Upload
duongthuy
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
56
56
BAB III
PROBLEMATIKA KELUARGA TENAGA KERJA INDONESIA DI DESA
SIWALAN KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
1. Kondisi Geografis Desa Siwalan
Desa Siwalan merupakan desa kecil yang terletak di kecamatan
Panceng kabupaten Gresik batas wilayah desa siwallan adalah dari
sebelah timur adalah Desa Serah(Panceng), Barat desa Banyubang
(Solkuro-Lamongan), Utara Desa Ketanen (Panceng), Selatan Desa
Sumorber (Panceng) dari keseluruhan batas wilayah yang ada timur dan
barat merupakan batas dari persawahan . Desa siwalan merupakan
wilayah yang di kelilingi oleh sawah dan desa serta letaknya berada
ditengah-tengah,wilayah siwalan lebih luas di pertanian dan perkebunan
daripada pemukiman penduduknya. Pemukiman di Desa Siwalan terdiri
dari 805 KK (Kepala Keluarga) masyarakat sekitar merupakan
masyarakat agraris yang bermata pencaharian bercocok tanam. Wilayah
Desa Siwalan mempunyai luas 407.970 yang terdiri dari :
Luas pemukiman 50.250 Ha
Luas persawahan 125.005 Ha
Luas perkebunan 214.405 Ha
Luas kuburan 1.040 Ha
Luas pekarangan 12.020 Ha
Luas prasarana umum lainnya 5.250 Ha
Total 407.970 Ha
Tabel 3.1
Luas Wilayah Desa Siwalan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
57
Desa Siwalan merupakan desa yang cukup subur dengan
mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Batas wilayah desa siwalan
Sebelah Utara Desa ketanen (Panceng)
Sebelah Selatan Desa Sumurber (Panceng)
Sebelah Timur Desa Serah (Panceng)
Sebelah Barat Desa Banyubang (Solokuro Kabupaten Lamongan)
Jarak desa menuju kepusat pemerintahan Kecamatan yakni 5 km
sedangkan jarak menuju pemerintahan Kabupaten adalah 30 km. untuk
menuju desa Siwalan bisa menggunakan jalur darat akses menuju desa
ini tak begitu sulit, Desa Siwalan mempunyai pedukuhan yang jumlahnya
ada 4 wilayah yakni : Siwalan terdiri dari 8 RT, Bejan sebanyak 7 RT,
Siwalan pencaran sebanyak 2 RT, dan Solodingin sebanyak 1 RT jadi
jumlah seluruh Rukun Tetangga (RT) di desa Siwalan ada sebanyak 18
dan mempunyai Rukun Warga (RW) sebanyak 4.
Siwalan RT 01 - RT 08
Bejan RT 09 - RT 15
Solodingin RT 16
Siwalan Pencaran RT 17 - RT 18
Tabel 3.3
Wilayah pedukuhan Desa Siwalan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
58
2. Gambaran Umum Demografis
Secara demografis jumlah penduduk Desa Siwlan sebanyak 2683
dengan berdasarkan jenis kelamin yakni laki-laki 1305 jiwa dan
perempuan 1378 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga (KK).26
Pendidikan warga Desa Siwalan jika dibandingkan dengan
kehidupan dulu dan sekarang tentu sangat berbeda. Dulu warga masih
berpenddikan rendah, karena mereka menganggap pendidikan itu mahal
harganya dan yang disaat itu warga merasa tak mampu untuk
membiayainya. Mereka mementingkan bagaimana cara untuk bertahan
hidup sehingga seluruh waktunya dihabiskan untuk bekerja. Sehingga
banyak diantara orang tua yang tidak tamat sekolah dasar atau bahkan
tidak pernah sekolah. Namun, sekarang warga desa sudah menyadari
akan pentingnya pendidikan yang harus diraih setinggi munkin. Para
orang tua sadar bahwa bahwa nasib anak tidak boleh sama dengan nasib
mereka yang tidalk tau atau minim merasakan pendidikan diman
pendidikan sangat penting dalam memutuskan kehidupan yang akan
datang akan tetatapi bagi para penduduk Desa Siwalan kebanyakan
penduduknya hanya tamatan SD dan SMP dibandingkan dengan tamatan
SMA lebih sedikit dari kedua lembaga pendidikan di atas apalagi ke
perguruan tinggi, sangat jarang yang mempunyai keinginan melanjutkan
kejenjang yang lebih tinggi karena masyarakat Siwalan memandang hal
26
Data Monografi Desa Siwalan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
59
yang terpenting adalah uang dan pekerjaan. Bagi mereka pendidikan
tidak factor penentu dalam hal pekerjaan.
Pendidikan akhir penduduk dapat di perincikan sebgai berikut :
NO SEKOLAH PRIA WANITA
1 Warga yang tidak pernah sekolah 6 5
2 Tidak tamat SD 80 100
3 SD 125 131
4 Yang tidak tamat SLTP 1 1
5 SMP 131 126
6 SMA 38 42
7 D-1 2 6
8 D-2 2 5
9 D-3 5 4
10 S-1 5 3
11 S-2 1 1
Jumlah 396 424
Tabel 3.4
Lulusan sekolah Penduduk Desa Siwalan
Mata pencaharian penduduk Desa Siwalan rata-rata banyak yang
menja di petani karena dapat dilihat bahwa lahan persawahan yang
dimiliki warga desa Siwalan sangat luas. Di samping itu, kini banyak
jenis pekerjaan yang dilakukan oleh warga Desa Siwalan untuk
menopang kehidupannya. Pendidikan akhir warga di sebut dapat
menentukan jenis pekerjaan. Yang mana dulu rata-rata warga hanya
merasakan pendidikan dasar sehingga mereka hanya bekerja sebagai
petani dan buruh tani. Selain itu juga ada banyak warga Desa Siwalan
yang memutuskan untuk pergi keluar negri untuk menjadi tenaga buruh
Migran Internasional, karena mereka mempertimbangkan skill atau
kemampuan mereka yang rendah yang mana hanya mengandalkan otot
untuk bekerja. Namun, pada saat ini jenis pekerjaan warga bervariasi, ada
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
60
yang bekerja sebagai wiraswasta, peternak, Pegawai Negeri Sipil, dan
juga Dosen.
Mata pencaharian warga Desa Siwalan bermacam-macam yakni
sebagai berikut :
NO Pekerjaan Pria Wanita
1 Petani 233 205
2 Buruh tani 82 48
3 Buruh migran 467 153
4 PNS 3 5
5 pedagang 1 1
6 peternak 3 -
7 Nelayan 1 -
8 Bidan - 3
9 Pensiunan 3 1
10 Pengusaha 6 7
11 Pengacara 1 -
12 Dukun - 1
13 Pengusaha besar 2 1
14 Seniman 1 -
Jumlah
Tabel 3.5
Mata pencaharian penduduk Desa Siwalan
Fasilitas desa sangat penting penggunaannya bagi masyarakat
karena tanpa adanya fasilitas-fasilitas tersebut warga tidak akan bisa
memenuhi kebutuhan jasmani maupun rohani seperti dalam kegiatan
keagamaan, pendidikan, kesehatan, maupun yang lainnya.
Fasilitas Desa Siwalan bermacam-macam dapat di perincikan
sebagai berikut:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
61
Tabel 3.6
Fasilitas Desa Siwalan
Aparat desa atau perangkat desa sangat penting kehadirannya
dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka bertanggung jawab dan
bertugas dalam membangun desa membantu wrga dan mensehjahtrakan
warga desanya yang mana tentunya dengan mengadakan berbagai jenis
kegiatan dalam upaya membangun masyarakat desa tersebut.
Jumlah aparat Desa Siwalan sesuai dengan status jabatan yakni
sebagai berikut : perangkat desa sebanyak sementara hanya 6 orang
karena sekdes belum ada, pejabat BPD 9 orang, jumlah RW sebanyak 4
orang, dan jumlah RT sebanyak 18 orang.
3. Kondisi Sosial Masyarakat
Kondisi sosial merupakan keadaan dimana manusia atau warga itu
hidup dalam suatu tempat yang mana akan ada hubungan sosial dan
interaksi sosial antara masyrakat yang berpenghuni di suatu tempat yakni
yang dimaksut peneliti adalah Desa Siwalan. Yang mana interaksi sosial
tersebut akan terjadi antar Individu dengan individu, individu dengan
kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Masyarakat Desa
Siwalan merupakan warga yang beragam jenisnya dari pekerjaan masing-
masing individu, kemampuan yang dimiliki, dan juga tentunya jenis
Fasilitas Jumlah unit
Keagamaan 9 buah
Olahraga 4 buah
Kesehatan 15 buah
Pendidikan 15 buah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
62
kelamin. Dari beragam jenis perbedaan yang ada pada warga desa
tersebut mereka tergolong warga yang sangat menjujung tinggi nilai
tenggang rasa, solidaritas antar warga, rasa kekeluargaan, dan juga
menghargai orang lain.
Hubungan sosial masyarakat tersebut dapat di jelaskan bilamana
ada orang lain atau tetangga yang sakit maka warga lain akan
berbondong-bondong menjenguknya, selain itu juga jika ada yang
melahirkan maka wrga juga akan melihatnya. Tradisi mereka jika
menjenguk orang sakit atau melihat orang yang baru melahirkan mereka
akan membawa oleh-oleh sebagai barang bawaan, biasanya berupa gula,
makanan, buah-buahan, dan juga uang, namun kebanyakan mereka
membawa barang yang di beli. Dari rasa perhatian atau simpati terhadap
orang lain tersebut tidak ada stratifikasi sosial antar warga yang mana
warga tidak membeda-bedakan antar warga yang kaya dan miskin
apabila mau menjenguk warga lain yang sedang kesusahan.
Masyarakat Siwalan masih memegang teguh prinsip - prinsip
budaya, seperti gotong royong,dan musyawarah untuk mufakat, selain itu
masih memegang teguh nilai – nilai kearifan local nenek moyang mereka
salah satunya adalah bersih Desa dengan kegiatan Sedekah bumi. Dengan
perkembangan sumber daya masyarakat Siwalan kegiatan Sedekah Bumi
mulai ada perubahan dalam sistem acara yang dikemas dengan nilai –
nilai religius Haul Akbar bertempat di Masjid. Uniknya masyarakat
Siwalan yang merantau di negeri seberang masih memegang prinsi –
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
63
prinsip kebersamaan denga membentuk paguyupan, dimana anggotanya
masih punya peran aktif dalam membantu kegiatan untuk pembangunan
Desa, baik kegiatan bersifat Nasional maupun keagamaan.
4. Kondisi Ekonomi Masyarakat
Kondisi ekonomi masyarakat merupakan keadaan yang
menggambarkan perekonomian masyarakat pada umumnya yang mana
dapat dijelaskan apa saja jenis pekerjaan yang dilakukan setiap warga
yang nantinya dapat terlihat bagaimana kesejahtraan masyarakat tersebut.
Kegiatan ekonomi Desa Siwalan selama ini masih di Dominasi
sector pertanian dan swasta , kondisi ekonomi masyarakat baik dari
angkatan kerja, rata-rata pencaharian, penduduk dan tingkat kesejahtraan
masyarakat masih menunjukan kategori yang rendah. Hal ini terkait
dengan tingkat pendidikan penduduk yang rendah. Rendahnya
pendidikan penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi
masyarakat.
Banyaknya lahan persawahan menjadikan warga desa rata-rata
bekerja sebagai petani ataupun buruh tani. Diantara mereka yang menjadi
petani karena sumber daya manusia yang rendah karena kurangnya
mementingkan pendidikan sehingga banyak orang tua yang memaksa diri
untuk bekerja di sector pertanian. Selain di sector pertanian warga desa
ini banyak yang menjadi buruh migrant Internasional. Lumayan banyak
warga yang memutuskan untuk menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia)
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
64
atau TKW (Tenaga Kerja Wanita) untuk menopang kehidupan dan
memenuhi kebutuhan keluarganya.yang menjadi buru migrant
Internasional tidak hanya para orang tua akan tetapi para pemudah juga
memutuskan untuk menjadi buruh migrant.
Hal ini di lakukanya karena alasan pendidikan yang rendah yang
tidak mampu bersaing di dalam perusahaan, sehingga mereka hanya
mengandalkan tenaganya, selain itu ada juga yang pergi keluar negri
karena menganggap hasil menjadi buru pabrik atau pekerjaan di
Indonesia hasilnya nggak sebanding dengan kerjanya dan kebutuhan
sehari-sehari. Disamping karena factor dari diri mereka sendiri juga di
pengaruh dari luar yang mempengaruhi banyaknya pekerja migrant dari
Desa Siwalan adalah dari rendahnya pendidikan masyarakat dan ketidak
puasan dari hasil juga karena tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja
dengan lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia. Faktor lain yang
memepengaruhi adalah masyarakat Siwalan, Khususnya para tenaga
kerja yang sukses setelah bekerja di luar negeri yang menjadi refrensi
masyarakat lainnya untuk mengadu nasib ke Negara luar.
Masyarakat siwalan yang mulanya adalah bermata pencaharian
pertanian seiring dengan berjalannya waktu yang merupakan tuntutan
zaman mereka mulai meninggalakan pekerjaan bertani dan memutuskan
pergi ke luar negeri untuk bekerja, Masyarakat Siwalan awalnya yang
merantau hanya beberapa orang yang pergi merantau ke negeri jiran akan
tetapi ketika orang-orang yang merantau itu pulang kembali ke Desa dan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
65
membawa hasil berupa materi yang nampak sehingga para penduduk
yang melihat hasilnya tergiur atau tertarik untuk melakukan perantauan
ke negri jiran untuk memperbaiki kehidupan keluarga mereka.
Ekonomi Desa siwalan cukup berkembang terlihat rumah-rumah
warga yang sudah layak untuk di huni bersama keluarga. Rata-rata rumah
yang di gunakan untuk tempat tinggal warga desa ini termasuk tergolong
rumah yang mewah bagi warga yang bekerja dirasa mapan. Terlihat
bahwasannya rumah pegawai Negeri Sipil, Dosen, juga pemilik usaha
swasta juga tergolong rumah yang berstandar bagus yakni rumah yang
bertembok, luas dan besar, berubin, dan juga berfasilitas cukup lengkap.
Akan tetapi dengan kedaan rumah-rumah yang besar masih saja para
penduduk pergi meninggalkan kampung halaman guna memenuhi
kebutuhan kehidupan dan pendidikan dari anak-anak mereka di Desa
Siwalan banyak penduduk yang pergi dan meninggalkan rumah mereka
yang tergolong bagus bukan hanya Satu dari keluarga mereka bahkan tak
jarang seluruh keluarga mereka pergi kesana dan meninggalkan rumah
sehingga rumah yang ada di desa hanya menjadi sarang labah-labah.
5. Kegiatan keagamaan keluarga TKI
Kegiatan keagamaan merupakan kegiatan rutinan yang dilakukan
warga dengan bertujuan untuk mendekatkan diri kepada yang kuasa
yakni Allah SWT. Di Desa Siwalan terdapat berbagai kegiatan
keagamaan tentunya kegiatan ini diikuti hampir semua penduduk desa
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
66
siwalan termasuk keluarga TKI juga akan mengikuti kegiatan yang
dilakukan oleh desa kegiatan diantaranya sebagai berikut :
a. Tahlilan : kegiatan tahlilan dilakukan seminggu sekali yang tepatnya
pada hari kamis malam jum’at setelah berjama’ah sholat maghrib
yang bertujuan untuk mendoakan keluarga/warga yang sudah
meninggal.
b. Diba’an : kegiatan dhiba’ dilakukan setiap seminggu sekali yang
dilakukan oleh bapak-bapak yang dilaksanakan pada malam jum’at
di masjir, kegiatan dhiba’an ini juga di lakukan ibu-ibu setiap malam
rabo setelah jam’ah sholat isya’.
c. Khotmil Qur’an : kegiatan tersebut di lakukan oleh ibu-ibu setiap
minggu sekali yakni setiap jum’at pagi dan kegiatan khotmil Al-
Qur’an ini juga di lakukan setiap hari setelah jama’ah sholat shubuh
yang dilaksanakan oleh bapak-bapak kegiatan ini bertujuan agar
menghatamkan Al Qur’an sehingga mendapatkan Syafa’at dari Allah
SWT.
d. Istighosah : kegiatan ini dilaksanakan oleh ibu-ibu yang tergabung
dalam perkumpilan Muslimat Fatayat yang dilkukan setiap minggu
sekali yang pelaksanaanya di lakukan secara bergilir di rumah-rumah
para anggota yang tergabung dalam muslimat-fatayat.
e. Tadarus AL- Qur’an : kegiatan ini dilakukan oleh ibu-ibu atau anak
perempuan dan bapak-bapak atau anak laki-laki setiap bulan
Romadhon tiba yang dilakukan di masjid atau mushola setelah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
67
sholat trawih. Kegiatan ini di laksanakan setiap setahun sekali di
setiap malam di bulan romadhon.
f. Sedakah Bumi/Haul akbar : kegiatan ini dilaksanakan setahun sekali
yang dilakukan setiap setahun sekali yang tepatnya bulan Dzulhijah
dalam islam atau dalam istilah jawa yakni Ruwah kegiatan ini
dilakukan secara serentak oleh penduduk desa karena kegiatan ini
merupakan kegiatan syukuran desa atas diberikannya limpahan rizki
dari hasil pertanian, kegiatan ini biasanya dilakukan di satu tempat
yang di sebut sayon tempat ini merupakan tempat makam leluhur
yang telah membabat alas di Desa Siwalan, dalam kegiatan ini
biasanya para ibu-ibu dan bapak-bapak membawa tumpeng, jajan,
buah-buahan atau yang lain, setelah itu mereka akan melakukan
tahlilan bersama yang bertujuan untuk mendoakan para leluhur yang
telah membangun desa Siwalan, pada malam harinya akan
mengadakan pengajian yang akan mendatangkan seorang Kiai untuk
memberikan mauidhokhasanah sebagai bentuk rasa syukur kepada
Allah SWT.
6. Kegiatan keorganisasian
Kegiatan keorganisasian disini dimaksutkan kegiatan yang ada
dalam organisasi islam yang di anut atau biasa dilakukan oleh warga.
Terdapat beberapa organisasi islam yang ada di Desa Siwalan
diantaranya sebagai berikut :
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68
a. Muslimat : merupakan kelompok organisasi yang beranggotakan
ibu-ibu muda dan tua dalam pelaksanaan berbagai kegiatan atau
acara yang berlangsung Di Desa Siwalan, baik dalam acara Tahlilan
rutinan, santunan anak yatim, dan lain-lain. Tujuannya untuk
menggerakan generasi ibu-ibu mudah dan tua dalam organisasi
masyarakat.
b. Fatayat : merupakan kelompok organisasi yang beranggotakan anak-
anak perempuan yang berada di bawah naungan kelompok
Muslimat. Tujuannya untuk menggerakan generasi muda dalam
organisasi yang berada di masyarakat Desa Siwalan.
c. Remaja Masjid (Remas) : Merupakan kelompok organisasi yang
beranggotakan para pemuda yang mana dalam pelaksanaaan
kegiatan kegiatan tersebut berlangsung di masjid atau kegiatan hari
besar islam atau peringatan hari besar Nasional. Tujuannya adalah
untuk menjadikan pemuda beraktifitas dalam kegiatan yang ada di
desa.
d. Takmir masjid : merupakan kelompok organisasi yang
beranggotakan bapak-bapak yang bertanggung jawab dalam segala
urusan yang berkenaan dengan kegiatan dimasjid. Tujuannya adalah
untuk mengawasi apa yang ada dalam masjid dan sebagai ketua
pelaksanaan kegiatan yang ada di masjid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69
7. Visi dan Misi Desa Siwalan
a) Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan
masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan
desa. Penyusunan Visi Desa SIWALAN ini di lakukan dengan
pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan
di desa SIWALAN seperti pemerintahan desa BPD, Tokoh
masyarakat, Tokoh Agama, lembaga masyarakat desa dan
masyarakat desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di
desa seperti satua kerja wilayah pembangunan di Kecamatan. Maka
berdasarkan pertimbangan di atas Visi desa SIWALAN adalah :
“MEWUJUTKAN MASYARAKAT ADIL, MAKMUR, DAN
SEJAHTERA MELALUI PENINGKATAN KUALITAS SUMBER
DAYA MANUSIA YANG MAJU, AMAN, DAN AGAMIS
DENGAN MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI
BERBASIS SUMBER DAYA ALAM”.
b) Misi
Selain penusunan visi juga telah di tetapkan misi-misi yang
memuat sesuatu pernyataan yang harus dilakukan oleh desa agar
tercapainya visi desa tersebut. Visi berada diatas misi. Pernyataan
visi kemudian dijabarkan kedalam misi agar dapat di
oprasionalkan/di kerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misipun
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
70
dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan
pertimbangan potensi dan kebutuhan desa Siwalan, sebagaimana
proses yang dilakukan maka misi desa Siwalan adalah :
1) Meningkatkan sarana dan prasarana Desa.
2) Pengembangan ekonomi berbasis kelompok.
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
4) Meningkatkan pelayanan masyarakat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
71
8. Struktur organisasi pemerintahan Desa
Di bawah ini akan ditampilkan pemegang wewenang struktur
organisasi pemerintahan Desa Siwalan dari Kepala Desa, Sekertaris
Desa, dan devisi-devisi.
Trantib
Ahmad Syaihun
Kasi EkoBang
Moh. Roqib
Kasi
Pemerintahan
Moh. Teno
Kaur keuangan
Sumainah
Kepala Urusan
Umum
Budiyono
Sekertaris Desa
_
Kepala Desa
M. Suhartomo
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
72
9. Struktur RT/RW
Berikut ini adalah susunan struktur RT/RW di Desa Siwalan
Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik.
B. Problematika keluarga TKI.
Masyarakat Desa Siwalan yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia
hampir 25% penduduk desa ini yang memutuskan untuk memilih bekerja ke
luar negeri demi menghidupi kebutuhan dalam keluarga dan memilih
RT 1 : Kariadi
RT 2 : Malikin
RT 3 : Jamali
RT 4 : Jayadi
RT 17: Mujtahid
RT 18: Mahfudhi
ra
RW 1
H. Fauzan
RT 5 : Husen
RT 6 : Asmadi
RT 7 : Matekan
RT 8 : Isnoto
RT 9 : Munawar
RT 10 : Muslikan
RT 11 : Zainuddin
RT 12 : Rohadi
RT 13 : Suparman
RT 14 : Matloso
RT 15 : Nur
Khozim
RT 16 : Sucipto
Kepala Desa
M. Suhartomo
RW 2
H. Wahid
RW 3
Abdul Majid
RW 4
M. Juki
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
73
meninggalkan kampung halaman dan kebanyakan yang pergi ke luar negri
adalah usia yang produktif untuk menjadi tenaga kerja sehingga
pembangunan di desa sendiri tidak begitu di perhatikan oleh para penduduk
yang bekerja di luar Negeri, sangat di sayangkan tentunnya karena
pembangunan di Desa juga sangat mebutuhkan tenaga dari mereka sehinggah
bisa menjadi desa yang maju dan menjadi desa baik bagi masyarakat sendiri
ataupun bagi wilayah-wilayah yang ada di sekitar. Para penduduk yang
menjadi TKI bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mencari modal
buat usaha di rumah. Kepala desa sangat menyayangkan penduduk yang
bekerja di sana karena penduduk yang bekerja di sana hanya mengutamakan
kebutuhan jangka pendek bukan kepentingan jangka panjang bagi desa,
harapan dari kepala desa sebenarnya adalah bagi para penduduk yang bekerja
di Malaisya agar dapat membuka lahan pekerjaan untuk penduduk desa yang
tidak pergi merantau atau sekitar desa agar desa ini menjadi desa yang maju,
seperti yang di sampaikan oleh bapak Kepala Desa Siwalan dalam
wawancara:
620 orang/25% penduduk.
Sangat menyayangkan sekali karena di desa juga memerlukan warga
yang usia produktif untuk pembangunan desa, harapan saya agar para
TKI kalau sudah mendapatkan modal agar segera kembali ke Desa untuk
membuka lapangan pekerjaan baru dan bermanfaat bagi desa dan juga
penduduk yang lain, agar semua kebagian manfaat dan juga desa menajdi
maju.
Sebenarnya, dari pada manfaatnya lebih banyak madhorotnya untuk
dampak panjanganya, masyarakat hanya mementingkan kebutuhan
jangka pendek akan tetapi tidak melihat kebutuhan jangka panjanganya.27
27
Hasil wawancara dengan Kepala Desa tanggal 21 Desember 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
74
Ekonomi Desa siwalan cukup berkembang terlihat rumah-rumah warga
yang sudah layak untuk di huni bersama keluarga. Rata-rata rumah yang di
gunakan untuk tempat tinggal warga desa ini termasuk tergolong rumah yang
mewah bagi warga yang bekerja dirasa mapan. Terlihat bahwasannya rumah
para penduduk yang bekrja sebagai Buruh Migran Internasiona tergolong
rumah yang berstandar bagus yakni rumah yang bertembok, luas dan besar,
berubin, dan juga berfasilitas cukup lengkap, perekonomian mulai maju,
kebutuhan keluarga mereka terpenuhi juga masih banyak yang lain manfaat
yang lain, Akan tetapi ada juga lebih banyak lagi Madhorot yang timbul oleh
banyaknya penduduk yang pergi ke Malaisya seperti: meninggalkan rumah
mereka yang tergolong bagus bukan hanya Satu dari keluarga mereka bahkan
tak jarang seluruh keluarga mereka pergi kesana dan meninggalkan rumah
sehingga rumah yang ada di desa hanya menjadi sarang labah-labah, keadan
pendidikan moral anak juga kurang karena kurangnya perhatian dan kasih
sayang yang di berikan oleh orang tua mereka yang bekerja di luar negeri,
dan kehidupan rumah tangga keluarga yang di tinggal sangat rawan, dan lain
sebagainya. Seperti yang di sampaikan oleh kepala desa Siwalan :
Sebenarnya, dari pada manfaatnya lebih banyak madhorotnya untuk
dampak panjanganya, masyarakat hanya mementingkan kebutuhan
jangka pendek akan tetapi tidak melihat kebutuhan jangka panjanganya.
Pihak desa atau kepala sendiri sudah mengupayakan agar warga yang di
desa maupun di malaisya bisa saling melengkapi dengan cara membentuk
atau mengumpulkan warga yang pergi ke malaisya di forum ketika
berada di rumah.
Manfaat : Manfaatnya jelas di bidang perekonomian.
Madhorot: Madhorotnya banyak seperti :
a. Pendidikan moral anak kurang.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
b. Pola pikir remaja sekolah agar setelah lulus sekolah mereka akan
memutuskan pergi ke malaisya setelah dirasa mereka sudah tidak
dapat bekerja kalau dirumah. (tapi mau bagaimana lagi itu semua
karena keterpaksaan sebenarnya pergi kemalaisya itu di paksa oleh
keadaan).
c. Rumah tangga rawan.
d. Dan lain sebagainya.28
1. Lamanya ditinggal dalam perantauan
Masyarakat Desa siwalan mulai meninggalkan kampung
halaman serta mulai meninggalkan pekerjaan di sawahnya mulai
tahun 80an. Masyarakat desa Siwalan menjadi TKI bukan hanya
setahun dua tahun mereka pergi kesana setiap tahun dan itu sudah
berlangsung selama 2 dekade seperti pernyataan dari ibu Asmaro yang
suaminya sudah pergi 2729
tahun di Malaisya dan juga Mifta yang
ayahnya sudah merantau selama 3230
Tahun ada juga yang
memutuskan menjadi TKI setelah memulai kehidupan menjadi rumah
tangga ketika di rasa peerjaan di rumah kurang mencukupi kebutuhan
berumah tangga mereka memutuskan pergi ke Malaisya seperti
pernyataan dari mbak Eni Nuzula dan mbak Lailatin nihla suami
mereka pergi sekitar baru 1031
dan 932
tahunan. Ada juga warga yang
sudah memutuskan menjadi mantan TKI dan mulai mencari usaha di
rumah dan membuat usaha dirumah akan tetapi ketika di rasa
kehidupan semakin banyak pengluaran dan pemasukan bekerja
28
Wawancara dengan kepala Desa Siwalan tanggal 21 desember 2015. 29
Wawancara dengan ibu Asmaro tanggal 29 desemeber 2015. 30
Wawancara dengan mas Mifta tanggal 01 desember 2016. 31
Wawancara dengan mbak Eni Nuzulah 21 desember 2015. 32
Wawancara dengan mbak Lailatun Nihla 23 desember 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
76
dirumah tidak mencukupi memutuskan kembali berangkat Ke
Malaisya kembali seperti yang di katakana mbak Faridha yang
merupakan ayahnya baru berangkat 8 tahun.
Sekitar 8 tahun dulu pernah jadi TKI dulu habis itu sempet nggak ke
malaisya beberapa tahun akan tetapi di rasa tak cukup dan tak ada
pekerjaan yang pass sehingga memutuskan balek lagi ke Malaisya.33
Banyak penyebab yang mempengaruhi masyarakat disana
sebelumnya akhirnya memutuskan untuk pergi ke malaisya.
Kehudupan dalam keluarga tentunya mempunyai tingkatan dan
problem yang berbeeda-beda pula dalam hasil wawancara ini penulis
menemukan beberapa problem yang tejadi di dalam keluarga TKI
pernyataan yang statusnya ibu dan anak tentunya problem yang
mereka alami juga akan berbeda .
2. Problem yang terjadi dalam keluarga
a. Problem Ibu
Dalam setiap keluarga akan banyak menimbulkan
permasalahan ketika keluarga mereka memutuskan untuk pergi
bekerja di luar kota, diluar pulau, atau bahkan keluar Negeri. Di
setiap perntauan pasti mempunyai manfaat dan kerugian yang
dirasakan oleh keluarga atu pun masyarakat sekitar yang ada
terutama sang istri yang di tinggal di rumah pasti lebih besar
merasakan manfaat dan kerugian yang di dalam kehidupan sehari
33
Wawancara dengan mbak faridha
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
77
dalam keluarga, seperti yang di ungkapkan oleh ibu Eni Nuzulah
28 tahun bahwa ada manfaat yang di peroleh keluarga yakni,
kehidupan ekonomi membaik dan kebutuhan sehari hari akan
tercukupi akan tetapi dalam hal mengurus anak anak harus di asuh
oleh nenek atau bahkan di titipkan ke tetangga, hal kegiatan
sehari-hari akan lebih sulit karena mengerjakan segala apapun
sendirian tanpa di temani oleh suami. Seperti ketika pergi kepasar
sendiri, membenarkan atap rumah yang bocor dan masih banyak
kerugian yang di timbulkan dalam kehidupan sehari-hari tentunya
akan sulit bagi istri ketika pergi kepasar untuk belanja sekaligus
untuk menjaga atau mengasuh anak, dan juga akan sulit bagi istri
ketika ada perabot rumah yang rusak atau atap rumah yang bocor
harus memanggil tukang terlebih dahulu untuk memperbaikinya
yang biasanya di perbaiki oleh suaminya sendiri sekarang harus
membayar orang.
Manfaatnya : Gawe anak kebutuhane njajan yo cukop.
(bagi anak keburtuhan jajannya tercukupi).
Kerugianya : Nek ono butohe koyok to mbenakno genteng nek
ganok bapakne yo leren nyelok tukang
(kalau ada butuhnya seperti membenarkan atap rumah yang bocor
kalau nggak ada ayahnya ya harus panggil tukang terlebih
dahulu).
“ Nek ape nang pasar yo budal dewe, yo ngemong anak, yo
belonjo dewe nek budal dewe iku belonjo yo ambek ngemong
anak nek onok bapakne kan aku seng belonjo bapakne seng
ngemong, tapi nek ngeneki yo kadang mbahne yo kadang tak
titepno tonggo.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
78
(Kalau mau pergi kepasar ya pergi sendiri, ya ngasuh sendiri, ya
belanja sendiri kalau ada ayahnya kan ayahnya yang ngasuh anak
saya yang pergi belanja tetapi kalau begini kadang neneknya yang
ngasuh atau saya titipkan ke tetangga).34
Lain orang, lain pula manfaat dan kerugian yang di peroleh
dalam keluarga yang lain seperti dalam kehidupan keluarga ibu
Asmaro ini manfaat yang di perolehnya yaknin biaya sekolah
anak tercukupi yang memperoleh uang 5 juta tiap bulan dan
masih ada uang yang di simpan suami di malaisya untuk di bawah
ketika pulang kembali ke desa, akan tetapi kerugian yang di
rasakan ibu Asmaro ini adalah kesepian karena di tinggal suami
dan dirumah sendiri. Dan ditinggal anaknya sekolah ke luar
wilayah dan mengharuskan untuk menjadi anak kos dan
meninggalkan ibunya sendiri di rumah. Tentunya akan menambah
kesepeian yang di alami olehnya yang seharusnya kesepian bisa
terobati dengan keberadaan anaknya harus dirumah sendiri karena
anak dan suaminya pergi keluar wilayah.
Manfaat : dapat uang tiap bulan 5 juta di transfer kerumah itu buat
biaya sekolah anak itu belum yang di simpen di malaisya buat
tabungan dan di bawah ketika pulang.
Madhorot : kesepian.35
Pernyataan yang lain dari beberapa ibu yang lain hampir
mirip-mirip dengan pernyataan ibu Asmaro seperti yang di
katakana oleh ibu Hindun bahwa dia bisa menyekolahkan anak
sampai ke perguruan tinggi berkat suaminya pergi ke Malaisya,
34
Wawancara dengan Ibu Eni Nuzula 21 desember 2015 35
Wawancara dengan ibu Asmaro tanggal 29 desemeber 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
79
akan tetapi kerugian yang di peroleh juga jarang kumpul dan
ketemu bertatap muka secara langsung dengan sang suami itu
akan menimbulkan kesepian baginya. Manfaat yang di peroleh di
setiap keluarga pasti mengarah ke sekolah anak sebgai seorang
ibu akan lebih memilih pendidikan anaknya di bandingkan
kebutuhannya dalam berpakaian atau bahkan dalam kehidupan
sehari-hari akan memilih kehidupan yang sederhana dan lebih
mementingkan pendidikan anak.
Manfaat : isok nyekolahno anak (bisa menyekolahkan anak).
Madhorot : gak isok kumpol (tidak bisa berkumpul).36
Penyataan yang hampir sama juga di ungkapkan oleh ibu
zulmiyah yang merasa kebutuhan anaknya tercukupi kebutuhan
jajan anak sehari-hari kebutuhan belanja, serta biaya sekolah anak
juga di rasa cukup. Akan tetapi dia harus memberikan kasih
sayang sendiri kepada anak karena sang suami pergi merantau dia
membagi kasih sayang kepada tiga orang anaknya pasti akan sulit
kalau hanya sendirian mengurus anak.
Manfaat : kebutuhane anak terpenuhi.
(kebutuhannya anak terpenuhi).
Madhorot : anak kurang kasih sayang teko bapak.
(anak kurang kasih sayang dari ayah).37
Ketika sudah mengetahui tentang manfaat dan kerugian
yang ada dalam keluaraga TKI tentunya juga ada permaslahan
36
Wawancara dengan ibu hindun tanggal 22 desember 2015 37
Wawancara dengan ibu Zulmiah tanggal 21 desember 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
80
yang di timbulkan oleh perginya seorang suami untuk memenuhi
kebutuhan keluarga mereka. Perasalahan yang sering terjadi
dalam keluarga biasnya masalah anak yang kurang kasih sayang
dari orang tua, masalah kepercayaan, masalah misscomunikasi,
dan maslah-masalah yang lain.
Dalam keluarga tentunya permasalahan yang dihadapi akan
berbeda-beda dan tentunya juga memiliki permaslahan yang
berbeda-beda pula seperti yang di alami oleh beberpa ibu yang
ada di Desa siwalan ini dalam keluarga mereka tentunya memiliki
berbagai permasalahan yang ditimbulkan karena suami mereka
pergi ke Malaisya untuk mencari uang untuk memenuhi
kebutuhan mereka dalam kehidupan sehari-sehari yang pertama
permasalahan yang di alami oleh ibu Eni Nuzulah, permaslahan
yang dialami ketika suaminya di perantauan yang pertama adalah
masalah dalam kehidupan sehari-hari dalam hal mengrurus anak,
membenahi perabot rumah yang rusak sampai mengurus anak dan
kegiatan sehari-hari yang mengrurus semua pekerjaannya sendiri
tanpa di temani oleh sang suami. Dan ketika gaji dari sang suami
telat tentunya akan mengharuskan dirinya untuk meminjam uang
terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“ Nek ono butohe koyok to mbenakno genteng nek ganok
bapakne yo leren nyelok tukang”
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
81
(kalau ada butuhnya seperti membenarkan atap rumah yang bocor
kalau nggak ada ayahnya ya harus panggil tukang terlebih
dahulu).
“ Nek ape nang pasar yo budal dewe, yo ngemong anak, yo
belonjo dewe nek budal dewe iku belonjo yo ambek ngemong
anak nek onok bapakne kan aku seng belonjo bapakne seng
ngemong tapi ngeneki yo tak titipno mbahe utowo nang tonggo.”
(Kalau mau pergi kepasar ya pergi sendiri, ya ngasuh sendiri, ya
belanja sendiri kalau ada ayahnya kan ayahnya yang ngasuh anak
saya yang pergi belanja tapi kalau begini tak titipin ke neneknya
atau ke tetangga).
“ Kurang ae nek umpamane gajine telat yo leren nyile-nyile
sek gawe nutupi urep sak bendino”
(Kurang aja se umpamanya gaji dari suami yang telat harus
minjem uang dulu buat menutupi kebutuhan hidup sehari-hari).38
Ada juga permasalahan yang timbul yakni permaslahan
ketika anak sakit itu akan di tanggung sendiri tanpa ada yang
menghibur dan bisa mengerti apa yang harus membawa ke rumah
sakit sendiri dan menunggunya sendiri, tentu akan lebih sulit
bagi seorang istri seperti yang dikatakan oleh ibu Asmaro yang
mengatakan “Ada anak sakit itu susah karena mikir sendirian tak
bisa berbagi rasa sakit”.39
Masyarakat siwalan bermata pencaharian pertanian seiring
dengan berjalannya waktu yang merupakan tuntutan zaman
mereka mulai meninggalakan pekerjaan bertani dan memutuskan
pergi ke luar negeri untuk bekerja untuk menggarap sawah dan
lahan pertanian tentu akan menimbulkan permaslahan dalam
38
Wawancara dengan ibu Eni Nuzula tanggal 21 desember 2015 39
Wawancara dengan ibu Asmaro tanggal 29 desemeber 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
82
keluarga yang dulunya menjadi pertain dan memutuskan pergi ke
Malaisya seperti yang di alami oleh ibu Zulmiyah yang
mengatakan :
“ Sawahe gak ke garap biasae bojoku seng nggarap tapi sak
ki seng nggarap yo preman”
(Ada, masalah ekonomi jelas meningkat, kalau biasanya sawah
yang menjalankan suami saya akan tetapi sekarang harus
memanggil buruh tani)”.40
Masalah lain yang timbul adalah soal kepercayaan, masalah
kepercayaan ini sering muncul di dalam keluarga bukan hanya
keluarga TKI saja tapi keluarga yang lain yang bukan keluarga
TKI pun sering terjadi dalam kehidupan berumah tangga, apalagi
keluarga TKI yang suami istri terpisah cukup lama dan hampir
satu tahun atau bahkan bisa sampai 2 tahun lebih bahkan ketika
hari raya pun tak jarang istri tanpa di temani sang suami. Seperti
yang di ungkapkan oleh ibu Hindun :
“ Onok, percoyo gak percoyo kadang metu pikiran gak
percoyo ambee bojo, teros gak tau kumpol, ambek gak tau
ngomong dadi koyok-koyok salah nek ws ngono kudu onok seng
ngalah”
(Ada, masalah percaya tidak percaya kadang keluar pemikiran
tidak percaya pada suami, gak pernah kumpul sehingga sering
terjadi miscomunikasi ketika seperti itu harus ada slah satu yang
mengalah).41
Bagi sang istri yang ada dirumah munkin permasalahan
yang paling mengganggu istri adalah maslah kebutuhan biologis
40
Wawancara dengan ibu zulmiyah tanggal 21 desember 2015 41
Wawancara dengan ibu hindun tanggal 22 desember 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
83
yang tidak terpenuhi dalam keluarga inilah yang sering di alami
para istri, bagaimana tidak suami pergi merantau dalam kurun
waktu yang relative lama.
Dalam hasil wawancara yang dilakukan peneliti hampir
semua ibu-ibu mengatakan dengan malu-malu dan hampir tidak
mau menjawab karena kebutuhan ini yang seharusnya tidak dapat
di ceritakan. Akan tetapi mereka mengungkapkan dengan bahasa-
bahasa sindiran yang membuat peneliti langsung faham
permasalan yang di ingin di ceritakan seperti yang di ungkapkan
berikiut :
“ Yo mestine onok min, onok embo opo ngono iku yoo arane”
(Ya mestinya ada, ada min,ada tapi apaa yaa itu namanya).42
“ Jawaben dewe lo cak mosok gak ngerti”
(Jawab aja sendiri mas masak nggak tau)43
Kalau sudah kepercayaan inilah yang sering menimbulkan
perpecahan kehidupan berkeluarga dan disana tak jarang kasus
tentang perselingkuhan, karena jarak yang telah memisahkan
terlalu lama dan factor jarang bercanda tawa dan bertatap muka
lah yang menyebabkan keretakan dalam keluarga, kehidupan
keluarga kalau sudah tak saling percaya sangat rawan terjadi
perceraian dan perselingkuhan dan harus bisa saling menjaga
kepercayaan baik suami yang di Malaisya tentunya karena disana
42
Wawancara dengan ibu hindun tanggal 22 desember 2015 43
Wawancara dengan ibu hindun tanggal 22 desember 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
84
dapat uang dan jauh dari keluarga atau istri yang ada di rumah
pun juga harus pandai-pandai menjaga diri. Karena dengan tidak
adanya suami pastilah leluasa untuk melakukan hal-hal yang
menyebabkan keretakan dalam keluarga. Yang menjadi TKI harus
lebih berhati-hati agar bisa menjaga diri sendiri dalam perantauan
dan agar menjaga lingkungan sekitar karena kabar-kabar Hingga
saat ini TKI sudah di sarankan oleh dinas kesehatan untuk
melakukan tes kesehatan karena di sinyalir terjangkit virus
HIV/AIDS Seperti yang di ungkapkan oleh Kepala Desa
Siwalan:
Ada, rumah tangga terutama di situ sangat rawan (yang dirumah
rawan yang di Malaisya juga Rawan). Akhir-akhir ini dinas
Kesehatan menganjurkan para TKI untuk tes kesehatan karena di
sinyalir membawa penyakit HIV/AIDS agar tidak menular ke
lingkungan rumah.44
b. Problem anak
Bagi anak kehidupan berkeluarga sangatlah penting karena
keluarga merupakan tempat bersandar dan tempat untuk
mencurahkan isi hati akan tetapi lain lagi dalam keluarga TKI
pasti anak mereka memiliki keluhan yang di simpan dalam hati
seperti halnya yang di katakana oleh Fajar dia merasa bahawa
hubungan interaksi ayah dan ibu dan hubungan ayah dan anak
terpisah cukup lama karena ayahnya pergi merantau :
44
Wawancara dengan kepala desa 21 desember 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
85
Ayah berada di Malaysia menjadi TKI sudah 25 tahun. Semenjak
di tinggal, ya baik-baik saja dan aman-aman sejahtera, hanya saja
hubungan keluarga, interaksi ayah sama ibu, ayah sama anak
terpisah cukup lama, dan hampir tidak ada interaksi secara
bersamaan antara ayah, ibu dan saya. Semenjak ayah keluar
negeri, kebutuhan ekonomi keluarga kami, semakin membaik.
Hanya saja saya kekurangan kasih sayang dan perhatian dari ayah
dan saya harus bisa menghibur ibu yang di tinggal oleh ayah
dengan cara menuruti segala sesuatu yang di peintahkanya45
.
Lain lagi yang dialami oleh mbak Faridha dia merasa bahwa
dalam keluragnya sering terjadi misskomunikasi dan timbul rasa
tak percaya dalam hati baik ibu maupun bapaknya yang terpisah
dan merasa tak bisa sering berkumpul dengan seluruh keluarga
kadang pada hari raya pun ayahnya tidak pulang sehingga tidak
bisa melakukan sungkem pada kedua orang tuanya :
Ayah, sekitar 8 tahun dulu pernah jadi TKI dulu habis itu sempet
nggak ke Malaysia beberapa tahun akan tetapi di rasa tak cukup
dan tak ada pekerjaan yang pas sehingga memutuskan balek lagi
ke Malaisya. Semenjak ayah kembali lagi ke negri tersebut,
masalah ekonomi si kurang lebih ada perubahan di banding yang
dulu tapi mau gimana lagi kan kalau masalah kumpul sama
keluarga ya kurang. Dan masalah yang sering muncul,
misskomunikasi, kurang komunikasi, karena jarak sehingga
kurangnya kepercayaan antara satu dengan yang lain, masalah
kurang sejahtera karena nggak bisa sering kumpul akan tetapi
kalau masalah komunikasi masih bisa teratasi dengan video call,
line, tango, dan Sosial Media yang tak terhitung banyaknya.
Kebutuhan yang tidak terpenuhi, tidak ada, hanya saja kasih
sayang, kurang ketemu, kalau hari raya juga nggak pulang46
.
Karena terpisah cukup lama biasanya hubungan keluarga
sering terjadi perpecahan dan pertengkaran karena di sebabkan
oleh jarak dan jarang ketemulah yang menimbulkan konflik
45
Wancara dengan fajar syaifi 29 desember 2015 46
Wawancara dengan Faridha 22 Desember 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
86
dalam keluarga seperti yang di katakana oleh Intan bahwa
keluarga mereka sempat memiliki konflik bahwa ibu dan ayahnya
mengalami konflik dalam keluarga dan dia juga merasa ayahnya
acuh tak acuh kepada dirinya dan adiknya :
Ayah dan ibu saya berada di Malaysia sudah 25 tahun. Yang saya
rasakan kehidupan di keluarga saya dari dulu sampai sekarang
tetap biasa-biasa aja tetap hidup sederhana , uang gaji sebulan
habis untuk biaya hidup sebulan. Masalah yang timbul dalam
keluarga selama ini, konflik antara ayah dan ibu, mungkin karena
waktu yang cukup lama mereka tidak bertemu. Dan juga
hubungan ayah dan anak seperti tidak ada ikatan, sama-sama
cuek, saya harus bisa memberikan/menjadikan diri saya sebagai
penengah sehingga tidak menjadi acuh tak acuh dalam keluarga.
Kalau perubahan ekonomi yang baik memang dirasa, akan tetapi
semakin tahun kebutuhan juga semakin banyak dan mewah.
Banyak pemasukan juga banyak pula pengluaran. Kebutuhan
yang tidak terpenuhi adalah kasih sayang dan perhatian. Karena
kasih sayang dan perhatian yang di berikan oleh orang tua akan
berpengaruh pada tingkat percaya diri anaknya47
Kasus dalam keluarga Lutfi Yulianto, dia sering
kebingungan ketika dulu masih sekolah mesti nggak ada yang
mengambilkan raport dan ketika ada kegiatan dalam desa yang
mengharuskan ikut seluruh warga untuk ikut serta pasti sering
tidak hadir keluarganya karena kedua orang tua mifta sudah
berangkat ke Malaisya semenjak ia lulus Sekolah Dasar, dan dia
merasa bahwa kurang bimbingan, kurang perhatian, kurang kasih
sayang dari orang tua sehingga menimbulkan rasa ketidak
percayaan diri dalam setiap kegitan yang ia kerjakan dalam
kehidupan sehari-hari.
47
Wawancara dengan Intan sulistyo ari 22 Desember 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
87
Ayah 28 tahun dan ibu 10 tahun. Kehidupan ekenomi kayaknya
tercukupi dari kecil sampai sekarang sampai bisa di sekolahkan
ke perguruan tinggi, tapi kedekatan orang tua dan anak mungkin
ada banyak perubahan dari kedekatan dan bentuk perhatian tak
jarang pula sering bertengkar atau adu mulut gara-gara sama-
sama egois. Selain itu, saat saya masih berumur 15 tahun ke
bawah dan saya harus menjadikan diri saya sebagai orang tua
pengganti bagi adik saya, terdapat masalah lain terutama ketika
waktu ambil raport pasti bingung siapa yang mau ngambil, dan
ketika, ada kegiatan desa yang mengharuskan seluruh warga ikut
pasti bingung mau bertindak gimana. Namun perubahan dari segi
ekonomi pasti ada perubahan dari kesehjahtaraan pasti akan tetapi
perubahan dari kedekatan juga ada karena terbatas jarak mungkin
komunikasinya hanya melalui telpon. Dan untuk kebutuhan yang
tidak terpenuhi, saya rasa kebutuhan ekenomi saya tercukupi,
kebutuhan sekolah saya dan kebutuhan adik saya tercukupi,
kebutuhan kesejahteraan saya mungkin lebih, akan tetapi
kebutuhan kasih sayang dan bimbingan dari orang tua pasti
kurang sehingga berdampak pada kepercaayaan diri anak
kecerdasan, ketekunan anak, dan ketrampilan anak48
.
Di keluarga Nurul ini adalah keluarga TKI yang tergolong
sukses dan berhasil karena di setiap kebutuhannya pasti tercukupi
dan kehidupan dalam dunia sosialnya termasuk status sosialnya
tinggi, bukan berarti suksenya tanpa perjuangan yang dilakukan
oleh bapaknya Nurul relative lama yakni selama 25 tahun, akan
tetapi selama di tinggal dalam perantauan Nurul dan adik-adiknya
sering merrasa bahwa dirinya kurang kasih sayang dan perhatian
orang tua, serta kurang didikan oleh orang tuanya.
Ayah berada di luar negeri menjadi TKI hampir 25 tahun kerena
saat itu bapak saya masih duduk di bangku kelas 1 SMA, beliau
berhenti sekolah karena kebutuhan ekonomi keluarga, dan
semenjak itu bapak saya menjadi TKI. Kehidupan keluarga saya,
semenjak ditinggal bapak saya menjadi TKI, perekonomian
keluarga menjadi lebih baik dan status sosial juga tinggi, sebab
perekonomian keluarga saya semakin meningkat. Jikalau
48
Wawancara dengan Lutfi Yulianto 24 Desmber 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
88
permasalahan dalam keluarga, pastinya ada karena kita sebagai
seorang anak yang di tinggalkan oleh orang tua akan merasakan
kurang pendidikan, kurangnya kasih sayang, dan kurangnya
perhatian dari orang tua kandung. Untuk kebutuhan yang tidak
terpenuhi, Alhamdulillah untuk saat ini yang kami rasakan
sekeluarga belum pernah merasakan kurangnya materi, karena
sega la sesuatu yang di inginkan pasti tercukupi dan semoga akan
tetap selalu tercukupi49
.
3. Analisis
Pada bab ini peneliti menjabarkan tentang temuan data dengan
teori CHELLANGE AND RESPONSE(tantangan dan tanggapan)
yang di kemukakan oleh Arnold J Toynbee, teori ini berasumsi bahwa
setiap tantangan pasti ada tanggapan , Yang jelas bila kita
mendapatkan tantangan, kita tidak selalu memebri tanggapan yang
dapat membangkitkan suatu peradapan. Tantangan itu mungkin
demikian hebatnya sehingga orang tak dapat menciptakan tanggapan
yang memadai. Karena itu, tidak ada hubungan langsung antara
tantangan dan tanggapan, tetapi hubunganya berbentuk kurva linier.
Artinya tingkat kesulitan yang sangat besar dapat membangkitkan
tanggapan yang memadai tetapi tantangan ekstrim dalam artian terlalu
lemah dan terlalu keras, tak mungkin membangkitkan tanggapan
memadai. Jika tantangan terlalu keras, munkin peradapan akan hancur
atau terhambat perkembangannya dalam kasus seperti itu, tantangan
49
Wawancara dengan nurul afiffah 23 Desember 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
89
mempunyai cukup kekuatan untuk mencegah perkembangan normal,
meskipun tak cukup keras sehingga menyebabkan kehancurannya50
.
A. Chellange/Tantangan
Desa siwalan merupakan desa yang kebanyakan dari warga
desanya pergi keluar negri untuk menjadi seorang Tenaga Kerja
Indonesia untuk memenuhi kebutuhan keluarga, hampir setiap
rumah pasti ada salah satu kelurag mereka pergi ke Malaisya, tak
jarang juga dari keduanya istri dan suami memutuskan pergi ke
luar negri secara bersama. Di dalam kehidupan keluarga Tenaga
Kerja Indonesia(TKI) di desa siwalan pasti juga tentu timbul
banyak tantangan yang terjadi ketika salah satu keluarga mereka
pergi ke luar negri untuk bekerja. Bagi seorang istri ada
kebutuhan yang tidak terpenuhi ketika suaminya pergi ke
malaisya untuk mencari kebutuhan bagi keluarganya terutama
dalam hal kebutuhan rohani pasti sang istri merasa kesepian
ketika di tinggal suami juga dalam kehidupan sehari-hari seperti
mengurus anak , mengurus rumah, dan lain sebagainya.
Sedangkan bagi seorang anak pasti banyak kurang kasih sayang
yang di berikan oleh orang tua teruama ketika kedua orang tuanya
pergi ke malaisya pasti tantangan yang akan mereka hadapi
semakin besar. , bagi sang anak pasti banyak kebutuhan yang
tidak terpenuhi seperti kurangnya perhatian dari orang tua,
50
Robert H Lauer, prespektif tentang perubahan sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hal 51
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
90
kurangnya kasih sayang dan ketika mengurus rumah ketika tidak
ada kedua orang tuanya. Tentunya dari pihak pemerintahan desa
sendiri juga pasti mendapatkan banyak tantangan yang harus di
respon ketika banyak tenaga-tenaga produktif terutama kaum pria
yang tidak berada di desa dan memutuskan untuk pergi keluar
negeri untuk menjadi seorang Tenaga Kerja yang seharusnya
bermanfaat bagi pembangunan wilayah desa siwalan.
B. Response/Tanggapan
Penduduk desa siwaalan yang mayoritas penduduknya yang
bermatapencahariannya adalah menjadi serang buruh luar negeri
atau tenaga kerja Indonesia tentunya banyak tantangan yang harus
di respon oleh para penduduk dalam setiap keluarga pasti
memiliki tantangan-tantangan yang yang berbeda. Ketika seorang
ibu yang di tinggal suaminya pasti banyak tantngan ketika
mengurus anak, ketika pergi kepasar anaknya di titipkan ke
tetangga atau ke neneknya, dan ketika untuk membenhai genteng
ketika ada kebocoran atau keperluan rumah tangga yang rusak
mereka akan memanggil tukang untuk membenahinya, ketika
mereka merasa kangen atau kesepian mereka akan menggunakan
media sosial seperti video call dan lain-lain untuk mengobatinya,
ketika terjadi pertengkaran karena terjadinya salah paham dalam
berkomunikasi mereka suami dan istri mengalah salah satu agar
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
91
pertengkaran yang tak di inginkan terjadi dan untuk menghindari
perceraian.
Dalam urusan ekonomi istri akan mengandalkan transferan
dari suami yang pergi ke malaisya untuk bekerja dan sang istri
yang mengatur jalannya uang yang telah di kirim kerumah untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ketika gaji dari sang
suami keluarnya telat mereka akan meminjam dulu untuk
menutupi kebutuhan sehari-hari mereka. Bagi seorang istri yang
di tinggal suami ke malaisya dan ada sawah yang harus di olah
mereka harus memanggil buruh tani untuk menggarap sawahnya.
Semenatara bagi keluarga yang memilih pergi ke luar negri
keduanya istri maupun suami mereka menyewakan sawah mereka
untuk di garap orang lain dan nantinya ketika panen mereka akan
membagi hasil panen tersebut.
Untuk seorang anak yang telah di tinggal orang tuanya
mereka sering merasa kurangnya perhatian dan bimbingan dari
orang tuanya mereka tak jarang lebih suka pergi bermain keluar
rumah atau bermain bersama-sama teman-temannya, untuk
mengobati rasa sepi yang ada dirumah. Mereka juga harus
berperan untuk menghibur ibu ketika ayah mereka pergi keluar
negeri dengan cara menuruti segala sesuatu yang di katakana ibu
agar mengurangi beban yang di alami oleh ibu mereka yang
mengurus sendiri kehidupan mereka di rumah. Tak jarang ada
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
92
juga anak yang di tinggal oleh kedua orang tuanya pergi
kemalaisya sehingga mereka harus mengurus rumah dan berperan
sebagai orang tua bagi adiknya.
Tantangan bagi anak yang ketika kedua orang tuanya pergi
adalah ketika mereka saat mengambil raport tentu menjadi
tantangan yang sangat wajar dan untuk mengatasi hal seperti
biasanya mereka menyuruh ke bibi atau paman untuk
mengambilkan raport mereka atau bahkan mereka ambil sendiri
ke wali kelas mereka. Ketika kedua orang tua terlibat
percekcokan atau pertengkaran sanga anak berperan sebagai
penengah bagi mereka agar tak terjadi pertengkaran yang
berkelanjutan.
Bagi pemerintahan desa pasti banyak tantangan dan
peraturan yang harus menyesuaikan dengan keadaan yang ada
ketika banyak kaum pria yang memutuskan untuk pergi keluar
negeri. Ketika desa memerlukan tenaga untuk membantu dalam
pembangunan desa mereka pasti akan sangat mebutuhan kekuatan
dari tenaga-tenaga produktif tersebut dan pastinya kerukan antar
warga dan kepala desa pasti akan menurun akibat terhalang oleh
jarak . Untuk memenuhi tantangan tersebut kepala desa sering
mungumpulkan warga yang pergi ke luar negri untuk
besilaturahim ketika mereka ada dirumah. Pemerintah desa
maupun warga yang menjadi tenaga kerja Indonesia itu
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
93
melakukan iuran tiap bulan dan uang itu akan di kirimkan ke
rumah untuk membantu pembangunan desa.
Untuk mengatasi permaslahan dan banyaknya kaum pria
yang pergi ke malaisya tentunya kegiatan desa pun aka nada yang
di rubah untuk menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Seperti
kegiatan Sedakah bumi yang dulunya ada dua kali yakni
perempuan sendiri dan laki-laki sendiri akan tetapi sekarang
hanya ada satu kegiatan saja yakni hanya para wanita saja yang
menghadiri dalam kegiatan sedekah bumi.