31
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh Ikal Ikal merupakan salah satu tokoh sentral dalam novel Sang Pemimpi. Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di kabupaten Belitong. Impiannya sejak kecil yaitu berkuliah di Universitas Sorbonne, Prancis. Meskipun dihimpit kemiskinan dan penuh cobaan hidup, namun Ikal tak goyah dan pantang menyerah untuk mewujudkan impiannya yaitu bercita- cita bersekolah hingga ke luar negeri. Kehidupan sang tokoh utama bernama Ikal berubah drastis sejak munculnya Arai, sepupu jauh yang telah menjadi yatim-piatu dalam keluarganya. Persahabatan kedua sepupu jauh itu sedikit banyak merubah dan memotivasi Ikal untuk menjadi laki-laki yang tangguh menghadapi ujian hidup. Arai menggenggam tanganku erat-erat dan menuntunku dengan gagah berani melewati ruang tengah rumah. Dalam dukungan Arai, aku tak sedikitpun gentar menghadapi badai cemoohan. Papan- papan panjang lantai rumah berderak-derak ketika kami berdua melangkah penuh gaya. Demikian, arti Arai bagiku. Maka sejak Arai tinggal dirumah kami, tak kepalang senang hatiku. Aku semakin gembira karena kami diperbolehkan menempati kamar hanya untuk kami berdua (Sang Pemimpi, 2006: 35) Kejadian tersebut sedikit banyak mulai membentuk kepribadian Ikal menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi cobaan. Ikal perlahan 31

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh Ikal

Ikal merupakan salah satu tokoh sentral dalam novel Sang

Pemimpi. Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di kabupaten

Belitong. Impiannya sejak kecil yaitu berkuliah di Universitas Sorbonne,

Prancis. Meskipun dihimpit kemiskinan dan penuh cobaan hidup, namun Ikal

tak goyah dan pantang menyerah untuk mewujudkan impiannya yaitu bercita-

cita bersekolah hingga ke luar negeri.

Kehidupan sang tokoh utama bernama Ikal berubah drastis sejak

munculnya Arai, sepupu jauh yang telah menjadi yatim-piatu dalam

keluarganya. Persahabatan kedua sepupu jauh itu sedikit banyak merubah dan

memotivasi Ikal untuk menjadi laki-laki yang tangguh menghadapi ujian

hidup.

Arai menggenggam tanganku erat-erat dan menuntunku dengan gagah berani melewati ruang tengah rumah. Dalam dukungan Arai, aku tak sedikitpun gentar menghadapi badai cemoohan. Papan-papan panjang lantai rumah berderak-derak ketika kami berdua melangkah penuh gaya.

Demikian, arti Arai bagiku. Maka sejak Arai tinggal dirumah kami, tak kepalang senang hatiku. Aku semakin gembira karena kami diperbolehkan menempati kamar hanya untuk kami berdua (SangPemimpi, 2006: 35)

Kejadian tersebut sedikit banyak mulai membentuk kepribadian

Ikal menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi cobaan. Ikal perlahan

31

Page 2: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

32

tapi pasti mulai mengikuti jejak dan pengambilan kesimpulan seperti yang

Arai lakukan. Ego Ikal yang begitu besar, perlahan namun pasti membentuk

karakter dan perilakunya yang selalu mengikuti Arai dan tak mau kalah

dengan segala apa yang dikerjakan sahabatnya itu.

Aku tak tahu apa yang telah merasukiku. Aku juga tak secuil pun tahu apa rencana Arai. Yang ku tahu adalah Allah telah menghadiahkan karisma yang begitu kuat pada sang Simpai Keramat ini _mungkin sebagai kompensasi kepedihan masa kecilnya. Hanya dengan menatap, ia mampu menguasaiku. Atau mungkin juga aku bertindak tolol karena persengkokolan kami telah mendarah daging. (Sang Pemimpi, 2006:41)

Sifat Ikal penuh dengan rasa ingin tahu sehingga membuatnya

selalu mengikuti langkah-langkah Arai yang tak tentu tujuannya. Meskipun

sikap Arai terlihat aneh, namun rasa ingin tahu Ikal yang begitu besar

membuatnya tak mampu mengontrol egonya untuk selalu ingin tahu apa yang

bakal dilakukan sahabatnya.

Arai mengayuh sepeda seperti orang menyelamatkan diri dari letusan gunung berapi. Diluar pekarangan ia menikung tajam dalam kecepatan tinggi. Aku pontang-panting mengikutinya dengan hati penasaran. Yang terpikir olehku kami akan menghibahkan tabungan kami untuk Mak Cik. Mengingat kesulitan Mak Cik, aku tak keberatan. (Sang Pemimpi, 2006:42)

Namun jiwa perjuangan Ikal mulai luntur saat ia mulai memandang

kesempatannya berkuliah Sorbonne dengan sudut pandang realistis.

Meskipun telah bekerja keras, celengan yang ditabungnya bertahun-tahun

untuk membiayai perjalanannya ke Eropa jauh dari kata cukup.

Sampai di los kontrakan, melongok ke dalam kaleng celenganku yang penuh, penuh dengan uang receh, darah masa mudaku yang

Page 3: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

33

berapi-api perlahan padam. Aku sangat mafhum, bahwa tabunganku itu tak akan pernah mampu membawaku keluar dari pulau kecil Belitong yang bau karat ini. Bagi kami, harapan sekolah ke Prancis tak ubahnya pungguk merindukan dipeluk purnama, serupa kodok ingin dicium putri agar berubah menjadi pangeran. Altar suci almamater Sorbonne, menjelajah Eropa sampai ke Afrika, hanyalah muslihat untuk menipu tubuh yang kelelahan agar tegar bangun pukul dua pagi untuk memikul ikan. Kami tak lebih dari orang yang menggadaikan seluruh kesenangan masa muda pada kehidupan dermaga yang keras, hidup tanpa pilihan dan belas kasihan. (Sang Pemimpi, 2006:144)

Lebih jauh lagi, ego Ikal mulai menanyakan pada dirinya sendiri

tentang hasil apa yang telah didapatnya dari usahanya mati-matian dalam

mendalami ilmu-ilmu matematika. Krisis kepercayaan dirinya semakin hilang

saat memandang hidupnya yang kini menjadi kuli dipelabuhan. Hal tersebut

tercermin dalam kutipan berikut:

Hawa positif dalam tubuhku menguap dibawa hasutan-hasutan pragmatis. Untuk apa aku memecahkan kepalaku mempelajari teorema binomial untuk mengukur bilangan tak berhingga jika yang tak berhingga bagiku adalah kemungkinan tak mampu melanjutkan sekolah setelah SMA, jika yang ku ukur nanti hanya jumlah ikan yang telah kupikul agar mendapat beberapa perak uang receh dari nakhoda. Buat apa aku bersitegang urat leher berdebat di kelas soal geometri ruang Euclidian yang rumit, jika yang tersisa untukku hanya sebuah ruang los sempit 2 x 2 meter di dermaga.(Sang Pemimpi, 2006:145)

Bahkan lebih jauh lagi, id Ikal yang membutuhkan pelampiasan

terhadap kesialannya membuat egonya lantas menyalahkan Tuhan atas

ketidakberuntungannya yang telah mati-matian belajar namun pada akhirnya

hanya menjadi kuli Nelayan. Hal tersebut, tercermin pada kutipan berikut:

Pepatahku sekarang adalah pepatah konyol kuli-kuli Meksiko yang patah

Page 4: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

34

arang dengan nasib: ceritakan mimpimu, agar Tuhan bisa tertawa. (Sang

Pemimpi, 2006:145)

Sikap pesimis Ikal menjadi dalang utama yang merubahnya dari

seorang yang giat belajar, menjadi pemalas yang putus asa. Hal tersebut

berdampak pada prestasinya yang melorot pada angka 75. Sebuah rasa

penyesalan kemudian merasuk dalam hatinya saat melihat reaksi ayahnya

ketika mengambilkan raport untuknya.

Beliau senantiasa menerima apa adanya kami. Aku tertunduk diam, hatiku hancur dan air mataku kembali mengalir. Sepertikebiasaannya, beliau menepuk-nepuk lembut pundak kami dan mengucapkan sepatah kata salam dengan pelan. Aku tersedu sedan melihat ayahku menaiki sepedanya dan tertatih-tatih mengayuhnya meninggalkanku. Dadaku ingin meledak memandangi punggung ayahku perlahan-lahan meninggalkan halaman sekolah. (Sang Pemimpi, 2006:153)

Kutipan di atas memperlihatkan terlukanya ego dan harga diri Ikal

ketika membuat ayahnya kecewa dengan perolehan prestasinya. Sehingga

prestasi Ikal dihubungkan dengan ayahnya menjadi topik hangat pembicaraan

orang-orang.

Yang kudengar hanya orang kasak-kusuk bertanya mengapa prestasi sekolahku sampai anjlok begitu. Bagaimana ayahku yang pendiam akan menjawab berondongan pertanyaan yang hanya akan menyakiti hatinya? Aku terpuruk dalam penyesalan. (SangPemimpi, 2006:152)

Kehadiran tokoh ayah dan rasa penyesalan besar Ikal

mempengaruhi kondisi kejiwaan tokoh Ikal sebagai pribadi yang pantang

menyerah terhadap keadaan. Kini Ikal memiliki impian yang tak bisa di

Page 5: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

35

ganggu gugat oleh berbagai cobaan. Sifat keras kepala dan pantang menyerah

Ikal terhadap cobaan terlihat pada kutipan berikut:

Namun, sekarang aku memiliki filosofi baru bahwa berbuat yang terbaik pada titik di mana aku berdiri, itulah sesungguhnya sikap yang realistis. Maka sekarang aku adalah orang yang paling optimis. Jika kuibaratkan semangat manusia sebuah kurva, sebuah grafik, maka sikap optimis akan membawa kurva itu terus menanjak. Sebaliknya aku semakin terpatri dengan cita-cita agung kami: ingin sekolah ke Prancis, menginjakkan kaki di altar suci almamater Sorbonne, menjelajahi Eropa sampai Afrika. Tak pernah sedikit pun terpikir untuk mengompromikan cita-cita itu. (SangPemimpi, 2006:208)

Id Ikal yang membutuhkan pendidikan tinggi ke luar negeri,

membuat ego dan super egonya mengontrol alam sadar Ikal untuk berusaha

belajar lebih giat untuk memenuhi kebutuhan akan impiannya itu. Sehingga

karakter tokoh Ikal yang bersikap tahan banting dan pantang menyerah pun

akhirnya kembali “hidup”. Tuntutan batin dan harga diri tersebut, akhirnya

membuat prestasi Ikal melesat naik dari rangking 75 berubah drastis menjadi

rangking 3 pada akhir semester.

Paling tidak, karena tenaga dari optimisme, pada pembagian rapor terakhir saat tamat SMA Negeri Bukan Main hari ini, aku kembali mendudukkan ayahku dikursi nomor 3. Arai melejit ke kursi nomor 2. Tidaklah buruk keadaan kami di antara seratus enam puluh siswa. (Sang Pemimpi, 2006:209)

Demi meraih impian menimba ilmu di Sorbonne, meski dengan

perasaan berat hati, namun akhirnya Ikal yang didampingi Arai memutuskan

untuk menambah pengalaman dan ilmunya di Pulau Jawa, meninggalkan

Pulau Belitong, Keluarga, sahabat dan orang-orang yang dikasihinya.

Page 6: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

36

Dari jauh masih kulihat orang-orang melambai. Semakin lebar laut memisahkan kami, semakin mengembang ruang hampa dalam hatiku. Tangan mereka mengalun seperti pelepah-pelepah nyiur. Kupandangi pulau kecilku yang porak poranda karena kerakusan manusia. Semuanya disitu: ayah ibuku, sanak keluargaku, sahabat, guruku, kebanggaan dan jati diriku, tangis dan tawaku, inang nasibku, dan semua perasaan sayang yang ada dalam hatiku. (SangPemimpi, 2006:221)

Sikap teguh Ikal mulai mendapat ujian pertama saat berada diatas

kapal. Tenaganya dikuras oleh Nakhoda Kapal untuk melakukan tugas

bersih-bersih kapal dan memasak 4 kali sehari. Namun sikap pantang

menyerah dan optimisme alam bawah sadar tokoh Ikal melahirkan sifat tahan

banting terhadap berbagai ujian yang dihadapinya selama perjalanan.

Sampai lima hari berikutnya kami mabuk terus-menerus. Dan dalam penderitaan itu kami harus mengepel dek dan palka, membersihkan WC, dan memasak empat kali sehari. Alisnya mengerut jika sedikit saja sayurku ke asinan. Sedangkan kami memaksakan diri untuk makan terus-menerus karena makanan itu akan termuntahkan terus-menerus. Ajaib sekali aku dan Arai tidak sakit dan masih terus bersemangat melakukan kewajiban kami sebagai kompensasi menumpang kapal ternak ini. (Sang Pemimpi,2006:222)

Ikal yang akhirnya tinggal dikota Bogor, mendapat pekerjaan

sampingan demi mengisi perutnya yaitu sebagai tukang Foto Copy. Ego dan

harga diri Ikal mulai terluka saat mahasiswa-mahasiswa IPB dan para Dosen

memFotocopy buku teori mereka pada tempatnya bekerja. Ikal yang bercita-

cita menuntut ilmu ke pualau jawa, terluka hatinya ketika tiba di Bogor justru

menjadi seorang tukang Fotocopy.

Page 7: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

37

Kami berdiri dari pagi sampai malam di depan mesin Fotocopyyang panas. Sinarnya yang menyilaukan menusuk mata, membiaskan pengetahuan botani, fisiologi tumbuhan, genetika, statistika, dan matematika dimuka kami. Lipatan aksara ilmu pada kertas-kertas yang tajam mengiris jemari kami, menyayat hati kami yang bercita-cita besar ingin melanjutkan sekolah. (Sang Pemimpi,2006:238)

Ego besar Ikal yang bermimpi menuntut ilmu di Sorbonne semakin

terluka saat menyadari bahwa dirinya kelelahan mem-Fotocopy buku-buku

berisikan ilmu bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk dosen dan

mahasiswa-mahasiswa yang berlangganan di tempatnya bekerja. Hal tersebut

tergambar pada paragraf berikut:

Kami kelelahan ditumpuki buku-buku tebal dari mahasiswa baru tingkat persiapan sampai professor yang akan pensiun dalam euphoria akademika yang sedikit pun tak dapat kami sentuh. Pekerjaaan fotocopi menimbulkan perasaan sakit nun jauh di dalam hati kami. (Sang Pemimpi, 2006:238)

Kehidupan ekonomi Ikal mulai membaik ketika seorang pegawai

tukang pos wanita memberitahukan lowongan pekerjaan padanya sebagai

kurir pengantar surat. Ego Ikal sebenarnya menolak pekerjaan tersebut,

namun tuntutan id nya demi memenuhi kebutuhan hidup dan impiannya,

memaksa Ikal mencoba mengikuti tes masuk pegawai pos.

Minat adalah kata yang tidak relevan untuk situasiku dan Arai. Karena agar dapat bertahan hidup, selama masih halal, kami sudah sampai tahap rela mengerjakan hal yang paling kami tidak minati sekalipun. (Sang Pemimpi, 2006:241)

Pekerjaan Ikal yang berbeda dengan sepupu sekaligus sahabatnya

Arai, memaksa keduanya harus berpisah. Selama ini kehadiran Arai selalu

Page 8: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

38

memotivasi semangat Ikal untuk bertahan menghadapi ujian dalam

perjalanan meraih impiannya. Sehingga ketika Ikal jauh dari Arai berdampak

pada id- nya yang membutuhkan support. Sehingga bentuk id Ikal tercermin

sebagai rasa rindunya terhadap Arai, sepupu jauhnya.

Aku mengerti Arai sering merahasiakan sesuatu karena senang memberi kejutan, aku juga paham kalau ia terobsesi untuk hidup mandiri dengan caranya sendiri, tapi setidaknya ia memberi tahu ada dimana. Aku sedih dan kehabisan cara menghubungi Arai.(Sang Pemimpi, 2006:245)

Satu-satunya hiburan Ikal adalah ketika pekerjaannya berguna bagi

sesama perantau dari Belitong, khususnya mahasiswa Belitong yang

bermasalah saat akan mencairkan kiriman wesel.

Sering mereka datang ke kantor pos jika bermasalah dengan KTP sehingga susah mencairkan wesel. Maka dengan sebuah cap karet berukiran nama dan nomor induk pegawaiku, aku member otoritas di belakang wesel itu: DI KENAL PRIBADI. Bangga minta ampun aku dengan privilege sebagai pegawai pos itu, selain senang dapat member bantuan kecil untuk rekan sekampung. (Sang Pemimpi,2006:245)

Hasil pengorbanan Ikal mulai terlihat ketika baru saja lulus kuliah,

ia membaca tentang Uni Eropa yang memberikan beasiswa kepada sarjana-

sarjana Indonesia. Id dan ego Ikal yang berharap dapat menuntut ilmu di

Universitas Sorbonne, membuat Ikal berusaha amat keras dan belajar mati-

matian demi memenuhi kebutuhan psikologis id-nya akan mimpi-mimpinya

yang selama ini dipendamnya.

Page 9: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

39

Aku baru saja lulus kuliah, masih sebagai plonco fresh graduate, ketika membaca sebuah pengunguman beasiswa strata dua yang diberikan Uni Eropa kepada sarjana-sarjana Indonesia. “Possibility!” kata Capo, maka tak sedetik pun kulewatkan kesempatan. Aku belajar jungkir balik untuk bersaing memperebutkan beasiswa itu. (Sang Pemimpi, 2006:250)

Meskipun telah belajar keras, namun jalan Ikal tetap menemui

hambatan. Saat tes terakhir wawancara guna program beasiswa oleh seorang

Profesor mantan Menteri yang kondang akan kecerdasannya, Ikal menemui

hambatan serius. Hal tersebut terdapat dalam cuplikan novel Sang Pemimpi

sebagai berikut:

“Kau yakin dapat melakukan riset ini, juru Sortir?” tanyanya prihatin. “Kau tahu, kan?? Magnitude riset ini luar biasa, Overwhelming!! Didalamnya aka nada pengumpulan data yang luas, studi regulasi, kajian teknologi yang rumit, dan yang akan memecahkan kepalamu karena modelmu merupakan moel multivariate, maka akan terlibat matematika dinamik yang sangat runyam! Ah, Manis sekali.

Tak ada alasan bagiku untuk tersinggung karena aku sadar betul materi riset yang kumasuki. Pembuktian seluruh hipotesis dari model rancanganku ini ditujukan untuk menemukan teori baru, maka ia tidak boleh hanya sekedar pembuktian melalui simulasi, tapi harus dibuktikan melalui teorema matematika, matematika dinamik pula. (Sang Pemimpi, 2006:256)

Disaat keadaan kepercayaan dirinya menurun, alam bawah sadar

aktif secara ototmatis. Id Ikal yang membutuhkan realisasi akan mimpinya,

mendorong ingatannya untuk mengenang tokoh-tokoh yang telah berjasa

membentuk karakter pantang menyerah yang dimilikinya. Sehingga semangat

berjuang dan sikap pantang menyerah, serta sikapnya yang tak terima akan

Page 10: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

40

kekalahan, membuat semangat Ikal yang hampir padam akhirnya berkobar

kembali.

Tapi aku tak ‘kan surut. Tokoh-tokoh hebat telah mempersiapkanku untuk situasi ini. Bu Muslimah guru SD-ku yang telah mengajariku agar tak takut pada kesulitan apapun, ayahkudengan senyuman lembutnya yang membakar jiwaku, Pak Balia yang menunjukkan padaku indahnya penjelajahan ilmu, dan Arai yang mengingatkanku agar tak mendahului nasib. (Sang Pemimpi,2006:256)

Ego Ikal membantunya untuk bangkit agar kebutuhan id pada

mimpi-mimpinya dapat terpenuhi. Kepercayaan diri Ikal pun kembali dan

menjawab setiap pertanyaan dosen penguji tes Beasiswa. Kini usaha dan

pengorbanannya dipertaruhkan pada hasil tes yang telah dilewati. Meskipun

Ikal belum tentu lolos seleksi namun, impian yang berada dialam bawah

sadarnya mendapat stimulan perwujudan dengan berhasilnya Ikal mengikuti

tes beasiswa. Hal ini mempengaruhi dengan berkurangnya beban batin yang

telah dipendam Ikal selama ini.

Aku mengundurkan diri dari kantor Pos Bogor. Aku dan Arai untuk pertama kalinya pulang kampung ke Belitong. Kami telah memenuhi tantangan guru SD ku, Bu Muslimah, dan Pak Mustar, yaitu baru pulang setelah jadi sarjana. Aku bangga mengenang kami mampu menyelesaikan kuliah di Jawa tanpa pernah mendapat kiriman selembar pun wesel. (Sang Pemimpi, 2006:263)

Kepulangan Ikal ke kampungnya membuat ia seolah melihat kilas

balik kehidupannya ketika masih sekolah dan bekerja di dermaga sebagai

tukang angkat ikan.

Page 11: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

41

Aku seakan melihat diriku sendiri, Arai, dan Jimbron, sempoyongan memikul puluhan kilo ikan dari perahu stanplat. Tiga tahun penuh kami melakukan pekerjaan paling kasar di dermaga itu. Menahan kantuk, lelah, dan dingin dengan meraupi seluruh tubuh kami dengan kehangatan mimpi-mimpi. Betapa kami adalah pemberani, para patriot nasib. Dengan kaki tenggelam di dalam lumpur sampai ke lutut kami tak surut menggantungkan cita-cita di bulan: ingin sekolah ke Prancis, ingin menginjakkan kaki-kaki miskin kami di atas altar suci almamater Sorbonne, ingin menjelajahi Eropa sampai ke Afrika. (Sang Pemimpi, 2006:268)

Meskipun telah berjuang demi meraih impian sekolah ke Sorbonne,

namun ego Ikal mengakui bahwa kerja kerasnya selama bertahun-tahun

belum membuahkan hasil. Di sisi lain alam bawah sadar Ikal tetap optimis

mampu mendapatkan mimpinya sekolah Prancis.

Aku masih seekor punggung buta dan mimpi-mimpi itu masih rembulan, namun sebenderang rembulan dini hari ini, mimpi-mimpi itu masih bercahaya dalam dadaku. (Sang Pemimpi,2006:269)

Perasaan cemas dan khawatir mulai melanda Ikal membuat kondisi

psikisnya tak berani melihat amplop hasil pengunguman tes beasiswa Uni

Eropa yang di ikutinya. Psikis Ikal yang berani bermimpi dan pantang

menyerah menciut seketika saat akan membuka amplop hasil pengunguman

beasiswa itu, dengan tangannya sendiri.

Aku tak sanggup membuka surat itu maka ku serahkan pada ibuku. Ayahku menunggu dengan gugup, aku memalingkan muka. Ibuku membuka surat itu pelan-pelan dan membacanya. Beliau tercenung lalu mengangkat wajahnya, memandang jauh, matanya berkaca-kaca. Detik itu aku langsung tahu bahwa aku lulus. (Sang Pemimpi,2006:270)

Page 12: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

42

Ikal kemudian menyadari bahwa segala kesusahan yang dialaminya

dan keberhasilan akan mimpinya merupakan rencana yang telah diatur oleh

Allah sejak lama. Ikal merasa bahwa dengan lulusnya ia mendapat beasiswa

universitas Sorbonne, merupakan bukti bahwa Allah telah ‘merestui’ mimpi-

mimpinya sejak kecil.

Semuanya tertata rapi dalam protokol jagat raya yang diatur tangan Allah. Sedikit saja satu dari miliaran episiklus itu keluar dari orbitnya, maka dalam hitungan detik semesta akan meledak menjadi remah-remah. Hanya itu kalimat yang dapat menggambarkan bagaimana sempurnanya Tuhan telah mengatur potongan-potongan mozaik hidupku dan Arai, demikian indahnya Tuhan bertahun-tahun telah memeluk mimpi-mimpi kami, telah menyimak harapan-harapan sepi dalam hati kami……….(SangPemimpi, 2006:272)

B. Kajian Psikologi Sastra Tokoh Pendukung Novel Sang Pemimpi karya

Andrea Hirata

Watak dan kondisi kejiwaan Ikal sebagai tokoh utama sedikit

banyak juga dipengaruhi oleh tokoh-tokoh sampingan dan pendukung.

Tokoh-tokoh pendukung tersebut antara lain: Arai sepupu Ikal, Ayah Ikal,

Jimbron sahabat Ikal, Nurmala, Pak Mustar, Bang Zaitun, Profesor Penguji

beasiswa Uni Eropa. Berikut penjabaran analisis psikis tokoh-tokoh tersebut:

1. Arai sepupu dekat Ikal

Arai merupakan salah satu tokoh sentral yang turut membentuk

kepribadian tokoh Ikal sebagai tokoh utama. Arai ditinggal mati oleh ayah

ibunya, hidup sebatang kara hingga akhirnya diadopsi oleh keluarga

Page 13: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

43

jauhnya, yaitu keluarga Ikal. Meskipun nasibnya begitu buruk, namun

ketegaran psikis Arai begitu besar sehingga tak nampak kesedihan

diwajahnya bahkan sejak kecil.

Ibunya wafat saat melahirkan adiknya. Arai baru enam tahun ketika itu, dan ayahnya, disamping jasad beku sang ibu yang memeluk erat bayi merah bersimbah darah. Anak-beranak itu meninggal bersamaan. Lalu Arai tinggal berdua dengan ayahnya. Kepedihan belum mau menjauhi Arai. Kelas 3 SD ayahnya juga wafat. (Sang Pemimpi, 2006:24).

Namun ego Arai yang besar memaksanya untuk segera bangkit

dan tak larut dalam kesedihan. Sehingga dalam waktu singkat, derita dan

cobaan hidup Arai seakan sirna saat bertemu keluarga Ikal.

Aku tersenyum tapi tangisku tak reda karena seperti mekanika gerak balik helicopter purba ini, Arai telah memutarbalikan logika sentimental ini. Ia justru berusaha menghiburku pada saat aku seharusnya menghiburnya. (Sang Pemimpi, 2006:28)

Kerasnya kehidupan dan banyaknya penderitaan, memupuk

mental Arai menjadi pribadi yang tangguh serta tahan uji. Sehingga saat

Arai ingin mencoba sesuatu yang baru, pemuda itu tak perlu lagi takut atau

malu bila dicerca banyak orang.

Aku menyesal telah mengubah sisiranku dan diambang pintu kamar itu aku demam panggung sebelum memperlihatkan penampilan baruku pada dunia. Tapi pada saat itu aku akan melangkah mundur, Arai serta-merta menghampiriku.“Jangan takut, Tonto……,” ia menguatkan aku dengan gaya Lone Ranger.

Arai menggenggam tanganku erat-erat dan menuntunku dengan gagah berani melewati ruang tengah rumah. Dalam dukungan Arai, aku tak sedikitpun gentar menghadapi badai cemoohan. Papan-papan panjang lantai rumah berderak-derak ketika kami berdua melangkah penuh gaya (Sang Pemimpi,2006:35)

Page 14: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

44

Kehidupan Arai yang miskin serta sempat hidup sebatang kara,

menyebabkan timbulnya ego Arai yang selalu ingin membantu orang

kesusahan tanpa merepotkan dan melibatkan kerabatnya. Id atau alam

bawah sadar Arai mendorongnya untuk terus membantu orang lain, agar

tak menderita seperti dirinya.

Keluarga kami memang miskin tapi Mak Cik lebih tidak beruntung. Ia tak berdaya karena tak lagi dipedulikan suaminya, antara lain karena ia hanya bisa melahirkan anak-anak perempuan itu.

Ibuku memberi isyarat dan Arai melesat ke gudang peregasan. Ia memasukkan beberapa takar beras kedalam karung, kembali ke pekarangan, memberikan karung beras itu kepada ibuku yang kemudian melungsurkannya kepada Mak Cik.

“Ambillah……..”Mak Cik menerimanya dengan canggung dan berat hati.

Aku tak sampai hati melihatnya.Ia berkata terbata-bata, “Tak mampu kami menggantinya Kak…”Lalu Mak Cik menatap Nurmi. Wajahnya menanggungkan perasaan tak sampai hati namun beliau benar-benar tak punya pilihan lain.

“Hanya biola ini milik kami yang masih berharga,” ucapnya pedih.

Nurmi memeluk biolanya kuat-kuat. Air matanya mengalir. Ia tak rela melepas biola itu.

“Nurmi…….” Panggil ibunya.Nurmi berusaha keras menguat-nguatkan dirinya. Ia mendekati ibuku. Langkahnya terseret-seret untuk menyerahkan koper biolanya. Air matanya berurai-urai.

Ibuku tersenyum memandangi Nurmi. “Jangan sekali-kali kaupisahkan Nurmi dari biola ini,

Maryamah. Kalau berasmu habis, datanglah kesini.”Nurmi cepat-cepat menarik tangannya dan kembali

memeluk biolanya kuat-kuat. Ia tersedu sedan. (Sang Pemimpi,2006:40)

Sehingga ego Arai bekerja dan membuatnya berpikir keras

untuk membantu orang lain yang tengah kesusahan. Namun disisi lain ego

Arai harus mengikuti super ego dalam dirinya sendiri, yang tak ingin

Page 15: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

45

menyusahkan keluarga dan sepupunya. Hal ini menyebabkan munculnya

sikap mandiri dan tanggung jawab dalam jiwa Arai, serta sikapnya yang

melakukan tindakan tanpa memberi penjelasan demi tujuan apa tindakan

tersebut dilakukan.

“Rai mau kemana??!!”Maka layarpun digulung dan dramapun dimulai. Arai ngebut, sepedanya terpantul-pantul diatas jalan

pasir meluapkan debu berwarna kuning. Aku zig-zag dibelakangnya untuk menghindari debu. Aku terheran-heran pada kelakuan Arai tapi menikmati ketegangan pengalaman hebat ini.

Di depan toko A Siong ia berhenti. Dia turun dari sepeda dan menghampiriku yang kehabisan nafas. Ia mengambil uang yang sedang kusandang. (Sang Pemimpi,2006:43)

Super Ego Arai membentuk pola pikirnya, bahwa ia tak akan menjelaskan apa maksud tindakannya hingga keinginannya terwujud.

“Terigu 10 kilo, gandum 10 kilo, gula…..”Aku terkejut tak kepalang.“Rai! Apa-apaan ini?! Untuk apa segala terigu…..”Tangkas, Arai menekan jarinya diatas mulutku.“Ssssst! Diam, Kal. Nyah, jangan lupa minyak….”Ku tepis tangannya dengan marah, Arai tersentak.“Diamlah, Ikal. Lihat saja…….” (Sang Pemimpi,

2006:44 - 45)

Namun dibalik itu semua, Arai mempunyai rencana yang baik untuk menolong keluarga miskin tersebut.Aku masih tak mengerti maksud Arai waktu ia memasuki pekarangan rumah Mak Cik Maryamah. Kami masuk ke dalam rumah yang senyap. Dari dalam kamar, sayup terdengar Nurmi menggesek biola. Arai menyerahkan karung-karung tadi pada Mak Cik. Beliau terkaget-kaget. Lalu aku tertegun mendengar rencana arai:dengan bahan-bahan itu dimintanya Mak Cik membuat kue dan kami yang akan menjualnya (Sang Pemimpi, 2006:51)

Penderitaan yang telah dialaminya sejak kecil, menempa ego

ikal menjadi pribadi yang tangguh dan tak mudah menyerah saat targetnya

Page 16: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

46

gagal diraih. Dengan dorongan alam bawah sadar yang besar agar tak

mudah sedih dan menyerah, membuat Arai memiliki sikap tahan banting

saat berusaha meraih impian dan juga, cinta pertamanya, Zakiah Nurmala.

Saat pertama kali mendaftar masuk SMA, Arai bertemu Zakiah

Nurmala dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Meskipun selalu

diacuhkan oleh Zakiah Nurmala, namun pengalaman pahit hidupnya

memberi ego serta mental yang besar, sehingga Arai tak mudah menyerah

mendapatkan hati Zakiah Nurmala.

Tak terhitung syair gurindam, lirik-lirik tembang semenanjung, bahkan bunga meranti yang amat langka, hanya bersemi tujuh tahun sekali dan harus dipetik didalam rimba pada ketinggian sehingga seluruh tepian Pulau Belitong kelihatan, sampai bunga-bunga halus muralis yang rajin tumbuh digunungan kotoran kerbau. Semuanya telah Arai coba. Bunga itu biasanya diam-diam ia letakkan dikeranjang sepeda Nurmala berserta sepucuk surat. Dan alangkah perih hatiku melihatnya dihamburkan Nurmala ditempat parkir. Adapun suratnya tak kalah mengenaskan nasibnya, tanpa pernah dibuka sampulnya dilipat Nurmala berbentuk pesawat dan dilepaslandaskannya menuju kolam sekolah. Tapi bukan Arai namanya kalau tak berjiwa positif. (Sang Pemimpi, 2006:187)

Maka id Arai akan cinta, salah satu kebutuhan dasar manusia

yaitu kebutuhan akan rasa memiliki pasangan, seperti teori Abraham

Maslow, membuat Arai menemui Bang Zaitun Sang Maestro cinta, demi

mendapatkan hati Zakiah Nurmala.

Kusampaikan pada Bang Zaitun maksud kunjungan kami dan terang-terangan menanyakan kiat beliau berjaya dalam asmara. Beliau menatap Arai ragu.

“Delapan belas tahun belum pernah pacaran? Malang betul nasibmu, Boi……Hidup memang tak adil kadang-kadang hi…..hi….hi!!”

Gigi taring emas putih itu berkilauan mengerikan.

Page 17: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

47

“Jangan cemas, Boi. Aku punya resep istimewa untukmu. Tak pernah kubocorkan pada siapapun!”

Wajah Bang Zaitun penuh rahasia. Inilah yang kami tunggu-tunggu.

“Tapi diperlukan upaya yang keras untuk dapat sukses!”(Sang Pemimpi, 2006:196).

Lebih jauh lagi Bang Zaitun memberikan tips cinta pada Arai

yaitu memikat Zakiah Nurmala dengan memetik gitar dan menyanyikan

lagu romantis untuknya. Sehingga ego Arai membuatnya bertekad akan

belajar main gitar, demi memenuhi kebutuhan dasar dan alam bawah

sadarnya, yaitu ingin dicintai serta memiliki pasangan seperti Zakiah

Nurmala.

Bang Zaitun meminjami Arai gitar berserta sebuah karton besar yang digambarinya senar dengan petunjuk terperinci yang mana saja dan dengan jari apa Arai harus memencetnya agar mendapatkan kunci nada yang benar.

Jari Arai melepuh karena tak biasa memencet senar gitar. Dua minggu pertama ia masih belum bisa memperdengarkan satu pun kunci nada dengan benar tapi tak sedikitpun surut semangatnya. Kadang-kadang Bang Zaitun datang memantau kemajuannya. Melihatnya main gitar, sang Playboy hanya tertawa hi..hi…..hi…..hi.

Dua minggu berikutnya Arai baru mencoba bernyanyi. Maka setiap malam kepala kami pening mendengar suaranya yang kering parau melolong-lolong. Lagu “When I Fall in Love” ke utara dan suara gitarnya ke selatan. Berjam-jam ia berlatih sampai bercucuran keringatnya, sampai putus senar gitarnya, sampai timbul urat-urat lehernya. Berminggu-minggu diulangnya lagu yang sama berpuluh-puluh kali, dan tak pernah sekalipun ia mau mencoba lagu lain. Seorang kuli yang buta nada, yang sadar betul dirinya tak’kan pernah bisa main gitar, ternyata mampu mendedikasikan dirinya sepenuh hati pada musik hanya untuk bisa membawakan satu lagu, satu lagu saja, demi menyampaikan jeritan hatinya pada belahan hatinya.(Sang Pemimpi, 2006:201)

Page 18: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

48

Namun pada hari H, Arai justru dipermalukan habis-habisan

oleh Zakiah Nurmala. Tetapi ego Arai yang besar untuk mendapatkan

Zakiah Nurmala membuatnya tak pantang mundur meskipun rencananya

untuk memikat hati Zakiah Nurmala dengan menyanyikan lagu, gagal

total.

Nurmala yang tengah hilir mudik terhenti langkahnya dan langsung menoleh ke jendela. Arai mengeraskan suaranya. Sayangnya, mungkin karena gugup ia bernyanyi seperti minggu ketiga latihan. Suaranya ke timur, gitarnya ke barat, dan temponya ke selatan.

Nurmala mengintip dari celah sirip jendela. Lolongan Arai semakin keras seperti jeritan kumbang. Dan tiba-tiba Nurmala berbalik meninggalkan jendela. Tak lama kemudian dari dalam rumah kudengar samar-samar suara orkestra. Puluhan biola dan cello mengalunkan sebuah intro dengan halus dan harmonis, lalu masuklah vocal yang megah dan menggetarkan.

When I Fall in Love….It will be forever

In the restless day like this is,Love is ended before it’s begun….

When I give my heartIt will be completely……..(Sang Pemimpi, 2006: 204)

Meskipun pada akhirnya rencana memikat hati Zakiah Nurmala

dengan memnyanyikan lagu, tak berhasil. Namun Arai masih belum patah

semangat mengejar belahan hatinya. Id Arai yang besar terhadap

kebutuhan akan balasan cinta dari Nurmala membuatnya kembali mencoba

bernyanyi melebihi Nat King Cole, meskipun sadar bahwa suaranya bukan

tandingan sang legendaris.

Page 19: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

49

Arai terus melolong dengan gagah berani. Suaranya bersahut-sahutan dengan Nat King Cole dan semakin lama semakin tak keruan. Akhirnya, aku dan Jimbron tak dapat menahan diri karena suara Arai berbelok ke timur laut, gitarnya terbirit-birit ke barat daya, dan temponya tersesat jauh ke tenggara. Aku tak tega melihat Arai yang bercucuran keringatnya. Ia sendiri tampak kesusahan menahan tawanya. Suaranya melemah. Ia sadar Nat King Cole sama sekali bukan tandingannya. Kugenggam stang gitar Arai, senyap. Kusadarkan ia bahwa rencana manisnya telah gagal total. Dawai-dawai gitar berhenti bergetar dan wanita indifferent didalam rumah Victoria itu tak sedikitpun dapat didekati. (Sang Pemimpi, 2006:205)

Namun kebutuhan dasar Arai yaitu mencintai dan dicintai,

membuat egonya yang besar kembali tumbuh. Berkat pengalaman pahit

yang dirasakannnya sejak kecil, memberi dampak yang luar biasa pada

kepribadian serta ego Arai yang tak mudah surut menyerah pada takdir.

Sehingga Arai mencoba kembali memikat hati Zakiah Nurmala dengan

lagu yang sama namun dengan cara yang berbeda.

Arai telah menyiapkan sebuah lagi untuk Nurmala. Aku salut pada kekuatan mental Arai. Idenya adalah kami akan kembali menyerbu melalui kebun jagung itu lagi dan Arai kembali akan melantunkan sebuah lagu dipekarangan Nurmala tapi kali ini secara lip-synch. (Sang Pemimpi, 2006:209)

Maka mental Arai yang besar dan kebutuhannya akan cinta

membuatnya percaya diri dan yakin akan meluluhkan hati Zakiah Nurmala

pada percobaan yang kedua.

Arai menjentikkan jemarinya dan aku memencet tombol play. Diawali teriakan seraknya yang khas, mengalirlah ke udara lengkingan syahdu Ray Charles.

I Can’t stop loving you….I’ve made up my mind….Sungguh hebat Ray Charles bernyanyi. Pria buta itu

seakan menumpahkan seluruh jeritan jiwanya melalui suaranya yang berat terseret-seret, penuh derita sekaligus harapan karena

Page 20: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

50

tak kuasa berhenti mencintai seseorang. Dan belum habis bait pertama ku dengar suara langkah tergopoh-gopoh menghampiri jendela dengan tergesa-gesa. Lalu diambang jendela yang tinggi berdirilah Zakiah Nurmala. Cantik, anggun semampai seperti Gabriela Sabatini. Ia tercengang sambil memilin-milin rambutnya yang bergelombang dan tergerai tak teratur. Lalu merekah, namun segera padam, dan merekah lagi, kemudian padam lagi, dan kembali merekah senyum yang susah payah ia tahan-tahan. Manis tak terperikan seperti madu pada musim bunga meranti. (Sang Pemimpi, 2006:211-212).

Kehidupan Arai selanjutnya lulus SMA kemudian menuju

pulau Jawa. Berharap keajaiban mendapatkan jalan untuk melanjutkan

pendidikan ke bangku kuliah. Dorongan kebutuhan fisiologis, seperti

makan dan tempat tinggal, membuat Arai dan Ikal menekan ego mereka,

sehingga sudi menjadi tukang Fotocopy di kampus IPB.

Beruntung lagi, ketika uang kami hanya cukup untuk makan 2 hari lagi, seorang tetangga kos mengajak kami bekerja dikios fotocopynya di IPB. Hidup bersambung lagi.

Kami berdiri dari pagi sampai malam didepan mesin fotocopy yang panas. Sinarnya yang menyilaukan menusuk mata, membiaskan pengetahuan botani, fisiologi tumbuhan, genetika, statistika, dan matematika dimuka kami. Lipatan aksara ilmu pada kertas-kertas yang tajam mengiris jemari kami, menyayat hati kami yang bercita-cita besar ingin melanjutkan sekolah. Kami kelelahan ditumpuki buku-buku tebal dari mahasiswa baru tingkat persiapan sampai profesor yang akan pensiun dalam euphoria akademika yang sedikitpun tak dapat kami sentuh. Pekerjaan fotocopy menimbulkan perasaan sakit nun jauh didalam hati kami. (Sang Pemimpi,2006: 238).

Ketika Ikal mengikuti pelatihan sebagai calon pegawai pos

selama sebulan, Arai pun berusaha untuk memperbaiki keadaan

ekonominya dengan caranya sendiri. Ego besar Arai membuatnya tak bisa

tinggal diam melihat kenyataan bahwa ia tertinggal selangkah dari sepupu

Page 21: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

51

jauhnya itu. Arai merasa superegonya terluka, karena kemiskinan dan

kelemahan fisiknya yang tak mampu menyaingi Ikal, yang berjuang keras

demi impiannya. Sehingga ego Arai membuat pemuda itu tak tinggal diam

dengan pekerjaan Fotocopy.

Setelah sebulan aku pulang ke Bogor. Dengan seragam seperti tamtama, ransel ABRI, dan kepala gundul aku menghambur menuju rumah kos kami karena aku rindu pada Arai. Sebulan penuh aku tersekap di barak militer aku tak dapat dihubungi atau menghubungi siapapun. Tapi dikamar kosku tak ada siapa-siapa. Aku melihat sepucuk surat dibawah pintu. Lututku gemetar dan hatiku hampa membaca pesan disurat itu. Dengan sahabatnya di pabrik tali, naik Kapal Lawit, Arai telah berangkat ke Kalimantan. (Sang Pemimpi, 2006: 242).

Bertahun-tahun kemudian Arai menghilang dari kehidupan

Ikal. Sikapnya yang mandiri serta ego besarnya yang tak ingin

menyusahkan orang lain membuatnya mencari jalan sendiri agar mendapat

beasiswa ke Universitas Sorbonne Prancis. Sifat sembunyi-sembunyi dan

penuh kejutan Arai dalam menargetkan sesuatu, mengejutkan Ikal. Arai

telah lulus kuliah, bahkan mengikuti ujian beasiswa ke Eropa di UI pada

hari yang sama dengan Ikal. Pada kutipan dibawah ini, tergambar pula

bagaimana bekerjanya alam bawah sadar Andrea Hirata yang ternyata, tak

menyetujui pandangan teori evolusi Darwin. Analisis ini terlihat pada

dialog Arai dengan Professor penguji beasiswa.

Di balik pintu-pintu itu para intelektual muda yang bersaing ketat memenangkan beasiswa beradu argument dengan para Profesor penguji. Mereka berusaha meyakinkan penguji bahwa mereka pantas diberi beasiswa. Suara mereka kadang-kadang terlempar ke luar. Dan di depan sebuah ruangan

Page 22: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

52

aku tertegun, langkahku terhenti karena aku mendengar suara yang samar tapi kukenal.

“…….Teori evolusi sebenarnya sudah bangkrut, Pak…..

“…….Teori itu tak lebih dari sebuah ilusi…penipuan arkeologi…superficial…berasarkan kebetulan??”

Aku terperangah menyimak kata-kata yang timbul tenggelam.

“………Risetku ini adalah riset biologi dengan perspektif religi, Pak…

“………Di dalamnya aku akan mengoreksi pandangan tentang bentuk-bentuk representatif yang menyesatkan dari Darwin.”

Suara itu nyaring, kering, tak enak didengar. Pada setiap untaian kata yang pecah, aku semakin yakin.

“…. Tidak hanya berdasarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an tentang proses penciptaan, tapi aku juga akan mengemukakan argumentasi hebat dari kalangan Kristen Victoria…”

Itu, untaian kata-kata itu, adalah suara Arai! Pasti Arai! Dan aku semakin yakin ketika kudengar argumentasi dahsyatnya.

“….Harun Yahya memiliki wewenang ilmiah untuk menjustifikasi teori-teori yang dibualkan para evolusionis!!”

Hatiku bergetar. Gagang pintu berputar. Aku tahu pasti Arai ada disitu.

“Halo, Boi….,” sapanya lembut.“Simpai Keramat….”Kami berpelukan. Betapa aku merindukan sepupu

jauhku ini. Seseorang yang sering kubenci tapi selalu ku anggap sebagai pahlawan. Aria jelas tampak lebih dewasa. Sinar mata nakal yang iseng itu tak berubah. Tapi warna kulitnya terang.

Dan sekarang ia tampan. Hidungnya yang dulu mengumpul ditengah wajahnya dan kening yang menonjol kini tertarik kebawah mengikuti mukanya yang tumbuh lonjong. Ia kuliah di Universitas Mulawarman, Jurusan biologi, lulus cum laude. (Sang Pemimpi, 2006: 262).

Namun sikap tahan banting dan ketegaran Arai akhirnya runtuh

saat membaca surat pengunguman beasiswa dari Jakarta. Kesedihan,

beban batin dan seluruh kegundahan yang selama ini Arai tumpuk di alam

bawah sadarnya, seolah pecah. Sehingga ia menangis tersedu-sedu.

Page 23: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

53

“Pertahannya” roboh seketika saat cita-cita tingginya yang seolah hanya

mimpi, kini menjadi kenyataan.

Namun, kami terhenyak karena dari ruang tamu, kami mendengar samar-samar suara isakan.

Kami bangkit menuju ruang tamu. Dari ambang pintu kami melihat wajah Arai sembab berurai air mata. Ia membekap erat bingkai foto ayah-ibunya dan surat keputusan beasiswa itu. Ia menatap kami penuh rasa perih dan kerinduan. Kerinduan pada ayah dan ibunya. Seumur hidupku tak melihat Arai menangis, tak pernah melihatnya demikian sedih. Air matanya berjatuhan membasahi bingkai plastic foto hitam-putih ayah-ibunya, membasahi kertas tebal mengkilat yang dipegangnya bergetar. Kami masih berdiri mematung diambang pintu ketika ia mengatakan dengan lirih, “Aku lulus……”(Sang Pemimpi, 2006: 271).

2. Ayah Ikal

Ayah Ikal merupakan salah satu tokoh sentral dalam Novel

Sang Pemimpi. Tokoh ini turut andil dalam membentuk karakter dan super

ego tokoh Ikal. Sikapnya yang pendiam dan lembut, membuat super ego

Ikal bekerja, sehingga berusaha sukses agar tak mengecewakan ayahnya.

Bagaimana ayahku yang pendiam akan menjawab berondongan pertanyaan yang hanya akan menyakiti hatinya? Aku terpuruk dalam penyesalan. Betapa aku ini anak tak berguna!! Betapa sampai hati pada ayahku. (Sang Pemimpi, 2006: 152).

Meskipun Ikal mendapat peringkat 75 dan mendudukkan

ayahnya di kursi urutan 75. Namun ayah Ikal tak marah atau menegur

putranya sedikitpun.

Langkahnya tetap tenang seperti dulu saat aku masih berprestasi. Beliau menghampiri kami dan tersenyum. Senyum itu adalah senyum kebanggaan khas beliau yang tak sedikitpun luntur, persis seperti dulu ketika aku masih digarda depan. Ketika beliau menatap kami satu persatu, masih jelas kesan

Page 24: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

54

bahwa apapun yang terjadi, bagaimanapun keadaan kami, kami tetap pahlawan baginya. Beliau senantiasa menerima apapun adanya kami. Aku tertunduk diam, hatiku hancur dan air mataku mengalir. Seperti kebiasaannya, beliau menepuk-nepuklembut pundak kami dan mengucapkan sepatah kata salam dengan pelan. Aku tersedu sedan melihat ayahku menaiki sepedanya dan tertatih-tatih mengayuhnya meninggalkanku.(Sang Pemimpi, 2006: 152 – 153).

Super ego ayah Ikal yang tinggi, sehingga tak memarahi

anaknya ketika mengecewakan hatinya demi menjaga keharmonisan

hubungan mereka, membuat Ikal berusaha keras untuk merebut kembali

prestasinya. Sehingga Ikal berhasil menapat peringkat tiga dan

mendudukan ayahnya kembali pada kursi nomor tingga dengan bangga.

Paling tidak, karena tenaga dari optimisme, pada pembagian rapor terakhir saat tamat SMA Negeri Bukan Main hari ini, aku kembali mendudukkan ayahku dikursi nomor tiga. (Sang Pemimpi, 2006: 208-209).

3. Jimbron sahabat Ikal dan Arai

Jimbron merupakan seorang pemuda tambum, yatim-piatu yang

dipelihara Pendeta Geovanni, sahabat dekat Ikal dan Arai sejak kecil.

Sangat mengagumi kuda-kuda dari wilayah manapun.

Dikampung kami tak ada seekor pun kuda tapi Jimbron mengenal kuda seperti ia pernah melihatnya langsung. Jimbron adalah pemuda yang mudah mengantuk tapi jika sedikit saja ia mendengar tentang kuda, maka telinga layunya sontak berdiri. Jimbron segera menjadi pencinta kuda yang fanatik. (SangPemimpi, 2006: 62).

Sifat fanatiknya terhadap kuda, merupakan bentuk pengalihan

alam bawah sadarnya terhadap takdir pahitnya menjadi yatim-piatu dan

Page 25: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

55

sebatang kara. Kuda adalah simbol Jimbron untuk melupakan masa

lalunya yang pahit.

Dalam film koboi itu tampak seseorang membawa orang sakit untuk diobati dengan mengendarai kuda secepat angin sehingga orang itu dapat diselamatkan. Barangkali Jimbron menganggap nyawa ayahnya dapat tertolong jika ia membawa ayahnya ke Puskesmas dengan mengendarai kuda.

Dikampung kami tak ada seekorpun kuda tapi Jimbron mengenal kuda seperti ia pernah melihatnya langsung. (SangPemimpi: 2006 : 62)

4. Zakiah Nurmala

Zakiah Nurmala adalah gadis cantik terpintar di SMA Luar

Biasa, sehingga membuat Arai jatuh cinta pada pandangan pertama.

Meskipun seorang gadis, bukan berarti Zakiah Nurmala, bersikap lemah

atau mudah menyerah. Namanya yang popular sebagai salah satu siswi

terpintar dan tercantik di SMA Luar Biasa membuat harga dirinya terlalu

“tinggi” sehingga mencoba mengabaikan Arai.

Tak terhitung syair gurindam, lirik-lirik tembang semenanjung, bahkan bunga meranti yang amat langka, hanya bersemi tujuh tahun sekali dan harus dipetik didalam rimba pada ketinggian sehingga seluruh tepian Pulau Belitong kelihatan, sampai bunga-bunga halus muralis yang rajin tumbuh digunungan kotoran kerbau. Semuanya telah Arai coba. Bunga itu biasanya diam-diam ia letakkan dikeranjang sepeda Nurmala berserta sepucuk surat. Dan alangkah perih hatiku melihatnya dihamburkan Nurmala ditempat parkir. Adapun suratnya tak kalah mengenaskan nasibnya, tanpa pernah dibuka sampulnya dilipat Nurmala berbentuk pesawat dan dilepaslandaskannya menuju kolam sekolah. (Sang Pemimpi, 2006:187)

Bahkan ketika Zakiah benar-benar jatuh cinta pada Arai, ego-

nya yang besar masih “memaksa”nya untuk jual mahal.

Page 26: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

56

Zakiah Nurmala Binti Berahim Matarum tetap inddeferent pada Arai, dan aku respek bukan buatan pada konsistensinya. Tapi aku keliru. Ia telah berjalan menjauhiku ketika ia berbalik.

“Aii, Ikal, bagaimana beritanya Arai?”Dan detik itu juga. Disitu, tak jauh dariku, wajahnya

jelas kutangkap sebersit kilatan yang aneh. Jelas sekali, walau hanya sedetik. Maka aku memberanikan diri bertanya, “Rindukah rupanya?”

Pipi perempuan cantik itu memerah.“Ha! Itu katamu! Bukan kataku! Aku hanya

menanyakan kabarnya……”“Ray Charles…..kemanakah Rai Charles itu?”Ia tersenyum malu-malu. Aku terus menggodanya.“I Can’t Stop Loving You, pheeew……..Benarkah ada

yang seperti itu, Ikal?”“Benar, kalau yang mengatakannya Arai….”“Kalau Arai, mengapa rupanya?”“Integritas,” jawabku.“So now, Arai, a man of integrity….,” kata-katanya

mengambang di udara. Jelas ia ingin aku mengobral informasi lebih banyak soal Arai.

“Dan dia loyal”Aku sengaja membuat Nurmala penasaran. Kupanas-

panasi dia, “Oughh, integritas dan loyalitas! What can I exept more from a man?”

“Arai, gitu? The most eligible bachelor in the whole world! Begitukah maksudmu, Ikal?”

Nurmala frustasi karena kelelahan melawan harga dirinya untuk tidak nyata-nyata menanyakan Arai. Ia terkurung dalam kepongahannya. Dan aku semakin menyengsarakannya.

“Ingin kusampaikan salammu untuk Arai?”“Aha ha! Itu maumu! Bukan mauku! Aku hanya

menanyakan kabarnya!” (Sang Pemimpi, 2006: 247-248-249).

5. Pak Mustar

Pak Mustar merupakan salah satu tokoh pendukung yang secara

tak langsung membentuk karakter Ikal dan Arai. Pak Mustar merupakan

salah satu guru di SMA Luar Biasa, berwatak tegas, memiliki aura

kepemimpinan yang membuat banyak orang segan padanya.

Page 27: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

57

Lalu masih sempat ia menutupi kepalanya dengan sarung. Ia seperti anak ayam yang ingin bersembunyi didepan hidung elang. Pak Mustar menyentak sarungnya sambil berteriak. Suaranya bergema seantero bioskop, “Berrrandaaalll!!”

Kami menciut. Seisi gedung bioskop terhenyak membisu. Jangankan kami, bahkan seluruh penonton tak berkutik dibuat Pak Mustar. Ia memang tokoh yang disegani siapa saja.

“Ini rupanya kerja kalian?!! Tak malu kalian sebut diri sendiri pelajar??!! Pelajar macam apa kalian!!”

Kami seperti pesakitan di ruang siding, seperti maling tertangkap basah membongkar kandang ayam. Semua mata terhujam pada kami. Kami menunduk karena takut dan rasa malu yang tak tertanggungkan.

“Teriakan Pak Mustar semakin kencang, “Merendahkan diri sendiri!! Itulah kerja kalian!! Merendahkan diri sendiri!!”(Sang Pemimpi, 2008: 112 – 113).

Namun dibalik sifat dan sikapnya yang tegas, Pak Mustar juga

memiliki sisi jenaka, yang cukup “kejam” bagi siswa-siswanya. Ego Pak

Mustar ingin menghukum 3 siswanya yang nakal karena melanggar

perintahnya untuk menonton bioskop, membuat pria ini ingin menghukum

ketiganya seberat mungkin. Namun super egonya, yang masih memiliki

rasa kasihan terhadap sesamanya, membuatnya untuk mempermalukan

ketiganya dari pada menghukum mereka secara fisik.

Ah, tak mungkin! Nonton dibioskop adalah pelanggaran berat. Hukuman-hukuman ini terlalu ringan. Sangat tidak Pak Mustar. Siswa-siswa lain yang pernah diperlakukan lebih kejam karena hal sepele langsung memperotes. Sebaliknya, aku, Arai, dan Jimbron waswas. Kami yakin Pak Mustar pasti punya rencana lain yang lebih spektakuler dan terbukti kemudian.

“Dan untuk pemanasan, pagi ini kalian akan sedikit berakting! Kalian menjadi bintang film Indonesia murahan itu!! Hebat, bukan??”

Serentak ratusan siswa bertepuk tangan. Belum-belum mereka sudah tertawa keras karena menyaksikan hiburan

Page 28: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

58

konyol. Kami gemetar berkeringat dingin. Inilah hukuman khas Pak Mustar yang sangat kami takuti: dipermalukan ditengah majelis. Hukuman pemanasan sebenarnya adalah inti dari rencana hukuman yang telah beliau pikirkan masak-masak sejak malam Minggu. (Sang Pemimpi, 2008: 119 - 120)

6. Bang Zaitun

Bang Zaitun merupakan tokoh yang membantu dan memberi

tips cinta pada Arai agar mampu meluluhkan hati Zakiah Nurmala. Bang

Zaitun merupakan pemimpin sebuah Orkes melayu di Belitong. Salah

seorang Don Juan dikampung Ikal dan Arai yang telah ahli dalam memikat

banyak wanita.

“Kau kenal Bang Zaitun kan, Rai??” tanyaku.Arai menjawab heran, “Pemimpin Orkes Melayu Pasar

Ikan Belok Kiri itu….?”“Kesanalah kau harus berguru soal cinta…”Arai tersenyum. Siapa tak kenal Bang Zaitun, pria

flamboyant yang kondang dalam dunia persilatan cinta. Di Belitong ada empat kampong besar, disetiap kampong itu ia punya istri. Laki-laki positif mencerna setiap usulan, memikirkannya dengan lapang dada. Arai menatapku cerah. (Sang Pemimpi, 2008: 189)

Meskipun mempunyai nama kondang dan posisi penting, namun

super ego Bang Zaitun yang mengerti bagaimana perjuangan sesama

seorang pejuang cinta, membuatnya menerima Arai dan Ikal. Bahkan

meminjami gitar dan memberi tips cinta secara gratis pada 2 pemuda yang

menemuinya.

Bang Zaitun meminjami Arai gitar berserta sebuah karton besar yang digambari senar dengan petunjuk terperinci yang mana saja dan dengan jari apa Arai harus memencetnya agar mendapatkan kunci yang benar.

Page 29: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

59

Jari Arai melepuh karena tak biasa memencet senar gitar. Dua minggu pertama ia masih belum bisa memperdengarkan satu pun kunci nada dengan benar tapi tak sedikitpun surut semangatnya. Kadang-kadang Bang Zaitun datang memantau kemajuannya. (Sang Pemimpi, 2008:201)

7. Profesor Penguji Beasiswa Uni Eropa

Saat Ikal akan mencapai mimpinya untuk bersekolah di

Universitas Sorbonne Prancis, maka kemiskinannya membuatnya harus

mengenyak pendidikan S1 di Universitas Indonesia, serta mendapatkan

beasiswa Eropa. Setelah lulus tes, rintangan terakhir ialah tes wawancara

dengan Profesor Mantan Menteri.

Setelah melalui berbagai tes panjang, aku sampai pada wawancara akhir yang menentukan. Pewawancaraku adalah seorang mantan menteri, seorang professor yang kondang kecerdasannya. Ia masih aktif mengajar di program pascasarjana Universitas Indonesia dan menjadi dosen luar biasa di Harvard Business School. Di mejanya tergelar daftar riwayat hidup (CV) dan proposal penelitianku. (Sang Pemimpi,2008:251)

Namun Ego Profesor yang besar, membuatnya memandang Ikal

sebelah mata. Riwayat pekerjaan Ikal membuat egonya yang besar, yang

selama ini berurusan dengan orang-orang penting, meremehkan

kemampuan calon penerima beasiswa dihadapannya.

Profesor itu tampak tertekan batinnya waktu melihat CV-ku. Ia seakan tak rela melihatku sampai pada tingkat akhir tes beasiswa ini. Aku maklum dengan sikapnya itu sebab beberapa hari ini ia sudah membaca CV begitu banyak sarjana cemerlang, tamatan universitas-universitas top negeri ini, bahkan mereka yang menamatkan sarjananya di luar negeri. Dalam riwayat hidup mereka tentu tercantum pengalaman riset, riwayat kerja dikantor konsultan, karier sebagai manager di perusahaan multinasional, publikasi buku-buku yang berbobot,

Page 30: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

60

dan penghargaan ilmiah dari dalam dan luar negeri. Maka melihat CV-ku, yang berdasarkan saran seorang sahabat harus dibuat sedetail mungkin, ia mengucek matanya berkali-kali saat membaca pengalaman kerjaku: salesman alat-alat dapur, karyawan kontrak pabrik tali, tukang fotokopi, dan juru sortir. Ia tak berminat sama sekali, kening geniusnya berkerut-kerut. Ia malas menyentuh CV-ku. (Sang Pemimpi, 2008:251)

Hingga akhirnya Sang Profesor dibuat terkejut oleh proposal

terobosan Ikal dalam teknologi. Sikap sombongnya seolah lenyap seketika.

Sikapnya yang tadinya amat meremehkan Ikal, berubah drastis.

“Maksudmu semua bagan ini adalah model transfer pricing!!??”

Aku terpana karena antusiasme professor ini. Aku menjawab pelan, “Iya, Pak…..”

Dan ia merepet panjang, keras, dan cepat seperti rentetan peluru, “Short trem equilibrium!!? Mengukur IRR dengan katalisator output range!!?? Apa itu output range??Apa itu!! Lalu, ini apa! Profitability map!!??”

Aku tak sempat meresponnya karena ia seperti orang kesurupan.

“Short term equilibrium!?? Astaga! Mengapa aku tak pernah berfikir kesana!!?? Short term equilibrium untuk model transfer pricing??!! Luar biasa!! Luar biasa!!

“Siapa kau ini, Anak muda??“Terus, terus, bagaimana matematikanya?? Nah, ini, ini,

bagaimana ini?”Ia dilanda histeria. Dadanya turun naik. Ia seperti

menemukan sesuatu yang telah demikian lama ia cari. Dibolak-baliknya lima halaman proposal risetku dengan cepat sampai kertas-kertas itu lecek tak keruan. Ia kembali berteriak, “Sadarkah kau, Anak Muda!!?? Modelmu ini berpotensi untuk menjadi teori baru dalam ilmu ekonomi mikro!!” (Sang Pemimpi, 2008: 252 – 253).

Sikap Profesor lalu berbalik menjadi 120 derajat. Kini Profesor

membela Ikal saat menghadapi Pejabat tinggi Uni Eropa. super ego

Page 31: BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kondisi Kejiwaan Tokoh …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0211040_bab5.pdf · Ia merupakan seorang anak kampung yang miskin, di ... sepupu jauh

61

Profesor membuatnya membantu Ikal agar mampu menjawab petanyaan

dari Pejabat tinggi Uni Eropa.

Ia mendesak dan aku gugup, tak tahu harus menjawab apa. Tiba-tiba, dengan gerakan diam-diam seperti bajing, sang professor melompat tangkas ke depanku, tangannya disembelih-sembelihkannya ke lehernya sendiri, lidahnya menjulur-julur lucu.

Aku mengerti maksudnya, aku berteriak, “Kill them all, Maam, yes, kill all the mad cows….”

Professor mengacungkan dua jempolnya padaku.Dr. Woodward terdiam. Dikantornya yang mungkin

berhiaskan lukisan Rembrand di Belgia sana ia terpaku mendengar pendapat seorang sarjana ekonomi bau kencur dari sebuah Negara miskin. Crak! Dr.Woodward membanting telepon.

Profesor terkekeh-kekeh disamping aku yang bengong.“Jangan hiraukan dia, Anak Muda.” (Sang Pemimpi,

2008: 259)