Upload
dinhthu
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , menurut Susilo ( 2007 : 16 ) PTK adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar
dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses
dalam pembelajaran. Ada 4 tujuan PTK antara lain:
3.1.1 Perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.
3.1.2 Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada
siswa dalam kontek pembelajaran.
3.1.3 Mendapatkan pengalaman tentang ketrampilan praktek dalam
proses pembelajaran.
3.1.4 Pengembangan kemampuan dan ketrampilan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka
mengatasi masalah faktual sehari – hari.
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas jenis
kolaborasi. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai pemberi ide serta
sebagai obsever dan guru kelas yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Disini,
mahasiswalah yang merancang RPP penelitian kolaboratif, alat peraga, dan
menyiapkan soal-soal evalusi. Untuk observer, dapat dilakukan oleh guru yang lain
yaitu guru wiyata bakti kelas IV.
32
3.2 Setting dan Subyek penelitian
3.2.1. Tempat penelitian Lingkungan sekitar SD N 2 Tanggel, Kecamatan Randublatung, Kabupaten
Blora.
3.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 3 ( tiga bulan ) pada semester II tahun
pelajaran 2011 / 2012 yaitu pada bulan Februari , Maret, dan April.
3.2.3. Subyek penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD N 2 Tanggel
Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora yang berjumlah 19 siswa 10 putra
dan 9 putri.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian tindakan kelas ini di kelas V SD N 2 Tanggel pada pokok
bahasan “Bumu dan Alam Semesta” ini adalah:
3.3.1. Variabel Bebas (X) Unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan
gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini,
variabel bebasnya adalah pembelajaran di laboratorium alam yaitu suatu
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan yang dilakukan di luar kelas yang
disajikan dalam bentuk teknik pembelajaran observasi/pengamatan, siswa
dalam belajar secara berkelompok dan melakukan praktikum.
3.3.2. Variabel Terikat (Y)
Unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat
merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif siswa yaitu hasil tes
akhir tentang pemahaman siswa dalam mengerjakan soal-soal tes dan seluruh
kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
33
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran,
masing-masing terdiri dari 3 pertemuan siklus I dan 2 kali pada pertemuan siklus
II. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan MC Taggart (dalam
Suharsimi Arikunto, 2002:97) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi:
Perencanaan (Planning), Tindakan (acting), dan Pengamatan (observing), dan
refleksi (reflekting), dan dikenal dengan nama model PTK spiral yang dapat
digambarkan dalam alur sebagai berikut:
Gambar 3.1
Siklus PTK oleh Kemmis dan Taggart
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data yang
dibutuhkan agar dapat diolah dan disajikan sesuai masalah yang dihadapi
Keterangan :
1. Perencanaan
2. Tindakan dan
pengamatan I
3. Refleksi I
4. Rencana Revisi
5. Tindakan dan
pengamatan II
6. Refleksi II
34
dalam penelitian ini. Dalam metode pengumpulan data ini peneliti
menggunakan metode sebagai berikut : observasi, dokumentasi, tes / penilaian.
a. Observasi
Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrument.
Format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
digambarkan akan terjadi, Arikunto (2008: 156). Teknik ini digunakan
untuk mengetahui proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam
kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan laboratorium sebagai
sumber belajar. Observasi dilakukan di Kelas V SD N 2 Tanggel Tahun
Pelajaran 2011 / 2012 yang menjadi subjek penelitian untuk mendapatkan
gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mengajar berlangsung.
b. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, foto,
nomor induk, hasil tes, dan hasil tugas pelajaran IPA siswa kelas V SD N
2 Tanggel Kecamatan Randublatung Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
c. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pada akhir
kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Tes dilakukan pada akhir kegiatan tiap – tiap siklus dengan
memberikan sejumlah soal tes kepada subyek penelitian.
3.5.2. Instrument Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa kelas V dalam mata
pelajaran IPA di SD N 2 Tanggel kecamatan Randublatung kabupaten
35
Blora dengan pembelajaran melalui pemanfaatan laboratorium alam
sebagai sumber belajar adalah:
a. Lembar Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari segi keterlibatan
observer (orang yang melakukan observasi), observasi dilakukan dengan
observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh
observer dengan ikut mengambil bagian dalam domain objek yang diamati.
Dengan menggunakan metode ini, data yang ingin diperoleh adalah untuk
mengetahui penerapan pembelajaran laboratorium alam serta perkembangan
siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan
laboratorium alam. Untuk mendapatkan data observasi yang valid digunakan
juga angket sebagai trianggulasi. Adapun kisi-kisi lembar observasi tersebut
dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran di Laboratorium Alam
Aspek Indikator No item Jumlah item
Kegiatan Awal
a. Melakukan kegiatan apersepsi b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. c. Siswa mendengarkan secara seksama
saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai
1 1 1
3
Kegiatan Inti
Fase 1 Orientasi Masalah a. Siswa menerima penjelasan dari guru
mengenai objek dan langkah-langkah praktikum
b. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru.
Fase 2 Perumusan Masalah a. Siswa merumuskan masalah bersama
anggota kelompok. b. Siswa mengidentifikasi langkah-
langkah praktikum.
1 1
1 1
36
Fase 3 Melakukan Praktikum/Observasi a. Siswa mengidentifikasi masalah untuk
di slidiki. b. Siswa meminta keperluan praktikum
(alat praktikum) c. Siswa melakukan kegiatan penyelidikan
dan pengumpulan data. d. Siswa mengidentifikasi kesulitan dalam
penyelidikan. e. Menyelesaikan kegiatan praktikum dan
tugas-tugas yang telah disediakan oleh guru bersama teman satu kelompoknya
f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok
Fase 4 Mengatasi Kesulitan a. Menugaskan siswa untuk memikirkan
berbagai cara untuk mengatasi kesulitan dalam proses penyelidikan.
b. Guru perlu melakukan observasi terhadap proses praktikum yang sedang dilaksanakan baik secara menyeluruh maupun perkelompok.
Fase 5 Merefleksi Hasil Praktikum a. Siswa mengaitkan hasil praktikum atau
penyelidikan dengan konsep atau teori. b. Siswa menyusun laporan praktikum
1 1 1 1
1
1
1
1 1 1
14
kegiatan penutup
Kesimpulan a. Melakukan refleksi pembelajaran
dengan melibatkan siswa b. Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa Tindak Lanjut a. Mendiskusikan masalah-masalah
selama praktikum. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang
telah disediakan oleh guru. c. Memeriksa kebersihan alat dan
menyimpan kembali alat yang digunakan.
1 1 1 1 1
5
Jumlah 22
37
b. Soal test tertulis
Soal test yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk tes
obyektif yaitu bentuk uraian digunakan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam pembelajaran. Test ini diberikan setelah
pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Tertulis
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator No item Jumlah item
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungan-nya dengan penggunaan sumber daya alam.
7.1.Mendeskripsi-kan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
a. Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
1,2,3,4,5, 6,7,
7
b. Mengidentifikasi komposisi dan jenis-jenis tanah, misalnya : berpasir, tanah liat, humus.
8,9,10,11, 12,13,14, 15
8
Jumlah 15
c. Tes Unjuk Kerja Kegiatan Praktikum
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, dilakukan
dengan alat yang sesungguhnya dan tujuannya untuk mengetahui apakah
peserta didik sudah menguasai/terampil menggunakan alat tersebut (Noehi
Nasution, dkk. ,2007: 8.18). Misalnya melakukan kegiatan praktikum.
Menurut Gronlund dan Linn (1998) dalam penilaian praktikum perlu
memperhatikan aspek atau kategori sebagai berikut:
a) Kemampuan menjelaskan prosedur dan mengidentifikasi peralatan.
b) Merancang/merencanakan percobaan.
38
c) Melakukan percobaan. (memilih dan menyiapkan alat)
d) Mengamati dan mencatat hasil.
e) Mempresentasikan hasil dan menyelesaikan kegiatan.
f) Merumuskan kesimpulan, dan membersihkan alat praktikum.
Adapun lembar kisi-kisi penilaian praktikum terdapat pada tabel 3.3
sebagai berikut:
Tabel 3.3.
Kisi-kisi Lembar penilaian ketrampilan proses kegiatan praktikum.
No. Aspek yang diteliti Indikator No item
1. Penggunaan alat dan bahan
a. Siswa mempersiapkan alat dan bahan. 2
2. Melakukan percobaan
a. Siswa mampu merancang percobaan
b. Siswa mengetahui langkah-langkah prosedur percobaan.
c. Siswa dapat melakukan kegiatan percobaan
1, 3, 4,
3. Kegiatan Pengamatan
a. Siswa melakukan pengamatan dan mencatat hasil percobaan.
5
4. Kegiatan laporan
a. Siswa menyelesaikan kegiatan percobaan
b. Siswa dapat merumuskan kesimpulan.
c. Siswa mempresentasikan hasil percobaan
6, 7, 8
5. Kebersihan a. Siswa membersihkan alat setelah percobaan selesai 9,
d. Uji Pakar atau Ahli
Berdasarkan kaidah penyusunan soal bentuk uraian, maka peneliti
akan mengunakannya sebagai acuan dalam penyusunan untuk lembar uji
validasi pakar/ahli. Aspek-aspek yang akan peneliti gunakan kedalam lembar
uji validasi pakar/ahli sesuai dengan cara penulisan soal uraian yang sudah di
39
jelaskan sesuai dengan soal-soal bentuk uraian yang dikatakan memandai
sebagai alat penilaian hasil belajar.
Adapun kisi-kisi lember uji validasi pakar terdapat pada tabel 3.4 sebagai
berikut:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Uji Validasi Pakar/Ahli
No. Aspek Kaidah Penulisan Soal Uraian (essay examination) 1. Dari Segi Yang di Ukur
a. Memilih materi yang ditanyakan harus sesuai dengan kurikulumnya dan silabusnya.
b. Hendaknya ditentukan secara jelas abilitasnya, mengenai pemahaman konsep.
2. Dari Segi Bahasa a. Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah diketahui
makna yang terkandung dalam rumusan pertanyaan. b. Bahasanya sederhana, singkat, tetapi jelas apa yang ditanyakan. c. Hindari bahasa yang berbelit-belit, membingungkan atau mengecoh
siswa.
3. Dari Segi Teknis Penyajian Soal a. Perhatikan waktu yang tersedia untuk mengejakan soal tersebut
sehingga soal tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. b. Bobot penilaian untuk setiap soal hendaknya dibedakan menurut
tingkat kesulitan soal. c. Soal-soal yang tergolong sulit hendaknya di beri bobot yang lebih
besar. d. Tingkat kesulitan soal dilihat dari sifat materinya dan abilitas yang
diukurnya..
4. Dari Segi Jawaban a. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frase yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian. b. Sebaiknya telah ditentukan jawaban yang diharapkan, minimal pokok-
pokoknya. c. Mentukan pula besarnya skor maksimal untuk setiap soal yang di
jawab benar dan skor minimal bila jawaban dianggap salah atau kurang memadai.
d. Jangan mengajukan pertanyaan yang jawabannya belum pasti atau guru sendiri tidak tau jawabannya.
40
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriftif komparatif yaitu dengan menggunakan perbandingan antara data
berupa nilai tes formatif sebelum tindakan, siklus I dan siklus II yang di analisis
dengan analisis dekriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu hasil penilaian
yang diukur dengan angka-angka yang diperoleh dari hasil perhitungan nilai tes
formatif sebagai tolok ukur keberhasilannya. Deskriptif kuantitatif diperoleh
dari lembar observasi kegiatan pembelajaran dilaboratorium alam dengan item
pernyataan sejumlah 22 item berdasarkan langkah-langkah pembelajaran
dengan metode praktikum IPA. Data kualitatif berupa data hasil observasi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaboratorium alam, yang di analisis
dengan teknik deskriptif kualitatif.
Deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian di uraikan secara deskriptif
dan bersifat kualitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran kualitas,
tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolok ukur
keberhasilannya. Data kualitatif di paparkan dalam kalimat yang dipisah-
pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
Analisis hasil belajar siswa dianalisis dengan deskriptif kuantitatif.
Data berupa hasil belajar IPA yang dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif kuantitatif. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan
dalam bentuk presentase. Hasil belajar siswa selama proses pembelajaran
diperoleh dari nilai tes evaluasi dan jawaban LKS yang dihitung menggunakan
rumus berikut:
a. Menghitung nilai evaluasi akhir
Nilai test =푗푢푚푙푎ℎ푠푘표푟푚푎푘푠푖푚푎푙푦푎푛푔푑푖푝푒푟표푙푒ℎ
푠푘표푟푚푎푘푠푖푚푎푙× 100
b. Peningkatan ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah bahwa “siswa
dinyatakan lulus dalam setiap tes jika nilai yang diperoleh ≥ 60
41
dengan nilai maksimal 100”. Maka dalam penelitian ini juga
menggunakan ketentuan yang ditetapkan sekolah, untuk
menentukan persentase (%) ketuntasan siswa dengan menggunakan
perhitungan persentase (%) ketuntasan sebagai berikut:
Tuntas Belajar Klasikal =
x100%
3.7 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian adalah harapan terjadinya kenaikan hasil
belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas dan
keaktifan siswa. Pada siklus satu ditargetkan sebanyak ≥ 80% siswa tuntas
belajar dengan kategori baik sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu
≥60. Pada siklus dua ditargetkan sebanyak 100% siswa tuntas belajar dengan
kategori baik sesuai dengan KKM yaitu ≥ 60.
3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengembangan sistem penilaian
dengan memanfaatkan laboratorium alam sebagai sumber belajar yang terdiri
dari dua siklus yang masing-masing tahapannya meliputi perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Adapun prosedur
ataupun langkah-langkah dari masing-masing siklus penelitian tindakan kelas
dengan memanfaatkan laboratorium alam sebagai sumber belajar mata pelajaran
IPA pada siswa kelas IV tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan pada setiap
siklus dapat diuraikan sebagai berikut:
42
3.8.1. SIKLUS I
a. Perencanaan Rencana tindakan kelas disusun berdasarkan masalah yang hendak
dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Artinya suatu tindakan
harus dilakukan agar terjadi perubahan kearah yang diharapkan. Perubahan
tersebut dapat dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada semester II tahun
pelajaran 2011/2012 dengan prosedur sebagai berikut:
1) Menyiapkan materi pelajaran:
Standart Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam
dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
Kompetensi Dasar : 7.1. Mendeskripsikan proses pembentukan
tanah karena pelapukan.
Indikator :
a. Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
b. Mengidentifikasi komposisi dan jenis-jenis tanah, misalnya :
berpasir, tanah liat, humus.
Materi pokok: Bumi dan alam semesta
Peta konsep
43
2) Merancang rencana pembelajaran siklus I pokok bahasan “Bumi dan alam
semesta”. (menyusun persiapan mengajar ( RPP ) dan menyusun lembar
kerja siswa)
3) Menetapkan tujuan partikum.
4) Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan.
5) Mempersiapkan tempat/objek praktikum.
6) Mempertimbangkan jumlah Siswa dengan jumlah alat jumlah alat yang
tersedia dan kapasitas tempat praktikum.
7) Mempersiapkan faktor keamanan dari praktikum yang dilakukan.
8) Mempersiapkan tata tertib dan disiplin selama praktikum.
9) Membuat petunjuk dan langkah-langkah praktikum.
Berikut merupakan lokasi objek dan lamanya waktu yang direncanakan dalam
praktikum:
a) Lokasi objek: Lingkungan alam yang berada di dekat sekolah
b) Alokasi waktu: 25 menit
b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal a. Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi.
b. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran pada laboratorium alam.
c. Siswa mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang
hendak dicapai
d. Siswa di jelaskan mengenai teknik pembelajaran dengan pengamatan di
luar kelas tentang materi “Bumi dan Alam Semesta”.
e. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru, setelah itu barulah meminta
keperluan praktikum (alat praktikum).
44
2. Kegiatan Inti Fase 1 Orientasi Masalah
a. Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai objek dan langkah-
langkah praktikum
b. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru.
Fase 2 Perumusan Masalah
a. Siswa merumuskan masalah bersama anggota kelompok.
b. Siswa mengidentifikasi langkah-langkah praktikum.
c. Siswa diminta melakukan penyusuran dan pengamatan/praktikum pada
lokasi objek pengamatan.
d. Tujuan kegiatan praktikum adalah untuk mengamati susunan tanah dan
membedakan jenis tanah.
Fase 3 Melakukan Praktikum/Observasi
a. Siswa mengidentifikasi masalah untuk di slidiki.
b. Siswa meminta keperluan praktikum (alat/bahan praktikum)
c. Siswa melakukan kegiatan penyelidikan dan pengumpulan data.
d. Siswa mengidentifikasi kesulitan dalam penyelidikan.
e. Menyelesaikan kegiatan praktikum dan tugas-tugas yang telah
disediakan oleh guru bersama teman satu kelompoknya
f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam
kelompok
Fase 4 Mengatasi Kesulitan
a. Menugaskan siswa untuk memikirkan berbagai cara untuk mengatasi
kesulitan dalam proses penyelidikan.
b. Guru perlu melakukan observasi terhadap proses praktikum yang
sedang dilaksanakan baik secara menyeluruh maupun perkelompok.
Fase 5 Merefleksi Hasil Praktikum
a. Siswa mengaitkan hasil praktikum atau penyelidikan dengan konsep
atau teori.
45
b. Siswa menyusun laporan praktikum
3. Kegiatan Akhir:
Kesimpulan
a. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi
yang telah dipelajari. Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
b. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
Tindak Lanjut
a. Mendiskusikan masalah-masalah selama praktikum.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah disediakan oleh guru.
c. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah disediakan oleh guru.
c. Observasi Untuk mendapatkan data tentang tindak belajar dengan menggunakan
teknik observasi sedangkan untuk mendapatkan nilai belajar pengetahuan alam
dengan tes evaluasi hasil belajar. Dalam tindakan observasi ini data yang
diperoleh bersifat data kualitatif. Adapun kegiatannya meliputi :
1) Mengamati kegiatan belajar siswa , selama kegiatan tindakan dan
membuat catatan – catatan penting.
2) Observer mengamati, meneliti dan membuat catatan dari rangkaian
kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti dimulai dari perencanaan
dan pelaksanaan tindakan. Observer juga mengamati tentang ketrampilan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
d. Refleksi Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan
memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai
46
akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan
secara berulang kali sepanjang belum berhasil penelitian tindakan kelas
tersebut. Adapun kegiatannya meliputi :
1) Mengidentifikasi kekurangan – kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan.
2) Materi refleksi diadopsi sesuai dengan pemberian test.
3.8.2. SIKLUS II
Siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil atau pada siklus
sebelumnya terjadi kekurangan atau kelemahan pada siklus sebelumnya yang
dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.