Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Kuantitatif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Terapi Slow Deep Breathing
(Meniup Baling-baling) terhadap pasien Bronkopneumonia pada Anak di
Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun
2019.
B. Desain dan Rancangan Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan
rancangan penelitian One Group Pretest Posttest. Peneliti memilih jenis
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Pengaruh Terapi Slow Deep
Breathing (Meniup Baling-baling) terhadap pasien Bronkopneumonia pada
anak Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun
2019. Data dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest diperoleh
sesudah dilakukan observasi pertama (pretest) terlebih dahulu sebelum
diberikan intervensi (perlakuan), setelah itu diberikan intervensi (perlakuan),
kemudian dilakukan pengamatan terakhir (posttest). Desain rancangan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pretest Perlakuan Posttest
Gambar 3.1. Rancangan Penelitian One Group Pretest-Posttest Sumber :(Notoatmodjo, 2018)
01 X1 02
19
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung pada Tahun 2019.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek yaitu pada
Bulan Mei-Juni Tahun 2019 (setelah proposal dan etik penelitian disetujui).
D. Subjek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti.Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,
benda-benda mati lainnya, serta peristiwa dan gejala yang terjadi di dalam
masyarakat atau didalam alam (Notoatmodjo, 2018).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh total
populasi yaitu pasien Bronkopneumonia pada anak di Ruang Alamanda
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada tahun 2019. Jumlah
populasi selama tiga bulan (Septemver-November 2018) terdapat 120
pasien.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi, dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau
teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili
populasinya (Notoatmodjo, 2018). Sampel pada penelitian ini adalah pasien
Bronkopneumonia pada anak di Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung pada tahun 2019. Agar karakteristik sampel
tidak menyimpang dari populasinya, sebelum dilakukan pengambilan
sampel maka diperlukan kriteria inklusi dan ekslusi.
20
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2018). Beberapa kriteria inklusi pada sampel dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1) Pasien Anak dengan kasus Bronkopneumonia di Ruang Alamanda
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada tahun 2019;
2) Pasien anak dengan gejala dispnea (sesak nafas);
3) Pasien usia pra sekolah sampai remaja awal;
4) Orangtua yang mengizinkan anaknya sebagai responden, yang
ditandai dengan pihak orangtua yang telah mengisi Informed Consent;
5) Dalam keadaan composmentis (Kesadaran Penuh);
6) Hari Perawatan ke 1 atau ke 2;
7) Tidak sedang terpasang Oksigen;
8) Tidak mengalami gangguan pendengaran;
9) Tidak mengalami gangguan penglihatan;
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2018) . Beberapa kriteria eksklusi
pada sampel dalam penelitian ini sebagai berikut :
a) Pasien anak dengan gejala sesak nafas berat ( >24x/menit) disertai
batuk berdahak apabila mengalami kelelahan
b) Sedang menjalani perawatan intensif atau isolasi
c) Mengalami komplikasi pernafasan
3. Besar Sampel dan Teknik Sampling
a. Besar Sampel
Besar atau kecilnya sampel pada suatu penelitian yang penting dapat
mewakili populasi atau sampel tersebut representative (Riyanto, 2011).
21
Penelitian ini menggunakan metode Non Random Sampling dalam
pengambilan sampel serta menggunakan teknik Accidental Sampling.
Accidental Sampling merupakan pengambilan kasus atau responden
yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks
penelitian (Notoatmodjo, 2018).Besar sampel pada penelitian ini
menggunakan rumus estimasi proporsi menurut Hosmer dan Klar
(Lemeshow) :
� =���∝ �.⁄
� ��1 − ��. ���. �� − 1�+ ���∝ �.⁄
� �(1 − �)
Keterangan:
� = Besar sampel
� = Jumlah populasi pasien Bronkopneumonia di Ruang
Alamanda selama tiga bulan (120)
���∝ �.⁄� = Nilai Z pada derajat kemaknaan (95%=1,96)
� = Perkiraan proporsi di populasi (50%=0,5)
� = Tingkat signifikasi (0,05)
��� ��� ∶ Aprina & Anita (2018)
Perhitungan estimai proporsi :
� =1,96.0,5�1 − 0,5�. 120
0,05�. �120 − 1�+ 1,96. 0,5(1 − 0,5)
� =115,2481,2461
� =913
� = 30 Responden
Hasil dari perhitungan didapatkan jumlah sampel 30responden.
22
b. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakanpada penelitian ini adalah Non
Random Sampling dengan caraAccidental Sampling. Pengambilan
sampel secara accidental ini dilakukan dengan mengambil kasus atau
responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai kriteria
penelitian(Notoatmodjo, 2018).
E. Variabel Penelitian
Variabel diartikan sebagai ukuran atau ciri yang akan menjadi objek
penelitian. Variabel merupakan gejala atau objek (titik perhatian suatu
penelitian) yang bervariasi. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah
variabel bebas (Independen) dan variabel terikat (Dependen).
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel Bebas (Independen) merupakan variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel terikat (Dependen), sehingga Variabel
Bebas (Independen) dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi
(Aprina & Anita, 2018). Variabel Independen dalam penelitian ini adalah
Terapi Slow Deep Breathing dengan Metode Meniup Baling-Baling.
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya Variabel Bebas (Independen) yang dimana
Variabel Terikat (Dependen) sering juga disebut Variabel criteria dan hasil
(Anita, Aprina 2018). Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah
Saturasi Oksigen pasien Bronkopneumonia pada anak.
F. Definisi Operasional
Menurut (Notoatmodjo, 2018) Definisi operasional adalah uraian tentang
batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel
23
yang bersangkutan. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi
Operasional
Cara
Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
VariabelBebas (Independen)
Terapi Slow
Deep
Breathing
dengan
meniup
baling-baling
Bentuk terapi
Slow Deep
Breathing
dengan
meniup
baling-baling
- - - -
Variabel Terikat (Dependen)
Saturasi
Oksigen
pasien
Bronkopneu-
monia pada
anak sebelum
dan sesudah
dilakukan
intervensi
Persentasi
Hemoglobin
yang berkaitan
dengan
oksigen dalam
arteri, dan
diukur
langsung
dengan Pulse
Oxymeter
Observasi :
nilaiSatura
si Oksigen
Pulse
Oxymeter
Rata-rata
nilaiSaturasi
Oksigen dalam
bentuk persentase
sebelum
pengukuran
Rata-rata Nilai
Saturasi Oksigen
dalam bentuk
persentase sesudah
pengukuran
Ratio
G. Pengumpulan Data
1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data, yang dapat berupa kuisioner, formulir observasi,
formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan
24
sebagainya (Notoatmodjo, 2018). Instrument penelitian ini dibuat sendiri
oleh peneliti berupa lembar observasi dan lembar informed consent.
2. Alat dan Bahan Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2018). Alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian yaitu baling-baling yang terbuat dari plastik dan pulse
oxymeter.
3. Teknik Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dibagi menjadi empat tahap yaitu, tahap
persiapan, tahap pretest, tahap intervensi dan tahap posttest.
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti bekerja sama dengan Ruang Alamanda selama
satu bulan (Mei-Juni) untuk melaksanakan penelitian dan observasi
kepada responden dengan kasus Bronkopneumonia pada anak.
b. Tahap Pretest
1) Pada tahap ini peneliti menentukan calon responen sesuai kriteria
inklusi dan ekslusi.
2) Menjelaskan tujuan, manfaat, dan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien dan keluarga
3) Responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi minta
orangtua atau yang mewakili untuk mengisi informed concent
4) Peneliti langsung bina hubungan saling percaya dengan memberikan
salam, perkenalan diri pada anak
5) Pasien diposisikan semi fowler atau posisi senyaman mungkin
6) Peneliti menjelaskan sekaligus mempraktekkan prosedur meniup
baling-baling dengan teknik Slow Deep Breathing pada pasien
25
c. Tahap Intervensi
1) Peneliti menilai pasien
2) Tindakan selanjutnya, minta pasien yang telah memenuhi kriteria
peneliti melakukan terapi Slow Deep Breathing dengan meniup
baling-baling yang terbuat dari plastik selama 3-5 menit dan prosedur
dilakukan sebanyak satu kali dalam 3 siklus.
d. Tahap Posttest
1) Setelah pasien berhenti melakukan terapi Slow Deep Breathing selama
3-5 menit sebanyak satu kali dalam tiga siklus peneliti menilai
Saturasi Oksigen pasien kembali
2) Peneliti mendokumetasikannya di lembar observasi.
H. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
a. Menyusun proposal penelitian
b. Mendapatkan izin penelitian secara akademis untuk dilakukannya
penelitian di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Bulan 11
Maret sampai 6 April Tahun 2019
c. Mempersiapkan rencana penelitian dan alat yang diperlukan dalam
penelitian
d. Mengonsulkan perbaikan proposal skripsi
e. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan proses Kaji Etik di
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
f. Langkah prosedur administrasi, peneliti mengajukan permohonan izin
penelitian dari institusi Pendidikan kepada pihak terkait
g. Setelah mendapatakan izin penelitian dari pihak terkait selanjutnya dari
surat tersebut diketahui waktu peneliti diizinkan untuk melaksanakan
penelitian
h. Menetukan waktu dan lokasi untuk melakukan penelitian
26
2. Pelaksanaan Penelitian pada kelompok Eksperimen
a. Langkah prosedur administrasi dalam rangka memperoleh izin
penelitian dari pihak terkait
b. Setelah mendapatkan izin penelitian selanjutnya peneliti dapat
melaksanakan penelitian sesuai waktu yang tertera dari surat izin
penelitian
c. Kemudian peneliti menemui kepala ruangan Alamanda untuk
memberikan surat izin penelitian dan memohon kerjasamanya selama
waktu pelaksanaan penelitian yaitu dalam mengumpulkan data tentang
pasien Bronkopneumonia yang telah diberaikan terapi Slow Deep
Breathing dengan metode meniup baling-baling
d. Peneliti menemui calon responden dan mengidentifikasi pasien untuk
mengetahui karakteristik pasien
e. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan pada pasien dan
keluargatentang informed concent yang berisi tujuan, manfaat
penelitian, dan prosedur yang akan dilakukan
f. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya, serta ketersediaannya menjadi
responden, dan pasien ataupun keluarga pasien diminta untuk
menandatangani informed concent
g. Pasien yang tidak memenuhi kriteria dan tidak bersedia menjadi
responden, peneliti tidak bisa menjadikannya sebagai smpel
penelitian
h. Peneliti membuat kontrak dengan subjek untuk melakukan terapi Slow
Deep Breathing dengan metode meniup baling-baling
i. Peneliti memberi penjelasan dan mempraktekkan mengenai tindakan
yang akan dilakukan sesuai SOP yang telah peneliti siapkan
j. Peneliti mencatat nilai Saturasi Oksigen sebelum diberikan terapi Slow
Deep Breathing dengan meniup baling-baling
k. Peneliti menjelaskan SOP terapi Slow Deep Breathing dengan metode
meniup baling-baling
27
l. Kemudian peneliti kembali mengkaji nilai Saturasi Oksigen sebelum
dan setelah diberikan terapi Slow Deep Breathing dengan metode
meniup baling-baling
m. Setelah data terkumpul peneliti memeriksa kembali kelengkapan data
yang telah diperoleh
n. Kemudian dilakukan pengumpulan data
I. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapatkan izin dari RSUD
Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung untuk melakukan penelitian. Setelah
mendapatkan izin, peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah
etika yang meliputi :
Menurut Hidayat (2007) dalamYowanda (2018) melakukan penelitian
seorang peneliti harus menerapkan etika penelitian sebagai berikut :
a. Persetujuan riset (informed concent)
Informed Concent merupakan proses pemberian informasi yang cukup
dapat dimengerti kepada responden mengenai partisipasinya dalam suatu
penelitian. Peneliti memberikan informasi kepada responden tentang hak-
hak dan tanggung jawab mereka dalam suatu penelitian pengaruh mobilisasi
dini terhadap pemulihan kandung kemih dan mendokumentasikan sifat
kesepakatan dengan cara menandatangani lembar persetujuan riset bila
responden bersedia diteliti, namun apabila responden menolak untuk diteliti
maka peneliti tidak akan memaksa.
b. Keadilan (justice)
Prinsip keadilan ini menyatakan bahwa mereka yang sederajat harus
diperlakukan sederajat, sedangkan yang tidak sederajat harus diperlakukan
tidak sederajat sesuai dengan kebutuhan.Jadi peneliti harus berlaku adil dan
tidak membedakanderajat pekerjaan, status sosial, dan kaya ataupun miskin
terhadap kontrol maupun kelompok intervensi untuk mendapatkan
perlakuan sebanding.
28
c. Kerahasiaan (confidentiality)
Peneliti harus bisa menjaga kerahasiaan data yang diperoleh dari
responden dan tidak menyampaikan kepada orang lain. Identitas responden
dibuat kode, hasil pengukurannya hanya peneliti dan kolektor data yang
mengetahui. Selama proses pengolahan data, analisis dan publikasi identitas
responden tidak diketahui orang lain.
d. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Peneliti akan memberikan informasi yang sebenar-benarnya tentang
mobilisasi dini, dan pemulihan kandung kemih sehingga hubungan antar
peneliti dan responden dapat terbina dengan baik dan penelitian ini dapat
berjalan sesuai tujuan.
e. Beneficience
Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna
mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek
penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi. Pemberian latihan
mobilisasi dini akan membantu mempercepat pemulihan kandung kemih.
f. Nonmaleficience
Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek.
Pemberian latihan mobilisasi dini tidak membahayakan responden karena
latihan ini bisa mempercepat pemulihan kandung kemih. Apabila responden
dengan latihan ini menimbulkan ketidaknyamanan maka responden berhak
untuk menghentikan latihan. Peneliti juga akan membatasi responden sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
J. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh
diantaranya:
29
a. Editing
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan.Proses editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan
data atau setelah data terkumpul.Pada tahap ini peneliti melakukan
koreksi data yang telah dilakukan dan dicek untuk melihat kebenaran
pengisian dari responden.Hal ini dilakukan ditempat pengumpulan data
sehingga bila ada kekurangan segera dapat dilengkapi.
b. Coding
Penelitian mengubah data bentuk kalimat atau huruf menjadi data
dalam bentuk angka atau bilangan.Hal ini berguna untuk memudahkan
peneliti dalam perhitungan data didalam software di computer. Kode
tersebut antara lain 95-100% : 0, 90-94% : 1, 85-89% : 2 dan dibawah
85% : 3
c. Entering
Pada tahap ini diperlukan ketelitian dari orang yang melakukan “data
entry” ini. Apabila tidak dilakukan dengan benar maka akan terjadi bias,
meskipun hanya memasukkan data saja. Pada penelitian ini digunakan
analisis dengan bantuan program computer atau sofrware dalam
computer.
d. Cleaning
Tahap ini dilakukan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di
entry apakah ada kesalahan kode atau ketidaklengkapan data dengan
tidak ada missing data (data yang hilang), tidak ada variasi dara (tidak
ada kesalahan dalam memasukkan data) dan semua data mengetahui
konsistensi.
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
Analisa Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada
30
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi
dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2018).
Penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui mean, median,
modus, dan standar deviasi pada saturasi oksigen setelah dilakukan
terapi Slow Deep Breathing (Meniup Baing-Baling) pada pasien
Bronkopneumonia pada anak di Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019.
b. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan untuk melihat perbedaan nilai saturasi
oksigen sebelum dan sesudah diberikan terapi Slow Deep Breathing
(meniup baling-baling) pasien Bronkopneumonia pada anak.
Ditemukan data tidak berdistribusi normal, sehingga peneliti melakukan
uji Wilcoxon. Maka uji statistic yang digunakan peneliti adalah uji
Wilcoxon.
Berdasarkan hasil perhitungan statistic dapat dilihat kemaknaan
pengaruh antara variable dengan uji Wilcoxon, yaitu :
1) Probabilitas (p-value) <α (0.05) artinya bermakna atau signifikan,
yaitu ada pengaruhyang bermakna antara variabel independepn
dengan variabel dependent atau hipotesis (Ho) ditolak.
2) Probabilitas (p-value) >α (0.05) artinya tidak bermakna atau
signifikan, yaitu tidak ada pengaruh yang bermakna antara variabel
independepn dengan variabel dependent atau hipotesis (Ho)
diterima.