23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengembangan aplikasi penilaian kinerja guru (PKG) berbasis android ini termasuk dalam kategori Design and Development Research (DDR). Richey&Klien (2007) menetapkan ada tiga sumber area penelitian dari model penelitian ini yaitu “(1) Actual workplace settings and projects, (2) Technology (especially the newer and more innovative examples), (3) the most traditional stimulus to new research theoritical questions prompted by current research and development literatureSejalan dengan penelitian aplikasi PKG berbasis android ini, model penelitian DDR merupakan pilihan yang relevan untuk mengembangkan aplikasi berbasis android ini. Dalam penelitian ini, produk dikembangkan berdasarkan analisa kebutuhan fungsional yang dilakukan oleh penulis pada tahap awal. Setelah mendapatkan data lapangan kemudian dilakukan proses pengembangan sehingga menghasilkan produk yang menjadi jawaban dari analisa kebutuhan tersebut. Produk kemudian diuji kineja, kelayakan dan keefektifannya terhadap sampel yang telah ditetapkan. DDR merupakan jenis penelitian inkuiri yang terbilang cukup luas untuk cakupan desain instruksional dan teknologi (IDT) yang ditujukan untuk mempelajari tentang perkembangan sebuah produk. Karena cakupan dari model penelitian ini cukup bervariasi area aktivitas dan peminatannya, maka Richey&Klein (2007) membatasi dua kategori utama dalam bukunya yakni (a) Product and tool research dan (b) Model Research. Penjelasan masing-masing kategori tersebut peneliti uraikan dalam tabel sebagai berikut

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Pengembangan aplikasi penilaian kinerja guru (PKG) berbasis android ini

termasuk dalam kategori Design and Development Research (DDR). Richey&Klien

(2007) menetapkan ada tiga sumber area penelitian dari model penelitian ini yaitu

“(1) Actual workplace settings and projects, (2) Technology

(especially the newer and more innovative examples), (3) the most

traditional stimulus to new research theoritical questions prompted by

current research and development literature”

Sejalan dengan penelitian aplikasi PKG berbasis android ini, model penelitian DDR

merupakan pilihan yang relevan untuk mengembangkan aplikasi berbasis android ini.

Dalam penelitian ini, produk dikembangkan berdasarkan analisa kebutuhan

fungsional yang dilakukan oleh penulis pada tahap awal. Setelah mendapatkan data

lapangan kemudian dilakukan proses pengembangan sehingga menghasilkan produk

yang menjadi jawaban dari analisa kebutuhan tersebut. Produk kemudian diuji kineja,

kelayakan dan keefektifannya terhadap sampel yang telah ditetapkan.

DDR merupakan jenis penelitian inkuiri yang terbilang cukup luas untuk

cakupan desain instruksional dan teknologi (IDT) yang ditujukan untuk mempelajari

tentang perkembangan sebuah produk. Karena cakupan dari model penelitian ini

cukup bervariasi area aktivitas dan peminatannya, maka Richey&Klein (2007)

membatasi dua kategori utama dalam bukunya yakni (a) Product and tool research

dan (b) Model Research. Penjelasan masing-masing kategori tersebut peneliti uraikan

dalam tabel sebagai berikut

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

29

Tabel 3.1. Kluster Penggolongan Penelitian DDR

Design &Development Research

Product & Tool Research Model Research

Comperhensive Design and Development

Projects :

- Instructional Product & Programs

- Non- Instrusction Products &

Programs

Model Development :

- Comperhensive Model

Development

- Development of Model

Component Process

Specific Project Phases

- Analysis

- Design

- Development

- Evaluation

Model Validation

- Internal Validation of Model

Components

- External Validation of Model

Impact

Berpedoman pada rumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab

sebelumnya, penelitian ini memang berfokus dalam mengembangkan sebuah produk.

Maka acuan yang dipegang peneliti yakni kluster Product & Tool Research dalam

Tabel 3.1.

Studi mengenai product & tool development research mulanya bersamaan

dengan studi desain dan pengembangan sebuah produk atau program instruksional

atau non-instruksional. Studi ini mencoba mendemonstrasikan suatu rentangan

prinsip-prinsip yang tersedia dalam proses design and development untuk para

praktisi. Sehingga jika ada suatu produk atau alat diluar pendidikan yang memang

pada prinsipnya telah memenuhi Instructional System Design (ISD) sangat mungkin

untuk digunakan (Richey&Klein, 2007). Sebagai contoh kasus, Hirumi, Savenye and

Allen dalam Richey&Klein (2007) mendeskripsikan suatu kasus dimana mereka

menganalisis, mendesain dan mengembangkan sebuah video interaktif yang

umumnya digunakan dalam pembelajaran kelas, digunakan sebagai video penjelasan

untuk pengunjung di suatu museum sejarah. Hal ini membuktikan bahwa prinsip-

prinsip yang ada di dalam dunia formal juga bisa diadaptasi ke dalam dunia non-

formal, begitu juga sebaliknya.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

30

Selanjutnya perihal produk yang dihasilkan dalam model penelitian DDR

juga digolongkan kedalam dua kategori utama yaitu outcomes of product and tool

dan outcomes of model reasearch.

Tabel 3.2. Varying Outcomes of Design and Development Research

Design &Development Research

Product & Tool Research Model Research

Emphasis

Study of spesific product or tool design

and development projects

Outcomes

Lesson learned from developing specific

products and analyzing the conditions

which facilitate their uses

Emphasis

Study of model development, validation

or uses

Outcome

New design and development procedures

or models, and conditions which facilitate

their uses

Penekanan pada dua kategori tersebut memang berbeda. Jika model

reseach cenderung berfokus pada bagaimana menghasilkan suatu prosedur baru

dalam penggunaan model-model yang akan diteliti. Maka fokus produk yang

dihasilkan melalui product & tool research adalah dokumentasi tahapan selama

proses pengembangan suatu produk. Penelitian ini memiliki karakteristik tersebut.

Penulis berusaha menyajikan proses pengembangan produk secara komperhensif.

Sehingga pada proses pengembangan di Bab IV akan banyak mendeskripsikan

tahapan dalam pengembangan produk

3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian

Daerah penelitian pada penelitian ini berada di Kabupaten Situbondo.

Pertama, lokasi untuk uji coba kelompok kecil berada di SDN II Sumberkolak,

Kecamatan Panarukan. Kedua, lokasi untuk implementasi produk dan uji coba

efektivitas berada di SDN II Selowogo dan SDN IV Selowogo, Kecamatan Bungatan.

Selanjutnya, subjek penelitian terkategori menjadi empat macam yaitu (1)

subjek penelitian untuk uji coba kelompok kecil terdiri dari satu kepala sekolah, dua

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

31

orang guru dan dua orang tua;(2) Subjek penelitian untuk mengetahui penilaian

pengguna berjumlah 52 orang dengan rincian yaitu dua kepala sekolah, 24 guru dan

26 wali murid yang berasal dari SDN II dan SDN IV Selowogo; (3) Subjek penelitian

untuk uji efektivitas berjumlah 26 orang dengan rincian yaitu dua kepala sekolah dan

24 guru yang berasal dari SDN II dan SDN IV Selowogo; (4) Subjek penelitian untuk

validasi berjumlah empat orang dengan rincian dua orang ahli penerapan lapangan

dan dua orang ahli aplikasi.

3.3 Instrumen Penelitian

Untuk menghasilkan data yang diharapkan, digunakan instrumen pengumpul

data. Instrumen pengumpul data diperoleh dari turunan pertanyaan rumusan masalah

yang dijadikan landasan penelitian pengembangan ini. Selanjutnya kisi-kisi tersebut

diterjemahkan kembali ke dalam bentuk instrumen pengumpul data yang bisa dilihat

sebagai berikut

Tabel 3.3 Kisi-kisi Intrumen Penelitian

No. Rumusan Masalah Indikator Jenis

Instrumen Subjek

1. Bagaimana kondisi

pelaksanaan

Penilaian Kinerja

Guru di Sekolah

sebagai dasar

dalam penyusunan

aplikasi evaluasi

perangkat

pembelajaran

berbasis android

dalam mendukung

program penilaian

kinerja guru

sekolah dasar?

a. Perencanaan

1. Persiapan

instrumen

2. Persiapan sarana

dan prasarana

b. Pelaksanaan

1. Waktu

pelaksanaan,

kondisi kelas,

kondisi guru dan

kondisi penilai

2. Partisipasi guru

sejawat dan wali

murid

3. Kelengkapan

instrumen penilai

4. Metode

pengamatan penilai

5. Prosedur PKG

6. Kendala PKG

1. Observasi

2. Wawancara

1. Kepala

Sekolah

2. Guru

3. Wali Murid

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

32

7. Output PKG

c. Evaluasi

1. Tindak lanjut

penilai dan guru

sasaran setelah

PKG

2. Bagaimana proses

pengembangan

model aplikasi

evaluasi perangkat

pembelajaran

berbasis android

dalam mendukung

program penilaian

kinerja guru sekolah

dasar?

a. Deskripsi aplikasi

b. Desain fungsi

c. Storyboard I dan

II

d. Indikator validasi

produk oleh ahli

lapangan

e. Indikator validasi

produk oleh ahli

aplikasi

1. Angket/Kue

sioner

1. Ahli

penerapan

lapangan

2. Ahli Aplikasi

3. Kepsek

4. Guru

5. Wali Murid

3. Bagaimana ujicoba

aplikasi evaluasi

perangkat

pembelajaran

berbasis android

dalam mendukung

program penilaian

kinerja guru sekolah

dasar?

a. Prosedur

pelaksanaan PKG

menggunakan

aplikasi android

b. Waktu pelaksanaan

PKG

menggunakan

android

c. Subjek/sasaran

pengguna aplikasi

d. Persyaratan

minumum

prangkat untuk

pelaksanaan

e. Sarana dan prasana

yang digunakan

selama

pelaksanaan

f. Prosedur penilaian

aplikasi

g. Instrumen

penilaian kinerja

aplikasi

h. Output PKG

menggunakan

1. Wawancara

2. Observasi

3. Kuesioner

1. Kepala

Sekolah

2. Koordinator

PKG

3. Guru

4. Wali Murid

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

33

aplikasi android

4. Bagaimana

efektivitas aplikasi

evaluasi perangkat

pembelajaran

berbasis android

dalam mendukung

program penilaian

kinerja guru sekolah

dasar?

a. Indikator aspek-

aspek kinjera

produk

1. Kuesioner

2. Wawancara

3. Observasi

1. Kepala

Sekolah

2. Pengawas

3. Guru

5. Bagaimana

kelebihan dan

kekurangan aplikasi

evaluasi perangkat

pembelajaran

berbasis android

dalam mendukung

program penilaian

kinerja guru sekolah

dasar?

a. Kelebihan produk

b. Kekurangan

produk

c. Indikator Kinerja

Aplikasi

1. Wawancara

2. Kuesioner

3. Observasi

1. Kepala

Sekolah

2. Koordinator

3. Guru

4. Wali Murid

5. Operator

Berpedoman pada kisi-kisi instrumen pada Tabel 3.3, Penulis menguraikan

secara rinci instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini. Pada sub

bab sebagai berikut

3.3.1 Observasi dan Wawancara

Instrumen pengumpul data yang pertama yaitu pedoman observasi dan

wawancara. Pada penelitian ini, observasi yang digunakan oleh penulis yaitu

observasi partisipatif pasif. Stainback dalam Sugiono (2016: 226) menjelaskan bahwa

partisipasi pasif merupakan kategori observasi partisipatif dimana peneliti datang di

tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Kemudian jenis wawancara yang digunakan oleh penulis yaitu wawancara

semiterstruktur. Sugiono (2016: 233) menjelaskan tujuan wawancara ini adalah untuk

menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara

diminta pendapat dan ide-idenya.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

34

Kisi-kisi pedoman wawancara pada masing-masing kegiatan dapat dilihat

pada Tabel 3.4 dibawah ini, sedangkan poin-poin wawancara dan observasinya secara

utuh dapat dilihat pada Lampiran 1

Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Tahap Analisa

No Klasifikasi

1 Perencanaan

1. Persiapan instrumen

2. Persiapan sarana dan prasarana

2

Pelaksanaan

1. Waktu pelaksanaan, kondisi kelas, kondisi guru dan kondisi penilai

2. Partisipasi guru sejawat dan wali murid

3. kelengkapan instrumen penilai

4. Metode penilai

5. Prosedur PKG

6. Kendala PKG

7. Output PKG

3 Evaluasi

1. Tindak lanjut penilai dengan guru setelah PKG

Tabel 3.5 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Uji Coba Produk

No Klasifikasi

1

2

3

4

Kesesuaian alur kerja sistem

Kesesuaian konten dan output aplikasi

Konektivitas sistem

Keterpakaian aplikasi

Tabel 3.6 Kisi-kisi Pedoman Observasi Tahap Analisa

No Aspek

1

2

3

4

5

6

7

8

Persiapan kepala sekolah dan guru sasaran PKG

Waktu pelaksanaan, kondisi kelas, kondisi guru dan kondisi penilai

Instrumen penilai dan guru sasaran

Metode penilai dalam PKG

Prosedur PKG

Hambatan selama PKG

Output PKG

Tindak lanjut yang dilaksanakan oleh penilai

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

35

Tabel 3.7 Kisi-kisi Pedoman Observasi Uji Coba Produk

No Kegiatan

1

2

3

4

5

6

7

8

User memahami cara kerja aplikasi melalui fitur “panduan pengguna”

Waktu yang dibutuhkan hingga akhir implementasi produk

Kondisi user saat implementasi

Kondisi aplikasi saat implementasi

Metode yang digunakan penilai dan user

Prosedur

Output

Tindak lanjut user

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and

Huberman. Analisnya dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah

selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and Huberman dalam

Sugiono (2016: 246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analis data ini meliputi data

reduction, data display dan conclusion/ drawing/verifiaction.

3.3.2 Angket/Kuesioner

Instrumen pengumpul data terakhir yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu angket/kuesioneri. Sugiono (2016) menjelaskan kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan

diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Pada peneltiian ini

angket/kuesioner digunakan pada kegiatan validasi produk dan uji coba produk.

Kegiatan validasi ada dua yaitu expert judgement dan uji coba terbatas.

Angket pada kegiatan validasi digunakan untuk memperoleh penilaian, kritik dan

saran dari ahli aplikasi dan ahli penerapan lapangan. hasil angket validasi menjadi

acuan dalam proses pengembangan dan pengimplementasian produk baik pada

kegiatan pembuatan aplikasi maupun saat ujicoba produk. Cara pemberian

peniliannya dengan memberikan tanda ceklist (√). Sifat pertanyaan dalam angket

validasi meliputi dua macam yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

36

Pertanyaan terbuka untuk mendapatkan data kualitatif (berupa deskripsi mengenai

saran, masukan ataupun kritik), sedangkan pertanyaan tertutup digunakan untuk

memperoleh data kuantitatf. Menurut Sugiyono (2012) validasi produk akan

memberikan penilaian yang lebih efektif karena bersifat menilai secara rasional yang

dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman. Kisi-kisi angket validasi ahli

dapat dilihat pada tabel 3.8 dan Tabel 3.9. Sedangkan angket validasi dapat dilihat

pada lampiran 2

Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Validasi Penerapan Lapangan

No Klasifikasi

1

2

3

4

Relevansi prosedur PKG di lapangan dengan aplikasi

Relevansi instrumen PKG dengan instrumen di aplikasi

Relevansi konten evaluasi PKG dengan konten evaluasi di aplikasi

Relevansi output PKG dengan output aplikasi

Tabel 3.9 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Aplikasi

No Klasifikasi

1

2

3

Sistem kerja

Produk yang dihasilkan

Desain aplikasi

Analisis data validitas produk menggambarkan tingkat kesesuaian produk

yang dikembangkan. Validitas diperoleh dari ahli aplikasi dan ahli penerapan

lapangan. Data validitas dianalisis dengan menggunakan presentase, yaitu

menggunakan rumus sebagai berikut (Akbar, 2013)

=

x 100

Keterangan :

= Validasi ahli

= Total skor empirik yang dicapai ahli

= Skor maksimal yang diharapkan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

37

Selanjutnya hasil presentase disesuaikan dengan tabel konversi dan

diberikan pengambilan keputusan tentang kualitas produk pengembangan dengan

kriteria validitas pada Tabel 3.10 berikut

Tabel 3.10 Konversi Tingkat Pencapaian Produk

Kriteria Tingkat Validitas

75,01% - 100,00%

50,01% - 75,00%

25,01% - 50,00%

00,01% - 25,00%

Sangat valid (dapat digunakan dengan revisi kecil)

Cukup valid (dapat digunakan dengan revisi besar)

Kurang valid (disarankan tidak digunakan)

Tidak valid (tidak boleh digunakan)

(sumber : Instrumen Perangkat Pembelajaran, Akbar, 2013)

Angket/kuesioner juga dilakukan pada kegiatan ujicoba produk yang

meliputi uji efektivitas dan penilaian pengguna Data kuantitatif didapatkan dari empat

pertanyaan tertutup kepada responden pada saat kegiatan ini. Sedangkan data

kualitatif didapatkan dari saran dan kritik yang disediakan dibawah tabel kuesioner.

Berikut kuesioner kinerja aplikasi yang dijadikan dasar jawaban rumusan masalah

kelima.

Tabel 3.11 Angket Kinerja Aplikasi

No Pertanyaan Ya Cukup Tidak

1 Apakah anda kesulitan dalam

mengoperasikannya?

2 Apakah aplikasi ini membantu dalam

pengawasan kompetensi guru?

3 Apakah aplikasi ini dapat turut serta

mengontrol kinerja guru?

4 Apakah aplikasi ini memudahkan kegiatan

PKG?

Pada uji coba efektivitas produk dihasilkan data kuantitatif terhadap

aspek-aspek kinerja produk. Aspek-aspek tersebut meliputi kecepatan, ketepatan,

kenyamanan, kesesuaian output, kemudahan dan dampak pasca kerja. Data kelima

aspek tersebut dihimpun melalui kuesioner perbandingan sistem kerja pada Tabel

3.12

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

38

Tabel 3.12 Angket/ Kuesioner Perbandingan Sistem Kerja

Sistem Kerja Lama Aspek-aspek Kinerja Sistem Sistem kerja Baru

1 2 3 4 Kecepatan Kerja 1 2 3 4

1 2 3 4 Ketepatan Kerja 1 2 3 4

1 2 3 4 Kenyamanan Kerja 1 2 3 4

1 2 3 4 Kesesuaian Output 1 2 3 4

1 2 3 4 Kemudahan Kerja 1 2 3 4

1 2 3 4 Dampak Pasca Kerja 1 2 3 4

3.4 Prosedur Penelitian

Richey&Klein (2007) telah menguraikan tahapan-tahapan dalam

mengembangkan suatu product atau tool dalam metode penelitiannya yang meliputi

Analysis, Design, Development dan Evaluation. Kemudian dalam proses

pengembangan produk yaitu pada tahap Design and Development, penulis

mengadopsi model Waterfall agar dapat menyajikan proses pengembangan aplikasi

PKG berbasis android secara komperhensif.

Dua dari lima tahapan model waterfall tidak digunakan dalam proses pengembangan

ini. Berikut alur/kerangkan pikir pengembangan produk aplikasi PKG berbasis

android

Analyze Evaluation

Waterfall Modell

Development

Design

Gambar 3.1 Proses Pengembangan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

Gambar 3.2 Kerangka Utama Penelitian

1. Deskripsi Aplikasi

2. Deskripsi Fungsi

3. Pemograman

ANALYZE DESIGN

Analisa Kebutuhan

(1) Mengidentifikasi Potensi dan Masalah; (2)

Mengumpulkan Data

System and Software Design

4. Project Schedule 5. Project team

DEVELOPMENT

Validation and

Unit Testing

(1) Expert

Judgement; (2) Uji

Coba terbatas

Implementation and

System Testing

1. Uji Efektivitas

2. Uji Kinerja

EVALUATION

S E L E S A I

Yes No

Kembali ke tahap 1

1 2

4

3

No Yes

Revisi I

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

Tabel 3.13 Tahapan Pengembangan Produk

No Tahapan Kegiatan

1 Analyze 1. Mengidentifikasi potensi dan masalah

2. Mengumpulkan data

2. Design and

Development

System and Software Design

3. Project Schedule

4. Project Team

5. Deskripsi Aplikasi

6. Desain Fungsi

7. Pemograman

Validation and Unit Testing

8. Expert Judgement

9. Uji Coba Terbatas

10. Revisi Produk

Integration and System Testing

11. Uji Efektivitas

3. Evaluation 12. Penilaian Pengguna

13. Revisi II

3.4.1 Tahap Analisa (Analyze)

Tahap analyze atau tahap analisa merupakan tahapan dimana penulis

mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan pengguna melalui proses observasi dan

wawancara. Sommervile (2011: 31) menjelaskan bahwa kegiatan Requirements

analysis and defintion merupakan kegiatan dalam rangka mencari tahu the system

service, constraints and goals yang ingin dikembangkan oleh pengguna (user).

Dalam konteks penelitian ini yaitu kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG). Oleh

karena itu tahap ini merupakan tahap dimana peneliti menggali dan mengumpulkan

informasi sebagai dasar dari pijakan peneliti untuk mencari alternatif penyelesaian

sehingga menghasilkan suatu produk. Dalam tahapan ini ada dua kegiatan utama

yaitu mengidentifikasi potensi dan masalah serta mengumpulkan data. Sugiono

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

41

(2016: 298) menjelaskan bahwa “masalah” merupakan penyimpangan antara yang

diharapkan dengan yang terjadi. Sementara itu, potensi didefinisikan sebagai segala

sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Dalam rangka

menggali kedua hal tersebut peneliti melakukan dua pendekatan yaitu pendekatan

studi literatur dan pendekatan studi lapangan. Sehingga informasi mengenai masalah,

potensi dan informasi yang terkumpul merupakan data primer yang dijadikan sebagai

pijakan peneliti untuk mencari alternatif penyelesaiannya.

3.4.2 Design and Development

Sommervile (2011) menjelaskan dalam Waterfall model, tahapan

pengembangan produk terdiri dari 5 tahapan diantaranya (1)Requirement

Definiton,(2)System Software Design,(3)Implementation and Unit Testing,(4)

Integration and System testing,(5) Operation and Maintenance. Dalam proses

pengembangan ini, penulis hanya menggunakan tahap 2-4 dalam pengembangan

produknya. Hal ini dilakukan karena pada tahap 1, kegiatan tersebut sudah terealisasi

pada tahapan sebelumnya. Kemudian tahap 5 dalam model tersebut akan dibahas

pada tahap evaluation pada sub bab selanjutnya.

3.4.2.1 System and Software Design

Sommervile (2011) menjelaskan tahapan ini merupakan

“the systems design process allocates the requirements to either hardware or software

systems by establishing an overall system architecture. Software design involves

identifying and describing the fundamental software system abstrctions and their

relationships”

Penjelasan tersebut dapat didefinisikan bahwa tahapan ini sudah mencakup

proses perancangan sistem untuk sistem perangkat keras atau perangkat lunak dengan

membangun keseluruhan arsistektur sistem yang diinginkan. Desain perangkat lunak

dan keras termasuk mengidentifikasi dan menggambarkan abstraksi sistem serta

hubungan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Oleh karena ini pada

tahap ini penulis uraikan kembali ke dalam lima tahapan pengembangan yaitu (1)

Project Schedule; (2) Project Team; (3) Deskripsi Aplikasi; (4) Desain Fungsi dan (5)

Pemograman

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

42

3.4.2.1.1 Project Schedule

Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah menentukan jadwal

pengembangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran. Jadwal pengembangan

meliputi observasi potensi dan masalah, desain fungsi aplikasi, pembuatan

storyboard, penyusunan instrumen, validasi instrumen, proses pemograman oleh

developer, validasi aplikasi oleh ahli. Adapun waktu pelaksanaanya bisa dilihat pada

Tabel 3.14

Tabel 3.14 Rencana Jadwal Pengembangan

No

Deskirpsi Pekerjaan

Design

Februari

Minggu ke

Maret

Minggu ke

April

Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Analisis Kebuuhan

2 Deskripsi dan desain

fungsi aplikasi

3 Storyboard I

4

Penyusunan

Kelengkapan Instrumen

Aplikasi

5 Pemograman

6 Validasi Ahli

7 Uji Coba Terbatas

8 Revisi I

9. Uji Efektivitas

10 Revisi II

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

43

3.4.2.1.2 Project Team

Project team, Pada langkah ini peneliti membentuk tim pengembangan.

Peneliti berkolaborasi dengan seorang progammer yang sudah memiliki rekam jejak

dalam mengembangkan aplikasi berbasis android maupun aplikasi sejenisnya.

3.4.2.1.3 Deskripsi Aplikasi

Deskripsi aplikasi, Tahapan ini digunakan penulis untuk menyampaikan

kriteria aplikasi yang ingin dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan. Penulis

menyampaikan fitur, sasaran pengguna dan menu-menu yang ingin ditampilkan

dalam aplikasi ini.

3.4.2.1.4 Desain Fungsi

Desain fungsi, melakukan desain sistem secara detail mulai dari

pendefinisian user, user case, expanded use case, merancang activity diagram,

sequence diagram, class diagram, hierarki task analysis hingga pada akhir

tervisualisasi dalam storyboard.

3.4.2.1.5 Pemograman

Pemograman, setelah tahapan-tahapan dalam desain fungsi telah

terealisasi. Developer yang ditunjuk oleh penulis mulai melakukan coding dalam

bahasa pemograman. Kegiatan ini sepenuhnya dilakukan oleh developer dengan

pengawasan penulis.

3.4.2.2 Validation and Unit Testing

Tahap ini aplikasi PKG berbasis android sudah terbentuk. Sommervile

(2011:31) menjelaskan pada tahap ini desain perangkat telah terbentuk

berdasarkan kebutuhan pengguna. Namun sebelum diuji perlu diadakan proses

verifikasi pada tiap-tiap komponen sistem sehingga semua telah sesuai dengan

spesifikasi yang diinginkan pengguna. Oleh karena itu pada tahap ini ada tiga

kegiatan utama yaitu expert judgement, Uji coba kelompok kecil (terbatas) dan

revisi tahap I.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

44

3.4.2.2.1 Expert Judgement

Expert Judgement atau yang sering disebut dengan uji ahli akan

dilakukan untuk melihat kelayakan dari desain aplikasi perangkat pembelajaran yang

akan dikembangkan menggunakan instrumen yang valid untuk digunakan para pakar

di dalam menilai hasil dari desain produk. Ali&Asrori (2014: 105) mengatakan

bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur itu valid). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang harus diukur. Pada langkah ini ada dua kegiatan validasi yang

dilakukan yaitu validasi desain dan validasi produk. Validasi desain dilakukan pada

saat rancangan matang sebelum diberikan dan dikerjakan oleh programmer, terlebih

dahulu di validasi. Kemudian setelah rancangan tersebut diselesaikan dan menjadi

sebuah produk, langkah berikutnya adalah validasi produk. Peneliti menyebutnya

sebagai produk setengah jadi. Selanjutnya produk setengah jadi ini dievaluasi oleh

ahli yang kriterianya telah ditentuka oleh peneliti. Adapun kegiatan validasi ini

melibatkan beberapa orang yang ahli atau expert dalam bidang-bidang yang sedang

diteliti yaitu (1) ahli penerapan lapangan yaitu orang-orang yang mumpuni dalam

bidang Penilaian Kinerja Guru dari segi konten. Orang-orang ini dipilih dengan syarat

diantaranya telah menjadi penilai PKG dengan pengalaman minimal 5 tahun,

memiliki sertifikat pendidik, merupakan kepala sekolah/pengawas/guru senior dan

Pegawai Negeri Sipil. (3) Ahli media/aplikasi, yaitu ahli teknologi yang bertujuan

mengevaluasi produk dari aspek fisik dan sistem kerja yang ada

3.4.2.2.2 Uji Coba Kelompok Kecil (Terbatas)

Kegiatan ini bisa disebut dengan uji coba kelompok kecil. Dikatakan

demikian karena uji coba dalam kondisi terbatas. Subjek penelitian pada ujicoba ini

terdiri dari seorang kepala sekolah, dua orang guru, dan dua wali murid di SDN II

Sumberkolak. Untuk pengujianya yaitu dengan membandingkan hasil kerja dari

kegiatan PKG sebelum menggunakan aplikasi dan sesudah menggunakan aplikasi.

Setelah uji coba kelompok kecil dilakukan, kemudian data yang diperoleh kemudian

dianalisis dan dievaluasi sesuai saran dari kepala sekolah, guru dan wali murid yang

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

45

terlibat. Mengenai indikator-indikator yang digunakan sebagai instrumen penilaian

dapat dilihat pada lampiran 3.

3.4.2.2.3 Revisi Produk I

Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil dan

saran-saran dari para ahli. Dengan menganalisis kekurangan yang ditemui selama uji

coba terbatas dan validasi, kekurangan tersebut segera diperbaiki dan dilengkapi

sesuai arahan user yang terlibat. Kegiatan ini menghasilkan Storyboard II pada

Lampiran 9.

3.4.2.3 Integration and System Testing

Langkah ini merupakan langkah akhir pengembangan. Sesuai dengan

penjelasan Sommervile (2011:31) bahwa sebelum produk diberikan kepada pengguna

perlu dipastikan bahwa sistem telah bekerja sepenuhnya dan produk merupakan

jawaban dari masalah-masalah yang telah muncul. Oleh karena itu, dalam rangka

mengujinya dilakukan ujicoba pada skala yang lebih besar. Kegiatan tersebut

dilakukan untuk memperoleh data efektivitas dan kelayakan produk. Uji ini dilakukan

dengan desain kuasi eksperimen yaitu membandingkan penggunaan Penilaian Kinerja

Guru (PKG) berbasis android dengan konvensional pada 52 responden di SDN

Selowogo II dan Selowogo IV.

3.4.4.1 Uji Efektivitas

Uji coba ini dilakukan terhadap kelompok yang lebih besar. Proses pada

tahap ini bertujuan untuk menerapkan dalam wilayah yang lebih luas dan kondisi

yang lebih nyata. Sugiono (2016: 310) menjelaskan bahwa setelah pengujian terhadap

produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya

produk yang berupa sitem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk

lingkup yang luas. Pada uji efektivitas, peneliti melibatkan seluruh guru dan 24 wali

murid yang ada di SDN Selowogo 2 dan SDN Selowogo IV yang turut serta

berkontribusi dalam penelitian ini. Tujuan dari ujicoba ini untuk mengetahui tingkat

kelayakan dan efektivitas produk yang telah dihasilkan dalam membantu kegiatan

Penilaian Kinerja Guru di jenjang sekolah dasar. Hasil dari uji coba lapangan menjadi

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

46

landasan untuk melakukan revisi tahap akhir terhadap produk yang dikembangkan

dan menghasilkan produk final

3.4.3 Evaluation

Tahap ini terdiri dari penilaian pengguna dan revisi produk II, berikut

penulis uraikan penjelasan masing-masing kegiatan tersebut

3.4.3.1 Penilaian Pengguna

Pada kegiatan ini, pengguna berjumlah 52 subjek yang terdiri dari kepala

sekolah, guru dan wali murid. Seluruh subjek diminta untuk mengoperasikan aplikasi

PKG sesuai dengan arahan penulis. Setelah itu mereka diberikan angket kuesioner

untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh penulis. Sehingga dalam

kegiatan ini penulis akan mendapatkan hasil penilaian pengguna dalam data kualitatif.

3.4.3.2 Revisi Produk II

Sebelum produk yang dikembangkan dipublikasikan ke sasaran yang

lebih luas lagi, maka perlu dilakukan revisi terakhir untuk memperbaiki hal-hal yang

masih kurang baik hasilnya pada saat uji efektivitas.

3.5 Teknis Analisis Data

3.5.1 Data Kualitatif

Dalam penelitian ini, data kualitatif diperoleh untuk menjawab rumusan

masalah ke-1 dan rumusan masalah ke-5. Sumber data didapatkan melalui teknik

triangulasi yaitu gabungan wawancara, observasi dan kuesioner. Data-data tersebut

dianalisis menggunakan Model Miles dan Huberman yang pelaksanaanya dapat

dilihat pada gambar sebagai berikut

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

47

Gambar 3.3 Komponen dalam Analisis Data

(Sumber : https://www.researchgate.net/figure/The-iterative-qualitative-data-analysis-

model-Miles-and-Huberman-1994-p12_fig2_30388340)

3.5.2 Data Kuantiatif

Sugiono (2016: 243) menjelaskan bahwa dalam penelitian kuantitatif,

teknik analisi data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab

rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.

Dalam penelitian ini juga demikian, data kuantitatif digunakan untuk menjawab

rumusan masalah ke-3 dan ke-4.Berikut uraian analisa data kuantitatif dalam

pengembangan aplikasi PKG berbasis android

3.5.2.1 Eksperimen Before-After dan Uji Efektivitas

Uji efektivitas produk digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas

produk dalam mendukung kegiatan Penilaian Kinerja Guru di sekolah dasar. Uji

efektivitas ini menggunakan eksperimen model (before-after). Uji coba dilakukan

dengan cara membandingkan dengan keadaan dimana pelaksanaan PKG

menggunakan cara konvensional dengan melaksanaan PKG berbasis android. Pada

uji efektivitas ini, sampel wali murid tidak diikut sertakan karena tidak memilik

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

48

pengalaman dalam melaksanakan PKG sebelumnya. Oleh karena itu sampel kali ini

dibatasi hanya dari kalangan guru dan kepala sekolah

Sampel yang telah ditetapkan tersebut diberi dua perlakuan yang berbeda.

Perlakuan pertama, peneliti menggali informasi mengenai pelaksanaan PKG yang

biasa dilaksanakan sebelum menggunakan android. Perlakuan kedua, peneliti

melaksanakan kuasi eksperimen pelaksanaan PKG berbasis android terhadap sampel

tersebut. Model eksperimen antar kelompok satu dan kelompok dua digambarkan

sebagai berikut

Keterangan

O1 : Nilai Sebelum Treatment

O2 : Nilai Sesudah Treatment

Uji coba dilakukan dengan membandingkan hasil observasi O1 dan O2. O1

adalah nilai kecepatan, ketepatan, kenyamanan, kesesuaian, dan kemudahan kerja

menggunakan aplikasi android. Sedangkan O2 adalah adalah nilai kecepatan,

ketepatan, kenyamanan, kesesuaian, dan kemudahan kerja menggunakan cara

konvensional. Adapun aspek-aspek yang digunakan, dapat dilihat pada Tabel 3.20.

Kemudian untuk menghitung rata-rata kinerja sistem lama dan baru

peneliti menentukan skor ideal untuk sistem kerja produk yang sedang

dikembangkan. Skor ideal dari instrumen ini yaitu 4 x 6 x 50 = 1200. Nilai tersebut

diambil dari skor tertinggi dikalikan dengan jumlah aspek yang dinilai kemudian

dikalikan lagi dengan jumlah user/responden. Selanjutnya skor ideal untuk setiap

butir instrumen adalah 4 x 50 = 200. Nilai tersebut diambil dari skor tertinggi

dikalikan dengan jumlah responden.

O1 O2 X

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

49

Selanjutnya, untuk mengetahui berapa presentase efektivitas produk

secara keseluruhan diperoleh melalui nilai total kinerja yang didapat dibagi dengan

nilai ideal dikalikan 100 (Sugiono, 2016 :305). Kemudian untuk memperoleh kinerja

sistem per aspek diperoleh dari nilai setiap aspek dibagi dengan nilai ideal per aspek

dikalikan 100.

Untuk membuktikan signifikasi perbedaan sistem kerja lama dan baru

tersebut, perlu diuji secara statistik dengan paired sample t-test dalam program SPSS

25 for Windows.

3.5.2 Uji Normalitas

Analisis data uji efektivitas dilakukan untuk memberi makna hasil

penelitian yang diperoleh. Sebelum melakukan analisis data, dilakukan uji prasyarat

analisis yaitu uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal

tidaknya suatu distribusi data (Sarjono&Julianita dalam Wulandari, 2017 : 61).

Analisis normalitas menggunakan Kolmogorof-Smirnov dalam program SPSS 25 for

Windows. Hipotesis asumsi adalah H0 = data terdistribusi normal.

Kemudian , Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas ini adalah

1. Angka signifikasi uji kolmogorof-sminov Sig>0.05 menunjukkan data

tersebut berdistribusi normal

2. Angka signifikasi uji kolmogorof-smirnov Sig< 0.005 menunjukkan data

tidak berdistribusi normal

3.5.4 Paired Sample t-test dan Uji Hipotesis

Setelah data penelitian terdistribusi normal, selanjutnya dilakukan paired

sample t-test dan uji hipotesis. Kedua uji tersebut digunakan untuk mengetahui

pengaruh faktor terhadap variabel terkait. Untuk menguji hipotesis menggunakan

SPSS 25 for windows. Hipotesis yang di ajukan yaitu

1. H0 = Tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan PKG

berbasis android dengan PKG konvensional

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38274/4/T_PK_1707986_Chapter3.pdf · kelebihan dan kekurangan aplikasi evaluasi perangkat pembelajaran berbasis android

50

2. Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan PKG berbasis

android dengan PKG konvensional

Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Paired Sample t-test sebagai berikut:

(1) Ho diterima, Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel ;

(2) H0 ditolak, jika –thitung ≤ -ttabel atau thitung > ttabel;