13
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Terapi Slow Deep Breathing (Meniup Baling-baling) terhadap pasien Bronkopneumonia pada Anak di Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019. B. Desain dan Rancangan Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest. Peneliti memilih jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Pengaruh Terapi Slow Deep Breathing (Meniup Baling-baling) terhadap pasien Bronkopneumonia pada anak Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019. Data dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest diperoleh sesudah dilakukan observasi pertama (pretest) terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi (perlakuan), setelah itu diberikan intervensi (perlakuan), kemudian dilakukan pengamatan terakhir (posttest). Desain rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut : Pretest Perlakuan Posttest Gambar 3.1. Rancangan Penelitian One Group Pretest-Posttest Sumber :(Notoatmodjo, 2018) 0 1 X 1 0 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Kuantitatif. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Terapi Slow Deep Breathing

(Meniup Baling-baling) terhadap pasien Bronkopneumonia pada Anak di

Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun

2019.

B. Desain dan Rancangan Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan

rancangan penelitian One Group Pretest Posttest. Peneliti memilih jenis

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Pengaruh Terapi Slow Deep

Breathing (Meniup Baling-baling) terhadap pasien Bronkopneumonia pada

anak Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun

2019. Data dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest diperoleh

sesudah dilakukan observasi pertama (pretest) terlebih dahulu sebelum

diberikan intervensi (perlakuan), setelah itu diberikan intervensi (perlakuan),

kemudian dilakukan pengamatan terakhir (posttest). Desain rancangan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Pretest Perlakuan Posttest

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian One Group Pretest-Posttest Sumber :(Notoatmodjo, 2018)

01 X1 02

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

19

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung pada Tahun 2019.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek yaitu pada

Bulan Mei-Juni Tahun 2019 (setelah proposal dan etik penelitian disetujui).

D. Subjek Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti.Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,

benda-benda mati lainnya, serta peristiwa dan gejala yang terjadi di dalam

masyarakat atau didalam alam (Notoatmodjo, 2018).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh total

populasi yaitu pasien Bronkopneumonia pada anak di Ruang Alamanda

RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada tahun 2019. Jumlah

populasi selama tiga bulan (Septemver-November 2018) terdapat 120

pasien.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi, dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau

teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili

populasinya (Notoatmodjo, 2018). Sampel pada penelitian ini adalah pasien

Bronkopneumonia pada anak di Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung pada tahun 2019. Agar karakteristik sampel

tidak menyimpang dari populasinya, sebelum dilakukan pengambilan

sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

20

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2018). Beberapa kriteria inklusi pada sampel dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1) Pasien Anak dengan kasus Bronkopneumonia di Ruang Alamanda

RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada tahun 2019;

2) Pasien anak dengan gejala dispnea (sesak nafas);

3) Pasien usia pra sekolah sampai remaja awal;

4) Orangtua yang mengizinkan anaknya sebagai responden, yang

ditandai dengan pihak orangtua yang telah mengisi Informed Consent;

5) Dalam keadaan composmentis (Kesadaran Penuh);

6) Hari Perawatan ke 1 atau ke 2;

7) Tidak sedang terpasang Oksigen;

8) Tidak mengalami gangguan pendengaran;

9) Tidak mengalami gangguan penglihatan;

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2018) . Beberapa kriteria eksklusi

pada sampel dalam penelitian ini sebagai berikut :

a) Pasien anak dengan gejala sesak nafas berat ( >24x/menit) disertai

batuk berdahak apabila mengalami kelelahan

b) Sedang menjalani perawatan intensif atau isolasi

c) Mengalami komplikasi pernafasan

3. Besar Sampel dan Teknik Sampling

a. Besar Sampel

Besar atau kecilnya sampel pada suatu penelitian yang penting dapat

mewakili populasi atau sampel tersebut representative (Riyanto, 2011).

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

21

Penelitian ini menggunakan metode Non Random Sampling dalam

pengambilan sampel serta menggunakan teknik Accidental Sampling.

Accidental Sampling merupakan pengambilan kasus atau responden

yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks

penelitian (Notoatmodjo, 2018).Besar sampel pada penelitian ini

menggunakan rumus estimasi proporsi menurut Hosmer dan Klar

(Lemeshow) :

� =���∝ �.⁄

� ��1 − ��. ���. �� − 1�+ ���∝ �.⁄

� �(1 − �)

Keterangan:

� = Besar sampel

� = Jumlah populasi pasien Bronkopneumonia di Ruang

Alamanda selama tiga bulan (120)

���∝ �.⁄� = Nilai Z pada derajat kemaknaan (95%=1,96)

� = Perkiraan proporsi di populasi (50%=0,5)

� = Tingkat signifikasi (0,05)

��� ��� ∶ Aprina & Anita (2018)

Perhitungan estimai proporsi :

� =1,96.0,5�1 − 0,5�. 120

0,05�. �120 − 1�+ 1,96. 0,5(1 − 0,5)

� =115,2481,2461

� =913

� = 30 Responden

Hasil dari perhitungan didapatkan jumlah sampel 30responden.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

22

b. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakanpada penelitian ini adalah Non

Random Sampling dengan caraAccidental Sampling. Pengambilan

sampel secara accidental ini dilakukan dengan mengambil kasus atau

responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai kriteria

penelitian(Notoatmodjo, 2018).

E. Variabel Penelitian

Variabel diartikan sebagai ukuran atau ciri yang akan menjadi objek

penelitian. Variabel merupakan gejala atau objek (titik perhatian suatu

penelitian) yang bervariasi. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah

variabel bebas (Independen) dan variabel terikat (Dependen).

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel Bebas (Independen) merupakan variabel yang menjadi sebab

timbulnya atau berubahnya variabel terikat (Dependen), sehingga Variabel

Bebas (Independen) dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi

(Aprina & Anita, 2018). Variabel Independen dalam penelitian ini adalah

Terapi Slow Deep Breathing dengan Metode Meniup Baling-Baling.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya Variabel Bebas (Independen) yang dimana

Variabel Terikat (Dependen) sering juga disebut Variabel criteria dan hasil

(Anita, Aprina 2018). Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah

Saturasi Oksigen pasien Bronkopneumonia pada anak.

F. Definisi Operasional

Menurut (Notoatmodjo, 2018) Definisi operasional adalah uraian tentang

batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

23

yang bersangkutan. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional

Cara

Ukur Alat Ukur Hasil Ukur

Skala

Ukur

VariabelBebas (Independen)

Terapi Slow

Deep

Breathing

dengan

meniup

baling-baling

Bentuk terapi

Slow Deep

Breathing

dengan

meniup

baling-baling

- - - -

Variabel Terikat (Dependen)

Saturasi

Oksigen

pasien

Bronkopneu-

monia pada

anak sebelum

dan sesudah

dilakukan

intervensi

Persentasi

Hemoglobin

yang berkaitan

dengan

oksigen dalam

arteri, dan

diukur

langsung

dengan Pulse

Oxymeter

Observasi :

nilaiSatura

si Oksigen

Pulse

Oxymeter

Rata-rata

nilaiSaturasi

Oksigen dalam

bentuk persentase

sebelum

pengukuran

Rata-rata Nilai

Saturasi Oksigen

dalam bentuk

persentase sesudah

pengukuran

Ratio

G. Pengumpulan Data

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data, yang dapat berupa kuisioner, formulir observasi,

formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

24

sebagainya (Notoatmodjo, 2018). Instrument penelitian ini dibuat sendiri

oleh peneliti berupa lembar observasi dan lembar informed consent.

2. Alat dan Bahan Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2018). Alat dan bahan yang digunakan

dalam penelitian yaitu baling-baling yang terbuat dari plastik dan pulse

oxymeter.

3. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dibagi menjadi empat tahap yaitu, tahap

persiapan, tahap pretest, tahap intervensi dan tahap posttest.

a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti bekerja sama dengan Ruang Alamanda selama

satu bulan (Mei-Juni) untuk melaksanakan penelitian dan observasi

kepada responden dengan kasus Bronkopneumonia pada anak.

b. Tahap Pretest

1) Pada tahap ini peneliti menentukan calon responen sesuai kriteria

inklusi dan ekslusi.

2) Menjelaskan tujuan, manfaat, dan prosedur yang akan dilakukan

kepada pasien dan keluarga

3) Responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi minta

orangtua atau yang mewakili untuk mengisi informed concent

4) Peneliti langsung bina hubungan saling percaya dengan memberikan

salam, perkenalan diri pada anak

5) Pasien diposisikan semi fowler atau posisi senyaman mungkin

6) Peneliti menjelaskan sekaligus mempraktekkan prosedur meniup

baling-baling dengan teknik Slow Deep Breathing pada pasien

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

25

c. Tahap Intervensi

1) Peneliti menilai pasien

2) Tindakan selanjutnya, minta pasien yang telah memenuhi kriteria

peneliti melakukan terapi Slow Deep Breathing dengan meniup

baling-baling yang terbuat dari plastik selama 3-5 menit dan prosedur

dilakukan sebanyak satu kali dalam 3 siklus.

d. Tahap Posttest

1) Setelah pasien berhenti melakukan terapi Slow Deep Breathing selama

3-5 menit sebanyak satu kali dalam tiga siklus peneliti menilai

Saturasi Oksigen pasien kembali

2) Peneliti mendokumetasikannya di lembar observasi.

H. Tahapan Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Penelitian

a. Menyusun proposal penelitian

b. Mendapatkan izin penelitian secara akademis untuk dilakukannya

penelitian di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Bulan 11

Maret sampai 6 April Tahun 2019

c. Mempersiapkan rencana penelitian dan alat yang diperlukan dalam

penelitian

d. Mengonsulkan perbaikan proposal skripsi

e. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan proses Kaji Etik di

Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

f. Langkah prosedur administrasi, peneliti mengajukan permohonan izin

penelitian dari institusi Pendidikan kepada pihak terkait

g. Setelah mendapatakan izin penelitian dari pihak terkait selanjutnya dari

surat tersebut diketahui waktu peneliti diizinkan untuk melaksanakan

penelitian

h. Menetukan waktu dan lokasi untuk melakukan penelitian

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

26

2. Pelaksanaan Penelitian pada kelompok Eksperimen

a. Langkah prosedur administrasi dalam rangka memperoleh izin

penelitian dari pihak terkait

b. Setelah mendapatkan izin penelitian selanjutnya peneliti dapat

melaksanakan penelitian sesuai waktu yang tertera dari surat izin

penelitian

c. Kemudian peneliti menemui kepala ruangan Alamanda untuk

memberikan surat izin penelitian dan memohon kerjasamanya selama

waktu pelaksanaan penelitian yaitu dalam mengumpulkan data tentang

pasien Bronkopneumonia yang telah diberaikan terapi Slow Deep

Breathing dengan metode meniup baling-baling

d. Peneliti menemui calon responden dan mengidentifikasi pasien untuk

mengetahui karakteristik pasien

e. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan pada pasien dan

keluargatentang informed concent yang berisi tujuan, manfaat

penelitian, dan prosedur yang akan dilakukan

f. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi seperti yang

sudah dijelaskan sebelumnya, serta ketersediaannya menjadi

responden, dan pasien ataupun keluarga pasien diminta untuk

menandatangani informed concent

g. Pasien yang tidak memenuhi kriteria dan tidak bersedia menjadi

responden, peneliti tidak bisa menjadikannya sebagai smpel

penelitian

h. Peneliti membuat kontrak dengan subjek untuk melakukan terapi Slow

Deep Breathing dengan metode meniup baling-baling

i. Peneliti memberi penjelasan dan mempraktekkan mengenai tindakan

yang akan dilakukan sesuai SOP yang telah peneliti siapkan

j. Peneliti mencatat nilai Saturasi Oksigen sebelum diberikan terapi Slow

Deep Breathing dengan meniup baling-baling

k. Peneliti menjelaskan SOP terapi Slow Deep Breathing dengan metode

meniup baling-baling

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

27

l. Kemudian peneliti kembali mengkaji nilai Saturasi Oksigen sebelum

dan setelah diberikan terapi Slow Deep Breathing dengan metode

meniup baling-baling

m. Setelah data terkumpul peneliti memeriksa kembali kelengkapan data

yang telah diperoleh

n. Kemudian dilakukan pengumpulan data

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapatkan izin dari RSUD

Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung untuk melakukan penelitian. Setelah

mendapatkan izin, peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah

etika yang meliputi :

Menurut Hidayat (2007) dalamYowanda (2018) melakukan penelitian

seorang peneliti harus menerapkan etika penelitian sebagai berikut :

a. Persetujuan riset (informed concent)

Informed Concent merupakan proses pemberian informasi yang cukup

dapat dimengerti kepada responden mengenai partisipasinya dalam suatu

penelitian. Peneliti memberikan informasi kepada responden tentang hak-

hak dan tanggung jawab mereka dalam suatu penelitian pengaruh mobilisasi

dini terhadap pemulihan kandung kemih dan mendokumentasikan sifat

kesepakatan dengan cara menandatangani lembar persetujuan riset bila

responden bersedia diteliti, namun apabila responden menolak untuk diteliti

maka peneliti tidak akan memaksa.

b. Keadilan (justice)

Prinsip keadilan ini menyatakan bahwa mereka yang sederajat harus

diperlakukan sederajat, sedangkan yang tidak sederajat harus diperlakukan

tidak sederajat sesuai dengan kebutuhan.Jadi peneliti harus berlaku adil dan

tidak membedakanderajat pekerjaan, status sosial, dan kaya ataupun miskin

terhadap kontrol maupun kelompok intervensi untuk mendapatkan

perlakuan sebanding.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

28

c. Kerahasiaan (confidentiality)

Peneliti harus bisa menjaga kerahasiaan data yang diperoleh dari

responden dan tidak menyampaikan kepada orang lain. Identitas responden

dibuat kode, hasil pengukurannya hanya peneliti dan kolektor data yang

mengetahui. Selama proses pengolahan data, analisis dan publikasi identitas

responden tidak diketahui orang lain.

d. Kejujuran (Veracity)

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Prinsip veracity

berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.

Peneliti akan memberikan informasi yang sebenar-benarnya tentang

mobilisasi dini, dan pemulihan kandung kemih sehingga hubungan antar

peneliti dan responden dapat terbina dengan baik dan penelitian ini dapat

berjalan sesuai tujuan.

e. Beneficience

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna

mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek

penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi. Pemberian latihan

mobilisasi dini akan membantu mempercepat pemulihan kandung kemih.

f. Nonmaleficience

Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek.

Pemberian latihan mobilisasi dini tidak membahayakan responden karena

latihan ini bisa mempercepat pemulihan kandung kemih. Apabila responden

dengan latihan ini menimbulkan ketidaknyamanan maka responden berhak

untuk menghentikan latihan. Peneliti juga akan membatasi responden sesuai

dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

J. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh

diantaranya:

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

29

a. Editing

Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau

dikumpulkan.Proses editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan

data atau setelah data terkumpul.Pada tahap ini peneliti melakukan

koreksi data yang telah dilakukan dan dicek untuk melihat kebenaran

pengisian dari responden.Hal ini dilakukan ditempat pengumpulan data

sehingga bila ada kekurangan segera dapat dilengkapi.

b. Coding

Penelitian mengubah data bentuk kalimat atau huruf menjadi data

dalam bentuk angka atau bilangan.Hal ini berguna untuk memudahkan

peneliti dalam perhitungan data didalam software di computer. Kode

tersebut antara lain 95-100% : 0, 90-94% : 1, 85-89% : 2 dan dibawah

85% : 3

c. Entering

Pada tahap ini diperlukan ketelitian dari orang yang melakukan “data

entry” ini. Apabila tidak dilakukan dengan benar maka akan terjadi bias,

meskipun hanya memasukkan data saja. Pada penelitian ini digunakan

analisis dengan bantuan program computer atau sofrware dalam

computer.

d. Cleaning

Tahap ini dilakukan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di

entry apakah ada kesalahan kode atau ketidaklengkapan data dengan

tidak ada missing data (data yang hilang), tidak ada variasi dara (tidak

ada kesalahan dalam memasukkan data) dan semua data mengetahui

konsistensi.

2. Analisa Data

a. Analisis Univariat

Analisa Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain …repository.poltekkes-tjk.ac.id/456/4/3.pdf · 2019-12-04 · sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi. 20

30

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi

dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2018).

Penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui mean, median,

modus, dan standar deviasi pada saturasi oksigen setelah dilakukan

terapi Slow Deep Breathing (Meniup Baing-Baling) pada pasien

Bronkopneumonia pada anak di Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019.

b. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk melihat perbedaan nilai saturasi

oksigen sebelum dan sesudah diberikan terapi Slow Deep Breathing

(meniup baling-baling) pasien Bronkopneumonia pada anak.

Ditemukan data tidak berdistribusi normal, sehingga peneliti melakukan

uji Wilcoxon. Maka uji statistic yang digunakan peneliti adalah uji

Wilcoxon.

Berdasarkan hasil perhitungan statistic dapat dilihat kemaknaan

pengaruh antara variable dengan uji Wilcoxon, yaitu :

1) Probabilitas (p-value) <α (0.05) artinya bermakna atau signifikan,

yaitu ada pengaruhyang bermakna antara variabel independepn

dengan variabel dependent atau hipotesis (Ho) ditolak.

2) Probabilitas (p-value) >α (0.05) artinya tidak bermakna atau

signifikan, yaitu tidak ada pengaruh yang bermakna antara variabel

independepn dengan variabel dependent atau hipotesis (Ho)

diterima.