24
67 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008:8), metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh kemudian diolah, ditafsirkan, dan disimpulkan. Dalam penelitian ini objek yang akan diteliti adalah siswa kelas XII SMK Negeri 1 Salatiga. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengedarkan kuesioner, observasi, wawancara terstruktur. 3.2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah siswa kelas XII SMK Negeri I Salatiga. 3.3. Populasi Dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi Populasi penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002:108). Sedangkan menurut Sudjana (2004:6) yang dimaksud populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

  • Upload
    leque

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

67

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008:8), metode penelitian

kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Data yang diperoleh kemudian diolah, ditafsirkan, dan

disimpulkan. Dalam penelitian ini objek yang akan diteliti adalah siswa kelas

XII SMK Negeri 1 Salatiga. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan mengedarkan kuesioner, observasi, wawancara

terstruktur.

3.2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah siswa kelas XII SMK Negeri I Salatiga.

3.3. Populasi Dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,

2002:108). Sedangkan menurut Sudjana (2004:6) yang dimaksud populasi

adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung ataupun

pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

68

mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari

sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK N

I Salatiga dengan jumlah siswa keseluruhan 375 siswa terbagi dalam 12

kelas.

Tabel 3.1. Daftar Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

XII Pemasaran

XII Akuntansi I

XII Akuntansi 2

XII Akuntansi 3

XII Perkantoran I

XII Perkantoran 2

XII Perkantoran 3

XII Tata Boga I

XII Tata Boga 2

XII Tata Kecantikan

XII Tata Busana I

XII Tata Busana 2

32 siswa

33 siswa

34 siswa

31 siswa

34 siswa

33 siswa

33 siswa

28 siswa

25 siswa

29 siswa

32 siswa

31 siswa

Jumlah 375 siswa

Sumber: Tata Usaha SMK Negeri I Salatiga

3.3.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010:118) menyatakan bahwa sampel

merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi

tersebut. Secara operasional merupakan bagian dari populasi untuk diteliti.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini simple random

sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Stratified Proportionate Random Sampling. Menurut Gulo (2010:90),

Stratified Proportionate Random Sampling digunakan untuk populasi

mempunyai anggota berstrata secara proporsional. Berdasarkan jumlah

populasi yang telah diketahui, penarikan sampel menggunakan rumus dari

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

69

Taro Yamane dalam Riduwan dan Akdon (2009:249) adalah sebagai

berikut :

=

=

= =

Keterangan :

= Jumlah sampel

= Jumlah populasi

= Presisi yang ditetapkan

Hasil perhitungan rumus di atas menunjukkan bahwa jumlah

sampel dari siswa kelas XII SMK Negeri I Salatiga sejumlah 79 siswa.

Pada tahap berikutnya sampel penelitian akan dibagi secara proporsional

sesuai strata dari jumlah populasi itu. Menurut Gulo (2010:90), pembagian

sampel secara proporsional dari populasi yang berstrata dapat dilakukan

dengan rumusan alokasi proporsional sebagai berikut :

Tabel 3.2. Pembagian Sampel Secara Proporsional

Strata Jumlah Anggota Banyaknya Sampel

I N1 n/N x N1

II N2 n/N x N2

II N3 n/N x N3

Jumlah n/N(N1 + N2 + N3) =n/N x N

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

70

Keterangan :

N = Besarnya populasi

N = Besarnya sampel yang ditarik dari populasi

n/N = Proporsi

Berdasarkan rumusan alokasi proporsional di atas, sampel

penelitian yang diambil dari siswa kelas XII SMK Negeri I Salatiga

jurusan pemasaran, akuntansi, perkantoran, tata boga, kecantikan, tata

busana adalah :

Tabel 3.3. Jumlah Sampel Siswa Kelas XII SMK Negeri I Salatiga

Strata Jumlah Anggota Banyaknya Sampel

Pemasaran N1 = 32 79/375 x 32 = 7

Akuntansi N2 = 98 79/375 x 98 = 21

Perkantoran N3 = 100 79/375 x 100 = 21

Tata Boga N4 = 53 79/375 x 53 = 11

Kecantikan N5 = 29 79/375 x 29 = 6

Tata Busana N6 = 63 79/375 x 63 = 13

Jumlah 375 79

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Mengumpulkan data

dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan

tujuannya (Gulo, 2010:115). Metode pengumpulan data ini adalah dengan

menggunakan metode Observasi, Kuesioner dan Wawancara.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

71

1) Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan untuk

penelitian yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-

gejala alam dan responden yang terlalu besar. Menurut Gulo (2010:116)

Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau

kolabolatornya mencatat informasi sebagaimana mereka saksikan selama

penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan datang ke obyek yang

diamati oleh peneliti yaitu SMK Negeri I Salatiga.

2) Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-

hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara pada penelitian ini

digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi awal mengenai

berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek. Dalam penelitian

ini wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur.

Menurut Sugiyono (2008:140) wawancara tidak struktur adalah

wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. Dalam peneliti ini, peneliti mengadakan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

72

wawancara langsung dengan guru yang bersangkutan dengan penelitian

ini.

3) Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada respondenuntuk dijawabnya. Menurut Sugiyono (2008:142)

kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa di

harapkan dari responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

berupa pernyataan tertutup yang diberikan kepada responden secara

langsung. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan

responden akan menciptakan kondisi yang cukup baik, sehingga

responden dengan sukarela akan memberikan data obyektif dan cepat.

Angket ini disusun berdasarkan skala likert dengan 5 kategori pilihan

jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (ST), ragu-ragu (RG), tidak

setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Selain itu, angket juga disusun

berdasarkan item favorable dan item unfavorable, berikut ini adalah

penilaian atas item favorable dan unfavorable,

Tabel 3.4. Alat Ukur Penelitian

Pernyataan favorable Pernyataan unfavorable

SS = 5 SS = 1

ST = 4 ST = 2

RG = 3 RG = 3

TS = 2 TS = 4

STS = 1 STS = 5

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

73

3.5. Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah obyek penelitian atau yang menjadi titik perhatian

peneliti (Arikunto, 2002:96). Variabel yang akan diungkap dalam penelitian

ini adalah :

1. Gaya Mengajar (X1)

Gaya mengajar adalah bentuk penampilan guru saat proses belajar

mengajar baik yang bersifat kurikuler maupun psikologis di SMK Negeri I

Salatiga. Bersifat kurikuler adalah guru mengajar yang disesuaikan dengan

tujuan dan sifat mata pelajaran tertentu. Bersifat psikologis adalah guru

mengajar yang disesuaikan dengan motivasi siswa, pengelolaan kelas, dan

evaluasi hasil belajar mengajar. Gaya mengajar yang dimaksud ini adalah

sikap, perilaku dan metode dalam proses belajar pembelajaran di SMK

Negeri I Salatiga.

2. Kepemimpinan Guru (X2)

Kepemimpinan guru adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru untuk

mempengaruhi, mendorong, mengerahkan dan menggerakkan siswanya

supaya mereka mau belajar dengan penuh semangat. Kepemimpinan guru

yang dimaksud ini adalah dimana seorang guru mampu memimpin,

mengelola, dan berinteraksi dengan siswa di SMK Negeri I Salatiga.

3. Motivasi belajar siswa (Y)

Motivasi belajar adalah segala keseluruhan daya penggerak dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

74

tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi dalam hal ini adalah

adanya kemauan, minat dan ketekunan dalam belajar siswa di SMK

Negeri I Salatiga.

3.6. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih

tepat kalau dinamakan membuat laporan daripada melakukan penelitian.

Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat

dinyatakan sebagai bentuk penelitian (Emory, 1985). Penelitian pada dasarnya

adalah melakukan pengukuran, maka diperlukan alat ukur yang baik untuk

mengukur variabel-variabel penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati,

secara spesifik semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian

(Sugiyono, 2010:148). Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk

melakukan pengukuran harus mempunyai skala. Skala pengukuran yang

digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert, yaitu dengan memberikan

skor dari setiap jawaban responden. Item pertanyaan terdiri dari dua jenis,

yaitu item favorable dan item yang unfavorable, sehingga pemberian skor

ditentukan sebagai berikut: (1) jika jawaban sangat setuju (SS) diberi skor 5

untuk item favorable dan 1 untuk unfavorable; (2) jika jawaban setuju (ST)

diberi skor 4 untuk item favorable dan 2 untuk item unfavorable; (3) jika

jawaban ragu-ragu (RG) diberi skor 3 untuk item favorable maupun

unfavorable; (4) jika jawaban tidak setuju (TS) diberi skor 2 untuk item

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

75

favorable dan skor 4 untuk item unfavorable; (5) jika jawaban tidak sangat

setuju (STS) diberi skor 1 untuk item favorable dan skor 5 untuk item

unfavorable. Menurut Sugiyono (2010:134), skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2008:142), kuesioner (angket) adalah

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Pertanyaan atau pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup

karena akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan

termasuk kuesioner (angket) langsung sehingga data yang diperoleh lebih

cepat dan obyektif. Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian didasarkan pada

variabel dan indikator penelitian yang ada. Kisi-kisi instrumen variabel gaya

mengajar (X1) terdiri dari tiga aspek yaitu Visual Teaching style, Auditory

Teaching Style dan Khinestetic Teaching Style. Sedangkan kisi-kisi instrumen

variabel kepemimpinan guru (X2) terdiri dari tiga aspek yaitu ketrampilan

teknis, ketrampilan manusiawi dan ketrampilan konseptual. Sedangkan kisi-

kisi instrumen variabel motivasi belajar siswa (Y) terdiri dari lima aspek yaitu

ketekunan dalam belajar, ulet dalam menghadapi kesulitan, minat dan

ketajaman perhatian dalam belajar, berprestasi dalam belajar, dan mandiri

dalam belajar.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

76

Penyusunan kisi-kisi instrumen dari variabel gaya mengajar (X1),

peneliti lakukan dengan mengembangkan kisi-kisi instrumen penelitian yang

di susun oleh Agnes Sutanto (2008) pada penelitiannya tentang hubungan

gaya mengajar guru dan cara belajar siswa dengan hasil belajar siswa dalam

pelajaran matematika (studi kasus pada SMUK St. Augustinus Kediri Periode

tahun ajaran 2005-2007). Sedangkan menyusun kisi-kisi instrumen dari

variabel kepemimpinan guru (X2), bersumber dari Katz dalam Burhanudin

(1994:91) tentang keterampilan-keterampilan yang perlu dimiliki seorang

pemimpin. Untuk menyusunan kisi-kisi instrumen dari variabel motivasi

belajar (Y), bersumber dari Keke T. Aritonang (2008:14) tentang minat dan

motivasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa. kisi-kisi instrumen pengaruh

gaya mengajar dan kepemimpinan guru terhadap motivasi belajar siswa kelas

XII SMK Negeri I Salatiga yang telah tersusun dalam seperangkat pernyataan

terstruktur sebagai berikut:

Tabel 3.5. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Definisi

Operasional Aspek Indikator

Butir

Soal

Gaya

Mengajar

Guru

Gaya mengajar

adalah bentuk

penampilan guru

saat proses belajar

mengajar baik

yang bersifat

kurikuler maupun

psikologis.

1. Visual

Teaching

style

a. Menggunakan media

sebagai bahan ajar

b. Bentuk penampilan guru

c. Cara menyampaikan materi

d. Respon guru

1,2,3,4,5,

6,7

2. Auditory

Teaching

Style

a. Teknik menjelaskan materi

pelajaran

b. Memberikan bimbingan

c. Bentuk vokal guru

8,9,10,11

,12,13

3. Khinestetic

Teaching

Style

a. Perilaku guru dalam

mengajar

b. Metode mengajar

c. Komunikasi

14,15,16,

17,19

18,20

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

77

3.7. Analisis Statistik

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kuantitatif dengan persamaan regresi linier berganda. Analisis kuantitatif yaitu

suatu analisis yang dilakukan untuk menganalisa data yang diperoleh dari

pertanyaan yang memerlukan perhitungan statistik, sehingga analisis ini sering

disebut dengan analisis statistik.

Kepemimp

inan Guru

Kepemimpinan

guru adalah

kemampuan yang

dimiliki oleh guru

untuk

mempengaruhi,

mendorong,

mengerahkan dan

menggerakkan

siswanya supaya

mereka mau

belajar dengan

penuh semangat.

Ketrampilan

teknis

Kemampuan menggunakan

metode dan teknik

28,29,30,

33,34,35,

36

Ketrampilan

manusiawi

a. Kemampuan bekerjasama

dengan orang lain

b. Kemampuan untuk

berkomunikasi secara jelas

dan efektif

c. Kemampuan untuk

memahami isi hati, sikap dan

motif orang lain mengapa

mereka berkata dan

melakukan pekerjaan

22,23,24,

25,26,31,

32

Ketrampilan

konseptual

Kemampuan menganalisa dan

memecahkan masalah

21,27,37,

38

Motivasi

Belajar

Motivasi belajar

adalah segala

keseluruhan daya

penggerak dalam

diri siswa yang

menimbulkan

kegiatan belajar,

yang menjamin

kelangsungan dari

kegiatan belajar

dan memberikan

arah pada

kegiatan belajar

sehingga tujuan

yang dikehendaki

dapat tercapai.

1. Ketekunan

dalam

belajar

a. Kehadiran di sekolah

b. Mengikuti PBM di kelas

c. Belajar di rumah

39,40,44

2. Ulet dalam

menghada

pi

kesulitan

a. Sikap terhadap kesulitan

b. Usaha mengatasi kesulitan

43,46,49,

50

54,55,56

3. Minat dan

ketajaman

perhatian

dalam

belajar

a. Kebiasaan dalam mengikuti

pelajaran

b. Semangat dalam mengikuti

PBM

41,42,45,

47,48,51

4. Berprestasi

dalam

belajar

a. Keinginan untuk berprestasi

b. Kualifikasi hasil

57,58

5. Mandiri

dalam

belajar

a. Penyelesaian tugas/PR

b. Menggunakan kesempatan

di luar jam pelajaran

52,53

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

78

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.1. Uji Validitas

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data itu valid. Valid berarti istrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid harus

mempunyai validitas internal dan eksternal. Instrumen yang mempunyai

validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara

rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur. Menurut Arikunto

(2002:144) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah.

Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap

skor butir. Dalam hal analisis item menurut Masrun (1979) dalam Sugiyono

(2010:188) menyatakan bahwa “teknik korelasi untuk menentukan validitas

item ini sampai sekarang merupakan teknik yang banyak digunakan”.

Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi,

Masrun menyatakan “item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium

(skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut

mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

79

dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara

butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut

dikatakan tidak valid. Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini

digunakan korelasi pearson product moment dengan rumus sebagai berikut :

xy =

Keterangan :

xy = koefisien korelasi

= jumlah responden

= skor item tertentu

= skor total (seluruh item)

Instrumen penelitian dianalisis melalui komputer dengan program

SPSS 16.0 for windows untuk menguji validitasnya. Jika nilai rhitung dari item

instrumen lebih besar dari nilai rtabel yang ditentukan (rhitung > rtabel), maka item

instrumen dinyatakan valid. Sedangkan untuk item instrumen yang memiliki r

hitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan

tidak valid. Menurut Riduwan (2005:138), terdapat pedoman memberikan

interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 3.6. Interpretasi koefisien korelasi nilai r

Interval koefisien Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

80

Tabel 3.7. Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Gaya Mengajar

Item – Total Statistics

Item Corrected Item-Total

Correlation Keputusan

VAR00001 -.184 tidak valid.

VAR00002 -.160 tidak valid.

VAR00003 .456 valid.

VAR00004 -.047 tidak valid.

VAR00005 .455 valid.

VAR00006 .313 valid.

VAR00007 .479 valid.

VAR00008 .519 valid.

VAR00009 .467 valid.

VAR00010 -.026 tidak valid.

VAR00011 .061 tidak valid.

VAR00012 .496 valid.

VAR00013 .065 tidak valid.

VAR00014 .373 valid.

VAR00015 .485 valid.

VAR00016 .607 valid.

VAR00017 .473 valid.

VAR00018 -.067 tidak valid.

VAR00019 .355 . valid

VAR00020 .861 . valid

Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa 13 item dari 20 item instrumen

variabel gaya mengajar dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas,

instrumen dapat dinyatakan valid jika item instrumen memiliki koefisien korelasi

di atas 0,3 (rhitung > rtabel), sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien

korelasi di bawah 0,3 (rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan tidak valid.

Item instrumen yang tidak valid sejumlah 7 item yaitu 1,2,4,10,11,13,18. jadi item

instrumen dari variabel gaya mengajar (X1) yang dapat digunakan untuk

pengukuran dalam pengumpulan data sejumlah 13 item yaitu item

3,5,6,7,8,9,12,14,15,16,17,19,20.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

81

Tabel 3.8. Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan Guru

Item – Total Statistics

Item

Corrected

Item-Total

Correlation

Keputusan

VAR00001 .430 valid.

VAR00002 .573 valid.

VAR00003 .812 valid.

VAR00004 .794 valid.

VAR00005 .747 valid.

VAR00006 .741 valid.

VAR00007 .459 valid.

VAR00008 .654 valid.

VAR00009 .559 valid.

VAR00010 .289 tidak valid.

VAR00011 .643 valid.

VAR00012 .553 valid.

VAR00013 .634 valid.

VAR00014 .787 valid.

VAR00015 .483 valid.

VAR00016 .847 valid.

VAR00017 .668 valid.

VAR00018 .799 valid.

Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat bahwa 17 item dari 18 item instrumen

variabel kepemimpinan guru dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas di

atas, instrumen dapat dinyatakan valid jika item instrumen memiliki koefisien

korelasi di atas 0,3 (rhitung > rtabel), sedangkan item instrumen yang memiliki

koefisien korelasi di bawah 0,3 (rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan

tidak valid. Item instrumen yang tidak valid sejumlah 1 item yaitu 10. jadi item

instrumen dari variabel kepemimpinan guru (X2) yang dapat digunakan untuk

pengukuran dalam pengumpulan data sejumlah 17 item yaitu item

1,2,3,4,5,6,7,8,9,11,12,13,14,15,16,17,18.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

82

Tabel 3.9. Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar

Item – Total Statistics

Item

Corrected

Item-Total

Correlation

Keputusan

VAR00001 .414 valid.

VAR00002 .471 valid.

VAR00003 .523 valid.

VAR00004 .377 valid.

VAR00005 .026 tidak valid.

VAR00006 .624 valid.

VAR00007 .628 valid.

VAR00008 .042 tidak valid.

VAR00009 .318 valid.

VAR00010 .622 valid.

VAR00011 .673 valid.

VAR00012 -.134 tidak valid.

VAR00013 .637 valid.

VAR00014 .589 valid.

VAR00015 .726 valid.

VAR00016 .427 valid.

VAR00017 .389 valid.

VAR00018 .121 tidak valid.

VAR00019 .351 valid.

VAR00020 .450 . valid

Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa 16 item dari 20 item instrumen

variabel motivasi belajar dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas,

instrumen dapat dinyatakan valid jika item instrumen memiliki koefisien korelasi

di atas 0,3 (rhitung > rtabel), sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien

korelasi di bawah 0,3 (rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan tidak valid.

Item instrumen yang tidak valid sejumlah 4 item yaitu 5,8,12,18. jadi item

instrumen dari variabel motivasi belajar (Y) yang dapat digunakan untuk

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

83

pengukuran dalam pengumpulan data sejumlah 16 item yaitu item

1,2,3,4,6,7,9,10,11,13,14,15,16,17,19,20.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat

tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang

dapat dipercaya juga. Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu

reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Jika ukuran berada di luar

instrumen maka dari hasil pengujian ini diperoleh reliabilitas eksternal.

Sebaliknya jika perhitungan dilakukan berdasarkan data dari instrumen

tersebut saja, akan menghasilkan reliabilitas internal (Arikunto, 2002:154).

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama

(Sugiyono, 2010:173). Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan

secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan

dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Menurut

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008:221), teknik pengujian

reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha (α) yaitu :

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

84

11 = 1-

Keterangan :

11 = Reliabilitas instrumen

= Jumlah item dalam instrumen

= Jumlah varians butir

= Varians total

Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus Cronbach's

Alpha dilakukan melalui komputer dengan program SPSS 16.0 for windows

yang hasilnya akan dikonsultasikan dengan rtabel. Menurut Sugiyono

(2010:257), terdapat pedoman memberikan interpretasi koefisien korelasi

sebagai berikut :

Tabel 3.10. Intepretasi Reliabilitas

Besarnya Nilai 11 Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Tabel 3.11. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Gaya Mengajar

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of Items

.848 .848 13

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

85

Tabel 3.11 di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi ( 11) dari instrumen

variabel gaya mengajar (X1) sebesar 0,848. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di

atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel gaya mengajar adalah reliabel.

Hasil uji reliabilitas instrumen variabel gaya mengajar (X1) akan diukur tingkat

reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada

tabel 3.10 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrumen dari

variabel gaya mengajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat

dari koefisien korelasi sebesar 0,848 berada pada interval koefisien antara 0,80 –

1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data

penelitian.

Tabel 3.12. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Kepemimpinan

Guru

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of Items

.932 .936 17

Tabel 3.12 di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi ( 11) dari instrumen

variabel kepemimpinan guru (X2) sebesar 0,932. Berdasarkan hasil uji reliabilitas

di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel kepemimpinan guru adalah

reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen variabel kepemimpinan guru (X2) akan

diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

86

ditentukan pada tabel 3.10 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi

instrumen dari variabel kepemimpinan guru termasuk dalam kategori sangat kuat.

Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,932 berada pada interval

koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk

pengumpulan data penelitian.

Tabel 3.13. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar

Tabel 3.13 di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi ( 11) dari instrumen

variabel motivasi belajar (Y) sebesar 0,884. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di

atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel motivasi belajar adalah reliabel.

Hasil uji reliabilitas instrumen variabel motivasi belajar (Y) akan diukur tingkat

reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada

tabel 3.10 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrumen dari

variabel motivasi belajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut

terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,884 berada pada interval koefisien antara

0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data

penelitian.

3.9. Pengujian Asumsi Klasik

3.9.1. Uji Normalitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.884 .889 16

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

87

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk mengukur data

berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan

metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu

data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi

normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau

ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik.

Dalam pembahasan ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-

Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan

berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.

3.9.2. Uji Liniearitas

Uji linearitas dilakukan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Analisis tersebut menggunakan Oneway ANOVA (analysis of variances)

dan uji signifikan linearitas ini dilakukan dengan uji F-test. Artinya, jika

diperoleh Fhitung dengan signifikansi lebih besar dari 0,05, maka garis

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linear. Sebaliknya

apabila lebih kecil dari 0,05, maka garis hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat tidak linear.

3.10 . Analisis Data

a. Regresi Linear Berganda

Analisis data dilakukan dengan metode regresi berganda. Regresi

berganda ini dikembangkan untuk mengestimasi nilai variabel dependen

variabel Y dengan menggunakan lebih dari satu variabel (X1,X2,X3. . .Xn).

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

88

secara umum persamaan regresi berganda yang mempunyai variabel

dependen (Y) dengan dua atau lebih variabel indpendent (X1,X2,X3. . .Xn)

adalah sebagai berikut :

Untuk hipotesis pengaruh variabel gaya mengajar dan kepemimpinan

guru terhadap motivasi belajar siswa kelas XII SMK Negeri I Salatiga,

digunakan formula model sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + ɛ

Dimana :

Y = Motivasi Belajar

a = Bilangan Konstanta

b1,b2 = Koefisien regresi untuk variabel X1,X2

X1 = Gaya Mengajar

X2 = Kepemimpinan Guru

ε = faktor error

b. Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian regresi berganda dapat digunakan uji statistik t. Uji t

pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel.

Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Ho diterima bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas < 0,05.

Ho ditolak bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas > 0,05.

c. Uji hipotesis distribusi t

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

89

Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa satu variabel

penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen yaitu X1 (gaya mengajar) terhadap Y (motivasi belajar) dan X2

(kepemimpinan guru) terhadap Y (motivasi belajar). Hipotesis nol (H0) yang

hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau H0: bi

= 0, artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha)

pareameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau Ha: bi ≠ 0. Cara

melakukan uji t adalah sebagai berikut:

a. Quick look: bila jumlah degree of freedom adalah 20 atau lebih, dan

derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat

ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata

lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu

variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

b. Penghitungan harga thitung kemudian di konsultasikan dengan ttabel dalam

taraf signifikansi 5%. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka Ha

diterima. Sebaliknya jika thitung lebih kecil dari pada ttabel maka H0

diterima.

d. Uji hipotesis distribusi F

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas

yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat yaitu X (gaya mengajar dan kepemimpinan guru) dan

Y (motivasi belajar). Dari perhitungan harga Fhitung kemudian dikonsultasikan

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7447/3/T1_162008053_BAB III... · 10. 11. 12. XII Pemasaran XII Akuntansi I XII Akuntansi 2

90

dengan harga Ftabel dalam taraf signifikan 5%. Apabila Fhitung lebih besar dari

Ftabel maka Ha diterima. Sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel maka

H0 diterima.

b. Analisis Koefisien Determinasi (R square)

Koefisien determinasi (R square) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Jika R square

yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan semakin besar (mendekati

angka 1), maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas

terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Hal ini berarti model yang

digunakan semakin besar untuk menerangkan variabel berikutnya.

Sebaliknya jika R square menunjukkan semakin kecil, hal ini berarti

model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel

terikat. Secara umum dikatakan bahwa besarnya koefisien determinasi

berganda (R square) berada antara 0 dan 1 atau 0 ≤ 1 R square ≤ 1 atau 100%.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R square pasti akan

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependennya. Oleh karena itu banyak penelitian dianjurkan

untuk menggunakan R square Adjusted pada saat mengevaluasi mana model

regresi terbaik. Tidak seperti R square Adjusted dapat naik turun apabila satu

variabel independen ditambahkan ke dalam model.