26
53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi- onal yaitu untuk mengetahui kekuatan dan signifikan- si hubungan antara dua atau lebih variabel (Triton, 2006). Dengan analisis korelasi, penulis mencari hu- bungan antara variabel bebas yaitu kepribadian tipe A (X1 ), kepribadian tipe B (X2 ) dan etos kerja guru (X3) dengan variabel terikat yaitu kepuasan kerja guru (Y) pada guru-guru SD UPTD Kulawi. Lokasi penelitian berada di Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Sigi, UPTD Kulawi dengan 25 Sekolah Dasar mulai tanggal 5 Januari – 5 Februari 2012. 3.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru sekolah dasar yang berada di UPTD Kulawi yang tersebar di 25 sekolah, berjumlah 140 orang guru terdiri dari 123 orang PNS dan 17 orang tenaga honor (Data DIKPORA UPTD Kulawi Tahun 2011). Dalam penetapan sampel, penulis menggunakan saturation sample yang artinya bahwa setiap anggota populasi

BAB III METODE PENELITIAN · 2012. 12. 6. · buat rancangan mengajar harian 4. Mengemban tanggung jawab untuk melakukan tugas mengajar 5. Tidak bertanggung jawab dengan tindakan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 53

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi-onal yaitu untuk mengetahui kekuatan dan signifikan-si hubungan antara dua atau lebih variabel (Triton, 2006). Dengan analisis korelasi, penulis mencari hu-bungan antara variabel bebas yaitu kepribadian tipe A (X1), kepribadian tipe B (X2) dan etos kerja guru (X3) dengan variabel terikat yaitu kepuasan kerja guru (Y) pada guru-guru SD UPTD Kulawi.

    Lokasi penelitian berada di Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Sigi, UPTD Kulawi dengan 25 Sekolah Dasar mulai tanggal 5 Januari – 5 Februari 2012.

    3.2 Populasi dan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru sekolah dasar yang berada di UPTD Kulawi yang tersebar di 25 sekolah, berjumlah 140 orang guru terdiri dari 123 orang PNS dan 17 orang tenaga honor (Data DIKPORA UPTD Kulawi Tahun 2011). Dalam penetapan sampel, penulis menggunakan saturation sample yang artinya bahwa setiap anggota populasi

  • 54

    menjadi sampel (Sugiyono, 1999), karena jumlah po-pulasi relatif tidak besar jumlahnya.

    3.3 Prosedur Pengambilan Data

    Pegambilan data dilakukan dengan cara menye-barkan instrumen secara langsung ke sekolah-sekolah di UPTD Kulawi. Uji validitas dan reliabilitas ins-trumen telah dilakukan pada bulan November 2011 pada dua sekolah, yaitu SD Negeri Kalicacing 2 dan SD Negeri Salatiga 02. Sebelum melakukan pengisian instrumen, penulis menjelaskan maksud dan tujuan pengambilan data dan mempersilahkan guru-guru bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas berkaitan dengan instrumen. Lalu penulis mengambil instrumen pada hari yang telah disepakati sebelumnya dan menanyakan apakah masih ada hal-hal yang kurang jelas mengenai instrumen. Sebanyak 140 instrumen yang disebar dapat diisi dan dikembalikan oleh guru-guru SD UPTD Kulawi.

    3.4 Model Penelitian

    Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati sebagai atribut dari kelompok atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu (Sugiyono, 1999). Variabel dalam penelitian ini adalah:

  • 55

    Kepribadian Tipe A (X1)

    Etos Kerja Guru (X3)

    Kepuasan Kerja Guru (Y)

    kepribadian Tipe B (X2)

    a. Variabel bebas (independen variabel), terdiri dari tiga variabel yaitu Kepribadian Tipe A (X1), Kepri-badian Tipe B (X2), dan Etos kerja (X3);

    b. Variabel terikat (dependen variabel) adalah Kepuas-an kerja guru (Y).

    Model hubungan yang dibangun antara variabel bebas dengan variabel terikat digambarkan pada bagan berikut ini:

    3.5 Instrumen Penelitian

    Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa angket dengan bebe-rapa alternatif pilihan jawaban. Responden diminta memilih salah satu alternatif pilihan jawaban yang dianggap paling sesuai atau paling tepat dengan keadaan yang dirasakan selama ini berkaitan dengan kepuasan kerja, tipe kepribadian dan etos kerja.

  • 56

    3.5.1 Variabel Kepuasan Kerja

    Untuk mengukur variabel kepuasan kerja, penulis menggunakan Teacher Job Satisfaction Ques-tionnaire (TJSQ) yang dikembangkan oleh Lester (1984) mendasarkan dari teori dua faktor Herzberg.

    Alat ukur ini disusun berdasarkan sembilan faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Lester dan Bishop (dalam Ritz, 2009) yang meliputi: Pengakuan, Pekerjaan itu sendiri, Tanggung jawab, Kemajuan, Keamanan, Pengawasan, Rekan Kerja, Kon-disi Kerja, dan Gaji/Upah. Kesembilan faktor tersebut dijabarkan ke dalam 66 item pernyataan (Ritz, 2009) yang terbagi dalam dua bentuk pernyataan: 39 item pernyataan favorable yaitu pernyataan yang mendu-kung aspek yang diukur, dan 27 item pernyataan unfavorable yaitu pernyataan yang tidak mendukung aspek yang diukur.

    Alat ukur dibuat dalam bentuk skala Likert dengan empat alternatif pilihan jawaban, yakni: “Sangat Tidak Setuju (STS)”, “Tidak Setuju (TS)”, “Setuju (S)” dan “Sangat Setuju (SS)”. Untuk pernya-taan favorable, pilihan jawaban “Sangat Setuju (SS)” mendapat skor 4, “Setuju (S)” mendapat skor 3, “Tidak Setuju (TS)” mendapat skor 2 dan “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 1. Sebaliknya untuk per-nyataan unfavorable, pilihan jawaban “Sangat Setuju (SS)” mendapat skor 1, “Setuju (S)” mendapat skor 2,

  • 57

    “Tidak Setuju (TS)” mendapat skor 3, dan “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 4.

    Untuk Konsep, Sub Konsep, Indikator dan Nomor Item dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini:

    Tabel 3.1 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Pengukuran Konsep Kepuasan Kerja

    Konsep Sub konsep Indikator No. Item Kepuasan kerja guru adalah sejauh mana peneri-maan dan nilai-nilai yang dirasa-kan oleh guru terhadap banyaknya faktor seperti Pengakuan, Pekerjaan itu sendiri, Tanggung jawab, Ke- majuan, Keamanan, Pengawas-an, Rekan Kerja, Kon-disi Kerja, dan Gaji/ Upah

    1. Pengakuan 2. Pekerjaan itu

    sendiri

    1. Pendapat bahwa saya ada-lah seorang guru yang baik.

    2. Mendapatkan pengakuan penuh untuk kesuksesan mengajar

    3. Mendapatkan pengakuan yang terlalu sedikit

    1. Mengajar dapat memberi-kan

    kesempatan untuk menggu-nakan berbagai macam keterampilan

    2. Pekerjaan seorang guru terdiri dari pekerjaan yang rutin

    3. Tidak mendapatkan kebebasan untuk membuat keputusan sendiri

    4. Mengajar adalah sebuah pekerjaan yang menyenang-kan

    5. Mengajar menyebabkan seseorang kehilangan keasliannya

    6. Mengajar tidak memberi ke-sempatan untuk mengem-bangkan metode – metode baru

    7. Mengajar mendorong seseorang menjadi kreatif

    8. Acuh tak acuh terhadap proses mengajar

    9. Pekerjaan seorang guru sangatlah menyenangkan

    6

    14

    49

    3

    7

    11

    25

    27

    30

    42

    45

    46

  • 58

    3. Tanggung jawab

    4. Kemajuan

    5. Keamanan 6. Supervisi

    1. Mengajar memberi kesem-patan untuk membantu para siswa dalam belajar

    2. Semua siswa menghargai guru

    3. Bertanggung jawab mem-buat rancangan mengajar harian

    4. Mengemban tanggung jawab untuk melakukan tugas mengajar

    5. Tidak bertanggung jawab dengan tindakan sendiri

    6. Berusaha untuk selalu sadar dengan semua aturan di sekolah

    7. Tidak tertarik dengan aturan-aturan di sekolah

    8. Bisa bergaul dengan para siswa

    1. Mengajar dapat memberikan kesempatan untuk lebih maju secara profesional

    2. Posisi mengajar tidak sema-kin meningkat/ berkembang

    3. Mengajar memberi kesem-patan yang terbatas untuk lebih maju

    4. Mengajar memberi sebuah kesempatan untuk kenaikan jabatan

    5. Mengajar memberi sebuah peluang yang bagus untuk lebih maju

    1. Pekerjaan mengajar ini men-

    jamin masa depan 2. Puas karena mendapat duku-

    ngan kenaikan jabatan dari rekan sekerja

    3. Tidak pernah merasa terja-min dengan pekerjaan meng-ajar

    1. Pengawas mengadu domba seorang guru dengan guru yang lainnya

    2. Mendapatkan pengakuan dari pengawas

    3. Pengawas menawarkan

    19

    22

    34

    38

    52

    58

    63

    64

    1

    8

    21

    33

    50

    13

    23

    29

    5

    10

    12

  • 59

    7. Rekan kerja

    pendapatnya untuk mening-katkan kemampuan mengajar

    4. Pengawas selalu memberi-kan bantuan

    5. Pengawas saya tidak men-dukung guru

    6. Pengawas memperlakuan semua orang secara adil

    7. Pengawas menyediakan bantuan untuk peningkatan kemampuan mengajar guru

    8. Pengawas tidak bersedia mendengarkan saran-saran orang lain

    9. Menerima terlalu banyak instruksi yang tidak berarti dari pengawas

    10. Pengawas menyediakan materi yang diperlukan untuk melakukan yang terbaik

    11. Keberadaan pengawas menyebabkan rasa tidak nyaman

    12. Ketika mengajarkan pela-jaran dengan baik, Penga-was mengetahuinya

    13. Pengawas menjelaskan apa yang dia harapkan

    14. Pengawas memberikan pujian untuk proses meng-ajar baik yang dilakukan

    1. Dapat bergaul secara baik

    dengan semua rekan kerja 2. Suka dengan orang-orang

    yang dapat bekerja sama 3. Rekan-rekan kerja memberi

    motivasi untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik

    4. Rekan-rekan kerja sangat kritis terhadap satu dengan yang lainnya

    5. Rekan-rekan kerja selalu memberi saran atau masuk-an

    6. Tidak merasakan adanya kerjasama dengan rekan kerja

    17

    24

    31

    40

    43

    47

    53

    56

    59

    60

    62

    15

    20

    32

    37

    39

    41

  • 60

    8. Kondisi kerja 9. Gaji/upah

    7. Tidak menyenangi rekan kerja

    8. Kesamaan minat dengan rekan kerja

    9. Menjalin persahabatan yang baik dengan rekan kerja

    10. Beranggapan bahwa rekan kerja tidak layak untuk bekerja

    1. Kondisi mengajar di sekolah

    bisa ditingkatkan 2. Pengelola sekolah tidak

    menjelaskan aturan-aturan dengan jelas

    3. Kondisi kerja sekolah mem-berikan kenyamanan

    4. Kondisi kerja sekolah sangat buruk

    5. Pengelola sekolah selalu menyampaikan dan menje-laskan aturan-aturan dengan baik

    6. Ruang lingkup fisik sekolah tidak menyenangkan

    7. Kondisi kerja di sekolah baik 1. Pendapatan guru cukup

    untuk pengeluaran yang normal

    2. Pendapatan yang tidak mencukupi tidak bisa hidup seperti yang diinginkan

    3. Gaji dibayar dengan layak sesuai dengan kemampuan

    4. Pendapatan seorang guru hanya pas-pasan untuk hidup

    5. Pendapatan mengajar lebih sedikit dari jumlah yang sepantasnya didapatkan

    6. Mengajar memberikan jamin-an keuangan

    7. Pendapatan di sekolah se-banding dengan pendapatan di sekolah yang lain

    48

    51

    54

    66

    9

    16

    18

    26

    28

    35

    55

    2

    4

    36

    44

    57

    61

    65

    Tingkat kepuasan kerja dibagi menjadi lima kate-gori menggunakan rumus sebagai berikut:

  • 61

    Interval Skor = k

    imalskorimalskor minmax −

    Keterangan:

    Skor Maximal= Skor tertinggi secara teoritik dari jawaban Skor Minimal = Skor terendah secara teoritik dari jawaban k = Jumlah klasifikasi yang hendak dibuat

    Diketahui : Skor maximum = 4 x 66 = 264 Skor Minimum = 1 x 66 = 66

    k = 5

    Interval Skor = 5

    66264− = 5

    198

    = 39,6 dibulatkan menjadi 40

    Berdasarkan interval skor yang telah di dapat, maka kategori tingkat kepuasan kerja guru dapat ditentukan seperti pada Tabel 3.2 berikut ini:

    Tabel 3.2 Pembagian Tingkat Kepuasan Kerja

    Kategori Skor Sangat Puas

    Puas Sedang

    Kurang Puas Tidak Puas

    229 – 269 188 – 228 147 – 187 106 – 146 66 – 105

  • 62

    3.5.2 Variabel Kepribadian Tipe A, Kepribadian Tipe B

    Untuk mengukur variabel kepribadian tipe A, kepribadian tipe B, penulis menggunakan Type A and Type B Behavior Patterns yang dikembangkan oleh Paul M. Insel dan Walton T. Roth (1998). Alat ukur ini terdiri dari 40 item pernyataan, 21 item pernyataan untuk kepribadian tipe A dan 19 item pernyataan untuk kepribadian tipe B.

    Alat ukur dibuat dalam bentuk skala Likert dengan empat alternatif pilihan jawaban, yakni: “Sangat Benar (SB)”, “Benar (B)”, “Salah (S)”, dan “Sangat Salah (SS)”. Setiap item pernyataan masing-masing memiliki dua alternatif pilihan jawaban untuk tipe A dan dua alternatif pilihan jawaban untuk tipe B. Setiap jawaban tipe A diberi skor angka 1 dan setiap jawaban tipe B diberi skor angka -1. Jumlah skor setiap responden dihitung, jika jumlah skor mengha-silkan angka positif (+) maka responden memiliki ke-pribadian tipe A, jika jumlah skor menghasilkan angka negatif (-) maka responden memiliki kepribadian tipe B.

    Untuk Konsep, Sub Konsep, Indikator Empirik dan Nomor Item dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini:

  • 63

    Tabel 3.3 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator

    Pengukuran Konsep Kepribadian Tipe A, Kepribadian Tipe B

    Konsep Sub konsep Indikator No. Item Tipe kepri-badian yaitu orang dengan kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B. Pola perilaku tipe A adalah suatu tindakan emosi yang kompleks yang diamati dalam hidup seseorang yang secara agresif ter-lihat dalam situasi yang kronik, per-juangan untuk meraih lebih banyak lagi dalam waktu yang lebih se-dikit, dan ini perlu dilaku-kan sebagai kebalikan dari usaha-usaha yang dilaku-kan oleh orang tipe B

    1. Kepribadian Tipe A

    1. Lebih resah dan gelisah ketimbang kebanyakan orang

    2. Bekerja dengan cepat dan energik

    3. Benci menyerah sebelum benar-benar yakin dikalahkan

    4. Sering tergesa-gesa 5. Pencapaian-pencapaian

    dianggap lebih tinggi daripada kebanyakan orang

    6. Dalam berbicara sering menggerakkan tangan dan kepala

    7. Lebih menyukai bekerja di mana bisa berjalan-jalan

    8. Terkadang berpikir seharus-nya tidak bekerja terlalu keras, namun sesuatu menggerakkan untuk tetap bekerja

    9. Tulisan tangan agak cepat 10. Berhasil pada situasi-

    situasi menantang. Makin banyak tantangan, makin baik

    11. Suka mengendarai mobil/motor agak cepat

    12. Melakukan pekerjaan yang lebih serius ke-timbang kebanyakan orang

    13. Sering diminta untuk menjadi petugas dari sebuah kelompok atau beberapa kelompok

    14. Sering mencoba mem-bujuk orang lain untuk mendukung sudut pandang

    15. Makan dengan cepat walaupun ada banyak waktu untuk itu

    16. Biasanya bekerja cepat

    1

    3

    5

    7 9

    11

    13

    15

    17 19

    21

    23

    25

    27

    29

    30

  • 64

    2. Kepribadian Tipe B

    17. Menjadi tidak sabar ketika berada di belakang seorang pengendara yang lambat, tidak bisa menyalip

    18. Menjadi marah ketika meli-hat orang-orang tidak ber-buat sesuai potensi mereka

    19. Ketika berada dalam barisan antrian, menghi-tung jumlah barang orang di depan dan berkomentar jika itu melebihi batas

    20. Mempunyai standar-stan-dar tinggi untuk diri dan orang lain

    21. Sering merasa bahwa orang lain mengambil keuntungan atau menjadi kurang perhatian terhadap orang

    1. Dibandingkan dengan keba-

    nyakan orang, sangat tidak terlibat dalam pekerjaan saya

    2. Jarang mempunyai masalah menyelesaikan pekerjaan

    3. Tidak tergesa-gesa dalam pembicaraan di telepon

    4. Rileks dan santai dengan pekerjaan

    5. Mengikuti mobil/motor lain terlalu dekat lebih meng-ganggu daripada satu mobil/ motor di depan yang lambat

    6. Jarang mengendarai mobil/ motor terlalu cepat

    7. Dianggap agak pendiam 8. Berbicara lebih lembut

    daripada kebanyakan orang 9. Bekerja perlahan dan tidak

    tergesa-gesa 10. Lebih menyukai untuk

    berlambat-lambat makan siang dan menikmatinya

    11. Suka pekerjaan yang tidak terlalu menantang

    12. Berbicara lebih lambat ketimbang orang lain

    13. Membiarkan satu masalah selesai dengan sendirinya tanpa harus berusaha

    31

    32

    35

    37

    39

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14 16

    18

    20

    22

    24

    26

  • 65

    14. Berjalan lebih perlahan ketimbang kebanyakan orang

    15. Menikmati berada di sekitar anak-anak

    16. Lebih suka berjalan dari-pada berlari-lari

    17. Menikmati membaca untuk bersenang-senang

    18. Suka berkeliaran mengo-brol dengan teman-teman

    19. Tidak keberatan membiar-kan orang berjalan di depan jika tergesa-gesa

    28

    33

    34

    36

    38

    40

    Untuk setiap pernyataan, dua angka dari alter-natif pilihan jawaban merepresentasikan jawaban tipe A dan dua angka berikutnya merepresentasikan ja-waban tipe B. Lembar skoring digunakan untuk me-nentukan berapa banyak jawaban tipe A dan tipe B yang didapatkan. Jumlahkan semua jawaban tipe A dan berikan plus satu (+1) poin untuk masing-masing dari jawaban tersebut. Jumlahkan semua jawaban tipe B dan berikan minus satu (-1) poin untuk masing-masing jawaban tersebut.

    +20 sampai +40 = tipe A dominan +1 sampai +19 = tipe A moderate 0 sampai -19 = tipe B moderate -20 sampai -40 = tipe B dominan

    3.5.3 Variabel Etos Kerja

    Untuk mengukur variabel etos kerja, penulis menggunakan The Multidimensional Work Ethic Profil

  • 66

    (MWEP) yang dikembangkan oleh Miller, Woehr dan Hudspeth (2001).

    Alat ukur ini disusun berdasarkan tujuh dimen-i etos kerja yang meliputi: kerja keras, kemandirian, waktu luang, sentralitas pekerjaan, moralitas/etika, penundaan pemuasan, dan waktu yang terbuang. Ketujuh dimensi etos kerja ini dijabarkan ke dalam 65 item pernyataan (Miller, Woehr dan Hudspeth, 2001) yang terbagi dalam dua bentuk pernyataan: 52 item pernyataan favorable yaitu pernyataan yang mendu-ung aspek yang diukur, dan 13 item pernyataan unfavorable yaitu pernyataan yang tidak mendukung aspek yang diukur.

    Alat ukur dibuat dalam bentuk skala Likert dengan empat alternatif pilihan jawaban, yakni: “Sangat Tidak Setuju (STS)”, “Tidak Setuju (TS)”, “Setuju (S)” dan “Sangat Setuju (SS)”. Untuk pernya-aan favorable, pilihan jawaban “Sangat Setuju (SS)” mendapat skor 4, “Setuju (S)” mendapat skor 3, “Tidak Setuju (TS)” mendapat skor 2 dan “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 1. Sebaliknya untuk per-nyataan unfavorable, pilihan jawaban “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 4, “Tidak Setuju (TS)” mendapat skor 3, “Setuju (S)” mendapat skor 2 dan “Sangat Setuju (SS)” mendapat skor 1.

    Untuk Konsep, Sub Konsep, Indikator Empirik dan Nomor Item dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini:

  • 67

    Tabel 3.4 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator

    Pengukuran Konsep Etos Kerja

    Konsep Sub konsep Indikator No. Item Etos kerja guru adalah keyakin-an, nilai dan prinsip-prinsip yang menuntun setiap guru dalam menaf-sirkan dan ber-tindak atas hak dan tanggung jawabnya, yang dapat diidentifi-kasikan melalui kerja keras, ke-mandirian, Waktu luang, sentralitas pe-kerjaan, morali-tas/Etika, penundaan pemuasan dan waktu yang ter-buang.

    1. Kemandirian

    2. Moralitas/ etika

    1. Kemandirian adalah kunci untuk menjadi sukses

    2. Setiap orang akan lebih baik jika bergantung pada diri sendiri

    3. Tidak suka bergantung pada orang lain

    4. Berjuang untuk menjadi mandiri

    5. Mengontrol nasib dengan tidak tergantung pada orang lain

    6. Bergantung pada diri sen-diri bisa maju dalam kehidupan

    7. Harus independen supaya sukses

    8. Menjalani hidupnya independen dari orang lain

    9. Menghindari ketergantung-an pada orang lain bila me-mungkinkan

    10. Memiliki banyak kebe-basan dari orang lain sangat penting

    1. Bertanggung jawab atas tindakan sendiri

    2. Melakukan apa yang benar dan adil

    3. Tidak boleh sampai menilai sebelum mendengar semua fakta

    4. Tidak boleh berbohong tentang orang lain

    5. Memperlakukan orang lain sebagaimana ingin diper-lakukan

    6. Tidak mengambil sesuatu yang bukan miliknya

    7. Adil dalam membangun hubungan dengan orang lain

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    41

    45

    47

    52

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    56

  • 68

    3. Waktu luang 4. Kerja keras

    8. Mengambil barang dari pe-kerjaan jika merasa tidak dibayar dengan cukup

    9. Mencuri itu benar selama Anda tidak tertangkap basah

    10. Ada saat-saat ketika mencuri adalah

    1. Hidup akan lebih bermakna

    jika memiliki lebih banyak waktu luang

    2. Lebih suka pekerjaan yang memungkinkan untuk memi-liki lebih banyak waktu luang

    3. Semakin banyak waktu yang bisa dihabiskan dalam kegi-atan luang, merasa lebih baik

    4. Pekerjaan yang menyedia-kan waktu luang paling banyak

    5. Memiliki lebih banyak waktu luang untuk dihabiskan dalam relaksasi

    6. Kegiatan rekreasi lebih menarik dibandingkan bekerja

    7. Semakin sedikit waktu bekerja dan lebih banyak waktu luang yang dimiliki seseorang, lebih baik

    8. Menyisakan sedikit waktu untuk bersantai

    9. Lebih banyak waktu luang baik untuk tiap orang

    10. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk santai

    1. Tidak ada yang mustahil jika

    bekerja cukup keras 2. Bekerja keras adalah kunci

    keberhasilan 3. Kerja keras membuat

    seseorang menjadi lebih baik 4. Dengan bekerja keras sese-

    orang dapat mengatasi setiap masalah

    5. Jika bekerja keras akan

    59

    64

    65

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    60

    61

    62

    63

    19

    20

    21

    22

    23

  • 69

    5. Sentralitas

    kerja 6. Waktu yang

    terbuang

    berhasil 6. Bekerja keras, dapat menca-

    pai tujuan 7. Bekerja cukup keras, mem-

    buat kehidupan yang lebih baik

    8. Setiap masalah dapat diatasi dengan kerja keras

    9. Siapapun yang mampu dan mau bekerja keras, memiliki kesempatan yang baik untuk berhasil

    10. Setiap orang harus selalu melakukan pekerjaannya sebaik mungkin

    1. Merasa tidak enak ketika ada sedikit pekerjaan untuk dikerjakan

    2. Merasa puas ketika mengha-biskan hari dengan bekerja

    3. Walau secara finansial mampu, tidak akan berhenti bekerja

    4. Penting bagi untuk selalu bisa bekerja

    5. Walau telah pensiun, masih akan terus bekerja

    6. Hidup tanpa pekerjaan akan sangat membosankan

    7. Sebuah kerja keras seharian sangat meuaskan

    8. Jika mewarisi banyak uang, akan tetap terus bekerja

    9. Mengalami rasa puas dengan pekerjaan

    10. Sebuah kerja keras sehari-an memberikan kesan sebuah pencapaian

    1. Penting untuk tetap sibuk be-

    kerja dan tidak membuang-buang waktu

    2. Waktu tidak boleh disia-sia-kan, harus digunakan secara efisien

    3. Menjadwalkan hari untuk menghindari adanya buang-buang waktu

    4. Mencari cara untuk menggu-

    24

    44

    50

    51

    54

    25

    26

    27

    28

    29

    30

    43

    48

    53

    57

    31

    32

    33

    34

  • 70

    7. Penundaan

    pemuasan

    nakan waktu secara produktif 5. Menghabiskan waktu sama

    pentingnya dengan meng-habiskan uang

    6. Merencanakan hari-hari kerja untuk menghindari buang-buang waktu

    7. Membuang-buang waktu sama halnya dengan mem-buang-buang pembenaran

    8. Keengganan untuk bekerja keras biasanya mencermin-kan kelemahan karakter

    1. Hal-hal yang diinginkan

    namun harus menunggu untuk mendapatkannya adalah yang paling berharga

    2. Lebih memilih untuk mena-bung sampai mampu dan tidak membeli dengan meng-gunakan kredit

    3. Hal-hal terbaik dalam hidup adalah hal-hal yang harus ditunggu

    4. Satu-satunya cara untuk mendapatkan sesuatu yang berguna adalah dengan me-nabung

    5. Jika ingin membeli sesuatu, selalu menunggu sampai mampu membelinya

    6. Mendapatkan pemenuhan diri lebih dari barang-barang yang sudah ditunggu

    7. Hadiah-hadiah yang tidak diberikan pada saat itu juga, biasanya jauh lebih memu-askan daripada yang hadiah yang diberikan seketika

    35

    49

    55

    58

    36

    37

    38

    39

    40

    42

    46

    Tingkat etos kerja dibagi menjadi lima kategori menggunakan rumus sebagai berikut:

    Interval Skor = k

    imalskorimalskor minmax −

    Ket :

  • 71

    Skor Maximal= Skor tertinggi secara teori dari jawaban Skor Minimal = Skor terendah secara teori dari jawaban k = Jumlah klasifikasi yang hendak dibuat

    Diketahui : Skor maximum= 4 x 65 = 260

    Skor Minimum = 1 x 65 = 65

    k = 5

    Interval Skor = 5

    65260 − = 5

    195

    = 39

    Berdasarkan interval skor yang telah di dapat, maka kategori tingkat etos kerja guru dapat ditentu-kan seperti pada Tabel 3.5 berikut ini:

    Tabel 3.5 Pembagian Tingkat Etos Kerja

    Kategori Skor Sangat Tinggi

    Tinggi Sedang Rendah

    Sangat Rendah

    224 – 263 184 – 223 144 – 183 104 – 143 65 – 103

    3.6 Uji Validitas Item dan Reliabilitas Ins-trumen

    3.6.1 Validitas Item

    Instrumen yang baik adalah intrumen yang valid dan reliabel. Menurut Ali (1985) valid artinya tingkat ketepatan yang dimiliki alat tersebut untuk menguji

  • 72

    sesuatu terhadap suatu kelompok. Sedangkan reliabel berarti apabila instrumen tersebut dapat digunakan kapan saja dan di mana saja terhadap kelompok yang sama. Selanjutnya Ihalauw (2004) mengemukakan bahwa kriteria tinggi rendahnya validitas item instru-men adalah sebagai berikut:

    0,00 – 0,20 = Tidak valid 0,21 – 0,40 = Validitas rendah 0,41 – 0,60 = Validitas sedang 0,61 – 0,80 = Validitas tinggi 0,81 – 1,00 = Validitas sempurna

    Dalam penentuan derajat validitas item, penulis menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Ihalauw (2004) bahwa suatu item adalah valid jika koefisien korelasinya di atas 0,20.

    3.6.2 Uji Validitas Item Instrumen Kepuasan Kerja (Y)

    Hasil uji validitas item instrumen kepuasan kerja dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah ini:

  • 73

    Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Item

    Instrumen Kepuasan Kerja Item Corrected Item-Total Correlation Ket Item

    Corrected Item-Total Correlation Ket

    KK 1 .582 Valid KK 34 .535 Valid KK 2 .466 Valid KK 35 .438 Valid KK 3 .622 Valid KK 36 .668 Valid KK 4 .440 Valid KK 37 .733 Valid KK 5 .711 Valid KK 38 .733 Valid KK 6 .490 Valid KK 39 .535 Valid KK 7 .491 Valid KK 40 .733 Valid KK 8 .286 Valid KK 41 .582 Valid KK 9 .712 Valid KK 42 .712 Valid

    KK 10 .648 Valid KK 43 .582 Valid KK 11 .361 Valid KK 44 .716 Valid KK 12 .229 Valid KK 45 .507 Valid KK 13 .534 Valid KK 46 .372 Valid KK 14 .394 Valid KK 47 .469 Valid KK 15 .668 Valid KK 48 .495 Valid KK 16 .552 Valid KK 49 .733 Valid KK 17 .774 Valid KK 50 .229 Valid KK 18 .535 Valid KK 51 .668 Valid KK 19 .668 Valid KK 52 .535 Valid KK 20 .427 Valid KK 53 .622 Valid KK 21 .668 Valid KK 54 .440 Valid KK 22 .582 Valid KK 55 .711 Valid KK 23 .535 Valid KK 56 .387 Valid KK 24 .586 Valid KK 57 .499 Valid KK 25 .476 Valid KK 58 .367 Valid KK 26 .711 Valid KK 59 .764 Valid KK 27 .594 Valid KK 60 .614 Valid KK 28 .491 Valid KK 61 .395 Valid KK 29 .363 Valid KK 62 .733 Valid KK 30 .733 Valid KK 63 .535 Valid KK 31 .648 Valid KK 64 .438 Valid KK 32 .395 Valid KK 65 .764 Valid KK 33 .733 Valid KK 66 .586 Valid

    Sumber: data primer, 2011

    Data pada Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi semua item indikator konsep ke-puasan kerja, terendah adalah 0.229 dan tertinggi adalah 0,774. Koefisien korelasi semua item lebih besar dari 0,20. Dengan demikian semua item dapat

  • 74

    dikatakan valid sehingga layak digunakan dalam pe-nelitian.

    3.6.3 Uji Validitas Item Instrumen Kepribadian

    Tipe A (X1), Kepribadian Tipe B (X2)

    Hasil uji validitas item instrumen kepribadian tipe A, kepribadian tipe B dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut:

    Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Instrumen

    Kepribadian Tipe A, Kepribadian Tipe B Item Corrected Item-Total Correlation Ket Item

    Corrected Item-Total Correlation Ket

    TK 1 .657 Valid TK 21 .374 Valid TK 2 .459 Valid TK 22 .402 Valid TK 3 .279 Valid TK 23 .616 Valid TK 4 .464 Valid TK 24 .457 Valid TK 5 .721 Valid TK 25 .428 Valid TK 6 .425 Valid TK 26 .232 Valid TK 7 .502 Valid TK 27 .356 Valid TK 8 .339 Valid TK 28 .590 Valid TK 9 .657 Valid TK 29 .581 Valid

    TK 10 .486 Valid TK 30 .707 Valid TK 11 .616 Valid TK 31 .213 Valid TK 12 .236 Valid TK 32 .391 Valid TK 13 .461 Valid TK 33 .525 Valid TK 14 .361 Valid TK 34 .395 Valid TK 15 .314 Valid TK 35 .284 Valid TK 16 .386 Valid TK 36 .486 Valid TK 17 .517 Valid TK 37 .303 Valid TK 18 .541 Valid TK 38 .282 Valid TK 19 .439 Valid TK 39 .607 Valid TK 20 .553 Valid TK 40 .351 Valid

    Sumber: data primer, 2011

    Data pada Tabel 3.7 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi semua item indikator konsep ke-pribadian tipe A, kepribadian tipe B terendah adalah 0.213 dan tertinggi adalah 0,721. Koefisien korelasi semua item lebih besar dari 0,20. Dengan demikian

  • 75

    semua item dapat dikatakan valid sehingga layak digunakan dalam penelitian.

    3.6.4 Uji Validitas Item Instrumen Etos Kerja (X3)

    Hasil uji validitas item instrumen etos kerja dapat dilihat pada Tabel 3.8 di bawah ini:

    Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Etos Kerja

    Item Corrected Item-Total Correlation Ket Item Corrected Item-

    Total Correlation Ket

    EK 1 .467 Valid EK 34 .382 Valid EK 2 .336 Valid EK 35 .278 Valid EK 3 .774 Valid EK 36 .490 Valid EK 4 .460 Valid EK 37 .337 Valid EK 5 .503 Valid EK 38 .243 Valid EK 6 .503 Valid EK 39 .236 Valid EK 7 .311 Valid EK 40 .467 Valid EK 8 .837 Valid EK 41 .770 Valid EK 9 .384 Valid EK 42 .503 Valid EK 10 .467 Valid EK 43 .411 Valid EK 11 .329 Valid EK 44 .416 Valid EK 12 .243 Valid EK 45 .774 Valid EK 13 .770 Valid EK 46 .492 Valid EK 14 .837 Valid EK 47 .266 Valid EK 15 .384 Valid EK 48 .467 Valid EK 16 .467 Valid EK 49 .309 Valid EK 17 .770 Valid EK 50 .770 Valid EK 18 .445 Valid EK 51 .237 Valid EK 19 .480 Valid EK 52 .243 Valid EK 20 .266 Valid EK 53 .391 Valid EK 21 .837 Valid EK 54 .278 Valid EK 22 .467 Valid EK 55 .382 Valid EK 23 .770 Valid EK 56 .420 Valid EK 24 .401 Valid EK 57 .267 Valid EK 25 .384 Valid EK 58 .336 Valid EK 26 .497 Valid EK 59 .628 Valid EK 27 .210 Valid EK 60 .837 Valid EK 28 .279 Valid EK 61 .770 Valid EK 29 .384 Valid EK 62 .467 Valid EK 30 .422 Valid EK 63 .278 Valid EK 31 .505 Valid EK 64 .774 Valid EK 32 .408 Valid EK 65 .278 Valid EK 33 .327 Valid

    Sumber: data primer, 2011

  • 76

    Data pada Tabel 3.8 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi semua item indikator konsep etos kerja terendah adalah 0.210 dan tertinggi adalah 0,837. Koefisien korelasi semua item lebih besar dari 0,20. Dengan demikian semua item dapat dikatakan valid sehingga layak digunakan dalam penelitian.

    3.6.5 Uji Reliabilitas Instrumen

    Hasil uji reliabilitas terhadap ketiga instrumen yaitu kepuasan kerja, kepribadian tipe A, kepribadian tipe B, serta etos kerja, dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini:

    Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas

    Variabel Cronbach’s Alpha N of

    Items Kategori

    Kepuasan Kerja .968 66 Baik Sekali

    Kepribadian tipe A dan B .919 40 Baik Sekali

    Etos Kerja .952 65 Baik Sekali

    Sumber: data primer, 2011

    Kriteria reliabilitas ini mengacu pada kriteria George & Mallery (1995) sebagai berikut:

    α > 0,9 : Baik Sekali (excellent) 0,8 < α ≤ 0,9 : Baik (good) 0,7 < α ≤ 0,8 : Dapat diterima (acceptable) 0,6 < α ≤ 0,7 : Dipertanyakan (questionable) 0,5 < α ≤ 0,6 : Jelek (poor) α ≤ 0,5 : Tidak dapat diterima (unacceptable)

  • 77

    Data pada Tabel 3.9 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach (α) ketiga instrumen lebih besar dari 0,9 yaitu berada pada kategori baik sekali (excellent). Dengan berpedoman pada kriteria George & Mallery (1995), maka ketiga instrumen dapat dikatakan reliabel sehingga layak digunakan dalam analisis selanjutnya.

    3.7 Teknik Analisis Data

    Data-data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif untuk mem-peroleh gambaran mengenai keadaan suatu objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat ke-simpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 1999).

    Penulis mencari signifikansi hubungan antar variabel dengan menggunakan teknik Pearson Product Moment Correlation. Namun sebelum dianalisis dengan Pearson Product Moment Correlation, untuk melihat normal atau tidaknya distributsi data akan diuji dengan uji Kolmogrof-Smirnov. Pengujian data ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.0.

  • 78