17
23 Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Desain dalam penelitian ini menggunakan Quasy Experimental, dengan bentuk penelitian yang akan dilakukan yaitu Pretest-posttest control group design karena desain ini diberikan pada dua kelompok siswa yaitu yang diberikan perlakuan dan tidak diberikan perlakuan atau kontrol. Tabel 3.1. Desain Penelitian Pretest-posttest control group design Kelas Pre test Perlakuan Post test Eksperimen O 1 X O 2 Kontrol O 1 Y O 2 Keterangan : O 1 : Pretest diberikan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan O 2 : Posttest diberikan kepada siswa sesudah diberikan perlakuam X :Kelas mengunakan praktikum berbasis taksonomi numerik Y :Kelas mengunakan praktikum konvensional (verifikasi) Langkah-langkah pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Untuk mengungkap kemampuan awal siswa, guru memberikan soal pretest berupa tes uraian sebagai salah satu instrumen untuk mengukur kemampuan penguasaan konsep siswa sekaligus mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa. 2. Kegiatan pembelajaran dilakukan dikelas kontrol menggunakan sistem pembelajaran konvensional (praktikum berbasis verifikasi) sedangkan pada kelas eksperimen menggunakan pendekatan taksonomi numerik. Kedua kelas tersebut belajar tentang klasifikasi tumbuhan dikotil. 3. Di kelas kontrol dan kelas eksperimen guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil. Semua kelompok diberikan tugas yang sama yaitu mengklasifikasikan tumbuhan dikotil. Di kelas kontrol siswa sudah diberikan ciri-ciri dari tumbuhan dikotil dan

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

23 Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Desain dalam penelitian

ini menggunakan Quasy Experimental, dengan bentuk penelitian yang akan

dilakukan yaitu Pretest-posttest control group design karena desain ini

diberikan pada dua kelompok siswa yaitu yang diberikan perlakuan dan tidak

diberikan perlakuan atau kontrol.

Tabel 3.1. Desain Penelitian Pretest-posttest control group design

Kelas Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 Y O2

Keterangan :

O1 :Pretest diberikan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan

O2 :Posttest diberikan kepada siswa sesudah diberikan perlakuam

X :Kelas mengunakan praktikum berbasis taksonomi numerik

Y :Kelas mengunakan praktikum konvensional (verifikasi)

Langkah-langkah pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai

berikut :

1. Untuk mengungkap kemampuan awal siswa, guru memberikan soal

pretest berupa tes uraian sebagai salah satu instrumen untuk mengukur

kemampuan penguasaan konsep siswa sekaligus mengukur

kemampuan berpikir kreatif siswa.

2. Kegiatan pembelajaran dilakukan dikelas kontrol menggunakan sistem

pembelajaran konvensional (praktikum berbasis verifikasi) sedangkan

pada kelas eksperimen menggunakan pendekatan taksonomi numerik.

Kedua kelas tersebut belajar tentang klasifikasi tumbuhan dikotil.

3. Di kelas kontrol dan kelas eksperimen guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok kecil. Semua kelompok diberikan tugas yang

sama yaitu mengklasifikasikan tumbuhan dikotil. Di kelas kontrol

siswa sudah diberikan ciri-ciri dari tumbuhan dikotil dan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

24

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penjelasannya sedangkan di kelas eksperimen siswa harus mencari

sendiri ciri-ciri yang menurut mereka temukan pada saat praktikum.

4. Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa diberikan lagi soal

yang sama saat diberikan pretest. Soal tersebut berisi tentang

pernyataan mengenai konsep tumbuhandikotil sesuai dengan indikator

kemampuan berpikir kreatif.

B. Definisi Operasional

Pembelajaran ini dilakukan untuk mengungkap pengaruh pembelajaran

taksonomi numerik terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi

tumbuhan dikotil, untuk memperjelas data harus dikumpulkan dan instrumen

yang digunakan, maka diperlukan definisi operasional sebagai berikut:

1. Taksonomi Numerik

Taksonomi numerik dalam penelitian ini yang dimaksud adalah salah satu

metode pengklasifikasian tumbuhan secara fenetik yang diterapkan pada

kelas eksperimen. Materi yang akan diambil yaitu tumbuhan dikotil. Pada

saat kegiatan pembelajaranklasifikasi tumbuhan dikotil menggunakan

taksonomi numerik ini siswa diminta untuk mengklasifikasikan tumbuhan

berdasarkan persamaan dan perbedaankarakter dari tumbuhan yang diamati

dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam

mengklasifikasikan tumbuhan dikotil pertama, menentukan organisme yang

diamati serta menentukan karakter yang sama. Kedua, menentukan tingkat

kesamaan antara pasangan taksa dengan menghitung indeks kesamaan.

Ketiga, menyusun indeks kesamaan tersebut dalam bentuk matriks kesamaan.

Keempat, pembentukan kelompok atau klastering. Kelima, membuat pohon

fenogram. Hasil dari pengklasifikasian tersebut dituliskan didalam LKS

kemudian dipresentasikan.

2. Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif adalah skor kemampuan siswa dalam berpikir dengan

menemukan dan mengembangkan ide atau gagasan sehingga membuat

seorang individu merasa mampu untuk dapat mencapai berbagai tujuan dalam

hidupnya. Kemampuan berpikir kreatif dijaring dengan menggunakan soal

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

25

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan berpikir kreatif berupa soal uraian berisi sepuluh soal yang

sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu berpikir lancar

(fluency), berpikir luwes (flexibility), berpikir asli (originality) dan berpikir

merinci (elaboration) yang diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran

tumbuhan dikotil.

3. Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil termasuk ke dalam tumbuhan berbiji tertutup atau

Angiospermae yang bakal bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan yang

berasal dari daun-daun buah yang dinamakan bakal buah. Kelas

Dicotyledonae/Dikotil memiliki ciri utama yaitu berbentuk akar tunggang,

batang bercabang dan beruas-ruas, berkambium, letak berkas pengangkut

teratur, tipe berkas pengangkut kolateral terbuka, pertulangan daun menyirip

atau menjari, bagian-bagian bunga berjumlah 4, 5 atau kelipatannya, memiliki

2 keping lembaga/kotiledon.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif seluruh

siswa kelas X di SMA Negeri 1 Cimahi semester genap tahun ajaran

2016/2017.

2. Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kemampuan berpikir

kreatif siswa kelas X IPA 1 dan kelas X IPA 6 di SMA Negeri 1 Cimahi.

Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling dengan

pertimbangan bahwa kelas yang dipilih memiliki jumlah siswa dan karakter

yang sama.

Sampel dipilih dari dua kelas kemudian masing-masing kelas diberikan

perlakuan yang berbeda. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 73 orang.

Jumlah siswa kelas X IPA 1 adalah 38 orang yang diberikan perlakuan

dengan menggunakan praktikum berbasis verifikasi, sedangkan jumlah siswa

kelas X IPA 6 adalah 35 orang yang diberi perlakuan menggunakan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

26

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

praktikum taksonomi numerik, dengan syarat siswa kelas X IPA 1 dan X IPA

6 memiliki karakteristik rata-rata nilai yang hampir sama.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa

instrumen tes dan non-tes. Setiap variabel penelitian menggunakan

instrumen yang berbeda. Keseluruhan instrumen digunakan untuk

mengetahui pengaruh dari praktikum taksonomi numerik dan praktikum

verifikasi (konvensional) terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.

Penggunaan instrumen yang disesuaikan dengan variabel penelitian tertera

pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Jenis Instrumen yang Digunakan

No Jenis Instrumen Tujuan Instrumen Waktu

Penggunaan

1 Soal Kemampuan Berpikir Kreatif

Mengukur penguasaan konsep awal dan akhir siswa sekaligus mengukur

kemampuan berpikir kreatif siswa (dalam bentuk tulisan)

Awal dan akhir pembelajaran

2 Angket Respon

Siswa

Mengetahui tanggapan

siswa terhadap pembelajaran taksonomi

numerik pada kelas eksperimen

Akhir

pembelajaran

3 Wawancara Mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap

pembelajaran taksonomi numerik

Akhir pembelajaran

Berdasarkan tabel di atas, penjelasan terhadap instrumen-instrumen

penelitian yang digunakan ialah sebagai berikut :

1. Soal Kemampuan Berpikir Kreatif

Tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal uraian

tentang konsep klasifikasi tanaman dikotil yang mengacu kepada

kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu berpikir lancar (fluency), berpikir

luwes (flexibility), berpikir asli (originality) dan berpikir merinci

(elaboration) (Munandar, 2009). Tes uraian ini digunakan untuk mengukur

kemampuan berpikir kreatif siswa. Tes uraian ini terdiri dari 10 soal.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

27

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemberian skor pada masing-masing indikator tersebut menggunakan

skala 0-4. Tes uraian ini diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah

pembelajaran.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

No Indikator Perilaku siswa yang

diidentifikasi

No Soal Skor

maks.

1. Berpikir lancar (fluency)

a. Mempunyai banyak gagasan mengenai

suatu masalah. b. Memiliki banyak ide

dalam menyelesaikan masalah

1, 2, 3 4

2. Berpikir luwes (flexibility)

a. Memberi pertimbangan terhadap situasi yang

berbeda dari yang diberikan orang lain.

b. Memberikan macam-macam penafsiran terhadap suatu gambar.

4, 5, 6 4

3. Berpikir asli

(originality)

a. Memikirkan masalah-

masalah atau hal yang tidak pernah terpikirkan

oleh orang lain. b. Memiliki cara berpikir

yang berbeda dengan

yang lain.

7, 8 4

4. Berpikir merinci

(elaboration)

a. Memiliki kemampuan menganalisis suatu

permasalahan secara rinci

9, 10 4

Total Soal 10

2. Angket Respon Siswa terhadap Taksonomi Numerik

Angket digunakan untuk menganalisis tanggapan atau respon siswa

akan kegiatan pembelajaran menggunakan taksonomi numerik. Angket

berisi pertanyan-pertanyaan mengenai kegiatan pembelajaran Biologi

serta pembelajaran klasifikasi tumbuhan dikotil dengan menggunakan

taksonomi numerik. Pertanyaan yang diberikan dalam bentuk pilihan

jawaban ya atau tidak dengan jumlah 10 pertanyaan. Setiap siswa

memperoleh satu angket yang harus diisi. Pengisian angket dilakukan

oleh siswa setelah pembelajaran dikelas eksperimen selesai. Pengisian

angket dilakukan oleh siswa setelah menjawab semua soal. Pada

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

28

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen ini, siswa memberi tanda check list (√) pada kolom “Ya” atau

“Tidak” untuk setiap pertanyaan yang disediakan. Instrumen angket

pembelajaran terdapat pada Lampiran B.4. Adapun kisi-kisi angket

tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Terhadap Taksonomi Numerik

No. Aspek No.

Pertanyaan

Jumlah

Soal

1 Kesan siswa terhadap kegiatan praktikum taksonomi numerik

1,2 2

2 Pemahaman siswa tentang konsep klasifikasi tanaman dikotil

3, 4 2

3 Melatih keterampilan siswa dalam

melakukan taksonomi numerik

5, 6, 7, 8, 9 5

4 Pentingnya kegiatan praktikum klasifikasi tumbuhan dangan

menggunakan Taksonomi numerik

10 1

Total Soal 10

3. Wawancara

Wawancara pada penelitian ini digunakan sebagai data sekunder

selain data lainnya berupa hasil analisis tes dan angket pembelajaran.

Wawancara digunakan untuk menganalisis tingkat pemahaman siswa

terhadap taksonomi numerik dalam pembelajaran klasifikasi tumbuhan

dikotil. Instrumen wawancara siswa terdapat pada Lampiran B.5. Kisi-kisi

wawancara siswa terdapat pada tabel 3.5. Siswa yang diwawancari

berjumlah enam siswa, yang terdistribusi dari dua orang siswa yang berada

pada tingkat pemahaman tinggi, dua orang siswa yang berada pada tingkat

pemahaman sedang, dan dua orang siswa berada pada tingkat pemahaman

rendah.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Siswa

No Aspek Pertanyaan

1

Pembelajaran klasifikasi tanaman

dikotil dengan menggunakan klasifikasi numerik

1,2,3,4,5

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

29

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Pengolahan Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif

Sebelum soal dijadikan sebagai instrumen penelitian, butir soal dianalisis

menggunakan software ANATES V4 untuk mengetahui validitas, reliabilitas,

daya pembeda soal, dan indeks kesukaran soal. Kategori yang digunakan

berdasarkan Arikunto (2009).

1. Validitas butir soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Kategori validitas butir soal

terdapat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kriteria Acuan Validitas (Sumber: Arikunto, 2010)

Rentang Keterangan

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat rendah

2. Analisis Reliabilitas Tes

Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan (Konsistensi) suatu tes, yakni

sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang

konsisten (tidak berubah-ubah). Uji reliabilitas dapat ditentukan rumus yang

ditemukan oleh Kuder dan Richardson yaitu K-R 20 (Arikunto,2010).

Tabel 3.7 Kriteria Acuan Reliabilitas (Sumber: Arikunto, 2010)

Rentang Keterangan

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

3. Analisis Tingkat Kesukaran Tes

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar. Adapun kriteria acuan untuk indeks kesukaran dapat dilihat pada Tabel

3.8

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

30

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8 Kriteria Indeks Kesukaran (Sumber: Arikunto, 2010)

Rentang Keterangan

0,0 – 0,3 Sukar

0,3 – 0,7 Sedang

0,7 – 1 Mudah

4. Analisis Daya Pembeda Tes

Arikunto (2010), menyebutkan bahwa daya pembeda soal adalah

kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai

(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan

rendah).

Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda (Sumber: Arikunto, 2010)

Klasifikasi Daya

Pembeda Kriteria Daya Pembeda

0,00-0,20 Jelek

0,20-0,40 Cukup

0,40-0,70 Baik

0,70-1,00 Baik Sekali

Instrumen yang diujicobakan hanya instrument tes uraian kemampuan

berpikir kreatif saja, sedangkan instrument angket tanggapan siswa hanya

melewati judgment saja. Setelah dilakukan perhitungan uji validitas, uji

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda pada soal instrumen tes

kemampuan berpikir kreatif diperoleh hasil keputusan analisis butir soal

yang dijelaskan pada Tabel 3.10

Tabel 3.10 Keputusan Analisis Butir Soal Instrumen Tes Kemampuan

Berpikir Kreatif

No.

Soal

Tingkat

Kesukaran Daya pembeda

Validitas Reliabilitas

Indeks Ket. Indeks Ket. Indeks Signifikansi Ket. Indeks Ket.

1 46,88 Sedang 0,31 Cukup 0,672 Signifikan Dipakai

0,90 Sangat

Tinggi

2 35,94 Sedang 0,34 Cukup 0,678 Signifikan Dipakai

3 62,50 Sedang 0,37 Cukup 0,634 Signifikan Dipakai

4 65,63 Sedang

0,50 Baik

0,772 Sangat

Signifikan

Dipakai

5 79,69 Mudah 0,28 Cukup 0,667 Signifikan Dipakai

6 60,94 Sedang 0,53 Baik 0,833 Sangat Dipakai

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

31

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No.

Soal

Tingkat

Kesukaran Daya pembeda

Validitas Reliabilitas

Indeks Ket. Indeks Ket. Indeks Signifikansi Ket. Indeks Ket.

Signifikan

7 62,50 Sedang

0,62 Baik

0,732 Sangat

Signifikan

Dipakai

8 57,81 Sedang 0,9 Jelek 0,258 - Direvisi

9 35,94 Sedang 0,53 Baik 0,685 Signifikan Dipakai

10 34,38 Sedang 0,56 Baik 0,615 Signifikan Dipakai

Berdasarkan data pada Tabel 3.10 menunjukan bahwa dari ke sepuluh hasil

uji coba soal instrumen hanya sembilan yang signifikan

F. Teknik Pengumpulan Data

Tahapan pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Tes, berupa sejumlah soal tertulis berupa pernyataan mengenai materi yang

telah disampaikan pada siswa. Tes dilaksanakan dua kali yaitu sebelum

(pretest) dan sesudah (posttest) melalukan praktikum taksonomi numerik dan

praktikum verifikasi (Lampiran A.1)

2. Angket berupa teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Angket diberikan pada siswa setelah melakukan posttest

(Lampiran A.4).

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil tes dan angket selanjutnya diolah dan dianalisis

untuk menguji hipotesis penelitian ini dan mendapatkan kesimpulan yang

diharapkan.

1. Pengolahan Data Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

a. Data kemampuan berpikir kreatif yang diperoleh dari nilai hasil tes

kemampuan berpikir kreatif siswa kemudian diolah untuk mengetahui rata-

rata nilai kemampuan berpikir kreatif setiap indikator. Untuk menilai

kemampuan bepikir kreatif dengan rumus sebagai berikut :

NP = R x 100

SM

Keterangan :

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

32

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NP : Persentase kemampuan berpikir kreatif

R : Skor yang didapatkan siswa tiap indikator SM : Skor maksimal yang bisa didapatkan siswa

Besarnya persentase yang didapatkan setiap siswa kemudian digolongkan

berdasarkan kategori penilaian menurut Arikunto (2006), seperti terlihat pada

tabel berikut :

Tabel 3.11 Skala Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif (Sumber:

Arikunto, 2006)

Nilai (%) Kategori

25 - 43,75 Kurang Kreatif

43,75 - 62,50 Cukup Kreatif

62,50 - 81,25 Kreatif

81,25 – 100 Sangat Kreatif

b. Untuk mengungkap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa, dapat

digunakan rumus nilai indeks Gain (Hake, 1999). Dalam menentukan indeks gain

pembelajaran dengan praktikum taksonomi dan praktikum berbasis verifikasi,

terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Peningkatan kemampuan berpikir

kreatif antara sebelum dan sesudah pembelajaran dapat diketahui dari hasil indeks

gain. Data yang terkumpul dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

<g> : N-gain

Is : Skor maksimal

T2 : Nilai Posttest

T1 : Nilai Pretest

Tabel 3.12 Kriteria N-Gain (Sumber: Hake, 1999)

Rentang Kriteria

g > 0,70 Tinggi

0,30 ≥ <g> ≥ 0,70 Sedang

G < 0,30 Rendah

2. Hubungan Taksonomi Numerik pada Pembelajaran Klasifikasi

Tumbuhan Dikotil terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

33

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Pretest dan Posttest dianalisis secara statistik menggunakan program

SPSS (Statistical Package for Service Solutions) versi 16.0 dengan langkah

sebagai berikut:

a. Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov)

Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah mengetahui apakah suatu variabel

terdistribusi normal. Hal tersebut dilakukan karena dalam pandangan statistik sifat

dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal. Kondisi data

berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan

statistika parametrik, jika tidak berdistribusi normal maka menggunakan analisis

non parametrik (Wiguna, 2013). Uji normalitas ini menggunakan Test of

Normality berdasarkan pada uji one sample Kolmogorov Smirnov Test melalui

perangkat SPSS 16. Kriteria untuk menentukan data yang telah dianalisis tersebut

berdistribusi normal atau tidak, dengan α = 0,05 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 3.13 Kriteria Uji Normalitas (Sumber: Arikunto, 2003)

Nilai Probabilitas (Asymp.

Sig)

Keterangan

> 0,05 Data Berdistibusi Normal

< 0,05 Data Berdistribusi Tidak Normal

Apabila uji Kolmogorov Smirnov tidak mencapai angka normal, maka

dilakukan uji Shapiro-wilk, bila masih belum mencapai angka normal maka

normalitas data dilakukan dengan melihat nilai kritis z (Skewness). Jika semua tes

telah dilakukan dan angka normalitas belum dicapai maka analisis data

menggunakan analisis non parametrik.

Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan untuk menguji

normalitas keempat data yang telah dikumpulkan. Keenam tersebut terdiri dari :

data pretest kelas eksperimen, data posttest kelas eksperimen, data pretest kelas

kontrol, dan data posttest kelas kontrol.

Tabel 3.14 Hasil Uji Normalitas

Kelas Uji Kolmogorov – Smirnov

Sig. Pretest Keterangan Sig. Posttest Keterangan

Eksperimen 0,361 Normal 0,343 Normal

Kontrol 0,739 Normal 0,069 Normal

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

34

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16 pada tabel 3.14 menunjukkan bahwa

pada kelas eksperimen tes awal siswa memiliki tingkat signifikansi (2-tailed =

0,361) ≥ α (0,05), sedangkan tingkat signifikansi tes awal kelas kontrol adalah (2-

tailed = 0,739) ≥ α (0,05). Hasil signifikansi tes akhir kelas eksperimen adalah (2-

tailed = 0,343) ≥ α (0,05), sedangkan hasil tes akhir kelas kontrol 2-tailed = 0,069)

≥ α (0,05). Hal ini menunjukkan seluruh data berdistribusi normal, sehingga Ho

diterima yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil pengolahan

secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran.

b. Uji Homogenitas Varians (Uji Levene)

Uji Homogenitas ini bertujuan untuk melihat sama tidaknya varians-varians

variabel bebas. Selain itu, uji homogenitas dilakukan untuk mendeteksi agar

penyimpangan estimasi tidak terlalu besar dan bisa atau tidaknya digabung untuk

dianalisis lebih lanjut (Wiguna, 2013). Uji homogenitas menggunakan Tes of

Homogeneity of Varience berdasarkan pada uji Lavene Test melalui aplikasi SPSS

16. Penetapan data yang telah dianalisis bersifat homogen atau heterogen, maka

ditetapkan kriteria seperti pada tabel berikut.

Tabel. 3.15 Kriteria Uji Homogenitas (Sumber: Arikunto, 2003)

Nilai Probabilitas (Asymp. Sig) Keterangan

≥ 0,05 Variansi sampel sama (homogen)

< 0,05 Variansi sampel tidak sama

(heterogen)

Karena data berdistribusi normal maka langkah selanjutnya dapat dilakukan

uji homogenitas. Uji homogenitas (uji Levene) merupakan alat untuk menguji

homogenitas varians dari data pretest dan posttest kelas kontrol maupun kelas

eksperimen.

Tabel 3.16 Hasil Uji Homogenitas

Hasil Uji Homogeneity of Variance

Sig. Keterangan

Pretest 0,064 Homogen

Posttest 0,076 Homogen

Hasil pengujian ditemukan bahwa F hitung pada uji homogenitas pretest =

3,543 dengan sig = 0,064 dan F hitung pada uji homogenitas posttest = 3,234

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

35

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan sig = 0,076. Karena nilai sig pada kedua data hasil uji homogenitas baik

pretest maupun posttest menunjukkan angka > α (0,05) maka Ho diterima dan

dapat disimpulkan bahwa kedua data pretest dan posttest dari kelompok kelas

kontrol dan eksperimen memiliki nilai varian yang sama atau dengan kata lain

varians antar kelompok bersifat homogen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan yakni melalui uji beda dua rata-rata yang

diperoleh pada sampel penelitian 1 dengan sampel penelitian 2 yaitu uji t’

independen. Data yang tidak berdistribusi normal atau tidak homogen dilakukan

uji Mann-Whitney. Sebelum dilakukan uji hipotesis, data nilai pre-test siswa diuji

beda rata-rata terlebih dahulu antara nilai di kedua kelas. Selanjutnya, dilakukan

uji t’ nilai post-test pada data yang nilai pre-test nya tidak berbeda signifikan,

dilakukan penghitungan N-gain terlebih dahulu sebelum uji beda rata-rata pada

data nilai pre-test yang memiliki perbedaan signifikan.

Hasil pengujian normalitas dan homogenitas menunjukkan hasil data yang

normal dan homogen, maka uji dua rerata yang digunakan adalah uji t

(parametrik). Uji t digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan dua rerata

pada data pretest dan posttest kelas kontrol dan eksperimen. Hasil pengujian

perbedaan rerata terhadap nilai posttest akan dijadikan pertimbangan untuk

menarik kesimpulan ada tidaknya pengaruh taksonomi numerik terhadap

peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

Berikut adalah hasil perhitungan uji dua rerata pada nilai pretest dan posttest

dengan menggunakan aplikasi SPSS16. Hipotesis yang akan diuji yaitu :

Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen

H1 : Terdapat perbedaan nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif antara kelas

kontrol dan kelas eksperimen

Dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika t hitung < t table, maka Ho diterima.

Jika t hitung > t table, maka Ho ditolak. Atau

Jika Sig (2-tailed) > α, maka Ho diterima.

Jika Sig (2-tailed) < α, maka Ho ditolak.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

36

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Analisis Data Jawaban Angket Tanggapan Siswa

Pada penelitian ini angket yang digunakan berisi pertanyaan dengan jawaban

“Ya” atau “Tidak”, jawaban untuksetiap pertannyaan kemudian dikelompokkan

dan dihitung berapa siswa yang menjawab “Ya” dan “Tidak”. Jawaban tiap

pertanyaan kemudian dipresentasekan. Presentase jawaban tiap pertanyaan pada

angket dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

NP = f x 100%

N

Keterangan: NP : Presentase jawaban siswa

f : Jumlah siswa yang menjawab “Ya” atau “Tidak” pada suatu pertanyaan N : Jumlah total siswa yang mengerjakan angket

Persentase tersebut kemudian diinterpretasikan sesuai dengan kriteria berikut:

Tabel 3.17 Kriteria Pengolahan Data Angket (Sumber: Purwanto, 2006)

No. Persentase Kemunculan (%) Kategori

1 0 Tidak ada

2 10-30 Sebagian kecil

3 31-49 Hampir setengahnya

4 50 Setengahnya

5 51-80 Sebagian besar

6 81-99 Pada umumnya

7 100 Seluruhnya

4. Analisis Wawancara

Analisis data hasil wawancara dengan siswa dilakukan secara deskriptif.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap, yaitu

tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyusunan laporan.

1. Tahap persiapan

a. Studi literatur. Studi literatur mengenai topik penelitian, yaitu taksonomi

numerik, kemampuan berpikir kreatif dan tumbuhan dikotil. Literatur

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

37

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didapatkan dari berbagai sumber buku, jurnal, tesis serta berbagai macam

sumber.

b. Penyusunan proposal penelitian untuk diujikan pada seminar proposal.

c. Perizinan penelitian berupa surat perizinan penelitian yang ditujukan untuk

sekolah tempat penelitian (Lampiran E).

d. Penyusunan RPP (Lampiran A.7), soal kemampuan berpikir kreatif

(Lampiran A.1), angket pembelajaran (Lampiran A.4), wawancara siswa

(Lampiran A.5), lembar kerja siswa (Lampiran A.8).

e. Penimbangan (judgement) instrumen penelitian oleh dosen ahli (Lampiran E).

f. Uji coba untuk di uji validitas, reliabilitas. Hasil dari uji coba menjadi acuan

revisi untuk instrumen yang digunakan dalam penelitian (Lampiran C.1).

2. Tahap pelaksanaan

a. Memberikan pretest pada kelas taksonomi numerik dan kelas verifikasi

dengan tujuan untuk mengungkap pengetahuan awal siswa

b. Penerapan pembelajaran klasifikasi tumbuhan dikotil menggunakan

taksonomi numerik di kelas X IPA 6 SMA Negeri di Cimahi dan

pembelajaran klasifikasi tumbuhan dikotil menggunakan verifikasi dikelas X

IPA 1. Penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan soal uraian

berisi sepuluh soal sesuai indikator kemampuan berpikir kreatif.

c. Penerapan praktikum verifikasi di kelas X IPA SMA Negeri pada salah satu

sekolah di kota Cimahi.

d. Pemberian tes akhir (posttest) untuk melihat peningkatan kemampuan

berpikir kreatif siswa setelah pembelajaran klasifikasi tumbuhan dikotil di

kedua kelas perlakuan.

e. Pemberian angket dan wawancara untuk mengungkap respon terhadap

penggunaan taksonomi numerik dalam pembelajaran klasifikasi tumbuhan

dikotil.

3. Tahap pengolahan dan analisis data

a. Pengolahan data dengan perhitungan rekapitulasi nilai pretest dan posttest

kemampuan berpikir kreatif siswa (Lampiran D.1), persentase kemampuan

berpikir kreatif tiap indikator (Lampiran D.3), angket pembelajaran

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

38

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Lampiran D.4), wawancara siswa (lampiran D.5), uji statistik (Lampiran

D.6).

b. Analisis hasil penelitian untuk mengkaji hasil penelitian dan pembahasan

mengenai keterlaksanaan pembelajaran, kemampuan berpikir kreatif siswa.

Analisis ini dilakukan dengan mengkaji teori dan penelitian relevan yang

sesuai dengan kajian pustaka pada bab II.

c. Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh

dilakukan.

Semua tahapan penelitian yang dilakukan di atas, dirangkum dalam bagan

alur pada Gambar 3.1.

Studi Pendahuluan

Penyusunan proposal

Uji coba soal

Penyusunan instrumen

& RPP

Judgment instrumen

Penentuan sampel

penelitian

Perizinan penelitian

Revisi instrumen penelitian

Analisis data hasil penelitian kemampuan berpikir kreatif, respon siswa terhadap praktikum berbasis

taksonomi numerik

Pengolahan data (rekapitulasi pretest dan posttest kemampuan berpikir

kreatif, rekapitulasi respon siswa, uji statistik soal kemampuan berpikir

kreatif dan respon terhadap praktikum berbasis taksonomi numerik.

Penarikan kesimpulan

Tahap

Persiapan

Tahap

Pelaksanaan

Tahap pengolahan

dan analisis data

Kelas konvensional Kelas taksonomi numerik

Pretest dan Posttest kemampuan

berpikir kreatif, respon pembelajaran

taksonomi numerik, wawancara)

Pretest dan Posttest

kemampuan berpikir kreatif

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/31111/6/S_BIO_1303682_Chapter3.pdf · dengan menggunakan LKS yang berisi langkah-langkah dalam mengklasifikasikan

39

Norma Fauziah Insani, 2017 TAKSONOMI NUMERIK DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DIKOTIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Penelitian