Upload
phungkhanh
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
30
BAB IV
ANALISIS
Analisis merupakan tahapan yang paling penting dalam sebuah penelitian.
Tahap ini dilakukan untuk meneliti kemudian menemukan jawaban-jawaban yang
berhubungan dengan perumusan masalah. Analisis penelitian ini meliputi tiga hal,
yaitu (a) struktur wacana prosedural petunjuk penggunaan obat, (b) bentuk dan
jenis kohesi gramatikal dalam wacana prosedural petunjuk penggunaan obat, (c)
jenis kohesi gramatikal yang dominan dalam wacana prosedural petunjuk
penggunaan obat.
A. Analisis Struktur Wacana
Wacana prosedural petunjuk penggunaan obat memiliki struktur wacana
yang bervariasi. Seperti teori yang sudah dijelaskan dalam bab II, bahwa wacana
prosedur mempunyai tiga unit wacana yaitu tujuan, bahan, dan langkah-langkah.
Wacana prosedural petunjuk penggunaan obat memiliki tiga bagian unit wacana
tersebut di atas, dalam prosedur petunjuk penggunaan obat juga memiliki bagian
unit yang disebut dengan tujuan, langkah-langkah penggunaan obat, penjelasan
mengenai bahan-bahan yang terkandung dalam obat, dan juga mempunyai bagian
unit tambahan yaitu berupa petunjuk penting yang harus diketahui sebelum
mengkonsumsi obat. Variasi struktur wacana prosedural dari data ada tiga jenis
variasi. Berikut akan dijelaskan tiga variasi wacana prosedur petunjuk
penggunaan obat dalam penelitian ini.
31
1. Variasi Pertama
Variasi struktur wacana prosedural yang pertama adalah mempunyai
lima bagian unit wacana yang terdiri dari judul/nama obat, bahan-bahan obat,
tujuan/fungsi obat, cara penggunaan obat, dan petunjuk. Berikut akan
disampaikan lima contoh data.
a. Obat Tablet/Kapsul
1) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/01) merupakan obat jenis kapsul yang
diminum. Petunjuk penggunaan obat azomax, memiliki struktur wacana
sebagai berikut.
Azomax
Judul/Nama Obat
Komposisi
Tiap kapsul Azomax mengandung:
Azithromycin dehydrate setara dengan azithromycin
250 mg
Bahan-bahan Obat
Indikasi
Pengobatan infeksi ringan sampai sedang, untuk infeksi
saluran nafas bagian atas; infeksi saluran nafas bagian
bawah; infeksi kulit dan jaringan lunak; penyakit-
penyakit kelamin, seperti urethritis non-gonococcaldan
cervicitis yang disebabkan oleh Chlamydia Trachomatis.
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
Dosis dan Cara Pemberian
Dewasa:
Infeksi ringan sampai sedang pada penyakit paru-paru,
pneumonia, faringitis/tonsillitis, infeksi kulit dan
jaringan lunak: hari pertama 1x500 mg, hari kedua
sampai kelima 1x250 mg.
Lankah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
32
Urethritis non-gonococcaldan cervicitis yang
disebabkan oleh Chlamydia trachomatis: 1x1 g.
Digunakan 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah
makan.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap azithromycin, erythromycin, dan
antibiotik amakrolida lainnya.
Peringatan dan Perthatian
Pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
Wanita hamil dan menyusui.
Anak-anak dibawah 16 tahun.
Pasien yang mengkonsumsi obat derivat ergot.
Efek Samping
Mual, nyeri perut, muntah, diare, nefritis, pusing,
vertigo, sakit kepala.
Petunjuk /
Hal-hal yang harus
diketahui sebelum
meminum obat, hal
ini sangat penting
untuk diketahui
konsumen.
Pada data diatas terdapat tiga bagian inti unit wacana sesuai dengan
teori, dan ada tambahan bagian unit lainya. Pada wacana prosedur
petunjuk penggunaan Azomax terdapat unit-unit wacana sebagai berikut.
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
b) Bahan
Unit ini menjelaskan tentang komposisi apa saja yang terkandung di
dalam obat Azomax. Jika pada teori yang dimaksud bahan-bahan
adalah bahan yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu, pada wacana
33
prosedur penggunaan obat bahan-bahan yang dimaksud adalah bahan-
bahan yang dikandung judul atau bahan-bahan yang dikandung oleh
obat yang dimaksud.
c) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
d) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dikonsumsi. Unit ini adalah unit inti dan paling
penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
e) Petunjuk
Pada unit petunjuk ada hal-hal yang sangat penting yang harus
diketahui oleh pembaca atau konsumen sebelum menggunakan obat.
Unit ini juga sangat penting pada wacana prosedur petunjuk
penggunaan obat. Karena jika tidak mengetahui atau memahami
dengan benar unit ini bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/05) merupakan wacana prosedur obat
tablet yang diminum. Berikut struktur wacana petunjuk penggunaan
obat Paramex.
Paramex
Judul/Nama Obat
34
Tiap tablet mengandung:
Paracetamol 250 mg
Propyphenazone 150 mg
Caffeine 50 mg
Dexchlorpheniramine 1 mg
Bahan-bahan Obat
Indikasi
Meringankan sakit kepala dan sakit gigi.
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
Aturan Pemakaian
Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 2-3 x sehari 1
tablet.
Langkah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
Kontraindikasi
Penderita dengan gangguan fungsi hati.
Penderita hipersensitif terhadap salah satu
komponen.
Efek Samping
Penggunaan dosis besar dan jangka lama
menyebabkkan kerusakan hati.
Peringatan dan Perhatian
Jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
Hati-hati penggunaan pada penderita porphyria
akut karena dapat menimbulkan porphyrinogenic.
Bila setelah 5 hari nyeri tidak hilang, segera
hubungi dokter atau Unit Pelayanan Kesehatan.
Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi
alkohol dapat meningkatkan resiko kerusakan
hati.
Petunjuk/ Hal-hal
yang harus
diketahui sebelum
meminum obat, hal
ini sangat penting
untuk diketahui
konsumen.
Berikut adalah penjelasan mengenai unit wacana diatas.
35
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
b) Bahan
Unit ini menjelaskan tentang komposisi apa saja yang terkandung di
dalam tiap tablet obat Paramex. Jika pada teori yang dimaksud bahan-
bahan adalah bahan yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu, pada
wacana prosedur penggunaan obat bahan-bahan yang dimaksud
adalah bahan-bahan yang dikandung judul atau bahan-bahan yang
dikandung oleh obat yang dimaksud.
c) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
d) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dikonsumsi. Unit ini adalah unit inti dan paling
penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
36
e) Petunjuk
Pada unit petunjuk ada hal-hal yang sangat penting yang harus
diketahui oleh pembaca atau konsumen sebelum menggunakan obat.
Unit ini juga sangat penting pada wacana prosedur petunjuk
penggunaan obat. Karena jika tidak mengetahui atau memahami
dengan benar unit ini bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Obat Cair
3) Data (ASW/OC/20 Mei 2015/19) merupakan jenis obat cair yang
diminum. Berikut adalah struktur wacana petunjuk penggunaan obat
Tempra Paracetamol.
Tempra Paracetamol
Judul/Nama Obat
Komposisi
Setiap 0.8 ml tempra drops mengandung 80 mg
paracetamol.
Tempra mengandung peracetamol yang bekerja sebagai
antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak dan
analgetika dengan meningkatkan ambang rasa sakit.
Bahan-bahan Obat
Indikasi
Untuk mengatasi sementara gejala demam, sakit dan
nyeri ringan, sakit kepala dan imunisasi atau atas
petunjuk dokter.
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
Dosis
Gunakan sesuai anjuran dokter, bila perlu satu dosis
setiap 4 jam, namun tidak lebih dari 5 kali sehari.
Dibawah 3 bln sesuai anjuran dokter
Langkah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
37
3 – 9 bulan 0.8 ml
10 – 24 bulan 1.2 ml
Diatas 2 tahun gunakan Tempra syrup
Diatas 6 tahun gunakan Tempra Forte
Cara Menggunakan “Safti Dropper”/Pipet
Isi pipet sampai garis yang dianjurkan. Jumlah yang
dianjurkan akan diperoleh dengan menekan karet pipet
satu kali dengan kuat.
Teteskan langsung di lidah dengan “Safti Dropper”,atau
campurkan dengan sari buah atau cairan lain.
Peringatan
Bila masih demam lebih dari 2 hari (48 jam) atau bila
masih merasa sakit (nyeri) lebih dari 5 hari, hubungi
dokter anda.
Efek samping
Jangan digunakan pada penderita yang menderita
kerusakan hati dan alergi terhadap paracetamol.
Perhatian
Paracetamol dilaporkan mempotensi efek dari obat-obat
anti koagulan oral.
Petunjuk/ Hal-hal
yang harus diketahui
sebelum meminum
obat, hal ini sangat
penting untuk
diketahui konsumen.
Berikut adalah penjelasan mengenai unit wacana di atas.
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
38
b) Bahan
Unit ini menjelaskan tentang komposisi apa saja yang terkandung di
dalam obat Tempra Paracetamol. Jika pada teori yang dimaksud
bahan-bahan adalah bahan yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu,
pada wacana prosedur penggunaan obat bahan-bahan yang dimaksud
adalah bahan-bahan yang dikandung judul atau bahan-bahan yang
dikandung oleh obat yang dimaksud.
c) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
d) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dikonsumsi. Unit ini adalah unit inti dan paling
penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
e) Petunjuk
Pada unit petunjuk ada hal-hal yang sangat penting yang harus
diketahui oleh pembaca atau konsumen sebelum menggunakan obat.
Unit ini juga sangat penting pada wacana prosedur petunjuk
penggunaan obat. Karena jika tidak mengetahui atau memahami
dengan benar unit ini bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
39
4) Data (ASW/OC/21 Mei 2015/22) merupakan jenis obat cair yang
diminum. Berikut adalah struktur wacana petunjuk penggunaan obat
OBH Combi.
OBH Combi
Judul/Nama Obat
Komposisi
Tiap 5 ml sirup mengandung:
Succus Liquiritiae Extract……………………..167 mg
Paracetamol…………………………………….150 mg
Ammonium Chloride……………………………50 mg
Ephedrine HCI………………………………….2,5 mg
Chlorphenirame Meleate……………………… 1 mg
Bahan-bahan Obat
Indikasi
Untuk meredakan batuk yang disertai gejala-gejala flu
seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan
bersin-bersin.
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
Dosis
Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun.
Cara Kerja Obat
Bekerja sebagai ekspektoran (membantu mengeluarkan
dahak), antihistamin (mengurangi gejala alergi),
analgesik-antipiretik (menurunkan panas, demam dan
meredakan sakit kepala) dan dekongestan hidung
(melonggarkan saluran pernafasan).
Langkah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
40
Efek Samping
Mengantuk, gangguan pencernaan, insomnia, gelisah,
eksitas, tremor, tekikardia, aritmia, mulut kering,
palpitasi, retensi urine. Penggunaan dosis besar dan
jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.
Kontraindikasi
Penderita dengan gangguan jantung, diabetes melitus,
gangguan fungsi hati yang berat dan hipersensitif
terhadap komponen obat ini.
Peringatan Perhatian
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan
gangguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma,
hipertrofi prostat, hipertiroid dan retensi urine.
Tidak dianjurkan digunakan pada anak usia
dibawah 6 tahun, wanita hamil dan menyusui,
kecuali atas petunjuk dokter.
Hati-hati penggunaan bersama dengan obat-obat
lain yang menekan susunan saraf pusat.
Selama minum obat ini tidak boleh mnegndarai
kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi
alkohol dapat meningkatkan resiko kerusakan
fungsi hati.
Petunjuk/ Hal-hal
yang harus diketahui
sebelum meminum
obat, hal ini sangat
penting untuk
diketahui konsumen.
Berikut adalah penjelasan mengenai unit wacana di atas.
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
b) Bahan
Unit ini menjelaskan tentang komposisi apa saja yang terkandung di
dalam obat OBH Combi. Jika pada teori yang dimaksud bahan-bahan
41
adalah bahan yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu, pada wacana
prosedur penggunaan obat bahan-bahan yang dimaksud adalah bahan-
bahan yang dikandung judul atau bahan-bahan yang dikandung oleh
obat yang dimaksud.
c) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
d) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dikonsumsi. Unit ini adalah unit inti dan paling
penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
e) Petunjuk
Pada unit petunjuk ada hal-hal yang sangat penting yang harus
diketahui oleh pembaca atau konsumen sebelum menggunakan obat.
Unit ini juga sangat penting pada wacana prosedur petunjuk
penggunaan obat. Karena jika tidak mengetahui atau memahami
dengan benar unit ini bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
42
c. Obat Luar
5) Data (ASW/OL/20 Mei 2015/26) merupakan jenis obat luar atau jenis
obat yang tidak diminum. Berikut adalah struktur wacana petunjuk
penggunaan obat Microlax.
Microlax
Judul/Nama Obat
Komposisi
Tiap tube 5 ml mengandung :
Na-Lauril Sulfoasetat 0,045 g
PEG 400 0,625 g
Natrium Sitrat 0,450 g
Sorbitol 4,465 g
Bahan-bahan Obat
Indikasi
Microlax obat pencahar untuk mengatasi susah buang
air besar (sembelit), khususnya diberikan pada penderita
yang harus tinggal ditempat tidur; orang dewasa, orang
tua, anak-anak dan wanita hamil.
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
Dosis
Untuk anak di atas 3 tahun dan dewasa, diberi 1 tube
dengan memasukan pipa aplikator seluruhnya pada
rektum/anus.
Cara Pemakaian
Setelah penutupnya dibuka :
Pencet tubenya sedikit supaya sejumlah kecil isinya
keluar.
Oleskan pada bagian luar dari pipa/ cannula.
Masukkan pipa ke dalam anus, baik pada pasien
dewasa maupun anak-anak.
Tekan tube tersebut supaya seluruh isinya habis
keluar.
Cabut kembali pipa tersebuttanpa meleskan tekanan
pada tube.
Lankah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
43
Kontraindikasi
Microlax jangan digunakan pada penderita penyakit
wasir akut dan radang
usus besar.
Efek Samping
Belum pernah ada laporan adanya efek samping.
Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan diare dan
kekurangan cairan.
Cara Kerja
Microlax bekerja dengan menurunkan tegangan
permukaan feses dan secra bersamaan menyerap air
ke dalam usus besar sehingga feses menjadi
lembek. Microlax juga melumasi bagian bawah
rectum sehingga feses lebih mudah dikeluarkan.
Microlax bekerja dalam 5-15 menit.
Hal-hal yang harus
diketahui sebelum
meminum obat, hal
ini sangat penting
untuk diketahui
konsumen.
Berikut adalah penjelasan mengenai unit wacana di atas.
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
b) Bahan
Unit ini menjelaskan tentang komposisi apa saja yang terkandung di
dalam obat Microlax. Jika pada teori yang dimaksud bahan-bahan
adalah bahan yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu, pada wacana
prosedur penggunaan obat bahan-bahan yang dimaksud adalah bahan-
44
bahan yang dikandung judul atau bahan-bahan yang dikandung oleh
obat yang dimaksud.
c) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
d) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dikonsumsi. Unit ini adalah unit inti dan paling
penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
e) Petunjuk
Pada unit petunjuk ada hal-hal yang sangat penting yang harus
diketahui oleh pembaca atau konsumen sebelum menggunakan obat.
Unit ini juga sangat penting pada wacana prosedur petunjuk
penggunaan obat. Karena jika tidak mengetahui atau memahami
dengan benar unit ini bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
6) Data (ASW/OL/20 Mei 2015/27) merupakan jenis obat tetes, yang
berbentuk cair. Mempunyai variasi struktur yang sama dengan kedua
data di atas. Berikut adalah struktur wacana petunjuk penggunaan obat
Rohto.
Rohto
Judul/Nama Obat
45
Komposisi
Tiap mL mengandung bahan aktif Naphazoline HCI
0,012% sebagai pengawet dan I-Menthol sebagai
“cooling agent”.
Bahan-bahan Obat
Indikasi
Meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan
yang disebabkan oleh debu, asap, angin, sengatan sinar
matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau berenang.
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
Cara Pemakaian
Teteskan 1 atau 2 tetes ROHTO Cool pada masing-
masing mata, 3 sampai 4 kali sehari.
Lankah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
Peringatan dan Perhatian
Obat ini mengandung Benzalkonium Klorida,
penggunaan jangka panjang dan berlebihan dapat
menyebabkan kerusakan selaput mata.
Jangan menggunakan obat ini secara rutin dan
jangka panjang. Jika gejala telah hilang hentikan
penggunaan obat.
Jangan menggunakan lensa kontak ketika
menggunakan obat ini. Lensa kontak dapat
digunakan 10-15 menit setelah obat digunakan.
Hal-hal yang harus
diketahui sebelum
meminum obat, hal
ini sangat penting
untuk diketahui
konsumen.
Berikut adalah penjelasan mengenai unit wacana di atas.
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
46
b) Bahan
Unit ini menjelaskan tentang komposisi apa saja yang terkandung di
dalam obat Rohto. Jika pada teori yang dimaksud bahan-bahan adalah
bahan yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu, pada wacana
prosedur penggunaan obat bahan-bahan yang dimaksud adalah bahan-
bahan yang dikandung judul atau bahan-bahan yang dikandung oleh
obat yang dimaksud.
c) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
d) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dipakai atau digunakan. Unit ini adalah unit inti
dan paling penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
e) Petunjuk
Pada unit petunjuk ada hal-hal yang sangat penting yang harus
diketahui oleh pembaca atau konsumen sebelum menggunakan obat.
Unit ini juga sangat penting pada wacana prosedur petunjuk
penggunaan obat. Karena jika tidak mengetahui atau memahami
dengan benar unit ini bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
47
2. Variasi Kedua
Variasi struktur wacana yang kedua adalah data yang memiliki tiga unit
wacana dalam satu wacana. Tiga unit wacana tersebut adalah judul/nama obat,
tujuan/fungsi obat, dan langkah-langkah atau cara penggunaan obat. Variasi
yang kedua ini berbeda dengan varasi struktur wacana yang pertama, karena
hanya mempunyai tiga unit wacana. Variasi struktur wacana yang kedua ini
tidak mencantumkan bahan atau komposisi yang dikandung obat dan unit
petunjuk juga tidak dicantumkan.
Berikut akan dijelaskan variasi struktur yang kedua, dan hanya
ditemukan dua data yang mempunyai variasi struktur yang kedua ini. Variasi
struktur yang kedua ini hanya ditemukan pada wacana obat luar.
a. Obat Luar
1) Data (ASW/OL/5 Juni 2015/32) merupakan wacana petunjuk
penggunaan obat luar. Obat ini tidak di minum, melainkan hanya
disemprotkan kearah tenggorokan.
Cooling 5
Judul/Nama Obat
Indikasi
Meredakan sakit tenggorokan, nyeri akibat sariawan,
iritasi ringan pada mulut, tenggorokan dan bibir.
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
Cara Pemakaian
Semprotkan 2-3 kali kearah tenggorokan atau pada
daerah yang sakit, ulangi pemakaian setiap 2 jam dan
dapat digunakan beberapa kali sehari untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
Lankah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
48
Penyimpanan
Simpan pada suhu kamar (25°-30°C) dan jangan
disimpan dalam freezer.
Berikut adalah penjelasan mengenai unit wacana di atas.
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
b) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
c) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dikonsumsi. Unit ini adalah unit inti dan paling
penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
2) Data (ASW/OL/5 Juni 2015/34) merupakan wacana petunjuk
penggunaan obat berupa obat yang berbentuk krim, untuk pemakaian
luar.
Kanna Soft Cream
Judul/Nama Obat
49
Krim lembut, cepat meresap. Mengandung Lecithin
yang berasal dari protein kacang kedelai berfungsi
sebagai pelembab alami untuk merawat kulit kering,
kasar dan pecah-pecah. Menjadikan kulit terasa halus
dan lembut.
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
Cara Pakai
Bersihkan kulit dan keringkan. Gosokkan Kanna krim
lembut secara merata sampai meresap. Untuk hasil yang
maksimal gunakan sesring mungkin agar kulit tetap
lembut dn terasa halus.
Lankah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
Berikut adalah penjelasan mengenai unit wacana di atas.
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
b) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
c) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dikonsumsi. Unit ini adalah unit inti dan paling
penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
50
3. Variasi Ketiga
Variasi yang ketiga adalah data yang mempunyai empat unit wacana
dalam satu wacana. Empat unit wacana tersebut adalah judul/nama obat,
bahan-bahan obat, tujuan/fungsi obat, cara penggunaan obat.
Variasi struktur wacana yang ketiga ini berbeda dengan struktur
wacana yang pertama, letak perbedaan nya ada pada unit petunjuk. Unit
petunjuk tidak dicantumkan dalam struktur wacana ini. Berikut akan
dijelaskan struktur wacana dengan empat unit wacana. Brikut akan
disampaikan contoh-contoh data yang memiliki struktur wacana dengan
empat unit wacana.
a. Obat Tablet/Kapsul
1) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/10) merupakan wacana petunjuk
penggunaan obat berupa suplemen atau vitamin berbentuk kapsul.
Vitalong C
Judul/Nama Obat
Komposisi
Tiap kapsul mengandung:
Acidum ascorbicum (Vitamin C) 500 mg dalam bentuk
lepas berkala.
Bahan-bahan Obat
Vitalong C adalah Vitamin C 500 mg dengan system
lepas berkala, karena di dalam kapsul berisi granul-
granul Vitamin C yang larut secara bertahap di dalam
tubuh selama 12 jam, sehingga membantu memnuhi
kebutuhan Vitamin C di dalam tubuh, tanpa khawatir
nyeri lambung.
Untuk membantu memelihara daya tahan tubuh,
terutama saat tubuh mangalami: flu, infeksi luka, masa
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
51
kehamilan, menyususi, sariawan, dan membantu
pembekuan darah.
Bermanfaat juga bagi mereka yang memiliki aktivitas
padat yang membutuhkan Vitamin C lebih banyak.
Kegunaan
Membantu memelihara daya tahan tubuh.
Aturan Pakai
1 kapsul perhari
Lankah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
Berikut adalah penjelasan mengenai unit wacana di atas.
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
b) Bahan
Unit ini menjelaskan tentang komposisi apa saja yang terkandung di
dalam obat Vitalong C. Jika pada teori yang dimaksud bahan-bahan
adalah bahan yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu, pada wacana
prosedur penggunaan obat bahan-bahan yang dimaksud adalah bahan-
bahan yang dikandung judul atau bahan-bahan yang dikandung oleh
obat yang dimaksud.
c) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
52
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
d) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dikonsumsi. Unit ini adalah unit inti dan paling
penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
b. Obat Cair
2) Data (ASW/OC/20 Mei 2015/21) merupakan wacana petunjuk
penggunaan obat berupa obat yang berjenis cair.
Enkasari (Cairan Kumur dan Telan)
Judul/Nama Obat
Komposisi
Tiap 45 ml cairan mengandung:
Sari daun Saga (Abrus Precatorius Folia)
Setara dengan bubuk daun kering 200,4 mg
Sari daun Sirih (Piper Betle Folia)
Setara dengan daun segar 200,0 mg
Sari akar Kayu Manis (Liquiritiae Radix)
Setara dengan bubuk akar kering 52,8 mg
Mentholum 26,4 mg
Bahan-Bahan Obat
Kegunaan
Membantu mengurangi sariawan.
Membantu menyegarkan mulut dan menggurangi
bau mulut.
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
Cara Penggunaan
Dewasa: 3-4 kali sehari 45 ml (3 gelas takar @ 15 ml).
Lankah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
53
Anak-anak: 2 kali sehari 1 gelas takar @ 15 ml.
Kumur-kumur kemudian ditelan.
Berikut adalah penjelasan mengenai unit wacana di atas.
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
b) Bahan
Unit ini menjelaskan tentang komposisi apa saja yang terkandung di
dalam obat Enkasari. Jika pada teori yang dimaksud bahan-bahan
adalah bahan yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu, pada wacana
prosedur penggunaan obat bahan-bahan yang dimaksud adalah bahan-
bahan yang dikandung judul atau bahan-bahan yang dikandung oleh
obat yang dimaksud.
c) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
54
d) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dikonsumsi. Unit ini adalah unit inti dan paling
penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
c. Obat Luar
3) Data (ASW/OL/17 Mei 2015/35) merupakan wacana petunjuk
penggunaan obat berupa obat yang berbentuk krim, jenis obat luar.
Decubal Clinic Cream
Judul/Nama Obat
Komposisi
Lanolin anhidrat, isopropil miristat, setil alkohol,
sorbitan monostearat, Polisorbat, Gliserol, Dimetikon,
Asam sorbet dan aquadest.
Bahan-Bahan Obat
Kegunaan
Decubal khusus dikembangkan utuk perawatan sehari-
hari kulit kering. Decubal dapat digunakan untuk
menjaga kelembaban dan kelembutan kulit, karena
mengandung pelembab.
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
Cara Penggunaan
Oleskan tipis-tipis paling sedikit satu kalil sehari pada
bagian kulit yang dikehendaki. Hindarkan penggunaan
Decubal sekitar mata dan membrane mukosa.Decuba
tidak dianjurkan untuk perawatan luka.
Hanya untuk penggunaan luar. Jauhkan dari jangkauan
anak-anak.
Simpan pada suhu 15°C - 30°C, kering dan terlindung
dari cahaya.
Lankah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
55
Berikut adalah penjelasan mengenai unit wacana di atas.
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
b) Bahan
Unit ini menjelaskan tentang komposisi apa saja yang terkandung di
dalam obat Decubal. Jika pada teori yang dimaksud bahan-bahan
adalah bahan yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu, pada wacana
prosedur penggunaan obat bahan-bahan yang dimaksud adalah bahan-
bahan yang dikandung judul atau bahan-bahan yang dikandung oleh
obat yang dimaksud.
c) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
d) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dikonsumsi. Unit ini adalah unit inti dan paling
penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
56
4) Data (ASW/OL/22 Mei 2015/36) ini merupakan wacana petunjuk
penggunaan obat pemakaian luar atau obat luar.
Fresh Care (Minyak Angin)
Judul/Nama Obat
Komposisi
Menthol 20%
Camphor 4%
Olive Virgin Oil 19%
Essensial Oil 6%
Based ad 100%
Bahan-bahan Obat
Indikasi
Meringankan sakit kepala, perut kembung, masuk
angina, mabuk perjalanan, gejala flu, pegal-pegal, dan
gatal akibat gigitan serangga.
Tujuan/Fungsi/
Kegunaan Obat
Cara Penggunaan
Gosokkan secukupnya pada kening, dada, hidung atau
pada bagian yang sakit lainya.
Lankah-
langkah/Cara
Penggunaan Obat
Berikut adalah penjelasan mengenai unit wacana di atas.
a) Judul/Nama
Pada unit judul ini tertera nama obat saja, tidak ada tambahan
keterangan lainya. Unit judul yang dimaksud oleh peneliti adalah
nama obat, bukan judul seperti wacana prosedur resep makanan, atau
wacana prosedur cara membuat sesuatu.
57
b) Bahan
Unit ini menjelaskan tentang komposisi apa saja yang terkandung di
dalam obat Fresh Care. Jika pada teori yang dimaksud bahan-bahan
adalah bahan yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu, pada wacana
prosedur penggunaan obat bahan-bahan yang dimaksud adalah bahan-
bahan yang dikandung judul atau bahan-bahan yang dikandung oleh
obat yang dimaksud.
c) Tujuan
Unit tujuan menjelaskan tentang tujuan obat atau fungsi obat. Tujuan
obat yang dimaksud adalah tujuan penggunaan obat untuk
meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit, jadi bisa dikatakan
unit tujuan pada wacana prosedur petunjuk penggunaan obat
menjelaskan fungsi atau kegunaan obat.
d) Langkah-langkah
Unit langkah-langkah menjelaskan tentang cara penggunaan obat,
bagaimana suatu obat dikonsumsi. Unit ini adalah unit inti dan paling
penting pada wacana prosedur penggunaan obat.
Petunjuk penggunaan obat mempunyai tiga variasi struktur wacana,
masing-masing jenis variasi struktur wacana sudah peneliti jelaskan satu persatu
diatas. Dari ketiga struktur wacana tersebut terdapat unit wacana yang selalu ada
atau konsisten dalam wacana petunjuk penggunaan obat. Unit wacana yang
konsisten atau yang selalu ada dalam struktur wacana petunjuk penggunaan obat
adalah judul/nama obat, fungsi/kegunaan obat, dan langkah-langkah penggunaan
58
obat. Jadi bisa dikatakan bahwa struktur wacana petunjuk penggunaan obat
mempunyai tiga inti unit wacana yaitu judul/nama obat, fungsi/kegunaan obat,
dan langkah-langkah penggunaan obat.
Dari beberapa contoh tabel yang menunjukan struktur wacana petunjuk
penggunaan obat di atas, menunjukan kedinamisan sebuah wacana berjenis
prosedural. Dalam data yang peneliti kumpulkan ada tiga variasi struktur wacana
petunjuk penggunaan obat. Ciri struktur wacana prosedural yang dimiliki petunjuk
penggunaan obat adalah adanya langkah-langkah penggunaan obat.
B. Bentuk dan Jenis Kohesi Gramatikal
Menurut Halliday dan Hasan, kohesi gramatikal terdiri dari empat jenis
yaitu referensi, subtitusi, elipsis dan konjungsi. Prosedur petunjuk penggunaan
obat mengandung empat jenis kohesi gramatikal tersebut. Berikut akan
disampaikan bentuk dan jenis kohesi gramatikal yang terdapat pada prosedur
penggunaan obat.
1. Elipsis
a. Elipsis Nomina
Semua data yang peneliti kumpulkan terdapat elipsis nomina. Elipsis
nomina ditemukan selalu ada pada masing-masing data. Elipsis nomina
adalah penghilangan unsur nomina pada suatu kalimat yang digunakan
untuk menghemat kata. Elipsis nomina akan dipahami dengan baik apabila
pembaca mengetahui konteks wacana atau maksud dari wacana yang
dituliskan. Berikut disampaikan contoh-contoh bentuk elipsis nomina yang
terdapat pada wacana prosedural petunjuk penggunaan obat.
59
1) Data (ASW/OL/20 Mei 2015/25)
Konicare Minyak Telon
Cara Pemakaian
Ø Dioleskan dengan rata pada perut, punggung dan dada bayi
setiap habis mandi.
Kata dioleskan merujuk pada merk obat yaitu Konicare Minyak
Telon. Pada kalimat di atas terjadi pelesapan atau elipsis nomina yaitu
merk obat Konicare.
Bentuk elipsis nomina serupa juga ditemukan pada data lainnya yang
dikumpulkan oleh peneliti.
2) Data (ASW/OC/20 Mei 2015/15)
Proris Obat Penurun Panas
Indikasi
Ø Menurunkan demam pada anak-anak.
Kata menurunkan merujuk pada merk obat Proris. Pada kalimat diatas
terjadi pelesapan atau penghilangan nomina berupa merk obat.
3) Data (ASW/OL/22 Mei 2015/29)
Y-Rins (Larutan Pembersih Mata)
Indikasi
Ø Membersihkan, menyejukkan dan menyegarkan kembali
mata yang lelah dan sakit.
kata membersihkah, menyejukan, dan menyegarkan merujuk pada
obat Y-Rins. Terjadi penghilangan nomina atau pelesapan nomina pada
kalimat tersebut.
60
4) Data (ASW/OL/5 Juni 2015/32)
Cooling 5
Cara Pemakaian
Semprotkan 2-3 kali kearah tenggorokan atau pada daerah yang
sakit.
Kata semprotkan merujuk pada obat Cooling 5. Terjadi pelesapan atau
penghilangan nomina pada kalimat terserbut.
5) Data (ASW/OC/20 Mei 2015/18)
Termorex Drops
Aturan Pemakaian
Ø Bisa langsung diteteskan di atas lidah atau dicampur dengan
minuman.
Terjadi pelesapan nomina merk obat pada kalimat di atas. Merk obat
Termorex Drops dihilangkan agar lebih efektif.
Terdapat bentuk elipsis nomina yang lain pada data yang peneliti
kumpulkan, seperti contoh yang akan disampaikan berikut ini.
6) Data (ASW/OL/20 Mei 2015/26)
Microlax
Efek Samping
Belum pernah ada laporan adanya efek samping. Penggunaan Ø
berlebihan dapat menyebabkan diare dan kekurangan cairan.
Setelah kata penggunaan tidak disebutkan keterangan nomina.
Keterangan nomina merk obat Microlax dilesapkan dalam kalimat
tersebut.
61
7) Data (ASW/OL/17 Mei 2015/35)
Decubal Clinic Cream
Cara Penggunaan
Oleskan Ø tipis-tipis paling sedikit satu kalil sehari pada bagian
kulit yang dikehendaki.
Kalimat diatas mengalami elipsis nomina, dimana nomina merk obat
yaitu Decubal dihilangkan.
2. Konjungsi
a. Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal banyak ditemukan pada data yang peneliti kumpulkan.
Konjungsi temporal adalah kata hubung yang menunukan kronologi atau
waktu. Berikut contoh-contoh konjungsi temporal pada data.
1) Data (ASW/OL/20 Mei 2015/25)
Dioleskan dengan rata pada perut, punggung dan dada bayi setiap
habis mandi.
Kata setiap pada kalimat diatas menunjukan konjungsi temporal. Kata
setiap digunakan untuk menghubungkan kalimat sebelum dan
sesudahnya, yang menandakan waktu.
2) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/03)
Tablet dikunyah 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan
dan mejelang tidur.
Kata sebelum pada kalimat diatas menunjukan adanya konjungsi
temporal, karena kata sebelum berperan sebagai penanda hubungan
62
pada kalimat tersebut yang menunjukan kronologi, waktu atau
temporal.
3) Data (ASW/OC/20 Mei 2015/15)
Perlu konsultasi dokter sebelum pengobatan jika menderita
gangguan pada fungsi ginjal.
Kata sebelum pada kalimat diatas merupakan pemarkah adanya
konjungsi temporal. Kata tersebut berfungsi untuk menyatakan suatu
hubungan kronologis.
4) Data (ASW/OC/21 Mei 2015/16)
Setelah ditambah 50ml aquadest/air matang
Konjungsi temporal meurpakan konjungsi yang berfungsi menyatakan
hubungan kronologis. Kata setelah pada kalimat tersebut menunjukan
konjungsi temporal.
5) Data (ASW/OC/20 Mei 2015/17)
kemudian kocok botol dalam keadaan terbalik.
Kata kemudian pada kalimat tersebut, menunjukan konjungsi
temporal.
b. Konjungsi Aditif
Konjungsi aditif adalah konjungsi yang menunjukan keterangan tambahan
tanpa mengubah keterangan pada kalimat sebelumnya. Berikut akan
disampaikan contoh-contoh konjungsi aditif yang terdapat pada data yang
peneliti kumpulkan.
1) Data (ASW/OL/20 Mei 2015/25)
63
Konicare minyak telon dapat digunakan untuk meredakan perut
kembung serta memberikan rasa hanggat pada tubuh bayi.
Kata serta pada kalimat di atas menunjukan elemen kohesi gramatikal
yang berupa konjungsi aditif, kata serta adalah sebagai penghubung
dan keterangan tambahan tanpa mengubah kalimat sebelumnya.
2) Data (ASW/OL/20 Mei 2015/26)
Microlax jangan digunakan pada penderita penyakit wasir akut dan
radang usus besar.
Pada kalimat tersebut di atas, kata dan menunjukkan konjungsi aditif.
Karena kata dan adalah sebagai keetrangan yang menghubungkan
kalimat tanpa mengubah makna.
3) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/05)
Kombinasi Propyphenazone dan paracetamol dalam Paramex
merupakan kombinasi yang saling memperkuat khasiat analgetik.
Pada kalimat di atas, terdapat tiga konjungsi aditif yaitu kata yang
berfungsi untuk menunjukkan keterangan tambahan tanpa mengubah
keterangan dalam kalimat tersebut, yaitu kata dan, dalam, dan yang.
c. Konjungsi Adversatif
Konjungsi adversatif adalah konjungsi yang menghubungkan gagasan
yang kontras. Berikut akan disampaikan contoh-contoh konjungsi
adversatif pada data yang dikumpulkan oelh peneliti.
1) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/02)
Pada penderita bronkospastik sebaiknya tidak diberikan obat-
obatan golongan beta bloker karena sifat sektivitas beta-1 yang
64
relatif, tetapi bisoprolol dapat digunakan secara hati-hati pada
penderita bronkospastik..
Kata tetapi pada penggalan kalimat di atas menunjukan adanya
konjugsi adversatif, kata tetapi berperan sebagai penghubung gagasan
yang kontras antara kalimat sebelum dan kalimat sesudahnya.
2) Data (ASW/OC/20 Mei 2015/19)
Bila perlu satu dosis setiap 4 jam, namun tidak lebih dari 5 kali
sehari.
Kata namun pada kalimat di atas menunjukkan hubungan antara
gagasan sebelumnya dan sesudahnya. Kata namun menunjukkan
adanya konjungsi adversatif pada kalimat di atas.
3) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/04)
Tidak dianjurkan terus menerus lebih dari 2 minggu, kecuali atas
petunjuk dokter.
Kata kecuali pada kalimat di atas menunjukkan adanya konjungsi
adversatif. Kata kecuali berperan sebagai kata penghubung antara
gagasan sebelumnya dan sesudahnya, gagasan tersebut besifat kontras
dan dihubungkan dengan kata kecuali.
4) Data (ASW/OL/5 Juni 2015/37)
Meringankan iritasi pada mata yang disebabkan oleh udara
berdebu atau berasap.
Kata oleh pada kalimat di atas sebagai pemarkah adanya konjungsi
adversatif, berperan sebagai kata penghubung tanpa mempengaruhi makana
dari kalimat tersebut.
65
d. Konjungsi Klausal
konjungsi klausal adalah konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan
kalimat sesudahnya dengan kalimat sebelumnya. Berikut disampaikan
contoh-contoh konjungsi klausal yang terdapat dalam data.
1) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/02)
Pada penderita bronkospastik sebaiknya tidak diberikan obat-
obatan golongan beta bloker karena sifat sektivitas beta-1 yang
relatif,
Kata karena adalah pemarkah dari konjungsi klausal, kata karena
digunkan untuk menghubungkan dengan kalimat sebelumnya.
2) Data (ASW/OL/20 Mei 2015/27)
Meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang
disebabkan oleh debu, asap, angin, sengatan sinar matahari,
pemakaian lensa kontak, alergi atau berenang.
Kata disebabkan pada kallimat tersebut menunjukan hubungan sebab-
akibat yang ditandai oleh kata disebabkan.
3) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/04)
Jangan diberikan pada penderita gangguan fungsi ginjal yang berat,
karena dapat menimbulakan hipermagnesia
Pada kalimat tersebut, kata karena menunjukkan adanya konjungsi
klausal. Kata tersebut berperan untuk menghubungkan kalimat
sebelum dan sesudahnya.
66
4) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/09)
...karena di dalam kapsul berisi granul-granul Vitamin C yang
larut secara bertahap di dalam tubuh selama 12 jam, sehingga
membantu memenuhi kebutuhan Vitamin C di dalam tubuh..
Kata karena dan sehingga merupakan pemarkah elemen konjungsi
klausal, dua kata tersebut tersebut berfungsi menunjukkan suatu
hubungan sebab akibat pada penggalan kalimat di atas.
3. Referensi
a. Referensi Demonstratif
Referensi demonstratif digunakan untuk merujuk atau menandai orang,
benda, tempat atau waktu secaea khusus. Berikut disampaikan contoh-
contoh referensi demonstrative pada data yang peneliti kumpulkan.
1) Data (ASW/OL/20 Mei 2015/26)
Pencet tubenya sedikit supaya sejumlah kecil isinya keluar.
Tekan tube tersebut supaya seluruh isinya habis keluar.
Pada kalimat tersebut terdapat referensi demontratif, yaitu ditandai
dengan -nya. Didalam kalimat tersebut -nya merujuk pada obat yang
dimaksud yaitu obat Microlax.
2) Data (ASW/OL/5 Juni 2015/40)
Oleskan secukupnya di daerah kulit yang luka.
Pada kalimat di atas mengandung elemen referensi demonstrative,
ditandai dengan -nya yang menunjukan atau merujuk pada obat. Kata
-nya pada kalimat tersebut digunakan untuk merujuk pada obat ketika
digunakan.
67
b. Referensi Persona
Referensi persona merujuk kepada peserta atau orang. Berikut akan
disampaikan contoh referensi persona dalam data yang peneliti
kumpulkan.
3) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/03)
Penderita gangguan fungsi ginjal yang berat.
Pada kalimat tersebut di atas, kata penderita merupakan pemarkah
referensi nomina, karena penderita merujuk pada orang yang sakit
atau orang yang mendrita atau mengalami suatu penyakit.
4) Data (ASW/OC/20 Mei 2015/23)
Hati-hati digunakan pada penderita tukak lambung dan wanita
hamil terutama pada tiga bulan pertama, wanita menyusui.
Kata penderita merujuk kepada orang yang sedang mengalami sakit
sesuai dengan maksud kalimat diata, jadi bisa dikatakan kalimat
tersebut mengandung elemen referensi persona.
4. Subtitusi
a. Subtitusi Nomina
Subtitusi nomina adalah penggantian atau menggantikan nomina atau
kelompok nomina dengan kata lain. Berikut disampaikan contoh subtitusi
nomina.
1) Data (ASW/OC/21 Mei 2015/16)
Jangan menggunakan obat ini secara rutin dan jangka panjang. Jika
gejala telah hilang hentikan penggunaan obat.
68
Kata ini pada kalimat di atas menunjukan bahwa kata ini adalah
sebagai subtitusi atau penggantian dari obat Rohto. Penggunaan kata
ini pada petunjuk penggunaan obat tersebut banyak sekali diulang pada
peringatan penggunaan obat. Subtitusi tersebut tidak mengurangi
pemahaman pembaca ketika membaca petunjuk pemakaian obat
Rohto. Pembaca pasti sudah tahu obat ini pada petunjuk pemakaian
yang dimaksudkan adalah obat Rohto.
2) Data (ASW/OT/17 Mei 2015/08)
Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan
bermotor atau menjalankan mesin.
Pada kalimat tersebut mngandung elemen subtitusi nomina, kata ini
pada kalimat di atas mewakili frasa nomina obat antimo.
Bentuk-bentuk kohesi gramatikal dalam data yang peneliti kumpulkan bisa
dilihat pada analisis di atas. Empat jenis kohesi gramatikal yaitu elipsis, subtitusi,
referensi, dan konjungsi ditemukan ada di dalam data. Bentuk-bentuk kohesi
gramatikal dalam data juga bisa dilihat pada analisis diatas.
C. Alat Kohesi Gramatikal yang Dominan
Pada data yang peneliti kumpulkan ditemukan jenis-jenis kohesi
gramatikal yang terdapat dalam data. Jenis kohesi gramatikal yang ditemukan
adalah ada empat yaitu elipsis, konjungsi, subtitusi, dan referensi.
Dari empat jenis tersebut, yang dominan atau yang sering muncul pada
data yang peneliti kumpulkan adalah jenis elipsis, elipsis khususnya elipsis
69
nomina ditemukan selalu ada pada setiap data. Elipsis nomia adalah jenis yang
selalu ada dan ditemukan pada data, jadi bisa dikatakan elipsis nomina adalah
jenis kohesi gramatikal yang dominan atau yang sering muncul dalam wacana
prosedural petunjuk penggunaan obat.
Selain elipsis nomina, jenis konjungsi juga sering ditemukan dalam data.
Konjungsi yang ditemukan adalah konjungsi temporal, konjungsi aditif, konjungsi
adversatif, dan konjungsi klausal. Jenis subtitusi dan referensi sangat sedikit
ditemukan dalam data.
70
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan peneliti pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulakan tiga hal pokok. Tiga hal pokok tersebut merupakan
rangkuman jawaban atas perumusan masalah. Rangkuman yang dimaksud oleh
peneliti dapat dillihat pada uaraian berikut.
Struktur wacana petunjuk penggunaan obat pada data yang peneliti
kumpulkan terdapat tiga variasi struktur. Variasi struktur wacana yang pertama
yaitu, wacana petunjuk penggunaan obat memiliki lima bagian unit wacana yaitu
terdiri dari judul/nama obat, bahan-bahan obat, tujuan/fungsi obat, langkah-
langkah penggunaan obat, dan petunjuk. Variasi yang kedua mempunyai tiga
bagian unit wacana yaitu terdiri dari judul/nama obat, tujuan/fungsi obat, dan
langkah-langkah penggunaan obat. Pada variasi kedua tidak terdapat bagian unit
wacana bahan dan patunjuk. Pada variasi yang kedua ini hanya ditemukan dalam
wacana petunjuk penggunaan obat luar. Variasi struktur wacana petunjuk
penggunaan obat yang ketiga mempunyai empa bagiant unit wacana, yaitu terdiri
dari judul/nama obat, bahan, tujuan/fungsi obat, dan langkah-langkah penggunaan
obat. Pada variasi ketiga tidak dicantumkan unit petunjuk.
Dari ketiga variasi struktur wacana petunjuk penggunaan obat tersebut,
unit wacana yang konsisten adalah unit judul/nama obat, unit tujuan/fungsi obat,
dan langkah-langkah penggunaan obat. Tiga unit wacana tersebut bisa dijadikan
ciri struktur wacana petunjuk penggunaan obat.
71
Pada petunjuk penggunaan obat terdapat empat jenis kohesi gramatikal,
yaitu ada jenis referensi, subtitusi, elipsis dan konjungsi. Empat jenis kohesi
gramatikal tersebut terindetifikasi semua ada di dalam petunjuk penggunaan obat.
Jadi bisa dikatakan jenis-jenis kohesi gramatikal yang terdapat dalam petunjuk
penggunaan obat adalah elipsis, konjungsi, subtitusi, dan referensi.
Pada petunjuk penggunaan obat, kohesi gramatikal terutama jenis elipsis
nomina digunakan untuk menghemat kata. Jenis elipsis nomina yang ada pada
semua data berfungsi agar kalimat yang digunakan pada petunjuk penggunaan
obat lebih efektif. Jenis elipsis nomina yang terdapat dalam petunjuk penggunaan
obat juga tidak menimbulkan kerancuan, karena pembaca pasti sudah mengerti
konteks wacana dalam petunjuk penggunaan obat.
Jenis konjungsi yang terdapat pada petunjuk penggunaan obat, juga
berfungsi sebagai kata penghubung sebagai keterangan tambahan agar petunjuk
penggunaan obat lebih jelas dan mudah dimengerti.
Kohesi gramatikal di dalam petunjuk penggunaan obat sebagai kepaduan
dan kesatuan makna agar kalimat yang digunakan dapat dipahami dengan baik.
Jenis kohesi gramtikal yang paling dominan yang terdapat pada petunjuk
penggunaan obat adalah elipsis nomina, dari semua data yang dianalisis terdapat
elipsis nomina pada masing-masing data. Selain elipsis nomina, yang paling
sering ditemui pada data adalah konjungsi, yang meliputi konjungsi aditif,
temporal, dan adversatif yang paling sedikit. Subtitusi dan referensi yang paling
sedikit ditemui di dalam petunjuk penggunaan obat.
72
B. Saran
Penelitian wacana prosedural pada petunjuk pemakaian obat memerlukan
penelitian dalam bentuk lain, dikarenakan penelitian ini hanya mencakup kohesi
gramatikal saja yang terdapat pada petunjuk penggunaan obat. Banyak hal lain
yang mungkin masih bisa dikembangkan untuk diteliti mengenai pentujuk
penggunaan obat ini. Penelitian mengenai petunjuk penggunaan obat ini sangat
penting, agar bahasa yang digunakan pada petunjuk penggunaan suatu obat sesuai
dengan bahasa yang baik dan benar dan mudah untuk dimengerti oleh pembaca
serta tidak menimbulkan kebingungan atau ambiguitas.
73
DAFTAR PUSTAKA
Baryadi, I. Praptomo. 2002. Dasar-Dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa.
Yogyakarta: Pustaka Gondhosui.
Djajasudarma, Fatimah. 1994. Wacana: Pemahaman dan Hubungan Antarunsur. Bandung: Eresco.
Djatmika. 2015. Memahami Seluk Beluk Teks. Surakarta: Media Insani Publishing.
Edi Subroto, D. 2007. Pengantar Metode Penelitian linguistik Struktural.
Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT penerbitan dan percetakan UNS (UNS Press).
Halliday, M.A.K dan R, Hasan. 1976. Cohesion in English. London: Longman.
___________. 1992. Bahasa, Konteks, dan Teks. Yogyakarta: UMG Press.
Hasan Alwi, et.al. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press
Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Cetakan I.
Purnami, Wening Handri. 2008. Aspek Gramatikal dalam Wacana Tajuk Rencana Pada Harian Kedaulatan Rakyat. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Surakarta: UNS.
74
Rani, Abdul, dkk. 2006. Analisis Wacana “Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian”. Malang: Bayumedia.
Rohman, Wahid Abdul. 2013. Analisis Kohesi Gramatikal Konjungsi pada Teks Terjemahan Alquran Surah Al Ahza. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Surakarta: UMS.
Samsuri. 1988. Analisis Wacana. Malang: Penyelenggara Pascasarjana Proyek Peningkatan dan Pengembangan Perguruan Tinggi, IKIP Malang.
Sekarwanti. 2010. Kohesi Gramatikal dalam Teks Resep Masakan Berbahasa Rusia dalam Buku “Tsarskaya Kuxnya” / “Dapur Tsar”, karya S.Pisanyh. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Jakarta: UI.
Subuki, Makyun. 2008. Kohesi dan Koherensi dalam Surat Al-Baqarah. Tesis. Tidak Diterbitkan. Jakarta: UI.
Sumarlam. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra.
Putri, Tiara Perdana. 2010. Penanda Kohesi pada Wacana Rubrik “Suara Mahasiswa” dalam Harian Joglo Semar. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Surakarta: UNS.
75
LAMPIRAN
DATA
Berikut adalah data yang peneliti kumpulkan. Data yang peneliti kumpulkan
meliputi tiga jenis obat, yaitu obat tablet atau kapsul, obat cair, dan obat luar.
A. Obat Tablet atau Kapsul
01. Azomax
Komposisi
Tiap kapsul Azomax mengandung:
Azithromycin dehydrate setara dengan azithromycin 250 mg
Indikasi
Pengobatan infeksi ringan sampai sedang, untuk infeksi saluran nafas bagian
atas; infeksi saluran nafas bagian bawah; infeksi kulit dan jaringan lunak;
penyakit-penyakit kelamin, seperti urethritis non-gonococcaldan cervicitis
yang disebabkan oleh Chlamydia Trachomatis.
Dosis dan Cara Pemberian
Dewasa:
Infeksi ringan sampai sedang pada penyakit paru-paru, pneumonia,
faringitis/tonsillitis, infeksi kulit dan jaringan lunak: hari pertama 1x500 mg,
hari kedua sampai kelima 1x250 mg.
Urethritis non-gonococcaldan cervicitis yang disebabkan oleh Chlamydia
trachomatis: 1x1 g.
Digunakan 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap azithromycin, erythromycin, dan antibiotic amakrolida
lainnya.
76
Peringatan dan Perthatian
Pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
Wanita hamil dan menyusui.
Anak-anak dibawah 16 tahun.
Pasien yang mengkonsumsi obat derivat ergot.
Efek Samping
Mual, nyeri perut, muntah, diare, nefritis, pusing, vertigo, sakit kepala.
(ASW/OT/17 Mei 2015/01)
02. Bisoprolol
Tablet Salut Selaput 5 mg
Komposisi
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Bisoprolol fumarat 5 mg
Farmakologi
Bisoprolol adalah zat penyekat (blocking) adrenoreseptor beta-1 selektif
(kardioselektif) sintetik tanpa aktivitas stabilisasi membran yang signifikan
atau aktivitas simpatomimetik intrinsik pada dosis terapi. Namun demikian,
sifat kardioselektivitasnya tidaklah mutlak, pada dosis tinggi (≥20 mg)
bisoprolol fumarat juga menghambat adrenoreseptor beta-2 yang terutama
terdapat pada otot-otot bronkus dan pembuluh darah; untuk mempertahankan
selektivitasnya, penting untuk menggunakan dosis efektif terendah.
Indikasi
Bisoprolol diindikasikan untuk hipertensi, bisa digunakan sebagai monoterapi
atau dikombinasikan dengan antihipertensi lain.
Kontraindikas
Hipersensitif terhadap bisoprolol fumarat.
77
Bisoprolol dikontraindikasikan pada penderita cardiogenic shock, kelainan
jantung, AV blok tingkat II atau III, bradikardia sinus.
Dosis
Dosis awal 5 mg sekali sehari atau dosis dapat ditingkatkan menjadi 10-20
mg sekali sehari.
Pada penderita bronkospastik, gangguan hati (hepatitis atau sirosis) dan
gangguan ginjal (bersihan kreatinin kurang dari 40 ml/menit), dengan dosi
awal 2,5 mg sekali sehari.
Peringatan dan Perhatian
Hati-hati bila diberikan pada penderita kelainan ginjal dan hati.
Obat-obat golongan beta bloker sebaiknya tidak diberikan pada penderita
kelainan jantung.
Pada penderita bronkospastik sebaiknya tidak diberikan obat-obatan
golongan beta bloker karena sifat sektivitas beta-1 yang relatif, tetapi
bisoprolol dapat digunakan secara hati-hati pada penderita bronkospastik
yang tidak menunjukkan respon atau tidak toleran terhadap pengobatan
antihipertensi lain.
Beta bloker dapat menutupi beberapa bentuk hipoglikemia khususnya
takikardia. Oleh karena itu penderita hipoglikemia atau diabetes yang
mendapat insulin atau obat-obatan hipoglikemik harus hati-hati. Begitu
juga dengan penggunaan bisoprolol fumarat.
Efek Samping
Sistem saraf pusat: dizziness, vertigo, sakit kepala, parestesia,
hipoaestesia, ansietas, konsentrasi berkurang.
Sistem saraf otonom: mulut kering.
Kardiovaskular: bradikardia, palpitasi dan gangguan ritme lainnya, cold
extremities, klaudikasio, hipotensi, hipotensi ortostatik, sakit dada, gagal
jantung.
Psikiatrik: insomnia, depresi.
Gastrointestinal: nyeri perut, gastritis, dispepsia, mual, muntah, diare,
konstipasi.
Muskuloskeletal: sakit otot, sakit leher, kram otot, tremor.
Kulit: rash, jerawat, eksim, iritasi kulit, gatal-gatal, kulit kemerah-
merahan, berkeringat, alopesia, angioedema, dermatitis eksfoliatif,
vaskulitis kutaneus
Khusus: gangguan visual, sakit mata, lakrimasi abnormal, tinitus, sakit
telinga.
Metabolik: penyakit gout.
Pernafasan: asma, bronkospasme, batuk, dispnea, faringitis, rinitis,
sinusitis.
Genitourinaria: menurunnya libido/impotensi, penyakit Peyronie, sistitis,
kolik ginjal.
78
Hematologi: purpura
Lain-lain: kelemahan, letih, nyeri dada, peningkatan berat badan.
Interaksi Obat
Bisoprolol sebaiknya tidak dikombinasikan bersama obat-obatan golongan
beta bloker.
Bisoprolol sebaiknya digunakan secara hati-hati bila diberikan bersamaan
dengan obat-obat penekan otot jantung atau penghambat konduksi AV
seperti kalsium antagonis [khususnya fenilalkilamin (verapamil) dan
golongan benzotiazepin (diltiazem) atau obat-obatan antiaritmik seperti
disopiramid.
Penggunaan bersama rifampisin dapat meningkatkan bersihan metabolit
bisoprolol.
(ASW/OT/17 Mei 2015/02)
03. Dexanta
Tablet kunyah
Komposisi
Tiap tablet mengandung :
Aluminium hydroxide 200 mg
Magnesium hydroxide 200 mg
Simethicone 50 mg
Indikasi
Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam
lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas jari dengan gejala-
gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung, dan perasaan
penuh pada lambung.
Kontraindikasi
79
Penderita gangguan fungsi ginjal yang berat.
Dosis dan Cara Pemberian
Dewasa :
1-2 tablet 3-4 kali sehari
Anak-anak :
6-12 tahun : ½-1 tablet 3-4 kalisehari.
Tablet dikunyah 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan
mejelang tidur.
Perhatian Khusus
Pasien yang sedang menerima terapi simetidin atau tetrasiklin diberi
selang waktu 1-2 jam.
Anak-anak dibawah 6 tahun.
Pasien diet fosfor rendah dan pemakaian lama.
Efek Samping
Sembelit, diare, mual, muntah.
(ASW/OT/17 Mei 2015/03)
04. Magasida (Obat Kunyah)
Komposisi
Tiap tablet obat kunyak mengandung :
Alumunium-Magnesium Hidroksida Gel kering Simetikon
Cara Kerja Obat
Kombinasi aluminium dan magnesium hidroksida merupakan antasid yang
bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin, sehingga rasa
nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang.
Disamping itu, efek laksatif dari magnesium hidroksida akan mengurangi
efek konstipasi dari alumunium hidroksida. Simetikon menghilangkan
gelembung-gelembung gas dalam saluran cerna yang menyebabkan rasa
kembung berkurang.
Indikasi
Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam
lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas jari, dengan gejala-
80
gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hari, kembung dan perasaan
penuhpada lambung.
Kontraindikasi
Jangan diberikan pada penderita gangguan fungsi ginjal yang berat, karena
dapat menimbulakan hipermagnesia (kadar magnesium dalam darah
meningkat).
Efek Samping
Efek samping yang umum adalah sembelit, diare, mual, muntah dan gejala-
gejala tersebut akan hilang bila pemakaian obat dihentikan.
Peringatan dan Perhatian
Tidak dianjurkan terus menerus lebih dari 2 minggu, kecuali atas petunjuk
dokter.
Bila sedang menggunakan obat tukak lambung lain seperti simetidin atau
antibiotika tetrasiklin, harap diberikan dengan selang waktu 1-2 jam.
Tidak dianjurkan pemberian pada anak-anak dibawah 6tahun, kecuali atas
petunjuk dokter, karena biasanya kurang jelas penyebabnya.
Hati-hati pemberian pada pnederita diet fosfor rendah dan pemakaian
lama, karena dapat mengurangi kadar fosfor dalam darah
Interaksi Obat
Pemberian bersama-sama dengan simetidin atau tetrasiklin dapat mengurangi
oabsorpsi oabt tersebut.
(ASW/OT/17 Mei 2015/04)
05. Paramex
Tiap tablet mengandung:
Paracetamol 250 mg
81
Propyphenazone 150 mg
Caffeine 50 mg
Dexchlorpheniramine 1 mg
Aturan Pemakaian Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 2-3 x sehari 1 tablet
Farmakologi
Kombinasi Propyphenazone dan paracetamol dalam Paramex merupakan
kombinasi yang saling memperkuat khasiat analgetik (meringankan rasa
sakit).
Paramex mempunyai efek untuk meringankan rasa sakit.
Indikasi
Meringankan sakit kepala dan sakit gigi
Kontraindikasi
Penderita dengan gangguan fungsi hati.
Penderita hipersensitif terhadap salah satu komponen.
Efek Samping
Penggunaan dosis besar dan jangka lama menyebabkkan kerusakan hati.
Peringatan dan Perhatian
Jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
Hati-hati penggunaan pada penderita porphyria akut karena dapat
menimbulkan porphyrinogenic.
Bila setelah 5 hari nyeri tidak hilang, segera hubungi dokter atau Unit
Pelayanan Kesehatan.
Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat
meningkatkan resiko kerusakan hati.
(ASW/OT/17 Mei 2015/05)
06. Panadol Cold-Flu
82
Setiap kaplet menangandung paracetamol 500 mg, Pseudoephedrine HCI 30
mg, Oextromethorphan HBr 15 mg.
Cara Kerja Obat
Bekerja sebagai analgesik-antipiretik, nasal dekongestan, dan antitusif.
Indikasi
Untuk meredakan gejala hidung tersumbat, batuk yang tidak berdahak, dan
demam yang menyertai influenza.
Dosis dan Aturan Pakai
Dewasa: 1 kaplet tiap empat sampai enam jam. Jangan melebihi 8 kaplet
dalam tiap jangka waktu 24 jam. Jangan diberikan kepada anak-anak di
bawah umur 12 tahun, kecuali atas petunjuk dokter.
Peringatan dan Perhatian
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan
ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, gangguan jantung,
diabetes mellitus, dan retensi urin.
Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui, kecuali atas petunjuk
dokter.
Tidak dianjurkan penggunaan bersamaan dengan obat lain yang
mengandung paracetamol.
Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat
meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.
Hati-hati untuk penderita dalam keadaan mengantuk, debil, dan hipoksia
(kekurangan oksigen).
Dapat menyebabkan depresi pernafasan dan susunan saraf pusat pada
penggunaan dengan dosis besar atau pada pasien dengan gangguan fungsi
pernafasan.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
83
Efek Samping
Kadang-kadang dapat menyebabkan jantung berdebar, dyspepsia, nausea,
kemerahan pada kulit, deperesi pernafasan dan susunan saraf pusat,
mengantuk, konstipasi, mual, pusing. Penggunaan dosis besar dan jangka
panjang menyebabkan kerusakan hati.
Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini. Penderita dengan
gangguan fungsi hati.
(ASW/OT/17 Mei 2015/06)
07. Neozep Forte
Komposisi
Tiap tablet mengandung:
Fenilpropanolamin HCI 15 mg
Klorfeniramin Maleat 2 mg
Parasetamol 250 mg
Salisilamida 150 mg
Indikasi Untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat
dan bersin-bersin.
Aturan Pakai (3-4 kali sehari)
Dewasa 1 tablet
Anak 6 – 12 tahun ½ tablet
Atau menurut petunjuk dokter.
Cara Kerja Obat
Bekerja sebagai analgesik-antipiretik, dekongestan hidung dan antihistamin.
84
Kontraindikasi
Penderita dengan gangguan jantung dan diabetes mellitus.
Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat.
Efek Samping
Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor, takikardia,
aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urin.
Penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.
Dapat menyebabkan iritasi lambung.
Peringatan dan Perhatian
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan
ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid dan retensi urin.
Tidak dianjurkan penggunaan pada anak usia di bawah 6 tahun, wanita
hamil dan menyusui, kecuali atas petunjuk dokter.
Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin.
Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat yang menekan susunan
saraf pusat.
Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat
meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati dan pendarahan lambung.
Hati-hati penggunaan pada penderita tukak lambung.
Interaksi Obat
Penggunaan bersama antidepresan tipe penghambat MAO dapat
menyebabkan krisis hipertensi.
(ASW/OT/17 Mei 2015/07)
08. Antimo Dimenhydrinate
Komposisi
Tiap tablet berisi:
Dimenhydrinate 50 mg
Indikasi
85
Mabuk, muntah dalam perjalanan yang diderita jika mempergunakan
kendaraan bermotor, kapal, kereta api atau pesawat udara.
Posologi
Dewasa dan anak di atas 12 tahun:
1 tablet (50 mg), sehari tidak lebih dari 8 tablet (400 mg)
Anak berumur 8 – 12 tahun:
½ tablet (25 mg), sehari tidak boleh lebih dari 3 tablet (150 mg)
Diminum ½ jam sebelum bepergian, jika perlu dapat diulang tiap 4 jam.
Peringatan dan Perhatian
Tidak boleh digunakan pada bayi premature dan bayi baru lahir.
Efek antiemetiknya dapat mengganggu diagnosis pada keadaan
appendicitis dan dapat menutupi tanda-tanda toksik akibat over dosis obat
lain.
Hindari makanan dan minuman beralkohol.
Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin.
Interaksi Obat
Meningkatkan efek sedative dari depresan SSP seperti alkohol, berbiturat,
hipnotik, analgesik, opioid, sedative anxtolitik dan anti psikotik.
Meningkatkan aksi anti muskarinik jika diberikan bersama antimuskarinik
seperti atropin dan anti depresan lain.
Dapat menutupi tanda-tanda kerusakan yang disebabkan oleh obat-obat
ototoksik seperti antibiotika aminoglikosida.
Efek Samping
Depresi SSP seperti mengantuk, lesu, pusing dan gangguan koordinasi.
Sakit kepala, gangguan psikomotor, efek antimuskarinik seperti mulut
kering, pandangan kabur, retensi urin, konstipasi, dan peningkatan refluks
lambung.
Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan nyeri
epigastrik.
Cardiac arhytmia atau palpitasi.
Kontraindikasi
Penderita gangguan hati, hipokalamia, hipersensitif terhadap anthistamin,
retansi urin dan glaukoma.
(ASW/OT/17 Mei 2015/08)
09. Combantrin Pirantel Pamoat
86
Kegunaan
Combantrin adalah obat cacing yang bekerja mengatasi:
Cacing kremi (enterobius vermicularis)
Cacing gelang (ascaris lumbricoides)
Cacing tambang (ancylostoma duodenale)
Cacing tambang (necator americanus)
Cacing trichostrongylus colubriformis dan trichostrongylus orientalis.
Pirantel pamoat dapat digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan
oleh salah satu jenis cacing atau lebih pada orang dewasa dan anak-anak.
Obat ini dapat ditoleransi dan tidak akan melekat pada pakaian oleh
kontaminasi feses. Apabila salah seorang anggota keluarga menderita infeksi
dari salah satu dari lima jenias cacing ini,maka besar kemungkinan anggota
keluarga lainya juga menderita infeksi yang sama yang tidak teridentifikasi.
Oleh karena itu dianjurkan agar seluruh anggota keluarga mengkonsumsi
pirantel pamoat.
Cara Kerja Obat
Pirantel pamoat melumpuhkan cacing dengan cara mendepolarisasi senyawa
penghambat neuromuskuler dan mengeluarkannya dari dalam tubuh biasanya
tanpa memerlukan pencahar.
Peringatan dan Perhatian
Sebaiknya hindarkan penggunaan Combantrin semasa hamil dan anak
dibawah usia 2 tahun karena keamanan penggunaanya belum diteliti/banyak
diketahui. Penggunaan Combantrin bagi penderita gangguan hati sebaiknya
berhati-hati. Pemberian dengan piperazine dapat menyebabkan efek
antagonis.
Overdosis
Belum pernah dilaporkan kasus overdosis. Jika terjadi overdosis dilakukan
kuras lambung dan pengobatan supportif.
Kontraindikasi
Penderita hipersensitif
Efek Samping
87
Anoreksia (nafsu makan hilang), mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing,
mengantuk dan merah-merah pada kulit, keringat dingin, berkeringat,
pruritus, urtikaria.
Aturan Minum
Combantrin cukup diminum sekali sebelum atau sesudah makan. Tidak perlu
berpantang makanan. Tidak perlu obat pencahar.
2 - 6 tahun ½ - 1 tablet
6 - 12 tahun 1 - 1 ½ tablet
>12 tahun 1 ½ - 2 tablet
(ASW/OT/17 Mei 2015/09)
10. Vitalong C
Vitalong C adalah Vitamin C 500 mg dengan system lepas berkala, karena di
dalam kapsul berisi granul-granul Vitamin C yang larut secara bertahap di
dalam tubuh selama 12 jam, sehingga membantu memnuhi kebutuhan
Vitamin C di dalam tubuh, tanpa khawatir nyeri lambung.
Untuk membantu memelihara daya tahan tubuh, terutama saat tubuh
mangalami: flu, infeksi luka, masa kehamilan, menyususi, sariawan, dan
membantu pembekuan darah.
Bermanfaat juga bagi mereka yang memiliki aktivitas padat yang
membutuhkan Vitamin C lebih banyak.
Komposisi
Tiap kapsul mengandung:
Acidum ascorbicum (Vitamin C) 500 mg dalam bentuk lepas berkala.
Kegunaan
Membantu memelihara daya tahan tubuh.
Aturan Pakai
1 kapsul perhari
(ASW/OT/17 Mei 2015/10)
11. Bodrex Migra Tablet
88
Indikasi
Meringankan rasa sakit kepala pada migrain.
Kontraindikasi
Penderita pada gangguan fungsi hati yang berat.
Penderita hipersensitif pada obat ini.
Komposisi
Tiap kaplet mengandung:
Parasetamol 350 mg
Propifenazon 150 mg
Kafein 50 mg
Cara Kerja Obat
Propifenazon dan paracetamol merupakan kombinasi analgetik (meringankan
rasa sakit).
Aturan Pakai
Dewasa: 1 kaplet 3 kali sehari.
Atau menurut petunjuk dokter.
Efek Samping
Penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan
kerusakan fungsi ginjal.
Reaksi hipersensitif.
Perhatian
Hati-hati penggunaan pada penderita porfiria.
Bila setelah 5 hari rasa nyeri tidak berkurang, segara hubungi dokter atau
unit pelayanan kesehatan terdekat.
Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi olkohol, dapat
meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal.
89
(ASW/OT/17 Mei 2015/11)
12. Entrostop
Komposisi
Attapulgite koloid aktif 650 mg
Pectin 50 mg
Indikasi
Untuk pengobatan simptomatis (pada saat gejala terjadi) pada diare
nonspesifik.
Peringatan
Penderita dengan dehidrasi harus diberi pengobatan awal dengan cairan
rehidrasi oral.
Jangan digunakan lebih dari 2hari, atau saat disertai demam tinggi, dan
pada anak-anak kurang dari enam tahun. Sebaliknya, segera ke dokter.
Jika minum obat lain, berilah selang waktu 2-3 jam.
Dosis
Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 2 tablet setiap setelah buang air
besar, maksimum 12 tablet atau 24 jam.
Anak-anak usia 6-12 tahun: 1 tablet setiap setelah buang air besar,
maksimum enam tablet atau 24 jam.
(ASW/OT/17 Mei 2015/12)
13. Intunal-F
90
Komposisi
Tiap tablet mengandung:
Paracetamol 500,0 mg
Phenylpropanolamine HCI 15,0 mg
Dexchlorpheniramine maleat 2,0 mg
Dextromethorphan HBr 15,0 mg
Glyceryl guaiacolate 50,0 mg
Cara Kerja Obat
Bekerja sebagai analgesik-antipiretik, ekspektoran, anti-histamin, antitusif
dan dekongestan hidung.
Indikasi
Untuk meringankan gejala-gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung
tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk.
Kontraindikasi
Penderita dengan gangguan jantung dan diabetes melitus.
Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat.
Penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini.
Efek Samping
Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor, takikardia,
aritma, mulut kering, palpitasi, retensi urin.
Penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.
Peringatan dan Perhatian
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan
ginjal, glaukoma, hipertrofi, prostat, hipertiroid dan retensi urin.
Tidak dianjurkan untuk anak-anak dibawah 6 tahun, wanita hamil dan
menyusui, kecuali atas petunjuk dokter.
Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin.
91
Hati-hati penggunaan bersama dengan obat-obat yang menekan susunan
saraf pusat.
Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat
meningkatkan risiko kerusakan hati.
Hati-hati untuk penderita debil dan hipoksia (kekurangan oksigen)
Dapat menyebabkan depresi pernafasan dan susunan saraf pusat pada
penggunaan dengan dosis besar atau pada pasien dengan gangguan fungsi
pernafasan.
Interaksi Obat
Penggunaan bersam antidepresan tipe penghambat MAO dapat
mengakibatkan krisis hipertensi
Aturan Pakai
Dewasa : 1 tablet 3 kali sehari
Anak-anak 6-12 tahun : ½ tablet 3 kali sehari
(ASW/OT/17 Mei 2015/13)
14. Saridon
Indikasi
Meringankan sakit kepala
Komposisi
Tiap tablet mengandung
Parasetamol 250 mg……………….......pereda rasa nyeri atau sakit.
Propifenason 150 mg………………….pereda rasa nyeri dan sakit.
Kafein 50 mg……………………….pembantu pereda rasa nyeri atau sakit.
Cara Kerja Obat
Paracetamol dapat meredakan nyeri atau sakit dalam jangka waktu lama.
Paracetamol diyakini dapat menekan produksi prostaglandin di dalam otak
dan dapat berfungsi menangani rasa nyeri atau sakit.
Propifenason punya efek cepat meredakan rasa nyeri atau sakit. Propifenason
adalah golongan obat non-seteroid anti inflamasi. Bahan aktif ini memiliki
efek analgesik dengan cara menghambat sintesa prostaglandin, efek
antiripetik atau dikarenakan mampu mempengaruhi pusat pengatur panas di
otak. Bahan aktif ini juga dapat digunakan untuk menggulangi demam dan
menetralisir rasa nyeri atau sakit.
92
Kafein juga memiliki efek analgesik, secara sinergis ketika dikombinasikan
dengan analgesik lain.
Petunjuk Penggunaan
Dewasa: 1-2 tablet
Anak usia 6-12 tahun: ½ -1 tablet
Dapat dikonsumsi 3 hari sekali setelah makan.
Peringatan
Anak usia sekolah dini, wanita hamil, pasien pengkonsumsi alkohol.
Efek Samping
Kemerahan pada kulit, raeksi alergi, sesak nafas.
(ASW/OT/17 Mei 2015/14)
B. Obat Cair
15. Proris obat penurun panas
Komposisi Proris Suspensi, mengandung Ibuprofen 100 mg / sendok teh (5ml), rasa
jeruk.
Indikasi / Kegunaan
Menurunkan demam pada anak-anak.
Meringankan nyeri ringan sampai sedang seperti nyeri sakit gigi atau pada
pencabutan gigi, nyeri setelah operasi ringan, sakit kepala, nyeri ringan
sampai sedang pada rematik tulang dan sendi, nyeri terkilir.
Dosis
Dewasa, untuk meringankan nyeri : 3 – 4 kali / hari @ 2 sendok takar (200
mg).
Anak-anak, untuk menurunkan demam dan meringankan nyeri. Dosis yang
direkomendasikan 20 mg/ kg berat badan/ hari dalam dosis terbagi :
1 – 2 tahun : 3 – 4 kali/hari @ ½ sendok takar (50 mg)
3 – 7 tahun : 3 – 4 kali/hari @ 1 sendok takar (100 mg)
93
8 – 12 tahun : 3 – 4 kali/hari @ 2 sendok takar (200 mg)
Peringatan & Perhatian
Tidak direkomendasikan untuk anak umur < 1 tahun, kecuali atas
rekomendasi dokter.
Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
Perlu konsultasi dokter sebelum pengobatan jika menderita: Gangguan
pada fungsi ginjal.
Penderita dengan gagal jantung, hipertensi, dan penyakit lain yang
mengakibatkan retensi cairan tubuh.
Penderita yang memiliki gangguan darah.
Penderita asma.
Penderita Lupus Eritematosus system.
Tidak boleh diberikan bersama-sama dengan asetosal, Ibuprofen dan
antikoagulan.
Bila setelah 5 hari pemberian nyeri tidak hilang, segera hubungi dokter.
Efek Samping
Walaupun jarang terjadi, tetapi dapat menimbulkan efek samping seperti
gangguan pada saluran pencernaan termasuk mual, muntah, diare, konstipasi,
nyeri lambung. Pernah dilaporkan terjadi ruam kulit, penyempitan bronkus,
trombositopenia, limfopenia. Bisa terjadi penurunan ketajaman penglihatan
dan kesulitan membedakan warna tapi sangat jarang terjadi dan akan sembuh
bila obat dihentikan.
Kontraindikasi
Anak atau orang dewasa yang mempunyai sejarah penyakit tukak
peptik/maag yang berat dan aktif.
Penderita yang hipersensitif terhadap ibuprofen atau antiinflamasi non
steroid yang lain seperti aspirin.
Ibu hamil dan wanita menyusui
Interaksi Obat
Hindari pemberian bersamaan dengan antikoagulan, antitrombotik dan
obat-obatan AINS lain.
Hindari pemberian bersamaan dengan ACE (Angiotensin Converting
Enzyme) inhibitor.
(ASW/OC/20 Mei 2015/15)
16. Yusimox Forte (Sirup Kering)
94
Komposisi
Setelah ditambah 50ml aquadest/air matang sehingga volume akhir setinggi
tanda batas, tiap sendok takar (5 ml) suspensi mengandung: amoxicillin
trihydrate setara amoxicillin 250mg.
Farmakologi
Amoxicillin adalah turunan dari penicillin semi sintektik dan stabil dalam
suasana asam lambung.
Amoxicillin diabsorbsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan
makanan, tidak tergantung adanya makanan.
Amoxicillin terutama diekskresikan dalam bentuk tidak berubah di dalam
urin. Ekskresi dihambat saat pemberian bersamaan dengan Probenesid,
sehingga memperpanjang efek terapi.
Amoxicillin aktif terhadap organisme Gram positif dan Gram negatif.
Indikasi
Infeksi yang disebabkan oleh strain-strain bakteri yang peka:
infeksi kulit dan jaringan lunak : Staphylococcus bukan penghasil
penisilinase, Streptococcus, E. coli.
infeksi saluran pernafasan : H. influenza, Streptococcus pneumonia,
Staphylococcus bukan penghasil penililinase E. coli.
Gonore : N. gonorrhoae (bukan penghasil penisilinase)
Dosis
Dewasa dan anak-anak dengan berat badan >20kg : 250 – 500mg, tiap 8 jam.
Anak-anak dengan berat badan < 20kg : 20 – 40 mg/kg BB/hari dalam dosis
bagi, tiap 8 jam.
Untuk penderita dengan gangguan ginjal, perlu dilakukan pengurangan dosis.
Pada penderita yang menerima dialisa peritoneal, dosis maksimum yang
dianjurkan 500 mg sehari.
95
Gonokokus uretritis : amoxicillin 3 g sebagai dosis tunggal.
Kontra indikasi
Penderita hipersensitif atau mempunyai riwayat hipersensitif terhadap
antibiotik beta lactam (Penisillin, Sefalosporin).
Efek samping
Reaksi kepekaan seperti erythematous meculopapular rashes, urtikaria,
skin rashes, serum sickness.
Reaksi kepekaan yang serius dan fatal adalah anaphylaxis terutama terjadi
pada penderita yang hipersensitif terhadap penisilin.
Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare.
Reaksi-reaksi hermatologikal (biasanya bersifat reversible)
Peringatan-Perhatian
Hati-hati pemberian obat ini pada penderita leukemia limphatik, karena
kepekaan terhadap rash kulit yang disebabkan Ampisilin.
Dapat menyebabkan terjadinya colitis yang berat.
Sebelum pengobatan dengan amoxicillin harus dilakukan pemeriksaan
reaksi kepekaan terhadap penisilin.
Amoxicillin harus digunakan dengan hati-hati pada wanita hamil dan
menyesui.
Pengobatan dengan amoxicillin dalam jangka waktu lama harus disertai
dengan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal, hati dan darah.
Dapat menimbulkan super infeksi (biasanya penyebabnya
Enterobacterium, Pseudomonas, S. aureus, Candida).
Bila terjadi hal tersebut, hentikan pengobatan dan diberikan alternatif lalin.
Untuk penderita dengan gagal fungsi ginjal harus dilakukan pemantauan
tingkat plasma dan urin, serta dilakukan penyesuaian dosis.
Jangan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi karena
amoxicillin oral tidak menembus ke dalam cairan serebropinal atau
synovial.
Interaksi Obat
Probenesid dapat meningkatkan dan memperpanjang level darah dari
Amoxicillin.
Penggunaan bersama Alopurinol dapat menyebabkan peningkatan
terjadinya reaksi kulit.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu kamar (25-30°C) dalam wadah tertutup rapat dan
hindarkan dari cahaya matahari.
Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
(ASW/OC/21 Mei 2015/16)
17. Fluimucil Acetylcysteine (Sirup Kering)
96
Komposisi
Tiap sendok takar (5 ml) mengandung: N-acetylcysteine 100 mg
Cara Mencampur
Tambahkan air sampai tanda (garis merah).
Tutuplah botol rapat-rapat, kemudian kocok botol dalam keadaan terbalik.
Setelah dikocok permukaan syrup akan terlihat dibawah tanda.
Tambahkan lagi air sampai batas tanda.
Kocok sampai homogen.
Setelah dicampur, syrup digunakan maksimal 12 hari.
Indikasi
Fluimucil dry syrup diindikasikan sebagai terapi penyakit saluran pernafasan
yang ditandai dengan adanya secret yang mukoid dan mukopuluren, seperti
pada: Akut bronkhitis, bronchitis kronik dan akut berulang, pulmonari
emfisema. Mukovisidosis, bronkiektasis.
Dosis
Dewasa: 10 ml syrup, setera dengan 200 mg N-acetylcystein, 2-3 kali sehari.
Anak-anak: 5 ml syrup, setara dengan 100 mg N-acetylcysteine, 2-3
kali sehari.
< 2 tahun: 100 mg/hari.
2-4 tahun: 200mg/hari.
>4 tahun: 300 mg/hari.
Perhatian
Jangan menggunakan lebih dari dosis yang dianjurkan tanpa saran dari
dokter.
Lama pengobatan : 5 – 10 hari.
(ASW/OC/20 Mei 2015/17)
18. Termorex Drops
97
Komposisi
Tiap 0,6 ml mengandung Paracetamol 60 mg.
Aturan Pemakaian
Dibawah 1 tahun:
1 penetes * 3-4 kali sehari
1-2 tahun :
1-2 penetes* 3-4 kali sehari
2-3 tahun :
2 penetes* 3-4 kali sehari
4-5 tahun :
3 penetes* 3-4 kali sehari
*satu penetes berisi 0,6 ml
Bisa langsung diteteskan di atas lidah atau dicampur dengan minuman, jus
buah, susu atau makan lainya.
Indikasi
Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan
demam.
Kontra Indikasi
Penderita gangguan fungsi hati yang berat.
Penderita hipersensitif terhadap obat ini.
(ASW/OC/20 Mei 2015/18)
19. Tempra Paracetamol
98
Komposisi
Setiap 0.8 ml tempra drops mengandung 80 mg paracetamol.
Tempra mengandung peracetamol yang bekerja sebagai antipiretika pada
pusat pengaturan suhu di otak dan analgetika dengan meningkatkan ambang
rasa sakit.
Indikasi Untuk mengatasi sementara gejala demam, sakit dan nyeri ringan, sakit
kepala dan imunisasi atau atas petunjuk dokter.
Dosis Gunakan sesuai anjuran dokter, bila perlu satu dosis setiap 4 jam, namun
tidak lebih dari 5 kali sehari.
Dibawah 3 bln sesuai anjuran dokter
3 – 9 bulan 0.8 ml
10 – 24 bulan 1.2 ml
Di atas 2 tahun gunakan Tempra syrup
Di atas 6 tahun gunakan Tempra Forte
Cara Menggunakan “Safti Dropper”/Pipet
Isi pipet sampai garis yang dianjurkan. Jumlah yang dianjurkan akan
diperoleh dengan menekan karet pipet satu kali dengan kuat.
Teteskan langsung di lidah dengan “Safti Dropper”,atau campurkan dengan
sari buah atau cairan lain.
Peringatan
Bila masih demam lebih dari 2 hari (48 jam) atau bila masih merasa sakit
(nyeri) lebih dari 5 hari, hubungi dokter anda.
Efek samping
Jangan digunakan pada penderita yang menderita kerusakan hati dan alergi
terhadap paracetamol.
99
Perhatian
Paracetamol dilaporkan mempotensi efek dari obat-obat anti koagulan oral.
(ASW/OC/20 Mei 2015/19)
20. Batugin Elixir
Batugin Elixir mengandung ekstrak Sonchus arvensis folia dan ekstrak
Strobilanthus crispus folia sebagai tanaman berkhasiat dalam larutan spesifik
yang optimal.
Komposisi
Tiap 30 ml elixir (= 1 gelas takar) mengandung:
Sari daun Tempuyung (Sonchi Folium) setara dengan bubuk daun kering 3
gram.
Sari daun Kejibeling (Strobilanthi folium) setara dengan bubuk daun
kering 0,3 gram.
Indikasi Membantu meluruhkan batu urin serta membantu melancarkan buang air
kecil.
Disarankan untuk melanjutkan pengobatan secara teratur, untuk menghindari
pembentukan kembali batu urin atau batu saluran kemih yang baru.
Aturan Pakai
Selama pengobatan: 3-4 kali sehari 1 gelas takar penuh.
Setelah batunya keluar, sebagai pencegahan: 1 kali sehari 1 gelas takar
penuh.
Dianjurkan untuk banyak minum air putih selama pengobatan.
Peringatan dan Perhatian
Bila sakit berlanjut, hubungi dokter.
Hindari penggunaan secara terus menerus.
100
(ASW/OC/21 Mei 2015/20)
21. Enkasari (Cairan Kumur dan Telan)
Komposisi
Tiap 45 ml cairan mengandung:
Sari daun Saga (Abrus Precatorius Folia)
Setara dengan bubuk daun kering 200,4 mg
Sari daun Sirih (Piper Betle Folia)
Setara dengan daun segar 200,0 mg
Sari akar Kayu Manis (Liquiritiae Radix)
Setara dengan bubuk akar kering 52,8 mg
Mentholum 26,4 mg
Khasiat dan Kegunaan
Membantu mengurangi sariawan.
Membantu menyegarkan mulut dan menggurangi bau mulut.
Aturan Pakai Dewasa: 3-4 kali sehari 45 ml (3 gelas takar @ 15 ml).
Anak-anak: 2 kali sehari 1 gelas takar @ 15 ml.
Kumur-kumur kemudian ditelan.
(ASW/OC/20 Mei 2015/21)
22. OBH Combi
101
Komposisi
Tiap 5 ml sirup mengandung:
Succus Liquiritiae Extract……………………..167 mg
Paracetamol…………………………………….150 mg
Ammonium Chloride……………………………50 mg
Ephedrine HCI………………………………….2,5 mg
Chlorphenirame Meleate……………………… 1 mg
Aturan Pakai
Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun.
Efek Samping
Mengantuk, gangguan pencernaan, insomnia, gelisah, eksitas, tremor,
tekikardia, aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urine. Penggunaan dosis
besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.
Cara Kerja Obat
Bekerja sebagai ekspektoran (membantu mengeluarkan dahak), antihistamin
(mengurangi gejala alergi), analgesik-antipiretik (menurunkan panas, demam
dan meredakan sakit kepala) dan dekongestan hidung (melonggarkan saluran
pernafasan).
Indikasi
Untuk meredakan batuk yang disertai gejala-gejala flu seperti demam, sakit
kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin.
Kontraindikasi
Penderita dengan gangguan jantung, diabetes melitus, gangguan fungsi hati
yang berat dan hipersensitif terhadap komponen obat ini.
Peringatan Perhatian
102
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan
ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid dan retensi urine.
Tidak dianjurkan digunakan pada anak usia dibawah 6 tahun, wanita hamil
dan menyusui, kecuali atas petunjuk dokter.
Hati-hati penggunaan bersama dengan obat-obat lain yang menekan
susunan saraf pusat.
Selama minum obat ini tidak boleh mnegndarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin.
Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat
meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.
Interaksi Obat Penggunaan bersama antidepresan tipe penghambat MAO dapat
mengakibatkan krisis hipertensi.
(ASW/OC/21 Mei 2015/22)
23. Siladex
Komposisi
Tiap sendok takar (5 ml)
Mengandung:
Bromhemix HCI 10 mg
Guaifenesin 50 mg
Indikasi
Sebagai mukolirik dan ekspektoran untuk meredakan batuk berdahak dan
memepermudah pengeluaran dahak.
Cara Kerja Obat
103
Mengencerkan secret saluran pernafasan dengan jalan mengurangi atau
menghilangkan serat-serat mukoprotein dan mukopolisakarida yang terdapat
pada sputum atau dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap Bromhexine HCI, Guaifenesin atau komponen lain
dalam obat ini.
Aturan Pakai
Dewasa dan anak-anak di atas 10 tahun: 3 x sehari 1 sendok takar (5 ml).
Anak-anak 5-10 tahun: 3 x sehari ½ sendok takar (2,5 ml).
Efek Samping
Efek samping pada saluran pencernaan, seperti mual, diare, rasa penuh
diperut tetapi biasanya ringan. Pernah dilaporkan terjadi sakit kepala, vertigo,
berkeringat banyak dan ruam kulit. Juga dapat terjadi kenaikan transaminase.
Interaksi Obat
Pemberian bersamaan dengan antibiotika dan meningkatkan konsentrasi
antibiotic.
Pringatan dan Perhatian
Hati-hati digunakan pada penderita tukak lambung dan wanita hamil terutama
pada tiga bulan pertama, wanita menyusui.
(ASW/OC/20 Mei 2015/23)
24. Ultilox
Komposisi
Tiap sendok takar (5 ml) suspense mengandung:
Alumunium hidroksida 400 mg
Magnesium hidroksida 200 mg
104
Indikasi
Utuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam
lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas jari, denngan gejala-
gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kemmbung dan perasaan
panuh pada lambung.
Kontraindikasi
jangan diberikan pada penderita gangguan fungsi ginjal yang berat, karena
dapat menimbulkan hipermagnesia.
Aturan Pakai
Dewasa: 1 sendok takar, 3-4 kali sehari
Anak-anak 6-12 tahun: ½ sendok takar, 3-4 kali sehari
(ASW/OC/20 Mei 2015/24)
C. Obat Luar
25. Konicare Minyak Telon
Khasiat dan Kegunaan
Konicare minyak telon dapat digunakan untuk meredakan perut kembung
serta memberikan rasa hanggat pada tubuh bayi.
Cara Pemakaian
Dioleskan dengan rata pada perut, punggung dan dada bayi setiap habis
mandi.
Komposisi
Oleum cajuputi 42%
Oleum anisi 8%
105
Oelum cocos 50%
Perhatian
Obat luar
(ASW/OL/20 Mei 2015/25)
26. Microlax
Komposisi
Tiap tube 5 ml mengandung :
Na-Lauril Sulfoasetat 0,045 g
PEG 400 0,625 g
Natrium Sitrat 0,450 g
Sorbitol 4,465 g
Indikasi
Microlax obat pencahar untuk mengatasi susah buang air besar (sembelit),
khususnya diberikan pada penderita yang harus tinggal ditempat tidur; orang
dewasa, orang tua, anak-anak dan wanita hamil.
Kontraindikasi
Microlax jangan digunakan pada penderita penyakit wasir akut dan radang
usus besar.
Efek Samping
Belum pernah ada laporan adanya efek samping. Penggunaan berlebihan
dapat menyebabkan diare dan kekurangan cairan.
Cara Kerja
Microlax bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan feses dan secra
bersamaan menyerap air ke dalam usus besar sehingga feses menjadi
lembek. Microlax juga melumasi bagian bawah rectum sehingga feses
lebih mudah dikeluarkan.
Microlax bekerja dalam 5-15 menit.
106
Dosis
Untuk anak di atas 3 tahun dan dewasa, diberi 1 tube dengan memasukan pipa
aplikator seluruhnya pada rektum/anus.
Cara Pemakaian
Setelah penutupnya dibuka :
pencet tubenya sedikit supaya sejumlah kecil isinya keluar.
oleskan pada bagian luar dari pipa/ cannula.
masukkan pipa ke dalam anus, baik pada pasien dewasa maupun anak-
anak.
tekan tube tersebut supaya seluruh isinya habis keluar.
cabut kembali pipa tersebuttanpa meleskan tekanan pada tube.
(ASW/OL/20 Mei 2015/26)
27. Rohto
Komposisi
Tiap mL mengandung bahan aktif Naphazoline HCI 0,012% sebagai
pengawet dan I-Menthol sebagai “cooling agent”.
Indikasi
Meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang disebabkan oleh
debu, asap, angin, sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi
atau berenang.
Cara Pemakaian
Teteskan 1 atau 2 tetes ROHTO Cool pada masing-masing mata, 3 sampai 4
kali sehari.
Peringatan dan Perhatian
Obat ini mengandung Benzalkonium Klorida, penggunaan jangka panjang
dan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan selaput mata.
Jangan menggunakan obat ini secara rutin dan jangka panjang. Jika gejala
telah hilang hentikan penggunaan obat.
Jangan menggunakan lensa kontak ketika menggunakan obat ini. Lensa
kontak dapat digunakan 10-15 menit setelah obat digunakan.
107
(ASW/OL/20 Mei 2015/27)
28. Afrin (Obat Tetes Hidung)
Komposisi
Setiap mL mengandung 0,25 mg (0,025%) oxymetazoline hydrochloride.
Uraian
Afrin mengandung simpatomik oxymetazoline hydrochloride yang
menghasilkan efek dekongestan yang tahan lama.
Indikasi
Untuk penyembuhan simtomatik dari kongesti (kesembaban) hidung dan
nasofaring karena salesma (flu), sinusitis, hay fever atau alergi saluran napas
bagian atas lainya. Dengan mengurangi kesembaban disekitar ostia eustakhius
(lubang dari saluran yang menghubungkan telinga bagian tengah dan hidung),
juga dapat bermanfaat sebagai pengobatan tambahan pada infeksi telinga
bagian tengah.
Bisa dapakai untuk pemakaian di tempat praktek pada tampon hidung untuk
mempermudah pemeriksaan intranasal atau sebelum bedah hidung.
Dosis dan Aturan Pakai
Untuk anak-anak umur 2 sampai 5 tahun dengan menengadahkan kepala ke
belakang, teteskan dua atau tiga tetes ke dalam tiap-tiap lubang hidung dua
kali sehari, pagi dan sore hari.
Untuk anak-anak umur dibahawah 2 tahun – hanya digunakan menurut
petunjuk dokter.
Peringatan dan Perhatian
Jangan melebihi dosis yang dianjurkan dan jangan digunakan selama lebih
dari tiga hari. Pemakaian satu botol obat tetes untuk lebih dari satu orang
dapat menularkan infeksi.
Agar jangan sampai terminum, jauhkan dari jangkauan anak-anak. Seperti
halnya dengan semua amin simpatomimetik, gunakan dengan sangat hati-
hati pada penderita yang sedang mendapat pengobatan dengan
penghambat monoamine oksidase.
Efek Samping
108
Umumnya dapat ditorerir dengan baik : efek samping biasanya ringan dan
sementara berupa rasa terbakar, tersengat, bersin atau bertambahnya ingus.
Kontraindikasi
Kepekaan terhadap salah satu komponen obat.
(ASW/OL/20 Mei 2015/28)
29. Y-Rins (Larutan Pembersih Mata)
Komposisi
Distilled Witch hazel 13.0% v/v
Benzalkonium chloride 0.005% w/v
Dalam larutan yang diberi dapar Borax dan Boric acid.
Indikasi
Membersihkan, menyejukkan dan menyegarkan kembali mata yang lelah dan
sakit. Meringankan iritasi ringan pada mata yang disebabkan oleh udara
berdebu atau berasap, mengemudi atau pekerjaan yang memerlukan
penglihatan dekat.
Cara Penggunaan
Bersihkan eyebath (mangkuk/wadah untuk larutan pembersih mata)
sebelum digunakan.
Sekiranya kelopak mata kurang bersih/ ada sisa make up bersihkan
terlebih dahulu.
Isi eyebath dengan Y-rins.
Tundukkan kepala sedikit ke depan, kenakan eyebath ke kelopak mata.
Jaga agar kelopak mata tetap terbuka supaya larutan pembersih dapat
mengalir bebas diseluruh permukaan mata maupun dibawah kelopak mata.
109
Posisi kepala tetap menunduk ke depan, goyangkan kepala ke kiri dan ke
kanan sehingga larutan dapat mengurut mata dan efek pembersihan
berlangsung seksama. Lakukan kurang lebih setengah menit.
Buang isi eyebath setelah pemakaian dan bersihkan kembali eyebath nya.
Tuang Y-rins yang baru untuk mata lainya dengan urutan langkah di atas.
Setelah pembersihan, tutup mata sebentar lalu bersihkan sisa larutan
dengan tisu pembersih.
Gunakan secara teratur sesuai kebutuhan. Buang setelah 3 bulan sejak
pertama kali dibuka.
(ASW/OL/22 Mei 2015/29)
30. Pure Kids Inhalant Decongestant Oil
Komposisi
Eucalyptus oil 8.8625%
Cajuput oil 4.625%
Clove oil 0.025%
Juniperberry oil 0.675%
Levomenthol 1.025%
Dementholised mint oil 8.8625%
Methyl salicylate 0.925%
Kemasan
Botol kaca @ 10ml
Kegunaan
Membantu melegakan hidung tersumbat dan melegakan pernafasan.
Petunjuk Penggunaan
Untuk anak usia 2-6 tahun:
Teteskan 8-12 tetes ke sapu tangan atau bantal atau teteskan kedalam air
hangat, hirup uapnya.
110
Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25°C
Perhatian
Hirup hanya uapnya saja.
Tidak ditunjukan untuk diteteskan langsung ke mulut atau hidung.
Hindari kontak langsung dengan mata dan kulit.
Apabila tertelan segera hubungi Dokter, bila gejala terus berlanjut hubungi
Dokter.
(ASW/OL/22 Mei 2015/30)
31. Aloclair Plus Oral Rinse
Meredakan nyeri secara cepat dan membantu proses penyembuhan ulkus
rongga mulut. Tidak perih, bekerja cepat, membantu penyembuhan, bebas
alkohol. Mengandung aloevera & asam hyaluronat.
Petunjuk Pemakaian
Isi cangkir pengukur yang telah tersedia hingga mencapai tanda indikator 10
ml. Berkumurlah minimal selama 1 menit sebelum dikeluarkan. Gunakan 3-
4kali sehari atau sesuai dengan kebutuhan. Aloclair Plus Oral Rinse aman jika
tertelan.
Indikasi
Aloclair Plus Oral Rinse membentuk suatu film pelindung yang akan
menempel pada rongga mulut dan menjadikan suatu barrier mekanik pada
daerah-daerah yang sakit sehingga akan menghilangkan nyeri yang
diakibatkan paparan terhadap ujung persarafan. Kandungan asam hialuronat
dan aloevera mendukung terjadinya proses penyembuhan yang dialami dari
jaringan yang mengalami kerusakan.
111
(ASW/OL/17 Mei 2015/31)
32. Cooling 5
Indikasi
Meredakan sakit tenggorokan, nyeri akibat sariawan, iritasi ringan pada
mulut, tenggorokan dan bibir.
Cara Pemakaian
Semprotkan 2-3 kali kearah tenggorokan atau pada daerah yang sakit, ulangi
pemakaian setiap 2 jam dan dapat digunakan beberapa kali sehari untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
Penyimpanan
Simpan pada suhu kamar (25°-30°C) dan jangan disimpan dalam freezer.
(ASW/OL/5 Juni 2015/32)
33. Krim Otot Geliga
112
Membantu meredakan sakit dan nyeri punggung, pundak, nyeri pada
persendian,kesleo, kram dan masalah otot lainnya. Mudah digunakan, tidak
lengket, dan tidak menimbulkan noda pada pakaian.
Kegunaan
Membantu meredakan sakit dan nyeri punggung, pundak, nyeri pada
persendian, kesleo,, kram dan masalah otot lainnya.
Cara Pemakaian
Gunakan secukupnya dan pijat secara perlahan pada daerah yang
membutuhkan sampai krim terserap oleh kulit. Ulangi 3 sampai 4 kali sehari
secukupnya. Untuk anak-anak dibawah 12 tahun konsultasikan dengan dokter
sebelaum penggunaan.
Penyimpanan
Simpan di bawah suhu 86°F (30°C)
Peringatan dan Perhatian
Hanya untuk pemakaian luar. Hindari pemakaian pada luka dan kulit yang
rusak. Jauhkan dari jangkauan anak-anak, tidak digunakan untuk anak-anak
dibawah 2 tahun. Jangan digunakan lansung di bawah lubang hidung.
Hentikan penggunaan dan hubungi dokter apabila keadaan memburuk.
Informasi Lain
Produk ini mungkin menyebabkan reaksi alergi pada orang tertentu.
Disarankan dicoba area kecil sebelum digunakan.
(ASW/OL/5 Juni 2015/33)
34. Kanna Soft Cream
113
Krim lembut, cepat meresap. Mengandung Lecithin yang berasal dari protein
kacang kedelai berfungsi sebagai pelembab alami untuk merawat kulit kering,
kasar dan pecah-pecah. Menjadikan kulit terasa halus dan lembut.
Cara Pakai
Bersihkan kulit dan keringkan. Gosokkan Kanna krim lembut secara merata
sampai meresap. Untuk hasil yang maksimal gunakan sesring mungkin agar
kulit tetap lembut dn terasa halus.
(ASW/OL/5 Juni 2015/34)
35. Decubal Clinic Cream
Komposisi
Lanolin anhidrat, isopropil miristat, setil alkohol, sorbitan monostearat,
Polisorbat, Gliserol, Dimetikon, Asam sorbet dan aquadest.
Cara Penggunaan
Oleskan tipis-tipis paling sedikit satu kalil sehari pada bagian kulit yang
dikehendaki. Hindarkan penggunaan Decubal sekitar mata dan membrane
mukosa. Decuba tidak dianjurkan untuk perawatan luka.
Hanya untuk penggunaan luar. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Simpan pada suhu 15°C - 30°C, kering dan terlindung dari cahaya.
Kegunaan
Decubal khusus dikembangkan utuk perawatan sehari-hari kulit kering.
Decubal dapat digunakan untuk menjaga kelembaban dan kelembutan kulit,
karena mengandung pelembab.
(ASW/OL/17 Mei 2015/35)
36. Fresh Care (Minyak Angin)
114
Komposisi
Menthol 20%
Camphor 4%
Olive Virgin Oil 19%
Essensial Oil 6%
Based ad 100%
Indikasi
Meringankan sakit kepala, perut kembung, masuk angina, mabuk perjalanan,
gejala flu, pegal-pegal, dan gatal akibat gigitan serangga.
Cara pemakaian
Gosokkan secukupnya pada kening, dada, hidung atau pada bagian yang sakit
lainya.
(ASW/OL/22 Mei 2015/36)
37. Rohto Eye Flush
Komposisi Rohto Eye Flush mengandung Distilled With Hazel 13% (v/v), Tocopheryl
Acetate (Vitamin E), Benzalkonium Chloride 0.004% (w/v), Purified Water,
L-Menthol, Disodium EDTA, Polysorbate 80, Boric Acid, dan Sodium Borate.
Indikasi
Membersihkan mata, menyejukan dan menyegarkan kembali mata yang
lelah.
Meringankan iritasi ringan pada mata yang disebabkan oleh udara berdebu
atau berasap, mengemudi atau pekerjaan yang memerlukan penglihatan
dekat.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap salah satu bahan dalam produk ini.
115
Cara Pakai Sebelum menggunakan Rohto eye Flush, bersihkan eye bath (mangkuk untuk
cairan pencuci mata) dan daerah sekitar mata.
Tuangkan ± 5 ml Rohto Eye flush atau sesuai garis petunjuk pada eye
bath.
Dengan posisi kepala menunduk, tempelkan eye bath pada salah satu mata
hingga posisinya sesuai dan menempel dengan baik.
Keedipkan mata beberapa kali sambil tekan-tekan perlahan bagian bawah
eye bath agar cairan mengalir dengan optimal untuk membersihkan mata.
Lakukan selama kurang lebih 30 detik dalam posisi sedikit menunduk atau
sedikit mendongak, tanpa perlu khawatir cairan tumpah. Cairan Rohto Eye
Flush akan mengalir untuk memebersihkan dan menyegarkan mata.
Buang cairan yang sudah terpakai, dan basuh eye bath. Laukan prosedur
yang sama untuk mata yang lainya.
Setelah menggunakan Rohto Eye Flush, tutup mata sebentar dan bersihkan
sisa cairan dengan tisu bersih. Hindari membasuh mata dengan air.
Basuh dan keringkan eye bath setelah digunakan.
Gunakan secara teratur sesuai kebutuhan.
Efek Samping Walau jarang terjadi namun hipersensitivitas dapat terjadi pada salah satu
bahan dalam produk ini.
Perhatian
Gunakan eye bath secara pribadi dan hindari pemakaian bersama dengan
orang lain.
Setelah kemasan dibuka, obat hanya dapat digunakan sampai 3 bulan.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Penyimpanan Simpan dibawah suhu 30°C. hindarkan dari sinar matahari langsung.
(ASW/OL/5 Juni 2015/37)
38. Visine
116
Visine adalah obat tetes mata steril, isotonis, dipapar dan mengandung
tetrahidrozolin hidroklorida 0.05%, asam borat, natrium borat, natrium
klorida dan air, juga mengandung benzakonium klorida 0.01% dan dinatrium
EDTA 0.1% sebagai pengawet.
Peringatan
Obat ini mengandung pengawet Benzalkolium Klorida, penggunaan
jangka panjang dan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan selaput
mata.
Jangan gunakan obat ini secara rutin dan jangka panjang. Jika gejala telah
hilang hentikan penggunaan obat.
Jangan menggunkan kontak lensa ketika menggunakan obat ini. Kontak
lensa dapat digunakan minimal 10-15 menit setalh obat diteteskan.
Gunakan hanya pada iritasi mata ringan. Bila kondisi tidak membaik
setelah 48 jam, atau jika iritasi dan kemerahan menetap atau meningkat,
penggunaan Visine harus dihentikan dan segera minta nasehat doketr.
Jangan digunakan bila larutan berubah warna atau menjadi keruh.
Bila iritasi/ kemerahan disebabkan keadaan yang lebih serius seperti
infeksi, adanya benda asing dalam mata, atau trauma kornea yang
disebabkan zat kimia, perlu bantuan dokter.
Bila sakit mata berat, sakit kepala, perubahan penglihatan dengan cepat,
mendadak timbul bercak-bercak, kemerahan tiba-tiba pada mata, mata
sakit bila kena sinar, atau mengalami penglihatan rangkap, harus segera
menghubungi dokter.
Untuk menghindari pencemaran, jangan menyentuh ujung botol pada
permukaan apapun. Tutup kembali setalah pemakaian.
Jangan gunakan jika leher botol sudah rusak atau tidak ada.
Cara Kerja Obat Visine mengandung tetrahidrozolin HCI, suatu zat simpatomimetik, bekerja
sebagai dekongestan dengan mekanisme kerja membatasi respons vaskular
setempat dengan cara vasokonstriksi. Visine dapat meredakan mata merah
karena iritasi oleh debu, asap, terkena sengatan matahari atau iritasi setelah
berenang.
117
Indikasi Meredakan mata merah karena iritasi mata yang ringan.
Kontraindikasi
Visine tidak boleh digunakan pada penderita gloukoma kecuali bila mendapat
pengawasan dan nasihat dari dokter.
Cara Pemakaian Teteskan 1-2 tetes pada setiap mata sebanyak 2-3 kali sehari atau sesuai
petunjuk dokter.
Agar Visine tidak terkontaminasi, jagalah supaya ujung botol tidak terkena
tangan atau benda-benda lain. Tutuplah kembali botol Visine setelah
digunakan.
Efek Samping
Mata terasa pedih, terbakar, dan hyperemia dapat terjadi pada penggunaan
yang berlebihan.
(ASW/OL/20 Mei 2015/38)
39. Genoint Gentamicin (obat tetes mata)
Komposisi
Tiap ml Genoint tetes mata mengandung Gentamicin sulfate yang setara
dengan 3 mg gentamicin base.
Cara Kerja Obat
Gentamicin sulfate mempunyai daya bakterisidal spectrum luas terhadap
spesies Staphylococcus. Mekanisme kerja dengan menghambat sintesa
protein.
Indikasi
Untuk pegobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri rentan terhadap
Gentamicin pada struktur sebelah luar mata.
118
Dosis dan Cara Pemakaian
Teteskan pada mata yang sakit 1 atau 2 tetes tiap 4 jam.
Peringatan dan Perhatian
Hentikan pengobatan bila terjadi iritasi dan sensitisasi.
Dapat terjadi pertumbuhan yang berlebihan dari mikroorganisme yang
tidak rentan pada pemakaian jangka panjang. Begitu terjadi super infeksi,
hentikan pengobatan dan berikan terapi sesuai.
Untuk menghindari kontaminasi dan infeksi silang, hindarkan penggunaan
botol yang sama untuk pengobatan infeksi mata.
Kontaminasi obat tetes mata dapat terjadi bila ujung penates menyentuh
permukaan.
Ada kemungkinan terjadi alerginitas silang diantara aminoglikosida.
Keamanan pada anak-anak kurang dari 6 tahun dan pada wanita hamil
belum ditetapkan.
Hati-hati penggunaan pada wanita yang sedang menyususi.
Efek Samping
Selama penggunaan dapat menyebabkan iritasi pada mata, yang bersifat
sementara.
Rasa terbakar pada mata, iritasi pada saat penetesan, konjungtiva dan
hyperemia konjungtiva.
Kontraindikasi
Penderita yang sensitive terhadap Gentamicin.
Perforasi membran temponi.
Infeksi yang disebabkan oleh virus dan jamur.
Diianjurkan untuk tidak memakai lensa kontak mata selama pengobatan.
(ASW/OL/20 Mei 2015/39)
40. Iodine Povidon
Komposisi
Tiap ml mengandung:
Povidone Iodine 10% setara dengan Iodium 1%
119
Indikasi
Antiseptik kulit
Pengobatan luka: sayat, lecet, bakar ringan.
Kontraindikasi
Reaksi hipersensitivitas terhadap Iodine.
Dosis dan Cara Penggunaan
Oleskan secukupnya di daerah kulit yang luka.
Peringatan dan Perhatian
Penggunaan pada luka bakar luas, absorbs sistemik beresiko asidosis
metabolik serta gangguan faal ginjal. Simpan pada suhu dibawah 30°C, dalam
wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
(ASW/OL/5 Juni 2015/40)