25
33 Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007: 3). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau eksperimen kuasi. Adapun desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah non-equivalent control group design (Sugiyono, 2009: 116). Di dalam penelitian ini terdapat dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelas eksperimen dan kelas pembanding. Kelas eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan yaitu teknik bercerita berpasangan dalam pembelajaran apresiasi dongeng. Sebaliknya, kelas pembanding adalah kelompok pembanding yang tidak mendapat teknik bercerita berpasangan dalam pembelajaran apresiasi dongeng. Tabel mengenai desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Rancangan non-equivalent control group design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O 1 X O 2 K O 3 O 4 Keterangan: E : kelas eksperimen K : kelas pembanding

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

  • Upload
    builiem

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

33

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007: 3). Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau

eksperimen kuasi. Adapun desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini

adalah non-equivalent control group design (Sugiyono, 2009: 116). Di dalam

penelitian ini terdapat dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelas eksperimen

dan kelas pembanding. Kelas eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan

yaitu teknik bercerita berpasangan dalam pembelajaran apresiasi dongeng.

Sebaliknya, kelas pembanding adalah kelompok pembanding yang tidak

mendapat teknik bercerita berpasangan dalam pembelajaran apresiasi dongeng.

Tabel mengenai desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Rancangan non-equivalent control group design

Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

E O1 X O2

K O3 O4

Keterangan:

E : kelas eksperimen

K : kelas pembanding

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

34

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

O1 : uji awal pada kelompok ekperimen

O2 : uji akhir pada kelompok eksperimen

X : perlakuan pada kelompok eksperimen menggunakan teknik bercerita

berpasangan

O3 : uji awal pada kelompok pembanding

O4 : uji akhir pada kelompok pembanding

B. Teknik Penelitian

Adapun teknik penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik tes. Teknik tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya

kemampuan objek yang akan diteliti (Arikunto, 2004: 223). Teknik tes digunakan

untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengapresiasi dongeng, baik sebelum

maupun sesudah diterapkan teknik bercerita berpasangan. Selain itu, teknik tes

juga akan digunakan untuk melihat adakah perubahan kemampuan mengapresiasi

dongeng pada kedua kelompok subjek.

Tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir

yang dilakukan baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding.

Pada kelompok eksperimen, tes awal diberikan sebelum mendapatkan

pembelajaran apresiasi dongeng dengan menggunakan teknik bercerita

berpasangan dan tes akhir diberikan setelah mendapatkan pembelajaran apresiasi

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

35

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok

pembanding, tes awal diberikan sebelum mendapatkan pembelajaran mengenai

apresiasi dongeng sedangkan tes akhir setelah mendapatkan pembelajaran

mengenai apresiasi dongeng.

2. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1) Memeriksa dan menilai hasil tes awal dan tes akhir di kelas eksperimen dan

kelas pembanding.

2) Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang untuk skor tes awal dan tes akhir.

Uji reliabilitas antarpenimbang tersebut dilakukan karena tes awal dan tes

akhir di kelas eksperimen dan kelas pembanding dinilai oleh lebih dari satu orang

untuk mencegah subjektivitas. Uji reliabilitas menggunakan rumus:

(testi) ∑ ∑

(∑ )

(penimbang) ∑

(∑ )

(total) ∑ ∑ (∑ )

(kekeliruan) ∑ ∑ ∑ ∑

Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukkan ke dalam format ANAVA.

Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan menggunakan rumus:

( )

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

36

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah itu, nilai tersebut dilihat dalam tabel Interpretasi Koefisien

Korelasi Nilai r .

3) Melakukan uji persyaratan analisis data

Uji persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas

data. Sebelum melakukan data dianalisis menggunakan uji hipotesis, data harus

diuji normalitas dan homogenitasnya. Pengujian normalitas data dilakukan

menggunakan rumus chi kuadrat (Subana dkk, 2005: 124), dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

(1) menentukan rentang (R), dengan rumus:

R = nilai maksimal – nilai minimal

(2) menentukan banyaknya kelas interval (K), dengan rumus:

K = 1 + 3,3 log n

(3) menentukan panjang kelas interval (P), dengan rumus:

(4) membuat tabel distribusi frekuensi untuk data yang sudah dikelompokkan;

(5) menentukan rata-rata hitung ( ) dengan rumus:

∑( )

(6) menentukan standar deviasi, dengan menggunakan rumus:

√∑(

) (∑ )

∑ ∑

(7) membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi

(8) menghitung hitung dengan menggunakan rumus chi kuadrat, yaitu:

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

37

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

∑( )

(9) menentukan derajat kebebasan dengan rumus:

Db = jumlah kelas - 3

(10) menentukan nilai tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05)

(11) membandingkan nilai X2 hitung dengan X

2 tabel, kriteria uji normalitas

adalah sebagai berikut.

Jika X2 hitung < X

2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal.

Jika X2 hitung > X

2 tabel, maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

Sementara itu, uji homogenitas varian rata-rata tes awal dan tes akhir

dilakukan dengan menggunakan rumus:

(Subana dkk., 2005: 161)

Keterangan:

Fhitung : nilai yang dicari

Vb : varians terbesar

Vk : varians terkecil

Data dinyatakan homogen jika Fhitung ≤ Ftabel.

4) Melakukan uji hipotesis dengan melakukan uji t. Uji t adalah tes statistik

yang digunakan untuk memperbandingkan mean dari kelompok eksperimen

dan kelompok pembanding (Arikunto, 2006: 311). Langkah-langkah dalam

melakukan uji t adalah sebagai berikut:

(1) merumuskan hipotesis;

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

38

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(2) menentukan t hitung dengan rumus:

√(∑ ∑

) (

)

Keterangan:

M = nilai hasil rata-rata per kelas

N = banyaknya subjek

X = deviasi setiap nilai x2 dan x1

Y = deviasi setiap nilai y2 dan y1

(3) menentukan derajat kebebasan, dengan rumus:

(4) menentukan t tabel untuk hipotesis dua ekor, dengan rumus:

( )( )

(5) melakukan pengujian hipotesis dengan kriteria pengujiannya adalah

“Terima H0, jika - ttabel < thitung < ttabel, dalam hal lainnya H0 ditolak”

C. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran yang

dijadikan pedoman dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Rencana

pelaksanaan pembelajaran tersebut dibuat berdasarkan standar kompetensi (SK)

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

39

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat di dalam Standar Isi KTSP. SK yang

dipilih oleh peneliti adalah mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan. KD

yang dipilih berdasarkan SK tersebut adalah menunjukkan relevansi isi dongeng

dengan situasi sekarang.

Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di

kelas eksperimen dan kelas pembanding adalah sebagai berikut.

a. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran di Kelas Eksperimen

Kelas eksperimen akan diberi perlakuan yaitu teknik bercerita berpasangan

dalam pembelajaran apresiasi dongeng. Perlakuan akan diberikan sebanyak dua

kali. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di

kelas eksperimen adalah sebagai berikut.

1) Pertemuan Pertama

a) Kegiatan Awal

Guru menyapa siswa.

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng.

Guru memotivasi siswa.

b) Kegiatan Inti

Siswa diberi penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dan

cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

40

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng “Kisah Kera dan Ayam”

yang akan diapresiasi. Dongeng tersebut telah dibagi menjadi dua

bagian oleh guru.

Siswa diberi penjelasan mengenai langkah-langkah teknik bercerita

berpasangan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran

apresiasi dongeng.

Siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebangkunya.

Salah satu siswa diminta untuk tetap di kelas sedangkan pasangannya

diminta menunggu di luar kelas.

Siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk mendengarkan

pembacaan bagian pertama dongeng “Kisah Kera dan Ayam”.

Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci

yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya.

Setelah selesai mendengarkan siswa diminta untuk menyimpan daftar

kata kunci yang telah ia tulis dan menunggu di luar kelas.

Siswa yang belum mendengarkan diminta masuk ke kelas untuk

mendengarkan pembacaan dongeng “Kisah Kera dan Ayam” bagian

kedua.

Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci

yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya.

Setelah siswa selesai mendengarkan “Kisah Kera dan Ayam” bagian

kedua, siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk masuk ke

kelas.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

41

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Siswa saling bertukar daftar kata kunci dengan pasangannya masing-

masing.

Sambil mengingat-ingat bagian yang telah didengarkan, siswa

berusaha mengarang bagian lain yang didengar oleh pasangannya

berdasarkan daftar kata kunci dari pasangannya.

Siswa yang mendengarkan bagian pertama memprediksikan dan

menulis apa yang terjadi selanjutnya sedangkan siswa yang

mendengarkan bagian kedua memprediksikan apa yang terjadi

sebelumnya.

Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk

membacakan hasil karangan mereka.

Siswa diberi kesempatan untuk mendengarkan pembacaan dongeng

“Kisah Kera dan Ayam” secara utuh.

c) Kegiatan Akhir

Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang

telah diapresiasi.

Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada pertemuan

hari itu.

Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan

terhadap peserta didik.

Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

disampaikan.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

42

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Pertemuan Kedua

a) Kegiatan Awal

Guru menyapa siswa.

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng.

Guru memotivasi siswa.

b) Kegiatan Inti

Siswa diingatkan kembali mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng

dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang.

Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng “Raja yang Baik Hati”

yang akan diapresiasi. Dongeng tersebut telah dibagi menjadi dua

bagian oleh guru.

Siswa diberi penjelasan mengenai langkah-langkah teknik bercerita

berpasangan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran

apresiasi dongeng.

Siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebangkunya.

Salah satu siswa diminta untuk tetap di kelas sedangkan pasangannya

diminta menunggu di luar kelas.

Siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk mendengarkan

pembacaan bagian pertama dongeng “Raja yang Baik Hati”.

Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci

yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

43

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah selesai mendengarkan siswa diminta untuk menyimpan daftar

kata kunci yang telah ia tulis dan menunggu di luar kelas.

Siswa yang belum mendengarkan diminta masuk ke kelas untuk

mendengarkan pembacaan dongeng “Raja yang Baik Hati” bagian

kedua.

Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci

yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya.

Setelah siswa selesai mendengarkan “Raja yang Baik Hati” bagian

kedua, siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk masuk ke

kelas.

Siswa saling bertukar daftar kata kunci dengan pasangannya masing-

masing.

Sambil mengingat-ingat bagian yang telah didengarkan, siswa

berusaha mengarang bagian lain yang didengar oleh pasangannya

berdasarkan daftar kata kunci dari pasangannya.

Siswa yang mendengarkan bagian pertama memprediksikan dan

menulis apa yang terjadi selanjutnya sedangkan siswa yang

mendengarkan bagian kedua memprediksikan apa yang terjadi

sebelumnya.

Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk

membacakan hasil karangan mereka.

Siswa diberi kesempatan untuk mendengarkan pembacaan dongeng

“Raja yang Baik Hati” secara utuh.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

44

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c) Kegiatan Akhir

Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang

telah diapresiasi.

Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada pertemuan

hari itu.

Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan

terhadap peserta didik.

Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

disampaikan.

b. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran di Kelas Pembanding

1) Pertemuan Pertama

a) Kegiatan Awal

Guru menyapa siswa.

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng.

Guru memotivasi siswa.

b) Kegiatan Inti

Siswa diberi penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng

dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang.

Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng “Kisah Kera dan

Ayam” yang akan diapresiasi.

Siswa diminta mendengarkan dongeng “Kisah Kera dan Ayam”.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

45

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sambil mendengarkan, siswa diminta untuk mencatat kata-kata

kunci yang dianggap penting dari dongeng yang dibacakan.

Setelah selesai mendengarkan, siswa diminta menuliskan kembali

dongeng “Raja yang Baik Hati” dengan kata-katanya sendiri.

Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk

membacakan hasil karangan mereka.

c) Kegiatan Akhir

Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada

pertemuan hari itu.

Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang

telah diapresiasi.

Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan

terhadap peserta didik.

Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah disampaikan.

2) Pertemuan Kedua

a) Kegiatan Awal

Guru menyapa siswa.

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng.

Guru memotivasi siswa.

b) Kegiatan Inti

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

46

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Siswa diberi penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng

dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang.

Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng “Raja yang Baik Hati”

yang akan diapresiasi.

Siswa diminta mendengarkan dongeng “Raja yang Baik Hati”.

Sambil mendengarkan, siswa diminta untuk mencatat kata-kata

kunci yang dianggap penting dari dongeng yang dibacakan.

Setelah selesai mendengarkan, siswa diminta menuliskan kembali

dongeng “Raja yang Baik Hati” dengan kata-katanya sendiri.

Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk

membacakan hasil karangan mereka.

c) Kegiatan Akhir

Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada

pertemuan hari itu.

Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang

telah diapresiasi.

Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan

terhadap peserta didik.

Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah disampaikan.

2. Instrumen Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa baik sebelum

maupun sesudah mendapat perlakuan. Instrumen tes berupa soal-soal yang akan

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

47

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

digunakan saat pelaksanaan tes awal dan tes akhir. Soal-soal yang akan digunakan

berbentuk esai. Di dalam tes awal dan tes akhir, siswa diminta menuliskan unsur-

unsur intrinsik dari dongeng yang pernah dibaca. Selain itu, siswa juga diminta

untuk mengapresiasi dongeng sesuai dengan langkah-langkah apresiasi yang

dijelaskan oleh Sumardjo dan Saini (1988: 174-175).

Soal tes yang diberikan kepada siswa dibuat berdasarkan ranah kognitif

dan ranah afektif. Ranah kognitif, yang dikembangkan oleh Bloom (Arikunto,

2010: 117-120), meliputi pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3),

analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Sementara itu ranah afektif

(Dickson dan Saxe, et al. dalam Arikunto, 2010: 138-139) meliputi receiving

(menerima), responding (merespon), valuing (menilai), organization

(mengorganisasikan), dan characterization by value or value complex

(mengkarakterisasi suatu nilai dengan kompleks nilai).

Soal-soal mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dibuat berdasarkan

ranah kognitif sedangkan soal-soal mengenai apresiasi dongeng dibuat

berdasarkan ranah afektif. Kisi-kisi soal yang akan digunakan adalah sebagai

berikut.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal

Materi Soal Ranah

Kognitif Afektif

1. Keterlibatan jiwa

2. Penilaian mengenai penyajian isi dongeng

a. Judul

b. Tokoh

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

48

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Penokohan

d. Alur

e. Latar

f. Amanat

g. Pendapat mengenai masing-masing unsur

intrinsik.

3. Relevansi isi dongeng dengan situasi saat ini √

Dongeng yang akan digunakan dalam tes awal dan tek akhir adalah

dongeng yang berjudul “Lutung Kasarung” (dongeng terlampir). Adapun

instrumen tes yang akan digunakan dalam tes awal dan tes akhir adalah sebagai

berikut.

Tabel 3.3

Instrumen Tes Awal dan Tes Akhir

Indikator Teknik Bentuk Instrumen Ranah

Mampu

mengungkap-

kan

keterlibatan

jiwa dengan

dongeng yang

diperdengar-

kan.

Tes

tulis

Uraian 1. Masalah-masalah

apa sajakah yang

dialami oleh tokoh

utama dalam

dongeng yang telah

kamu dengarkan?

2. Apakah yang akan

kamu lakukan jika

kamu mengalami

masalah seperti

yang dialami oleh

tokoh utama dari

dongeng yang telah

kamu dengarkan?

Afektif

(merespon)

Afektif

(merespon)

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

49

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mampu

mengemuka-

kan pendapat

mengenai

penyajian isi

dongeng.

3. Tuliskan judul

dongeng yang telah

kamu dengarkan dan

berikan pendapatmu

mengenai

kesesuaian judul

dengan cerita

dongeng tersebut!

4. Tuliskan unsur-

unsur intrinsik

(tokoh, watak tokoh,

alur, latar, dan

amanat) yang

terdapat dalam

dongeng yang telah

kamu dengarkan!

5. Tuliskan

pendapatmu

mengenai masing-

masing unsur

intrinsik (tokoh dan

watak tokoh, alur,

latar, dan amanat)

dari dongeng yang

telah kamu

dengarkan!

Mampu

mengemuka-

kan pendapat

mengenai

penyajian isi

dongeng.

Mampu

menjelaskan

relevansi isi

dongeng

dengan situasi

Tes

tulis

Uraian 6. Tuliskanlah

hubungan antara isi

dongeng yang telah

kamu dengarkan

dengan situasi saat

Afektif

(meng-

organisasi-

kan)

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

50

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

saat ini

ini, dari segi:

a) Tokoh dan watak

tokoh;

b) alur;

c) latar;

d) amanat!

Kriteria penilaian yang akan digunakan untuk menilai hasil tes awal dan

tes akhir adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian

No. Aspek

Penilaian

Kriteria Penilaian Skor

1 Kemampu-

an siswa

dalam

menemukan

masalah.

(Bobot: 3)

Siswa mampu menuliskan semua masalah yang

dialami Purbasari, sebagai tokoh utama, yaitu

sebagai berikut:

1) Purbasari difitnah oleh kakaknya,

Purbararang.

2) Purbasari diasingkan di hutan.

3) Purbasari ditantang oleh kakaknya untuk

adu panjang rambut.

4) Purbasari ditantang oleh kakaknya untuk

adu tampan tunangan.

4

Siswa hanya mampu menuliskan tiga masalah

yang dialami tokoh utama.

3

Siswa hanya mampu menuliskan dua masalah

yang dialami tokoh utama.

2

Siswa hanya mampu menuliskan satu masalah

yang dialami tokoh utama.

1

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

51

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Siswa tidak mampu menuliskan masalah yang

dialami tokoh utama.

0

2.

Kemampu-

an siswa

dalam

memberikan

solusi atas

permasalaha

n yang

ditemukan.

(Bobot: 3)

Siswa mampu memberikan solusi atas semua

masalah yang dialami oleh tokoh utama.

4

Siswa hanya mampu memberikan solusi atas

tiga masalah yang dialami oleh tokoh utama.

3

Siswa mampu memberikan solusi atas dua

masalah yang dialami oleh tokoh utama.

2

Siswa mampu memberikan solusi atas satu

masalah yang dialami oleh tokoh utama.

1

Siswa tidak mampu memberikan solusi atas

masalah yang dialami oleh tokoh utama.

0

3. Kemampu-

an siswa

dalam

mengingat

judul dan

memberikan

pendapat

mengenai

kesesuaian

judul

dengan isi

dongeng.

(Bobot: 3)

Siswa dapat menuliskan judul dongeng dengan

tepat, yaitu “Lutung Kasarung”, disertai

pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi

dongeng.

4

Siswa menuliskan judul tetapi terdapat

penulisan salah satu kata yang salah dan

disertai pendapat mengenai kesesuaian judul

dengan isi dongeng.

3

Siswa dapat menuliskan judul dongeng dengan

tepat tetapi tidak disertai pendapat mengenai

kesesuaian judul dengan isi dongeng.

2

Siswa menuliskan judul tetapi terdapat

penulisan salah satu kata yang salah dan

tidak menuliskan pendapat mengenai

kesesuaian judul dengan isi dongeng.

Siswa tidak menuliskan judul dongeng

tetapi menuliskan pendapat mengenai

kesesuaian judul dengan isi dongeng.

1

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

52

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Siswa tidak menuliskan judul dongeng dan

tidak menuliskan pendapat mengenai

kesesuaian judul dengan isi dongeng.

0

4.

Kemampu-

an siswa

dalam

menjelaskan

unsur

intrinsik

yang

terdapat

dalam

dongeng.

(Bobot: 5)

Siswa mampu menjelaskan lima unsur intrinsik

yang ada di dalam dongeng secara lengkap,

yaitu sebagai berikut.

a. Tokoh (Purbasari, Lutung, Purbararang,

Indrajaya, Prabu Tapa Agung, Nenek sihir,

dan Patih.)

b. Watak tokoh (Purbasari yang memiliki

watak protagonis, Lutung memiliki watak

yang protagonis, Purbararang yang

memiliki watak antagonis, Indrajaya yang

memiliki watak antagonis, Prabu Tapa

Agung yang memiliki watak protagonis,

Nenek sihir yang memiliki watak antagonis,

dan Patih yang memiliki watak protagonis)

c. Alur yang memiliki hubungan kuasalitas

dan sesuai dengan isi dongeng (Karena

merasa iri, Purbararang membuat adiknya,

Purbasari, terkena penyakit kulit dan

mengusirnya ke hutan. Di hutan dia

bersahabat dengan Lutung yang

membantunya menyembuhkan penyakit

yang dideritanya. Ketika Purbararang

mengetahui adiknya sudah sembuh, ia pun

menantang adiknya. Purbasari ditantang

adu panjang rambut dan adu tampan

tunangan. Purbasari memenangkan kedua

pertandingan tersebut setelah memilih

lutung, yang ternyata wujud aslinya sangat

4

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

53

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tampan, menjadi tunangannya. Purbararang

lalu meminta maaf kepada adiknya dan

Purbasari memaafkannya.

d. Latar waktu (pada masa Kerajaan Tapa

Agung dan pada malam hari), latar tempat

(di Istana, di hutan, dan di telaga), dan latar

suasana (sedih dan bahagia) dari dongeng

tersebut disertai pendapat mengenai

masing-masing latar.

e. Siswa mampu menuliskan amanat yang

sesuai dengan isi dongeng (Seseorang yang

senantiasa menghadapi cobaan hidup

dengan penuh kesabaran dan pantang

menyerah akan mendapatkan kebahagiaan.

Sementara itu, orang yang selalu bersikap

jahat kepada orang lain akan mendapat

ganjaran yang setimpal.)

Siswa hanya mampu menjelaskan tiga sampai

empat unsur intrinsik secara lengkap.

3

Siswa hanya mampu menjelaskan dua unsur

intrinsik secara lengkap.

2

Siswa hanya mampu menuliskan satu unsur

intrinsik secara lengkap.

1

Siswa tidak mampu menuliskan unsur intrisnik

yang terdapat dalam dongeng.

0

5.

Kemampu-

an siswa

dalam

memberikan

pendapat

Siswa mampu menuliskan pendapatnya

mengenai empat unsur intrinsik dongeng, yaitu

tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan amanat.

4

Siswa mampu menuliskan pendapatnya

mengenai tiga unsur intrinsik dongeng.

3

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

54

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terhadap

unsur-unsur

intrinsik

dongeng.

(Bobot: 4)

Siswa mampu menuliskan pendapatnya

mengenai dua unsur intrinsik dongeng.

2

Siswa mampu menuliskan pendapatnya

mengenai satu unsur intrinsik dongeng.

1

Siswa tidak mampu menuliskan pendapatnya

mengenai satu pun unsur intrinsik dongeng.

0

6.

Kemampu-

an siswa

dalam

merelevansi

kan isi

dongeng

dengan

situasi

sekarang

(Bobot: 4)

Siswa mampu menuliskan hubungan empat

unsur intrinsik dongeng (tokoh dan watak

tokoh, alur, latar, dan amanat) dengan situasi

saat ini.

4

Siswa mampu menuliskan hubungan tiga unsur

intrinsik dongeng dengan situasi saat ini.

3

Siswa mampu menuliskan hubungan dua unsur

intrinsik dongeng dengan situasi saat ini.

2

Siswa mampu menuliskan hubungan satu unsur

intrinsik dongeng dengan situasi saat ini.

1

Siswa tidak mampu menuliskan satu pun

hubungan unsur intrinsik dongeng dengan

situasi saat ini.

0

Skor

Maksimal

Jumlah Bobot x Skor Maksimal = 22 x 4 = 88

Kriteria penilaian dibuat berdasarkan indikator yang tercantum dalam

instumen penelitian. Indikator tersebut didasarkan dari langkah-langkah apresiasi

yang dikemukakan oleh Sumardjo dan Saini K.M. (1988: 174-175). Masing-

masing soal diberi bobot yang berbeda sesuai dengan tingkat kerumitan jawaban.

Soal-soal dari aspek keterlibatan jiwa masing-masing diberi bobot tiga karena

siswa harus mampu merasakan dengan sungguh-sungguh permasalahan yang

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

55

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terdapat dalam cerita dongeng sebelum memberikan respon terhadap

permasalahan tersebut.

Soal-soal dari aspek pendapat mengenai penyajian isi dongeng diberi

bobot yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kerumitan jawaban. Pertanyaan

mengenai judul dan kesesuaian judul dengan isi cerita diberi bobot tiga karena

siswa harus mengingat judul kemudian memberikan pendapatnya mengenai

kesesuaian judul dengan isi cerita. Pertanyaan mengenai unsur intrinsik diberi

bobot lima karena dalam proses pengerjaannya siswa harus mengingat semua

unsur intrinsik yang terdapat dalam dongeng. Begitupun dalam menjawab

pertanyaan tentang pendapat mengenai unsur intrinsik, dalam pengerjaannya,

siswa dituntut untuk memberikan pendapatnya mengenai unsur-unsur intrinsik

dongeng, sehingga soal tersebut diberi bobot empat.

Soal dari aspek relevansi isi dongeng dengan situasi saat ini diberi bobot

empat. Sebelum mengerjakan soal tersebut, siswa dituntut untuk mengingat-ingat

berbagai hal atau kejadian yang ada di kehidupan nyata kemudian dihubungkan

dengan unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam dongeng. Oleh karena itu, soal

terakhir ini diberi bobot empat.

Penilaian terhadap hasil tes awal dan tes akhir dilakukan berdasarkan

Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAP adalah membandingkan nilai hasil belajar

siswa dengan patokan atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Harun,

2004: 3). Penilaian terhadap hasil tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut.

( ) x 100 %

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

56

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Populasi dan Sampel

Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Populasi

Sugiyono (Sugiyono, 2011: 17) menjelaskan bahwa “populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek dan subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi meliputi seluruh karakteristik yang

dimiliki oleh objek atau subjek tersebut (Sugiyono, 2011: 118). Populasi pada

penelitian ini adalah siswa siswa SMP Negeri 10 Bandung kelas VII yang terdiri

dari 331 siswa. Jumlah siswa pada masing-masing kelas dapat dilihat dalam tabel

berikut ini.

Tabel 3.5

Jumlah Siswa Kelas VII pada Masing-Masing Kelas

No. Kelas Jumlah Siswa

1. VII A 36

2. VII B 37

3. VII C 38

4. VII D 37

5. VII E 37

6. VII F 36

7. VII G 38

8. VII H 36

9. VII I 36

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/10729/4/s_ind_0807241_chapter3.pdfdongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding,

57

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili karakteristik tertentu

yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 118). Dalam penelitian non-

equivalent control group design, digunakan kelas-kelas yang sudah ada dan

memiliki karakter atau kondisi yang sama (Taniredja dan Mustafidah, 2011: 56).

Berdasarkan ketentuan tersebut, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

siswa di kelas VII-H sebagai kelas eksperimen dan VII-I sebagai kelas

pembanding. Jumlah siswa di masing-masing kelas sebanyak 36 orang. Peneliti

menggunakan kelas VII-H dan VII-I karena karakteristik siswa di dua kelas

tersebut memiliki karakteristik yang sama.