Upload
others
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
39
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PO.Mulya Sari Pratama Cianjur yang beralamat
di Jl.Raya Sukabumi No.56-58 Kp.Gandaria Cilaku Kab.Cianjur yang bergerak di
bidang jasa angkutan yaitu bis pariwisata.
3.1.1 Data Perusahaan
Nama Perusahaan : PO.Mulya Sari Pratama
Bidang Usaha : Jasa angkutan (bis pariwisata)
Alamat Perusahaan : Jl.Raya Sukabumi No.56-58 Kp.Gandaria Kec.Cilaku
Kab.Cianjur
No. Telepon/Fax : (0263) 281069
3.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan
PO.Mulya Sari Pratama berdiri pada tahun 1979 yang dulunya dipimpin
oleh Bapak H.Nunung,kemudian diturunkan kepada putra kandungnya yang ke
tiga Bapak H.Agus Mulyadi yang sampai saat ini berperan sebagai direktur
sekaligus pemilik dari perusahaan ini.
Pada awalnya PO.Mulya Sari adalah singkatan dari nama dua orang
putrinya yaitu Mulyawati dan Megawati Sari. Sejak perusahaan ini beralih
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
40
kepemilikan, sekarang nama perusahaan itu sendiri menjadi PO. Mulya Sari
Pratama yang diambil dari nama anak sulungnya. Bisnis yang awalnya merupakan
usaha keluarga ini bergerak di bidang jasa angkutan bis umum dan pariwisata.
Perusahaan ini dirintis sejak armada yang digunakan bukan berupa bis
seperti sekarang melainkan berupa armada yang sedang trend di jamannya.Pada
akhir tahun 2002, perusahaan ini mulai berkembang dan dapat dikatakan
perkembangannya pesat, hal ini dapat terlihat dari jumlah armada yang semula
berjumlah 13(tiga belas) unit kemudian bertambah menjadi 20 (dua puluh) unit
armada bis yang terbagi atas:
1. 10 (sepuluh) unit digunakan sebagai angkutan umum dengan trayek
Bandung-Sukabumi.
2. 10 (sepuluh) unit sisanya digunakan sebagai angkutan pariwisata serta
ziarah yang meliputi daerah provinsi Jawa, Madura, Sumatera, Bali dan
Lombok.
Dari unit tersebut terdiri dari 12 (dua belas) unit bis ac dengan kapasitas
tempat duduk 60seat dilengkapi dengan audio video serta smoking area, 8
(delapan) unit bis non ac dengan kapasitas tempat duduk 60 seat. PO.Mulyasari
Pratama pun berusaha untuk tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan
yang terbaik terhadap pemakai dalam hal ini adalah konsumen.Yaitu dengan cara
memberikan pelayanan yang ramah dari pihak awak armada yakni driver (supir)
dan helper (kernet) selama dalam perjalanan,kami berusaha agar pemakai merasa
nyaman selama perjalanan.
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
41
Pada awal tahun 2007, PO.Mulyasari Pratama mengembangkan sayapnya
dengan membuka cabang di Ibu kota tepatnya di Jalan Mabes Hankam pintu
masuk TMII Jakarta Timur yang dipegang oleh bapak Ade Jumadi selaku orang
kepercayaan dari perusahaan yang sebelumnya beliau adalah pengurus di salah
satu perusahaan otobis lain, sehingga beliau diangkat sebagai perwakilan
perusahaan di kantor cabang.
3.1.3 Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang tersedia terdapat 40 orang yang memegang bagian
masing-masing. Baik dari bagian administrasi, bagian bengkel, supir, pemandu
serta kernet.
3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan diharapkan menunjang
terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja maka perlu dibuat suatu bagan
yang menggambarkan hubungan, termasuk hubungan antara masing-masing
kegiatan atau fungsi. Dengan adanya bagan tersebut, akan terlihat bahwa masing-
masing jabatan mempunyai fungsinya sendiri dan juga mempunyai area
tanggungjawab baik itu kepada atasan maupun kepada bawahan.
Bagan yang dimaksud adalah struktur organisasi, sesuai pengertiannya
yakni suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada
perusahaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan, tujuan
tersebut ialah menuju usaha yang sukses, bertahan dan berkembang.
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
42
Pemilik Utama
Wakil
Manajer KeuanganManajer Operasional
Pegawai
1. Supir
2. Kernet
3. Mekanik
4. Administrasi
5. Pemandu
Sistem perusahaan yang dilakukan dalam PO. Mulyasari Pratama adalah
sistem kekeluargaan tetapi memiliki manajemen yang lumayan baik. Pada tahun
1980 dipindah alihkan menjadi jabatan kepengurusan perusahaan.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PO.Mulya Sari Pratama
Sumber : PO. Mulya Sari Pratama
Uraian jabatan dalam struktur organisasi dijelaskan sebagai berikut ini :
a. Pemilik Utama
Tugas pemilik utama di perusahaan ini mencakup keseluruhan
kegitan perusahaan. Pemilik utama memeriksa bagian keuangan,
operasional, dan melihat perkembangan dalam perusahaan.
b. Wakil
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
43
Pada wakil, umumnya hanya memeriksa bagian operasional
perusahaan, wakil pemilik menerima laporan dari manajer operasional
tentang pengoprasian armada bis.
c. Manajer keuangan
Tugas manajer keuangan disini, menghitung pendapatan,
pengeluaran perusahaan,manajer keuangan juga mengurus gaji karyawan.
d. Manajer operasional.
Manajer operasional hanya mengurus dibagian operasional,
mengurus keberangkatan armada bis,administrasi, mekanik, supir,
pemandu dan kernet. Manajer operasional juga mengurus bagian
spareparts, bilamana suatu unit bis mengalami kerusakan .
3.1.5 Merk Bus yang Digunakan
Ada berbagai merk bus yang dimiliki PO. Mulya Sari Pratama diantaranya
1. Mercedes Benz
2. HINO
3. Mitsubishi
Adapun yang lebih banyak dimiliki perusahaan ini adalah merk
HINO,mengapa demikian, pada umumnya spare parts untuk merk bis HINO
lebih mudah untuk mendapatkan sparepats dan harga lebih terjangkau.
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
44
3.1.6 Kegiatan Operasional
Dalam kegiatan operasional, PO.Mulya Sari Pratama mempunyai kegiatan
operasional yang tidak dilakukan dipulau jawa saja, tapi operasional juga
dilakukan ke pulau Sumatera, Bali, dan Lombok. Namun selain itu, PO.Mulya
Sari Pratama menerima juga angkutan khusus karyawan, dimana perusahaan
tersebut mengirimkan sejumlah armadanya kepada suatu pabrik yang bekerjasama
dengan pabrik tersebut. Untuk memperoleh kelancaran kegiatan operasionalnya
PO.Mulya Sari Pratama melakukan kerjasama dengan berbagai toko-toko yang
mengirim spareparts bis yang selama ini berlangsung.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif dan verifikatif, dimana menurut Nazir (1999:63) : “Metode
penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang”.
Metode deskriptif ini untuk mengetahui tanggapan responden mengenai
variabel – variable yang diteliti yaitu program pelatihan ( X ) dan prestasi kerja (
Y ).
Sedangkan metode verifikatif menurut Singarimbun ( 1995 : 5 ), yaitu
:“Suatu metode untuk menguji kebenaran hipotesis”.
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
45
Metode untuk mengetahui pengaruh variable program pelatihan ( X )
dengan variable prestasi kerja ( Y ) dengan menggunakan analisis statistic melalui
perhitungan Regresi Sederhana.
3.2.1 Populasi Dan Sample Penelitian
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2007:72) adalah “Populasi
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah karyawan bagian
Operasional sebanyak 40 orang. Maka teknik pengambilan ukuran responden
penelitian menggunakan teknik sensus, dimana seluruh populasi dikenai sebagai
objek penelitian.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan turun secara
langsung untuk meninjau dan meneliti ke perusahaan yang menjadi objek
penelitian dengan cara :
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
46
a) Observasi
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap
subjek penelitian dengan mengamati subjek yang diteliti tersebut untuk
kelengkapan data dan untuk mendapatkan gambaran mengenai
perusahaan sehingga diharapkan data yang diperoleh dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
b) Wawancara
Yaitu penelitian yag dilakukan dengan cara mengajukan petanyaan
langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan atau terkait yang
dapat memberikan keterangan-keterangan dan data yang diperlukan.
c) Kuesioner
Penelitian yang dilakuakan dengan cara menyebarkan suatu daftar
pertanyaan yang cukup terperinci dan lengkap mengenai objek yang
diteliti kepada responden.
d) Teknik Kepustakaan,
Yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui buku – buku, internet
dan bentuk refrensi lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
sehingga dapat membantu memecahkan masalah.
Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari responden, pada saat
penelitian di lapangan dengan melakukan pengamatan langsung yaitu dengan
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
47
mengadakan wawancara dengan responden, dan pengamatan tidak langsung pada
objek yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden untuk diisi.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literature seperti: buku-
buku teori, dokumen-dokumen yang berisi informasi dari instansi yang
bersangkutan dengan penelitian, karya ilmiah yang dipublikasikan serta artikel-
artikel yang berasal dari internet berupa data dan teori yang ada kaitannya dengan
masalah yang diteliti.
3.2.3 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Dalam penelitian ini teradapat
dua variabel yang akan diteliti, yaitu :
1. Variabel Independen (Variabel X)
Adalah suatu variabel bebas dimana keberadaannya tidak dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain, variabel ini merupakan faktor penyebab yang akan
mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel independennya
adalah pelatihan.
2. Variabel Dependen (Variabel Y)
Yaitu suatu variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam
penelitian ini variabel dependennya adalah prestasi kerja.
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
48
Kedua variabel di atas akan diukur melalui observasi langsung dengan
menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang dibagikan kepada para
karyawan PO.Mulya Sari Pratama.
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
49
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel X ( Pelatihan )
Variabel Dimensi Indikator Skala
Pelatihan
(X)
Suatu proses
pendidikan jangka
pendek yang
mempergunakan
prosedur sistematis
dan terorganisir
dimana pegawai non
manajerial
mempelajari
pengetahuan dan
keterampilan teknis
dalam tujuan terbatas.
(Mangkunegara,
2001:44)
- Reaksi
O
R
D
I
N
A
L
Narasumber
- Tingkat keahlian narasumber
dalam menyampaikan materi
- Tingkat penguasaan narasumber
atas materi pelatihan
- Ketepatan metode yang
digunakan narasumber dalam
penyampaian materi pelatihan
- Tingkat keefektifan penggunaan
waktu dalam penyampaian materi
oleh narasumber
Materi
- Kesesuaian materi pelatihan
dengan kebutuhan karyawan
- Tingkat ketepatan metode
pelatihan dalam penyampaian
materi
- Tingkat kesesuaian materi
pelatihan dengan pekerjaan
karyawan.
Jadwal
- Ketepatan waktu pelatihan dengan
rencana pelatihan
- Kecukupan waktu yang diberikan
dalam memahami materi
pelatihan
Fasilitas
- Tingkat ketersediaan fasilitas
yang mendukung program
pelatihan
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
50
- Tingkat kenyamanan suasana
pelatihan
- Pembelajaran
- Kemampuan para peserta
pelatihan dalam mengingat atau
menghafal segala pengetahuan
yang diajarkan di dalam pelatihan.
- Kemampuan para peserta
pelatihan dalam memahami
materi pelatihan
- Kemampuan para peserta
pelatihan dalam menganalisis
materi yang diberikan dalam
pelatihan
- Prilaku
- Terjadipeningkatan kualitas dan
keterampilan kerja sesudah
pelatihan
- Tingkat ketelitian dalam bekerja
sesudah mengikuti materi
pelatihan
- Hasil
- Tingkat prestasi kerja setelah
mengikuti pelatihan
- Peningkatan komitmen dan
loyalitas dalam diri karyawan
terhadap pekerjaan
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
51
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Y ( Prestasi Kerja )
Variabel Dimensi Indikator Skala
Prestasi Kerja
(Y)
Suatu hasil kerja
secara kualitas yang
dicapai oleh seorang
pegawai dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan tanggung
jawab yang
diberikan kepadanya
(Mangkunegara,
2001:67)
1. Mengukur
Prestasi Kerja
Karyawan
O
R
D
I
N
A
L
- Kesetiaan
- Selalu melaksanakan tugas
yang diberikan
- Komitmen terhadap
pekerjaannya
- Kejujuran
- Tidak berbohong dalam
melaksanakan tugas
- Kedisiplinan
- Ketepatan dalam penyelesaian
tugas
- Tingkat kepatuhan terhadap
peraturan kerja
- Kepemimpinan
- Kemampuan memimpin
dalam melaksanakan tugas
- Kemampuan dalam
mengambil sikap atau
keputusan
- Kepribadian
- Memiliki sikap yang baik
- Memiliki tingkat percaya diri
dalam bekerja yang baik
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
52
- Kreativitas
- Memiliki inovasi dalam
bekerja
- Tanggungjawab
- Ketepatan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan
- Ketelitian dalam bekerja
- Target Kerja
- Memiliki perancangan matang
dalam bekerja
- Memiliki sasaran kerja yang
jelas
- Prakarasa
- Kemampuan mengambil
keputusan dalam bekerja
- Kemampuan menyusun
perencanaan
- Memiliki inisiatif tanpa
bantuan orang lain.
- Kecakapan
- Kemampuan dalam bekerja
secara efektif dan efisien
- Tingkat kecepatan dalam
menyelesaikan pekerjaan
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
53
3.2.4 Pengolahan Data
Menurut sifatnya data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk numerik dan dapat digunakan
untuk mendukung penelitian sehingga dapat menyatakan kebenaran dari
hipotesanya.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk numerik dan dapat digunakan
untuk menjawab hipotesa yang diajukan.
Data yang telah terkumpul kemudian diproses dan dianalisa. Analisa data
dilakukan dengan baik secara kualitatif, maupun kuantitatif. Analisa secara
kualitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan jawaban responden yang
kemudian disajikan dalam bentuk tabel-tabel, sedangkan analisa kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan analisa statistik.
Data yang didapat dari kuesioner yang diedarkan kepada karyawan yang
menjadi objek penelitian. Untuk mengolah data dari hasil kuesioner untuk
variabel Pelatihan (X) sebagai variabel independen dan variabel Prestasi Kerja (Y)
sebagai variabel dependen yang terdiri dari beberapa pertanyaan, dimana setiap
pertanyaan diberikan alternatif jawaban dengan skor 1 sampai 5, sesuai dengan
model skala likert. Skor terbaik untuk masing-masing jawaban adalah lima (5),
sedangkan skor terburuk adalah satu (1). Selanjutnya nilai-nilai dari alternatif
tersebut dijumlahkan untuk setiap responden.
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
54
Untuk lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3
Skala Likert
No Keterangan Jawaban Skor/Nilai
1 Sangat Baik (SB) 5
2 Baik (B) 4
3 Cukup Baik (CB) 3
4 Tidak Baik (TB) 2
5 Sangat Tidak Baik (STB) 1
Sumber : ( Sugiyono ( Metode Penelitian Bisnis, 2006 : 87 )
Keterangan : seluruh pernyataan skoring tersebut berdasarkan pada jawaban
pertanyaan yang diajukan pada pertanyaan kuesioner.
Setelah kuesioner yang diedarkan diisi, maka data tersebut dimasukkan
dalamanalisis data statistik yang menggunakan Software SPSS 19 For Windows,
agar data yang dihasilkan tepat. Langkah-langkah yangdilakukan dalam pengujian
data secara statistik adalah sebagai berikut :
1. Jawaban yang diperoleh dari kuisioner diolah untuk mendapatkan frekuensi dan
presentasenya.
2. Melakukan uji validitas dan reabilitas, dan melakukan analisis deskriptif
terhadap data- data hasil kuesioner.
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
55
3. Melakukan perubahan data jawaban kuesioner dari ordinal menjadi interval
menggunakan software Minitab 13.
4. Melakukan pengolahan data dengan Software SPSS 19 For Windows. Dari hasil
perhitungan akan di peroleh angka regresi. Untuk melihat hubungan kedua
variabel tersebut signifikan atau tidak, dilihat dari angka probabilitas (sig)
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0.05. ketentuan yang berlaku jika angka
probabilitas < 0,05 maka terdapat hubungaan yang signifikan antara variabel,
sebaliknya jika probabilitas > dari 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak
signifikan.
5.. Menentukan besarnya pengaruh menggunakan angka R square atau koefisien
determinasi.
6. Melakukan Pengujian hipotesis.
3.2.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Pengujian instrumen penelitian sangat penting dilakukan sebelum
penelitian dilaksanakan, karena pengujian bertujuan untuk mengetahui apakah
instrumen telah memenuhi persyaratan baik ditinjau dari segi
kesahihan/validitasnya maupun dari segi keterandalannya. Menurut Sugiono
(1999 : 109) “Sebuah instrumen penelitian dapat dikatakan valid jika instrumen
penelitian tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur”.
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
56
Sebuah instrumen dapat dikatakan sahih apabila dapat mengukur apa yang
diukur. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud
(Arikunto, 1998:160).
Adapun alat pengujian yang dipakai adalah rumus korelasi Product
Moment Pearson. (Soepono dalam Iskandar, 2004:65) sebagai berikut :
Untuk menetukan nilai korelasi, digunakan rumus sebagai berikut :
2222XY
YYn.XXn
Y.XXYn.r
Untuk menguji validitas setiap item maka skor-skor yang ada pada item
yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor item dipandang sebagai nilai
X dan skor total dipandang sebagal Y. Dengan diperolehnya indeks validitas
setiap item dapat diketahui dengan pasti item-item manakah yang tidak memenuhi
syarat ditinjau dan validitasnya. Berdasarkan informasi tersebut peneliti dapat
mengganti ataupun merevisi item-item dimaksud. Bagi peneliti yang
menginginkan pengujian terhadap item dapat dilakukan dengan mengkorelasikan
item dengan skor total pada faktor.
Apabila nilai koefisien korelasi butir item pernyataan yang sedang diuji
lebih besar dari 0,3 , maka dapat disimpulkan bahwa item pernyataan tersebut
merupakan konstruksi (construct) yang valid. Setelah dilakukannya transformasi
data (MSI), selanjutnya adalah uji hasil validitas, dengan menggunakan bantuan
Software SPSS 19 For Windows didapat output sebagai berikut :
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
57
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Kesioner Variabel X ( Pelatihan Karyawan )
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Variabel No Item r Hitung r Kritis Keterangan
Pelatihan
p1 0.521 0.3 Valid
p2 0.796 0.3 Valid
p3 0.862 0.3 Valid
p4 0.560 0.3 Valid
p5 0.646 0.3 Valid
p6 0.823 0.3 Valid
p7 0.813 0.3 Valid
p8 0.731 0.3 Valid
p9 0.562 0.3 Valid
p10 0.355 0.3 Valid
p11 0.689 0.3 Valid
p12 0.566 0.3 Valid
p13 0.807 0.3 Valid
p14 0.742 0.3 Valid
p15 0.692 0.3 Valid
p16 0.674 0.3 Valid
p17 0.677 0.3 Valid
p18 0.317 0.3 Valid
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
58
Hasil uji validitas untuk variabel X disimpulkan bahwa seluruh item
penyataan valid, karena koefisien korelasi product moment lebih besar dari 0,3.
Hal ini bermakna bahwa seluruh instrumen dari variabel X yang digunakan dalam
penelitian ini adalah valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Kesioner Variabel Y ( Prestasi Kerja Karyawan )
Variabel No Item r Hitung r Kritis Keterangan
Prestasi Kerja
Karyawan
p1 0.508 0.3 Valid
p2 0.463 0.3 Valid
p3 0.597 0.3 Valid
p4 0.444 0.3 Valid
p5 0.707 0.3 Valid
p6 0.513 0.3 Valid
p7 0.569 0.3 Valid
p8 0.627 0.3 Valid
p9 0.649 0.3 Valid
p10 0.514 0.3 Valid
p11 0.830 0.3 Valid
p12 0.334 0.3 Valid
p13 0.478 0.3 Valid
p14 0.325 0.3 Valid
p15 0.625 0.3 Valid
p16 0.475 0.3 Valid
p17 0.698 0.3 Valid
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
59
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Hasil uji validitas instrumen menunjukkan nilai correted item total
correlation di atas 0,3. Hal ini bermakna bahwa seluruh instrumen dari variabel Y
yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan dapat digunakan sebagai
alat ukur.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas bertujuan untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.
Jadi dengan kata lain bahwa Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, bila alat
pengukur tersebut digunakan dua kali atau lebih, untuk mengukur gejala yang
sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten.
Setiap instrument seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan
hasil pengukuran yang konsisten, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya
hanya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek
yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur
dalam diri subyek memang belum berubah. Teknik pengujian reliabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu uji reliabilitas dengan menggunakan teknik
Cronbach Alpha, yaitu menghitung koefesien Alpha yang merupakan rata-rata
p18 0.701 0.3 Valid
p19 0.586 0.3 Valid
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
60
dari koefesien belah dua yang dihitung untuk semua kemungkinan membelah dua
item-item score, perumusannya adalah sebagai berikut :
k Σb²
α = (----------------) (1 - ------------)
k –1 t²
Dimana α = Reliablitas Instrument
k = Banyak butir pertanyaan
t² = Varians Total
Σь² = Jumlah Varians Butir
Jika Alpha > 0.7, maka pengkuran yang dipakai reliable atau alat ukur
yang dipakai benar mengukur apa yang hendak di ukur.
Berikutnya adalah uji reliabilitas, dengan ketentuan jika Alpha > 0.7,
maka pengkuran yang dipakai reliable atau alat ukur yang dipakai benar
mengukur apa yang hendak di ukur. dengan menggunakan bantuan software
Software SPSS 19 For Windows didapat output sebagai berikut :
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
61
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
Variabel X ( Pelatihan ) dan Variabel Y ( Prestasi Kerja Karyawan )
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Karena nilai reliabel variable X (Pelatihan) dan varibel Y (Prestasi Kerja
Karyawan) lebih dari 0.7 maka alat ukur yang dipakai benar untuk apa yang
hendak diukur, dan ini menunjukan kedua variable tersebut bisa dilakukan analisis
selanjutnya.
3.2.4.2 Transformasi data Ordinal Menjadi Interval
Mentrasformasi data dari ordinal menjadi interval gunanya untuk
memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-
tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan
menggunakan MSI (Method of successive Interval). Langkah-langkah
transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut : Riduwan, Drs., M.B.A
(2007:30)
a) Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang
disebarkan;
Variabel Alpha Cronbach r Kritis Keterangan
Pelatihan 0.936 0.7 Reliabel
Prestasi Kerja Karyawan 0.904 0.7 Reliabel
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
62
b) Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, 5
yang disebut sebagai frekuensi;
c) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi
d) Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai
proporsi secara berurutan perkolom skor.
e) Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh.
f) Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang di peroleh (dengan
menggunakan tabel tinggi densitas);
g) Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:
SV = (density at lower limit – density at upper limit)
(area under upper limit – area under lower limit)
Mengubah Scala Value (SV) terkecil menjadi sama dengan 1 (satu) dan
mentransportasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil
sehingga Transformed Scaa Value (TSV).
3.2.5 Analisis Data
3.2.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif adalah analisis yang menyangkut masalah secara essai
berdasarkan pada variabel-variabel yang penulis teliti, dalam melakukan analisis
deskriptif penulis menggunakan garis kontinum untuk memudahkan proses
analisis deskriptif. Dalam menentukan rentang skor kategori untuk variabel X dan
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
63
variabel Y yang mengacu pada ketentuan yang dikemukakan oleh Husein Umar
(2003:201) dimana rentang skor dicari dengan rumus sebagai berikut:
RS = (𝑚−𝑛)
𝑏Keterangan :
RS : Rentang Skor
m : Skor tertinggi item
n : Skor terendah item
b : Jumlah kelas
Tabel 3.7
Pedoman Untuk Memberikan Kriteria Interpretasi Skor
Garis Kontinum
No Keterangan Jawaban Skor/Nilai
1 Sangat Tidak Baik (STB) 0% - 20%
2 Tidak Baik (TB) 21% - 40%
3 Cukup Baik (CB) 41% - 60%
4 Baik (B) 61% - 80%
5 Sangat Baik (SB) 81% -100%
Sumber : Riduwan, (2011:15)
Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung sebagai berikut :
Skor tertinggi = 5 x 40 = 200 (m)
Skor terendah = 1 x 40 = 40 (n)
RS = (200 – 40 ) : 5 = 32
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
64
Keterangan :
Bobot terendah : 1
Bobot tertinggi : 5
Jumlah Responden : 40
Adapun daerah kontinum secara lebih jelas dapat divisualisasikan pada
gambar berikut :
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Sangat
tidak Baik
Tidak
Baik
Cukup
Baik Baik
Sangat
Baik
40 72 104 136 168 200
Gambar 3.2
Garis Kontinum
Dimana setiap klasifikasi nilai yang terdapat dalam garis kontinum
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari objek peneliti. Sehingga dapat
menjelaskan secara deskriptif bagaimana keadaan variabel yang diteliti dan
menempatkan pada kolom kategori yang sesuai dengan total skor dan persentase
yang didapat. Untuk menentukan presentase setiap kategori untuk Variabel X dan
Variabel Y dengan rumus sebagai berikut :
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = …..%
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
65
Sedangkan kriteria pengklasifikasian secara keseluruhan yang mengacu
pada ketentuan yang dikemukakan oleh Husein Umar (2000:224) sebagai
berikut:
Rentang Skor =𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑘𝑙𝑎𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖
Keterangan :
Skor terendah = Bobot terendah x Jumlah item ( indikator ) x jumlar responden
Skor Tertinggi = Bobot tertinggi x Jumlah item ( indikator ) x jumlar responden
a. Variabel X (Pelatihan)
Skor tertinggi = 5 x 18 x 40 = 3600
Skor terendah = 1 x 18 x 40 = 720
Maka rentang Skor = (3600 – 720) : 5 = 576
b. Variabel Y (Prestasi Kerja)
Skor tertinggi = 5 x 19 x 40 = 3800
Skor terendah = 1 x 19 x 40 = 760
Maka rentang Skor = (3800 – 760) : 5 = 608
Adapun daerah kontinum dari masing-masing variabel secara lebih jelas dapat
divisualisasikan pada gambar berikut :
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
66
a. Variabel X (Pelatihan)
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Sangat
tidak Baik
Tidak
Baik
Cukup
Baik Baik
Sangat
Baik
720 1296 1872 2448 3024 3600
Gambar 3.3
Garis Kontinum Variabel X
b. Variabel Y (Prestasi Kerja)
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Sangat
tidak Baik
Tidak
Baik
Cukup
Baik Baik
Sangat
Baik
760 1368 1976 2584 3192 3800
Gambar 3.4
Garis Kontinum Variabel Y
3.2.5.2 Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan uji statistic dan menitik beratkan pada pengungkapan perilaku
variable dengan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis korelasi dan linier sederhana, karena penelitian hanya
menganalisis dua variable, yaitu Pelatihan Karyawan sebagai Variabel Independet
(X) dan Prestasi Kerja sebagai Variabel dependent (Y). Pengujian Hipotesis
dilakukan dengan menggunakan rumus regresi karena skala data yang digunakan
interval. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan atau tidak antara
variable X dan Y maka dilakukan uji hipotesis sebagai berikut:
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
67
1. Menentukan Ho dan Ha
Hipotesis yang ditetapkan penulis adalah sebagi berikut :
a) Ho : r² = 0, tidak terdapat pengaruh signifikan pada
Pelatihan Karyawan terhadap Prestasi Kerja
b) Ha : r² ≠ 0, terdapat pengaruh signifikan pada Pelatihan
Karyawan terhadap Prestasi kerja.
2. Menentukan tingkat signifikasi
Menentapkan tingkat signifikasi penelitian sebasar 5% atau sebesar
0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% dengan df = (n-2).
3. Menghitung Regresi Sederhana
Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui
bagaimana variable Independent ( Pelatihan Karyawan ) dapat
diprediksikan melalui variable variable dependent ( Prestasi Kerja )
atau predictor secara individual. Maksud dari teknik analisis ini
juga dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan
menurunya variable dependen dapat dilakukan menaikkan dan
menurunkan keadaan variable independen, atau untuk
meningkatkan keadaan variable dependen dapat dikatakan dengan
meningkatkan variable independen ataupun sebaliknya.
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal satu variable independen dengan satu variable dependen.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
68
Y = a + bx
Keterangan:
Y = Prestasi Kerja Karyawan
X = Pelatihan
a = Nilai rata- rata yang konstan
b = Koefisien arah regesi
Kemudian a dan b didapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
a =Y . X² - X.(XY) n( X² ) - ( X )²
22
..
xxn
yxyxnb
Untuk melihat bagaimana Pengaruh Pelatihanterhadap Prestasi Kerja
diPO.Mulya Sari Pratamamaka digunakan analisis regresi dengan menggunakan
Software SPSS 19 For Windows agar lebih cepat dan tepat.
4. Menafsirkan hasil r dan r²
a) Analisis Korelasi
Analisi korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang
menyatakan seberapa kuat hubungan suatu variable dengan
variable lain. Untuk bentuk atau arah hubungan, nilai koefisien
dinyatakan dalam positif (+) dan negative (-). Dalam penelitian
ini menggunakan koefisien korelasi Pearson’s Product Moment
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
69
Coefficient of Correlation. Berikut merupakan nilai-nilai
koefisien korelasi yang dijadikan pedoman untuk memberikan
interpretasi terhadap tingkat hubungan koefisien korelasi:
Tabel 3.8
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi
Koefisien Regresi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 - 1,000
0,60 - 0,799
0,40 - 0,599
0,20 - 0,399
0,00 - 0,199
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
Sumber : Sugiyono (2011:184)
b) Koefisien Determinasi (kd)
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variable X terhadap variable
Y adalah menggunakan teknik analisis koefisien determinasi (kd),
dimana penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam
persentase, dengan rumus sebagai berikut :
KD = r² x 100%
Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien regresi,
untuk menentukan kriteria, seberapa besar hasil pengaruh pelatihan
karyawan terhadap prestasi kerja dengan menggunakan table di
bawah ini:
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
70
Tabel 3.9
Tafsiran Kriteria Koefisien Regresi
Besarnya Pengaruh Tafsiran Regresi
0,80 ≤ r < 1,000
0,60 ≤ r <0,799
0,40 ≤ r <0,599
0,20 ≤ r <0,399
0,00 ≤ r <0,199
Pengaruh yang sangat erat
Pengaruh yang erat
Pengaruh yang cukup erat
Pengaruh yang sangat kecil
Pengaruh yang sangat kecil dan dapat
diabaikan
Sumber : Sugiyono (2011:184)
5. Melakukan uji signifikan untuk menentukan kriteria tolak / terima
Ho sebagai berikut:
a. Uji t
- Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak, berarti terdapat pengaruh
positif antara variabel yang diteliti.
- Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak, berarti terdapat pengaruh
positif antara variabel yang diteliti.
b. Uji Signifikan
- Jika signifikansi hitung > 0,05, maka Ho diterima
- Jika signifikansi hitung < 0,05, maka Ho ditolak