41
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA NEGERI 1 BANGSRI A. Struktur Kurikulum Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut. (1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia (2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian (3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (4) Kelompok mata pelajaran estetika (5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut : No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan 15

BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

BAB IIISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

SMA NEGERI 1 BANGSRI

A. Struktur Kurikulum

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.

(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

(4) Kelompok mata pelajaran estetika

(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau

kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut :

No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan

1. Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganega-raan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA Negeri 1 Jakarta dimaksudkan

15

Page 2: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan

dan Teknologi untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA Ngeri 1 Jakarta dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Bangsri meliputi substansi pembelajaran

yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X

sampai dengan kelas XII

Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan

standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA

Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan

program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII

merupakan program penjurusan. SMA Negeri 1 Bangsri membuka tiga pilihan

yang terdiri atas tiga program yaitu:

1. Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),

2. Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),

3. Peogram Bahasa

16

Page 3: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

Daftar mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri sesuai

dengan standar isi.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas jurusan sehingga diharapkan

dapat meningkatkan pencapaian kompetensi, termasuk keunggulan daerah,

yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.

Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, dibuatkan

kurikulumnya, silabus dan penilaiannya.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi

sekolah.

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,

guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan

pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan

kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum. SMA Negeri 1 Bangsri menambah 4-5 jam

pembelajaran per minggu pada mata pelajaran tertentu (dengan

mempertimbangan hasil analisis SI, SK, KD). Alokasi waktu satu jam

pembelajaran adalah 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua

semester) adalah 43 per minggu.

B. MUATAN KURIKULUM

Muatan kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus

ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan

kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan

dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan

beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang

dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan kurikulum

SMA Negeri 1 Bangsri terdiri dari: Mata Pelajaran, Muatan Lokal, dan

Pengembangan diri.

17

Page 4: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

1. MATA PELAJARAN:

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan

keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar

melalui metode dan pendekatan tertentu. Mata pelajaran dalam struktur

kurikulum SMA Negeri 1 Bangsri meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X

sampai dengan Kelas XII Program IPA, IPS dan Bahasa.

a. Kurikulum SMA Kelas X

KomponenAlokasi Waktu

Semester 1 Semester 2

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4

5. Matematika 4 4

6. Fisika 2 2

7. Biologi 3 **) 3 **)

8. Kimia 2 2

9. Sejarah

10.Geografi

11.Ekonomi

12. Sosiologi

1

2 **)

3 **)

2

1

2 **)

3 **)

2

13. Seni Budaya 2 2

14.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2

15.Teknologi Informasi dan Komunikasi

16.Keterampilan (Fis/Kim/Bio)

2

2

2

2

B. Muatan Lokal : a. Kelautan

b. Bahasa Jawa

2

2

2

2

C. Pengembangan Diri 2 *) 2 *)

Jumlah 43 43

18

Page 5: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

*) Mapel Kelautan merupakan beban tambahan diluar Standar Isi yang

disusun oleh BSNP

Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan

sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan,

bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah

dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan

**). Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan

pendidikan dan beban Mapel tersebut. (dengan mempertimbangan hasil

analisis SI, SK, KD)

b. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII IPA

KomponenAlokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII

Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4. Bahasa Inggris 5 **) 5 **) 5 **) 5 **)

5. Matematika 4 4 4 4

6. Fisika 5 **) 5 **) 5 **) 5 **)

7. Kimia 5 **) 5 **) 5 **) 5 **)

8. Biologi 5 **) 5 **) 5 **) 5 **)

9. Sejarah 1 1 1 1

10.Seni Budaya 2 2 2 2

11.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

12.Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2

13.Keterampilan

(Hidroponik, Fotografi, Teknisi HP,

dan Kerajinan)

2 2 2 2

B. Muatan Lokal :a. Bahasa Jawa 2 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 43 43 43 43

19

Page 6: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

*) Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan

sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan,

bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah

dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan.

**). Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan

pendidikan dan beban Mapel tersebut. (dengan mempertimbangan hasil

analisis SI, SK, KD)

c. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII IPS

KomponenAlokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII

Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4. Bahasa Inggris 5**) 5**) 5**) 5**)

5. Matematika 4 4 4 4

6. Sejarah 3 3 3 3

7. Geografi 3 3 3 3

8. Ekonomi 6***) 6***) 6***) 6***)

9. Sosiologi 4**) 4**) 4**) 4**)

10.Seni Budaya 2 2 2 2

11.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

12.Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2

13.Keterampilan

( Elektro, Fotografi, Teknisi HP,

dan Kerajinan)

2 2 2 2

B. Muatan Lokal :Bahasa Jawa

22 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 43 43 43 43

20

Page 7: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

*) Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan

sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan,

bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah

dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan

**). Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan

pendidikan dan beban Mapel tersebut.

***). Penambahan 2 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan

pendidikan dan beban Mapel tersebut. (dengan mempertimbangan hasil

analisis SI, SK, KD)

d. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Bahasa

Komponen

Alokasi WaktuKelas XI Kelas XII

Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5

4. Bahasa Inggris 5 5 5 5

5. Matematika 4**) 4**) 4**) 4**)

6. Sastra Indonesia 4 4 4 4

7. Bahasa Perancis 5**) 5**) 5**) 5**)

8. Antropologi 3**) 3**) 3**) 3**)

9. Sejarah 3**) 3**) 3**) 3**)

10. Seni Budaya 2 2 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2

13. Keterampilan Bhs. Perancis 2 2 2 2

B. Muatan Lokal :Bahasa Jawa 2 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 43 43 43 43

21

Page 8: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

*) Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan

sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan,

bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah

dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan

**). Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan

pendidikan dan beban Mapel tersebut.

2. MUATAN LOKAL

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk

keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata

pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran

tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak

terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata

pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang

diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata

pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun

satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.

Jenis dan pelaksanaan Muatan Lokala. Kelautan

Dengan mengacu pada substansi yang ada SMA negeri 1 Bangsri

memberikan muatan lokal berdasarkan kebijakan daerah, kebutuhan dan

budaya daerah yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang utuh

terhadap penguasaan Teknologi pengolahan kekayaan laut sesuai

kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional maupun

global.

Muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Bangsri adalah untuk

pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan pemanfaatan

teknologi pengolahan kekayaan laut yang belum banyak dibudidayakan

serta dikembangkan, yang meliputi :

22

Page 9: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

No STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1 1. Memahami wilayah laut kabupaten Jepara

1.1. Mendiskripsikan Geografi Laut Jepara

1.2. Mendiskripsikan geomorfologi Pantai Jepara

1.3. Mendiskripsikan Karakteristik pantai Jepara

1.4. Memahami Sel Sedimentasi Pantai Jepara

2. Memahami potensial SDA laut kabupaten Jepara

2.1. Mendiskripsikan SDAH Laut Jepara

2.2. Mendiskripsikan SDA Non Hayati Laut jepara

3, Memahami potensial SDA Kepulauan karimun Jawa Kabupaten Jepara

3.1. Mengidentifikasi Pulau-pulau di Karimunjawa

3.2. Mendiskripsikan Flora dan Fauna di Karimunjawa

3.3. Mendiskripsikan Potensial Wisata di Karimunjawa

2 4. Mengenal potensial pantai wisata kabupaten jepara

4.1. Mengidentifikasi lokasi wisata pantai

4.2. Mendiskripsikan potensi suatu lokasi wisata pantai

4.3. Menganalisis faktor yang mempengaruhi daya tarik suatu lokasi wisata.

5. Memahami budidaya rumput laut

5.1. Mengenal berbagai jenis rumput laut

5.2. Memahami Budidaya Rumput Laut5.3. Mendiskripsikan Zat-zat yang

terkandung dalam rumput laut5.4. Memahami Pengolahan dan

Produk-produk berbahan dasar rumput laut.

Pelaksanaan muatan lokal Kelautan di dalam kurikulum (KTSP) SMA

Negeri 1 Bangsri dimasukkan sebagai mata pelajaran Mulok hanya pada

kelas X semester ganjil dan genap dengan beban belajar 2 jam per minggu.

a. Bahasa JawaBerdasarkan kebijakan daerah, kebutuhan dan budaya daerah serta

mengingat bahasa jawa merupakan bahasa daerah yang perlu dilestarikan,

maka berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Daerah Propinsi Jawa

23

Page 10: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

Tengah Tahun 2005 bahwa mata pelajaran bahasa jawa dimasukkan ke

dalam kurikulum muatan lokal pada jenjang pendidikan SMA mulai tahun

pelajaran 2004/2005 untuk seluruh wilayah Jawa Tengah.

Dengan alasan bahwa selama ini siswa yang duduk di bangku SMA sudah

lupa akan bahasa jawa, sehingga rasa unggah-ungguh terhadap orang yang

lebih tua sudah hilang.

Pada KTSP SMA Negeri 1 Bangsri, mata pelajaran bahasa jawa

dimasukkan pada muatan lokal pada kelas X, XI dan XII dengan beban

belajar masing- masing 1 jam, 2 jam dan 2 jam per minggu

3. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan potensi, bakat, minat, setiap peserta

didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 1 Bangsri. Pengembangan diri

bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.

Dalam rangka memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,

potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan

memperhatikan kondisi sekolah/madrasah, maka program pengembangan diri di SMA Negeri 1 Bangsri dituangkan ke dalam dua bentuk

pelaksanaan, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling, kegiatan

ekstrakurikuler dan kegiatan pembiasaan seperti pergelaran karya, pentas

seni dan baksos dan lain-lain.

a. Bimbingan dan konseling

Program pelayanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Bangsri

dilakukan dengan memberikan pelayanan bantuan kepada peserta didik,

baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan

berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan

pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir.

Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang

membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan

mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi

24

Page 11: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara

realistik.

Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang

membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta

mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif

dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial

yang lebih luas.

Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang

membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam

rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara

mandiri.

Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta

didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan

mengambil keputusan karir.

Pelaksanaan Kegiatan Konseling di SMA Negeri 1 Bangsri dilakukan di

dalam dan diluar jam pembelajaran sekolah, yaitu ;

Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan

layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling

kelompok dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan

di dalam kelas dengan beban belajar 1 jam per minggu.

Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah

maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling, diketahui

dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata

pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan

peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka

melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan

atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di

sekolah.

Jenis kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Bangsri meliputi ;

1). Kegiatan Ekstrakurikuler utama ;

a. Pramuka dan PMR (Kelas X)

b. Pendalaman Komputer (Kelas XI )

25

Page 12: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

2). Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan (sesuai bakat, minat dan potensi siswa) ;

a). Olahraga :

1. Bola Basket

2. Bola Volly

3. Sepak bola

4. Tenes Lapangan

5. Tenes meja

6. Karate

7. Atletik

b). Kesenian : 1. Musik (Group band)

2. Seni Tari

3. Seni rupa

4. Seni Teater

d). Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) IPA dan IPS

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan

dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga

kependidikan di sekolah.

b. Kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan

sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat dan pelaksana

sebagaimana telah direncanakan.

c. Pergelaran karya, Pentas seni dan Baksos.

SMA Negeri 1 Bangsri memberikan wadah dan sarana dalam

mengekpresikan dan mengapreasikan pengembangan diri, antara lain

dalam bentuk ;

1. Pergelaran karya terbaik siswa, baik karya yang dihasilkan dari

penugasan terstruktur maupun dari tugas mandiri non terstruktur.

2. Pentas seni dilakukan pada saat pelepasan kelas XII / Ulang Tahun

Sekolah sebagai bentuk apresiasi hasil kegiatan intra maupun

ekstrakurikuler dalam seni tari, seni musik/vokal maupun seni Islami.

3. Bakti sosial (Baksos) dilakukan dalam bentuk berbagai kegiatan

pengabdian pada masyarakat dan kepedulian terhadap sesama, yang

disesuaikan dengan program, tuntutan dan kebutuhan yang

berkembang.

26

Page 13: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

d, Kegiatan Pembiasaan- Upacara Bendera setiap hari Senin, dan hari besar nasional

- Sholat dluhur berjamaah

- Peringatan hari besar keagamaan

- Kebersihan kelas dan lingkungan (piket regu kerja, kebersihan bersama

secara periodik)

- Memulai dan mengakhiri pelajaran dengan doa bersama

- Membudayakan salam, sapa, senyum (3S) di lingkungan sekolah

- Membudayakan tertib waktu, tertib berpakaian, tertib belajar

- Membudayakan untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan

sekolah

4. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

Sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di SMA

Negeri 1 Bangsri adalah sistem paket. Adapun beban belajar pada sistem

tersebut sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket

dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan

alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester

ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara

fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum lima jam pembelajaran per minggu

secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan

mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai

kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang

dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang

tercantum di dalam Standar Isi.

b. Kegiatan Tatap Muka (TM) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, guru, dan

lingkungan. Alokasi waktu 1 kali tatap muka adalah 45 menit.

Penugasan Terstruktur (PT) adalah kegiatan pembelajaran yang

berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang

didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi

dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan TM. Penugasan terstruktur

termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan. Waktu

penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

27

Page 14: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) adalah kegiatan

pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh

peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian

tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau

kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh

peserta didik

Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) dalam sistem paket untuk SMA

Negeri 1 Bangsri 0% - 50% dari waktu kegiatan Tatap Muka (TM) mata

pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut

mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam

mencapai kompetensi.

c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara

dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara

dengan satu jam tatap muka.

5. KETUNTASAN BELAJARKetuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu

kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk

masing-masing indikator 75%. SMA Negeri 1 Bangsri dalam menentukan

kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan

rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber

daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. SMA Negeri 1

Bangsri berusaha untuk meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara

terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMA NEGERI 1 BANGSRI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No MAPELKls.

XKelas XI Kelas XII

IPA IPS Bhs IPA IPS Bhs

1 Pendidikan Agama 70 72 72 72 74 74 74

2 Kewarganegaraan 70 71 71 71 71 71 71

3 Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70 70

4 Bahasa Inggris 71 70 70 70 70 70 70

5 Matematika 70 70 70 70 72 70 70

I P A

28

Page 15: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

7 Fisika 70 70 - - 70 - -

8 Biologi 70 72 - - 70 - -

9 Kimia 70 70 - - 70 - -

I P S

10 Sejarah 70 70 70 70 73 73 73

11 Geografi 70 - 68 - - 70

12 Ekonomi/Akuntansi 70 - 70 - - 70 -

13 Sosiologi 71 - 70 - - 70 -

B H S

14 Bahasa Perancis - - - 70 - - 72

15 Sastra Indonesia - - - 70 - - 71

16 Antropologi - - - 71 - - 71

17 Seni Teater - - - 72 - - 75

18 Seni / Seni Budaya 70 72 72 - 75 75 -

19 Penjaskes 70 70 70 70 70 70 70

20 TIK 71 72 72 72 72 72 72

21 Keterampilan

a. Fis/Kim/Bio

b. Hidroponik

c. Fotografi

d. Teknisi HP

e. Kerajinan

f. Elektro

g. Bahasa Perancis

70-

-

-

-

-75-

-

-

--

7373

73

-----

70

--

757575

--

757575

----

70

Muatan Lokal :

Bahasa Jawa

Kelautan

7072

70 66 66 70 72 72

Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM ideal (100%)

tuntas adalah:

a. Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan urutan

yang hirarkis;

b. Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap

kompetensi harus diberikan feedback;

c. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan;

d. Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai

ketuntasan belajar lebih awal.

29

Page 16: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

KENAIKAN KELAS

a. Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria

kenaikan kelas diatur sebagai berikut :

1. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di

kelas yang bersangkutan

2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter 2 (dua), dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester 1 (satu) harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester 2 (dua).

3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.

4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program studi.Sebagai contoh:Bagi Peserta didik Kelas XIa. Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada

mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi.b. Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada

mata pelajaran Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi. c. Program Bahasa, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas

(kurang) pada matapelajaran Antropologi, Sastra Indonesia, dan Bahasa Asing lainnya yang menjadi pilihan.

5. Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhlak

mulia dan kepribadian

6. Kehadiran di sekolah/kelas minimal 90 %

7. Tidak memiliki nilai ≤ 40 pada ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.

b, Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa1. Ulangan Harian

Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah

menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih

Dilaksanakan oleh guru mata pelajaran masing-masing dengan

mengembangkan instrumen penilaian.

30

Page 17: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

2. Ulangan Tengah SemesterUlangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik

setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.

Dilaksanakan oleh guru di bawah koordinasi satuan pendidikan,

sehingga biasanya dilaksanakan secara bersama dan terjadwal.

Dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyusun instrumen penilaian.

3. Ulangan Akhir SemesterUlangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di

akhir semester.

Dilaksanakan oleh guru di bawah koordinasi satuan pendidikan,

sehingga biasanya dilaksanakan secara bersama dan terjadwal.

4. Ulangan Kenaikan KelasUlangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan

pendidikan yang menggunakan sistem paket.

Dilaksanakan oleh guru di bawah koordinasi satuan pendidikan,

sehingga biasanya dilaksanakan secara bersama dan terjadwal.

c, Mekanisme dan Prosedur Penilaian

Prosedur Penilaian oleh PendidikPenilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan

belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan

pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat

rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.

2. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik

penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.

3. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan

bentuk dan teknik penilaian yang dipilih.

4. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain

yang diperlukan.

5. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar

31

Page 18: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

dan kesulitan belajar peserta didik.

6. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai

balikan/komentar yang mendidik.

7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.

8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir

semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai

prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai

cerminan kompetensi utuh.

9. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama

dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir

semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori

sangat baik, baik, atau kurang baik.

Prosedur Penilaian oleh Satuan Pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai

pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.

Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan

karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi

satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.

2. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, dan ulangan kenaikan kelas.

3. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang

menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.

4. Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan

yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan

pendidik.

5. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan

kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan

kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.

6. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan

32

Page 19: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian

sekolah/madrasah.

7. Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan

kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan

POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara

UN.

8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok

mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali

peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.

9. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan

kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.

10.Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui

rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh

mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok

mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

c. lulus ujian sekolah/madrasah.

d. lulus UN.

11.Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap

peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan

penyelenggara UN.

12.Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan

pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

Pelaksanaan Program Remidial dan Pengayaan1. Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial:

2. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang

berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%;

3. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan

perorangan jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial

maksimal 20%;

4. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti

remedial lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%;

33

Page 20: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

5. Pemanfaatan tutor teman sebaya.

6. Semua pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang.

7. Pembelajaran remedial dan tes ulang dilaksanakan di luar jam tatap

muka.

8. Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau

kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang

ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat

melakukannya.

9. Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan

berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui: tes IQ, tes

inventori, wawancara, pengamatan, dsb.

Bentuk pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan1. Identifikasi kemampuan belajar berdasarkan jenis serta tingkat

kelebihan belajar peserta didik misal belajar lebih cepat, menyimpan

informasi lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi, berpikir mandiri,

superior dan berpikir abstrak, memiliki banyak minat.

2. Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara

lain

melalui: tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan, dsb.

3. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

a. Belajar kelompok

b. Belajar mandiri

c. Pembelajaran berbasis tema

d. Pemadatan kurikulum

4. Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum

diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta

didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam

proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas

masing-masing. Pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan

dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur.

5. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan

kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio,

dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik

yang normal.

34

Page 21: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

7, Kelulusan

a. Kriteria Kelulusan

Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 ayat 1

adalah sebagai berikut ;

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh

mata pelajaran: (a) kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia,

(b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (c)

kelompok mata pelajaran estetika, dan (d) kelompok mata pelajaran

jasmani, olahraga, dan kesehatan. Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik.

3. Lulus Ujian Sekolah/Madrasah

a. Ujian sekolah/madrasah mencakup:

(1) ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan

pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian

nasional; yaitu agama, KWN, sejarah, TIK, Bahasa Jawa dan penjaskes ( nilai minimal 6,00 )

(2) ujian praktik untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui

UN.

a. Program IPA ; B.Indonesia, B.Inggris, Fisika, Kimia, Biologi,

Agama, TIK, penjaskes dan Pend. Seni.

b. Program IPS ; B.Indonesia, B.Inggris, Agama, TIK, penjaskes

dan P. Seni.

c. Program BHS ; B.Indonesia, B.Inggris, B. Perancis, Sastra

Indonesia, Agama, TIK, penjaskes dan P. Seni

( masing-masing nilai minimal 6,00)

b. Hasil ujian sekolah/madrasah digunakan sebagai salah satu

pertimbangan untuk:

35

Page 22: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

(1) penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan

pendidikan;

(2) pembinaan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan

serta pengembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan

4. Lulus UN sebagaimana diatur dalam POS ini pada bab VII.Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN

sebagai berikut: memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh

mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

b. Penyelenggaraan UN Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai tugas dan

tanggung jawab sebagai berikut:

1. Mengirimkan data calon peserta UN yang dilakukan oleh

sekolah/madrasah ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;

2. Merencanakan penyelenggaraan UN di sekolah/madrasah;

3. Memiliki/memahami Permendiknas dan POS UN, serta melakukan

sosialisasi kepada guru, peserta ujian, dan orang tua;

4. Memberikan penjelasan tentang tata tertib pengawasan ruang ujian dan

cara pengisian LJUN;

5. Mengambil naskah UN di tempat yang sudah ditetapkan oleh

Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;

6. Memeriksa dan memastikan amplop naskah UN dalam keadaan tertutup;

7. Menjaga kerahasiaan dan keamanan naskah UN;

8. Melaksanakan UN sesuai dengan tata tertib;

9. Menjaga keamanan dan ketertiban penyelenggaraan UN;

10.Memeriksa dan memastikan amplop LJUN dalam keadaan tertutup

dengan disegel dan telah ditandangani oleh Pengawas Ruang UN, serta

dibubuhi stempel satuan pendidikan penyelenggara UN;

11.Mengumpulkan LJUN serta mengirimkannya kepada Penyelenggara UN

Tingkat Kabupaten/Kota;

12.Menerima DKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;

13.Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUN kepada

peserta UN;

36

Page 23: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

14.Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan ijazah kepada peserta

didik yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan;

15.Menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada

semua proses di atas;

16.Menyampaikan laporan penyelenggaraan UN kepada Penyelenggara UN

Tingkat Kabupaten/Kota,

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN)

1. UN dilakukan dua kali, yang terdiri atas UN Utama dan UN Ulangan.

2. UN Ulangan diperuntukkan bagi peserta yang belum lulus UN Utama.

3. UN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan

dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.

4. UN dilaksanakan secara serentak.

5. Jadwal pelaksanaan UN mengikuti petunjuk dari BSNP.

Pelaksanaan Ujian Sekolah (US)a. Waktu Pelaksanaan Ujian Sekolah Utama

1. US dilakukan satu kali dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan

ketentuan Permendiknas tentang US

2. Ujian tulis dilaksanakan selambat-lambatnya dua minggu setelah UN

3. Ujian praktik dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah UN

4. Jadwal pelaksanaan ujian setiap mata pelajaran diatur oleh sekolah

penyelenggara Kabupaten (MKKS) dan Dinas Pendidikan Kabupaten

sesuai dengan kalender pendidikan yang berlaku.

b, Ujian Susulan

Diselenggarakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Ujian Susulan diperuntukkan bagi peserta yang tidak dapat mengikuti

satu atau lebih mata ujian utama berdasarkan alas an yang sah,

2. Ujian Susulan menggunakan naskah Ujian Susulan,

3. Ujian Susulan dilaksanakan paling lambat satu minggu setelah US

Utama

c. Target KelulusanSMA Negeri 1 Bangsri Tahun Pelajaran 2010/2011 memiliki target kelulusan

sebagai berikut :

1. Lulus 100 % untuk semua program pada UN Utama

37

Page 24: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

2. Terjadi peningkatan yang signifikan pada perolehan nilai rata-rata UN

pada setiap mata pelajaran dan semua program

3. Tidak ada nilai ≤ 6.00

4. Menduduki peringkat 2 di tingkat Kabupaten

Program-program sekolah dalam meningkatkan Kelulusan :

1. LES MAPEL UN

2. TRY OUT MAPEL UN

3. PENDALAMAN MATERI UN

4. LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN

5. BIMBINGAN BELAJAR dari Gama Exact Yogyakarta

6. Seminar tentang Sukses UN bersama Ganesa Bimbel dari Jepara

7. ISTIGHOTSAH

Program-program Pasca Ujian Nasional (UN)

1. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada siswa yang belum lulus UN

Utama,

2. Memberi bantuan materi pelajaran tambahan kepada siswa yang belum

lulus UN Utama untuk persiapan UN Ulangan

3. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada siswa yang sudah lulus dan

yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi dalam pemilihan jurusan dsb.

4. Mengadakan bimbingan belajar kepada siswa yang mengikuti SNMPTN

bekerjasama dengan lembaga lain.

8, PENJURUSAN1. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan

a. Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA, IPS

dan Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X.

b. Pelaksanaan penjurusan program dimulai pada semester 1 (satu)

kelas XI.

2. Kriteria penjurusan program meliputi :

a. Nilai akademik,

Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program

tertentu yaitu : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) atau Bahasa : boleh memiliki nilai yang tidak tuntas

paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata pelajaran-mata

38

Page 25: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program tersebut (lihat

Struktur Kurikulum).

Peserta didik yang naik ke kelas XI, dan yang bersangkutan mendapat nilai tidak tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk menentukan program yang dapat diikuti oleh peserta didik, contoh :

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia dan

Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas

program IPS), maka siswa tersebut secara akademik dapat

dimasukkan ke program Bahasa.

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia,

Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa dan 1

ciri khas IPA), maka siswa tersebut secara akademik dapat

dimasukkan ke program IPS

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosilologi,

dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1

ciri khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut secara

akademik dapat dimasukkan ke program IPA.

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi,

dan Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang

menjadi ciri khas ketiga program di SMA) maka peserta didik

tersebut :

- Perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Sikap, dan Praktik mata

pelajaran yang menjadi ciri khas program IPA seperti Fisika, Kimia,

dan Biologi dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri

khas program IPS ( Ekonomi, Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan

dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program Bahasa

(Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris). Perbandingan nilai prestasi

siswa dimaksud, dapat dilakukan melalui program remidial dan

diakhiri dengan ujian. Apabila nilai dari setiap mata pelajaran yang

menjadi ciri khas program tertentu ada nilai prestasi yang lebih

unggul daripada program lainya, maka siswa tersebut dapat

39

Page 26: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata pelajarannya lebih

unggul tersebut. Apabila antara minat dan prestasi ketiga aspek tidak

cocok/sesuai, wali kelas dengan pertimbangan masukan guru

Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan program apa yang

dapat dipilih oleh peserta didik.

- Perlu diperhatikan minat peserta didik.

b. Minat Peserta Didik

Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui

angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat

digunakan untuk mendeteksi minat, dan bakat.

3. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua

program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok

pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan

kemajuan belajarnya. Sekolah harus memfasilitasi agar peserta didik

dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus

dimiliki di kelas baru.

4. Batas waktu untuk pindah program ditentukan oleh sekolah paling

lambat 1 (satu) bulan.

Satuan pendidikan dapat menambah kriteria penjurusan sesuai dengan

karakteristik dan kebutuhan setiap satuan pendidikan.

MutasiSMA Negeri 1 Bangsri menentukan persyaratan pindah / mutasi peserta

didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu

mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal

sebagai berikut:

a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan

1. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan

2. Memiliki Laporan Hasil belajar ( Rapor ) dengan nilai lengkap dari

sekolah asal

3. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.

4. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari

nilai minimal ( PSB pada tahunnya )

40

Page 27: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

5. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas

dengan dilampirkan daftar 8355 ( status peserta didik yang

bersangkutan ).

6. Sanggup membayar sumbangan rutin dan sumbangan pembangunan

serta sumbangan lain yang berlaku.

b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal

sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan

c. Persyaratan khusus :

Siswa yang melakukan mutasi ke SMA Negeri 1 Bangsri tersebut

adalah berasal dari sekolah SMA Negeri yang sederajat.

Siswa tersebut tidak sedang bermasalah

9. Pendidikan Kecakapan Hidup

a. Kurikulum SMA Negeri 1 Bangsri memasukkan pendidikan kecakapan

hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,

kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.

b. Pendidikan kecakapan hidup yang mencakup kecakapan pribadi,

kecakapan sosial dan kecakapan akademik diberikan terintegrasi melalui

semua mata pelajaran secara kontekstual disesuaikan dengan

karakteristik mata pelajaran pada struktur kurikulum 2006. Seperti di

kelas X terdapat ketrampilan fisika, kimia dan biologi. Ketrampilan

Perancis [ada kelas XI dan XII Bahasa

c. Pendidikan kecakapan hidup yang mencakup kecakapan vokasional

(Vocational skill) dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan

yang bersangkutan melalui mata pelajaran yang berdiri sendiri dan

direncanakan secara khusus.

Ketrampilan Teknisi HP

Diberikan kepada peserta didik kelas XI IPS, BHS dan XII IPA, IPS

dan BHS pada semester ganjil dan genap.

Ketrampilan Kerajinan

Diberikan kepada peserta didik kelas XI IPS, BHS dan XII IPA, IPS

dan BHS pada semester ganjil dan genap.

10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

41

Page 28: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

a) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan

yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing

global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan

komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi

pengembangan kompetensi peserta didik.

b) Melihat analisis tingkat kesiapan fungsi penyelenggaraan program

rintisan PBKL di SMA Negeri 1 Bangsri, maka dipilihlah program :

1. Kelautan

2. Agrobisnis / Hidroponik

3. Intensive English

4. Fotografi

c) Strategi pelaksanaan PBKL di SMA Negeri 1 Bangsri adalaj sebagai

berikut :

1. Integrasi PBKL pada Mapel yang RelevanBahan kajian keunggulan lokal Intensive English diintegrasikan ke

dalam mata pelajaran Bahasa Inggris dengan SK/KD mata

pelajaran tersebut. Pelaksanaannya dilakukan dengan mengkaji

SK/KD mata pelajaran Bahasa Inggris dihubungkan dengan hasil

analisis keunggulan lokal. Hasil pengkajian SK/KD tersebut

dituangkan pada penyempurnaan silabus dan RPP. Kemudian

dibuat bahan ajar cetak dan bahan ajar ICT yang mengintegrasikan

PBKL pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Program ini diberikan

pada kelas X yang terintegrasi pada mata pelajaran Bahasa Inggris

dengan alokasi waktu 4 x 45 menit per minggu.

2. Pelaksanaan PBKL melalui Mapel KetrampilanPBKL Agrobisnis/Hidroponik dan Fotografi digunakan untuk

menyajikan materi atau substansi keunggulan lokal secara berdiri

sendiri, bukan terintegrasi dengan mata pelajaran. Dengan

demikian SK/KD menggunakan mata pelajaran keterampilan

Hidroponik dan Fotografi dengan bahan ajar/substansi keunggulan

lokal yang diselenggarakan. SK/KD yang tersedia, satuan

pendidikan mengembangkan sendiri SK/KD yang sesuai dengan

kebutuhan. Siswa yang mengikuti pembelajaran secara

komprehensif mulai kelas XI IPA untuk ketrampilan Hidroponik dan

42

Page 29: BAB III · Web viewPengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,

kelas XI IPS, BHS dengan kelas XII IPA,IPS,BHS untuk ketrampilan

Fotografi. Alokasi waktu yang tersedia 2 x 45 menit per minggu.

3. Pelaksanaan PBKL sebagai Mapel Muatan LokalPBKL Kelautan dilaksanakan melalui mata pelajaran Muatan lokal

yang merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Kajian mata

pelajaran muatan lokal Kelautan ditentukan oleh satuan pendidikan.

Untuk itu SK/KD, silabus dan Rencana Pembelajaran yang disusun

sesuai dengan kebutuhan siswa dan potensi daerah. Proses

Pembelajaran dilaksanakan selama satu tahun pada kelas X

dengan alokasi waktu 2 x 45 menit per minggu.

43