilai-nilai religius itu dalam kehidupan sehari-

    hari. Hal ini pada gilirannya akan menciptakan kerukunan, ketenteraman,

    dan ketertiban dalam kehidupan bersama dalam masyarakat.

  • 44

    Warga Desa Wuli Wutik, (100 %) menganut Agama Katolik. Realitas

    semacam ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah masuknya Agama Katolik

    di Pulau Flores, khususnya di Sikka, di masa lalu.

    Tabel 2.10

    Jumlah Penduduk Desa Wuli Wutik Menurut Agama per Akhir November 2017

    No. Agama L P Jumlah

    1. Katolik 712 686 1.398

    Total 712 686 1.398

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

    d. Mata Pencaharian

    Sebagai desa perbukitan-agraris, mayoritas penduduk Desa Wuli

    Wutik bermata pencaharian sebagai petani, yakni 654 orang. Lahan yang

    demikian luas di desa ini dimanfaatkan secara optimal oleh warga desa

    untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Pada umumnya, lahan yang

    dimiliki warga Desa Wuli Wutik dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan

    perkebunan.

    Tabel 3.1

    Jumlah Penduduk Desa Wuli Wutik Menurut Mata pencaharian

    Per Akhir Nopember 2017

    No. Mata pencaharian L P Jumlah

    1. Petani 420 234 654

    2. Pedagang 2 - 2

    3. Pegawai Negeri Sipil 2 - 2

    4. Guru PNS 2 5 7

    5. Guru Honorer 7 4 11

    6. Pensiunan 1 - 1

    7. Buruh 15 - 15

    8. Pegawai swasta 5 5 10

  • 45

    9. Tukang 10 - 10

    10. Sopir 5 - 5

    11. Jasa Ojek 25 - 25

    12 Ibu Rumah Tangga - 258 258

    13 Wiraswasta 6 8 14

    14 Lainnya 212 172 384

    Total 712 686 1.398

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

    3.1.4. Keadaan Ekonomi Desa

    a. Kelompok Tani dan Jenis Usaha

    Tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Wuli Wutik secara umum

    belum menggembirakan. Realitas ini berbanding terbalik dengan jumlah

    kelompok tani terus bertambah di desa ini. Saat ini (2017), jumlah

    kelompok tani di Desa Wuli Wutik sebanyak 24 kelompok, masing-masing

    8 kelompok tani di Dusun Kojatada, Dusun Nilo sebanyak 7 kelompok

    tani, Dusun Lirikelan sebanyak 9 kelompok tani. Dari 24 kelompok tani di

    atas, dapat membentuk 1 Gapoktan, yakni Nuran Plaren. Data

    selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

    Sebagaimana dikatakan di atas, jumlah kelompok tani yang demikian

    banyak itu tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan para

    anggota kelompok tani itu sendiri. Kuat dugaan bahwa hal itu terjadi

    karena kurangnya pemahaman kelompok tani itu sendiri mengenai

    kegiatan yang mereka lakukan, kemampuan untuk mengelola administrasi

    dan keuangan masih sangat rendah serta kualitas SDM kelompok tani juga

  • 46

    masih sangat rendah. Situasi semacam ini perlu diatasi oleh pemerintah

    desa. Selain memiliki kelompok tani, ada pula jenis usaha yang dilakukan

    oleh warga Desa Wuli Wutik, di antaranya adalah kios.

    Tabel 3.2

    Jumlah Kelompok Tani di Desa Wuli Wutik per Akhir Nopember 2017

    No. Nama Kelompok Tani Lokasi (Dusun) Jumlah Pengurus (Orang)

    1. Sedang Mekar Kojatada 3

    2. Evata Kojatada 3

    3. Hiro Heling Kojatada 3

    4. Priping Preur Kojatada 3

    5. Baru Terbit Kojatada 3

    6. Kelang Kirek Kojatada 3

    7 Taruna muda Kojatada 3

    7. Naga Lalang Kojatada 3

    8. Persani Nilo 3

    9. KWT Kencana Nilo 3

    10. KWT Harum Melati Nilo 3

    11. Panen Merah Nilo 3

    12. KWT Berdikari Nilo 3

    13. Wateha Nilo 3

    14 Gaging gating Nilo

    15. Usaha Bersama Lirikelan 3

    16 Pliling Heling Lirikelan 3

    17. KWT Mawar Rane Lirikelan 3

    18. KWT Damai Sejahtera Lirikelan 3

    19. Gaging Gatang Lirikelan 3

    20. Kompak Lirikelan 3

    21. Sinar Tiang Lirikelan 3

    22. Sumber Tani Lirikelan 3

    23. Lestari Alam Lirikelan 3

    24 Bunga Mawar Lirikelan 3

    Total 72

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

  • 47

    Tabel 3.3

    Jenis-Jenis Usaha di Desa Wuli Wutik per Akhir Nopember 2017

    No. Jenis Usaha Jumlah (Unit )

    1. Kios 17

    2. Warung makan -

    Total 17

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

    b. Pertanian/ Perkebunan dan Peternakan

    Sebagian besar warga Desa Wuli Wutik bermata pencaharian sebagai

    petani. Dari total 82 Km luas wilayah Desa Wuli Wutik, ladang/tegalan

    27,92 ha, dan perkebunan 15 ha. Komoditas unggulan Desa Wuli Wutik

    adalah Kemiri, Jambu Mente, kelapa, pisang, dan kakao. Selain itu, warga

    Desa Wuli Wutik juga memelihara ternak, seperti babi, kambing, kuda dan

    ayam buras.

    Tabel 3.4

    Jenis komoditas, luas lahan, dan perkiraan produksinya

    Per Akhir Nopember 2017

    No. Jenis Komoditas Luas Lahan (ha) Perkiraan Produksi ( ton/ha )

    1. Padi Ladang 75 127.5

    2. Jagung 48 48

    3. Kacang Tanah 32 38.4

    4. Sorghum 5 8

    5. Ubi Kayu 40 400

    6. Ubi Jalar 3 24

    7. Jambu Mente 2.0 40

    8. Kakao 5.0 0.4`

    9. Kelapa 28.5 15.6

    10. Kemiri 20.0 150.0

    11. Kopi 3.0 0.00

    12. Vanili 7.50 0.00

    13. Cengkeh 1.7 0.6

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

  • 48

    Tabel 3.5

    Jenis Hewan dan Perkiraan Jumlah Populasinya per Akhir Nopember 2017

    No. Jenis Hewan Perkiraan Jumlah

    Populasi (ekor) Jumlah pemilik

    1. Babi 547 150

    2. Kambing 391 25

    3. Kuda 28 20

    4. Sapi 205 30

    5. Ayam kampung 1.099 125

    8. Anjing 389 176

    9. Itik / Bebek -

    3.1.5. Pembagian Wilayah Desa Wuli Wutik

    Secara administratif batas wilayah desa Wuli Wutik yaitu :

    Utara : Kelurahan Hewuli

    Timur : Kelurahan Nangalimang,Madawat dan desa Takaplager

    Selatan : Desa Nitakloang dan Ladogahar

    Barat : Kawasan Hutan

  • 49

    PETA DESA

  • 50

    3.1.6. Kondisi Pemerintahan Desa

    Desa Wuli Wutik adalah pemekaran dari Desa induk Nitakloang

    pada tahun 1996. Pada Tahun 1997 dikeluarkan SK Desa Persiapan

    dengan Pejabat Kepala Desa Persiapan Bapak Philipus Sawe, yang

    sebelumnya menjabat Kepala Dusun Nilo. Desa Persiapan Wuli Wutik

    terbagi dalam 3 Dusun yaitu : Dusun Kojatada, Dusun Nilo, dan Dusun

    Lirikelan. Dusun Kojatada dipimpin oleh Bapak Samuel Filianus, Dusun

    Nilo dipimpin oleh Bapak Marianus Nerius dan Dusun Lirikelan dipimpin

    oleh Bapak Dominikus Hale. Pada Tahun 1999 Desa Persiapan disahkan

    menjadi Desa Definitif dan dipimpin oleh Pejabat Kepala Desa sampai

    Tahun 2003.

    Sejak berdirinya hingga saat ini (2017), Desa Wuli Wutik

    sudah dipimpin oleh 6 (enam) orang Kepala Desa, dapat dilihat pada tabel

    dibawah ini:

    Tabel 3.6

    Kepemimpinan Kepala Desa Wuli Wutik Dari Masa ke Masa

    No. Nama Jabatan Masa Pemerintahan

    1. Philipus Sawe Kepala Desa 1999 - 2003

    2. Eugenius Eusebius Kepala Desa 2003 - 2008

    3. Helyanto D. Naru Kepala Desa 2008 - 2014

    4. Maria Y.Willem,SE Pj. Kepala Desa 2015 - 2016

    5. Laurensius P.V.Lait Pj. Kepala Desa 2016 - 2017

    6. Abdon M. Bura,SP Kepala Desa 2017- 2023

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

  • 51

    Demi menunjang keberhasilan seorang kepala desa, maka dalam

    pelaksanaan kegiatan pemerintahan sehari-hari kepala desa dibantu oleh

    seorang sekretarias dan tiga orang Kepala Seksi, tiga orang Kepala Urusan

    dan tiga orang kepala Wilayah. Adapun nama-nama perangkat desa dapat

    dilihat pada tabel di bawah ini :

    Tabel 3.7

    Data Nama Aparat Desa Wuli Wutik keadaan Akhir Nopember 2017

    No Nama Jabatan

    1 Abdon Manyelus Bura,SP Kepala Desa

    2 Genoveva Genua Sekretaris Desa

    3 Roberta Maria Delang Kaur Umum dan Tata Usaha

    4 Laurensius Pare Kaur Keungan

    5 Maria Florida Botu Kaur Perencanaan

    6 Urbanus Rawin Kasie Pemerintahan

    7 Maria H. N. Erni Kasie Kesejahteraan

    8 Elisabeth Suharniti Kasie Pelayanan

    9 Samuel Filianus Kepala Dusun Kojatada

    10 Marianus Nerius Kepala Dusun Nilo

    11 Iknasius Lesu Kepala Dusun Lirikelan

    Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023

    Aparat desa tersebut masih efektif sampai saat ini dan menjalankan

    TUPOKSI masing-masing sesuai yang sudah diatur dalam PERDA Nomor

    14 Tahun 2016. Selain itu, untuk semakin dekat dalam melayani

    masyarakat, maka Pemerintah desa juga dibantu oleh RT/RW.

    3.1.7. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Wuli Wutik

    Berdasarkan PERDA Nomor 14 Tahun 2016 maka, Struktur

    organisasi Pemerintah Desa Wuli Wutik terdiri atas Kepala Desa,

  • 52

    Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi, dan Kepala

    Kewilayahan/Kepala Dusun.

    1. Kepala Desa

    Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa,

    melaksanakan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan

    pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala

    Desa memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

    a. Menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja

    Pemerintahan, penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah

    pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, melakukan

    upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan

    penataan dan pengelolaan wilayah.

    b. melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana

    perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan.

    c. Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban

    masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat,

    keagamaan, dan ketenagakerjaan.

    d. Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi

    masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,

    pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.

    e. Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan

    lembaga lainnya

  • 53

    2. Sekretaris Desa

    Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang

    administrasi pemerintahan. Untuk melaksanakan tugasnya Sekretaris

    Desa mempunyai fungsi:

    a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi

    surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.

    b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat

    desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan

    rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan

    pelayanan umum.

    c. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi

    keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,

    verifikasi administrasi keuangan, dan admnistrasi penghasilan

    Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa

    lainnya.

    d. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana

    anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data

    dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring, dan

    e. Evaluasi program, serta penyusunan laporan

    3. Kepala Urusan

    Kepala urusan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan

    pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas

  • 54

    pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas kepala urusan mempunyai

    fungsi:

    a. Kepala Urusan Tata Usaha Dan Umum memiliki fungsi, seperti

    melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi

    surat menyurat, arsip, dan ekspedisi, dan penataan administrasi

    perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,

    penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan

    dinas, dan pelayanan umum.

    b. Kepala Urusan Keuangan memiliki fungsi, seperti melaksanakan

    urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan,

    administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi

    administrasi keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala Desa,

    Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.

    c. Kepala Urusan Perencanaan memiliki fungsi mengoordinasikan

    urusan perencanaan, seperti menyusun rencana anggaran pendapatan

    dan belanja desa, menginventarisasi data-data dalam rangka

    pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta

    penyusunan laporan.

    4. Kepala seksi

    Kepala seksi bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana

    tugas operasional. Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi mempunyai

    fungsi:

  • 55

    a. Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan

    manajemen tata praja Pemerintahan, menyusun rancangan regulasi

    desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan

    ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat,

    kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah, serta pendataan

    dan pengelolaan Profil Desa.

    b. Kepala Seksi Kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan

    pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang

    pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi

    masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,

    pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.

    c. Kepala Seksi Pelayanan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhan

    dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat,

    meningkatkan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial

    budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.

    5. Kepala Kewilayahan

    Kepala Kewilayahan atau Kepala Dusun berkedudukan sebagai

    unsur satuan tugas kewilayahan yang bertugas membantu Kepala Desa

    dalam pelaksanaan tugasnya di wilayahnya. Untuk melaksanakan

    tugasnya, Kepala Kewilayahan/Kepala Dusun memiliki fungsi:

  • 56

    a. Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya

    perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan

    dan pengelolaan wilayah.

    b. Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.

    c. Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan

    kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga

    lingkungannya.

    d. Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam

    menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan

    pembangunan.

    3.1.8. Visi dan Misi Desa Wuliwutik

    a. Visi

    “Terbangunnya tata kelola pemerintahan Desa Wuli Wutik yang baik

    dan bersih guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur”

    b. Misi

    1. Mengadakan reformasi sistem kinerja aparatur desa guna

    meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

    2. Menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan bersih, bebas dari

    korupsi, kolusi dan nepotisme ataupun bentuk lainnya yang

    bertentangan dengan aturan perundang – undangan.

  • 57

    3. Penataan administrasi desa yang baik serta meningkatkan

    kesejahteraan aparatur dan lembaga, guna mengoptimalakan

    pelayanan kepada publik.

    4. Menjalin kerja sama semua lembaga yang ada serta membuka

    peluang bagi kaum muda dengan membangun manusia untuk

    berkarya.

    5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar lebih baik dan

    bermartabat.

    3.1.9. Gambaran Pemberdayaan Masyarakat di Desa Wuliwutik

    Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang ada di desa Wuli Wutik

    khususnya wisata religi merupakan tanggung jawab bersama masyarakat

    desa apabila ingin terealisasi. Karena, tanpa adanya dukungan dan kerja

    sama antar sesama, semuanya tidak akan tercapai. Tahap pelaksanaan

    pemberdayaan ini dilakukan setelah melewati beberawa tahap, yaitu proses

    pendekatan dengan pihak Pasionis, wusyawarah dengan apartur desa dan

    masyarakat desa Wuli Wutik. Dari hasil musyawarah-musyawarah itu

    muncul kesepakan bahwa Patung Bunda Segala Bangsa di Nilo akan akan

    dijadikan tempat wisata religi dan akan dikelola secara baik oleh

    masyarakat untuk kepentingan masyarakat Wuli Wutik.

    Munculnya inisitif tentang pemberdayaan masyarakat melalui wisata

    religi ini karena melihat potensi tempat wisata yang sangat luar basa dan

    didukung dengan keindahan alam desa Wuli Wutik yang sangat

  • 58

    memanjakan mata dan membuat para pengunjung betah untuk berada

    disana, serta kearifan lokal masyarakat desa Wuli Wutik yang diyakini

    menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Oleh karena itu, kepala desa

    mengajak para masyarakat untuk membantu merealisaikan idenya agar

    membuat tempat wisata ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

    Karena apabila dikemas secara baik, pasti akan banyak dikunjungi

    wisatawan domestik maupun manca negara dan pendapatan desa semakin

    bertambah.

    Rencana yang digagas oleh aparatur desa yaitu akan melakukan

    pembebasan lahan di sekitar tempat wisata yang nantinya akan digunakan

    sebagai tempat pendukung wisata dengan menjual berbagai hasil kerajinan

    khas desa Wuli Wutik. Hasil kerajinan tangan itu berupa kain tenun ikat,

    anting, kalung, makanan khas, jajanan dan macam lain sebagainya yang

    akan dipasarkan kepada pengunjung. Hasil dari penjualan itu nantinya

    akan dibagi dua dengan masyarakat dan sebagianya diserahkan kepada

    desa untuk melengkapi dan memperbaiki sarana dan prasarana penunjang

    wisata dan sebagai dana untuk melengkapi kekurang dalam memproduksi

    kerajinan tangan masyarakat.

    Pemberdayaan masyarakat melalui wisata religi merupakan salah satu

    program yang dicanangkan oleh pemerintah desa Wuli Wutik untuk desa

    Wuli Wutik. Program ini dilihat mampu menumbuhkan perekonomian

    masyarakat setempat yang selama ini menggantungkan hidup mereka

  • 59

    melalui sektor pertanian. Pemerintah desa Wuli Wutik mendorong

    masyarakat setempat agar berperan aktif dalam mensukseskan

    pemberdayaan masyarakat melalui wisata religi, karena hasil dari

    pemberdayaan ini akan dinikmati oleh masyarakat Wuli Wutik.