16
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , menurut Susilo ( 2007 : 16 ) PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Ada 4 tujuan PTK antara lain: 3.1.1 Perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. 3.1.2 Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada siswa dalam kontek pembelajaran. 3.1.3 Mendapatkan pengalaman tentang ketrampilan praktek dalam proses pembelajaran. 3.1.4 Pengembangan kemampuan dan ketrampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi masalah faktual sehari – hari. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas jenis kolaborasi. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai pemberi ide serta sebagai obsever dan guru kelas yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Disini, mahasiswalah yang merancang RPP penelitian kolaboratif, alat peraga, dan menyiapkan soal-soal evalusi. Untuk observer, dapat dilakukan oleh guru yang lain yaitu guru wiyata bakti kelas IV.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

  • Upload
    dinhthu

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , menurut Susilo ( 2007 : 16 ) PTK adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar

dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses

dalam pembelajaran. Ada 4 tujuan PTK antara lain:

3.1.1 Perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.

3.1.2 Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada

siswa dalam kontek pembelajaran.

3.1.3 Mendapatkan pengalaman tentang ketrampilan praktek dalam

proses pembelajaran.

3.1.4 Pengembangan kemampuan dan ketrampilan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka

mengatasi masalah faktual sehari – hari.

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas jenis

kolaborasi. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai pemberi ide serta

sebagai obsever dan guru kelas yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Disini,

mahasiswalah yang merancang RPP penelitian kolaboratif, alat peraga, dan

menyiapkan soal-soal evalusi. Untuk observer, dapat dilakukan oleh guru yang lain

yaitu guru wiyata bakti kelas IV.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

32

3.2 Setting dan Subyek penelitian

3.2.1. Tempat penelitian Lingkungan sekitar SD N 2 Tanggel, Kecamatan Randublatung, Kabupaten

Blora.

3.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 3 ( tiga bulan ) pada semester II tahun

pelajaran 2011 / 2012 yaitu pada bulan Februari , Maret, dan April.

3.2.3. Subyek penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD N 2 Tanggel

Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora yang berjumlah 19 siswa 10 putra

dan 9 putri.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian tindakan kelas ini di kelas V SD N 2 Tanggel pada pokok

bahasan “Bumu dan Alam Semesta” ini adalah:

3.3.1. Variabel Bebas (X) Unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan

gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini,

variabel bebasnya adalah pembelajaran di laboratorium alam yaitu suatu

kegiatan pembelajaran yang menyenangkan yang dilakukan di luar kelas yang

disajikan dalam bentuk teknik pembelajaran observasi/pengamatan, siswa

dalam belajar secara berkelompok dan melakukan praktikum.

3.3.2. Variabel Terikat (Y)

Unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat

merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif siswa yaitu hasil tes

akhir tentang pemahaman siswa dalam mengerjakan soal-soal tes dan seluruh

kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

33

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran,

masing-masing terdiri dari 3 pertemuan siklus I dan 2 kali pada pertemuan siklus

II. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan MC Taggart (dalam

Suharsimi Arikunto, 2002:97) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi:

Perencanaan (Planning), Tindakan (acting), dan Pengamatan (observing), dan

refleksi (reflekting), dan dikenal dengan nama model PTK spiral yang dapat

digambarkan dalam alur sebagai berikut:

Gambar 3.1

Siklus PTK oleh Kemmis dan Taggart

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data yang

dibutuhkan agar dapat diolah dan disajikan sesuai masalah yang dihadapi

Keterangan :

1. Perencanaan

2. Tindakan dan

pengamatan I

3. Refleksi I

4. Rencana Revisi

5. Tindakan dan

pengamatan II

6. Refleksi II

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

34

dalam penelitian ini. Dalam metode pengumpulan data ini peneliti

menggunakan metode sebagai berikut : observasi, dokumentasi, tes / penilaian.

a. Observasi

Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrument.

Format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang

digambarkan akan terjadi, Arikunto (2008: 156). Teknik ini digunakan

untuk mengetahui proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam

kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan laboratorium sebagai

sumber belajar. Observasi dilakukan di Kelas V SD N 2 Tanggel Tahun

Pelajaran 2011 / 2012 yang menjadi subjek penelitian untuk mendapatkan

gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mengajar berlangsung.

b. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, foto,

nomor induk, hasil tes, dan hasil tugas pelajaran IPA siswa kelas V SD N

2 Tanggel Kecamatan Randublatung Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

c. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pada akhir

kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Tes dilakukan pada akhir kegiatan tiap – tiap siklus dengan

memberikan sejumlah soal tes kepada subyek penelitian.

3.5.2. Instrument Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa kelas V dalam mata

pelajaran IPA di SD N 2 Tanggel kecamatan Randublatung kabupaten

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

35

Blora dengan pembelajaran melalui pemanfaatan laboratorium alam

sebagai sumber belajar adalah:

a. Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari segi keterlibatan

observer (orang yang melakukan observasi), observasi dilakukan dengan

observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh

observer dengan ikut mengambil bagian dalam domain objek yang diamati.

Dengan menggunakan metode ini, data yang ingin diperoleh adalah untuk

mengetahui penerapan pembelajaran laboratorium alam serta perkembangan

siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

laboratorium alam. Untuk mendapatkan data observasi yang valid digunakan

juga angket sebagai trianggulasi. Adapun kisi-kisi lembar observasi tersebut

dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran di Laboratorium Alam

Aspek Indikator No item Jumlah item

Kegiatan Awal

a. Melakukan kegiatan apersepsi b. Menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai. c. Siswa mendengarkan secara seksama

saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai

1 1 1

3

Kegiatan Inti

Fase 1 Orientasi Masalah a. Siswa menerima penjelasan dari guru

mengenai objek dan langkah-langkah praktikum

b. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru.

Fase 2 Perumusan Masalah a. Siswa merumuskan masalah bersama

anggota kelompok. b. Siswa mengidentifikasi langkah-

langkah praktikum.

1 1

1 1

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

36

Fase 3 Melakukan Praktikum/Observasi a. Siswa mengidentifikasi masalah untuk

di slidiki. b. Siswa meminta keperluan praktikum

(alat praktikum) c. Siswa melakukan kegiatan penyelidikan

dan pengumpulan data. d. Siswa mengidentifikasi kesulitan dalam

penyelidikan. e. Menyelesaikan kegiatan praktikum dan

tugas-tugas yang telah disediakan oleh guru bersama teman satu kelompoknya

f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok

Fase 4 Mengatasi Kesulitan a. Menugaskan siswa untuk memikirkan

berbagai cara untuk mengatasi kesulitan dalam proses penyelidikan.

b. Guru perlu melakukan observasi terhadap proses praktikum yang sedang dilaksanakan baik secara menyeluruh maupun perkelompok.

Fase 5 Merefleksi Hasil Praktikum a. Siswa mengaitkan hasil praktikum atau

penyelidikan dengan konsep atau teori. b. Siswa menyusun laporan praktikum

1 1 1 1

1

1

1

1 1 1

14

kegiatan penutup

Kesimpulan a. Melakukan refleksi pembelajaran

dengan melibatkan siswa b. Menyusun rangkuman dengan

melibatkan siswa Tindak Lanjut a. Mendiskusikan masalah-masalah

selama praktikum. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang

telah disediakan oleh guru. c. Memeriksa kebersihan alat dan

menyimpan kembali alat yang digunakan.

1 1 1 1 1

5

Jumlah 22

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

37

b. Soal test tertulis

Soal test yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk tes

obyektif yaitu bentuk uraian digunakan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa dalam pembelajaran. Test ini diberikan setelah

pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Tertulis

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator No item Jumlah item

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungan-nya dengan penggunaan sumber daya alam.

7.1.Mendeskripsi-kan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

a. Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

1,2,3,4,5, 6,7,

7

b. Mengidentifikasi komposisi dan jenis-jenis tanah, misalnya : berpasir, tanah liat, humus.

8,9,10,11, 12,13,14, 15

8

Jumlah 15

c. Tes Unjuk Kerja Kegiatan Praktikum

Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, dilakukan

dengan alat yang sesungguhnya dan tujuannya untuk mengetahui apakah

peserta didik sudah menguasai/terampil menggunakan alat tersebut (Noehi

Nasution, dkk. ,2007: 8.18). Misalnya melakukan kegiatan praktikum.

Menurut Gronlund dan Linn (1998) dalam penilaian praktikum perlu

memperhatikan aspek atau kategori sebagai berikut:

a) Kemampuan menjelaskan prosedur dan mengidentifikasi peralatan.

b) Merancang/merencanakan percobaan.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

38

c) Melakukan percobaan. (memilih dan menyiapkan alat)

d) Mengamati dan mencatat hasil.

e) Mempresentasikan hasil dan menyelesaikan kegiatan.

f) Merumuskan kesimpulan, dan membersihkan alat praktikum.

Adapun lembar kisi-kisi penilaian praktikum terdapat pada tabel 3.3

sebagai berikut:

Tabel 3.3.

Kisi-kisi Lembar penilaian ketrampilan proses kegiatan praktikum.

No. Aspek yang diteliti Indikator No item

1. Penggunaan alat dan bahan

a. Siswa mempersiapkan alat dan bahan. 2

2. Melakukan percobaan

a. Siswa mampu merancang percobaan

b. Siswa mengetahui langkah-langkah prosedur percobaan.

c. Siswa dapat melakukan kegiatan percobaan

1, 3, 4,

3. Kegiatan Pengamatan

a. Siswa melakukan pengamatan dan mencatat hasil percobaan.

5

4. Kegiatan laporan

a. Siswa menyelesaikan kegiatan percobaan

b. Siswa dapat merumuskan kesimpulan.

c. Siswa mempresentasikan hasil percobaan

6, 7, 8

5. Kebersihan a. Siswa membersihkan alat setelah percobaan selesai 9,

d. Uji Pakar atau Ahli

Berdasarkan kaidah penyusunan soal bentuk uraian, maka peneliti

akan mengunakannya sebagai acuan dalam penyusunan untuk lembar uji

validasi pakar/ahli. Aspek-aspek yang akan peneliti gunakan kedalam lembar

uji validasi pakar/ahli sesuai dengan cara penulisan soal uraian yang sudah di

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

39

jelaskan sesuai dengan soal-soal bentuk uraian yang dikatakan memandai

sebagai alat penilaian hasil belajar.

Adapun kisi-kisi lember uji validasi pakar terdapat pada tabel 3.4 sebagai

berikut:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Uji Validasi Pakar/Ahli

No. Aspek Kaidah Penulisan Soal Uraian (essay examination) 1. Dari Segi Yang di Ukur

a. Memilih materi yang ditanyakan harus sesuai dengan kurikulumnya dan silabusnya.

b. Hendaknya ditentukan secara jelas abilitasnya, mengenai pemahaman konsep.

2. Dari Segi Bahasa a. Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah diketahui

makna yang terkandung dalam rumusan pertanyaan. b. Bahasanya sederhana, singkat, tetapi jelas apa yang ditanyakan. c. Hindari bahasa yang berbelit-belit, membingungkan atau mengecoh

siswa.

3. Dari Segi Teknis Penyajian Soal a. Perhatikan waktu yang tersedia untuk mengejakan soal tersebut

sehingga soal tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. b. Bobot penilaian untuk setiap soal hendaknya dibedakan menurut

tingkat kesulitan soal. c. Soal-soal yang tergolong sulit hendaknya di beri bobot yang lebih

besar. d. Tingkat kesulitan soal dilihat dari sifat materinya dan abilitas yang

diukurnya..

4. Dari Segi Jawaban a. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frase yang bukan merupakan

satu kesatuan pengertian. b. Sebaiknya telah ditentukan jawaban yang diharapkan, minimal pokok-

pokoknya. c. Mentukan pula besarnya skor maksimal untuk setiap soal yang di

jawab benar dan skor minimal bila jawaban dianggap salah atau kurang memadai.

d. Jangan mengajukan pertanyaan yang jawabannya belum pasti atau guru sendiri tidak tau jawabannya.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

40

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriftif komparatif yaitu dengan menggunakan perbandingan antara data

berupa nilai tes formatif sebelum tindakan, siklus I dan siklus II yang di analisis

dengan analisis dekriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu hasil penilaian

yang diukur dengan angka-angka yang diperoleh dari hasil perhitungan nilai tes

formatif sebagai tolok ukur keberhasilannya. Deskriptif kuantitatif diperoleh

dari lembar observasi kegiatan pembelajaran dilaboratorium alam dengan item

pernyataan sejumlah 22 item berdasarkan langkah-langkah pembelajaran

dengan metode praktikum IPA. Data kualitatif berupa data hasil observasi

pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaboratorium alam, yang di analisis

dengan teknik deskriptif kualitatif.

Deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian di uraikan secara deskriptif

dan bersifat kualitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran kualitas,

tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolok ukur

keberhasilannya. Data kualitatif di paparkan dalam kalimat yang dipisah-

pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

Analisis hasil belajar siswa dianalisis dengan deskriptif kuantitatif.

Data berupa hasil belajar IPA yang dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis deskriptif kuantitatif. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan

dalam bentuk presentase. Hasil belajar siswa selama proses pembelajaran

diperoleh dari nilai tes evaluasi dan jawaban LKS yang dihitung menggunakan

rumus berikut:

a. Menghitung nilai evaluasi akhir

Nilai test =푗푢푚푙푎ℎ푠푘표푟푚푎푘푠푖푚푎푙푦푎푛푔푑푖푝푒푟표푙푒ℎ

푠푘표푟푚푎푘푠푖푚푎푙× 100

b. Peningkatan ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah bahwa “siswa

dinyatakan lulus dalam setiap tes jika nilai yang diperoleh ≥ 60

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

41

dengan nilai maksimal 100”. Maka dalam penelitian ini juga

menggunakan ketentuan yang ditetapkan sekolah, untuk

menentukan persentase (%) ketuntasan siswa dengan menggunakan

perhitungan persentase (%) ketuntasan sebagai berikut:

Tuntas Belajar Klasikal =

x100%

3.7 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan penelitian adalah harapan terjadinya kenaikan hasil

belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas dan

keaktifan siswa. Pada siklus satu ditargetkan sebanyak ≥ 80% siswa tuntas

belajar dengan kategori baik sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu

≥60. Pada siklus dua ditargetkan sebanyak 100% siswa tuntas belajar dengan

kategori baik sesuai dengan KKM yaitu ≥ 60.

3.8 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengembangan sistem penilaian

dengan memanfaatkan laboratorium alam sebagai sumber belajar yang terdiri

dari dua siklus yang masing-masing tahapannya meliputi perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Adapun prosedur

ataupun langkah-langkah dari masing-masing siklus penelitian tindakan kelas

dengan memanfaatkan laboratorium alam sebagai sumber belajar mata pelajaran

IPA pada siswa kelas IV tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan pada setiap

siklus dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

42

3.8.1. SIKLUS I

a. Perencanaan Rencana tindakan kelas disusun berdasarkan masalah yang hendak

dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Artinya suatu tindakan

harus dilakukan agar terjadi perubahan kearah yang diharapkan. Perubahan

tersebut dapat dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada semester II tahun

pelajaran 2011/2012 dengan prosedur sebagai berikut:

1) Menyiapkan materi pelajaran:

Standart Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam

dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.

Kompetensi Dasar : 7.1. Mendeskripsikan proses pembentukan

tanah karena pelapukan.

Indikator :

a. Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

b. Mengidentifikasi komposisi dan jenis-jenis tanah, misalnya :

berpasir, tanah liat, humus.

Materi pokok: Bumi dan alam semesta

Peta konsep

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

43

2) Merancang rencana pembelajaran siklus I pokok bahasan “Bumi dan alam

semesta”. (menyusun persiapan mengajar ( RPP ) dan menyusun lembar

kerja siswa)

3) Menetapkan tujuan partikum.

4) Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan.

5) Mempersiapkan tempat/objek praktikum.

6) Mempertimbangkan jumlah Siswa dengan jumlah alat jumlah alat yang

tersedia dan kapasitas tempat praktikum.

7) Mempersiapkan faktor keamanan dari praktikum yang dilakukan.

8) Mempersiapkan tata tertib dan disiplin selama praktikum.

9) Membuat petunjuk dan langkah-langkah praktikum.

Berikut merupakan lokasi objek dan lamanya waktu yang direncanakan dalam

praktikum:

a) Lokasi objek: Lingkungan alam yang berada di dekat sekolah

b) Alokasi waktu: 25 menit

b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal a. Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi.

b. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran pada laboratorium alam.

c. Siswa mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang

hendak dicapai

d. Siswa di jelaskan mengenai teknik pembelajaran dengan pengamatan di

luar kelas tentang materi “Bumi dan Alam Semesta”.

e. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru, setelah itu barulah meminta

keperluan praktikum (alat praktikum).

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

44

2. Kegiatan Inti Fase 1 Orientasi Masalah

a. Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai objek dan langkah-

langkah praktikum

b. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru.

Fase 2 Perumusan Masalah

a. Siswa merumuskan masalah bersama anggota kelompok.

b. Siswa mengidentifikasi langkah-langkah praktikum.

c. Siswa diminta melakukan penyusuran dan pengamatan/praktikum pada

lokasi objek pengamatan.

d. Tujuan kegiatan praktikum adalah untuk mengamati susunan tanah dan

membedakan jenis tanah.

Fase 3 Melakukan Praktikum/Observasi

a. Siswa mengidentifikasi masalah untuk di slidiki.

b. Siswa meminta keperluan praktikum (alat/bahan praktikum)

c. Siswa melakukan kegiatan penyelidikan dan pengumpulan data.

d. Siswa mengidentifikasi kesulitan dalam penyelidikan.

e. Menyelesaikan kegiatan praktikum dan tugas-tugas yang telah

disediakan oleh guru bersama teman satu kelompoknya

f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam

kelompok

Fase 4 Mengatasi Kesulitan

a. Menugaskan siswa untuk memikirkan berbagai cara untuk mengatasi

kesulitan dalam proses penyelidikan.

b. Guru perlu melakukan observasi terhadap proses praktikum yang

sedang dilaksanakan baik secara menyeluruh maupun perkelompok.

Fase 5 Merefleksi Hasil Praktikum

a. Siswa mengaitkan hasil praktikum atau penyelidikan dengan konsep

atau teori.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

45

b. Siswa menyusun laporan praktikum

3. Kegiatan Akhir:

Kesimpulan

a. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi

yang telah dipelajari. Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

b. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

Tindak Lanjut

a. Mendiskusikan masalah-masalah selama praktikum.

b. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah disediakan oleh guru.

c. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah disediakan oleh guru.

c. Observasi Untuk mendapatkan data tentang tindak belajar dengan menggunakan

teknik observasi sedangkan untuk mendapatkan nilai belajar pengetahuan alam

dengan tes evaluasi hasil belajar. Dalam tindakan observasi ini data yang

diperoleh bersifat data kualitatif. Adapun kegiatannya meliputi :

1) Mengamati kegiatan belajar siswa , selama kegiatan tindakan dan

membuat catatan – catatan penting.

2) Observer mengamati, meneliti dan membuat catatan dari rangkaian

kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti dimulai dari perencanaan

dan pelaksanaan tindakan. Observer juga mengamati tentang ketrampilan

siswa dalam kegiatan pembelajaran.

d. Refleksi Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan

memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/4/T1_292008024_BAB III.pdf · yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif

46

akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan

secara berulang kali sepanjang belum berhasil penelitian tindakan kelas

tersebut. Adapun kegiatannya meliputi :

1) Mengidentifikasi kekurangan – kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan.

2) Materi refleksi diadopsi sesuai dengan pemberian test.

3.8.2. SIKLUS II

Siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil atau pada siklus

sebelumnya terjadi kekurangan atau kelemahan pada siklus sebelumnya yang

dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.