22
BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI HARIAN UMUM REPUBLIKA DAN RESPON MAHASISWA IAIN WALISONGO SEMARANG A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Keberadaan IAIN sebagai sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi agama memeliki riwayat tersendiri yang berbeda dari lembaga pendidikan tinggi lain. Awalnya, IAIN tidak didirikan untuk memenuhi kebituhan akademik saja, tetapi juga agama, ideologi bahkan politik termasuk kedalamnya, ini artinya bahwa peran yang diharapkan sejak awal berdirinya IAIN bukan hanya semata untuk mengembangkan intelektual sebagaimana layaknya perguruan tinggi tetapi ada muatan ideologis, politis yang menyertainya, bukan hanya itu saja perguruan tinggi Islam IAIN Walisongo khususnya merupakan suatu kebutuhan yang sangat urgen bagi warga masyarakat muslim di Jawa Tengah. Berangkat dari keberadaan IAIN dalam masyarakat, Nampaknya keterlibatan mahasiswa juga sangat diharapkan dalam rangka peningkatan berkembangnya IAIN itu sendiri dan masyarakat terutama dari segi prilaku sosial baik dilingkungan kampus ataupun masyarakat umum. Mahasiswa dituntut mampu berfikir dan penalaran, guna menunjang minat dan kegemaran demi tercapainya kesejahteraan mahasiswa itu sendiri. 1 Mahasiswa sering diidentifikasikan sebagai kelompok sosial strategi. Kepadanya diletakkan berbagai atribut sosial seperti agen perubahan sosial ( agen of social change), agen kontrol sosial ( agen of social control ) dan agen demokrasi ( agen of democratisation). Atribut- atribut semacam ini sesungguhnya merefleksikan harapan sekaligus 1 Departemen Agama RI, Sejarah IAIN, Jakarta, 1986,

BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

  • Upload
    trandan

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

BAB III

PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH

DI HARIAN UMUM REPUBLIKA DAN RESPON MAHASISWA

IAIN WALISONGO SEMARANG

A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Walisongo

Keberadaan IAIN sebagai sebagai sebuah lembaga pendidikan

tinggi agama memeliki riwayat tersendiri yang berbeda dari lembaga

pendidikan tinggi lain. Awalnya, IAIN tidak didirikan untuk memenuhi

kebituhan akademik saja, tetapi juga agama, ideologi bahkan politik

termasuk kedalamnya, ini artinya bahwa peran yang diharapkan sejak

awal berdirinya IAIN bukan hanya semata untuk mengembangkan

intelektual sebagaimana layaknya perguruan tinggi tetapi ada muatan

ideologis, politis yang menyertainya, bukan hanya itu saja perguruan

tinggi Islam IAIN Walisongo khususnya merupakan suatu kebutuhan

yang sangat urgen bagi warga masyarakat muslim di Jawa Tengah.

Berangkat dari keberadaan IAIN dalam masyarakat, Nampaknya

keterlibatan mahasiswa juga sangat diharapkan dalam rangka

peningkatan berkembangnya IAIN itu sendiri dan masyarakat terutama

dari segi prilaku sosial baik dilingkungan kampus ataupun masyarakat

umum. Mahasiswa dituntut mampu berfikir dan penalaran, guna

menunjang minat dan kegemaran demi tercapainya kesejahteraan

mahasiswa itu sendiri.1

Mahasiswa sering diidentifikasikan sebagai kelompok sosial

strategi. Kepadanya diletakkan berbagai atribut sosial seperti agen

perubahan sosial (agen of social change), agen kontrol sosial (agen of

social control) dan agen demokrasi (agen of democratisation). Atribut-

atribut semacam ini sesungguhnya merefleksikan harapan sekaligus

1 Departemen Agama RI, Sejarah IAIN, Jakarta, 1986,

Page 2: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

32

tanggung jawab yang harus diemban oleh mahasiswa. Ada kepercayaan

ditengah masyarakat bahwa karena kondisinya yang relatif masih terjaga

dari vested interest politik, maka mahasiswa menjadi sandaran bagi

proses-proses perubahan sosial politik dan demokrtisasi ditengah-tengah

kehidupan masyarakat. Posisinya sebagai cendikiawan muda menjadikan

mahasiswa berada dalam kendali idealisme untuk mewujudkan

keinginan akan perubahan-perubahan dan pencarian bentuk ideal dari

kehidupan sosial politik dan kebudayaan.

Dinamika mahasiswa IAIN Walisongo tidak lepas adanya

kecenderungan-kecenderungan umum, gerakan mahasiswa yang

diwarnai dengan polarisasi ideologi dan pilihan aksi, yang

mencerminkan kompleksitas mahasiswa. Sekalipun pada umumnya

mahasiswa IAIN Walisongo secara sosiologis berasal dari masyarakat

pedesaan, yang tidak jarang, dari mereka banyak berasal dari jebolan

pondok pesantren, setelah diterima di IAIN tidak sedikit dari mereka

memperdalam ilmu yang mereka bawa dari pondok pesantren, dengan

harapan mereka mendapat ilmu dari perguruan tinggi serta ilmu dari

pondok (kajian kitab) yang pada akhirnya dapat diaplikasikan dalam

masyarakat di lingkungan dimana mereka berada. Tetapi tidak jarang

dari mereka banyak yang tidak bisa nulis tetapi bisa membaca, ada yang

bisa baca dan nulis tetapi tidak tahu tajwid, fenomena tersebut banyak

disebabkan latar belakang yang berbeda yang kebanyakan dari sekolah

umun dengan sedikit pengetahuan agama (bahasa arab) ataupun

pelajaran yang mereka dapatkan. Dampaknya ketika proses kuliah

berjalan aktif banyak mahasiswa yang mengeluh tentang banyaknya

materi tentang agama maupun teologi sampai-sampai ketika mereka

dihadapkan pada ujian akhir skripsi yaitu koprehensif dan munaqosah

mereka seolah-olah sedang menghadapi vonis hukuman karena takutnya

ada pertanyaan yang ada kaitannya tentang kajian kitab. Dengan

demikian tidak seharusnya kelemahan-kelemahan itu dibiarkan

berkembang dan selalu stagnan untuk mencari jalan keluar

Page 3: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

33

Terlepas dari konteks diatas sebagai lembaga akademik yang

menekan obyektifitas kritisme, IAIN Walisongo sebagai IAIN pada

umumnya telah memperkenalkan aneka ragam kecenderungan pemikiran

dan gerakan keislaman.

Proses-proses sosialisasi mahasiswa IAIN dengan berbagai

kecenderungan pemikiran maupun gerakan keislaman itu telah ikut serta

membentuk pluralitas pemikiran, ideologi dan gerakan mahasiswa IAIN

Walisongo.

Sejak bergulirnya reformasi maka gerakan mahasiswa hampir

secara total merespon persoalan sosial politik yang sedang berubah

secara cepat. Fenomena ini sekaligus merupakan eksperimental dari

paradigma gerakan yang telah matang diperdebatkan dalam lembaga-

lembaga kajian dan penerbitan.

Pada level struktural respon mahasiswa terhadap tuntutan

reformasi itu berbentuk reformasi struktur internal lembaga

kemahasiswaan (student government). Sedangkan pada tataran sosial

respons terhadap reformasi itu terbentuk dalam solidaritas aksi yang

melibatkan banyak elemen gerakan mahasiswa.2

2 IAIN Walisongo, Mengejar Tradisi Merajut Masa Depan, Puslit IAIN

Walisongo, Semarang, Cet.I, 2003, hlm. 195-207.

Page 4: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

34

TABEL

PERUBAHAN FORMAT STUDENT GOVERNMENT MAHASISWA IAIN WALISONGO

No PERIODE STUDENT GOVERNMENT PIMPINAN KETERANGAN

1. 1194-1995 Senat Mahasiswa Institut (SMI)

Ali Mansyur HD Terjadi perpanjangan periode

2. 1995-1996 Sda M. Kamil 3. 1995-1996 Sda M. Kamil 4. 1997 Sda Hamdani Muin 5. 1998 Sda Mukhtasith 6. 1999 Senat Mahasiswa

Institut(SMI) Agus susilo Awal perintisan

format lembaga kemahasiswaan

Dewan Perwakilan Mahasiswa

M. Sidik Sisdiyanto

7. 2000 Presidium Mahasiswa (presma)

M. Nadhir 5 orang

Peralihan-peralihan

8. 2001 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Dewan Perwakilan Mahasiswa DPM

Abdurra’uf A. Mujiburrakhman

9. 2002 BEM DPM

M. Aziz Hakim Musyafak

B. Pesan dakwah Kolom mimbar Jum’at “Hikmah” Harian Umum

Republika

1. Sejarah Singkat Harian Umum Republika

Harian umum repunlika diterbitkan atas kehendak

mewujudkan media massa yang mampu mendorong bangsa

menjadi kritis dan berkualitas, yaitu bangsa yang mampu

sederajat dengan bangsa yang maju lain di dunia, memegang

nilai-nilai spiritualitas sebagai perwujudan pancasila sebagai

filsafat bangsa, serta memiliki arah gerak seperti digariskan UUD

1945.

Kehendak melahirkan masyarakat demikian sejak dengan

tujuan, cita-cita dan program kerja Ikatan Cendikiawan Muslim

se-Indonesia ( ICMI ) yang dibentuk pada 5 Desember 1990 salah

Page 5: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

35

satu dari program ICMI yang disebarkan keseluruh Indonesia,

antara lain mencerdaskan bangsa melalui program peningkatan

5K, yaitu:

Kualitas iman, kulitas hidup, kualitas kerja, kualitas karya,

dan kualitas pikir.

Untuk mewujudkan cita-cita dan program ICMI diatas,

beberapa tokoh pemerintah dan masyarakat yang berdedikasi dan

berkualitas serta sebuah komitmen pada pembangunan bangsa

dan masyarakat bangsa Indonesia, yang beragama Islam

membentuk Yayasan Abdi Bangsa pada 17 Agustus 1992 yayasan

ini kemudian menyusun tiga program utamanya.

1. Pengembangan Islamic Center.

2. Pengembangan CIDES (Genter for Information and

Development studies).

3. Penerbitan Harin Umum Republika.

Pendiri yayasan abdi bangsa 48 orang, terdiri dari

beberapa menteri, pejabat tinggi negara, cendikiawan, tokoh

masyarakat, serta pengusaha. Mereka antara lain: Ir. Drs.

Ginanjar Kartasasmitha, H.Harmoko, Ibnu Sutowo, Muhamad

Hasan, Ibu Tien Soeharto, Probo Suetejo, Ir. Aburizal Bakrie dan

lain-lain. Sementara Prof. DR. Ing. B.J. Habibie, yang juga

menjabat ketua ICMI, dipercaya sebagai ketua Badan Pembina

Yayasan Abdi Bangsa dan Muhammad Soeharto sebagai

pelindung yayasan.

Untuk mewujudkan program penerbitan sebuah Koran

Harian Umum Republika, pada 28 November 1992 yayasan Abdi

Bangsa mendirikn PT Abdi Bangsa. Melalui proses, yayasan

kemudian memperoleh SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers)

dari Depertemen Penerangan Republik Indonesia, sebagai modal

awal penerbitan Harian Umum Republika. SIUPP itu bernomor

283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992 tertanggal 19 Desember

Page 6: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

36

1992. Harian Umum Republika terbit perdana pada 4 januri 1993

dengan oplah 100.000 eksemplar.3

Sebagai media Massa Nasionl yang baru 7 tahun

Republika memang tampil beda. Perbedaan ada pada dalam

pengemasan, pendalaman, dan penyajian. Bahkan Republika

memiliki ciri khas yang kental dalam ingatan sebagian besar

pembaca. Ambilah contoh: Resonansi, Hikmah, Wacana, Tajuk,

ataupun yang disajikan dalam lembaran khusus, seperti suplemen,

Tekat, Rekor, Manager, Tren Teknologi, Dialog Jum’at dan

sebaginya.

2. Tinjauan Historis Kolom Hikmah

Untuk menarik pembaca, Republika mempunyai ciri khas

dalam rubrikasinya. Walaupun Republika tidak mengklaim

dirinya sebagai media Massa Islam, tetapi sebagai pembaca yang

kritis akan mengatakan bahwa Republika adalah sebagai media

massa yang Islam karena dikelola oleh jurnalis-jurnalis muslim

dan selaku menyajikan tema-tema keislaman yang tidak sedikit.

Kolom ”Hikmah” tidak serta-merta ada begitu saja. Kolom

ini dirintis sejak bulan puasa Ramadhan tahun 1993. Pada

awalnya Republika menyajikan kolom selama bulan Ramadhan

bertajuk “syiar Ramadhan “.Namun dalam perkembangan

berikutnya “syiar Ramadhan” menjadi bagian dari Republika

sendiri, yang kemudian menjadi rubrikasi terap dengan nama

“Hikmah” yang tiap hari selalu ada kecuali hari minggu.

Yang melatarbelakangi dimasukkannya kolom Hikmah di

harian Umum Republika, adalah.

1. Konsep yang disodorkan dimasukkan sebagai nasehat atau inti

dari pelajaran yang tidak menggurui. Artinya, melalui kolom

ini peran pembaca Republika diajak untuk mencermati

3 Sejarah Singkat Republika, 2003

Page 7: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

37

nasehat yang disajikan tanpa harus menggurui. Pembaca

diajak untuk merenungi beberapa peristiwa dan kejadian

sehari-hari lewat bahasa yang ringan dan penuh Hikmah.

Nasehat ini bukan hanya untuk pembaca an sich tetapi untuk

pengelola Republika itu sendiri. Bahwa kita pun layak untuk

memetik pesan yang disampaikan. Disamping itu trade mark

media massa Islam adalah mmberikan nasehat atau pelajaran.

2. Kolom “Hikmah“ ini mejadi ciri khas dan daya tarik tersendiri

serta media yang mengikat pembaca dengan Harian Umum

Republika. Karena dengan berdasarkan survei terakhir yang

penulis lakukan, memberi petunjuk bahwa kolom Hikmah

merupakan rubrik yang terpopuler dan yang sering dibaca

oleh mahasiswa IAIN Walisongo bahkan ada yang membeli

Republika hanya untuk membaca kolom “Hikmah” saja.4

Secara umum materi kolom “Hikmah” dapat

diklasifikasikan menjadi empat bidang pembahasan pokok yaitu:

Ibadah, akhlak, Mu’amalah dan Aqidah. Untuk mengetahui

gambaran materi kolom “Hikmah” berikut ini beberapa contoh

materi kolom “Hikmah” yang pernah dimuat Harian Umum

Republika sejak Oktober 2002 sampai Maret 2003 .

a. Bidang Ibadah

Bekal Haji Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang akan menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik, dan jidal (berbantah-bantahan) didalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepadaku hai orang-orang yang berakal.”(QS Al Baqarah: 197) Rafats yaitu mengeluarkan perkataan yang menimbulkan birahi yang tidak senonoh atau bersetubuh. Berbuat fasik yaitu melakuka perbuatan yang diharamkan oleh Allah. Jidal

Page 8: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

38

adalah adu mulut atau debat kusir yang hanya dilandasi oleh hawa nafsu ingin menang sendiri. Ketiga hal tersebut hanya dapat dilakukan dengan bekal ketakwaan. Menurut ahli tafsir, taqwa adalah menjalankan seluruh perintah Allah dan meninggalkan seluruh larangan Allah, taqwa merupakan hasil dari seluruh latihan yang terus- menerus. Takwa meliputi seluruh kegiatan manusia. Baik dalam hubungan masalah manusia dengan Allah (ibadah) , masalah yang berkaitan dengan dirinya sendiri (akhlak) makanan, minuman, pakaian maupun masalah yang berkaitan dengan sesama manusia (aspek sosial budaya, pendidikan, ekonomi dan politik). Taqwa muncul dalam diri manusia yang hanya takut kepada Allah. Taqwa merupakan buah dari keimanan yang benar. Iman kepada Allah berarti meyakini Allah sebagai sang pencipta dan pengatur, sehingga rela dan merasa butuh untuk mengikuti seluruh aturan Allah serta takut celaka lantaran tidak mengikuti aturannya. Iman kepada malaikat membuat seorang mukmin sadar bahwa kesesuaian seluruh perbuatannya dengan aturan Allah SWT dan diawasi dan dicatat oleh malaikat Allah. Iman kepada kitab-kitab Allah berarti menjadikan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh perbuatannya di dunia (way of life), serta meyakini adanya kitab-kitab yang diturunkan sebelum al-Qur’an. Iman kepada rasul-rasul Allah berarti meyakini bahwa Muhammad saw diutus untuk membawa al-Qur’an dan sunnah sebagai risalah Allah untuk menjadi pedoman hidup manusia. Sekaligus meyakini Nabi/Rasul sebelum Muhammad saw mengajarkan hal yang pada pokoknya sama, yaitu menyembah dan mentauhidkan Allah. Iman pada hari kiamat berarti meyakini adanya hari perhitungan dan pembalasan di akherat kelak, sehingga seorang mukmin menjaga seluruh perbuatannya selama di dunia agar selalu sesuai dengan aturan Allah. Dengan bekal pokok itulah seseorang bakal sukses dalam ibadah hajinya, semoga menjadi haji mabrur !.5

b. Akhlak

Zalim

Zalim secara bahasa adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, tafsir “Jalalain”- tafsir yang banyak menggunakan bahasa arab sebagai sumber penafsiran sering menggunakan makna tersebut untuk kata zalim dan yang seakar dengannya, misalnya, dalam menafsirkan umat

5 Republika, senin 27 Januari 2003

Page 9: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

39

Nabi musa yang menyembah anak sapi itu disebut sebagai orang-orang zalim (QS al-Baqarah 51),hal itu karena mereka telah menjadikan ibadah tidak pada tempatnya, yakni mestinya pada Allah ketika menafsirkan kalimat orang-orang kafir itulah orang-orang zalim (QS al-Baqarah 254). Imam jalalain menyebutkan bahwa hal itu karena mereka menempatkan perintah Allah SWT tidak pada tempatnya. AL-Qur’an mengabadikan wasiat Lukman Al-Hakim pada puteranya agar tidak menyekutukan Allah SWT dengan manusia, patung, dan sesuatu apapun, sebab sesungguhnya sirik merupakan kezaliman besar (QS Lukman: 13 ). Ali shobuni dalam shafwatut tafasir juz II: 451-452 menafsirkan ayat itu adalah bahwa sesungguhnya sirik itu merupakan sesuatu yang buruk sekali dan kezaliman nyata sebab menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Barang siapa saja ynng menyamakan Khaliq dengan makhluk, menyamakan Tuhan dengan berhala, maka tidak diragukan lagi ia sebagai manusia bodoh, paling jauh dari logika akal dan Hikmah. Ia setara kezaliman. ia sejajar bintang. Demikian pula pendustaan kepada Nabi Muhammad saw dan tuduhan al-Qur’an sebagai kebohongan yang diadakan Rasulullah dengan bantuan orang-orang arab adalah kezaliman dan kedustaan besar (QS al- Furqan: 4), sebab al-qur’an itu firman Allah yang diturunkan dalam bahasa arab dengan susunan kalimat dan pilihan kata yang sangat fasih dan tidak bisa ditandingi oleh para ahli bahasa dan sastrawaan itu sendiri. Bagaimana mungkin mereka menempatkan orang-orang yang tidak berbahasa arab sebagai sumber al- Qur’an ? Al- Qur’an mengabdikan kisah kezaliman seorang pemilik 99 kambing pada masa Nabi Dawud as yang meminta seekor kambing saudaranya agar dengan itu kepemilikannya genap menjadi 100 ekor, (QS Shaad: 23-24 ).Mestinya ia membantu saudaranya agar memiliki kambing yang lebih banyak. Tampaknya kezaliman pada masa Nabi Dawud itu dibawa keturunannya hingga hari ini dengan paham kapitalis Mereka berlaku tidak sepatutnya, tidak adil dan tidak taat hukum dan aturan Allah SWT yang mestinya menjadi pegangan hidup.6

c. Muamalah

Etika Perang

Sejak 20 Maret 2003 lalu didunia menyaksikan penghancuran kota-kota Irak oleh pasukan Amerika Serikat dan sekutunya

6 Republika, 30 Januari 2003

Page 10: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

40

untuk menggulingkan kepemimpinan Saddam, ribuan rudal dan bom telah merusak bangunan , membunuh wanita dan anak .Amerika Serikat yang mengaku sebagai kampiun demokrasi dan HAM sungguh telah melanggar hukum perang internasional .HAM dan perdamaian dunia yang selalu mereka kampanyekan itu mereka langgar sendiri, inilah salah satu bukti standar ganda yang selalu mereka gunakan dalam rangka menghancurkan dunia islam. Sungguh Islam tidak menafsirkan perang, bahkan wajib hukumnya.Namun, perang tersebut hanya ditujukan untuk melangsungkan kehidupan Islam dan bukan untuk menjajah atau menimbulkan kesengsaran umat manusia atau membuat kerusakan di bumi. Oleh karena itu, islam sebagai sistem kehidupan yang unik dan sempurna, telah mengatur secara jelas etika perang. Sebelum berperang, Rasulullah SAW selalu meningkatkan agar pasukan tidak merusak ladang, kebun dan gedung-gedung selama peperangan. Mereka juga dilarang membunuh wanita, anak-anak, dan orang tua, tidak ikut berperang. Hal ini dilakukan juga oleh Abu Bakar Ash-sidiq ketika memberikan petuah pasukan yang akan berperang. Sa’ad bin musyayab menuturkan bahwa Abu Bakar hendak mengirimkan pasukan ke syam, menetapkan Yazid bin Sufyan, Amr bin Ashdan Shurahbil bin Hasannah, menjadi komandan pasukan Abu bakar menyampaikan pesan-pesan kepada pasukannya. “Aku berwasiat, hendaklah kalian selalu bertaqwa kepada Allah, berperanglah dijalan Allah dan perangilah orang-orang kafir. Sesungguhya Allah akan kan membela agama-Nya. Janganlah kalian berbuat aniaya, berkhianat, merasa takut, berbuat kerusakan di muka bumi dan janganlah melanggar perintah pemimpin, jangan menebang pohon kurma, membakar rumah, membinasakan binatang ternak, menghancurkan tanaman buah-buahan, serta rumah-rumah peribadatan .Janganlah kalian mengganggu mereka. Namun ,jika kalian mrnjumpai orang-orang jahat yang berteman dengan setan, bunuhlah mereka semua.”(Kanzul ‘ummal, jilid II 295 ).Jelas, ini berbeda dengan AS dan sekutunya yang tidak beretika itu.7

d. Akidah

Hakekat Keimanan Iman kepada Allah SWT merupakan hubungan yang amat mulia antara manusia dengan sang Yang Maha Pencipta. Keimanan itu merupakan ciri seorang hamba yang tunduk dan

7 Republika, 31 Maret 2003

Page 11: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

41

patuh kepadan Nya. Beriman kepada Allah SWT juga merupakan bukti kemampuan seseorang hamba menghadirkan hatinya dengan tulus penuh kerendahan .Oleh karena itu ,manusia dikatakan mulia tatkala dihatinya ada keimanan. Mendapatkan petunjuk jalan lurus beriman kepada Allah SWT, tunduk dan patuh terhadap hukum Allah SWT itu meruap akan nikmat agung yang dimiliki seseorang. Ia merupakan karunia mulia yang dilimpahkan kepadanya secara mutlak. Keimanan itu bukanlah semata-mata ucapan yang keluar dari bibir atau lidah saja. Ia pun bukan hanya keyakinan dalam hati belaka. Namun, keimanan yang benar adalah aqidah atau kepercayaan yang memenuhi seluruh ruang hati nurani .Ia menumbuhkan kesadaran total bahwa makhluk Allah SWT itu wajib tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu kemunculan pilar-pilar keimanan itu bagaikan kemunculan cahaya mentari dikegelapgulitaan alam. Salah satu bukti keimanan seseeorang ialah tatkala Allah SWT dan rasulnya lebih cinta daripada yang lainnya.ketika perasaan cinta telah menghiasi hati apapun yang diperintahkan Allah SWT akan terasa mudah dan ringan.Cinta kepada Allah wajib dibuktikan dalan segala aktifitas hidup seorang muslim.Dalam perkataan, misalnya, ia tidak akan mengeluarkan kata yang menyimpang dari nilai-nilai ajaran Islam menyebar rumor, bisik-bisik, kehinaan dan fitnah merupakan perbuatan tercela yang dilarang Islam. Dalam hal perbuatan dan tingkah laku seorang hamba yang beriman akan meyandarkan segala perbuatannya itu kepada petunjuk Allah SWT . begitupun dalam pergaulan dan persahabatan ia harus merujuk kepada ajaran Islam. Inilah bukti bahwa mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya itu tidak hanya pengakuan belaka, tetapi akan terimolementasi dalam sikap dan berprilaku sehari-hari, naming dalam kalbu masih dirasakan ada sesuatu yang lebih dicintai daripada Allah SWT dan Rasul-Nya, seperti lebih mencintai pangkat, jabatan kedudukan kekayaan dan pengaruh dengan mengabaikan hukum Allah SWT .Maka keimanan seseorang itu baru sebatas pengakuan .orang seperti ini dalam hatinya sudah ada keimanan, tetapi aqidahnya masih goyang ia belum merasakan hakekat keimanan yang sebenarnya.8

8 Republika, 25 Januari 2003

Page 12: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

42

C. Materi Dakwah dan Prosentase Kuantitasnya Dalam Kolom

Hikmah

Dalam pelaksanaan kegiatan dakwah tentu berkaitan dengan

unsur-unsur dakwah, pengertian dakwah menurut HM. Aminuddin

Sanwar yaitu merupakan komunikasi antara manusia dengan

pesan-pesan al-Islam yang berwujud ajakan, seruan untuk “amar

ma’ruf nahi munkar”, juga taghyirul munkar.9 Sedangkan unsur-

unsur dakwah yaitu:

1. Subyek (Da’i)

2. Obyek Dakwah (Mad’u)

3. Materi Dakwah (Maddatu ad-Da’wah)

4. Metode Dakwah (Kaifiyatu ad-Da’wah)

5. Media Dakwah(Washilatu ad-Da’wah)

Pada sub pembahasan ini penulis akan membahas pada

materi dakwah yaitu materi dakwah pada kolom Hikmah di

Harian Umum Republika terdapat 4 (empat) materi yaitu :

1. Aqidah, yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan

keyakinan (keimanan), baik mengenai iman kepada Allah,

iman kepada malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah,

iman kepada Rasul, iman kepada hari akhir dan iman kepada

qadha dan qadar.

2. Ibadah, disini dimaksudkan ibadah khusus yang langsung

menghubungkan antara manusia dengan Allah swt. Ibadah

tersebut meliputi : shalat, puasa, zakat, haji, sedekah, jihad,

nadzar dan lain-lain.

3. Mu’amalah, yaitu segala sesuatu yang diajarkan untuk

mengatur hubungan antara manusia dengan manusia seperti

masalah politik, ekonomi, sosial dan lain-lain.

9 Aminuddin Sanwar, Pengantar Ilmu Dakwah, Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang, 1986, hlm. 4

Page 13: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

43

4. Akhlak, yaitu pedoman norma-norma kesopanan dalam

pergaulan hidup sehari-hari.10

Berkaitan dengan ke-empat materi dakwah dalam kolom Hikmah

tersebut penulis, paparkan angka kuantitasnya selama 6 bulan, mulai

bulan oktober 2002 – maret 2003 sebagai berikut :

TABEL I

ANGKA KUANTITAS MATERI DAKWAH DALAM

KOLOM HIKMAH

NO MATERI

DAKWAH

OKTOBER

2002

NOVEMBER

2002

DESEMBER

2002

01

02

03

04

Aqidah

Ibadah

Mu’amalah

Akhlak

1 Kali

2 Kali

16 Kali

6 Kali

5 Kali

3 Kali

9 Klai

7 Kali

7 Kali

4 Kali

3 Kali

10 Kali

NO MATERI

DAKWAH

JANUARI

2003

FEBRUARI

2003

MARET

2003

01

02

03

04

Aqidah

Ibadah

Mu’amalah

Akhlak

5 Kali

1 Kali

9 Kali

11 Kali

4 Kali

5 Kali

6 Kali

5 Kali

1 Kali

5 Kali

15 Kali

5 Kali

Dari tabel kuantitas materi dakwah pada kolom Hikmah

tersebut dapat diketahui bahwa materi aqidah dimuat sebanyak 23

kali daam 6 bulan, ibadah 20 kali, mu’amalah 58 kali, dan akhlak 44

kali, sehingga disini yang paling sering dalam kolom Hikmah yaitu

materi mu’alah, sedangkan mu’amalah sendiri merupakan ajaran

yang mengatur tentang huubungan antara manusia dengan sesamanya

10 Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, Usaha Nasional,

Surabaya, 1999, hal. 47.

Page 14: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

44

(hablun minannas), karena sangat pentingnya hubungan manusia

dengan sesamanya, inilah yang menjadikan materi terbanyak

kuantitasnya, dibanding ketiga materi yang lain. Sedangkan angka

kuantitas terbanyak kedua yaitu akhlak kemudian aqidah dan baru

yang terakhir tentang materi ibadah.

Dilihat dari urutan kuantitas diatas maka dapat dijelaskan

bahwa missi kolom “Hikmah” di Harian Umum Republika yaitu

menghendaki perbaikan manusia dalam beramar ma’ruf nahi munkar

yang diawali dari kesadaran mad’u tentang hubungan antara manusia

yang satu dengan yang lainnya (hablun minannas), kemudian

perbaikan norma-norma kesopanan dalam pergaulan sehari-hari,

aqidah (keimanan) seseorang dan kemudian yang terakhir yaitu

ibadahnya terhadap Allah SWT Tuhan pencipta alam Hablun

minannas.

D. Respon Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Terhadap Pesan

Dakwah Melalui Kolom Hikmah Harian Umum Republika

Mahasiswa IAIN Walisongo yang mempunyai kesibukan dan

aktifitas masing-masing, mereka masih menyempatkan diri untuk

membaca walaupun frekuensi pembaca yang satu dengan yang lainnya

berbeda. Oleh karenanya untuk mengetahui keaktifan mereka tentunya

dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Page 15: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

45

TABEL II PERHATIAN DAN MINAT PEMBACA HARIAN UMUM REPUBLIKA PADA MAHASISWA IAIN WALISONGO

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Selalu Membaca Sering Kadang-kadang Tidak Pernah

50 20 10 -

62,5 % 25 %

12,5 % -

Jumlah 80 100 %

Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa kebanyakan

responden dalam menanggapi pesan dakwah terhadap kolom Hikmah di

Harian Umum Republika pada umumnya selalu membaca, hal ini

dinyatakan oleh 50 responden, dan yang sering membaca 20 responden

(25%), yang menyatakan kadang-kadang 10 responden (12,5%) serta

yang menyatakan tidak pernah tidak ada.

TABEL III CARA PEMBACA MENDAPATKAN HARIAN UMUM

REPUBLIKA

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Berlangganan Membaca di Perpustakaan Membeli tiap edisi Meminjam teman

5 65

5 5

6,25 % 81,25 %

6,25 % 6,25 %

Jumlah 80 100 %

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kebanyakan responden

mendapatkan Harian Umum Republika pada umumnya pembaca

mendapatkan dari perpustakaan, hal ini dibuktikan oleh responden

sebanyak 65 responden (81,25%), berlangganan 5 responden (6,25%)

yang membeli di tiap edisi 5 responden (6,25%) dan yang menyatakan

meminjam dari teman sebanyak 5 responden (6,25%).

TABEL IV

KEAKTIFAN RESPONDEN DALAM MEMBACA KOLOM HIKMAH

Page 16: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

46

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Ya, Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah

17 24 6 3

34 % 48 % 12 %

6 %

Jumlah 50 100 %

Dari 50 responden yang penulis teliti, terdapat 17 responden

(34%) yang menjawab selalu membaca kolom Hikmah, sedangkan 24

responden lainnya sering membaca, kemudian 6 responden (12%)

menjawab kadang-kadang dan hanya 3 responden (6%) yang menjawab

tidak pernah membaca. Dari hasil tersebut diatas, pada umumnya

responden (mahasiswa IAIN Walisongo) sering membaca kolom

Hikmah di Harian Umum Republika.

TABEL V FAKTOR YANG MENDORONG RESPONDEN DALAM

MEMBACA KOLOM HIKMAH

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Isinya menarik dan aktual Mudah didapatkan Harganya Murah Terbitnya setiap hari

35 13

2 -

70 % 26 %

4 % -

Jumlah 50 100 %

Dari keterangan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa

faktor yang mendorong responden untuk membaca kolom Hikmah di

Harian Umum Republika pada umumnya dikarenakan isinya menarik

dan actual, hal ini dibuktikan dengan pernyataan 50 responden, yang

menyatakan isinya menarik sebanyak 35 responden (70%), 13 responden

(26%) menyatakan mudah didapatkan, sedangkan yang menyatakan

harganya murah hanya 2 responden (4%) dan tidak ada seorang

respondenpun yang menyatakan karena terbitnya setiap hari.

Page 17: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

47

TABEL VI KEPUASAN RESPONDEN SETELAH MEMBACA KOLOM

HIKMAH PADA HARIAN UMUM REPUBLIKA

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Memuaskan Cukup memuaskan Kurang memuaskan Tidak memuaskan

31 16

3 -

62 % 32 %

6 % -

Jumlah 50 100 %

Dari pernyataan responden tersebut diatas tentang kepuasan

responden setelah membaca kolom Hikmah di Harian Umum Republika

dapat ditarik kesimpulan bahwa 31 responden (62%) dari 50 responden

yang penulis teliti menyatakan memuaskan, 16 responden (32%) lainnya

menyatakan cukup memuaskan, 3 responden (6%) menyatakan kurang

memuaskan serta tidak ada yang menyatakan tidak memuaskan.

TABEL VII

TANGGAPAN PEMBACA TERHADAP MISI KOLOM HIKMAH PADA HARIAN UMUM REPUBLIKA

No Alternatif Jawaban Umum Aliyah Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Baik sekali Cukup baik Biasa-biasa saja Kurang baik

8 8 2 -

12 16 4 -

20 24 6 -

40 % 48 % 12 %

- Jumlah 18 32 50 100 %

Tanggapan pembaca (responden) terhadap misi kolom Hikmah di

harian umum Republika ternyata pada umumnya baik dari yang latar

belakang sekolah umum maupun aliyah ternyata responden menjawab

cukup baik, hal ini dinyatakan dengan jawaban angket yang menyatakan

misi kolom Hikmah baik sekali sebanyak 20 responden (40%),

kemudian cukup baik 24 responden (48%), biasa-biasa saja 6 responden

(12%) dan yang menyatakan kurang baik tidak ada.

Page 18: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

48

TABEL VIII TINGKAT PEMAHAMAN RESPONDEN TERHADAP MATERI

KOLOM HIKMAH

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Selalu memahami Sering memahami Kadang-kadang memahami Tidak paham

17 27 6 -

34 % 54 % 12 %

- Jumlah 50 100 %

Dari pernyataan tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

tingkat pemahaman responden (mahasiswa IAIN Walisongo) terhadap

materi kolom Hikmah di Harian Umum Republika ternyata sering

memahami materi tersebut, hal ini dibuktikan dengan pernyataan

responden yang menjawab selalu memahami sebanyak 17 responden

(34%) sering mamahami 27 responden (54%), dan kadang-kadang

memahami 6 responden (12%) serta tidak ada jawaban responden atau

pernyataan responden yang menyatakan tidak paham.

TABEL IX

TINGKAT USAHA RESPONDEN KETIKA KETINGGALAN DALAM MEMBACA KOLOM HIKMAH

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Selalu berusaha mendapatkannya Sering berusaha mendapatkan Kadang berusaha mendapatkan Tidak berusaha mendapatkan

15 21 10 4

30 % 42 % 20 %

8 % Jumlah 50 100 %

Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa pada umumnya

responden sering berusaha mendapatkan kolom Hikmah di Harian

Umum Republika jika responden ketinggalan dalam membaca kolom

Hikmah tersebut, hal ini dinyatakan dari 50 responden, yang menjawab

selalu berusaha mendapatkan sebanyak 15 responden (30%), 21

responden (42%) menjawab sering berusaha mendapatkan, 10 responden

Page 19: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

49

(20%) menjawab kadang berusaha mendapatkan dan 4 responden (8%)

tidak berusaha mendapatkan kolom Hikmah.

TABEL X TUJUAN RESPONDEN DALAM MEMBACA KOLOM HIKMAH

DI HARIAN UMUM REPUBLIKA.

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01

02

03

04

Sekedar menambah pengetahuan Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan amaliah sekedar mengisi waktu luang Tidak punya tujuan

20

25

5 -

40 %

50 %

10 % -

Jumlah 50 100 %

Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan, bahwa pada umumnya

responden dalam membaca kolom Hikmah mempunyai tujuan untuk

menambah pengetahuan dan meningkatkan amaliah ibadah ini

dibuktikan sebanyak 25 responden (50%) sedangkan yang menyatakan

sekedar menambah pengetahuan sebanyak 20 responden (40%)

kemudian yang 5 responden atau 5% menyatakan hanya sekedar mengisi

waktu luang dan yang menyatakan tidak punya tujuan tidak ada.

TABEL XI

TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG BOBOT ATAU KUALITAS TULISAN KOLOM HIKMAH DARI SEGI ILMIAH

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Sangat ilmiah Cukup ilmiah Kurang ilmiah Tidak ilmiah

43 6 1 -

86 % 12 %

2 % -

Jumlah 50 100 %

Dari keterangan tesebut diatas, bahwa umumnya pembaca

menyatakan sangat ilmiah, ini terbukti sebanyak 30 responden (60%)

sedangkan yang menjawab cukup ilmiah ada 15 responden (30%)

Page 20: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

50

kemudian yang 5 responden (10%) menjawab kurang ilmiah kemudian

yang menyatakan tidak ilmiah tidak ada.

TABEL XII TANGGAPAN PEMBACA TERHADAP TOPIK MATERI KOLOM

HIKMAH HARIAN UMUM REPUBLIKA

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Sangat bervareasi Cukup bervareasi Kurang bervareasi Monoton

40 9 1 -

80 % 18 %

2 % -

Jumlah 50 100 % Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa kebanyakan pembaca

menyatakan sangat bervareasi ini terbukti 40 responden (80%) kemudian

cukup bervareasi sebanyak 9 responden (18%) sedangkan yang

menyatakan kurang bervareasi sebanyak 1 responden atau (2%) dan

yang menyatakan monoton tidak ada.

TABEL XIII TINGKAT KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM

MENYIMPULKAN SETELAH MEMBACA KOLOM HIKMAH DI HARIAN UMUM REPUBLIKA

NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Sangat bisa Cukup bisa Kurang bisa Tidak bisa

25 20 4 1

50 % 40%

8 % 2 %

Jumlah 50 100 %

Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa kebanyakan pembaca

kolom Hikmah Harian Umum Republika sangat bisa menyimpulkan ini

terbukti 25 responden (50%) sedangkan yang menyatakan cukup bisa

sebanyak 20 responden (40%) kemudian yang menyatakan kurang bisa

Page 21: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

51

sebanyak 4 responden (8%) dan yang menyatakan tidak bisa sebanyak 1

responden (2%)

TABEL XIV

TANGGAPAN MAHASISWA DALA

M MENGHUBUNGKA

N ANTAR

A MATE

RI KOLO

M HIKM

AH DENG

AN MATE

RI KULIA

H No

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

01 02 03 04

Sangat berhubungan Cukupberhubungan Kurang berhubungan Tidak berhubungan

17 21 11 1

34 % 42 % 22 %

2 % Jumlah 50 100 %

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa mayoritas pembaca

kolom Hikmah Harian Umum Republika menyatakan cukup

berhubungan terbukti dari 50 responden ada 21 responden menjawab

cukup berhubungan atau 42% kemudian yang menyatakan sangat

berhubungan sebanyak 17 responden atau 34% sedangkan yang

menyatakan kurang berhubungan sebanyak 11 responden atau 22% dan

Page 22: BAB III PESAN DAKWAH MELALUI KOLOM HIKMAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/4/jtptiain-gdl-s1-2004...A. Gambaran Umum Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

52

yang menyatakan tidak berhubungan dengan materi kuliah hanya 1

responden atau (2%).

TABEL XV TINGKAT WAWASAN KEAGAMAAN RESPONDEN DALAM

MEMBACA KOLOM HIKMAH HARIAN UMUM REPUBLIKA

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 01 02 03 04

Sangat bertambah Cukup bertambah Kurang bertambah Tidak bertambah

24 17 9 -

48 % 34 % 18 %

- Jumlah 50 100 %

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kebanyakan pembaca

menyatakan sangat bertambah ini terbukti sebanyak 24 responden atau

48% kemudian yang menyatakan cukup bertambah ada 17 responden

atau 34% dan 9 responden menjawab kurang bertambah atau 18 %

sedangkan yang menyatakan tidak bertambah tidak ada sama sekali.