23
9 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK 3.1 Jadwal Kegiatan Kerja praktik dilaksanakan dari tanggal 20 Juli 2020 sampai dengan 18 September 2020 selama 8 minggu. Waktu kerja praktik adalah setiap hari Senin - Jumat, dari pukul 10.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB. Secara umum, kegiatan yang dilakukan selama kerja praktik adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Ringkasan Pelaksanaan KP secara Mingguan Minggu ke- Deskripsi Pelaksanaan Kerja Praktik 1 Pengenalan lingkungan kerja, kegiatan dan tujuan kerja praktik Pengenalan dengan portable fridge Mulai mendesain delivery box 2 Merancang desain mock-up delivery box untuk visualisasi dengan portable fridge 3 Merancang desain 3D fridge box, portable fridge, dan mulai kontak dengan vendor box fiberglass 4 Menyelesaikan visualisasi model 3D dari rancangan delivery box 5 Menggambar diagram elektrikal dan merapikan laporan kegiatan 6 Mereplikasi model 3D panel surya dan atap untuk pemasangan panel 7 Membuat animasi visualisasi pemasangan panel surya pada atap dengan Fusion 360 8 Membuat visualisasi Sinari Processing Center (desain, model, animasi)

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

9

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

3.1 Jadwal Kegiatan

Kerja praktik dilaksanakan dari tanggal 20 Juli 2020 sampai dengan 18

September 2020 selama 8 minggu. Waktu kerja praktik adalah setiap hari Senin -

Jumat, dari pukul 10.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB. Secara umum, kegiatan

yang dilakukan selama kerja praktik adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Daftar Ringkasan Pelaksanaan KP secara Mingguan

Minggu ke- Deskripsi Pelaksanaan Kerja Praktik

1

• Pengenalan lingkungan kerja, kegiatan dan tujuan kerja praktik

• Pengenalan dengan portable fridge • Mulai mendesain delivery box

2 • Merancang desain mock-up delivery box untuk visualisasi dengan portable fridge

3 • Merancang desain 3D fridge box, portable fridge, dan mulai kontak dengan vendor box fiberglass

4 • Menyelesaikan visualisasi model 3D dari rancangan delivery box

5 • Menggambar diagram elektrikal dan merapikan laporan kegiatan

6 • Mereplikasi model 3D panel surya dan atap untuk pemasangan panel

7 • Membuat animasi visualisasi pemasangan panel surya pada atap dengan Fusion 360

8 • Membuat visualisasi Sinari Processing Center (desain, model, animasi)

Page 2: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

10

Proyek sistem portable fridge dalam kerja praktik ini berakhir dengan

penyelesaian visualisasi model 3D rancangan delivery box dan rancangan sistem

elektrikal dalam delivery box.

Gambar 3.1 Dokumentasi Mock-up Rancangan Delivery Box

Hasil kegiatan tersebut (termasuk data perilaku portable fridge) dipaparkan

dan dibahas dengan project manager untuk mengulas kemampuan, batasan, dan

kelayakan sistem yang sudah dirancang.

Page 3: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

11

3.2 Uraian Data dan Analisis

Kegiatan kerja praktik ini terbagi menjadi 2 bagian: (1) membantu

merancang sistem portable fridge (minggu ke-1 sampai minggu ke-5) dan (2)

membantu visualisasi Sinari Processing Center (minggu ke-6 sampai minggu ke-

8). Proyek "Sistem Portable Fridge" berpusat pada kegiatan kerja praktik pada

minggu ke-1 sampai ke-5.

3.2.1 Komponen Sistem Portable Fridge

Sistem portable fridge terdiri dari 4 komponen utama: portable

fridge, baterai, indikator tegangan, dan delivery box. Komponen portable

fridge dan baterai yang digunakan sudah ditentukan oleh Sinari, sehingga

kegiatan kerja praktik berkisar antara perancangan, pencarian, dan

penentuan desain komponen indikator tegangan dan delivery box, serta

sistem elektrikal dari indikator tegangan.

3.2.1.1 Portable Fridge

Alat portable fridge (PF) merupakan komponen utama

dalam sistem portable fridge yang akan dirancang. PF yang

digunakan adalah Mini Fridge BCD-15 yang umumnya digunakan

untuk menyimpan makanan dan minuman dalam keadaan dingin. PF

memiliki fitur seperti:

• Tampilan LCD untuk menampilkan temperatur dalam

kotak pendinginan serta pengaturan pergantian mode

kerja (MAX mode dan ECO mode);

Page 4: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

12

• Kemampuan pendinginan sampai −18°𝐶;

• MAX mode: mode kerja pendinginan yang cepat;

• ECO mode: mode kerja pendinginan yang hemat

energi;

• Pendinginan berhenti otomatis saat sudah sampai

−18°𝐶, dan menyala kembali setelah termperatur naik

kembali.

3.2.1.2 Baterai Lithium Iron Phosphate (LiFePO4) 600 Ah

PF menggunakan baterai Lithium Iron Phosphate

(LiFePO4) 600 Ah sebagai sumber daya saat di dalam delivery box.

Baterai ini digunakan karena ringan, tidak terlalu besar, dan dapat

diisi ulang, sehingga dapat dibawa dengan PF agar PF dapat

dinyalakan dalam proses pengantaran barang.

Gambar 3.2 Baterai (LiFePO4)

Page 5: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

13

3.2.1.3 Indikator Tegangan

Indikator tegangan digunakan agar pengguna sistem

portable fridge dapat melihat besar tegangan listrik yang mengalir

dari baterai ke PF. Nilai tegangan listrik ditunjukkan oleh tampilan

LCD (gambar 3.3), menunjukkan kapasitas baterai saat memberikan

daya bagi PF.

keterangan: tampilan LCD mati

Gambar 3.3 Indikator Tegangan dengan LCD Display

Page 6: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

14

3.2.1.4 Delivery Box

Delivery Box (DB) adalah kotak tempat menyimpan PF,

baterai, dan indikator dalam satu tempat agar mudah dibawa dalam

perjalanan mengirim produk. Dimensi dan bentuk DB didasarkan

oleh desain-desain dari berbagai jenis delivery box yang telah

digunakan oleh usaha distribusi lain. Rancangan DB akan

mempertimbangkan konsep-konsep tersebut.

keterangan: Portable Fridge (putih),

Indikator Tegangan (hitam),

Mock-up Delivery Box (hijau)

Gambar 3.4 Portable Fridge Terhubung dengan Indikator Tegangan di dalam Mock-up Delivery Box

Page 7: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

15

3.2.2 Tahap Perancangan Sistem Portable Fridge

Perancangan sistem portable fridge dilakukan dalam beberapa

tahap, yaitu: pengujian perilaku PF, perancangan desain DB, perancangan

sistem elektrikal, dan survei dengan vendor fiberglass.

Gambar 3.5 Flowchart Kegiatan Proyek Sistem Portable Fridge

Page 8: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

16

3.2.2.1 Pengujian Perilaku Portable Fridge

Pengujian perilaku PF dilakukan selama dua hari. Tujuan

dari pengujian untuk mengetahui perilaku PF: bagaimana PF

melakukan proses pendinginan, berapa banyak daya yang digunakan

PF dalam pendinginan, dan apakah baterai dapat mendukung proses

pendinginan PF. Pengujian yang dicatat berupa data temperatur

dalam portable fridge yang ditampilkan LCD, data konsumsi daya

listrik PLN menggunakan Watt meter, dan data keluaran tegangan

listrik baterai menggunakan indikator tegangan. Pencatatan data

dilakukan setiap 2 menit secara manual.

Tabel 3.2 Kondisi Pengujian Hari I

Hari I Pengujian 1 Pengujian 2

Kondisi

• Freezer kosong tanpa beban

• Pengaturan MAX Mode

• Sumber listrik PLN

• Selama 1 jam

• Freezer kosong tanpa beban dalam

• Pengaturan ECO Mode

• Sumber listrik PLN, dibarengkan dengan

• Membuka penutup kotak selama 2 menit setiap 15 menit setelah alat sudah reboot sekali.

Pada setiap pengujian, dibutuhkan waktu 3 menit untuk

menyalakan ruangan pendinginan (freezer) setelah PF dinyalakan

dari tombol ON/OFF. Diketahui dua jenis rentang waktu kerja

freezer:

Page 9: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

17

• (starting) periode saat PF dinyalakan sampai

termperatur freezer pertama kali mencapai −18°𝐶 dan

freezer mati;

• (ON/OFF) periode setelah freezer kembali menyala

sampai temperatur freezer kembali menjadi −18°𝐶 dan

freezer mati.

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Hari I

Hari I Pengujian 1 Pengujian 2

Hasil

• Periode starting freezer adalah 27 menit, kemudian freezer akan mati selama 3-4 menit sampai temperatur naik ke sekitar −9°𝐶

• Selama 1 jam, freezer mencapai suhu -18°𝐶 (periode ON/OFF) sebanyak 6 kali, dan menjaga temperatur dalam rentang −8°𝐶 sampai −18°𝐶 sekitar 8 menit

• Periode starting selama 37 menit dimulai dari 20°C

• Periode ON/OFF dalam rentang −9°C sampai −18°C mirip dengan pengujian pertama, dengan perbedaan pada periodenya yang lebih lama menjadi 10-14 menit

• MAX Mode mengkonsumsi daya setiap menit yang lebih besar dibandingkan ECO Mode pada periode starting

• Konsumsi daya untuk starting ECO Mode lebih besar karena lama waktu yang ditempuh periode starting ECO Mode (Gambar 3.7 dan Gambar 3.8)

• Dibandingkan pada periode ON/OFF, ECO Mode juga memiliki konsumsi daya kumulatif yang lebih besar daripada MAX Mode

• Temperatur dijaga di rentang−8°𝐶 sampai −18°𝐶 lebih lama pada ECO Mode (Gambar 3.5 dan Gambar 3.6)

Page 10: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

18

Gambar 3.6 Grafik Konsumsi Daya dan Pendinginan Portable Fridge

dalam MAX Mode Hari I

Gambar 3.7 Grafik Konsumsi Daya dan Pendinginan Portable Fridge

dalam ECO Mode Hari I

Page 11: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

19

Gambar 3.8 Grafik Pendinginan dan Konsumsi Daya Kumulatif Selama

Periode Starting dalam MAX Mode

Gambar 3.9 Grafik Pendinginan dan Konsumsi Daya Kumulatif Selama

Periode Starting dalam ECO Mode

Page 12: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

20

Tabel 3.4 Kondisi dan Hasil Pengujian Hari II

Hari II Pengujian 1 Pengujian 2

Kondisi • Sama dengan pengujian 2 pada hari pertama

• Pengaturan ECO Mode

• Sumber listrik baterai

• Selama 2,5 jam

Hasil

• Perbedaan temperatur awal naik dari 20°C menjadi 30°C

• Sehingga periode starting meningkat dari 37 menit jadi 47 menit

• Proses pendinginan dengan ECO Mode memakan waktu lebih lama dibanding dengan MAX Mode

• Tegangan yang dikeluarkan baterai hanya turun dari 26,6V menjadi 26,1V

• Dengan menggunakan baterai, ECO Mode dapat menjaga proses pendinginan freezer sekitar 12 menit dengan interval 2-3 menit tanpa daya

Gambar 3.10 Grafik Konsumsi Daya dan Pendinginan Portable Fridge

dalam ECO Mode Hari II

Page 13: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

21

Gambar 3.11 Grafik Keluaran Tegangan Baterai dan Pendinginan

Portable Fridge dalam ECO Mode (Bagian 1)

Gambar 3.12 Grafik Keluaran Tegangan Baterai dan Pendinginan

Portable Fridge dalam ECO Mode (Bagian 2)

Page 14: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

22

3.2.2.2 Perancangan Desain Delivery Box

Sebelum dimulai perancangan desain DB, dirundingkan

konsep rancangan DB dengan tuntutan:

• Kotak yang sedikit lebih besar dari PF dan baterai

• Ada bagian/kompartemen untuk baterai

• Lebar lebih dari 320+80 mm; Panjang lebih dari 580 mm

(dimensi PF dan baterai jika ditaruh bersampingan)

• Adanya tutup untuk menjaga PF tetap dalam kotak dan

tidak keluar

• DB mudah dipindahkan dari motor

• PF mudah dipindahkan dari DB, maka dirancang

bukaan/ruang untuk gagang PF

• Ada bukaan pada daerah ventilasi PF

• Ruang cukup untuk seluruh PF tetapi form-fitting agar

mengurangi guncangan

• Prioritas kepentingan aset: PF > Baterai > DB

• Material dalam pencetakan DB harus kuat dan ringan,

mudah dicetak agar murah

Page 15: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

23

Desain DB berupa model 3D yang dibuat dalam AutoCAD

2017 Student Version. Untuk membantu visualisasi ukuran dan

fungsi, dibuat juga model 3D dari PF dan baterai. Dibuat dua jenis

desain 3D awal untuk DB.

keterangan:

DB (kuning),

PF (biru),

Baterai (merah)

Gambar 3.13 Model 3D Delivery Box Desain I

Karakteristik rancangan desain I adalah ukurannya yang

lebar, sehingga dapat menempatkan PF dan baterai dalam satu ruang.

Page 16: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

24

keterangan:

DB (hijau),

PF (biru),

Baterai (merah)

Gambar 3.14 Model 3D Delivery Box Desain II

Karakteristik rancang desain II adalah form-fitting,

sehingga volume isi DB ketat dengan dimensi PF agar tidak ada

rongga antara PF dan dinding dalam DB.

Baterai disarankan berada pada kompartemen lain yang

dekat dengan box (di bawah atau di samping). Setelah kedua desain

tersebut diulas, kriteria rancangan DB direvisi kembali oleh Sinari

lalu desain dan model 3D juga diubah. Berikut adalah desain

prototype DB terakhir.

Page 17: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

25

keterangan:

Tampak depan DB sedang terbuka

Gambar 3.15 Model 3D Delivery Box Desain III (tampak depan)

keterangan:

Dinding DB (hitam),

Tutup DB (abu-abu)

Gambar 3.16 Model 3D Delivery Box Desain III (tampak belakang)

Karakteristik rancangan desain III adalah:

• Dimensi 670x480x330 mm;

• Ruang cukup untuk PF, baterai, indikator tegangan, dan

rongga untuk sirkulasi dalam DB agar PF tidak panas;

Page 18: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

26

• 2 buah bukaan dari depan dan atas: bukaan depan untuk

memindahkan PF dari dan ke dalam DB, bukaan atas

untuk membuka freezer PF;

• Pada dasar DB ada bentukan kecil sebagai penahan agar

PF tetap ditempat meskipun ada guncangan.

Ketiga desain DB ini akan dijadikan pertimbangan saat

berdiskusi dengan vendor delivery box untuk dijadikan cetakan baru.

keterangan:

Penahan PF (abu-abu)

Dasar DB (hitam)

Gambar 3.17 Dasar Delivery Box Desain III dengan Penahan Portable Fridge

Page 19: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

27

Untuk mencoba validasi pengukuran dan rancangan model

3D dari DB, dibuat mock-up berdasarkan rancangan tersebut. Mock-

up ini dibuat dengan dimensi yang sedikit lebih besar daripada PF

agar dapat memuat PF dan baterai bersamaan. Berikut adalah

dokumentasi hasil mock-up DB yang dibuat.

Gambar 3.18 Mock-up Delivery Box Terbuka dengan Portable Fridge

Terbuka

Gambar 3.19 Mock-up Delivery Box Tertutup

Page 20: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

28

3.2.2.3 Perancangan Sistem Elektrikal

Sistem elektrikal dalam sistem portable fridge terdiri dari

komponen baterai (sebagai sumber listrik), indikator tegangan, dan

PF (sebagai beban listrik). Pada pengujian, tegangan baterai awal

sebesar 26,6 V digunakan oleh PF untuk mendinginkan freezer.

Selama penggunaan baterai, indikator tegangan menampilkan besar

tegangan yang dikeluarkan oleh baterai. Pada akhir pengujian,

ditampilkan tegangan keluaran baterai sebesar 26,1 V, sehingga

menunjukkan bahwa PF telah mengkonsumsi 0,5 V.

Dalam tahap ini, perancangan sistem elektrikal

menghasilkan internal wiring diagram dari indikator tegangan.

Gambar 3.20 Wiring Diagram dari Indikator Tegangan

Page 21: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

29

3.2.2.4 Survei dengan Vendor Fiberglass

Survei dengan vendor delivery box dilakukan untuk

mencari tahu biaya dan jenis produk delivery box yang tersedia di

pasaran. Dalam pemilihan material ini, tidak dipertimbangkan

kemampuan fiberglass dalam memindahkan panas. Tetapi, material

fiberglass umum digunakan dalam pencetakan delivery box karena

kekuatan, keringanan, dan mudahnya material tersebut untuk

dibentuk, sehingga cocok sebagai kotak yang dibawa oleh kendaraan

roda dua. Tabel 3.5 adalah daftar vendor hasil survei.

Tabel 3.5 Daftar Vendor Fiberglass Hasil Survei

Perusahaan Produk Harga Minimal pembelian

Lama Pembuatan

FC Fiberglass

Tipe C6 Rp. 3,000,000 1 unit -

custom - 10 unit -

Hard Fiberglass

custom & ongkir Rp. 4,500,000 1 unit -

Fibermodel

custom - 10 unit -

box & ongkir Rp. 2,150,000 1 unit 2 minggu

Page 22: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

30

Setelah berhubungan dengan berbagai vendor fiberglas di

pulau Jawa, diketahui bahwa banyak dari mereka yang menyediakan

jasa pembuatan custom delivery box (dengan cetakan baru) dan

menjual delivery box umum (dengan cetakan yang pernah mereka

gunakan).

3.2.2.5 Penentuan Delivery Box

Setelah ditemukan jenis-jenis delivery box yang terjual,

dibahas tentang biaya untuk memesan DB dengan desain custom

(sesuai desain yang telah dirancang) atau memesan DB dengan

desain yang umum digunakan. Salah satu vendor, Fibermodel,

memiliki desain sendiri (tanpa perlu cetakan baru) yang memiliki

dimensi yang sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Dapat dilihat

di Gambar 3.21, contoh DB dari Fibermodel (dengan dimensi

70x60x50 cm) sudah memenuhi banyak kriteria dari rancangan DB

yang dirumuskan.

Page 23: BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

31

Gambar 3.21 Contoh Delivery Box dari Fibermodel

Kemudian pada vendor Fibermodel juga dimintakan

menambah fitur custom pada boxnya yaitu penahan PF. Vendor

Fibermodel menyatakan bahwa profil ukuran penahan yang kecil

akan susah dicetak dengan fiberglass, dan disarankan menggunakan

akrilik yang ditempel pada box tersebut. Dengan ketentuan tersebut,

penulis menyarankan pada tim Sinari agar berhubungan lagi dengan

Fibermodel untuk memesan delivery box dan tambahan fitur custom

dengan biaya delivery box standar yang sedikit lebih besar.