20
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pikir Hal yang ingin dicapai di dalam penulisan ini adalah suatu konsep rancangan sistem informasi berupa portfolio yang dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan dari organisasi di mana penelitian dilaksanakan. Pada pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak kelemahan yang terjadi di lapangan, sehingga pada akhirnya mempengaruhi proses dan pengolahan data untuk menjadi informasi yang selalu akurat dan up to date. Dalam pelaksanaannya, urikes dibagi menjadi dua bagian, pertama untuk Perwira tinggi (Pati), Perwira menengah (Pamen) dan PNS setingkat di Rumah Sakit (RSAL) dan kedua untuk Perwira pertama (Pama), Bintara, Tamtama dan PNS setingkat di Dinas Kesehatan (Diskes). Data personel tetap berada di Diskes dan RSAL, karena laporan ke Komandan Satuan berasal dari Diskes terkait. Di dalam penelitian ini, penulis akan melihat pertama kali dari sistem yang berjalan sekarang ini, baik melalui survey ataupun wawancara dengan nara sumber yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Dari hasil penelitian tersebut akan dirumuskan permasalahan yang terjadi pada sistem saat ini. Pada prosesnya, terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi di dalam pengembangan sistem informasi urikes ini. Untuk faktor internal, kebijakan Komandan Satuan sangat mempengaruhi kesuksesan di dalam pelaksanaan urikes, karena tanpa pengawasan dan evaluasi dari Komandan Satuan beserta staff

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

24  

24 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pikir

Hal yang ingin dicapai di dalam penulisan ini adalah suatu konsep

rancangan sistem informasi berupa portfolio yang dapat dikembangkan

berdasarkan kebutuhan dari organisasi di mana penelitian dilaksanakan. Pada

pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

kelemahan yang terjadi di lapangan, sehingga pada akhirnya mempengaruhi

proses dan pengolahan data untuk menjadi informasi yang selalu akurat dan up to

date.

Dalam pelaksanaannya, urikes dibagi menjadi dua bagian, pertama untuk

Perwira tinggi (Pati), Perwira menengah (Pamen) dan PNS setingkat di Rumah

Sakit (RSAL) dan kedua untuk Perwira pertama (Pama), Bintara, Tamtama dan

PNS setingkat di Dinas Kesehatan (Diskes). Data personel tetap berada di Diskes

dan RSAL, karena laporan ke Komandan Satuan berasal dari Diskes terkait.

Di dalam penelitian ini, penulis akan melihat pertama kali dari sistem yang

berjalan sekarang ini, baik melalui survey ataupun wawancara dengan nara

sumber yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Dari hasil penelitian tersebut

akan dirumuskan permasalahan yang terjadi pada sistem saat ini. Pada prosesnya,

terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi di dalam

pengembangan sistem informasi urikes ini. Untuk faktor internal, kebijakan

Komandan Satuan sangat mempengaruhi kesuksesan di dalam pelaksanaan urikes,

karena tanpa pengawasan dan evaluasi dari Komandan Satuan beserta staff

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

25 

pelaksanaan urikes terkadang tidak berjalan dengan baik. Selain itu, dari sisi

jumlah personel medis juga tidak memenuhi syarat karena dengan sifat pelayanan

yang harus menghadapi sekian banyak orang dengan jumlah dan kemampuan

medis yang terbatas. Infrastruktur juga sangat mempengaruhi di dalam

pelaksanaan urikes, seperti alat-alat medis yang terbatas, komputer terbatas, serta

alat tulis kantor yang salah satunya adalah kertas, alat tulis, dan sebagainya. Selain

itu, sistem penyelesaian pekerjaan yang masih dilakukan secara manual sangat

tidak mendukung di dalam proses urikes ini. Pada faktor eksternal, ketetapan

Pemerintah merupakan faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi,

diantaranya adalah permasalahan anggaran yang disediakan dan ketentuan jumlah

personel dengan spesifikasi keahlian medis yang bertugas di lingkungan militer.

Dari segala keterbatasan yang ada, maka timbullah permasalahan-

permasalahan yang selalu terjadi, seperti kecepatan pemrosesan data, kesulitan

dalam pencarian data, kecepatan pembuatan laporan, data yang sulit diakses dan

sebagainya. Untuk itulah mengapa diperlukan suatu sistem informasi yang dapat

mendukung pelaksanaan urikes dengan tetap menggunakan peralatan pemeriksaan

yang ada, agar tingkat kesehatan personel militer dapat selalu terpantau dan

terawasi dengan baik. Kemudian dengan membandingkan pada literatur review

yang juga telah dilakukan, perancangan sistem urikes dilakukan. Pada akhirnya,

rancangan sistem ini akan dievaluasi dengan menggunakan Technology

Acceptance Model (TAM).

Secara skematis, kerangka pemikiran dari penelitian ini, adalah :

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

26 

Gambar 3.1. Kerangka Pikir Penelitian

3.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Diskes berdasarkan pada Surat Keputusan Kasal

Nomor Kep/45/III/2009 tanggal 23 Maret 2009. Kedudukan dari Kasi (Kepala

seksi) Urikes berada di bawah Kasubdis Kesum (Kepala Sub Dinas Kesehatan

Umum) (Gambar 3.2).

 

Faktor Intern : • Pimpinan • Personel • Infrastruktur • Sistem

Analisa kebutuhan sistem informasi urikes

Faktor Ekstern : Ketetapan Pemerintah

Permasalahan timbul : Sulit akses data Waktu proses laporan Data tidak up to date Tidak terintegrasi

Sistem urikes saat ini

Perancangan Sistem Informasi Urikes

Tinjauan Literatur / Teori Wawancara nara sumber

Evaluasi Rancangan Sistem Urikes

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

27 

Gambar 3.2. Bagan struktur organisasi Diskes Armabar

Sedangkan untuk struktur organisasi Departemen Urikes pada RSAL

terdapat di bawah naungan Depkesla (Departemen Kesehatan TNI AL), dengan

berdasarkan pada Surat Keputusan Kasal Nomor Kep.155/II/2009 tanggal 12

Februari 2009 (Gambar 3.3)

Kadiskes Armabar

Kataud

Kasubdis Kesla Kasubdis Kesum Kasubdis Minkes

Kasi Kestasair

Kasi Kesbair

Kasi Kesud

Kasi Dukkes

Kasi Kurehab

Kasi Kesprev

Kasi Urikes & Luhkes

Kaur Urikes

Ur Urikes 1

Ur Urikes 2

Ur Luhkes

Kasi Minpers

Kasi Matkes

Kasi Urkes

Ka BK

Ka TU

Kasi Kesla

Kasi Kesum

Kasi Urlat

Kasi Polgi

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

28 

Gambar 3.3 Bagan Organisasi Departemen Kesla RSAL Dr.Mintohardjo

3.3. Analisa Sistem Berjalan

Adapun sistem yang berjalan sekarang ini masih secara manual, dengan

menggunakan microsoft excel untuk pengumpulan data, dan microsoft word untuk

pembuatan laporan. Pelaksanaan urikes pada Diskes dimulai dari pendaftaran,

pelaksanaan urikes dengan bercabang pada pemeriksaan mata, gigi, laboratorium,

postur dan umum. Kemudian untuk pemeriksaan tersebut akan dilaksanakan tanpa

nomor antrian, dimana tempat yang kosong akan dilaksanakan lebih dahulu, agar

Karumkital Dr.Mintohardjo

Kadepkesla

Kasubdep Dukkes

Kasubdep Urikes

Kasubdep UGD

Kasubdep KUBT

(hiperbarik)

Kasi Opslat Kasi Rik Umum

Kasi Gigi

Kasi Jangklin

Kasi Rik Spesialis

Kasi Buku / Riwayat Kesehatan

Kasi Bedah

Kasi Medis

Kasi Pol Um

Kasi Minlog

Kasi KUBT Faslog

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

29 

pada seluruh klinik terjadi kegiatan pemeriksaan. Untuk personel yang menjadi

anggota pasukan khusus terdapat pemeriksaan yang merupakan uji kemampuan

setelah melaksanakan urikes umum. Setelah itu, data akan diproses untuk

menentukan stakes (status kesehatan), jika hasilnya ternyata ada gejala untuk

penyakit tertentu yang butuh perawatan khusus, maka akan dirujuk untuk

melakukan perawatan ke RSAL. Setelah melakukan perawatan di RSAL, personel

tadi harus melaporkan kembali hasilnya ke Diskes untuk direkap dan diproses

menjadi laporan hasil urikes ke pimpinan. Tetapi bagi personel yang memiliki

gejala penyakit tertentu tetapi dapat ditangani di Diskes, maka tidak ada rujukan

ke RSAL. Pemeriksaan klinik seperti ECG (Electrocardiograph) dan rontgen

dilaksanakan apabila dari penilaian dokter terdapat suatu indikasi tertentu. Semua

proses tersebut berjalan bertahap sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat per

satuan kerja (satker). Untuk pemeriksaan kesehatan jiwa dilaksanakan tiap 5 tahun

sekali.

Namun secara terpisah, untuk tingkat Pati dan Pamen, urikes dilaksanakan

langsung di RSAL. Proses pelaksanaan sama dengan di Diskes, hanya laporan

hasil urikes akan dikirimkan ke Diskes sebagai data untuk pembuatan laporan.

Pemeriksaan pada tingkatan ini lebih lengkap dari yang terjadi di Diskes, karena

terdapat rongent dan ECG yang harus dilaksanakan.

Kelemahan yang ada bahwa proses dan prosedur dilaksanakan di kedua

lokasi dilakukan secara manual. Pengiriman hasil proses urikes dari Rumkit ke

Diskes dilaksanakan melalui kurir dan proses pelaporan terjadi dalam waktu yang

relatif lama. Disamping itu, sistem tersebut berjalan secara terpisah dan tidak ada

integrasi sama sekali. Terkadang personel yang mendapatkan rujukan perawatan

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

30 

di Rumkit tidak melaporkan ke Diskes sehingga pihak dari Diskes sendiri tidak

akan mengetahui jika personel tersebut sudah melakukan perawatan sesuai

rujukan atau tidak. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pantauan dan

pengawasan terhadap perbaikan tingkat kesehatan personel yang didasarkan pada

hasil urikes ini.

Pencarian datapun sangatlah sulit, misalnya jika terdapat permintaan akan

daftar personel berdasarkan pangkat dan status kesehatan (stakes), maka tidak

akan dapat langsung diproses, tetapi harus memilih dahulu satu persatu dan

kemudian baru dimasukkan ke format tabel laporan. Stakes merupakan

keterangan status kesehatan personel dalam tingkatan berikut :

Tabel 3.1. Jenis stakes

No Jenis stakes

Stakes puan/matra

Keterangan stakes Keterangan

1. I B Baik Jika terdapat kekurangan, menjadi +P, yg berarti dengan Perawatan.

2. II C Cukup

3. III K Kurang

4. IV KS Kurang Sekali

Untuk personel yang mendapatkan hasil urikes dengan +P, dapat

melakukan urikes ulang untuk menghilangkan status +P-nya, dengan

melaksanakan perawatan sesuai dengan hasil konsultasi dokter terlebih dahulu.

Penambahan +P, dapat berpengaruh kepada hasil urikes bagi personel yang harus

menjalankan dinas tertentu, kenaikan pangkat ataupun pendidikan lanjutan.

Karena dengan adanya +P, berarti personel tersebut harus melakukan perawatan

atau penyembuhan terhadap suatu kondisi yang tidak baik pada tubuhnya.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

31  

31 

 Gambar 3.4. Proses pelaksanaan urikes di Diskes

 Gambar 3.5. Proses urikes di Rumkit 

   

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

32 

3.4. Proses Klinik

Pada setiap klinik, akan dilaksanakan proses pemeriksaan tertentu sesuai

dengan bagiannya. Proses ini pada pelaksanaannya adalah sama, baik di Diskes

maupun di Rumkit. Adapun proses tersebut dapat terlihat pada gambar berikut :

Objek Proses Kegiatan Proses lanjut

Gambar 3.6. Proses Klinik di Diskes dan Rumkit

Selain itu, terdapat pula uji kemampuan yang diperuntukkan bagi personel

tertentu, seperti pasukan khusus dan yang berdinas di kapal perang. Untuk uji

kemampuan terbagi menjadi 2 macam, yaitu :

Analisa Dokter

Konsultasi keluhan

Pemeriksaan Dokter Umum

Catat hasil

Treadmil 12 menit

Cetak grafik Catat hasil

Test baca Catat hasil

Ambil sampel darah

Proses laboratorium

Catat hasil

Periksa gigi dan mulut

Catat hasil

Proses foto Cetak foto Catat hasil

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

33 

a. Uji Kemampuan Tempur, merupakan tes yang diperuntukkan bagi personel

yang berdinas di kapal perang dan pasukan khusus (Komando Pasukan

Katak (Kopaska) dan Penyelam bawah air (Lambair)) yang memiliki stakes

I dan II, dengan berlokasi di Pondok Dayung serta dilaksanakan oleh

Diskes. Melakukan tes kesehatan yang terdiri dari anthropometri,

ergometri, spirometri, dan dinamometri (Gambar 3.7). Jenis laporan yang

dihasilkan adalah stakes puan.

Gambar 3.7. Proses uji kemampuan tempur

b. Uji Kemampuan Matra, merupakan tes kesehatan bagi personel yang

berdinas di satuan khusus, seperti Kopaska dan Lambair yang memiliki

tanda keahlian / brevet. Pelaksanaan uji kemampuan ini di RSAL setelah

pelaksanaan stakes puan, dengan personel yang telah direkap oleh Diskes,

dengan pemeriksaan yang terdiri dari anthropometri, ergometri, spirometri,

dinamometri, Oxygen Tolerance Test (OTT) dan audiometric (Gambar

3.8). Jenis laporan yang dihasilkan adalah stakes matra dan dikirimkan ke

Diskes.

Tes : Anthropometri Ergometri Spirometri, Dinamometri,

Catat hasil Analisa dokter

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

34 

Laksanakan urikes puan

Tes: • Anthropometri • Ergomettri • Spirometri • Dinamometri • OTT • Audiometri

Catat hasil Analisa dokter

Urikes puan?

no 

yes 

Gambar 3.8. Proses uji kemampuan matra

Adapun hasil yang didapat dari tes tersebut dapat terlihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2. Lingkup yang dihasilkan pada urikes untuk puan dan matra

No. Jenis Tes Hasil Pemeriksaan

1. Anthropometri Berat badan / tinggi

badan Indeks golongan (massa tubuh)

Lemak tubuh

2. Spirometri (Paru-paru)

Forced expiratory volume (FEV) Forced vital capacity

(FVC)

3 Ergometri (Jantung) ECG VO2 Max

4. Dinamometri Genggam

tangan kanan

Genggam tangan kiri

Punggung Tungkai Jml Otot

Waktu reaksi

5. Audiometri Ketajaman pendengaran

6. OTT Kekuatan pernafasan khususnya di bawah air

3.5. Perancangan Sistem

Berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi dan melihat pada

kebutuhan pengguna terhadap suatu sistem informasi, maka flow proses yang

merupakan kerangka pikir dari rencana perancangan sistem informasi urikes dapat

dilihat pada Gambar 3.9. Pada kerangka ini, akan terlihat proses yang sudah

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

35 

terintegrasi antara Diskes dan RSAL serta database server yang berada di RSAL.

Dengan sistem yang sudah terintegrasi, maka antara Diskes dan RSAL untuk

pengiriman serta penerimaan data dan laporan akan tersaji secara on-line,

disamping itu kemampuan untuk akses data akan lebih up to date dan dapat

dilaksanakan secara real time dan sharing.

Untuk permasalahan mengenai tidak terpantaunya personel yang harus

mengalami perawatan, terdapat suatu notifikasi terhadap personel tersebut, baik

secara langsung kepada personel tersebut maupun tidak langsung melalui Kepala

Satuan Kerja (Kasatker). Hal ini, dapat dilakukan dengan melalui media

komunikasi ataupun media elektronik yang ada, sehingga pengawasan terhadap

perawatan kesehatan dapat terus berjalan dengan melibatkan semua aspek yang

ada. Selain itu, dengan jumlah personel yang terbatas pada departemen urikes,

maka dengan adanya sistem informasi ini masalah beban biaya, waktu dan

keakuratan data serta informasi dapat teratasi.

Diketahui pula bahwa dalam pelaksanaan urikes terlalu dokumen atau

paperwork yang kurang efisien. Pada saat dilakukan urikes, tiap personel perlu

membawa lembar pemeriksaan yang akan diisi secara manual oleh petugas di tiap

klinik. Kemudian dokumen ini akan di serahkan pada petugas Diskes untuk di-

input-kan dalam data urikes. Setelah semua data di-input, dokumen tersebut tidak

digunakan lagi, sehingga terjadi penumpukan dokumen yang tidak perlu. Hal ini

menunjukan tidak efisiennya proses urikes. Karena itu, dengan sistem informasi

yang akan dirancang akan dapat mengurangi penggunaan kertas dan dokumen

yang merupakan sumber biaya. Petugas urikes dapat secara langsung meng-input-

kan hasil pemeriksaan melalui komputer. Dengan database yang terintegrasi, hasil

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

36 

pemeriksaan kesehatan personel dapat diketahui maupun di-update, sehingga

tidak terjadi redundansi input data. Petugas Diskes dapat membuat laporan secara

langsung dengan fitur yang disediakan, rekap data tidak perlu dilakukan secara

manual, serta dapat diketahui jumlah personel yang telah melakukan urikes dan

maupun yang belum, sehingga dapat diberi notifikasi atau peringatan. Sedangkan

bagi para personel yang memerlukan hasil pemeriksaan urikes dapat membuka

pada portal yang disediakan dan mencetak hasil atau membuat laporan.

Seperti yang dikatakan diatas, bahwa terdapat dua jenis pemeriksaan, yaitu

urikes dan uji kemampuan. Urikes dilakukan oleh seluruh personel, sedangkan uji

kemampuan dilakukan oleh pasukan khusus saja. Dengan menggunakan sistem

ini, personel telah digolongkan berdasarkan strata, sehingga dapat diketahui

personel tersebut harus melakukan uji kemampuan atau tidak. Bentuk form

pemeriksaan juga berbeda antar strata, karena uji kemampuan memiliki prosedur

pemeriksaan yang berbeda dengan urikes umum.

Berhubungan dengan hasil urikes di tiap klinik, sistem yang dirancang akan secara

otomatis menunjukkan status stakes para personel. Petugas Diskes hanya perlu

menginputkan hasil pemeriksaan dan secara otomatis sistem akan menyesuaikan

dengan standar yang ada. Kemudian berdasarkan penilaian tersebut, status

kesehatan personel dapat dihitung dan diketahui. Jika personel tersebut

memerlukan perawatan, maka diperlukan keterangan tertentu dari dokter yang

dapat ditulis pada bagian tersendiri (kotak keterangan) yang menjelaskan alasan

personel harus melakukan perawatan.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

37  

 

Gambar 3.9. Kerangka Pikir Perancangan Sistem Informasi Urikes

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

38 

3.6. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kualitatif. Sehingga

penelitian dilakukan dengan pengamatan, wawancara mendalam dan diskusi

dengan narasumber. Disamping itu, penelitian ini tidak menggunakan hipotesa di

dalam pembuktian suatu masalah, namun menggunakan kerangka konseptual di

dalam menjelaskan dan mengklarifikasi rancangan yang diajukan.

3.7. Populasi dan Sampel

Di dalam penelitian ini populasi dan sampel untuk wawancara dan survey

akan diambil dari personel yang termasuk di dalam anggota dari satuan kerja yang

terdapat di Koarmabar (Komando Armada TNI AL Kawasan Barat) dan personel

yang melakukan urikes di RSAL, serta karyawan atau personel yang bertindak

sebagai personel medis terkait. Sedangkan untuk evaluasi perancangan sistem,

responden yang dituju adalah kepala bagian terkait, yaitu Kepala Sub Dinas

Pengembangan Sistem Disinfolata Armabar, Kadiskes Armabar, Kasi urikes,

Kasubdep Urikes, Kepala Administrasi Urikes Diskes Armabar dan Rumkit, dan

Kasi Urikes, sehingga jumlah sampel adalah 7 (tujuh) orang.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan di lokasi penelitian adalah wawancara dengan

nara sumber, yaitu Diskes Armabar dan RSAL Dr. Mintohardjo. Pihak-pihak yang

menjadi subjek di dalam wawancara adalah pihak yang berada dalam lingkup

satker terkait ataupun personel yang melaksanakan urikes itu sendiri. Hasil

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

39 

wawancara akan diekstrak dan dikategorikan untuk melihat kecenderungan

jawaban responden.

Disamping itu, juga dilakukan tinjauan terhadap literatur yang terdiri dari

jurnal penelitian internasional dan teori-teori yang mendukung baik yang berasal

dari pustaka maupun secara online, atau yang sering disebut dengan studi pustaka.

3.9. Model Penelitian

Untuk model penelitian yang digunakan adalah prescriptive research

model, dengan model incremental dalam perancangan software. Selain itu,

menggunakan model Health Care sebagai pendekatan untuk pelaksanaan

penelitian dan pengembangan sistem informasi. Rancangan sistem informasi yang

dihasilkan melalui penelitian ini akan dibandingkan dengan sistem yang sudah ada

untuk pemeriksaan kesehatan pada Diskes dan RSAL, serta akan dilakukan

perbandingan pula dengan literatur review yang dilakukan.

3.10. Metode Perancangan

Menggunakan metode konseptual dengan UML (Unified Modelling

Language), pada konsep rancangan desain sistem informasi menggunakan class

diagram, use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram (Kendall dan

Kendall, 2003). Selain itu, akan dibuat user interface sebagai contoh tampilan

dari portal yang digunakan.

Gambar 3.10 Diagram-Diagram UML (Kendall dan Kendall, 2003)

Class diagram Usecase Sequence 

diagramActivity diagram

User Interface

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

40 

Kendall dan Kendall (2003) mengatakan bahwa UML menyediakan

peralatan yang berguna untuk analisis dan perancangan sistem. Dengan

menggunakan UML, akan memiliki pemahaman yang lebih besar antara IT dan

bisnis mengenai kebutuhan sistem dan proses-proses yang dibutuhkan untuk

pencapaian kebutuhan sistem.

3.11. Analisa Desain Sistem

Sistem yang dirancang akan dianalisa berdasarkan dimensi-dimensi

dependability system, yang terdiri dari availability, reliability, safety, dan security

(Sommerville, 2008).

Gambar 3.11. Dependability System Dimensions (Sommerville, 2008)

Availability The ability of system to deliver services when requested 

Security The ability of the system to protect itself against accidental or deliberate intrusion 

Safety The ability of the system to operate without catastrophic failure 

Reliability The ability of the system to deliver services as specified  

Dependability 

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

41 

3.12. Metode Evaluasi Rancangan Sistem

Setelah dilakukan perancangan sistem urikes, maka kemudian akan

dilakukan evaluasi rancangan sistem dengan menggunakan metode TAM

(Technology Acceptance Model) untuk menilai atau memperoleh umpan balik dari

pihak-pihak yang bersangkutan, seperti personel, petugas, maupun kepala bagian

Diskes dan Rumkit atas rancangan sistem dalam penelitian ini.

Davis (1993) mengatakan bahwa untuk mengetahui kecenderungan sikap

user untuk menggunakan atau dalam penggunaan teknologi dapat digunakan

model TAM. Model ini menjelaskan faktor-faktor perilaku pengguna terhadap

penerimaan penggunaan teknologi (Wibowo, 2008). Terdapat beberapa dimensi

yang mempengaruhi penerimaan teknologi oleh user, yaitu perceived ease of use,

perceived usefulness, attitude toward using, intention to use, dan actual usage.

perceived ease of use dan perceived usefulness adalah sebagai prediktor terhadap

attitude toward using, intention to use, dan actual usage.

Gambar 3.12. Technology Acceptance Model Dimensions (Davis, 1993)

Dalam penelitian ini, evaluasi hanya akan menggunakan 4 (empat) dimensi TAM,

yaitu perceived ease of use, perceived usefulness, attitude toward using, dan

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

42 

intention to use, karena penelitian ini hanya berupa rancangan proses. Sebelum

mengisi kuesioner TAM, hasil dari penelitian ini akan dipresentasikan pada user,

sehingga user dapat melihat proses dan tampilan yang ditawarkan, berserta

manfaat dan perubahan dari proses sebelumnya yang manual menjadi sistem

urikes yang terkomputerisasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, user diminta untuk

mengisi kuesioner TAM untuk melihat pandangannya terhadap rancangan sistem

urikes.

Terdapat beberapa pertanyaan atau pernyataan untuk masing-masing

dimensi TAM, yang akan dinilai oleh responden berdasarkan skala Likert 1 (satu)

hinggal 5 (lima), dari sangat setuju (1) hingga sangat tidak setuju (5).

• Perceived Ease of Use (PEOU) adalah pandangan user tentang

kemudahan dalam menggunakan teknologi, mudah dipahami, dipelajari,

dan digunakan.

o I found the portal easy to use

o Learning to use this portal would be easy for me

o My intraction with the portal was clear and understandable

o It would be easy for me to find information at the site

• Perceived Usefulness (PU) adalah kepercayaan user bahwa teknologi

dapat memberikan manfaat jika digunakan.

o Using this portal would enhance effectiveness in medical checkup

o Using this portal would improve medical checkup performance

o Using this portal would increase productivity

o I found the portal usefull

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/TSA-2012-0019 3.pdf · pelaksanaannya saat ini, uji pemeriksaan kesehatan (urikes) terdapat banyak

43 

• Attitude Toward Using (ATU) adalah sikap user baik berupa penerimaan

atau penolakan untuk menggunakan teknologi.

o I dislike the idea of using this portal

o I gave a generaly favorable attitude toward using this portal

o I believe it would be a good idea to use this portal for medical

checkup process

o Using this portal is a foolish idea

• Intention to Use (ITU) adalah keinginan user untuk memakai teknologi

tersebut. Tingkat penggunaan teknologi komputer dapat dilihat dari

perhatian user atas teknologi tersebut, seperti penambahan perangkat,

motivasi untuk menggunakan, dan keinginan untuk memotivasi pengguna

lain (Wibowo, 2008).

o I intend to use the portal when medical checkup in process

o I would return to this portal often when medical checkup in

process

o I intend to visit this portal frequently