Upload
deepanesh
View
9
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kohort desain
Citation preview
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif non-eksperimental dengan
desain analitik korelasi yaitu mengkaji hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah kala
II lama sedangkan variabel terikat adalah stres inkontinensia urin pasca
persalinan.
2. Cara Pendekatan
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kohort dengan
pendekatan retrospektif. Menurut Alimul (2010) rancangan kohort
retrospektif merupakan suatu rancangan penelitian dengan
mengelompokkan atau mengklasifikasikan kelompok terpapar dengan
tidak terpapar untuk kemudian diamati sampai waktu tertentu untuk
melihat ada tidaknya fenomena.
Penelitian tentang hubungan kala II lama dengan stres inkontinensia
urin pasca persalinan pengukuran atau pengamatan terhadap kala II lama
dilihat terlebih dahulu kemudian ditanyakan mengenai stres inkontinensia
urin pasca persalinan.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo.
Penelitian ini dilakukan dengan waktu penelitian selama 6 bulan.
51
Penelitian dimulai dari pertengahan bulan Maret 2013 untuk penyusunan
proposal penelitian hingga penyerahan laporan hasil bulan Oktober 2013.
Sedangkan proses pengumpulan data penelitian dilakukan selama 4
minggu yaitu pada bulan Juli 2013.
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2011), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini merupakan semua
wanita yang bersalin secara pervaginam di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekardjo. Populasi ibu bersalin yang mengalami kala II lama pada bulan
Maret sampai Mei 2013 berjumlah 66 orang. Jumlah sampel diukur
menggunakan rumus solvin, didapatkan jumlah sampel sebanyak 80
responden, yaitu 40 orang ibu postpartum yang mengalami kala II lama
dan 40 orang ibu postpartum yang mengalami kala II normal.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011), sampel merupakan bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini,
pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling agar sampel
yang diambil bersifat homogen. Purposive sampling merupakan tehnik
penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai
dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah dalam penelitian),
52
sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah
dikenal sebelumnya (Nursalam, 2008).
Sampel peneliti adalah wanita yang pernah melahirkan pervaginam
(spontan atau tanpa bantuan vakum atau forsep) 3 bulan yang lalu di
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo. Populasi ibu bersalin yang
mengalami kala II lama pada bulan Maret sampai Mei 2013 berjumlah 66
orang.
Dalam penentuan besar sampel peneliti menggunakan rumus Solvin
(Nursalam, 2008) dengan rumus :
).(1 2eN
Nn
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : standar eror (10%)
Berdasarkan rumus maka dapat diketahui jumlah sampelnya sebagai
berikut :
4075,3966,1
66
)66,0(1
66
)1,0.66(1
662
n
Jadi berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh sampel sebesar 39,75
orang dengan pembulatan ke atas maka diperoleh sampel sebesar 40 ibu
postpartum yang mengalami kala II lama dan 40 orang ibu postpartum
yang mengalami kala II normal. Peneliti melakukan pengambilan sampel
yang sesuai kriteria inklusi. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah
sebagai berikut :
53
a. Kriteria Inklusi :
1) Wanita post partum pervaginam 3 bulan yang lalu dengan riwayat
kehamilan aterm dan berat bayi lahir ≥ 2500 gram sampai dengan ≤
4000 gram.
2) Usia reproduksi (20-40 tahun)
3) Mempunyai data-data lengkap pada catatan rekam medis meliputi
identitas, anamnesis, pemeriksaan fisik dan perjalanan penyakit.
4) Bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi :
1) Komplikasi akibat kehamilan ( hipertensi kronis TD > 140/90
mmHg, pre eklamsi, eklamsi, sepsis, diabetes melitus, kematian bayi
dalam rahim dan sebagainya)
2) Mempunyai kelainan panggul dan riwayat kelainan atau penyakit
traktur urinarius
3) Persalinan dengan bantuan alat (vakum dan forsep)
4) Menjalani operasi besar saat nifas dan 3 bulan post partum
(histerektomi, miomektomi, kistektomi dan sebagainya).
5) Tidak bersedia menjadi responden
C. Variabel Penelitian
Menurut Saryono (2008) variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki
oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki
oleh kelompok lain. Menurut Hidayat (2008), variabel adalah sebuah konsep
yang dapat dibedakan menjadi dua, yakni yang bersifat kuantitatif dan
54
kualitatif. Sedangkan menurut Sugiyono (2011), variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan 2 jenis
variabel, yaitu:
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau
dianggap menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat berupa faktor
resiko, kausa, penyebab (Saryono, 2008). Variabel independen yaitu
variabel yang mempengaruhi stimulus, input (Sugiyono, 2011). Menurut
Nursalam (2008), variabel independen merupakan variabel yang
menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh
peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel dependen. Dalam
penelitian ini variabel independennya adalah kala II lama.
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain (Nursalam, 2008). Variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas, variabel ini sering disebut
sebagai variabel respon output kriteria (Sugiyono, 2011). Variabel terikat
disebut juga outcome atau penyakit (Saryono, 2008). Dalam penelitian ini
variabel dependennya yaitu stres inkontinensia urin pasca persalinan.
55
D. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi operasional variabel terikat dan variabel bebas
No Variabel Definisi Operasional CaraUkur
Hasil ukur(%)
SkalaData
1.
2.
Kala II
StresInkontinensia urin pascapersalinan
Kala II dimulai dari pembukaanlengkap (10 cm) sampai bayilahir. Berlangsung 2 jam padaprimigravida dan 1 jam padamultigravida.
Ketidakmampuan ibu postpartummengontrol pengeluaran urinkarena tekanan intravesikacenderung melebihi tekananpenutupan uretra, yangberhubungan dengan aktivitastubuh (batuk,tertawa, kegiatanfisik) sedangkan kandung kemihtidak berkontraksi.
Partograf
Kuisioner
Lama waktupersalinan kala II1. normal2. lama
Dinyatakanmenderita stresinkontinensia urinbila salah satujawaban padakuisioner stresinkontinensia urindijawab ya
Nominal
Nominal
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner.
Kuesioner adalah daftar pernyataan secara tertulis yang harus dijawab dan
dikerjakan oleh orang dengan keyakinan pribadi. Pernyataan yang diajukan
dapat dibedakan menjadi pernyataan terstruktur dan tidak terstruktur
(Nursalam, 2008).
Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau
kuesioner tertutup atau berstruktur. Menurut Hidayat (2008), angket tertutup
atau berstruktur adalah angket atau kuesioner tersebut dirancang sedemikian
rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban
yang sudah disediakan.
Instrumen yang digunakan berbentuk kuesioner terpimpin. Kuesioner
ini diadaptasi dari penelitian Bajuadji (2004) yang dipakai di poliklinik
uroginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Ciptomangunkusumo
56
Jakarta. Beberapa pertanyaannya diadaptasi dari Stress Incontinence
Questionaire yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diuji
validitasnya.
Seluruh sampel yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan wawancara
terpimpin oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner inkontinensia urin
yang telah dimodifikasi dan ditetapkan. Dari hasil wawancara ditentukan
bahwa sampel mengalami stres inkontinensia atau tidak. Sampel menderita
stres inkontinensia urin bila salah satu jawaban pada kuesioner dijawab ya.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen
Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti
prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2008).
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari data demografi, data
obstetri kehamilan dan persalinan aat ini dan kueioner inkontinensia
urin. Untuk kuesioner data demografi dan data obstetri kehamilan dan
persalinan saat ini, peneliti mendapatkan data tersebut dari catatan rekam
medik. Sedangkan kuesioner inkontinensia urin yang terdiri dari 8 item
pernyataan, diisi oleh responden. Kuesioner inkontinensia urin diadaptasi
dari penelitian Harjo Saksono Bajuadji (2004) dan telah dimodifikasi
oleh peneliti. Validitas instrumen telah diukur dengan menggunakan
rumus Pearson Product Moment (Sugiyono, 2011).
57
Rumus Pearson Product Moment :
])(.].[)(.[
)).(()(
2222
YYnXXn
YXXYnrhitung
Keterangan :
r hitung = koefisien korelasi
Xi = jumlah skor item
Yi = jumlah skor total
n = jumlah responden
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Saryono, 2008).
Perlu diperhatikan bahwa reliabel belum tentu akurat (Nursalam, 2008).
Dalam penelitian ini, reliabilitas kuisioner inkontinensia urin telah diukur
dengan menggunakan analisis bivariat dalam penelitian Bajuadji (2004).
Bajuadji (2004) telah mengujicobakan kuisioner tersebut kepada
responden dengan nilai Cronbach-alpha sebesar 0,74-0,92. Hasil nilai
Cronbach-alpha mendekati satu, maka kuesioner tersebut semakin layak
digunakan.
Rumus koefisien reliabilitas α-Cronbach (Nurgiyantoro, 2000) :
)i
-(1)1( 2
2
k
kri
Keterangan :
R = koefisien reliabilitas yang dicari
58
K = jumlah butir pertanyaan (soal)
σi2 = Varians butir-butir pernyataan (soal)
σ2 = Varians skor tes
Kriteria pengujian :
Jika ri> rtabel, berarti kuesioner reliabel
Jika ri rtabel, berarti kuesioner tidak reliabel
G. Teknik Pengumpulan Data
Langkah-langkah dalam penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan studi pendahuluan, mempersiapkan materi baik
dari jurnal, buku maupun dari internet. Kemudian melakukan studi
pendahuluan ke Rumah Sakit Margono Soekardjo. Setelah itu menyusun
proposal penelitian. Melakukan revisi proposal sebelum dilakukan
penelitian dan memberikan surat ijin penelitian ke pihak-pihak yang
terkait.
2. Tahap Pelaksanaan
Responden yang memenuhi kriteria inklusi diberikan penjelasan
mengenai tujuan dan prosedur yang akan dilakukan selama penelitian. Bila
responden menyetujui sebagai sampel penelitian, maka menandatangani
lembar informed consent untuk persetujuan. Setelah itu diberikan
kuesioner inkontinensia urin.
59
3. Tahap pengolahan data.
Setelah penelitian selesai sampai target sampel terpenuhi, semua data
dihitung, dicatat kemudian dilakukan analisa statistik dengan
menggunakan komputer. Menurut Hidayat (2008) dalam proses
pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, di
antaranya : editing, coding, entri data, dan melakukan tehnik analisis
Editing adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam
satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti
suatu kode atau variabel. Dalam penelitian ini dilakukan coding terhadap
variabel bebas dan variabel terikat. Untuk kala II normal diberi angka 1
(satu), kala II lama diberi angka 2 (dua). Sedangkan ibu postpartum yang
tidak mengalami inkontinensia urin beri angka 1 (satu), dan ibu post
partum yang mengalami inkontinensia urin diberi angka 2 (dua).
Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel, kemudian membuat distribusi
frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontingensi.
Analisa data terhadap penelitian menggunakan ilmu statistik terapan yang
60
sesuai dengan tujuan yang hendak dianalisis. Dalam penelitian ini
dilakukan analisa data menggunakan uji Chi Square.
H. Analisis Data
Setelah data terkumpul, data tersebut kemudian diproses dan dianalisis
secara sistematis supaya hipotesis dapat ditegakkan. Data dianalisis
menggunakan prosedur statistik, memungkinkan peneliti untuk mengurangi,
menyimpulkan, mengorganisasi, mengevaluasi, menginterpretasi dan
menyajikan informasi yang jelas dengan angka-angka yang bermakna
(Nursalam, 2008).
Adapun tahapan dalam analisis data antara lain :
1. Setelah semua data terkumpul kemudian peneliti memasukkan data yang
telah ditabulasi kedalam program komputer.
2. Kemudian dilakukan analisa data secara bertahap dan melalui proses
komputerisasi. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan uji
Chi Square. Uji Chi Square digunakan untuk mengetahui hubungan kala II
lama dengan kejadian stres inkontinensia urin postpartum. Uji Chi Square
mempunyai rumus :
r
lu
k
lj ij
ijij
E
EOx
2
2)(
Keterangan :
Oij = frekuensi ada sel baris ke 1 dan kolom ke j
Eij = frekuensi harapan pada sel baris ke 1 dan kolom ke j
R = jumlah baris
61
K = jumlah kolom (Sumber : Sugiyono, 2011)
Setelah dilakukan pengumpulan data maka komponen variabel
penelitian dapat dilakukan analisis adalah :
1. Analisis Univariat
Tahap pertama dilakukan analisa univariat terhadap tiap variabel dari
hasil penelitian. Variabel yang diteliti adalah usia, pendidikan, pekerjaan,
peritas, berat badan bayi lahir, kala II lama dan stres inkontinensia urin.
Pada analisis ini dihasilkan distribusi frekuensi dan persentase ibu
postpartum yang mengalami inkontinensia urin. Tabel distribusi frekuensi
merupakan bentuk tabel yang sederhana, biasanya data terdiri atas satu
variabel disertai dengan frekuensi masing-masing kategori dari variabel
tersebut (Hidayat, 2008).
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi. Dalam analisis ini dilakukan beberapa tahap
antara lain:
a. Analisis proporsi atau presentase dengan membandingkan distribusi
silang dua variabel yang bersangkutan.
b. Analisis hasil uji statistik menggunakan Chi Square dan hasil uji dapat
disimpulkan adanya hubungan 2 variabel tersebut bermakna atau tidak
bermakna.
(Notoatmodjo, 2010).
Pada tahap ini diteliti hubungan antara dua variabel yang meliputi
variabel bebas dan terikat untuk membuktikan adanya hubungan kala II
62
lama dengan stres inkontinensia urin pasca persalinan dengan
menggunakan uji statistik Chi square. Uji Chi Square dilakukan dengan
menggunakan komputer dengan tingkat kepercayaan 95 % atau nilai alpha
(α) 0,05. Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan perbandingan ρ-
value dengan taraf signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
5%.
1) Jika ρ-value > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada
hubungan antara kala II lama dengan stres inkontinensia urin pasca
persalinan.
2) Jika ρ-value < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti ada
hubungan antara kala II lama dengan inkontinensia urin pasca
persalinan.
I. Etika Penelitian
Pada penelitian ilmu keperawatan, hampir 90 persen subjek penelitian
yang digunakan adalah manusia, oleh karena itu peneliti harus memahami
prinsip-prinsip etika penelitian. Secara umum prinsip etika dalam
penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu
prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek, dan prinsip keadilan
(Nursalam, 2008).
1. Prinsip manfaat
a. Bebas dari penderitaan
63
Perlakuan pada penelitian ini dilaksanakan tanpa mengakibatkan
kerugian kepada subjek. Peneliti hanya memberikan kuisioner pada
responden tanpa adanya perlakuan ke responden.
b. Bebas dari eksploitasi
Partisipasi subjek dalam penelitian tidak merugikan dalam bentuk
apapun bagi pihak manapun. Peneliti mengutamakan privasi subjek
dengan menggunakan ruangan khusus selama pengisian kuisioner,
sehingga dapat diminimalisir kemungkinan eksploitasi dalam pengisian
kuisioner.
c. Risiko (benefits ratio)
Penelitian ini sudah dipertimbangkan, bahwa tidak ada risiko
yang berakibat pada subjek setiap dilakukan pengumpulan data.
Penelitian ini tidak menimbulkan risiko karena sudah dipertimbangkan
isi dari tiap item kuisioner untuk pengumpulan data.
2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)
1) Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination).
Penelitian ini memperlakukan subjek secara manusiawi. Subjek
mempunyai hak kesediaan untuk menjadi subjek maupun tidak, tanpa
adanya sanksi atau paksaan dalam bentuk apapun. Peneliti
mengantisipasi dengan adanya pemberian inform consent sebelum
pengisian kuisioner.
2) Hak untuk mendapat jaminan dari perlakuan yang diberikan.
Peneliti dalam hal ini memberikan penjelasan secara rinci
mengenai prosedur pengisian kuisioner, dalam pengisian kuisioner ini
64
semua subjek terjamin kerahasiaannya. Selain itu, peneliti juga
menjelaskan tujuan, manfaat dan kerugian yang dialami subjek dalam
pengisian kuisioner.
3) Informed consent
Subjek mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent
tercantum bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk
pengembangan ilmu keperawatan.
3. Prinsip keadilan (right to justice)
1) Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil (right in fair treatment)
Subjek penelitian dalam hal ini dilakukan secara adil baik
sebelum, selama, dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa
adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia. Subjek
diperlakukan secara adil dengan mengisi kuisioner yang sama.
2) Hak atas kerahasiaannya (right to privacy)
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang
diberikan harus dijaga kerahasiaannya, sehingga perlu adanya tanpa
nama (anonymity) dan rahasia (confidentially) dengan cara menuliskan
kode pada lembar observasi tanpa keterangan nama lengkap dan alamat.
Kerahasiaan subjek terjamin karena dalam pengisian kuisioner subjek
tidak perlu mencantumkan nama, namun peneliti hanya menuliskan
kode pada lembar kuisioner dan jika penelitian sudah selesai kuisioner
akan dimusnahkan.