Upload
vukhanh
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian memiliki arti yang sangat penting di dalam suatu
kegiatan penelitian. Dalam setiap penelitian diperlukan metode penelitian yang
tepat dan akurat. Oleh karena itulah perlu dipahami pengertian dari suatu
metodologi penelitian. Penelitian merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
untuk menemukan, mengembangkan ataupun menguji kebenaran dari suatu
pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan cara-cara dan metode
ilmiah.
3.1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pola kuantitatif yang memakai
pedoman penelitian dari hasil sample dan populasi. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif karena penelitian ini berusaha mencari kebenaran yang
berlaku secara umum dan luas sesuai dengan topik. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian yang berpola dan bebas nilai, objektif, deduktif, dengan
tujuan mencari suatu penjelasan. Penelitian ini juga mengambil sampel yaitu
bagian dari populasi yang diharapakan dapat mewakili populasi. Dimana
populasi sendiri adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa
orang atau objek (Kuncoro 2003:103). Sesuai dengan tujuan metode kuantitatif
yaitu untuk mencari hukum universal. Dalam penelitian ini, permasalahan
penelitian bertujuan menemukan jawaban yang bersifat umum dan luas.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode survey seperti
yang dikemukakan oleh Kerlinger (1973) bahwa penelitian survey adalah
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, dimana
penelitian ini ingin menggambarkan dan menjelaskan bagaimana persepsi
mahasiswa UKSW memandang kebebasan perempuan dalam iklan 3 always on
2
versi bebas itu nyata yang selanjutnya akan dianalisis dan dikelompokan
menggunakan kajian feminisme.
3.2. Jenis penelitian
Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif dimana
penelitian deskriptif sendiri adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lainnya
(Sugiyono, 1999:11).
3.3. Lokasi penelitian
Untuk lokasi penelitian disini peneliti menggunakan pertimbangan
praktis terkait dengan mempertimbangkan alokasi, pendanaan, dan juga
kemudahan dalam memeperoleh data, sehingga peneliti memilih lokasi di
UKSW dengan alasan penelitian ini dilakukan dalam lingkup kampus UKSW
Salatiga dimana didalam kampus UKSW Salatiga terdapat mahasiswa dan
mahasiswi yang memiliki latar belakang, kehidupan sosial, dan memiliki
pandangan terhadap suatu kebebasan yang tentunya berbeda satu dengan yang
lainnya.
3.4. Satuan Amatan dan Satuan Analisis
Didalam suatu penelitian selalu berhubungan terhadap siapa penelitian
yang akan dilakukan, dan terhadap siapa penelitian teresebut akan diberlakukan
kesimpulan yang ditarik lewat penelitian tersebut (Ihalauw 2003). Dan
berdasarkan dari tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka unit
amatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa dan Mahasiswi
baru UKSW. Berdasarkan unit amatan diatas maka satuan analisis dalam
penelitian ini adalah persepsi kebebasan perempuan pada Mahasiswa dan
3
Mahasiswi baru UKSW terhadap kebebasan perempuan yang terdapat dalam
iklan 3 always on versi bebas itu nyata.
3.5. Variable Penelitian & Indikator
a. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya
(Sugiyono, 1999:32). penelitian adalah Kebebasan Perempuan
menurut kajian Feminis dari berbagai pandangan dalam feminis
seperti berikut yang dirangkum dari Feminist Politics and Human
Nature, Alison M. Jaggar.
b. Indikator Feminisme terbagi menjadi empat yaitu :
a) Feminisme Liberal
b) Feminisme Radikal
c) Feminisme Sosialis
d) Feminisme Marxisme
Pengambilan data yang akan dilakukan yaitu dengan menghubungkan
antara pandangan terhadap kebebasan perempuan dengan kajian Feminisme,
Sehingga akan dapat diketahui bagaimana persepsi para Mahasiswa UKSW
dalam memandang kebebasan perempuan, sesuai dengan kajian Feminisme
tersebut.
4
3.6. Skala Pengukuran
Tabel 3.1. Blue Print Variabel
Takrif
Variabel
Favorabel Unfavorabel Skala
Feminisme
Liberal
1. Perempuan bebas
berekspresi sesuka
hatinya
2. Perempuan harus selalu
mengikuti peraturan yang
ada didalam
keluarga’nya
3. Dalam menentukan
jodoh perempuan bebas
memilih sesuai dengan
pilihannya sendiri
4. Perempuan harus selalu
mengikuti norma yang
ada dalam masyarakat
5. Perempuan bebas berfikir
dan berkreasi dalam hal
apapun juga
1. Perempuan bebas
keluar rumah meskipun
lebih dari jam 10
malam
2. Perempuan tidak boleh
memilih dan
menentukan jodoh
sesuai dengan
pilihannya sendiri
3. Perempuan tidak boleh
keluar rumah larut
malam / diatas jam
sepuluh malam
4. Perempuan bebas
berkreasi tanpa batas
dan tidak harus
mengikuti aturan dari
orang tua’nya
5. Perempuan bebas
berpakaian terbuka /
berpakaian diatas lutut
ORDINAL
Feminisme
Radikal
1. Perempuan harus selalu
mengikuti peraturan
dari orang tuanya
2. Perempuan bebas
bekerja dan melakukan
1. Perempuan bebas
melanggar peraturan
yang diberikan oleh
orang tuanya
5
pekerjaan laki-laki
3. Perempuan tidak harus
selalu menggunakan
rok dibawah lutut
4. Perempuan bebas
menjadi kepala
keluarga seperti laki-
laki
5. Perempuan tidak harus
selalu berurusan
dengan urusan rumah
tangga
2. Perempuan tidak
boleh melakukan
pekerjaan kaum laki-
laki
3. Perempuan tidak
boleh pulang larut
malam seperti kaum
lelaki
4. Perempuan bebas
keluar larut malam
seperti para lelaki
5. Perempuan harus
selalu menggunakan
rok
ORDINAL
Feminisme
Sosialis
1. Perempuan dan laki –
laki harus memiliki
kedudukan sejajar dan
setara
2. Kebebasan kaum
perempuan juga harus
sama dengan kebebasan
kaum laki-laki
3. Dalam memilih teman
bermain, perempuan
tidak harus selalu
melihat latar
belakangnya
4. Tidak selamanya
perempuan harus melihat
latar belakang dan asal
usul dalam memilih
1. Laki–laki memang
lebih pantas menjadi
kepala keluarga
dibandingkan
perempuan
2. Perempuan harus selalu
melihat latar belakang
dalam memilih teman
bermain’nya
3. Perempuan harus
melihat latar belakang
dan asal usul laki-laki
dalam memilih calon
pasangan hidupnya
4. Laki-laki tidak selalu
pantas menjadi kepala
keluarga
ORDINAL
6
pasangan hidupnya
5. Kebebasan perempuan
itu lepas bebas dan tanpa
batas
5. Perempuan dan laki-
laki tidak harus
memiliki kedudukan
sejajar dan setara
Feminisme
Marxisme
1. Perempuan bebas
menempuh pendidikan
setinggi-tingginya,
untuk meraih cita-cita
2. Perempuan bebas
bergaul tanpa aturan,
dan tanpa membedakan
status dan derajat
3. Kedudukan perempuan
tidak harus selalu
berada dibawah laki-
laki
4. Dalam memilih calon
pendamping hidup,
perempuan tidak harus
mempertimbangkan
dari latar belakang
ekonomi pasangan’nya
5. Dalam memilih
pasangan perempuan
tidak harus memilih
pasangan yang setara
dan sederajat
1. Dalam memilih
pasangan perempuan
harus memilih
pasangan yang setara
atau sederajat dengan
keluarga’nya
2. Perempuan tidak
boleh menikmati
masa muda dengan
bergaul dan berteman
dengan siapa saja
3. Perempuan memang
seharusnya berada
dalam kedudukan
subordinat (berada
dibawah laki-laki)
4. Latar belakang
ekonomi merupakan
hal penting bagi
perempuan dalam
memilih calon
pendamping hidupnya
5. Perempuan tidak
harus menempuh
pendidikan tinggi
ORDINAL
7
Tabel 3.2.
Skala Indikator Feminisme
No Indikator
Feminisme
Favorable Unfavorable Jumlah
1 Liberal 5 5 10
2 Radikal 5 5 10
3 Sosialis 5 5 10
4 Marxisme 5 5 10
Jumlah 20 20 40
Sumber Data Primer, 2013
Indikator – indikator tersebut diukur dengan menggunakan Skala Likert
dimana skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 1999: 86).
Dan dengan skala likert ini maka variabel yang akan dikukur dan dijabarkan
menjadi inidkator variabel, kemudian indikator tersebut akan dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa, pertanyaan
ataupun pernyataan. Dalam skala pengukurannya digunakan untuk
menghadapkan seorang responden dengan sebuah daftar pertanyaan mengenai
kebebasan perempuan yang harus dijawab dengan sikap pertanyaan ketertarikan
dan ketidaktertarikan. Pilihan jawaban pernyataan digolongkan menjadi empat
alternatif jawaban, yaitu : “ SS : Sangat Setuju”, “ S: Setuju”, “TS: Tidak
Setuju”,dan “STS: Sangat Tidak Setuju”. Skala yang diberikan adalah sama dan
berlaku untuk keseluruhan variabel. Selanjutnya masing-masing jawaban sikap
diberi bobot skor sebagai berikut :
8
Tabel 3.3.
Tabel Skor Pernyataan
No Item Alternatif Pilihan Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber Data Primer, 2013
3.5. Populasi dan Sample
a) Populasi disini yaitu sumber data yang diperoleh dari unit analisa dan
unit amatan, yang diperoleh dari responden yaitu mahasiswa dan mahasiswi
baru UKSW Salatiga yang akan disebarkan secara acak sehingga
memudahkan proses penelitian. Sesuai dengan pendapat Sugiyono
(2007:55) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian dilakukan
penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini diharapkan dapat
menggambarkan dan mendeskripsikan kebebasan perempuan pada
mahasiswa UKSW dalam iklan 3 always on versi bebas itu nyata.
b) Sample disini yaitu sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi cukup besar, maka diperlukan adanya
batasan penelitian, hal ini dikarenakan pada keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka dari sini ditentukan dan ditetapkan sampel dari populasi
tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif atau mewakili (Sugiyono, 1999). Dan lebih dalam mengenai
sampel (Kriyantono, 2006) menyatakan bahwa dalam teknik ini populasi
akan dikelompokan kedalam kelompok atau kategori yang disebut strata,
9
strata disini bisa berupa usia, kota, jenis kelamin, agama, dan sebagainya.
Populasi yaitu sumber data yang diperoleh dari unit analisa dan unit amatan,
yang diperoleh dari responden yaitu mahasiswa dan mahasiswi baru UKSW
Salatiga, dimana setiap tahunnya terdapat sekitar ± 3000 mahasiswa baru
(maba) yang masuk.
Dari hasil tersebut akan terbentuk suatu sampling, yang berasal dari
angket yang telah disebarkan secara acak sehingga memudahkan proses
penelitian untuk mencapai penelitian yang bersifat kuantitaif dengan
menggunakan pedoman yaitu sample dan populasi. Untuk sample
menggunakan rumus Slovin (Umar Husein 2002: 96) yaitu :
Sampel : n =
( )
* keterangan
n = jumlah sample ,
N = ukuran populasi,
e = nilai presisi (sebesar 0,05)
1= angka Konstanta
n =
( )
n =
n = 352,94118
n = 360 (dibulatkan)
Dari rumus tersebut ditentukan jumlah responden 360 orang untuk mewakili
mahasiswa dan mahasiswi baru UKSW.
10
3.8. Jenis data dan sumber informasi
a) Data primer
Merupakan data yang dikumpulkan dan diperoleh secara langsung oleh
peneliti yang didapatkan dari responden yang merupakan objek penelitian.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui metode survey dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan berisi dengan pertanyaan
secara tertutup yang akan diajukan secara terstruktur dengan alternatif pilihan
jawaban yang telah disediakan didalamnya. Kuesioner ini digunakan untuk dan
memudahkan peneliti dalam mengolah dan menganalisis data, sehingga
memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti.
b) Data sekunder
Merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, dalam
bentuk data yang telah ada. Data ini telah diteliti dan dianalisis oleh pihak lain.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini harus berasal dari sumber
yang juga dapat mendukung proses penelitian. Penelitian ini menggunakan data
sekunder untuk mendukung proses pengumpulan informasi dan juga sebgai
referensi untuk peneliti. Data sekunder ini diperoleh dari buku atau literature
dan juga sumber lainnya seperti internet, dimana data data ini sebagai sumber
informasi yang juga dapat digunakan untuk proses penelitian ini.
11
3.9. Teknik Pengumpulan Data
a) Kuesioner
Kuesioner sendiri menurut (Singaribum & Effendi, 1984) bertujuan
untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei, dan
memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin. Proses
pengambilan data akan dilakukan dengan cara, menyebarkan questioner kepada
mahasiswa UKSW dengan metode random sampling, atau sample-sample akan
di sebarkan secara acak. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara
yang dapat digunakan oleh periset untuk mengumpulkan data (Kriyantono, 2006
: 63).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey
dengan mengunakan kuesioner. Metode ini berbentuk rangkaian atau kumpulan
pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan yang
disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan, lalu dikirim kepada
responden untuk diisi (Bungin, 2001 : 130). Daftar pertanyaan ini berbentuk
Kuisioner yang akan dibagikan pada 360 responden yaitu para Mahasiswa
UKSW Salatiga dimana hasil data dari kuesioner inilah yang akan menjadi data
primer dalam penelitian.
b) Studi Pustaka
Dalam studi pustaka ini dimaksudkan untuk memperoleh dasar-dasar
teori komunikasi dan juga teori tentang kebebasan perempuan/feminisme yang
akan digunakan sebagai pedoman dalam membahas masalah yang ada. Dimana
studi pustakan ini didapat dari kepustakaan literatur dan pedoman wacana yang
terkait.
12
3.10. Analisa Data
Pada penelitian ini teknik analisa data menggunakan statistik deskriptif
yang pada umumnya digunakan oleh para peneliti untuk memberikan informasi
mengenai karakteristik variabel . Menurut (Sugiyono :2006), statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku secara umum atau
untuk generalisasi. Termasuk didalam statistik deskriptif disini adalah penyajian
data melalui tabel, grafik, diagram, perhitungan frekuensi dan sebagainya.
Deskripsi atau penggambaran sekumpulan data secara visual dapat dilakukan
dalam dua bagian, yaitu dalam bentuk gambar atau grafik dan dalam bentuk
tulisan. Dalam program SPSS for Windows version 16.0, metode statistik
deskriptif dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran data berupa tabel
frekuensi dan tabulasi silang (crosstab).
Tabel frekuensi digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk satu
variabel saja dan tabulasi silang (crosstab) digunakan untuk menampilkan data
dalam kolom dan baris. “Perhitungan data dengan distribusi frekuensi dapat
dilakukan dengan menghitung frekuensi data tersebut kemudian di
persentasekan (Bungin, 2005:171). Frekuensi tersebut juga dapat dilihat
penyebaran presentasenya, yang oleh kebanyakan orang dikenal dengan
frekuensi relatif. Untuk menghitung sebaran presentase dari frekuensi tersebut,
dapat digunakan:
Rumus :
N= fx x 100%
N
Keterangan :
N= Jumlah kejadian
Fx= Frekuensi individu
13
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah / valid atau tidaknya suatu
kuisioner. Kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut
(Sunyoto, 2009: 72). Suatu hasil penelitian dapat dikatakan valid bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 1999 : 109). Suatu pertanyaan atau
pernyataan (alat ukur) di katakan tepat apabila pertanyaan tersebut jelas, mudah
di mengerti dan terperinci. Suatu alat ukur di katakan homogen apabila
pertanyaannya di buat untuk mengukur suatu karakteristik. Dan didalam uji
validitas menggunakan db = N-2 dan α = 0,05 , jika r hitung > r tabel maka
pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Perhitungan korelasi masing-masing pertanyaan dengan sekor total dengan
menggunakan rumus kolerasi "product moment" dengan rumus sebagai berikut
(Sugiyono, 2007) :
гxy = η (∑ XY) - (∑ X) (∑Y)
√ { η (∑X²) - (∑X²) ψ η (∑Y²) - (∑Y²)}
Dimana :
η : jumlah subyek
x : Skor total X
y : Skor total Y
(∑X²) : kuadrat jumlah skor total x
∑X² : jumlah kuadrat skor total x
∑Y² : jumlah kuadrat skor total Y
(∑Y²) : kuadrat jumlah skor total Y
Tabel 3.4.
14
Uji Validitas Variabel
Validitas Item Valid Tidak Valid
Liberal 1 - 10 1 - 10 -
Radikal 11 - 20 11 - 20 -
Sosialis 21 - 30 21 - 30 -
Marxisme 31 - 40 31 - 40 -
Jumlah 40 40 0
Sumber : Data Primer 2013
b) Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain, reliabilitas
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang
sama (Singarimbun, 1998:140). Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pengujian reabilitas
instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal (Sugiyono,
1999:273)
α = { N }( S²- ∑ S 2²)
N-1 S²
Keterangan :
α = Koefisien realiabilitas yang di cari
N = Jumlah pertanyaan
S² = Varians dari skor total
15
S 2² = Varians dari skor item
(∑ S2² = S1² + S2² + …….+Sn²)
1 : bilangan konstanta
Tabel 3.5.
Uji Reabilitas Variabel
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.461 .466 40
Sumber : Data Primer 2013
Skala pengukuran untuk hasil penelitian ini, memiliki realibilitas sebesar
0,461 dari 40 item pernyataan. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasilnya
reliabel, karena hasil r hitung positif > (lebih besar ) dari r tabel, dimana dapat
dilihat dari r tabel untuk N > 300 adalah sebesar 0,113. Maka hasilnya reliabel.