10
BAB III TINJAUAN KASUS 3.1. PENGKAJIAN Tanggal pengkajian : 01/05/12 jam 17.00 Tanggal MRS : 29/04/12 jam 18.15 Ruang/ kls : Z No. register : 11111 Dx. Masuk : Hematuria 3.1.1. Identitas Nama : Tn. S. Umur : 65 thn Jenis kelamin : laki-laki Agama : katolik Status : Menikah Alamat : jl. Pelapen selatan, No. 38 – Surabaya 3.1.2. Riwayat kesehatan/ sakit 3.1.2.1. Keluhan utama : Nyeri pada luka operasi 3.1.2.2. Riwayat penyakit saat ini : Pasien datang dari OK dengan Post TURP hari 0 menggunakan SAB . Pasien sadar GCS: 4-5-6. Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi, wajah pasien menyeringai. Skala nyeri 8. Terpasang threeway kateter, ditraksi dengan merekatkan ke salah satu paha kanan pasien. 1

Bab III Kasus Bph

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab III Kasus Bph

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1. PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 01/05/12 jam 17.00

Tanggal MRS : 29/04/12 jam 18.15

Ruang/ kls : Z

No. register : 11111

Dx. Masuk : Hematuria

3.1.1. Identitas

Nama : Tn. S.

Umur : 65 thn

Jenis kelamin : laki-laki

Agama : katolik

Status : Menikah

Alamat : jl. Pelapen selatan, No. 38 – Surabaya

3.1.2. Riwayat kesehatan/ sakit

3.1.2.1. Keluhan utama :

Nyeri pada luka operasi

3.1.2.2. Riwayat penyakit saat ini :

Pasien datang dari OK dengan Post TURP hari 0 menggunakan SAB . Pasien sadar

GCS: 4-5-6. Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi, wajah pasien menyeringai. Skala

nyeri 8. Terpasang threeway kateter, ditraksi dengan merekatkan ke salah satu paha kanan

pasien.

3.1.2.3. Penyakit yang pernah di derita

Tahun 2000 pasien pernah di operasi prostat di RKZ

3.1.2.4. Penyakit yang pernah diderita keluarga : Tidak ada

3.1.2.5.Riwayat alergi : Tidak ada

3.1.3. Observasi dan pemeriksaan fisik ( Review of system ).

3.1.3.1. B1 (pernapasan)

1

Page 2: Bab III Kasus Bph

Pola napas teratur, suara napas vesukuler, tidak terdapat sesak napas, RR : 20x/mnt.

MK : -

3.1.3.2. B2 (kardiovaskuler)

Irama jantung regular, nyeri dada tidak ada, CRT < 2dtk, tidak anemia.

MK : -

3.1.3.3. B3 (persarafan)

GCS : 4-5-6, kesadaran CM, tidak ada kelainan neurologis.

MK : -

3.1.3.4. B4 (perkemihan)

Terpasang threeway kateter dan drain, warna urin merah, nyeri luka op, nyeri diatas simpisis,

nyeri pada kandung kemih. Terpasang dower kateter, ditraksi dengan merekatkan ke salah

satu paha kanan pasien.

MK : Nyeri .

MK : Resti infeksi

3.1.3.5. B5 (pencernaan)

Mulut bersih, mucosa kering, auskultasi peristaltic usus 15x/mnt, puasa.

MK : -

3.1.3.6. B6 (muskuluskeletal/integument)

Kemampuan pergerakan sendi bebas, turgor kulit tidak elastis karena factor umur, tidak ada

oedema, tidak ada kelemahan ataupun lumpuh.

MK : -

3.1.3.7. Endokrin

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak terjadi hypo/hyperglikemi, tidak ada luka

ganggren.

MK : -

3.1.3.8. Personal hygiene

Mandi 2x/hari, ganti pakaian 1x/hari, setiap kali habis makan pasien kumur-kumur dengan air

putih.

MK : -

3.1.3.9. Psiko sosio spiritual

Orang yang paling dekat dengan pasien adalah istri dan anaknya, hubungan dengan teman

dan lingkungan sekitarnya selama dirawat di RS baik.

MK : -

2

Page 3: Bab III Kasus Bph

3.1.4. TERAPI

Tgl 1 Mei 2012

Infus :RL : D5% : 2:2 20 tts/mnt.

Injeksi socef 3x1 gr/iv.

Injeksi kalneks 3x1 amp/iv.

Injeksi ketopan 4x10mg/iv.

Injeksi panso 2x1 amp/iv.

Spoel dengan NaCl sampai bersih.

Diet TKTP.

Tgl 2 Mei 2012

Infus RL : D5% 2:1 20 tts/mnt.

Injeksi socef 3x1 gr/iv.

Injeksi kalneks 3x1 amp/iv.

Injeksi ketopan 4x10 mg/iv.

Injeksi panso 2x1 amp/iv.

Spoel dengan NaCl sampai bersih.

3.1.5. Pemeriksaan penunjang

Tgl 30 April 2012

Thorak foto

- Cor : bentuk normal.

- Pulmo : tidak ada infiltrate.

- Kesimpulan ;: tidak ada kelainan.

Laboratorium

- Eritrosit : Banyak

- Leukosit : 6800

- Epitel : 0-1

- HB : 12,9 g/dl

- GDP/2JPP : 113 mg/dl dan 132 mg/dl

Tgl 30 April 2012

3

Page 4: Bab III Kasus Bph

USG : Pembesaran kelenjar prostat dan cloting.

3.1.6. ANALISA DATA

No. Symptom/ Sign Etiologi Problem

1. DS : Pasien mengatakan nyeri

pada luka operasi.

DO : wajah menyeringai, skala

nyeri 8, TD : 120/70 mmhg, Nadi

: 88x/mnt, RR : 20x/mnt.

Terpasang threeway kateter,

ditraksi dengan merekatkan ke

salah satu paha kanan.

Post op TURP

Spasme KK

Insisi sekunder prostat

Terputusnya kontinuitas

jaringan sekunder

Nyeri

Nyeri

2. DS : -

DO : Post op TURP : H:0,

terpasang threeway kateter,

warna urin : merah (hematuria),

HB : 12,9 g/dl, leuko : 6800,

trombosit : 200000, terpasang

drain.

Post op TURP

Tindakan

invasive/pembedahan

pembentukan clothing

Risiko ostruksi aliran

urin

Gangguan pola eliminasi

urin

Gangguan pola

eliminasi urin

3.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

4

Page 5: Bab III Kasus Bph

1. Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan, reflex spasme otot KK sehubungan

dengan prosedur bedah/tekanan dari balon KK/ traksi, yang ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi

DO : Pasien tampak menahan nyeri, ekspresi wajah menyeringai, skala nyeri 8, hati-

hati saat bergerak, TD : 120/70 mmHg, Nadi : 88x/mnt, RR : 20x/mnt, Terpasang

threeway kateter, ditraksi dengan merekatkan ke salah satu paha kanan pasien.

2. Gangguan pola eliminasi urin b/d obstruksi aliran urin akibat pembentukan clothing,

yang ditandai dengan :

DS : -

DO : Post op TURP hari ke 0, terpasang threeway kateter, warna urin : merah

(hematuria), HB : 12,9 g/dl, leuko : 6800, trombosit : 200000, terpasang drain.

3.3. RENCANA PERAWATAN

1. DX. 1.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah

nyeri teratasi/ berkurang dengan kriteria hasil :

Pasien mengatakan nyeri hilang/berkurang, ekspresi wajah rileks, skala nyeri 0-1, TTV

dlm bts normal

Rencana tindakan :

Kaji nyeri, lokasi, intesitas ( skala nyeri 0-10 ).

R / Nyeri tajam, intermiten dengan dorongan berkemih/pasase urine sekitar kateter

menunjukkan spasme KK (biasanya menurun setelah 48 jam).

Obs. TTV spt : TD, Nadi.

R / Peningkatan TD/Nadi mengindikasikan adanya nyeri.

Pertahankan patensi kateter dan sistem drainase. Pertahankan selang bebas dari

lekukan dan bekuan.

R / Mempertahankan fungsi kateter dan drainase sistem, menurunkan resiko

distensi/spasm KK.

Tingkatkan pemasukan sampai 3000 ml/hari sesuai toleransi.

R / Menurunkan iritasi dengan mempertahankan aliran cairan konstan ke mukosa KK.

Berikan tindakan kenyamanan, dorong penggunaan teknik relaksasi dan distraksi.

5

Page 6: Bab III Kasus Bph

R / Menurunkan tegangan otot, menfokuskan kembali perhatian dan meningkatkan

kemampuan koping.

Jelaskan pada pasien tentang gejala dini spasmus KK.

R / Pasien dapat mendeteksi gejala dini spasmus KK.

Pemantauan pasien pada interval selama 48 jam untuk mengenal gejala dini dari

spasmus KK.

R / Menetukan terdapatnya spasmus sehingga tindakan segera dapat diberikan.

Jelaskan pada pasien bahwa intesitas dan frekuensi akan berkurang dalam 24-48 jam

R / pasien dapat mengetahui bahwa ketidaknyamanan hanya temporer.

Anjurkan pada pasien untuk tidak duduk dalam waktu yang lama sesudah tindakan

TURP.

R / mengurangi tekanan pada luka.

Jagalah selang drainase urin tetap aman di paha untuk mencegah peningkatan tekanan

pada KK. Irigasi kateter jika terlihat bekuan pada selang.

R / Sumbatan pada selang kateter oleh bekuan darah dapat menyebabkan distensi KK

dengan peningkatan spasme.

Koloborasi

- Pemberian analgetik ketopain 4x10 mg/iv.

R / merilekskan otot polos atau menurunkan spasme atau nyeri.

2.DX. 2

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah

pola eliminasi urin tidak terjadi, dengan kriteria hasil :

Aliran irigasi threeway kateter lancar, Tidak terbetuk clothing, warna urin kuning

jernih, intake dan output irigasi seimbang, TTV: TD:120/80 mmHg,

nadi:60-100x/menit reguler, RR= 20x/menit

Rencana tindakan :

Pertahankan sistem kateter steril; berikan perawatan kateter.

R / Mencegah pemasukan bakteri yang menyebabkan infeksi.

Obs. TTV terutama suhu, perhatikan demam ringan, menggigil.

R / suhu yang meningkat mengindikasikan adanya infeksi.

Lakukan CBI (Continuous Bladder Irigation) dengan normal salin

R/ mencegah obstruksi atau pembentukan Clothing

6

Page 7: Bab III Kasus Bph

Pantau terjadinya sindroma TURP selama irigasi kateter (perubahan hemodinamik,

elektrolit dan kesadaran).

R/ deteksi dini sindroma TURP dan intervensi yang tepat dalam mengatasi sindrom

TURP.

Anjurkan intake cairan yang cukup (2500-3000 ml/hari) sehingga dapat menurunkan

potensial infeksi.

R / Meningkatkan output urin sehingga resiko terjadi ISK dikurangi dan

mempertahankan fungsi ginjal.

Pertahankan posisi urobag di bawah.

R / Menghindari reflex balik urin yang dapat memasukkan bakteri ke KK.

Koloborasi

- Pemberian antibiotic socef 3x1 gr/iv.

R / mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan luka.

7