Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
82
BAB III
IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK
KEPALA MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PEKALONGAN
A. Deskripsi umum Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan
1. Tinjauan Historis berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pekalongan sesuai dengan dokumen
yang penulis temukan, berdiri pada tahun 1950, bermula dari Pendidikan Guru
Agama (PGA) 4 tahun. Pendidikan Guru Agama yang menjadi cikal bakal MAN
2 Pekalongan didirikan oleh seorang ulama bernama Ustadz Abdullah Hinduan
pada bulan Oktober 1950 dengan status swasta. Pada awal berdiri, siswa PGA
masih relatif kecil dan kondisi sarana prasarana masih sederhana, namun siswa
yang belajar di PGA saat itu sudah diasramakan dengan menggunakan rumah
milik Ibu Ni’mah Yahya (guru PGA) di kelurahan Poncol dan Kelurahan
Krapyak, sedangkan tempat belajarnya memenpati gedung SDI (Sekolah Dasar
Islam) Ma’had Islam di jalan Surabaya sekarang menjadi SMA Islam. Adapun
kepala sekolah pertama di PGA langsung dipimpin oleh pendirinya yaitu Bapak
Ustadz Abdullah Hinduan dan sebagai Ka. TU nya Bapak Moh. Palali.
Dengan ketekunan dan perjuangan Bapak Ustadz Abdullah Hinduan
(Kepala PGA 4 tahun), PGA 4 tahun mengalami perkembangan yang cukup baik,
sehingga pemerintah dalam hal ini KH Fakhih Usman tahun 1953 (Menteri
Agama RI saat itu) mengalihkan status PGA 4 tahun menjadi PGAN 4 tahun .
Namun perkembangan status PGA 4 tahun menjadi PGAN 4 tahun tidak
disaksikan oleh bapak Hinduan (Pendiri sekaligus kepala PGA 4 tahun menjadi
83
PGAN 4 tahun), karena beliau pada tanggal 01 September 1952 beliau wafat. Dan
kepala PGAN 4 tahun yang pertama dijabat oleh Ustadz Muhammad Anggawi.
Perubahan status PGA 4 tahun menjadi PGAN 4 tahun ternyata menarik
animo masyarakat, sehingga PGAN 4 tahun mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Melihat perkembangan, animo masyarakat dan kebutuhan
pemerintah waktu itu, maka pemerintah dalam hal ini Departemen Agama
mengalihkan pada tahun 1966 mengalihkan status PGAN 4 tahun menjadi PGAN
6 tahun.
Pada tahun 1978, pemerintah dalam hal ini Departemen Agama
Indonesia memberlakukan kebijakan baru dalam dunia pendidikan. Kebijakan
Departemen Agama saat itu adalah mengadakan penjenjangan pendidikan,
sehingga perjenjangan PGAN yang awalnya 6 tahun dirubah menjadi 3 tahun
MTs N untuk kelas 1, 2 dan 3 dan 3 tahun untuk PGAN untuk kelas 4, 5 dan 6.
Pada tahun 1992 PGAN beralih fungsi menjadi Madrasah Aliyah Negeri 2
Pekalongan (MAN 2 Pekalongan) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama
No. 42 tahun 1992.
Tahun 2001 MAN 2 Pekalongan menambah program ketrampilan di pada
masing-masing jurusan. Ketrampilan didasarkan atas bakat, dan minat siswa ,
bagi yang ingin mengambil jurusan ketrampilan, sehingga menambah bekal
kecakapan hidup bagi pelajar MAN 2 yang tidak melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
84
Dokumen yang penulis dapatkan tentang nama-nama kepala madrasah
yang menjabat di MAN 2 Pekalongan dari berdiri sampai sekarang adalah sebagai
berikut:
a. Abdullah Hinduan ( tahun 1950 sampai tahun 1952)
b. Mohammad Anggawi ( tahun 1952 sampai tahun 1954)
c. R. Setyanto Wiryonadpodo ( tahun 1954 sampai tahun 1976)
d. Entang Sukamta Saputra ( tahun 1976 sampai tahun 1984)
e. Musaleh ( tahun 1984 sampai tahun 1987)
f. Drs. Muhammadi ( tahun 1987 sampai tahun 1991)
g. H. Ahmad Kurdi, BA. ( tahun 1991sampai tahun 1994)
h. Drs. H. Dullatif ( tahun 1995 sampai tahun 2004)
i. Drs. H. Abdul Qosim ( tahun 2004 sampai tahun 2007)
j. Drs. H. Mudasir Mas’ud M.Ag. ( tahun 2007 sampai tahun 2009)
k. Drs. H. Jalaluddin M.SI. ( tahun 2009 sampai sekarang)
2. Letak geografis MAN 2 Pekalongan
Lokasi penelitian ini dilakukan di MAN 2 Pekalongan yang terletak di
Jalan Jendral Urip Sumohardjo Pekalongan. MAN 2 Pekalongan merupakan
induk KKMA Kementerian Agama Republik Indonesia di Pekalongan. MAN 2
Pekalongan letaknya sangat strategis serta mudah dijangkau oleh kendaraan
umum dari berbagai jalur, baik jalur kota maupun dari kabupaten Pekalongan.
Lancarnya transportasi memudahkan siswa untuk sampai di MAN 2 Pekalongan
ini.
85
3. Struktur Organisasi
Organisasi sangat penting dan sangat berperan demi suksesnya program-
program kegiatan pada suatu lembaga pendidikan. Hal ini agar satu program
dengan program yang lain tidak berbenturan dan agar lebih terarah tugas dari
masing-masing personal pelaksana pendidikan. Selain itu organisasi diperlukan
dengan tujuan agar terjadi pembagian tugas yang seimbang dan obyektif, yaitu
memberikan tugas sesuai dengan kedudukan dan kemampuan masing-masing.
Struktur organisasi MAN 2 Pekalongan merupakan komponen yang
sangat diperlukan dalam suatu lembaga pendidikan, lebih-lebih dari segi
pelaksanaan kegiatan MAN 2 Pekalongan. Struktur organisasi hendaknya
disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan suatu MAN 2 Pekalongan. Adapun
struktur organisasi MAN 2 Pekalongan adalah sebagi berikut:
a. Kepala Madrasah : Drs. H. Jalaluddin M.SI
b. Waka Bidang Kurikulum : Siswoyo, S.Pd.
c. Waka Bidang Kesiswaan : Drs. Sugeng Wiharjo
d. Waka Bidang Humas : Mukhlishotun, S.Ag
e. Waka Bidang Sarana prasarana : H. Abdul Majid, BA.
f. Waka Bidang Ketrampilan : Moh. Imam Sulkhi, S.Ag
g. Wali Kelas X-l : Drs. Saiful
h. Wali Kelas X-2 : Drs. Wignyo Murdiyono
i. Wali Kelas X-3 : Drs. H. Abdul Kholiq
j. Wali Kelas X-4 : Bekti Raharjo, S.Pd.
k. Wali Kelas X-5 : Miwandaningsih, S. Pd.
86
l. Wali Kelas X-6 : Sobirin, S. Pd.
m. Wali Kelas X-7 : Dra. Endang Ritana
n. Wali Kelas X-8 : Tis'ah, S. Pd.
o. Wali Kelas X-9 : Muhaimin HS, BA
p. Wali Kelas X-10 : Dra. Zuhrotun
q. Wali Kelas XI-A-I : Widiyaningrum, S. Pd.
r. Wali Kelas XI-A-2 : Suyoto, S. Pd.
s. Wali Kelas XI-A-3 : Dra. Hj. Ina Sesanti
t. Wali Kelas XI-A-4 : Alfin Aman, S. Ag.
u. Wali Kelas XI-A-5 : Daurotu Arrizkiyati, S. Pd.
v. Wali Kelas XI-S-I : Drs. Ahmad Furqon
w. Wali Kelas XI-S-2 : Fatni Disnawati, S. Pd.
x. Wali Kelas XI-S-3 : Dra. Rufaiyah
y. Wali Kelas XI-S-4 : Wiwik Hermawati, S. Pd.
z. Wali Kelas XI-S-5 : Endrawati Siniwi, S. Pd.
aa. Wali Kelas XII-A-I : Dra. P. Endah Wigiyati
bb. Wali Kelas XII-A-2 : Siti Yatimah, S. Pd.
cc. Wali Kelas XII-A-3 : Jaeri, S. Pd, M. Si
dd. Wali Kelas XII-A-4 : Drs. Bambang Sidarto
ee. Wali Kelas XII-A-5 : Misbakhul Akrom, S. Pd.
ff. Wali Kelas XII-S-I : Dra. Hj. Kusniati
gg. Wali Kelas XII-S-2 : Drs. Mukhroji
hh. Wali Kelas XII-S-3 : Drs. Makmur, M.Ag
87
ii. Wali Kelas XII-S-4 : Dra. Evi Afiyati H.
jj. Wali Kelas XII-S-5 : Dra. Hj. Mafrukha
kk. Wali Kelas XII-S-6 : Istu Aisa, S.Pd.
ll. Ka TU : Sri Ratnaningtyas, SE.
Pembagian tugas masing-masing struktur organisasi di Madrasah Aliyah
Negeri 2 Pekalongan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kepala Madrasah
Kepala Madrasah bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan
madrasah dan melaksanakan tugas-tugas rutin antara lain sebagai berikut:
1) Merencanakan seluruh kegiatan madrasah dibantu oleh wakil kepala
madrasah sesuai dengan urusannya masingmasing.
2) Mengorganisasikan semua sumber daya dan dana secara efektif sesuai
dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3) Mengarahkan semua pembantu Kepala Madrasah termasuk guru dan
staf tata usaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing.
4) Mengkoordinasikan semua pembantu agar terjalin hubungan kerja
yang baik dan serasi dalam rangka memberikan motivasi kepada
semua unsur/personil, sehingga menumbuhkan partisipasi dan dedikasi
yang sebesar-besarnya.
88
5) Secara terus menerus melaksanakan pengawasan (monitoring)
terhadap semua personil, sehingga bila terjadi/ terdapat ketimpangan/
hambatan dapat segera diketahui dan diatasi.
6) Secara rutin mengadakan supervisi/pembinaan seminggu sekali dalam
rangka mengatasi hambatan.
7) Menyelenggarakan rapat-rapat sesuai dengan keperluan yang meliputi:
a) Membicarakan Rencana Program Tahunan
b) Membicarakan Persiapan Evaluasi
c) Membicarakan Persiapan Ujian Madrasah/ Ujian Nasional
d) Membicarakan Kemajuan PengembanganP engajaran
e) Membicarakan Penerimaan Siswa Baru.
f) Mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan madrasah dalam
rangka mengurangi hambatan dan pengembangannya.
g) Manjalin hubungan erat dan harmonis dengan instansi yang
terkait.
b. Wakil Kepala Bidang Kurikulum
1) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah atas berlangsungnya
semua kegiatan (perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pengendalian dan
evaluasi) implementasi kurikulum di madrasah secara optimal.
2) Tugas-tugas
a) Menyusun program tahunan dan semester yang berkaitan dengan
implementasi kurikulum madrasah.
89
b) Mengkoordinasikan pembagian kelas di awal tahun pelajaran.
c) Mengkoordinasikan penyusunan jadwal proses belajar mengajar.
d) Mengkoordinasikan penjabaran kalender pendidikan.
e) Mengkoordinasikan pembagian tugas mengajar
f) Mengawasi kegiatan dan kelancaran PBM
g) Mengkoordinasikan kegiatan pengadaan bahan pengajaran
h) Mengkoordinasikan/ mengumpulkan dan menganalisis absensi siswa
i) Mengkoordinasikan kegiatan kenaikan kelas/evaluasi UM/UN/
UAS/UKK)
j) Mengkoordinasikan keseluruhan pengajaran di semua jurusan.
c. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan
1) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dalam bidang
kesiswaan.
2) Tugas-tugas
a) Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS.
b) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan
siswa/OSIS dalam rangka menengakkan tata tertib madrasah.
c) Memberikan pengarahan dalam rangka pemilihan pengurus OSIS.
d) Mengkoordinasikan penyusunan jadwal proses belajar mengajar
e) Mengkoordinasikan pembagian tugas mengajar
f) Mengkoordinasikan kegiatan pengadaan bahan penjaranan
g) Mengkoordinasikan/ mengumpulkan dan menganalisis absensi siswa
90
h) Mengkoordinasikan kegiatan kenaikan kelas/evaluasi UM/UN/
UAS/UKK)
i) Mengkoordinasikan keseluruhan pengajaran di semua jurusan.
d. Wakil Kepala Bidang Sarana Prasarana
1) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dalam bidang
perencaan dan pengelolaan sesuai dengan bidangnya.
2) Tugas-tugas
a) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana
b) Mengkoordinasikan pendayagunaans aranap rasarana
c) Mengelola pembiayaan perawatan dan perbaikan alat-alat pengajaran
serta sarana dan prasarana yang ada
d) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana prasarana berkala
e. Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
1) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah atas terlaksananya
kerjasama dengan instansi/departemen lain dan masyarakat.
2) Tugas-tugas
a) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan dengan orang tua/
wali murid
b) Membina dan menciptakan hubungan saling membutuhkan antara
madrasah dengan komite
91
c) Membina pengembangan hubungan antara madrasah dengan
lembaga pemerintah dan lembaga sosial/dunia kerja lainnya
d) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara
berkala.
f. Wakil Kepala Bidang Ketrampilan
1) Tanggungj awab
Bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dalam bidang
ketrampilan dan pengelolaan sesuai dengan bidangnya.
2) Tugas-tugas
a) Menyusun rencana kebutuhan sarana ketrampilan
b) Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana ketrampilan
c) Mengelola pembiayaan perawatan dan perbaikan alat-alat ketrampilan
serta sarana dan prasarana yang ada
d) Menyusun laporan pelaksanaan urusan ketrampilan secara berkala
g. Guru-guru
1) Tanggungjawab
Guru-guru bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dan
mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif
dan efisien.
2) Tugas-tugas
Membuat program pengajaran meliputi:
a) Melaksanakan kegiatan pembelajaran. penilaian dan analisis hasil
ulangan
92
b) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
c) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar mengajar masing-
masing siswa
d) Mengisi daftar hadir dan mengendalikan absensi siswa.
h. Wali Kelas
1) Tanggung Jawab Wali Kelas
Wali kelas bertanggung jawab terhadap pengelolaan kelas, baik
administrasi maupun edukatif.
2) Tugas Wali Kelas
a) Mengusahakan dan memelihara ketertiban, kebersihan, keamanan dan
keindahan kelas.
b) Membimbing pembentukan dan kelancaran tugas pengurus kelas.
c) Memeriksa dan mengikuti perkembangan kemajuan kelas asuhannya.
d) Melaporkan data perkembangan administratif kepada Kepala
Madrasah lewat Waka Kurikulum.
e) Menyelesaikan dan melengkapi buku leger dan rapor.
f) Melakukan pembinaan kelas secara rutin.
g) Membantu kelancaran pembayaran administratif (Komite) dan lain-
lain setiap bulan.
h) Melaksanakan konsultasi dan memanggil wali murid bilamana perlu
dalam penyelesaian masalah siswa.
3) Untuk mendukung pelaksanaan tugas wali kelas sangat diperlukan dua
belas langkah wali kelas, sebagai berikut:
93
a) Mengetahui tugas pokok yaitu:
1) Mewakili orang tua dan Kepala MAN 2 Pekalongan dalam
lingkungan kelasnya.
2) Membina kepribadian dan budi pekerti.
3) Membantu pengembangan keterampilan.
4) Mengetahui jumlah anak didik.
5) Mengetahui nana-nama anak didik.
6) Mengetahui identitas anak didik.
7) Mengetahui kehadiran siswa setiap hari.
8) Mengetahui masalah anak didik.
9) Mengadakan penilaian, kelakuan dan kerajinan.
10) Mengambil tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah.
11) Memperhatikan buku raport, kenaikan kelas dan ujian.
b) Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan anak didik.
c) Membina suasana kekeluargaan kelas.
d) Melaporkan perubahan-perubahan yang terjadi di kelasnya.
i. Guru BP/BK
Guru bimbingan penyuluhan dan konseling bertanggung jawab
kepada Kepala Madrasah dan dalam kegiatan-kegiatannya, bertugas sebagai
berikut:
1) Menyusun program pelaksanaan bimbingan dan konseling.
2) Melakukan koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi permasalahan
siswa.
94
3) Memberi pelayanan bimbingan siswa agar mampu berprestasi.
4) Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan/konseling.
5) Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling.
6) Mengadakan analisis hasil evaluasi/ penilaian belajar.
7) Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
j. Kepala Tata Usaha
1) Tanggung Jawab
Kepala tata usaha bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah
dalam kegiatan ketatausahaan.
2) Tugas-tugas meliputi:
a) Menyusun program tata usaha madrasah.
b) Menyusun RAPBM/ keuangan tata usaha madrasah.
c) Mengurus administrasi kepegawaian/ ketenagaan.
d) Pembinaan pengembangan karir pegawai tata usaha madrasah.
e) Penyusunan perlengkapan madrasah.
f) Menyusun dan menyajikan data/statistik madrasah.
g) Mengkoordinasikan penyusunan pengadaan barang, bahan/peralatan
praktek.
h) Menganalisis jumlah tenaga, mutasi dan jumlah kebutuhan tenaga
pendidikan/administrasi.
i) Menginventarisasi dan menyelesaikan kenaikan pangkat tenaga dan
karyawan.
j) Merencanakan upaya peningkatan kesejahteraan.
95
4. Visi Misi Tujuan dan Sasaran
VISI : Mewujudkan peserta didik yang unggul dalam Prestasi dan Iman yang
mantap.
MISI : 1. Melaksanakan Pendidikan yang berkualitas baik dibidang umum dan
Pendidikan Agama
2. Melaksanakan program pengembangan diri dan Ketrampilan
3. Pengembangan dan Pengamalan niali–nilai Agama dan Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai
wujud mantapnya keimanan.
4. Mewujudkan prestasi unggul dalam Akademik Pengembangan Diri
dan Ketrampilan.
TUJUAN :
Dalam penyelenggaraan Pendiikan di MAN 2 Pekalongan agar dapat
mencapai visi misinya maka tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan Tujuan
Institusi Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan antara lain:
a. Menyelenggarakan Pendidikan yang berkualitas, melayani peserta didik untuk
bisa mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.
b. Mampu menghadapi perkembangan zaman dengan nilai–nilai Agama dan
Akhlaktul Karimah sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Mengembangkan potensi secara optimal dalam KBM dan pengembangan diri
serta memiliki ketrampilan yang siap pakai dalam rangka daya saing dan
produktivitas bangsa.
96
SASARAN RENCANA STRATEGI MAN 2 PEKALONGAN
Untuk dapat mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi MAN 2
Pekalongan, maka kegiatan–kegiatan tertuju pada sasaran yang diupayakaan
antara lain :
a. Peningkataan SDM baik guru maupun pegawai TU dengan memfungsikan
fungsi tugas sebagai guru atau pegawai TU dan meningkatkan wawasan
melalui penataran, workshop atau MGMP dan pembinaan rapat rutin.
b. Pengadaan sarana–prasarana untuk memenuhi kebutuhan dalam progam yang
direncanakan.
c. Menciptakan lingkungan yang kondusif 6 K (Kebersihan, Kedisiplinana,
keamanan, Kebersamaan, Keagamaan dan Kegotongroyongan) dan
memberdayakan semua kelembagaan yang dimiliki secara terpelihara dengan
baik.
d. Menyelenggarakan pembelajaran secara tuntas dan prestasi yang tinggi.
e. Penyelenggaraan evaluasi belajar secara terprogram tertib dan terkontrol daya
serapnya.
f. Pemberian penghargaan (reward) bagi guru dan pegawai TU yang berprestasi.
g. Menyelenggarakan pembinaan ekstrakurikuler secara profesional.
h. Mengadakan penjurusan bagi siswa yang telah masuk kelas XI yang sesuai
dengan prestasi dan kemampuan dasar serta bakat peserta didik
i. Pengembangan diri dilakukan melalui pelayanan bimbingan konseling yang
meliputi: bimbingan pribadi, bimbingan belajar, bimbingan sosial dan
bimbingan karir serta program ekstrakurikuler.
97
j. Mengadakan pendalaman agama melalui kegiatan pengajian, khutbah Jum’at,
mendatangkan narasumber dengan diskusi atau dialog.
k. Peningkatan partisipasi alumni, masyarakat, pemerintah, orang tua dalam
rangka untuk peningkatan mutu pendidikan.
5. Keadaan Guru, Karyawan dan siswa
a. Keadaan Guru
Guru MAN 2 Pekalongan tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 68
orang. Guru PNS berjumlah 51 Guru orang terdiri dari 25 perempuan dan 26
laki-laki, sedangkan Guru Tidak Tetap berjumlah 17 orang yang terdiri dari 7
perempuan dan 10 laki-laki. Dari 68 orang guru PNS maupun GTT yang
berpendidikan S2 berjumlah 7 orang, berpendidikan S1 60 orang dan
berpendidikan D3 2 orang. Untuk mengetahui status guru MAN 2
Pekalongan, dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel I
Daftar Guru MAN 2 Pekalongan
Jenis Kelamin Status Guru
Laki-laki perempuan Jumlah
PNS 26 25 51
GTT 10 7 17
Jumlah 36 32 68
Sumber: Profil MAN 2 Pekalongan tahun pelajaran 2009/2010. Daftar nama guru selengkapnya terlampir.
98
b. Keadaan Karyawan
Karyawan MAN 2 Pekalongan tahun pelajaran 2009/2010
berjumlah 29 orang, terdiri dari 7 orang PNS (1 laki-laki dan 6 perempuan)
dan 22 orang PTT (16 laki-laki dan 6 perempuan). Dari 29 karyawan MAN 2
Pekalongan yang berpendidikan S1 5 orang, DIII 2 0rang, SLTA 15 0rang,
SLTP 5 0rang dan SD 2 orang. Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
Tabel II
Daftar Karyawan MAN 2 Pekalongan
Jenis Kelamin Status Karyawan
Laki-laki perempuan Jumlah
PNS 1 6 7
PTT 16 6 22
Jumlah 17 12 29
Sumber: Profil MAN 2 Pekalongan tahun pelajaran 2009/2010. Daftar nama karyawan selengkapnya terlampir.
c. Keadaan siswa
Keadaan siswa MAN 2 Pekalongan pada tahun pelajaran 2009/2010
berjumlah 1.145 siswa yang terdiri dari 439 Laki dan 706 perempuan. Jumlah
siswa MAN 2 Pekalongan dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:
99
Tabel III
Daftar Siswa MAN 2 Pekalongan
Jenis Kelamin Kelas
Laki-laki perempuan Jumlah
X 146 214 360
XI 137 224 361
XII 156 268 424
Jumlah 439 706 1145
Sumber: Profil MAN 2 Pekalongan tahun pelajaran 2009/2010.
Adapun jumlah siswa MAN 2 Pekalongan dalam empat tahun
terakhir dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel IV
Daftar siswa MAN 2 Pekalongan dalam 4 tahun terakhir
Jenis Kelamin Tahun pelajaran
Laki-laki perempuan Jumlah
2006/2007 573 729 1302
2007/2008 499 772 1271
2008/2009 466 742 1208
2009/2010 439 706 1145
Sumber: diolah dari dokumentasi MAN 2 Pekalongan
100
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
a. Ruang Tabel V
Daftar ruang MAN 2 Pekalongan
No. Jenis Ruang Jumlah Luas ( M 2 ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Ruang Kantor Gudang Ruang Tata Busana Lab. IPA Tempat Ibadah Ruang pertemuan Pos Jaga Garasi Guru / Pegawai Perpustakaan Asrama Gedung Otomotif Lab IPA Garasi Siswa Tandon Air Gedung PPH Lab IPA Ruang Kelas Ruang OSIS Ruang BP/BK Kantin Dapur Kamar Mandi / WC Siswa Kamar Mandi / WC Guru Lab. Bahasa Lab Komputer Ruang Waka Ruang UKS
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 1 1 1 1 1 12 4 1 2 1
120 M2 60 M2
129 M2 100 M2 108 M2 225 M2
6 M2 75 M2
210 M2 469 M2 263 M2 88 M2
240 M2 6 M2
252 M2 88 M2
2.009 M2 63 M2 73 M2 15 M2 3 M2
69 M2 16 M2
128 M2 210 M2 73 M2 73 M2
Sumber : diolah dari dokumentasi MAN 2 Pekalongan
101
b. Buku Tabel VI
Daftar buku MAN 2 Pekalongan
No Jenis Buku Jumlah Judul Jumlah Buku
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Matematika Kimia Biologi, Antropologi Umum Islam Ilmu Negara Ekonomi Pengetahuan Bahasa Indonesia Pengetahuan Bahasa Inggris Pengetahuan Bahasa lainnya Kesenian Kerajinan Sejarah Indonesia Riwayat Hidup ( Biografi )
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
582 64 105 200 393 23 469 586 538 84 17 6
110 10
Sumber : diolah dari dokumentasi MAN 2 Pekalongan
c. Meubeleur Tabel VII
Daftar meubeleur MAN 2 Pekalongan
No. Jenis Meubelair Jumlah Baik Rusak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lemari Besi / Metal
Lemari Kayu
Rak Besi
Rak Kayu
Filing Cabinet Besi
White Board
Meja Kerja Kayu
7
49
7
8
10
22
1002
V
V
V
V
V
V
V
-
-
-
-
-
-
-
102
11 12 13 14 15 16 17
Kursi Besi / Metal
Kursi Kayu
Sice
Kursi Fiber glas / Plastik
Mimbar / Podium
86
1341
6
30
1
V
V
V
V
V
-
-
-
-
-
Sumber : diolah dari dokumentasi MAN 2 Pekalongan
d. Elektronik Tabel VIII
Daftar elektronik MAN 2 Pekalongan
No. Jenis Elektronik Jumlah Baik Rusak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Overhead Projector Perkakas Kantor lainnya Jam Elektronik Mesin Pemotong rumput Lemari Es AC Sentral Kipas Angin Televisi Video Casette Tape Recorder Amplifier Loudspeaker Sound System Mesin Jahit Mesin Obras Intercom Unit Telephone ( PABX ) Internet PC Unit Note Book Printer Mesin Balancer Mesin Ketik Manual Standar Mesin Hitung / Calculator Mesin Fotocopy Stopwatch
2 2 6 1 1 2 11 2 2 2 1 2 31 25 4 20 1 2 59 .3 4 5 4 4 1 4
- V V V V V V V V V V V V V V - V V V V V V V V V V
V - - - - - - - - - - - - - - V - - - - - - - - - -
Sumber : diolah dari dokumentasi MAN 2 Pekalongan
103
B. Kepala MAN 2 Pekalongan
1. Biografi Singkat Kepala MAN 2 Pekalongan
a. Nama Lengkap : Drs. JALALUDDIN, M. SI
b. NIP : 195212141979031001
c. Pangkat / Golongan Ruang : IV b / Pembina Utama
d. Tempat Tanggal lahir : Brebes, 14 Desember 1952
e. Pendidikan :
No Tingkat Nama Pendidikan Jurusan Lulus
1. 2. 3. 4. 5.
SD SLTP SLTA S1 S2
SD N SMP N MAN IAIN UII
- - - PAI Pendidikan Islam
1964 1968 1971 1978 2004
f. Pengalaman Jabatan :
No Pengalaman Pekerjaan Mulai dan Sampai
1 2 3 4 5
Guru Mapel Agama MTs Brebes Kepala MTS N Model Brebes Kepala MTs N Model Babakan Kepala MAN Brebes Kepala MAN 2 Pekalongan
1979 s/d 1994 1994 s/d 2000 2000 s/d 2002 2002 s/d 2009 2009 s/d sekarang
g. Pelatihan yang pernah diikuti :
Tahun Nama Pelatihan Lama Pelatihan
1997
1998
1999
Short Course Kepemimpinan Eksekutif
Penataran Tenaga Inti PPBN
Pelatihan Pengembangan Adminintrasi dan
Keuangan
7 hari
7 hari
28 hari
104
1999
1999
2000
2000
Lokakarya Pengembangan Madrasah Model
Study Banding di Negara Bagian Victoria,
Australia
Workshop Sosialisasi Pelaksanaan Kurikulum MI
dan MTs dengan pendekatan Student Active
Learning dan Basic Competici.
Pelatihan Managemen Peningkatan Mutu
Berbasis sekolah
30 hari
5 hari
3 hari
7 hari
2. Peran Kepala Madrasah sebagai Supervisor Akademik
Secara teoritis, organisasi MAN 2 Pekalongan dalam menyelenggarakan
programnya terlebih dahulu menyusun tujuan dengan baik yang penerapannya
dilakukan secara efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar (PBM).
Keefektifan organisasi MAN 2 Pekalongan tergantung pada rancangan organisasi
dan pelaksanaan fungsi komponen organisasi yang meliputi proses pengelolaan
informasi, partisipasi, pelaksanaan tugas pokok organisasi, perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian.
Kepala MAN 2 Pekalongan memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyerasikan semua sumber daya
pendidikan yang tersedia di madrasah. Kepemimpinan kepala MAN 2 Pekalongan
merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong MAN 2 Pekalongan untuk
dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran MAN 2 Pekalongannya melalui
program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Kepala MAN
2 Pekalongan mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang
105
memadai karena mampu mengambil inisiatif dan prakarsa untuk meningkatkan
mutu MAN 2 Pekalongan.
Peran kepala MAN 2 Pekalongan sedemikian penting untuk menjadikan
sebuah madrasah pada tingkatan yang efektif. Asumsinya adalah bahwa MAN 2
Pekalongan yang baik akan selalu memiliki kepala MAN 2 Pekalongan yang
baik, artinya kemampuan profesional kepala MAN 2 Pekalongan dan
kemauannya untuk bekerja keras dalam memberdayakan seluruh potensi sumber
daya MAN 2 Pekalongan menjadi jaminan keberhasilan sebuah MAN 2
Pekalongan. Untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan pekerjaannya dan dapat
mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang ada di MAN 2 Pekalongan
maka kepala MAN 2 Pekalongan harus memahami perannya.
Kepala MAN 2 Pekalongan yang berfungsi dan bertugas sebagai manajer
mempunyai tugas antara lain (1) menyusun perencanaan, (2) mengorganisasikan
kegiatan, (3) mengarahkan kegiatan, (4) mengkoordinasikan kegiatan, (5)
melaksanakan kegiatan, (6) melakukan evaluasi terhadap kegiatan, (7)
menentukan kebijaksanaan, (8) mengambil keputusan, (9) mengadakan rapat, (10)
mengatur proses belajar mengajar, (11) mengatur administrasi, ketatausahaan,
siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana, keuangan madrasah/RAPBM, (12)
mengatur hubungan madrasah dengan masyarakat dan instansi lain, dan (13)
mengatur organisasi siswa intra sekolah.
Kepala sekolah mempunyai tugas sebagai supervisor. Kepala sekolah
sebagai supervisor dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan dan
pengendalian terhadap guru-guru dan personel lain untuk meningkatkan kinerja
106
mereka. Kepala sekolah sebagai supervisor bertugas mengatur seluruh aspek
kurikulum yang berlaku di sekolah agar dapat memberikan hasil yang sesuai
dengan target yang telah ditentukan. Aspek-aspek kurikulum yang harus dikuasai
oleh kepala sekolah sebagai supervisor adalah materi pelajaran, proses belajar
mengajar, evaluasi kurikulum, pengelolaan kurikulum, dan pengembangan
kurikulum.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa peran utama kepala sekolah
sebagai supervisor adalah menyusun dan melaksanakan program supervisi
pendidikan serta memanfaatkan hasilnya yang diwujudkan dalam, program
supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler, serta peningkatan kinerja tenaga
kependidikan dalam upaya pengembangan sekolah.
Dalam pelaksanaannya, keberhasilan kepemimpinan kepala madrasah,
sangat dipengaruhi hal-hal sebagai berikut: (1) Kepribadian yang kuat; kepala
madrasah harus mengembangkan pribadi agar percaya diri, berani, bersemangat,
murah hati, dan memiliki kepekaan sosial. (2) Memahami tujuan pendidikan
dengan baik; pemahaman yang baik merupakan bekal utama kepala MAN 2
Pekalongan agar dapat menjelaskan kepada guru, staf dan pihak lain serta
menemukan strategi yang tepat untuk mencapainya. (3) Pengetahuan yang luas;
kepala MAN 2 Pekalongan harus memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
luas tentang bidang tugasnya maupun bidang yang lain yang terkait. (4)
Keterampilan professional yang terkait dengan tugasnya sebagai kepala MAN 2
Pekalongan, yaitu: (a) keterampilan teknis, misalnya: teknis menyusun jadwal
pelajaran, memimpin rapat. (b) keterampilan hubungan kemanusiaan, misalnya :
107
bekerjasama dengan orang lain, memotivasi, guru dan staf (c) Keterampilan
konseptual, misalnya mengembangkan konsep pengembangan MAN 2
Pekalongan, memperkirakan masalah yang akan muncul dan mencari
pemecahannya.
Hasil wawancara peneliti dengan beberapa guru menjelaskan bahwa
pemimpin yang efektif selalu memanfaatkan kerjasama dengan para bawahan
untuk mencapai cita-cita organisasi. Disamping itu menurut Makmur M.Ag.
(salah satu guru bahasa Inggris), kepala madrasah yang efektif adalah kepala
madrasah yang; (1) mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan
proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif; (2) dapat menyelesaikan
tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan; (3) mampu
menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan
mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan MAN 2 Pekalongan dan
pendidikan; (4) berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan
tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di madrasah; (5) bekerja dengan tim
manajemen; (6) berhasil mewujudkan tujuan madrash secara produktif sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
C. Implementasi Supervisi Akademik kepala Madrasah di MAN 2 Pekalongan
MAN 2 Pekalongan adalah Madrasah Aliyah Negeri terbesar dan tertua di
Kota Pekalongan, karena merupakan madrasah negeri yang sarana dan prasarana
serta tenaga pendidiknya cukup memadai dibandingkan dengan madrasah-madrasah
lainnya di Kota Pekalongan.
Sebagai madrasah negeri, MAN 2 Pekalongan mengikuti berbagai
perkembangan pendidikan khususnya mengenai pelaksanaan manajerial modern.
108
Supervisi akademik sebagai salah satu bagian dari manajerial dalam lembaga
pendidikan modern yang mengarahkan agar guru-guru mampu melaksanakan fungsi
dan tugasnya dengan sangat profesional sesuai perkembangan zaman. Hal ini dapat
terjadi dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-gurunya, jika seluruh
komponen pendidikan mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terutama
kepala madrasah sebagai supervisor.
Jelasnya seperti diungkapkan oleh Jalaluddin (Kepala madrasah) berikut ini:
“Kami termasuk salah satu madrasah yang ada di Kota Pekalongan yang memiliki sarana dan prasarana lebih lengkap dibandingkan madrasah lainnya di kota Pekalongan, karena itu madrasah kami selalu dijadikan sebagai madarash percontohan, termasuk pelaksanaan supervisi akademik, kami melaksanakan supervisi akademik secara terprogram, rutin dan berjenjang”.
Adapun program-program supervisi akademik di MAN 2 Pekalongan
adalah sebagai berikut:
1. Program perencanaan supervisi akademik
Sebelum melaksanakan supervisi akademik, kepala madrasah sebagi
supervisor membuat program. Sebelum menyusun program pengawasan, kepala
madrasah terlebih dahulu kepala madrasah mengidentifikasi, mengolah dan
menganalisis hasil supervisi sebelumnya dan memperhatikan program madrasah
yang meliputi program tahunan dan program semester. Kemudian kepala
madrasah dengan melibatkan wakil kepala madrasah khususnya bidang
kurikulum menyusun jadwal pelaksanaan dan mempersiapkan instrumen
supervisi akademik yang kemudian disosialisasikan kepada seluruh guru.
Instrumen yang dipakai sebagai alat supervisi sebagaimana terlampir.
109
2. Program pelaksanaan supervisi akademik
a. Supervisor kepada wakil Kepala Madrasah dan guru senior
Dalam melakukan suatu pekerjaan orang yang terlibat dalam pekerja
dan itu harus mengetahui dengan jelas apakah tujuan pekerjaan itu, yaitu apa
yang hendak dicapai. Di bidang pendidikan dan pengajaran seorang
supervisor pendidikan harus mempunyai pengetahuan yang cukup jelas
tentang apakah tujuan supervisi itu.
Pelaksanaan supervisi akademik di MAN 2 Pekalongan sebagaimana
hasil wawancara penulis kepada kepala madrasah, tidak cenderung kepada
pengawasan yang bersifat otokratis, yang berarti mencari-cari kesalahan guru
dan kemudian menghukumnya. Karena tujuan pelaksanaan supervisi
akademik di MAN 2 Pekalongan tidak hanya sekedar mengawasi guru
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai instruksi atau ketentuan-
ketentuan yang telah digariskan, namun tujuan umum supervisi pendidikan di
MAN 2 Pekalongan adalah memperbaiki situasi belajar mengajar, baik belajar
para siswa, maupun situasi mengajar guru.
Dari dokumentasi yang peneliti dapatkan, supervisi akademik di di
MAN 2 Pekalongan secara khusus bertujuan sebagai berikut :
1) Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
2) Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
3) Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern, metode-
metode dan sumber-sumber pengalaman belajar.
110
4) Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil
pekerjaan guru itu sendiri.
5) Membantu guru-guru baru di madrasah, sehingga mereka merasa gembira
dengan tugas yang diperolehnya.
6) Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya
dalam pembinaan madrasah
7) Membina guru-guru guna mengatasi problem-problem siswa.
8) Membina guru-guru dalam mempersiapkan siswa-siswanya untuk
menjadi anggota masyarakat yang produktif.
9) Membina guru-guru dalam meningkatkan kemampuan mengevaluasi,
mendiagnosa kesulitan belajar siswa.
10) Membina guru-guru dalam meningkatkan mutu profesinya
11) Membina guru-guru dalam meningkatkan popularitas madrasahnya
12) Melindungi guru-guru terhadap tuntutan serta kritik yang tak wajar dari
masyarakat.
13) Mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik melalui
pembinaan dan peningkatan profesi mengajar
14) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar mengajar
15) Mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis edukatif dimadrasah
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan
16) Menjamin agar kegiatan madrasah berlangsung sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, sehingga berjalan lancar dan memperoleh hasil optimal.
17) Menilai keberhasilan madrasah dalam pelaksanaan tugasnya
111
18) Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan,
kekurangan, dan kehilafan serta membantu memecahkan masalah yang
dihadapi madrasah, sehingga dapat dicegah kesalahan yang lebih jauh.
Untuk mencapai tujuan supervisi akademik dengan jumlah guru yang
relatif banyak (68), pelaksanaan supervisi akademik di MAN 2 Pekalongan
diterapkan model berjenjang. Maksud model berjenjang sebagaimana yang
dituturkan oleh Sugeng (wakil kepala madrasah bidang kesiswaan) adalah
kepala madrasah membagi pelaksanaan supervisi akademik sebagai berikut:
1) Kepala madrasah melaksanakan supervisi sendiri kepada semua waka dan
beberapa guru senior.
2) Kepala Madrasah mendelegasikan pelaksanaan supervisi akademik
kepada seluruh waka dan beberapa guru senior untuk melaksanakan
supervisi akademik kepada semua guru.
Beberapa wakil kepala madrasah dan guru yang berhasil penulis
wawancarai juga mengatakan bahwa kepala madrasah sebagai seorang
supervisor akademik di MAN 2 Pekalongan tidak mungkin melaksanakan
supervisi sendiri, tanpa bantuan orang lain. Sebab untuk melaksanakan
supervisi dengan jumlah tenaga pendidik yang sangat banyak (68 orang),
kepala madrasah membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup banyak,
sehingga dalam pelaksanaannya kepala madrasah melibatkan
(mendelegasikan) seluruh waka dan beberapa guru senior melaksanakan
supervisi akademik kepada guru.
b. Supervisor kepada para guru.
112
Dengan jumlah guru 68, kepala madrasah tidak melaksanakan sendiri
supervisi akademik kepada seluruh guru. Untuk melaksanakan supervisi
akademik yang efektif, kepala madrasah mendelegasikan wewenang supervisi
akademik kepada seluruh Waka dan beberapa guru yang telah di supervisi
oleh kepala madrasah.
Supervisor yang telah di tunjuk kepala madrasah kemudian
melaksanakan supervisi akademik kepada seluruh guru sesuai jadwal dan
personal guru yang menjadi tanggungjawabnya. Adapun guru-guru yang
diberi wewenang untuk melaksanakan supervisi akademik adalah sebagai
berikut:
No Nama Jabatan Mata pelajaran
1 Siswoyo, S.Pd Waka kurikulum Kimia
2 Drs. Sugeng Wiharjo Waka Kesiswaan Biologi
3 Mukhlishotun, S. Ag Waka Humas Bahasa Inggris
4 H. Abdul Majid, BA Waka Sarana prasarana PAI (fikih)
5 Moh. Imam Sulkhi, S. Ag. Waka Ketrampilan Ketrampilan
6 Drs. Saeful Guru Bahasa Inggris
7 Drs. Bambang Sidarto Guru Fisika
8 Dra. Evi Afiyati H Guru Bahasa Indonesia
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, supervisor melaksanakan
supervisi kepada guru sesuai dengan bidang studi mata pelajaran yang diampu
113
atau yang serumpun. Hal ini dilakukan agar dalam pelaksanaan supervisi
akademik benar-benar profesional.
Adapun skema proses pelaksanaan supervisi akademik di MAN 2
dapat di gambarkan sebagai berikut:
Abdul Mujib (salah satu guru PAI) mengatakan bahwa pelaksanaan
supervisi akademik di MAN 2 dilaksanakan secara berjenjang, dikarenakan
padatnya kegiatan kepala madrasah dan banyaknya jumlah guru yang ada, Ia
merasa senang kinerjanya dievaluasi walaupun tidak langsung oleh kepala
madrasah.
Dengan pelaksanaan supervisi akademik yang demikian, menurut Nur
Hidayah (salah satu guru Bahasa Indonesia), seluruh guru akan dapat di
lakukan supervisi akademik secara merata dan kontinu, sehingga akan sangat
mudah mendeteksi kelebihan dan kekurangan guru-guru. Dengan mengetahui
kekurangan dan kelebihan para guru, pihak madrasah akan secepatnya
melaksanakan kebijakan yang dapat menindaklanjuti hasil supervisi akademik
tersebut.
Kepala Madrasah
Waka dan Guru Senior
Pengawas
Guru
114
Usaha untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi
sumber daya guru dapat dilaksanakan dengan berbagai alat dan teknik
supervisi. Bermacam-macam teknik supervisi digunakan untuk menyesuaikan
situasi, kondisi dan keadaan guru, agar tujuan supervisi akademik dapat
tercapai dengan maksimal.
Teknik-teknik pelaksanaan supervisi akademik oleh supervisor
sebagaimana disampaikan oleh Saiful (guru senior Bahasa Inggris) dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya:
1) Kunjungan Kelas
Yang dimaksud dengan kunjungan kelas ialah kunjungan
sewaktu-waktu yang dilakukan oleh seorang supervisor untuk melihat
atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Tujuannya untuk
mengobservasi bagaimana guru mengajar, apakah sudah memenuhi
syarat-syarat didaktik atau metodik yang sesuai. Dengan kata lain, untuk
melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekiranya masih perlu
diperbaiki.
2) Mengadakan kunjungan observasi (observation visits)
Supervisor sengaja ditugaskan untuk melihat/mengamati seorang
guru yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata
pelajaran tertentu. Misalnya cara menggunakan alat atau media yang baru,
seperti audio-visual aids, cara mengajar dengan metode tertentu, seperti
misalnya sosiodrama, problem solving, diskusi panel, fish bowl, metode
penemuan (discovery), dan sebagainya.
115
3) Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan
atau mengatasi problema yang dialami siswa
Banyak masalah yang dialami guru dalam mengatasi kesulitan-
kesulitan belajar siswa. Misalnya siswa yang lamban dalam belajar, tidak
dapat memusatkan perhatian, siswa yang nakal, siswa yang mengalami
perasaan rendah diri dan kurang dapat bergaul dengan teman-temannya.
Masalah-masalah yang sering timbul di dalam kelas yang disebabkan oleh
siswa itu sendiri lebih baik dipecahkan atau diatasi oleh guru kelas itu
sendiri daripada diserahkan kepada guru bimbingan atau konselor yang
mungkin akan memakan waktu yang lebih lama untuk mengatasinya.
4) Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan kurikulum madrasah, antara lain:
a) Menyusun program catur wulan atau program semester
b) Menyusun atau membuat program ssatuan pelajaran
c) Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan pengelolaan kelas
d) Melaksanakan teknik-teknik evaluasi pengajaran
e) Menggunakan media dan sumber dalam proses belajar-mengajar
f) Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam bidang
ekstrakurikuler, study tour, dan sebagainya.
Hal senada disampaikan oleh Makmur (salah satu guru Bahasa
Inggris) bahwa teknik supervisi akademik yang dilaksanakan di MAN 2
sangat bervariasi, ada yang dilakukan dengan kunjungan kelas, ada yang
wawancara, ada yang supervisi administrasi. Makmur yang kebetulan di
116
supervisi akademik oleh Mukhlishotun (waka Humas), juga mengatakan
pelaksanaan supervisi akademik sangat bermanfaat bagi dirinya, karena dia
mengetahui kelemahan-kelemahan mengajarnya.
Teknik lain yang dilakukan supervisor adalah dengan cara lisan dan
tulisan. Teknik lisan dilakukan secara tatap muka misalnya, supervisor
mendiskusikan hasil observasi yang dilakukan guru, rapat dengan guru
membicarakan hasil evaluasi belajar. Sedangkan teknik tulisan adalah
supervisi yang dilakukan dengan menggunakan tulisan misalnya dalam
kegiatan observasi untuk memperoleh data yang objektif tentang situasi
belajar mengajar, supervisi menggunakan alat-alat observasi berbentuk chek-
list atau daftar sejumlah pertanyaan (evaluatif chek-list).
c. Tidak lanjut hasil supervisi akademik
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti agar memberikan dampak yang
nyata untuk meningkatkan profesionalisme guru. Dampak nyata ini
diharapkan dapat dirasakan masyarakat maupun stakeholders. Tindak lanjut
tersebut berupa: penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang
telah memenuhi standar, teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada
guru yang belum memenuhi standard dan guru diberi kesempatan untuk
mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.
Pembinaan berupa pembinaan langsung dan pembinaan tidak
langsung. a) Pembinaan langsung. Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal
yang sifatnya khusus, yang perlu perbaikan dengan segera dari hasil analisis
supervisi. b) Pembinaan tidak langsung. Pembinaan ini dilakukan terhadap
117
hal-hal yang sifatnya umum yang perlu perbaikan dan perhatian setelah
memperoleh hasil analisis supervisi.
Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik
adalah sebagai berikut. 1) Me-review rangkuman hasil penilaian. 2) Apabila
ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-standar pembelajaran belum
tercapai, maka dilakukan penilaian ulang terhadap pengetahuan, keterampilan
dan sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan. 3) Apabila ternyata memang
tujuannya belum tercapai maka merancang kembali program supervisi
akademik guru untuk masa berikutnya. 4) Membuat rencana aksi supervisi
akademik berikutnya.
Tindak lanjut supervisi akademik di MAN 2 Pekalongan dilakukan
berdasarkan hasil dan temuan supervisi. Jika temuan yang diperoleh adalah
guru professional, maka guru tersebut diminta sebagai supervisor guru dan
nara sumber dalam kegiatan pembinaan guru, dan jika guru kurang
professional, maka guru tersebut mendapat pembinaan dan penanganan
khusus agar menjadi guru professional.
Berbagai cara ditempuh oleh MAN 2 Pekalongan dalam membina
dan menangani guru kurang profesional. Cara-cara yang ditempuh
diantaranya: pelatihan-pelatihan, penataran-penataran, studi banding, rapat-
rapat, pertemuan-pertemuan, dan MGMP.