Upload
vonhi
View
245
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Pada bagian ini akan dibahas mengenai: Identifikasi variabel penelitian,
devinisi operasional, alat pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat
ukur, populasi dan teknik sampling penelitian, uji asumsi , serta teknik
analisis data.
3.1 IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat
yaitu:
Variabel bebas : Motivasi berprestasi dan English self efficacy.
Variabel terikat : Prestasi belajar bahasa Inggris kelas XII MAN Salatiga.
3.2 DEVINISI OPERASIONAL
1. Motivasi berprestasi adalah yaitu keinginan dari dalam diri
individu untuk mencapai suatu kesuksesan yang lebih tinggi,
dalam hal ini prestasi belajar yang maksimal. Hal ini ditunjukkan
dengan aspek-aspek: Pengambilan resiko sedang (moderat risk),
menginginkan umpan balik (immediatefeedback), puas dengan
prestasi (accomplishment), dan totalitas terhadap tugas
(preoccupation with the task). Untuk mengukur variabel ini,
digunakan angket motivasi berprestasi yang dimodifikasi oleh
penulis dari skala yang disusun oleh Wijono (2012) berdasarkan
teori dari McClelland (Luthans, 2006). Makin tinggi nilai
(scoring) angket tersebut, menunjukan motivasi berprestasi
mahasiswa semakin tinggi, demikian juga sebaliknya.
2
2. Self efficacy bahasa inggrisadalahadalah sebuah keyakinan atau
kepercayaan individu dengan segala kemampuan yang
dimilikinya dalam melaksanakan dan menyelesaiakan tugas-
tugas yang dihadapi oleh seorang individu, sehingga dia mampu
menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan yang diharapkanya,
yakni yang berkaitan dengan keyakinan kemampuan bahasa
Inggrisnya.
Keyakinan-keyakinan seseorang akan kemampuanya untuk
menyelesaikan tugas atau persepsi individu akan kapasitasnya
dalam menyelesaikan tugas. Sementara Bandura (dalam Putra,
2012)..Menurut Corsini ( 1994), dimana ditunjukkan dengan
aspek- aspek: kognitif, motivasi, afeksi, seleksi, jadi harapan
seseorang dari hasil suatu perilaku, keyakinan bahwa seseorang
akan sukses didalam bertindak sesuai dengan yang
diharapkannya, serta makna yang didapat oleh individu tersebut,
maka akan mempengarui motif dari individu untuk memperoleh
kesuksesan yang sama.
3. Prestasi belajar bahasa inggrisadalah merupakan hasil dari suatu
usaha, kemampuan dan sikap siswa dalam menyelesaikan suatu
hal dibidang pendidikan melalui suatu proses yang dinyatakan
dalam bentuk angka, huruf, atau komentar/kalimat. Dalam hal ini
penulis mengambil data prestasi belajar bahasa Inggris dari
ulangan tengah semester genap (UTS Genap) tahun ajaran
2013/2014 sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka, atau
huruf serta tindakanya yang mencerminkan hasil belajar yang
telah dicapai masing-masing peserta didik pada periode tahun
2014, tetapi hanya kognitif yang di gunakan penulis.
3
3.3 ALAT PENGUMPUL DATA
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasi.
Penelitian korelasi adalah menghubungkan variabel-variabel ke dalam
suatu pola yang dapat diprediksi bagi sekelompok individu (Asmadi,
2003). Dalam penelitian ini tingkat hubungan yang akan ditentukan adalah
Motivasi berprestasi danEnglish self efficacysebagai variabel bebas dan
Prestasi belajar bahasa inggrissebagai variabel terikat. Kemudian lokasi
penelitian ini adalah MA Negeri Salatiga, jl wahid hasyim no.12 Salatiga.
Pengumpulan data menggunakan metode angket, angket
merupakan kumpulan dari pernyataan-pernyataan yang diajukan secara
tertulis kepada responden dan cara menjawab dilakukan dengan
memberikan tanda silang (X) pada kolom yang telah disediakan. Penulis
menggunakan angket tertutup karena memberikan kemudahan kepada
responden dalam memberikan jawaban (Arikunto, 2003). Angket ini
disusun berdasarkan skala Likert dengan kategori pilihan jawaban, yakni
Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Antara Sesuai dan, Tidak Sesuai (TS), dan
Sangat Tidak Sesuai (STS).
3.3.1 Angket Motivasi Berprestasi
Angket motivasi berprestasi disusun oleh penulis, dengan acuan
aspek – aspek motivasi berprestasi yang ditulis oleh McLelland (dalam
Wijono, 2012).Pada penelitian pengukuran variabel tersebut menggunakan
metode pengisian kuesioner berupa skala. Subjek diminta untuk mengisi
kuesioner motivasi berprestasi yang terdiri dari empat aspek, yaitu:
pengambilan resiko yang moderat (moderat risk), menginginkan umpan
balik (immediate feedback), puas terhadap prestasi (accomplishment),
keasyikan dengan tugas (preoccupation with the task). Makin tinggi nilai
(scoring) skala tersebut, maka menunjukkan motivasi berprestasi peserta
4
didik semakin tinggi, demikian pula sebaliknya.Indikator empiris
pengukuran konsep motivasi berprestasi tampak pada tabel 3.1
Tabel 3.1Blue Print Motivasi Berprestasi
Ciri-ciri Indikator ItemJumlah
ItemF U
1. Pengambilanresiko yangmoderat(moderat risk).
a. Tekun dalammencapai sukses.
Keberhasilan saya selama ini ditentukanoleh kerja keras saya sendiri. 1Dengan ketekunan belajar saya dapatmencapai sukses.
2
Saya belajar dengan teratur agarmemperoleh prestasi yang lebih baik. 3
b. Adanyakeyakinan bahwaharapan akankesuksesan dapatdicapai
Saya yakin dapat menyelesaikan tugasdari guru. 4
Sayaselalu dipengaruhi perasaan takutgagal daripada harapan untuk sukses. 5
Saya yakin dapat mencapai prestasibelajar yang baik dibandingkan teman-teman.
6
c. Pengambilantugas sesuaidengankemampuan,sehingga tujuandapat dicapai.
Saya menetapkan target nilai raporsesuai dengan kemampuan saya. 7
Bagi saya tugas yang berat lebihmenarik dari pada tugas yang ringan. 8
Saya senang mengerjakan tugas yangsulit sehingga saya dapat mengukurseberapa tinggi kemampuan saya.
9
d. Mengerjakantugas secarainovatif.
Dalam melakukan setiap kegiatan,saya mengantisipasi kegagalan yangmungkin terjadi dengan caramengadakan persiapan secara matang.
10
Saya senang mengerjakan tugas yangmenuntut ide-ide baru. 11
5
Bila mengerjakan tugas, saya memilihyang lebih mudah terlebih dahulukemudian mengerjakan yang sulit.
12
2. Menginginkanumpan balik(immediatefeedback).yaitumengharap-kanumpan balikterhadap aktivitasdalam mencapaiprestasi.
a. Memanfaat-kanwaktu secaraefektif.
Saya selalu mengisi waktu luangdengan belajar.
13
Saya selalu mempelajari kembalimateri yang diberikan guru setelah dirumah. 14
Waktu luang lebih banyak saya gunakanuntuk membaca buku daripadasantai. 15
b. Membuat batasanwaktu dalammenyelesai-kantugas.
Rasanya sulit untuk mengerjakan tugassebelum mendekati batas akhirpengumpulan.
16
Saya selalu tepat waktu dalammengerjakan tugas guru. 17
Saya tidak mengalami kesulitan dalammenyelesaiakan tugas tepat padawaktunya
18
3. Puas terhadapprestasi(accomplishment),yaitu menyelesai-kan tugasmerupakan halyang menyenang-kan secara pribadidan memilikipemikiran yangberorientasi padapengharapan akanpenghargaan dimasa depan.
4. Keasyikan dengantugas(preoccupationwith the task) atauTotalitas terhadaptugas, yaitumengerja-kantugas secara totalhingga sukses.
a. Tetap berusahadalam kondisiapapun.
Walaupun lelah saya tetap belajar,agar memperoleh prestasi yang baik dimasa datang.
19
Saya selalu berusaha menyelesaikantugas secara baik dalam kondisi apapun. 20
Saya belajar bersama teman agarmendapatkan nilai yang baik pada ujiansemester.
21
b. Memilikipengharapan dimasa akandatang.
a. Berusahamemahami setiaptugas yangdiberikan danmengerjakan-nyadengan senang hati.
Saya yakin akan masa depan sudahada digenggaman tangan saya.
22
Saya selalu memikirkan apa yangterbaik untuk masa depan saya.
23
Sayamemikirkan cita-cita untuk masadepan.
Saya berusaha memahami seluruhmateri pelajaran dengan belajar serius.
Jika ada materi pelajaran yang tidaksaya mengerti, saya akan bertanyakepada guru.
Saya senang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang menantang.
24
25
26
27
6
b. Berupayamenyelesai-kantugas-tugas denganoptimal
c. Mengutama-kanpencapaian prestasidari pada hubungansosial
Untuk mencapai prestasi yang optimal,saya harus bekerja keras.
Bagi saya menyelesaikan tugas darigurumerupakan hal yang tidak sulit.
Saya semangatmengerjakan tugas.
28
29
30
Total 30
Tabel 3.2Item Favorable dan unfavorable Motivasi Berprestasi
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Pengambilan resiko yang moderat(moderat risk).
12 - 12
2. Menginginkan umpan balik(immediate feedback).
6 - 6
3. Puas terhadap prestasi(accomplishment).
6 - 6
4. Keasyikan dengan tugas(preoccupation with the task) atauTotalitas terhadap tugas.
11 - 11
JUMLAH 30 30
3.1.2 AngketEnglish self efficacy
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur self efficacy adalah
skala self efficacy Bahasa Inggris yang dimodifikasi oleh peneliti dengan
berdasarkan pada aspek – aspek self efficacy yang dikemukakan oleh
Corsini ( 1994 ), yaitu kognitif, motivasi, afeksi dan seleksi.
Skala ini untuk mengungkapkan mengenai efikasi diri peserta
didik dalam mengerjakan tugas merupakan modifikasi dari skala efikasi
diri menurut Corsini (dalam Siregar, 2012) Skala ini memiliki validitas
yang bergerak dari 0,303 hingga 0,666 dan reliabilitas 0,888, yang berarti
skala tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat baik, skala ini
7
merupakan pengembangan dari aspek efikasi diri Corsini
(dalam Siregar, 2012) , yakni:
a. Kognitif
Yaitu kemampuan seseorang untuk memikirkan cara-cara yang
digunakan dan merancang tindakan yang akan diambil untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Motivasi
Yaitu kemampuan seseorang untuk memotivasi diri melalui
pikiranya untuk melakukan tindakan dan keputusan dan mencapai
tujuan yang diharapkan .motivasi tumbuh dari pemikiran yang
optimis dari dalam diri seseorang untuk mewujudkan tindakan
yang akan diinginkan. Motivasi dalam self efficacy dapat
digunakan untuk memprediksi kesuksesan maupun kegagalan.
c. Afeksi
Yaitu kemampuan individu untuk untuk mengatasi perasaan emosi
yang timbul dari dalam diri untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.afeksi berperan pada pengaturan diri seseorang terhadap
pengaruh emosi.Afeksi terjadi secara alami pada diri individu serta
berperan dalam menentukan intensitas pengalaman
emosional.Afeksi ditujukan dengan mengontrol kecemasan dan
perasaan depresif yang menghalangi pola pikiryang benar untuk
mencapai tujuan.
d. Seleksi
Yaitu kemampuan seseorang untuk mempertimbangkan secara
matang untuk memilih perilaku dan lingkunganya .seseorang akan
menghindari aktifitas dan situasi yang diyakini melebihi
kemempuan yang ereka miliki. Tetapi mereka siap utuk melakukan
8
kegiatan yang menantang dan keadaan yang dirasa mampu
mengendalikanya.
Skala efikasi diri ini menggunakan 4 skor penilaian, yaitu point
1untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS), 2 untuk jawaban tidak sesuai
(TS), 3 untuk jawaban sesuai (S) dan 4 untuk jawaban sangat sesuai (SS)
Semakin tinggi skor yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pula
self efficacy, maka sebaliknya semakin rendah skor yang dimiliki maka
semakin rendah pula self efficacy yang dimilikinya. Akan lebih jelas jika
diliha dari kisi-kisi dibawah ini :
Tabel.3.3Kisi-kisi Instrumen Self Efficacy
Aspek Indikator
Jumlah Item
Item F U
Kognitif Mampu memikirkan untukmencapai tujuan.
Saya cenderungpusing ketika sampaidisekolah.
Saya mengeluh jikabeban tugas mapelBahasa Inggris.sayaterlalu banyak.
Lingkungan belajarmembuat saya sulitberkonsentrasi.
Masalah disekolahanmembuat saya tidakmampu mengambilkeputusan denganbaik.
1,5,3,13
12
Mampu memprediksikejadian-kejadian sehari-hari yang akan berakibatpada masa yang depan.
Saya cenderungmemakai neupiron (obat penghilang rasasakit ) bila sedangmengerjakan banyaktugas mapel BahasaInggris.
Saya merasa kecewaakhir –akhir ini dengantugas mapel BahasaInggris yang diluar
17,25
9
kemampuan saya.
Motivasi Kemampuan memotivasidiri dengan pikiran untukmelakukan suatu tindakanyang berkaitan dengansituasi yang dihadapi.
Yakin atau optimis dalamtindakan yang dilakukan.
Meskipunmenghadapi tugasmapel BahasaInggris.yang berat,saya tetap merasasehat.
Saya cenderungsusah tidur karenamemikirkan tugasmapel Bahasa Inggrisyang deberikan olehguru.
Kebaikan orang lainsaya terima ,sehinggatidak mengganggukonsentrasi saya.
Saya cenderungsusah tidur karenamemikirkan tugasmapel Bahasa Inggrisyang deberikan olehguru.
Meskipun belajarBahasa Inggrisberlebihan tapikondisi kesehatansaya tetap baik.
Saya jarangmengalami perasaancemas bila adatuntutan tugas diluarkemampuan saya
2,11,14
11,22,26
6
3
Afeksi Mampu mengatasi perasaanemosi yang muncul daridalam diri.
Mampu mengontrolkecemasan yang
Lingkungan belajarmembuat saya sulitberkonsentrasi.
Saya tidak akanmenghindar dariteman yang kurangbaik dengan saya.
Kebaikan orang lainsaya terima ,sehinggatidak mengganggukonsentrasi saya.
3,10
14,29
7,5
22,30
10
menghalangi berfikir jernihuntuk mencapai tujuan.
Akhir –akhir iniprestasi belajarBahasa Inggris sayamenurun.
Seleksi Mampu memilih aktivitasyag sesuai dengankemampuan.
Melakukan aktivitas yangpenuh tantangan
Saya tetap cermatdalam mengerjakantugas mapel BahasaInggris.walaupunbukan tugas yangterlalu berat.
Lingkungan belajarmembuat saya sulitberonsentrasi.
Tekanan darah sayatetap normalwalaupun sayakurang memilikiwaktu istirahatkarenah tugas mapelBahasa Inggris dariguru
Saya tidak putus asabila sedangmengalami masalahpelajaran mapelBahasa Inggris..
Walaupun sedangmenghadapi masalahsaya tetap berusahauntuk tidakmelakukan kesalahandalam mengerjakan.
Kebijakan gurumengenaipeningkatankompetensi BahasaInggris membuatsaya nyaman.
4,3,12,16
24,30
3
2,3
11
Tabel.3.4Sebaran Item Angket Self Efficacy
No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1 Kognitif 6,10,34,38 1,3,5,13,17, 92 Seleksi 2,4,22,44,46,48 9,11,19,27,31,43,49 133 Motivasi 16,20,28,36,42 7,15,21,23,25,30,37 124 Afeksi 8,12,14,18,24,26,32,40 29,33,35,39,41,45,47,5
016
Jumlah 23 27 50
Angketself efficacy berupa 50 item yang berupa pertanyaan –
pertanyaan dengan perincian 23 item pernyataan yang mendukung
(favorable) dan 27 item item yang tidak mendukung (unfavorable) dalam
sekala penelitian ini terdiri dari empat kemungkinan jawaban, yaitu: SS
(sangat sesuai), S (sesuai), TS (Tidak Sesuai),Sangat Tidak Sesuai (STS)
3.4 VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
3.4.1 Seleksi item
Seleksi itemdilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsinya, maka perlu untuk dilakukan pengukuran secara cermat terhadap
pertanyaan-pertanyaan. Cara untuk mengetahui validitas dari alat ukur
adalah mengkorelasikan nilai yang diperoleh dari setiap item dengan skor
total, dan untuk memperoleh koefisien korelasi dengan skor total
digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson menggunakan
bantuan komputer dengan SPSS for windows versi 17.0 pada setiap item
dari kedua angket yang digunakan. Dalam penelitian ini suatu item
dikatakan valid apabila koefisien korelasi item totalnya lebih besar dari
0.30 (Azwar, 2010).
12
3.4.2 Seleksi item Reliabilitas
Analisa reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Azwar
2010).
Penentuan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode
Alpha Cronbach, dengan alasan karena sesuai untuk tes-tes yang memiliki
item yang dapat diskor dalam suatu rentang nilai tertentu, dan dengan
menggunakan program SPSS for windows versi 17.0.
3.4.3 Hasil uji asumsi validitas dan realibilitas
Sebelum dilakukan penelitian atau pengambilan data, alat ukur
perlu diuji coba (try out) terlebih dahulu untuk mengetahui ketepatan dan
kecermatan, serta untuk mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur tersebut.
3.5 POPULASI, SAMPEL
Arikunto (2006) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan peserta
didik MAN Salatiga yang berjumlah 295 orang, seperti tabel berikut:
Kelas Populasi SampelXII 295 siswa 100 siswa
Menurut Sugiyono (2006) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Supramono
dan Haryanto (2005) untuk menentukan jumlah sampel yang representatif
dari populasi yang diketahui jumlahnya, dapat menggunakan rumus
Yamane:
13
n = NNd + 1Keterangan:
n = jumlah sampel,
N = ukuran populasi,
d = presisi yang ditetapkan atau prosentase kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih
dapat ditoleransi atau diinginkan.
n = 295292 ∗ 0.1 + 1n = 75
Dengan demikian jumlah sampel yang diambil dari populasi
295 orang adalah 75 orang peserta didik, dibulatkan menjadi 100 sampel.
dengan pertimbangan semakin besar sampel yang diambil,akan
menunjukan hasil yang semakin baik. Selain itu, menurut hemat penulis,
dengan sampel yang lebih besar (100 responden) akan mewakili
keseluruhan populasi yang ada.
3.6 TEKNIK SAMPLING
Dalam penelitian ini, tidak seluruh anggota populasi dijadikan subjek
penelitian sehingga dilakukan sampling. Sampling adalah suatu cara
pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh dan mencakup
sebagian dari populasi saja (Supranto, 1997). Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah sampling non insidental yaitu teknik penentuan
sampel berdasarkan real, yaitu responden yang sudah ditentukan, sehingga
dapat digunakan sebagai sampel, serta sebagai sumber data (Sugiyono,
2010).
14
Responden dipilih berdasarkan kriteria tertentu yakni peserta didik
kelas XII. Ada beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam
penyebaran angket, yakni pertama-tama peneliti bertemu dengan pihak
kepala sekolah untuk mendapat ijin sekaligus persetujuan dari pihak
lembaga agar dapat melakukan penelitian. Setelah memperoleh ijin untuk
melakukan penelitian, peneliti membagi dengan rumus acak.
3.7 TEKNIK ANALISA DATA
3.7.1 Uji Asumsi Klasik
Supramono dan Haryanto (2005) menyatakan bahwa sebelum
melakukan pengujian hipotesis, data perlu terlebih dahulu diuji agar
memenuhi Criteria Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), sehingga
dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih.
3.7.2 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data itu
berdistribusi normal, Selain itu dari hasil pengujian normalitas juga dapat
menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau
hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2006). Pengujian normalitas
dilakukan dengan melihat grafik histogram, P-P Plot Test, dan uji one
sample kolmogorov smirnov.
3.7.3 Uji Homogenitas
Asumsi dasar uji statistik ANOVA, yakni Homogenity of variance,
yakni variable depend harus memiliki memiliki varian yang sama dalam
setiap kategori variable independent ( Ghozali, 2006 ).
3.7.7 Uji Hipotesis
15
Untuk menguji hipotesis penelitian, teknik analisa data yang
digunakan adalah Analisis regresi berganda bermaksud untuk mengetahui
bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel
independen sebagai prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2006).
Setelah alat ukur selesai disusun oleh penulis, hal selanjutnya yang
dilakukan oleh penulis adalah melakukan uji coba alat ukur.Setelah
memperoleh ijin dari sekolah, penulis melakukan uji coba alat ukur
dengan sampel sebanyak 60 orang siswa. Enam puluh (60) siswa ini
diambil dari 2 ruang kelas dimana setiap kelas diambil 30 orang siswa
yakni siswa laki-laki dan siswa perempuan berdasarkan presensi kelas
yang bernomer urut ganjil. Dimana jika pada nomer urut satu (1) adalah
siswa laki-laki, maka siswa perempuan akan diambil pada nomer urut
ganjil berikutnya. Siswa perempuan tersebut bisa saja berada pada nomer
urut ganjil tiga (3), lima (5), atau nomer urut ganjil yang seterusnya.
Setelah Skala uji coba terkumpul, penulis memberi skor untuk
setiap jawaban pada masing-masing item kemudian mengolah skor
tersebut menggunakan program SPSS, termasuk melakukan seleksi aitem
dan menghitung reliabilitas masing-masing Skala. Hasil dari uji coba
tersebut, semua item baik pada variabel motivasi berprestasi maupun
English self efficacy dinyatakan valid dan reliabel.
Setelah hasil uji coba alat ukur dinyatakan valid dan reliabel, maka
langkah selanjutnya yakni penulis melakukan penelitian dengan jumlah
sampel sebanyak 100 responden yang diambil dari tiga ruang kelas,
dimana setiap kelas diambil 30 orang siswa yakni siswa laki-laki dan
siswa perempuan. Untuk mendapatkan 100 responden tersebut, penulis
menggunakan teknik simple random sampling. Cara yang digunakan yakni
penulis melakukan pengundian berdasarkan urutan presensi siswa.