20
35 CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti (Arikunto. 2009, hlm. 2). Kunandar (2008, hlm. 42) mengemukakan bahwa: Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah yang sistematis untuk menemukan informasi ilmiah atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipoesis sehingga dapat dirumuskan teori dan atau proses gejala sosial”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008, hlm. 3) bahwa “Metode Peneliti an pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Suatu penelitian harus disusun secara sistematis berdasarkan tahapan-tahapan penelitian. Menurut Subroto, dkk (2016) mengungkapkan bahwa: Kerangka rancangan yang biasanya digunakan meliputi langkah- langkah menentukan jenis dan rancangan penelitian, waktu dan tempat (setting) penelitian, menentukan subjek penelitian, variabel dan definisi operasional variabel, prosedur penelitian (terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis, refleksi dan kesimpulan) instrumen penelitian dan reknik analisi data. ( hlm. 34) Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka suatu penelitian harus dilakukan secara sistematis, terukur, dan terencana agar penelitian bisa lebih terarah sehingga tujuan penelitian dapat tercapai dengan baik. A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar (2008, hlm. 55) bahwa “PTK merupakan suatu penelitian yang melekat pada guru, yaitu mengangkat masalah-masalah aktual yang dialami oleh guru dilapangan”. Penelitian Tindakan Kelas dapat didefinisikan sebagai suatu

BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

35 CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan menunjuk pada suatu kegiatan mencermati

suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu

suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti (Arikunto. 2009, hlm.

2). Kunandar (2008, hlm. 42) mengemukakan bahwa: “Penelitian adalah

suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah yang

sistematis untuk menemukan informasi ilmiah atau teknologi baru,

membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipoesis sehingga dapat

dirumuskan teori dan atau proses gejala sosial”. Sedangkan menurut

Sugiyono (2008, hlm. 3) bahwa “Metode Penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu”. Suatu penelitian harus disusun secara sistematis berdasarkan

tahapan-tahapan penelitian.

Menurut Subroto, dkk (2016) mengungkapkan bahwa:

Kerangka rancangan yang biasanya digunakan meliputi langkah-

langkah menentukan jenis dan rancangan penelitian, waktu dan tempat

(setting) penelitian, menentukan subjek penelitian, variabel dan

definisi operasional variabel, prosedur penelitian (terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis, refleksi dan

kesimpulan) instrumen penelitian dan reknik analisi data. ( hlm. 34)

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka suatu penelitian harus

dilakukan secara sistematis, terukur, dan terencana agar penelitian bisa lebih

terarah sehingga tujuan penelitian dapat tercapai dengan baik.

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar

(2008, hlm. 55) bahwa “PTK merupakan suatu penelitian yang melekat pada

guru, yaitu mengangkat masalah-masalah aktual yang dialami oleh guru

dilapangan”. Penelitian Tindakan Kelas dapat didefinisikan sebagai suatu

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

36

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus

sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi)

dengan jalan merancang,melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara

kolaboratif dan partisipatif. Menurut Subroto, dkk (2016, hlm.34) bahwa PTK

merupakan salah satu jenis atau tipologi penelitian tindakan, selain tiga jenis

penelitian tindakan yang lain, yaitu participatory, critical, dan institusional

action research. Sedangkan menurut Rapoport (1970) dalam Hopkins (1993,

hlm. 46) bahwa “penelitian tindakan kelas adalah penelitian untuk membantu

seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam

situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama

dalam kerangka etika disepakati bersama”. Tujuannya adalah untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) guru dalam proses

pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam

suatu siklus.

Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti akan

melakukan pembelajaran dua siklus dimana dalam satu siklus terdiri dari

tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation),

dan refleksi (reflection). Selain itu dilaksanakannya PTK diantaranya untuk

peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di

kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan

motivasi belajar siswa. Sebagai alat untuk memasukan pendekatan tambahan

atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya

menghambat inovasi dan perubahan, yang dampaknya diharapkan tidak ada

lagi permasalah menyangkut memberikan pembelajaran dengan metode turun

menurun (tradisional) yang mengganjal di kelas.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

37

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan melaksanakan penelitian pada

semester genap Tahun Ajaran 2017/2018 disesuaikan dengan jadwal

pembelajaran pendidikan jasmani di SDN Gegerkalong 1-2 Kota Bandung.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gegerkalong 1-2, Jl. Geger arum

No. 11B kecamatan Sukasari, Kota Bandung

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam PTK ini adalah siswa kelas V SDN Geger

kalong 1-2 Kota Bandung, jalan Geger Arum No. 11B yang berjumlah 30

siswa (15 siswa laki-laki dan 15 siswa permpuan).

D. Variabel penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2013, hlm. 60) pada dasarnya

adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Kerlinger (1973) dalam Sugiyono

(2013, hlm. 61) menyatakan bahwa variabel adalah konstrak (construct) atau

sifat yang akan dipelajari. Dalam PTK ada tiga variabel yang akan dikaji yaitu,

variabel input, variabel proses dan variabel output.

1. Variabel input (kondisi awal) dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelasV

SDN Gegerkalong 1-2 Kita Bandung

2. Variabel proses (saat berlangsung) penelitian ini adalah penerapan

modifikasi permainan dengan menggunakan Model Pembelajaran TGFU

(Teaching Game For Understanding) yang bertujuan untuk membentuk

adanya pengetahuan baru dan memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan

yang terbentuk sebelumnya kedalam situasi-situasi taktis bermain.

3. Variabel output (hasil) penelitian ini adalah meningkatkan minat belajar

sepak takraw yang dipengaruhi oleh adanya variabel input dan output dalam

aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani melalui modifikasi permainan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

38

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengna menggunakan Model Pembelajaran TGFU (Teaching Game For

Understanding). Sehingga terjadi perubahan peningkatan minat belajar

siswa dalam keterampilan melalui bentuk konsep dasar bermain.

E. Prosedur Penelitian

Subroto, dkk (2016, hlm. 37) mengemukakan bahwa prosedur PTK

merujuk pada rancangan penelitian tersebut yang dirancang secara bertahap,

yaitu tahap menentukan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi,

analisis atau refleksi.

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan maka untuk

mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Sesuai dengan

prosedur umum penelitian tindakan kelas yang dikemukakan Udin S. Sa’ud

(2006, hlm. 10) maka setiap satu siklus tindakan memuat langkah-langkah

membuat rencana tindakan, pelaksanakan tindakan observasi, dan refleksi.

Kesemua tahapan itu dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk

mempermudah gambaran mengenai karakteristik kemampuan siswa dalam

melakukan suatu gerakan permainan sepak takraw.

Hubungan ke empat komponen itu menunjukan sebuah siklus atau

disebut pula sebagai kegiatan berkelanjutan yang berulang-ulang yang

disesuaikan dengan target yang harus dicapai.siklus inilah yang sebenarnya

merupakan ciri utama dari proses penelitian tindakan kelas. Berdasarkan

langkah-langkah penelitian tindakan kemudian dibuat prosedur untuk

kelancaran proses penelitian yang memuat tindakan-tindakan yang telah

direncanakan. Tindakan yang sedang dilaksanakan kemudian diobservasi, data-

data observasi kemudian direfleksi untuk menemukan kesesuaian atau tidak

dengan tujuan penelitian yang akan dicapai pada setiap atau siklusnya (Sa’ud,

2006, hlm. 10).

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

39

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini adalah skema atau laur penelitian tindakan kelas yang

memuat dua siklus:

Pelaksanaan

Perencanaan Pengamatan --- Tindakan 1

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Tindakan 2 --- Perencanaan

Ulang

Refleksi

Gambar 3.1

Prosedur atau Tahapan SPTK

(Subroto dkk, 2016, hlm. 37)

F. Rencana Tindakan

Rencana pembelajaran dalam suatu penelitian tindakan harus tersusun

dengan jelas dan memperhitungkan segala sesuatu yang mungkin bisa terjadi.

Seperti yang dikemukakan oleh Kunandar (2008, hlm. 91) bahwa rencana

tindakan merupakan tindakan pembelajaran kelas yang tersusun dan dari segi

SIKLUS

SIKLUS

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

40

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

definisi harus prospektif atau memandang ke depan pada tindakan dengan

memperhitungkan peristiwa-peristiwa tak terduga, sehingga mengandung

sedikit resiko. Pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa rencana tindakan

dalam penelitian harus tersusun dengan baik, perlu fleksibel agar dapat

memperhitungkan pengaruh yang tak dapat terduga dan kendala yang

sebelumnya tidak terlihat. Sehingga rencana tersebut dapat berperan untuk

menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

Dengan demikian pada rencana pelaksanaan PTK, peneliti menguraikan

secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Mengemukakan objek,

waktu, dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara jelas. Prosedur ini

dirinci dari perencanaan.pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi atau refleksi

yang bersifat daur ulang. Berdasarkan penjelasan diatas, tujuan utama

menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk

meningkatkan minat belajar dalam pembelajaran bola besar yang

berorientasikan sepak takraw di sekolah dasar. Dalam menentuka tindakan ini,

peneliti berperan sebagai aktor (guru) dibantu oleh observer (guru penjas atau

teman sejawat) untuk melakukan rancangan tindakan. Ada beberapa hal yang

harus dilakukan oleh peneliti dan observer diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Dalam penelitian ini, sebagai langkah awal sebelum melangkah ke

pelaksanaan penelitian. Peneliti adalah guru yang mengajar mata pelajaran

pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan. Peneliti juga dibantu oleh

teman sejawat mahasiwa dari Prodi PGSD Penjas UPI yang bertugas

sebagai observer dan membantu melakukan dokumentasi pada saat

penelitian berlangsung, serta peneliti juga dibantu oleh guru Penjas

disekolah tersebut. Perencanaan program tindakan terdiri dari beberapa

siklus yang didalamnya terdapat tindakan-tindakan berupa proses

Pendidikan jasmani yang difokuskan pada Model Pembelajaran TGFU

(Teaching Game For Understanding) untuk meningkatkan minat belajar

sepak takraw. Perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah penulis akan

melakukan observasi awal dan melakukan diskusi dengan observer tentang

masalah yang penulis dapatkan yaitu kurangnya minat belajar sepak

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

41

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

takraw. Penulis berencana untuk meningkatkannya melalui modifikasi

permainan dalam model pembelajaran TGFU. Setelah berdiskusi tentang

masalah dan telah disepakati antara penulis dan observer kemudian penulis

menyiapkan dan menyusun rencana program pembelajaran (RPP) yang

akan digunakan, serta menyiapkan intrumen pengumpulan data untuk

digunakan pada tahap pelaksanaan tindakan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai pengajar

atau guru yang terlibat dalam penelitian tindakan. Pelaksanaan tindakan ini

adalah sebagai berikut:

1. Peneliti menarapkan langsung pembelajaran pendidikan jasmani dengan

materi pembelajaran modifikasi permainan sepak takraw dan langsung

menerapkan Model Pembelajaran TGFU yang dilakukan siswa untuk

meningkatkan minat belajar siswa.

2. Bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani,

observer melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti dilapangan.

3. Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk

kegiatan, kejadian, kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran

berlangsung dilapangan kedalam lembar observasi yang telah

disiapkan.

4. Setelah itu terakhir pembagian lembar angket minat belajar sepak

takraw untuk siswa siswi yang telah disiapkan.

3. Observasi

Tahap observasi ini yaitu tahap perekaman atau pengumpulan data

untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, penulis dibantu oleh

observer (guru penjas SDN Geger kalong 1-2). Objek yang diamati

difokuskan pada aktivitas dan efektivitas siswa selama pembelajaran

berlangsung. Langkah-langkah peneliti untuk mengumpulkan data dan

teknik observasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

42

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan peneliti, observer

berada bersama dengan objek yang diteliti.

b. Observasi tidak langsung, yaitu observer melakukan pengamatan tidak

pada saat berlangsungnya satu peristiwa yang sedang diteliti, yaitu

bisa berupa dokumentasi foto atau video.

4. Refleksi

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis, refleksi dan

interpretasi (pemaknaan) terdapat data yang didapatkan dari hasil

observasi, sehingga dapat diketahui tindakan yang dilakukan telah

mencapai tujuan atau belum tercapai. Hasil yang didapatkan dalam tahap

observasi dikumpulkan serta dianalisa dalam tahap ini. Dari hasil observasi

guru dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi apakah kegiatan

yang dilakukan telah dapat meningkatkan minat belajar sepak takraw

melalui modifikasi permainan dalam model pembelajaran TGFU.

Kemudian pemaknaan hasil observasi ini dijadikan dasar untuk melakukan

evaluasi sehingga dapat disusun langkah-langkah dalam tindakan

berikutnya.

Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan dengan dua siklus,

dalam satu siklus terdapat dua tindkaan. Berikut ini adalah langkah-

langkah pembelajaran siklus pelaksanaan tindakan dalam PTK:

Siklus I:

1. Perencanaan

Perencanaan Materi pembelajaran disesuaikan dengan program

pengajaran pendidikan jasmani yang telah di tetapkan dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu pembelajaran permainan sepak

takraw.

Pada siklus I tindakan ke-I Sebelum siswa melakukan gerakan inti,

guru menginstruksikan siswa melakukan pemanasan melalui permainan.

Selanjutnya guru menginstruksikan siswa untuk berkumpul, kemudian

guru menjelaskan gerak dasar sepak takraw. Sebelumnya guru

mendemonstrasikan gerak dasar sepak takraw yaitu, sepak sila, sepak

kura/cungkil, memaha dan heading.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

43

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk tugas geraknya adalah melakukan gerak dasar sepak

takraw yaitu, sepak sila, sepak kuda/cungkil, memaha, dan heading.

Akan tetapi melakukannya dengan menggunakan bola yang sebenarnya

( Synthetic Viber ). Setiap siswa membuat post-post kecil sebanyak 3-5

orang dengan cara bola dipegang terlebih dahulu oleh kedua tangan.

Kemuadian lakukan dengan perlahan dan dilakukan dengan 1-3 sentuhan,

Kemudian setelah guru menjelaskan cara melakukan gerak dasar

sepak takraw, lalu siswa diberikan tugas mandiri boleh melakukan

gerakan sepak sila, sepak kura/cungkil, memaha dan heading secara

berpasangan. Setelah itu siswa dikumpulan kembali untuk diberikan

intruksi tentang pembelajaran permainan sepak takraw.

Kemudian di siklus I tindakan ke-II tugas geraknya adalah dalam

setiap post-post terdapat 3-5 orang siswa dengan 1 bola, setelah itu setiap

siswa boleh melakukan beberapa gerak dasar sepak takraw saling

mengoper-oper bersama teman yang ada di postnya masing-masing.

2. Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran (KBM) sesuai dengan rencana

(skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan di siklus I tindakan ke-I

dan ke-II.

3. Pengamatan atau Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan

tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus I

tindakan ke-I dan ke-II.

4. Refleksi

Mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil yang

dicapai pada siklus I untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus II.

Siklus II:

1. Perencanaan

Materi pembelajaran disesuaikan dengan program pengajaran

pendidikan jasmani yang telah di tetapkan dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yaitu pembelajaran permainan sepak takraw.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

44

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada siklus II tindakan ke-I sama halnya dengan siklus I tindakan

I2hanya saja pemberian tugas geraknya yang berbeda. Sebelum kegiatan

inti siswa diberikan aktivitas permainan, supaya siswa merasa senang dan

antusias pada saat pembelajaran berlangsung. Setelah siswa melakukan

pemanasan melalui permainan, guru menginstruksikan siswa untuk

berkumpul, kemudian guru menjelaskan dan mendemonstrasikan

kegiatan inti yaitu pembelajaran modifikasi permainan sepak takraw.

setelah menjelaskan cara bermain dan mendemonstrasikan guru

memberikan tugas gerak kepada siswa langsung ke lapangan sepak

takraw cara bermainnya yaitu satu tim 3 orang dengan menggunakan

bola yang sebenarnya (Synthetic Viber) tetapi posisi service berada di

belakang garis seperti olahraga bola volly dengan menggunakan gerakan

dasar sepak sila. Dengan catatan bola harus melewati net dan

mengarahkan ke tim yang lain, setelah orang pertama melakukan

service, orang yang menerima bola tersebut harus menangkapnya terlebih

dahulu dan di oper ke teman satu timnya setiap orang hanya mempunyai

1 sentuhan. Setelah 3 sentuhan bola di kembalikan lagi ke lawan begitu

juga seterusnya. Untuk tim yang menang harus mengumpulkan point

sebanyak 15. Siswa yang belum mengikuti permainan langsung

dilapangan tidak untuk menonton atau duduk-duduk saja, tetapi ada tugas

geraknya yaitu melakukan mengoper bola dengan teman satu postnya

dengan menggunakan gerak dasar sepak sila. Kemudian guru

mengumpulkan kembali siswa untuk diberikan intruksi sebelum ke

permainan selanjutnya.

Pada siklus II tindakan ke-II tugas geraknya adalah sama seperti pada

siklus II tindakan I tetapi sekarang media(bola) ditambah menjadi 2 buah,

setiap tim memegang 1 buah bola dilapangan. Orang yang memegang

bola disetiap tim dibelakang garis melakukan servis secara bersamaan

dan cara bermainnya sama seperti di siklus II tindakan I. Mungkin disini

permainannya sedikit cepat karena bolanya terdiri dari 2 buah. Setelah

semua siswa mengikuti permaianan sepak takraw guru mengumpulkan

kembali siswa untuk diberikan evaluasi tentang pemahaman permainan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

45

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sepak takraw, sehingga siswa dapat memahami bagaimana cara bermain,

melakukan gerak dasar sila, sepak kura/cungkil, memaha dan heading.

2. Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran (KBM) sesuai dengan rencana

(skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan di siklus II tindakan ke-I

dan ke-II.

3. Pengamatan atau Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan

tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus I

tindakan ke-I dan ke-II.

4. Refleksi

Mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil yang

dicapai pada siklus II untuk menentukan tindakan berikutnya.

G. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen utama yang menjadi alat pengumpul data dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah peneliti itu sendiri. Menurut Arikunto (2002, hlm.

134) “instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah”. Selain itu, peneliti juga menggunakan

instrumen-instrumen lain sebagai alat bantu dalam melakukan penelitian.

a. Instrumen penilaian

1. Observasi

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil

peningkatan minat bermain sepak takraw melalui penerapan model

Teaching Game For Understanding adalah dengan menggunakan

instrument pengamatan GPAI (Game Performance Assessment

Instrument).

Menurut Oslin, dkk ( dalam Memmert and Harvey 2008, hlm. 221)

mengembangkan GPAI untuk mengukur penampilan bermain yang

menunjukkan pemahaman taktis, serta kemampuan pemain untuk

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

46

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memecahkan masalah taktis dengan memilih dan menerapkan

keterampilan yang sesuai. Dari pendapat di atas jelas bahwa GPAI

dapat di sesuaikan dengan tingkat keterampilan gerak dari materi

pelajaran yang diberikan. Guru bebas menentukan tugas gerak mana

yang akan diberi penilaian untuk dijadikan bahan evaluasi pembelajaran

yang akan ditingkatkan. Guru melakukan penilaian tersebut pada saat

pembelajaran berlangsung. Berikut ini adalah beberapa komponen

GPAI yang dapat digunakan sebagai bahan penilaian :

Tabel 3.1

Komponen GPAI

Sumber:The Game Performance AssessmentInstrument (GPAI): Some Concer

ns

and Solutions for Further Development, Memmert dan Harvey, 2008, hlm.

220)

Komponen Kriteria Penilaian Penampilan

Keputusan yang

diambil

(Decision Marking)

Membuat pilihan yang sesuai

mengenai apa yang harus dilakukan

dengan bola selama permainan.

Melaksanakan

keterampilan

(Skill Execution)

Penampilan yang efisien dari

kemampuan teknik dasar.

Penyesuaian

( Adjust)

Pergerakan dari pemain, baik dalam

menyerang atau bertahan, seperti yang

diinginkan pada permainan.

Melindungi (

Cover)

Menyediakan bantuan perlindungan

bagi pemain yang sedang memainkan

bola atau menggerakkan bola

Memberi dukungan

( Support)

Memposisikan pergerakan bola pada

posisi menerima ketika teman

memiliki bola.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

47

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menjaga/menandai

( Guard/ Mark)

Bertahan dari lawan yang mungkin

memiliki atu tidak memiliki bola.

Perlindungan (Base) Menyediakan bantuan perlindungan

bagi pemain yang sedang memainkan

bola atau menggerakkan bola

Dari ketujuh komponen GPAI tersebut, peneliti mengidentifikasi yang

akan diaplikasikan kedalam permainan sepak takraw untuk meningkatkan

minat bermain sepak takraw, dalam hal ini peneliti fokus dalam tiga

aspek penampilan dan kriteria-kriteria yang harus di lakukan peserta

didik. Dari beberapa komponen yaitu keputusan yang diambil (Decision

Marking), melaksanakan keterampilan (Skill Execution) dan memberi

dukungan (support), berikut ini gambarnya.

Tabel 3.2

Format Lembar Observasi

No Nama Decision marking Skill execution Support Jumlah

A B C D E F G H I

1

2

3

4 Jumlah Rata-rata nilai Persentase % %

Keterangan :

A = Tidak terburu-buru dalam melakukan gerak dasar sepak takraw

B = berusaha mengoper bola kepada teman yang ada dihadapannya

C = pemain menghampiri bola yang datang

D = pemain berusaha memberikan bola kepada temannya tidak terlalu

keras

E = pemain menimang bola tidak terlalu terburu-buru

F = pemain mengoper bola tepat sasaran

G = pada saat menerima operan bola tidak jauh dari kaki

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

48

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H = bola tidak terlepas dan berbalik pas kepada teman yang mau di beri

operan

I = pemain harus selalu dekat agar bola bisa dikuasai dan mempunya

kerjasama yang bagus.

Tabel 3.3

Keterangan Penilaian

2. Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

minat siswa yang berfungsi untuk mengetahui minat siswa terhadap

permainan sepak takraw dalam pembelajaran TGFU. Angket pada

penelitian ini terdiri atas 20 pernyataan yang terdiri pernyataan positif

dan negatif. Angket yang diberikan pada siswa disusun berdasarkan

Skala Likert (Likert Scale) yang tujuanya untuk mengidentifikasi

kecenderungan sikap yang mencerminkan sikap-sikap sangat setuju,

setuju, tidak setuju, netral,dan sangat tidak setuju. Selanjutnya tugas

siswa adalah memilih alternatif sikap yang sesuai dengan keadaan

dirinya sendiri. Sikap tersebut dinyatakan dengan cara memberi tanda

(√) pada ruang bernomor sesuai dengan kecenderungan. Data yang

dikumpulkan dengan angket kemudian diubah menjadi bilangan

(Ruseffendi, 1991) Pernyataan pada angket minat belajar disusun dari

pernyataan-pernyataan posotif dan negatif. Hal ini dimaksud agar siswa

tidak asal menjawab karena suatu kondisi pernyataan yang monoton

dan membuat siswa cenderung malas berfikir. Selain itu, pernyataan

positif dan negatif dapat menuntut siswa untuk membaca pernyataan-

pernyataan tersebut dengan teliti, sehingga data yang diperoleh dari

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

49

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angket minat belajar matematis menjadi akurat. Berikut skor tiap

instrument:

Pernyataan Positif

Sangat Setuju (SS)= 4

Setuju (S)= 3

Tidak Setuju (TS)= 2

Sangat Tidak Setuju (STS)= 1

Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS)= 1

Setuju (S)= 2

Tidak Setuju (TS)= 3

Sangat Tidak Setuju (STS)= 4

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Sepak Takraw Siswa Kelas V

Indikator Sub/Varaibel Butir Soal

Positif Negatif

Rasa Tertarik a. Ketertarikan siswa

terhadap pelajaran

1,2,11,15

Perhatian a. Konsisten untuk

mengerjakan tugas

b. Tidak lekas putus asa

c. Pengorbanan untuk

mengorbankan, biaya,

pikiran dan tenaga untuk

belajar

d. Tujuan yang hendak di

capai

3,7,8,13,17,18,20

Aktivitas a. Perilaku siswa terhadap

belajar apakah senang,

ragu atau tidak senang

b. Lama penggunaan

waktu belajar

c. Seberapa sering

kegiatan belajar

4,5,10,12,19 6,9,14,16

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

50

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan

d. Ketetapan siswa

terhadap pencapaian

tujuan belajar

Menurut Sudjana (2012, hlm. 18) data yang terkumpul diolah

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model PTK dengan bagan

yang berbeda, namun secara garis besar ada empat tahap yang

dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu: perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahap penyusunan rancangan

tindakan (Planning). Pada tahap ini berupa rancangan tindakan yang

menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan

bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Secara rinci tahap ini

meliputi: mengidentifikasi masalah, menetapkan mengapa penelitian

tersebut dilaksanakan, merumuskan masalah, menetapkan cara yang

akan dilakukan untuk menemukan jawaban berupa rumusan hipotesis,

mengumpulkan instrumen pengumpulan data, dan membuat rinci

rancangan tindakan.

Pelaksanaan tindakan (Acting). Tahap ini merupakan rancangan

strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan.

Tahap pengamatan (observasi). Tahap ini berjalan bersamaan

dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan

sedang berjalan. Refleksi. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji

secara menyeluruh tindkan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang

telah terkumpul kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan

tindakan berikutnya.

2. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa pernyataan atau

jawaban siswa kelas V SD Negeri Gegerkalong 138 Kota Bandung. Angket

Rata-rata minat siswa = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

51

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam penelitian ini dilihat dari sudut pandang cara menjawab termasuk

angket tertutup. Langkah-langkah pengumpulan data yaitu menyebar angket,

mengumpulkan angket, mengelompokkan angket.

Proses pengumpulan data dengan cara

a. Peneliti langsung kesekolah

b. Peneliti menyampaikan angket dan menjelaskan tata cara pengisian

angket

c. Responden langsung mengisi dan setelah itu dikumpulkan

d. Peneliti mengecek apakah semua angket terisi

e. Hasil diskor dan dianalisis

H. Teknik Analisis Data

Analisi data dilakukan dengan menggunakan teknik analisi data

kualitatif dan kuantitatif. Secara garis besar data-data dalam penelitian ini akan

diolah dengan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi yaitu suatu kegiatan atau pengamatan secara langsung yang

dilakukan peneliti sebagai guru dan juga observer yaitu mitra peneliti ketika

proses pembelajaran permainan bulutangkis berlangsung dan bertujuan

untuk mendapatkan data-data tentang suatu masalah yang muncul pada saat

pembelajaran berlangsung, hingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat

pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh. Observasi

dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan kejadian yang diselidiki

secara sistematik.

Mengumpulkan format hasil observasi dari setiap kegiatan

pembelajaran pada setiap tindakan penelitian yang sudah dilaksanakan.

Menganalisi perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi dan

catatan guru setelah tindakan-tindakan pembelajaran dilaksankan.

Menganalisis hasil observasi awal pembelajaran aktivitas permainan sepak

takraw sebelum penerapan aktivitas modifikasi permainan dengan

observasi akhir pembelajaran aktivitas permainan berlangsung melalui

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

52

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas modifikasi permainan sepak takraw yang ditunjukan dengan

perubahan minat siswa terhadap pembelajaran permainan sepak takraw.

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah tulisan tentang semua kejadian yang muncul

dan terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung. Teknik ini digunakan

untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul sehingga peneliti

mengetahui kejadian-kejadian penting yang muncul dalam proses

pembelajaran permainan sepak takraw.

Gambar 3.5

Format Catatan Lapangaan

3. Angket atau Kuisoner

Angket atau kuisoner merupakan instrumen di dalam teknik

komunikasi tidak langsung. Dengan instrumen atau alat ini data yang

dihimpun bersifat informatif dengan atau tanpa penjelasan atau hanya

berupa pendapat, buah fikiran, penilaian, ungkapan perasaan, dan lain-lain.

Catatan Lapangan

Siklus :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Pengajar :

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………………………...……………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………………………

Observer

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

53

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket atau kuisoner ini diberikan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa

dalam pembelajaran permainan bulutangkis.

4. Uji Coba Angket

a. Uji Validitas

Angket yang telah disusun kemudian diuji cobakan untuk mengukur

validitas dan reliabilitas dari setiap butir-butir pertanyaan-pertanyaan. Dari

hasil uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat

dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini. Uji coba

angket ini dilakukan di sekolah SDI Miftahul Iman Kota Bandung tempat

peneliti yang akan melaksankan penelitian dengan calon responden

sebanyak 29 orang siswa.

Sebuah instrumen atau tes dikatakan valid, apabila tes tersebut

mampu mengukur secara tepat terhadap apa yang semestinya diukur.

Dengan kata lain, validitas berkaitan dengan ketepatan instrumen tersebut

terhadap konsep, obyek, atau variabel yang hendak diukur. Untuk mencari

nilai validitas menurut Suntoda dengan rumus sebagai berikut:

√ { }{ }

Keterangan :

= korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah subyek

= Jumlah skor variabel X

= Jumlah skor variabel Y

= Jumlah kuadrat dalam sekor X

= Jumlah kuadrat dalam sekor Y

ƩXY = Jumlah dari perkalian sekor X dan Y

Ʃ(X)2

= Jumlah sekor X dikuadratkan

Ʃ(Y)2

= Jumlah sekor Y dikuadratkan

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/33871/6/S_SDPJ_1305828_Chapter3.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... variabel input, variabel proses dan variabel output

54

CECEP KLANA PRIATNA, 2018 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Reliabilitas

Untuk mengukur reliabilitas instrumen yang akan digunakan, peneliti

menggunakan rumus sebagai berikut:

√ { }{ }