Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
54
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan penelitian kuantitatif noneksperimental. Menurut
Crowl (dalam Sutjipto, hlm.191) metode deskriptif adalah menggambarkan
dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala
yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Creswell (2016, hlm.17)
menyebutkan ada 2 rancangan penelitian kuantitatif noneksperimental, yaitu:
rancangan kausal komparatif dan rancangan korelasional. Rancangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan kausal komparatif dimana
penelitian dilakukan untuk membandingkan tiga kelompok dalam hal kausal
(variabel bebas) yang sudah terjadi.
Penelitian kuantitatif digunakan untuk menganalisis implementasi
standar proses pembelajaran matematika SMK di Kota Bandung yang dikaitkan
dengan hasil belajar matematika dan penguasaan kompetensi keahlian Akuntansi,
Teknik Sepeda Motor, dan Akomodasi Perhotelan.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMK Negeri di Kota
Bandung dengan pertimbangan bahwa semua SMK Negeri merupakan pilot
project implementasi Kurikulum 2013. Kemudian dilakukan pemilihan sampel
penelitian yang didasarkan pada rumpun bidang keahlian yang disesuaikan dengan
kelompok SMK yang dibuat oleh BSNP dalam kisi-kisi UN SMK mata pelajaran
Matematika Tahun 2016/2017, yaitu rumpun SMK Akuntansi, SMK Teknik, dan
SMK Pariwisata. Tabel 3.1 berikut ini menyajikan pembagian rumpun SMK
Negeri di Kota Bandung dengan masing-masing jumlah guru yang ada di rumpun
SMK tersebut, sedangkan Tabel 3.2 menyajikan sampel SMK Negeri yang dipilih
pada penelitian ini.
55
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Pembagian SMKN Kota Bandung beserta Jumlah Gurunya
Rumpun SMK Nama SMK Jumlah Guru
Akuntansi SMKN 1, 3, dan 11 24
Teknik SMKN 2, 4, 5, 6, 7, 8, 12, dan 13 57
Pariwisata SMKN 9, 10, 14, dan 15 19
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No. Nama
Sekolah
Alamat Paket Keahlian
1 SMKN 3
Bandung
Jln. Solontongan
No.10 Kota
Bandung 40264
1. Usaha Perjalanan Wisata
2. Administrasi Perkantoran
3. Akuntansi
4. Pemasaran
5. Multimedia
2 SMKN 8
Bandung
Jln. Kliningan
No. 8 Kota
Bandung 40264
1. Teknik Kendaraan Ringan
2. Teknik Sepeda Motor
3. Teknik Perbaikan Bodi Otomotif
4. Teknik Pendingin dan Tata Udara
5. Teknik Elektronika Industri
3 SMKN 15
Bandung
Jln. Jenderal
Gatot Subroto
No.4 Kota
Bandung 40262
1. Pekerjaan Sosial
2. Akomodasi Perhotelan
3. Jasa Boga
4. Multimedia
Sampel yang dipilih dalam penelitian ini, SMKN 3 dengan paket
keahlian Akuntansi (AK), SMKN 8 dengan paket keahlian Teknik Sepeda Motor
(TSM) dan SMKN 15 dengan paket keahlian Akomodasi Perhotelan (AP).
Subyek penelitiannya adalah 1 orang guru pengampu mata pelajaran Matematika
kelas X dari setiap SMK yang dipilih, dan peserta didik kelas XII paket keahlian
AK, TSM, dan AP. Pengambilan sampel dari kelas XII dalam penelitian ini
berasumsikan bahwa mereka sudah mengikuti seluruh pembelajaran di SMK
sehingga hasil belajar matematika yang diperoleh sudah seluruhnya dan
penguasaan kompetensi keahlian dilihat dari hasil UKK.
Populasi peserta didik kelas XII SMK di Kota Bandung berjumlah
17.809 orang. Dalam penelitian ini, Peneliti mempersempit jumlah populasi
dengan menghitung ukuran sampel. Menurut Sugiyono (2015, hlm.126) makin
besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi
semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka
56
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum). Pengukuran sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik Slovin. Teknik Slovin digunakan dalam
penelitian ini karena jumlah populasi sudah diketahui dan jumlah sampel harus
bersifat representatif agar hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan. Adapun
rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut:
( ) (Siregar, 2013, hlm.34)
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
d = Perkiraan tingkat kesalahan
Adapun perkiraan tingkat kesalahan yang digunakan untuk menentukan
ukuran sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 10%. Hasil perhitungan
disajikan di bawah ini:
( )
Jumlah sampel dibulatkan menjadi 100 orang. Mengingat sampel
penelitian ini dilakukan di 3 SMK yang berbeda, maka setiap SMK diambil
sampel sebanyak 33 atau 34 orang.
Analisis implementasi standar proses pembelajaran matematika
dilaksanakan di salah satu kelas X AK, X TSM, dan X AP. Kelas X AK di
SMKN 3 berjumlah 4 kelas, X TSM di SMKN 8 berjumlah 6 kelas, dan X AP di
SMKN 15 berjumlah 4 kelas. Adapun penentuan sampel pada penelitian ini
dilakukan dengan cara purposive sample. Menurut Arikunto (2013, hlm.183)
purposive sample (sampel bertujuan) dilakukan dengan cara mengambil subyek
bukan di dasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu. Syarat-syarat teknik purposive sample adalah sebagai berikut:
1) Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik
tertentu, yang merupakan ciri-ciri populasi.
2) Subyek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subyek yang
paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
3) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi
pendahuluan.
57
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3 Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2013, hlm.265) instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang dikembangkan pada penelitian ini
adalah tes matematika SMK, format penilaian RPP, penilaian pelaksanaan
pembelajaran, dan pedoman wawancara.
Instrumen dikembangkan dengan variabel-variabel yang dapat diukur.
Dengan mempertimbangkan permasalahan pada penelitian ini, variabel yang
diukur adalah hasil belajar matematika dan penguasaan kompetensi keahlian.
Adapun jenis instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Tes Objektif
Tes Objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan
secara objektif. Tes objektif yang digunakan adalah tes matematika yang disusun
oleh Peneliti dan Ujian Nasional pada mata pelajaran teori kejuruan.
Sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu soal tes tersebut
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru matematika di sekolah yang
bersangkutan. Selanjutnya soal tes diujicobakan pada peserta didik di luar sampel
penelitian. Setelah uji coba soal tes dilaksanakan, kemudian dilakukan analisis
mengenai validitas butir soal, reliabilitas tes, daya pembeda, dan indeks kesukaran
butir soal tersebut dengan menggunakan software Anates V.4 for Windows.
a. Analisis Validitas Butir Soal
Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tersebut mampu
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Oleh karena itu, keabsahannya
tergantung pada sejauh mana ketepatan alat evaluasi itu dalam melaksanakan
fungsinya (Suherman, 2003: hlm.102-103). Sebelum instrumen diujicobakan
Peneliti melakukan analisis rasional atau professional judgement, yaitu
melibatkan Dosen Pembimbing untuk menguji validitas instrumen. Professional
judgement juga dilakukan untuk melihat validitas lembar observasi dan pedoman
wawancara.
Dalam pengujian validitas butir soal tes matematika, koefisien korelasi
momen-produk Pearson digunakan sebagai batas valid atau tidaknya butir soal.
58
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebuah soal dikatakan valid jika koefisien hubungan butir soal dengan total
keseluruhan soal (rxy) lebih besar atau sama dengan nilai r yang diperoleh dari
tabel (rtabel). Diketahui bahwa banyaknya soal Tes Matematika SMK dalam
penelitian ini adalah 26. Pada taraf signifikansi α = 0,05, dengan N = 26 diperoleh
bahwa nilai rtabel = 0,388 (Sugiyono, 2015: hlm.455). Setelah dilakukan
perhitungan dengan menggunakan Anates, Peneliti menentukan kriteria koefisien
validitas butir soal dengan rtabel dan menginterpretasikannya dengan tolak ukur
yang dibuat Guilford (Suherman, 2003: hlm.112-113) pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Validitas Butir Soal Menurut Guilford
Nilai rxy Interpretasi
0,90 ≤ rxy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)
0,70 ≤ rxy < 0,90 Validitas tinggi (baik)
0,40 ≤ rxy < 0,70 Validitas sedang (cukup)
0,20 ≤ rxy < 0,40 Validitas rendah (kurang)
0,00 ≤ rxy < 0,20 Validitas sangat rendah
rxy ≤ 0,00 Tidak valid
Hasil uji validitas butir soal disajikan pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Butir Soal
Butir Soal rxy rtabel Kriteria Kesimpulan
1 0,628
0,388
Valid Validitas Sedang
2 0,532 Valid Validitas Sedang
3 0,549 Valid Validitas Sedang
4 0,485 Valid Validitas Sedang
5 0,549 Valid Validitas Sedang
6 0,538 Valid Validitas Sedang
7 0,760 Valid Validitas Tinggi
8 0,784 Valid Validitas Tinggi
9 0,406 Valid Validitas Sedang
10 0,567 Valid Validitas Sedang
11 0,518 Valid Validitas Sedang
12 0,698 Valid Validitas Tinggi
59
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Butir Soal rxy rtabel Kriteria Kesimpulan
13 0,444
0,388
Valid Validitas Sedang
14 0,754 Valid Validitas Tinggi
15 0,508 Valid Validitas Sedang
16 0,527 Valid Validitas Sedang
17 0,599 Valid Validitas Sedang
18 0,412 Valid Validitas Sedang
19 0,579 Valid Validitas Sedang
20 0,588 Valid Validitas Sedang
21 0,162 Tidak
Valid
Validitas Rendah
22 0,469 Valid Validitas Sedang
23 0,651 Valid Validitas Sedang
24 0,539 Valid Validitas Sedang
25 0,422 Valid Validitas Sedang
26 0,442 Valid Validitas Sedang
Berdasarkan tabel 3.4 terlihat bahwa dari 26 soal yang telah
diujicobakan, hanya ada 1 soal yaitu soal nomor 21 yang tidak valid. Setelah
dilakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen, maka soal nomor 21 tidak
digunakan dalam tes matematika SMK.
b. Analisis Reliabilitas Tes
Suatu alat evaluasi disebut reliabel jika hasilnya relatif sama untuk
subyek yang sama (Suherman, 2003: hlm.131). Setelah dilakukan perhitungan
dengan Anates, Peneliti menginterpretasikan koefisien reliabilitas tes dengan tolak
ukur yang dibuat Guilford (Suherman, 2003: hlm.139) pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Reliabilitas Tes Menurut Guilford
Nilai r11 Interpretasi
0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
0,70 ≤ r11 < 0,90 Reliabilitas tinggi
0,40 ≤ r11 < 0,70 Reliabilitas sedang
0,20 ≤ r11 < 0,40 Reliabilitas rendah
r11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah
60
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dari Anates koefisien
reliabilitas tes adalah 0,90. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tes
yang digunakan pada penelitian ini tergolong sangat tinggi karena berada pada
interval 0,90 ≤ r11 ≤ 1,00.
c. Analisis Daya Pembeda
Daya Pembeda (DP) dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh
kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara peserta didik yang
mengetahui jawabannya dengan benar dengan peserta didik yang menjawab salah.
Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasikan dengan tolak ukur yang
disajikan pada tabel 3.6, sedangkan hasil perhitungan daya pembeda butir soal
selengkapnya disajikan pada tabel 3.7.
Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
(Suherman, 2003: hlm.161)
Nilai DP Interpretasi
DP ≤ 0,00 Sangat jelek
0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat baik
Tabel 3.7 Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal
Butir Soal Nilai DP Interpretasi
1 1,00 Sangat Baik
2 0,50 Baik
3 0,75 Sangat Baik
4 0,63 Baik
5 0,75 Sangat Baik
6 0,63 Baik
7 0,88 Sangat Baik
8 0,63 Baik
9 0,50 Baik
10 0,75 Sangat Baik
61
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Butir Soal Nilai DP Interpretasi
11 0,75 Sangat Baik
12 0,88 Sangat Baik
13 0,38 Cukup
14 0,75 Sangat Baik
15 0,38 Cukup
16 0,63 Baik
17 0,50 Baik
18 0,50 Baik
19 0,75 Sangat Baik
20 0,63 Baik
21 0,00 Sangat Jelek
22 0,50 Baik
23 0,75 Sangat Baik
24 0,63 Baik
25 0,50 Baik
26 0,63 Baik
Dari 26 soal yang diujicobakan, terlihat bahwa hanya ada 1 soal yang daya
pembedanya sangat jelek sehingga hanya 25 soal yang dapat digunakan.
d. Analisis Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran butir soal merupakan bilangan yang menunjukkan
derajat atau tingkat kesukaran butir soal (Suherman, 2003: hlm.170). Hasil
perhitungan indeks kesukaran butir soal diinterpretasikan dengan tolak ukur yang
disajikan pada tabel 3.8, sedangkan hasil perhitungan indeks kesukaran butir soal
selengkapnya disajikan pada tabel 3.9.
Tabel 3.8 Interpretasi Indeks Kesukaran Butir Soal
(Suherman, 2003: hlm.170)
Nilai IK Interpretasi
IK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 < IK ≤ 0,30 Soal sukar
0,30 < IK ≤ 0,70 Soal sedang
0,70 < IK ≤ 1,00 Soal mudah
IK = 1,00 Soal terlalu mudah
62
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal
Butir Soal Nilai IK Interpretasi
1 0,53 Sedang
2 0,43 Sedang
3 0,47 Sedang
4 0,37 Sedang
5 0,53 Sedang
6 0,33 Sedang
7 0,30 Sukar
8 0,20 Sukar
9 0,60 Sedang
10 0,50 Sedang
11 0,60 Sedang
12 0,27 Sukar
13 0,37 Sedang
14 0,27 Sukar
15 0,40 Sedang
16 0,37 Sedang
17 0,40 Sedang
18 0,33 Sedang
19 0,40 Sedang
20 0,23 Sukar
21 0,80 Mudah
22 0,47 Sedang
23 0,37 Sedang
24 0,47 Sedang
25 0,43 Sedang
26 0,57 Sedang
Hasil analisis indeks kesukaran menunjukkan bahwa soal nomor 21
memiliki kriteria yang mudah. Berdasarkan hasil analisis validitas butir soal dan
daya pembeda, soal tersebut memang tidak layak dipergunakan. Analisis
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A.
63
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Tes Unjuk Kerja (Uji Kompetensi Keahlian)
Tes ini dilakukan terhadap hasil-hasil belajar kompetensi keahlian yang
berupa penampilan psikomotor peserta didik. Uji Kompetensi Keahlian (UKK) ini
dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan ujian kelas XII untuk mencapai
kelulusannya. Nilai akhir dari UKK pada tahun ini adalah 60% nilai Praktik
Kejuruan (PK) + 40% nilai Ujian Teori Kejuruan (UTK).
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Metode Observasi
Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap subyek
penelitian untuk mendapatkan gambaran yang sebenarnya terhadap fokus masalah
yang diteliti. Peneliti mengamati guru dan peserta didik dalam melaksanakan
Kegiatan Pembelajaran Matematika kelas X. Marshall dan Rossman (dalam
Mulyani, hlm.31) menjelaskan bahwa observasi sebagai suatu pendekatan yang
menyeluruh untuk penyelidikan dan metode pengumpulan data. Adapun lembar
observasi disusun sebagai format penilaian RPP dan pelaksanaan pembelajaran.
Format penilaian tersebut disajikan pada tabel 3.10, sedangkan rubrik
penilaiannya disajikan pada tabel 3.11.
Tabel 3.10 Format Penilaian RPP
Nama Guru : .........................................
Nama Sekolah : .........................................
Paket Keahlian : .........................................
Topik/Subtopik : .........................................
Pertemuan ke- : .........................................
No. Komponen RPP Skor
1 2 3 4
A. Identitas Mata Pelajaran
1. Terdapat: Nama Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Alokasi Waktu.
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
2. Terdapat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
64
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Komponen RPP Skor
1 2 3 4
C. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3. Kesesuaian merumuskan Indikator Pengetahuan
dan kecukupan jumlah indikator.
4. Kesesuaian merumuskan Indikator Keterampilan dan kecukupan jumlah indikator.
D. Perumusan Tujuan Pembelajaran
5. Menggunakan kata kerja operasional pada ranah pengetahuan dan keterampilan.
6.
Merumuskan tujuan pembelajaran pada ranah
pengetahuan dan keterampilan yang terdiri dari komponen Audience, Behaviour, Condition, dan Degree.
E. Pemilihan Materi dan Media Pembelajaran
7.
Memilih materi yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan menampilkan keruntutan uraian materi.
8. Memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran.
F. Model dan Metode Pembelajaran
9. Menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan taksonomi pengetahuan dan keterampilan.
10. Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik.
G. Skenario Pembelajaran
11. Terdapat kegiatan pendahuluan yang meliputi pengkondisian kelas, apersepsi, penyampaian
tujuan pembelajaran dan manfaat materi ajar.
12.
Terdapat kegiatan inti yang meliputi: memfasilitasi peserta didik untuk mengamati, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan
informasi, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan (5M).
13. Terdapat kegiatan penutup yang meliputi
rangkuman, refleksi, dan tindak lanjut.
H. Rancangan Penilaian Pembelajaran
14. Kesesuaian instrumen penilaian pengetahuan dan keterampilan dengan tujuan pembelajaran.
65
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11 Rubrik Penilaian RPP
A. Identitas Mata Pelajaran
Terdapat: Nama Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas, Semester,
Alokasi Waktu.
4 Memuat unsur kelengkapan identitas mata pelajaran secara lengkap.
3 Hanya memuat 4 atau 3 unsur kelengkapan identitas mata pelajaran.
2 Hanya memuat 2 atau 1 unsur kelengkapan identitas mata pelajaran.
1 Tidak ada unsur kelengkapan identitas mata pelajaran.
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Terdapat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
4 Terdapat kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan
materi pembelajaran.
3 Terdapat kompetensi inti dan kompetensi dasar yang kurang sesuai
dengan materi pembelajaran.
2 Terdapat kompetensi inti dan kompetensi dasar yang tidak sesuai
dengan materi pembelajaran.
1 Tidak terdapat kompetensi inti dan kompetensi dasar.
C. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kesesuaian merumuskan Indikator Pengetahuan dan kecukupan jumlah indikator.
4 Tepat dalam menggunakan kata kerja operasional aspek pengetahuan
dan kecukupan jumlah indikator yang sesuai.
3 Tepat dalam menggunakan kata kerja operasional aspek pengetahuan
namun kecukupan jumlah indikator tidak sesuai.
2 Kurang tepat dalam menggunakan kata kerja operasional aspek
pengetahuan dan kecukupan jumlah indikator yang sesuai.
1 Kurang tepat dalam menggunakan kata kerja operasional aspek
pengetahuan dan kecukupan jumlah indikator tidak sesuai.
Kesesuaian merumuskan Indikator Keterampilan dan kecukupan jumlah indikator.
4 Tepat dalam menggunakan kata kerja operasional aspek keterampilan
dan kecukupan jumlah indikator yang sesuai.
3 Tepat dalam menggunakan kata kerja operasional aspek keterampilan
namun kecukupan jumlah indikator tidak sesuai.
2 Kurang tepat dalam menggunakan kata kerja operasional aspek
keterampilan dan kecukupan jumlah indikator yang sesuai.
1 Kurang tepat dalam menggunakan kata kerja operasional aspek
keterampilan dan kecukupan jumlah indikator tidak sesuai.
66
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Menggunakan kata kerja operasional pada ranah pengetahuan dan keterampilan.
4 Kata kerja operasional yang digunakan tepat, dan telah mencakup
ranah pengetahuan dan ranah keterampilan.
3 Kata kerja operasional yang digunakan kurang tepat, namun telah
mencakup ranah pengetahuan dan ranah keterampilan.
2 Kata kerja operasional yang digunakan tepat, namun hanya mencakup
ranah pengetahuan atau ranah keterampilan saja.
1 Kata kerja operasional yang digunakan kurang tepat, dan hanya
mencakup ranah pengetahuan atau ranah keterampilan saja.
Merumuskan tujuan pembelajaran pada ranah pengetahuan dan keterampilan
yang terdiri dari komponen Audience, Behaviour, Condition, dan Degree.
4 Memuat komponen Audience, Behaviour, Condition, dan Degree pada
ranah pengetahuan dan keterampilan secara lengkap.
3 Hanya memuat 3 komponen dari Audience, Behaviour, Condition, dan
Degree pada ranah pengetahuan dan keterampilan.
2 Hanya memuat 2 komponen dari Audience, Behaviour, Condition, dan
Degree pada ranah pengetahuan dan keterampilan.
1 Hanya memuat 1 komponen dari Audience, Behaviour, Condition, dan
Degree pada ranah pengetahuan dan keterampilan.
E. Pemilihan Materi dan Media Pembelajaran
Memilih materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menampilkan
keruntutan uraian materi.
4 Pemilihan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
menampilkan uraian materi yang runtut.
3 Pemilihan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, namun
menampilkan uraian materi yang tidak runtut.
2 Pemilihan materi yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran,
namun menampilkan uraian materi yang runtut.
1 Pemilihan materi yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
menampilkan uraian materi yang tidak runtut.
Memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan
pembelajaran.
4 Pemilihan media pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi
dan tujuan pembelajaran.
3 Pemilihan satu media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
tujuan pembelajaran.
2 Pemilihan satu media pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi
dan tujuan pembelajaran.
1 Tidak menggunakan media pembelajaran.
67
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Model dan Metode Pembelajaran
Menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan taksonomi
pengetahuan dan keterampilan.
4 Model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan arah pernyataan KD
dan tingkatan taksonomi pengetahuan dan keterampilan.
3
Model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan arah pernyataan KD,
namun tidak sesuai dengan tingkatan taksonomi pengetahuan dan
keterampilan.
2
Model pembelajaran yang dipilih tidak sesuai dengan arah pernyataan
KD, namun sesuai dengan tingkatan taksonomi pengetahuan dan
keterampilan.
1 Model pembelajaran yang dipilih tidak sesuai dengan arah pernyataan
KD dan tingkatan taksonomi pengetahuan dan keterampilan.
Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik dan tujuan pembelajaran.
4 Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan tujuan pembelajaran.
3 Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik, namun tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2 Menggunakan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan
karakteristik peserta didik, namun sesuai dengan tujuan pembelajaran.
1 Menggunakan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran.
G. Skenario Pembelajaran
Terdapat kegiatan pendahuluan yang meliputi pengkondisian kelas, apersepsi,
penyampaian tujuan pembelajaran dan manfaat materi ajar.
4 Memuat 4 komponen kegiatan pendahuluan dengan lengkap.
3 Hanya memuat 3 komponen kegiatan pendahuluan.
2 Hanya memuat 2 komponen kegiatan pendahuluan.
1 Hanya memuat 1 komponen kegiatan pendahuluan.
Terdapat kegiatan inti yang meliputi: memfasilitasi peserta didik untuk
mengamati, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
dan mengkomunikasikan (5M).
4 Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan 5M.
3 Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan 4 atau 3M.
2 Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan 2 atau 1M.
1 Tidak memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan 5M.
Terdapat kegiatan penutup yang meliputi rangkuman, refleksi, dan tindak lanjut
68
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 Memuat 3 komponen kegiatan penutup dengan lengkap.
3 Hanya memuat 2 komponen kegiatan penutup.
2 Hanya memuat 1 komponen kegiatan penutup.
1 Tidak memuat komponen kegiatan penutup.
H. Rancangan Penilaian Pembelajaran
Kesesuaian instrumen penilaian pengetahuan dan keterampilan dengan tujuan
pembelajaran.
4 Instrumen penilaian pengetahuan dan keterampilan, telah sesuai
dengan semua tujuan pembelajaran.
3 Instrumen penilaian pengetahuan dan keterampilan, telah sesuai
dengan sebagian besar (> 50%) tujuan pembelajaran.
2 Instrumen penilaian pengetahuan dan keterampilan, telah sesuai
dengan sebagian kecil (≤ 50%) tujuan pembelajaran.
1 Instrumen penilaian pengetahuan dan keterampilan, tidak sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
Rublik Penilaian RPP digunakan untuk menelaah RPP yang dibuat oleh
subyek penelitian yaitu guru matematika kelas X AK, X TSM, dan X AP. Adapun
langkah-langkah penilaian RPP adalah sebagai berikut:
a. Mencermati format penilaian RPP dan RPP yang dinilai.
b. Memberikan nilai pada setiap komponen RPP dengan cara membubuhkan
tanda checklist () pada kolom pilihan.
c. Setelah selesai penilaian pada seluruh RPP, menghitung jumlah skor dari setiap
komponen yang dinilai.
d. Menentukan nilai dengan menggunakan rumus:
( )
e. Mencocokan nilai dengan kriteria yang disajikan pada tabel 3.12.
Tabel 3.12 Kriteria Nilai RPP
Nilai Kriteria
81,25% < N ≤ 100% Amat Baik ( A )
62,5% < N ≤ 81,25% Baik ( B )
43,75% < N ≤ 62,5% Cukup ( C )
25% ≤ N ≤ 43,75% Kurang ( D )
69
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikutnya Format Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran disajikan
pada tabel 3.13., sedangkan rubrik penilaiannya pada tabel 3.14.
Tabel 3.13 Format Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Guru : .........................................
Nama Sekolah : .........................................
Paket Keahlian : .........................................
Topik/Subtopik : .........................................
Pertemuan ke- : .........................................
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar.
2. Melakukan kegiatan apersepsi.
B. Kegiatan Inti
1. Memahami materi pembelajaran.
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
3. Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan sintak
pendekatan Saintifik (5M).
a. Memfasilitasi kegiatan peserta didik untuk
mengamati fakta-fakta yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Memfasilitasi peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan fakta-fakta yang di amati.
c. Memfasilitasi peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diajukan.
d. Memfasilitasi peserta didik untuk
mengasosiasikan informasi yang terkumpul dan berkaitan dengan masalah yang diajukan.
e. Memfasilitasi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya dan berkaitan dengan masalah yang diajukan.
4. Memanfaatkan media pembelajaran.
5. Melakukan pengelolaan kelas.
a. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
melalui interaksi guru, peserta didik, dan media pembelajaran.
b. Menunjukkan sikap: keterbukaan pada
partisipasi peserta didik, hubungan antar pribadi yang kondusif, dan menumbuhkan
70
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
antusiasme peserta didik dalam belajar.
C. Kegiatan Penutup
1. Memfasilitasi proses rangkuman, refleksi, dan tindak lanjut.
2. Melaksanaan penilaian selama proses
pembelajaran.
Tabel 3.14 Rubrik Pengamatan Praktik Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
Mempersiapkan siswa untuk belajar.
4 Mengajukan pertanyaan awal yang relevan dengan pokok bahasan
dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
3 Mengajukan pertanyaan awal yang relevan dengan pokok bahasan,
namun tidak menyampaikan tujuan pembelajaran.
2 Mengajukan pertanyaan awal yang kurang relevan dengan pokok
bahasan, namun menyampaikan tujuan pembelajaran.
1 Tidak mengajukan pertanyaan awal dan tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Melakukan kegiatan apersepsi.
4
Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
dan mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran.
3
Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
namun tidak mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran.
2
Tidak mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi
sebelumnya namun mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan
materi pembelajaran.
1
Tidak mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi
sebelumnya dan tidak mendemonstrasikan sesuatu yang terkait
dengan materi pembelajaran.
Kegiatan Inti:
Memahami materi pembelajaran.
4
Menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran dan mengaitkan
materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan IPTEK,
dunia kerja, atau kehidupan nyata.
3 Menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran, namun tidak
71
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,
perkembangan IPTEK, dunia kerja, atau kehidupan nyata.
2
Tidak menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran, namun
mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,
perkembangan IPTEK, dunia kerja, atau kehidupan nyata.
1
Tidak menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran dan tidak
mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,
perkembangan IPTEK, dunia kerja, atau kehidupan nyata.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
4 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
dan bersifat kontekstual.
3 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
namun tidak kontekstual.
2 Melaksanakan pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai namun sudah bersifat kontekstual.
1 Melaksanakan pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai dan tidak bersifat kontekstual.
Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan sintak pendekatan Saintifik
(5M).
a. Memfasilitasi kegiatan peserta didik untuk mengamati fakta-fakta yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
4 Memfasilitasi peserta didik dalam mengamati fakta-fakta yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
3 Memfasilitasi peserta didik dalam mengamati fakta-fakta, namun
tidak sesuai dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
2 Kurang memfasilitasi peserta didik dalam mengamati fakta-fakta
yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
1 Tidak memfasilitasi peserta didik dalam mengamati fakta-fakta yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Memfasilitasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan fakta-fakta yang di amati.
4 Memfasilitasi peserta didik dalam mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan fakta-fakta yang diamati.
3 Memfasilitasi peserta didik dalam mengajukan pertanyaan, namun
tidak berkaitan dengan fakta-fakta yang diamati.
2 Kurang memfasilitasi peserta didik dalam mengajukan pertanyaan
yang berkaitan dengan fakta-fakta yang diamati.
1 Tidak memfasilitasi peserta didik dalam mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan fakta-fakta yang diamati.
c. Memfasilitasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan
72
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan masalah yang diajukan.
4 Memfasilitasi peserta didik dalam mengumpulkan informasi yang
berkaitan dengan masalah yang diajukan.
3 Memfasilitasi peserta didik dalam mengumpulkan informasi, namun
tidak berkaitan dengan masalah yang diajukan.
2 Kurang memfasilitasi peserta didik dalam mengumpulkan informasi
yang berkaitan dengan masalah yang diajukan.
1 Tidak memfasilitasi peserta didik dalam mengumpulkan informasi
yang berkaitan dengan masalah yang diajukan.
d. Memfasilitasi peserta didik untuk mengasosiasikan informasi yang terkumpul dan berkaitan dengan masalah yang diajukan.
4 Memfasilitasi peserta didik dalam mengasosiasikan informasi yang
terkumpul dan berkaitan dengan masalah yang diajukan.
3 Memfasilitasi peserta didik dalam mengasosiasikan informasi yang
terkumpul, namun tidak berkaitan dengan masalah yang diajukan.
2 Kurang memfasilitasi peserta didik dalam mengasosiasikan informasi
yang terkumpul dan berkaitan dengan masalah yang diajukan.
1 Tidak memfasilitasi peserta didik dalam mengasosiasikan informasi
yang terkumpul dan berkaitan dengan masalah yang diajukan.
e. Memfasilitasi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya dan berkaitan dengan masalah yang diajukan.
4
Memfasilitasi peserta didik dalam mengkomunikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang diperolehnya dan berkaitan dengan masalah
yang diajukan.
3
Memfasilitasi peserta didik dalam mengkomunikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang diperolehnya, namun tidak berkaitan dengan
masalah yang diajukan.
2
Kurang memfasilitasi peserta didik dalam mengkomunikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dan berkaitan
dengan masalah yang diajukan.
1
Tidak memfasilitasi peserta didik dalam mengkomunikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dan berkaitan
dengan masalah yang diajukan.
Memanfaatkan media pembelajaran.
4 Menunjukkan keterampilan dan melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan media pembelajaran.
3 Menunjukkan keterampilan, namun tidak melibatkan peserta didik
dalam pemanfaatan media pembelajaran.
2 Tidak menunjukkan keterampilan, namun melibatkan peserta didik
dalam pemanfaatan media pembelajaran.
1 Tidak menunjukkan keterampilan dan tidak melibatkan peserta didik
73
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam pemanfaatan media pembelajaran.
Melakukan pengelolaan kelas.
a. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta
didik, dan media pembelajaran.
4 Terjadi interaksi antara guru, peserta didik, dan media pembelajaran
secara aktif di dalam kelas.
3 Hanya terjadi interaksi antara peserta didik dan media pembelajaran
secara aktif di dalam kelas.
2 Hanya terjadi interaksi antara guru dan peserta didik secara aktif di
dalam kelas.
1 Tidak terjadi interaksi antara guru, peserta didik, dan media
pembelajaran (berpusat pada guru).
b. Menunjukkan sikap: keterbukaan pada partisipasi peserta didik, hubungan
antar pribadi yang kondusif, dan menumbuhkan antusiasme peserta didik
dalam belajar.
4 Menunjukkan ketiga sikap dengan baik.
3 Menunjukkan dua sikap dengan baik.
2 Menunjukkan salah satu sikap dengan baik.
1 Tidak menunjukkan sikap-sikap dengan baik.
Kegiatan Penutup:
Memfasilitasi proses rangkuman, refleksi, dan tindak lanjut.
4 Melaksanakan 3 komponen kegiatan penutup.
3 Hanya melaksanakan 2 komponen kegiatan penutup.
2 Hanya melaksanakan 1 komponen kegiatan penutup.
1 Tidak melaksanakan kegiatan penutup.
Melaksanaan Penilaian Hasil Belajar.
4 Melaksanakan penilaian sesuai dengan semua tujuan pembelajaran.
3 Melaksanakan penilaian hanya sesuai dengan sebagian besar (> 50%)
tujuan pembelajaran.
2 Melaksanakan penilaian hanya sesuai dengan sebagian kecil (≤ 50%)
tujuan pembelajaran.
1 Tidak melaksanakan penilaian yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Rublik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran digunakan untuk menilai
guru matematika kelas X AK, X TSM, dan X AP dalam melaksanakan
pembelajaran. Adapun langkah-langkah penilaian pelaksanaan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
74
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Memberikan tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan penilaian
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran.
b. Setelah selesai penilaian pada seluruh pelaksanaan pembelajaran, menghitung
jumlah skor dari setiap komponen yang dinilai.
c. Menentukan nilai dengan menggunakan rumus:
( )
d. Mencocokan nilai dengan kriteria yang disajikan pada tabel 3.15.
Tabel 3.15 Kriteria Nilai Pelaksanaan Pembelajaran
Nilai Kriteria
81,25% < N ≤ 100% Amat Baik ( A )
62,5% < N ≤ 81,25% Baik ( B )
43,75% < N ≤ 62,5% Cukup ( C )
25% ≤ N ≤ 43,75% Kurang ( D )
2) Metode Wawancara
Moleong (2012, hlm.200) menyatakan bahwa wawancara merupakan
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan wawancara dilakukan oleh dua
pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang
memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Metode ini membuat peneliti dapat mengetahui secara mendalam
mengenai partisipan dalam menginterpretasikan masalah yang diteliti, dimana hal
tersebut tidak dapat ditemukan melalui observasi pembelajaran. Wawancara
dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui implementasi proses
pembelajaran matematika dan kendala-kendala yang dihadapi, serta mengetahui
tentang bagaimana hasil belajar matematika dan penguasaan kompetensi keahlian.
Adapun pedoman wawancara dengan guru matematika disajikan pada
tabel 3.16.
Tabel 3.16 Pedoman Wawancara
Dimensi Indikator Daftar Pertanyaan
Perencanaan
Pembelajaran
Perencanaan
pembelajaran
termuat dalam
1. Kapan Anda menyusun RPP?
2. Hal-hal apa saja yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan RPP?
75
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimensi Indikator Daftar Pertanyaan
RPP sesuai
dengan Standar
Proses Kurikulum
2013.
3. Apa saja yang Anda siapkan sebelum
menyusun RPP?
4. Bagian manakah yang Anda anggap
sulit dalam penyusunan RPP?
5. Kendala apakah yang Anda hadapi
dalam menyusun RPP?Bagaimana
usaha Anda untuk mengatasi hal
tersebut?
Pelaksanaan
Pembelajaran
Persiapan
yang
dilakukan
Guru.
Pemilihan
model dan
metode
pembelajaran.
Penggunaan
Pendekatan
Saintifik.
Integrasi
Pembelajaran.
Kendala dan
usaha yang
dilakukan
dalam
1. Apakah yang Anda persiapkan
sebelum melaksanakan pembelajaran?
2. Model dan metode pembelajaran yang
mana yang paling sering Anda
gunakan?mengapa?
3. Apakah peserta didik siap
melaksanakan pembelajaran
matematika berdasarkan Kurikulum
2013?
4. Apakah Anda selalu menggunakan
Pendekatan Saintifik dalam
pembelajaran matematika?
5. Bagaimana cara Anda
mengintegrasikan matematika dengan
paket keahlian?
6. Apakah Anda mengetahui tentang
mata pelajaran kelompok C/
kelompok produktif?
7. Seberapa besar Anda mengetahui
keterkaitan KD Matematika dengan
KD kelompok C3?
8. Bagaimana cara Anda mengetahui
tentang materi matematika yang
dibutuhkan oleh kelompok C3?
9. Bagaimana cara Anda membantu
peserta didik agar mampu
menggunakan hasil belajar
matematika untuk penguasaan
kompetensi keahliannya?
10. Kendala apakah yang Anda hadapi
dalam melaksanakan pembelajaran
matematika berdasarkan Kurikulum
76
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimensi Indikator Daftar Pertanyaan
pelaksanaan
pembelajaran.
2013? Bagaimana usaha Anda untuk
mengatasi kendala tersebut?
11. Bagaimana cara Anda menghadapi
anak SMK yang motivasi belajar
matematikanya masih kurang?
Penilaian Hasil
Belajar
Penilaian
Autentik baik
dalam ranah
sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan.
1. Bagaimana Anda melaksanakan
penilaian dalam pembelajaran
matematika dengan Kurikulum 2013?
2. Aspek apa saja yang diperhatikan
dalam penilaian tersebut?
3. Bagaimana Anda melaksanakan
program Remedial/Pengayaan?
3) Metode Studi Dokumentasi
Basrowi & Suwandi (2008, hlm.158) menyatakan bahwa studi
dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan
catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga
diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan.
Studi dokumentasi digunakan sebagai rekap seluruh kegiatan penelitian
baik berupa RPP, video pembelajaran, foto kegiatan penelitian maupun kegiatan
pembelajaran, dan hasil wawancara.
3.5 Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3.5.1 Penyajian dan Analisis Data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian deskriptif sesuai dengan
aspek yang diamati sehingga lebih mudah dipahami. Hasil observasi dan
wawancara disajikan untuk melihat kesesuaian dan ketercapaian standar proses
pembelajaran matematika yang dilakukan di SMK. Berikut ini adalah langkah-
langkah analisis data yang digunakan:
77
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Analisis Data Observasi dan Wawancara
Data hasil observasi dan wawancara dianalisis secara deskriptif dengan
mengatur dan mengelompokkan sesuai dengan aspek yang diamati untuk
mengetahui implementasi standar proses pembelajaran matematika.
2) Analisis Hasil Studi Dokumentasi
Data hasil studi dokumentasi dianalisis secara deskriptif untuk
melengkapi data hasil observasi dan wawancara.
3.5.2 Analisis Data Kuantitatif
Berdasarkan jenis data yang diperoleh dari pengukuran hasil belajar,
maka data yang dihasilkan termasuk data berskala interval. Data kuantitatif
diperoleh dalam bentuk hasil uji instrumen dan diolah dengan bantuan program
Microsoft Excel dan software SPSS versi 22.0 for Windows. Teknis analisis data
kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis perbedaan rata-rata
hasil belajar.
1) Pengolahan Data Hasil Belajar Matematika
Hasil tes matematika SMK digunakan untuk menganalisis hasil belajar
matematika peserta didik di 3 SMK yang dijadikan sampel penelitian. Data
kuantitatif yang diperoleh kemudian diolah secara statistik dan dianalisis secara
deskriptif dan inferensial. Data yang diperoleh dari hasil tes matematika SMK
diolah dengan langkah- langkah sebagai berikut:
a. Memberikan skor dan nilai pada jawaban peserta didik dengan kunci
jawaban.
b. Menyajikan nilai tes matematika SMK dari masing-masing sekolah yang
menjadi sampel penelitian.
2) Pengolahan Data Penguasaan Kompetensi Keahlian
Penguasaan Kompetensi Keahlian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nilai hasil UKK yang diperoleh setelah UNBK dilaksanakan. Setelah hasil
UNBK diperoleh dari masing-masing SMK, maka nilai UKK dipilih berdasarkan
sampel penelitian pada tes matematika SMK.
78
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebelum dilakukannya pengolahan dan analisis data, terlebih dahulu
ditetapkan taraf signifikansi yang digunakan yaitu α = 0,05 dan pengujian asumsi-
asumsi statistik yang dipersyaratkan sebagai dasar penggunaan analisis statistik
inferensial. Pengujian itu meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila hasil pengujian
menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal maka pengujian
dilanjutkan dengan uji homogenitas. Sedangkan jika hasil pengujian menunjukkan
bahwa sebaran dari salah satu atau semua data berdistribusi tidak normal, maka
statistik uji yang digunakan kaidah statistika nonparametrik yaitu uji Kruskal
Wallis. Adapun hipotesis yang diuji adalah:
Ho : Data hasil belajar matematika SMK berdistribusi normal.
H1 : Data hasil belajar matematika SMK berdistribusi tidak normal.
Statistik uji yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk pada SPSS 22.0 for
Windows pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan kriteria jika nilai signifikansi ≥
α, maka data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data memiliki
variansi yang homogen atau tidak. Penelitian ini mempunyai 3 sampel yang
berbeda. Hipotesis yang diuji adalah:
Ho : Ketiga kelompok data hasil belajar matematika SMK bervariansi
homogen.
H1 : Ketiga kelompok data hasil belajar matematika SMK bervariansi tidak
homogen.
Statistik uji yang digunakan adalah tes Levene pada SPSS 22.0 for
Windows pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan kriteria jika nilai signifikansi >
α, maka data bervariansi homogen.
c. Uji Hipotesis
Jika data berdistribusi normal dan bervariansi homogen, statistik uji
perbedaan 3 rata-rata hasil belajar dilakukan dengan menggunakan Analysis of
Variance (ANOVA), dengan menetapkan taraf signifikansi α = 0,05, maka kriteria
79
Heti Yulianti , 2017 ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengujian adalah tolak Ho jika sig ≤ α = 0,05 dan terima Ho jika sig > α = 0,05.
Akan tetapi, jika data berdistribusi normal dan bervariansi tidak homogen, maka
uji perbedaan rata-rata hasil belajar dilakukan dengan uji Brown-Forshyte dan
Welch dengan kriteria pengujian yang sama.
Pengujian statistik selanjutnya dilakukan apabila uji perbedaan rata-rata
menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar diantara ketiga sampel penelitian.
Uji statistik tersebut adalah uji lanjutan (Post Hoc). Jika data berdistribusi normal
dan bervariansi homogen, maka uji lanjutan dapat menggunakan uji Tukey.
Namun, jika data berdistribusi normal dan bervariansi tidak homogen, maka uji
lanjutan dapat menggunakan uji Games-Howell.
3.6 Pertimbangan Etika
Beberapa pertimbangan etika yang dilakukan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Partisipan menandatangani Surat Kesediaan untuk menjadi Subyek penelitian
dalam penelitian ini.
2) Peneliti bersedia memberikan hasil penelitian kepada partisipan/sekolah (jika
diinginkan).