Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang
Selatan.
B. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif, yang bertujuan untuk
menguji hubungan antara sanksi pajak, pelayanan fiskus, pengetahuan perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak.
C. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi penelitian ini adalah wajib pajak yang terdaftar di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan. Sampel penelitian ini adalah wajib
pajak orang pribadi. Sampel penelitian ini menggunakan metode aksidental
sampling. Metode aksidental sampling adalah metode pengambilan sampel secara
kebetulan dan cocok sebagai sumber data, dengan kriteria :
1. Wajib Pajak Orang Pribadi
2. Wajib Pajak dengan pendidikan minimal SMA/sederajat.
Dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan
rumus Slovin sebagai berikut:
n = N
1+Ne2
21
n = ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolerir (10%)
Karena populasinya sebesar 102.219 Wajib Pajak maka :
n = N
1+Ne2
n = 102.219
1+102.219(0,1)2
n = 99,902266 (dibulatkan menjadi 100)
Jadi, besarnya sampel pada penelitian ini dibulatkan menjadi 100 sampel
atau reponden.
D. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
1. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak.
Kepatuhan wajib pajak dapat di definisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib
pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak
perpajakannya, maka konteks kepatuhan wajib pajak dalam penelitian ini
mengandung arti bahwa wajib pajak berusaha untuk mematuhi peraturan hukum
perpajakan yang berlaku, baik memenuhi kewajiban maupun melaksanakan hak
perpajakannya. Berikut ini adalah indikator kepatuhan wajib pajak yang mengacu
pada penelitian Sari (2017) :
22
Tabel 3.1 Indikator Kepatuhan Wajib Pajak
Variabel Indikator Skala
Kepatuhan Wajib Pajak
1. Wajib Pajak Berusaha memahami
UU Perpajakan
Likert
2. Wajib Pajak Memahami Pengisian
SPT dengan benar
3. Wajib Pajak Membayar pajak
sesuai dengan nominal yg
sebenarnya
4. Wajib Pajak Membayar pajak tepat
waktu
5. Wajib Melaporkan SPT tepat
waktu
b. Variabel Independen
1. Sanksi Pajak
Sanksi adalah suatu tindakan berupa hukuman yang diberikan kepada
orang yang melanggar peraturan. Peraturan atau undang-undang merupakan
rambu-rambu bagi seseorang untuk melakukan sesuatu mengenai apa yang harus
dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan(Ngadiman & Huslin, 2015).
Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan
Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa ada dua macam sanksi, yaitu:
A. Sanksi Administrasi yang terdiri dari:
(1) Sanksi Administrasi berupa denda.
23
(2) Sanksi Administrasi berupa bunga
B. Sanksi Pidana:
(1) Pidana Kurungan
(2) Pidana Penjara
Berikut ini adalah indikator sanksi pajak yang mengacu pada penelitian
Ngadiman & Huslin (2015) :
Tabel 3.2 Indikator Sanksi Pajak
Variabel Indikator Skala
Sanksi Pajak
1. Sanksi pajak diperlukan agar
tercipta kedisiplinan Wajib Pajak
Likert
2. Pengenaan Sanksi Secara Tegas
kepada wajib pajak yang
melakukan pelanggaran
3. Sanksi Pajak sesuai dengan tingkat
pelanggaran.
4. Sanksi Pajak didasarkan sesuai
ketentuan Perpajakan yang berlaku
5. Sanksi Pajak dikenakan terhadap
wajib pajak yang melanggar
6. Pengenaan Sanksi Pajak dapat
menumbuhkan efek jera kepada
wajib pajak yang tidak patuh
2. Pelayanan Fiskus
Kualitas layanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan
tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat dipertanggung
jawabkan serta harus dilakukan secara terus-menerus. Pelayanan perpajakan
dibentuk oleh dimensi kualitas Sumber Daya Manusia(SDM), Ketentuan
Perpajakan, dan sistem informasi perpajakan. Standar kualitas pelayanan prima
24
kepada wajib pajak akan terpenuhi bilamana SDM melakukan tugasnya secara
professional, disiplin, dan transparan (Hardiningsih, 2011)
Berikut ini adalah indikator pelayanan fiskus yang mengacu pada
penelitian Sari (2017) :
Tabel 3.3 Indikator Pelayanan Fiskus
Variabel Indikator Skala
Pelayanan Fiskus
1. Pegawai Pajak(fiskus)
memberikan pelayanan dengan
baik
Likert
2. Penyuluhan yang dilakukan fiskus
dapat meningkatkan pemahaman
hak dan kewajiban wajib pajak
3. Fiskus senantiasa memperhatikan
keluhan wajib pajak
4. Wajib Pajak mendapatkan
kemudahan pelayanan
menyampaikan SPT
5. Wajib pajak mendapatkan
kemudahan membayar pajak
3. Pengetahuan Perpajakan
Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang
wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pengetahuan akan peraturan perpajakan
masyarakat melalui pendidikan formal maupun non formal akan berdampak
positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak(Hardiningsih,
2011).
25
Berikut ini adalah indikator pengetahuan pajak yang mengacu pada
penelitian Sari (2017) :
Tabel 3.4 Indikator Pengetahuan Pajak
Variabel Indikator Skala
Pengetahuan Perpajakan
1. Wajib Pajak Memahami ketentuan
perpajakan
Likert
2. Wajib Pajak memahami batas
waktu pelaporan pajak
3. Wajib Pajak memahami NPWP
sebagai identitas Wajib Pajak
4. Wajib Pajak mengetahui pajak
sebagai sumber penerimaan negara
terbesar
5. Pajak yang disetor digunakan
untuk pembiayaan negara
6. Wajib Pajak paham menghitung,
memperhitungkan, melapor, dan
menyetorkan sendiri kewajiban
pajaknya.
2. Pengukuran Variabel
a. Variabel Dependen
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak dalam
memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada KPP Pratama Malang Selatan. Variabel ini
di ukur menggunakan skala Likert 1-5.
Tabel 3.5 Pengukuran Variabel Dependen
Kepatuhan Wajib Pajak Nilai
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
26
b. Variabel Independen
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Sanksi Pajak, Pelayanan
Fiskus, Pengetahuan Pajak Pada KPP Pratama Malang Selatan. Variabel ini di
ukur menggunakan skala Likert 1-5.
Tabel 3.6 Pengukuran Variabel Independen
Sanksi Pajak, Pelayanan
Fiskus, Pengetahuan Pajak
Nilai
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
E. JENIS DAN SUMBER DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data Primer yang
merupakan data penelitian yang diambil secara langsung melalui kuisioner. Data
penelitian menggunakan kuisioner yang telah disebarkan kepada wajib pajak
orang pribadi.
F. TEKNIK PEROLEHAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuisioner yang disebarkan kepada Wajib Pajak yang melapor pada KPP
setempat.
27
G. TEKNIK/TAHAPAN ANALISIS DATA
Data di analisis dengan cara menggunakan perhitungan 5 poin skala
Likert, 1 untuk STS hingga 5 untuk SS dalam kuesioner yang diisi setiap
responden, kemudian dihitung dan diolah dengan menggunakan program
Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) untuk menghasilkan
perhitungan yang menunjukan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Adapun metode-metode yang digunakan dalam mengolah data adalah
uji statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
(Ghozali, 2013)
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas kuesioner dilakukan dengan tujuan mengetahui sah atau valid
tidaknya kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Kuesioner
dapat dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel dan bernilai positif
(Ghozali, 2013).
𝑟𝑥𝑦 =𝑛 𝛴 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (𝛴 𝑋𝑖)(𝛴 𝑌𝑖)
√⦋𝛴𝑋𝑖2 − (Σ𝑋𝑖)2] ⦋𝑛𝛴𝑌𝑖
2 − (Σ𝑌𝑖)2]
Keterangan:
28
r : korelasi moment product X dan Y
y : banyaknya populasi/sampel
X : nilai variabel X
Y : nilai variabel Y
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas kuesioner bertujuan untuk mengetahui konsistensi derajat
ketergantungan daan stabilitas dari alat ukur. Satu konstruk atau variabel pada
kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha> 0,70
(Ghozali, 2013).
𝛼 = (𝑘
𝑘 − 1) (1 −
𝛴𝜎𝑖2
𝜎𝑖2
)
Keterangan:
α : reliabilitas alat ukur
k : jumlah item 1 pertanyaan
𝛴𝜎𝑖2 : jumlah varians masing-masing item
𝜎𝑖2 : varians total
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif menggambarkan karakteristik umum dari sampel yang
digunakan dalam penelitian ini dengan lebih rinci sehingga dapat diketahui nlai
minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi dari masing-masing
29
variable yaitu sanksi pajak, pelayanan fiskus dan pengetahuan perpajakan dan
kepatuhan wajib pajak.
Rs =𝑛 (𝑚 −1)
𝑚
Keterangan :
n : Jumlah sampel
m : Alternatif item
Rs : Rating Scale (Skala Penilaian)
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada
supaya dapat menentukan model analisis yang tepat. Uji asumsi klasik dalam
penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
multikolinieritas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah suatu
data terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan
One sample Kolmogrov-smirnov Test, dengan syarat apabila nilai signifikan lebih
besar dari 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal dan Normal P-Plot
dengan syarat garis (titik-titik) mengikuti garis normal.
30
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan bertujuan menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang
baik adalah tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk melihat ada
tidaknya multikolinieritas nilai tolerance dan nilai VIF. Jika nilai tolerance> 0,1
dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji
Glejser. Apabila nilai signifikan pada residual > 0,05 maka terjadi
heteroskedastisitas.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
signifikan antara satu atau lebih variabel independen (bebas) terhadap variabel
dependen (terikat) baik secara parsial maupun simultan(Siregar, 2013). Penelitian
ini menggunakan regresi linier berganda karena menggunakan lebih dari dua
variabel independen.
Persamaan regresi linier berganda, sebagai berikut:
31
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + 𝑒
Keterangan:
Y : Variabel terikat
𝑋1 : Variabel bebas pertama
𝑋2 : Variabel bebas kedua
𝑋3 : Variabel ketiga
𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏1, 𝑏2, serta 𝑏3 : Konstanta
e : eror
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen yaitu sanksi pajak, pelayanan fiskus dan
pengetahuan perpajakan dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu kepatuhan
wajib pajak. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1. Semakin nilai
koefisien mendekati 1 maka semakin baik hasil regresi tersebut.