22
35 BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan TRANS TV Trans TV atau Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional Indonesia mulai secara terrestrial area di Jakarta. Trans TV dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung. Trans TV memiliki motto “Milik Kita Bersama”. Konsep tayang stasiun ini tidak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. Trans TV adalah anak perusahaan PT. Trans Corporation. Kantor pusat stasiun ini berada di Jl. Kapt. P. Tendean Kav 12 – 14A, Jakarta Selatan. Direktur utama Trans TV saat ini adalah Wishnutama Trans TV memperoleh izin siaran pada tanggal 1 Agustus 1998 dan Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001. Meski baru terhitung sebagai siaran percobaan Trans TV sudah membangun stasiun relay – nya di Jakarta dan Bandung. Kemudian Trans TV pertama kali mulai mengudara serta diresmikan oleh Presiden Abdulrahman Wahid (Gus Dur) pada tanggal 15 Desember 2001 sekitar pukul 19.00 WIB dan sejak saat itu Trans TV sudah mulai siarannya secara resmi.

BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

  • Upload
    ngonga

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

 

 

35

 

BAB III

PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Profil Perusahaan

TRANS TV

Trans TV atau Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televisi

swasta nasional Indonesia mulai secara terrestrial area di Jakarta. Trans TV dimiliki oleh

konglomerat Chairul Tanjung. Trans TV memiliki motto “Milik Kita Bersama”. Konsep

tayang stasiun ini tidak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. Trans TV adalah anak

perusahaan PT. Trans Corporation. Kantor pusat stasiun ini berada di Jl. Kapt. P.

Tendean Kav 12 – 14A, Jakarta Selatan. Direktur utama Trans TV saat ini adalah

Wishnutama

Trans TV memperoleh izin siaran pada tanggal 1 Agustus 1998 dan Trans TV

mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001. Meski baru terhitung sebagai siaran

percobaan Trans TV sudah membangun stasiun relay – nya di Jakarta dan Bandung.

Kemudian Trans TV pertama kali mulai mengudara serta diresmikan oleh Presiden

Abdulrahman Wahid (Gus Dur) pada tanggal 15 Desember 2001 sekitar pukul 19.00

WIB dan sejak saat itu Trans TV sudah mulai siarannya secara resmi.

Page 2: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

36

 

3.1.1 Logo TRANS TV

Logo TRANS TV berbentuk berlian yang menandakan keindahan dan

keabadian. Kilaunya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok

daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat

Indonesia. Huruf dan jenis serif yang mencerminkan karakter abadi, klasik namun

akrab dan mudah di kenal.

Gambar 3.1 Logo Trans TV

3.1.2 Visi

Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil

usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas,

berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh

stakeholders serta mitra kerja dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan

kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.

3.1.3 Misi

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan sarta

mensejahterakan bangsa, memperkuat dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.

Page 3: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

37

 

3.1.4 Pola acara TRANS TV

Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat disaksikan pemirsa TRANS

TV. Dalam hal ini tayangan Wisata Kuliner yang meurut penulis dapat menimbulkan

berbagai tanggapan dari masyarakat RT 002 RW 006 Kelurahan Pela Mampang

tersebut. Menurut J.B. Wahyudi (2000;231) pola acara disusun sehingga menjadi

acara yang menarik dan tidak membosankan, pola siaran disusun lengkap dengan

lama waktu siarannya dalam penyusunannya harus memperhatikan fungsi media

massa yakni harus mampu memberikan informasi hiburan maupun pendidikan bagi

pemirsanya. Hal ini dimaksudkan agar pemirsa tidak menerima informasi yang

berlebihan yang dapat menimbulkan kejenuhan atau sebaliknya hanya menerima

hiburan saja atau pendidikan semata. Untuk itulah dalam menyusun pola acara,

media massa harus mempertimbangkan fungsi media massa itu sendiri.

3.1.5 Program – Program Trans TV

Program – program di Trans TV dibagi menjadi 6, yaitu:

1. Series, terdiri dari:

• Suami – Suami Takut Istri

• Kejar Tayang

• Two & A Half Man

• MADtv

• Tremors I

Page 4: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

38

 

• Fringe I

• Battlestar Galactica 2

2. Movie, terdiri dari:

• Bioskop Trans TV

• Bioskop Indonesia

• Bioskop Indonesia Siang

• Sinema Dini Hari

• Mr. Bean

• Bioskop Trans TV Spesial

• Sinema Pagi

3. Entertainment, terdiri dari:

• Extravaganza Pilihan

• Derings

• Realigi

• Sketsa

• Termehek Mehek

• Online

Page 5: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

39

 

• Sinden Sip Sip Sip

• 86

• Loe Boleh Gila

• Indonesia Mencari Bakat 2

• Peppi The Explorer

• Diary Indonesia Mencari Bakat 2

• Ethnic Runaway

• Ranking 1

• Gaul Bareng Bule

• Suara Indonesia

• 3 Sahabat

• 1001 Dongeng

• Liga Premier Indonesia

• Cinta Cenat Cenut

4. News, terdiri dari:

• Jelajah

• Reportase Pagi

Page 6: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

40

 

• Reportase Siang

• Reportase Sore

• Reportase Malam

• Jelang Siang

• Benu Buloe

• Hidup Ini Indah

• Jika Aku Menjadi

• Bosan Jadi Pegawai

• John Pantau

• Harmoni Alam

• Makna Kehidupan

• Para Pemburu

• Belajar Indonesia

• Bingkai Berita

• The Camp

• Hidup Kedua

• Kenali Anak Negeri

Page 7: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

41

 

5. Information, terdiri dari:

• Ceriwis Pagi Manis

• Insert Pagi

• Insert

• Gula Gula

• Koper Dan Ransel

• Ngulik

• Ala Chef

• Celebrity On Vacation

• Griya Unik

• Kuliner Piliha

6. Religious, terdiri dari:

• Teropong Iman

• Halal ?

• Islam Itu Indah

• IQRA

Page 8: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

42

 

3.1.6 Struktur Perusahaan

Page 9: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

43

 

Gambar 3.2 Struktur Perusahaan

Page 10: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

44

 

3.2 Profil Program

Wisata Kuliner

Wisata Kuliner merupakan salah satu acara yang disiarkan oleh TRANS

TV setiap hari sabtu jam 07.30 WIB merupakan kerjasama anatara pihak

TRANS TV dengan koperasi jalansutra. Dilihat dari sisi jurnalistik acara wisata

kuliner ini memiliki suatu keunikan, karena memiliki tujuan untuk

memperkenalkan aneka jenis makanan yang ada yang diseluruh pelosok

Indonesia baik yang terkenal maupun yang belum terkenal kepada masyarakat.

Kekuatan acara ini ada pada hostnya Bondan Winarno, dengan kepiawaian dia

soal kuliner pemirsa seolah diajak menjadi pencicip pangan dan jalan-jalan,

apalagi ditambah dengan pengetahuan kuliner Pak Bondan yang segudang

membuat dia terlihat cerdas berbeda dengan host acara sejenis.

\ Gambar 3.3 Logo Wisata Kuliner

Page 11: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

45

 

Gambar 3.4

Episode Jawa Tengah

Yang sudah dilakukan

• Sekarang ditambah dengan adanya bintang tamu yang berbeda setiap

episodenya. Untuk mempercantik dan membuat dialog yang enak antara

pemirsa, bintang tamu dan host.

• Dilakukan beberapa tekhnik pengambilan gambar yang lebih variatif

dalam setiap episodenya.

• Look program sendiri juga terus diperbaiki, mulai dari penggunaan grafis

baru, pemilihan makanan dan tempat makan yang lebih menarik.

• Sekarang ditambah dengan adanya sedikit pengenalan daerah wisata di

setiap daerah selain berkuliner yang khas di daerah tersebut.

Page 12: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

46

 

• Ada penambahan segmen masak di beberapa restaurant untuk membuat

flow yang lebih menarik disetiap episodenya.

• Dari segi pembahasan, jumlah makanan dikurangi dengan begitu Pak

Bondan bisa lebih dalam untuk membahas satu jenis makanan.

Yang akan dilakukan kedepannya

• Pemilihan restaurant yang lebih baru dan menampilkan makanan-

makanan baru yang belum pernah ditayangkan sebelumnya

• Pemilihan makanan yang lebih bertema

3.3 Metodologi Penelitian

3.3.1 Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma positifis yaitu paradigma yang

menempatkan ilmu social seperti halnya ilmu alam. W. Lawrence Neuman

menggambarkan paradigm ini sebagai kombinasi deductive logic dengan

pengamatan empiris sebagai metode yang terorganisir guna secara probabilistic

menemukan atau memperoleh konfirmasi tentang hukum sebab akibat yang bisa

digunakan untuk memprediksi pola-pola umum gejala sosial tertentu.

Berdasarkan jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk penelitian

kuantitatif deskriptif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini akan sangat

beragam. Penelitian yang kaya data ini bertujuan untuk memaparkan situasi atau

Page 13: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

47

 

peristiwa dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji

hipotesis atau membuat prediksi.

3.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif

dengan menggunakan pendekatan survei. Survei memproduksi informasi kuantitatif

tentang dunia sosial dan mendeskripsikan keadaan individu atau dunia sosial.

Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan,

meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, dan berbagai variabel yang timbul

dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.

Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi,

situasi ataupun variabel tersebut. Deskriptif survei memungkinkan kita

menggeneralisasi suatu gejala sosial atau variabel sosial tertentu kepada gejala sosial

atau variabel sosial dengan populasi yang lebih besar. Karena populasi yang besar itu

dimungkinkan pula peneliti menggunakan sampel guna meringankan penelitian.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Jalaluddin Rakhmat, salah satu yang menakjubkan dalam

penelitian ini adalah kenyataan bahwa peneliti dapat menduga sifat-sifat suatu

kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian

dari kumpulan itu. Bagian yang diamati itu disebut sampel, sedangkan kumpulan

Page 14: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

48

 

objek penelitian disebut populasi. Populasi yang menjadi target penelitian adalah

:

- Ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga adalah wanita yang mempersembahkan

waktunya untuk menonton acara televisi khususnya acara kuliner untuk

mendapatkan inspirasi-inspirasi kuliner.

- Cakupan wilayah : RT 002 RW 006 Kelurahan Pela Mampang, Jakarta

Sealatan.

- Tahu mengenai tayangan program acara Wisata Kuliner di Trans TV.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, sehingga sampel adalah bagain suatu

prosedur bagian dari populasi saja yang diambil dan digunakan untuk

menentukan sifat ciri yang dikehendaki dari populasi. Dan yang menjadi objek

seluruhnya dari suatu penelitian adalah apa yang disebut dengan sampel, dan

metodologi untuk menyeleksi individu-individu yang masuk kedalam sampel

yang representatif itulah yang disebut dengan sampling.

- Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang berusia 30-55

tahun.

Page 15: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

49

 

Tabel 3.1

Jumlah ibu rumah tangga usai 30-55 tahun

No. RW/RT Usia

1. RW 002/RW006 1. Usia 30+ = 7 orang

2. Usia 40+ = 20 orang

3. Usia 50+ = 13 orang

Jumlah 40 orang

3.6 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yang

dimana untuk menentukan berapa banyak sampel yang dibutuhkan dalam penelitian.

Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampling purposif

(purposive sampling) yaitu teknik pengambilan sampel yang diseleksi atau diambil oleh

peneliti yang diperlukan atas dasar kriteria tertentu yang dibuat periset sesuai dengan

tujuan riset.

Dan rumus yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel ini adalah

menggunakan rumus slovin dimana rumus ini digunakan untuk menentukan sample dari

populasi yang diketahui berapa jumlahnya.

n = N

1 + Ne2

Page 16: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

50

 

40

1 + 100 (0.05²)

= 32 Sample

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada dasrnya merupakan proses penelitian untuk

mendapatkan data atau informasi yang menjelaskan suatu permasalahan yang hendak

diteliti. Agar mendapatkan data-data/informasi yang lebih lengkap dan sesuai dengan

tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

a. Pengumpulan Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli.

Sumber asli disini diartikan sebagai sumber pertama darimana data tersebut

diperoleh. Dalam pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian survey,

penggunaan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009: 199). Kuesioner ini akan

disebarkan kepada responden sebagai sample dari ibu rumah tangga di rt 002 rw

006 di kelurahan Pela Mampang.

Page 17: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

51

 

b. Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan melalui studi bahan- bahan kepustakaan yang perlu untuk

mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan

instrumen Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-

buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah

yang diteliti.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisi data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan jenis pengolahan data

yang dilakukan dan menyusunnya untuk keperluan penelitian. Penelitian ini

meggunakan skala likert. Skala Likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau

ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan

atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu.

Dengan skala Likert, komponen yang dapat terukur dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan kemudian dijawab oleh

responden.

Jawaban setiap item instrument diberi nilai sebagai berikut:

1) Apabila jawaban “sangat setuju” diberi nilai 5

2) Apabila jawaban “setuju” diberi nilai 4

3) Apabila jawaban “netral/tidak tahu” diberi nilai 3

4) Apabila jawaban “tidak setuju” diberi nilai 2

Page 18: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

52

 

5) Apabila jawaban “sangat tidak setuju” diberi nilai 1

Untuk semua variabel yang diteliti, jawaban akan diukur menggunakan

skala Likert (Likert scale). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2008, p. 132).

3.9 Skala Pengukuran

3.9.1 Uji Reliabilitas dan Validitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari suatu variabel alat konstruk. Suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliable atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2006, p.41)

Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui bagaimana butir-

butir pertanyaan dalam kuesioner saling berhubungan, mendapat nilai Alpha

Cronbach yang merupakan indeks internal consistency dari skala pengukuran

secara keseluruhan, dan mengidentifikasi butir-butir pertanyaan dalam kuesioner

yang bermasalah dan harus direvisi atau dihilangkan (Uyanto, 2006, p.239).

Metode analisis yang digunakan adalah metode Alpha-Cronbach.

Standart yang digunakan dalam menentukan reliable dan tidaknya suatu

instrument penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan

Page 19: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

53

 

r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Menurut

Santoso (2001, p. 227), apabila alpha hitung lebih besar daripada r tabel dan

alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat disebut

reliable.

Tabel 3.2: Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

ALPHA TINGKAT RELIABILITAS

0,00 s.d 0,20 Kurang reliable

> 0,20 s.d 0,40 Agak reliable

> 0,40 s.d 0,60 Cukup reliable

> 0,60 s.d 0,80 Reliabel

> 0,80 s.d 1,00 Sangat reliable

(Sumber: Triton, 2006, p.248)

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya setiap

butir kuisioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel

untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sample. Jika r

hitung lebih besar dari tabel (0,360) dan nilai positif pertanyaan atau indikator

tersebut dinyatakan valid. (Ghozali, 2006, p.45)

Page 20: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

54

 

3.9.2 Analisis Regresi Linear Sederhana

Pengukuran pengaruh persepsi program wisata kuliner pada ibu rumah

tangga dengan menggunakan uji analisis regresi sederhana melalui alat bantu

SPSS 17.0. Analisis regresi dapat digunakan untuk melihat pengaruh variabel

independen x terhadap masing-masing variabel y. Rumus regresi linear sederhana

(Sugiyono, 2008, p. 270) adalah:

Keterangan: Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstanta)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka

terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

3.10 Operasionalisasi Konsep

Masalah penelitian ini adalah persepsi program wisata kuliner di Trans TV pada

ibu rumah tangga berkaitan dengan masalah penelitian, penulis menyusun

operasionalisasi konsep dari variabel-variabel dan konsep-konsep yang berhubungan

dengan masalah pokok penelitian ini.

Y‘= a + bX

Page 21: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

55

 

Variabel Diukur dari Skala Atribut Skor

1 2 3 4 5

Indepeden

(( bebas (X))

Persepsi

program

wisata kuliner

INDIKATOR:

• Pembawaan

pemandu acara

• Kecewa jika

tidak

menyaksikan

• persepsi positif

• Sajian makanan

• Lokasi syuting

• Host

mengutamakan

kebersihan

Likert a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Netral/tidak tahu

d. Kurang setuju

e. Tidak setuju

5

4

3

2

1

Variabel Diukur dari Skala Atribut Skor

1 2 3 4 5

Dependen

(( terikat (Y))

Pada ibu

rumah tangga

INDIKATOR :

• Tayangan

banyak

menimbulkan

inspirasi

• Adanya artis

pendukung

Likert a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Netral/tidak tahu

d. Kurang setuju

e. Tidak setuju

5

4

3

2

1

Page 22: BAB III PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00384-mc 3.pdf3.1.4 Pola acara TRANS TV Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat

56

 

• Menampilkan

sesuatu yg

berbeda

• Jenis

makanan

bervariasi