21
30 BAB. III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti menerapkan desain penelitian model Kemmis dan Mc Taggart yang dikembangkan dari pemikiran Kurt Lewin (penggagas awal penelitian tindakan). Model proses yang digunakan dalam PTK mengacu pada model putaran/spiral dari siklus ke siklus dengan target kualitas pembelajaran semakin baik sehingga belajar peserta didik semakin meningkat. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Skema 3.1. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 Siklus 2 Kondisi Akhir Perencanaan 1 Refleksi 1 Tindakan 2 Observasi 2 Refleksi 2 Perencanaan 2 Observasi 1 Tindakan 1 Kondisi Awal

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian€¦ · Metode Group Investigation pada kompetensi dasar menyiapkan pengelolaan administrasi dana kas kecil. Perencanaan dilakukan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 30

    BAB. III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Metode Penelitian

    Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti

    menerapkan desain penelitian model Kemmis dan Mc Taggart yang dikembangkan

    dari pemikiran Kurt Lewin (penggagas awal penelitian tindakan). Model proses yang

    digunakan dalam PTK mengacu pada model putaran/spiral dari siklus ke siklus

    dengan target kualitas pembelajaran semakin baik sehingga belajar peserta didik

    semakin meningkat. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari

    empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun siklus

    tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

    Skema 3.1. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

    Siklus 1

    Siklus 2

    Kondisi Akhir

    Perencanaan 1

    Refleksi 1

    Tindakan 2

    Observasi 2 Refleksi 2

    Perencanaan 2

    Observasi 1

    Tindakan 1 Kondisi

    Awal

  • 31

    3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

    a. Tempat Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di SMK Pelita Salatiga yang beralamat di

    Jalan Hasanudin, Gang Mangga, Salatiga.

    b. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012.

    c. Jadwal Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan rencana jadwal sebagai berikut:

    Tabel 3.1.

    Jadwal Penelitian Tindakan Terhadap 15 Peserta Didik

    Kelas XI Akuntansi Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012

    Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga

    SIKLUS 1

    Pertemuan Hari Tanggal Jam Pelajaran Ke

    1 Kamis 17 Mei 2012 8 - 10

    2 Jum'at 18 Mei 2012 4 - 6

    3 Sabtu 19 Mei 2012 5 - 7

    SIKLUS 2

    Pertemuan Hari Tanggal Jam Pelajaran Ke

    4 Selasa 22 Mei 2012 8 - 10

    5 Rabu 23 Mei 2012 4 - 6

    6 Jum'at 25 Mei 2012 4 - 6

    3.3. Kondisi Awal Subyek Yang Diteliti

    Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI Program Keahlian Akuntansi

    Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga. Peserta didik kelas ini berjumlah 15

    yang terdiri dari 11 peserta didik berjenis kelamin perempuan dan empat peserta didik

  • 32

    berjenis kelamin laki-laki, yang memiliki perbedaan kondisi ekonomi, hasil belajar,

    dan latar belakang keluarga.

    Kondisi awal subyek digunakan untuk memperoleh informasi tentang

    kondisi peserta didik dan proses belajar mengajar. Hasil observasi pembelajaran di

    kelas XI Program Keahlian Akuntansi pada hari Kamis jam pelajaran ke delapan

    sampai kesepuluh dengan kompetensi dasar menyiapkan pengelolaan administrasi

    dana kas kecil menunjukkan peserta didik pada saat awal pelajaran masih

    bersemangat namun hal ini tidak berlangsung lama karena peserta didik merasa bosan

    dan ada 11 peserta didik yang melakukan kegiatan seperti bercerita dengan teman

    sebangku, tidur dengan menundukkan kepala, mencorat-coret buku, bermain laptop

    dan bercermin.

    Guru mencoba mengatasi keadaan kelas yang gaduh dengan memberikan

    beberapa pertanyaan tentang materi yang diterangkan. Guru meminta peserta didik

    untuk mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan. Ada empat peserta didik yang

    mencoba menjawab benar saat diminta menjelaskan tentang pengertian kas kecil dan

    menyebutkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pengelolaan kas kecil. Peserta

    didik lain yang tidak mau menjawab pertanyaan hanya diam dan tidak

    memperhatikan teman yang sedang menjawab pertanyaan dari guru.

    Tiga dari empat peserta didik yang mampu menjawab pertanyaan guru

    mempunyai tempat duduk yang berdekatan. Peserta didik tersebut memiliki nilai dari

    hasil ulangan pada kompetensi dasar menyiapkan pengelolaan administrasi dana kas

  • 33

    kecil di atas KKM yaitu: 85, 90, 85 dan 80. Hasil pengamatan di kelas XI Program

    Keahlian Akuntansi adalah peserta didik yang pandai duduk berdekatan dengan

    peserta didik yang pandai saja. Posisi yang demikian mengakibatkan kegiatan

    pembelajaran menjadi aktif namun pada kelompok peserta didik yang pandai.

    Hasil observasi lain menunjukkan bahwa hasil belajar pada standar

    kompetensi mengelola administrasi dana kas kecil dengan kompetensi dasar

    menyiapkan pengelolaan administrasi dana kas kecil tahun ajaran 2011/2012 di SMK

    Pelita Salatiga sebanyak sepuluh dari 15 peserta didik berada di bawah nilai Kriteria

    Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu sebesar 75.21

    3.4. Prosedur Penelitian

    3.4.1 Siklus 1

    A. Perencanaan

    Pemecahan permasalahan dengan menggunakan metode

    kooperatif GI adalah sebagai berikut :

    1. Menyusun Rencana dan Perbaikan dengan menggunakan

    Metode Group Investigation pada kompetensi dasar

    menyiapkan pengelolaan administrasi dana kas kecil.

    Perencanaan dilakukan dengan guru mata pelajaran akuntansi

    kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah

    Kejuruan Pelita Salatiga

    21

    Tim MGMP Akuntansi SMK Pelita Salatiga, loc. cit, hal.8.

  • 34

    2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai

    dengan kompetensi yang dicapai.

    Tahap perencanaan tindakan setelah mengetahui informasi

    tentang peserta didik adalah menyusun Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (lampiran 5, halaman 87). RPP disusun sesuai

    dengan menggunakan metode pembelajaran Group

    Investigation (GI) pada kompetensi dasar Menyiapkan

    Pengelolaan Administrasi Dana Kas Kecil.

    3. Membuat lembar observasi yang terdiri dari:

    - Lembar kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran yang

    diamati dari jumlah peserta didik yang membawa buku paket,

    buku catatan, dan perlengkapan tulis (lampiran 7, halamam

    108).

    - Lembar pengamatan aktivitas peserta didik yang menunjang

    pelaksanaan pembelajaran dengan metode kooperatif GI dibuat

    untuk mengetahui sejauh mana interaksi peserta didik selama

    kegiatan belajar mengajar (lampiran 9, halaman 110).

    - Lembar pengamatan aktivitas guru yang digunakan untuk

    mengetahui aktivitas guru selama menggunakan metode

    kooperatif tipe GI (lampiran 10, halaman 112).

    4. Menyiapkan daftar kelompok.

  • 35

    Peserta didik di kelas XI Program Keahlian Akuntansi dibagi

    menjadi tiga kelompok (lampiran 6, halaman 107), masing-

    masing kelompok terdiri dari lima peserta didik. Setiap

    kelompok terdiri dari peserta didik yang memiliki hasil belajar,

    latar belakang keluarga, dan etnis yang berbeda.

    5. Menyusun dan mempersiapkan soal-soal untuk masing-masing

    kelompok, tes individu, kunci jawaban dan format penilaian.

    Soal kelompok (lampiran 13, halaman 116) terdiri dari empat

    soal kasus yang dikerjakan oleh masing-masing kelompok, soal

    tes individu (lampiran 16, halaman 119) terdiri dari lima soal

    yang akan dikerjakan oleh masing-masing peserta didik secara

    mandiri.

    6. Menyiapkan media pembelajaran dan penghargaan kelompok.

    Media pembelajaran berupa spidol, penghapus, laptop serta

    LCD yang digunakan oleh guru dan peserta didik pada proses

    pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif GI.

    Penghargaan kelompok diberikan kepada peserta didik dalam

    kelompok yang dapat menjawab soal kasus dengan skor

    tertinggi.

    7. Menyiapkan kisi-kisi wawancara (lampiran 11, halaman 114).

  • 36

    8. Menyiapkan lembar angket motivasi peserta didik (lampiran

    19, halaman 123).

    9. Menyiapkan angket tanggapan peserta didik terhadap metode

    pembelajaran kooperatif GI (lampiran 12, halaman 115).

    B. Tindakan

    Tindakan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah

    ditetapkan sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1

    dengan metode pembelajaran kooperatif tipe GI. Tahap pelaksanaan

    dalam pembelajaran kooperatif metode GI meliputi:

    Pertemuan 1

    1. Kegiatan Awal (10 menit)

    - Mengkondisikan peserta didik siap belajar dengan cara berdoa

    dan mengabsen peserta didik.

    - Membuka pelajaran dan melakukan apersepsi dengan cara

    menggali informasi dan pengalaman peserta didik.

    - Membangun motivasi belajar peserta didik tentang pentingnya

    pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

    2. Kegiatan Inti (115 menit)

    a. Eksplorasi, dengan cara menggali pengalaman dan informasi

    peserta didik tentang materi yang akan diajarkan dengan

    menerapkan contoh-contoh.

  • 37

    b. Elaborasi, dengan cara :

    - Menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran GI.

    - Penjelasan materi berdasarkan metode pembelajaran GI.

    - Membagi kelompok dan menjelaskan cara kerja kelompok

    berdasarkan metode pembelajaran GI.

    c. Konfirmasi, dengan cara:

    - Mengecek kembali kegiatan pembelajaran berdasarkan

    tujuan pembelajaran.

    - Memberikan masukan terhadap hasil diskusi.

    3. Kegiatan akhir (10 menit)

    - Penutup, dengan cara memberikan kesimpulan terhadap

    materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.

    - Tindak lanjut, dengan cara penginformasikan bahwa hasil

    dari diskusi pada pertemuan berikutnya akan dilakukan

    wawancara dengan narasumber.

    Pertemuan 2

    1. Kegiatan awal (10 menit)

    Dilakukan dengan cara membuka pelajaran, melakukan apersepsi

    dan memberikan motivasi.

    2. Kegiatan Inti (115 menit)

  • 38

    a. Eksplorasi, dengan cara menggali pengalaman dan informasi

    peserta didik tentang materi yang akan dipelajari.

    b. Elaborasi, dengan cara penjelasan cara kerja kelompok dalam

    melakukan wawancara terhadap narasumber dan cara kerja

    kelompok dalam menyusun laporan hasil wawancara.

    c. Konfirmasi, dengan cara :

    - Penyampaian secara singkat kesimpulan hasil wawancara

    (investigasi).

    - Pemberian tanggapan dan masukan terhadap hasil

    investigasi.

    3. Kegiatan akhir (10 menit)

    - Penutup, dengan cara membuat kesimpulan bersama berdasarkan

    tujuan pembelajaran.

    - Tindak lanjut, dengan cara penginformasian bahwa hasil

    wawancara akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

    Pertemuan 3

    1. Kegiatan awal (10 menit)

    - Dengan cara membuka pelajaran, memberikan apersepsi dan

    motivasi.

    2. Kegiatan inti (115 menit)

  • 39

    a. Eksplorasi, dengan cara menggali informasi peserta didik

    tentang materi yang akan dipelajari.

    b. Elaborasi, dengan cara :

    - Penjelasan cara kerja kelompok dalam melakukan presentasi

    dari hasil investigasi.

    c. Konfirmasi, dengan cara:

    - Pemberian tanggapan dan masukan terhadap hasil presentasi

    kelompok.

    - Pemberian tugas kelompok dan tes individu

    3. Kegiatan akhir (10 menit)

    - Penutup, dengan cara membuka sesi tanya jawab tentang

    kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam mengerjakan tes

    individu dan membuat kesimpulan bersama sesuai dengan tujuan

    pembelajaran.

    - Tindak lanjut, dengan cara pemberian penghargaan bagi

    kelompok yang mengerjakan soal kasus dengan benar dan

    memiliki nilai tertinggi.

    C. Observasi

    Observasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung

    merupakan upaya untuk mengamati kesiapan peserta didik dalam

    kegiatan belajar mengajar dan perubahan tingkah laku atau aktifitas

  • 40

    guru dan peserta didik. Perubahan tingkah laku ini menunjukkan

    reaksi terhadap tindakan yang diberikan dengan menggunakan

    pembelajaran model group investigation. Pengamatan dilakukan

    untuk mengetahui apakah selama proses belajar mengajar sesuai

    dengan skenario dalam RPP. Penelitian ini melibatkan tiga observer

    yaitu peneliti sendiri, dan dua guru akuntansi SMK Pelita Salatiga

    yaitu Sri Purwaningsih, S.Pd dan Drs. Sutikno, M.Pd.

    Aspek-aspek yang diamati melalui lembar observasi pada guru

    dan peserta didik meliputi aktivitas yang didalamnya terdapat unsur

    motivasi meliputi adanya perhatian, kegiatan dan rasa senang

    terhadap proses pembelajaran.

    Tahap observasi tidak hanya untuk melakukan pengamatan

    terhadap kesiapan dan aktivitas dalam mengikuti kegiatan belajar

    mengajar saja namun juga mengamati hasil belajar peserta didik yang

    dilakukan dengan memberikan tes individu.

    D. Refleksi

    Pada tahap ini berisi kegiatan menganalisis sejauhmana tindakan

    yang telah dilakukan. Hasil pengamatan dan hasil tes dianalisis untuk

    mengetahui kekurangan dan kelebihan pelaksanaan tindakan dan

    hasil yang dicapai yang terjadi pada siklus I dan merencanakan

    tindakan berikutnya pada siklus II.

  • 41

    Refleksi dilakukan untuk:

    1. Mengetahui keberhasilan pembelajaran.

    2. Ketepatan pemilihan materi dengan metode pembelajaran.

    3. Mengetahui kekuarangan-kekurangan sehingga dapat sebagai

    masukan pada siklus berikutnya.

    3.4.2 Siklus 2

    A. Perencanaan

    Tahap ini dilakukan untuk memperbaiki refleksi siklus pertama

    karena pada siklus pertama masih belum dapat menjawab kerisauan

    guru. Informasi yang diperoleh dari refleksi siklus pertama merupakan

    data yang digunakan untuk membuat perencanaan siklus kedua.

    Perencanaan yang dilakukan pada siklus II sama seperti perencanaan

    yang digunakan pada siklus I.

    B. Tindakan

    Guru kembali melakukan tindakan seperti siklus I sesuai dengan

    perencanaan yang telah ditetapkan sesuai RPP dengan model

    pembelajaran group investigation (GI) yang terdiri dari kegiatan awal,

    kegiatan inti, dan kegiatan akhir dengan menekankan pada perbaikan

    di tahap-tahap yang masih kurang optimal.

    C. Observasi

  • 42

    Observer harus mengamati jalannya pembelajaran apakah sudah

    sesuai dengan skenario RPP, sama halnya dengan siklus I. Aspek-

    aspek yang diamati melalui lembar observasi pada guru dan peserta

    didik meliputi aktivitas yang didalamnya terdapat unsur motivasi yang

    meliputi adanya perhatian, kegiatan dan rasa senang terhadap materi

    pembelajaran. Observasi juga dilakukan terhadap hasil belajar peserta

    didik dengan cara memberikan tes.

    D. Refleksi

    Tahap ini dilakukan dengan menganalisis kembali hasil

    pengamatan dan hasil tes pada siklus II. Jika tujuan pembelajaran

    mengalami peningkatan yang signifikan dan sesuai dengan target maka

    penelitian dianggap berhasil. Refleksi pada siklus II dilakukan untuk

    mengetahui seberapa besar keberhasilan pembelajaran dengan model

    group investigation (GI) dengan kompetensi dasar menyiapkan

    pengelolaan administrasi dana kas kecil di kelas XI Program Keahlian

    Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga.

    3.5. Teknik Pengumpulan Data

    Sumber data penelitian tindakan adalah hasil pengamatan terhadap peserta

    didik kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita

    Salatiga, angket motivasi, lembar wawancara dan hasil dokumentasi berupa foto

    kegiatan belajar mengajar dengan metode pembelajaran kooperatif tipe GI. Data-data

  • 43

    tersebut akan dipergunakan guru dan observer untuk memperoleh kesempatan

    melakukan refleksi mengenai penguasaan konsep, hasil belajar dan motivasi peserta

    didik.

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan merupakan langkah yang

    paling utama di dalam penelitian tindakan, karena tujuan utama dari penelitian adalah

    mendapatkan data yang akurat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis

    adalah sebagai berikut :

    1. Teknik observasi

    Observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran apakah

    telah sesuai dengan skenario atau tidak dan mengetahui hambatan-hambatan

    dalam pembelajaran di kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah

    Menengah Kejuruan Pelita Salatiga pada kompetensi dasar menyiapkan

    pengelolaan administrasi dana kas kecil dengan metode GI. Observasi

    dilakukan oleh guru dan peneliti. Observasi terhadap guru yang mengajar

    berfungsi sebagai alat kontrol, apakah guru tersebut telah melakukan tindakan

    sesuai dengan perencanaan, sedangkan observasi peserta didik dapat berfungsi

    untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas dan kemajuan peserta didik.

    Lembar observasi terdiri dari dua bagian, yaitu:

    a. Lembar observasi terhadap peserta didik dengan metode group

    investigation (GI).

  • 44

    b. Lembar observasi terhadap guru dengan metode group investigation

    (GI).

    2. Teknik tes

    Tes adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur

    peningkatan hasil belajar peserta didik di kelas XI Program Keahlian

    Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga pada kompetensi dasar

    menyiapkan pengelolaan administrasi dana kas kecil dengan menggunakan

    metode pembelajaran kooperatif tipe GI. Tes dilakukan setiap akhir siklus

    yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik di akhir

    pembelajaran melalui metode GI.

    Teknik tes yang digunakan penulis adalah tes tertulis. Tes tertulis berupa

    pertanyaan-pertanyaan yang harus dikerjakan peserta didik secara tertulis dan

    individual. Melalui tes tertulis ini, penulis dapat:

    a. Mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap materi pembelajaran

    b. Keberhasilan atau kekurang berhasilan perbaikan pembelajaran yang

    telah dilaksanakan penulis.

    3. Wawancara

    Penelitian tindakan di kelas XI Program Keahlian Akuntansi kompetensi

    dasar menyiapkan pengelolaan administrasi dana kas kecil mata pelajaran

    akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga menggunakan lembar

    wawancara. Lembar wawancara digunakan sebagai alat pengumpulan data

  • 45

    terhadap motivasi peserta didik dengan menggunakan metode GI. Lembar

    wawancara berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terhadap

    peserta didik. Pertanyaan di dalam lembar wawancara bertujuan untuk

    mengetahui seberapa besar peserta didik yang menyukai mata pelajaran

    akuntansi dengan menggunakan metode GI di kelas XI Program Keahlian

    Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga.

    4. Angket

    Angket yang digunakan dalam penelitian tindakan di kelas XI Program

    Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga adalah

    angket tertutup. Angket berisi tentang pernyataan-pernyataan yang

    berhubungan dengan masalah penelitian, yaitu motivasi belajar peserta didik.

    Indikator motivasi peserta didik adalah adanya perhatian, kegiatan dan rasa

    senang peserta didik di dalam mengikuti pelajaran. Indikator adanya perhatian

    dijabarkan menjadi dua bagian, yaitu perhatian terhadap bahan ajar, dan

    memahami materi pelajaran. Indikator kegiatan dijabarkan menjadi dua

    bagian yaitu, pelaksanaan aktivitas kegiatan terhadap bahan ajar dan secara

    aktif untuk menyelesaikan tugas-tugas di dalam proses pembelajaran.

    Indikator rasa senang meliputi rasa senang mengetahui bahan pelajaran,

    senang mengikuti proses pembelajaran, dan antusias di dalam menyelesaikan

    tugas belajar.

    5. Catatan lapangan

  • 46

    Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data yang tidak bisa masuk

    ke dalam lembar observasi.

    6. Teknik dokumentasi

    Dokumentasi berupa foto digunakan untuk memperkuat data yang

    diperoleh dari observasi. Dokumentasi foto dapat memberikan gambaran

    secara lebih nyata mengenai kegiatan kelompok peserta didik dan

    menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung.

    3.6. Teknik Analisis Data

    Penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh

    peneliti, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

    1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar peserta didik)

    Data kuantitatif dapat dianalisis secara diskriptif misalnya mencari

    persentase keberhasilan belajar.

    a. Data hasil observasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus

    sebagai berikut:

    % Pencapaian = Σ Skor yang diperoleh X100%

    Skor maksimum

    b. Data hasil tes dapat dihitung dengan mengguanakan rumus sebagai

    berikut:

    Nilai = Σ Skor yang dijawab benar X 100%

    Skor maksimum

  • 47

    c. Nilai yang diperoleh dari hasil observasi merupakan hasil belajar

    psikomotorik dan afektif.

    d. Hasil observasi dapat dihitung dengan keberhasilan kelas yaitu

    persentase peserta didik yang tuntas sesuai dengan indikator

    keberhasilan dihitung dengan rumus:

    % ketuntasan belajar siswa = ∑ siswa yang tuntas belajar X 100 %

    Banyaknya siswa dalam satu kelas

    2. Data kualitatif

    Data kualitatif digunakan untuk menganalisis data-data non tes, yaitu

    data observasi, data angket dan data wawancara. Data observasi dan data

    angket digunakan untuk peserta didik yang mengalami kesulitan dalam

    wawancara. Sedangkan data wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk

    mengatasi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses belajar

    mengajar. Data kualitatif dapat dianalisis dengan reduksi data, penyajian teks

    dan penarikan kesimpulan.

    a. Reduksi data (data reduction)

    Reduksi data merupakan penyederhanaan data yang telah diperoleh

    dari observasi, angket dan wawancara. Data yang didapat dirangkum dan

    dipilih sesuai dengan tema yang ada. Data reduksi akan memberikan

    gambaran yang lebih jelas dan mempermudah dalam pengumpulan data.

    b. Penyajian data (data display)

  • 48

    Setelah dilakukan penyederhanaan (direduksi) maka langkah

    selanjutnya yaitu mendisplay data. Data display dilakukan dengan cara

    menyajikan hasil data dalam bentuk kalimat dan tabel.

    c. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing)

    Tahap terakhir yaitu kesimpulan dari data yang telah disederhanakan

    dan disajikan.

    Catatan lapangan

    yaitu semua data yang telah diperoleh di kelas berupa

    observasi, angket dan wawancara

    Skema 3.2. Reduksi Data, Display Data dan Verifikasi

    Reduksi data

    yaitu meringkas dan memilih data yang diperoleh

    Display data

    Yaitu data disajikan dalam bentuk uraian singkat dan tabel

    Conclusion drawing

    Yaitu penarikan kesimpulan

  • 49

    3.7. Indikator Keberhasilan

    Indikator keberhasilan siklus di dalam penelitian tindakan, apabila

    peserta didik yang mempunyai motivasi terhadap proses pembelajaran dengan

    metode Group Investigation dan peserta didik tuntas belajar sudah lebih dari

    atau sama dengan 75%. “Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain

    pada taraf atau tingkat keberhasilan proses belajar mengajar, apabila 75%

    dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai

    taraf keberhasilan minimal.”22

    Indikator keberhasilan proses dikatakan berhasil bila :

    a. Rata-rata aktivitas belajar peserta didik dan guru sudah mencapai skor

    lebih dari atau sama dengan 75%.

    b. Skor motivasi belajar peserta didik mencapai lebih dari atau sama dengan

    75% dari jumlah peserta didik berada dalam skala 25-32 dan 33-40 dengan

    kategori termotivasi dan sangat termotivasi. Indikator motivasi terdiri dari:

    Adanya perhatian dijabarkan menjadi menjadi dua bagian, yaitu

    perhatian terhadap bahan ajar dan memahami materi pelajaran.

    Adanya kegiatan dijabarkan menjadi dua bagian, yaitu pelaksanaan

    aktivitas kegiatan terhadap bahan ajar dan secara aktif menyelesaikan

    tugas-tugas di dalam proses pembelajaran.

    22 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaun, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,

    Jakarta, 2002, hal.122.

  • 50

    Adanya rasa senang meliputi rasa senang mengetahui bahan pelajaran,

    senang mengikuti proses pembelajaran, dan antusias di dalam

    menyelesaikan tugas belajar.

    Indikator motivasi dituangkan di dalam angket penilaian motivasi

    peserta didik. Angket dikategorikan menjadi empat kategori

    pengukuran motivasi di dalam proses pembelajaran dengan

    menggunakan metode GI. Skala pengukuran 10-16 dapat dikategorikan

    peserta didik tidak termotivasi, 17-24 dapat dikategorikan peserta didik

    kurang termotivasi, 25-32 dapat dikategorikan peserta didik

    termotivasi, dan 33-40 dapat dikategorikan peserta didik sangat

    termotivasi.

    Indikator keberhasilan belajar dalam penelitian tindakan kelas ini

    adalah apabila peserta didik yang nilainya tuntas belajar sudah lebih dari atau

    sama dengan 75%.

    Peserta didik dikatakan mencapai tuntas belajar kognitif apabila

    peserta didik mampu menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang

    mengacu pada KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu untuk ketuntasan

    individu 75, sedangkan batas ketuntasan klasikal adalah 75% dari jumlah

    peserta didik yang mengikuti tes.