Upload
vanliem
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. STRUKTUR KELUARGA
Pengkajian dilakukan pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2008 jam 12.30 WIB
di rumah keluarga Tn. R.
a. Nama KK : Tn. R
b. Alamat : Pedurungan Tengah Rt. 09 / II
c. Pekerjaan KK : Pensiunan Kelurahan
d. Pendidikan KK : SLTA
e. Komposisi Keluarga
Status Imunisasi
Polio DPT Hepatitis No
Nam
a
Jeni
s Kel
amin
Um
ur
Pend
idik
an
BC
G
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 Cam
pak Ket
1. Bp. R L 79 th SLTA ASMA
2. Ibu A P 75 th SD D.M
3. Ny. M P 45 th SMP
4. Tn. Ns L 43 th SMA
5. Ny. M P 40 th SMP
6. Tn. Nf L 38 th SMA
7. Ny. M P 36 th SMA
8. Ny. S P 34 th SMA
2. GENOGRAM
Tn,R 79 th.
Ny.A 75 th.
DM
An.5 An.M Tn.NS
43 th Ny.M 40 th.
Tn,NF 38 th.
Ny.NS 36 th.
An.M
Asma
Ny.SK 34 th
Ny.M 45 th
An.M
Keterangan :
: Wanita : Klien
: Laki-laki : Meninggal
: tinggal serumah
a. Tipe Keluarga : Keluarga inti
b. Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
c. Agama : Islam dan keluarga rajin menjalankan shalat lima
waktu yang merupakan kewajibannya sebagai pemeluk agama Islam.
d. Status sosial ekonomi keluarga : Tn.R adalah seorang pensiunan
pegawai kelurahan, sedangkan Ny.A sebagai ibu rumah tangga.
Penghasilan pensiunan Tn.R setiap bulan kurang lebih Rp. 1.500.000,
dari hasil pensiunan Tn.R digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Dilihat dari penghasilan tiap bulannya, keluarga Tn.R termasuk
keluarga berpenghasilan yang cukup.
e. Aktifitas rekreasi keluarga : Dalam memenuhi kebutuhan
rekreasi dan liburan, sebagai salah satu bentuk rekreasi sederhana,
keluarga Tn.R biasanya menonton TV dan hanya duduk berdua
didepan rumah sambil ngobrol.
3. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.R sekarang pada tahap keluarga dengan usia lanjut.
Keluarga jarang berkunjung ke anaknya yang sudah berkeluarga,
untuk mempertahankan hubungan kadang-kadang tiap liburan anak-
anak Tn.R berkunjung ke rumah Tn.R.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn.R merasa masa tuanya sekarang merupakan masa yang
menyenangkan karena bisa melihat anaknya berhasil dalam
berkeluarga maupun pekerjaan. Akan tetapi terkadang Tn.R merasa
kesepian karena tidak bias berkumpul dengan anak-anaknya.
c. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga Tn.R ada riwayat penyakit menahun dan menurun.
Tn.R sudah menderita asma sejak 4-5 tahun yang lalu. Tn.R juga
menyatakan tidak ada penyakit yang mengharuskan untuk rawat inap
di rumah sakit. Sedangkan Ny.A menderita diabetes mellitus sejak 2
tahun yang lalu, Ny.A menyatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya, Selama ini Ny.A hanya kontrol di puskesmas dab minum
obat dari puskesmas secara teratur.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dalam keluarga Tn.R tidak ada yang menderita asma, sedangkan pada
keluarga Ny.A ada yang menderita diabetes mellitus yaitu kakak
kandung Ny.A.
4. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn.R adalah milik sendiri. Luas tanah
6 x 10 m, luas rumah 1 x 8 m. Jenis bangunan permanen, atap terbuat
dari genting, lantai dari plester,terdapat 3 kamar tidur, ruang tamu,
ruang keluarga, dapur, ruang makan, kamar mandi dan pekarangan
rumah yang ditanami pohon pisang. Pembuangan limbah lancar,
kondisi air bening, tidak berbau dan tidak berasa. Sumber air minum
berasal dari PDAM dan sampah dibuang di tempat sampah di depan
rumah.
Denah Rumah
B A B
C E S U
D F I T
H G
Keterangan:
A: Ruang Tamu, pencahayaan dari listrik, terdapat meja dan kursi,
terdapat jendela yang jarang terbuka.
B: Kamar Tn. R dan Ny, A, terdapat kasur dengan penataan kurang rapi,
terdapat meja untuk meletakkan minum. Kamar tidur berjendela
C: Kamar untuk anak dan cucu
D: Kamar untuk anak dan cucu
E: Almari bifet untuk penyekat, terdapat beberapa buku didalamnya.
F: Ruang keluarga. Terdapat TV dan tikar.
G: Dapur. Penataan alat dapur yang kurang rapi. Terdapat kompor
minyak.
H: Kamar mandi dan WC. Keadaan bersih dan sumber air dari sumur
I: Pekarangan rumah. Terdapat beberapa pohon pisang.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Hubungan keluarga dengan tetangga baik, tetangga klien yang ada di
sekitar rumah juga ramah-ramah. Keluarga tinggal di wilayah
perkotaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat.
Mayoritas penduduk yang tinggal di wilayah ini bekerja sebagai
pegawai swasta dan pegawai negeri sipil. Warga mempunyai
kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian dan arisan. Warga juga
mempunyai komitmen apabila ada warga barudan ada tamu yang
menginap lebih dari 24 jam diharapkan lapor RT dan RW setempat.
Kegiatan warga yang sering dilakukan adalah bekerja bakti.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.R menempati rumah yang ditempatinya saat ini di
pedurungan tengah Semarang dan belum pernah pindah sejak Tn.R
berumah tangga sampai sekarang.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.R dan Ny.A sebelum sakit seperti sekarang selalu mengikuti
pengajian yang dilakukan di wilayah rumahnya, namun sekarang
kondisi fisik tidak memungkinkan untuk ikut kegiatan seperti itu.
e. Sistem pendukung keluarga
Di dalam keluarga Tn.R apabila ada masalah dalam keluarga biasanya
dimusyawarahkan secara bersama dengan semua anaknya. Anak tertua
selalu membantu untuk pemenuhan kebutuhan untuk Tn.R dan Ny.A.
5. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang digunakan adalah secara verbal dengan
menggunakan bahasa Jawa dan kadang bahasa Indonesia. Komunikasi
menggunakan dua arah dan anggota keluarga selalu menghormati
orang yang sedang berbicara dalam arti jika ada anggota keluarga yang
sedang berbicara maka yang lain mendengarkan tidak boleh
memotong.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn.R yang mengambil keputusan adalah Tn.R selaku
kepala rumah tangga. Akan tetapi jika ada masalah selalu
dimusyawarahkan bersama dengan semua anaknya yang masih tinggal
satu wilayah dengan Tn.R. Tidak jarang pula Tn.R diminta pendapat
oleh anaknya yang sudah berkeluarga.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Tn.R mampu menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga
walaupun sudah pensiun dan Ny.A mampu menjalankan perannya
sebagai ibu rumah tangga dimana tugasnya sebagai ibu rumah tangga.
d. Nilai dan norma keluarga
Di dalam keluarga tidak ada nilai maupun norma yang bertentangan
dengan kesehatan. Keluarga mengaggap kesehatan itu sangatlah
penting.
6. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn.R merupakan keluarga yang menyenangkan. Mereka
hidup bahagia di masa tuanya dengan anak-anaknya yang selalu
menghormati dan menyayangi mereka. Tn.R selalu mengajarkan
kepada anaknya untuk menghomati orang yang lebih tua dan saling
menyayangi satu sama lain.
b. Fungsi sosial
Keluarga Tn.R mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan
interaksi sosial pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu
dengan menganjurkan anaknya berpartisipasi dalam lingkungan sekitar
misalnya jika ada kerja bakti setiap minggu dan tidak melarang
anaknya untuk bermain ke rumah teman asalkan sudah ijin. Namun
sekarang semua anaknya sudah berkeluarga dan sudah mempunyai
rumah sendiri.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga belum mengetahui kalau ada anggota keluarga yang
menderita Diabetes Melitus (kencing manis). Ny.A mengetahui
kalau dirinya menderita Kencing Manisi setelah periksa ke
puskesmas. Keluarga belum mengetahui apa itu Kencing Manis
baik pengertiannya, penyebabnya, tanda dan gejala dan cara
perawatannya. Keluarga hanya mengetahui kalau Kencing Manis
itu sama dengan penyakit gula.
Untuk masalah Asma pada Tn.R keluarga belum mengetahui
penyebabnya yang diketahui hanyalah setelah operasi hernia Tn.R
mulai terserang Asma.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan
Keluarga belum mampu mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatannya karena belum mengetahui sebelumnya.
3) Kemampuan keluarga merawat
Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang menderita
Kencing Manisi, untuk makan Ny.A masih seperti biasa tidak ada
pantangannya karena sebelumnya tidak mengetahui kalau dirinya
menderita Diabetes Melitusi. Yang diketahui keluarga untuk
mengatasi Diabetes Melitusi yaitu dengan mengurangi makanan
yang manis-manis
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga belum mampu memodifikasi lingkungan, dalam
memasak masih menggunakan penyedap rasa dan takaran garam
tidak dikurangi dan masih sering menggunakan pemanis.
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi
masalah Diabetes Melitusi.
d. Fungsi reproduksi
Tn.R di karuniai 10 anak tetapi 4 orang anaknya sudah meninggal
waktu kecill karena sakit panas (DSS : Dengue Syok Sindrome),
semua anaknya yang masih hidup sudah menikah semua. Sekarang
Ny.A sudah menopause.
e. Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masih cukup dengan
menggunakan uang pensiunan. Dan keluarga juga memiliki tabungan
untuk berjaga-jaga jika ada kebutuhan yang tidak terduga. Anak-
anaknya yang sudah bekerja juga sering memberikan bantuan baik
materiil maupun non materiil.
7. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek yang dirasakan oleh keluarga Tn.R adalah cara
perawatan penyakitnya. Sedangkan stressor jangka panjang yang
dirasakan adalah penyakit Diabetes Melitus dan Asma yang diderita
Ny.A dan Tn.R itu sendiri.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor
Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita Ny.A
dan Tn.R karena sakit yang diderita sudah agak lama dan keluarga selalu
berdoa agar penyakit Ny.A bisa disembuhkan.
c. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan jika ada masalah adalah musyawarah dengan
anggota keluarga yang lain.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam beradapatasi dengan masalah yang ada, keluarga menggunakan
adaptasi yang positif. Karena keluarga menyadari jika menggunakan
kekerasan dalam menyelesaikan masalah tidak akan dapat
menyelesaikan masalah malah akan semakin berlarut-larut.
8. PEMERIKSAAN FISIK
Nama Anggota Kelurga Pemeriksaan Fisik Bp.R Ibu A
TD 160/100 mmHg 150/90 mmHg
N 96x/mnt 80x/mnt
RR 20x/mnt 18x/mnt
BB 56 kg 52 kg
Rambut Beruban, bersih Bersih
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik
Hidung Bersih Bersih
Telinga Bersih Bersih
Mulut Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab,
Leher Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid
Dada Ada suara nafas tambahan (mengi).
Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular.
Abdomen Simetris, tdk ada nyeri tekan Simetris, tdk ada nyeri tekan
Ekstremitas Tdk ada varises, tdk ada udema Tdk ada varises, tdk ada udema
Kulit Sawo matang Sawo matang
Turgor kulit baik baik
Keluhan -
9. HARAPAN KELUARGA
Keluarga menginginkan petugas kesehatan / mahasiswa dapat memberikan
penjelasan dan informasi tentang kesehatan khususnya cara perawatan
Diabetes Melitus sehingga tidak timbul masalah lagi akibat Diabetes Melitus.
Dan keluarga berharap di masa yang tua ini hidup bahagia bersama anak-anak
dan semua anggota keluarga sehat.
B. Analisa Data
No Tgl / jam Data (DS / DO) Diagnosa keperawatan 1
2
30/12/08 14.00 02/01/09 15.00
Ds : - Ny. A mengatakan setiap hari makan dengan nasi dan mengkonsumsi makanan yang manis terlalu banyak.
- Ny. A mengatakan setiap hari mengkonsumsi teh manis sebanyak ± 3 gelas/ hari.
- Ny. A makan 3x sehari dengan komposisi pagi dan siang makan nasi kira-kira ½ porsi ditambah dengan lauk dan juga sayur.
- Ny. A menyatakan tidak tahu tentang diit DM.
Do : - Ny. A banyak bertanya pada mahasiswa
tentang diit DM pada penderita DM. - TB : 162 cm, BB: 52 kg. - IMT : 19,81 kkal - GDS : 250 Mg/dl
Ds : - Ny. A mengatakan dirinya sudah menderita penyakit gula atau DM sejak 1,5 tahun yang lalu.
- Ny. A mengatakan tidak tahu tentang komplikasi yang terjadi dari penyakit DM.
- Jarak pandang Ny. A kurang dari 1-2 meter.
Do : - Ny. A banyak bertanya kepada perawat tentang komplikasi DM.
- TTV : 160/100 mmHg, N : 86 x/mnt, RR : 18 x/mnt.
- Ny. A menggunakan alat bantu kaca mata bila melihat.
Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sekunder terhadap masalah nutrisi tingkat seluler pada Ny. A di keluarga Tn. R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit DM. Resiko terjadinya komplikasi perubahan persepsi sensori (visual) pada Ny. A di keluarga Tn. R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan penglihatan akibat dari DM
C. Skoring dan Prioritas Masalah
1. Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sekunder terhadap masalah
nutrisi tingkat seluler pada keluarga Tn. R khususnya Ny. A
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah Aktual : 3
3 3/3 x 1 1 - Masalah dapat diatasi apabila keluarga mengenal masalah kesehatan yang muncul. (Diabetes Melitus)
2. Kemungkinan masalah untuk diubah Mudah : 2
2 2/2 x 2
2 - Masalah dapat diatasi dengan mudah karena keluarga mau diberikan pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan.
3. Potensi masalah untuk dicegah Cukup : 2
2 2/3 x 1 2/3 - Masalah dapat diubah karena keluarga mempunyai kemampuan, kemauan dan kondisi ekonomi yang mendukung.
4. Menonjolnya masalah - Masalah berat harus
segera ditangani : 2
2 2/2 x 1 1 - Keluarga menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan.
Total 4 2/3
.
2. Resiko terjadinya komplikasi perubahan persepsi sensori (visual) pada keluarga
Tn. R khususnya Ny. A
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah Resiko : 2
2
2/3 x 1
2/3
- Masalah dapat diatasi apabila keluarga mengetahui cara memodifikasi lingkungan untuk merawat anggota keluarga dengan perubahan persepsi sensori (visual).
2. Kemungkinan masalah untuk diubah Mudah : 2
2
2/2 x 2
2
- Masalah dapat diatasi dengan mudah karena keluarga mau di berikan pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan.
3. Potensi masalah untuk dicegah Cukup : 2
2
2/3 x 1
2/3
Masalah kesehatan pada Ny. A kemungkinan untuk dicegah hanya sebagian sebab tanda-tanda awal komplikasi sudah muncul.
4. Menonjolnya masalah - Masalah berat harus segera
ditangani : 2
2 2/2 x 1 1 - Masalah komplikasi merupakan masalah yang berat dan harus segera di tangani.
Total 41/3
D. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas :
1.Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sekunder terhadap masalah
nutrisi tingkat seluler pada Ny. A di keluarga Tn. R berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit
DM.
2.Resiko terjadinya komplikasi perubahan persepsi sensori (visual) pada Ny. A di
keluarga Tn. R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang mengalami gangguan penglihatan akibat dari DM.
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. R
No Diagnosa Kriteria Evaluasi RENCANA KEPERAWATAN
1. Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sekunder terhadap masalah nutrisi tingkat seluler pada Ny. A di keluarga Tn. R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit DM.
Tujuan umum :
Setelah intervensi 5x pertemuan pola nutrisi
kembali normal.
Tujuan khusus
1. Setelah 1x45 menit keluarga mampu
mengenal masalah diabetes mellitus,
dengan kriteria keluarga mampu :
1.1 Menyebutkan pengertian diabetes
mellitus.
Respon verbal
Diabetes adalah
keadaan dimana gula
ditubuh berlebihan.
1.1
1.2 Menyebutkan jenis-jenis diabetes
mellitus.
1.3 Menyebutkan penyebab diabetes
1.4 Menyebutkan tanda dan gejala diabetes
1.5 Mengidentifikasi keluarga yang
menderita diabetes.
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Jenis-jenis diabetes
adalah :
DM tipe I
(ketergantungan dengan
insulin).
DM tipe II (tidak
tergantung insulin).
4 dari 5 penyebab
diabetes adalah :
Usia, keturunan, gaya
hidup, obesitas.
2 dari 4 tanda diabetes
adalah :
Banyak kencing,
banyak makan dan
banyak minum juga
luka susah untuk
sembuh.
Keluarga mengetahui
bahwa Ny. A menderita
diabetes mellitus.
1.1
1.1
1.1
1.2.
1.2.21.2.3
1.2.4
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
1.4.1
1.4.21.4.3
1.4.4
1.5.1
1.5.2
1.5.3
2.Setelah 1x45 menit keluarga mampu
mengambil keputusan yang tepat untuk
merawat anggota keluarga yang menderita
diabetes mallitus.
2.1 Menyebutkan akibat diabetes jika tidak
segera diatasi
2.2 Mengambil keputusan yang tepat untuk
merawat anggota keluarga dengan
diabetes
3. Setelah 1 x 45 menit pertemuan keluarga
mampu merawat anggota keluarga dengan
diabetes dengan mampu :
3.1. Menyebutkan cara-cara pencegahan
diabetes.
Respon Verbal
Respon Afektif
Respon verbal
Menyebutkan 3 dari 5
akibat Diabetes bila
tidak diatasi :
1. Penyakit ginjal
2. Penyakit mata
3. Penyakit jantung
4. Gangguan
penglihatan
5. Strok
Keluarga memutuskan
untuk merawat anggota
keluarga yang
menderita diabetes
Menyebutkan 4 dari 6
pencegahan daibetes :
1. Memeriksa gula
darah secara teratur
(sebulan sekali)
2. Menghindari
kegemukan
(mengurangi
makanan
4.1
4.1
4.1
4.1
2.2
2.2
3.1.1
3.1.
3.1.
3.1.4
3.2. Menyebutkan cara perawatan
penderita diabetes.
3.3. Mendemonstrasikan cara pembuatan
obat tradisional untuk penderita
diabetes
4. Setelah 1 x 45 menit pertemuan keluarga
mampu memodifikasi lingkungan yang
Respon verbal
Respon
Psikomotorik
berlemak,manis)
3. Menghindari
merokok
4. Menghindari stress
5. Menyeimbangkan
antara kerja, istirahat
dan rekreasi
6. Olahraga secara
teratur
Menyebutkan 4 cara
pera watan penderita
diabetes :
1. Minum obat sesuai
anjuran
2. Mengurangi gula
dan garam dalam
makanan
3. Hidup teratur dan
tenang
4. Olah raga teratur
Cara pembuatan obat
tradisional untuk
diabetes :
Mengkudu beberapa
biji kemudian dicuci
dan kemudian di parut
diambil sarinya dan
diminum.
3.2.1
3.2.
3.2.
3.2.4
.3.1
3.3.2
3.3.3
3.3.4
.1.1
4.1.
4.1.
4.1.4
sesuai untuk penderita diabetes dengan
mampu :
4.1. Menyebutkan cara modifikasi
lingkungan yang sesuai untuk
penderita diabetes.
5. Setelah 1 x 45 menit pertemuan, keluarga
mamapu memanfaatkan fasilitas kesehatan
dengan mampu :
5.1 Menyebutkan pelayanan kesehatan untuk
pengobatan dan perawatan diabetes.
5.3. Menyebutkan manfaat pelayanan
Respon Verbal
Respon verbal
Menyebutkan
modifikasi lingkungan
untuk penderita
diabetes :
1 Menciptakan
lingkungan yang
tenang dan teratur
2 Bila anggota
keluarga sudah
mengalami
pandangan kabur
ciptakan lingkungan
yang aman (tidak
licin), pencahayaan
cukup, pegangan,
rumah tertata baik
Tempat pemeriksaan
dan pengobatan
diabetes :
1 Puskesmas
2 Rumah Sakit
3 Dokter Swasta
.1.1
5.1.
5.1.
5.1.4
kesehatan
5.3 Mampu memanfaatkan dan melakukan
kunjungan ke pelayanan kesehatan
Respon verbal
Respon
psikomotorik dan
afektif
Untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan
Untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
Untuk melakukan
kontrol gula darah
Keluarga melakukan
kunjungan ke
puskesmas untuk
kontrol gula darah
No Diagnosa Kriteria Evaluasi RENCANA KEPERAWATAN
2. Resiko terjadinya
komplikasi
perubahan persepsi
sensori (visual) pada
Ny. A di keluarga Tn.
R berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang mengalami
gangguan penglihatan
akibat dari DM
Tujuan umum :
Setelah intervensi 3 X pertemuan risiko
komplikasi perubahan persepsi sensori (visual)
dapat diminimalkan
Tujuan khusus
1. Setelah 1x45 menit keluarga mampu
mengenal masalah resiko perubahan
persepsi sensori (visual) , dengan kriteria
keluarga mampu :
1.1. Pengertian perubahan persepsi sensori
visual
Respon verbal
Respon verbal
Penurunan kemampuan
penglihatan
1. Usia
2. Penerangan yang
kurang
1.1
1.1
1.1
1.1
1.2.
1.2.2
1.2. Penyebab terjadinya perubahan
persepsi sensori ( visual ).
1.3. Tanda dan gejala terjadinya
perubahan persepsi sensori (visual).
2.Setelah 1x45 menit keluarga mampu
mengambil keputusan yang tepat untuk
merawat anggota keluarga yang mempunyai
risiko injuri
2.1 Menyebutkan akibat perubahan
persepsi sensori (visual) pada
penderita DM
Respon verbal
Respon verbal
3. Merupakan salah
satu komplikasi
dari penyakit yang
diderita (DM)
1. Penglihatan mulai
kabur.
2. Penglihatan
menurun.
3. Mata sering
berkunang-kunang.
1. Penglihatan tidak
jelas.
2. Cacat penglihatan.
3. Jatuh
1.2.3
1.2.4
1.3
1.3
1.3
1.3
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
3.1.1
3.1.2
3. Setelah 1 x 20 menit pertemuan keluarga
mampu merawat anggota keluarga yang
mempunyai risiko jatuh dengan mampu :
3.1. Menyebutkan cara-cara Pencegahan
perubahan persepsi sensori (visual)
3.2. Cara merawat anggota keluarga tentang
perubahan persepsi sensori (visual).
4. Setelah 1 x 45 menit pertemuan keluarga
mampu memodifikasi lingkungan yang
sesuai untuk penderita hipertensi yang
mempunyai resiko injuri dengan mampu :
4.1. Menyebutkan cara modifikasi
lingkungan yang sesuai untuk
penderita DM yang berisiko
mengalami perubahan persepsi sensori
( visual)
Respon verbal
Respon verbal Respon verbal
1 Pakai kaca mata
yang sesuai dengan kebutuhan
2 Penerangan cukup 3 Segera istirahat jika
pusing
1. Ciptakan lingkungan yang aman.
2. Menata perabotan dengan rapi.
3. Menjaga lantai agar tidak licin.
4. Membersihkan mta teratur dengan cara : - menggunakan
kapas dan air hangat.
- Kemudian bilas dengan air bersih.
- Tetes dengan tetes mata / obat mata bila perlu.
1 Penerangan cukup 2 Ada pegangan
dalam kamar mandi/tempat wudhu
3 Jaga agar lantai tidak licin
4 Merapikan perabotan rumah
5 Selalu Menggunakan alas kaki
6 Meletakkan barang-barang yang sering dipakai dekat dengan penderita.
3.1.3
3.1.4
4.2.1
4.2.2
4.2.3
4.2.4
4.1
4.1
4.1
4.1
.1.1
5. Setelah 1 x 45 menit pertemuan, keluarga
mamapu memanfaatkan fasilitas kesehatan
dengan mampu :
5.1 Menyebutkan tempat pelayanan kesehatan
untuk pengobatan jika penderita DM
mengalami penurunan persepsi sensori
(visual)
5.2 Menyebutkan manfaat pelayanan
kesehatan.
5.3. Memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Respon verbal
Respon Verbal
Respon
Psikomotorik
Tempat pemeriksaan
dan pengobatan :
1 Puskesmas
2 Rumah Sakit
3 Dokter Swasta
Untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan
Untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
Untuk melakukan
kontrol gula darah
Jika penderita DM yang
mengalami perubahan
persepsi sensori (visual)
Keluarga membawa ke
tempat pelayanan
kesehatan yang terdekat
yaitu puskesmas
5.1.
5.1.
5.1.4
5.2
5.2
5.2
5.2
5.3
5.3
5.3
5.3
F. Implementasi dan Evaluasi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF
Tgl/jam No.Dx Tujuan Khusus Implementasi Evaluasi For
19/01/09
Jam
13.30
13.45
1, 2 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x30
menit keluarga mampu :
a. mengenal masalah yang
berkaitan dengan
kebutuhan nutrisi tubuh.
Mengucapkan salam,
menyampaikan maksud dan
tujuan pertemuan sesuai kontrak
waktu.
Mengadakan kontrk waktu.
1. Mengkaji pengetahuan
keluarga tentang kebutuhan
nutrisi yang diperlukan tubuh.
2. Memberikan penyuluhan
tentang kebutuhan nutrisi
yang diperlukan oleh tubuh
dengan menjelaskan
pengertian nutrisi.
3. Mengkaji dan menjelaskan
pada keluarga makanan yang
diperbolehkan dikonsumsi
dan tidak boleh dikonsumsi
bagi penderita DM.
S : Ny. A menyata
belum tahu
nutrisi yang
tubuh.
O : Ny. A mula
pada peraw
mendengarkan
penjelasan dar
S : Keluarga men
nutrisi ya..mak
diperlukan tub
O : Keluarga men
dan menjelask
dengan benar.
S : Ny. A menyat
boleh makan
yang manis-m
saya menghind
nasi berlebihan
O : Ny. A
mendengarkan
penjelasan dap
13.50
b. Mengambil keputusan
yang tepat untuk
mengatasi resiko
kekurangan nutrisi yang
dialami Ny. A.
c. Merawat anggota
keluarga yang sakit.
4. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan makanan yang
diperbolehkan bagi penderita
DM.
5. Beri reinforcement positif.
1. Mendiskusikan dengan
keluarga tentang cara diit
pada penderita DM.
2. Memotivasi keluarga agar
mau memberikan diit pada
penderita DM dan mampu
menyesuaikan menu diit pada
penderita.
1. Mendemonstrasikan cara
pelaksanaan dan menu diit
pada penderita DM dan
memotivasi keluarga untuk
mendemonstrasikan.
2. Menganjurkan keluarga dank
lien untuk memberikan diit
yang benar bagi anggota
keluarga yang sakit.
S : Ny. A m
kentang dan ro
O : Ny. A tersenyu
S : Keluarga m
belum m
tentang di
penderita DM.
O : Keluarga men
penjelasan d
siswa tentang
penderita DM.
S : Ny. A men
Insya Allah
akan melakuka
O : Ny. A menjaw
cepat.
S : Ny. A mengata
bingung mas.
O : Ny. A masi
mendengarkan
penjelasan per
S : Keluarga m
akan merawa
dengan terus m
Ny. A agar
diit.
20/01/09
Jam
15.00
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x30
menit keluarga mampu :
a. Mampu mengenal
masalah yang berkaitan
dengan akibat lanjut dari
DM.
3. Memberikan reinforcement
positif.
Mengucapkan salam dan
menyampaikan maksud serta
tujuan pertemuan sesuai dengan
kontrak waktu.
Mengadakan kontrak waktu.
1. Mengkaji pengetahuan
keluarga dan menjelaskan
tentang pengertian, penyebab,
tanda, gejala serta komplikasi
yang muncul dari penyakit
jika tidak segera ditangani.
2. Memberikan kesempatan
pada keluarga untuk
mengungkapkan.
3. Berikan reinforcement
positif.
O : Keluarga
mengikuti pro
aktif bertanya
berterima kas
perawat.
S : Klien menyata
tahu mas, Di
sama dengan
gula,
keturunan, ka
tandanya serin
sering haus, te
terasa kering d
lapar terus
makan. “
O : Klien
menjelaskan
antusias penje
diberikan pera
S : Ny. A dan
belum tahu ak
dari penyakit
b. Mampu mengambil
keputusan yang tepat
berkaitan dengan akibat
lanjut dari penyakit DM.
c. Mampu merawat
anggota keluarga yang
sakit.
1. Menjelaskan pada keluarga
tentang komplikasi yang
muncul dari penyakit DM.
2. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali akibat
DM yang memberat.
3. Menganjurkan keluarga untuk
mengambil keputusan yang
tepat
4. Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.
1. Mengkaji dan memberikan
penjelasan pada keluarga
cara perawatan yang biasa
dilakukan untuk penderita
DM.
diderita.
O : Ny. A dan
mendengarkan
penjelasan pe
mulai bertanya
S : Keluarga m
penyakit mata
yang tidak bia
O : Ny. A m
dengan benar.
S : Keluarga m
akan memanta
A secara rutin
O : Keluarga
mengambil
yang tepat.
S : Ny. A m
biasanya
tidak makan y
manis.
O : mendengarkan
perawat.
S : Mbak seka
sydah tahu, s
menjalankan
sesuai dan
secara teratur.
O : Keluarga
d. Mampu memodifikasi
lingkungan yang tepat.
e. Mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan.
2. Motivasi keluarga untuk
melakukan cara perawatan
yang sudah dijelaskan.
3. Berikan reinforcement
positif.
1. Mengkaji dan memberikan
penjelasan untuk
memodifikasi lingkungan
bagi penderita DM.
2. Memotivasi keluarga untuk
melaksanakan cara-cara
memodifikasi lingkungan
yang diajarkan.
3. Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.
1. Memberikan penjelasan
tentang manfaat yang didapat
kalau keluarga dapat
memanfaatkan pelayanan
kesehatan.
mengungkapk
pendapatnya.
S : Keluarga m
belum tah
memodifikasi
lingkungan ya
O : Keluarga men
penjelasan pe
mau bertnya.
S : Keluarga m
belum tah
memodifikasi
lingkungan ya
O : Keluarga men
penjelasan pe
mau bertnya.
S : Keluarga m
dengan menjaga
tetap bersih
menempatkan bar
sesuai pada tempat
O : Keluarga
mengungkapk
pendapatnya.
S : keluarga m
selama ini
memanfaatkan
pelayanan
secara maxima
2. Motivasi keluarga untuk
memanfaatkan pelayanan
kesehatan.
3. Berikan reinforcement positif
atas usaha kkeluarga.
O : Kleuarga
mengungkapk
pandapatnya.
S : Ny. A menya
memeriksakan
secara rutin ke
kesehatan.
O : Ny. A menjaw
benar dan antu
G. EVALUASI
Tanggal/waktu Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif Paraf
Rabu,
21 januari
2009
Jam 15.00
1. Resiko perubahab pola
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
sekunder terhadap
pembatasan diit pada
keluarga Tn. R
khususnya Ny. A
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
merawat anggota
keluaraga yang menderita
penyakit Diabetes
Mellitus.
S : Keluarga menyatakan
sudah mengetahui
pentingnya nutrisi bagi
tubuh, tujuan diit dan
cara menyajikan menu
diit pada penderita DM.
O : Keluarga mampu
menjelaskan dengan
benar apa yang sudah
dijelaskan perawat.
Keluarga mau dan
mampu menyajikan
menu diit pada
penderita DM yang
benar dan keluarga aktif
bertanya tentang
21 januari
2009
Jam 15.30
2. Resiko terjadinya
komplikasi lebih lanjut
pada keluarga Tn. R
khususnya Ny. A
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga yang
menderita penyakit
Diabetes Mellitus.
penjelasan yang belum
difahami.
A : Masalah teratasi, keluarga
mengenal masalah yang
berkaitan dengan
kebutuhan nutrisi tubuh,
keluarga mampu
mengambil keputusan
yang tepat untuk
mengatasi kekurangan
nutrisi, keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang sakit
dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisinya.
P : Motivasi keluarga untuk
selalu membantu dan
mengingatkan Ny. A
dalam mengatur pola
makan dan diit yang
benar.
S : Keluarga menyatakan
sudah mengerti tentang
akibat lanjut atau
komplikasi yang terjadi
jika penyakit DM tidak
segera ditangani dan
keluarga mau berusaha
untuk selalu memantau
kondisi penyakit Ny. A.
O : Keluarga mau
menyebutkan kembali
akibat lanjut yang
terjadi dari penyakit
DM, keluarga mampu
menjelaskan dengan
benar penjelasan yang
sudah diberikan perawat
sebelumnya.
A : Masalah teratasi, keluarga
mampu mengenal
masalah berkaitan
dengan akibat lanjut
dari penyakit DM,
keluarga mampu
keputusan yang tepat
berkaitan dengan akibat
lanjut dari penyakit,
keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan yang tepat,
keluarga mampu
memanfaatkan
pelayanan kesehatan.
P : Motivasi keluarga untuk
mengawasi Ny. A
dalam kegiatan sehari-
hari, anjurkan keluarga
untuk mempertahankan
dan membantu Ny. A
dalam mengatasi
komplikasinya.