Upload
devi-charisteaz
View
182
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diamati atu diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.
(Notoatmodjo, 2010)
Masalah keputiahan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum
wanita dan remaja merupakan salah satu bagian dari populasi beresiko terkena keputihan.
Keputihan sangat fatal bila lambat ditangani, tidak hanya mengakibatkan kemandulan dan
hamil di luar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal kanker leher rahim.
Adapun upaya pencegahan keputiahan yang dapat dilakukan adalah selalu menjaga
kebersihan diri atau personal hygiene terutama di daerah kewanitan, karena kebersihan
merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatiakan sebab keputihan akan
mempengaruhi kesehatan seseorang.
Dengan merujuk pada tinjauan pustaka, peneliti mencoba untuk menyusun
kerangka yang di sesuaikan dengan tujuan penelitian. Peneliti ini akan mengukur tentang
hubungan antara prilaku personal hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja
putri.terdapat dua faktor yang akn diteliti dalam penelitian ini yaitu: prilaku personal
hygiene sebagai variabel independen dan kejadian keputihan sebagai variabel dependen.
Kerangka konsep dal;am penelitian ini dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
30
31
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Variable Independen Variabel Dependen
: variable yang tidak di teliti
: : variable yang di teliti
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai, ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010).
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, perdiktor, antecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini,
variabel bebasnya adalah perilaku personal hygiene .
Prilaku Personal hygiene
Kejadian keputihan
Pengetahuan personal hygiene
Sikap personal hygiene
32
2. Variabel Dependen
Sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa
Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini variabel terikatnya atau dependen adalah
kejadian keputihan.
3. Hipotesis Penelitian
Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dalam perencanaan penelitian. Untuk
mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka dalam perencanaan penelitian perlu
dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. Jawaban sementara dari suatu
penelitian ini biasanya disebut hipotesis (Notoatmodjo 2010). Rumusan penelitian
dalam hipotesis ini adalah :
Ho : tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian keputihan pada
remaja putri SMAN 1 Banjaran.
Ha :ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian keputihan pada
remaja putri SMAN 1 Banjaran.
4. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2010).
33
Tabel 3.2 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1 2 3 4 5 6
I. Variabel Dependen
1 Personal hygiene
Suatu tindakan memelihara kebersihan dan keehatan terutama pada daerah kewanitaan untuk mencegah terjadinya keputihan.
Kuesioner 0. kurang(Jika jawaban yang benar <75%)
1. baik(Jika jawaban yang benar ≥75%)
ordinal
II. Variabel Independen
1 Kejadian Keputihan
Cairan berlebihan yang keluar dari jalan lahir pada remaja putri
Kuesioner 0. Tidak keputihan(Jika tidak pernah mengalami keputihan yang berlebihan,
Nominal
34
berbau,berwarna,dan gatal )
1. keputihan(jika pernah mengalami keputihan yang berlebihan, berbau,berwarna,dan gatal)
5. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah deskriptif
korelasi, yaitu penelitian atau penelaah hubungan antara dua variabel pada situasi
atau sekelompok objek (Notoatmodjo, 2010).
Dalam penelitian ini penulis menggambarkan variabel dependen yaitu
prilaku personal hygiene remaja putri. Dan variabel independen yaitu kejadian
keputihan pada remaja putri dengan rancangan penelitian korelasi bivariat yaitu
suatu rancangan penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara gejala
yang satu dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan yang lain
(Notoatmodjo, 2010)
2. Pendekatan Waktu pengumpulan data
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
desain penelitian deskriptif korelasi dengan rancanagan Cross Sectional, karena
35
variabel dependen dan independennya di ambil secara bersamaan (Notoatmodjo,
2003). Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 1 BANJARAN.
3. Metode Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara
memberikan angket atau kuesioner kepada remaja putri yang sekolah di SMAN 1
BANJARAN.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
kuisioner prilaku personal hygiene dengan kejadian keputihan
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. prilaku Personal hygiene
Pengumpulan data prilaku personal hygiene berupa kuesioner pertanyaan
mengenai personal hygiene remaja putri. Responden objek pada setiap pertanyaan
itu kemudian dapat disimpulkan mengenai prilaku personal hygiene. Rumus skala
personal hygiene yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan skala
ordinal
b. Kejadian keputihan pada remaja
Pengumpulan data tentang keputihan pada remaja berupa kuesioner
pertanyaan mengenai keputihan. Responden objek pada setiap pertanyaan itu
kemudian dapat disimpulkan mengenai subjek keputihan. Rumus skala keputihan
yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan skala Nominal.
4. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
36
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi
penelitian ini adalah siswi Sekolah Menengah Atas Negeri Satu Banjaran yang
berjumlah 699 orang, yang terdiri dari kelas X sebanyak 255,kelas XI sebanyak
206, dan XII sebanyak 238 .
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2009). Sampel dalam penelitian ini adalah siswi remaja putri
kelas X, XI, XII di SMAN 1 BANJARAN.
Rumus yang digunakan :
Cara menghitung besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini
menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
N = Besar populasi 699
n = Besar sampel yang akan diambil
d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,01)
Sehingga :
n = N . 1 + N (d)2
n = 699 . 1 + 699 (0,1)2
n = 699 . 1 + 699 (0,01)
n = 699 . 700 (0.01)
n = 699 7
n = 99,85 (dibulatkan menjadi 100)
n= N
1+N (d2)
37
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh sampel sebanyak 100 responden. .
Karena masing-masing program studi memiliki jumlah yang berbeda,
pengambilan sampel menggunakan rumus:
ni= ¿
Nxn
Keterangan : ni : Jumlah sampel untuk kelas
Ni : Jumlah populasi untuk kelas
N : Jumlah populasi keseluruhan
n : Jumlah sampel keseluruhan
maka jumlah sampel untuk tiap kelas adalah:
Tabel 3.2. Jumlah Sampel Tiap Kela
Kelas Populasi SampelX1 21 3X2 27 4X3 27 4X4 27 4X5 26 3X6 26 3X7 26 3X8 27 4X9 28 4X10 20 3
XI IPA 1 30 4XI IPA 2 27 4XI IPA 3 27 4XI IPA 4 27 4XI IPS 1 23 3XI IPS 2 21 3XI IPS 3 16 3XI IPS 4 17 3XI IPS 5 18 3
XII BAHASA 29 4XII IPA 1 32 4XII IPA 2 32 4XII IPA 3 33 4XII IPS 1 19 3XII IPS 2 19 3
38
XII IPS 3 19 3XII IPS 4 18 3XII IPS 5 19 3XII IPS 6 18 3Jumlah 699 100
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2005). Pengambilan data prilaku personal
hygiene dan kejadian keputihan dalam penelitian ini adalah data primer yang
berupa kuisioner yang diberikan kepada responden. Kuisioner dalam penelitian ini
berbentuk pertanyaan yang bentuknya berupa memilih dari beberapa yang
disediakan berbentuk pilihan ganda dengan cara memberi tanda (X) dan (√) pada
kolom yang disediakan untuk pertanyaan prilaku personal hygiene. jawaban ya
dan tidak untuk pertanyaan tentang keputihan. Karena belum ada alat ukur yang
baku, dalam penelitian ini penulis membuat sendiri pertanyaan untuk mengukur
tingkat prilaku personal hygiene dan kejadian keputihan sesuai dengan referensi.
Setiap jawaban yang benar diberi skor 1 (satu) dan yang salah atau tidak diisi
diberi skor 0 (nol). Untuk mengukur variabel dalam penelitian, diperlukan suatu
alat ukur yang tepat dan dapat dipercaya untuk menggambarkan variabel tersebut
dengan cara melakukan pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur. Tujuan uji
coba ini adalah untuk mengetahui apakah instrument yang disiapkan benar-benar
mengukur yang ingin diukur selain itu mengetahui kehandalan hasil pengukuran
dan hasil pengukuran dapat dipercaya.
1) Uji validitas
39
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu sebenar-
sebenar mengukur apa yang diukur. Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik
korelasi “Product Moment” (Notoatmodjo, 2010).
Rumus yang digunakan :
r xy=N (∑ XY )−(∑ X ) (∑Y )
√¿¿¿
Keterangan :
r = Indeks dua variabel yang dikorelasikanN = Jumlah sampelX = PertanyaanY = Skala totalXY = Skor pertanyaan dikali dengan skor total
Untuk mengetahui validitas data di olah dengan menggunakan bantuan
komputer yaitu membandingkan antara r tabel dan r hitung atau hasil. Penentuan r
tabel ditentukan dengan tabel product moment (r) dan r hasil dapat terlihat dalam
kolom “Correted Item-Total Correlation”. Valid apabila r>0,369.
Keputusan hasil pengujian :
a) Bila r hitung > r table (0, 369), maka H 0 ditolak artinya pertanyaan valid.
b) Bila r hitung < r tabel (0,369), maka H 0 gagal ditolak artinya pertanyaan
tersebut tidak valid.
2) Uji Reliabilitas
40
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat di percaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana
hasil pengukuran itu tetap konsisten bila di lakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama
(Notoatmodjo, 2010). Reabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat untuk
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Item – item kuesioner
dinyatakan reliable jika koefisien reliabilitasnnya lebih dari atau sama dengan
0,60 (Badriah, 2006).
R 11 = [ K( K−1 ) ] [1−
∑ σb2
σ12 ]
Keterangan :
R11= Reabilitas instrumentK = Banyaknya butir pertanyaan
∑ σb2 = Jumlah varian butir
σ 12= Varian total
5. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
a. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka dilakukan
pengolahan data. Pengolahan data bertujuan merubah data mentah dari hasil
pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberi arah untuk
41
pengkajian lebih lanjut. Pengolahan data dilaksanakan dengan menggunakan
rumus atau aturan yang sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang
dipergunakan sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang disebut analisa data
(Arikunto, 2006).
Pengolahan data menggunakan komputer melalui tahapan sebagai berikut :
1) Editing : hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus
dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah
merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau
kuesioner tersebut.
2) Coding : setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan
pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi angka atau bilangan. Koding butir jawaban untuk pertanyaan perilaku
personal hygiene dan kejadian keputihan diberi nilai 1 jika jawaban ya dan 0
jika jawaban tidak.
3) Entry Data atau processing : yakni jawaban-jawaban dari masing-masing
responden yang dalam bentuk kode dimasukan kedalam program atau
software komputer. Software computer ini bermacam-macam, masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangannya. Salah satu paket program yang paling
sering digunakan untuk entry data penelitian adalah paket program SPSS for
Window. Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang melakukan
Entry Data ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya
memasukan data saja.
42
4) Cleaning : apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi.proses ini disebut pembersihan data.
b. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Analisis Univariat
Analisa univariat adalah menganalisa setiap variabel dari hasil penelitian.
Data hasil pengamatan ditata dan diringkas dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
lalu dihitung presentasinya dan disajikan dalam bentuk tabel (Notoatmodjo,2005).
Teknik yang digunakan dalam analisa aspek perilaku personal hygiene dan
kejadian keputihan adalah dengan skala gutman. Skorsing untuk jawaban
responden yaitu 0. Tidak dan 1. Ya.
Selanjutnya untuk mengetahui presentase responden untuk tiap kategori di
dalam suatu variabel atau dimensi maka digunakan rumus perhitungan distribusi
frekuensi sebagai berikut :
P = Fn
x 100%
Keterangan :
P : Presentase respondenF : Jumlah responden yang termasuk kriteria
43
n : Jumlah keseluruhan responden
2) Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen (bebas) yaitu perilaku pewrsonal hygiene dengan variabel
dependen (terikat) yaitu kejadian keputihan pada remaja putri dengan
menggunakan uji statistic Chi Square (Chi Kuadrat) dengan rumus sebagai
berikut :
x2=∑❑
❑ (O−E )²E
Keterangan :
X2 : Chi KuadratO : Frekuensi yang diobservasiE : Frekuensi yang diharapkan
6. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yang dimulai pada bulan
desember 2012.
Secara umum langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian.
Ini tidak berbeda dengan metode-metode penelitian yang lain, yakni :
(Notoatmodjo, 2005).
a. Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan terdiri dari: 1) Memilih masalah yang akan diteliti.
2) Melakukan studi kepustakaan, 3) Melakukan studi pendahuluan,
44
4) Menyusun proposal penelitian dan instrumen penelitian, 5) Bimbingan
proposal dan seminar proposal.
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap pelaksanaan terdiri dari: 1) Perizinan penelitian, 2) Persetujuan
responden untuk dijadikan sampel penelitian, 3) Pengumpulan data, 4)
Pengolahan dan analisa data, 5) Kesimpulan.
c. Tahap Akhir Penelitian
Tahap akhir penelitian ini adalah: 1) Sidang atau pertanggungjawaban
hasil penelitian, 2) Penggandaan hasil penelitian.